DISUSUN OLEH : Melda Miranda PEMBIMBING : dr.Ridwanto Situmeang,Sp.A
DISUSUN OLEH :Melda Miranda
PEMBIMBING :dr.Ridwanto Situmeang,Sp.A
DEFENISI
• suatu reaksi peradangan yg mengenai satu atau semua lapisan selaput yg membungkus jaringan otak & sumsum tulang belakang, yg menimbulkan eksudasi berupa pus atau serosa
ETIOLOGI• Bakteri penyebab meningitis terbanyak disebabkan oleh: – Hemophilus influenzae, – Streptococcus pneumoniae dan – Neisseria meningitidis.
• Penyebab meningitis terbagi atas beberapa golongan umur:1. Neonatus : Eserichia coli, Streptococcus beta hemolitikus, Listeria monositogenes2. Anak di bawah 4 tahun : Hemofilus influenza,
meningococcus, Pneumococcus.3. Anak di atas 4 tahun dan orang dewasa : Meningococcus, Pneumococcus,
TABEL ETIOLOGI MENINGITISEtiologi 0-3 bulan 3-36 bulan 3-21 bulan Yg lemah imun
Streptococcus group B X
Escherichia coli X
Listeria monocytigenes X
Hemophilus influenzae X
Streptococcus pneumonia X X X
Neisseria meningitids X X X
Fungus/jamur X
Tuberculosis (TBC) X X X
Enterovirus,Herpes
virus,Arbovirus, dll
X X X X
Lanjutan...
• Faktor predisposisi untuk terjadinya meningitis:– Infeksi jalan napas bagian atas– Otitis media– mastoiditis– Anemia sel sabit dan hemoglobinopatis lain– Prosedur bedah saraf baru– trauma kepala, dan – pengaruh immunologis.
patofisiologiAgen penyebab ( bakteri, jamur atau virus )
↓Invasi ke SSP melalui aliran darah
↓Bermigrasi ke lapisan subarahnoid
↓Respon inflamasi di piamatter, arahnoid,CSF dan
ventrikuler↓
Exudat menyebar di seluruh saraf cranial dan saraf spinal↓
Kerusakan neurologist
GEJALA & TANDA KLINIK
• Tanda disfungsi serebral ( confusion, irritable, deliriun - koma, biasanya disertai febris dan fotofobia)
• Tanda2 rangsang meningen (+) ( Brudzinski, Kernig atau kaku kuduk )
• Palsy nervus kranialis ( akibat TIK )• Bangkitan kejang umum atau fokal • Papil edema dan gejala TIK (koma, muntah
proyektil, pupil anisokor
Gejala neurologis meningitis dapat dibagi 4 fase:
•Fase I : sub febris, lesu, iritabel, selera makan menurun, mual dan sakit kepala ringan.•Fase II : tanda rangsang meningen, kelainan saraf otak (III, IV) kadang hemiparese, arteritis.•Fase III : tanda neurologi fokal, konvulsi, kesadaran menurun.•Fase IV : tanda fase III disertai koma, syok.
opistotonus
DIAGNOSIS
• Pemeriksaan fisik– leher kaku, sakit kepala parah, dan demam.– pembengkakan di mata, yang menunjukkan
tekanan intrakranial meningkat, dan ruam kulit.• Tes darah• Computed tomography (CT scan) atau
magnetic resonance imaging (MRI scan) dari otak
• Spinal tap
Diagnosis banding
•Meningitis •Ensefalitis •Epilepsi
Terapi meningitis
Tujuan terapi :
•Menghilangkan infeksi dengan menurunkan tanda-tanda dan gejala•Mencegah kerusakan neurologik seperti kejang, tuli, koma, dan kematian
Terapi MeningitisTerapi meningitis bacterialterapi antibiotik yang digunakan harus dapat menembus sawar
darah otak, contohnya rifampicin, chloramphenicol, dan quinolones (konsentrasi serum sekitar 30%-50%)
Terapi antibiotik diberikan secepatnya setelah didapatkan hasil kultur.
