This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
penganiayaan fisik serta hukuman yang sadis diperhadapkan kepada orang-orang Kristen
mula-mula. Berkhorf berkata “orang-orang Kristen dianiaya dengan sangat ngerinya, umpa-
manya dilabur dengan gala-gala, lantas dibakar hidup-hidup dan dijadikan obor pada pesta
malam.1 Sekalipun mereka mengalami penganiayaan secara kejam, para pengikut Kristus ini
tidak menunjukkan ketakutan walau maut diperhadapkan kepada mereka. Malahan maut yang
ngeri itu tidak menggetarkan mereka, malah sebaliknya, pengikut Kristus bergembira dan
bersyukur kepada Tuhan, karena mereka dipandang layak menjadi martyr atau saksi yang mati
syahid untuk Kristus dengan ambil bagian dalam sengsaranya Tuhan.2
Tantangan secara ideologis yang diperhadapkan bagi kekristenan dengan munculnya
ajaran-ajaran sesat. Pengajaran yang kelihatannya baik, namun ternyata di dalamnya salah dan
menyimpang jika ditinjau dari segi kebenaran firman Tuhan itulah yang sering dihadapi ajaran
kekristenan. Masa kini, bentuk pengajaran itu datang dari Gerakan Zaman Baru yang dikenal
dengan sebutan New Age movement yang selanjutnya akan disingkat dengan (GZB). Walau
GZB tidak seperti sistim keagamaan serta tidak memiliki struktur kelembagaan seperti ajaran-
ajaran lainnya, namun gerakan ini merupakan ancaman bagi gereja karena ideologi yang
dianut mengalihkan manusia dari pencipta-Nya.3 GZB di masa kini merupakan ancaman
dalam kekristenan karena aliran ini sedang merebak dan menyebar ke seluruh penjuru dunia.
GZB berbahaya dalam kekristenan karena GZB menolak otoritas tradisional yang ada dan
mencari sesuatu yang baru, otoritas yang berpusat pada manusia dalam semua bidang
termasuk politik, masyarakat, budaya, ide-ide dan agama.”4
Penolakan GZB tidak adanya otoritas kemutlakan dalam sebuah keagamaan dari sudut
pandang kekristenan merupakan perlu dikritisi karena dapat mengkaburkan otoritas firman
Allah.Ajaran GZB telah telah menyebar di semua line kehidupan manusia dikarenakan
ideologi yang ditawarkan GZB mampu menarik minat orang-orang walau mereka sudah
memiliki agama formal. GZB menyatakan bahwa dalam diri manusia ada potensi-potensi
“ilahi” yang membuat dia mampu melakukan apapun tanpa bergantung kepada siapapun,
hingga akhirnya akan menyebabkan manusia berpusat pada “humanis” bukan lagi kepada
Tuhan. Bila tidak berhati-hati menyikapinya, maka GZB akan mengkaburkan otoritas doktrin-
doktrin kitab suci khususnya kekristenan. Apakah GZB itu? Zamannya yang baru, ataukah
manusianya yang baru atau apa yang menjadi butir-butir dari ajaran GZB, jika ini suatu paham
dalam kepercyaan? Kalau ajaran GZB yang baru apa sebenarnya yang menjadi perbedaan
antara ajaran GZB dengan ajaran kekristenan. Artikel ini berfokus membahas bagaimana
dimulainya pergerakan GZB? Bagaimana ideologi GZB itu? Di mana letak penyimpangan
ideologi GZB ini jika ditinjau secara teologis dari ranah perspektif kekristenan.
1H Berkhof & Enklaar, Sejarah Gereja (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2001) 16. 2Ibid., 17. 3Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru (Bandung: Yayasan Kalam Hidup, 1996). 4Thomas Thwang, The Origin of Religions (Korea: AMI Publikasi, 2013), 168.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Menurut Abdurahman penelitian dapat diartikan sebagai upaya atau kegiatan yang
bertujuan untuk mencari jawaban yang sebenar-benarnya terhadap suatu kenyataan atau realita
yang dipikirkan atau dipermasalhkan dan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah tertentu yang
berguna, baik bagi aspek keilmuan maupun bagi aspek guna laksana praktis.5 Metode yang
digunakan dalam penulisan artikel ini ini adalah metode deskrptif dan analitis. Kemunculan
ajaran Gerakan Zaman Baru yang begitu pesat penyebarannya dan membuat agama formal
dipertanyakan keabsolutannya khususnya dalam lingkup ajaran kekristenan diuraikan secara
gamblang. Penelitian ini menguraikan bagaimana pergerakan GZB dan ajaran GZB melalui
pendeskripsian GZB, serta dianalisis dalam bingkai teologi Kristen. Untuk mendespripsikan
dan menguraikan ajaran GZB, berbagai literatur penulis gunakan khususnya yang berkaitan
dengan buku-buku yang berkaitan dalam topik pembahasan pada artikel ini.
