Top Banner
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUI PENERAPAN METODE BERCERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA KELAS II MI RIADHUSSOLIHIN THOHIR YASIN TAHUN PELAJARAN 2016/2017 Oleh: RENY ROTFIANA NIM.151.139.184 FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2016/2017
126

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

Aug 22, 2019

Download

Documents

ĐỗĐẳng
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE BERCERITA PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS II MI RIADHUSSOLIHIN THOHIR

YASIN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Oleh:

RENY ROTFIANA NIM.151.139.184

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANAN

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI) UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM

2016/2017

Page 2: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

ii

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUI

PENERAPAN METODE BERCERITA PADA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA KELAS II MI RIADHUSSOLIHIN THOHIR

YASIN

TAHUN PELAJARAN 2016/2017

Skripsi

Diajukan kepada Universitas Islam Negeri Mataram untuk melengkapi

Persyaratan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

RENY ROTFIANA NIM.151.139.184

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDA’IYAH (PGMI)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM 2016/2017

Page 3: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

iii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi RenyRotfiana, NIM 15.1.13.9.184 yang berjudul “Meningkatkan

Keterampilan Menyimak Siswa Melalui Penerapan Metode Bercerita Pada

Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin

Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi syarat dan disetujui untuk di-

munaqasah-kan.Di setujui pada tanggal, ………….. 2017.

Di BawahBimbingan:

Page 4: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

iv

NOTA DINAS

Hal : Munaqasyah

Mataram, 2017

Kepada Yth.RektorUIN Mataram

di- Mataram

Assalamu’alaikumWr. Wb.

Setelah diperiksa dan diadakan perbaikan sesuai masukan pembimbing

dan pedoman penulisan skripsi, kami berpendapat bahwa skripsi Reny Rotfiana,

NIM.151.139.184 yang berjudul “Meningkatkan Keterampilan Menyimak Siswa

Melalui Penerapan Metode Bercerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas

II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun Pelajaran 2016/2017” telah memenuhi

syarat untuk diajukan dalam siding munaqasyah skripsi FakultasIlmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Mataram.

Demikian, atas perhatian Bapak Rektor disampaikan terima kasih.

Wassalamu’alaikumWr. Wb.

Page 5: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Reny Rotfiana

NIM : 151.139.184

Program Studi : S1 PGMI

Fakultas : IlmuTarbiyah dan Pendidikan

Institusi : UIN Mataram

Dengan ini menyatakan bahwa SKRIPSI dengan judul “Meningkatkan

Kemampuan Menyimak Siswa Melalui Penerapan Metode Bercerita Pada Mata

Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

Pelajaran 2016/2017” ini secara keseluruhana dalah hasil penelitian/karya saya

sendiri, kecuali pada bagian-bagian yang dirujuk sumbernya.

Apabila di belakang hari ternyata karya tulis ini tidak asli, saya siap dianulir

gelar kesarjanaan saya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di UIN Mataram

.

Page 6: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

vi

Page 7: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

vii

Motto

“Dan apabila dibacakan Al Quran, maka dengarkanlah baik-baik, dan

perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat”(QS.Al-A’raf:204)1

1Departemen Agama RI.Al-Jumanatul Ali, Qur’an danTerjemahannya, Al-A’raf: 204

Page 8: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

viii

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk:

1. Ibunda tercinta (Rofi’ah) dan ayahanda tercinta

(Sirojudin) yang selalu menyayangiku,

memberikan dukungan, mendo’akan dan tak

henti-hentinya memberikan nasehat dalam setiap

perjalanan hidupku untuk meraih cita-cita. Hanya

do’a yang bisa kupanjatkan untuk membalas

semua jasa dan kebaikan ibu dan ayah, semoga

Allah SWT membalas semuanya Amin.

2. Buat semua teman-teman kelas E dan teman-

teman seperjuanganku, terimakasih karena telah

menemaniku mengerjakan skripsi ini.

3. Almamaterku tercinta.

Page 9: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

ix

KATA PENGANTAR

Segala puji dan rasa syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT.

Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, proses penulisan skripsi ini yang berjudul

“Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Melalui Penerapan Metode

Bercerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin

Thohir Yasin Tahun Pelajaran 2016/2017” dapat terselesaikan sesuai dengan

yang diharapkan.

Tidak lupa pula kita haturkan shalawat beserta salam atas junjungan

alam Nabi Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari jalan berliku-

liku menuju jalan yang lurus. Dalam kesempatan ini, tidak lupa peneliti

mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah

banyak membantu dalam memberikan bimbingan, saran dan informasi yang

sangat berharga kepada peneliti, terutama yang terhormat:

1. Ibu Dra. Hj. Rabiatul Adawiyah MA selaku pembimbing I, Bapak Alwan

Mahsul M.Pd, selaku pembimbing II yang penuh keihlasan memberikan

bimbingan, saran dan petunjuk kepada penulis dalam menyelesaikan

penulisan skripsi ini.

2. Bapak Dr. M. Sobry, M.Pd. dan Ibu Jumrah, M.Pd. selaku penguji yang telah

memberikan saran konstruktif bagi penyempurnaan skripsi ini.

3. Ibu Dra. Hj. Rabiatul Adawiyah MA, selaku ketua jurusan dan Bapak Murzal,

M.Ag, selaku sekertaris jurusan.

Page 10: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

x

4. Ibu Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan

Keguruan beserta staf dan jajaran civitas akademik Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Mataram yang telah meluangkan waktunya untuk

memberikan izin kepada peneliti dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

ini.

5. Bapak Dr. Mutawalli, M.Pd, selaku Rektor UIN Mataram beserta staf dan

jajaran civitas akademik UIN Mataram yang telah memberikan kemudahan

kepada peneliti dari awal penyusunan skripsi ini. Demikian juga kepada

Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan arahan dengan berbagai disiplin

ilmu yang merupakan modal berharga bagi penulis dalam menyusun skripsi

ini.

6. Ahmad Gufron, S.Pd, selaku kepala sekolah MI Riadhussholihin Tohir Yasin

yang telah membantu dalam penelitian sehingga skripsi ini bisa selesai tepat

pada waktunya.

Skripsi ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu diharapkan kritik dan

saran yang membangun dalam usaha penyempurnaan dan menjadi pembelajaran

untuk menjadi yang lebih baik.

Akhirnya dengan segala kekurangan dan kelebihan, semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat.Aamiin.

Mataram; 2017

Peneliti

Page 11: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. iii

NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ vi

HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii

HALAMAN PERSEMBAHAN..................................................................... viii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ix

DAFTAR ISI ................................................................................................... xi

DAFTAR TABEL........................................................................................... xiii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv

ABSTRAK ...................................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1

B. Sasaran Tindakan ........................................................................... 4

C. Rumusan Masalah .......................................................................... 4

D. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

E. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................ 7

A. Tinjauan Tentang Keterampilan Menyimak ................................. 7

1. Pengertian dan Tujuan Menyimak ........................................ 7

2. Ragam dan Tahapan Menyimak............................................. 8

3. Klasifikasi Kemampuan Menyimak Anak-anak .................... 11

4. Faktor Yang Mempengaruhi Menyimak ............................... 13

5. Indikator Menyimak .............................................................. 15

B. Tinjauan Tentang Metode Bercerita .............................................. 17

1. Pengertian Metode Bercerita ................................................... 17

Page 12: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

xii

2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Bercerita ........................ 18

3. Langkah-langkah Dalam Bercerita dan Teknik Bercerita ....... 18

BAB III METODE PENELITIAN .............................................................. 19

A. Setting Penelitian........................................................................... 19

B. Sasaran Penelitian ......................................................................... 18

C. Rencana Tindakan ......................................................................... 21

D. Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya .................................... 23

E. Pelaksanaan Tindakan ................................................................... 25

F. Cara Pengamatan (Monitoring) ..................................................... 26

G. Analisis Data dan Refleksi ............................................................ 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ............................. 31

A. Deskripsi Setting Penelitian .......................................................... 31

1. Sejarah Berdirinya MI Riadhussolihin Thohir Yasin ............ 31

2. Letak Geografis MI Riadhussolihin Thohir Yasin ................. 32

3. Visi dan Misi MI Riadhussolihin Thohir Yasin ..................... 33

4. Keadaan Guru dan Pegawai MI Riadhussolihin TY .............. 33

5. Keadaan Siswa MI Riadhussolihin Thohir Yasin .................. 34

6. Keadaan Sarana dan Prasarana MI RTYasin ......................... 34

7. Struktur Organisasi................................................................. 36

B. Hasil Penelitian ............................................................................. 37

1. Pelaksanaan Tindakan Siklus I............................................... 38

2. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ............................................. 47

C. Pembahasan .................................................................................. 54

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 59

A. Simpulan........................................................................................ 59

B. Saran .............................................................................................. 59

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 13: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

xiii

DAFTAR TABEL

No. Tabel Uraian Halaman 1. Tabel 1 : Hasil Analisis Observasi Aktivitas Guru SiklusI ....................... 43 2. Tabel 2 : Hasil Analisis Observasi Aktivitas BelajarSiswa Siklus I..…… 44 3. Tabel 3 : Data Hasil Belajar Siswa Siklus I .............................................. 45 4. Tabel 4 : Hasil Analisis Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II..... 51 5. Tabel 5 : Hasil Analisis Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II ...... 52 6. Tabel 6 : Data Hasil Belajar Siswa Siklus II ............................................. 53

Page 14: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

xiv

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 1 : Siklus Penelitian Tindakan ...................................................... 21

2. Gambar 2 : Struktur Organisasi MI Riadhussolihin Thohir Yasin ............. 36

Page 15: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : RPP siklus I Lampiran 2 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus I Lampiran 3 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus I Lampiran 4 : Nakah Cerita Pertemuan Pertama Siklus I Lampiran 5 : Nakah Cerita Siklus Pertemuan Kedua Siklus I Lampiran 6 : Soal Tes Hasil Belajar dan Kunci Jawaban Siklus I Lampiran 7 : RPP Siklus II Lampiran 8 : Lembar Observasi Aktivitas Guru Siklus II Lampiran 9 : Lembar Observasi Aktivitas Siswa Siklus II Lampiran 10 : Nakah Cerita pertemuan pertama siklus II Lampiran 11 : Nakah Cerita Pertemuan Kedua Siklus II Lampiran 12 : Soal Tes Hasil Belajar dan Kunci Jawaban Siklus II Lampiran 13 : Kisi-kisi Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I & II Lampiran 14: Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus I Lampiran 15 : Hasil Evaluasi Belajar Siswa Siklus II Lampiran 16 : Dokumentasi Foto Proses Kegiatan Pembelajaran Lampiran 17: Surat-surat Penelitian

Page 16: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

xvi

Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Melalui Penerapan Metode Bercerita Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin

Thohir Yasin Tahun Pelajaran 2016/2017

Oleh:

Reny Rotfiana Nim 151.139.184

ABSTRAK

Metode bercerita merupakan suatu cara penanaman nilai-nilai kepada siswa

dengan mengungkapkan kepribadian dari tokoh-tokoh dalam cerita melalui hikayat, legenda, dongeng dan sejarah lokal atau ceritar akyat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana penerapan metode bercerita dalam meningkatkan kemampuan menyimak pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin tahun pelajaran 2016/2017. Peneliti menggunakan metode ini supaya mampu menarik perhatian siswa-siswi untuk lebih fokus, lebih aktif, dan lebih bersemangat dalam mengikuti proses kegiatan belajar mengajar.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK) subjek penelitian adalah siswa kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin yang terdiri dari 17 orang. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi dan dokumentasi. Instrumen penelitian menggunakan tes hasil belajar dan lembar observasi aktivitas guru dan kemampuan menyimak siswa. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk menentukan data hasil observasi aktivitas guru dan aktivitas belajar siswa dan deskriptif kuantitatif digunakan untuk menentukan hasil belajar siswa.

Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan kemampuan menyimak siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran selama dua siklus. Pada siklus I nilai rata-rata siswa 66,47 dengan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 59% dan persentase skor aktivitas belajar siswa yaitu 60 % yang di kategorikan cukup baik sedangkan persentase skor aktivitas guru yaitu 61,11% di kategorikan terlaksana cukup baik. Pada siklus II dengan nilai rata-rata siswa yaitu 82,35 dengan ketuntasan belajar klasikal siswa sebesar 88% serta aktivitas belajar siswa mencapai persentase 80% dengan kategori baik, adapun aktivitas mengajar guru dengan menggunakan metode bercerita terlaksana sangat baik dengan persentase skor 94,44%. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa penerapan metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun Pelajaran 2016/2017. Kata kunci: Kemampuan Menyimak, Metode Bercerita, Bahasa Indonesia

Page 17: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mempelajari bahasa ada 4 ruang lingkup yang perlu di ketahui

diantaranya yaitu; menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Sejumlah

penelitian menunjukkan bahwa manusia menggunakan 45% waktunya untuk

menyimak, 30% untuk berbicara, 16% untuk membaca dan 9% untuk

menulis.2 Disini peneliti akan mempokuskan penelitiannya terkait

keterampilan menyimak yang akan diteliti adalah siswa kelas II MI

Riadhussolihin Thohir Yasin.

Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.3

Alasan peneliti melakukan penelitian pada siswa kelas II MI

Riadhussolihin Thohir Yasin, karena sebelumnya peneliti sudah melakukan

observasi dan wawancara kepada Ibu Sri Wahyuningsih S.Hi. Selaku guru

bahasa Indonesia dan wali kelas II, dari hasil observasi dan wawancara

ternyata kemampuan menyimak siswa masih kurang, sebagian siswa juga ada

yang kurang lancar dalam membaca dan sebagian siswa juga tidak

memperhatikan dan mendengarkan guru saat memberikan materi

pembelajaran sehingga proses pembelajaran tidak berjalan optimal. Hal ini

dapat dilihat dari hasil nilai ulangan harian menyimak yang telah di

2Henry Guntur Taringan, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:Aksara,1896),hal. 2

3Henry G Taringan, Menyimak……..ibid, hal, 31

Page 18: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

2

laksanakan, rata-rata kebanyakan siswa memperoleh nilai 64, nilai ini belum

mencapai standar ketuntasan minimal yang telah ditetapkan yaitu minimal

70.Dari 17 siswa, 6 siswa yang mendapat nilai di atas KKM dan 11 siswa

yang mendapat nilai dibawah KKM. Permasalahan yang dihadapi juga ketika

saat guru bertanya, siswa malah kebanyakan bingung seputar materi yang

diajarkan, ketika proses belajar mengajar berlangsung siswa juga ada yang

sibuk sendiri. Ketika peneliti menanyakan seputar metode apa saja yang

pernah digunakan dalam kegiatan belajar mengajar, ternyata guru kebanyakan

menggunakan metode ceramah dan demonstrasi.4

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru kelas, maka

dapat diambil kesimpulan bahwa kiranya yang menjadi penyebab dominan

rendahnya keterampilan menyimak siswa pada mata pelajaran bahasa

Indonesia di kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin adalah faktor penerapan

metode, selama ini guru hanya menyampaikan materi dengan ceramah.

Metode pembelajaran sering kali diabaikan oleh guru dalam proses

pembelajaran, padahal penetapan metode pembelajaran sangat berpengaruh

terhadap keberhasilan pembelajaran di kelas.

Dengan mencermati uraian di atas, maka diharapkan guru membantu

siswa untuk lebih menyenangi bahkan bersemangat dalam mengikuti

pelajaran di kelas, sehingga dapat meningkatkan pemahaman tentang materi

yang diberikan khususnya materi kemampuan menyimak pada pelajaran

bahasa Indonesia dengan cara memperbaiki kinerja guru dalam mengelola

4Sri Wahyuningsih, Observasi dan Wawancara, Mataram Monjok Kamasan, 9

februari 2017.

Page 19: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

3

pembelajaran sehingga dapat mengatasi masalah rendahnya keterampilan

menyimak siswa. Untuk itu diperlukan suatu metode pembelajaran yang

dapat membuat siswa tertarik, termotivasi, aktif serta efektif sehingga proses

kegiatan belajar mengajar berjalan sesuai dengan yang diharapkan. Aktif

disini dimaksudkan bahwa dalam proses pembelajaran guru menciptakan

suasana sedemikian rupa sehingga siswa menjadi aktif bertanya. Apabila

suasana belajar menarik perhatian siswa, maka akan mendorong peserta didik

untuk menyenangi dan termotivasi untuk terus belajar.

Dari beberapa masalah tersebut peneliti tertarik untuk menggunakan

metode bercerita. Metode cerita adalah suatu cara penanaman nilai- nilai

kepada siswa dengan mengungkapkan kepribadian dari tokoh-tokoh dalam

cerita melalui hikayat,legenda, dongeng, dan sejarah lokal atau cerita rakyat.

