Menulis Proposal Penelitian – Penjelasan disertai Contoh Oleh: S.Muryanto, Ketua Lembaga Penelitian UNTAG Semarang Disampaikan dalam acara Sosialisasi Penulisan Proposal yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknik UNTAG Semarang, Selasa, 19 Maret 2013 Pendahuluan Kami berpendapat bahwa proposal penelitian yang baik tidaklah mungkin dihasilkan dari kerja yang asal-asalan. Tidaklah berlebihan jika dikatakan bahwa untuk menghasilkan proposal seperti itu diperlukan latihan, secara sungguh-sungguh dan teratur. Oleh sebab itu diperlukan pula adanya panduan atau petunjuk penulisan proposal penelitian. Memang sudah banyak panduan yang ditulis oleh berbagai kalangan, akan tetapi umumnya tidak disertai dengan contoh-contoh. Hal demikian ini sering dirasakan sebagai salah satu kekurangan oleh mereka yang belajar menulis proposal penelitian. Contohnya seperti apa? Bentuk konkritnya seperti apa? Demikianlah, dalam makalah ini kami mencoba menjelaskan satu per satu komponen dari sebuah proposal penelitian, dilengkapi dengan contoh. Contoh tersebut diambil dari sebuah proposal SKIM Hibah Fundamental yang telah disetujui dan dilaksanakan pada tahun 2011. Harapan kami, dengan disertakannya contoh-contoh seperti itu, menjadi makin mudahlah usaha menulis proposal penelitian. Page 1 of 37
37
Embed
Menulis proposal penelitian: Penjelasan disertai contoh (P.S.: please open the downloaded Word document in: Review - Markup mode to read the explanation)
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Menulis Proposal Penelitian – Penjelasandisertai Contoh
Oleh: S.Muryanto, Ketua Lembaga Penelitian UNTAG SemarangDisampaikan dalam acara Sosialisasi Penulisan Proposal yangdiselenggarakan oleh Fakultas Teknik UNTAG Semarang, Selasa,
19 Maret 2013
Pendahuluan
Kami berpendapat bahwa proposal penelitian yang baik tidaklah
mungkin dihasilkan dari kerja yang asal-asalan. Tidaklah
berlebihan jika dikatakan bahwa untuk menghasilkan proposal
seperti itu diperlukan latihan, secara sungguh-sungguh dan
teratur. Oleh sebab itu diperlukan pula adanya panduan atau
petunjuk penulisan proposal penelitian. Memang sudah banyak
panduan yang ditulis oleh berbagai kalangan, akan tetapi
umumnya tidak disertai dengan contoh-contoh. Hal demikian ini
sering dirasakan sebagai salah satu kekurangan oleh mereka
yang belajar menulis proposal penelitian. Contohnya seperti
apa? Bentuk konkritnya seperti apa? Demikianlah, dalam makalah
ini kami mencoba menjelaskan satu per satu komponen dari
sebuah proposal penelitian, dilengkapi dengan contoh. Contoh
tersebut diambil dari sebuah proposal SKIM Hibah Fundamental
yang telah disetujui dan dilaksanakan pada tahun 2011. Harapan
kami, dengan disertakannya contoh-contoh seperti itu, menjadi
makin mudahlah usaha menulis proposal penelitian.
Page 1 of 37
JUDUL
Berikut ini adalah daftar/checklist, tentang apa saja yang perlu diperhatikan dalam menulis judul. Ini adalah semacam rambu-rambu.
Checklist
1. Apakah dengan membaca judul, maka topik yang diusulkan/akan diteliti sudah nampak jelas bagi pembaca, terutama pembaca yang tidak se-bidang ilmu dengan pengusul?
2. Apakah judul sudah cukup menggambarkan apa yang nanti akan dikerjakan/diteliti?
3. Apakah terlalu panjang?
4. Apakah terlalu umum?
5. Apakah terlalu rinci?
Contoh judul
a. Kristalisasi Mineral Struvite (MgNH 4PO4.6H2O)
b. Studi Kristalisasi Mineral Struvite dalam
Kristaliser Batch:
c. Kristalisasi Mineral Struvite (MgNH4PO4.6H2O) dalam
Kristaliser Batch:
Page 2 of 37
d. Kristalisasi Mineral Struvite (MgNH4PO4.6H2O) dalam
Kristaliser Batch: Efek Tingkat Supersaturasi dan
Penambahan Additif
e. Kristalisasi Mineral Struvite (MgNH4PO4.6H2O) dalam
Kristaliser Batch: Efek Tingkat Supersaturasi dan
Penambahan Additif (Ca 2+ , Cu 2+ , dan Zn 2+ )
f. Kristalisasi Mineral Struvite (MgNH4PO4.6H2O) dalam
Kristaliser Batch:
Efek Tingkat Supersaturasi dan Penambahan Additif (Ca 2+ , Cu 2+ ,
dan Zn 2+ )
terhadap Kinetika Reaksi dan Morphologi Kristal
Catatan:
Dari uraian tentang Judul ini, kiranya menjadi jelas bahwa
walau pun Judul terletak paling depan, namun belum tentu
ditulis paling awal. penulisan Judul memang harus dipikirkan
masak-masak sehingga terjawab apa yang ada di dalam Checklist.
