PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2016 Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY Masyarakat Penelitian Pendidikan Indonesia (MPPI) bekerjasama dengan: kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia” “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian ISBN : 978-979-562-037-2 PROSIDING SEMINAR NASIONAL kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian Karangmalang, Yogyakarta. 55281. Telp. (0274) 550840, 555682 - Fax. (0274) 518617 Website: lppm.uny.ac.id
24
Embed
“Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada ...staffnew.uny.ac.id/upload/131808327/penelitian/4.5 Reformasi Peran Kepala Sekolah... · PROSIDING SEMINAR NASIONAL 2016 Lembaga
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
PROSIDING SEMINAR NASIONAL
2016
Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UNY
Masyarakat Penelitian Pendidikan Indonesia (MPPI)bekerjasama dengan:
kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia” “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian
ISBN : 978-979-562-037-2
PR
OSID
ING
SEM
INA
R N
ASIO
NA
L
kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia M
Prosiding Seminar Nasional “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia”
xiii
Halaman
HALAMAN JUDUL .......................................................................................................................... ……….. i
KATA PENGANTAR KETUA LPPM UNY ................................................................................. ……….. v
KATA PENGANTAR KETUA PANITIA ..................................................................................... ……….. vii
SAMBUTAN DIREKTUR JENDERAL PENGUATAN INOVASI RISTEKDIKTI ................ ……….. ix
DAFTAR ISI ..................................................................................................................................... ……….. xiii
1. UPAYA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR DENGAN METODE BUZZ GROUP Oleh :Dwi Cahyadi Wibowo, Ana Juliani dan Simson (STKIP Persada
2. KREATIVITAS DALAM PENGELOLAAN PENDIDIKAN SEKOLAH DASAR YANG UNGGUL DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Siti Mulyani, Giri Wiyono dan Sujarwo, (UNY) ................................................... 11
3. PENDIDIKAN KARAKTER ANAK USIA DINI: IMPLEMENTASI PENDEKATAN BRAIN BASED TEACHING PADA TAMAN KANAK-KANAK DI KOTA PAREPARE Oleh : St. Wardah Hanafie Das (UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE ) .. 26
4. TINGKAT KEPUASAN PENGGUNA DAN ANALISIS KEBUTUHAN PENGEMBANGAN LABORATORIUM JURUSAN Oleh : Sungkono, Estu Miyarso dan Aryawan Agung Nugroho (UNY) ...................... 40
5. KESANTUNAN VERBAL DAN NONVERBAL BENTUK IMPERATIF DAKWAH MAHASISWA DAN RELEVANSINYA PEMBELAJARAN RETORIKA DI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO Oleh :Cintya Nurika Irma, Sarwiji Suwandi dan Muhammad Rohmadi
6. MODEL EVALUASI UJIAN NASIONAL KOMPETENSI KEAHLIAN SMK Oleh : Slamet Wijono dan Hari Sugiharto (UNY) ............................................................. 60
7. MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE PAIR CHECK SEBAGAI PEMBANGUN KETERAMPILAN BERTANYA PRODUKTIF SISWA KELAS X TK 2 SMKN 1 SEWON Oleh : Dwi Ermavianti Wahyu Sulistyorini (SMKN 1 Sewon) ..................................... 73
8. IDENTIFIKASI KECURANGAN PESERTA UJIAN MELALUI METODE PERSON FIT Oleh : Herwin dan Heriyati (UNY) ........................................................................................ 91
9. PROFIL KREATIVITAS KETERAMPILAN PROSES SAINS ASPEK KEHIDUPAN SISWA SD DI DIY Oleh : Bambang Subali, Paidi dan Siti Mariyam (UNY) ................................................ 100
10. EXAMINING THE FACTORS INFLUENCING LECTURER’S KNOWLEDGE SHARING BEHAVIOR IN EDUCATION COMMUNITIES Oleh : Nur Wening dan Evy Rosalina (STIE Widya Wiwaha Yogyakarta) .............. 113
Prosiding Seminar Nasional “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia”
xiv
11. RANCANGAN PEMBELAJARAN SOFT SKILLS BERFIKIR TINGKAT TINGGI BERBASIS PBL DALAM PEMBELAJARAN PATISERI PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TATA BOGA UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Oleh : Siti Hamidah, Yuriani dan Sri Palupi (UNY) ........................................................ 127
12. PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DALAM IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 DI SMK Oleh : Herminarto Sofyan, Wagiran dan Kokom Komariah (UNY) ........................... 140
14. PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROJEC-WORK BERBASIS KARAKTER PADA PEMBELAJARAN PRAKTIK SEBAGAI UPAYA PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN TINGGI VOKASI Oleh : Dwi Rahdiyanta, Putut Hargiyarto dan Asnawi (UNY) ..................................... 168
15. PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PROSES KARYA SENI LUKIS TERINTEGRASI DENGAN KARAKTER UNTUK MENILAI PRAKTIK KERJA LAPANGAN PESERTA DIDIK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN Oleh : Trie Hartiti Retnowati, Djemari Mardapi, Suwarna dan Bambang Prihadi
16. MEMBANGUN KARAKTER MAHASISWA YANG BERTANGGUNG JAWAB MELALUI PROBLEM BASED LEARNING (PBL) Oleh : Aprilia Tina Lidyasari (UNY) ...................................................................................... 190
17. STUDI LAPANGAN TENTANG SARANA PRASARANA UNTUK PEMBELAJARAN AKTIFITAS PESCEPTUAL MOTOR SISWA TAMAN KANAK-KANAK KELAS B DI KECAMATAN SEDAYU BANTUL YOGYAKARTa Oleh : B. Suhartini (UNY) .......................................................................................................... 200
18. KOREKSI PEMBELAJARAN BERBASIS SISWA (STUDENT CENTERED LEARNING) DALAM PENERAPAN METODE KOOPERATIF TIPE MAKE A MATCH UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR Oleh : Slameto (UKSW Salatiga)............................................................................................. 212
19. ANALISIS PEMIKIRAN FILSAFAT PENDIDIKAN DALAM LANDASAN FILOSOFI KURIKULUM 2013 (HASIL INTERPRETASI) Oleh : Mardiana (Universitas Muhammadiyah Lampung) .......................................... 221
20. TANGGAPAN SISWA TERHADAP TUNGKU PELEBUR ALUMINIUM SEBAGAI MEDIA PRAKTIK PENGECORAN LOGAM DI SMK PIRI 1 YOGYAKARTA Oleh : Kalimin dan Arianto Leman S. (UNY) ...................................................................... 230
21. PENGUJIAN PROTOTYPE CNC TURNING SEBAGAI MEDIA PEMBELAJARAN CNC Oleh : Bambang Setiyo Hari Purwoko (UNY) .................................................................... 240
22. PENGEMBANGAN SOAL PILIHAN GANDA SISTEMIK PADA MATA PELAJARAN KIMIA SMA/MA KELAS XI SEMESTER 2 Oleh : Erfan Priyambodo dan Marfuatun (UNY) .............................................................. 255
23. MENENTUKAN BOBOT KRITERIA PENILAIAN HASIL SKETSA PERANCANGAN SEPATU DENGAN METODE ENTROPY Oleh : Jamila dan Banuharli (Politeknik ATK Yogyakarta) ......................................... 263
Prosiding Seminar Nasional"Meneguhkan Peran Peneti t ian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia"
24, MANUAL HANDBOOK DEVELOPMENT FOR CREATING INFRASTRUCTURE AND FACILITIES OF
PHYSICAL AND SPORT EDUCATION (PENGEMBANGAN BUKU PANDUAN PRAKTIK
PEMBUATAN SARANA DAN PRASARANA PENDIDIKAN JASMANI DAN OI.AHRAGA)
Oleh : Nur Rohmah Mulrtiani, Tri Ani Hastuti dan A. Erlina Listyarini (UNY)...... 274
25. PENGEMBANGAN PERANGKAT BANTU PEMBEWARAN PROGRAMMABLE LOGIC
CONTROLLER PRODUKSI PROGRAM IbIKK PRODITE USD
Oleh : Wiwien Widyastuti, Petrus S. Prabowo, Martanto, B. Wuri Harini dan
Tjendro (Universitas Sanata Dharma) 287
26. PENERAPAN MODEL PEMBELA'ARAN PROJECT BASED LEARNING MELALUI SOCIO-
EMOTTONAL CLIMATE APPROACH UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS PENGELOLAAN
KEIAS DAN PRESTASI BELA'AR PESERTA DIDIK KEIAS XI IIS 2 sMA NEGERI 1 DEPOKOleh : Gede Ardiantara (SMP ASTRA MAKMUR |AYA) 299
27. PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN IPA BERBANTUAN MEDIA ANIMASI SEBAGAI
KOMPONEN PENDUKUNG RINTISAN SEKOLAH SIAGA BENCANA GUNUNG API DI SEKOLAH
DASAROleh: Pujianto, Prabowo dan Wasis (UNY)
28. INTENSITAS KONSUMSI ENERGI GEDUNG I.ABORATORIUM DAN BENGKEL DI FT UNY:
SEBUAH KAJIAN AWAL MENUJU STANDARISASIOleh : Toto Sukisno, Sunyoto dan NurheningYuniarti ruNn 323
33629. IMPLEMENTASI MANNEMEN SEKOLAH DASAR
30. COMPETENCE MAP IN SOFTWARE ENGINEERING FOR VOCATIONAL HlGH SCHOOL,S (VHS)
CURRICULUM IN INDONESIAOleh: Rahmatul lrfan and Priyanto (UNY)
31. PEND]DIKAN IGRAKTER MODEL SOCIAL PROBLEM SOLVING BAGI WARIA DI DAERAHISTIMEWA YOGYAKARTAOleh : Aman, Afat Sudrafat, dan Lia Yuliana (UNY) .................