Metode bercerita adalah suatu cara mengajar dengan cara bercerita.5

Metode bercerita juga merupakan salah satu cara guru untuk

memberikan pengalaman kepada siswa dengan membawakan cerita secara

lisan dan cerita yang dibawakan guru harus menarik supaya siswa tertarik

untuk menyimaknya. Dengan menggunakan metode bercerita dapat

merangsang pemikiran siswa untuk menghayati isi cerita tersebut sehingga

siswa dapat berpikir secara kritis.Dengan metode bercerita juga siswa

memperoleh nilai-nilai serta pesan moral yang berlaku dimasyarakat.Hal ini

terjadi karena metode cerita lebih mudah untuk membawa emosi siswa

kepada suasana cerita sehingga siswa menjadi tertarik dan siswa juga

5 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar (Bandung; Cv Pustaka Setia, 2011), h.281

Page 20: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

4

mungkin terharu sehingga mempermudah pembentukan sikap.Metode

bercerita sangat tepat untuk anak-anak, karena pada masa anak-anak cerita

sangat menarik baginya.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengangkat judul dengan

mengadakan penelitian tindakan kelas menggunakan metode bercerita.

Adapun judul dari penelitian ini adalah “Meningkatkan Kemampuan

Menyimak Siswa Melalui Penerapan Metode Bercerita Pada Mata Pelajaran

Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun Pelajaran

2016/2017.

B. Sasaran Tindakan

Dalam Penelitian Tindakan Kelas ini yang menjadi sasaran tindakan

atau subyek penelitian adalah siswa kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin

yang berjumlah 17 orang yang terdiri dari 3 perempuan dan 14 laki-laki.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang rumusan di atas, maka rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah“ BagaimanaPenerapan Metode Bercerita Dapat

Meningkatkan Kemampuan Menyimak Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun Pelajaran

2016/2017?

Page 21: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

5

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini untuk Meningkatkan Kemampuan Menyimak

Siswa Melalui Penerapan Metode BerceritaPada Mata Pelajaran Bahasa

Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun Pelajaran

2016/2017.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat secara teoritis dan secara

praktis dalam upaya meningkatkan kemampuan menyimak anak sebagai

berikut:

1. Manfaat Teoretik

Secara teoritis hasil penelitian diharapkan dapat bermanfaat sebagai

brikut:

a. Dapat di jadikan sebagai acuan bagi guru dan mahasiswa dalam

mengembangkan kemampuan menyimak menggunakan metode

bercerita

b. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya dengan kajian yang

lebih luas.

2. Manfaat Praktis

Secara praktis kajian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai

berikut:

a. Bagi sekolah, sebagai bahan masukan mengenai pentingnya

menggunakan metode bercerita bagi pengembangan kemampuan

menyimak anak didik.

Page 22: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

6

b. Bagi guru, dapat menjadi bahan masukan untuk membantu anak

dalam meningkatkan kemampuan menyimak menggunakn metode

bercerita.

c. Bagi siswa, dapat menjadi motivasi untuk lebih meningkatkan

kemampuan menyimaknya melalui metode bercerita dalam

pembelajaran yang disampaikan guru.

Page 23: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

7

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Tinjauan Tentang Kemampuan Menyimak

1. Pengertian dan Tujuan Menyimak

a. Pengertian Menyimak

Menyimak mempunyai peranan yang penting sekali bagi

kehidupan manusia, karena dengan menyimak seseorang dapat

mengenal bunyi bahasa untuk itu terlebih dahulu kita mengetahui

pengertian menyimak.

Secara umum, menyimak merupakan suatu kegiatan pikiran, mengaji atau menganalisis suatu objek, baik berupa simbol maupun kenyataan atau situasi. Objek itu mungkin berupa benda, suara, konsep, proses ataupun perbuatan. Dalam menyimak, penyimak bukan saja menerima bunyi, tetapi juga mengolah bunyi bahasa yang di simak, sehingga menjadi pesan yang nantinya akan dikomunikasikan.6 Sedangkan menurut Taringan menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah di sampaikan sang pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.7 Kemampuan menyimak adalah satu bentuk kemampuan berbahasa

yang bersipat reseptif maksudnya mampu untuk menerima bunyi-

bunyi bahasa dari orang lain.8

6Nazarudin, Bahasa Indonesia(Mataram:Seri Buku Ajar IAIN Mataram, 2015), h.137 7 Henry G Taringan, Menyimak……..ibid, hal, 31 8Iskandar wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa(Bandung;PT.Remaja Rosdakarya,

2015),hal.227

7

Page 24: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

8

Dari beberapa pengertian menyimak tersebut dapat

disimpulkan bahwa menyimak merupakan suatu proses

mendengarkan atau memperhatikan apa yang di katakana oleh

orang lain.

b. Tujuan Menyimak

Penyimak yang baik adalah penyimak yang berencana, yaitu

guna untuk mendapatkan sesuatu, dan tujuan orang menyimak sesuatu

itu beraneka ragam antara lain:

(a) Menyimak untuk belajar, (b) menyimak untuk menikmati, (c) menyimak untuk mengevaluasi,(d) menyimak untuk mengapresiasi,(e) menyimak untuk mengomunikasikan ide-ide, (f) menyimak untuk membedakan bunyi-bunyi, (g) menyimk untuk memecahkan masalah,(h) menyimak untuk meyakinkan.9

2. Ragam dan Tahapan Menyimak

a. Ragam Menyimak

Secara umum menyimak bertujuan untuk memperoleh informasi

menangkap isi, serta memahami makna yang hendak disampaikan

pembicara melalui ujaran, namun di samping tujuan umum juga

terdapat tujuan khusus dan dengan adanya tujuan khusus ini maka

muncul aneka ragam menyimak.Terdapat dua belas ragam menyimak

yang terbagi menjadi dua kelompok besar yaitu menyimak ekstensif

dan menyimak intensif.

9 Henry G Taringan, Menyimak Sebagai ,,,,Ibid, h.62

Page 25: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

9

Taringan lebih rinci menjelaskan tentang ragam menyimak tersebut

yakni:

1) menyimak ekstensif : kegiatan menyimak yang mengenai hal-hal yang lebih umum dan lebih bebas terhadap suatu ujaran, tidak di bawah bimbingan langsung guru, digunakan untuk menangkap atau mengingat kembali bahan yang telah di ketahui.

2) menyimak intensif; kegitan menyimak yang diawasi, dikontrol terhadap suatu hal tertentu.10

Adapun jenis-jenis menyimak ekstensif yaitu; menyimak social,

menyimak sekunder, menyimak estetik, dan menyimak

pasif.Sedangkan jenis-jenis menyimak intensif yaitu; menyimak kritis,

menyimak konsentratif, menyimak kreatif, menyimak eksplorasif,

menyimak interogatif dan menyimak selektif.

Taringan memberikan batasan tentang batasan-batasan tentang

jenis menyimak tersebut sebagai berikut:

1) Menyimak sosial adalah berlangsung dalam situasi sosial tempat orang mengobrol mengenai hal-hal yang menarik perhatian banyak orang dan mereka saling mendengarkan satu sama lain.

2) Menyimak sekunder adalah menyimak secara kebetulan, seperti mendengarkan musik dengan ritme-ritme, mendengarkan radio yang terdengar sayup-sayup ketika kita sedang menulis surat.

3) Menyimak estetik adalah menyimak secara kebetulan, misalnya menikmati musik, puisi, drama atau lakon-lakon yang di ceritakan oleh guru

4) Menyimak pasif adalah penyerapan suatu ujaran tanpa upaya sadar yang biasanya menandai upaya-upaya pada saat belajar dengan kurang teliti, tergesa-gesa, menghapal luar kepala, berlatih santai, serta menguasai suatu bahasa.

5) Menyimak kritis adalah menyimak berupa mencari kesalahan atau kekeliruan dari ujaran seorang pembicara dengan alasan yang kuat dan dapat di terima oleh akal sehat.

10Henry G Taringan, Menyimak sebagai,,,,Ibid, h.37-44.

Page 26: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

10

6) Menyimak konsentratif adalah sejenis telaah yang meliputi mengikuti petunjuk, mencari hubungan-hubungan, memperoleh informasi, memperoleh ide-ide dan mencatat fakta-fakta penting.

7) Menyimak kreatif adalah menyimak yang dapat mengakibatkan kesenangan rekonstruksi imajinatif para penyimak terhadap bunyi, penglihatan, gerakan, serta perasaan-perasaan kinestik yang di simaknya

8) Menyimak eksplorasif adalah menyimak yang bertujuan untuk menyelidiki sesuatu lebih terarah untuk menemukan hal-hal baru yang menarik perhatian, menemukan informasi tambahan mengenai suatu topik, menemukan isu.

9) Menyimak interogatif adalah menyimak yang menuntut lebih banyak untuk berkonsentrasi dan seleksi, pemusatan perhatian pada pemerolehan informasi dengan cara bertanya kepada pembicara.

10) Menyimak selektif adalah menyimak yang lebih menekankan pada nada suara, bunyi-bunyi asing, bunyi-bunyi yang bersamaan, kata/frasa dan bentuk ketatabahasaan.11

Dan penting untuk di ketahui ragam menyimak di atas. Dengan

adanya pemahaman ragam menyimak dapat diidentifikasi jenis

kegiatan menyimak seperti apa yang sedang dilakukan. Sehingga

media atau metode yang dijadikan sebagai pendukung dapat lebih awal

disiapkan sehingga pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan

efektif.

b. Tahapan Menyimak

Proses menyimak akan disebut berhasil jika pesan yang di

maksud oleh pembicara sampai pada penyimak. Oleh karena itu

pentingnya untuk memahami tahap-tahap dalam menyimak. Ada

beberapa tahapan yang perlu di lalui oleh si penyimak antara lain:

11Henry G Taringan, Menyimak sebagai,,,,Ibid, hal.40-53

Page 27: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

11

1) Tahap mendengar (hearing) Dalam tahap ini penyimak baru mendengar segala

sesuatu yang dikemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya.

2) Tahap memahami (understanding) Setelah mendengar, ada keinginan penyimak untuk

mengerti atau memahami dengan baik isi pembicaraan yang di sampaikan oleh si pembicara.

3) Tahap menginterpretasi Penyimak yang baik, yang cermat dan teliti, belum

merasa puas kalau hanya mendengar dan memahami isi ujaran sang pembicara, dia ingin menafsirkan atau menginterpretasi isi, butir-butir pendapat yang terdapat dan tersirat dalam ujaran itu.

4) Tahap menilai Setelah memahami serta dapat menafsirkan atau

menginterpretasikan isi pembicaraan, sang penyimak mulai menilai atau mengevaluasi pendapat serta gagasan sang pembicara, tentang keunggulan dan kelemahan, kebaikan dan kekurangan sang pembicara.

5) Tahap menanggapi Tahap ini merupakan kegiatan akhir dalam kegiatan

menyimak. Sang penyimak menyambut, mengecamkan, menyerap serta menerima gagasan atau ide yang di kemukakan oleh sang pembicara dalam ujaran atau pembicaraannya.12

3. Klasifikasi Kemampuan Menyimak Anak-Anak

Penelitian tindakan kelas peningkatan keterampilan menyimak

dilaksanakan pada tingkat sekolah dasar maka perlu dipahami

kemampuan menyimak untuk siswa sekolah dasar. Di bawah ini

dikemukakan klasifikasi kemampuan menyimak siswa berdasarkan kelas

dan usia anak.

a. Taman kanak-kanak (41/2 – 6 tahun); kegiatan meliputi menyimak

teman sebaya dalam kelompok-kelompok bermain, mengembangkan waktu perhatian yang amat panjang terhadap drama atau dongeng.

b. Kelas satu (51/2 – 7 tahun); menyimak untuk menjelaskan atau

menjernihkan pikiran untuk mndapatkan jawaban dari pertanyaan,

12Nazarudin, Bahasa,,,,,Ibid,h. 137

Page 28: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

12

dapat mngulangi secara tepat apa yang telah didengarnya, mnyimak bunyi-bunyi tertentu pada kata-kata dan lingkunganya.

c. Kelas dua (61/2 – 8 tahun); menyimak dengan kemampuan memilih yang meningkat, membuat saran-saran dan mengemukakan pertanyaan untuk mengecek perhatiannya, sadar akan situasi bila sebaiknya menyimak.

d. Kelas tiga dan empat (71/2 – 10 tahun); sadar akan nilai menyimak

sebagai suatu sumber informasi dan kesenagan, menyimak pada laporan orang lain, pita rekaman laporan mereka sendiri serta dapat menjawab pertanyaan yang bersangkutan, memperlihatkan keangkuhan dengan kata-kata atau ekspresi yang merka pahami.

e. Kelas lima dan enam (91/2 – 12 tahun); menyimak secara kritis

segala kekeliruan, kesalahan, propaganda, petunjuk yang keliru; menyimak aneka ragam drama puisi, rima kata-kata, dan memeperoleh kesenagan dalam menemui tipe-tipe baru.13 Selanjutnya dikemukakan bahwa di antara semua yang telah di

kemukakan diatas terdapat hal-hal yang berkaitan dengan kemampuan

berbahsa khususnya mengenai kemampuan menyimak antara lain:

(a) Anak-anak akan mampu menyimak dengan baik apabila suatu drama dibacakan dengan nyaring, (b) anak-anak akan senang dan mampu menyimak dengan baik bila seseorang pembicara mendramakan suatu pengalaman sejati, (c) anak dapat menyimak bunyi-bunyi dan nada yang berbeda apalagi jika intonasi ujaran pembicara jelas dan baik, (d) anak dapat menyimak dan menuruti petunjuk-petunjuk lisan yang disampaikan dengan jelas, (e) anak mampu menyimak persamaan dan perbedaan dalam ujaran, (f) anak mampu dan senang menyimak ritme-ritme dan rima-rima dalam suatu pembacaan puisi atau drama, (g) anak mampu menyimak dan menangkap ide yang terdapat dalam ujaran atau pembicaraan.14

Penjelasan di atas menunjukkan bahwa kemampuan menyimak

siswa di pengaruhi oleh tingkat kelas dan usia. Di samping itu teknik

menyampaikan juga sangat berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan

menyimak.Ada yang menyimak dengan baik jika dibacakan dengan

13Henry G Taringan,Menyimak Sebagai,,,,,ibid,h.64-65 14 Henry G Taringan,Menyimak Sebagai,,,,,ibid,h.64-66

Page 29: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

13

nyaring, melalui drama, mengikuti petunjuk, dan lain-lain.Sebagai guru

dan orang tua perlu memahami hal tersebut.

Dengan adanya pemahaman dasar tentang kemampuan menyimak

anak MI/SD maka peran guru dan orang tua sebagai pembimbing kegiatan

dapat menerapkan kebijakan sesuai dengan tingkatannya sehingga tidak

menimbulkan ketidak bersambungan materi dengan tingkat kemampuan

anak. Para guru dan orang tua akan sepakat bahwa kegiatan menyimak

perlu ditingkatkan, dan dikembangkan sedini mungkin sehingga siswa

dapat lebih cepat mendapatkan informasi tentang berbagai hal.

4. Faktor Yang Mempengaruhi Menyimak

Dalam kegiatatan menyimak tentu akan ada faktor-faktor yang

dapat mempengaruhinya. Untuk itu penyimak perlu mengetahui faktor-

faktor tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi menyimak

seperti yang di katakana oleh Hunt,Webb dan logan dalam Henry G.

Taringan, yang pertama menurut Hunt ada 5 faktor yang mempengaruhi

menyimak antara lain: (1) sikap, (2) motivasi, (3) pribadi, (4) situasi

kehidupan, (5) peranan dalam masyarakat.

Selanjutnya Webb, mengemukakan hal-hal yang merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak yaitu, (a) pengalaman, (b) pembawaan, (c) sikap atau pendirian, (d) motivasi, (e) perbedaan jenis kelamin.