Page 3 of 37
ABSTRAK
Checklist
1. Apakah sudah nampak, penelitian yg diusulkan ini akan
meneliti bidang ilmu apa, berkaitan dengan apa? Apakah
sudah sesuai dengan skim yang dituju?
2. Apakah sudah diuraikan metode yg nanti akan digunakan?
Apakah kelihatan jelas bahwa metode/langkah-langkah
penelitian dapat dilakukan oleh orang lain yg se-bidang
ilmu? Apakah urut-urutan langkah penelitian masuk akal?
3. Apakah sudah dijelaskan, hasil penelitian yg diharapkan
seperti apa?
4. Apakah sudah diuraikan originalitas penelitian: bahwa
belum pernah diteliti, atau sudah pernah diteliti tetapi
perlu diulang untuk mengetahui validitas temuan yang
terdahulu, atau perlu dikembangkan?
Contoh Abstrak (tulisan aslinya dalam satu paragraph):
Tujuan penelitian ini adalah mempelajari kinetika reaksi
kristalisasi, morphologi serta kemurnian struvite dalam proses
kristalisasi yang berlangsung dalam kristaliser batch dengan
penambahan additif yaitu ion-ion asing (foreign ions): Ca2+,
Cu2+, dan Zn2+.
Kristalisasi struvite dilakukan dengan mereaksikan kedua
larutan ion pembentuknya, yaitu dari larutan sediaan (stock
solutions) MgCl2 dan NH4H2PO4 masing-masing dengan konsentrasi
tertentu sehingga diperoleh perbandingan molaritas Mg2+, NH4+
Page 4 of 37
dan PO4-3 1:1:1, dalam sebuah kristaliser batch berpengaduk
pada tiga temperatur yang berbeda: 25, 35 dan 400C.
Additif yang berupa ion-ion: Ca2+, Cu2+, Zn2+ disiapkan dari
larutan garam-garam khloridanya (CaCl2, CuCl2, dan ZnCl2) dan
ditambahkan ke dalam larutan MgCl2 dalam skala ppm.
Kinetika kristalisasi kemudian diamati dari perubahan
waktu induksi, konstanta kecepatan reaksi, dan energi
aktivasi. Perubahan waktu induksi diamati dengan pH-meter,
yaitu terjadinya penurunan pH larutan versus waktu
kristalisasi (lihat pers.(1) di sub-bab IV. Kajian Pustaka).
Di samping itu pengamatan waktu induksi ini juga dilakukan
dengan Conductivity meter. Analisa konsentrasi ion-ion asing
yang tidak teradsorpsi oleh kristal struvite selama reaksi
kristalisasi, yaitu ion-ion yang tertinggal di dalam larutan,
dilakukan dengan atomic absorption spectrometry (AAS) dan atau
wet analysis.
Data dari analisa AAS ini dipergunakan untuk menghitung
konstanta kecepatan reaksi dan energi aktivasi (lihat uraian
dalam sub-bab V. Design dan Metode Penelitian).
Kristal struvite yang diperoleh diamati morphologi dan
komposisi/kemurniannya dengan scanning electron microscopy
(SEM) dan X-Ray Diffraction Energy Dispersive Spectrometry
(XRD-EDS).
Penelitian pada tahun pertama dilakukan untuk
kristalisasi dengan tingkat supersaturasi tinggi, karena juga
penting untuk mengetahui batas atas zona metastabil. Kemudian
Page 5 of 37
tahun kedua dilakukan kristalisasi dengan tingkat
supersaturasi rendah, antara lain untuk mengetahui batas bawah
zona metastabil atau solubility curve-nya.
Catatan:
Abstrak adalah bentuk mini dari keseluruhan proposal, oleh
sebab itu juga ditulis paling akhir, yaitu setelah semua
bagian proposal ditulis.
KAJIAN PUSTAKA
Checklist
1. Apakah sudah membahas penelitian-penelitian serupa dari pihak lain?
2. Apakah sudah memaparkan kesesuaian, kontradiksi, korelasi, dan kekurangan-kekurangan dari hasil-hasil penelitian yg dibahas dalam no 1?
3. Apakah sudah dijelaskan apa yang dapat disumbangkan/kontribusi hasil penelitian yang diusulkan? Apakah sudah dijelaskan temuan baru yang diharapkan?
4. Apakah dalam alinea terakhir Kajian Pustaka sudah ditulistujuan penelitian secara eksplisit? Apakah sudah tertulislangkah-langkah penelitiannya?
