Mengatasi Pemasalahan Permukiman Kumuh

8/18/2019 Mengatasi Pemasalahan Permukiman Kumuh

http://slidepdf.com/reader/full/mengatasi-pemasalahan-permukiman-kumuh 1/20

UPAYA PEMDA DKI JAKARTA

DALAM MENGATASI PERMUKIMAN KUMUH

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Bagi kota-kota besar di Indonesia, persoalan kemiskinan merupakan masalah yang

serius karena dikhawatirkan akan menyebabkan terjadinya kantong-kantong kemiskinan yang

kronis dan kemudian menyebabkan lahirnya berbagai persoalan sosial di luar kontrol atau

kemampuan pemerintah kota untuk menangani dan mengawasinya. Kemiskinan merupakan

salah satu masalah sosial di Indonesia yang tidak mudah untuk diatasi. Beragam upaya dan

program dilakukan untuk mengatasinya, namun masih saja banyak kita jumpai permukiman

masyarakat miskin di hampir setiap sudut kota yang disertai dengan ketidaktertiban dalam

hidup bermasyarakat di perkotaan. Misalnya yaitu, pendirian rumah maupun kios dagang

secara liar di lahan-lahan pinggir jalan sehingga mengganggu ketertiban lalu lintas yang

akhirnya menimbulkan kemacetan jalanan kota. Masyarakat miskin di perkotaan itu unik

dengan berbagai problematika sosialnya sehingga perlu mengupas akar masalah dan

merumuskan solusi terbaik bagi kesejahteraan mereka. Dapat dijelaskan bahwa bukanlah

kemauan mereka untuk menjadi sumber masalah bagi kota namun karena faktor-faktor

ketidakberdayaanlah yang membuat mereka terpaksa menjadi ancaman bagi eksistensi kota

yang mensejahterahkan.

Keluhan yang paling sering disampaikan mengenai permukiman masyarakat miskin

tersebut adalah rendahnya kualitas lingkungan yang dianggap sebagai bagian kota yang mesti

disingkirkan. erbentuknya permukiman kumuh, yang sering disebut sebagai slum area

sering dipandang potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan, karena dapat merupakan

sumber timbulnya berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit

sosial lainnya.

Keberadaan permukiman kumuh tidak terlepas dengan perpindahan penduduk dari

desa ke kota atau pun dari wilayah yang sepi penduduk ke wilayah yang ramai penduduknya

atau sering dikenal dengan urbanisasi. !rus urbanisasi ke kota tiap tahun selalu menunjukkan



kenaikan yang signifikan. "ada umumnya hal ini dapat disebabkan oleh # kondisi yang

mempengaruhi, yaitu pertama kondisi-kondisi yang mendorong terjadinya urbanisasi dan

kedua adalah kondisi-kondisi daya tarik dari kota.

Kondisi-kondisi yang mendorong terjadinya urbanisasi ke kota adalah keadaan sosial

ekonomi di pedesaaan. idak tersedianya lapangan kerja yang layak dipedesaaan mendorong

terjadinya kemiskinan, terbatasnya lahan persawahan dan perkebunan yang bisa digarap

sementara jumlah angkatan kerja terus meningkat dan membutuhkan saluran.

Kondisi-kondisi yang menjadi daya tarik kota adalah di kota merupakan pusat

perdagangan sehingga banyak menyediakan lapangan pekerjaan terutama pekerjaan kasar

yang mengandalkan kekuatan $otot%, selain itu banyaknya contoh-contoh keberhasilan yang

diperlihatkan oleh pemudik setiap tahunnya sehingga semakin mendorong keinginan kuat

untuk melakukan urbanisasi ke kota.

"elaku urbanisasi terdiri dari tenaga terdidik serta tidak terdidik. &alah satu dampak

negatif urbanisasi khususnya terkait dengan kaum pendatang yang tidak terdidik adalah

berkembangnya sektor informal serta munculnya lingkungan kumuh. 'paya pemerintah

daerah untuk menyediakan sarana dan prasarana permukiman yang terjangkau dan layak huni

belum sepenuhnya dapat memenuhi besarnya permintaan hunian layak tersebut. "ertumbuhan

penduduk dan terbatasnya lahan menyebabkan semakin berkembangnya rumah petak kecil

yang diperjualbelikan dan disewakan kepada para pendatang. (umah petak-petak kecil

tersebut kemudian berkembang menjadi kawasan padat dan kumuh yang disebut dengan

kawasan kumuh (Slum Area). "ermukiman kumuh dapat dikatakan sebagai pengejawantahan

dari kemiskinan, karena pada umumnya di permukiman kumuh tersebut masyarakat miskin

tinggal di wilayah perkotaan.

"ermukiman kumuh dapat ditemui di berbagai belahan dunia. Di negara maju seperti

!merika &erikat, berbagai wilayah permukiman kumuh telah ada lebih dari satu abad yang

lalu, seperti yang terjadi pada kawasan ghetto di )os !ngeles *de +raaf, /0. 1egara

berkembang seperti Kenya juga menghadapi masalah lingkungan dari permukiman kumuh

ini, terutama pada aspek kesehatan *Kimani- Murage and 1gindu #//0. Di negara miskin

seperti 'ganda, masalah permukiman kaum miskin diketahui berasosiasi dengan penyakit

2I34!ID& *1yan5i, #//0.



