Modul M.PTL.OPS.004.(1).A DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL 2005 SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK MENGOPERASIKAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI ELEKTROMEKANIK KODE MODUL M.PTL.OPS.004(1).A Milik Negara Tidak Diperdagangkan
193
Embed
Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan Kendali Elektromekanik
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A i
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK
PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
MENGOPERASIKAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI
ELEKTROMEKANIK
KODE MODUL
M.PTL.OPS.004(1).A
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A ii
DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
DIREKTORAT JENDERAL MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
2005
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
BIDANG KEAHLIAN TEKNIK LISTRIK
PROGRAM KEAHLIAN PEMANFAATAN ENERGI LISTRIK
MENGOPERASIKAN MESIN PRODUKSI DENGAN KENDALI
ELEKTROMEKANIK
Tim Penulis:
1.Ngatimin, S.Pd
2.Drs. Suharto
3.Drs. Heru Oktavianus
Fasilitator:
Wiono, S.Pd
KODE MODUL
M.PTL.OPS.004(1).A
Milik Negara Tidak Diperdagangkan
Modul M.PTL.OPS.004.(1).A iii
KATA PENGANTAR
Puji Syukur dipanjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
karuniaNya, sehingga kami dapat menyusun bahan ajar modul interaktif dan
modul manual. Adapun modul manual terdiri atas bidang-bidang dan program-
program keahlian kejuruan yang berkembang di dunia kerja baik instansi maupun
perusahaan. Tahun Anggaran 2005 telah dibuat sebanyak 300 modul manual
terdiri atas 9 (sembilan) bidang keahlian dan 32 (tiga puluh dua) program keahlian
yaitu: Bisnis dan Manajemen (Administrasi Perkantoran dan Akuntansi),
Pertanian (Agroindustri pangan dan nonpangan, Budidaya Tanaman, Budidaya
Ternak Ruminansia, Pengendalian Mutu), Seni Rupa dan Kriya (Kriya Kayu,
Untuk mencapai penguasaan modul ini dilakukan melalui alur mekanisme
pemelajaran sebagai berikut:
YT
Y
T
START
Lihat Petunjuk Penggunaan Modul
Lihat Kedudukan Modul
Nilai ≥ 7
Modul berikutnya/Uji
Kompetensi
Kegiatan Belajar 1
Kegiatan Belajar n
KerjakanEvaluasi
Nilai ≥ 7
KerjakanCek Kemampuan
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A viii
GLOSSARY
No. Istilah Keterangan
1. Bimetal Logam paduan yang terbuat dari 2 unsur berbeda
2. Dahlander
Istilah motor listrik tiga fasa yang kecepatan
putarannya dapat diubah (cepat/lambat atau
tinggi/rendah)
3. Forward Arah putaran maju suatu motor listrik
4. Fuse Pemutus arus
5. Inching/JoggingIstilah yang digunakan untuk menjalankan motor
listrik pada operasi sesaat
6. Indikator gangguan Lampu tanda
7.Kendali
Elektromekanik
Pengendalian semi otomatis berdasarkan pada
mekanik elektrik
8. Koil Kumparan kawat pada kontaktor/relay
9. Kontak Titik tempat persambungan arus listrik
10. Kontaktor magnetSaklar kontak yang bekerja berdasarkan
kemagnetan
11. Motor listrik Mesin yang merubah energi listrik menjadi mekanik
12. Mula jalan Awalan gerak sebuah motor listrik
13. NO Normally open (kondisi kontak terbuka saat normal)
14. NC Normally close (kondisi kontak tertutup saat normal)
15. PengeremanProses memberhentikan putaran suatu motor listrik
baik secara elektris maupun secara mekanis
16. Push button Tombol yang bekerja dengan penekanan
17. Relay Saklar yang beroperasi dengan magnet listrik
18. Reset Operasi untuk mengembalikan pada keadaan semula
19. Reverse Arah putaran mundur suatu motor listrik
20. SoketTempat persambungan listrik antara komponen
dengan pengawatan listriknya
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A ix
No. Istilah Keterangan
21. S O PStandard Operational Prosedure (petunjuk
pelaksanaan operasi yang ditetapkan)
22. TDR Time delay relay = Rele penunda waktu
23. Tegangan jaringJala-jala sumber listrik yang digunakan sebagai
tegangan sumber
24. Timer Alat yang bekerja menggunakan batas waktu
25. Tombol tekan OffTombol tekan yang biasanya digunakan
menonaktifkan (menghentikan) suatu aliran listrik
26. Tombol tekan ONTombol tekan yang biasanya digunakan
mengaktifkan (mengoperasikan) suatu aliran listrik
27. TORThermal Overload Relay = relay yang bekerja
berdasarkan suhu akibat arus listrik yang berlebihan
28. U, V, WTerminal untuk penyambungan ujung-ujung
kumparan pada motor listrik 3 fasa
29. Y (Star/Bintang)
Sistem penghubungan kumparan motor listrik 3 fasa
berbentuk bintang, yang akan menentukan
tegangan kerja motor listrik tersebut
30. ∆ (Delta/Segitiga)
Sistem penghubungan kumparan motor listrik 3 fasa
berbentuk segitiga, yang akan menentukan
tegangan kerja motor listrik tersebut
31.Y Rangkap (Double
Star/Bintang)
Kedua pasang kumparan motor dahlander secara
hubungan bintang
32.∆ Rangkap ( Double
Delta/Segitiga)
Kedua pasang kumparan motor dahlander secara
hubungan segitiga
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A x
BAB. I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi
Pengalaman belajar yang diharapkan dari modul ini adalah penguasaan
keterampilan yang sangat diperlukan untuk menunjang pemenuhan
kompetensi seseorang dalam hal mengoperasikan mesin produksi dengan
kendali elektromekanik. Dengan ruang lingkup pembelajaran tentang
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis
pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi. Memahami SOP,
mengidentifikasi komponen dan memahami fungsi komponen pengoperasian
mesin produksi dengan kendali elektromekanik. Memahami diagram kerja dan
sistem kelistrikan, memahami urutan operasi serta memahami kebijakan dan
prosedur K3 pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektromekanik.
Pada modul ini dibahas tentang jenis-jenis peralatan yang digunakan dalam
Rangkaian Pengendali Dasar dan peralatan yang digunakannya, antara lain
pembahasan tentang saklar, kontaktor magnet, thermal overload relay (TOR),
dan time delay relay. Empat kelompok keterampilan yang akan diberikan
dalam modul ini adalah tentang: Pertama Saklar manual dan kontaktor
magnet; Kedua Rangkaian sederhana menggunakan kontaktor dan rele
penunda waktu (Time delay relay); Ketiga Rangkaian mula jalan-reverse-
Forward dan Pengereman; dan kelompok keempat adalah Rangkaian kontrol
kecepatan motor listrik dahlander.
Strategi pembelajaran yang disarankan pada modul ini adalah berlatih melalui
suatu kegiatan praktik, sehingga dalam pembelajarannya diharapkan ada
perlengkapan yang menunjang.
Dengan modul ini, sangat memungkinkan bagi Siswa yang lebih cepat untuk
maju pada kompetensi berikutnya sesuai dengan kecepatan masing-masing.
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xi
B. Prasyarat
Kemampuan awal yang dipersyaratkan untuk mempelajari modul ini adalah
pengetahuan tentang simbol listrik dan dasar-dasar listrik/elektronika. Untuk
menyelesaikan modul ini peserta Diklat harus terlebih dahulu menyelesaikan
kompetensi dasar sebagai berikut:
1. PTL. KON. 002 Menyiapkan bahan kebutuhan kerja
2. PTL. KON. 001 Melaksanakan persiapan pekerjaan awal
3. PTL. KON. 007 Memasang sistem perpipaan dan saluran
4. PTL. KON. 008 Memasang dan menyambung sistem pengawatan
C. Petunjuk Penggunaan Modul
Petunjuk bagi Siswa:
Untuk dapat dinyatakan lulus, Anda harus:
(a) Menjawab semua pertanyaan dengan benar
(b) Mengerjakan seluruh tugas-tugas yang diberikan
(c) Melaksanakan tugas praktek dengan benar
(d) Mengisi lembaran kerja yang diberikan tiap kegiatan belajar
Langkah yang harus ditempuh:
(a) Menyiapkan bukti penguasaan kemampuan awal yang dipersyaratkan
(b) Melaksanakan test kemampuan awal yang dipersyaratkan
(c) Mempelajari isi modul ini dengan seksama
(d) Menyiapkan perlengkapan yang dibutuhkan, antara lain sbb;
1. Buku modul M.PTL. OPS. 004 (1) A
2. Menggunakan pakaian kerja
3. Membaca Manual Book pengoperasian mesin produksi
4. Alat ukur dan pemeriksaan bahan elektromekanik
5. Lembaran kerja
6. Perlengkapan keselamatan dan kesehatan kerja.
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xii
Aktifitas yang harus dilakukan Siswa adalah:
1. Membaca dan mempelajari bahan referensi sebagai penunjang materi yang
akan diberikan
2. Menyelesaikan semua tugas yang diberikan
3. Meminta Guru/Pelatih/Instruktur untuk merespon kegiatan Saudara
4. Menyelesaikan tes formatif tiap kegiatan pembelajaran
5. Menyelesaikan tugas-tugas praktik
6. Dalam mengerjakan latihan, cobalah sendiri terlebih dahulu sebelum
melihat kunci jawaban
7. Kunci jawaban untuk masing-masing jawaban terdapat pada akhir kegiatan
tersebut.
Perlengkapan yang harus disiapkan oleh Guru:
1. Memberi penjelasan yang relavan dengan pembelajaran modul
2. Memberi bantuan pada Siswa yang mengalami hambatan belajar
3. Memeriksa tugas-tugas Siswa
4. Menyediakan laboratorium yang diperlengkapi komponen praktik yang
dituntut dalam modul
.