PEMBAHASAN
Deskripsi Gerakan Zaman Baru
Thwang mengemukan “Gerakan Zaman Baru adalah sebuah gerakan keagamaan yang
menyembah iblis dengan menggabungkan spiritualitas semua agama setanik dalam sejarah
manusia menjadi satu.6 Sedangkan menurut Herlianto Gerakan Zaman Baru adalah kebang-
kitan agama-agama dan tradisi kuno terutama yang berasal dari Timur (oriental), dan
mempengaruhi kebudayaan umum dalam bentuk kebatinan timur, filsafat moderen, psikologis,
sains, termasuk fiksi sans (science fication).7 Albert Nolan pun mengemukakan bahwa “GZB
adalah agama-agama alam (Pantheisme) kuno terutama yang berakar kuat khususnya di India
dan Cina, dan dapat dikatakan, bahwa GZB menghidupkan kembali ajaran reinkarnasi ke
dalam jubah psikologi, ilmu pengetahuan, dan teknologi humanistis dari Barat.8 Oleh karena
itu GZB bukanlah sejenis agama yang asal-asalan yang tidak jelas pertaliannya, karena sifat
dari GZB terletak pada kesubzektifan agama serta tidak ortodoks.9 Dari berbagai pemaparan
arti mengenai GZB di atas, maka penulis merangkum arti GZB dalam penulisan artikel ini
adalah gerakan keagmaan yang disatukan dari berbagai keragaman sekte, dan dalam
mempersatukan itu berbagai sarana dipergunakan seperti yoga, meditasi, sains, fiksi, filsafat
guna mendapatkan pengalaman spiritualitas, serta menolak konsep kemutlakan otoritas Kitab
Suci kekristenan karena unsur alam dan manusia dipandang memiliki kekuatan keilahian.
Akar dari GZB berasal dari Babiloni10, namun mulai merebaknya GZB di segala
penjuru dunia sejak tahun 1960-an. Herlianto mengemukakan GZB merupakan suatu gerakan
5Ating Somantri Maman Abdurahman, Sambas Ali Muhidin, Dasar-Dasar Metode Statistika Untuk
Penelitian (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 13. 6Thomas Thwang, The Origin of Religions. 7Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 37. 8Albert Nolan, Jesus Today (Yogyakarta: Kanisius, 2009), 37. 9Ruth H. Tucker, Anathor Gospel (Malang: Gandum Mas, 2007), 435. 10Jika ditelusuri kemunculan agama di babilonia dipelopori oleh Nimrod. Ada tiga dewa utama yang
disembah dalam agama babilonia yaitu dewa yang bernama Nimrod (suami), dewi Semiramis, (istri), dan dewa
yang bernama Tamus (anak). Dari berbagai referensi bahwa akar dari GZB bermulanya dari Babilonia ini.
Voice of HAMI: Jurnal Teologi dan Pendidikan Agama Kristen, Vol 3, No 1, Agustus 2020
spontan yang menyebar ke seluruh dunia dalam waktu tiga dasawarsa terakhir sejak dasawarsa
1960.11 Kemunculan GZB ini disebabkan karena agama-agama formal khususnya sementik
tidak langsung bisa memberikan ketenangan batin, jiwa, saat manusia diperhadapkan dengan
susana hati yang gundah gulana. Akibatnya manusia berlomba-lomba mencari komintas-
komunitas agar ketengan jiwa mereka miliki namun yang ada hanyalah ketengan semu.
Mereka melakukan hal ini karena agama formal tidak bisa menjawab permasalahan
yang mereka alami, belum lagi agama yang satu mengklaim lebih benar dari agama yang lain.
