Top Banner
MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATA www.humas.unsyiah.ac.id EDISI 238 . AGUSTUS 2019 ISSN 0215-2916 TONG SAMPAH PINTAR BERBIAYA MURAH SKULA; EDUKASI OFFLINE UNTUK NARAPIDANA ANAK MENJAGA KESEHATAN SAAT KEBAKARAN HUTAN
25

MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

Feb 18, 2020

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

MENGGALI POTENSI DESADENGAN KULIAH KERJA NYATA

w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d

EDISI 238 . AGUSTUS 2019IS

SN 0

215

-29

16

TONG SAMPAH PINTAR BERBIAYA MURAH

SKULA;EDUKASI OFFLINE UNTUK NARAPIDANA ANAK

MENJAGA KESEHATAN SAAT KEBAKARAN HUTAN

Page 2: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019EDISI 230 . DESEMBER 2018

IFTITAH2 XXX 3

KULIAH Kerja Nyata Universitas Syiah Kuala (KKN Unsyiah) merupakan intrakurikuler wajib yang berbentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan mahasiswa dalam membangun desa. Kegiatan yang berbasis tridarma perguruan tinggi ini diarahkan, dikelola, dan disesuaikan dengan kebutuhan dasar pengembangan desa. Ini dilakukan demi terciptanya hubungan timbal balik antara mahasiswa, masyarakat, dan pembangunan itu sendiri.

Program KKN Unsyiah berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M). Kegiatan ini telah dilaksanakan sejak tahun 1973 dengan status sukarela. Saat ini, KKN Reguler telah menjadi kegiatan intrakurikuler wajib yang harus diambil atau diikuti oleh mahasiswa dalam lingkungan Unsyiah. Dalam setahun, program ini dilakukan sebanyak dua kali, di mana per angkatannya diikuti sekitar 2.000 mahasiswa. Dan ini adalah jumlah yang cukup besar.

LP2M berupaya mengurangi jumlah peserta KKN Reguler dengan menghadirkan KKN Nonreguler. KKN

Nonreguler terdiri dari beberapa varian seperti KKN Internasional, KKN Tematik, KKN Kebangsaan, KKN Revolusi Mental, dan sebagainya. Upaya yang dilakukan ini memberi dampak positif terhadap pelaksanaan KKN di Unsyiah.

Adapun hal utama yang diharapkan oleh Unsyiah dari pelaksanaan KKN ini, yaitu kehadiran mahasiswa mampu memberikan solusi terhadap permasalahan masyarakat di desa. Bukan itu saja, diharapkan manfaat KKN tidak hanya dirasakan saat mahasiswa ada di desa, tetapi juga ketika mereka pergi pun manfaat tetap dirasakan oleh masyarakat.

Sebagaimana diketahui, KKN merupakan program pemerintah di bidang pendidikan bagi mahasiswa. Oleh karena itu, KKN harus didukung oleh semua elemen. Butuh partisipasi dari semua pihak khususnya pemerintah daerah dan masyarakat desa. Sebab keberhasilan dari program ini merupakan tanggung jawab bersama demi terwujudnya desa yang maju dengan masyarakat yang aktif dan kreatif. (Redaksi)

KKN dan Manfaatnyabagi MasyarakatChairil Munawir MT, S.E. M.M.Kepala Humas Unsyiah

Page 3: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

IZIN TERBIT

DITERBITKAN OLEH

PERINTIS

PEMBINA

PENASIHAT BIDANG REDAKSI

PENASIHAT BIDANG

ADMINISTRASI & PENGEMBANGAN

KETUA PENGARAH

PEMIMPIN REDAKSI

WAKIL PEMIMPIN REDAKSI

REDAKTUR PELAKSANA

SEKRETARIS REDAKSI

EDITOR

PEWARTA

FOTOGRAFER

LAYOUTER

ADMINISTRASI & KEUANGAN

LOGISTIK

SIRKULASI

WEB MASTER

STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987

Humas Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh

Prof. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.);

T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)

Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah

Kuala)

Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur

BC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)

Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II)

Abdul Rochim, S.Sos. M.Pd

Chairil Munawir MT, S.E. M.M.

Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.

Rika Marlia, S.E. M.M.

Uswatun Nisa S.I.Kom. M.A.

Ferhat, S.E. M.M.

Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |

Muksalmina, S.Sos.I.

Syahri Afrizal, S.I.Kom.

Sayed Jamaluddin

Nadia Ulfa, A.Md.

Munawar, S.H.

Saidi

Muhammad Iqbal, S.I.Kom.

WARTA UNSYIAHEdisi 238. Agustus 2019

ISSN 0215-2916Tebal Isi 48 Halaman

DITERBITKAN OLEHHumas UniversitasSyiah Kuala

TWITTER@univ_syiahkuala

YOUTUBEUnsyiah TV

WEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.id

[email protected]

INSTAGRAM@univ_syiahkuala

[email protected]

Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email: [email protected] (600-700 kata)

REDAKSI

DAFTAR ISI

IFTITAH 3KKN dan Manfaatnya bagi Masyarakat

EDUKASI 6-7SKULA;Edukasi Offline untuk Narapidana Anak

MAHASISWA 8-9Menyulap Buah Tanjung Menjadi Tepung Antidiabetes

FOKUS 10-15Menggali PotensiDesa dengan KuliahKerja Nyata

KKN Berkelanjutan Menuju Desa Binaan

PAKAR 16Kampung Pengabdian di Negeri Seberang

PENGABDIAN 18-19FKep Unsyiah Bakti Sosial ‘Gempar’ di Lhoong

KREATIF 20-21Kumpulan Puisi M. Ramzi, S.Pd, M.Pd

PROFIL 22-23Raisha FathimaSegudang Prestasi dari Perempuan Pencinta Kopi

SEHAT 28-29Menjaga Kesehatan Saat Kebakaran Hutan

PERSPEKTIF 30-31KKN Kebangsaan; Lahirkan Kader Bangsa yang Cinta Tanah Air

RISET 32-34Identifikasi Jumlah Klorofil Daun Tunggal dan Daun

Majemuk

FAKULTAS 36-37Tong Sampah Pintar Berbiaya Murah

ENGLISH 38-39Journey to the New History of International KKN

MUTU 42-43Pekerti untuk Tingkatkan Kompetensi

RELIGIA 40-41Enam Kewajiban Muslim terhadap Muslim Lainnya

KABARHadapi Revolusi Industri 4.0, Unsyiah Gelar Konferensi Internasional ICATES dan ACEC

22

Page 4: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

EDUKASI 7

Aplikasi ini sengaja didesain secara offline (tidak terhubung ke jaringan internet) mengingat kebijakan LPKA yang tidak membenarkan anak-anak binaannya menggunakan perangkat pintar (smartphone, tablet, laptop, komputer) dalam kegiatan sehari-hari maupun saat proses belajar. Berangkat dari masalah itulah tim berinisiatif untuk mengembangkan aplikasi yang penggunaanya hanya menggunakan jaringan offline yang bersumber dari laptop sekaligus digunakan sebagai server dan tempat pengisian materi.

SKULA dikembangkan dalam dua versi yaitu android dan website. Untuk versi website digunakan oleh koreksional LPKA (sipir penjaga) untuk mengisi materi sesuai dengan kebutuhan ajar. Sedangkan anak binaan menggunakan tablet yang disediakan oleh LPKA di mana materi akan otomatis terunduh jika sudah terhubung ke jaringan offline yang tersedia. Koreksional dapat menambahkan, menghapus, maupun mengedit materi ajar secara mandiri. Sedangkan untuk anak binaan hanya dapat melihat saja materi yang diunggah oleh koreksional agar penggunaan tablet masih dapat terkontrol.

Namun, karena tidak adanya fasilitas yang tersedia, anak binaan menggunakan tablet yang disediakan oleh tim PKM selama kegiatan berlangsung di LPKA.

Perlu diketahui bahwa materi dan bahan ajar yang dimaksud di sini bukanlah materi ajar seperti di sekolah umum. Namun, materi ajar berfokus kepada peningkatan optimisme anak, sehingga materi disediakan berhubungan dengan motivasi, nilai moral, dan pengetahuan tambahan untuk mereka setelah selesai dibina nanti. Kekhawatiran mereka terhadap pandangan masyarakat sekitar yang membuat mereka takut untuk melanjutkan kehidupan setelah

Sejak pemberlakuan Undang-undang Nomor 11 Tahun 2012 tentang Sistem

Peradilan Pidana Anak, Lembaga Pemasyarakatan Anak diganti menjadi Lembaga Pembinaan Pidana Anak (LPKA). Anak-anak yang dikenakan pidana di LPKA berhak memperoleh pendampingan dan pendidikan yang baik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Proses pembinaan narapidana anak ini haruslah berbeda dengan

digunakan oleh anak-anak. Aplikasi tersebut merupakan hasil kolaborasi program studi (prodi) Psikologi dan Informatika. Tim ini diketuai oleh Adelia Safitri dari prodi Informatika, dan beranggotakan Fifyn Srimulya Ningrum dari prodi Psikologi dan Mariza Agustia dari prodi Informatika. Penyebutan SKULA didasari dengan penyebutan sekolah yang dalam bahasa Aceh, yaitu sikula. Namun, dengan beberapa pertimbangan, aplikasi ini dinamakan SKULA.

SKULA; EDUKASI OFFLINE UNTUK NARAPIDANA ANAK

narapidana dewasa. Pembinaan di LPKA ini bertujuan agar mereka siap jika kembali ke tengah-tengah masyarakat. Selepas pendampingan di sana, mereka juga diharapkan dapat mematuhi nilai-nilai norma hukum serta tidak melakukan pelanggaran kembali.

Hal inilah yang mendorong tim PKM-Karsa Cipta untuk menciptakan aplikasi edukasi pembelajaran offline yang dinamai dengan SKULA yang dapat

dibina.

Maka dari itu, SKULA sangat fokus pada rasa optimisme, baik ketika masih dibina maupun setelah mereka selesai dibina. Materi yang disajikan untuk anak binaan LPKA sendiri merupakan hasil kolaborasi antara dosen program studi Psikologi dan koreksional LPKA, sehingga sudah sesuai dengan kebutuhan anak binaan.

Diharapkan dengan adanya respon positif dari masyarakat, media, dan masyarakat sekitar, aplikasi SKULA mendapat perhatian dari lembaga pemerintahan, LSM dan dapat dimanfaatkan oleh pihak LPKA di daerah lain. []

6 EDUKASI

Adelia Sa�tri, S.KomAlumni Jurusan Informatika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Unsyiah

Page 5: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

MAHASISWA 9

Ide melakukan penelitian tepung antidiabetes dari buah tanjung ini berawal dari tiga tahun lalu.

Saat itu, saya baru menginjakkan kaki pertama kali di Unsyiah. Saya melihat sebagian besar hamparan tanah Unsyiah ditumbuhi tanaman tanjung. Tak hanya di sekitar kampus, buah tanjung juga mudah ditemui di sepanjang jalan Kota Banda Aceh dan sebagian Aceh Besar. Tidak sedikit buahnya jatuh berhamburan ke jalanan. Sayangnya, tidak ada yang memedulikan buah yang memiliki banyak manfaat ini. Buah tanjung

hanya menjadi limbah karena tidak dimanfaatkan dengan baik.