Di samping itu, selain Hunt dan Webb ada juga Logan yang yang mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi menyimak antara lain:(1) faktor lingkungan, yang terdiri atas lingkungan fisik dan lingkungan social, (2) faktor fisik, (3) faktor psikologis, (4) faktor pengalaman.15

15 Henry G Taringan,Menyimak Sebagai,,,,,Ibid,h.104

Page 30: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

14

Melihat persamaan dan perbedaan yang di sampaikan oleh para

pakar tentang faktor yang mempengaruhi menyimak maka dapat di

simpulkan, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi menyimak menjadi

delapan faktor yaitu;

a. Fisik, merupakan suatu modal penting yang turut menentukan bagi

setiap penyimak, karena faktor fisik ini tidak hanya menyangkut

keadaan fisik penyimak saja akan tetapi menyangkut tempat atau

keadaan lingkungan juga.

b. Psikologis, mencakup masalah-masalah prasangka, kurang simpati,

kebosanan, dan sikap yang tidak layak.

c. Pengalaman, baik buruknya pengalaman atau sikap seseorang akan

mempengaruhi ia menyimak

d. Sikap, sikap penyimak akan cendrung menyimak secara seksama pada

topik-topik atau pokok pembicaraan yang dapat dia setujui dari pada

yang tidak dia setujui, ini merupakan sikap yang wajar dalam

kehidupan. Justru itu menjadi tugas pembicara untuk mencari topik

atau materi yang menarik untuk di simak.

e. Motivasi, merupakan salah satu butir penentu keberhasilan seseorang.

Orang yang mempunyai motivasi yang kuat, orang itu akan berhasil

mencapai tujuannya.

f. Jenis kelamin, beberapa pakar menarik kesimpulan bahwa pria dan

wanita pada umumnya mempunyai perhatian yang berbeda, dan cara

mereka memusatkan perhatian pada sesuatu pun berbeda pula.

Page 31: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

15

g. Faktor lingkungan, mencakup lingkungan fisik dan lingkungan sosial.

h. Peranan dalam masyarakat.

5. Indikator Menyimak

Dalam penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana kemampuan

siswa dalam menyimak, maka peneliti menggunakan indikator tes hasil

belajar siswa.Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini

mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru atau

dipelajari oleh siswa.16

MenurutBenjamin S, Bloom dalam Warni menyatakan bahwa ada tiga ranah hasil belajar yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotorik.Domain kognitif merupakan domain yang menekankan pada pengembangan kemampuan dan keterampilan intelektual.Domain afektif adalah domain yang berkaitan dengan pengembangan perasaan, sikap, nilai dan emosi, sedangkan domain psikomotorik berkaitan dengan kegiatan keterampilan motorik.17

Dalam penelitian ini menggunakan domain kognitip untuk

mengukur hasil belajar siswa dalam menyimak.

Domain kognitif ini berorientasi kepada kemampuan berpikir, mencakup kemampuan intelektual, lebih sederhana, yakni mengingat sampai kepada kemampuan memecahkan masalah yang menuntut siswa untuk menghubungkan dan menggabungkan gagasan, metode atau prosedur yang sebelumnya dipelajari. Domain ini memiliki enam jenjang kemampuan, yaitu: a. Pengetahuan (knowledge) yaitu, menuntut peserta didik untuk

mengenali,mengetahui atau mengingat adanya konsep,prinsip,rumus,fakta,atau istilah tanpa harus mengerti atau dapat menggunakannya. Kata-kata operasional yang dapat digunakan diantaranya: mendefinisikan, mengidentifikasi, memberi nama, menyusun daftar, mengurutkan, menyebutkan, menyatakan kembali.

16Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar,(Yogyakarta; Pustaka Pelajar,2011),h.66 17Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran,(Mataram;Elhikam Press Lombok,

2012),h.50

Page 32: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

16

b. Pemahaman (comprehension), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk memahami atau mengerti materi pelajaran yang disampaikan guru dan dapat dimanfaatkannya tanpa harus mengubungkannya dengan hal-hal lain kata kerja operasional yang dapat digunakan diantaranya: mengubah, mempertahankan, membedakan, memperkirakan, menjelaskan.

c. Penerapan (application), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menggunakan ide-ide umum, tata cara ataupun metode. Kata operasional yang dapat digunaknan diantaranya: mengubah, menghitung, mendemonstrasikan, mengungkapkan, menunjukkan.

d. Analisis (analysis), yaitu jenjang kemampuan yang menntut peserta didik untuk menguraikan suatu situasi atau keadaan tertentu kedalam unsur-unsur atau komponen pembentuknya. Kata kerja operasonal yang digunakan diantaranya: mengurai, membuat diagram, menggambarkan kesimpulan, menghubungkan.

e. Sintesi (synthesis), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk menghasilkan sesuatu, hsil yang diperoleh dapat berupa tulisan. Kata kerja operasinal yang dapat digunakan diantaranya: mengolongkan, menggabungkan, memodifikasi, menghimpun, menciptakan dan lain-lain.

f. Evaluasi(evaluation), yaitu jenjang kemampuan yang menuntut peserta didik untuk dapat mengevaluasi suatu situasi, keadaan, pernyataan atau konsep berdasarkan kriteria tertentu. Kata kerja operasional yang dapat digunakan diantaranya: menilai, membandingkan, mempertentangkan, mengeritik dan lain-lain.18

Dari ke enam jenjang kognitip di atas, peneliti menggunakan

jenjangpengetahuan untuk mengukur kemampuan siswa dalam menyimak,

karna dapat dilihat dari kata kerja operasionalnya, maka siswa di katakana

mampu dalam menyimak jika siswa mampu untuk:

1) Mengidentifikasi

2) Menyebutkan

3) Menyatakan kembali.

18Warni Djuwita, Evaluasi,,,,,ibid.h.50-52

Page 33: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

17

B. Tinjauan Tentang Metode Bercerita

1. Pengertian Metode Bercerita

Adapun pengertian metode bercerita menurut beberapa para ahli di

kemukakan sebagai berikut.

Bercerita adalah cara bertutur dan menyampaikan cerita atau memberikan penjelasan secara lisan. Bercerita juga merupakan cara untuk menyampaikan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.19

Bercerita merupakan cara mendidik yang bertumpu pada bahasa, baik lisan maupun tertulis. Cerita pada dasarnya bersipat penyampaian pesan (message/ informasi) dari sumbernya kepada pihak yang dipandang memerlukannya.20

Menurut Abdul Aziz Abdul Majid, bercerita merupakan salah satu bentuk dari seni sastra yang bisa dibaca atau didengar. Sebagai salah satu bentuk kesenian, maka cerita memiliki keindahan dan dapat dinikmati.Pada umumnya cerita bisa menimbulkan kesenagan pada anak-anak maupun orang dewasa.21

Metode cerita adalah suatu cara penanaman nilai-nilai kepada siswa dengan mengungkapkan kepribadian tokoh-tokoh melalui penuturan hikayat, legenda, dongeng, dan sejarah lokal. Metode ini dapat digunakan untuk membantu penghayatan nilai dan moral serta pembentukan sikap. Hal ini terjadi karena metode ini lebih mudah untuk membawa emosi siswa kepada suasana cerita sehingga siswa menjadi tertarik dan mungkin terharu sehingga akan mempermudah pembentukan sikap.22

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

metode bercerita adalah cara yang dipergunakan oleh guru untuk mengajar

yang pada hakikatnya metode bercerita ini sama dengan metode ceramah.

Karena memberikan informasi, pengajaran dan pesan-pesan moral kepada

peserta didik melalui dongeng atau cerita secara lisan.

19 Mukhtar Latif,dkk, Pendidikan Anak Usia Dini(Jakarta:Kencana,2013),h.111 20 Ramayulis, ilmu pendidikan Islam,(JakartaKalam mulia,2010),h.288 21Abdul Aziz Abdul Majid,Mendidik Dengan Cerita(Bandung:PT Remaja

Rosdakarya, 2001), h.8 22 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar(Bandung:CV Pusataka Setia,2011),h.281

Page 34: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

18

2. Kelebihan dan Kekurangan metode cerita:

Adapun kelebihan dan kekurangan metode cerita antara lain:

a. Kelebihan Metode Cerita 1) Guru mudah menguasai kelas 2) Guru dapat meningkatkan konsentrasi siswa dalam waktu yang

relatif lama. 3) Mudah menyiapkannya. 4) Mudah melaksanakannya 5) Dapat diikuti oleh siswa dalam jumlah banyak.

b. Kekurangan metode cerita: 1) Siswa terkadang terbuai dengan jalannya cerita sehingga tidak

dapat mengambil intisarinya. 2) Hanya guru yang pandai bermain kata-kata atau kalimat. 3) Siswa pasif karena guru aktif. 4) Siswa lebih cendrung hapal isi cerita dari pada sari cerita yang

dituturkan.23

3. Langkah-langkah Dalam Bercerita dan Teknik Bercerita

a. Langkah-langkah Bercerita

Sebelum memulai untuk menerapkan metode bercerita ada

beberapa langkah yang perlu diperhatikan oleh guru supaya proses

pembelajaran menggunakan metode bercerita dapat berjalan dengan

lancar. Adapun langkah dalam bercerita yaitu:

1) Mengkomunikasikan tujuan dan tema dalam kegiatan bercerita kepada anak

2) Mengatur tempat duduk anak 3) Membuka kegiatan awal untuk bercerita 4) Pengembangan cerita 5) Menetapkan rancangan cara-cara menyampaikan cerita yang

dapat menggetarkan perasaan anak sehingga anak-anak bisa menghayati cerita yang disampaikan.

6) Menutup kegiatan bercerita dengan mengajukan pertanyaan yang berkaitan dengan isi cerita yang telah disampaikan.24

23 Hamdani,Strategi Belajar Mengajar,,,,,ibid,h.282 24 Moeslichatoen, Metode pengajaran di Taman Kanak-kanak(Jakarta:Rineka Cipta,

2004),h.179-180

Page 35: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

19

b. Teknik Bercerita

Untuk menjadi seorang pencerita yang baik.Hendaknya guru

memperhatikan beberapa teknik dalam bercerita. Terdapat beberapa

teknik dalam bercerita yaitu:

1) Membaca langsung dari buku cerita. Guru memilih buku-buku yang menarik untuk

diceritakan, dengan tulisan yang besar dan kalimat yang tidak terlalu panjang.

2) Menceritakan Dongeng Mendongeng merupakan cara bercerita yang meneruskan

budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya. 3) Bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar dari buku.

Disini guru dapat membuat ilustrasi sendiri dari gambar yang ada dibuku.

4) Bercerita menggunakan papan flannel. Guru dapat membuat papan flannel dengan melapisi

papan dengan kain yang netral dan meletakkan watak tokoh pada papan tersebut

5) Bercerita dengan menggunakan media boneka25 Berdasarkan uraian diatas, maka teknik bercerita dalam penelitian

ini adalah teknik bercerita menggunakan ilustrasi gambar dari

buku.Penggunaan ilustrasi gambar dalam bercerita dimaksudkan untuk

memperjelas pesan-pesan yang disampaikan guru, dan juga untuk

mengikat perhatian anak pada jalannya cerita, sehingga kemampuan

menyimak pada anak diharapkan terjadi peningkatan

25

Mukhtar dkk.Pendidikan anak, ibid, h.111-112

Page 36: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

20

BAB III

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode peneliian

tindakan kelas (PTK), yang biasa disebut Clasroom Action Research. Yang di

sebut penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan pada sebuah

kelas untuk mengetahui akibat tindakan yang diterapkan pada subyek

penelitian di kelas tersebut.26

Penelitian tindakan kelas juga merupakan penelitian reflektif yang

dilaksanakan secara siklis(berdaur) oleh guru atau calon guru di dalam kelas

untuk meningkatkan kualitas pembelajaran27

A. Setting Penelitian

Setting penelitian ini adalah di MI Riadhussolihin Thohir Yasin, yaitu

di kelas II yang jumlah siswanya 17 orang, yang terdiri dari 3 perempuan dan

14 laki-laki. Lokasi ini diambil karena dapat bekerja sama dengan guru

Bahasa ndonesia di MI Riadhussolihin Thohir Yasin, sehingga memudahkan

peneliti dalam mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti.

B. SasaranPenelitian

Yang menjadi sasaran pada penelitian ini adalah:

1. Guru, mampu melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan metode

bercerita untuk meningkatkan kemampuan menyimak siswa

26 Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas(Jakarta:prestasi pustaka,

2011),h.13 27 Herawati susilo,dkk, penelitian tindakan kelas( Malang: Bayumedia Publishing,

2008),h.2

20

Page 37: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

21

2. Siswa, meningkatnya kemampuan menyimak melaui penerapan

metode bercerita.

3. Prosespembelajaran yang menarik dengan menerapkan metode

bercerita

C. Rencana Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut

Suyanto dalam Mahmud menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas(PTK)

merupakan suatu penelitian yang bersifat reflektif dengan melakukan

tindakan-tindakan tertentu untuk memperbaiki atau meningkatkan praktik-

praktik pembelajaran di kelas secara lebih professional.28PTK berupaya

meningkatkan dan mengembangkan profesionalisme guru dalam menunaikan

tugasnya.Pada penelitian ini menggunakan siklus-siklus, adapun tindakan

yang dilakukan terdiri dari 4 tahap yaitu, (1).Perencanaan, (2).Pelaksanaan

dan observasi, (3).Evaluasi, dan (4).Refleksi.Adapun bentuk spiral kerja

tindakan dari siklus ke siklus dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

Gambar 1

Model Siklus Penelitian Tindakan Kelas.29

28 Mahmud, Metode Penelitian Tindakan(Bandung:Pustaka setia;2011),h.199 29 Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas(Jakarta:Bumi Aksara,

2006),h.16

Page 38: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

22

1. Siklus 1

a. Tahapan perencanaan tindakan

Dalam tahapan ini hal-hal yang dilakukan oleh peneliti adalah

sebagai berikut:

1) Menyiapkan skenario (rencana) pembelajaran dengan Metode

Pembelajaran Bercerita

2) Menyiapkan lembar observasi untuk mengamati aktivitas siswa dan

guru.

3) Menyiapkan lembar kerja siswa (LKS) sebagai alat evaluasi

pembelajaran.

4) Membuat evaluasi yakni, berupa tes tertulis untuk mengetahui

sejauh mana pemahaman siswa dalam pembelajaran.

b. Tahap pelaksanaan tindakan dan observasi

Pada tahap ini, peneliti mengimplementasikan atau menerapkan

apa yang telah disusun pada tahap perencanaan, yaitu melaksanakan

tindakan di kelas. Observasi atau pengamatan dilaksanakan bersamaan

atau saat proses pembelajaran sesuai dengan format pembelajaran yang

telah disusun, semua aktivitas siswa dan guru yang tampak dicatat di

lembar observasi.

c. Tahap Evaluasi

Pada tahap ini peneliti dan guru memberikan tes evaluasi berupa

tes tulis kepada siswa pada setiap akhir siklus. Tes ini dikerjakan

Page 39: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

23

secara individual untuk mengetahui pemahaman siswa setelah belajar

mata pelajaran bahasa Indonesia menggunakan metode bercerita.

d. Refleksi

Refleksi dilakukan setelah observasi dan evaluasi dilakukan

sebagai acuan.Pada tahap ini guru dan siswa mengkaji hasil yang

diproleh dan pemberian tindakan pada siklus awal.Hasil refleksi ini

dijadikan sebagai dasar untuk menyempurnakan serta memperbaiki

perencanaan dan pelaksanaan tindakan pada tahap berikutnya.

2. Siklus II

Hasil refleksi analisis data pada siklus I digunakan sebagai acuan

untuk merencanakan siklus II, dengan memperbaiki kelemahan-kelemahan

pada siklus I.

D. Jenis Instrumen dan Cara penggunaannya

Instrumen pengumpulan data adalah alat yang digunakan oleh peneliti

dalam kegiatannya untuk mengumpulkan data agar kegiatan atau

pekerjaannya menjadi sistematis dan lebih mudah. Adapun jenis instrument

yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut:

1. Lembar Observasi

Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara

mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya

dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati atau diteliti.30

30 Wina sanjaya, Penelitian Tindakan Kelas( Jakarta: Kencana, 2011),h.86

Page 40: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

24

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi untuk

mengamati keterlaksanaan proses pembelajaran. Lembar observasi yang

digunakan dalam penelitian ini adalah lembar observasi aktivitas guru dan

kemampuan siswa dalam menyimak melalui penerapan metode

bercerita.Lembar observasi akan diberikan kepada seorang observer

sebelum proses belajar berlangsung. Kemudian observer mengisi lembar

observasi tersebut pada saat proses belajar berlangsung.

a. Lembar observasi kegiatan guru

Lembar observasi kegiatan guru dipergunakan untuk

mengamati aktivitas yang dilakukan oleh guru dalam mengelola proses

pembelajaran.Lembar ini berisi langkah-langkah yang harus dilakukan

guru.Adapun indikator aktivitas guru dalam kegiatan pembelajaran

1) Perencanaan dan persiapan kegiatan belajar mengajar

2) Apersepsi dan Motivasi

3) Penyampaian materi

4) Memulai kegiatan bercerita

5) Pemberian umpan balik terhadap hasil diskusi

6) Kegiatan menutup atau mengakhiri pelajaran.

b. Lembar observasi aktivitas siswa

Lembar observasi aktivitas siswa dipergunakan untuk

mengamati aktivitas siswa dalam proses menyimak cerita. Lembar ini

berisi tentang langkah-langkah yang harus dilakukan siswa atau

kegiatan yang dilakukan siswa pada proses pembelajaran.