Di Indonesia, kawasan permukiman kumuh telah teridentifikasi di berbagai tingkat

perkotaan, baik pada perkotaan dengan penduduk tinggi maupun sedang. "ada daerah

Bandung kondisi masyarakat di permukiman kumuh ditandai oleh rendahnya tingkat

pendidikan kepala keluarga, yaitu antara berkisar &D dan &M". Kondisi ini menyebabkan

mereka sulit untuk memiliki pekerjaan tetap, sehingga umumnya bekerja pada sektor

informal *)estari, #//60. Kota 7akarta yang merupakan salah satu di antara sepuluh kota

besar di Indonesia yang dalam proses pertumbuhan dan perkembangan, juga mempunyai

masalah permukiman kumuh karena arus urbanisasi ke daerah ini semakin besar, sehingga

terbentuk lingkungan perumahan yang berpendapatan rendah *"rasetyo, #//0. Kondisi

seperti ini juga terjadi di kota Medan *8ulkarnain, #//90.

&ebagai kota terbesar di Indonesia, 7akarta juga menghadapi masalah permukiman

kumuh. )okasi yang cenderung tersebar menjadikannya sulit dikelola, sehingga hampir setiap

administratif kota di 7akarta memiliki wilayah kumuh.

Menurut Badan "usat &tatisik *B"&0 "ro:insi DKI 7akarta, jumlah penduduk DKI

7akarta pada tahun #/9 di proyeksikan berjumlah /./;.<// jiwa dengan tingkat kepadatan

penduduk diproyeksikan berjumlah ;.#<9 jiwa4km#. 2al ini secara langsung mengakibatkan

peningkatan kebutuhan sejumlah lahan untuk dijadikan permukiman.

"enggunaan lahan di wilayah DKI 7akarta menunjukan adanya perubahan lahan yang

cukup besar dari penggunaan untuk pertanian menjadi untuk bangunan dan jenis-jenis

penggunaan lainnya. &elain untuk kegiatan perekonomian, ada sebagain besar luas dari

wilayah DKI 7akarta masih dimanfaatkan untuk permukiman penduduk. !kan tetapi luas

tanah yang ada tidak mencukupi untuk seluruh penduduk di kota 7akarta. 2al ini tentunya

menimbul masalah di 7akarta, permukiman kumuh pun menjadi hiasan dari Ibukota negara

ini.

2ampir seluruh wilayah di DKI 7akarta terdapat lingkungan permukiman kumuh. Di

7akarta "usat, permukiman kumuh terdapat di kecamatan &enen, Kemayoran dan 7ohar Baru

atau tepatnya di kelurahan "etojo &elatan, Karang !nyar, dan +alur. Di wilayah 7akarta

imur, ada di kelurahan =ipinang Melayu, =ipinang, =empedak, "isangan Baru, Kayu Manis

dan "isangan imur. Di 7akarta &elatan, terdapat di kecamatan Kebayoran )ama, Mampang



"rapatan dan "ancoran. &edang di 7akarta Barat, ada di kecamatan !ngke, Duri 'tara,

ambora, Kapuk dan (awa Buaya. 1ampak bahwa permukiman kumuh yang terluas

*terbanyak0 terdapat di wilayah 7akarta 'tara.

"ada umumnya kawasan kumuh dan gubuk liar berada disekitar perumahan penduduk

golongan menengah ke atas dan juga sekitar gedung-gedung perkantoran maupun lokasi

perdagangan, sehingga semakin memperlihatkan adanya perbedaan sosial-ekonomi dan turut

pula memperburuk kualitas lingkungan :isual kota.

"ermukiman kumuh di DKI 7akarta ini dapat ditemukan di daeran pinggiran sungai.

&elain itu, dapat ditemukan di kolong 7embatan )ayang dan daerah pinggiran rel kereta api.

(umah-rumah kumuh ini biasanya berbentuk gubuk-gubuk yang terbuat dari triplek kayu

pada dinding-dindidingnya. !dapun ciri-ciri dari pemukinman kumuh tersebut diantaranya,

sanitasi atau masalah Kebersihan di wilayah perumahan kumuh tidak memadai. Masalah

sampah turut memperparah kondisi permukiman kumuh ini. Banyak sampah-sampah yang

yang tidak terurus dan tak ada tempat "embuangan sampah di permukiman kumuh.

Kondisi permukiman kumuh ini disebabkan sudah terlalu padatnya permukiman di

kota 7akarta. Bisa dikatakan, perumahan-perumahan dikota 7akarta bila kesamping kanan

kiri, kebelakang, dan kedepan bertemu dengan tembok karena terlalu padatnya permukiman

yang ada di kota 7akarta, sehingga hanya sedikit space atau jarak antara rumah yang satu

dengan yang lainnya. &elain itu, akibat dari kepadatan penduduk ini muncul tata letak

bangunan yang tidak teratur. >ungsi bangunannya pun bukan hanya untuk hunian saja, namun

sekaligus sebagai tempat usaha. ak sampai disitu, permukiman kumuh ini tidak ada lahan

untuk penghijauan.

1. T!"!an Ka"#an

ujuan dari kajian ini adalah sebagai berikut ?

. Mengetahui pengertian dan karakteristik permukiman kumuh

#. Mengetahui penyebab dan proses terbentuknya permukiman

kumuh di DKI 7akarta

<. Mengetahui wilayah permukiman kumuh di DKI 7akarta



9. Mengetahui permasalahan yang timbul akibat permukiman

kumuh

;. Mengetahui upaya-upaya pemerintah DKI 7akarta dalam

menangani permukiman kumuh.

1.$ Lan%asan H!k!&

)andasan hukum dalam penulisan makalah kajian ini adalah sebagai berikut ?

. 'ndang-undang (epublik Indonesia 1o. ahun #/ tentang "erumahan dan Kawasan

"ermukiman.