Saya bersama dua orang teman, Nurhaliza (Program Studi Teknik Kimia) dan Nurlaila (Program Studi Teknologi Hasil Pertanian) melakukan inovasi untuk mengolah buah tanjung menjadi produk yang lebih bernilai. Kami mengikuti Program Kreativitas Mahasiswa Bidang Penelitian Eksakta (PKM-PE) 2019 dan mengusulkan proposal “Pemanfaatan Buah Tanjung (Mimusops elengi L) untuk Pembuatan Tepung Antidiabetes”.

jamur dan mikroba. Nantinya ketika disimpan, tepung lebih awet dalam jangka waktu panjang.

Tim kami juga menganalisis kadar air, kadar abu, kadar lemak, kadar protein dan karbohidrat dari tepung yang dihasilkan. Lalu juga dianalisis senyawa flavonoid-nya dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penelitian ini dilakukan di

Kami berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Riset dan Teknologi Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti). Proyek ini berjalan dan dibimbing oleh Dr.Ir. Yanna Syamsuddin, M.Sc, dosen Program Studi Teknik Kimia.

Hasil penelitian yang kami lakukan menunjukkan tepung buah tanjung terbukti dapat menurunkan kadar glukosa dalam darah karena adanya senyawa flavonoid yang sangat tinggi. Selain itu, tepung ini memiliki sifat fisik/warna tepung yang cerah, tekstur yang

lembut, dan lebih tahan lama terhadap pertumbuhan mikroba dan jamur. Kadar protein, kadar karbohidrat, kadar lemak, kadar air, dan kadar abunya pun sudah memenuhi standar SNI-01-37531-2006. Tepung antidiabetes dari buah tanjung ini dapat dijadikan adonan kue, minuman, dan bahan makanan lainnya yang baik untuk dikonsumsi penderita diabetes.

Selain bermanfaat bagi kesehatan, pembuatan tepung buah tanjung ini bagian dari pemanfaatan bahan sekitar yang sebelumnya dianggap limbah menjadi produk bernilai. Sebagai mahasiswa kami dapat menerapkan ilmu yang kami peroleh selama ini, terutama dalam penggunakan peralatan proses dan analisis produk.

Proses pengolahan dari buah menjadi tepung dilakukan melalui proses pengeringan pada temperatur dan waktu tertentu. Ini dilakukan untuk memperoleh tepung dengan daya tahan lama tinggi terhadap pertumbuhan

MENYULAP BUAH TANJUNGMENJADI TEPUNG ANTIDIABETES

8 MAHASISWA

laboratorium Teknik Kimia meliputi laboratorium Satuan Proses dan Operasi, laboratorium kimia dasar dan laboratorium instrumen analisis.

Saat ini, kami masih terus melakukan penelitian mendalam agar ketika dijual nanti, tepung ini dipercaya oleh masyarakat sebagai 100 persen tepung antidiabetes. Sebelumnya, kami telah melakukan pengujian tepung dengan memberikannya kepada mencit (tikus putih). Kemudian diukur kadar gula darah sebelum dan setelah pemberian tepung antidiabetes ini. Dan saat ini, kami tengah mengusahakan izin BPOM (Badan Penyelidik Obat dan Makanan) dan sertifikat halal. Setelah itu, untuk penjualan kami akan menjalin kerja sama dengan klinik herbal dan apotek-apotek terdekat. []

Dan saat ini, kami tengah mengusahakan izin BPOM dan serti�kat halal.

Rahmatun MaulaMahasiswa Program Studi Teknik Kimia, Unsyiah

Page 6: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

MENGGALIPOTENSI DESADENGAN KULIAHKERJA NYATA

Page 7: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

FOKUS12 FOKUS 13

Pembangunan desa harus menjadi isu strategis dalam upaya pemerintah mewujudkan masyarakat yang sejahtera. Desa

memiliki peranan penting untuk menggerakkan ekonomi masyarakat. Potensi yang ada di desa harus digali dan dioptimalkan, sehingga mendorong perekonomian masyarakat sekaligus menjadi peluang terbukanya lapangan kerja. Oleh sebab itu, peran desa tidak boleh diabaikan dan harus menjadi bagian penting dalam rencana pembangunan nasional.

Pernyataan ini diungkapkan oleh Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Direktorat Jendral Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan, Heri Setiawan, S.E., M.S.F saat mengisi kuliah umum di Universitas Syiah Kuala beberapa waktu lalu.

Menurut Heri, pembangunan itu harus bersifat inklusif. Artinya pembangunan harus dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat, termasuk masyarakat desa. Pembangunan tidak boleh hanya untuk segelintir orang atau sebagian daerah saja.

“Untuk itulah, pemerintah terus berupaya mewujudkan pembangunan yang adil dan makmur,” ucap Heri di hadapan ratusan mahasiswa Unsyiah.

Di sisi lain, pembangunan tidak saja menjadi tanggung jawab

pemerintah, tetapi semua lapisan masyarakat harus terlibat aktif termasuk perguruan tinggi. Di sinilah peran perguruan tinggi dibutuhkan, yaitu menjadi penghubung antara ilmu pengetahuan dengan kebutuhan masyarakat.

Selain itu, banyak pengamat pembangunan menilai bahwa untuk menggali potensi desa, sangat penting untuk terlebih dahulu melakukan identifikasi atau pemetaan. Hal ini untuk mengetahui lebih jelas, apa saja potensi desa tersebut yang dapat dikembangkan.

Oleh sebab itu, Unsyiah melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berupaya untuk mengambil peran tersebut. Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) Unsyiah Dr. Taufik Fuadi Abidin, S.Si., M.Tech menilai, KKN merupakan program yang sangat efektif untuk mengidentifikasi secara langsung potensi yang ada di desa.

“Sangat tepat pelaksanaan KKN ini. Karena dengan KKN, mahasiswa bisa langsung menyentuh dengan masyarakat. Mencoba untuk mencari solusi-solusi terhadap berbagai permasalahan masyarakat,” ucap

mengingat kondisi Aceh saat itu dalam suasana yang tidak kondusif.

Taufik mengungkapkan, perjalanan KKN Unsyiah selama ini penuh dinamika. Namun dalam sembilan tahun terakhir ini, KKN Unsyiah telah aktif kembali dan berjalan sangat baik.

“KKN merupakan intrakurikuler wajib dari Unsyiah. Dan ini adalah suatu pencerminan dari tridarma perguruan tinggi, yaitu pengabdian kepada masyarakat,” ucap Taufik.

Selain wujud keterlibatan Unsyiah dalam proses pembangunan, KKN juga bertujuan untuk menumbuhkembangkan kecerdasan interpersonal mahasiswa Unsyiah. Taufik menilai KKN ini sangat penting. Baik bagi masyarakat yang

merupakan objek pembangunan, bagi perguruan tinggi untuk merealisasikan tridarmanya, dan bagi mahasiswa untuk melatih kematangan diri dalam menyelesaikan berbagai persoalan di masyarakat.

Oleh sebab itu, Unsyiah tidak ingin pelaksanaan KKN ini hanya sekadar rutinitas saja. Namun harus memberikan kontribusi nyata dalam proses pembangunan di masyarakat. Untuk itulah, melalui Pusat Pelaksanaan dan Pengembangan Kuliah Kerja Nyata (P3KKN), Unsyiah terus berupaya untuk mengembangkan program KKN. Salah satunya adalah bagaimana pelaksanaan KKN ini bisa berkelanjutan, sehingga program pengabdian ini bisa memberikan manfaat yang lebih luas bagi masyarakat. []

Taufik kepada Warta Unsyiah di ruang kerjanya.

Unsyiah sudah melaksanakan KKN sejak tahun 1973, tetapi dengan status yang berubah-ubah. Dari tahun 1973-1974, statusnya masih sukarela. Tahun 1975-1976, statusnya wajib selektif. Lalu dalam rentang tahun 1977-1979, statusnya menjadi intrakurikuler. Kemudian di tahun 1980-2000, statusnya intrakurikuler wajib dengan bobot empat SKS. Lalu pada tahun 2001-2008, KKN Unsyiah tidak dapat dilaksanakan

Page 8: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

FOKUS14 FOKUS 15

Saat ini, program Kuliah

Kerja Nyata (KKN)

Universitas Syiah Kuala

telah memasuki angkatan

ke-17. Dalam setahun,

Unsyiah melaksanakan dua kali KKN

Reguler. Di mana setiap angkatan itu

diikuti sekitar 2.000 mahasiswa. Seperti

pelaksanaan KKN Unsyiah terakhir

kali di Kabupaten Bireuen yang diikuti

2.211 mahasiswa.

Kepala Pusat Pelaksanaan dan

Pengembangan Kuliah Kerja

Nyata (P3KKN) Unsyiah Prof. Dr. drh.

Tongku N Siregar, MP. menjelaskan,

bahwa jumlah tersebut sebenarnya

masih kurang cukup. Mengingat

mahasiswa Unsyiah yang masuk

setiap tahunnya mencapai 6.000

orang. P3KKN pun berupaya untuk

mengurangi jumlah peserta KKN

Reguler. Seperti saat ini, di mana

pelaksanaan KKN telah banyak

variannya; KKN Internasional,

KKN Tematik, KKN Reguler, KKN

Kebangsaan, KKN Revolusi Mental,

dan lain-lain.

“Mahasiswa kita masuk 6.000, maka

harus dikurangi 6.000. Jadi kalau tidak

dikurangi dengan varian lain ini, maka

jumlah ini tidak tertampung,” ungkap

Tongku.

Di sisi lain, Tongku menilai indikator

kesuksesan KKN itu adalah harus

memiliki legacy. Artinya manfaat dari

KKN tidak hanya saat mahasiswa ada

di desa tersebut, tetapi ketika mereka

pergi dan datang kembali dalam dua

atau tiga tahun lagi. Program KKN

tersebut masih dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat.

Misalnya di suatu desa tidak ada TPA,

maka kewajiban mahasiswa bukanlah

mengajar di TPA. Tapi bagaimana

membentuk sistem. Melakukan

kerja sama dengan perangkat desa

untuk mengatur manajemen atau

pengelolaannya agar TPA itu terus

berkelanjutan.

“Makanya saya bilang, salah satu ciri

KKN yang berhasil adalah adanya

legacy atau warisan yang ditinggal.

Jadi yang dibangun itu adalah

sistem, bukan program-program

demonstratif,” pungkasnya.

Oleh sebab itu, saat ini P3KKN telah

mengembangkan program KKN yang

bisa menjawab semua permasalahan

tersebut. Program yang merupakan

gagasan murni dari P3KKN ini bernama

KKN Desa Binaan.

Tongku menjelaskan, KKN Desa

Binaan merupakan program lanjutan

dari KKN Reguler. Kedua KKN ini

dilaksanakan di lokasi yang sama,

tetapi pada waktu yang berbeda.

Mulanya mahasiswa KKN Reguler

melakukan identifikasi atau

melakukan sejumlah program di

suatu desa. Setelah KKN Reguler

usai, Unsyiah kemudian mengirimkan

mahasiswa lainnya untuk mengikuti

KKN Desa Binaan di desa tersebut.

Mahasiswa inilah yang akan

melanjutkan program yang belum usai

atau melaksanakan program baru.

