Top Banner
Mengenal Teknis dan Non Teknis dalam Keseimbangan Hidup William Wiguna Hak Cipta dilindungi oleh UndangUndang 1 MENGENAL TEKNIS dan NONTEKNIS DALAM KESEIMBANGAN HIDUP Beberapa pertanyaan atau perdebatan cukup menarik kami dapatkan dalam konseling sbb: 1. Bila Anda seorang HRD, yang bertanggung jawab atas usulan kenaikan UPAH para profesional. Anda dituntut oleh para profesional untuk menaikkan UPAH atas dasar kebutuhan hidup yang meningkat atau karena inflasi. Apakah yang Anda setuju? 2. Bagaimana menentukan dan baik Perusahaan Karyawan menyetujui UPAH saat seseorang diterima kerja sebagai Profesional? MENGAPA BISA BERBEDA CARA UKURNYA SAAT SESEORANG “MENGAKU” SEMAKIN PROFESIONAL? Untuk bisa menjawab hal tsb diatas, mari kita berpikir secara logika sbb: 1. Bagaimana bila kita mencoba mengukur temperatur dengan alat ukur penggaris, atau 2. mengukur berat badan dengan jam dinding atau 3. mengukur kecepatan dengan stop watch. Yang mana dari ketiga pengukuran tadi yang benar? APA ALAT UKUR SALARY SEORANG PEMULA, PROFESIONAL dan PERUSAHAAN? 1. Ketika seseorang melamar pekerjaan apakah lazim menggunakan alasan/”UKURAN” kenaikan harga sewa rumah, susu, dsb untuk menentukan SALARYnya? 2. Demikian pula apakah rasio Pendapatan dan Pengeluaran terhadap SDM sudah pernah diukur? 3. Saat seseorang profesional mengajukan alasan/”UKURAN” kenaikan SALARY dengan ukuran kenaikan harga shampoo atau cicilan mobil? 4. Bagaimana perusahaan secara keseluruhan mengukur masa depan PENDAPATAN SDM dan PERUSAHAAN sendiri 4 Tahap Secara naluri manusia pasti akan mencari cara untuk mengukur sesuatu yang “penting” (disadari atau tidak) dengan akal budinya untuk bisa mengaturnya karena rupanya itulah kepentingannya: 1. Tahap Mengenal 2. Tahap Mengukur/Mengatur 3. Tahap Merencanakan 4. Tahap Menciptakan Tahap 1 (mengenal) Kalau kita lihat setiap orang diberikan waktu 24 jam sama rata oleh Tuhan, akan tetapi mengapa tidak semua orang menyadarinya? Atau mengapa hanya beberapa orang yang bisa menghargainya dengan tepat waktu setiap saat? Disinilah kita bisa melihat mereka yang telah meng "hargai" sebuah karunia Tuhan dengan cara mengukur (dengan alat yang tepat contohnya: sebuah jam ).
9

Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Jun 19, 2015

Download

Business

William Wiguna

Dear all,

Setelah kuliah dan melihat apa yang terjadi di bangsa kita ini, saya
merenungkan hal-hal terlampir. Menurut saya, kita harus berusaha
menyeimbangkan apa yang kita pelajari terlalu "teknis" karena justeru
kebutuhan bangsa kita adalah belajar dan aplikasi "non-teknis".

Ketidak-seimbangan keduanya menyebabkan munculnya stres yang berlebihan
dan akibatnya kita bisa melihat sendiri: Caleg merampok bank untuk
kampanye
(http://www.tribunnews.com/regional/2013/11/29/cari-biaya-kampanye-alasan-caleg-ppp-merampok-nasabah-bank),
pramugari ditampar pejabat krn mengingatkan hal2 teknis
(http://news.detik.com/read/2013/06/07/172656/2267454/10/ditemani-sang-adik-pramugari-yang-dipukul-pejabat-babel-angkat-bicara)
dsb...

