Top Banner
Disusun oleh : 1. Silvia Nur Avivah (13/ XI IA 4) 2. Tri Utami (20/ XI IA 4) 3. Tria Oktavia Maulana (21/ XI IA 4) 4. Yolanda Putri Imamah (29/ XI IA 4) 5. Yuliana Dyah Kusuma W (30/ XI IA 4) 6. Zuliana Kurniawati (33/ XI IA 4) Tugas Biologi “Mengenal Indra Pembau (hidung) Anatomi hidung Fisiologi hidung Penyakit pada hidung Keluar
14

Mengenal indra pembau

Jun 22, 2015

Download

Documents

dikutip dari berbagai sumber di internet
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Mengenal indra pembau

Disusun oleh :1. Silvia Nur Avivah (13/

XI IA 4)2. Tri Utami (20/

XI IA 4)3. Tria Oktavia Maulana (21/

XI IA 4)4. Yolanda Putri Imamah (29/

XI IA 4)5. Yuliana Dyah Kusuma W

(30/ XI IA 4)6. Zuliana Kurniawati (33/

XI IA 4)

Tugas Biologi

“Mengenal Indra Pembau (hidung)

Anatomi hidung

Fisiologi hidung

Penyakit pada hidung

Keluar

Page 2: Mengenal indra pembau

Anatomi hidung

Page 3: Mengenal indra pembau

Hidung LuarHidung luar berbentuk piramid menonjol pada garis tengah di antara pipi dengan bibir atas: struktur hidung luar dapat dibedakan atas tiga bagian : yang paling atas berupa kubah tulang yang tak dapat digerakkan, di bawahnya terdapat kubah kartilago yang sedikit dapat digerakkan, dan yang paling bawah adalah lobulus hidung yang mudah digerakkan. Berikut  bagian-bagiannya dari atas ke bawah:1)  pangkal hidung (bridge),2)  dorsum nasi,3)  puncak hidung,4)  ala nasi,5)  kolumela, dan6)  lubang hidung (nares anterior).Hidung luar dibentuk oleh kerangka tulang dan tulang rawan yang dilapisi oleh kulit, jaringan ikat dan beberapa otot kecil yang berfungsi untuk melebarkan atau menyempitkan lubang hidung.Sedangan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak dibagian bawah hidung, yaitu :1)  sepasang kartilago nasalis lateralis superior,2)  sepasang kartilago nasalis lateralis inferior yang disebut juga sebagai kartilago alar mayor,3)  beberapa pasang kartilago alar minor, dan4)  tepi anterior kartilago septum.

Page 4: Mengenal indra pembau

Belahan bawah apertura piriformis hanya kerangka tulangnya saja, memisahkan hidung luar dengan hidung dalam. Di sebelah superior, struktur tulang hidung luar berupa prosesus maksila it berjalan ke atas dan kedua tulang hidung, semuanya disokong oleh prosesus nasalis tulang frontalis dan suatu bagian lamina perpendikularis tulang etmoidalis. Spina nasalis anterior merupakan bagian dari prosessus maksilaris medial embrio yang meliputi premaksila anterior, dapat pula dianggap sebagai bagian dari hidung luar. Bagian berikutnya, yaitu kubah kartilago yang sedikit dapat digerakkan, dibentuk oleh kartilago lateralis superior yang saling berfusi di garis tengah serta berfusi pula dengan tepi ur pernapasan.atas kartilago septum kuadrangularis. Sepertiga bawah hidung luar atau lobulus hidung, dipertahankan bentuknya oleh kartilago lateralis inferior. Lobulus menutup vestibulum nasi dan dibatasi di sebelah medial oleh kolumela, di lateral oleh ala nasi, dan anterosuperior oleh ujung hidung. Mobilitas lobulus hidung pentng untk ekspresi wajah, grakan mengendus, dan bersin. Otot ekspresi wajah yang terletak subkutan di atas tulang hidung, pipi anterior dan bibir ats menjamin mobilitas lobulus. Jaringan ikat subkutan dan kulit juga ikut menyokong hidung luar. Jaringan lunak di antara hidung luar dan dalam dibatasi di sebelah inferior oleh krista piriformis dengan kulit penutupnya, di medial oleh septum nasi, dan tepi bawah kartilago lateralis superior sebagai batas superior dan lateral. Struktur tersempit dari seluruh saluran pernapasan atas adalah apa yang disebut sebagai limen nasi atau os internum oleh ahli anatomi, atau sebagai katup hidung Mink oleh ahli faal. Istilah ”katup” dianggap tepat karena struktur ini bergerak bersama, dan ikut mengatur pernapasan.