#. 'ndang-undang 1o. #6 tentang "enataan (uang

<. "eraturan "emerintah 1o. @@ ahun #/9 tentang "enyelenggaraan"erumahan dan Ailayah "ermukiman.

9. "eraturan Menteri 1egara "erumahan (akyat 1o. # ahun #/

tentang "edoman "emberian Bantuan "enanganan )ingkungan "erumahan dan

"ermukiman Kumuh Berbasis Kawasan *")"#K-BK0

;. "eraturan Menteri "ekerjaan 'mum 1o. @4"(4M4#// ahun #//

tentang "edoman (e:italisasi Kawasan

6. "eraturan Daerah "ro:insi DKI 7akarta 1o. # ahun #// tentang

"embangunan (umah &usun &ederhana

. "eraturan Daerah "ro:insi DKI 7akarta 1o. ahun #/# tentang

(encana ata (uang Ailayah "ro:insi DKI 7akarta

1.' R!ang L#ngk!( Ka"#an

(uang lingkup kajian ini dibatasi berdasarkan beberapa hal, antara lain sebagai

berikut ?. "embahasan mengenai penyebab utama dan proses terbentuknya permukiman kumuh di

wilayah DKI 7akarta

#. Mengetahui berbagai permasalahan yang timbul dalam permukiman kumuh

<. Menganalisa upaya-upaya yang dilakukan oleh pemerintah DKI 7akarta dalam menangani

permukiman kumuh

1.) S#ste&at#ka Pen!l#san



&istematika penulisan dalam kajian ini terdiri dari empat bab, antara lain ?

. Bab I "endahuluan

Bab I terdiri dari ; sub bab, yaitu ?

a. )atar Belakang Masalah, merupakan penjelasan tentang hal-hal yang menjadi dasar dalam

pemilihan topik judul atau tema dalam makalah kajian ini

b. ujuan Kajian, adalah sesuatu hal atau informasi yang ingin diketahui dari penulisan makalah

kajian ini

c. )andasan 2ukum, yaitu pedoman konstitusional yang menunjang dalam penulisan makalah

kajian

d. (uang )ingkup Kajian, ialah batasan-batasan pembahasan dalam penulisan makalah kajian

agar selaras dengan tujuan kajian

e. &istematika "enulisan, merupakan pedoman rangkaian dalam penulisan makalah kajian

sehingga tersusun secara sistematis.

#. Bab II )andasan eori

Dalam bab ini membahas tentang penelitian-penelitian terdahulu yang masih

berkaitan dengan topik atau tema yang dibahas.

<. Bab III "embahasan

Merupakan pembahasan secara mendalam mengenai topik makalah kajian yang

diangkat antara lain, gambaran umum wilayah DKI 7akarta, persebaran wilayah

permukiman kumuh di DKI 7akarta, penyebab dan proses terbentuknya

permukiman kumuh dan upaya-upaya apa saja yang sudah dilakukan oleh

pemerintah DKI 7akarta dalam menangani permukiman kumuh

9. Bab I3 "enutup

Berisikan berbagai kesimpulan penulis berkaitan dengan upaya-upaya yang telahdilakukan pemerintah DKI 7akarta dalam menangani permasalahan permukiman

kumuh. &elain itu juga berisikan saran-saran penulis mengenai upaya yang telah

dilakukan pemerintah DKI 7akarta dalam menangani permukiman kumuh.

BAB II

LANDASAN TE*RI



1.1 Pengert#an+ Karakter#st#k %an ,#r#-#r# Per&!k#&an K!&!h

Menurut 'ndang-'ndang (epublik Indonesia 1o 9 tahun #, perumahan adalah

kelompok rumah yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian

yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana lingkungan, misalnya pendidikan, pasar,

transportasi, pelayanan kesehatan, pelayanan keuangan, dan administrasi. &edangkan

permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa

kawasan perkotaan maupun kawasan perdesaan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau

lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan.

&ementara itu, 'ndang - undang 1o 9 tahun mendefinisikan bahwa satuan lingkungan

permukiman merupakan kawasan perumahan dengan luas wilayah dan jumlah penduduk

tertentu, yang dilengkapi dengan sistem prasarana, sarana lingkungan, dan tempat kerja

terbatas dengan penataan ruang yang terencana dan teratur sehingga memungkinkan

pelayanan dan pengelolaan yang optimal. '' tersebut menyatakan bahwa perumahan dan

permukiman merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan. "erumahan, lingkungan

permukiman serta prasarana dan sarana pendukungnya diperlukan dalam kawasan

permukiman untuk memenuhi fungsinya sebagai kebutuhan dasar manusia, pengembangan

keluarga dan mendorong kegiatan ekonomi.

Menurut '' 1o. tahun #/, permukiman adalah bagian dari lingkungan hunian

yang terdiri atas lebih dari satu satuan perumahan yang mempunyai prasarana, sarana, utilitas

umum, serta mempunyai penunjang kegiatan fungsi lain dikawasan perkotaan atau kawasan

perdesaan. "ermukiman merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Dari deretan lima kebutuhan hidup manusia pangan, sandang,

permukiman, pendidikan dan kesehatan, nampak bahwa permukiman menempati posisi yang

sentral, dengan demikian peningkatan permukiman akan meningkatkan pula kualitas hidup.

&edangkan kata $kumuh% menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai

kotor atau cemar. 7adi, bukan padat, rapat, becek, bau, reyot atau tidak teraturnya, tetapi

justru kotornya yang menjadikan sesuatu itu dapat dikatakan kumuh.