Efek dari semua itu muncullah orang-orang yang meramu semua ajaran agama-agama yang
sah yang ada di dunia ini seperti Kristen, Islam, Hindu, Budha, termasuk tradisi kunoTimur
sehingga menghasilkan ajaran gado-gado.12 Apa yang paling dicari oleh penganut GZB adalah
sebuah pengalaman gaib dan wahyu. Untuk itu penganut GZB berusah menemukan cara-cara
untuk mendapatkan pengalaman gaib terlepas dari agama manapun hal tersebut berasal.13
Tidak heran penganut GZB bisa saja menggunakan sihir, mantra, atau kartu tarot, hororoskop,
hipnotis, musik gila-gilaa,pengalaman seksual aneh, asketisme, atau mereka akan mencoba
menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi.14
Dengan mencampur-adukkan semua paham agamawi dunia dan menggunakan
berbagai sarana sebagai metode untuk mendaptkan pengalaman spiritualitas, motif GZB
tentunya manarik orang sebanyak-banyaknya sehingga ideologi GZB dianut setiap individu.
Jika mengkaji secara menyeluruh aliran GZB idelogi lebih benafaskan agama alam yang sarat
dengan “mistik.” Cara hidup dengan meramu semua ajaran agama inilah sebagai ciri khas
GZB yang dikenal sebagi istilah “New Age Movement.” Seperti yang dikemukakan oleh teolog
Herlianto kemunculan GZB banyak mengadopsi ajaran-ajaran alam seperti Zen Budhisme,
Taoisme, Yoga.15
Sarana Penyebaran Ideologi Gerakan Zaman Baru
Pesatnya perkembangan teknologi pada masa kini di belahan dunia semakin mem-
persempit jarak di antara manusia. Sebab, sekalipun manusia berada di pelosok dunia tetapi
dengan kemajuan teknologi dapat menghubungkan antara yang satu dengan yang lain. Dengan
adanya teknologi batas benua tidak lagi menjadi masalah bagi manusia untuk berkomunikasi
antara satu dengan yang lain karena sudah difasilitasi oleh teknologi yang dikembangkan dan
diciptakan ilmu pengetahuan. Dengan berkembangnya kemajuan teknologi, menguntungkan
penyebaran ideologi GZB menjadi berkembang pesat karena adanya prasarana untuk
mempropogandakan ideologi GZB.Tucker berkata Agama baru yang paling populer dan
dipublikasi beberapa tahun kerakhir adalah New Age Movement.16
11Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 37. 12“AWAS BAHAYA GERAKAN ZAMAN BARU (NEW AGE MOVEMENT) | Pondok Tadabbur,”
accessed April 27, 2020, http://www.fadhilza.com/2011/02/kehidupan-manusia/awas-bahaya-gerakan-zaman-
baru-new-age-movement.html. 13Thomas Thwang, The Origin of Religions, 176. 14Ibid. 15Herlianto, Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 38–39. 16Ruth H. Tucker, Anathor Gospel, 432.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Perkembangan teknologi masa kini tentunya membawa keuntungan kepada aliran
GZB, sebab melalui teknologi aliran ini dapat secara bebas mengkampanyekan paham mereka
kepada penjuru manusia yang ada di belahan bumi. Selain sarana teknologi yang digunakan
oleh GZB dalam menyebar-luaskan pahamnya, film-film juga merupakan sarana yang dipakai
GZB dalam membawa ideologinya kepada umat manusia.17 Pendapat senada dikemukakan
oleh Muhammad Pizaro Novelan bahwa film seperti Avatar mengajarkan bahwa manusia tidak
akan mati justru akan bersatudengan “Roh Eywa” yang sangat mencirikan ideologiGZB dalam
film ini. Hwang pun berkata bahwa banyak dari musik, film, seni dan drama dunia telah begitu
dipengaruhi oleh gerakan GZB dan gerakan ini bahkan telah merambah jauh ke dalam gereja-
gereja. Meditasi musik dan irama musik rock Zaman Baru telah meresap ke dalam lagu pujian
gereja.18
Selan film sebagai sarana GZB menyebarluaskan ideologinya majalah dan buku juga
merupakan sarana yang dipakai aliran ini untuk menyebarluaskan kepercayaan GZB. Seperti
buku “Out on a Limb” yang ditulis oleh Shirley Maclaineyang isinya mengisahkan kehidupan
ziarah kerohaniannya dari keraguannya terhadap ajaran Kristen.19 Tak hanya itu saja teolog
Handoko juga mengemukakan bahwa artis-artis dunia juga turut mempropogandakan ideologi
dari GZB ini sehingga mempermudah penyebarluasan aliran GZB ini kepada manusia.20
Tokoh-tokoh Gerakan Zaman Baru di antaranya adalah: Ram Dass, Shirley Maclaine,
Davin Spangler, dan Judith Skutch. Dass adalah seorang berdarah Yahudi tulen yang memiliki
nama lahir Richard Albert. Kemudian ia berguru ke India untuk memenuhi hasrat spiritua-
litasnya dan pulang dari India langsung dengan nama baru, sambil menyatakan diri sebagai
guru besar yang menganut ideologi GZB bersamaan dengan dicanangkannya Zaman Baru.21
Shirley Maclaine merupakan bintang film dan aktris TV Hollywood. Ia dikategorikan seorang
penganut GZB lewat sejumlah tulisannya yang sebagian sudah difilmkan, antara lain “Out on
Limb” pada tahun (1983) dan “Dancing in the Lighttahun (1985), maupun serangkaian
ceramahnya, ia menggambarkan pengalaman atau pengembaraan spiritual dan keyakinannya
yang khas dari GZB termasuk mengenai reinkarnasi, mantera dan yoga.