Aktifitas yang harus dilakukan Guru adalah:
1. Membantu Siswa dalam merencanakan Diklat yang akan ditempuh
2. Membimbing Siswa peserta Diklat dalam kegiatan pelatihan
3. Membantu Siswa dalam memahami konsep dan praktik
4. Mengorganisasikan seluruh kegiatan pendidikan dan pelatihan
5. Mempersiapkan prosesi dan perangkat penilaian
6. Melaksanakan penilaian hasil pelatihan
7. Mencatat pencapaian kemajuan peserta Diklat
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xiii
D. Tujuan Akhir
1. Kinerja yang diharapkan:
1.1. Mempersiapkan operasi
Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa
pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak
lain yang terkait
Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi dipersiapkan
sesuai SOP
Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada
SOP
1.2. Melaksanakan operasi
Personil yang berwenang dikoordinasi untuk meyakinkan bahwa
pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak
lain yang terkait
Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi sesuai SOP
Operasi dilaksanakan sesuai dengan petunjuk deskripsi/urutan kerja
pada SOP
1.3. Mengamati dan menangani masalah operasi
Gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan operasi
diidentifikasi, dengan memperhatikan toleransi yang sesuai instruksi
manual
Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentukan alternatif
penanggulangannya
Alternatif penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak
terkait di tempat kerja
Pemecahan masalah gangguan dilaksanakan sampai dengan
gangguan diselesaikan
1.4. Membuat laporan pengoperasian
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan
oleh lembaga
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A xiv
Format laporan disimpan/diarsipkan sesuai prosedur yang
ditetapkan
2. Kriteria Keberhasilan
Setelah menyelesaikan modul ini, Anda harus mampu:
1. Membuat rangkaian kontrol magnetik sederhana pada aplikasi mesin-
mesin Listrik
2. Mengidentifikasikan peralatan operasi mesin listrik yang digunakan
3. Menjelaskan jenis-jenis kontak pada operasi mesin listrik
4. Menerapkan kontaktor magnet sebagai kendali mesin listrik
5. Menerapkan Thermal Overload Relay (TOR) untuk mengendalikan
operasi mesin-mesin listrik
6. Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa
7. Membuat rangkaian kontrol motor listrik menggunakan kontaktor
untuk tujuan mula jalan, reverse-forward dan pengereman
8. Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan
tunggal dan lilitan terpisah menggunakan kontaktor
9. Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
maupun lilitan terpisah
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 6
E. Kompetensi
KOMPETENSI : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanikKODE : PTL.OPS.004(1).ADURASI PEMELAJARAN : 100 Jam @ 45 menit
A B C D E F GLEVEL KOMPETENSI KUNCI
1 1 1 1 1 1 1
KONDISI KINERJA
Dalam melaksanakan kompetensi ini harus didukung dengan tersedianya:Kebijakan yang berlaku diperusahan harus dipatuhiPeralatan dan sarana yang terkait untuk pelaksanaan harus disediakanDalam melakukan pekerjaan ini harus diperhatikan SOP yang berlaku ditempat kerja serta peraturan keselamatan kerja yang berlaku diperusahaan harus dipatuhi
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
1. Mempersiapkan operasi
Peralatan yang berkaitan dengan pengoperasian diidentifikasi masing-masing fungsinya sesuai SOP
Diagram kerja dan sistem kelistrikan dipahami berdasarkan standar praktis
Tombol dan indikator operasi diidentifikasi sesuai dengan diagram dan
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Mengikuti standar K3 dalam pengoperasian pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Mengkoordinasikan persiapan pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik kepada pihak lain yang berwenang
Memhami SOP pengoperasian mesin produksidengan kendali elektro mekanik
Mengidentifikasi komponen pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami fungsi komponen pengoperasin mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami
Mengisi check list persiapan pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 7
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
urutan operasi
Kebijakan dan prosedur K3 dipahami
diagram kerja dan sistem kelistrikan
Memahamiurutan operasi mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami kebijakan dan prosedur K3 pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
2. Melaksanakan operasi
Personil yang berwenang di-koordinasi untuk meyakinkan bahwa pelaksanaan persiapan terkoordinasi secara efektif dengan pihak lain yang terkait
Tombol dan indikator yang berkaitan dengan operasi dipersiapkan
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Melakukan koordinasi persiapan pengoperasian dengan pihak lain yang berwenang
Melakukan start Up pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Melakukan shut down mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Menyiapkan tombol dan indikator pengoperasian mesin produksi dengan kendali elekto mekanik
Mengoperasikan mesin produksi dengan kednali elektro mekanik
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 8
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
sesuai SOP
Operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada SOP
3. Mengamati dan menangani masalah operasi
Gangguan yang berkaitan dengan penyimpangan operasi diidentifikasi, dengan memperhatikan toleransi yang sesuai instruksi manual
Penyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentukan alternatif penanggulangan-nya
Alternatif penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak terkait di tempat kerja
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Mengkonsultasikan alternatif pemecahan masalah gangguan pada pihak terkait
Menganalisa gangguan pada pengoperasikan mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Memahami cara mengatasi gangguan pada pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Mengatasi gangguan pada pengoperasian mesin produksi dengan kendali elektro mekanik
Modul M.PTL.OPS 004 (1).A 9
MATERI POKOK PEMELAJARANSUB KOMPETENSI KRITERIA KINERJA LINGKUP BELAJARSIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN
Pemecahan masalah gangguan dilaksanakan sampai dengan gangguan diselesaikan
4. Membuat laporan pengoperasian
Laporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur yang ditetapkan oleh perusahaan
Format laporan disimpan/diarsip-kan sesuai prosedur yang ditetapkan
Meliputi pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang berkaitan dengan jenis pengasutan motor listrik sebagai penggerak mesin produksi
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 10
F. Cek Kemampuan
Gunakan tabel berikut ini untuk mengukur apakah calon peserta diklat telah
memahami masalah pengontrolan motor-motor listrik dengan
menggunakan kontaktor magnetik dalam pengoperasiannya? hal ini
diperlukan sebagai pengetahuan pendukung untuk dapat memproleh
kompetensi utama dalam pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik pada modul ini.
Kemampuan*
Ya TidakNo. Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan
7 8 9 < 7
A1.
Menentukan Persyaratan KerjaInstruksi kerja dipahami
2. Gambar kerja dibuat dengan benar
3. Peralatan keselamatan kerja dipahami
4. Tanda keselamatan kerja dipahami
5. Bahan yang akan digunakan dipahami
6. Rencana dan langkah kerja dibuat
7. Mesin-mesin listrik yang digunakan ditentukan
B1.
Mempersiapkan pengoperasian mesin listrik Peralatan yang akan digunakan ditentukan
2. Peralatan yang diperlukan dipilih
3. Peralatan yang dipilih diperiksa
4. Peralatan pengaman yang akan digunakan ditentukan
5. Peralatan keselamatan kerja diperiksa
6. Peralatan keselamatan kerja digunakan
C1.
Melaksanakan pengoperasian mesin listrikRangkaian, Tombol dan Indikator operasi sesuai SOP
2. Petunjuk operasi dilaksanakan sesuai deskripsi /urutan kerja pada SOP
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 11
Kemampuan*
Ya TidakNo. Indikator Kinerja dan Kriteria keberhasilan
7 8 9 < 7
3. Melakukan koordinasi pada yang berwenang dengan pihak lain yang terkait
D1.
Mengamati dan menangani masalah operasiPenyimpanan yang teridentifikasi penyebabnya ditentu-kan alternatif penanggulangannya
2. Gangguan dan penyimpangan operasi diidentifikasi
3. Penyelesaian masalah dikonsultasikan dengan pihak terkait
4. Pemecahan masalah gangguan diselesaikan
E1.
Membuat laporan pengoperasian mesin listrikLaporan dibuat sesuai dengan format dan prosedur
2. Format laporan disimpan/diarsipkan sesuai prosedur
NB: * Berikan tanda √ pada kolom YA sesuai dengan score perolehan
kompetensi apabila item tersebut dinilai lebih dari 70.
* Berikan tanda √ pada kolom TIDAK pada setiap item apabila
perolehan score kompetensi antara 0 s.d 70.
Untuk menggunakan Cek kemampuan ini guru diklat dapat melakukan
dengan memberikan test kepada calon peserta diklat yang akan
mendapatkan kompetensi ”Mengoperasikan Mesin Produksi Dengan
Kendali Elektromekanik” dengan cara calon peserta diklat untuk
mengerjakan soal test evaluasi yang terdapat pada setiap kegiatan belajar
dan bagian evaluasi akhir pada modul ini dengan mengikuti atau tanpa
mengikuti kegiatan belajar.
Format penilaian evaluasi kegiatan teori dan praktek dapat menggunakan
format yang tersedia dalam modul ini. Apabila calon peserta diklat dapat
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 12
mengerjakan seluruh soal evaluasi tersebut dengan hasil setiap kegiatan
belajar di atas 70 %, maka dinyatakan telah kompeten.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 13
BAB. II
PEMBELAJARAN
A. Rencana Belajar Siswa 1
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi:
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan
kendali elektromekanik
4. Membuat laporan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
Penyajian modul ini dibagi dalam 4 Kegiatan Belajar yaitu:
Kegiatan Belajar 1 : Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
Kegiatan Belajar 2 : Rangkaian Sederhana Menggunakan Kontaktor
Dan Rele Penunda Waktu TDR
Kegiatan Belajar 3 : Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan
Pengereman
Kegiatan Belajar 4 : Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 14
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
1. Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
A Titik KontakB Saklar ManualC Perlengkapan
Pengendali Mesin Listrik
D Motor Listrik Arus Bolak balik
E Lembar Kerja Rangkaian Kendali Motor Listrik dengan MagnetikKontaktor
F Evaluasi Balajar 1
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 15
B. Kegiatan Belajar
Kegiatan Belajar 1. Macam Macam Titik Kontak dan Saklar Manual
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah menyelesaikan bagian modul ini diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan macam-macam saklar push button
2. Mengidentifikasikan peralatan pengendali mesin listrik yang digunakan
3. Menjelaskan jenis-jenis kontak pada pengendali arus listrik
4. Menjelaskan penggunaan kontaktor magnet sebagai saklar kendali
5. Menjelaskan cara menggunakan thermal overload relay (TOR)
6. Menjelaskan cara menggunakan time delay relay
7. Memahami prinsip penyambungan motor listrik 1 fasa dan 3 fasa
b. Materi Pembelajaran
a. Titik Kontak
1. Titik Kontak Jenis a (Normally Open/NO)
Titik kontak ini sebelum bekerja dalam keadaan terbuka dan
bila bekerja maka titik kontak akan menutup sehingga mengalirkan
arus listrik. Titik kontak semacam ini banyak dipakai pada Push
Botton untuk tombol start karena hanya akan menghubungkan
kontak selama tombol ditekan.