Dinas ata kota DKI 7akarta *0 mendefinisikan permukiman kumuh sebagai

permukiman yang berpenghuni padat, kondisi sosial ekonomi umumnya rendah, jumlah

rumah sangat padat, dan ukurannya di bawah standar, prasarana lingkungan hampir tidak ada,

atau tidak memenuhi persyaratan teknis dan kesehatan, umumnya dibangun di atas tanah

1egara atau milik orang lain, tumbuh tidak terencana dan umumnya berada di lokasi yang

strategis di pusat-pusat kota. !turan normatif lain terkait dengan permukiman kumuh

dituangkan dalam bentuk kebijakan penanganan permukiman kumuh sesuai dengan &urat

Cdaran Menpera 1o. /94&C4M4I4< tahun <, yang menyatakan bahwa perumahan dan

permukiman kumuh adalah lingkungan hunian dan usaha yang tidak layak huni yang

keadaannya tidak memenuhi persyaratan teknis, sosial, kesehatan, keselamatan dan

kenyamanan serta tidak memenuhi persyaratan ekologis dan legal administratif yang

penanganannya dilaksanakan melalui pola perbaikan4pemugaran, peremajaan maupun

relokasi sesuai dengan tingkat4 kondisi permasalahan yang ada.

"endapat lain tentang definisi permukiman kumuh dinyatakan oleh &adyohutomo

*#//@0, yaitu tempat tinggal penduduk miskin di pusat kota dan permukiman padat tidak

teratur di pinggiran kota yang penghuninya umumnya berasal dari para migran luar daerah.

&ebagian dari permukiman ini merupakan permukiman yang ilegal pada tanah yang bukan

miliknya, tanpa seijin pemegang hak tanah sehingga disebut sebagai permukiman liar *wild

occupation atau suatter settlement0. anah-tanah yang diduduki secara liar ini adalah tanah-

tanah pemerintah atau negara, misalnya sempadan sungai, sempadan pantai, dan tanah

instansi yang tidak terawat.

Menurut !:elar et al. *#//@0 karakteristik permukiman kumuh mempunyai kondisi

perumahan dengan kepadatan tinggi dan ukuran unit perumahan relatif kecil, atap rumah di

daerah kumuh biasanya terbuat dari bahan yang sama dengan dinding. Karakteristik

pemukiman kumuh yang paling menonjol adalah kualitas bangunan rumahnya yang tidak

permanen, dengan kerapatan bangunan yang tinggi dan tidak teratur, prasarana jalan yang

sangat terbatas kalaupun ada berupa gang-gang sempit yang berliku-liku, tidak adanya

saluran drainase dan tempat penampungan sampah, sehingga terlihat kotor. idak jarang pula

pemukiman kumuh terdapat di daerah yang secara berkala mengalami banjir *(ebekka,

0.

Menurut 7ohan &ilas, karakteristik "ermukiman Kumuh adalah sebaga berikut ?



. Keadaan rumah pada permukiman

kumuh terpaksa dibawah standar, rata-rata 6 m#4orang. &edangkan fasilitas

kekotaan secara langsung tidak terlayani karena tidak tersedia. 1amun karena

lokasinya dekat dengan permukiman yang ada, maka fasilitas lingkungan tersebut

tak sulit mendapatkannya.

#. "ermukiman ini secara fisik memberi

<. kan manfaat pokok, yaitu dekat tempat

mencari nafkah *opportunity :alue0 dan harga rumah juga murah *asas

keterjangkauan0 baik membeli atau menyewa. Manfaat permukiman disamping

pertimbangan lapangan kerja dan harga murah adalah kesempatan

mendapatkannya atau aksesibilitas tinggi.2ampir setiap orang tanpa syarat yang

bertele-tele pada setiap saat dan tingkat kemampuan membayar apapun, selalu

dapat diterima dan berdiam di sana, termasuk masyarakat $residu% seperti

residi:is, A& dan lain-lain.

Menurut hasil penelitian &uparlan *#///0, ciri-ciri dari pemukiman kumuh adalah?

. >as

ilitas umum yang kondisinya kurang atau tidak memadai.

#. Ko

ndisi hunian rumah dan permukiman serta penggunaan ruang-ruangnya

mencerminkan penghuninya yang kurang mampu atau miskin.

<. !d

anya tingkat frekuensi dan kepadatan :olume yang tinggi dalam pengunaan

ruang-ruang yang ada di permukiman kumuh sehingga mencerminkan

adanya kesemrawutan tata ruang dan ketidakberdayaan ekonomi

penghuninya.

9. "er

mukiman kumuh merupakan suatu satuan-satuan komuniti yang hidup

secara tersendiri dengan batas-batas kebudayaan dan sosial yang jelas, yaitu

terwujud sebagai?

a.

&

ebuah komunitas tunggal, berada di tanah milik negara, dan karena itu

dapat digolongkan sebagai hunian liar.



b. &atuan komunitas tunggal yang

merupakan bagian dari sebuah ( atau sebuah (A.

c. &ebuah satuan komuniti tunggal

yang terwujud sebagai sebuah ( atau (A atau bahkan terwujud

sebagai sebuah kelurahan, dan bukan hunian liar.

;. "enghuni pemukiman kumuh secara sosial dan

ekonomi tidak homogen. Aarganya mempunyai mata pencaharian dan

tingkat pendapatan yang beranekaragam, begitu juga asal muasalnya.

Dalam masyarakat permukiman kumuh juga dikenal adanya pelapisan

sosial berdasarkan atas kemampuan ekonomi mereka yang berbeda-beda

tersebut.