Program ini telah dilaksanakan untuk

pertama kalinya di tiga desa Kabupaten

Aceh Jaya. KKN Desa Binaan dinilai

efektif untuk mengembangkan potensi

desa. Hal ini terlihat dari kesediaan

Pemerintah Kabupaten Aceh Jaya

untuk merevisi anggarannya sebesar

Rp200 juta untuk program KKN Desa

Binaan ini.

“Jadi KKN Reguler harus diikuti dengan

KKN Desa Binaan, sehingga dalam

2-3 tahun desa tersebut menjadi desa

mandiri,” ujarnya.

Kepala Lembaga Penelitian dan

Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M)

Unsyiah Dr. Taufik Fuadi Abidin,

S.Si., M.Tech. mengungkapkan, KKN

Desa Binaan adalah wujud komitmen

Unsyiah agar pelaksanaan KKN terus

berkesinambungan. Tidak hanya

terpaku pada KKN Reguler yang

berlangsung cuma satu bulan saja.

Adapun indikator desa binaan

salah satunya adalah desa tersebut

memiliki produk yang potensial

untuk dikembangkan. Misalnya di

Bireuen, di sana ada usaha keripik

yang kemasannya bisa diperbarui atau

penjualannya bisa berbasis online.

Desa Binaan ini adalah desa terpilih

dari berbagai desa yang menjadi lokasi

KKN Reguler. Setelah melihat potensi

yang ada, para Dosen Pembimbing

Lapangan (DPL) dan Koordinator

Camat Mahasiswa memberikan

rekomendasi desa mana saja yang perlu

ditindaklanjuti sebagai desa binaan.

“Saat KKN di Bireuen, ada 11 desa

binaan yang kita rekomendasikan

untuk dilanjutkan oleh pemerintah

kabupaten. Ini merupakan permintaan

Pemkab sendiri, desa mana yang perlu

dibina,” ungkap Taufik.

Oleh sebab itu, program KKN ini

sangat penting untuk mengidentifikasi

potensi apa saja yang bisa

dikembangkan di desa. Melalui KKN

pula, Unsyiah sebagai perguruan tinggi

bisa merealisasikan tridarma perguruan

tingginya dan turut andil dalam

pembangunan bangsa. []

KKN BERKELANJUTANMENUJU DESA BINAAN

14 FOKUS

Page 9: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

PAKAR16 PAKAR 17

Kuliah Kerja Nyata (KKN)

merupakan bentuk kegiatan

pengabdian kepada masyarakat

yang dilakukan mahasiswa untuk

mengimplementasikan ilmunya. Saat

ini, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)

telah mengembangkan program

KKN menjadi dua kategori, yaitu KKN

Reguler dan KKN Nonreguler.

KKN Reguler merupakan KKN yang

wajib diambil setiap mahasiswa

tingkat atas. KKN ini berlangsung di

kabupaten/kota yang ada di Provinsi

Aceh. Sementara KKN Nonreguler

merupakan KKN yang bersifat tematik

Kampung Pengabdiandi Negeri Seberang

Dr. Dra. Sulastri, M. Si. | Koordinator Lapangan KKN Internasional dan terbagi menjadi beberapa jenis,

seperti KKN Kebangsaan, KKN

Bersama, KKN PKM, KKN Revolusi

Mental, KKN Ekspedisi Nusantara

Jaya, KKN Internasional, dan KKN

PPM.

Mahasiswa dibebaskan memilih

program KKN yang hendak diikutinya.

Mereka cukup melengkapi persyaratan

yang telah ditentukan. Di kategori

KKN Nonreguler, program yang

paling tinggi peminatnya adalah KKN

Internasional. Walau persyaratan yang

harus dipenuhi mahasiswa cukup

ketat, tetapi KKN ini memiliki daya

pikat tersendiri. Salah satunya karena

program ini berlangsung di luar negeri

yang memiliki perbedaan budaya dan

bahasa.

Berikut wawancara khusus Warta Unsyiah bersama Dr. Dra. Sulastri, M. Si. yang merupakan Koordinator Lapangan KKN Internasional.

Sejak kapan pelaksanaan KKN Internasional ini dimulai?

KKN Internasional telah lama

diwacanakan oleh KUI (Kantor Urusan

Internasional) Unsyiah. Wilayah

KKN Internasional yang ditargetkan

adalah di regional ASEAN. Pada tahun

2018, wacana tersebut diwujudkan

untuk pertama kalinya di negeri jiran

Malaysia. Mahasiswa yang mengikuti

KKN Internasional memiliki durasi

waktu tiga minggu untuk menyalurkan

programnya selama berada di sana.

KKN Internasional ini dilakukan dua

kali dalam setahun.

Apakah Unsyiah bekerja sama dengan universitas lokal negara yang dituju, sehingga dapat melakukan kegiatan di sana?

Untuk batch pertama dan kedua

Unsyiah belum melakukan kerja

sama dalam bentuk apapun. Saat itu,

Unsyiah masih mencari jaringan atau

penghubung yang dapat membantu.

Seorang teman yang merupakan

kolega dari dosen Unsyiah dan bekerja

di NGO IGB Training and Consultansy,

bersedia membantu mencari lokasi

yang tepat untuk pelaksanaan

pengabdian. Selain itu, juga mencari

bentuk dari program-program apa

yang akan dilakukan.

Namun, Unsyiah tetap berkoordinasi

dan melakukan kunjungan

ke universitas setempat serta

mempresentasikan program-

programnya selama berada di

kampung pengabdian. Perbaikan tetap

dilakukan, pada batch ke tiga Unsyiah

telah berkomunikasi dan bekerja sama

dengan universitas lokal di sana.

Program-program apa saja yang dilakukan mahasiswa Unsyiah dan feedback-nya bagi masyarakat setempat?

Program utama yang dilakukan yaitu

sosialiasi kegiatan berdasarkan bidang

ilmu dari masing-masing mahasiswa.

Kemudian para mahasiswa juga

dibuatkan jadwal oleh masyarakat

setempat atau penghubung untuk

melakukan kunjungan ke tempat-

tempat yang mendidik. Tak hanya

memberikan program, mahasiswa

juga diajak sharing informasi tentang

aktivitas dan kreatifitas dari kampung

tersebut yang memiliki nilai jual.

Sharing ilmu yang sangat diminati

oleh masyarakat di sana adalah yang

berbasis hukum dan ekonomi syariah.

Ketertarikan mereka mempelajari

hukum dan ekonomi syariah ini karena

Aceh telah berjaya dalam menjalankan

dan mempraktikkannya di kehidupan

sehari-hari.

Bagaimana proses bimbingan bagi peserta KKN selama berada di lokasi pengabdian?

Bimbingan mahasiswa KKN dilakukan

dari jarak jauh yaitu menggunakan

media Whatsapp. Walaupun tidak face to face, namun setiap kendala yang ada

terselesaikan dengan baik melalui media

komunikasi jarak jauh ini. Komunikasi

tetap berjalan lancar walaupun jauh.

Apakah selama berada di sana mahasiswa KKN diwajibkan membuat laporan tertulis?

KUI menggandeng Serambi Indonesia

agar dapat memuat berita yang

disampaikan oleh mahasiswa KKN

Internasional dipojok citizen reporter. Kewajiban membuat citizen reporter adalah salah satu cara memublikasikan

kegiatan KKN Internasional Unsyiah

dengan menceritakan keunikan apa

yang ditemukan selama berada disana.

Bila pun ada beberapa tulisan yang

tidak dimuat, maka akan kita bukukan

sebagai pengalaman selama KKN. []

EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Sharing ilmu yang sangat diminati oleh masyarakat di sana adalah yang berbasis hukum dan ekonomi syariah.

EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Page 10: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

PENGABDIAN 19

Fakultas Keperawatan Universitas Syiah Kuala melaksanakan kegiatan bakti

sosial Gempar (Gerakan Mahasiswa Fakultas Keperawatan Peduli Masyarakat). Mereka menggelar bakti sosial pada 3-6 Oktober 2019 di tiga desa di kawasan Lhoong, Aceh Besar. Tiga desa tersebut adalah Birek, Kareung, dan Seungko Mulat. Kegiatan ini di melibatkan 147 mahasiswa Fakultas Keperawatan dan 73 panitia Gempar.

Ada beberapa kegiatan yang dilakukan, seperti pengobatan massal, home visit, penyuluhan kesehatan di sekolah, penyuluhan bagi kaum lansia dan ibu hamil, lomba balita sehat, lomba menu sehat, dan kegiatan lainnya. Kegiatan

Hal senada juga disampaikan oleh Dekan FKep Unsyiah, Dr. Hajjul Kamil, S.Kp, M.Kep., yang berharap agar mahasiswa dapat memberikan layanan kesehatan terbaik bagi masyarakat Lhoong, Aceh Besar.

“Saya berharap para mahasiswa dapat memberikan yang terbaik bagi masyarakat dan menjunjung tinggi nilai serta norma karena membawa nama baik profesi, fakultas, dan universitas” ujarnya.

Ada lima kegiatan yang dilaksanakan di Lhoong, seperti pengobatan massal yang

dilaksanakan di meunasah Birek. Pengobatan massal ini ditujukan untuk masyarakat dari tiga desa yaitu desa Birek, Seungko Mulat, dan Kareung. Kemudian lomba balita sehat yang diadakan di Posyandu Plus Desa Birek. Masyarakat sangat antusias dengan perlombaan ini.

Para mahasiswa juga memberikan penyuluhan kepada ibu hamil dan menyusui. Materi yang disampaikan berupa permasalahan tentang kehamilan dan menyusui, pelatihan rolling massage, pijat oksitosin, dan pijat bayi. Materi penyuluhan disampaikan oleh dosen Fakultas Keperawatan Unsyiah, Ns. Darmawati M. Kep., Sp. Mat. Dalam penyampaiannya, Darmawati mengajak para ibu

FKEP UNSYIAH BAKTI SOSIAL ‘GEMPAR’ DI LHOONG

Gempar. Gotong royong dilaksanakan di tiga lokasi, yaitu SD Negeri Cot Jeumpa, Mesjid, dan TPA Desa Birek. Gotong royong ini bertujuan untuk membersihkan lokasi pengabdian agar tidak ada sampah yang tersisa. Selain itu, juga memberikan contoh kepada masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan.

Kegiatan Gempar ditutup oleh Kepala Puskesmas Lhoong. Dalam sambutannya, beliau mengapresiasi kegiatan ini dan berharap dapat terus berlanjut.

“Kami sangat senang sekali mahasiswa melakukan pengabdian di sini, tandanya bahwa mahasiswa masih banyak yang peduli dengan kami,” pungkasnya. []

untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan.

Kegiatan selanjutnya adalah lomba masak menu sehat yang dilaksanakan di halaman mesjid Birek. Perlombaan ini bertujuan mengajak masyarakat untuk mengolah makanan hasil pangan agar menjadi lebih baik dan sehat. Bahkan, Dinas Pangan Aceh turut mendukung kegiatan tersebut. Pihak dinas merasa kegiatan ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai makanan yang sehat dan pengolahan yang baik.

