Top Banner
MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ALAM SEKITAR MENGGUNAKAN LKS TERMODIFIKASI PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V DI SDS 02 GULA PUTIH MATARAM LAMPUNG TENGAH (Skripsi) Oleh LENI KOVEN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2016
72

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

Jan 30, 2018

Download

Documents

phungkien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUIMODEL BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ALAMSEKITAR MENGGUNAKAN LKS TERMODIFIKASI PADA MATAPELAJARAN IPA KELAS V DI SDS 02 GULA PUTIH MATARAM

LAMPUNG TENGAH

(Skripsi)

Oleh

LENI KOVEN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKANUNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG2016

Page 2: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

ABSTRAK

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUIMODEL BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ALAM

SEKITAR MENGGUNAKAN LKS TERMODIFIKASI PADA MATAPELAJARAN IPA KELAS V DI SDS 02 GULA PUTIH MATARAM –

LAMPUNG TENGAH

Oleh

LENI KOVEN

Permasalahan dalam penelitian ini adalah pembelajaran IPA kelas V di SDS 02Gula Putih Mataram masih sebatas menggunakan metode ceramah dan hanyamenggunakan buku teks. Berdasarkan tes dan observasi awal, hasil belajar danmotivasi belajar siswa tergolong rendah. Penelitian tindakan kelas ini bertujuanmeningkatkan motivasi dan hasil belajar dengan menggunakan Problem BasedLearning dengan LKS termodifikasi. Penelitian ini berhasil jika motivasi belajartergolong tinggi dan rata-rata hasil belajar siswa melebihi dari KKM. Hasilpenelitian menunjukkan bahwa dengan penerapan model pembelajaran PBLdisertai LKS termodifikasi dari siklus I ke siklus II hingga siklus III dapatmeningkatkan motivasi belajar siswa dengan nilai rata-rata meningkat dari 2,09hingga 3,02. Nilai ini termasuk kategori motivasi tinggi. Hasil belajar dari siklus Ike siklus II hingga siklus III meningkat dari 63,43 menjadi 76,57 dengan 15 siswatuntas dan 6 siswa belum tuntas. Kinerja guru dalam mengelola pembelajaran jugatelah meningkat dari siklus I hingga siklus III, dengan peningkatan dari 2,54menjadi 3,13 pada kategori sangat baik. Penerapan model pembelajaran PBLdengan LKS termodifikasi dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswapada materi pokok Gaya, Gerak dan Energi.

Kata kunci: motivasi belajar, hasil belajar, PBL, kinerja guru

Page 3: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

ABSTRACT

IMPROVING LEARNING MOTIVATION AND LEARNING OUTCOMETHROUGH PROBLEM BASED LEARNING MODEL WITH NATURAL

SURROUNDING BY MODIFIED WORKSHEET IN SCIENCE GRADE V DISDS 02 GULA PUTIH MATARAM – LAMPUNG TENGAH

By

LENI KOVEN

Problem in this research is the science learning of grade V in SDS 02 Gula PutihMataram were still using speech method and only using text books. Based onprevious test and observation, learning outcome and learning motivation wascategorized as low. This classroom action research aims to improve motivationand learning outcomes by problem based learning (PBL) model with modifiedworksheet. This research is succeed if learning motivation and learning outcomesare improving from one cycle to another cycle. The average with learningoutcomes average has more than standard of achievement (KKM). Student’smotivation is categorized as high. The result of this research showed thatapplication of PBL with modified worksheet can improve learning motivationfrom cycle I to cycle II until cycle III, by average 2,09 to 2,64, and it’s improvedto 3,02 by high category. Learning outcomes have improved from average of63,43 to 76,57 with 15 students passed but 6 student still under KKM. Teacherperformance in managing classroom activity of PBL also improved from 2,54 incycle I to 3,13 until cycle III, categorized as very good performance. Applicationof PBL learning model with modified worksheet had improved learningmotivation and learning outcomes with material of force, motion and energy.

Kata kunci: lerning motivation, learning outcomes, PBL, teacher performance

Page 4: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI

MODEL BELAJAR PROBLEM BASED LEARNING BERBASIS ALAM

SEKITAR MENGGUNAKAN LKS TERMODIFIKASI PADA MATA

PELAJARAN IPA KELAS V DI SDS 02 GULA PUTIH MATARAM

LAMPUNG TENGAH

Oleh

LENI KOVEN

Skripsi

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar

SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Lampung

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2016

Page 5: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.
Page 6: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.
Page 7: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.
Page 8: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Karawang, Jawa Barat pada 03 September 1981, dengan

nama Leni Koven, anak keempat dari empat bersaudara, dari pasangan Bapak

Alm Tjahrum Syaripudin dan Ibu Waryah.

Pendidikan dasar telah ditempuh di SD Negeri 1 Pedes Karawang, kemudian

penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

Jenjang perguruan tinggi telah ia selesaikan di Fakultas Teknik Sipil dan

Perencanaan Jurusan Teknik Planologi, Universitas Winaya Mukti Bandung Jawa

Barat. Semenjak lulus penulis bekerja di salah satu krontaktor BUMN WIKA

(Wijaya Karya) Bandung, kemudian penulis melanjutkan studi mengambil jurusan

profesi pendidikan Akta IV di Universitas Negeri Jakarta. Tahun 2006 penulis

melanjutkan perjalanan menjadi guru dan pendidik di SDS Sugar Group Lampung

hingga penelitian ini terselesaikan.

Page 9: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah...

untuk pendamping hidupku ARIF NURCAHYAbersama generasi penerusku

Khawarizmi Najma Nurcahya dan Syamil Ahmad Nurcahya

Teriring do’a untuk Ayahnda Alm Tjahrum Saripudin dan Ibunda Waryah yangselalu memberikan semangat dan doa dari buaian hingga saat ini

Page 10: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

vii

SANWACANA

Bismillahirrohmanirrohim

Syukur alhamdulillah terlimpahkan kehadirat Alloh SWT atas kehendak-Nya

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan motivasi dan

hasil belajar siswa melalui model belajar problem based learning berbasis alam

sekitar menggunakan LKS termodifikasi pada mata pelajaran IPA kelas V di SDS

02 Gula Putih Mataram Lampung Tengah”

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. H. Muhammad Fuad, M.Hum selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Kependidikan Universitas Lampung.

2. Bapak Drs. Supriyadi, M.Pd. selaku Pembimbing atas kesabaran dan

keikhlasannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi melalui tatap

muka dan bimbingan disela-sela kesibukan beliau.

3. Bapak Dr. Sulton Djasmi, M.Pd. Selaku penguji atas kesediaan dan

sabarannya memberikan bimbingan, arahan dan motivasi selama penyusunan

skripsi ini.

4. Bapak Drs. Joko M. Nur selaku Head of School di Sekolah Sugar Group.

5. Kepala SDS 02 yang memberikan ijin dan melaksanakan penelitian ini.

6. Mamah Endeh dan Bapak Haryono mertua di Jogya

7. Kedua keponakan, Muhammad Jamaludin dan Sirojudin yang mendampingi

saat persiapan seminar penelitian ini.

Penulis mohon maaf jika tidak mampu menyebutkan jasa beberapa pihak yang

telah membantu penelitian ini. Semoga karya ini memberikan manfaat bagi dunia

pendidikan di mana saja. Amin.

Lampung, April 2016

LENI KOVEN

Page 11: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

DAFTAR ISI

HalamanDaftar Tabel ........................................................................................................... xiv

.Daftar Grafik .......................................................................................................... xvi

.BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………..………………………………………….............. 1

B. Identifikasi Masalah ………………………………………………............ 5

C. Rumusan Masalah ………………………………………………............... 5

D. Tujuan Penelitian ……………………………………….…………........... 6

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………….............. 6

F. Ruang Lingkup Penelitian ………………………………………............... 7

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis ………………………………....................................... 9

1. Motivasi Belajar …..............................................................….............. 92. Hasil Belajar .......................................................................................... 103. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning) .......... 124. Lembar Kerja Siswa (LKS) Termodifikasi ………............................... 18

B. Hasil Penelitian yang Relevan ……………………………........................ 22

C. Kerangka Pemikiran ………………………………................................... 23

D. Hipotesis Tindakan …....…………………................................................. 24

BAB III METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian ….....……………………………….............................. 25

B. Subjek Penelitian ........................................……………………................ 25

C. Setting Penelitian ………………................................................................ 25

D. Faktor yang Diteliti ………………............................................................ 26

E. Desain Kemmis dan Taggart ………........................................................... 27

F. Presedur Penelitian Dan Langkah Penelitian .............................................. 28

Page 12: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

1. Perencanaan Penelitian ................... .…………………………............. 28

2. Pelaksanaan Penelitian ............……………………………….............. 29

a. Siklus I …......................……………………………….................... 301) Tahap Perencanaan .........……………………………….............. 302) Tahap Pelaksanaan .........……………………………….............. 303) Tahap Pengamatan .........……………………………….............. 314) Tahap Refleksi ................………………………………............. 32

b. Siklus II .....................…………………………………................... 321) Tahap Perencanaan .........……………………………….............. 322) Tahap Pelaksanaan .........……………………………….............. 333) Tahap Pengamatan .........……………………………….............. 344) Tahap Refleksi ................………………………………............. 35

c. Siklus III .....................………………………………...................... 36

G. Data Penelitian……………………………………………........................ 36

1. Data Kualitatif ….....…………….......................................................... 36a. Data Penilaian Kinerja Guru ……………………............................. 36b. Data Penilaian Sikap Siswa .............................................................. 37c. Data Penilaian Keterampilan Siswa ………..................................... 37d. Data Motivasi Belajar Siswa ………………………….................... 38

2. Data Kuantitatif Hasil Belajar Siswa .....…………….......................... 38

H. Teknik Pengambailan dan Pengolahan Data ……………………............. 38

1. Pengambilan dan Pengolahan Data Kualitatif ….....…………….......... 38a. Pengambilan Data Penilaian Kinerja Guru ………………............... 38b. Pengambilan Data Penilaian Sikap Siswa ........................................ 39c. Pengambilan Data Penilaian Keterampilan Siswa ………................ 40d. Pengambilan Data Motivasi Belajar Siswa …………...................... 40

2. Data Kuantitatif Hasil Belajar Siswa .....……………........................... 41

I. Instrumen Penelitian……………………...................................................... 41

1. Instrumen Data Kualitatif ….....……………......................................... 41a. Instrumen Lembar Observasi Penilaian Kinerja Guru ……….......... 42b. Instrumen Penilaian Sikap Siswa ..................................................... 42c. Instrumen Penilaian Keterampilan Siswa ………............................. 43d. Instrumen Motivasi Belajar Siswa ………….................................... 44

2. Data Kuantitatif Hasil Belajar Siswa .....……………........................... 45

J. Teknik Analisis Data……………………………………………................ 46

1. Analisis Data Kinerja Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran ............. 462. Analisis Data Penilaian Sikap Siswa …........................……………..... 473. Analisis Data Penilaian Keterampilan Siswa ....……………................ 474. Analisis Motivasi Belajar Siswa ….........……………........................... 475. Analisis Data Hasil Belajar Aspek Kognitif .......................................... 48

K. Indikator Kinerja ....................………………………………..................... 49

Page 13: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian …………………………………………………............... 50

1. Deskripsi Data Pratindakan .....……………………………….............. 51

2. Hasil Penelitian Masing-masing Siklus ………………………............. 52

a. Siklus I …......................……………………………….................... 521) Perencanaan Siklus I ......……………………………….............. 522) Tindakan Siklus I ............………………………………............. 523) Observasi Siklus I ............………………………………............ 54

1. Hasil Observasi Kinerja Guru dalam PengelolaanPembelajaran Siklus I ............................................................. 54

2. Hasil Observasi Penilaian Sikap dan Keterampilan Siklus I... 553. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus I ............................. 564. Hasil Observasi Hasil Belajar Siklus I .............…................ 57

4) Refleksi Siklus I .............……………………………….............. 585) Rekomendasi Perbaikan Rencana untuk Siklus II .....….............. 59

b. Siklus II …......................………………………………................. 591) Perencanaan Siklus II ......………………………………............ 592) Tindakan Siklus II ............………………………………........... 603) Observasi Siklus II ............……………………………….......... 61

1. Hasil Observasi Kinerja Guru dalam PengelolaanPembelajaran Siklus II ..........................................................