Page 41: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

25

2. Tes Hasil belajar

Tes hasil belajar merupakan tes penguasaan, karena tes ini

mengukur penguasaan siswa terhadap materi yang diajarkan oleh guru

atau dipelajari oleh siswa.31Tes yang digunakan dalam penelitian ini

adalah tes formatif berbentuk pilihan ganda ( multiple choice). Tes yang

diberikan pada setiap siklus berjumlah 10 soal dengan skor 1 jika jawaban

benar dan skor 0 jika jawaban salah.

3. Pedoman Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan tertulis yang isinya merupakan

pernyataan tertulis yang disusun oleh seseorang atau lembaga untuk

keperluan pengujian seperti buku-buku arsip-arsip dll.32Metode

dokumentasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah digunakan untuk

mengumpulkan data tentang keadaan lokasi atau gambaran umum

mengenai keadaan siswa, guru, sarana dan prasarana dan struktur

organisasi lain.

E. Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan ini akan dilaksanakan di kelas II MI Riadhussolihin

Thohir Yasin Jalan R.A Kartini Lingkungan Kamasan Monjok Kec.

Selaparang Kabupaten Lombok Barat Tahun Pelajaran 2016/2017.“Penelitian

tindakan kelas (PTK) dilaksanakan dalam bentuk siklus berulang-ulang sesuai

dengan rencana tindakan yang telah dibuat pada gambar spiral tindakan kelas

31Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar(Yogyakarta; pustaka pelajar,2010), h.66 32Mahmud, Metode penelitian Tindakan, h.183

Page 42: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

26

sebelumnya, yang didalamnya terdapat 4 tahapan utama yaitu: perencanaan,

pelaksanaan dan observasi, evaluasi danterakhir refleksi.

Skenario tindakan yang telah direncanakan, dilaksanakan dalam

situasi yang aktual, dan pada saat yang bersamaan kegiatan ini juga disertai

dengan kegiatan observasi dan interpretasi serta diikuti dengan kegiatan

refleksi.Apabila sudah diketahui letak keberhasilan dan hambatan serta

perbaikan dalam hambatan tersebut pada siklus I maka dapat menentukan

rancangan untuk siklus II, demikian seterusnya.

F. Cara Pengamatan

Pengamatan dilakukan pada saat proses belajar mengajar berlangsung.

Pengamatan dilakukan secara kolaborasi dengan guru menggunkan lembar

observasi yang telah disiapkan. Adapun yang diamati adalah bagaimana

pelaksanaan tindakan, bagaimana guru menyajikan pelajaran, dan bagaimana

sikap siswa dalam belajar, dan apakah proses pembelajaran sudah sesuai

dengan skenario yang dibuat.

G. Analisis Data dan Refleksi

1. Analisis Data

Analisis dalam penelitian merupakan bagian penting dalam proses

penelitian karena dengan analisis, data yang ada akan tampak manfaatnya,

terutama dalam memecahkan masalah penelitian dan mencapai tujuan

akhir penelitian33

33Mahmud, Metode penelitian, …h.189

Page 43: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

27

a. Data kualitatif

1) Aktivitas Guru

Untuk mencari analisis hasil lembar observasi aktivitas guru

menggunakan analisis deskriftif kualitatif dengan menggunakan

rumus sebagai berikut:

P = 100 %

Keterangan:

P = Persentase aktivitas guru

∑A = Jumlah aspek yang teramati

∑N = Jumlah keseluruhan aspek yang teramati

Pesrsentase keterlaksanaan fase menggunakan kriteria

sebagai berikut:

P = 0% - 24% : Tidak terlaksana baik

P = 25% - 49% : Terlakasana kurang baik

P = 50% - 74% : Terlaksana cukup baik

P = 75% - 100% : Terlaksana sangat baik 34

2) Kemampuanmenyimak siswa

Data kemampuan menyimak siswa dianalisis dengan

menggunakan rumus:

P= 100 %

Selanjutnya hasil persentase yang diperoleh ditentukan

dengan kategori penilaiannya yaitu:

34Dian Nurmalasari, “ Penerapan Model Pembelajaran Problem Basic Learning”

(Skripsi IAIN Mataram, 2015), hal. 28.

Page 44: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

28

P = 0% - 24% : Sangat kurang baik

P = 25%- 49% : Kurang baik

P= 50%- 74% : Cukup baik

P = 75%- 100%: Baik35

Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan

menyimak siswa.Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan

data observasi berisikan deskriptor dan diamati selama proses

belajar mengajar berlangsung.

b. Data kuantitatif (Data Tes Hasil Belajar Siswa )

Setelah memperoleh data tes hasil belajar, maka data tersebut

dianalisis dengan mencari ketuntasan belajar dan daya serap, kemudian

dianalisis secara kuantitatif.

1) Ketuntasan Individu

KB= x 100

Keterangan:

KB = Ketuntasan belajar

T = Jumlah skor yang diperoleh siswa

Tt = Jumlah skor total36

Setiap siswa dalam proses belajar dikatakan tuntas secara

individu terhadap materi pelajaran yang diberikan apabila

memperoleh nilai lebih besar atau sama dengan 70

35ibid, hal.28. 36Trianto, MendesainModel Pembelajaran Inovatif-Progresif,(Jakarta;Kencana

Prenada Media Group,2012),hal.241

Page 45: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

29

2) Ketuntasan Klasikal

x 100 %

Keterangan :

KK :Ketuntasan Klasikal

x : Jumlah siswa yang mencapai nilai ≥ 70

Z : Jumlah siswa keseluruhan.

3) Untuk mengetahui nilai rata-rata kelas digunakan persamaan :

=

Keterangan :

M= Nilai rata-rata

= Jumlah seluruh skor

= banyak subjek37

Secara teknis penelitian kelas dikatakan tuntas secara

klasikal jika ketuntasan klasikal mencapai 85 % dari jumlah siswa

yang memperoleh nilai ketuntasan minimal ≥ 70 yang akan terlihat

pada hasil evaluasi tiap-tiap siklus.

37 Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar,( Bandung; Sinar Baru

Algensindo, 2011), h.125

Page 46: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

30

2. Menentukan Indikator Ketercapaian

Dalam penelitian ini dikatakan berhasil apabila memenuhi

indikator ketercapaian sebagai berikut:

a. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila 85% siswa telah mencapai

hasil belajar atau KKM 70 sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan.

b. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila aktivitas guru dalam proses

pembelajaran minimal tergolong terlaksana sangat baik.

c. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila aktivitas kemampuan

menyimak siswaminimal tergolong baik.

3. Refleksi

Refleksi adalah aktivitas melihat berbagai kekurangan yang

dilaksnakan guru selama tindakan.Hasil yang didapatkan dalam setiap

observasi dikumpulkan serta dianalisis dalam tahap ini.Kemudian Peneliti

menganalisis ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus I, jika siklus I

belum tuntas maka dapat dilakukan penambahan siklus. Hasil refleksi ini

sebagai bahan untuk melakukan revisi dan perbaikan pada perencanaan

dan proses pada siklus berikutnya.

Page 47: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

31

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Diskripsi Setting Penelitian

1. Sejarah Berdirinya MI Riadhussholihin Tohir Yasin

Yayasan Pendidikan Riadhussholihin ThohirYasin didirikan tokoh-

tokoh agama dan Pemuka masyarakat Kamasan.Awal didirikannya

yayasan bermula dari lahirnya ide dan pemikiran akan pentingnya

pemberdayaan amal jariyah kaum muslimin khususnya yang ada

lingkungan masyarakat berupa waqof, infaq, sadaqoh dan sumbangan-

sumbangan lainnya untuk diberdayakan sehingga kemamfaatannya akan

dapat dirasakan oleh masyarakat sekitar dan ummat islam pada umumnya.

Dalam kiprahnya sebagai lembaga sosial masyarakat Yayasan

Riadhusholihin Thohir Yasin memiliki struktural kepengurusan yang

bertanggung jawab dalam melaksanakan kegiatannya. Kepengurusan ini

dipilih melalui musyawarah bersamaan tara tokoh agama, tokoh

masyarakat dan unsur-unsur lain yang dilaksanakan secara demokratis

mulai dari ketua yayasan, sekretaris yayasan, bendahara yayasan dan

anggota-anggota yayasan. Saat ini setidaknya telah dilakukan dua kali

pergantian kepengurusan melalui mekanisme musyawarah yayasan.

Yayasan Riadhussholihin Thohir Yasin memiliki beberapa program

kegiatan antara lain kegiatan dibidang sosial dan kegiatan dibidang

keagamaan.

31

Page 48: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

32

Salah satu program kegiatan sosial yang dilaksanakan diawal

berdirinya yayasan ini adalah kegiatan pendidikan non formal Diniyah

yang berjalankira-kira selama enam tahun. Pendidikan diniyah adalah

pendidikan non formal yang mana kurikulum yang disajikan sebatas pada

penanaman nilai-nila spirtual agama pada peserta didik. Setelah melalui

ide, usaha dan perjuangan pengurus yayasan yang cukup panjang maka

pada tanggal 28 Juli 2010 diresmikan pendirian Madrasah Ibtidaiyah

dengan izin operasional nomor: A/ Mx-7/18/2010 Tanggal: 4 Agustus

2010 nama: Madrasah Ibtidaiyah Riadhussholihin Thohir Yasin Kamasan

dan terdaftar sebagai binaan Departemen Agama Kantor Wilayah Propinsi

Nusa Tenggara Barat.38

2. Letak Geografis MI Riadhussholihin Tohir Yasin

Madrasah Ibtida’iyah Riadhussholihin Tohir Yasin merupakan

Madrasah yang terletak di Jalan RA. Kartini Kamasan Monjok Kota

Mataram, yang dapat di jangkau oleh masyarakat yang berada di sekitar

tengah-tengah pemukiman warga. Adapun Madrasah Ibtida’iyah

Riadhussholihin Tohir Yasin mempunyai batas – batas sebagai berikut:

Sebelah Utara : Rumah Warga

Sebelah Selatan : Rumah warga

Sebelah Barat : Rumah Warga

Sebelah Timur : Rumah Warga

38 Profil MI Riadhussolihin Thohir, dikutip tanggal 10 Mei 2017

Page 49: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

33

3. Visi dan Misi MI Riadhussolihin Thohir Yasin39

a. Visi

”Terkemuka Dalam Mencetak Manusia Yang Beriman, Bertaqwa,

Terampil, Berprestasi dan Berdaya Saing.”

b. Misi

1) Melaksanakan pengajaran al-qur’an dengan baik dan benar

2) Mengajarkan bidang ilmu pengetahuan agama secara umum dan

seimbang

3) Mendidik generasi mukmin dan muslim agar berakhlakulkarimah

4) Mengembangkan keterampilan dan berbahasa demi terciptanya

generasi yang handal dan berdaya saing.

4. Keadaan Guru

Guru sebagai pendidik tentunya dapat memberikan kontribusi

positif terhadap keberhasilan peserta didik. Guru bertugas dan

bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dan pengajaran demi

tercapainya suatu tujuan pendidikan. Dapat dibayangkan betapa hancurnya

suatu sekolah apabila tidak mempunyai guru-guru yang profesional karena

hanya keprofesionalan seorang guru sangat dibutuhkan dalam

melaksanakan tugasnya sebagai seorang pendidik

Adapun jumlah guru yang terdapat di MI Riadhussolihin Thohir

Yasin sebanyak 10 orang dan di tambah satu pegawai administrasi.Apabila

salah seorang guru tidak masuk dan tidak melaksanakan tugasnya karena

39 ibid

Page 50: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

34

satu hal, maka tugas tersebut dilimpahkan kepada pegawai administrasi

tersebut.40

5. Keadaan Siswa

Siswa memiliki peranan yang sangat penting dalam proses belajar

mengajar, karena siswa merupakan komponen pendidikan yang menjadi

tolak ukur bermutu tidaknya sebuah pendidikan. Oleh karena itu

keberadaan dan peran aktif siswa mutlak diperlukan dalam proses

pembelajaran.

Jumlah siswa dan siswi yang ada di MI Riadhussolihin Thohir

Yasin kelas dua yaitu berjumlah 17 orang siswa yang terdiri dari 14 orang

laki-laki dan 3 orang perempuan.41

6. Sarana Dan Prasarana/Fasilitas Sekolah

Sarana dan prasarana memiliki peranan yang sangat penting dalam

pelaksanaan proses belajar mengajar, Sebab sarana merupakan wadah

untuk menunjang berlangsungnya proses pembelajaran. Alat pembelajaran

merupakan faktor penunjang dan pendukung yang sangat penting artinya

untuk memperjelas pemahaman siswa terhadap suatu mata pelajaran,

maka MI Riadhussolihin Thohir Yasin dilengkapi dengan sarana dan

fasilitas, baik gedung ataupun ruang yang telah tersedia di MI

Riadhussolihin Thohir Yasin . Adapun sarana dan prasarana yang dimiliki

di MI Riadhussolihin Thohir Yasin diantaranya: ruang kelas berjumlah 6

ruangan dengan keadan semua ruangan baik, satu ruang perpustakaan, satu

40Dokumentasi,MI Riadhussolihin Thohir Yasin, Monjok Kamasan 10 Mei 2017 41

ibid

Page 51: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

35

ruang kepsek,satu ruang guru, satu tempat ibadah, satu ruang UKS, satu

kamar mandi guru dan kamar mandi siswa, gudang, tiga ruang sirkulasi

dan tempat bermain atau olah raga.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sarana

dan prasarana yang dimiliki MI Riadhussholihin Tohir Yasin dapat

dikatagorikan kurang memadai, dan diharapkan dengan sarana dan

prasarana yang ada dapat mendukung kelancaran keberhasilan proses

belajar mengajar demi kemajuan para siswa.42

42

ibid

Page 52: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

36

7. Struktur Organisasi

Gambar 2: Struktur Organisasi MI Riadhussolihin Thohir Yasin pelajaran 2016/2017.43

43Struktur Organisasi MI Riadhussolihin Thohir Yasin, Dokumentasi, Monjok Kamasan 10 Mei 2017

GTY GTY

Masyarakat

Penjaga Sekolah Saruji

Siswa

Wali kelas VI Supian Hadi, S. Pd. I

Wali kelas V Hamdiana, S.Pd. I

Wali kelas I Lir Wahyuni, S. Si

Wali kelas II Sri Wahyuningsih

GTY

Wali kelas IV Anjas Wadi

GTY

Wali kelas III M. Faizin

GTY

GTY

Wakil Kepsek M. Faizin

Unit Perpustakaan Anjas Wadi

Unit UKS Supian Hadi, S. Pd. I

TU/oprator H. M. Faisal

36

Page 53: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

37

B. Hasil Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam bentuk siklus sampai

tujuan penelitian dapat tercapai. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas II MI

Riadhussolihin Thohir Yasin yang terdiri dari 17 orang siswa, yaitu 14 orang

siswa laki-laki dan 3 orang siswa perempuan. Penelitian ini bersifat

kolaboratif antara guru dan peneliti.Data-data diperoleh dari hasil observasi

dan evaluasi pada setiap siklus yang telah direncanakan.Data yang diperoleh

berupa data kualitatif yang diperoleh dari hasil observasi dan data kuantitatif

yang diperoleh dari hasil evaluasi. Data kuantitatif yang diperoleh dari hasil

evaluasi memberikan jawaban mengenai berhasil atau tidaknya proses

pembelajaran dengan menggunakan penerapan metode bercerita yang diukur

dengan ketuntasan belajar siswa secara klasikal. Data kualitatif diperoleh dari

hasil observasi yang memeberikan jawaban tentang meningkat atau tidaknya

hasil keterampilan menyimak siswa.Dari data tersebut dianalisis dengan

menggunakan metode dan rumus yang telah ditetapkan sebelumnya.

Pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini dilakukan untuk memperbaiki

proses belajar mengajar (PBM) pada mata pelajaran Bahasa Indonesia

khususnya pada siswa kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin. Penelitian ini

dilaksanakan dalam dua siklus dengan penerapan metode

bercerita.Pelaksanaan penelitian tindakan ini dimulai dari tanggal.Masing-

masing siklus terdiri dari dua kali pertemuan.