Page 5: Mengenal indra pembau

Bagian dari kavum nasi yang letaknya sesuai dengan ala nasi, tepat dibelakang nares anterior, disebut vestibulum. Vestibulum ini dilapisi oleh kulit yang mempunyai banyak kelenjar sebasea dan rambut-rambut panjang yang disebut vibrise.Tiap kavum nasi mempunyai 4 buah dinding, yaitu dinding medial, lateral, inferior dan superior.Dinding medial hidung adalah septum nasi. Septum dibentuk oleh tulang dan tulang rawan. Bagian tulang adalah:1)      lamina perpendikularis os etmoid,2)      vomer,3)      krista nasalis os maksila, dan4)      krista nasalis  os palatina.Septum dilapisi oleh perikondrium pada bagian tulang rawan dan periostium pada bagian tulang, sedangkan diluarnya dilapisi pula oleh mukosa hidung. Bagian depan dinding lateral hidung licin, yang disebut ager nasi dan di belakangnya terdapat konka-konka yang mengisi sebagian besar dinding lateral hidung.Pada dinding lateral terdapat 4 buah konka. Diantara konka-konka dan dinding lateral hidung terdapt rongga sempit yang disebut meatus. Tergantung dari letak meatus, ada tiga meatus yaitu meatus inferior, medianus dan superior. Meatus inferior terletak di antara konka inferior dengan dasar hidung dan dinding lateral rongga hidung. Pada meatus inferior terdapat muara (ostium) duktus nasolakrimalis.Meatus medius terletak diantara konka media dan dinding lateral rongga hidung. Pada meatus medius terdapat bula etmoid, prosesus unsinatus, hiatus semilunaris, dan infundibulum etmoid. Hiatus semilunaris merupakan suatu celah sempit melengkung dimana terdapat muara sinus frontal, sinus maksila, dan sinus etmoid anterior.

Page 6: Mengenal indra pembau

Hidung DalamStruktur ini membentang dari os internum di sebelah anterior hingga koana di posterior, yang memisahkan rongga hidung. Septum nasi merupakan struktur tulang di garis tengah, secara anatomi membagi organ menjadi dua hidung. Selanjutnya, pada dinding lateral hidung terdapat pula konka dengan rongga udara yang tak teratur diantaranya meatus superior, media dan inferior. Sementara kerangka tulang tampaknya menentukan diameter yang pasti dari rongga gubah resistensi, dan akibatnya tekanan dan volume aliran udara inspirasi dan eksprasi. Diameter yang berbeda-beda disebabkan oleh kongesti dan dekongesti mukosa, perubahan badan vaskular yang dapat mengembang pada konka dan septum atas, dan dari krusta dan deposit atau sekret mukosa. Hiatus semilunaris dari meatus media merupakan muara sinus frontalis, etmoidalis dan sinus maksilaris. Sel-sel sinus etmoidalis posterior bermuara pada resesus sfenoetmoidalis.Sinus ParanasalisManusia mempunyai sekitar 12 rongga di sepanjang atap dan bagian lateral rongga udara hidung dengan jumlah, bentuk, ukuran, dan simetri bervariasi. Sinus-sesuai yaitu sinus maksilaris, sfenoidalis, frontalis, dan atmoidalis. Yang terakhir biasanya berupa kelompok-kelompok sel etmoidalis anterior dan posterir yang saling berhubungan, masing-masing kelompok bermuara ke dalam hidung. Seluruh sinus dilapisi oleh epitel saluran pernapasan yang mengalami modifikasi dan mampu menghasilkan mukus dan bersilia, sekret disalurkan ke dalam rongga hidung. Pada orang sehat, sinus terutama berisi udara.Sinus maksilaris rudimenter atau antrum umumnya telah ditemukan pada saat lahir. Sinus paranasalis lainnya timbl pada anak-anak dalam tulang wajah. Tulang-tulang ini bertumbuh melebihi kranium yang menyangganya. Dengan teresorpsinya bagian tengah yang keras, maka membran mukosa hidung menjadi tersedot ke dalam rongga yang baru terbentuk.