61

2. Hasil Observasi Penilaian Sikap dan Keterampilan Siklus II 623. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II ............................ 634. Hasil Observasi Hasil Belajar Siklus II .............….............. 64

4) Refleksi Siklus II .............………………………………............ 655) Rekomendasi Perbaikan Rencana untuk Siklus III .....…............ 66

c. Siklus III …......................………………………………................ 661) Perencanaan Siklus III ......………………………………........... 662) Tindakan Siklus III ............……………………………….......... 673) Observasi Siklus III ............………………………………......... 68

1. Hasil Observasi Kinerja Guru dalam PengelolaanPembelajaran Siklus III ..........................................................

68

2. Hasil Observasi Penilaian Sikap dan KeterampilanSiklus III ................................................................................. 69

3. Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus III .......................... 704. Hasil Observasi Hasil Belajar Siklus III .............…............. 70

4) Refleksi Siklus III .............………………………………........... 71

B. Pembahasan…………………………………............................................. 75

1. Deskripsi Kinerja Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran .................. 76

2. Deskripsi Sikap dan Keterampilan Siswa ...……….............................. 81

Page 14: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

3. Deskripsi Motivasi Belajar Siswa ...………......................................... 82

4. Deskripsi Hasil Belajar Siswa .............................................................. 89

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan …………..………………………………………….............. 94

5.2 Saran ……..…………………………………............................................ 95

DAFTAR PUSTAKA ………………………….................................................... 96

Page 15: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

Lampiran halaman

1. Surat Ijin Penelitian ................................................................................. 99

2. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa................................................. 100

3. Angket Motivasi Siswa............................................................................. 101

4. Kisi-kisi Instrument Hasil Belajar Siswa................................................. 107

5. Instrument Penilaian Hasil Belajar........................................................... 108

6. Analisis Standar Isi................................................................................... 111

7. Silabus...................................................................................................... 115

8. RPP dan LKS Termodifikasi Siklus I....................................................... 122

9. RPP dan LKS Termodifikasi Siklus II..................................................... 144

10. RPP dan LKS Termodifikasi Siklus III.................................................... 167

11. Data Siswa Sebelum Tindakan................................................................. 184

12. Data Pre-Tes............................................................................................. 185

13. Data Motivasi Belajar Siklus I ............................................................... 186

14. Data Hasil Belajar Siklus I...................................................................... 187

15. Data Motivasi Belajar Siklus II............................................................... 188

16. Data Hasil Belajar Siklus II ................................................................... 189

17. Data Motivasi Belajar Siklus III ............................................................ 190

18. Data Hasil Belajar Siklus III................................................................... 191

19. Contoh Lembar Observasi ...................................................................... 192

20. Contoh Angket Siswa .............................................................................. 198

21. Contoh Jawaban Hasil Belajar Siswa ...................................................... 204

Page 16: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Data Nilai Hasil Ulangan IPA Tahun 2014/2015 ..................................... 2

2. Motivasi Belajar Siswa pada Pelajaran IPA pada Kondisi Awal .............. 3

3. Tahap-Tahap Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ................. 15

4. Perbedaan LKS Eksperimen dan LKS Non Eksperimen .......................... 21

5. Kategori Nilai Sikap Siswa ....................................................................... 39

6. Kategori Nilai Keterampilan Siswa .......................................................... 40

7. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran ......... 42

8. Lembar Observasi Penilaian Sikap ........................................................... 43

9. Lembar Observasi Praktikum .................................................................... 44

10. Lembar Penilaian Pembuatan Booklet ..................................................... 44

11. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa .................................................. 45

12. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar Siswa ................................................... 46

13. Hasil Pretest Sebelum Tindakan ............................................................... 51

14. Hasil Kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran Siklus I .................. 54

15. Hasil Observasi Penilaian Sikap dan Keterampilan Siklus I .................... 55

16. Distribusi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I ....................................... 56

17. Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus I........ ............................................. 57

18. Hasil Kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran Siklus II ................. 61

19. Hasil Observasi Penilaian Sikap dan Keterampilan Siklus II .................. 62

20. Distribusi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II ..................................... 63

21. Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus II ................................................... 64

22. Hasil Kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran Siklus III ............. 68

23. Hasil Observasi Penilaian Sikap dan Keterampilan Siklus III ................ 69

24. Distribusi Motivasi Belajar Siswa pada Siklus III .................................. 70

25. Distribusi Hasil Belajar Siswa Siklus III ................................................. 71

26. Rekapitulasi Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Setiap Siklus ................ 73

27. Rekapitulasi Nilai Sikap dan Keterampilan Setiap Siklus ....................... 74

28. Kinerja Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran Tiap Siklus ................... 78

29. Rata-Rata Motivasi Belajar Siswa Setiap Siklus .................................... 82

Page 17: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

30. Distribusi Motivasi Belajar Siswa Setiap Siklus .................................... 83

31. Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Indikator Motivasi ....................... 89

32. Rata-Rata Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus .......................................... 90

33. Distribusi Hasil Belajar Siswa dari Siklus ke Siklus .............................. 90

Page 18: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

DAFTAR GAMBAR

GambarHalaman

1. Model Spiral dari Kemmis dan Taggart ...................................................... 27

2. Grafik Nilai Rata-rata Kinerja Guru dalam Pengelolaan PembelajaranSetiap Siklus ............................................................................................... 80

3. Grafik Penilaian Sikap dan Keterampilan Setiap Siklus ............................ 81

4. Grafik Distribusi Motivasi Belajar Siswa Setiap Siklus ............................. 85

5. Grafik Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Indikator Motivasi ................ 89

6. Grafik Distribusi Hasil Belajar Siswa Setiap Siklus ................................... 92

Page 19: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses menjelaskan

bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara

interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta

didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Hal ini menuntut semua

guru terutama pada guru pendidikan dasar untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran di kelas.

Senada dengan hal ini, Iskandar (2001:2), Ilmu Pengetahuan Alam

merupakan mata pelajaran di Sekolah Dasar yang dimaksudkan agar siswa

mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang

alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses

ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.

Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara

mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam

sekitar secara lebih mendalam. Ishii (2003:5) menjelaskan bahwa

pembelajaran IPA mengikuti prinsip konstruktivis dengan pengetahuan awal

Page 20: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

2

sebagai titik tolak menyusun pengetahuan baru melalui keterlibatan untuk

berpikir dan mempertanyakan. Hal ini juga yang membuat siswa termotivasi

untuk mencari dan mempertanyakan fenomena alam sekitar. Guru memiliki

peran sebagai fasilitator yang membuat proses belajar menjadi menarik,

menyenangkan dan menantang bagi siswa.

Namun kondisi ini berbeda dengan pembelajaran di SDS 02 Gula Putih

Mataram. Dalam pengamatan peneliti pada tanggal 5-20 Oktober 2015, di

sekolah ini pembelajaran IPA belum sesuai dengan kriteria yang terdapat

pada Permendiknas Nomor 41 tahun 2007 tentang Standar Proses maupun

pembelajaran IPA yang ideal menurut teori tersebut. Guru sebatas

menggunakan metode ceramah dan hanya menggunakan buku teks dari Dinas

Pendidikan sebagai satu-satunya sumber belajar. Hal itu dapat diketahui dari

rata-rata nilai harian siswa pada satu kali ulangan harian dan satu kali nilai

tugas yang diadakan guru dengan Kompetensi Dasar 3.1, didapatkan hasil

sebagai berikut.

Tabel 1. Data Nilai Ulangan IPA Tahun 2014/2015

RENTANG NILAI Jumlah Siswa Persentase90-100 1 5%80-89 3 14%70-79 5 24%< 70

(di bawah KKM)12 57%

TOTAL SISWA 21 100%Nilai tertinggi 90,0Nilai terendah 55,0Rata-rata 69,05Standar deviasi 9,03Jumlah siswa Tuntas 9Jumlah siswa Belum Tuntas 12

Sumber: Ledger SDS 02 GPM tahun 2015

Page 21: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

3

Hasil belajar berdasarkan Tabel 1, terdapat 57% siswa mendapatkan nilai

kurang dari 70 di SDS 02 Gula Putih Mataram. Hasil ini dikatakan rendah

karena lebih dari setengah dari jumlah siswa belum bisa mencapai KKM yang

telah ditentukan. Dapat diartikan bahwa pemahaman siswa terhadap

kompetensi dasar tersebut relatif masih rendah. Selain itu, motivasi siswa

belajar IPA juga tergolong rendah berdasarkan observasi serta penyebaran

angket motivasi belajar IPA, pada tanggal 20 Oktober 2015 kepada siswa

kelas V SDS 02 Gula Putih Mataram dengan hasil sebagai berikut.

Tabel 2. Motivasi Belajar Siswa pada Pelajaran IPA pada Kondisi Awal

No Kegiatan PembelajaranSiswa

bermotivasirendah (%)

Siswabermotivasisedang (%)

Siswabermotivasitinggi (%)

1 Proses pembelajaran IPAsaat menggunakan metodeceramah

65 28,75 6,25

2 Proses pembelajaran IPAmengunakan buku teksdari Dinas sebagai satu–satunya sumber belajar

40 22,5 37,5

Sumber: Hasil observasi SDS 02 GPM tahun 2015

Peningkatan mutu pembelajaran dapat dicapai jika guru telah melakukan

pembelajaran yang inovatif dengan menempatkan siswa sebagai pusat

pembelajaran sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Model Problem

Based Learning (PBL), dipilih dalam penelitian ini untuk diaplikasikan agar

pembelajaran dapat berpusat pada siswa. Siswa belajar dimulai dari masalah

dan pengalaman siswa dalam keadaan nyata yang mudah ditemui, kemudian

beraktivitas untuk menentukan sendiri pemecahan masalah tersebut.

Kelebihan Model PBL dapat memberikan kemudahan kepada siswa untuk

Page 22: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

4

melakukan penyelidikan dan inkuiri, sehingga siswa akan termotivasi untuk

memecahkan permasalahan melalui kegiatan kooperatif dengan arahan guru,

sehingga terbiasa berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah secara efektif

dan menyusun pemahamannya sendiri. Menurut La Sahara (2008:153) model

PBL dapat meningkatkan dinamika belajar di kelas dengan interaksi yang

lebih intensif antara guru dan siswa serta meningkatkan penguasaan konsep

dan materi. Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dirancang dengan

tahapan mengidentifikasi topik, membagi siswa ke dalam kelompok,

membuat penyelidikan, mempersiapkan tugas akhir, dan mempresentasikan

tugas akhir. Pada setiap tahapan digunakan LKS dengan sumber-sumber

belajar yang menarik perhatian siswa.

Berdasarkan penjelasan tersebut, maka perlu dilakukan penelitian dengan

judul “Meningkatkan Motivasi dan Hasil Belajar Siswa Melalui Model

Belajar Problem Based Learning (PBL) Berbasis Alam Sekitar Menggunakan

LKS Termodifikasi Pada Mata Pelajaran IPA Kelas V di SDS 02 Gula Putih

Mataram”, dengan materi pembelajaran yang dipilih adalah materi yang

tercakup dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) pada

kelas V, yaitu:

SK: 4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan

perubahan sifat benda sebagai hasil suatu proses.

KD: 4.1. Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahan

penyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas.

Page 23: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

5

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

identifikasi masalah penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar siswa tergolong rendah dilihat dari hasil test ulangan harian

siswa (kognitif)

2. Terdapat motivasi belajar IPA siswa yang rendah ketika belajar IPA

menggunakan metode ceramah

3. Terdapat motivasi belajar IPA siswa yang rendah ketika belajar IPA

menggunakan media buku teks sebagai satu-satunya sumber belajar siswa

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka rumusan

masalah penelitian ini adalah:

1. Bagaimanakah penggunaan Model Belajar Problem Based Learning

(PBL) Berbasis Alam Sekitar Menggunakan LKS Termodifikasi mampu

meningkatkan motivasi belajar siswa dalam pembelajaran IPA?

2. Bagaimanakah penggunaan Model Belajar Problem Based Learning

(PBL) Berbasis Alam Sekitar Menggunakan LKS Termodifikasi mampu

meningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA?

