M ENJ AG ARAHA SI AM ENU RU TI SL AM R ah asi a ad al ah per kar a t er semb u ny i yan g ter j ad i d i an tara d i r i ki t a d an or an g l ai n . M enj aga r aha si a ada l ah dengan tidak m eny eba rka nny a at au bahkan seke dar m enampakk ann ya. M enj agar ahasi a h uku m asal nya ad al ah w aj i b kar enar ah asi a term asuk j an j i yan g h ar u s d i t u n ai ka n . A llahber fi r m an , وؤس من كادهعل إندهعل بافوأ و“D an p en u h i l ah j an j i , ka r en a se su n g g u h n ya j an j i i tu ak an d i t an ya ka n . ” ( A l I s ra ' : 3 4 ) M embedakan antara Rahasia at au B ukan S eb uahp erkara ad alahrahas i a a taut i d ak b i sa ki t a ke t ah u i d ari b erba g ai car a: 1. D e nganucapan, y a i tus e seorang m e nc e r i ta k ansesua t u k epa daA nda , k em udi a n d i a b erkat a, “I n i r ah as i a ya , j an g an sa mp ai ka n ke p ad a ya n g l ai n . ” 2 . Deng an pe rbua t an, m isal ny a s e seora ng m e ny am pa ikan se s uatu k e pa da A nda secar a d i am - diam da n sembu nyi -sembu nyi , ti da k i n gi n ad a o r an g yan g t ahu. M aka i n i p un m er u pa kanr ah asi a yan g h aru s d i j ag a. 3. D enga n m el ihat kondisi. Yai t u deng anmem per hatikan apa kah per kar aya ng di a kat akan i t u akan m em bu atdi r i nya m alu nant i apab i la di sam p ai kan at au di sebar kan kep ad a o r an gl ai n, m aka i n i p u n d i an g g ap seb ag ai r ah asi a. B il a k i t a s u d ah t ahub ah w a p erkar an ya ad al ah p er ka ra raha si a, m ak a ti d akh al al b ag i ki t a unt ukmenyampai kann yakepadao r ang l ai n. Penj ag aa nPar a S ah ab at t er h adap R ah as i a N ab i sh allall ah u‘ al aihi w as all am Ter m asu k ya n gper l u d i t el ad an i d al am pe n j ag aanr ah asi a a d al ah pe nj ag aanpar a sa h ab at ter h ad ap rahasi a N ab i S h all al lahu‘alahi w as allam. D ari Ts ab i t , d ari A n a s r ad h i ya l l ah u ‘ an h u , b e li a u b e r k a t a , – ويل!" – ل# $ %!& أ%''() ع* ف+ ا'' (يس ف+ ن ا,-ل. م/عل أ ا0 أ و
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
“Kami semua, para istri Nabishallallahu ‘alaihi wasallam sedang berada di sisi beliau
pada saat itu. Kemudian menghadaplah puteri beliau, Fathimahradhiyallahu ‘anha dengan
berjalan dengan cara jalannya Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam.
Ketika beliaushallallahu ‘alaihi wasallam melihatnya, beliaupun menyambutnya dengan
baik dan bersabda: “Marhaban hai puteriku.” Fathimah disuruhnya duduk di sebelah
kanannya atau -menurut riwayat lain- di sebelah kirinya. Seterusnya Nabishallallahu
‘alaihi wasallam membisikinya, lalu Fathimah menangis dengan tangisnya yang keras
sekali.
Setelah beliaushallallahu ‘alaihi wasallam melihat kegelisahan puterinya lalu dibisikinya
sekali lagi. Fathimah pun tertawa.”
Aku berkata kepada Fathimah, “Engkau telah diistimewakan oleh Rasulullahshallallahu‘alaihi wasallam di antara sekalian istri-istrinya dengan dibisiki, kemudian engkau
menangis.” Sesudah Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam berdiri dari tempatnya, lalu
aku bertanya kepada Fathimah, “Apakah yang disabdakan oleh Rasulullahshallallahu
‘alaihi wasallam padamu itu?” Fathimah menjawab,
'' ل ! ''" – '' ل # $ ! %J فK 1( ك ام
LB – و ي “Aku tidak akan menyiar-nyiarkan apa yang dirahasiakan oleh Rasulullahshallallahu
‘alaihi wasallam“
Sesudah Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam wafat, aku pun berkata kepada Fathimah,
“Aku sengaja hendak bertanya kepadamu dengan cara yang sebenarnya, supaya engkau
memberitahukan kepadaku apa yang disabdakan oleh Rasulullahshallallahu ‘alaihi
wasallam.“
Fathimah menjawab, “Sekarang aku akan memberitahumu. Adapun yang dibisikkan oleh
beliaushallallahu ‘alaihi wasallam pada pertama kalinya, yaitu beliaushallallahu ‘alaihi
wasallammemberitahukan kepada aku bahwasanya Jibril dahulunya memberikan
kepadanya wahyu dari Al Quran itu dalam setahun sekali, sedang sekarang dalam setahun
diberikan dua kali. Beliaushallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Sesungguhnya aku tidak
mengetahui tentang datangnya ajalku itu, melainkan tentu sudah dekat. Maka dari itu
bertaqwalah engkau dan bersabarlah, sesungguhnya saja sebaik-baiknya salaf
(pendahulu) bagimu adalah aku.” Karena itu lalu aku menangis sebagaimana tangisku
yang engkau lihat dulu itu.