Kami nantikan respon dan silahkan di share ya.
Untuk solusi lebih lanjut jangan sungkan hubungi kami di [email protected] atau @williamwiguna
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengenal Teknis dan Non Teknis dalam Keseimbangan Hidup   William Wiguna 

Hak Cipta dilindungi oleh Undang‐Undang      1  

MENGENAL TEKNIS dan NON‐TEKNIS DALAM KESEIMBANGAN HIDUP 

Beberapa pertanyaan atau perdebatan cukup menarik kami dapatkan dalam konseling sbb:  1. Bila  Anda  seorang  HRD,  yang  bertanggung  jawab  atas  usulan  kenaikan  UPAH  para 

profesional.  Anda  dituntut  oleh  para  profesional  untuk  menaikkan  UPAH  atas  dasar kebutuhan hidup yang meningkat atau karena inflasi. Apakah yang Anda setuju?  

2. Bagaimana  menentukan    dan  baik  Perusahaan  ‐  Karyawan  menyetujui  UPAH  saat seseorang diterima kerja sebagai Profesional? 

 MENGAPA  BISA  BERBEDA  CARA  UKURNYA  SAAT  SESEORANG  “MENGAKU”  SEMAKIN PROFESIONAL?  Untuk bisa menjawab hal tsb diatas, mari kita berpikir secara logika sbb:  

1. Bagaimana bila kita mencoba mengukur temperatur dengan alat ukur penggaris, atau  2. mengukur berat badan dengan jam dinding atau  3. mengukur kecepatan dengan stop watch. 

Yang mana dari ketiga pengukuran tadi yang benar?  APA ALAT UKUR SALARY SEORANG PEMULA, PROFESIONAL dan PERUSAHAAN?  

1. Ketika  seseorang  melamar  pekerjaan  apakah  lazim  menggunakan  alasan/”UKURAN” kenaikan harga sewa rumah, susu, dsb untuk menentukan SALARY‐nya? 

2. Demikian  pula  apakah  rasio  Pendapatan  dan  Pengeluaran  terhadap  SDM  sudah  pernah diukur? 

3. Saat  seseorang  profesional  mengajukan  alasan/”UKURAN”  kenaikan  SALARY  dengan ukuran kenaikan harga shampoo atau cicilan mobil? 

4. Bagaimana perusahaan secara keseluruhan mengukur masa depan PENDAPATAN SDM dan PERUSAHAAN sendiri  

  4 Tahap   Secara naluri manusia pasti akan mencari cara untuk mengukur sesuatu yang “penting” (disadari atau tidak) dengan akal budi‐nya untuk bisa mengaturnya karena rupanya itulah kepentingannya: 

1. Tahap Mengenal 2. Tahap Mengukur/Mengatur 3. Tahap Merencanakan 4. Tahap Menciptakan   

Tahap 1 (mengenal)   

Kalau  kita  lihat  setiap  orang  diberikan  waktu  24  jam  sama  rata  oleh  Tuhan,  akan  tetapi mengapa tidak semua orang menyadarinya? Atau mengapa hanya beberapa orang yang bisa menghargainya dengan tepat waktu setiap saat? Disinilah kita bisa melihat mereka yang telah meng  "hargai"  sebuah  karunia  Tuhan  dengan  cara  mengukur  (dengan  alat  yang  tepat contohnya: sebuah jam). 

Page 2: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengenal Teknis dan Non Teknis dalam Keseimbangan Hidup   William Wiguna 

Hak Cipta dilindungi oleh Undang‐Undang      2  

Tahap 2 (mengukur dan mengatur)   

Setelah  seseorang  senang  bisa  mengukur  waktu  dengan  jamnya,  maka  mereka  mencoba membuat  janji untuk melakukan  sesuatu dan  saat  itulah mereka perlu mengatur waktunya (dengan  alat  yang  namanya  AGENDA)  untuk  bekerja  lebih  efisien  dalam  24  jam.  Sebuah pemikiran yang simpel bukan? Dengan  tahap  1  dan  2  saja  kita  tanpa  sadar  sudah  diajarkan  sedari  kecil  bahwa  begitu pentingnya  saat belajar di  sekolah.  Anda pasti  sudah  lolos  semua melewati masa‐masa  tsb soal AGENDA sampai dengan kelas di SD.  