Page 7: Mengenal indra pembau

Fisiologi hidung

1. Sebagai jalan nafasPada inspirasi, udara masuk melalui nares anterior, lalu naik ke atas setinggi konka media dan kemudian turun ke bawah ke arah nasofaring, sehingga aliran udara ini berbentuk lengkungan atau arkus. Pada ekspirasi, udara masuk melalui koana dan kemudian mengikuti jalan yang sama seperti udara inspirasi. Akan tetapi di bagian depan aliran udara memecah, sebagian lain kembali ke belakang membentuk pusaran dan bergabung dengan aliran dari nasofaring.

2. Pengatur kondisi udara (air conditioning)Fungsi hidung sebagai pengatur kondisi udara perlu untuk mempersiapkan udara yang akan masuk ke dalam alveolus. Fungsi ini dilakukan dengan cara :a. Mengatur kelembaban udara. Fungsi ini dilakukan oleh palut lendir. Pada musim panas, udara hampir jenuh oleh uap air, penguapan dari lapisan ini sedikit, sedangkan pada musim dingin akan terjadi sebaliknya.b. Mengatur suhu. Fungsi ini dimungkinkan karena banyaknya pembuluh darah di bawah epitel dan adanya permukaan konka dan septum yang luas, sehingga radiasi dapat berlangsung secara optimal. Dengan demikian suhu udara setelah melalui hidung kurang lebih 37o C.

Page 8: Mengenal indra pembau

3. Sebagai penyaring dan pelindung

Fungsi ini berguna untuk membersihkan udara inspirasi dari debu dan bakteri dan dilakukan oleh :

a. Rambut (vibrissae) pada vestibulum nasi

b. Silia

c. Palut lendir (mucous blanket). Debu dan bakteri akan melekat pada palut lendir dan partikel – partikel yang besar akan dikeluarkan dengan refleks bersin. Palut lendir ini akan dialirkan ke

nasofaring oleh gerakan silia.

d. Enzim yang dapat menghancurkan beberapa jenis bakteri, disebut lysozime.

4. Indra penghirup

Hidung juga bekerja sebagai indra penghirup dengan adanya mukosa olfaktorius pada atap rongga hidung, konka superior dan sepertiga bagian atas septum. Partikel bau dapat mencapai daerah ini dengan cara difusi dengan palut lendir atau bila menarik nafas dengan kuat.

Page 9: Mengenal indra pembau

5. Resonansi suaraPenting untuk kualitas suara ketika berbicara dan menyanyi. Sumbatan hidung akan menyebabkan resonansi berkurang atau hilang, sehingga terdengar suara sengau.

6. Proses bicaraMembantu proses pembentukan kata dengan konsonan nasal (m,n,ng) dimana rongga mulut tertutup dan rongga hidung terbuka, palatum molle turun untuk aliran udara.

7. Refleks nasalMukosa hidung merupakan reseptor refleks yang berhubungan dengan saluran cerna, kardiovaskuler dan pernafasan. Contoh : iritasi mukosa hidung menyebabkan refleks bersin dan nafas terhenti. Rangsang bau tertentu menyebabkan sekresi kelenjar liur, lambung dan pankreas.

Page 10: Mengenal indra pembau

A. SALESMA(COLD) DAN INFLUENZA(FLU)Salesma dan infuenza merupakan infeksi pada alat pernapasan yang disebabkan oleh virus, dan umumnya dapat menyebabkan batuk, pilek, sakit leher dan kadang-kadang panas atau sakit pada persendian. Gejala yang mengiringi diantaranya mencret ringan, terutama pada anak kecil.