(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja setelah (terbuka) ditekan (tertutup)
2. Titik Kontak Jenis b (Normally Close/NC)
Kontak ini dalam keadaan tertutup atau terhubung sehingga
mengalirkan arus listrik. Apabila kontak ini ditekan atau bekerja,
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 16
maka titik kontak akan terbuka sehingga arus akan terputus/terhenti.
Titik kontak ini banyak dipakai dalam Push Botton untuk tombol stop
karena kontaknya akan membuka, jika tombol ditekan
(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja Setelah (tertutup) ditekan (terbuka)
3. Titik Kontak Jenis c (NO dan NC)
Titik kontak ini bekerja dengan prinsip kedua kontak diatas.
Kontak ini memiliki tiga buah titik kontak. Apabila kontak belum
bekerja maka salah satu kontak akan terhubung dengan kontak lain
sedangkan kontak yang lain akan terbuka. Kontak ini memiliki tiga
buah titik kontak.
Kontak NC Kontak NC
Kontak NO Kontak NO
(a) Kontak Belum Bekerja (b) Kontak Bekerja
b. Saklar Manual
Saklar manual ialah saklar yang berfungsi menghubung dan
memutuskan arus listrik yang dilakukan secara langsung oleh orang
yang mengoperasikannya. Dengan kata lain pengoperasian saklar ini
langsung oleh manusia tidak menggunakan alat bantu. Sehingga dapat
juga disebut saklar mekanis. Pada saat saklar memutus dan
menghubung, pada kontak saklar akan terjadi percikan bunga api
terutama pada beban yang besar dan tegangan yang tinggi. Karena itu
gerakan memutus dan menghubung saklar harus dilakukan secara cepat
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 17
sehingga percikan bunga api yang terjadi kecil. Dengan saklar ini motor
listrik dapat dihubungkan langsung dengan jala-jala (direct on line), atau
dapat pula saklar ini digunakan sebagai starter (alat asut) pada motor-
motor listrik 3 fasa daya kecil.
1. Saklar SPST (Single Pole Single Throw Switch)
Saklar SPST adalah saklar yang terdiri dari satu kutub dengan satu
arah, Fungsinya untuk
memutus dan menghubung
saja. Saklar jenis SPST ini hanya digunakan pada motor listrik
dengan daya kurang dari 1 PK.
2. Sakelar SPDT (Single Pole Double Throw Switch)Saklar SPDT adalah saklar yang
terdiri dari satu kutub dengan dua arah
hubungan. Saklar ini dapat bekerja
sebagai penukar. Pemutusan dan penghubungan hanya bagian kutub
positif atau fasanya saja.
3. Saklar DPST (Double Pole Single Throw Switch)Saklar DPST adalah saklar yang terdiri dari
dua kutub dengan satu arah. Jadi hanya
dapat memutus dan menghubung saja.
4. Saklar DPDT (Double Pole Double Throw Switch)Saklar DPDT adalah saklar yang terdiri dari dua kutub dengan dua
arah. Sakelar jenis ini dapat bekerja sebagai penukar. Pada instalasi
motor listrik dapat digunakan
sebagai pembalik putaran
motor listrik arus searah dan motor listrik satu fasa. Juga dapat
digunakan sebagai pelayanan dua sumber tegangan pada satu motor
listrik.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 18
5. Saklar TPST (Three Pole Single Throw Switch)Saklar TPST adalah sakelar dengan satu
arah pelayanan. Digunakan untuk
melayani motor listrik 3 fasa atau sistem
3 fasa lainnya.
6. Saklar TPDT (Three Pole Double Throw Switch)Saklar TPDT adalah saklar dengan tiga kutub yang dapat bekerja ke
dua arah. Saklar ini digunakan pada
instalasi motor listrik 3 fasa atau
sistem 3 fasa lainnya. Juga dapat
digunakan sebagai pembalik putaran motor listrik 3 fasa, layanan
motor listrik 3 fasa dari dua sumber dan juga sebagai starter bintang
segitiga yang sangat sederhana.
7. Drum SwitchSaklar Drum Switch adalah saklar yang mempunyai bentuk seperti
drum dengan posisi handle (tangkai) penggerak memutus dan
menghubung berada di ujungnya. Drum switch digunakan pada
motor-motor listrik kecil sebagai penghubung motor listrik dengan
jala-jala (sumber tegangan). Jenis saklar ini banyak dipakai pada
industri dan perbengkelan. Drum switch biasanya dipasang pada
dinding mesinnya. Pada bagian bawah sakelar terdapat lubang untuk
pemasangan pipa.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 19
8. Cam switch (saklar putar cam)Saklar ini adalah salah satu
jenis dari sakelar manual.
Cam switch banyak digunakan
dalam rangkaian utama pada
rangkaian kontrol. Misalnya
untuk hubungan bintang segitiga, membalik putaran motor listrik 1
fasa atau motor listrik 3 fasa.
Alat ini terdiri dari beberapa kontak, arah
pemutaran dan sakelar akan mengubah
kontak-kontak menutup atau membuka
dan beroperasi dalam satu putaran.
9. Push Button
Push Button merupakan suatu jenis
saklar yang banyak dipergunakan
dalam rangkaian pengendali dan
pengaturan. Saklar ini bekerja dengan
prinsip titik kontak NC atau NO saja,
kontak ini memiliki 2 buah terminal
baut sebagai kontak sambungan.
Sedangkan yang memiliki kontak NC
dan NO kontaknya memiliki 4 buah terminal
baut. Push button akan bekerja bila ada
tekanan pada tombol dan saklar ini akan
memutus atau menghubung sesuai dengan
jenisnya. Bila tekanan dilepas maka kontak
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 20
akan kembali ke posisi semula karena ada tekanan pegas.
Push Button pada umumnya memiliki konstruksi yang terdiri dari
kontak bergerak dan kontak tetap. Dari konstruksinya, maka push
button dibedakan menjadi beberapa tipe yaitu:
Tipe Normally Open (NO)
Tombol ini disebut juga dengan tombol start karena kontak akan
menutup bila ditekan dan kembali terbuka bila dilepaskan. Bila
tombol ditekan maka kontak bergerak akan menyentuh kontak tetap
sehingga arus listrik akan mengalir.
Tipe Normally Close (NC)
Tombol ini disebut juga dengan tombol stop karena kontak akan
membuka bila ditekan dan kembali tertutup bila dilepaskan. Kontak
bergerak akan lepas dari kontak tetap sehingga arus listrik akan
terputus.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 21
Tipe NC dan NO
Tipe ini kontak memiliki 4 buah terminal baut,
sehingga bila tombol tidak ditekan maka sepasang
kontak akan NC dan kontak lain akan NO, bila
tombol ditekan maka kontak tertutup akan
membuka dan kontak yang membuka akan
tertutup.
Pada gambar disamping, posisi push
button pada kondisi normal (belum
ditekan) maka lampu 1 (hijau) yang
akan hidup (on) dan lampu 2 (merah)
akan mati (off)
Setelah ditekan, posisi push button
akan berubah, sehingga lampu 1
(hijau) akan mati (off) sedangkan
lampu 2 (merah) akan hidup (on)
lihat gambar disamping.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 22
c. Perlengkapan Pengendali Mesin Listrik
1. Saklar Elektro Mekanik (KONTAKTOR MAGNET)
Motor-motor listrik yang mempunyai daya besar harus dapat
dioperasikan dengan momen kontak yang cepat agar tidak
menimbulkan loncatan bunga api pada alat penghubungnya. Selain
itu, dalam pengoperasian yang dapat dilengkapi dengan beberapa
alat otomatis dan alat penghubung yang paling mudah adalah
dengan menggunakan sakelar magnet yang biasa dikenal dengan
kontaktor magnet. Kontaktor magnet yaitu suatu alat penghubung
listrik yang bekerja atas dasar magnet yang dapat menghubungkan
antara sumber arus dengan muatan. Bila inti koil pada kontaktor
diberikan arus, maka koil akan menjadi magnet dan menarik kontak
sehingga kontaknya menjadi terhubung dan dapat mengalirkan arus
listrik.
Kontaktor magnet atau saklar magnet merupakan saklar yang
bekerja berdasarkan prinsip kemagnetan. Artinya sakelar ini bekerja
jika ada gaya kemagnetan pada penarik kontaknya. Magnet
berfungsi sebagai penarik dan dan sebagai pelepas kontak-
kontaknya dengan bantuan pegas pendorong. Sebuah kontaktor
harus mampu mengalirkan dan memutuskan arus dalam keadaan
kerja normal. Arus kerja normal ialah arus yang mengalir selama
pemutusan tidak terjadi. Sebuah kontaktor dapat memiliki koil yang
bekerja pada tengangan DC atau AC. Pada tengangan AC, tegangan
minimal adalah 85% tegangan kerja, apabila kurang maka kontaktor
akan bergetar.
Ukuran dari kontaktor ditentukan oleh batas kemampuan arusnya.
Biasanya pada kontaktor terdapat beberapa kontak, yaitu kontak
normal membuka (Normally Open = NO) dan kontak normal
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 23
menutup (Normally Close = NC). Kontak NO berarti saat kontaktor
magnet belum bekerja kedudukannya membuka dan bila kontaktor
bekerja kontak itu menutup/menghubung. Sedangkan kontak NC
berarti saat kontaktor belum bekerja kedudukan kontaknya menutup
dan bila kontaktor bekerja kontak itu membuka. Jadi fungsi kerja
kontak NO dan NC berlawanan. Kontak NO dan NC bekerja membuka
sesaat lebih cepat sebelum kontak NO menutup.
Pada gambar diatas, kontak 3 dan 4 adalah NC sedangkan kontak 1
dan 2 adalah NO. Apabila tidak ada arus maka kontak akan tetap
diam. Tetapi apabila arus dialirkan dengan menutup switch maka
kontak 3 dan 4 akan menjai NO sedangkan kontak 1 dan 2 menjadi
NC.