Tahap 3 (merencanakan)   

Mengingat  begitu  bervariasinya  janji  dan  "to  do  list"  seseorang,  maka  kita  mulai  belajar mengenal perencanaan  lebih  ketat  tidak hanya untuk hari  ini  saja,  karena  semua persoalan tidak  bisa  diselesaikan  dalam  24  jam,  maka  sebagian  besar  kita  mulai  belajar  membuat RENCANA  dalam  jadwal mingguan  atau  bulanan  bahkan  tahunan.  Biasanya  di  sekolah  kita semua juga sudah belajar jadwal bulanan atau semesteran sampai dengan di SMP bukan? 

Tahap 4 (menciptakan)   

Akhirnya  kita  sampai  juga  di  SMA  dimana  sudah mulai  banyak  kita  belajar MENCIPTAKAN sesuatu dengan waktu yang tersedia. Beberapa sekolah SMP mengijinkan siswanya ikut dalam lomba2  yang  mencipta  juga.  Disinilah  kita  bisa  melihat  mereka  yang  pintar  dan  cerdas menggunakan waktunya, biasanya mendapatkan reward yang luar biasa sebagai bekal mereka untuk lulus ke jenjang pendidikan selanjutnya.  

CONTOH HASIL 4 TAHAP   

1. Bila kita belajar sekian jam, maka bisa “menciptakan” NILAI sekian. 2. Bila kita bekerja sekian jam, maka bisa “menciptakan” UPAH sekian  Dengan demikian, kita  menambah NILAI atau UPAH kita dengan: 1. Menambah “JAM BELAJAR/KERJA” atau/dan 2. Meningkatkan “EFISIENSI/EFEKTIVITAS BELAJAR/KERJA”  

Manakah  PILIHAN  TERBAIK MENURUT  ANDA?  Tentunya  bukan  dengan  ber‐“unjuk  rasa”  kerja sama dengan pihak luar bukan? 

 

Fakta‐fakta IRONIS (yang kita bisa cari di google) 

SDM kita  terbukti  sangat handal dan bahkan  semenjak pelajar  INDONESIA meraih banyak  juara TERATAS di berbagai olimpiade iptek di tingkat dunia   http://www.metrotvnews.com/lifestyle/read/2013/10/01/915/185364/SDM‐Indonesia‐

Terbaik‐Keempat‐di‐Dunia   Metrotvnews.com: Berdasarkan  Indeks  Dinamika  Global  2013  dari  Grant  Thornton, 

Indonesia saat  ini masuk ke dalam urutan  lima besar dunia sebagai negara yang memiliki 

Page 3: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengenal Teknis dan Non Teknis dalam Keseimbangan Hidup   William Wiguna 

Hak Cipta dilindungi oleh Undang‐Undang      3  

sumber daya manusia (SDM) terbaik. Hasil survei yang dilakukan Grant Thonton  itu dirilis setelah menakar  lingkungan pertumbuhan ekonomi dari 60 negara  terbaik di dunia dan menempatkan Indonesia di posisi keempat.  

 Gbr hasil search google: Pelajar Indonesia Juara 

 Akan tetapi mengapa setelah berkarir, SDM kita terbukti terkorup dan tertinggal...   http://m.rmol.co/news.php?id=99244   Berdasarkan  penilaian  World  Economic  Forum  (WEF)  pada  2012  tercatat  daya  saing 

Indonesia  masih  rendah  dibandingkan  dengan  perusahaan  internasional  maupun lingkungan  regional Asean.  Indonesia  berada di  peringkat  50  pada   tahun  lalu  dari  144 negara  di  bawah  Singapura  (urutan  kedua),  Malaysia  (urutan  25),  Brunei  Darussalam (urutan 28), dan Thailand (urutan 38). 

Demikian  juga data yang diterbitkan oleh United Nations Development Programs  (UNDP) tentang  Indeks  Pencapaian  Teknologi  dan  Indeks  Pembangunan  Manusia.  Indonesia menempati urutan 124 dari 178 negara, selain  itu data keadaan perekonomian  Indonesia dapat dilihat dari pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) 2012 yang tumbuh 6,2%.  