Di hari terakhir kegiatan, Gempar melakukan dua kegiatan yakni gotong royong dan penutupan

18 PENGABDIAN

ini bertujuan untuk merealisasikan tridarma perguruan tinggi, yakni pengabdian kepada masyarakat. Selain itu, kegiatan ini adalah bentuk kepedulian mahasiswa Fkep Unsyiah terhadap masyarakat dalam menjaga kesehatan.

Pada saat pelepasan di Fakultas Keperawatan Unsyiah, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan dan Alumni Unsyiah, Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur, Bc, berharap mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini dapat mengabdikan dirinya dengan baik, serta menjunjung nilai-nilai profesi keperawatan.

Kami sangat senang sekali mahasiswa melakukan pengabdian di sini, tandanya bahwa mahasiswa masih banyak yang peduli dengan kami

Page 11: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

KREATIF20 KREATIF 21

Sajak SayangPenghuni BumiSayang ...Aku bukanlah penyair yang menjulang tinggiYang sanggup menghempas layaknya gelombang tsunamiYang hanya berkoar dalam dunia seniTentang ratapan nasib ibu pertiwiDalam muhasabah cinta di tengah malam gelap gulitaTentang hilangnya kasih sayang sesama manusiaDan mulai redupnya cahaya pelitaEntah siapa yang mampu peduli dan mengubah sandiwara duniaDalam permohonan doa kepada Rabbi IllahiTerdengar gemuruh gejolak bumi di sana-siniBisikan alam berisyarat dan menyampaikan aspirasiDia mulai renta terlihat wajahnya yang tak lagi berseriSayang generasi bangsa yang tak dapat warisan ini

Sayang ...Lihatlah dan dengarkan cuplikan yang telah kita lakukanKebuasan sifat ketamakan yang tertanam dalam diri insanTanpa mengenal tali persaudaraan dan hingga putus di tengah jalan

Jangan jadikan punggung kami sesuka hati laksana lautan pembantaianSayang ...Hutan dan pengunungan kekayaan yang melimpahDarat dan lautan tempat mencari sesuap nasiAir sebagai sumber kehidupan juga kau racuniTambang kau kuras sampai tak tersisa sama sekaliRatapan tanah peninggal ibu pertiwi

Sayang …Wahai anak negeri penduduk bumiDengarkan sendu dan tangisan bumi yang meratapiAyo semua generasi peduli dan kian instrospeksi tentang apa yang telah melukai bumi iniTak lain karena ulah diri kita sendiriYang tidak menunjukkan khalifah di atas permukaan bumi

Sayang …Bumi adalah tempat kami dudukiElok pesona alam akan ciptaan rabbi IllahiBergegaslah untuk tidak terus menyiksa kami

Sayang …Karena aku dan goresan syair iniSayang dan peduli dengan gejolak alam kiniAku cinta dan sayang pada bumi iniDoa selalu kami panjatkan untuk menghapus dosa ini***

Memperjuangkan nasib rakyat, padahal khianatMereka khilaf dari kesadaran dirinyaPerbuatan mereka yang sia-sia belakaDan membuat murka Tuhan pencipta

Bumi …Tubuh ini tak lagi muda Tubuh ini sudah sangat rentaTubuh ini korban penyiksaan semata-mataTubuh ini tinggal menunggu kembali pada sang Pencipta

Bumi …Dulu kau sebut kami tanah surgaDulu kau sebut kami harum laksana bunga yang mekar wangiSekadar puitis menyanjungi, basa-basi, dan ketawa-ketiwiTapi kondisi ini yang sedang terjadi pada tanah ibu pertiwi***

Pesan dari BumiBumi …Pemanasan global telah terjadiHimbauan dan peringatan tidak ada yang peduliSetiap hari dan waktu kalian terus mengerjai kamiDan tak berhenti sampai kami memberi musibah di negeri ini

Bumi …Kami rindu kejayaan khalifah yang berbudi pekertiKami rindu pemimpin yang adil, bijak, dan arifKami rindu hujan yang membasahi jiwa kamiSampai pada anak cucu kami mereka nikmati

Bumi …Mereka tak malu memperkosa tubuh kami dengan alasan pembangunanPenambangan, penebangan liar, pembakaran, pengeboman beralasan pengembangan

M. Ramzi, S.Pd, M.PdAlumni Pasca Sarjana Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah

EDISI 236 . JULI 2019EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Page 12: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

PROFIL 23

Kopi telah menjadi bagian hidup Raisha. Ia tumbuh bersama orang-orang yang mencintai

kopi. Baik itu keluarga maupun teman. Karena kopi pula, ia tetap memendam cita-cita lain, yaitu sebagai pelukis dan peneliti kopi. Meskipun saat ini, ia sedang menempuh pendidikan di Fakultas Kedokteran Unsyiah.

“Cita-cita saya sebagai peneliti kopi, karena keluarga saya menyukai

putri dari Zahrul Fuadi dan Andian Abdul Salam ini. Raisha tidak ingin membatasi dirinya. Apa yang dirasanya mungkin dicapai, maka ia akan berusaha untuk meraihnya. Dengan prinsip hidup seperti inilah, segudang prestasi berhasil diraih oleh perempuan pencinta kopi ini.

Seperti pada 29 Juli 2019 lalu, Raisha berhasil meraih juara 1 pada Kompetisi Esai Parade Cinta Tanah Air yang diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Republik Indonesia. Prestasi ini mengantarkannya ke Pulau Dewata untuk bersaing dengan dengan putra-putri terbaik Indonesia lainnya. Lalu pada Agustus 2019, Raisha berhasil mengharumkan nama Unsyiah dengan meraih Juara III Mixed Group Discussion di IMT-GT Varsiy Carnival, Thailand.

Selain itu, Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) Wilayah I (Sumatra), menobatkan Raisha sebagai Juara I Mahasiswa Kedokteran Berprestasi. Semua pencapaian ini, semakin melengkapi prestasi Raisha lainnya di tingkat nasional. Belum lagi berbagai event skala nasional yang diikutinya.

Bagi Raisha, semua pencapaian tersebut adalah caranya untuk menjadi pembeda. Ia sadar, bahwa setiap tahunnya ada ribuan dokter yang lahir. Fakta ini mengharuskannya untuk belajar lebih keras lagi. Meningkatkan kompetensinya agar tidak sama dengan orang-orang kebanyakan.

“Hanya dengan cara seperti itulah, kami sebagai calon dokter bisa bertahan di masa depan,” ujarnya.

Di sisi lain, segudang prestasi yang diraihnya adalah bentuk intervensi pada dirinya sendiri. Raisha ingin mendobrak batas-batas kemampuannya. Sikap inilah yang akhirnya mendidik Raisha untuk menjadi lebih kritis, sehingga ia tidak cepat berpuas diri dengan kemampuan yang ada.

“Saya merasa bahwa ilmu yang didapatkan dalam zona nyaman, tidak akan menjadikan saya sebagai orang yang lebih kritis, dan bermanfaat untuk masyarakat luas,” ungkapnya.

Raisha mengakui seluruh kegiatan yang diikutinya memiliki kesan tersendiri. Ada dua poin penting yang selalu menjadi perhatiannya setiap kali terlibat dalam suatu kegiatan. Pertama adalah networking. Setiap kali ia bertemu dengan orang yang berbeda, ia selalu belajar merefleksikan dirinya seperti orang tersebut.

“Tanpa saya sadari, semakin banyak mengenal berbagai tipe orang, semakin saya bisa menghadapi diri saya sendiri dalam berbagai kondisi,” ucapnya.

Kedua adalah insight (wawasan). Setiap kegiatan adalah kesempatan bagi Raisha untuk meningkatkan wawasannya melalui sharing pengetahuan. Ia tidak sungkan untuk berdiskusi kepada siapa pun.

Di sanalah ia belajar untuk saling bertukar pikiran dan mengenal.

“Mengetahui banyak yang saya tidak tahu, menjadi motivasi tersendiri untuk menuntut ilmu lebih luas,” ucapnya.

Raisha adalah contoh bagaimana kegelisahannya pada masa depan.

22 PROFIL

kopi,” ucap perempuan kelahiran Lhokseumawe, 29 Desember 1997 ini.

Bahkan, beberapa kegiatan yang digeluti Raisha seperti lomba atau penelitian kerap berkaitan dengan kopi. Seperti saat ini, Raisha bersama teman-temannya sedang merintis usaha body scrup yang memanfaatkan ampas kopi. Uniknya ampas kopi ini dipadukan dengan ekstrak nilam, sehingga menghasilkan produk yang khas.

Usaha ini pun ia seriuskan. Bersama teman-temannya, Raisha mengusulkan usaha ini ke Program Kreativitas Mahasiswa (PKM). Karena inovasinya tergolong unik, usaha ini pun mendapatkan dana hibah dari Dikti. Bagi Raisha, itulah salah satu prestasinya di tingkat nasional yang cukup membanggakan.

Cara berpikir think out of the box tampaknya telah menjadi karakter

Segudang Prestasi dari Perempuan Pencinta Kopi

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Raisha FathimaMahasiswa PrestasiUnsyiah 2019

Ia antisipasi dengan kegiatan-kegiatan positif di masa sekarang. Keberaniannya menembus batas-batas ketidakmungkinan, adalah sikap yang layak diteladani. Maka seperti kopi yang selalu membersamai hidupnya, Raisha hanya ingin kehadirannya menjadi berarti. []

Page 13: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

UNIVERSITAS Syiah Kuala berhasil meraih juara umum di even Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle (IMT-GT) Varsity Carnival Ke-21 yang berlangsung di Walailak University, Thailand, 23-28 Agustus 2019. Unsyiah berhasil mengalahkan 11 universitas lainnya yang ikut terlibat dalam kegiatan tahunan ini.

Ketua kontingen yang sekaligus Wakil Rektor III Unsyiah, Dr. Alfiansyah Yulianur BC mengatakan, Unsyiah berhasil meraih medali emas untuk cabang olahraga sepak bola, tenis, dan fun run. Sedangkan medali perak berhasil diperoleh dari cabang bulutangkis. Selain itu, di bidang seni budaya Unsyiah berhasil mendapatkan predikat The Best Promising Group. Dengan perolehan ini, kontingen Unsyiah berhasil menggungguli universitas lain dan mendominasi perolehan medali dari cabang yang dipertandingkan.

“Keberhasilan ini adalah hasil kerja keras semua tim Unsyiah, terutama para mahasiswa yang telah berjuang sangat maksimal,” ujarnya, Rabu (28/8).

Alfian menambahkan, pada tahun ini Unsyiah mengirim 72 orang yang terdiri dari atlet, official, dan para wakil dekan III bidang kemahasiswaan sebagai pendamping. Mahasiswa Unsyiah berlaga di pertandingan olahraga sepak bola, bulu tangkis, tenis, voli, dan fun run. Sementara di kategori seni budaya, tim Unsyiah

menampilkan lima pertunjukkan, yaitu tari pukat, tari peumulia jamee, tari guel, tari kontemporer, dan prsentasi tentang kebudayaan seni Aceh. Selain itu, tim seminar Unsyiah juga mempresentasikan tentang kearifan lokal.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., mengapresiasi pencapaian tim Unsyiah tersebut. Terlebih lagi ini merupakan tahun kedua Unsyiah terlibat sepanjang even berlangsung. Keberhasilan ini menjadi penyemangat bagi civitas Unsyiah untuk terus membesarkan perguruan tinggi ini.