Contoh kontaktor Magnet
Fungsi dari kontak-kontak dibuat untuk
kontak utama dan kontak bantu. Kontak
utama tendiri dari kontak NO dan kontak
bantu terdiri dan kontak NO dan NC.
Konstruksi dari kontak utama berbeda
dengan kontak bantu, yang kontak
utamanya mempunyai luas permukaan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 24
yang luas dan tebal. Kontak bantu luas permukaannya kecil dan tipis.
Kotaktor pada umumnya memiliki kontak
utama untuk aliran 3 fasa. Dan juga
memiliki beberapa kontak bantu untuk
berbagai keperluan. Kontak utama
digunakan untuk mengalirkan arus utama,
yaitu arus yang diperlukan untuk beban,
misalnya motor listrik, pesawat pemanas
dan sebagainya. Sedangkan kontak bantu
digunakan untuk mengalirkan arus bantu yaitu arus yang diperlukan
untuk kumparan magnet, alat bantu rangkaian, lampu lampu
indikator, dan lain-lain. Notasi dan penomoran kontak-kontak
kontaktor sebagai berikut:
NotasiKontak
Huruf Angka
Jenis
KontakPenggunaan
Utama
L1 L2 L3
R S T
U V W
1 3 5
2 4 6
NO
NO
Ke Jala-jala
Ke Motor
13 14 NO Pengunci
19 20
31 32NO Fungsi Lain
DsbBantu
-
-
21 22
41 42
dsb
NC
Pengaman
dan Fungsi
lain
Kumparan Magnet
(COIL)Notasi Huruf
a - b
A1 - A2
Dewasa ini kontaktor magnet lebih banyak digunakan di bidang
industri dan laboratonium. Hal ini karena kontaktor mudah
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 25
dikendalikan dari jarak jauh. Selain itu, dengan perlengkapan
elektronik dapat mengamankan rangkaian listrik.
Keuntungan menggunakan kontaktor ialah:
a. Pelayanannya mudah
b. Momen kontak cepat
Sedangkan Kerugiannya:
a. Mahal harganya,
b. Perawatannya cukup sukar,
c. Jika saklar putus sedangkan kontaktor dalam keadaan bekerja,
maka kontaktor akan lepas dengan sendirinya. Kontaktor tidak
akan bekerja lagi walaupun sakelar induk telah disambung
kembali sebelum tombol start ditekan lagi.
Tidak seperti sakelar mekanis, dalam merakit dan menggunaan
kontaktor harus dipahami rangkaian pengendali (control) dan
rangkaian utama. Rangkaian pengendali ialah rangkaian yang
hanya menggambarkan bekerjanya kontaktor dengan kontak-
kontak bantunya. Sedangkan rangkaian utama ialah rangkaian
yang khusus memberikan hubungan beban dengan sumber
tegangan (jaIa-jala) 1 fasa atau 3 fasa. Bila kedua rangkaian itu
dipadu akan menjadi rangkaian pengawatan (circuit diagram).
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 26
Gambar Konstruksi Kontaktor Magnet
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 27
konstruksi umum sebuah kontaktor dapat dilihat pada gambar diatas.
Kontaktor memiliki kontak diam dan kontak - kontak yang bergerak
apabila koil mendapat arus dari sumber. Kontaktor akan bekerja
selama koil mendapat arus. Apabila arus terputus maka kontaktor
akan kembali ke posisi semula.
2. THERMAL OVERLOAD RELAY (TOR)
Dalam instalasi motor listrik, dibutuhkan pengaman terhadap bebab
lebih dengan tujuan untuk menjaga dan melindungi motor listrik dari
kerusakan yang fatal akibat gangguan beban lebih. Thermal
Overload Relay (TOR) adalah salah satu pengaman motor listrik dari
arus yang berlebihan. Bila Arus yang melewati motor listrik terlalu
besar maka akan merusak beban, oleh sebab itu TOR akan
memutuskan rangkaian apabila ada arus listrik yang melebihi batas
beban.
Relay ini dihubungkan dengan kontaktor pada kontak utama
2, 4, 6 sebelum ke beban (motor listrik). Gunanya untuk
mengamankan motor listrik atau memberi perlindungan kepada
motor listrik dari kerusakan akibat beban lebih. Beberapa penyebab
terjadinya beban lebih antara lain:
1) Terlalu besarnya beban mekanik dari motor listrik
2) Arus start yang tertalu besar atau motor listrik berhenti secara
mendadak
3) Terjadinya hubung singkat
4) Terbukanya salah satu fasa dari motor listrik 3 fasa.
Arus yang terlalu besar yang timbul pada beban motor listrik
akan mengalir pada belitan motor listrik yang dapat menyebabkan
kerusakan dan terbakarnya belitan motor listrik. Untuk menghindari
hal itu dipasang termal beban lebih pada alat pengontrol. Prinsip
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 28
kerja termal beban lebih berdasarkan panas (temperatur) yang
ditimbulkan oleh arus yang mengalir melalui elemen-elemen
pemanas bimetal. Dan sifatnya pelengkungan bimetal akibat panas
yang ditimbulkan, bimetal akan menggerakkan kontak-kontak
mekanis pemutus rangkaian listrik (Kontak 95-96 membuka)
TOR bekerja berdasarkan prinsip
pemuaian dan benda bimetal.
Apabila benda terkena arus yang
tinggi, maka benda akan memuai
sehingga akan melengkung dan
memutuskan arus.
Bimetal
Terkena Panas
Arus yang berlebihan akan menimbulkan panas, sehingga
dapat membengkokkan benda bimetal.
9896
9597
98
95
96
Diagram Kontak TOR
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 29
1 3 5
2 4 6
95
96
97
98
A1
A2
Diagram Penyambungan TOR pada Kontaktor Magnet
Untuk mengatur besarnya arus maksimum yang dapat
melewati TOR, dapat diatur dengan memutar penentu arus dengan
menggunakan obeng sampai didapat harga yang diinginkan.
Berikut beberapa contoh penggunaan kontaktor dalam berbagai
rangkaian:
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 30
1. RANGKAIAN OFF MEMATIKAN DENGAN PUSH BUTTON
Informasi
Rangkaian ini merupakan Rangkaian
pengunci yang berarti walaupun
tombol dilepas kontaktor akan bekerja.
Pada saat sumber tegangan dinaikkan
maka lampu tanda stop menyala
(motor listrik dalam keadaan tidak
bekerja), jika tombol start ditekan,
maka motor listrik akan bekerja dan
lampu start menyala walaupun dilepas
motor listrik akan tetap bekerja.
Fungsi Kerja
1. Apabila tombol S tidak ditekan, maka kontak NO terhubung
dan lampu H menyala. Sedangkan koil K kontaktor tidak
bekerja (koil tidak mendapat sumber tegangan).
2. Jika tombol S ditekan, maka koil kontaktor akan bekerja dan
menarik kontak kontaknya, sehingga kontak NC membuka
dan lampu H mati.
3. Lampu H ini akan mati tergantung lamanya kita menekan
tombol S.
4. Jika tombol S dilepas lampu H akan menyala kembali.
2. RANGKAIAN ON OFF DENGAN PENGUNCI INTERLOCK
Informasi
Rangkaian ini merupakan gabungan dari Rangkaian ON OFF yang
dibantu dengan pengunci. yang artinya ketika tombol ditekan dan
lampu tanda ON menyala maka walaupun tombol ON dilepas
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 31
motor listrik akan tetap bekerja. Mematikannya yaitu dengan
menekan tombol stop dan walaupun dilepas motor listrik tidak
bekerja karena dihubungkan dengan pengunci.
Fungsi Kerja
Apabila NO di tekan, maka
arus akan mengalir pada koil
sehingga menyebabkan
lampun ON menyala.
Namun perbedaan disini
apabila tombol dilepas lampu
tidak akan mati, karena
terjadi penguncian yaitu
tombol NO dihubung paralel
dengan kontak NC.
TIME DELAY RELAY
Relay timer atau relay penunda batas waktu banyak
digunakan dalam instalasi motor listrik terutama instalasi yang
membutuhkan pengaturan waktu secara otomatis. Peralatan
kontrol ini dapat dikombinasikan dengan peralatan
kontrol lain, contohnya dengan MC
(Magnetic Contactor), Thermal Over
Load Relay, dan lain-lain.
Fungsi dari peralatan
kontrol ini adalah sebagai
pengatur waktu bagi
peralatan yang dikendalikannya. Timer
ini dimaksudkan untuk mangatur waktu hidup
atau mati dari kontaktor atau untuk merubah sistem
4
3~
1 53
62
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 32
bintang ke segitiga dalam delay waktu tertentu.
Timer dapat dibedakan dari cara kerjanya yaitu timer yang
bekerja menggunakan induksi Magnet dan menggunakan
rangkaian elektronik. Timer yang bekerja dengan prinsip induksi
motor listrik akan bekerja bila motor listrik mendapat tegangan
AC sehingga memutar gigi mekanis dan menarik serta menutup
kontak secara mekanis dalam jangka waktu tertentu.
Sedangkan relay yang menggunakan prinsip elektronik,
terdiri dari rangkaian R dan C yang dihubungkan seri atau paralel.
Bila tegangan sinyal telah mengisi penuh kapasitor, maka relay
akan terhubung. Lamanya waktu tunda diatur berdasarkan
besarnya pengisisan kapasitor.
Bagian input timer biasanya dinyatakan sebagai kumparan
dan bagian outputnya sebagai kontak NO atau NC.
Kumparan Timer Kontak langsung Kontak
timer
Kumparan pada timer akan bekerja selama mendapat sumber
arus. Apabila telah mencapai batas waktu yang diinginkan maka
secara otomatis timer akan mengunci dan membuat kontak NO
menjadi NC dan NC menjadi NO.
T
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 33
Kaki-kaki Timer Soket Timer
Pada umumnya timer
memiliki 8 buah kaki yang 2
diantaranya merupakan kaki
koil sebagai contoh pada
gambar yaitu kaki 2 dan 7,
sedangkan kaki yang lain akan berpasangan NO dan NC, kaki 1
akan NC dengan kaki 4 dan NO dengan kaki 3. Sedangkan kaki 8
akan NC dengan kaki 5 dan NO dengan kaki 6. Kaki kaki tersebut
akan berbeda tergantung dari jenis relay timernya.
d. MOTOR LISTRIK ARUS BOLAK BALIK
Konstruksi dasar sebuah motor listrik terdiri dari dua bagian pokok yaitu
bagian yang tetap (stator) dan bagian yang bergerak/beputar (rotor).