6. &ebagian besar penghuni permukiman kumuh

adalah mereka yang bekerja di sektor informal atau mempunyai mata

pencaharian tambahan di sektor informal.

Menurut Dinas ata Kota DKI 7akarta, kawasan kumuh dikelompokkan berdasarkan

beberapa kriteria yaitu ?

. kepadatan penduduk eksisting,

#. tata letak bangunan,

<. keadaan konstruksi,

9. :entilasi,

;. kepadatan bangunan,

6. keadaan jalan,

. drainase,

@. pemakaian air bersih,

. pembuangan limbah manusia,

/. pembuangan sampah.

&tratifikasi kumuh berat, sedang, ringan dan sangat ringan ditentukan berdasarkan nilai

indeks komposit dari / peubah tersebut.

1. /akt0r Pene2a2 %an Pr0ses Ter2ent!kna Per&!k#&an K!&!h



Dalam perkembangan suatu kota, sangat erat kaitannya dengan mobilitas

penduduknya. Masyarakat yang mampu, cenderung memilih tempat huniannya keluar dari

pusat kota. &edangkan bagi masyarakat yang kurang mampu akan cenderung memilih tempat

tinggal di pusat kota, khususnya kelompok masyarakat urbanisasi yang ingin mencari

pekerjaan dikota. Kelompok masyarakat inilah yang karena tidak tersedianya fasilitas

perumahan yang terjangkau oleh kantong mereka serta kebutuhan akan akses ke tempat

usaha, menjadi penyebab timbulnya lingkungan pemukiman kumuh di perkotaan.

)atar belakang lain yang erat kaitannya dengan tumbuhnya permukiman kumuh

adalah akibat dari ledakan penduduk di kota-kota besar, baik karena urbanisasi maupun

karena kelahiran yang tidak terkendali. )ebih lanjut, hal ini mengakibatkan

ketidakseimbangan antara pertambahan penduduk dengan kemampuan pemerintah untuk

menyediakan permukiman-permukiman baru, sehingga para pendatang akan mencari

alternatif tinggal di permukiman kumuh untuk mempertahankan kehidupan di kota.

"enyebab munculnya permukiman kumuh adalah sebagai berikut *&adyohutomo,

#//@0?

. "ertumbuhan kota yang tinggi, yang tidak diimbangi oleh tingkat pendapatan yang cukup

#. Keterlambatan pemerintah kota dalam merencanakan dan membangun prasarana *terutama

jalan0 pada daerah perkembangan permukiman baru. &eiring dengan kebutuhan perumahan

yang meningkat maka masyarakat secara swadaya memecah bidang tanah dan membangun

permukiman tanpa didasari perencanaan tapak *site plan0 yang memadai. !kibatnya bentuk

dan tata letak ka:eling tanah menjadi tidak teratur dan tidak dilengkapi prasarana dasar

permukiman.

"roses terbentuknya permukiman kumuh dimulai dengan dibangunnya perumahanoleh sektor non-formal, baik secara perorangan maupun dibangunkan oleh orang lain. "ada

proses pembangunan oleh sektor non-formal tersebut mengakibatkan munculnya lingkungan

perumahan kumuh, yang padat, tidak teratur dan tidak memiliki prasarana dan sarana

lingkungan yang memenuhi standar teknis dan kesehatan.

1.$ Da&(ak Per&!k#&an K!&!h



"erumahan kumuh dapat mengakibatkan berbagai dampak. Dari segi pemerintahan,

pemerintah dianggap dan dipandang tidak cakap dan tidak peduli dalam menangani

pelayanan terhadap masyarakat. &ementara pada dampak sosial, dimana sebagian masyarakat

kumuh adalah masyarakat berpenghasilan rendah dengan kemampuan ekonomi menengah ke

bawah dianggap sebagai sumber ketidakteraturan dan ketidakpatuhan terhadap norma-norma

sosial. erbentuknya pemukiman kumuh yang sering disebut sebagai slum area dipandang

potensial menimbulkan banyak masalah perkotaan, karena dapat menjadi sumber timbulnya

berbagai perilaku menyimpang, seperti kejahatan, dan sumber penyakit sosial lainnya.

"enduduk di pemukiman kumuh tersebut memiliki persamaan, terutama dari segi latar

belakang sosial ekonomi-pendidikan yang rendah, keahlian terbatas dan kemampuan adaptasi

lingkungan *kota0 yang kurang memadai. Kondisi kualitas kehidupan ini yang mengakibatkan

semakin banyaknya penyimpangan perilaku penduduk penghuninya. erjadinya perilaku

menyimpang ini karena sulitnya mencari atau menciptakan pekerjaan sendiri dengan keahlian

dan kemampuan yang terbatas, selain itu juga karena menerima kenyataan bahwa impian

yang mereka harapkan mengenai kehidupan di kota tidak sesuai dengan yang diharapkan dan

tidak dapat memperbaiki kehidupan masyarakat.

"emukiman kumuh umumnya di pusat-pusat perdagangan, seperti pasar kota,

perkampungan pinggir kota, dan disekitar bantaran sungai kota. Kepadatan penduduk di

daerah-daerah ini cenderung semakin meningkat dengan berbagai latar belakang sosial,

ekonomi, budaya dan asal daerah. "erhatian utama pada penghuni pemukiman ini adalah

kerja keras mencari nafkah atau hanya sekedar memenuhi kebutuhan sehari-hari agar tetap

bertahan hidup dan bahkan tidak sedikit warga setempat yang menjadi pengangguran.