Pada anak dengan berat badan 10-20 kg. Diberikan 8 juta unit/hari, anak dengan berat badan kurang dari 10 kg diberikan 4 juta unit/hari.
Ampicillin dapat ditambahkan dengan dosis 300-400 mg/KgBB/hari untuk dewasa dan 100-200 mg/KgBB/ untuk anak-anak.
Untuk pasien yang alergi terhadap penicillin, dapat diberikan sampai 5 hari bebas panas.
Terapi suportive • memelihara status hidrasi dengan larutan infuse
elektrolit dan oksigenasi • Untuk mengontrol kejang diberikan
antikonvulsan, contohnya Fenitoin 5 mg/kg/24 jam, 3 kali sehari.
• Jika demam diberikan Antipiretika : parasetamol atau salisilat 10 mg/kg/dosis
• Pada udem cerebri dapat diberikan osmotik diuretik atau corticosteroid, tetapi hanya bila didapatkan tanda awal dari impending herniasi.
Terapi dihentikan jika :
• Mencapai masa penyembuhan tepat waktu, tanpa bukti penyebaran infeksi endogen atau keterlibatan orang lain.
• Mempertahankan tingkat kesadaran biasanya/membaik dan fungsi motorik/sensorik, mendemonstrasikan tanda-tanda vital stabil.
• Tidak mengalami kejang/penyerta atau cedera lain.
• Melaporkan nyeri hilang/terkontrol dan menunjukkan postur rileks dan mampu tidur/istirahat dengan tepat.
• Tampak rileks, ansietas berkurang
prognosisPrognosis pasien meningitis bacterial tergantung dari beberapa hal :•Umur pasien (makin muda makin jelek prognosisnya)•Jenis mikroorganisme penyebab•Berat ringannya infeksi•Lamanya sakit sebelum mendapat pengobatan•Kepekaan bakteri terhadap antibiotic yang diberikan
komplikasi
• pada SSP meliputi tuli, buta kortikal, hemiparesis, quadriparesis, hipertonia otot, ataxia, kejang kompleks, retardasi motorik, kesulitan belajar, hidrocephalus non-komunikan, atropi serebral
• Gangguan pendengaran terjadi pada 20-30% anak
Status PasienANAMNESA PRIBADI OS:Nama : Ali TopanUmur : 3 tahun Jenis kelamin : laki - lakiAgama : islamSuku : jawa Alamat : pantai labuTanggal masuk : 5 september 2014BB Masuk : 10 Kg
Anamnesa orang tua
Ayah Ibu
Nama Amat Wahyudin Nesia Wulandari
Umur 32 tahun 26 tahun
Perkawinan ke- 1 1
Pekerjaan wiraswasta Ibu rumah tangga
Penyakit - -
Pendidikan SMP SMA
Alamat Tj.morawa Tj.morawa
RIWAYAT KELAHIRAN OS:
• Tanggal lahir : 15 maret 2011• Cara lahir : Normal• Tempat lahir : klinik bidan• Ditolong oleh : Bidan• BB lahir : 3500 gram• PB lahir : 48 cm
PERKEMBANGAN FISIK
• 0 – 3 bulan: mengangkat kepala, reflex genggam
• 4 – 6 bulan: telungkup, duduk• 7 – 12 bulan :merangkak,berbicara beberapa
kata, belajar berjalan• 1 tahun – skrng : bicara dan berjalan
ANAMNESA MAKANAN:
• 0 – 4 bulan: ASI • 5 – 6 bulan: ASI + bubur• 7 – 12 bulan : ASI + bubur + buah• tahun – sekarang : nasi
RIWAYAT IMUNISASI:
• BCG : 1x, ( 3 bulan )• DPT : 3x, ( 2,4,6 bulan )• Campak : 1 x, ( 9 bulan )• Polio : 6x , ( 0,1,2,3,4,5 bulan )• Hepatitis B : 3 x, ( 0,1,6 bulan )• Kesan : lengkap
ANAMNESA PENYAKIT OS:
Keluhan utama : kejang + penurunan kesadaranTelaah : Os datang dengan keluhan kejang dan
penurunan kesadaran, hal ini dialami lebih kurang 10 hari yang lalu. Kejang hilang timbul dengan dengan frekwensi 5 x sehari, dengan durasi kejang 10 menit. Pasien juga disertai dengan demam (+), batuk dahak (+), mencret (+) dengan konsistensi feses air > ampas, frekwensi 6 x sehari, lendir (-), darah (-). Selain itu muntah tanpa rasa mual (+) dengan volume kira – kira 200 cc, nafsu makan menurun dan lemas (+)
PEMERIKSAAN FISIK:Status present•Keadaan umum : tampak lemah •Sensorium : Apatis •Heart Rate : 130 x/i•Respiratory Rate : 44 x/i•Temperatur : 38,5°C•Berat Badan : 10 kgStatus lokalisata •Kepala : normochepali•Rambut : hitam, distribusi merata dan tidak mudah di cabut•Mata : anemis (-), ikterus (-), cekung (-)•Hidung : tidak ada cuping hidung, sisi kanan dan kiri simetris,
secret (-)•Telinga : serumen ( - )•Mulut : mukosa kering, pucat,•LeherPembesaran kelenjar getah bening (-)
Thorax : bentuk normal, retraksi sela iga(-), simetris pada lapangan kiri dan kananparu•Inspeksi : simetris dalam keadaan statis dan dinamis •Palpasi : stem fremitus kiri = kanan, tidak ada masa•Perkusi : sonor kedua lapang paru•Auskultasi : ronki basah•jantung•Inspeksi : ictus cordis tidak tampak•Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V 1 cm medial garis midclavicularis sinistra, tidak teraba thrill.•Perkusi : batas jantung atas di ICS 2 garis parasternal sinistra, batas jantung kiri di ICS 5,1 cm
medial dari garis midclavicularis sinistra, batas jantung kanan di ICS 3,4,5 garis sternalis kanan.
•Auskultasi : BJ I normal, BJ II normal, regular, tidak ada splitting, tidak ada murmur, tidak ada gallop
Abdomen•Inspeksi : simetris, tidak terdapat distensi dan vena kolateral•Palpasi : tidak ada nyeri tekan, lien tidak teraba, turgor kembali cepat•Perkusi : timpani •Auskultasi : bising usus ( + ) normalEkstremitas •Superior : edema (-)•Inferior : (-) edemaGenitalia :Laki - laki dalam batas normal
• Pemeriksaan reflex meningeal
Pemeriksaan Kanan Kiri
Kaku kuduk
Burzinski I
Burzinski II
Kernig sign
+
+
-
-
+
+
-
-
PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan darah ( 5 September 2014 )Darah rutin Elektrolit •KGD ad random: 304•WBC : 19,0 x103 Na : 114 mg/l•HGB : 10,2 gr/dlK : 1,4 mg/l•RBC : 3,6 x 106 Cl : 89 mg/l•HCT : 28,40 %•PLT : 491x 103/
( 6 semptember 2014 )•Widal Foto Thoraks:•Ty H : 1/80 kesan: bronkopneumonia•Ty O : 1/80
DIAGNOSA BANDING
• Meningitis + bronkopneumoni + gastro enteritis• Ensefalitis • Epilepsi
DIAGNOSA KERJA:
• Meningitis + bronkopneumonia + gastro enteritis
PENATALAKSANAAN:
• Inf RL 40 gtt / menit mikro + KCl 10 meq dan NaCl 0,9% selama 4 jam
• Ceftriaxone 750 mg / 24 jam• Inj. Dexamethasone ½ amp / 12 jam• Inj ranitidine 0,8 cc / 12 jam• Stesolid supp 1 x pemakaian• Sanmol 150 mg / 6 jam PROGNOSA: Baik jika cepat ditangani dengan baik