Bagian stator pada motor listrik terdiri dari pasangan kutub magnet,
yakni kutub Utara dan kutub Selatan. Pada umumnya kutub magnet
pada sebuah motor listrik adalah kutub magnet buatan yang dibuat
berdasarkan prinsip kerja elektromagnetik.
4
3
2
1 8
7
6
5
INPUT1 2
3456
7 8
1
2
3 4
5
6
78
Modul M.PTL.OPS 004(1).A 34
Untuk keperluan tersebut pada stator motor listrik terdapat kumparan
untuk mengalirnya arus listrik kemagnetan. Oleh karena itu kumparan
tersebut disebut kumparan kemagnetan (magnetic winding). Arus listrik
yang mengalir pada kumparan kemagnetan akan membentuk fluks
magnetik utama. Kumparan kemagnetan disini disebut juga kumparan
stator karena terletak pada stator motor listrik. Bagian rotor pada motor
listrik terdiri dari kumparan yang dialiri oleh arus listrik dari luar dan oleh
karena itu disebut kumparan tegangan (voltage winding). Arus listrik
yang mengalir pada kumparan tegangan akan membentuk arah fluks
magnetik bantu. Kumparan tegangan disini disebut juga kumparan rotor
karena terletak pada rotor motor listrik. Kumparan rotor pada motor
listrik arus bolak balik memperoleh tegangan atau arus listrik
berdasarkan jumlah fasa tenaga listrik yang digunakan. Oleh karena itu
motor listrik arus bolak balik dikenal 2 jenis motor listrik yakni motor
listrik satu fasa dan motor listrik tiga fasa.
1. Motor Listrik AC 1 fasa
Pada motor listrik AC 1 fasa, rotornya terletak dalam medan
magnetik yang berubah-ubah (bergerak) sehingga pada rotor
Lembar Kerja Praktik. Rangkaian Mula Jalan Reverse-Forward Dan Pengereman
Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa sistem
Y- dengan mengatur tahanan pemanas
Lembar Kerja 2 : Rangkaian pengendalian pada sistem Y- untuk
motor Listrik 3 fasa
Lembar Kerja 3 : Rangkaian pengendalian sistem Y- otomatis
untuk motor listrik 3 fasa
Lembar Kerja 4 : Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa
sistemY- dilengkapi dengan pengereman
Lembar Kerja 5 : Rangkaian pengendalian balik putaran motor listrik
3 fase yang dilengkapi dengan saklar batas (limit
switch)
Lembar Kerja 6 : Rangkaian pengendalian balik putaran Kiri kanan
motor listrik 3 fase secara Otomatis
Lembar Kerja 7 : Rangkaian pengendalian Pengereman arus lawan
otomatis pada motor Listrik 3 fasa
Lembar Kerja 8 : Rangkaian pengendalian mula jalan motor listrik 3
fase
Lembar Kerja 9 : Rangkaian mula jalan halus otomatis motor listrik 3
fasa dengan pembalik putaran
Lembar Kerja 10 : Rangkaian kontaktor pengubah putaran untuk
motor listrik 3 fasa menggunakan tombol
berlawanan
Lembar Kerja 11 : Rangkaian pengendali hubungan Y- dan putar
kiri-kanan motor listrik 3 fasa
Lembar Kerja 12 : Rangkaian kontaktor mula jalan motor 3 Listrik
fasa otomatis
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 13 : Rangkaian kontaktor mula jalan motor Listrik 3
fasa rotor lilit
d. Evaluasi
Soal Essay
1. Buatlah rangkaian Y- menggunakan kontaktor, dikendalikan oleh saklar
dengan komponen yang telah disediakan pada tabel berikut.
Ikuti ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan tugas ini.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Rotor Lilit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Saklar pilih
2. Buatlah rangkaian Pengereman Sistem arus balik motor listrik 3 fasa
dengan komponen yang disediakan pada tabel berikut.
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
1.
2.
3.
4.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
5.
6.
7.
8.
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Rotor Lilit
Tahanan Asut
Kumparan
5.
6.
7.
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
3. Buatlah rangkaian kontaktor pengubah putaran untuk motor listrik 3
fasa dilengkapi penunda waktu untuk balik putaran dengan komponen
yang disediakan pada tabel berikut. Ikuti petunjuk ketentuan
keselamatan kerja selama mengerjakan.
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa
Rotor Lilit
Time Delay Relay TDR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
4. Buatlah rangkaian kontaktor motor listrik 3 fasa untuk putar kiri kanan
dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 1.
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
5. Buatlah rangkaian mula jalan langsung (beban berat) motor listrik 3 fasa
dengan komponen yang disediakan pada tabel soal no 3 di atas.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama menyelesaikan
tugas ini.
e. Kunci Jawaban
1. Rangkaian Y- menggunakan kontaktor, dikendalikan oleh saklar
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
2. Rangkaian Pengereman Sistem arus balik motor listrik 3 fasa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
3. Rangkaian kontaktor penguba putaran untuk motor listrik 3 fasa dilengkapi
penunda waktu untuk balik putaran
K1
F4
S1
R
S
T
N
P ES1
S2
K2
K1 K3
M
Rangkaian UtamaF2F1 F3
V WU
K1
F0
F0
K2
K4
K3
K2
S3
K3
K2S3
K1
K2
S2
Rangkaian Kontrol
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
4. Rangkaian kontaktor motor listrik 3 fasa untuk putar kiri kanan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
5. Rangkaian mula jalan langsung (beban berat) motor listrik 3 fasa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
f. KRITERIA PENILAIAN PRAKTIK
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
a. Sesuai yang berlaku di Sekolah
b. Tidak sesuaic. Tidak memakai
3
Menyiapkan Alat(Kemampuan menyiapkan alat melalui identifikasi data teknis peralatan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancer
d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6
Menyiapkan Bahan(Kemampuan menyiapkan bahan melalui identifikasi data teknis bahan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancer
d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6I
Per
siap
an K
erja
(S
ko
r M
aks
20
)
Penempatan Alata. Disimpan pada kotak alatb. Ditempatkan di atas mejac. Berserakan
5
Menempatkan Komponen
a. Sesuai ukuran gambarb. Toleransi 1 – 1.5c. Toleransi 2 – 3d. Toleransi 3 – 4e. Toleransi 5 cmf. Toleransi > 5 cm
3
Pemasangan Komponen
a. Dipasang Kuat Ratab. Dipasang Kuat Tidak Ratac. Dipasang Kurang Kuat Ratad. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
3
Pekerjaan Kabel Kontrol
a. Ukuran dan warna Benarb. Ukuran Benar, warna salahc. Ukuran kurang tepat warna
benard. Ukuran salah, warna benare. Ukuran salah, warna kurangf. Ukuran dan warna tidak benar
3
II
Pro
ses
cara
ker
ja (
Sko
r M
aks
20
)
Pengawatan Rangkaian Utamaa. Sesuai Fungsi dan Rapih 4
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skorb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapi
Pengawatan Rangkaian Kontrol
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapih
4
Pengawatan Lampu Indikator
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan Tidak
Rapih
3
Pemasangan Instalasi Listrik
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan
c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
10
Pengujian Tahanan Isolasi
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan
10
III
Has
il K
erja
(S
kor
Mak
s 3
0)
Pengukuran Arus
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
10
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian SkorMengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logis
b. Tidak Sesuai Urutan yang logis
5
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi
b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
6
IV
Sik
ap K
erja
(S
kor
Mak
s 2
0)
Waktu Penyelesaian
a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar
b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
9
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
E. Rencana Belajar Siswa 4
Kompetensi : Mengoperasikan mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
KODE : PTL.OPS.004(1).A
Sub Kompetensi :
1. Mempersiapkan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
lektromekanik
2. Melaksanakan pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
3. Mengamati dan menangani masalah operasi mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
4. Membuat laporan tentang pengoperasian mesin produksi dengan kendali
elektromekanik
Untuk menyelesaikan kegiatan belajar dari modul ini Anda terlebih dahulu
harus telah memiliki kompetensi pencapaian hasil belajar pada kegiatan belajar
3 sebelumnya. Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 4 dalam modul ini
dengan hasil belajar yang telah dipersyaratkan pada bagian ini, Anda dapat
dinyatakan telah menyelesaikan seluruh kegiatan belajar.
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
1. Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrikDahlander
LK1
Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah dua kecepatan dengan pengubah langsung
LK2
Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah dua kecepatan
LK3
Rangkaian pengendali motor listrik tiga fasa dua kecepatan (lilitan dahlander)
LK4
Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Kegiatan Belajar Tanggal Waktu Tempat Perubahan Paraf Guru
dengan dua kecepatan (Lilitan Dahlander), dengan urutan kecepatan rendah tinggi
LK5
Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasadengan dua kecepatandan dua arah putaran (Lilitan Dahlander)
LK6
Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa dengan dua kecepatan dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama
LK7
Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasadengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander). Sistem pengubahan putaran pada kecepatan tinggi
LK8
Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander).
2. Evaluasi Kegiatan Belajar 4
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kegiatan Belajar 4. Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander
a. Tujuan Kegiatan Pembelajaran
Setelah meyelesaikan kegiatan belajar ini, diharapkan Anda mampu:
1. Menyebutkan prinsip pengubahan kecepatan putaran motor listrik
dahlander.
2. Membuat gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander baik lilitan
tunggal maupun lilitan terpisah
3. Merangkai gambar rangkaian kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
dan lilitan terpisah
4. Melacak gangguan pada kontrol motor listrik dahlander lilitan tunggal
maupun lilitan terpisah.
5. Memperbaiki kesalahan pada rangkaian kontrol kecepatan dan arah putaran
motor listrik Dahlander.
b. Materi Pembelajaran
Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik Dahlander
Pengaturan kecepatan putar motor listrik yang mempunyai kecepatan lebih
dari satu dengan mengubah hubungan kumparan stotornya, berdasarkan pada
kumparan-kumparan motor listrik yang digunakan antara lain;
1. Motor listrik dengan kumparan-kumparan terpisah
Pengaturan motor listrik ini hanya dapat dilakukan secara bertahap, tidak
dapat secara kontinyu. Motor listrik ini memiliki kombinasi kecepatan putar.