Selanjutnya setelah beliaushallallahu ‘alaihi wasallam melihat betapa kegelisahan hatiku,
lalu aku dibisikinya untuk kedua kalinya, lalu beliau bersabda, “Wahai Fathimah, tidakkah
engkau suka jikalau engkau menjadi penghulu dari seluruh wanita dari kalangan kaum
mu’minin atau penghulu dari seluruh wanita dari kalangan umat ini?” Oleh karena itu,
maka aku pun tertawa sebagaimana yang dulu engkau lihat.” (Muttafaq ‘alaih, dan Ini
adalah lafazh Muslim)
Abdullah bin Umarradhiyallahu ‘anhu juga pernah menceritakan bahwa ketika saudari
perempuannya Hafshah bintu Umar menjanda, Umar bin Al Khattabradhiyallahu
‘anhu lalu menawarkan Hafshah kepada Utsman. Utsmanradhiyallahu ‘anhu lalu menolak
tawaran Umar.
Umar kemudian menawarkan Hafshah kepada sahabat yang lain, yaitu Abu Bakr Ash
Shiddiqradhiyallahu ‘anhu. Abu Bakr hanya terdiam, tidak memberi jawaban. Umar pun
menjadi marah kepada Abu Bakr.
Setelah beberapa hari, Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam ternyata datang meminang
Hafshah. Umar pun lantas menikahkan putrinya itu dengan Rasulullahshallallahu ‘alaihi
wasallam.
Setelah itu Abu Bakar menemui Umar dan berkata, “Mungkin engkau marah kepadaku
ketika engkau menawarkan Hafshah tetapi aku tidak memberikan jawaban?”
Umar berkata, “Ya.”
Abu Bakar lalu berkata, “Sebenarnya tidak ada yang menghalangi diriku untuk memberi
jawaban atas tawaranmu, hanya saja sebelumnya aku telah mendengar Nabishallallahu
‘alaihi wasallampernah menyebut-nyebut nama Hafshah. Oleh karena itu aku tidak akanmenyiar-nyiarkan rahasia Rasulullahshallallahu ‘alaihi wasallam. Andaikata
beliaushallallahu ‘alaihi wasallammeninggalkannya, sungguh akulah yang akan
menikahinya.” (HR. Al Bukhari)
Menyembunyikan Rahasia Rumah Tangga
Termasuk perkara yang harus dijaga kerahasiaannya adalah rahasia rumah tangga.
Hendaknya seorang suami menjaga rahasia keluarganya dengan tidak menceritakan
hubungan pasutri-nya kepada orang lain. Demikian juga istri, hendaknya dia tidak
menceritakan kepada orang lain bahwa semalam dia dan suaminya telah melakukan
perkara demikian dan demikian, yakni menceritakan hubungan ranjangnya kepada orang
lain.
Dari Abu Said al-Khudriradhiyallahu ‘anhu, Rasulullahshallallahu ‘alaihi
TB م“Barangsiapa yang memandikan seorang mayit, lalu ia merahasiakan keburukan mayit itu,
maka Allah ampuni dia sebanyak empat puluh kali.”(HR. Al Hakim dan ia berkata bahwaini adalah hadits shahih menurut syarat Imam Muslim, dishahihkan oleh Asy Syaikh Al
Albani dalam Shahih Targhib wat Tarhib No. 3492)
Penutup
Marilah kita menjaga rahasia dan aib saudara-saudara kita, semoga Allah menjaga pula
rahasia-rahasia kita karenaal jazaa’u min jinsil ‘amal, balasan itu sesuai dengan jenis
perbuatan yang kita amalkan. Wallahu ta’ala a’lam.