Page 6 of 37
Contoh Kajian Pustaka
Kajian pustaka meliputi pokok-pokok berikut, yang telah mencakup semua aspek dari penelitian yang akan dikerjakan. Di samping itu, juga merupakan penjabaran dari seluruh kata yang tercantum dalam Judul.
1. Pendahuluan
2. Nukleasi
a. Nukleasi primer
b. Nukleasi sekunder
3. Pertumbuhan Kristal
4. Pengaruh ion asing
a. Pengaruh ion kalsium (Ca2+)
b. Pengaruh ion tembaga (Cu2+) dan seng (Zn2+)
1. PendahuluanDi dalam fasilitas pengolahan air limbah (wastewater
treatment facilities), terutama bila limbah mengandung Mg+,
NH4+, dan PO42- dalam jumlah yang cukup secara stoikiometri,
dapat terjadi pengkristalan struvite secara spontan apabila
terdapat faktor-faktor yang mendukung.
Faktor-faktor ini misalnya: suhu [Le Corre 2006], pH
[Pastor dkk 2008; Stratful dkk 2001; Bouropoulos dan
Page 7 of 37
Koutsoukos 2000], konsentrasi [Yoshino dkk 2003] dan
turbulensi [Yoshino dkk 2003; Mohajit dkk 1989].
Faktor-faktor ini sulit dikendalikan sehingga terjadinya
kerak struvite, misalnya pada pipa-pipa dan pompa sirkulasi
juga tidak dapat diprediksi. Kristalisasi struvite dan proses
pembentukan kerak pada alat-alat serta sistim pemipaan dalam
berbagai industri menyebabkan peningkatan kebutuhan energi,
misal energi yang dibutuhkan oleh pompa, dan juga meningkatnya
biaya pemeliharaan dan penggantian alat. Akhirnya masalah
teknis dan operasional ini menjadi masalah finansial.
Di sisi lain struvite dapat dijadikan pupuk alternatif
[Britton dkk 2005; Shu dkk 2006], karena mempunyai kandungan
Mg2+, N (dari NH4+) dan P (dari PO4
-3) [Le Corre dkk 2005; Ali
2007; Kofina dan Koutsoukos 2005] setara pupuk. Struvite
sebagai pupuk mempunyai karakteristik lebih baik, sebab
kelarutannya dalam air kecil [Rahaman dkk 2006; Anon 2006;
Barak dan Stafford 2006], sehingga dapat merupakan pupuk slow
release [Shu dkk 2006; Wang dkk 2005]. Oleh sebab itu studi
tentang struvite telah banyak dilakukan [de-Bashan dan Bashan
2004].
Struvite mengkristal dalam bentuk orthorhombik berwarna
putih menurut persamaan reaksi berikut [Rahaman dkk 2008]:
Mg2+ + NH+ + HnPO4n-3 + 6 H2O MgNH4PO4.6H2O + nH+
(1)
Page 8 of 37
Tergantung pada pH larutannya, harga n adalah antara 0, 1 atau
2. Dalam ranah industri, kerak terjadi pada lingkungan yang
praktis tidak bisa terbebas dari keberadaan additif atau
impuritas.
Efek additif terhadap kinetika kristalisasi dan
morphologi kristal, jadi juga efek terhadap pembentukan kerak,
dapat sangat signifikan meski pun additif jumlahnya sangat
sedikit [Hoang dkk 2009]. Walau pun penelitian tentang
pengaruh additif terhadap proses kristalisasi sudah banyak
dilakukan, pengaruh atau efek itu pada umumnya spesifik (case
by case) tergantung dari jenis dan konsentrasi additif serta
karakteristik dari tiap jenis kristal [Muryanto dkk 2002].
Di lain pihak, penelitian tentang pengaruh ion asing
terhadap nukleasi dan pertumbuhan kristal struvite relatif
masih sedikit [Le Corre 2006].
Penelitian yang diusulkan ini akan mempelajari pengaruh
ion-ion asing yang umum terdapat dalam air limbah [Muryanto
dan Ang 2005] terhadap kinetika reaksi kristalisasi struvite
serta morphologinya.
Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan
tentang pembentukan dan pertumbuhan kristal struvite serta
pengendalian pembentukan kerak yang banyak terjadi pada
fasilitas penanganan air limbah. Berikut ini diuraikan tahap-
tahap kinetika reaksi kristalisasi dan pengaruh ion-ion asing
(foreign ions) terhadap proses kristalisasi.
Page 9 of 37
2.NukleasiNukleasi atau peristiwa terbentuknya nukleus/inti kristal
dapat diamati secara makroskopis mau pun mikroskopis. Inti
kristal dapat terbentuk dari hasil attrisi antara sesama
kristal, terutama bila kristal-kristal berukuran besar[Jancic
dan Grootscholten 1984; Larson 1984]. Sebaliknya, pembentukan
inti kadang hanya dapat diikuti secara mikroskopis, yaitu
hanya dapat dideteksi dengan bantuan mikroskop, terutama
scanning electron microscope atau sejenisnya yang mempunyai