2. Motor listrik dengan kumparan yang hubungannya dapat diubah
Setiap kumparan fasa motor listrik ini terbagi dua, setiap bagian dapat
dihubungkan seri atau paralel sesuai dengan pengaturan kecepatan yang
dikehendaki.
Pengasutan motor listrik dengan mengatur kecepatan dari rendah ke tinggi
akan menghasilkan arus kejut yang jauh lebih kecil dibandingkan diasut dalam
kecepatan tinggi. Sementara penururan kecepatan dari kecepatan tinggi ke
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
rendah, maka motor listrik akan bekerja sebagai rem listrik. Hubungan yang
banyak digunakan untuk mengatur kecepatan putar sebagai berikut;
1. Hubungan Bintang Rangkap-Segitiga
Pada kecepatan putar rendah,
kumparannya dihubung bintang
rangkap sedangkan pada putran
tinggi dihubungkan segitiga karena
kopelnya kecil namun dayanya
tetap. Motor listrik ini banyak
digunakan untuk mesin bubut dan mesin gulung.
2. Hubungan Segitiga-Bintang Rangkap
Pada kecepatan putar rendah, kumparan motor listrik dihubungkan
segitiga, sedangkan pada putaran
tinggi dihubung bintang rangkap.
Pada kecepatan tinggi kopel dan
dayanya meningkat sebanding
dengan kecepatan putar. Motor
listrik ini banyak digunakan pada
mesin derek, lift, pompa plunyer,
kompressor, ban berjalan, giling dan mesin kerek.
3. Hubungan-Bintang Rangkap
Pada kecepatan rendah kumparan
dihubungkan bintang, sedangkan
pada kecepatan putar tinggi
dihubung bintang rangkap, pada
kecepatan tinggi kopel motor listrik
meningkat secara kuadratis
sedangkan dayanya meningkat
pangkat tiga. Motor listrik ini banyak digunakan untuk mesin ventilator dan
pompa sentrifugal
Lambat
R S T
Cepat
YYSTR
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 1. Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk
dua kecepatan sistem pengubahan langsung
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan Pisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button
NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5
mm
Kabel NYM 3x2,5
mm
Skun kabel 2,5
mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
5. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
6. Hindari dari terhadap sengatan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
7. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
8. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Kunci Jawaban Lembar Kerja 1
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik
akan beroperasi pada putaran rendah.
Kalau kemudian tombol S2 ditekan, mula-mula arus listrik lilitan kontaktor K1 akan
terputus, kemudian lilitan kontaktor K2 mendapat tegangan dan bekerja,
mengunci dan menghubungkan motor listrik dengan jala-jala untuk putaran tinggi.
Dengan menekan kembali S1, kontaktor K2 terlepas dan kontaktor K1 bekerja,
maka motor listrik beroperasi pada putaran rendah.
Dengan menekan tombol S01, maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus
dan instalasi akan berada pada tidak bekerja (terbebas dari tegangan).
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
S01S01
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 2. Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk dua kecepatan
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan Pisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button
NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5
mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5
mm
Time Delay Relay
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 2
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, maka kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K2
menghubungkan motor listrik pada putaran rendah dan mengaktifkan rele waktu
K2. Jika setelan rele waktu K2 terlampaui, maka kontak k2 akan mengaktifkan
kontaktor K3, sekaligus mempersiapkan kontak K3 pada lilitan K4 untuk bekerja.
Jika kemudian tombol S02 ditekan, kontaktor K1 akan lepas dan kontaktor K4
(putaran tinggi)akan bekerja. Motor listrik akan beroperasi pada putaran tinggi.
Suatu pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan. Putaran
tinggi hanya dapat dihubungkan, jika motor listrik sedang beroperasi pada putaran
rendah dan waktu yang diset pada rele waktu sudah tercapai
Pengubahan putaran dari tinggi ke putaran rendah, hanya dapat dilakukan jika
terlebih dahulu menekan S01, artinya motor listrik di stop (berhenti). Motor listrik
dapat dihentikan melalui tombol S01 atau melalui pemutusan rele arus lebih F0.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 3. Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa lilitan terpisah untuk
dua kecepatan. (Lilitan Dahlander)
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan
terpisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya.
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 3
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik
beroperasi pada putaran rendah. Jika motor listrik dalam keadaan berhenti dan
tombol S1 ditekan, maka kontaktor K2 dan K3 bekerja, kemudian dikunci oleh
kontak K2. Motor listrik beroperasi pada kecepatan tinggi. Suatu pengubahan
putaran dari suatu putaran ke putaran lain tidak memungkinkan, artinya setiap
pengubahan putaran harus melalui penekanan tombol S01.
Semua kontaktor yang sedang bekerja dapat diputuskan melalui tombol S01 atau
bekerja rele arus lebih F8 atau F9.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 4. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
(Lilitan Dahlander), dengan urutan kecepatan rendah tinggi
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan
terisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 4
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Kontaktor K1
menjalankan motor listrik pada kecepatan rendah dan kontaktor K2 juga bekerja
serta mengunci sendiri. Jika kontaktor K2 sedang bekerja, kemudian tombol S02
ditekan, maka kontaktor K1 akan terputus dan kontaktor K3 dan K4 bekerja. Motor
listrik akan berputar pada kecepatan tinggi.
Pengoperasian langsung pada putaran tinggi tidak memungkinkan, sedang
pemindahan putaran dari putaran tinggi ke putaran rendah hanya mungkin
dilakukan setelah menekan tombol S01 lebih dahulu, artinya motor listrik harus
diberhentikan pada putaran nol lebih dahulu.
Dengan menekan tombol S01 atau bekerjanya rele arus beban lebih F8 atau F9,
maka semua kontaktor yang bekerja akan terputus.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 5. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander)
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan
terpisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 5
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci. Motor listrik akan
beroperasi dengan putaran rendah pada arah kanan. Dengan menekan tombol
S02, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri, motor listrik akan beroperasi
dengan putaran rendah pada arah kiri.
Dengan menekan tombol S03 saat motor listrik sedang berhenti, maka kontaktor
K3 bekerja dan mengunci sendiri. Melalui kontak NO K3, kontaktor K5 akan
bekerja. Motor listrik berputar dengan kecepatan tinggi pada arah kanan. Dengan
menekan tombol S04, kontaktor K4 akan bekerja dan mengunci sendiri. Kontak K4
mengaktifkan kontak K5. Motor listrik berputar dengan putaran tinggi arah kiri.
Dengan sistem kontaktor pengatur putaran dan kontaktor pengatur kecepatan
yang saling mengunci, maka pengubahan kecepatan dan pengubahan arah
putaran secara langsung tidak memungkinkan.
Dengan menggerakan tombol S01, maka semua kontaktor yang sedang bekerja
dapat diputuskan. Demikian juga dengan rele arus lebih F8 atau F9, dapat
membebaskan semua kontaktor kalau salah satunya bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Gambar Rangkaian pengendalian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah
putaran (lilitan Dahlander)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 6. Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa dengan dua kecepatan
dan dua arah putaran (Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran
langsung dari rendah ke tinggi pada arah putaran yang sama
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik Dahlander
Lilitan
terpisah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5
mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 6
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S1 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik
beroperasi dengan kecepatan rendah pada arah putar kanan. Demikian juga
dengan kecepatan rendah pada arah putaran motor listrik kiri. Jika pada saat
motor listrik sedang berhenti (mati) dan tombol S1 ditekan, maka kontaktor K3
bekerja dan mengunci sendiri. Kontaktor K3 akan mengaktifkan kontaktor K5,
dengan demikian motor listrik beroperasi dengan kecepatan tinggi pada arah
putaran kanan. Dengan cara yang sama menekan S5, kontaktor K4 dan K5
bekerja dan menjalankan motor listrik dengan putaran tinggi pada arah putaran
kiri.
Pada saat motor listrik sedang berputar dengan putaran rendah. Kemudian kalau
tombol S4 atau S5 ditekan, maka kontaktor K1 atau K2 akan terputus, sedang
kontaktor penghubung untuk putaran tinggi akan bekerja. Dengan cara ini,
dimungkinkan pengubahan putaran dari putaran rendah ke putaran tinggi, tetapi
hanya mengunci secara elektris. Dengan menekan S0 atau dengan bekerjanya rele
arus lebih, semua kontaktor yang sedang bekerja dapat terlepas.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
K 2
K 1
K 3
K 5
K 1
F 0
F 0
F7
R
S
T
N
P E
M
F2 F3
V 1
W 1U 1
K 3
V 2U 2 W 2
F5F4 F6
K 1
Rangkaian Utama
K5
S 1
K 4
S 3
K 2
F1
K4 K2
K 2
S 2 S 3
S 2
K 1
K 4
K 3
K 1
K 3
K 2
S 5
K 4
K 4
S 4 S 5
S 4
K 3
Rangkaian Kontrol
K 5
K 3 K 4
F 0 F 0
Gambar Rangkaian motor listrik 3 fasa dua kecepatan dan dua arah putaran
(lilitan Dahlander), Pengubahan putaran langsung dari rendah ke tinggi pada arah
putaran yang sama.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 7. Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa dengan tiga putaran
(satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander). Sistem
pengubahan putaran pada kecepatan tinggi
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 fasa tiga
putaran
Lilitan Pisah Dan lilitan
Dahlander
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button
NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5
mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 7
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik
beroperasi pada kecepatan rendah. Jika tombol S3 ditekan, maka kontaktor K1
lepas, kontaktor K2 bekerja dan mengunci sendiri. Motor listrik beroperasi pada
kecepatan menengah.
Jika tombol S4 ditekan, kontaktor K2 lepas, kontaktor K3 dan K4 bekerja, motor
listrik berputar pada kecepatan tinggi.
Dengan sistem kontaktor saling mengunci, pengubahan putaran langsung, hanya
mungkin pada kecepatan tinggi.