&ehingga tanggung jawab terhadap disiplin lingkungan, norma sosial dan hukum, kesehatan,

solidaritas sosial serta tolong menolong menjadi terabaikan dan kurang diperhatikan.

Masyarakat yang tinggal di pemukiman kumuh pada umumnya terdiri dari golongan-

golongan yang tidak berhasil mencapai kehidupan yang layak, sehingga tidak sedikit

masyarakat yang menjadi pengangguran, gelandangan dan pengemis yang sangat rentan

terhadap terjadinya perilaku menyimpang dan berbagai tindak kejahatan. Kondisi kehidupan

yang sedang mengalami benturan antara perkembangan teknologi dengan keterbatasan

potensi sumber daya yang tersedia juga turut membuka celah timbulnya perilaku

menyimpang dan tindak kejahatan dari para penghuni pemukiman kumuh tersebut.



Kecenderungan terjadinya perilaku menyimpang *de:iant beha:iour0 ini juga diperkuat oleh

pola kehidupan kota yang lebih mementingkan diri sendiri atau kelompoknya yang sering

bertentangan dengan nilai-nilai moral dan norma-norma sosial dalam masyarakat.

"erilaku menyimpang yang sering dijumpai pada pemukiman kumuh adalah perilaku

yang bertentangan dengan norma-norma sosial, tradisi dan kela5iman yang berlaku

sebagaimana kehendak sebagian besar anggota masyarakat. Aujud perilaku menyimpang di

pemukiman kumuh ini berupa perbuatan tidak disiplin lingkungan seperti membuang sampah

dan kotoran di sembarang tempat, menghindari pajak, tidak memiliki K" dan menghindar

dari kegiatan-kegiatan kemasyarakatan seperti gotong-royong dan kegiatan sosial lainnya.

Bagi kalangan remaja dan pengangguran, biasanya penyimpangan perilakunya berupa

mabuk-mabukan, minum obat terlarang, pelacuran, adu ayam, memutar blue film, begadang

dan berjoget di pinggir jalan dengan musik keras sampai pagi, mencorat-coret

tembok4bangunan fasilitas umum, dan lain-lain. !kibat lebih lanjut perilaku menyimpang

tersebut bisa mengarah kepada tindakan kejahatan *kriminal0 seperti pencurian, pemerkosaan,

penipuan, penodongan, pembunuhan, pengrusakan fasilitas umum, perkelahian, melakukan

pungutan liar, mencopet dan perbuatan kekerasan lainnya.

Keadaan seperti itu cenderung menimbulkan masalah-masalah baru yang

menyangkut?

a. masalah persediaan ruang yang semakin terbatas terutama

masalah pemukiman untuk golongan ekonomi lemah dan masalah penyediaan lapangan

pekerjaan di daerah perkotaan.

b. masalah perilaku menyimpang sebagai akibat dari adanya

kekaburan atau ketiadaan norma pada masyarakat migran di perkotaan. Disamping itu

juga pesatnya pertumbuhan penduduk kota dan lapangan pekerjaan di wilayah perkotaan

mengakibatkan semakin banyaknya pertumbuhan pemukiman-pemukiman kumuh yang

menyertainya dan menghiasi areal perkotaan tanpa penataan yang berarti.

&ecara umum permasalahan yang sering terjadi di daerah pemukiman kumuh adalah?

. 'kuran bangunan yang sangat sempit dan tidak

memenuhi standard untuk bangunan layak huni

#. (umah yang berhimpitan satu sama lain membuat wilayah pemukiman

rawan akan bahaya kebakaran



<. &arana jalan yang sempit dan tidak memadai

9. idak tersedianya jaringan drainase

;. Kurangnya suplai air bersih

6. 7aringan listrik yang semrawut

. >asilitas M=K yang tidak memadai.

BAB III

PEMBAHASAN

$.1 Ga&2aran U&!& 3#laah DKI Jakarta

7akarta merupakan ibukota Indonesia dengan luas wilayah 66,;# km#. erletak antara

;E F #G - 6E #<F ;9G )intang &elatan dan /6E ##F 9#G - /6E ;@F @G Bujur imur serta

meter diatas permukaan laut.

Batas DKI 7akarta adalah sebagai berikut ?

. &ebelah selatan berbatasan dengan ?

&awangan dan kota Depok

#. &ebelah barat berbatasan dengan ? Kotaangerang

<. &ebelah utara berbatasan dengan ? )aut

7awa

9. &ebelah timur berbatasan dengan ? Kota

Bekasi

"ro:insi DKI 7akarta terdiri dari ; Kotamadya dan Kabupaten, yaitu ? 7akarta 'tara, 7akarta

Barat, 7akarta imur, 7akarta &elatan, 7akarta "usat dan Kabupaten Kepulauan &eribu

$. Pen%!%!k

Menurut Badan "usat &tatisik *B"&0 "ro:insi DKI 7akarta, jumlah penduduk DKI

7akarta pada tahun #/9 di proyeksikan berjumlah /./;.<// jiwa dengan tingkat kepadatan

penduduk diproyeksikan berjumlah ;.#<9 jiwa4km#.

7umlah penduduk miskin di DKI 7akarta pada bulan Maret #/; sebesar <@,# ribu

orang *<,< persen0. Dibandingkan dengan &eptember #/9 *9#, ribu orang atau 9,/

persen0, jumlah penduduk miskin turun sebesar <,@ ribu atau turun /,6 poin.



&edangkan dibandingkan dengan Maret #/9 dengan jumlah penduduk miskin

sebesar <<,@ ribu orang *<,# persen0, jumlah penduduk miskin meningkat 9,9 ribu atau

meningkat /,/ poin.