Page 24: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

6

D. Tujuan penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan:

1. Peningkatan hasil belajar IPA siswa melalui model pembelajaran Model

Belajar Problem Based Learning (PBL) Berbasis Alam Sekitar

Menggunakan LKS Termodifikasi

2. Peningkatan motivasi belajar IPA siswa melalui melalui model

pembelajaran Model Belajar Problem Based Learning (PBL) Berbasis

Alam Sekitar Menggunakan LKS Termodifikasi

E. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat:

1. Bagi siswa

1) Meningkatkan pemahaman siswa kelas V SDS 02 Gula Putih

Mataram Lampung Tengah, pada pembelajaran IPA melalui

penerapan model belajar Problem Based Learning (PBL) berbasis

alam sekitar menggunakan LKS Termodifikasi.

2) Meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDS 02 Gula Putih

Mataram Lampung Tengah khususnya pada pembelajaran IPA melalui

penerapan model belajar Problem Based Learning (PBL) berbasis

alam sekitar menggunakan LKS Termodifikasi.

3) Meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V SDS 02 Gula Putih

Mataram Lampung Tengah khususnya pada pembelajaran IPA melalui

Page 25: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

7

penerapan model belajar Problem Based Learning (PBL) berbasis

alam sekitar menggunakan LKS Termodifikasi.

4) Meningkatkan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah

dalam kehidupan sehari-hari

2. Bagi guru

Penerapan model pembelajaran melalui model pembelajaran Model

Belajar Problem Based Learning (PBL) Berbasis Alam Sekitar

Menggunakan LKS Termodifikasi, dapat menjadi salah satu model

pembelajaran alternatif bagi guru dalam menyajikan materi IPA untuk

meningkatkan motivasi, dan hasil belajar siswa khususnya di SDS 02 Gula

Putih Mataram, Lampung Tengah.

F. Ruang Lingkup Penelitian

Agar penelitian ini lebih terarah dan memberikan gambaran yang jelas

mengenai masalah yang akan diteliti, maka ruang lingkup penelitian ini

adalah:

1. Hasil belajar kognitif yang diperoleh dari hasil tes siswa setelah mengikuti

pembelajaran menggunakan LKS Termodifikasi. Hasil ini dicerminkan

pada hasil tes pada setiap akhir siklus. Hasil belajar dibatasi pada aspek

kognitif, yang meliputi aspek mendeskripsikan dan mengindentifikasi

konsep dalam IPA.

2. Motivasi belajar adalah dorongan psikologis yang mengarahkan seseorang

ke arah suatu tujuan. Indikator motivasi yang diamati adalah aktivitas

Page 26: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

8

belajar, ketekunan menghadapi tugas, keuletan siswa menghadapi

kesulitan, kesukaan memecahkan masalah, minat terhadap soal, keyakinan

akan kemajuan, persaingan, hukuman, pujian, dan pemberitahuan hasil.

3. Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) berkaitan dengan tiga

prinsip yaitu : belajar adalah proses konstruktif, knowing about knowing,

faktor-faktor kontekstual dan sosial mempengaruhi pembelajaran.

Pembelajaran Problem Based Learning (PBL) ada beberapa tahap yaitu :

Penyampaian ide, penyajian fakta, mempelajari masalah, menyusun

rencana tindakan, evaluasi.

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Termodifikasi adalah lembaran-lembaran yang

berisi tugas yang harus dikerjakan siswa berupa petunjuk, langkah-langkah

untuk menyelesaikan suatu tugas. Tugas yang diberikan di LKS sesuai dengan

kompetensi dasar yang ingin dicapai. Tugas ini tidak dapat dikerjakan dengan

baik oleh siswa apabila tidak dilengkapi dengan buku atau referensi lain.

Modifikasi dari LKS dalam penelitian ini dilakukan dari LKS yang telah ada

dengan menyusun kembali langkah-langkah kegiatan untuk disesuaikan

dengan kompetensi yang akan dicapai dan sesuai tahapan model PBL.

Page 27: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

9

II. KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Motivasi Belajar

Motivasi bersifat sangat kompleks. Motivasi akan menyebabkan terjadinya

suatu perubahan energi yang ada pada diri manusia, menjamin kelangsungan

dari kegiatan belajar, memberikan arah dalam kegiatan belajar, sehingga

tujuan belajar dapat tercapai. Hal ini diungkapkan oleh Sardiman (2001: 72)

Motivasi dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa, yang menimbulkan kegiatan belajar, yangmenjamin kelangsungan dari kegiatan belajar, yang memberikanarah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki olehsubjek belajar itu dapat tercapai.

Dimyati dan Mudjiono (2002 : 239) juga menyampaikan

Motivasi belajar merupkan kekuatan mental yang mendorongterjadinya proses belajar. Motivasi belajar pada diri siswa dapatmenjadi lemah. Lemahnya motivasi, atau tiadanya motivasi belajarakan melemahkan kegiatan belajar. Selanjutnya, mutu hasil belajarakan menjadi rendah. Oleh karena itu, motivasi belajar pada dirisiswa perlu diperkuat terus menerus.Agar siswa memiliki motivasibelajar yang kuat, pada tempatnya diciptakan suasana belajar yangmenggembirakan.

Peran motivasi yang utama adalah penumbuhan gairah, merasa senang, dan

semangat untuk belajar. Berdasarkan pendapat Dimyati dan Sardiman di atas,

motivasi memegang peranan penting dalam menjalin kelangsungan proses

Page 28: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

10

belajar, yaitu menimbulkan gairah belajar, mendorong, mengarahkan, dan

menggerakkan kegiatan belajar. Motivasi dapat tumbuh di dalam diri siswa

disebabkan oleh berbagai faktor, yaitu faktor yang muncul dari dalam diri

siswa itu sendiri (intrinsik) dan faktor yang muncul dari luar diri siswa

(ekstrinsik). Hal tersebut diungkapkan oleh Hakim (2000:30)

Motivasi belajar seseorang dapat dibangkitkan denganmengusahakan agar siswa atau mahasiswa memiliki motif intrinsikdan motif ekstrinsik dalam belajar.

Dapat disimpulkan dari sumber-sumber diungkapkan di atas, motivasi adalah

tenaga pendorong yang menggerakkan dan mengarahkan aktivitas seseorang.

Motivasi pada setiap siswa berbeda, ada yang tinggi, ada yang rendah.

Motivasi erat kaitannya dengan hasil belajar. Motivasi dapat ditingkatkan

dengan cara menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Merangkum

dari Sardiman (2001:83) bahwa beberapa aspek motivasi yang diukur dalam

penelitian ini di antaranya motivasi intrinsik: perasan senang terhadap IPA,

ketertarikan dan kemauan siswa belajar IPA, kesadaran dan keterlibatan siswa

dalam pembelajaran. Motivasi ekstrinsik diantaranya: dorongan orang tua,

dorongan berprestasi dan dorongan guru ketika pembelajaran di kelas.

2. Hasil Belajar

Proses pembelajaran yang telah dilaksanakan tentunya akan memperoleh

suatu hasil yang dikatakan sebagai hasil belajar. Keberhasilan proses belajar

yang dilakukan dapat diukur dengan tolak ukur hasil belajar yang diperoleh

oleh siswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Djamarah dan Zain (2006 : 121)

Page 29: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

11

Setiap proses belajar mengajar selalu menghasilkan hasil belajar,dapat dikatakan bahwa hasil belajar merupakan akhir atau puncakdari proses belajar. Akhir dari kegiatan inilah yang menjadi tolakukur tingkat keberhasilan siswa dalam proses belajar mengajar.

Hal tersebut didukung oleh pendapat Abdurrahman (1999:3)

Hasil belajar adalah hasil dari suatu interaksi dari tindak belajardan tindak mengajar yang dilakukan oleh penyaji pembelajaran danpembelajar.

Siswa memiliki kemampuan analisis atas suatu masalah, maka ia akan

memecahkan suatu permasalahan dengan menganalisis pengetahuan yang

dilambangkan dengan kata-kata menjadi buah pikiran. Hal tersebut didukung

oleh pendapat Hamalik (2002 : 19)

Hasil belajar merupakan suatu kemampuan yang didapat darikegiatan belajar yang merupakan kegiatan kompleks. Denganmemiliki hasil belajar, seseorang akan mampu mengartikan danmenganalisis ilmu pengetahuan yang dilambangkan dengan kata-kata menjadi suatu buah pikiran dalam memecahkan suatupermasalahan tertentu.

Hasil belajar yang dicapai siswa dalam suatu mata pelajaran dapat diperoleh

dengan usaha mengamati, melakukan percobaan, memahami konsep-konsep,

prinsip-prinsip, serta mampu untuk mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-

hari setelah siswa mempelajari pokok bahasan yang diajarkan. Hal tersebut

sesuai dengan pendapat Sardiman (2001 : 21)

Hasil belajar dapat diperoleh dari berbagai usaha, misalnya aktifdalam kegiatan pembelajaran, memahami eksperimen yangdilakukan, dan menganalisis hasil eksperimen dan menganalisis isisuatu buku. Seseorang yang mampu menguasai suatu materikeilmuan dapat dikatakan bahwa seseorang tersebut memilikiprestasi.

Page 30: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

12

Hasil belajar merupakan prestasi aktual siswa yang dapat didukung dengan

berbagai aktivitas pembelajaran. Hasil belajar yang baik akan diperoleh

dengan usaha yang dilakukan oleh siswa. Hal tersebut didukung oleh

pendapat Keller dalam Mulyono (2002 : 45)

Hasil belajar adalah prestasi aktual yang ditampilkan oleh anak,sedangkan usaha adalah perbuatan yang terarah pada penyelesaiantugas-tugas belajar. Ini berarti bahwa besarnya usaha adalahindikator dari adanya aktivitas, sedangkan hasil belajar dipengaruhioleh besarnya usaha yang dilakukan oleh anak.

Hasil belajar merupakan hasil yang diperoleh dari interaksi kegiatan belajar

mengajar. Hasil belajar itu dapat berupa tingkah laku, ranah berfikir, dan

perasaan. Hal tersebut dikemukakan oleh Anderson dalam Depdiknas

(2007:4)

Karakteristik manusia meliputi cara yang tipikal dari berpikir,berbuat, dan perasaan. Tipikal berpikir berkaitan dengan ranahkognitif, tipikal berbuat berkaitan dengan ranah psikomotor, dantipikal perasaan berkaitan dengan ranah afektif. Ketiga ranahtersebut merupakan karakteristik manusia dalam bidangpendidikan. Ketiga ranah tersebut merupakan hasil belajar.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa hasil

belajar merupakan hasil yang telah diperoleh setelah siswa menerima

pengetahuan, dimana hasil belajar mencakup tiga ranah, yaitu kognitif,

afektif, dan psikomotor.

3. Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

Problem Based Learning (PBL) dikembangkan untuk pertama kali oleh Prof.

Howard Barrows sekitar tahun 1970-an dalam pembelajaran ilmu medis di

Page 31: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

13

McMaster University Canada (Amir, 2009:5). Pembelajaran berdasarkan

masalah (Problem Based Learning) merupakan pembelajaran yang

berlandaskan paradigma konstruktivisme yang sangat mementingkan siswa

dan berorientasi pada proses belajar siswa, yakni berfokus pada keaktifan

siswa dalam kegiatan pembelajaran. Model ini menggunakan masalah sebagai

langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru.

Beberapa definisi tentang Problem Based Learning (PBL) :

Menurut Sudarman (2007:68) dan Nurhadi (2004: 56)

PBL adalah suatu pendekatan pengajaran yang menggunakanmasalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa untukbelajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan pemecahanmasalah, serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yangesensial dari materi pelajaran.

Howard Barrows dan Kelson (Amir, 2009:21) mengungkapkan bahwa:

Problem based Learning (PBL) adalah kurikulum dan prosespembelajaran. Dalam kurikulumnya, dirancang masalah-masalahyang menuntut mahasiswa mendapatkan pengetahuan yang penting,membuat mereka mahir dalam memecahkan masalah, dan memilikistrategi belajar sendiri serta memiliki kecakapan berpartisipasi dalamtim.