Page 54: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

38

Adapun rincian dari pelaksanaan penelitian serta hasil yang diperoleh

pada masing-masing siklus adalah sebagai berikut:

1. Siklus 1

Pelaksanaan kegiatan pada siklus ini terdiri dari 4 tahap, yaitu:

a. Perencanaan

Pada tahap ini dilakukan beberapa persiapan sebelum tahap-

tahap penelitian tindakan kelas dilakukan. Adapun kegiatan yang

dilakukan dalam menerapkan metode pembelajaran bercerita adalah

peneliti dan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia mempersiapkan hal-

hal sebagai berikut:

1) Peneliti menyusun perangkat pembelajaran yaitu Rancangan

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia

dengan metode bercerita.

2) Mengkonsultasikan perangkat pembelajaran yang telah dibuat

kepada guru mata pelajaran.

3) Menyiapkan sumber, alat dan media yang dibutuhkan dalam proses

pembelajaran.

4) Menyiapkan pedoman lembar observasi aktivitas pembelajaran

guru.

5) Menyiapkan pedoman lembar aktivitas kemampuan menyimak

siswa

6) Menyiapkan kisi-kisi soal dan evaluasi atau tes hasil belajar untuk

dibagikan kepada masing-masing siswa.

Page 55: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

39

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Penelitian untuk siklus I ini berlangsung 2 kali pertemuan yaitu,

pada tanggal 3 dan 10 Mei 2017. Dimana setiap pertemuan

berlangsung 4x35 menit untuk pertemuan pertama 2x35 menit dan

2x35 menit untuk pertemuan kedua. Pembelajaran di lakukan oleh

guru dan peneliti sebagai observer. Adapun proses pembelajaran

mengacu sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Siklus 1 yang disusun sebagai berikut:

1) Pertemuaan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada minggu pertama hari

rabo tanggal 03 mei 2017 dengan materi; “Mendengarkan Cerita

Anak” yang berjudul “ Akibat Terlalu Rakus” yang berlangsung

selama 2x35 menit. Pertemuan pertama juga dilakukan kegiatan

observasi aktivitas guru dan aktivitas siswa. Tindakan yang

dilakukan pada tahap ini adalah melakukan tindakan pembelajaran

dikelas sesuai rencana/ scenario yang telah dibuat seperti:

a) Tahap Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini terlebih dahulu guru

membuat skenario pembelajaran, namun sebelum itu guru

membagi siswa kedalam kelompok yang masing-masing

kelompok beranggotakan 4-5 orang. Setelah itu guru mengajak

siswa berdoa untuk mengawali pembelajaran, kemudian guru

Page 56: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

40

menyampaikan tujuan pembelajaran terkait dengan materi

yang telah ditentukan.

b) Tahap Penerapan

Pada tahap penerapan, guru menyampaikan materi

tentang” mendengarkan cerita anak”.Setelah menjelaskan

materi guru tidak melakukan tanya jawab dengan siswa seputar

materi yang telah di jelaskan dan guru juga tidak menjelaskan

langkah-langkah dalam bercerita kepada siswa. Setelah itu guru

meminta siswa untuk mendengarkan cerita dengan

baik.Adapun judul cerita yang dibacakan pada pertemuan

pertama ini yaitu “Akibat terlalu rakus”.Setelah itu guru dan

siswa melakukan tanya jawab dan guru meminta setiap

kelompok untuk mendiskusikan isi dari cerita yang di bacakan

oleh guru untuk mengetes apakah siswa fokus dalam menyimak

cerita yang di bacakan guru.

c) Tahap Penutup

Dalam tahap penutup, guru tidak memberikan

penguatan atau umpan balik terhadap proses dan hasil

pembelajaran. Guru langsung menutup pelajaran dengan

membimbing siswa untuk berdoa. Setelah mengakhiri proes

belajar mengajar, kegiatan selanjutnya adalah peneliti dan

observer menganalisis kembali permsalahan-permasalahan

yang terjadi pada proses pembelajaran berlangsung seperti guru

Page 57: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

41

tidak mengecek kehadiran siswa, kelengkapan pembelajaran

belum lengkap, tidak memberikan apersepsi kepada siswa,

tidak memberikan motivasi kepada siswa dan tidak

memberikan penguatan kepada siswa. Dan setelah menganalisis

permasalahan, selanjutnya melaksanakan evaluasi pada

pertemuan kedua dan sebagai bahan pertimbangan pada siklus

berikutnya.

2) Pertemuan kedua

Pertemuan kedua ini dilakukan pada hari rabu tanggal 10

mei 2017 dengan melanjutkan materi yang sama namun beda judul

cerita yang akan di bacakan, adapun judul cerita pada pertemuan

kedua ini yaitu” Kancil dan Harimau”yang berlangsung selama

2x35 menit. Pelaksanaan tindakannya sama seperti pertemuan

pertama namun ada hal pokok yang harus diperbaiki seperti yang

di sarankan oleh observer pada pertemuan pertama.

a) Tahap Perencanaan

Pada tahap ini semua permasalahan-permasalahan yang

ada pada pertemuan pertama sama seperti yang berkaitan

dengan perencanaan pembelajaran materi dan sebagainya telah

diperbaiki agar proses pembelajaran selanjutnya dapat berjalan

dengan baik sesuai dengan yang diharapkan agar proses

pembelajaran dapat tercapai.

Page 58: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

42

b) Tahap Penerapan

Dalam tahap ini, guru menjelaskan kembali materi

pembelajaran yang telah disesuaikan dengan tujuan agar siswa

dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan,

kemudian setelah menjelaskan materi guru meminta siswa

untuk berkumpul dengan teman kelompok yang telah

ditentukan pada pertemuan sebelumnya, setelah itu guru

memberikan siswa LKS dan menjelaskan langkah-langkah

kerja pada LKS. Setelah itu guru meminta siswa untuk

mendengarkan cerita dengan baik, kemudian guru membacakan

cerita yang kedua dengan judul” Kancil dan Harimau”.Setelah

itu guru mengawasi siswa mengerjakan soal atau evaluasi yang

diberikan.Setelah siswa selesai mengerjakan soal, guru

meminta siswa untuk mengumpulkan LKS yang di berikan.

c) Tahap penutup

Pada tahap ini guru memberikan penguatan tentang

materi yang telah disampaikan dan menutup pelajaran dengan

berdoa bersama-sama.

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan siklus I, yaitu kegiatan observasi aktivitas mengajar guru dan

aktivitas belajar siswa sebagaiberikut:

Page 59: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

43

1) Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru

Adapun hasil observasi aktivitas mengajar guru dapat di

lihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 1 Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Gurusiklus I

No Indikator Skor 1. Pra kegiatan/ Perencanaan dan persiapan

kegiatan belajar mengajar 3

2. Apersepsi dan Motivasi (kegiatan awal) 1 3. Tahap penyampaian (kegiatan inti) 2 4. Memulai kegiatan bercerita 3 5. Pemberian umpan balik terhadap hasil diskusi 1 6. Kegiatan menutup/ mengakhiri pembelajaran 1 Jumlah Skor 11

Persentase 61,11%

Kategori Terlaksana Cukup baik

Berdasarkan hasil observasi aktivitas mengajar guru pada

tabel 4.5 diatas, menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran

oleh guru belum mencapai indikator kategori yang telah di

tentukan.Pada siklus I ini ada 11 deskriptor yang muncul dengan

skor 11 dari 18 deskriptor yang skornya 18. Dengan begitu

persentasenya sebesar 61,11% atau berkategori terlaksana cukup

baik. Sedangkan yang belum muncul ada 7 deskriptor, data

aktivitas mengajar guru dapat dilihat pada( lampiran2).Sementara

aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Page 60: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

44

2) Hasil Observasi aktivitas belajar Siswa

Adapun hasil observasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat

pada tabel dibawah ini:

Tabel2 Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Belajar SiswaSiklus I

No Indikator Skor 1. Kesiapan siswa menerima materi

pelajaran 1

2. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

0

3. Interaksi siswa engan guru 3 4. Aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran 2

5. Kesiapan dalam menerima soal 3 Jumlah skor 9 Persentase 60% Katagori Cukup baik

Berdasarkan data pada tabel 4.6 diatas, bahwa pelaksanaan

pembelajaran oleh siswa menunjukkan belum mencapai indikator

berkategori baik.Pada siklus satu ini ada 9 deskriptor yang muncul

dengan skor 9 dari 15 deskriptor yang skornya 15. Dengan begitu

persentasenya sebesar 60% atau berkategori cukup baik.Sedangkan

yang belum muncul ada 6 deskriftor, data observasi aktivitas

belajar siswa dapat dilihat pada (lampiran3).

Dari hasil observasi aktivitas mengajar guru dan aktivitas

belajar siswa yang telah dipaparkan di atas menunjukkan bahwa

masih belum tercapainya target yang ditentukan yaitu berkategori

sangat baik. Oleh sebab itu perlu dilakukan perbaikan pada siklus

berikutnya.

Page 61: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

45

3) Hasil Belajar Siswa (siklus I)

Data tes hasil belajar siswa dilaksanakan pada pertemuan

kedua dengan cara memberikan lembar soal kepada seluruh siswa

yang berjumlah 17 orang. Sedangkan pertanyaannya berjumlah 10

soal pilihan ganda. Materinya mengenai apa yang sudah di

sampaikan pada pertemuan kedua yaitu cerita tentang” Kancil dan

Harimau” dengan penerapan metode bercerita, dimana untuk

menjawab pertanyaan tersebut dengan cara memimilih soal-soal

yang telah disediakan. Data lengkap mengenai tes hasil belajar

siswa siklus I ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini dan (

lampiran14).

Tabel 3 Data Tes Hasil Belajar Siswa Siklus I dikelas II MI Riadhussolihin

Thohir Yasin

No. Keterangan Jumlah

1. Jumlah Siswa Seleuruhnya 17

2 Jumlah siswa yang ikut tes 17

3 Jumlah siswa yang tuntas 10

4 Jumlah siswa yang tidak tuntas 7

5 Skor Total 1130

6 Nilai rata – rata siswa 66,47

7 Persentase ketuntasan klasikal 59%

Page 62: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

46

Berdasarkan analisis tes hasil belajar siswa siklus I yang

terlihat pada tabel diatas bahwa jumlah siswa yang mengikuti tes

sebanyak 17 orang, skor total yang diperoleh semua siswa

sebanyak 1130 kemudian dibagi dengan jumlah seluruh siswa

yang mengikuti tes maka nilai rata-rata yang diperoleh yaitu

66,47 dengan persentase ketuntasan klasikal yaitu 59%. Jadi pada

siklus I banyak siswa yang tuntas berjumlah 10 orang sedangkan

siswa yang belum tuntas sebanyak 7 orang dari 17 siswa yang

mengikuti tes.Presentase ketuntasan siswa juga belum mencapai

standar yang telah ditentukan dan penggolongan aktifitas belajar

siswa masih berkategori cukup baik.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang diperoleh selama pelaksanaan

penelitian pada siklus I masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan

yang perlu diperbaiki, diantaranya:

No. Refleksi Solusi

1. Perencanaan yang dilakukan

guru kurang maksimal

terlihat dari tidak

efektifnya waktu yang

digunakan ketika proses

pembelajaran

berlangsung.

Hendaknya guru mengacu pada

rencana persiapan

pembelajaran dengan

memberikan batasan waktu

untuk tiap-tiap tahap

pembelajaran yang dilakukan

supaya proses pembelajaran

Page 63: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

47

menjadi efektif.

2. Interaksi siswa dengan guru

masih kurang karena

dalam proses

pembelajaran siswa

masih malu untuk

mengemukakan

pendapatnya, ketika ada

sesen tanya jawab dalam

proses pembelajaran.

Guru juga perlu menjadi sahabat

bagi siswa, karena dengan

menjadi sahabat, siswa tidak

akan malu ataupun sungkan

untuk mengemukakan

pendapatnya. Selain itu guru

juga perlu mengetahui

karakteristik dari siswa-

siswanya supaya guru mudah

untuk membimbingnya.

3 Masih ada beberapa siswa

yang kurang serius dalam

mengikuti proses belajar

mengajar hal ini terlihat

ketika saat guru mengajar

siswa ada yang main-

main.

Hendaknya guru memberikan

nasehat atau arahan kepada

siswa yang sedang main-

main, supaya tidak main-

main lagi ketika sedang

belajar, agar tidak

mengganggu dalam kegiatan

proses belajar mengajar.

Page 64: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

48

Mengingat masih ada kekurangan yang terjadi dan masih

adanya kesempatan untuk memperbaiki dalam upaya meningkatkan

pemahaman siswa, maka penelitian dilanjutkan kesiklus 2.

2. Siklus II

a. Perencanaan

Seperti halnya pada tahap perencanaan siklus I, pada tahap ini

peneliti mempersiapkan skenario atau rencana pelaksanaan

pembelajaran yang akan menjadi pedoman pembelajaran untuk siklus

II. Pada siklus ini tahap perencanaan yang dilakukan peneliti

merupakan perbaikan-perbaikan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan pada siklus I. perbaikan tersebut meliputi peningkatan

proses belajar agar berjalan dengan maksimal, karena kekurangan pada

siklus I ini tidak boleh muncul lagi pada siklus berikutnya sehingga

terjadi peningkatan peningkatan hasil belajar siswa.

b. Tahap Pelaksanaan Tindakan

Tahap pelaksanaan tindakan siklus II berlangsung 2 kali

pertemuan yaitu, pada tanggal 24 dan 31 Mei 2017. Dimana setiap

pertemuan berlangsung 2x35 menit untuk pertemuan pertama dan 2x35

menit untuk pertemuan kedua. Pembelajaran dilakukan oleh peneliti

dan guru sebagai pelaksana. Adapun proses pembelajaran mengacu

sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) siklus II yang

disusun sebagai berikut:

Page 65: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

49

1) Pertemuan pertama

Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari rabu tanggal 24

Mei 2017 dengan topik yang sama, yang berlangsung selama 2x35

menit. Pertemuan pertama juga dilakukan kegiatan observasi

aktifitas guru dan aktifitas menyimak siswa. Tindakan yang

dilakukan pada tahap ini adalah melakukan tindakan pembelajaran

dikelas sesuai rencana/skenario yang telah dibuat seperti:

a) Tahap Pendahuluan

Pada tahap pendahuluan ini, sebelumnya guru membuat

skenario pembelajaran dengan mengkondisikan suasana kelas,

guru mengajak semua siswa berdoa, mengecek kehadiran

siswa.Selain itu memberikan apersepsi dan motivasi lalu

menyampaikan tujuan pembelajaran.

b) Tahap Penerapan

Dalam tahap ini, guru menyampaikan materi

pembelajaran yang telah ditentukan, yaitu cerita tentang

“Gagak yang sombong” sebelum memulai untuk bercerita guru

kembali menyampaikan langkah-langkah dalam bercerita

kemudian guru mengarahkan siswa untuk mendengarkan cerita

dengan baik supaya siswa bisa menjawab pertanyaan yang akan

diberikan. Setelah itu baru guru memulai pembelajaran dengan

penerapan metode bercerita, setelah melakukan kegiatan

bercerita guru melakukan tanya jawab dengan siswa terkait

Page 66: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

50

cerita yang sudah di bacakan. Guru menunjuk satu perwakilan

kelompok untuk menceritakan kembali cerita tentang gagak

yang sombong, bagi siswa yang berani maju kedepan untuk

bercerita akan mendapatkan reward dari guru.

c) Tahap Penutup

Dalam tahap penutup, guru memberikan penguatan/

simpulan pelajaran kemudian guru memberikan pesan dan

kesan kepada siswa dan menutup proses pembelajaran dengan

berdoa bersama-sama.