$.$ Perse2aran 3#laah Per&!k#&an K!&!h %# DKI Jakarta

"emukiman kumuh merupakan salah satu permasalahan yang dihadapi kota 7akarta.

"emukiman kumuh di "ro:insi DKI 7akarta terjadi akibat adanya kemiskinan yang terjadi di

wilayah DKI 7akarta. Kemiskinan ini biasanya diakibatkan oleh arus urbanisasi yang cukup

pesat ke daerah ibukota 7akarta.

!danya arus urbanisasi yang terjadi secara besar-besaran dari suatu wilayah ke

wilayah lainnya yang pada umumnya dari desa ke kota merupakan salah satu penyebab dari

keberadaan pemukiman kumuh. !lasan perpindahan penduduk ini adalah ingin mengais

rejeki dan mencari peruntungan di kota. Mungkin saja melihat tetangga mereka yang tinggal

di kota menjadi maju, sehingga mereka pun tertarik untuk ke kota.

"ara pendatang yang berbondong-bondong datang dari pedesaan itu, karena kondisi

sosial ekonominya yang rendah, biasanya mengakibatkan tumbuhnya permukiman liar

*suatter0, dan merosotnya kondisi hunian yang mereka tempati menjadi pemukiman kumuh

*slum0



2ampir seluruh wilayah di DKI 7akarta terdapat lingkungan pemukiman kumuh. Di

7akarta "usat, pemukiman kumuh terdapat di kecamatan &enen, Kemayoran dan 7ohar Baru

atau tepatnya di kelurahan "etojo &elatan, Karang !nyar, dan +alur. Di wilayah 7akarta

imur, ada di kelurahan =ipinang Melayu, =ipinang, =empedak, "isangan Baru, Kayu Manis

dan "isangan imur. Di 7akarta &elatan, terdapat di kecamatan Kebayoran )ama, Mampang

"rapatan dan "ancoran. &edang di 7akarta Barat, ada di kecamatan !ngke, Duri 'tara,

ambora, Kapuk dan (awa Buaya. 1ampak bahwa pemukiman kumuh yang terluas

*terbanyak0 terdapat di wilayah 7akarta 'tara.

"ada umumnya kawasan kumuh dan gubuk liar berada disekitar perumahan penduduk

golongan menengah ke atas dan juga sekitar gedung-gedung perkantoran maupun lokasi

perdagangan, sehingga semakin memperlihatkan adanya perbedaan sosial-ekonomi dan turut

pula memperburuk kualitas lingkungan :isual kota.

"emukiman kumuh di DKI 7akarta ini dapat ditemukan di daeran pinggiran sungai.

&elain itu, dapat ditemukan di kolong 7embatan )ayang dan daerah pinggiran rel kereta api.

(umah-rumah kumuh ini biasanya berbentuk gubuk-gubuk yang terbuat dari triplek kayu

pada dinding-dindingnya. Masalah sampah turut memperparah kondisi pemukiman kumuh

ini. Banyak sampah-sampah yang yang tidak terurus dan tak ada tempat "embuangan sampah

di pemukiman kumuh.

Kondisi pemukiman kumuh ini disebabkan sudah terlalu padatnya pemukiman di kota

7akarta. Bisa dikatakan, perumahan-perumahan dikota 7akarta bila kesamping kanan kiri,

kebelakang, dan kedepan bertemu dengan tembok karena terlalu padatnya pemukiman yang

ada di kota 7akarta, sehingga hanya sedikit space atau jarak antara rumah yang satu dengan

yang lainnya. &elain itu, akibat dari kepadatan penduduk ini muncul tata letak bangunan yang

tidak teratur. >ungsi bangunannya pun bukan hanya untuk hunian saja, namun sekaligus

sebagai tempat usaha. ak sampai disitu, pemukiman kumuh ini tidak ada lahan untuk

penghijauan.

$.' U(aa Pe&er#ntah DKI Jakarta %ala& Menangan# Per&!k#&an K!&!h

&etiap suatu masalah pasti ada pemecahannya, begitu juga masalah pemukimankumuh di wilayah DKI 7akarta. "emukiman kumuh yang membuat wajah DKI 7akarta tidak



indah dipandang mata ini dapat diatasi dengan cara kerjasama antara pemerintah dan

masyarakat DKI 7akarta itu sendiri. &elain itu keberadaan permukiman kumuh sangat

bertentangan dengan 3isi Misi "emerintah "ro:insi DKI 7akarta yang tertuang dalam

dokumen (encana "embangunan 7angka Menengah Daerah *("7MD0 "ro:insi DKI 7akarta

tahun #/< H #/, yaitu ?

. 3isi

$ 7akarta Baru, Kota Modern yang tertata (api, Menjadi empat 2unian yang

layak dan Manusiawi, Memiliki Masyarakat yang Berkebudayaan, dan Dengan

"emerintahan yang Berorientasi pada "elayanan "ublik %

#. Misi

a. Mewujudkan 7akarta sebagai kote

modern yang tertata rapi serta konsisten dengan (encanan ata (uang Ailayah

b. Menjadikan 7akarta sebagai kota

yang bebas dari masalah-masalah menahun seperti macet, banjir, permukiman

kumuh, sampah dan lain-lain

c. Menjamin ketersediaan hunian

dan ruang publik yang layak serta terjangkau agi warga kota

d. Membangun budaya masyarakat

perkotaan yang toleran, tetapi juga sekaligus memiliki kesadaran dalam

memelihara kota

e. Membangun pemerintahan yang

bersih dan transparan serta berorientasi pada pelayanan publik.