Menurut Arends (Trianto, 2007:26),

Problem Based Learning (PBL) merupakan suatu pendekatanpembelajaran di mana siswa dihadapkan pada masalah autentik(nyata) sehingga diharapkan mereka dapat menyusunpengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilantingkat tinggi dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkankepercayaan dirinya.

Dari beberapa uraian mengenai pengertian Problem Based Learning (PBL)

dapat disimpulkan bahwa PBL merupakan model pembelajaran yang

Page 32: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

14

dilakukan terhadap siswa untuk mengasah keterampilan siswa dalam

memecahkan masalah yang dikaitkan dengan kehidupan nyata.

Dalam kurikulum, dirancang masalah-masalah yang menuntut siswa

mendapatkan pengetahuan yang penting, membuat mereka mahir dalam

memecahkan masalah, dan memiliki strategi belajar sendiri serta kecakapan

berpartisipasi dalam tim. Proses pembelajarannya menggunakan pendekatan

yang sistemik untuk memecahkan masalah atau tantangan yang dibutuhkan

dalam kehidupan sehari-hari.

Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa

sebelum mulai mempelajari suatu subyek. Pembelajaran berdasarkan

masalah (Problem Based Learning) menyiapkan siswa untuk berpikir secara

kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara

tepat sumber-sumber pembelajaran. Ciri yang paling utama dari model

pembelajaran PBL yaitu munculnya masalah pada awal pembelajarannya.

Menurut Arends (Trianto, 2007:26), berbagai pengembangan pengajaran

berdasarkan masalah memiliki karakteristik mengutamakan belajar mandiri

(self directed learning), memanfaatkan sumber pengetahuan yang bervariasi,

tidak dari satu sumber saja, pembelajarannya kolaboratif, komunikatif, dan

kooperatif.

Dari beberapa penjelasan mengenai karakteristik proses PBL dapat

disimpulkan bahwa tiga unsur yang esensial dalam proses PBL yaitu adanya

suatu permasalahan, pembelajaran berpusat pada siswa, dan belajar dalam

kelompok kecil. Bila pembelajaran yang dimulai dengan suatu masalah yang

Page 33: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

15

bersifat kontekstual, maka dapat terjadi ketidakseimbangan kognitif pada diri

siswa. Keadaan ini dapat mendorong rasa ingin tahu sehingga memunculkan

bermacam-macam pertanyaan yang menumbuhkan motivasi intrinsik siswa.

Pada kondisi tersebut diperlukan peran guru sebagai fasilitator untuk

mengarahkan siswa tentang konsep apa yang diperlukan untuk memecahkan

masalah, apa yang harus dilakukan dan seterusnya. Tahap yang dilakukan

dalam pelaksanaan model PBL ini selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 3.

Tabel 3. Tahap-Tahap Pembelajaran Problem Based Learning (PBL)

Tahapan Pembelajaran Kegiatan GuruTahap 1Orientasi peserta didikpada masalah

Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,menjelaskan logistik yang diperlukan, mengajukanfenomena atau demonstrasi atau cerita untukmemunculkan masalah, memotivasi siswa untukterlibat dalam aktivitas pemecahan masalah.

Tahap 2Mengorganisasipesertadidik

Guru membagi siswa ke dalam kelompok,membantu siswa mendefinisikan danmengorganisasikan tugas belajar yangberhubungan dengan masalah.

Tahap 3Membimbingpenyelidikan individumaupun kelompok

Guru mendorong peserta didik untukmengumpulkan informasi yang dibutuhkan,melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untukmendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

Tahap 4Mengembangkan danmenyajikan hasil

Guru membantu siswa dalam merencanakan danmenyiapkan laporan, dokumentasi, atau model, danmembantu mereka berbagi tugas dengan sesamatemannya.

Tahap 5Menganalisis danmengevaluasi prosesdan hasil pemecahanmasalah

Guru membantu siswa untuk melakukan refleksiatau evaluasi terhadap proses dan hasilpenyelidikan yang mereka lakukan.

(Trianto, 2007:26)

Dari paparan tersebut dapat diketahui bahwa penerapan PBL dalam

pembelajaran dapat mendorong siswa mempunyai inisiatif untuk belajar

secara mandiri. Tahapan utama dalam model pembelajaran berdasarkan

Page 34: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

16

masalah (Problem Based Learning) menurut Nurhadi (2004: 59) dan

Depdiknas (2007:33):

a. Orientasi siswa kepada masalahb. Mengorganisasi siswa untuk belajarc. Membimbing penyelidikan indivual dan kelompokd. Mengembangkan dan menyajikan hasil karyae. Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

Pembelajaran ini memiliki ciri-ciri diantaranya siswa bekerja sama satu

sama lain, secara berpasangan atau dalam kelompok kecil (sekitar 5-8

orang) dengan latar belakang kemampuan yang heterogen. Mereka akan

berusaha untuk mencari solusi atas permasalahan tersebut dan diharapkan

secara aktif mencari informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber.

Adanya presentasi permasalahan dalam pembelajaran berdasarkan masalah,

siswa dilibatkan dalam mempresentasikan permasalahan sehingga siswa

merasa memiliki permasalahan tersebut. Guru berperan sebagai tutor dan

fasilitator. Dalam posisi ini maka peran dari fasilitator adalah

mengembangkan kreativitas berpikir para siswa dalam bentuk keahlian

dalam pemecahan masalah dan membantu siswa untuk menjadi mandiri.

Dengan kata lain peran guru dalam pembelajaran berdasarkan masalah

adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi

penyelidikan dan dialog.

Pembelajaran berdasarkan masalah memusatkan pada masalah kehidupan

yang bermakna dan autentik bagi siswa yang dapat memberikan kemudahan

kepada siswa untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri, sehingga siswa

akan termotivasi untuk memecahkan permasalahan melalui kegiatan

Page 35: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

17

kooperatif dengan arahan guru. Pembelajaran ini lebih menekankan pada

aktivitas siswa, menjadikan siswa lebih banyak berinteraksi dengan objek

atau peristiwa, siswa terbiasa berpikir kritis dalam menyelesaikan masalah

secara efektif sehingga siswa memperoleh pemahamannya sendiri dan

pengetahuannya benar-benar terserap dengan baik dan siswa terlatih untuk

dapat bekerjasama dengan siswa lain. Menurut Amir (2009:27), penerapan

model Problem Based Learning (PBL) memiliki beberapa kelebihan,

sebagai berikut.

1) Fokus ke bermakna, bukan fakta (deep versus surface learning),2) Meningkatkan kemampuan siswa untuk berinisiatif,3) Pengembangan keterampilan dan pengetahuan,4) Pengembangan keterampilan interpersonal dan dinamika

kelompok,5) Pengembangan sikap self motivated,6) Tumbuhnya hubungan siswa-fasilitator,7) Jenjang penyampaian pembelajaran dapat ditingkatkan.

Disamping kelebihan di atas, menurut (Sanjaya, 2006:218) PBL juga

memiliki kelemahan, diantaranya:

1. Manakala siswa tidak memiliki minat atau tidak mempunyaikepercayaan

2. Bahwa masalah yang dipelajari sulit untuk dipecahkan, makamereka akan merasa enggan untuk mencobanya.

3. Untuk sebagian siswa beranggapan bahwa tanpa pemahamanmengenai materi yang diperlukan untuk menyelesaikan masalahmengapa mereka harus berusaha untuk memecahkan masalahyang sedang dipelajari, maka mereka akan belajar apa yangmereka ingin pelajari.

Sesuai penjelasan di atas tentang kelebihan dan kekurangan model

pembelajaran Problem Based Learning (PBL), maka model pembelajaran

ini cocok diterapkan pada siswa SD, karena karakteristik secara mayoritas

Page 36: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

18

siswa SD lebih menekankan pada perilaku ilmiah yaitu objektif,

kebermaknaan dan logis pada saat proses pembelajaran.

4. Lembar Kerja Siswa (LKS) Termodifikasi

Menurut Ausubel (dalam Dahar, 2009:95), belajar dapat diklasifikasikan ke

dalam dua dimensi. Dimensi pertama berhubungan dengan cara informasi

atau materi pelajaran disajikan pada siswa melalui penerimaan atau

informasi. Dimensi kedua mengangkat cara bagaimana siswa dapat

mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada. Materi dapat

bermakana bergantung pada siswa dan materi itu sendiri. Kunci dari

kebermaknaan tersebut adalah menghubungkan informasi baru pada konsep-

konsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitifnya.

Belajar bermakna merupakan suatu proses belajar dimana pengetahuan baru

dikaitkan dengan struktur kognitif yang sudah dimiliki seseorang yang

sedang belajar. Agar proses pembelajaran dapat menyebabkan siswa belajar

secara bermakna diperlukan komponen-komponen pembelajaran tertentu

seperti juga proses pembelajaran yang lainnya. Komponen-komponen yang

diperlukan untuk proses pembelajaran pada umumnya adalah bahan ajar

yang jelas dan sistematis, perangkat pembelajaran dan media pembelajaran

yang memadai dan sesuai, tujuan pembelajaran yang jelas dan realistis serta

evaluasi yang cocok. Yang dimaksud dengan media pembelajaran di sini

adalah LKS. Beberapa definisi tentang Lembar Kerja Siswa diantaranya:

Page 37: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

19

1. Lembar Kerja Siswa (LKS) merupakan salah satu alternatif sumber

pembelajaran yang tepat bagi siswa karena LKS membantu peserta

didik untuk menambah informasi tentang konsep yang dipelajari

melalui kegiatan belajar secara sistematis (Suyitno dalam Widiyanto,

2008:2)

2. Lembar Kegiatan Siswa (LKS) merupakan suatu bahan ajar cetak

berupa lembaran berisi tugas yang di dalamnya berisi petunjuk,

langkah-langkah untuk menyelesaikan tugas. LKS dapat berupa

panduan untuk latihan pengembangan aspek kognitif maupun panduan

untuk pengembangan semua aspek pembelajaran dalam bentuk panduan

eksperimen dan demonstrasi (Trianto, 2007:73).

3. Hidayah (2008:7) menjelaskan bahwa LKS merupakan stimulus atau

bimbingan guru dalam pembelajaran yang akan disajikan secara tertulis

sehingga dalam penulisannya perlu memperhatikan kriteria media

grafis sebagai media visual untuk menarik perhatian peserta didik.

4. Menurut Senam (2008:24), LKS merupakan alat bantu untuk

menyampaikan pesan kepada siswa yang digunakan oleh guru dalam

proses pembelajaran. Penggunaan media pembelajaran berupa LKS ini

akan memudahkan guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan

mengefektifkan waktu, serta akan menimbulkan interaksi antara guru

dengan siswa dalam proses pembelajaran.

5. LKS Lembar Kegiatan Siswa merupakan materi ajar yang dikemas

sedemikian rupa agar siswa dapat mempelajari materi tersebut secara

mandiri (Sutanto, 2009:11).

Page 38: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

20

Dari beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa lembar

kerja siswa (LKS) adalah LKS adalah suatu perangkat pelajaran yang

membimbing siswa untuk melakukan proses tertentu. LKS ini memuat

sejumlah pertanyaan atau perintah yang harus dikerjakan oleh siswa yang

bertujuan untuk menanamkan konsep. Penggunaan LKS memiliki fungsi

mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran dan membantu siswa

memperoleh dan mengembangkan kosep atau prinsip melalui pembelajaran

IPA. LKS berisi sejumlah pertanyaan dan beberapa persiapan serta kegiatan

yang harus dilakukan oleh siswa. Dengan LKS siswa dapat mengembangan

keterampilan proses dan diharapkan mampu membangaun sendiri struktur

pengetahuannya dari data-data yang diperolehnya melalui pengalaman

dalam mengamati. Melalui LKS siswa dimotivasi untuk lebih kreatif

menemukan jawaban atas keingintahuannya dan meningkatkan

kemampuaan berfikir, mengobservasi, menginter-pretasi, dan mengomuni-

kasikan serta berbagai aktivitas lainnya. Lembar kerja yang baik harus dapat

membantu proses pembelajaran. Menurut Wandhiro (2011:2), secara umum

langkah-langkah menyusun Lembar Kerja Siswa, yaitu sebagai berikut

1. Analisis kurikulum untuk menentukan materi yangmemerlukan bahan ajar.

2. Menyusun peta kebutuhan Lembar Kerja Siswa (LKS).3. Menentukan judul Lembar Kerja Siswa (LKS).4. Penulisan Lembar Kerja Siswa (LKS)

a) Menentukan rumusan Kompetensi Dasar dan Indikator daripengembangan Silabus.

b) Menentukan alat pemikiran.c) Menyusun materi sesuai dengan Indikator dari Kompetensi

Dasar.