2) Pertemuan kedua

Pelaksanaan tindakan pertemuan kedua siklus II

dilaksanakan pada pada minggu terakhir hari rabu tanggal 31 Mei

2017.Pada pertemuan kedua ini akan membahas materi

mendengarkan cerita anak dengan judul” Menjenguk teman yang

sakit” dalam waktu selama 2x35 menit.

a) Tahap Pendahuluan

Pada tahap ini, guru membuka pembelajaran dan

mengajak siswa untuk bedoa bersama, kemudian guru

mengecek kehadiran siswa dan memberikan motivasi agar

siswa lebih bersemangat dalam belajar.

b) Tahap Penerapan

Dalam pertemuan kedua pada siklus II ini, guru

mengingatkan kembali materi yang sudah di pelajari pada

Page 67: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

51

minggu lalu dan menanyakan hal-hal yang masih belum di

pahami siswa.Pada pertemuan kali ini guru memberikan siswa

LKS dengan 10 soal pilihan ganda untuk mengevaluasi sejauh

mana siswa memperhatikan guru pada saat proses pembelajaran

menggunakan penerapan metode bercerita. Adapun cerita yang

akan di sampaikan yaitu cerita dengan judul menjenguk teman

yang sakit”sebelum guru memulai bercerita guru kembali

mengarahkan siswa mendengarkan cerita dengan baik supaya

bisa menjawab soal dengan baik dan benar.Guru memulai

bercerita dan setelah selesai bercerita guru melakukan tanya

jawab dengan siswa terkait cerita tersebut. Guru memberikan

bimbingan kepada siswa pada saat proses mengerjakan soal

evaluasi, kemudian meminta siswa untuk mengumpulkan

jawaban dari soal yang telah dibagikan dan sama-sama

membahas dan mendiskusikan hasil kerja serta memperbaiki

jawaban yang kurang tepat dari pengisian LKS tersebut.

c) Tahap Penutup

Dalam tahap ini, guru memberikan siswa pesan dan

kesan dan berdoa bersama-sama.

c. Observasi

Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan

tindakan siklus II, yaitu kegiatan observasi aktivitas mengajar guru dan

Page 68: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

52

aktivitas menyimak siswa.Dan hasil observasi dapat dilihat pada tabel

dibawah ini.

1) Hasil Observasi Aktivitas Guru

Adapun hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada

tabel dibawah ini:

Tabel 4 Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Mengajar Guru Siklus II

No Indikator Skor 1. Pra kegiatan/ Perencanaan dan persiapan

kegiatan belajar mengajar 3

2. Apersepsi dan Motivasi (kegiatan awal) 3 3. Tahap penyampaian (kegiatan inti) 3 4. Memulai kegiatan bercerita 3 5. Pemberian umpan balik terhadap hasil diskusi 2 6. Kegiatan menutup/ mengakhiri pembelajaran 3 Jumlah Skor 17

Persentase 94,44%

Kategori Terlaksana Sangat baik

Berdasarkan hasil observasi aktivitas mengajar guru pada

tabel 4.8 diatas, menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran

oleh guru sudah mencapai target berkategori sangat baik. Pada

siklus II ini ada 17 deskriptor yang muncul dengan skor 17 dari 18

deskriptor yang telah ditentukan oleh peneliti.Lebih lengkapnya

data hasil observasi aktivitas guru dapat dilihat pada

(lampiran8).Sementara untuk aktivitas belajar siswa dapat dilihat

pada tabel dibawah ini.

Page 69: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

53

2) Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa

Tabel 5 Ringkasan Hasil Observasi Aktivitas Belajar Siswa Siklus II

No Indikator Skor 1. Kesiapan siswa menerima materi

pelajaran 1

2. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan pembelajaran

2

3. Interaksi siswa dengan guru 3 4. Aktivitas siswa dalam kegiatan

pembelajaran 2

5. Kesiapan dalam menerima soal 3 Jumlah skor 12 Persentase 80% Katagori Baik

Berdasarkan hasil observasi aktivitas belajar siswa pada

tabel 4.9 diatas, dapat terlihat bahwa pelaksanaan pembelajaran

oleh siswa sudah mencapai target berkategori baik. Pada siklus II

ada 12 deskriptor yang muncul dengan skor 12 dari 15 deskriptor

yang telah di tentukan peneliti. Namun masih terdapat 3 deskriptor

yang belum muncul, data hasil observasi aktivitas belajar siswa

dapat dilihat pada (lampiran 9).

Dari kedua hasil observasi terhadap aktivitas mengajar guru

dan aktivitas belajar siswa, oleh peneliti dapat diketahui bahwa

aktivitas belajar siswa sudah mencapai target yaitu berkategori baik

dan itu artinya ada peningkatan dari setiap siklus.

3) Hasil Belajar Siswa

Data tes hasil belajar siswa dilaksanakan pada pertemuan

kedua dengan cara memberikan lembar soal kepada seluruh siswa

Page 70: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

54

yang berjumlah 17 orang. Sedangkan pertanyaan berjumlah 10 soal

pilihan ganda. Materinya yaitu mendengarkan cerita anak dengan

penerapan metode bercerita, judul cerita yang disampaikan yaitu

menjenguk teman yang sakit, dimana untuk menjawab pertanyaan

tersebut dengan cara memilih salah satu jawaban yang tepat dari

soal-soal yang telah tersedia. Tes ini memiliki skor yang telah di

tentukan.Data lengkap mengenai tes hasil belajar siswa siklus II ini

dapat dilihat pada tabel dibawah ini (lampiran 15).

Tabel 6 Data Tes Hasil belajar Siswa Siklus II dikelas II MI Riadhussolihin

Thohir Yasin

No. Keterangan Jumlah

1 Jumlah Siswa Seluruhnya 17

2 Jumlah siswa yang ikut tes 17

3 Jumlah siswa yang tuntas 15

4 Jumlah siswa yang tidak tuntas 2

5 Skor total 1400

6 Nilai rata – rata siswa 82,35%

7 Persentase ketuntasan klasikal 88%

Berdasarkan tabel diatas, terlihat bahwa dari 17 siswa,

terdapat 15 siswa yang telah mencapai KKM , dengan nilai rata –

rata siswa 82,35 Sedangkan persentase ketuntasan siswa secara

klasikal berjumlah 88%.Berdasarkan indikator ketuntasan yang

Page 71: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

55

digunakan yaitu ≥ 85%, maka hasil evaluasi pada siklus II sudah

mencapai standar ketuntasan klasikal yang digunakan sebagai

indikator keberhasilan penelitian.

d. Tahap Refleksi

Berdasarkan analisis data siklus II menunjukkan bahwa

keterlaksanaan kegiatan belajar mengajar sudah bisa tercapai secara

maksimal dengan nilai rata-rata 82,35 dan ketuntasan klasikal

mencapai 88%. Berdasarkan hasil yang diperoleh pada siklus II

tersebut, ternyata sudah mencapai hasil yang diharapkan pada

penelitian ini, bahkan mencapai hasil yang memuaskan.Hal ini

membuktikan semua rencana perbaikan yang telah diterapkan berhasil

memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I. Namun guru harus

tetap berupaya meningkatkan lagi hasil belajar siswa sehingga

mencapai kriteria maksimal atau sekurang-kuranganyadapat

mempertahankan kriteria yang sudah di capai ini.

C. Pembahasan

Kegiatan bercerita memberikan nilai pembelajaran yang banyak bagi

proses belajar dan perkembangan anak. Selain itu kegiatan bercerita

merupakan salah satu dari bentuk kesenian, untuk itu cerita memiliki

keindahan dan dapat dinikmati serta menimbulkan kesenangan pada anak-

Page 72: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

56

anak maupun orang dewasa.44Jadi dalam kegiatan bercerita, anak bisa

memperoleh nilai pembelajaran dan tidak hanya itu ketika anak sudah

menikmati sebuah cerita anak merasa senang, dengan itu anak bisa menyimak

dengan baik cerita yang di sampaikan.

Penelitian ini dilaksanakan sesuai dengan prosedur penelitian tindakan

kelas yang telah ditetapkan yaitu diawali dengan perencanaan, pelaksanaan,

tindakan, observasi dan refleksi seperti yang telah di jelaskan pada penelitian

diatas.

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan sebagai upaya untuk

mencapai pemahaman tentang penerapan metode bercerita dapat

meningkatkan keterampilan menyimak bagi siswa khususnya bagi siswa kelas

II MI Riadhussolihin Thohir Yasin.Penelitian ini dilaksanakan dalam 2 siklus

yang terdiri masing-masing dua kali pertemuan.

Proses belajar mengajar pada siklus I dilaksanakan dalam dua kali

pertemuan, pada pertemuan pertama guru membagi siswa menjadi 4 kelompok

untuk memudahkan pengontrolan dan memudahkan guru untuk melihat sejauh

mana keaktifan siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Namun proses

pembelajaran pada siklus I masih terdapat masalah yang menyebabkan

kurangnya aktif, situasi yang tidak tenang disebabkan ada beberapa siswa

yang bermain dengan teman duduknya sehingga tidak memperhatikan materi

yang dijelaskan oleh guru di dalam kelas.Namun demikian, penggunaan

variasi dalam pembelajaran dapat menarik perhatian siswa dan melibatkan

44Abdul Aziz Abdul Majid,Mendidik Dengan Cerita(Bandung:PT Remaja

Rosdakarya, 2001), hal.8

Page 73: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

57

mereka dalam pembelajaran. Sedangkan pada pertemuan kedua, guru mulai

berhasil berinteraksi dengan siswa disebabkan karena penerapan metode yang

disertai dengan variasi gayabelajar yang lebih menarik lagi sehingga siswa

semangat dan aktif mengikuti pembelajaran. Seperti yang telah dikutip dari

Marno dan M.Idris bahwa penggunaan variasi dalam mengajar merupakan

suatu yang harus dikuasai oleh guru supaya dapat menciptakan suasana

pembelajaran yang lebih menyenangkan45

Berdasarkan analisis data yang diperoleh pada siklus I, persentase

ketuntasan yang diperoleh siswa sebesar 59 %, dengan nilai rata-rata 66,47,

dimana hasil persentase pada siklus I belum mencapai ketuntasan belajar

klasikal yang diharapkan yaitu 85 %.

Menurut hasil diskusi peneliti dengan guru dan dilakukan refleksi, hal

ini disebabkan beberapa faktor diantaranya guru tidak mengaitkan materi yang

akan dipelajari dengan kehidupan sehari-hari sehingga minat siswa untuk

belajar menjadi kurang, guru kurang mampu dalam menguasai kelas, hal ini

masih terlihat dari masih adanya siswa yang tidak serius dalam

memperhatikan pelajaran dan berbincang-bincang dengan temannya,

kurangnya pemberian penghargaan setelah siswa mengerjakan atau menjawab

soal didepan kelas. Untuk itu guru hendaknya lebih inisiatif dan kreatif dalam

mengajar seperti yang telah dikutip dari zainal “bahwa peran guru sangat besar

dalam pengelolaan kelas karena guru sebagai penanggung jawab kegiatan

belajar mengajar, guru harus penuh inisiatif dan kreatif dalam mengelola kelas

45 Marno & M.Idris, Strategi,Meode dan Teknik Mengajar,( Yogyakarta;Ar-Ruzz

Media, 2014).hal.139

Page 74: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

58

karena gurulah yang mengetahui secara pasti situasi dan kondisi kelas

terutama kedaan siswa dengan segala latar belakangnya.”46

Jika diperhatikan masalah-masalah di atas, maka perlu diadakan

perbaikan-perbaikan pada siklus selanjutnya, guna mencapai ketuntasan

belajar yang diharapkan.Maka rencana perbaikan yang akan dilakukan pada

siklus II adalah guru harus lebih menguasai kelas dan siswa, agar tidak ada

lagi siswa yang tidak serius dalam mengikuti proses pembelajaran. Sebelum

melakukan proses pembelajaran guru harus mempersiapkan scenario atau

rencana pembelajaran yang bagus, seperti mempersiapkan ringkasan materi,

alat, permainan dan lain-lain. Guru perlu memberikan semangat terhadap

siswa yang masih kurang siap maupun aktif untuk mengikuti pelajaran dan

pemberian penghargaan terhadap siswa yang mampu menjawab soal dengan

baik maupun siswa yang berani maju untuk menceritakan kembali cerita anak,

dan khususnya kepada siswa yang belum tuntas guru lebih memperhatikan

maupun membimbingnya supaya lebih fokus dan mengerti tentang soal-soal

evaluasi yang diberikan.

Karena persentase ketuntasan belajar yang diperoleh pada siklus I

belum tercapai standar ketuntasan belajar yaitu 85 %, maka pelaksanaan

tindakan dilanjutkan ke siklus II dengan perbaikan-perbaikan seperti yang

disarankan oleh observer pada siklus I. Serta melakukan bimbingan khusus

kapada siswa yang belum mencapai ketuntasan belajar pada siklus I.

46Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran,(Surabaya; Insan

Cendekia,2002), hal.82

Page 75: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

59

Dalam kegiatan proses pembelajaran siklus II, kendala dan

kekurangan yang dihadapi pada siklus I diperbaiki pada siklus II. Pada siklus

II ini siswa mulai memperhatikan materi yang sedang dijelaskan oleh guru

didepan kelas, dan pada pembelajran siklus II ini, sebagian besar siswa sudah

mulai berani untuk maju menceritak kembali cerita anak tersebut, siswa juga

sudah mulai mendengarkan penjelasan guru dengan baik.

Pada proses siklus II ini, siswa sudah lebih baik dan mengalami

peningkatan dalam memahami materi pembelajaran walaupun masih ada

sebagian siswa yang memang kurang aktif dalam mengikuti pembelajaran,

akan tetapi guru lebih aktif membimbing siswa agar bisa mengikuti teman-

teman yang lain yang sudah mengerti.

Proses kegiatan pembelajaran pada siklus II ini kekurangan-

kekurangan yang ditemukan dalam kelas harus ditindak lanjuti oleh guru

adalah guru perlu memberi perhatian kepada seluruh siswa secara merata, guru

harus membangkitkan rasa ingin tahu siswa, dalam menarik kesimpulan guru

juga harus melibatkan siswa, dan guru juga harus melibatkan seluruh siswa

untuk melakukan kegiatan yang telah ditentukan yang ada dalam proses

pembelajaran agar prestasi belajar siswa memuaskan.

Dari hasil evaluasi siklus II diperoleh persentase ketuntasan klasikal

sebesar 88 % dengan nilai rata-rata 82,35 dari 17 siswa. Hasil observasi pada

siklus II secara umum menunjukkan bahwa aktivitas mengajar guru dan

aktivitas belajar siswa sudah baik, terlihat dari guru dan siswa telah

melakukan tindakan sesuai dengan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)

Page 76: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

60

dan saran-saran yang diberikan pad siklus I sehingga siswa dapat memahami

pelajaran yang telah dipelajari.

Berdasarkan hasil ini, maka ketuntasan belajar secara klasikal telah

tercapai. Walaupun hasil yang diperoleh sudah mencapai ketuntasan belajar

yang diharapkan, penelitian akan terus dilakukan demi terwujudnya

peningkatan kualitas pembelajaran.

Page 77: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

61

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa

penerapan metode bercerita dapat meningkatkan kemampuan menyimak

siswa kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin tahun pelajaran 2016/2017.Hal

ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan dari siklus I kesiklus II. Dengan

hasil yang diperoleh yaitu pada siklus I nilai rata-rata hasil belajar siswa yaitu

66,47dengan ketuntasan belajar klasikal sebesar 59%. Sedangkan hasil belajar

siswa pada siklus II nilai rata-rata siswa sebesar 82,35 dengan ketuntasan

belajar klasikal sebesar 88%. Dan persentase skor aktivitas guru pada siklus

Isebesar 61,11% dengan kategori terlaksana cukup baik sedangkan persentase

skor aktivitas belajarsiswa sebesar 60% dengan kategori cukup baik. Pada

siklus IIpersentase skor aktivitas guru sebesar 94,44% dengan kategori

terlaksana sangat baik dan persentase skor aktivitas belajar siswa sebesar 80

% dengan kategori baik.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat dikemukakan oleh peneliti dari hasil

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi sekolah, agar mampu menyediakan sarana dan prasarana untuk

menunjang proses pembelajaran dalam kegiatan bercerita.

2. Bagi Guru, disarankan agar mengoptimalkan kegiatan pembelajaran

seperti bercerita dengan menggunakan gambar-gamabar yang menarik

61

Page 78: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

62

sehingga anak akan lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan bercerita.

Selain itu materi dalam kegiatan bercerita hendaknya sesuai dengan

kehidupan anak menggunakan kata-kata yang sederhana.

3. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk mengadakan penelitian lebih

lanjut sebagai penyempurnaan dari kemampuan menyimak dengan

penerapan metode bercerita.

Page 79: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

63

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid&Abdul Aziz,Mendidik Dengan Cerita, Bandung:PT Remaja

Rosdakarya, 2001. Dian Nurmalasari, “ Penerapan Model Pembelajaran Problem Basic Learning.”

Skripsi IAIN Mataram, 2015. Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, Bandung:CV Pusataka Setia,2011.

Henry G Taringan, Menyimak Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, Bandung: Angkasa,1896.

HerawatiSusilo,dkk, penelitian tindakan kelas, Malang: Bayumedia Publishing,

2008. Iskandar wassid, Strategi Pembelajaran Bahasa,Bandung;PT.Remaja

Rosdakarya, 2015 Mahmud, Metode Penelitian Pendidikan, Bandung:Pustaka setia;2011.