“Walaupun Unsyiah baru dua tahun terlibat di IMT-GT, tetapi kita berhasil meraih prestasi dan mengungguli kampus lain,” ujarnya.

Rektor juga memastikan jika tahun depan Unsyiah ditunjuk menjadi tuan rumah IMT-GT Ke-22. Prestasi ini menurutnya menjadi langkah awal sebagai tuan rumah yang baik.

Selain Unsyiah, kampus Indonesia yang terlibat adalah Universitas Sumatra Utara, Universitas Negeri Medan, dan Institut Teknologi Medan. Sedangkan dari Malaysia adalah Universitas Utara Malaysia, Universitas Perlis, Universitas Kedah, dan Institut Teknologi Mara. Sementara dari Thailand adalah Prince of Songkhla University, University Thaksin, Universitas Rajamenggala Srivijaya, dan Universitas Walailak. []

UnsyiahJuara Umumdi IMT-GT Thailand

Page 14: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

Unsyiah bersama tiga universitas lainnya di Aceh melakukan penandatanganan MoU kerja sama dengan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) untuk Myanmar. Penandatangan ini berlangsung di Gedung AAC Dayan Dawood Unsyiah.

Universitas Syiah Kuala melalui Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Catur menggelar Kejuaraan Catur Internasional, Unsyiah

International Chess Championship I di Gedung Gelanggang Prof. A. Madjid Ibrahim.

Persatuan Menembak Angkatan Darat (PERBAKAD) Kodam Iskandar Muda melakukan kunjungan ke Unsyiah dalam rangka audiensi terkait program kerja di Ruang Mini Rektor Unsyiah.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng menyerahkan penghargaan Satyalancana Karya Satya kepada 195 orang pegawai Unsyiah. Pada kesempatan itu, Rektor juga memimpin pengambilan sumpah kepada 38 orang Pegawai Negeri Sipil (PNS) Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood.

Unsyiah dan Universitas Malikussaleh melakukan penandatanganan kerja sama dengan PT Perta Arun Gas.

Penandatangan ini berlangsung di Pendopo Wakil Gubernur Aceh.

Unsyiah memamerkan beragam hasil karya inovasi di Pameran Riset, Inovasi, dan Teknologi Ritech Expo 2019 yang berlangsung di Lapangan Puputan Renon Denpasar, Bali. Kegiatan ini untuk memeriahkan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Harteknas) Ke-24.

Page 15: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

SEHAT28 SEHAT 29

area Banda Aceh, salah satu papan elektronik yang memuat ISPU berada di Bundaran Simpang Lima. ISPU juga dapat diakses melalui gawai dengan salah satu aplikasinya bernama AirVisual. Tingkat ISPU yang baik adalah 0-50. Tingkat ISPU 0-50 mencerminkan kualitas udara yang tidak memberikan efek bagi kesehatan manusia, hewan, tumbuhan, bangunan, maupun nilai estetika.

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan menghadapi musibah kabut asap, antara lain kurangi aktivitas di luar rumah atau gedung. Terutama bagi mereka yang menderita penyakit jantung dan gangguan pernafasan. Jika beraktivitas di luar ruangan, sebaiknya menggunakan masker. Masker yang disarankan dalam kondisi ini adalah masker tipe N95.

Ganti masker bila sudah kotor. Selain itu bawa Oxycan yaitu oksigen yang dikemas dalam tabung kecil yang mudah dibawa dan digunakan.

Saat berada di dalam ruangan, pastikan jendela dan pintu tertutup. Jendela dapat diberikan penutup kain basah atau dakron (bahan isi bantal) yang dibasahi air yang berfungsi sebagai filter asap dan debu. Hindari pula aktivitas di dalam rumah yang menambah kontaminasi seperti merokok atau menyedot debu. Ruangan yang memiliki AC, kipas angin, exhaust fan (kipas yang menyedot udara dari dalam ke luar ruangan), dan air purifier (penjernih udara) sebaiknya dibiarkan hidup terus menerus.

Keberadaan akuarium dapat mengurangi kadar CO2 dan menjaga kelembaban udara. Pasang akuarium yang diisi air, diberi ganggang, dan dipasangi lampu ultraviolet/ LED untuk membantu proses fotosintesis. Tanaman juga dapat menambahkan O2 dan menyerap CO2. Tanaman yang sebaiknya digunakan adalah lidah mertua, lili paris, sirih gading, dan suplir. Bagi individu yang memiliki gangguan paru dan jantung, berkonsultasilah kepada dokter untuk perlindungan tambahan sesuai kondisi. Penampungan air minum dan makanan harus terlindung baik. Selain itu, cuci buah dan sayur sebelum dimakan, serta sediakan obat-obatan penting di rumah. []

karena frekuensi nafas mereka sedikit lebih cepat dari pada individu dewasa. Paparan kabut asap di usia dini dalam waktu yang lama dapat menyebabkan gangguan tumbuh kembang pada anak. Bayi dalam kandungan dari ibu yang terpapar polusi udara pada tingkat tertentu, juga memiliki risiko gagal tumbuh dalam kandungan atau lahir dalam kondisi berat badan rendah hingga prematur.

Beberapa penyakit yang dapat muncul akibat terhirup kabut asap Karhutla, antara lain iritasi pada mata dan tenggorokan, ISPA (infeksi saluran pernafasan atas), bronkitis, dan pneumonia. Individu yang sebelumnya memiliki riwayat asma dan penyakit paru obstruksi kronis akan lebih mudah mengalami eksaserbasi (kumat) dengan gejala seperti batuk dan sesak.

Kita dapat menggunakan acuan ISPU (Indeks Standar Pencemaran Udara) untuk mengetahui kualitas udara. ISPU adalah laporan kualitas udara kepada masyarakat untuk menerangkan seberapa bersih atau tercemarnya kualitas udara dan bagaimana dampaknya terhadap kesehatan setelah menghirup udara dalam kurun waktu tertentu.

ISPU tersedia dalam bentuk papan iklan elektronik yang biasanya di tempatkan di area publik seperti di sekitaran lampu merah. Untuk

Menjaga Kesehatan Saat Kebakaran Hutan

Kabut asap mengandung partikel yang sangat kecil yang dikenal dengan PM2,5. Ukuran ini mampu menembus saluran pernafasan dan menyebabkan gangguan pada fungsi pernafasan. Dampak gangguan yang muncul akibat terhirupnya kabut asap bisa mengenai seluruh sistem organ tubuh. Dapat muncul sebagai gangguan yang ringan atau berat tergantung seberapa lama dan banyak tubuh seseorang teracuni oleh asap. Gangguan yang paling ringan yang dapat terjadi, misalnya

dr. Imami Rusli PutriAlumni Fakultas Kedokteran

Universitas Syiah Kuala

iritasi mata, tenggorokan, hingga batuk. Gangguan berat dapat berupa batuk terus-menerus, sesak nafas, hingga ancaman gagal nafas yang dapat mengakibatkan tidak sadar diri karena sistem saraf yang teracuni oleh asap.

Bayi, anak-anak, ibu hamil, lansia, dan individu gangguan penyakit kronik merupakan kelompok rentan saat terjadi musibah kabut asap Karhutla. Anak-anak lebih berisiko mengalami gangguan pernafasan

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

BBeberapa waktu lalu, sebagian wilayah Aceh ditutupi kabut asap. Walau kini langit Aceh kembali biru, bisa jadi hal seperti ini kembali terulang. Kabut asap akibat Karhutla (Kebakaran hutan dan lahan) berbahaya bagi kesehatan. Tergantung dari jumlah dan lamanya waktu paparan asap itu. Karhutla berdampak langsung bagi kesehatan khususnya saluran pernafasan. Asap ini mengandung sejumlah gas dan partikel kimia yang berbahaya, seperti sulfur dioksida (SO2), karbon monoksida (CO), formadehid, akrelein, benzene, nitrogen oksida (NOx) dan ozon (O3). Komponen ini secara tidak langsung akan mengurangi persentase jumlah oksigen di udara.

Page 16: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

PERSPEKTIF30 PERSPEKTIF 31

jujur, peduli, dan saling menghargai.

Capaian tersebut selaras dengan tujuan pelaksanaan KKN Kebangsaan. Para peserta KKNK dituntut untuk dapat meningkatkan semangat nasionalisme dan rasa persaudaraan antarmahasiswa se-Indonesia. Mendorong dan memacu pembangunan nasional dengan menumbuhkan motivasi masyarakat untuk berpartisipasi dalam pembangunan. Selain itu, mengembangkan wawasan, karakter, dan soft skill mahasiswa.

Mewujudkan tujuan tersebut, program KKN Kebangsaan tidak mengharuskan peserta untuk membuatkan program fisik. Peserta KKN hanya diminta untuk melahirkan ide-ide kreatif yang dituangkan sebagai rancangan program kerja. Selebihnya peserta diharapkan dapat belajar tentang kearifan budaya setempat.

Berdasarkan tema KKNK 2019 yang mengangkat tentang mitigasi bencana, saya beserta delegasi lainnya merancang program tentang edukasi kebencanaan. Kami membuat lagu dan permainan yang berjudul “Benteng Evakuasi” yang berisi lagu dan dilengkapi permainan rakyat. Lagu tersebut juga diterjemahkan ke dalam bahasa Tidore agar mudah dihafal oleh anak-anak setempat. Selain itu, karena sampah masih menjadi masalah utama di desa yang saya tempati, saya dan teman-teman membuat program pelatihan

ecobrick di mana masyarakat dapat memanfaatkan sampah menjadi barang yang berguna.

Untuk pemberdayaan Sumber Daya Manusia (SDM), saya dan teman-teman mengadakan pelatihan serta dialog kepemudaan yang diisi oleh materi-materi yang menarik. Adapun untuk mendongkrak kepariwisataan di daerah setempat, kami juga mengadakan Program Sadar Wisata dan pelatihan membuat konten kreatif. Diharapkan pelatihan ini dapat menggerakkan warga setempat untuk cinta dan sadar akan potensi wisata di desa mereka. Tahun depan KKN Kebangsaan akan dilaksanakan di Jambi. Bagi kawan-kawan yang ingin berpartisipasi jangan lupa mempersiapkan diri dari sekarang. Rancang program yang menarik. KKN Kebangsaan kegiatan tepat untuk mengeksekusi ide-ide cemerlang, sekaligus menumbuhkan jiwa sosial serta menguatkan nasionalisme agar semakin cinta tanah air. []

Kuliah Kerja Nyata (KKN) merupakan kegiatan intrakurikuler yang

menggabungkan tridarma perguruan tinggi, yakni darma pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Di Unsyiah, KKN merupakan bagian integral dari kurikulum pendidikan tinggi strata satu (S1). Hingga kini, Unsyiah menjadikan KKN sebagai intrakurikuler wajib karena memberikan banyak manfaat kepada mahasiswa, perguruan tinggi, masyarakat, hingga pemerintah.