Page 39: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

21

Dalam menyusun LKS harus memikirkan siswa sebagai orang yang

terlibat dalam proses pembelajaran, waktu yang digunakan, urutan materi

yang dibahas, perkembangan proses berfikir serta keterampilan yang akan

ditumbuhkan dan alat peraga/sarana. Ada dua macam LKS, yaitu LKS

eksperimen dan LKS non-eksperimen.

“LKS eksperimen yaitu LKS yang dijadikan pedoman untukmelaksanakan eksperimen dan dapat memuat semua jenisketerampilan proses, seangkan LKS non-eksperimen adalah LKSyang dijadikan pedoman untuk memahami konsep atau prinsipkerja melakukan eksperimen, melainkan digunakan denganpenyajian diskusi, Tanya jawab, dan demonstrasi dan hanyaketermpilan proses tertaentu saja. Misalkan mentranslasikan,menyimpulkan, menjelaskan, menafsirkan, atau meng-interpretasikan, dan meramalkan” (Nuny Nurhabibah, 2001:10)

Tabel 4. Perbedaan LKS Eksperimen dan LKS Non Eksperimen

LKS Eksperimen LKS Non-eksperimen

Menggunakan waktu lebihpanjang

Efisiensi waktu

Melibatkan banyak indera Sedikit menggunakan kinestetik

Banyak keterampilan proses yangdilatihkan

Keterampilan proses lebih banyakkognitif

Perlu menggunakan banyakbahan

Relatif murah, aman dan hemattenaga

Menanamkan disiplin dantanggung jawab

Target kurikulum lebih mudahtercapai

Menantang siswa untukmenemukan hal baru

Organisasi dan perencanaan lebihterkendali

Menggugah ide orisinil siswa Lebih mudah penggunaanya

Menurut Wandhiro (2011:6) manfaat secara umum dari penyusunan Lembar

Kerja Siswa adalah sebagai berikut :

a. Membantu guru dalam menyusun rencana pembelajaran.b. Mengaktifkan peserta didik dalam proses belajar mengajar.c. Sebagai pedoman guru dan peserta didik untuk menambah

informasi tentang konsep yang dipelajari melalui kegiatanbelajar secara sistimatis.

Page 40: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

22

d. Membantu peserta didik memperoleh catatan tentang materiyang akan dipelajari melalui kegiatan belajar.

e. Membantu peserta didik untuk menambah informasi tentangkonsep yang dipelajari melalui kegiatan belajar secarasistematis.

f. Melatih peserta didik untuk menemukan dan mengembangkanketerampilan proses, dan

g. Mengaktifkan peserta didik dalam mengembangkan konsep

LKS harus menunjang kegiatan pembelajaran yang dapat menyebabkan

siswa berfikir, berisi pertanyaan-pertanyaan yang menghubungkan dengan

topic yang dipelajari pada lembar kerja sebelumnya. Sehingga pertanyaan-

pertanyaan harus menyebabkan siswa berfikir, kegiatan-kegiatannya harus

relevan untuk keperluan belajar lebih lanjut, harus menarik dan

membangkitkan kegiatan siswa, serta dapat menjadi alat evaluasi bagi

kemajuan belajar siswa. Untuk itu diperlukan kreatifitas guru untuk

mengembangkan kemampuan dalam menyusun LKS.

Selain itu LKS sebagai penunjang untuk meningkatkan aktifitas siswa dalam

proses belajar dapat mengoptimalkan hasil belajar. Peran LKS dalam proses

pembelajaran adalah sebagai alat untuk memberikan pengetahuan, sikap dan

ketrampilan pada siswa. Penggunaan LKS memungkinkan guru mengajar

lebih optimal, memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami

kesulitan, memberi penguatan, serta melatih siswa memecahkan masalah.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Apriani, Riska (2013) dalam skripsinya “Peningkatan Pembelajaran

Perubahan Lingkungan melalui Model Problem Based Learning pada Siswa

Page 41: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

23

Kelas IV Sekolah Dasar Negeri Randugunting 3 Kota Tegal” di UNNES,

didapatkan bahwa rata-rata hasil belajar meningkat dari 73,78 pada siklus I

menjadi 84,05 pada siklus II, dengan peningkatan ketuntasan belajar klasikal

dari 75,68% menjadi 91,89%.

La Sahara (2008) dalam tesisnya “Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis

Masalah untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Keterampilan Berfikir

Kritis siswa pada Konsep Kalor” di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI),

didapatkan bahwa model ini dapat lebih meningkatkan penguasaan konsep

sebesar 63% dari rata-rata hasil tes dan keterampilan berfikir kritis siswa

dengan peningkatan persentase 12%.

Nuriawati, Retna (2008) dalam tesisnya “Model Pembelajaran Berbasis

Masalah untuk Meningkatkan Keterampilan Prediksi Inferensi Sains dan

Pemahaman pada Materi Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan” di UPI,

didapatkan bahwa 44 siswa di SMAN 8 mengalami peningkatan pemahaman

konsep 48,78% dan sebanyak 55,81% siswa menyatakan setuju

menggunakan model ini yang didapatkan melalui kuesioner.

C. Kerangka Pemikiran

Pembelajaran berdasarkan masalah (Problem Based Learning) menyajikan

kepada siswa suatu masalah yang digunakan sebagai langkah awal dalam

mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru. Masalah yang

disimulasikan kepada siswa digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan

siswa sebelum pembelajaran dan menyiapkan siswa untuk berpikir secara

Page 42: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

24

kritis dan mampu untuk mendapatkan dan menggunakan sumber-sumber

pembelajaran secara tepat. Sedangkan peran guru adalah menyajikan

masalah, mengajukan pertanyaan, dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.

Orientasi siswa kepada masalah dengan menyajikan masalah autentik yang

memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang

dipilihnya. Kemudian siswa mengidentifikasi apa yang harus dipelajari untuk

memahami lebih baik permasalahan dan bagaimana cara memecahkannya.

Dengan Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Learning)

melalui LKS termodifikasi, maka siswa terlatih untuk dapat bekerja sama

dengan siswa lain, siswa terlibat langsung untuk menemukan dan

memecahkan suatu masalah yang diberikan guru, kemandirian siswa akan

tumbuh dan siswa akan terbiasa bersikap ilmiah yaitu jujur, obyektif, terbuka,

ulet, kritis dan menghormati pendapat orang lain sehingga aktivitas siswa

meningkat. Dengan demikian, siswa akan memperoleh pengetahuan yang

benar-benar diserapnya dengan baik dan dapat berdampak pada peningkatan

hasil belajar siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka teoritis yang telah diungkapkan, maka hipotesis

tindakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pembelajaran

berdasarkan masalah (Problem Based Learning) melalui LKS termodifikasi

pada pembelajaran IPA kelas V di SDS 02 Gula Putih Mataram, Lampung

Tengah, dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.

Page 43: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

25

III. METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (Class

Action Research) dengan menerapkan model Spiral dari Kemmis-Mc Taggart

(kemmis-Taggart dalam Wiriatmadja, 2010:66) dengan fokus penelitian pada

pembelajaran sains menggunakan metode PBL (Problem Based Learning).

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VA di SDS 02 Gula Putih Mataram

Lampung Tengah, pada semester 1 tahun pelajaran 2015/2016. Jumlah siswa

kelas VA adalah 21 orang siswa, terdiri dari 9 orang siswa laki-laki dan 12

orang siswa perempuan.

C. Setting Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada semester I menurut kalender pendidikan di

SD. Penelitian ini memerlukan waktu 6 (enam) bulan yang dilaksanakan

mulai bulan Juli sampai dengan bulan Desember. Kegiatan dimulai dari izin

penelitian sampai dengan penulisan laporan. Pengumpulan data dan

penelitian setiap siklusnya adalah sebagai berikut:

Page 44: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

26

1. Siklus I Minggu ke-3 bulan November

2. Siklus II Minggu ke-4 bulan November

3. Siklus III Minggu ke-1 bulan Desember

Penelitian ini dilakukan di SDS 02 Gula Putih Mataram pada kelas VA tahun

pelajaran 2015/2016. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas.

Dalam kegiatan pembelajaran siswa dikelompokkan menjadi 5 kelompok,

setiap kelompoknya terdiri dari 4 siswa. Kelas VA memiliki motivasi dan

hasil belajar tergolong rendah.

D. Faktor yang Diteliti

Faktor yang diteliti dalam penelitian tindakan kelas ini adalah motivasi dan

hasil belajar siswa kelas VA pada Mata Pelajaran IPA dengan materi pokok

kekuatan bahan dan sifat benda, serta gaya, gerak dan energi.

Page 45: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

27

E. Desain Kemmis dan Taggart

Prosedur penelitian tindakan kelas (classroom action research) ini mengikuti

desain model Kemmis dan Taggart seperti dijelaskan dalam Wiraatmadja

(2005:66), digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1. Model Spiral Kemmis dan Taggart

PLAN

REFLECT

OBSERVEACT

REVISED

PLAN

REFLECT

OBSERVEACT

Reflect:Refleksi atas hasil pada siklus I denganmengamati bagian yang perludiperbaiki/diganti dari prosespembelajaran yang dilakukan.Perbaikan ini digunakan pada siklus II

Plan:a. Menyusun silabus dan

Rencana PelaksanaanPembelajaran (RPP)

b. Membuat Lembar KerjaSiswa dalam Kelompok(LKS)

c. Membuat lembarobservasi kinerja gurudalam pengelolaanpembelajaran

d. Membuat alat evaluasihasil belajar dan angketuntuk mendapatkan datamotivasi siswa

Act:pembelajaran IPA denganmenggunakan PBL melaluiLKS termodifikasi

Observe:Pengamatan danpengambilan data hasilbelajar siswa, motivasibelajar dan kinerja gurudalam pengelolaanpembelajaran

Reflect:Refleksi atas hasil pada siklus IIapakah ada bagian yang perludiperbaiki/diganti dari prosespembelajaran yang dilakukan. Jikadiperlukan, perbaikan ini diterapkanpada siklus III

Revised Plan:a. Memperbaiki RPP sesuai

refleksi dan saran siklussebelumnya

b. Memperbaiki LKS sesuairefleksi dan saran siklussebelumnya

c. Memperbaiki kinerjaguru dalam pengelolaanpembelajaran

d. Memperbaiki prosespembelajaran untukmendapatkan hasilbelajar yang lebih baikdan meningkatkanmotivasi siswa

Act:pembelajaran IPA denganmenggunakan PBL melaluiLKS termodifikasi

Observe:Pengamatan danpengambilan data hasilbelajar siswa, motivasibelajar dan kinerja gurudalam pengelolaanpembelajaran

Page 46: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

28

Prosedur penelitian tindakan kelas (classroom action research) dari Kemmis

dan Mc. Taggart dengan tahapan penelitian sebagai berikut:

1. Perencanaan (plan), berisi rencana tindakan apa yang akan dilakukan

untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah sesuatu sebagai solusi

atau penyelesaian

2. Tindakan (act), apa yang dilakukan oleh guru atau peneliti sebagai upaya

perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan

3. Pengamatan (observe), kegiatan mengamati hasil atau dampak dari

tindakan yang dilaksanakan terhadap siswa atau kelas

4. Refleksi (reflect), kegiatan mengkaji atau mempertimbangkan hasil atau

dampak yang muncul dari pembelajaran yang dilihat atau tindakan yang

diterapkan ditinjau dari berbagai kriteria

F. Presedur Penelitian dan Langkah Penelitian

Secara umum prosedur penelitian dalam PTK ini meliputi perencanaan,

pelaksanaan, pelaksanaan dan pelaporan penelitian.