Page 4: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengena

Hak Cipt

G Mari kita  D

Gbr S

l Teknis dan N

ta dilindungi 

Gbr hasil sea

a coba cerm

Dimulai dari s

Saat ber‐sek

Non Teknis da

oleh Undang‐

rch google: 

ati dimana s

sekolah: 

kolah/kuliah

alam Keseimb

‐Undang

Juara Korup

sumber perm

h soal Teknis

bangan Hidup

psi 

masalahann

s belum tent

nya:  

tu diimbang

W

 gi dari pelati

William Wigun

 

han Non Te

na 

4

knis 

Page 5: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengena

Hak Cipt

  D

Gbr kema  Ju

Gbr STekn  D

dNrake

l Teknis dan N

ta dilindungi 

Demikian pul

Saat  ber‐paampuan Non

uga saat bek

Saat ber‐karis 

Di  sekolah atidapatkan d

NON TEKNIS apat  atau  cekecewaan y

Non Teknis da

oleh Undang‐

a saat berpa

acaran  dan n Teknis 

kerja atau be

rir soal Tekn

taupun di  tedan  langsungtidak pernacurhat  antayang muncu

alam Keseimb

‐Undang

acaran sd be

ber‐keluar

erbisnis:  

nis belum te

empat  kerjag bisa dilihaah dikeluarkr  pimpinan ul dan itulah 

bangan Hidup

erkeluarga: 

rga  soal  Te

entu diimba

a  kemampuaat RAPOR‐nykan atau dikatau  teamke empat pe

knis  belum 

ngi dari pen

an  TEKNIS  sya. Akan  tetenali,  tetap

mwork.  Tanperdebatan y

W

 tentu  diim

 ngembangan

eseorang bitapi  inilah pi  justeru hapa  disadari yang terjadi d

William Wigun

mbangi  dari

n kemampu

isa  secara oersoalannyanya menjadinilah  yangdi awal tulisa

na 

5

i  peduli 

uan Non 

otomatis a, Rapor i bahan   terjadi an ini. 

Page 6: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengena

Hak Cipt

Sekartentulebih (coba

Gbr K Kita  skapasSamayang dan  tdeng

  B

ate

  

Gbr:  

l Teknis dan N

ta dilindungi 

rang  sudah unya  juga bidiutamakan

a dibaca kata

Kombinasi S

sekarang msitas yang bia  seperti hujbisa menamtidak  terbuaan sisi vertik

ila  sisi TEKNkan meningersedia: 

Wadah kapa

Non Teknis da

oleh Undang‐

semakin  jelsa diajarkann dalam seba2 satu baris

ANGAT IDEA

encoba melisa terus berjan yang dibmpungnya mang.  Dimanakal (NON TEK

NIS dan NONgkatkan men

asitas SDM 

alam Keseimb

‐Undang

as mana yan secara NObuah profesis dengan kat

AL Teknis da

lihat  dari  sisrkembang uberikan YMEmaka ybs akaa  pertumbuKNIS) dan sis

 

N  TEKNIS  yaningkat  dan

bila sisi TEK

bangan Hidup

ng gampangON TEKNIS,  tonalitas  IDEta sambung 

an Non Tekn

si  bahwa  sentuk menamE diberikan an bisa menuhan  dindingsi horisontal

ang berkem  sekaligus m

NIS dan NO

g diajarkan terlebih kita EAL adalah GDAN, sungg

nis sebagai P

etiap  SDM  impung “berkmerata kepnerima, meng2  kapasital (TEKNIS): 

bang  seimbmeningkatka

N TEKNIS ya

W

secara TEKNbisa meliha

GABUNGAN uh luar bias

PASSION OF 

barat  sebuakat” yang dicpada  setiap nikmati berks  SDM  tsb 

ang maka ban  daya  tam

ang berkemb

William Wigun

NIS dan manat sebenarnKEDUANYA a bukan? 

 TEAMWOR

ah wadah, mcurahkan oleorang, dan kat‐ berkat tsangat  berg

bisa,  kapasitmpung  berk

bang seimba

na 

6

na yang ya yang bukan? 

RK  

memiliki eh YME. mereka tersebut gantung 

as  SDM at  yang 

 

ang  

Page 7: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengena

Hak Cipt

BekaSDM 

1. hp

2. hm

3. D 

Suda Se

sed

Dm

  MEN1. A

(t

2. K

3. A

4. K

Beberapamendapa

 

l Teknis dan N

ta dilindungi 

l pelatihan Ssangat mud

ttp://www.besawat‐febrttp://www.b

munarman‐juDan masih ba

h di Tahap Bekarang,  suekolah masiewasa mala

Dan  sekaranmembina SDM

GAPA FAKTOAdanya kebiatertulis) cont

urangnya ke

ASUMSI fatal

ita terjebak 

a hasil dari patkan feedba

Non Teknis da

oleh Undang‐

SDM yang tidah menjadi 

beritametroriani‐malah‐dbartytheme.ubir‐fpi.htmlanyak lagi... 