Marno & M.Idris, Strategi,Meode dan Teknik Mengajar, Yogyakarta:Ar-Ruzz Media, 2014

Moeslichatoen, Metode pengajaran di Taman Kanak-kanak, Jakarta:Rineka Cipta,

2004. MukhtarLatif,dkk, Pendidikan Anak Usia Dini, Jakarta:Kencana’2013.

Nana Sudjana, Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, Bandung: Sinar Baru Algensindo, 2011.

Nazarudin, Bahasa Indonesia, Mataram:Seri Buku Ajar IAIN Mataram, 2015.

Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, Yogyakarta; pustaka pelajar,2010

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta:Kalam mulia,2010.

Suharsimi Arikunto,dkk, Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:Bumi Aksara, 2006.

Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Jakarta;Kencana prenada Media Group,2012

Trianto, Panduan Lengkap Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta:prestasi

pustaka,2011

Page 80: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

64

Warni Djuwita, Evaluasi Pembelajaran,Mataram;Elhikam Press Lombok, 2012

Wina Sanjaya,Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta: Kencana, 2011.

Zainal Aqib, Profesionalisme Guru Dalam Pembelajaran,Surabaya:Insan Cendekia,2002.

Page 81: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

65

Lampiran 1:

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS I

Madrasah : MI RIADHUSSOLIHIN THOHIR YASIN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok :Mendengarkan Cerita Anak

Kelas/Semester : II/2

Pertemuan / waktu : 4 x 35 menit (2x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan

B. Kompetensi Dasar

Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarkan

C. Indicator

1. Menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita

2. Mengidentifikasi sifat-sifat dari masing-masing tokoh

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita

2. Siswa dapat mengidentifikasi sifat-sifat dari masing-masing tokoh

E. Materi Pembelajaran

Mendengarkan cerita anak

F. Metode pembelajaran

Metode ceramah, Metode bercerita, Metode Tanya jawab, danMetode

penugasan

G. Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1

Pra kegiatan:

1. Membagi kelompok yang terdiri dari masing kelompok berjumlah 4 orang

2. Guru menyiapkan RPP dan buku pembelajaran

Page 82: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

66

(Tahap I)

1. Kegiatan awal (20 menit) Apersepsi dan motivasi

o Memulai dengan salam

o Guru mengkondisikan suasana kelas agar siap belajar

o Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama-sama

o Guru mengecek kehadiran siswa

o Guru bertanya kepada siswa “ siapa yang suka baca cerita” ketika

siswa menjawabnya guru mengaitkan dengan pembelajaran hari

ini.

o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.

(Tahap II)

2. Kegiatan Inti (45 menit)

o Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang materi

pelajaran.

o Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang cerita atau

dongeng

o Sebelum bercerita guru menjelaskan langkah-langah dalam

bercerita kepada siswa

o Guru mengarahkan siswa untuk menyimak cerita dengan baik

o Guru memulai bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar

o Siswa menyimak cerita yang diceritakan guru tentang”Akibat

Terlalu Rakus”.

o Guru dan Siswa mengadakan tanya jawab terkait cerita yang telah

di bacakan.

o Siswa berdiskusi dalam kelompok masing-masing terkait

pertanyaan dari guru.

o Guru memberikan bimbingan baik secara individu maupun

kelompok kepada siswa yang mengalami kesulitan.

(Tahap III)

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

Page 83: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

67

o Guru memberikan penguatan

o Guru memberikan pesan dan kesan yang menyenangkan kepada

siswa

o Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam.

Pertemuan ke 2

1. Kegiatan Awal (15 menit)

Apersepsi dan motivasi

o Memulai dengan salam

o Guru mengkondisikan suasana kelas agar siap belajar

o Guru dan siswa berdoa

o Guru mengecek kehadiran siswa

o Guru mengajak siswa untuk tepuk focus

(Tahap IV)

1. Kegiatan inti(40 menit)

o Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari

o Guru mengevaluasi sejauh mana kemampuan menyimak siswa

dengan cara memberikan tes /LKS dalam bentuk essay sebanyak

10 soal dan menjelaskan langkah-langkah kerja pada LKS.

o Guru meminta siswa mendengarkan cerita dengan baik selanjutnya

guru memulai bercerita.

o Siswa menyimak cerita yang di ceritakan guru tentang” Kancil dan

Harimau”.

o Guru mengawasi siswa dalam mengerjakan tes atau soal yang diberikan

(Tahap V)

o Siswa mengumpulkan jawaban LKS dari tes yang diberikan

o Siswa bersama guru membahas atau mendiskusikan hasil kerja siswa

o Guru bersama siswa memperbaiki jawaban yang kurang tepat dari pengisian LKS

Page 84: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

68

1. Kegiatan Akhir (15 menit)

o Guru memberikan pesan dan kesan yang menyenangkan kepada

siswa

o Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Alat dan Sumber Pembelajaran

Alat : kertas HVS

Sumber :

1. Buku sekolah Elektronik (Bahasa Indonesia Untuk SD/MI Kelas 2),

pusat pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Silabus Bahasa Indonesia kelas 2 semester 2

3. Buku lain yang relevan

Penilaian Hasil Belajar siswa

Bentuk tes : Essay

Jenis Tes : Tertulis

Page 85: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

69

Lampiran 2

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS I

Petunjuk :

1. Berilah penilaian dengan memberikan tanda (pada kolom “Ya” jika

deskriptornya nampak dan “Tidak” pada descriptor yang tidak nampak.

2. Pemberianskor :

Skor 3 diberikanjika 3 deskriptor nampak

Skor 2 diberikan jika 2 deskriptor nampak

Skor 1 diberikanjika 1 deskriptor nampak

Skor 0 diberikanjikatidakadadeskriptor yang nampak

No

Hal yang diobservasi

Nampak

Skor

Ya

Tidak

1.

Pra kegiatan/ Perencanaan dan persiapan

kegiatan belajar mengajar

a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan perlengkapan kegiatan belajar

mengajar seperti buku pembelajaran. c. Membagi siswa kedalam kelompok

dengan masing-masing kelompok berjumlah 4 orang.

3

2. Apersepsi dan Motivasi(kegiatan awal)

a. Membuka pembelajaran dengan berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa

b. Melakukan tanya jawab seputar materi pembelajaran cerita kemudian mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

1

Page 86: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

70

3. Tahap penyampaian (kegiatan inti)

a. Menyampaikan materi yang menjadi pembahasan

b. Menjelaskan langkah-langkah dalam bercerita

c. Mengarahkan siswa menyimak cerita dengan baik

2

4. Memulai kegiatan bercerita

a. Memulai bercerita dengan ilustrasi gambar b. Melakukan tanya jawab tentang cerita

tersebut c. Memberikan peserta didik LKS terkait

cerita tersebut

3

5. Pemberian umpan balik terhadap hasil

diskusi

a. Meminta perwakilan kelompok untuk menceritakan kembali cerita yang telah di ceritakan

b. Memberikan peserta didik yang lain untuk menanggapi atau bertanya

c. Memberikan komentar terhadap hasil diskusi dan evaluasi.

1

6. Kegiatan menutup/ mengakhiri

pembelajaran

Page 87: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

71

a. Memberikan penguatan terhadap materi yang sudah di bahas

b. Memberikan pesan dan kesan yang baik kepada siswa

c. Menutup pelajaran dengan berdoa

1

Jumlah skor 11

Persentase 61,11%

Kategori Terlaksa

na cukup

baik

Jumlah deskriptor yang nampak :11

P = 100%

= x 100%

= 61,11 % termasuk dalam kategori terlaksana cukup baik

Pedoman Kategori Aktifitas Guru

No kriteria Kategori

1. 0% - 24% Tidak terlaksana baik

2. 25% - 49% Terlakasana kurang baik

3. 50% - 74% Terlaksana cukup baik

4. 75% - 100% Terlaksana sangat baik

Page 88: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

72

Mataram, 03 Mei2017

Observer

Page 89: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

73

Lampiran 3

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA

SIKLUS I

Petunjuk :

1. Berilah penilaian dengan memberikan tanda (pada kolom “Ya” jika

deskriptornya nampak dan “Tidak” pada descriptor yang tidak nampak.

2. Pemberianskor :

Skor 3 diberikanjika 3 deskriptor nampak

Skor 2 diberikan jika 2 deskriptor nampak

Skor 1 diberikanjika 1 deskriptor nampak

Skor 0 diberikan jika tidak ada deskriptor yang nampak

No

Hal yang diobservasi

Nampak

Skor

Ya

T

i

d

a

k

1.

Kesiapan siswa menerima materi pelajaran

a. Masuk kelas tepat waktu b. Ketenangan dan konsentrasi siswa dalam belajar c. Tidak melakukan pekerjaan lainnya

1

Page 90: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

74

2. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran

a. Merespon pada saat cerita sedang berlangsung b. Memberi pendapat terkait tokoh-tokoh dalam

cerita c. Mengungkapkan kesan dari cerita yang

disampaikan guru

0

3. Interaksi siswa dengan guru

a. Siswa memperhatikan guru pada saat bercerita b. Siswa berusaha menjawab pertanyaan dari guru c. Siswa dan guru memperbaiki jawaban yang

salah

3

4. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

a. Menjawab pertanyaan dengan tepat sesuai dengan cerita

b. Menceritakan kembali cerita dengan tepat c. Mengetahui arti kata-kata baru dalam cerita

2

5. Kesiapan dalam menerima soal

Page 91: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

75

a. Menyimak penjelasan guru tentang cara menjawab soal/tes

b. Tidak ribut pada saat mengerjakan soal/tes c. Siswa mengumpulkan tugas lembar jawaban

tepat waktu

3

Jumlah skor 9

Persentase 60%

Kategori Cukup

Baik

Jumlah descriptor yang nampak: 9

Skor= 100 %

= x100%

= 60 % termasuk dalam kategori cukup baik

Pedoman Kategori Keterampilam MenyimakSiswa

No Criteria Kategori

1. 0%- 24% Sangat kurang baik

2. 25 %- 49% Kurang baik

3. 50% - 74% Cukup baik

4. 75% - 100% Baik

Page 92: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

76

Mataram, 03 Mei2017

Observer

Page 93: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

77

Lampiran 4:

NASKAH CERITASIKLUS I

Akibat Terlalu Rakus

Sore itu kancil minum di danautiba tiba singa dan harimau melompat

dari balik semak-semak, singa menggigit kaki kancildan harimau menggigit

lehernyamereka berebut memangsa kancil, tidak ada yang mau mengalah.

Lalu kancil mengajukan usul “siapa yang larinya paling cepatberhak

memangsa aku” baiklah kata singa dan harimaulalu mereka berlari

secepatnyasaat keduanya sibuk berlomba, kancil melarikan diri ke hutan”

hahaha kutipu kalian kata kancil”, singa dan harimau berhenti berlari “aduh

aku lelah kata singa, aduh aku lapar kata harimau” keduanya menyesal telah

tertipukarena terlalu rakus.

Page 94: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

78

Lampiran 5:

Kancil dan Harimau

Suatu hari Tikus bermain di tengah hutan tanpa disadari ia telah

berjalan jauh dari rumahnya, Tikus lupa jalan menuju rumahya Tikus pun

tersesat tikus istirahat di dalam gua.

Di dalam gua tinggal seekor Harimau, Tikus terus mencicit karena

gelisah uara Tikus mengganggu Harimau.Harimau terbangun dan marah.Ia

ingin menangkap Tikus.Tikus ketakutan, Tikus mencicit lebih keras.Saat

bersamaan, Kancil sedang minum di tepi sungai.Suara Tikus terdengar

sampai di tepi sungai.Kancil terkejut mendengar suara Tikus.Kancil masuk

ke gua, Kancil memberanikan diri mendekati Harimau Kancil

mengutarakan maksud kedatangannya.Kancil ingin bermain dengan

Harimau dan Tikus.

Harimau marah mendengar ucapan Kancil “berani sekali kamu

ingin bermain dengan kami”?Kata Harimau kepada Kancil,akulah raja

hutan di sini tidak ada alasan aku harus takut kepadamu“kata Kancil

kepada Harimau.

Harimau terkejut mendengar perkataan Kancil,apakah benar yang

engkau katakana?Tanya Harimau kepada Kancil jika kamu tidak percaya,

bertanyalah kepada Tikus.Tikus itu adalah penasihatk.jika penasihatku

terluka, aku tidak akan memaafkanmukata Kancil dengan tegas.Harimau

terpengaruh dengan ucapan Kancil,harimau menyuruh Tikus keluar dari

gua.Tikus berlari meninggalkan gua.Kancil berhasil menyelamatkan

Tikus.Kancil pun pamit pada Harimau, Harimau adalah penghuni baru di

hutan tersebut.Harimau tidak tahu siapakah raja hutan tersebut.

Page 95: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

79

Lampiran 6:

TES HASIL BELAJAR

SIKLUS I

Pilihlah jawaban yang dianggap benar dengan memilih salah satu huruf a,

b, c, dan d !

1. Siapakah tokoh dalam cerita tersebut….

a. harimau dan kuda c. tikus dan ular

b. kancil dan kelinci d. harimau dan kancil

2. Bagaimana sifat kancil dalam cerita tersebut….

a. Penakut c. Penolong

b. Pemarah d. Pemalu

3. Dimana Tikus beristirahat….

a. gua c. lubang

b. rumah d. semak-semak

4. Apa yang di lakukan Harimau terhadap Tikus….

a. menolong c. memangsa

b. menangkap d. mengejek

5. Mengapa Harimau marah kepada Tikus….

a. mengganggu c. mengejek

b. membantu d. sombong

6. Apa yang dilakukan kancil di tepi sungai….

a. makan c. minum

b. mandi d. beristirahat

7. Apa maksud kedatangan kancil di gua….

a. mengganggu tikus c. menyelamatkan harimau

b. menyelamatkan tikus d. memangsa tikus

8. Siapa yang mengaku sebagai raja hutan….

a. harimau c. singa

b. tikus d. kancil

Page 96: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

80

9. Bagaimana cara Tikus keluar dari gua….

a. diselamatkan oleh harimau c. diselamatkan oleh kancil dan

berlari

b. mengamuk dan Berlari d. semua jawaban salah

10. Mengapa Harimau mudah terpengaruh ucapan Kancil karena….

a. kancil adalah raja hutan c.kancil hewan yang bijak

b. harimau mudah tertipu d. harimau penghuni baru dihutan

KUNCI JAWABAN

SIKLUS I

NO KUNCI JAWABAN

1 D

2 C

3 A

4 B

5 A

6 C

7 B

8 D

9 C

10 D

Page 97: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

81

Lampiran 7

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

SIKLUS II

Madrasah : MI RIADHUSSOLIHIN THOHIR YASIN

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Materi Pokok :Mendengarkan Cerita Anak

Kelas/Semester : II/2

Pertemuan / waktu : 4 x 35 menit (2x pertemuan)

A. Standar Kompetensi

Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan

B. Kompetensi Dasar

Menceritakan kembali isi dongeng yang didengarkan

C. Indicator

1. Menyebutkan pokok-pokok cerita

2. Menceritakan kembali cerita anak berdasarkan pokok-pokok cerita

D. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menemukan pokok-pokok cerita

2. Siswa dapat menceritakan kembali cerita anak berdasarkan pokok-

pokok cerita

E. Materi Pembelajaran

Menceritakan kembali cerita anak

F. Metode pembelajaran

Metode ceramah, Metode bercerita, Metode Tanya jawab, danMetode

penugasan.

G. Langkah-langkah Kegiatan pembelajaran

Pertemuan 1

Pra kegiatan:

1. Membagi kelompok yang terdiri dari masing kelompok berjumlah 4 orang 2. Guru menyiapkan RPP dan buku pembelajaran

Page 98: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

82

( Tahap I)

1. Kegiatan awal (20 menit) Apersepsi dan motivasi

o Memulai dengan salam

o Guru mengkondisikan suasana kelas agar siap belajar

o Guru memulai pembelajaran dengan berdoa bersama-sama

o Guru mengecek kehadiran siswa

o Guru bertanya kepada siswa “ siapa yang suka baca cerita” ketika

siswa menjawabnya guru mengaitkan dengan pembelajaran hari

ini.

o Guru menyampaikan tujuan pembelajaran

(Tahap II)

2. Kegiatan Inti (40 menit)

o Guru memberikan penjelasan secara singkat tentang materi yang

akan dibahas

o Guru dan siswa melakukan tanya jawab tentang cerita atau

dongeng

o Sebelum bercerita guru menjelaskan langkah-langah dalam

bercerita kepada siswa

o Setelah guru menjelaskan langkah-langkah bercerita, guru

mengarahkan siswa untuk menyimak cerita dengan baik

o Guru memulai bercerita dengan menggunakan ilustrasi gambar

o Siswa menyimak cerita yang diceritakan guru tentang” Gagak yang

sombong”.

o Guru dan Siswa mengadakan tanya jawab terkait cerita yang telah

di bacakan.

o Guru meminta perwakilan kelompok untuk maju kedepan untuk

menceritakan kembali cerita anak yang telah diceritakan

o Kelompok yang terlibat aktif dalam pembelajaran dan berani maju

mendapatkan reward dari guru

Page 99: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

83

o Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya jika ada materi yang

belum jelas

(Tahap III)

3. Kegiatan Akhir (10 menit)

o Guru memberikan penguatan

o Guru memberikan pesan dan kesan yang menyenangkan kepada

siswa

o Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam.

