MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 137.1/PMK.Oll/2014 TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CANAl LANTAIAN DARI BESI ATAU BAJA BUKAN PADUAN Menimbang DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, terhadap barang impor, selain dikenakan bea masuk dapat dikenakan Tindakan Pengamanan berupa pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan; b. bahwa berdasarkan hasil akhir penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia bahwa Pemohon mengalami ancaman ,kerugi an serius akibat dari terjadinya lonjakan jumlah impor produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan. c. bahwa berdasarkan hasil penyelidikan dimaksud, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia telah menyampaikan rekomendasi pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan kepada Menteri Perdagangan, yaitu pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap impor produk canai lantaian dari besi atau baj a bukan paduan; d. bahwa dalam rangka menindaklanjuti hasil penyelidikan tersebut pada huruf c, Menteri Perdagangan melalui surat Nomor 660/M-DAG/SD/4/2014 tanggal 21 April 2014, dan Nomor 729/M-DAG/SD/5/2014 tanggal 26 Mei 2014 menyampaikan usulan pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan te rhad ap impor produk canai lantaian dari besi a tau baja bukan paduan dengan Nomor Harmonized System (HS) 7210.61.11.00; e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 23 D ayat (2 ) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2006, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Terhadap Impor Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan;
7
Embed
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA · 2016. 12. 23. · menterikeuangan republik indonesia salin an peraturan menter! keuangan republik indonesia nomor 137.1/pmk.oll/2014 tentang
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
SALIN AN
PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 137.1/PMK.Oll/2014
TENTANG
PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP
IMPOR PRODUK CANAl LANTAIAN DARI BESI ATAU BAJA BUKAN PADUAN
Menimbang
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
: a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 70 Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan, terhadap barang impor, selain dikenakan bea masuk dapat dikenakan Tindakan Pengamanan berupa pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan;
b. bahwa berdasarkan hasil akhir penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia bahwa Pemohon mengalami ancaman ,kerugian serius akibat dari terjadinya lonjakan jumlah impor produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan.
c. bahwa berdasarkan hasil penyelidikan dimaksud, Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia telah menyampaikan rekomendasi pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan kepada Menteri Perdagangan, yaitu pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap impor produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan;
d. bahwa dalam rangka menindaklanjuti hasil penyelidikan tersebut pada huruf c, Menteri Perdagangan melalui surat Nomor 660/M-DAG/SD/4/2014 tanggal 21 April 2014, dan Nomor 729/M-DAG/SD/5/2014 tanggal 26 Mei 2014 menyampaikan usulan pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan terhadap impor produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan dengan Nomor Harmonized System (HS) 7210.61.11.00;
e. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, dan huruf d, serta dalam rangka melaksanakan ketentuan Pasal 23 D ayat (2 ) Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan UndangUndang Nomor 17 Tahun 2006, perlu menetapkan Peraturan Menteri Keuangan tentang Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan Terhadap Impor Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan;
~ ~
KEMENKEU
Rectangle
Mengingat
Memperhatikan
Menetapkan
MI: NTEI11 KEUANGAN HEPUOLII< INOOI\JESIA
- 2 -
1. Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World Trade Organization (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 1994 Nomor 57, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3564);
2. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3612) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4661);
3. Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2011 tentang Tindakan Antidumping, Tindakan Imbalan, dan Tindakan Pengamanan Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5225);
1. Surat Menteri Perdagangan Nomor 660/M-DAG/SD/4/ 2014 tanggal 21 April 2014 perihal Permintaan Pertimbangan Atas Rekomendasi Pengenaan Tindakan Pengamanan Perdagangan Dalam Bentuk Bea Masuk Tindakan .Pengamanan (BMTP) Terhadap Importasi Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan dengan Nomor Harmonized System (HS) 7210.61.11.00;
2. Surat Menteri Perdagangan Nomor: 729/M-DAG/SD/5/ 2014 tanggal 26 Mei 2014 perihal Usulan Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan (BMTP) Terhadap Impor Produk Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan dengan Nomor Harmonized System (HS) 7210.61.11.00;
3 . Laporan Akhir Hasil Penyelidikan Komite Pengamanan Perdagangan Indonesia tentang Importasi Canai Lantaian Dari Besi Atau Baja Bukan Paduan Dengan Nomor Harmonized System (HS) 7210.61.11.00;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN MENTER! KEUANGAN TENTANG PENGENAAN BEA MASUK TINDAKAN PENGAMANAN TERHADAP IMPOR PRODUK CANAl LANTAIAN DARI BESI ATAU BAJA BUKAN PADUAN.