'ntuk mendukung terwujudnya :isi, misi dan tujuan pembangunan yang tercantum dalam

("7MD "ro:insi DKI 7akarta #/< H #/, maka "emda DKI 7akarta melakukan berbagai

upaya dalam mengatasi permasalahan permukiman kumuh antara lain ?

. "embangunan (umah

&usun

"emda DKI 7akarta melakukan berbagai strategi perencanaan dan penataan pemukiman

kumuh yang lebih terpadu dengan sasaran menciptakan lingkungan perumahan yang

memenuhi syarat hunian dan syarat perkotaan bagi semua lapisan masyarakat. salah

satu wujud upaya penataan pemukiman kumuh tersebut adalah kebijaksanaan

pembangunan rumah susun yang tertuang didalam "eraturan Daerah 1o. ahun

entang Kebijaksanaan (umah &usun di DKI 7akarta. Dinas "erumahan dan +edung



"emda DKI 7akarta mengalokasikan dana sebesar <, triliun rupiah dalam !"BD #/6

untuk pembangunan ## ribu unit rusun dengan 6/ tower yang dilakukan secara

bertahap. "embangunan rusun-rusun tersebut rencana akan berlokasi di "asar anah

!bang, "asar +rogol, "asar Kebon Melati dan "asar &erdang. &ebelumnya telah ada

delapan lokasi yang masih dalam tahap pembangunan, yakni (awa Buaya, &emper,

=akung Barat, 7atinegara Kaum, (awa Bebek, 7alan K& ubun, 7alan (aya Bekasi dan

"inus Clok. Dari delapan lokasi tersebut bisa terbangun sebanyak #.99< unit. 7umlah

tersebut terdiri dari (awa Bebek sebanyak empat blok, (usun Bekasi Kilometer #

sebanyak dua blok, (usun =akung Barat sebanyak tiga blok, K& tubun sebanyak dua

tower, 7atinegara Kaum sebanyak tiga blok, &emper sebanyak satu tower, (awa Buaya

sebanyak dua tower, dan "inus Clok sebanyak satu blok . Kesemua ini telah membawa

efek terhadap kwalitas hidup warga penghuni rumah susun. 2al ini disebabkan karena

ketersediaan pemukiman4perumahan penduduk yang layak huni, serta tersedianya

infrastruktur yang memadai serta tertatanya kawasan yang indah, tentram, sehat

*kawasan asri0. &erta berdampak pada kwalitas hidup dan kesejahteraan para

penghuninya. Keberhasilan pelaksanaan peremajaan pemukiman kumuh malalui

pembangunan rumah susun sangat dipengaruhi oleh tiga faktor determinan yaitu faktor

sumber daya kebijakan balk secara pendanaan maupu secara administratif, faktor

karakteristik agen pelaksana dengan terciptanya hubungan formal dan informal diantara

agen pelaksana *Bapeda, Dinas "erumahan, "D &arana 7aya, okoh Mayarakat0,

adapun faktor kondisi sosial dan politik ditandai dengan dukungan masyarakat yang

terkena program peremajaan.

#. "erbaikan )ingkungan

"ermukiman

<. "emberdayaan

Masyarakat



DA/TAR PUSTAKA

Badan "usat &tatistik Daerah Khusus Ibukota 7akarta.Informasi &tatistik 7anuari #/6. #/6.

De +raaf, ).B. /. he City of Black Angels: Emergence of the Los Angeles Ghetto , @/-

</. he "acific 2istorical (e:iew <? <#<-<;#.

Dinas ata Kota. . Pemaduselarasan Konse Permukiman Kumuh. "emerintahan Daerah

Khusus Ibukota 7akarta. 7akarta.

+usmaini. Identifikasi Karakteristik Permukiman Kumuh (Studi Kasus Kecamatan

!atinegara" !akarta #imur). Institut "ertanian Bogor. #//.

2ardi, 7oni, Ir., M. Perema$aan Pemukiman Kumuh. 'ni:ersitas Mercu Buana. 7akarta

Kimani-Murage, C.A., !.M. 1gindu. #//. %uality of &ater the Slum 'ellers

se:#heCase of a Kenyan Slum. 7ournal of 'rban 2ealth? Bulletin of the 1ew ork

!cademy of Medicine @9? @#-@<@.

)estari, >. #//@. *dentifikasi #ingkat Kerentanan +asyarakat Permukiman Kumuh Perkotaan

+elalui Pendekatan Sustaina,le r,an Li-elihood (Studi Kasus : Kelurahan

#amansari" Bandung). ugas !khir. Institut eknologi Bandung. Bandung.



1yan5i, &. #//. &idoed mama/grannies ,uffering 0*12A*'S/affected households in a city

slum of Kamala, 'ganda. +ender J De:elopment ? 96 H 9.

"rasetyo, !. #//. Karakteristik Permukiman Kumuh di Kamung Kra$an Kelurahan

+o$ongsongo Kecamatan !e,res Kota Surakarta. &kripsi &. >akultas +eografi.

'ni:ersitas Muhammadiyah. &urakarta.

&adyohutomo, M. #//@. Manajemen Kota dan Ailayah. Bumi !kasara. 7akarta.

'' (I 1o 9 ahun # tentang "erumahan dan "ermukiman.

8ulkarnain, A. #//9. Permukiman Kumuh Se,agai 'amak r,anisasi di Kota +edan. esis

"rogram "ascasarjana. 'ni:ersitas &umatera 'tara.

Mengatasi Pemasalahan Permukiman Kumuh

Documents