Davin Spangler adalah pemimpin GZB. Dalam karya utamanya yang berjudul “The
Birth of a New Age” pada tahun 1976, Spangler berkata: “Lucifer berkarya dalam diri kita
untuk menuntun kita kepada keutuhan, ia menyatakan hal ini karena dalam hidupnya ia sering
bertemu dengan dunia roh. Selain itu ia mempunyai pemikiran mengenaipembangunan sistem
17Film-film yang berunsur ideologi GZB yaitu, Avatar, Naruto, Harry Potter, film ini masuk kategori
dalam aliran GZB karena film ini kental dengan pemikiran GZB atau “Human Oriented” artinya segalanya
tergantung pada manusia “NARUTO, Dkk.: ‘NEW AGE MOVEMENT.’ | SABDA Space - Komunitas Blogger
Kristen,” accessed Maret 27, 2020, https://www.sabdaspace.org/naruto_dkk_new_age_movement. 18Thomas Thwang, The Origin of Religions, 183. 19Majalah GZB yaitu “Meditation”, “Yoga” “Jurnal Gnosis.”Majalah inilah yang membantu publisitas
paham GZB. Ruth H. Tucker, Anathor Gospel, 473–453. 20Artis-artis yang membantu publisitas aliran GZB ialah Yoko Ono, Yanni, Diana Ross, Sylvester
Stallone dan John Denver. 21Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja. (Jakarta: BPK Gunung Mulia,
dan struktur organisasi GZB secara lebih profesional, yang mencakup reorganisasi dunia bisnis
dan politik berdasarkan prinsip-prinsip GZB. Judith Skutch sebagai seorang pengacara dari
kalangan GZB sejak dini di New York City. Namanya merebak berkat publikasi beberapa jilid
karyanyayang berjudul “A Course in New Age” pada tahun 1975. Selain itu Skutch terkenal
dalam mengkumandangkan bahwa seseorang dapat mencapai keinginannya dengan
kemampuan dirinya karena mukzijat dapat dihasilkan melalui kekuatan batin seseorang tanpa
perlu intervensi dari Tuhan.
Ajaran Gerakan Zaman Baru
Tentang Tuhan
Pokok ajaran GZB mengenaiTuhan diyakini bersifat Pantheis, yang mempercayai
bahwa “semua adalah tuhan dan tuhan adalah semua.” Yang disebut Tuhan tidak lain adalah
suatu kekuatan (power/force), kesadaran atau energi kosmis yang tidak berpribadi (makro
kosmos), kesadaran atau energi kosmis yang tidak berpribadi (makro kosmos) dan manusia
adalah bagian kecil dari kekuatan/energi kosmis itu.” Pendapat senada pun dikemukakan oleh
Aritonang bahwa GZB berpendapat bahwa Allah itu bersifat impersonal(tidak berpribadi)
dengan kata lain tidak memiliki eksistensi.22 Ajaran GZB tentang Tuhan yang sarat dengan
unsur panteisme menjadikan bahwa tumbuh-tumbuhan, siput dan lainnya mengambil bagian
dalam esensi yang ilahi.23 Tuhan yang diyakini oleh penganut GZB tidak sebagaimana
diyakini oleh orang Kristen pada umumnya sebagai pencipta alam semsta, karena bagi peng-
anut GZB semua yang ada dalam alam semesta ini dapat menjadi “allah”, karena didasarkan
pada kepercayaan adanya unsur-unsur keilahian yang terkandung di alam semsta ini.