Pasa l 1
(1) Terhadap impor produk canai lantaian dari besi atau baja . bukan paduan, dikenakan Bea Masuk Tindakan Pengamanan.
'~
KEMENKEU
Rectangle
MENTEilii<EUANGAN f1EPUOLII< INDONESIA
- 3 -
(2) Produk impor berupa produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan, dengan lebar 600 mm (enam ratus millimeter) atau lebih, disepuh atau dilapisi dengan paduan aluminium-seng, mengandung karbon kurang dari 0,6% (nol koma enam perseratus) menurut beratnya, dengan ketebalan sampai dengan 0,7 mm (nol koma tujuh millimeter) yang termasuk dalam Pos Tarif ex 7210.61.11.00.
Pasal2
Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dikenakan selama 3 (tiga) tahun dengan keten tuan sebagai berikut:
Bea Masuk Tindakan No Periode
Pengamanan
1 Tahun Pertama, dengan Periode 1 (satu) tahun sejak Rp. 4 .998.784 jton tanggal diundangkannya Peraturan Menteri ini.
2 Tahun Kedua, dengan Periode 1 (satu) tahun sejak Rp. 4 .314.161 /ton tanggal berakhirnya Tahun Pertama.
3 Tahun Ketiga, dengan Periode 1 (satu) tahun sejak Rp. 3.629.538 /ton tanggal berakhirnya Tahun Kedua.
----
Pasal3
Be a Masuk Tindakan Pengamanan se bagaimana dimaksud dalam Pasal 1 dikenakan terhadap importasi dari semua negara, kecuali terhadap produk canai lantaian dari besi atau baja bukan paduan yang diproduksi dari negara-negara adalah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.
Pasal 4
( 1) Pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengamanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 merupakan:
a . tambaha n bea masuk umum (Most Favored Nation); a tau
\~
KEMENKEU
Rectangle
MENTER! KEU/\NGAN HEPUE!Lif< INDONESIA
- 4 -
b. tarnbahan bea rnasuk preferensi berdasarkan skernaskerna perjanjian perdagangan barang internasional yang berlaku, dalarn hal irnpor dilakukan dari negaranegara yang terrnasuk dalarn skerna-skerna perjanjian perdagangan barang internasional dirnaksud dan rnernenuhi ketentuan dalarn skerna-skerna perjanjian perdagangan barang internasional.
(2) Dalarn hal ketentuan dalarn skerna-skerna perJanJian perdagangan barang internasional tidak dipenuhi, pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengarnanan atas irnportasi dari negara-negara yang terrnasuk dalarn skerna -skerna perjanjian perdagangan barang internasional sebagairnana dirnaksud pada ayat (1) huruf b rnerupakan tarnbahan bea rnasuk urnurn (Most Favored Nation).
Pasal 5
Terhadap irnpor produk canai lantaian dari besi a tau baja bukan paduan yang berasal dari negara-negara yang dikecua likan dari pengenaan Bea Masuk Tindakan Pengarnanan sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 3 dan negara-negara yang rnerniliki kerja sarna perdagangan dengan Indonesia sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 4 ayat (1) huruf b, irnportir wajib rnenyerahkan dokurnen Surat Keterangan A sal (Certificate of Origin).
Pasal6
Ketentuan rnengenai pengenaan tarif Bea Masuk Tindakan Pengarnanan sebagairnana dirnaksud dalarn Pasal 2 berlaku sepenuhnya terhadap irnpor barang yang dokurnen pernberitahuan pabean irnpor d irnaksud rnendapat nornor pendaftaran dari Kantor Pabean pelabuhan pernasukan sejak tanggal berlakunya Peraturan Menteri ini.
Pasal 7
Peraturan Menteri ini berlaku selarna 3 (tiga) tahun terhitung sejak tanggal berlakunya Peraturan Menteri ini.
Pasal8
Peraturan Menteri ini rnulai berlaku setelah 7 (tujuh) hari terhitung sejak tanggal diundangkan.
~~
KEMENKEU
Rectangle
MENTERIKEUANGAN REPUBLIK INDONESIA
- 5 -
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Menteri ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 7 Juli 2014
MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,
-
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 15 Juli 2014
MENTER! HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,
ttd.
AMIR SYAMSUDIN
ttd.
MUHAMAD CHATIB BASRI
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2014 NOMOR 9 78
Salinan sesuai dengan aslinya KEPALA BIRO Q+v.J}1~