Top Banner
Menegur dengan CINTA Parents meeting KBIT/TKIT USAMAH 26 Nopember 2011 by Rachmawati, S.Psi
13

Menegur Dengan CINTA

Dec 09, 2015

Download

Documents

Psikologi
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Menegur Dengan CINTA

Menegur dengan CINTA

Parents meeting KBIT/TKIT USAMAH26 Nopember 2011

by Rachmawati, S.Psi

Page 2: Menegur Dengan CINTA

Menurut bunda – ayah,apa yang sedang mereka lakukan?

Page 3: Menegur Dengan CINTA

Label negatif = Nilai Negatif

“Reyna kok sukanya berantakin lemari mama ya..”Vs

“wah.. Anak mama lagi eksplorasi apa nih di lemari mama...”

“berantakin” → judgement negatif = anak salah“eksplorasi” → ada proses belajar, dialog anak dg ortu

Page 4: Menegur Dengan CINTA

“LABEL” membentuk Citra Diri Anak

“kamu bodoh”“kamu bandel”“kamu nakal”“kamu jorok”“kamu pencuri”“kamu pembohong”“kamu penakut”

“kamu bodoh”“kamu bandel”“kamu nakal”“kamu jorok”“kamu pencuri”“kamu pembohong”“kamu penakut”

informasi Citra diri

“saya bodoh”“saya bandel”“saya nakal”“saya jorok”“saya pencuri”“saya pembohong”“saya penakut”

“saya bodoh”“saya bandel”“saya nakal”“saya jorok”“saya pencuri”“saya pembohong”“saya penakut”

Kita Menjadi Seperti Apa yang Kita Pikirkan

“kamu pandai”

“kamu sholeh”

“kamu rajin”

“kamu bertangungjawab”

“saya pandai”

“saya sholeh”

“saya rajin”

“saya bertangungjawab”

Page 5: Menegur Dengan CINTA

Jika anak salah, tegur perilakunya

Ketika anak berbuat kesalahan, yang kita tegur adalah “perilaku” (perbuatannya) bukan “pelaku”nya. Anak harus mengerti letak kesalahannya , mengerti alasannya kenapa orangtuanya marah

Page 6: Menegur Dengan CINTA

BILA ANAK SERING DIMARAHI...

efektifkah menasihati anak dengan bentakan? Tentu tidak, sebab kalau anak terlalu sering dibentak, maka ia bisa tumbuh menjadi pribadi yang minder, tertutup, bahkan pemberontak.

Ia pun bisa menjadi temperamental dan meniru kebiasaan orang tuanya, suka membentak.

Page 7: Menegur Dengan CINTA

Bunda pilih yang mana...?

“ Bunda sedih... Bunda kecewa kalau Reyna sobek-sobek buku. Bukunya untuk dibaca bukan disobek sayang.. “

Vs “Reyna kok nakal sih..! Bunda marah nih..! (marah kenapa..???)

Tapi lebih sering dipakai yang mana...?

Page 8: Menegur Dengan CINTA

Sikap menegur anak

VS

Page 9: Menegur Dengan CINTA

Cukup sekali saja

Nyatakan sekali dengan ekspresi wajah yang mendukung. Agar anak mengetahui bahwa orangtuanya tidak sedang mengajaknya bercanda, sehingga anak merasa kurang nyaman dengan situasi ini. Artinya ketika anak merasa tidak nyaman, dia tidak mau mengulangi perbuatan itu.

Cukup sekali saja

Page 10: Menegur Dengan CINTA

Bagaimana bila ayah atau bunda menegur dengan “mengomel”?

Bunda marah-marah terus, berulang-ulang

dan terlalu panjang lebar maka anak merasa

bosan dan merasa digurui → tidak efisien

Page 11: Menegur Dengan CINTA

Perhatikan dan pujilah sikap baik anak

Berikan respon positif segera saat anak berperilaku positif.

Bukan hanya merespon saat anak berperilaku negatif.

Page 12: Menegur Dengan CINTA

AYO AYAH-BUNDA BISA....!!!

Mari kita sama-sama membangun citra diri positif pada generasi penerus kita. Mudah-mudahan mereka tumbuh dan berkembang menjadi anak yang menjadi penyejuk dan penyenang hati orangtuanya. Amiiin..

Page 13: Menegur Dengan CINTA

Terima kasih ayah – bunda ....

Wassalam