Tuhan yang bersifat Panteisme yang dipercayai GZB secara tegas pun mereka menolak
Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat, karena Yesus dipahami oleh penganut GZB
hanya sebatas tokoh agama saja. Penganut GZB meyakini bahwa penebusan dosa dan
penumpahan darah melalui pengorbanan Kristus ditolak secara tegas karena dianggap tidak
ada artinya apalagi dampaknya. Alasan yang signifikan mengapa penganut GZB menolak
Kristus serta karya penebusan-Nya bagi umat manusia, karena aliran ini berkata bahwa
manusia dapat menyelamatkan diri dengan kekuatan yang ada dalam dirinya tanpa perlu
bergantung pada Kristus apalagi mengakui peran Kristus dalam penebusan dosa sebagaimana
yang diyakini orang Kristen dalam karya Kristus.
Manusia
Manusia dalam konsep kepercayaan GZB dipahami sebagai “allah” yang secara
tersamar. Hanya pengabadian yang menghalangi kita untuk menyadari realitas keilahian kita.
Tujuanmanusia menurut analisis GZB sebagaimana yang diungkapkan oleh Theodore Roszak
“membangunkan allah yang sedang tertidur di dalam hakekat manusia yang terdalam.”24 Hal
senada dikemukakan oleh Herlianto bahwa GZB mengajarkan manusia adalah energi/roh yang
22 Jan S. Aritonang, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja., 446. 23 Dougla R. Groothuis, Membuka Topeng Gerakan Zaman Baru, 3rd ed. (Surabaya: Momentum, 2008),
22. 24 Theodore Roszak, Unfinished Animal (New York: Harper and Row, 1977), 225.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
menyembah Dia dan mengangungkan Allah sebagai pencipta dari isi dunia ini.Moody
mengemukakan “Allah itu transenden, maka yang kita maksudkan ialah bahwa Allah itu sama
sekali berbeda dengan ciptaan-Nya.31 Dengan segala ciptaan yang ada dalam tatanan dunia ini,
itu membuktikan Allah menyatakan diri-Nya kepada ciptaan-Nya. Allah juga merupakan
sumber dan pemelihara segenp kehidupan yang ada: tanaman, hewan, manusia (Maz. 36:10;
Yoh. 5:26). Hal senada dikemukakan oleh Enns “Allah telah juga menyatakan diri-Nya kepada
semua umat manusia melaui pemeliharaan dan pengontrolan-Nya (Mat. 4:5; Kis. 14:15-17),
sehingga umat manusia harus menanggapi kemurahan Allah itu.32
Konsep Tuhan yang monoteisme yang diajarkan oleh Alkitab dapat ditelusuri melalui
ayat-ayat nats berikut ini (Ul. 6:4; 32:39; 2Sam. 7:22; 1 Raj. 8:22-23; Yes. 44:60). Nats yang
tertulis dalam Alkitab itu menuliskan secara jelas panteisme tidak diterima dalam kekristenan
karena itu merupakan penyimpangan. Alkitab mengajarkan Tuhan yang tertulis dalam Alkitab
menyatakan diri kepada manusia melalui Yesus Kristus sebagai perwujudan ALLAH dalam
kekuasaan-Nya. Paulus menyatakan Ia ada terlebih dahulu dari segala sesuatu dan segala
sesuatu ada di dalam Dia (Kol. 1:17). Pendapat senada dikemukakan oleh Rryie menge-
mukakan kekekalan tidak hanya berarti Kristus sudah ada sebelum kelahiran-Nya atau bahkan
sebelum penciptaan, tetapi bahwa Ia selalu ada, selama-lamanya.33Bila ayat-ayat Alkitab
menunjukkan perbedaan pencipta dan ciptaan, maka Tuhan yang bersifat panteis sebagaimana
diyakini oleh GZB merupakan kekeliruan dari iman Kristen. Tuhan dalam kekristenan terlihat
jelas berpribadi hal ini ditunjukkan oleh sifat dan atribut-atribut kemahakuasan-
Nya.Mempercayai unsur-unsur alam semesta sebagai Tuhan sama sekali tak berdasar karena
bumi dan alam semesta ini ada yang menciptakan yaitu TUHAN (Kej. 1:1; Maz. 33:6).
