MENGENAL KARAKTER, SIFAT, KEPRIBADIAN SERTA DIET DAN MAKANAN BERDASARKAN GOLONGAN DARAH O Tugas Personality Development Berdasarkan Golongan Darah Oleh Ahmad Luthfie Hakim 11201395 Budiyanto 11201406 Brahmono Panji Pranata 11201146 Diky Faqihan Syah 11201435 JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ASIA MALANG 2015
27
Embed
Mengenal Karakter, Sifat, Kepribadian Serta Diet Dan Makanan Berdasarkan Gol Darah o
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MENGENAL KARAKTER, SIFAT, KEPRIBADIAN SERTA DIET DAN
MAKANAN BERDASARKAN GOLONGAN DARAH O
Tugas Personality Development Berdasarkan Golongan Darah
Oleh
Ahmad Luthfie Hakim 11201395
Budiyanto 11201406
Brahmono Panji Pranata 11201146
Diky Faqihan Syah 11201435
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER ASIA
MALANG
2015
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Golongan darah merupakan ciri khusus darah dari suatu individu
karena adanya perbedaan jenis karbohidrat dan protein pada permukaan
membran sel darah merah. Golongan darah ditentukan oleh jumlah zat
(kemudian disebut antigen) yang terkandung di dalam sel darah merah
(Fitri, 2007).
Secara umum, golongan darah O adalah yang paling umum
dijumpai di dunia, meskipun di beberapa negara seperti Swedia dan
Norwegia, golongan darah A lebih dominan. Antigen A lebih umum
dijumpai dibanding antigen B. Karena golongan darah AB memerlukan
keberadaan dua antigen, A dan B, golongan darah ini adalah jenis yang
paling jarang dijumpai di dunia. (Alrasyid, 2010).
Golongan darah menurut sistem A-B-O dapat diwariskan dari orang
tua kepada anaknya. Land-Steiner dalam Suryo (1996) membedakan
darah manusia kedalam empat golongan yaitu A, B, AB dan O.
Penggolongan darah ini disebabkan oleh macam antigen yang dikandung
oleh eritrosit (sel darah merah).
Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah penggolongan
A-B-O dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya dikenal sekitar 46 jenis
antigen selain antigen A-B-O dan Rh, hanya saja lebih jarang dijumpai. Transfusi
darah dari golongan yang tidak kompatibel dapat menyebabkan reaksi transfuse
3
imunologis yang berakibat anemia hemolisis, gagal ginjal, syok, dan
kematian (Rasyid, 2010).
Sebagian besar gen yang ada dalam populasi sebenarnya hadir
dalam lebih dari dua bentuk alel. Golongan darah ABO pada manusia
merupakan satu contoh dari alel berganda dari sebuah gen tunggal. Ada
empat kemungkinan fenotip untuk untuk karakter ini: Golongan darah
seseorang mungkin A, B, AB atau O. Huruf-huruf ini menunjukkan dua
karbohidrat, substansi A dan substansi B, yang mungkin ditemukan pada
permukaan sel darah merah. Sel darah seseorang mungkin mempunyai
sebuah substansi (tipe A atau B), kedua-duanya (tipe AB), atau tidak
sama sekali (tipe O).
Sekitar ± 85% orang-orang Eropa mempunyai golongan Rhesus
Positif (Rh Positif). Pada ±15% sisanya, yang sel-selnya tidak
diagglutinasikan (tidak digumpalkan) disebut golongan Rhesus negatif (Rh
negatif) (Budi, 2009).
Insidens yang mengalami Inkompatibilitas Rhesus (yaitu rhesus
negatif) adalah 15% pada ras berkulit putih dan 5% berkulit hitam, jarang
pada bangsa Asia. Rhesus negatif pada orang Indonesia jarang terjadi,
kecuali adanya perkawinan dengan orang asing yang bergolongan rhesus
negatif. Pada wanita Rhesus negatif yang melahirkan bayi pertama
Rhesus positif, risiko terbentuknya antibodi sebesar 8%. Sedangkan
insidens timbulnya antibodi pada kehamilan berikutnya sebagai akibat
sensitisitas pada kehamilan pertama sebesar 16%. Tertundanya
pembentukan antibodi pada kehamilan berikutnya disebabkan oleh proses
4
sensitisasi, diperkirakan berhubungan dengan respons imun sekunder
yang timbul akibat produksi antibodi pada kadar yang memadai. Kurang
lebih 1% dari wanita akan tersensitasi selama kehamilan, terutama
trimester ketiga. (Darmawati, 2005)
Golongan darah yang berbeda yaitu A, B, AB dan O. ditentukan
oleh sepasang gen, yang diwarisi dari kedua orang tua. Setiap golongan
darah dapat dikenal dari zat kimia yang disebut antigen, yang terletak di
permukaan sel darah merah. Ketika seseorang membutuhkan transfusi
darah, maka darah yang disumbangkan haruslah sesuai dengan golongan
darah tertentu. Kesalahan dalam melakukan transfusi akan dapat
menimbulkan komplikasi yang serius. (Australia Red Cross, 2008).