Pertemuan ke 2

4. Kegiatan Awal (15 menit)

Apersepsi dan motivasi

o Memulai dengan salam

o Guru mengkondisikan suasana kelas agar siap belajar

o Guru dan siswa berdoa

o Guru mengecek kehadiran siswa

o Guru mengajak siswa untuk tepuk focus

5. Kegiatan inti(45 menit)

o Guru mengingatkan kembali materi yang telah dipelajari

o Guru menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait materi

yang telah dipelajari

(Tahap IV)

o Setelah melakukan tanya jawab, guru membagikan LKS beserta tes

atau soal kepada setiap kelompok secara individu, kemudian

menjelaskan langkah-langkah kerja pada LKS

o Guru mengarahkan siswa untuk menyimak cerita dengan baik

o Guru memulai bercerita

o Siswa menyimak cerita yang diceritakan guru tentang” Menjenguk

teman yang sakit”.

o Guru memberikan bimbingan kepada siswa yang mengalami

kesulitan

(Tahap V)

Page 100: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

84

o Siswa mengumpulkan jawaban dari LKS yang dibagikan

o Siswa bersama guru membahas atau mendiskusikan hasil kerja

o Guru bersama siswa memperbaiki jawaban yang kurang tepat dari

pengisian LKS

6. Kegiatan Akhir (15 menit)

o Guru memberikan pesan dan kesan yang menyenangkan kepada

siswa

o Mengakhiri pelajaran dengan berdoa dan salam.

H. Alat dan Sumber Pembelajaran

Alat : kertas HVS

Sumber :

1. Buku sekolah Elektronik (Bahasa Indonesia Untuk SD/MI Kelas 2),

pusat pembukuan Departemen Pendidikan Nasional.

2. Silabus Bahasa Indonesia kelas 2 semester 2

3. Buku lain yang relevan

Penilaian Hasil Belajar siswa

Bentuk tes : Essay

Jenis Tes : Tertulis

Page 101: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

85

Lampiran 8

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU SIKLUS II

Petunjuk :

1. Berilah penilaian dengan memberikan tanda (pada kolom “Ya” jika

deskriptornya nampak dan “Tidak” pada descriptor yang tidak nampak.

2. Pemberian skor :

Skor 3 diberikanjika 3 deskriptor nampak

Skor 2 diberikan jika 2 deskriptor nampak

Skor 1 diberikanjika 1 deskriptor nampak

Skor 0 diberikanjikatidakadadeskriptor yang nampak

No

Hal yang diobservasi

Nampak

Skor

Ya

T

i

d

a

k

1.

Pra kegiatan/ Perencanaan dan persiapan

kegiatan belajar mengajar

a. Menyiapkan RPP b. Menyiapkan perlengkapan kegiatan belajar

mengajar seperti buku pembelajaran. c. Membagi siswa kedalam kelompok dengan

masing-masing kelompok berjumlah 4 orang.

3

Page 102: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

86

2. Apersepsi dan Motivasi(kegiatan awal)

a. Membuka pembelajaran dengan berdoa bersama dan mengecek kehadiran siswa

b. Melakukan tanya jawab seputar materi pembelajaran cerita kemudian mengaitkannya dengan materi yang akan dibahas.

c. Menyampaikan tujuan pembelajaran

3

3. Tahap penyampaian (kegiatan inti)

a. Menyampaikan materi yang menjadi pembahasan

b. Menjelaskan langkah-langkah dalam bercerita c. Mengarahkan siswa menyimak cerita dengan

baik.

3

4. Memulai kegiatan bercerita

a. Memulai bercerita dengan ilustrasi gambar b. Melakukan tanya jawab tentang cerita

tersebut c. Memberikan peserta didik LKS terkait cerita

tersebut

3

5. Pemberian umpan balik terhadap hasil

diskusi

Page 103: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

87

a. Meminta perwakilan kelompok untuk menceritakan kembali cerita yang telah di ceritakan

b. Memberikan peserta didik yang lain untuk menanggapi atau bertanya

c. Memberikan komentar terhadap hasil diskusi dan evaluasi.

2

6. Kegiatan menutup/ mengakhiri pembelajaran

a. Memberikan penguatan terhadap materi yang sudah di bahas

b. Memberikan pesan dan kesan yang baik kepada siswa

c. Menutup pelajaran dengan berdoa

3

Jumlah skor 17

Persentase 94,44%

Kategori Terlaksana

Sangat

baik

Jumlah deskriptor yang nampak : 17

P = 100%

= x 100%

= 94,44 % termasuk dalam kategori terlaksana sangat baik

Page 104: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

88

Pedoman Kategori Aktifitas Guru

No Criteria Kategori

1. 0% - 24% Tidak terlaksana baik

2. 25 %- 49% Terlakasana kurang baik

3. 50% - 74% Terlaksana cukup baik

4. 75% - 100% Terlaksana sangat baik

Mataram,24 Mei2017

Observer

Page 105: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

89

Lampiran 9

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS BELAJAR

SISWA SIKLUS II

Petunjuk :

1. Berilah penilaian dengan memberikan tanda (pada kolom “Ya” jika

deskriptornya nampak dan “Tidak” pada descriptor yang tidak nampak.

2. Pemberian skor :

Skor 3 diberikanjika 3 deskriptor nampak

Skor 2 diberikan jika 2 deskriptor nampak

Skor 1 diberikan jika 1 deskriptor nampak

Skor 0 diberikan jika tidak ada deskriptor yang nampak

No

Hal yang diobservasi

Nampak

Skor

Ya

T

i

d

a

k

1.

Kesiapan siswa menerima materi pelajaran

a. Masuk kelas tepat waktu b. Ketenangan dan konsentrasi siswa dalam belajar c. Tidak melakukan pekerjaan lainnya

1

Page 106: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

90

2. Antusias siswa dalam mengikuti kegiatan

pembelajaran

a. Merespon pada saat cerita sedang berlangsung b. Memberi pendapat terkait tokoh-tokoh dalam

cerita c. Mengungkapkan kesan dari cerita yang

disampaikan guru

2

3. Interaksi siswa dengan guru

a. Siswa memperhatikan guru pada saat bercerita b. Siswa berusaha menjawab pertanyaan dari guru c. Siswa dan guru memperbaiki jawaban yang

salah

3

4. Aktivitas siswa dalam kegiatan pembelajaran

a. Menjawab pertanyaan dengan tepat sesuai dengan cerita

b. Menceritakan kembali cerita dengan tepat c. Mengetahui arti kata-kata baru dalam cerita

3

5. Kesiapan dalam menerima soal

Page 107: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

91

a. Menyimak penjelasan guru tentang cara menjawab soal/tes

b. Tidak ribut pada saat mengerjakan soal/tes c. Siswa mengumpulkan tugas lembar jawaban

tepat waktu

3

Jumlah skor 12

Persentase 80%

Kategori Baik

Jumlah descriptor yang nampak: 12

Skor= 100 %

= 100%

= 80% termasuk dalam kategori baik

Pedoman Kategori Aktivitas Siswa

No kriteria pensekoran Kategori

1. 0 %- 24% Sangat kurang baik

2. 25% - 49% Kurang baik

3. 50% - 74% Cukup baik

4. 75% - 100% Baik

Page 108: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

92

Mataram, 24 Mei2017

Observer

Page 109: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

93

Lampiran 10

NASKAH CERITA SIKLUS II

Gagak Yang Sombong

Gagak tinggal di hutandia terkenal sombongjika malam gagak

terbangdari sarangnyaia hendak mencari makan, gagak melihat rumah agak

gelapgagak turun bertengger di atapgagak masuk rumah “nah ini roti

kesukaanku” gagak mengambil roti itugagak keluar hendak pulang.Tak

diduga beo menghadang,gagak pun terkejut bukan kepalang“wahai gagak

yang perkasaaku dengar berita suaramu merducobalah menyanyi”,gagak

merasa tersanjunggagak segera menyanyisaat membuka paruh rotinya jatuh

plup kucing menangkapnya gagak sangat kecewa ia teperdaya oleh

kesombongannya.

Page 110: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

94

Lampiran 11:

Menjenguk Teman Yang Sakit

Meli sudah tiga hari tidak masuk sekolah Meli dirawat di rumah

sakit, dua hari yang lalu Meli jatuh dari sepeda.Meli jatuh karena

diserempet sepeda motor.

Kiki mengajak teman-teman menjenguk Meli, Kiki meminta

teman-teman mengumpulkan sumbangan, sumbangan itu akan diberikan

kepada Meli.Besar sumbangan tidak ditentukan oleh Kiki, Kiki berharap

teman-temannya ikhlas membantu Meli.Kiki memberi tahu Bu Rita, wali

kelas dua.

Bu Rita setuju dan akan ikut menjenguk Meli pulang sekolah, Kiki

pergi kerumah sakit ia pergi ditemani beberapa teman dan Bu Rita.

Mereka berangkat naik angkutan umum, perjalanan ditempuh selama

sepuluh menit, sesampai di rumah sakit,mereka menemui Meli.Meli

dirawat di ruang Melati 34.Meli tampak bahagia melihat teman-teman

datang, Meli dan ibunya mengucapkan terima kasih, Kiki dan teman-

teman senang bisa menjenguk Meli.

Page 111: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

95

Lampiran 12:

TES HASIL BELAJAR

SIKLUS II

Pilihlah jawaban yang dianggap benar dengan memilih salah satu

huruf a, b, c, dan d !

1. Siapakah tokoh yang diceritakan dalam cerita tersebut….

a. buk Rita c. Kiki

b. Meli d. Putri

2. Bagaimana sifat kiki dalam cerita tersebut….

a. penolong c. pemalu

b. pemarah d. semua jawaban salah

3. Peristiwa apa yang terjadi pada Meli….

a. jatuh dari sepeda c. dirampok

b. kebanjiran d. jatuh dari motor

4. Dimana meli dirawat….

a. rumah meli c. rumah sakit

b. rumah nenek d. rumah bersalin

5. Apakah usul Kiki kepada teman-temannya….

a. tidak menjengok Meli c. meminta mengumpulkan

sumbangan

b. menjengok Buk Rita d. menjenguk Meli

6. Siapakah wali kelas dua….

a. Kiki c. Yasmi

b. Meli d. Rita

7. Bagaimana sikap wali kelas terhadap usul Kiki….

a. tidak setuju c. marah

b. acuh tak acuh d. setuju

8. Kapan Kiki menjenguk Meli….

a. sepulang sekolah c. pagi-pagi

b. tengah malam d. setelah Meli sembuh

Page 112: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

96

9. Berapa lama perjalanan dari sekolah menuju rumah sakit….

a. 2 jam c. 10 jam

b. 4 jam d. 10 menit

10. Bagaimana perasaan Meli melihat teman-temannya….

a. tidak senang c. senang

b. sedih d. bahagia

KUNCI JAWABAN

SIKLUS II

NO KUNCI JAWABAN

1 B

2 A

3 A

4 C

5 C

6 D

7 D

8 A

9 D

10 D

Page 113: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

97

Lampiran 13:

KISI-KISI TES HASIL BELAJAR SISWA

SIKLUS I & II

Materi pokok :Mendengarkan cerita anak

Standar kompetensi : Memahami pesan pendek dan dongeng yang dilisankan.

Kompetensi dasar :Menceritakan isi dongeng yang di dengarkan.

Alokasi waktu : ± 15 menit

Jumlah soal : 10 soal

Bentuk soal : Pilihan ganda

Materi Indikator soal

Bentuk

soal

Ranah

Ko

gnit

if

Nomor

soal

Mendengarkan

Cerita

Anak

Siklus I

1. Menyebutkan nama-nama tokoh dalam cerita

Pilihan

gan

da

C1

1,3,5,6

dan 8

2. Mengidentifikasi sifat-sifat dari masing-masing tokoh dalam cerita

Pilihan

C1

2,4,7,9

Page 114: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

98

gan

da

dan1

0

Mendengarkan

Cerita

Anak

Siklus II

1. Menyebutkan pokok-pokok cerita

Pilihan

gan

da

C1

1,2,3,4,5,

6,7,8,9

dan 10

2. Menceritakan kembali cerita anak berdasarkan pokok-pokok cerita

C2

Lampiran 14: HASIL EVALUASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA PADA SIKLUS I

NO NAMA Mata Pelajaran Ket

Bahasa Indonesia

1 Abdul Kholil 80 TUNTAS

2 Aditya Pratama 100 TUNTAS

3 Davina Faradila 80 TUNTAS

4 Haerul Falah 90 TUNTAS

5 Khaerul Fata 70 TUNTAS

6 L. M. Jamaludin 40 TIDAK TUNTAS

7 L. Arli Panji Ilam 40 TIDAK TUNTAS

Page 115: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

99

8 Muhammad Alvin 50 TIDAK TUNTAS

9 Mauladina Hisan 50 TIDAK TUNTAS

10 M. Rifki Aditya 50 TIDAK TUNTAS

11 Naufal Alizandi 80 TUNTAS

12 Rifa Adli Rahman 70 TUNTAS

13 Riski Akbar 80 TUNTAS

14 Rio Satriawan 70 TUNTAS

15 Syazali 40 TIDAK TUNTAS

16 Junaidi 80 TUNTAS

17 Zaitun Riski 60 TIDAK TUNTAS

Jumlah 1130

Nilai Rata-Rata 66,47

Jumlah siswa 17 Jumlah siswa yang tuntas 10 Jumlah siswa yang tidak tuntas 7 Persentase ketuntasan 59 %

Page 116: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

100

Lampiran 15 HASIL EVALUASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN

BAHASA INDONESIA PADA SIKLUS II

NO NAMA Mata Pelajaran Ket

Bahasa Indonesia

1 Abdul Kholil 90 TUNTAS

2 Aditya Pratama 100 TUNTAS

3 Davina Faradila 100 TUNTAS

4 Haerul Falah 90 TUNTAS

5 Khaerul Fata 80 TUNTAS

6 L. M. Jamaludin 50 TIDAK TUNTAS

7 L. Arli Panji Ilam 80 TUNTAS

8 Muhammad Alvin 80 TUNTAS

9 Mauladina Hisan 60 TIDAK TUNTAS

10 M. Rifki Aditya 90 TUNTAS

11 Naufal Alizandi 90 TUNTAS

12 Rifa Adli Rahman 90 TUNTAS

13 Riski Akbar 90 TUNTAS

14 Rio Satriawan 80 TUNTAS

15 Syazali 70 TUNTAS

16 Junaidi 90 TUNTAS

17 Zaitun Riski 70 TUNTAS

Jumlah 1400

Nilai Rata-Rata 82,35

Page 117: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

101

Jumlah siswa 17 Jumlah siswa yang tuntas 15 Jumlah siswa yang tidak tuntas 2 Persentase ketuntasan 88%

Page 118: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

102

FOTO DOKUMENTASI PROSES KEGIATAN PEMBELAJARAN

Mengkondisikan anak sebelum dimulai Guru menggali kemampuan anak

tentang menyimak

Guru memulai kegiatan bercerita anak-anak sedang mengidentifikasi

tokoh dalam cerita

Page 119: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

103

Guru sedang membimbing anak menggali Pemahaman isi cerita

Anak terlihat antusias mendengarkan cerita

Page 120: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

104

Anak sedang mengerjakan soal

Anak sedang menceritakan kembali guru sedang membimbing siswa cerita anak

Page 121: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

105

Page 122: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

106

Page 123: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

107

Page 124: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

108

Page 125: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

109

Page 126: MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK SISWA MELALUIetheses.uinmataram.ac.id/284/1/Reni Rotfiana151139184.pdf · Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas II MI Riadhussolihin Thohir Yasin Tahun

110