Bahkan kini, beberapa perguruan tinggi di tanah air tidak hanya melaksanakan KKN di wilayah perguruan tingginya berada. Tetapi sudah menyebar ke berbagai daerah, provinsi, dan kabupaten di Indonesia.

mahasiswa terbaiknya untuk diseleksi lagi tingkat universitas. Saat itu, saya mewakili Fakultas Hukum bersaing mengikuti tes wawancara dengan 20 peserta lainnya. Hingga akhirnya saya termasuk salah seorang dari empat delegasi Unsyiah untuk berangkat KKN Kebangsaan pada tanggal 19 Juli 2019.

Besarnya pengorbanan selama ini dalam mempersiapkan diri agar menjadi delegasi Unsyiah akhirnya terbayarkan. Seiring dengan perolehan ilmu, pengalaman serta relasi selama mengikuti pelaksanaan kegiatan yang berlangsung 30 hari.

Adapun capaian pembelajaran yang saya dapatkan antara lain, menambahnya wawasan kebangsaan, cinta tanah air, dan semakin tumbuhnya sikap saling menghargai di tengah keberagaman. Selain itu, saya juga mulai menyadari pentingnya bekerja sama untuk menformulasikan potensi, permasalahan, dan solusi melalui penerapan IPTEKS dan interprofesi.

Mampu merancang program kerja dan mengaplikasikannya dengan penuh tanggungjawab, juga merupakan bagian yang saya pelajari dari KKNK ini. Selanjutnya yang tak kalah penting adalah memahami bagaimana cara mengelola perubahan diri dan lingkungan. Selain itu, juga belajar bagaimana cara berkomunikasi yang baik dan memotivasi kelompok serta masyarakat. Dari kegiatan ini saya juga belajar menjadi pribadi yang tangguh,

Tak heran jika pelaksanaan KKN sudah menjadi kegiatan nasional. Para mahasiswa juga bisa mengikuti berbagai jenis KKN yang diminati asalkan memenuhi ketentuan yang berlaku.

Penghujung Maret 2019, aktivitas mahasiswa Unsyiah disibukkan dengan pendaftaran Kuliah Kerja Nyata. Ada beberapa jenis KKN yang dilirik mahasiswa khususnya semester VI, yaitu KKN Tematik, KKN program Ekspedisi Nusantara Jaya (ENJ), KKN Kebangsaan, dan KKN reguler. Saya sendiri memutuskan untuk mengikuti KKN Kebangsaan.

Tahun depan KKN Kebangsaan akan dilaksanakan di Jambi. Bagi kawan-kawan yang ingin berpartisipasi jangan lupa mempersiapkan diri dari sekarang.

“KKN KEBANGSAAN;LAHIRKAN KADER BANGSAYANG CINTA TANAH AIR

Nadya Ti�anyMahasiswa Fakultas Hukum,

Universitas Syiah Kuala, Angkatan 2016

KKN Kebangsaan (KKNK) adalah program dari Direktorat Jendral (Dirjen) Pembelajaran dan Kemahasiswaan, bekerja sama dengan Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI). Tahun ini, KKNK dilaksanakan di Ternate Tidore, Maluku Utara. Tepatnya di daerah Ternate, Tidore, Maitara, dan Halmahera Utara.

Ternyata mengikuti KKN Kebangsaan bukanlah hal mudah, karena harus melewati proses seleksi yang sangat ketat. Seleksi itu dimulai dari tingkat fakultas sampai universitas. Masing-masing fakultas mengirimkan

Page 17: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

RISET 33RISET 33

Daun merupakan organ penting untuk fotosintesis yang berperan

dalam kelangsungan hidup dan pertumbuhan tanaman. Spesies tanaman yang berbeda menghasilkan daun yang sangat beragam dalam ukuran dan bentuk. Mulai dari daun rhubarb raksasa hingga daun kecil Arabidopsis thaliana. Selain untuk fotosintesis, daun juga digunakan untuk

semua daun dikhususkan untuk fotosintesis. Namun, beberapa spesies memiliki daun dengan adaptasi yang memungkinkan mereka melakukan fungsi tambahan, seperti dukungan, perlindungan, penyimpanan, atau reproduksi.

Ada dua jenis daun pada tumbuhan, yaitu tipe daun tunggal dan tipe daun majemuk. Pada jenis daun

tunggal hanya memiliki satu helaian daun, sedangkan jenis daun majemuk memiliki lebih dari satu helaian daun.

Fotosintesis umumnya didefinisikan sebagai proses biokimia pembentukan karbohidrat dari bahan anorganik (karbon dioksida dan air) oleh kloroplas dengan bantuan cahaya matahari. Pigmen fotosintesis adalah zat dengan struktur kimia yang sangat berbeda; mereka hadir dalam

bentuk pigmen porfirin (klorofil a, b dan c), karotenoid, antosianin, dan flavon. Pada tumbuhan hijau, cahaya dikumpulkan terutama oleh klorofil. Pigmen hijau kloroplas yang menyerap cahaya pada panjang gelombang di bawah 480 nm dan antara 550-700 nm.

Ketika sinar matahari jatuh pada lapisan klorofil, sinar hijau dengan panjang gelombang antara 480 dan 550 nm tidak diserap, tetapi dipantulkan. Inilah sebabnya mengapa klorofil tanaman dan seluruh daun berwarna hijau. Pigmen ini adalah yang paling melimpah di plastid dan terdiri dari dua komponen; komponen klorofil a dan komponen klorofil b.

Penelitian-penelitian tentang klorofil telah banyak dilakukan, seperti penelitian tentang perbedaan konsentrasi klorofil pada spesies tanaman yang berbeda dan efek

polusi udara terhadap kandungan klorofil pada daun. Sejauh ini hampir tidak ada penelitian yang meneliti apakah terdapat hubungan antara tipe daun dengan kandungan klorofil di dalamnya.

Untuk mengetahui kandungan klorofil yang ada di dalam suatu daun dilakukan analisis absorbansi klorofil menggunakan alat spektrofotometer pada panjang gelombang 647 nm dan 663 nm. Tujuh jenis tanaman hutan kota BNI kota Banda Aceh yang diteliti kandungan klorofilnya yaitu: Barringtonia asiatica, Calophyllum inophyllum, Filicium depiciens, Mimusops elengi, Pterocarpus indicus, Swietenia mahagoni, dan Terminalia catappa.

Pada tujuh jenis daun tanaman yang diamati, rata-rata serapan klorofil tertinggi pada panjang gelombang 647nm dan 663 nm

Identi�kasi Jumlah Kloro�lDaun Tunggal dan Daun Majemuk

32 RISET

mengidentifikasi suatu tumbuhan. Ahli taksonomi menggunakan variasi dalam morfologi daun, seperti bentuk daun, pola percabangan pembuluh darah, dan penataan ruang daun dalam mengidentifikasi tumbuhan angiosperma.

Ciri morfologis daun seringkali merupakan produk dari program genetik yang disesuaikan dengan pengaruh lingkungan. Hampir

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Mala HayatiAlumni Magister Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Unsyiah

Page 18: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 234 . APRIL 2019

XXX34 RISET 35

pada pukul 06.00 WIB ditemukan pada jenis tumbuhan Swietenia mahagoni (0,998 A dan 1,869 A) dan nilai rata-rata serapan klorofil terendah adalah Calophyllum inophyllum (0,223 A dan 0, 440 A). Pada sampel yang diambil pada pukul 11.00 pagi, nilai rata-rata serapan klorofil tertinggi terdapat pada jenis tumbuhan Pterocarpus indicus (1.164 A dan 2.167 A), sedangkan nilai rata-rata serapan klorofil terendah pada panjang gelombang 647 nm terdapat pada tumbuhan Calophyllum inophyllum (0,320 A) dan pada panjang gelombang 663 nm terdapat pada tumbuhan Mimusops elengi (0,611 A).

Hasil analisis kandungan klorofil menggunakan persamaan Wellburn

(1994) diwakili pada Gambar 2 dan Gambar 3. Gambar 2 menunjukkan bahwa ada perbedaan jumlah klorofil pada setiap spesies tanaman. Pada pukul 06.00 wib, ketika fotosintesis masih belum terjadi, klorofil tertinggi ditemukan pada tanaman yang mempunyai tipe daun majemuk yaitu Swietenia mahagoni dengan jumlah total 32.503 A. Sedangkan klorofil terendah ditemukan pada tanaman dengan tipe daun tunggal Calophyllum inophyllum yang memiliki total klorofil 7.428 A.

Perbandingan Gambar 2 dan Gambar 3 menunjukkan adanya perubahan jumlah klorofil dari setiap spesies tanaman pada waktu yang berbeda. Jumlah klorofil pada semua tanaman umumnya meningkat pada

pukul 11 .00 WIB. Ini menunjukkan bahwa pada saat itu fotosintesis sedang diproses. Pada pukul 11.00 WIB, konsentrasi klorofil dalam daun majemuk Pterocarpus indicus meningkat dua kali lipat, dari total klorofil 13.893 A pada pukul 06.0 wib menjadi 37.814 A pada pukul 11.00 WIB.

Sebaliknya, tanaman Calophyllum inophyllum yang memiliki tipe daun tunggal, meskipun menunjukkan peningkatan kandungan klorofil (total klorofil dari 7.428 A menjadi 10.634 A) tetapi masih memiliki konsentrasi terendah dibandingkan dengan spesies lain. Pigmen daun total termasuk klorofil a, klorofil b dan karotenoid diperlukan untuk proses fotosintesis. Variasi dalam pigmen daun (klorofil dan karotenoid) dan hubungannya dapat disebabkan oleh faktor internal dan kondisi lingkungan.

Hubungan antara jenis daun dan kandungan klorofil dianalisis menggunakan uji Kolgomorov - Smirnov lalu dilanjutkan dengan uji Independent T. Terdapat perbedaan yang sangat signifikan antara jenis daun tunggal dan majemuk serta konsentrasi klorofil (p = 0.001<0.05). Seiring dengan bertambahnya usia daun, kandungan klorofil dan luas daun meningkat. Namun, semakin tua usia daun, kemampuan fotosintesisnya akan menurun, hal ini disebabkan karena kerusakan klorofil. []

EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Page 19: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

FAKULTAS 3736 FAKULTAS

T ong sampah pintar berbiaya rendah, itulah target awal dirakitnya alat ini. Berawal dari niat mengikuti sebuah

kompetisi Intel Openvino Hackathon 2019, tiga mahasiswa teknik komputer Unsyiah; Chairuman, Nyak Twoman Anshari, dan Khalid sukses menciptakan tong sampah pintar atau Smart Bin yang dapat menjadi solusi pengelolaan sampah di Indonsia. Ketiganya dibimbing oleh

berasal dari perusahaan, akademisi, hingga perseorangan. Hanya sedikit mahasiswa yang mengikuti kompetisi ini.

Kahlil mengatakan, saat proses pendaftaran pihak penyelenggara kompetisi ini membuat beberapa tema besar untuk dipilih oleh para peserta, salah satunya adalah tema lingkungan. Ia langsung menyarankan para mahasiswa untuk

memilih tema itu. Selain karena melihat banyaknya masalah di bidang lingkungan, isu ini juga sejalan dengan minat studi dan konsentrasi mereka.

Menurut Kahlil, salah satu masalah yang terjadi di lingkungan adalah pengelolaan sampah yang tidak optimal. Karena itu, ia berpikir untuk membuat sebuah teknologi yang memaksa pembuang sampah untuk memilah sampahnya hanya dengan mendekatkan sampah tersebut ke kamera. Kemudian tong sampah itu yang akan memilah antara sampah nondaur ulang dan sampah daur ulang.