Penekanan tombol S1 atau bekerjanya rele arus lebih dapat memutuskan semua
kontaktor yang sedang bekerja.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Lembar Kerja 8. Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa dengan tiga putaran
(satu lilitan terpisah dan satu lilitan Dahlander)
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 Fasa
Lilitan Campuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220
Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3 x 2,5
mm
Skun kabel 2,5 mm
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
Petunjuk Keselamatan Kerja:
1. Gunakan alat sesuai dengan fungsinya
2. Hindari dari terhadap sengatan listrik
3. Gunakan baju dan perlengkapan praktik saat bekerja
4. Dilarang bekerja pada rangkaian yang bertegangan listrik
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Kunci Jawaban Lembar Kerja 8
Penjelasan Fungsi:
Jika tombol S2 ditekan, kontaktor K1 bekerja dan mengaktifkan kontaktor K2 dan
motor listrik berputar pada kecepatan putar rendah. Kedua kontaktor mengunci
sendiri.
Jika pada saat K2 bekerja dan tombol S3 ditekan, kontaktor K1 lepas, kontaktor
K3 bekerja, mengunci sendiri, mengaktifkan K4 dan motor listrik berputar pada
kecepatan menengah.
Kontaktor K4 mengunci sendiri. Ketika motor listrik berputar dengan kecepatan
menengah, kemudian tombol S4 ditekan, maka kontaktor K3 lepas dan kontaktor
K5 dan K6 bekerja.
Motor listrik akan berputar pada kecepatan tinggi. Kedua kontaktor K5 dan K6
mengunci sendiri. Dengan pemasangan kontaktor K2 dan K4, memungkinkan
pengubahan putaran ke putaran menengah. Kalau motor listrik sedang berputar
pada kecepatan rendah. Untuk pengubahan ke putaran tinggi dapat dilakukan,
kalau motor listrik sedang berputar pada kecepatan menengah.
Semua kontaktor yang sedang bekerja, dapat selalu diputus dari tombol S1 atau
bekerja salah satu rele arus lebih.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Gambar Rangkaian pengandali motor listrik 3 fasa dengan tiga kecepatan (satu
lilitan terpisah dan satu lilitan dahlander) Rangkaian berurutan.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
c. Rangkuman
Hubungan yang banyak digunakan untuk mengatur kecepatan putar
1. Hubungan Bintang Rangkap–Segitiga
2. Hubungan Segitiga–Bintang Rangkap
3. Hubungan Bintang–Bintang Rangkap
Lembar Kerja Praktik: Rangkaian Kontrol Kecepatan Motor listrik
Dahlander
Lembar Kerja 1 : Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa
lilitan terpisah untuk dua kecepatan sistem
pengubahan langsung
Lembar Kerja 2 : Rangkaian motor listrik 3 fasa lilitan terpisah
untuk dua kecepatan
Lembar Kerja 3 : Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa
lilitan terpisah untuk dua kecepatan. (Lilitan
Dahlander)
Lembar Kerja 4 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan (Lilitan Dahlander),
dengan urutan kecepatan rendah tinggi
Lembar Kerja 5 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan dan dua arah putaran
(Lilitan Dahlander)
Lembar Kerja 6 : Rangkaian Pengendali motor listrik 3 fasa
dengan dua kecepatan dan dua arah putaran
(Lilitan Dahlander) Pengubahan putaran
langsung dari rendah ke tinggi pada arah
putaran yang sama
Lembar Kerja 7 : Rangkaian Pengendali motor Listrik 3 fasa
dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
satu lilitan Dahlander). Sistem pengubahan
putaran pada kecepatan tinggi
Lembar Kerja 8 : Rangkaian pengendali motor listrik 3 fasa
dengan tiga putaran (satu lilitan terpisah dan
satu lilitan Dahlander)
d. Evaluasi
Soal Essay
Buatlah rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan
dahlander). Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi, dengan
komponen yang disediakan pada tabel berikut:
Ikuti petunjuk ketentuan keselamatan kerja selama mengerjakan tugas ini:
No. Nama Alat Ket No. Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Motor listrik 3 Fasa
Lilitan Campuran
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3
fasa
Pilot lamp
Push button
NO/NC
Kontaktor AC
220 Volt
Kabel NYAF
1,5 mm
Kabel NYM
3x2,5 mm
Skun kabel 2,5
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
mm
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan:
1. Siapkan alat dan bahan yang dibutuhkan
2. Pasang rangkaian sesuai dengan gambar kerja
3. Setelah selesai cek kembali rangkaian sebelum di uji ke sumber tegangan
4. Bila rangkaian benar, laporkan pada Guru Pembimbing
5. Uji rangkaian dengan sumber tegangan
6. Selesai pengujian kembalikan alat dan bahan.
e. Kunci Jawaban
Rangkaian Pengendalian motor listrik 3 fasa 2 kecepatan (lilitan dahlander).
Dapat diubah langsung pada putaran rendah-tinggi.
K 1
Rangkaian KontrolK 2
S3
S 1
K2
F 0F 0
S 2
K 2 K 3
K1
K3 K2
K1
K3
K 1
F 0
F 0
F7
R
S
T
N
P E
M
F2F1 F3
V1W1U1
K 3
V2U2 W2
F5F4 F6
K 1
Rangkaian Utama
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
f. Kriteria Penilaian Praktik
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Menggunakan/Memakai Pakaian kerja
a. Sesuai yang berlaku di Sekolah
b. Tidak sesuaic. Tidak memakai
3
Menyiapkan Alat(Kemampuan menyiapkan alat melalui identifikasi data teknis peralatan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia alat pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia alat, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar
d. Tersedia alat, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6
Menyiapkan Bahan(Kemampuan menyiapkan bahan melalui identifikasi data teknis bahan)
a. Sesuai yang terterab. Tersedia bahan pokok dan
pekerjaan dapat dikerjakan dengan baik
c. Tersedia bahan, pekerjaan dapat dikerjakan tetapi kurang lancar
d. Tersedia bahan, pekerjaan tidak dapat dikerjakan keseluruhan
6I
Per
siap
an K
erja
(S
ko
r M
aks
20
)
Penempatan Alata. Disimpan pada kotak alatb. Ditempatkan di atas mejac. Berserakan
5
Menempatkan Komponen
a. Sesuai ukuran gambarb. Toleransi 1 – 1.5c. Toleransi 2 – 3d. Toleransi 3 – 4e. Toleransi 5 Cmf. Toleransi > 5 Cm
3
Pemasangan Komponen
a. Dipasang Kuat Ratab. Dipasang Kuat Tidak Ratac. Dipasang Kurang Kuat Ratad. Dipasang Kurang Kuat Tidak
Rata
3
II
Pro
ses
cara
ker
ja (
Sko
r M
aks
20
)
Pekerjaan Kabel Kontrol
a. Ukuran dan warna Benarb. Ukuran Benar, warna salahc. Ukuran kurang tepat warna
benard. Ukuran salah, warna benare. Ukuran salah, warna kurangf. Ukuran dan warna tidak
3
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skorbenar
Pengawatan Rangkaian Utama
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
4
Pengawatan Rangkaian Kontrol
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapi
4
Pengawatan Lampu Indikator
a. Sesuai Fungsi dan Rapihb. Sesuai Fungsi Kurang Rapihc. Tidak Sesuai Fungsi dan
Rapihd. Tidak Sesuai Fungsi dan
Tidak Rapih
3
Pemasangan Instalasi Listrik
a. Sesuai Gambar Rencana berdasarkan PUIL
b. Sesuai Gambar Rencana PUIL Kurang diperhatikan
c. Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
d. Tidak Sesuai Gambar Rencana tidak berdasarkan PUIL
10
III
Has
il K
erja
(S
kor
Mak
s 3
0)
Pengujian Tahanan Isolasi
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran sesuai tidak ketentuan
10
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
No. Aspek Penilaian Kriteria Penilaian Skor
Pengukuran Arus
a. Dilakukan dengan Prosedur yang benar
b. Dilakukan dengan Prosedur yang salah
c. Nilai pengukuran sesuai ketentuan
d. Nilai pengukuran tidak sesuai ketentuan
10
Mengikuti Petunjuk Kerja a. Sesuai Urutan yang logisb. Tidak Sesuai Urutan yang
logis
5
Menggunakan Alat dengan Tepat
a. Menggunakan Alat Sesuai fungsi
b. Menggunakan Alat tidak Sesuai fungsi
c. Tidak menggunakan alat
6
IV
Sik
ap K
erja
(S
kor
Mak
s 2
0)
Waktu Penyelesaian
a. Lebih Cepat atau Sesuai Waktu yang ditentukan pekerjaan selesai dengan benar
b. Sebahagian pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
c. Sebahagian besar pekerjaan belum selesai sampai waktu yang ditentukan
9
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
BAB. IIIEVALUASI
A. SOAL TEST EVALUASI
1. Buatlah rangkaian sesuai dengan komponen berikut ini yang berfungsi
sebagai rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan kontaktor.
No. Nama Alat Ket No Nama Bahan Ket
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Obeng set
Tang set
Tespen
Multimeter
Panel box
Steker 1 dan 3 fasa
Time Delay relay
TDR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
MCB 1 dan 3 fasa
Pilot lamp
Push button NO/NC
Kontaktor AC 220 Volt
Kabel NYAF 1,5 mm
Kabel NYM 3x2,5 mm
Skun kabel 2,5 mm
2. Gambar rangkaian ini merupakan kontrol motor listrik hubungan bintang
segitiga menggunakan:
1.1. Kontaktor C1, C2 dan C3
1.2. Rele penunda waktu d1
1.3. Sikring rangkaian kontrol e4
1.4. Lampu indikator h2 dan h3
1.5. Tombol tekan b1 (NC) dan b2 (NO)
1.6. Thermal over load e7
Dan diberikan komponen berikut:
1.7. Motor listrik rotor sangkar m1
1.8. sikring untuk pengaman hubung singkat motor listrik (e1, e2, e3)
1.9. Saklar daya 3 kutub a1
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
1.10.Sumber tegangan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Coba gambarkan rangkaian daya motor listrik, jika:
1.11.Pada saat motor listrik terhubung bintang, kontaktor C1 dan C3 yang
bekerja
1.12.Pada saat motor listrik terhubung segitiga, kontaktor C1 dan C2 yang
bekerja
1.13.Saklar daya 3 kutub digunakan untuk memutus daya pada seluruh
rangkaian.