Pemeriksaan golongan darah mempunyai berbagai manfaat dan
mempersingkat waktu dalam identifikasi. Golongan darah penting untuk
diketahui dalam hal kepentingan transfusi, donor yang tepat serta
identifikasi pada kasus kedokteran forensik seperti identifikasi pada
beberapa kasus kriminal (Azmielvita , 2009).
Kesesuaian golongan darah sangatlah penting dalam transfusi
darah. Jika darah donor mempunyai faktor (A atau B) yang dianggap
asing oleh resipien, protein spesifik yang disebut antibodi yang diproduksi
oleh resipien akan mengikatkan diri pada molekul asing tersebut sehingga
menyebabkan sel-sel darah yang disumbangkan menggumpal.
Penggumpalan ini dapat membunuh resipien (Azmielvita, 2009).
5
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk mengetahui
Karakter, sifat, kepribadian serta diet dan makanan apa saja yang
dibutuhkan berdasarkan Golongan darah khusunsya golongan darah O.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimanakah Karakter, sifat dan kepribadian golongan darah O
?
2. Bagaimanakah pilihan makanan yang tepat bagi setiap golongan
darah O?
3. Bagaimanakah diet yang tepat untuk golongan darah O?
1.3 Tujuan dan Manfaat
1.3.1 Tujuan
Tujuan dari penulisan ini adalah
a. Untuk mengetahui karakter, sifat dan kepribadian golongan
darah O.
b. Untuk mengetahui pola diet yang benar sesuai dengan
golongan darah O
c. Mengetahui makanan yang cocok dan aman dikonsumsi
oleh tubuh manusia.
1.4.2 Manfaat
a. Karya tulis ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
konsep dan teori yang berkaitan dengan golongan darah O dan
karakter kepribadian.
6
b. Sebagai bacaan / referensi dalam mengenali karakter
kepribadian sesuai dengan golongan darah masing-masing
individu khususnya golongan darah O
1.5 Metode Penelitian
Untuk memperoleh data yang akurat, yang diperlukan dalam
penyusunan maka penulis melakukan pengamatan secara langsung ke
lokasi sekaligus wawancara. Adapun cara-cara memperoleh atau
mengumpulkan data, penulis menggunakan 4 teknik yaitu :
1. Observasi
Teknik Observasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan mengamati secara langsung keadaan yang terjadi di lapangan
2. Dokumentasi
Teknik Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara menyalin data-data dari arsip
3. Interview
Teknik Interview adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan
dengan wawancara dan bertanya langsung. Dengan teknik
pengumpulan data secara interview, penulis bisa mengetahui
bagaimana sistem yang digunakan selama ini.
4. Studi Pustaka
Teknik Studi Pustaka adalah teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara mengambil teori dari buku-buku yang
mempunyai hubungan dalam menyusun laporan sesuai dengan judul
yang kami ajukan.
7
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Golongan Darah
Golongan darah adalah pengklasifikasian darah dari suatu individu
berdasarkan ada atau tidak adanya zat antigen warisan pada permukaan
membran sel darah merah. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
jenis karbohidrat dan protein pada permukaan membran sel darah merah
tersebut. Dua jenis penggolongan darah yang paling penting adalah
penggolongan ABO dan Rhesus (faktor Rh). Di dunia ini sebenarnya
dikenal sekitar 46 jenis antigen selain antigen ABO dan Rh, hanya saja
lebih jarang dijumpai.Transfusi darah dari golongan yang tidak kompatibel
dapat menyebabkan reaksi transfusi imunologis yang berakibat anemia
hemolisis, gagal ginjal, syok, dan kematian. Golongan darah manusia
ditentukan berdasarkan jenis antigen dan antibodi yang terkandung dalam
darahnya, sebagai berikut:
Individu dengan golongan darah A memiliki sel darah merah dengan
antigen A di permukaan membran selnya dan menghasilkan antibodi
terhadap antigen B dalam serumdarahnya. Sehingga, orang dengan
golongan darah A-negatif hanya dapat menerima darah dari orang dengan
golongan darah A-negatif atau O-negatif.
Individu dengan golongan darah B memiliki antigen B pada permukaan
sel darah merahnya dan menghasilkan antibodi terhadap antigen A dalam
serum darahnya. Sehingga, orang dengan golongan darah B-negatif