Sebelum merakit tong sampah pintar ini, mereka harus terlebih dahulu menyusun proposal. Mereka benar-benar mengkaji literatur tentang fakta sampah yang ada di Indonesia. Tak hanya membuat proposal secara tertulis, tapi juga membuat konten video animasi yang disebarkan melalui youtube. Penyusunan itu memakan waktu dua bulan. Sedangkan perakitan prototype smart bin memakan waktu satu setengah bulan.

Cara kerja dari Smart Bin ini sangat mudah, ia memiliki fungsi otomatis untuk memilah sampah daur ulang dan nondaur ulang. Pengguna cukup mendekatkan sampah pada kamera yang tertanam di antara tong sampah, lalu dalam hitungan sekian milisecond, tong sampah

akan terbuka secara otomatis sesuai dengan jenis sampah yang dibaca. Sensor yang ada pada Smart Bin ini secara otomatis akan mendeteksi jenis sampah yang dibuang. Jika yang dibuang botol plastik, maka tong sampah yang terbuka adalah jenis nonorganik. Begitu juga sebaliknya, jika yang dibuang adalah daun, maka yang terbuka adalah tempat sampah organik.

Kahlil memaparkan, inovasi ini menggunakan teknologi berbiaya murah dengan sistem komputasi ringan. Untuk merakitnya hanya membutuhkan kamera yang membaca gambar, USB Dongle menggunakan intel NCS untuk memproses gambar, dan raspberry atau sejenis komputer kecil. Proses pembuatannya dilakukan di Laboratorium High Performance Computing di jurusan Teknik Komputer.

Prospek dari tong sampah pintar

ini cukup baik. Ini terlihat dari respon masyarakat sejak alat ini dipamerkan di bulan Agustus. Ekspos media terkait inovasi ini juga sangat memuaskan, baik itu media lokal maupun nasional. Kementerian pemuda dan olahraga sempat menawarkan mereka untuk mengkompetisikan alat ini sebagai kategori pemuda berprestasi. Penawaran kerja sama dari instansi lokal dan nasional juga sudah mulai berdatangan, tetapi tim mereka akan fokus ke penawaran dari pemerintah kota terlebih dahulu.

Kahlil dan timnya memiliki keseriusan untuk membenahi persoalan lingkungan melalui teknologi. Karena itu, ia berharap alat ini dapat menjadi solusi masalah lingkungan yang dihadapi sehari-hari.

“Saat ini, kami hanya tinggal melihat mana penawaran yang paling serius dan cocok untuk kita realisasikan,” tutup Kahlil. []

Tong Sampah PintarBerbiaya Murah

Dr. Kahlil Muchtar, dosen Program Studi Teknik Komputer Unsyiah.

Dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Synnex Metrodata Indonesia (SMI) dan Intel ini, tim bernama Smart Bin Unsyiah ini berhasil masuk sebagai 12 finalis yang bersaing di babak final. Sampai akhirnya mereka berhasil menang di Kategori Solusi Terfavorit dengan mengalahkan grup pesaing yang

Page 20: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

T

EDISI 238 . AGUSTUS 2019

ENGLISH 39ENGLISH 39

THE FLIGHT that took an hour was

my first flight to Malaysia. Departing

from a unanimous desire to learn,

to open up global insights, as

well as to serve and participate in

introducing Aceh to the world. The

trip is in order to conduct community

service program known as KKN (literally

translate in Indonesia Kuliah Kerja

Nyata) for 21 days in Perak, Malaysia.

Conducted by Syiah Kuala University,

this program sent 14 students from

various departments, such as Faculty of

Medicine, Faculty of Social and Political

Sciences, Faculty of Law, Faculty of

Mathematics and Natural Sciences,

Teaching and Education Faculty, Faculty

of Economics and Business, and Faculty

of Agriculture. In this program we

were assisted by Unsyiah lecturer, Ms.

Dr. Sulastri, M.Sc, and Mr. Fakhrurrazi,

SE, MM along with staff from the OIA

office (Office of International Affairs).

This Muslim-majority country presents

various religious and historical

destinations. All of them are depicted

from some historical heritage and

buildings that we can see as soon as

we arrived. One of the highlights is the

historical evidence of the relationship

between Aceh and Malaysia. For

instances, the wife of Sultan Iskandar

Muda named Putri Kamaliah, better

known as Putroe Phang, is a princess

from Pahang, Malaysia. Brotherhood

relations were strengthened by the

existence of Sultan Iskandar Thani,

namely the King of Aceh who became

the successor of Sultan Iskandar

The character of the majority of Malay

people is very friendly. There we are

treated like their own family. Even

today, we still share news and stories

about the daily activities that are

being carried out. The thing that in my

opinion is the most important to be

emulated by the people of Indonesia,

they are very respectful of anyone even

though the person they just knew. This

was seen by their enthusiasm in every

education, training, and program that

we did for the them.

Syiah Kuala University, wishing to

realize Unsyiah Free of Waste in

2019, is a manifestation of noble

ideals that must be welcomed by

various elements. More value for each

individual that can be learned from

Malaysia is that they are quite aware

and understand that the environment

is very important in determining one’s

health or illness. Bad environment such

as the amount of waste will increase

the number of agents that mediate

disease. In the Triad of Disease , disease

arises because of three factors including

the host, agent , and environment .So

we need to control the balance of these

three factors. With the improvement

of mindset, courage, and sincerity

formed by our society, I as a student at

the Syiah Kuala University believes that

the Unsyiah Free of Trash in 2019 will

be achieved. Then, Unsyiah will make

a new history as a pilot university for

higher education other. []

Journey to the NewHistory of International KKN

38 ENGLISH

T. Andi Syahputra

EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Muda in the kingdom of Aceh

Darussalam. He is a young man from

Malaysia and is an adopted child and

son-in-law of Sultan Iskandar Muda. In

addition to historical ties, there are

many other stories that describe the

closeness of Aceh and Malaysia,

including the enforcement of Islamic

law, development, education, Malay

cultural preservation, and tourism. All

this shows how close the relationship

between Aceh and Malaysia, both

from the perspective of history, culture,

and from cooperation between

regions.

The history of the relationship between

Aceh and Malaysia is a story that must

be known. Aside from being a lesson

to build the nation, this can reflect that

Aceh’s triumph in the past. This is in

our blood and DNA, so we should be

optimistic about every dream for Aceh

and Indonesia better.

Apart from the historical values, we

can see a phenomenon that must

be emulated by the Indonesian

people, especially us as Unsyiah

students. Because every place in

Perak, Malaysia both on the road,

sewers, public transportation, to

the bathroom there is not a trace of

garbage scattered. The attitude that

must be imitated by all of us, although

according to the local community until

we visit there, there is no sanction for

littering.

ABOUT WRITER

T. Andi Syahputra

Banda Aceh, Januari 1th, 1998Student at Medical Faculty, Syiah Kuala University

[email protected]

ACHIEVEMENTDelegates Syiah Kuala University for IMO (Indonesian International Medical Olympiad) 2018, Yogyakarta

Participant of KKNI (Kuliah Kerja Nyata Interna-sional) Batch I in Perak, Malaysia (2018)

Seminar Speaker: ‘Pelajar yang Sukses Dunia Akhirat’ in the 4th Banda Aceh Senior High School (2018)

Nasional seminar speaker: “Pengenalan Seleksi PTN dan Tips Lulus PTN - Olimpiade Sains Indonesia”, Aceh (2018)

Seminar Speaker: “Rahasia menjadi Pelajar yang Berprestasi”, Aceh (2018)

Best Speaker in the Mukernas Sosmas VI For-nas Sosmas BEM Se-Indonesia, Aceh (2019)

Seminar speaker: “Latihan Kepemimpinan Manajemen Mahasiswa (LKMM - Visionary & Aspiring Leader Embrace Society Integrity), Faculty of Mathematics and Natural Sci-ences of Syiah Kuala University, 2018

Trainer of Basic Life Support at Medical Faculty of Syiah Kuala University, 2018

Physiology Laboratory Assistant at Medical Fac-ulty of Syiah Kuala University, 2016-2018

Best programs in Executive Board Syiah Kuala University, Unsyiah Fair 2018

Best Biology Tentor at Khalifah Course, 2017

ORGANIZATIONAL BACKGROUNDRegional Coordinator of Dandelion Sosmas BEM Se-Indonesia 2019/2020

Vice Regional Coordinator for Assessment and Development of ISMKI (Indonesia Medi-cal Students Executive Boards’ Association) 2019/2020

Ministry of Social Service for Executive Board of Syiah Kuala University 2019/2020

Governor for Medical Students Executive Board of Syiah Kuala University

Member of HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) 2017 - current date

Page 21: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

MUTU40 MUTU 41

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

MUTU40 MUTU 41

Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) melalui Lembaga Pengembangan Pendidikan

dan Penjaminan Mutu (LP3M) kembali melaksanakan Penataran dan Lokakarya Peningkatan Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (Pekerti) Tahun 2019, pada tanggal 29 Juli-2 Agustus 2019. Program pelatihan Pekerti ini merupakan kegiatan tahunan Unsyiah yang diperuntukkan bagi dosen muda. Selain Pekerti, juga ada program AA (Applied Approach) berupa pelatihan yang diperuntukkan kepada dosen senior. Dua

Dosen. Dalam undang-undang tersebut dijelaskan bahwa dosen berkewajiban merencanakan, melaksanakan proses pembelajaran serta menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran. Di samping itu, juga melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Sesuai dengan Standar Pendidik pada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005, dosen yang kompeten melaksanakan tugasnya adalah dosen yang memiliki kompetensi pedagogik, kompetensi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi sosial.

Upaya pengembangan diri menjadi pendidik profesional dilakukan melalui penguasaan materi pembelajaran dan pendidikan. Atas dasar pentingnya profesionalisme pendidik tersebut, maka perlu adanya pengembangan diri. Oleh karena itu, Pekerti dan AA dirasakan sangat penting bagi dosen untuk meningkatkan penguasaan kemampuan intruksional. Dosen

harus terampil dalam pembelajaran, sehingga mereka tidak lagi mengajar semaunya.

Dengan adanya kegiatan Pekerti ini, diharapkan nantinya dosen dapat: (1) menerapkan paradigma pembelajaran sesuai dengan kurikulum, (2) merancang persiapan pelaksanaan, penilaian pembelajaran yang saling terintegrasi, serta (3) meningkatnya pengetahuan dan keterampilan tentang prinsip-prinsip pedagogik dan metodologi pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar mahasiswa.

Kegiatan yang dinaungi oleh Pusat Pengembangan Pembelajaran LP3M ini diikuti 30 peserta dari berbagai fakultas di lingkungan Unsyiah. Fasilitator Pekerti ini merupakan para ahli pembelajaran yang kebanyakan berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Ini sesuai dengan fungsi dari FKIP adalah mendidik. []

PEKERTI UNTUKTINGKATKAN KOMPETENSI

program ini merupakan pelatihan yang dapat dimanfaatkan dalam rangka peningkatan keterampilan kompetensi profesional dosen dalam memangku jabatan fungsional, terutama untuk meningkatkan keterampilan pedagogis.