1. Perencanaan Penelitian

Langkah perencanaan penelitian dilakukan dimulai dari observasi awal,

kemudian merumuskan model pembelajaran beserta media pembelajaran,

penyusunan siklus tindakan dan analisis hasil tindakan.

a. Observasi awal guna mendapatkan gambaran tentang hasil belajar

dan motivasi belajar siswa ketika mengikuti pembelajaran IPA.

Peneliti meminta data nilai siswa pada semester sebelumnya dan

mengamati kondisi kelas saat pembelajaran IPA.

Page 47: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

29

b. Merumuskan model pembelajaran yang sesuai untuk meningkatkan

hasil belajar dan motivasi belajar siswa. Dalam hal ini model yang

akan dilaksanakan yaitu model pembelajaran PBL. Media

pembelajaran juga dipilih yang sesuai dengan materi yang

disampaikan.

c. Merancang alat ukur dalam penelitian dari hasil belajar dan

motivasi belajar siswa.

d. Merancang dan menyusun kegiatan secara menyeluruh yang

berupa siklus tindakan kelas

e. Menelaah segala kendala yang mungkin terjadi serta beberapa

alternatif pemecahannya

2. Pelaksanaan Penelitian

Pelaksanaan proses penelitian disesuaikan dengan rencana yang telah di

buat sebelumnya. Pelaksanaan penelitian terdiri dari proses pembelajaran,

evaluasi, dan refleksi pada setiap siklus. Prosedur penelitian ini terdiri dari

dua siklus dengan setiap siklus dilaksanakan dalam dua tindakan serta

setiap akhir tindakan dilaksanakan evaluasi. Adapun rincian rencana setiap

siklus sebagai berikut:

Page 48: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

30

a. Siklus I Minggu ke-3 bulan November

1) Tahap Perencanaan

Kegiatan perencanaan ini dimulai dengan rancangan ide

penelitian yang muncul berdasarkan observasi awal dari

pembelajaran yang telah ada beserta hasil belajar siswa

semester sebelumnya. Data awal berupa hasil evaluasi mata

pelajaran IPA dari daftar nilai siswa serta jawaban hasil angket

motivasi siswa. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap

perencanaan ini adalah:

a. Menyusun silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

(RPP)

b. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)

c. Membuat lembar observasi kinerja guru dalam pengelolaan

pembelajaran untuk melihat tindakan guru peneliti selama

pembelajaran

d. Membuat soal tes sebagai alat evaluasi hasil belajar dan

angket atau kuesioner untuk mendapatkan data motivasi

siswa mengikuti pembelajaran IPA.

2) Tahap Pelaksanaan

Pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai desain pada RPP

dengan PBL melalui LKS termodifikasi, yang terdiri dari

Page 49: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

31

a. Penerapan tahapan saintifik secara kondisional dengan

apersepsi di kegiatan pendahuluan yang membangkit-

kan rasa ingin tahu siswa. Guru membawa kotak misteri

yang berisi benda yang sesuai dengan tema

pembelajaran untuk ditebak isinya oleh siswa.

b. Penerapan sintaks PBL pada pembelajaran dengan

dimulai dari penyajian masalah, mengorganisasi siswa,

melakukan penyelidikan dan percobaan serta

merumuskan pemecahan masalah. Masalah yang

disajikan pada siklus I ini tentang sifat-sifat dan

kekuatan bahan. Tahapan ini sesuai dengan langkah

saintifik berupa eksplorasi masalah dan elaborasi untuk

mencari penyelesaian masalah melalui penyelidikan dan

percobaan

3) Tahap Pengamatan/observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap

pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi aktivitas

siswa dan lembar kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran

guru dengan model pembelajaran PBL. Pengamatan juga

dilakukan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada

ranah kognitif dari tes hasil belajar siswa. Untuk mengukur

motivasi siswa dilakukan dengan angket motivasi belajar siswa.

Page 50: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

32

4) Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini, empat jenis data berupa kinerja guru

dalam mengelola pembelajaran, data sikap dan keterampilan,

motivasi belajar siswa dan hasil belajar kognitif siswa. Semua

data dianalisis dan direfleksikan berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan sesuai desain penelitian. Motivasi belajar masing-

masing siswa akan dirata-rata dan diukur berdasarkan kriteria

rendah, sedang, dan tinggi. Untuk hasil belajar siswa dihitung

jumlah siswa yang mendapatkan skor lebih dari KKM. Untuk

kinerja guru dalam mengelola pembelajaran hendaknya rata-

rata mencapai predikat baik untuk masing-masing aspek

pembelajaran. Hasil analisis dari data tiap siklus digunakan

sebagai refleksi diri peneliti dan guru mitra untuk diperbaiki

kinerja guru dan rencana pembelajaran siklus berikutnya.

Perbaikan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya

diuraikan dalam rekomendasi.

b. Siklus II Minggu ke-4 bulan November

1) Tahapan Perencanaan

Setelah dilakukan refleksi dan menganalisis rekomendasi dari

siklus I, yang terdiri atas tiga macam data, ditemukan bahwa

terdapat beberapa aspek yang perlu diperbaiki. Pada aspek

motivasi siswa, perbaikan dilakukan dengan memperbaiki

Page 51: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

33

aspek motivasi sesuai dengan kisi-kisi motivasi. Untuk hasil

belajar ditemukan beberapa item soal yang rendah, maka

perbaikan pada aspek tertentu tersebut. Siklus II ini diawali

dengan kegiatan perbaikan perencanaan untuk menerapkan

rencana tindakan dengan penerapan model pembelajaran PBL

pada pembelajaran IPA. Langkah perencanaan ini meliputi:

a. Memperbaiki silabus dan Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP)

b. Memperbaiki Lembar Kerja Siswa (LKS)

c. Membuat lembar observasi kinerja guru dalam pengelolaan

pembelajaran untuk melihat tindakan guru peneliti selama

pembelajaran

d. Memperbaiki soal tes sebagai alat evaluasi hasil belajar dan

angket atau kuesioner untuk mendapatkan data motivasi

siswa mengikuti pembelajaran IPA.

2) Tahapan Pelaksanaan

Pada Tahap pelaksanaan tindakan dilakukan sesuai desain

perencanaan pada RPP dengan memadukan tahapan

konstruktivisme dengan sintaks PBL, melalui LKS

termodifikasi. Pelaksanaan tindakan ini adalah

a. Penerapan tahapan saintifik secara kondisional dengan

apersepsi di kegiatan pendahuluan yang membangkit-

kan rasa ingin tahu siswa. Guru membawa beberapa

Page 52: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

34

benang/tali pada pembelajaran untuk ditebak isinya oleh

siswa.

b. Penerapan sintaks PBL pada pembelajaran dengan

dimulai dari penyajian masalah, mengorganisasi siswa,

melakukan penyelidikan dan percobaan serta

merumuskan pemecahan masalah. Masalah yang

disajikan pada siklus II ini tentang perubahan wujud

benda. Tahapan ini sesuai dengan langkah saintifik

berupa eksplorasi masalah dan elaborasi untuk mencari

penyelesaian masalah melalui penyelidikan dan

percobaan.

3) Tahap Pengamatan/observasi

Pada tahap ini dilakukan pengamatan atau observasi terhadap

pelaksanaan tindakan berdasarkan lembar observasi aktivitas

siswa dan lembar kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran

guru. Lembar ini digunakan sebagai kendali atas keter-

laksanaannya model pembelajaran PBL. Pengamatan juga

dilakukan untuk mendapatkan data hasil belajar siswa pada

ranah kognitif yang didapatkan dari tes hasil belajar siswa.

Pengamatan untuk mengukur motivasi siswa dilakukan dengan

angket motivasi belajar siswa yang hasilnya dapat digolongkan

dalam kategori motivasi rendah, sedang dan tinggi.

Page 53: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

35

4) Tahap Refleksi

Pada tahap refleksi ini, empat jenis data berupa kinerja guru

dalam mengelola pembelajaran, data sikap dan keterampilan,

motivasi belajar siswa dan hasil belajar kognitif siswa. Semua

data dianalisis dan direfleksikan berdasarkan kriteria yang telah

ditetapkan sesuai desain penelitian. Motivasi belajar masing-

masing siswa dirata-rata dan diukur berdasarkan kriteria

rendah, sedang, dan tinggi. Untuk hasil belajar siswa dihitung

jumlah siswa yang mendapatkan skor lebih dari KKM. Untuk

kinerja guru dalam mengelola pembelajaran hendaknya rata-

rata mencapai predikat baik untuk masing-masing aspek

pembelajaran. Hasil analisis dari data tiap siklus digunakan

sebagai refleksi diri peneliti dan guru mitra untuk diperbaiki

kinerja guru dan rencana pembelajaran siklus berikutnya.

Analisis dan hasil refleksi ini menjadi dasar dalam menentukan

apakah indikator kinerja dan kriteria keberhasilan penelitian ini

telah tecapai atau belum. Yang menjadi tanda jika penelitian ini

sudah berakhir (telah berhasil) jika:

(1) Lebih dari separuh siswa bermotivasi belajar sedang

maupun tinggi.

(2) Lebih dari separuh siswa memiliki hasil belajar yang

melampaui KKM pada pembelajaran IPA, dengan nilai

rata-rata di atas KKM.

Page 54: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

36

(3) Kinerja guru dalam mengelola pembelajaran secara rata-

rata tergolong baik.

c. Siklus III Minggu ke- 1 bulan Desember

Siklus III ini dilakukan jika siklus II masih belum mencapai tujuan

penelitian ini.

G. Data Penelitian

Data penelitian terdiri atas data kualitatif dan data kuantitiatif, dengan rincian

sebagai berikut

1. Data Kualitatif, yang terdiri dari penilaian kinerja guru, data penilaian

sikap, data penilaian keterampilan dan data motivasi siswa

a. Data Penilaian Kinerja Guru, yang merupakan gambaran

keterlaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan

metode yang direncanakan. Data hasil observasi ini merupakan

data kinerja guru dalam pengelolaan pembelajaran dengan

menggunakan pembelajaran berdasarkan masalah (PBL) yang

dilakukan guru di dalam kelas. Aspek yang diamati dalam

kinerja ini diantaranya persiapan mengajar, keterampilan

melaksanakan kegiatan pembelajaran (kegiatan pembuka,

kegiatan inti dan kegiatan penutup), keterampilan mengelola

aktivias pembelajaran. Hasil observasi ini terbagi dalam kriteria

kinerja guru dengan kategori baik, cukup, kurang ataupun

sangat kurang.

Page 55: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

37

b. Data Penilaian Sikap Siswa, menunjukkan perilaku siswa saat

di kelas. Sikap yang diamati meliputi

i. Disiplin dalam mengikuti pembelajaran dan melakukan

percobaan

ii. Kerja sama dalam melakukan kerja kelompok

iii. Kejujuran dalam mendapatkan data dan menuliskan dalam

hasil percobaan

iv. Tanggung jawab menyelesaikan semua tugas dan langkah-

langkah percobaan

v. Etika, yaitu santun terhadap sesama dan memperlakukan

semua siswa serta semua benda dengan adil

Kelima hal ini dikategorikan dalam kriteria sangat baik, baik , cukup

ataupun kurang.

c. Data Penilaian Keterampilan Siswa, didapatkan dengan

observasi dan mencatat kemampuan siswa dalam dua aspek

yaitu aktivitas praktikum dan pembuatan booklet sederhana.

Aspek yang dinilai dari penilaian keterampilan dalam

praktikum adalah

1) Siswa memeriksa kesesuaian alat dan bahan yang

disiapkan dengan panduan percobaan

2) Melakukan percobaan dengan urutan prosedur yang benar

3) Siswa mencatat/menyusun data percobaan dengan tepat

dan rapi

4) Siswa menganalisis data percobaan yang di peroleh dan

membuat laporan sederhana hasil percobaan

Page 56: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

38

Sedangkan pada pembuatan buklet akan dinilai dari

1) Isi buklet menggambarkan sifat bahan dan penyusunnya

2) Penggunaan bahan buklet

3) Dekorasi, hiasan dan tata letak (lay-out)

Ketujuh hal ini dikategorikan dalam kriteria sangat baik, baik, cukup

ataupun kurang.

d. Data Motivasi Belajar Siswa, merupakan hasil dari jawaban

angket yang disebarkan kepada siswa. Angket ini berisi

beberapa item pernyataan maupun pertanyaan yang

memerlukan tanggapan atau jawaban. Data ini merupakan data

yang akan diolah berdasarkan aspek motivasi belajar siswa.