Berapakah Audah  di  tahh bisa menjah tambah bing  sudahkahM baik dalam

OR NON‐TEKasaan pola ptoh: FB dan 

esadaran PEL

: TEKNIS me

dengan “sal

program pelack sbb: 

alam Keseimb

‐Undang

dak seimbanstres, seper

.co.id/peristdipukul .com/mp3/kl 

Anda?  ap  berapakawab 2 tahuingung? h  kita  paham keluarga, 

KNIS (attitudpikir yang keNYANYIAN T

LATIHAN da

enghasilkan N

lah investasi

atihan perila

bangan Hidup

ng antara TErti yang kita 

tiwa/ingatka

kenapa‐sosio

kah  Anda? un lagi akan 

ami  mengasekolah mau

de) BEGITU eliru: apa yaTRADISI 

n CARA yang

NON‐TEKNIS

i” prioritas p

aku yang tel

EKNIS dan Nlihat/dengan

an‐pejabat‐t

olog‐ui‐tham

Sudahkah  kmenjadi apa

pa  masih  tupun di tem

SULIT DIKENang didoakan

g tepat seda

S secara otom

pelatihan  

ah dikemba

W

ON TEKNIS n berita‐ber

ak‐nyalakan

mrin‐tomago

kita  mengera sementara

terjadi  “salapat kerja? 

NDALIKAN? n secara ver

ari AWAL (ma

matis 

ngkan sejak 

William Wigun

akan menyeita saat ini:

‐ponsel‐dala

ola‐disiram‐a

rti  mengapaa mereka yan

ah  asuhan”

 rbal dan non

asa probatio

2005, penu

na 

7

ebabkan 

am‐

air‐oleh‐

a  anak2 ng lebih 

  dalam 

n verbal 

 

on) 

lis telah 

Page 8: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengena

Hak Cipt

Penulis  jWiguna (resume kkesempa

l Teknis dan N

ta dilindungi 

juga menda(15 tahun) skegiatan‐kegatan Asean S

Non Teknis da

oleh Undang‐

apatkan  banemenjak kecgiatan  terkaScholarship 

alam Keseimb

‐Undang

nyak  hal  barcil kami menit BMCHK  (Byang menit

bangan Hidup

ru  ketika  bendampingi sBakat Minattik beratkan 

ersama  sangetiap acara t Cita2 Hobisoal Ekstra

W

g  putera,  NNon Teknis i dan Karakt Kurikuler  (f

William Wigun

Nathanael Mdan kami mter) ybs. Ketfaktor Non 

na 

8

 

 

Matthew embuat tika ada Teknis), 

Page 9: Mengenal Teknis dan Non-Teknis dalam Keseimbangan Hidup Kita

Mengena

Hak Cipt

yang  jugmendapa

Semoga TEKNIS ySOFT SKI

For MoreWilliam WHP/WA: www.fac

l Teknis dan N

ta dilindungi 

ga  merupakatkan Full As

dengan  infoyang seimbaLL.  

e Detail/FolloWiguna 0818‐83946cebook.com

Non Teknis da

oleh Undang‐

kan  Standasean Scholar

ormasi  ini  kng sedini m

ow up: Cont

69, Twitter: @/groups/car

alam Keseimb

‐Undang

r  pendidikarship (tmsk H

ita  semua bmungkin. Btw

tact to  

@williamwireplusindon

bangan Hidup

an  di  SingaHostel, tiket,

bertambah pw, Pelatihan 

iguna nesia/ 

apura  maka, uang jajan 

peduli  tentaNON TEKNI

W

a  Nathanaedsb) selama

ang pelatihaIS sama sek

William Wigun

el  berhasil a 4 tahun sbb

 

n TEKNIS daali bukan pe

na 

9

terpilih b: 

an NON elatihan