29“Memahami Gerakan Zaman Baru Secara Proporsional,” accessed Januari 27, 2020,
http://www.glorianet.org/index.php/manati/1062-gerakan. 30Humanisme Dan Gerakan Zaman Baru, 43. 31Tony Evans, Teologi Allah (Malang: Gandum Mas, 1999.), 44. 32Paul Enns, The Moody Hanbook Of Theology (Malang: SAAT, 2010), 228. 33Charles C Ryrie, Tologi Dasar I, 17th ed. (Yogyakarta: ANDI, 2010), 353.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)
Suci (dalam penipuan) lebih jauh menggambarkan inteleknya (Mat. 4:5-6). Emosi setan
terlihat dari keinginan dirinya sendiri di atas kasa Allah (Yes. 14:12-17).40 Tidak adanya setan
dan menyebut aspek negatif dari keilahian alam semesta merupakan penyimpangan ajaran dari
Alkitab. Alkitab menulis dan mengajarkan setan memiliki eksistensi, ia melawan Tuhan,
menipu dan menjerat manusia, serta menjerusmuskan setiap orang untuk hidup dalam dosa.
Apa yang terjadi dalam dunia ini sudah membuktikan eksistensi setan dan segala bentuk apa
yang diperbuatnya.
Berdoa dengan Mengosongkan Pikiran
Ensiklopedi Alkitab Masa Kini memberikan definisi doa sebagai perbuatan tertinggi
yang dapat dilakukan oleh roh manusia dan dapat juga dipandang sebagai persekutuan dengan
Allah, selama penekanannya diberikan kepada prakarsa Ilahi. Seseorang berdoa karena Allah
telah menyentuh rohnya.41 Sedangkan menurut White doa adalah nafas jiwa. Itu adalah rahasia
kuasa rohani. Tidak ada sarana kasih karunia lain yang dapat menggantikan, dan membuat
kesehatan jiwa terpelihara. Doa membawa hati dekat kepada Sumber kehidupan, dan menguat-
kan persendian dan otot pengalaman keagamaan. Melalaikan kebiasaan berdoa atau berdoa
secara tidak teratur, sekarang dan seterusnya, yang kelihatan nyaman, membuat engkau lepas
dari Allah.42
Saat membaca Alkitab, rangkain makna doa dapat dipahami dalam berbagai hal
diantaranya, doa sebagai bagian dari interaksi dengan Tuhan (Mat. 6:6), doa juga bagian dari
permohohanan agar mendapatkan kekuatan dari Allahserta meminta berkat kepada-Nya (2
Tes. 3:1; 1Tes. 13:18; ). Makna doa juga digambarkan dalam Alkitab sebagai sarana Tuhan
menyatakan maksud dan rencana-Nya untuk dilakukan oleh para hamba-Nya (Kis. 2). Ayat-
ayat yang ditulis dalam Alkitab mengenai berdoa tidak menunjukkan agar mengosongkan
pikiran supaya bersatu dengan alam smesta. Justru sebaliknya Alkitab mengajarkan ketika
berdoa, peran akal dan pikiran pun hadir disana karena ketika berdoa kepada Tuhan, kata-kata
yang diucapkan akal sehat atau pikiran berperan.
Kitab Suci tidak mengajarkan berdoa dengan cara bermeditasi, justru meditasi
merupakan bagian dari parktik-praktik yang mengandung unsur sinkritisme di dalamnya.
Meditasi dikatakan erat kaitannya dengan sinkristisme karena meditasi mengajarkan berfokus
pada alam semesta, sementara berdoa dalam perspektif Alkitab berfokus kepada Tuhan
sebagai pencipta hidup manusia. Hwang mengemukakan “latihan-latihan meditasi pada
akhirnya adalah sebuah bentuk pemujaan terhadap iblis.43 Mereka yang mengakui ketika
berdoa dengan cara bermeditasi mendapatkan ketenangan batin dan kedaiman, itu merupakan
hal semu. Padahal Alkitab telah jelas mengatakan bahwa jawaban dari seluruh kebutuhan dan
persoalan hidup ini ialah doa dan iman. Hal ini dikemuakan oleh rasul Paulus agar, "Janganlah
hendaknya kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu
40Paul Enns, The Moody Hanbook Of Theology, 360–61. 41Ensiklopedia Alkitab Masa Kini Jilid I (Jakarta: Yayasan Komunikasi Bina Kasih/OMF, 2007), 249. 42Ellen G. White, Pelayanan Injil (Bandung: Indonesia Publishing Hause, 1995), 226. 43Thomas Thwang, The Origin of Religions, 179.
Mengkritisi Gerakan Zaman Baru secara Teologis (Simon Petrus Siagian)