Upaya peningkatan kompetensi profesional dosen perguruan tinggi selalu menjadi pokok perhatian Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Hal ini didasarkan pada konsepsi bahwa dosen merupakan salah satu komponen yang sangat

Keumala HayatiStaf Subbag InformasiPublikasi LP3M Unsyiah

berperan dalam proses pembelajaran dan secara langsung mempengaruhi peningkatan kualitas belajar mahasiswa.

Program Pekerti-AA merupakan program pelatihan yang dirancang Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Ditjen Dikti). Program Pekerti-AA penting dalam pengembangan profesionalisme dosen karena kurikulum yang ditetapkan oleh Dikti sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2015 tentang Guru dan

FASILITATOR PROGRAM PEKERTI

Prof. Dr. Adlim, M.Sc (FKIP/LP3M)

Prof. Mustanir, M.Sc (FMIPA)

Dr. Dra Sulastri, M.Si (FKIP)

Dra. Nurulwati, M.Pd (FKIP)

Ners. Darmawati, M.Kep, Sp.Mat (FKEP)

Dr. Rahmah Johar, M.Pd (FKIP)

Dr. Cut Morina Zubainur, M.Pd (FKIP)

Dr. Ir. Suhendrayatna, M.Eng (FT/LP3M)

Dra. Asiah MD, MP (FKIP/LP3M)

Dr. M. Hasan, M.Si (FKIP)

Dr. Andi Ulfa Tenri Pada, M.Pd (FKIP/LP3M)

Nana Suraiya, M.Pd (FKIP)

Page 22: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

RELIGIA42 RELIGIA 43

Sebagaimana kita ketahui, manusia adalah makhluk sosial. Satu dan lainnya saling

berikatan. Ketergantungan tak dapat dihindari, baik terkait hal-hal yang menyangkut kepentingan hidup, interaksi sehari-hari, maupun hal-hal yang berkaitan dengan upacara kematian. Semua saling membutuhkan. Agama pun mengatur hubungan sosial ini. Ada hak serta kewajiban satu sama lainnya. Pada bab Fadhailul ‘Ibadah,

bagian terakhir kitab Bulughul Maram, karangan Al Hafiz Syeh Ibnu Hajar, disebutkan mengenai enam hak dan kewajiban seorang muslim terhadap muslim lain.

Adapun enam hak dan kewajiban muslim terhadap muslim lainnya, sebagaimana disampaikan dalam sabda Rasulullah, yakni: “Hak seorang muslim atas muslim lainnya ada enam: (1) Jika engkau bertemu dengannya, maka ucapkan salam, dan (2) jika dia

mengundangmu maka datangilah, (3) jika dia minta nasihat kepadamu berilah nasihat, (4) jika dia bersin dan mengucapkan hamdalah maka balaslah (dengan doa: Yarhamukallah), (5) jika dia sakit maka kunjungilah, dan (6) jika dia meninggal maka antarkanlah (jenazahnya ke kuburan).” (HR. Muslim).

Mengucapkan SalamBila kita berjumpa dengan seseorang, kita mengetahui bahwa dia adalah

muslim, maka ucapkanlah salam. Sebab salam itu merupakan doa bagi keselamatan dan kesejahteraan seseorang. Sesama muslim bersaudara, bahkan persaudaraan yang sangat akrab, “kal-jasadil-wahid (bagaikan satu tubuh)” sabda Rasulullah, maka sudah sepatutnya kita saling memberikan doa keselamatan.

Bagaimana jika terhadap nonmuslim, apakah dibenarkan memberi salam kepada mereka?

Tentu saja tidak. Kita tidak dibenarkan memberi salam kepada nonmuslim, melainkan mendoakannya agar memeroleh hidayah untuk beriman kepada Allah Swt. Demikian pula halnya jika mereka memberi salam,

tak perlu dibalas salam, setidaknya ucapkan saja “wa’alaikum,” atau sekadar senyum. Jangan pula bermasam muka, itu tidak dibenarkan dalam Islam.

Kata “assalamu ‘alaikum (semoga keselamatan atas kalian) dijawab dengan “wa’alaikum salam, (dan atas kalian keselamatan)” maknanya sama. Hanya saja, dalam kajian linguistik Arab, dijelaskan bahwa terdapat pengaruh lebih besar dengan meletakkan kata ‘alaikum di awal, baru disusul “salam.” Sejalan dengan ketentuan syara bahwa memberi salam hukumnya sunat, sedangkan menjawab salam hukumnya wajib.

Menghadiri UndanganKhusus undangan walimatul ‘ursy, yakni pesta pernikahan, kita wajib menghadirinya kecuali ada alasan syar’i. Di Aceh banyak sekali undangan kenduri, apalagi dalam bulan maulid. Sehari kadang sampai lima undangan makan-makan. Apabila sanggup, dipenuhi semua, itu lebih baik. Jika tidak bisa datang, kabari ke tuan rumah. Perlu diketahui juga bahwa menghadiri jamuan makan yang tidak diundang hukumnya haram.

Jika Diminta Nasihat, Nasihatilah!Islam dikenal sebagai agama nasihat. “Ad-dinu nasihah” (agama ialah nasihat). Jika dimintai nasihat, maka berikanlah. Jika diminta untuk mengisi acara, menjadi narasumber pada sebuah kajian, memberikan

tausiah, bahkan dalam urusan dunia pun demikian.

Ketika Bersin Ucapkanlah Hamdalah, Balaslah!Ketika bersin, kemudian seorang muslim mengucap, “Alhamdulillah,” jawablah dengan; “Yarhamukallah”. Lalu dia membalas lagi, “Yahdikumullah,” jawablah; “Wayuslihu baalakum”. Namun, jika seseorang yang bersin tidak mengucapkan hamdalah, tidak perlu dijawab demikian.

Kunjungi Ketika SakitKetika ada yang sakit, berkunjunglah untuk mendoakan kesembuhannya. Jika mampu, bawa buah-buahan dan sedekah juga dianjurkan untuk meringankan beban si penderita. Jangan sekali-kali berkunjung ke tempat orang sakit dengan membawa masalah yang dapat memperburuk keadaannya.

Mengantar Jenazah ke Liang KuburAllah memuliakan jenazah, menganjurkan saudara yang ditinggalkan untuk mengangkatnya dengan bahu mereka, hingga sampai ke kubur. Sangat besar pahala atas kebajikan ini. Mengantar jenazah dapat memalingkan hati kita dari mencintai dunia. Kita akan lebih berpikir untuk akhirat, sebab menyadari bahwa perbendaharaan dunia ini semuanya kita tinggalkan, sedangkan kita hanya dikubur berbungkuskan kain kafan. []

Ketika ada yang sakit, berkunjunglah untuk mendoakan kesembuhannya.

ENAM KEWAJIBAN MUSLIM TERHADAP MUSLIM LAINNYA

EDISI 238 . AGUSTUS 2019EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Aini AzizAlumni Fakultas Pertanian Unsyiah/Pegiat FLP Wilayah Aceh

Page 23: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 238 . AGUSTUS 2019

XXX 4545ASPIRASI

EDISI 230 . DESEMBER 2018

Universitas Syiah Kuala@Unsyiah

ASPIRASIAspirasi

@univ_syiahkuala

@univ.syiahkuala.id

@univ_syiahkuala

Unsyiah TV

[email protected]

www.humas.unsyiah.ac.id

EDISI 238 . AGUSTUS 2019

Page 24: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018

XXX46 KABAR 47

UNIVERSITAS Syiah Kuala bersama Universitas Malaysia Pahang menggelar International Conference on Agricultural Technology, Engineering, and Environmental Sciences (ICATES) 2019. Konferensi yang berlangsung di Hotel Oasis Aceh, Banda Aceh, 21 Agustus 2019 ini, fokus membahas bidang teknologi pertanian, teknik, dan ilmu lingkungan dalam menghadapi revolusi industri 4.0.

Ketua panitia, Dr. Ing. Agus Arip Munawar, mengatakan tujuan kegiatan ini untuk berbagi hasil penelitian dari berbagai disiplin ilmu, sekaligus mengembangkan kolaborasi di antara peneliti. Tercatat ada 101 makalah dari berbagai disiplin ilmu dan institusi dari Indonesia, Malaysia, Thailand, Cina, Filipina, Thailand, dan Rusia yang ikut dalam konferensi ini.

Wakil Rektor IV Unsyiah, Dr. Hizir, menyebutkan Unsyiah terus mencari dan mengembangkan inovasi baru dan program berkelanjutan yang dapat meningkatkan perfoma akademisi dan layanan masyarakat.

“Konferensi ini sejalan dengan semangat Unsyiah dalam menghadapi era industri global 4.0.”

Ia menambahkan jika saat ini, banyak aspek di dalam kehidupan yang berkaitan erat dengan bidang teknik dan sain. Ia berharap agar tetap memperhatikan permasalahan pertanian dan lingkungan. Konferensi ini juga menhadirkan pembicara dari berbagai universitas dan praktisi dunia, seperti dari Jerman, Australia, Malaysia, dan Indonesia.

Sementara itu pada tanggal 27-28 Agustus 2019, Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Universitas Syiah Kuala (Unsyiah)

bekerja sama dengan Universitas Pendidikan Indonesia dan Asosiasi Profesi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Indonesia (AP3KnI) menggelar 2nd Annual Civic Education Conference (ACEC) bertempat di Gedung AAC Dayan Dawood Banda Aceh. Konferensi internasional ini membahas pembentukan karakter melalui pendidikan kewarganegaraan untuk menghadapi era revolusi industri 4.0.

Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, yang menjadi salah satu keynote speaker mengatakan, era revolusi industri 4.0 jangan hanya disambut euforia, tetapi harus menciptakan kesadaran dan kesiapan bangsa untuk menghindari dampak buruk globalisasi, terutama kerusakan moral dan karakter warga negara.

Menurutnya saat ini, pembangunan karakter sering diabaikan. Pembangunan lebih fokus kepada hal-hal yang bersifat ¢sik, materialis, ekonomi, dan pragmatis. Padahal pembangunan karakter sangat berpengaruh untuk kemajuan pembangunan dan ketahanan nasional.

“Kualitas karakter sangat diperlukan karena dapat membentuk mental yang kuat dan tangguh, sehingga generasi muda Indonesia dapat bersaing dan berkolaborasi dengan komunitas internasional,” ujarnya.

Sekretaris Komite Konferensi, Prof. Dr. Kokom Komalasari, M.Pd mengatakan konferensi ACEC bertujuan mempertemukan para ahli, pendidik, peneliti, dosen, dan mahasiswa untuk mengeksplorasi perspektif baru tentang pendidikan kewarganegaraan. Tercatat sebanyak 166 makalah masuk dalam konferensi ini dengan beragam gagasan. []

HADAPI REVOLUSI INDUSTRI 4.0, UNSYIAH GELAR KONFERENSI INTERNASIONAL ICATES DAN ACEC

Page 25: MENGGALI POTENSI DESA DENGAN KULIAH KERJA NYATAhumas.unsyiah.ac.id/wp-content/uploads/2019/09/Warta-Agustus-.pdfmenggali potensi desa dengan kuliah kerja nyata edisi 238 . agustus

EDISI 238 . AGUSTUS 2019