2. Data Kuantitatif, dari hasil belajar kognitif siswa digunakan untuk

mengukur pemahaman siswa pada aspek kognitif. Data ini dihasilkan

dari tes yang diberikan dengan mengacu kepada materi yang telah

dipelajari, menggunakan tes pilihan jamak dengan empat pilihan

jawaban. Data ini berbentuk angka dengan rentang nilai 0-100.

H. Teknik Pengambilan dan Pengolahan Data

Teknik pengambilan data dan pengolahan data penelitian ini disesuaikan

dengan jenis data yang ada.

1. Pengambilan dan pengolahan data kualitatif yang terdiri dari

a. Pengambilan data penilaian kinerja guru didapatkan dengan

teknik observasi. Lembar observasi digunakan untuk

mengamati dan mencatat bagaimana pelaksanaan pembelajaran

Page 57: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

39

di kelas. Untuk memudahkan pengolahan data, maka data

digolongkan dalam kategori menggunakan skala 1 sampai 4

dari rata-rata setiap indikator keterlaksanaan pengelolaan

pembelajaran dan rata-rata setiap siklusnya. Rata-rata kinerja

guru dalam pengelolaan pembelajaran digolongkan dalam

kategori nilai dengan acuan 0 – 1 (kurang); 1,1 – 2 (cukup);

2,1 – 3 (baik); 3,1 – 4 (sangat baik).

b. Pengambilan data nilai sikap siswa didapatkan dengan teknik

observasi menggunakan lembar observasi sikap siswa.

Deskripsi sikap siswa diolah dengan skala acuan antara 0

sampai dengan 4 dengan penjelasan sebagai berikut.

Keterangan Nilai Sikap:1=Kurang2=Cukup3=Baik4=Sangat BaikNilai maksimal = 4

Kriteria Nilai Sikap0 - 1 = K1,1 - 2 = C2,1 - 3 = B3,1 - 4 = SB

Maka nilai sikap siswa dapat diperoleh dengan rumus sebagaiberikut.

100maksimalskor

perolehanskorNilai

Nilai sikap ini menunjukkan kategori siswa dalam kriteria

seperti Tabel 5 kategori nilai sikap siswa berikut.

Tabel 5. Kategori Nilai Sikap Siswa

NoRentang Nilai Sikap

SiswaKategori

1 81 – 100 Sangat Baik2 61 – 80 Baik3 41 – 60 Cukup4 21 – 40 Kurang5 1 – 20 Sangat Kurang

Page 58: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

40

c. Pengambilan data nilai keterampilan siswa didapatkan dengan

teknik observasi menggunakan lembar observasi keterampilan

siswa. Deskripsi sikap siswa diolah dengan skala acuan antara

0 sampai dengan 4 dengan penjelasan sebagai berikut.

Keterangan Nilai Keterampilan:1=Kurang2=Cukup3=Baik4=Sangat BaikNilai maksimal = 4

Kriteria Nilai Keterampilan0 - 1 = K1,1 - 2 = C2,1 - 3 = B3,1 - 4 = SB

Maka nilai keterampilan siswa dapat diperoleh dengan rumus

sebagai berikut.

100maksimalskor

perolehanskorNilai

Nilai keterampilan ini menunjukkan kategori siswa dalam

kriteria seperti Tabel 6, kategori nilai keterampilan siswa

berikut.

Tabel 6. Kategori Nilai Keterampilan Siswa

NoRentang Nilai

Keterampilan SiswaKategori

1 81 – 100 Sangat Baik2 61 – 80 Baik3 41 – 60 Cukup4 21 – 40 Kurang5 1 – 20 Sangat Kurang

d. Pengambilan data motivasi belajar didapatkan dengan teknik

penyebaran angket atau kuesioner. Angket ini merupakan

sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk

Page 59: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

41

memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan

tentang pribadi atau hal-hal yang diketahui siswa (Suharsimi

Arikunto, 2007:140). Angket motivasi belajar ini terdiri atas 25

pernyataan positif dan negatif dengan empat respon jawaban a,

b, c dan d. Pernyataan pernyataan positif memiliki respon

jawaban a sebagai nilai tertinggi, sedangkan pernyataan negatif

memiliki respon jawaban d sebagai nilai tertinggi.

2. Pengambilan dan pengolahan data kuantitatif dari hasil belajar kognitif

siswa didapatkan dari teknik tes tertulis digunakan untuk memperoleh

gambaran hasil belajar siswa. Instrument tes berbentuk pilihan jamak

berjumlah 25 butir soal dengan empat pilihan jawaban dan disusun

berdasarkan indikator-indikator yang telah ditetapkan dari

pembelajaran IPA pada setiap akhir siklus.

I. Instrumen Penelitian

Dalam penyusunan instrumen, terlebih dahulu disusun kisi-kisi instrumen

beserta kelengkapannya. Berikut diuraikan tentang instrumen maupun kisi-kisi

yang digunakan dalam penelitian ini.

1. Instrumen data kualitatif berupa lembar observasi yang terdiri dari

lembar observasi penilaian kinerja guru dalam mengelola

pembelajaran, lembar observasi sikap, lembar observasi keterampilan

serta angket motivasi siswa

Page 60: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

42

a. Instrumen lembar observasi penilaian kinerja guru dalam

pengelolaan pembelajaran untuk mengetahui kesesuaian

perencanaan dengan tindakan. Untuk memudahkan observasi,

diberikan skor 1-4 berdasarkan predikat.

Tabel 7. Lembar Observasi Kinerja Guru dalam PengelolaanPembelajaran

No. Aspek yang diamati Skor Predikat1. Persiapan Mengajar

a. Membuat Silabus dan RPPb. Menyediakan alat

2. Keterampilan melaksanakan kegiatan pembelajaran1. Kegiatan Pendahuluan

a. Menginformasikan tujuan pembelajaranb. Memberi apersepsi dan Memotivasi siswa

2. Kegiatan Intia. Mendampingi siswa mengidentifikasi masalah

dan merencanakan penyelesaiannyab. Membimbing siswa dalam melakukan

percobaanc. Menjawab pertanyaan diskusi

3. Kegiatan Penutupa. Bertanya kepada siswa penerapan materi yang

dijelaskan di dalam kehidupan sehari-harib. Merumuskan kesimpulan

3. Keterampilan aktivitas pembelajarana. Pengelolaan waktub. Mengatur posisi siswa berdasarkan jenis aktivitas

pembelajaranc. Memberikan evaluasi

Rata-rata nilai

b. Instrumen penilaian sikap siswa didapatkan dengan lembar

observasi sikap yang terintegrasi dengan RPP. Instrumen

penilaian sikap ini digambarkan dalam Tabel 8 berikut.

Page 61: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

43

Tabel 8. Tabel Observasi Penilaian Sikap

No. Nama Siswa

A s p e k

Jum

lah

Skor

NilaiSikapSiswa

Kate-gori

Dis

iplin

Ker

ja s

ama

Kej

ujur

an

Tan

ggun

gja

wab

Eti

ka

1 ARIS MUMFARID

2 ASTUTIK BUDIYANTI

3 ASYIFA MAHARANI

4 CALENDULA A. Y

5 FAJAR FERDIANSYAH

6 FIONA CITRA DEWI

7 HASBY

8 INTAN NURANI

9 KHOIRUL ANAM

10 KRISNA ADITYA

11 MUHAMAD HANIF

12 NADIFA SUCI SUCI R

13 NURAINI TIARA TASTI

14 PINOLA EKA AL D

15 PUTRI RATNA SARI

16 REZA SAPUTRA

17 SELLY DWI MEILANI

18 SANDIKA RIZKI M

19 SUCI NOVITA

20 UMI NUR LAILA

21 VIA AWWALINNAHAR

c. Instrumen penilaian keterampilan siswa juga didapatkan

dengan lembar observasi keterampilan yang terintegrasi dengan

lembar kerja dan rencana pelaksanaan pembelajaran. Lemar

observasi ini terdiri dari dua penilaian, yaitu penilaian

praktikum dan penilaian pembuatan booklet.

Page 62: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

44

Tabel 9. Lembar Observasi Praktikum

No. Aspek Keterampilan yang diamatiSkor

Nilai1 2 3 4

1Siswa mengecek kesesuaian alat dan bahanyang disiapkan dengan panduan percobaan

2Siswa melakukan percobaan dengan urutanprosedur yang benar

3Siswa mencatat dan menyusun datapercobaan dengan tepat dan rapi

4Siswa menganalisis data percobaan yang diperoleh dan membuat laporan sederhanahasil percobaan

Skor Total

Tabel 10. Lembar Penilaian Pembuatan Booklet

No. Aspek Keterampilan yang diamatiSkor

Nilai1 2 3 4

1Isi buklet menggambarkan sifat bahan danpenyusunnya

2 Penggunaan bahan buklet3 Dekorasi, hiasan dan tata letak (lay-out)

Skor Total

d. Instrumen motivasi belajar siswa berupa angket yang terdiri

atas pertanyaan/pernyataan positif dan pernyataan negatif yang

harus ditanggapi siswa. Pernyataan positif berupa kalimat

positif yang dengan susunan pilihan jawaban (tanggapan) a

bernilai tertinggi sedangkan d bernilai terendah. Sebaliknya,

pernyataan negatif merupakan kalimat negatif yang

memerlukan pilihan jawaban (tanggapan) a bernilai terendah

sedangkan d bernilai tertinggi. Instrumen motivasi belajar

siswa disusunkan dari kisi-kisi angket motivasi belajar

diuraikan dalam Tabel 11 berikut.

Page 63: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

45

Tabel 11. Kisi-kisi Angket Motivasi Belajar Siswa

No Aspek IndikatorNomor item Jumlah

itemPositif Negatif1. Dorongan

Intrinsika. Perasaan

senang- Senang terhadap

pelajaran IPA- Senang terhadap guru

IPA

1

9 2

1

2

b. Kemauan - Kemauan siswamengerjakan soal-soalIPA

- Kemauan siswamengerjakan PR

- Kemauan siswamemperoleh nilai baik

6,11

10,14

25

5,12 4

2

1

c. kesadaran - Kesadaran siswa untukbelajar IPA

- Kesadaran siswa untukmendalami bahan belajar

- Kesadaran siswa untuktidak mencontek

3,4,15

22

24

7,8

3

3

1

2. DoronganEkstrinsik

- Dorongan dari orang tuasiswa

- Dorongan untukberprestasi/bersaing

- Dorongan dari guru

20

16

13

21, 23

18

17,19

3

2

3Jumlah 25

Instrumen angket motivasi belajar siswa dapat dilihat pada

lampiran halaman 101

2. Instrumen data kuantitatif dari hasil belajar kognitif siswa merupakan

hasil penilaian langsung yang didapatkan dari nilai tes siswa.

Instrumen ini dikembangkan dari kisi-kisi hasil belajar siswa sesuai

dengan pembelajaran di kelas. Jumlah soal dalam tes ini berjumlah 25

soal dengan bentuk pilihan jamak, dengan empat pilihan jawaban.

Kisi-kisi instrumen hasil belajar siswa tertera pada Tabel 12 berikut.

Page 64: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

46

Tabel 12. Kisi-kisi Instrumen Hasil Belajar

Standar kompetensi:4. Memahami hubungan antara sifat bahan dengan penyusunnya dan

perubahan sifat benda sebagai hasil suatu prosesKompetensi dasar:

4.1 Mendeskripsikan hubungan antara sifat bahan dengan bahanpenyusunnya, misalnya benang, kain, dan kertas

Indikator SoalTingkatanKognitif

Nomor Soal

(1) Mengidentifikasi sifat bahanpenyusun benda (serat, kertas,benang, kain dan tali)

C1 1,7,15,11,12,23

(2) Menyebutkan sifat bahanpenyusun benda

C1 2,3,4,6,7,13,17

(3) Mengelompokan sifat bahanpenyusun benda

C2 5,10,14,18,20,21

(4) Menjelaskan sifat bahanpenyusun benda berdasarkantekstur

C3 8,9,15,16,19,22,25

Jumlah Soal 25

Instrumen hasil belajar siswa selengkapnya dapat dilihat pada lampiran

halaman 108 halaman ....

J. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data pada penelitian ini adalah:

1. Analisis Data Observasi Kinerja Guru dalam Pengelolaan Pembelajaran

Data observasi dibagi dalam kategori persiapan pembelajaran,

pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan aktivitas belajar. Nilai

dengan skala 1 sampai 4 setelah dirata-rata tiap aspek, diproyeksikan

dengan grafik, kemudian rata-rata kinerja guru dikategorikan sebagai

kurang (skor 0-1), cukup (1,1-2), baik (2,1-3), dan sangat baik (3,1-4).

Page 65: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

47

Jika skor rata-rata kinerja guru belum baik, maka perlu perbaikan pada

siklus berikutnya.

2. Analisis Data Nilai Sikap Siswa

Data nilai sikap siswa dari observasi selama pembelajaran berlangsung

didapatkan skala 1 sampai 4. Skala ini kemudian dirata-rata. Nilai sikap

siswa dalam skala empat dikonversi menjadi skala 0-100 untuk

memudahkan perhitungan berdasarkan Tabel 9 serta dibandingkan

dengan KKM siswa. Diharapkan siswa memiliki kategori nilai sikap

minimal baik.

3. Analisis data nilai keterampilan siswa

Data nilai keterampilan siswa dari observasi selama pembelajaran

berlangsung didapatkan skala 1 sampai 4. Skala ini kemudian dirata-

rata. Nilai keterampilan siswa dalam skala empat dikonversi menjadi

skala 0-100 untuk memudahkan perhitungan berdasarkan Tabel 10 serta

dibandingkan dengan KKM siswa. Diharapkan siswa memiliki kategori

nilai keterampilan minimal baik.

4. Analisis Data Hasil Angket Motivasi Belajar

Untuk memperoleh data motivasi belajar yang diperlukan dalam

penelitian ini maka instrumen yang digunakan berupa angket. Menurut

Arikunto (2007:91), “Angket merupakan sekumpulan pernyataan atau

pertanyaan yang harus dilengkapi oleh responden dengan memilih

jawaban atau menjawab pertanyaan melalui jawaban yang sudah

disediakan atau kalimat dengan jalan mengisi”. Angket diberikan

Page 66: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

48

kepada siswa untuk mengetahui motivasi belajar IPA dalam

pembelajaran PBL menggunakan LKS termodifikasi. Variabel yang

akan diukur dalam angket ini dijabarkan menjadi indikator variabel,

kemudian dijadikan titik tolak untuk menyusun item-item instrumen

yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan. Sebelum instrumen

penelitian ini diberikan kepada sampel yang akan diujicobakan terlebih

dahulu kepada subyek lain di luar subyek penelitian, tetapi mempunyai

kemampuan setara dengan subyek dalam penelitian yang akan

dilakukan. Angket dianalisis berdasarkan skor penilaian dari jawaban

siswa setiap item dengan skala 1 sampai 4. Analisis data motivasi

belajar ini dihitung langsung menggunakan Microsoft Excell dengan

menentukan rata-rata nilai motivasi belajar yang digolongkan dalam

kriteria motivasi rendah, motivasi sedang dan motivasi tinggi.

Perhitungan ini kemudian diproyeksikan dalam grafik motivasi belajar

masing-masing indikator.

5. Analisis Data Hasil Belajar Aspek Kognitif

Data hasil belajar pada aspek kognitif yang didapatkan dari tes akhir

materi pada setiap siklusnya. Selanjutnya dalam menentukan kategori

hasil belajar siswa digunakan pedoman Arikunto (2007: 245), yaitu

”hasil belajar 80-100 (Baik Sekali), 66–79 (Baik), 56–65 (Cukup), 40-

55 (Kurang), dan kurang dari 39 (Gagal)”. Dengan menggunakan

acuan KKM, hasil belajar siswa akan tergambar jumlah siswa yang

tuntas dan belum tuntas. Dengan menggunakan program Microsoft

Excell, dihitung rata-rata hasil belajar siswa setiap siklus kemudian

Page 67: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

49

dibandingkan dengan KKM yang telah ditetapkan. Apabila rata-rata

hasil belajar ini telah melampaui KKM, maka dikatakan bahwa

penelitian ini telah berhasil. Namun jika rata-rata masih belum

mencapai KKM, maka perlu perbaikan pada siklus berikutnya.

K. Indikator Kinerja Penelitian

Indikator kinerja pada penelitian ini adalah adanya peningkatan hasil belajar

siswa dan motivasi belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran berdasarkan

masalah (Problem Based Learning) melalui LKS termodifikasi berbasis alam

sekitar. Untuk memudahkan dalam mengukur keberhasilan penelitian ini maka

penelitian ini akan berhasil jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

(1) Kurang dari 75% siswa bermotivasi belajar rendah. Hal ini berarti lebih dari

atau sama dengan 75% siswa bermotivasi sedang maupun tinggi.

(2) Lebih dari 75% siswa memiliki hasil belajar yang melampaui KKM pada

pembelajaran IPA, dengan nilai rata-rata di atas KKM yang telah

ditentukan.

(3) Rata-rata nilai kinerja guru dalam mengelola pembelajaran tergolong baik.

Page 68: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

94

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari penelitian ini dapat ditarik kesimpulan bahwa

1. Dengan penerapan model pembelajaran PBL disertai LKS termodifikasi

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dari siklus I hingga siklus III

dengan nilai rata-rata meningkat dari 2,09 menjadi 3,02 termasuk kriteria

motivasi tinggi.

2. Penerapan model pembelajaran PBL menggunakan LKS termodifikasi

dapat meningkatkan hasil belajar dari siklus I hingga siklus III, dengan

peningkatan rata-rata hasil belajar dari 63,43 menjadi 76,57 meliputi 15

siswa tuntas dan 6 siswa belum tuntas.

3. Kinerja guru dalam pengelolaan pembelajarn model PBL menggunakan

LKS termodifikasi telah meningkat dari siklus I hingga siklus III, dengan

peningkatan dari 2,54 menjadi 3,13 pada kategori sangat baik.

4. Penerapan model pembelajaran PBL dengan LKS termodifikasi dapat

meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada materi pokok Gaya,

Gerak dan Energi.

Page 69: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

95

B. SARAN

Dari hasil penelitian ini, untuk penelitian lebih lanjut dan agar tercapai

kesempurnaan dalam penelitian, maka penulis menyarankan beberapa hal

diantaranya:

1. Perlu dipelajari lebih lanjut tentang Problem Based Learning selain

menggunakan aktivitas eksperimen, seperti metode ceramah, metode tanya

jawab, metode diskusi, metode resitasi, metode kerja kelompok, metode

demonstrasi dan eksperimen, metode sosiodrama (role-playing), metode

sistem regu (team teaching), metode latihan (drill), metode karyawisata

(field-trip), metode survai masyarakat, dan metode simulasi dan metode

lainnya. Metode ini disesuaikan dengan tema dan kompetensi yang

dipelajari.

2. Dalam meneliti tentang motivasi siswa, perlu digali lebih lanjut mengenai

faktor lain yang mempengaruhi motivasi diantaranya minat dan gaya

belajar siswa.

Page 70: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

96

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrahman, Mulyono. 1999. Pendidikan bagi Anak Kesulitan Belajar. RinekaCipta. Jakarta.

Amir, T. 2009. Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning: BagaimanaPendidik Memberdayakan Pembelajar di Era pengetahuan. KencanaPrenada Media. Jakarta

Apriani, Riska. 2013. Peningkatan Pembelajaran Perubahan Lingkungan melaluiModel Problem Based Learning pada Siswa Kelas IV Sekolah Dasar NegeriRandugunting 3 Kota Tegal. Skripsi. UNNES

Arikunto, Suharsimi. 2007. Penilaian Program Pendidikan. Bumi Aksara.Jakarta.

Dahar, Ratna Wilis. 2011. Teori-Teori Belajar dan Pembelajaran. Jakarta :Erlangga

Depdiknas. 2007. Model-Model Pembelajaran yang Efektif. Jakarta. [on line]tersedia : http://ktsp.diknas.go.id/download/ktsp_smp/16.ppt#337,31,Tabel :3“SINTAKS MODEL PEMBELAJARAN PBL”. 20/12/2007 13.40 WIB.

Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Djamarah, Syaiful Bahri dan Zain, Aswan. 2006. Strategi Belajar danPembelajaran. Rineka Cipta. Jakarta.

Hakim. 2000. Belajar Secara Efektif. Puspa Swara. Jakarta.

Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta.

Page 71: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

97

Hidayah. 2008.Workshop Pendidikan Matematika 2. Jurusan Matematika UNNESSemarang

Ishii, D.K. 2003. Constructivist Views of Learning in Science and Mathematics.ERIC Clearinghouse for Science Mathematics and EnvironmentalEducation. Journal. Retrieved January 2, 2014 , diakses dari

http://www.ericdigests.org/2004-3/views.html

Iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. Maulana. Bandung

La Sahara, dkk. 2008. Penggunaan Model Pembelajaran Berbasis Masalah untukMeningkatkan Pengausaan Konsep dan Keterampilan Berpikir Kritis Siswapada Konsep Kalor. Jurnal Pendidikan IPA, Volume II No.2, UniversitasPendidikan Indonesia. Bandung

Mulyono. 2002. Penerapan Pembelajaran Model Pencapaian Konsep untuk.Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa SMU. Tesis. PPs UPI

Nurhadi. 2004. Pembelajaran Konstektual dan Penerapannya dalamKBK.Universitas Negeri Malang.Surabaya.

Nurhabibah, Nuny. 2001. Pengaruh Pertanyaan Pengarah pada LKS Non-Eksperimen Terhadap Penguasaan Konsep dan Retensi Siswa. Skripsi.Jurusan Pendidikan Biologi UPI. Bandung

Nuriawati, Retna. 2008. Model Pembelajaran Berbasis Masalah untukMeningkatkan Keterampilan Prediksi Inferensi Sains dan Pemahaman padaMateri Pokok Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan. Tesis. UPI

Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Raja GrafindoPersada.Jakarta.

Sanjaya, Wina. 2006. Stategi Pembelajaran Berorientasi Standar ProsesPendidikan.Kencana.Jakarta.

Senam, dkk. 2008. Efektivitas Pembelajaran Kimia untuk Siswa SMA Kelas XIdengan Menggunakan LKS Kimia Berbasis Life Skill. Diakses 15 Oktober2015 dari http://jurnal.pdii.lipi.go.id/admin/jurnal/9308280290.pdf

Page 72: MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR …digilib.unila.ac.id/22069/3/SKRIPSI TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · penulis melanjutkan ke SMP Negeri 1 Karawang dan SMA PGRI 1 Purwakarta.

98

Sudarman. 2007. “Problem Based Learning: Suatu Model Pembelajaran untukMengembangkan dan Meningkatkan Kemampuan MemecahkanMasalah”Jurnal Pendidikan Inovatif Volume 2, No.2 Maret 2007.diakses dari http://jurnaljpi.files.wordpress.com/2007/09/04-Sudarman.pdf.pada 20/12/2007 13.20 WIB.

Sutanto. 2009. Mind Map Langkah Demi Langkah. Gramedia. Jakarta

Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik.Prestasi Pustaka. Jakarta. hlm 26

Wandhiro, Maulana Fajar. 2011. Makalah Pembuatan LKS (Lembar Kerja Siswa).http://zonasabar.blogspot.com/2011/03/makalah-pembuatan- lks-lembar-kerja.html diakses 10 Oktober 2015.

Widiyanto, dkk. 2008. Lembar Kerja Siswa (LKS) Matematika Interaktif ModelE-Learning. http://ahliswiwite.files.wordpress.com. Diakses pada12/06/2015 pukul 10:45 WIB

Wiraatmadja, Rochiati. 2005. Metode Penelitian Tindakan Kelas. RemajaRosdakarya. Bandung.

Wiraatmadja, Rochiati. 2010. Metode Penelitian Tindakan Kelas untukMeningkatkan Kinerja Guru dan Dosen . Remaja Rosdakarya. Bandung.