Salesma dan influenza hampir selalu sembuh sendiri tanpa obat. Jangan gunakan penicillin, tetracycline atau antibiotika lainnya, karena obat-obatan ini sama sekali tidak menyembuhkan dan dapat menimbulkan bahaya. Hal yang dilakukan saat menemui anggota keluarga memiliki gejala salesma:

– Minum air panas dan cukup istirahat.– Aspirin atau acetaminophen dapat menurunkan panas dan

menghilangkan sakit kepala. Tablet-tablet salesma yang lebih mahal tidak lebih manjur daripada aspirin. Jadi, mengapa Anda harus memboroskan uang?

– Tetaplah makan seperti biasa, karena tidak ada pantangan mengonsumsi sesuatu.

Penyakit pada hidung

Page 11: Mengenal indra pembau

B. HIDUNG YANG TERSUMBAT DAN PILEKHidung yang tersumbat atau pilek dapat terjadi karena salesma atau alergi. Banyak lendir dalam hidung menyebabkan infeksi telinga pada anak-anak atau gangguan sinus (peradangan gawat dan berlangsung lama pada rongga tulang yang berhubungan dengan rongga hidung) pada orang dewasa.Untuk melegakan hidung yanng tersumbat, dapat dilakukan tindakan sebagai berikut:

• Pada anak-anak kecil, hisaplah dengan hati-hati ingus atau lendir dari hidung dengan menggunakan balon penghisap atau sempritan tanpa jarum suntik.

• Orang dewasa dan anak-anak remaja dapat menghirup air garam kedalam hidungnya. Tindakkan ini akan mencairkan lendir.Bernapas dalam uap air panas akan melegakan hidung yang tersumbat.– Hapuslah ingus Anda, tetapi jangan menghembuskan ingus kuat-kuat, karena

tindakan ini dapat menimbulkan sakit telinga dan infeksi sinus.– Penderita yang sering mengalami sakit telinga atau gangguan sinus dapat

mencegahnya dengan memakai tetes hidung decongestan seperti phenyleprine. Setelah menghirup sedikit air garam, teteskan obat tersebut dalam hidung sebagai berikut:

– Miringkan kepala, kemudian teteskan 2 atau 3 tetes ke dalam lubang hidung sebelah bawah. Tunggu beberapa menit dan lakukan hal yang sama pada lubang lainnya.

Page 12: Mengenal indra pembau

C. GANGGUAN SINUS (SINUSITIS)Sinusitis merupakan peradangan sinus, yaitu rongga-rongga dalam tulang yang berhubungan dengan rongga hidung, yang gawat dan biasanya terjadi dalam waktu menahun (kronis).Tanda-tanda:

– Sakit pada muka di sekitar mata. Pada daerah ini jika Anda mengetuk tulang atau menundukkan kepala, muka akan terasa sakit.

– Hidung sering kali tersumbat oleh adanya nanan atau ingus yang kental.– Kadang-kadang diikuti oleh panas.

Pengobatan:• Hirup sedikit air garam ke dalam hidung• Letakkan kompres hangat di bagian wajah• Gunakan tetes hidung decongestan seperti phenyleprine• Antibiotika seperti tetracyclin, ampicilin, atau penicillin, bisa digunakan untuk

meredakan sinus.• Jika si penderita kondisinya tidak membaik, segera minta pertolongan dokter.

Page 13: Mengenal indra pembau

D. PERADANGAN HIDUNG KARENA ALERGI (RHINITIS ALLERGICA)

Rhinitis Allergica disebabkan oleh adanya reaksi alergi pada hidung yang ditimbulkan oleh masuknya substansi asing ke dalam saluran tenggorokan.

Pengobatan:

• Gunakan antihistamin seperti chlorpheniramine, dimenhydrinate, yang biasanya dijual untuk mengobati mabuk perjalanan.

Pencegahan:

• Carilah penyebab terjadinya alergi, seperti debu; bulu ayam; tepung sari bunga; jamur, dan usahakan untuk menghindari benda-benda tersebut.

Page 14: Mengenal indra pembau