3. Buat rangkaian (pengawatan) motor listrik M1, jika diberikan data-data
sebagai berikut:
1.1. Simbol rangkaian motor listrik 2 kecepatan
1.2. Sambungan motor listrik untuk kecepatan lambat dan tinggi
a. Arah Maju
Terminal motor listrik yang
Dapat tegangan sumberPutaran
R S T
Terminal motor
listrik yang
terbuka
Rendah Ua Va Wa Ub, Vb, Wb
Tinggi Ub Vb Wb Ua, Va, Wa
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
b. Arah Mundur
Terminal motor listrik yangDapat tegangan sumberPutaran
R S T
Terminal motor listrik yang terbuka
Rendah Wa Va Ua Ub, Vb, Wb
Tinggi Wb Vb Ub Ua, Va, Wa
1.3. Pengaman motor listrik:
1.3.1. TOL, e7 untuk putaran rendah, dipasang setelah C3
1.3.2. TOL,e8 untuk putaran tinggi, dipasang setelah C4
1.3.3. Fuse 3 fasa (e1, e2, e3) pengaman seluruh rangkaian daya,
dipasang setelah saklar a.1
1.4. Saklar 3 fasa (a1) untuk memutus/melayani rangkaian daya
dipasang sebelum fuse (e1,e2,e3)
1.5. Penggunaan kontaktor:
1.5.1. Kontaktor C1 untuk arah maju (lembut dan cepat)
1.5.2. Kontaktor C2 untuk arah mundur (lambat dan cepat)
1.5.3. Kontaktor C3 untuk putaran lembut
1.5.4. Kontaktor C4 untuk putaran cepat
1.6. Kontaktor yang aktif sesuai dengan fungsi motor listrik
Kontaktor yang
bekerjaKecepatan
putaran
Arah
PutaranC1 C2 C3 C4 C5
Tombol
yang ditekan
Maju X - X - x b2 dan b4Lambat
Mundur - X x - X b3 dan b4
Maju x - - X X b2 dan b5Cepat
Mundur - x - x X b3 dan b5
Keterangan Kontaktor
C1 = Kontaktor arah maju C4 = Kontaktor kecepatan cepat
C2 = Kontaktor mundur C5 = Kontaktor Bantu
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
C3 = Kontaktor kecepatan lambat
B. KUNCI JAWABAN
1. Gambar Rangkaian ON-OFF bergantian dengan menggunakan
kontaktor
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
2. Rangkaian kontrol motor listrik hubungan bintang segitiga
menggunakan Kontaktor Magnet
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
3. Rangkaian kontrol pengendalian motor listrik 3 fasa dua kecepatan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
BAB. IVPENUTUP
Modul pembelajaran ini menggunakan sistem Pelatihan berbasis kompetensi.
Pelatihan bebasis kompetensi adalah pelatihan yang memperhatikan pengetahuan,
keterampilan dan sikap yang diperlukan di tempat kerja agar dapat melakukan
pekerjaan dengan kompeten. Penekanan utamanya adalah tentang apa yang
dapat dilakukan seseorang setelah mengikuti pelatihan. Salah satu karakteristik
yang paling penting dari pelatihan berdasarkan kompetensi adalah penguasaan
individual secara nyata di tempat kerja.
Dalam sistem Pelatihan berbasis kompetensi, fokusnya tertuju kepada pencapaian
kompetensi, bukan pada pencapaian atau pemenuhan waktu tertentu. Dengan
demikian maka dimungkinkan setiap peserta pelatihan memerlukan atau
menghabiskan waktu yang berbeda-beda dalam pencapaian suatu kompetensi
tertentu.
Jika peserta belum mencapai kompetensi pada usaha atau pada kesempatan
pertama, maka pelatih akan mengatur rencana pelatihan dengan peserta.
Rencana ini memberikan kesempatan kembali kepada peserta untuk
meningkatkan level kompetensinya sesuai dengan level yang diperlukan. Jumlah
usaha atau kesempatan yang disarankan adalah tiga kali.
Untuk mengetahui tingkat keberhasilan peserta dalam mengikuti modul ini, setiap
peserta dievaluasi baik terhadap aspek pengetahuan maupun keterampilan. Aspek
pengetahuan dilakukan melalui latihan-latihan dan tes tertulis, sedang aspek
keterampilan dilakukan melalui tugas praktik.
Setelah peserta menyelesaikan modul ini dan dinyatakan kompeten, maka peserta
dapat melanjutkan untuk menyelesaikan kompetensi lanjutan yang berkaitan
dengan sistem kendali berikutnya.
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
UMPAN BALIK DAN TINDAK LANJUT
Sebagai umpan balik bagi peserta dalam mengevaluasi diri dapat dilakukan
dengan membandingkan jawaban Anda dengan kunci jawaban yang tersedia.
Hitunglah jumlah jawaban Anda yang benar. Kemudian gunakan rumus dibawah
ini untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap kompetensi dalam
kegiatan belajar pada modul ini.
Nilai Akhir = %10010
banbenarJumlahJawa
Jika Anda mencapai tingkat penguasaan 75 % keatas, Anda dapat meneruskan ke
modul berikutnya. Tetapi bila tingkat penguasaan Anda masih dibawah 75 %,
Anda harus mengulangi kegiatan belajar ini.
(Catatan: Kejujuran Intelektual Memegang Peranan Penting)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
DAFTAR PUSTAKA
Christian Mamesah dan Frans Masse P., Sistem Kelistrikan Mesin-mesin
Produksi, N.59,1997
Christian Mamesah dan Frans Masse P., Penggunaan dan Pengaturan Motor-
motor Listrik, TEDC, 1993
Frans Masse P., Pengendalian Magnetik, TEDC, 1996
Abdul Kadir. Mesin Tak Serempak. Bandung: Djambatan, 1986.
Hermal, Stephen L, Alerich, Walter N. Industrial Motor Control. Delmar
Publisher Inc. 1985
Steven F Jurek. Electrical Machine for Technicians and Technicians
Engineers. Long Man London, 1978.
Theraja, BL. Fundamentals of Electrical Engineering & Electronic. Ram
Nagar, New Delhi, 1976.
Wildi. Teodore. Electrical Power Technology. New York. John Weley and Son,
1981.
Zuhal. Dasar Tenaga Listrik. ITB Bandung, 1972.
P. Van Harten., Instalasi Listrik Arus Kuat 3, Bina Cipta, Jakarta, 1984.
Kesesuaian Jumlaha. Komponen input/outputb. Rancangan dan hasil Tata letak Sesuai dengan PUILa. Komponen Rangkaian Utamab. Komponen Rangkaian Kontrolc. Rangkaian Pengamanan2. Penampilan Komponena. Rangkaian Utamab. Rangkaian Kontrolc. Rangkaian Pengamanan
Nilai Produk/jasa (Npj) =
Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
Npj: …….. Jakarta, ….., ………….
Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
Penilaian Unjuk Kerja
Nomor Peserta : ...................................
Nama Peserta : ...................................
Topic Project Work : ...................................
PenilaianYANo. Sub Kompetensi dan
Kriteria Unjuk KerjaIndikator
Keberhasilan7 8 9
TIDAK
1. Memasang Sambungan kabel dengan menggunakan alat tangan
Rangkaian tersambung rapih sesuai PUIL
2. - Mengukur besaran tegangan listrik
- Mengukur arus start dan running
- Mengukur daya listrik yang digunakan motor listrik
- Menggunakan alat ukur yang tepat dengan besaran yang diukur
- Table Hasil pengukuran besaran listrik
- Alat ukur digunakan sesuai fungsinya
3. - Menggambar rangkian utama dan control untuk mengoperasikan motor listrik
- Memahami pasal PUIL yang berkaitan dengan instalasi listrik tenaga
- Menguasai symbol, konstruksi serta prinsip kerja alat control
- merencanakan tata letak komponen pengendali
- Gambar rangkaian Utama dengan symbol standard
- Gambar rangkaian Kontrol dengan symbolstandard
- Gambar denah tata letak komponen
4. - Mengidentifikasi peralatan untuk rangkaian control
- Mengidentifikasi peralatan untuk rangkaian utama
- Mengidentifikasi kontak utama dan Bantu NO/NC Pada utama dan rangkaian kontrol
- Daftar bahan dan komponen rangkaian utama/control
- Adanya komponen Pengendali yang sesuai
5. - Merakit rangkaian utama dan daya pada pengoperasian motor listrik
- Merakit rangkaian control dan utama dalam satu rangkaian untuk mengoperasikan motor listrik
- Memasang rangkaian pengendali motor dalam
- komponen rangkaian Pengendali utama dan control dirakit secara rapih
- Komponen Pengendali Motor di tempatkan dalam box dan dirakit secara rapih
- Rangkaian utama dan
Modul M.PTL.OPS 004(1).A
PenilaianYANo. Sub Kompetensi dan
Kriteria Unjuk KerjaIndikator
Keberhasilan7 8 9
TIDAK
panel box control bekerja sesuai fungsinya
6. - Memahami teknik pengujian instalasi listrik industri
- Melaksanakan ujicoba fungsi instalasi listrik industri
- Daftar tata cara pengujian
- Pengujian meliputi kerja dan fungsi rangkaian instalasi
7. - Melaksanakan uji coba rangkaian menggunakan alat ukur.
- Melaksanakan uji coba kerja rangkaian
- Mencari letak kesalahan rangkaian pengendali motor listrik
- Daftar hasil pengecekan kesalahan
- Daftar kesalahan rangkaian utama dan control
- Hasil perbaikan kerja kembali sesuai fungsi
8. - Memahami prinsip-prinsip pengendalian motor-motor listrik
- Memahami prinsip-prinsip kerja motor-motor listrik AC/DC
- Laporan hasil pengamatan
- Penjelasan prinsip kerja motor listrik dan rangkaian pengendali
Nilai Unjuk Kerja (NuK) =
Nilai terendah diantara nilai pencapaian Tiap Indikator
NuK: …….. Jakarta, ….., …………. Penilai 2 Penilai 1
( ……………………..) (…………………….)
Gardiasi Nilai Adalah Sebagai Berikut:
7.00 (Baik) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan
8.00 (Amat Baik) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensi sesuai dengan Kualitas standard minimal yang ditetapkan
9.00 (Istimewa) = Penyelesaian tepat waktu dapat mencapai kompetensiMelebihi Kualitas standard minimal yang ditetapkan