32. REFORMASI PERAN KEPALA SEKOI.AH SEBAGAI UPAYA UNTUK MENINGKATKANFUNGSIONALISASI KINERJA GURU BERSERTIFIKAT PADA TINGKAT PENDIDIKAN SEKOI.AHMENENGAH KEJURUANOleh : Widarto, Terry Irenewaty dan Ngadirin Setiawan (UNY) ......r........................ 366
33. PENGEMBANGAN MAKET PUSAT KERAJAAN DEMAK SEBAGAI MEDIA PEMBEWARANSEJARAH DISMAOleh : M. Nur Rokhman, Lia Yuliana dan Zulkarnain (UNY),....,............, 382
34. CONTENT ANALYSIS KURIKULUM 2014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF(s1)JURUSAN PENDTDTKAN TEKNTK OTOMOTIF FT UNYOleh : Zainal Arifin, Sukoco dan Martubi (UNY) 394
35. MODEL PEMBEI.AJARAN SANTIAJI UNTUK MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN BERPIKIRKRITISOleh : Muhammad Nasir, Khadija Maming dan Buhaerah (Univ. Muhammadiyah
Parepare) 407
Oleh : Sri Giarti (UKSW Salatiga)
313
344
354
Prosiding Seminar Nasional “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia”
xvi
36. PENGEMBANGAN MODEL PELATIHAN LOMBA KOMPETENSI SISWA PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK MESIN MENUJU WORLD SKILLS COMPETITION Oleh : Putut Hargiyarto, Arif Marwanto, Thomas Sukardi dan Riswan Dwi
37. PENGEMBANGAN DAN PENILAIAN “PANDUAN WORKSHOP SUBJECT SPECIFIC PEDAGOGIC ” DENGAN RASCH MODEL Oleh : Maryati dan Susilowati (UNY) ................................................................................... 436
38. KAJIAN HISTORISITAS MASYARAKAT SAMIN DI BLORA DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN KARAKTER Oleh : Terry Irenewaty (UNY) ................................................................................................ 449
39. MODEL PEMBENTUKAN/PENDIDIKAN KARAKTER KEBANGSAAN MELALUI CARA MEMILIH PRODUK PADA ANAK USIA DINI DI DIY Oleh : Anang Priyanto, Pratiwi Wahyu W. dan M. Lies Endarwati (UNY) ............... 460
40. OPTIMALISASI SUPERVISI AKADEMIK BERBASIS EVALUASI DIRI GURU (EDG) SECARA KOLABORATIF MELALUI PEER OBSERVATION PADA SEKOLAH BINAAN DI KOTA YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Oleh : Reni Herawati (Pengawas SMA Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta) ........ 474
41. PERANGKAT PEMBELAJARAN BIOLOGI BERBASIS PENDEKATAN SAINTIFIK DI SMA DI DIY Oleh : Djukri dan Paidi (UNY) ................................................................................................ 487
42. IMPLEMENTASI SEKOLAH ADIWIYATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL HAMEMAYU HAYUNING BAWANA Oleh : Wagiran dan Bambang Ruwanto (FT UNY) .......................................................... 499
43. PENGEMBANGAN MODUL PENGECORAN ALUMINIUM DI SMK MUHAMMADIYAH PRAMBANAN SLEMAN Oleh : Ngatiman dan Arianto Leman S. (UNY) .................................................................. 511
44. REKONSTRUKSI KEMBALI BUKU PERMAINAN ANAK-ANAK TRADISIONAL DALAM DESAIN GRAFIS Oleh : M Danang Syamsi (Sekolah Tinggi Seni Rupa dan Desain Visi Indonesia) 520
45. REALITAS KEKERASAN PELAJAR SMA DI KOTA YOGYAKARTA Oleh : Ariefa Efianingrum (UNY) ........................................................................................... 535
46. IKLIM KELAS YANG KONDUSIF UNTUK PENDIDIKAN KARAKTER KEMANDIRIAN DI MUHAMMADIYAH BOARDING SCHOOL (MBS) YOGYAKARTA Oleh : Wuri Wuryandani, Unik Ambarwati dan Fathurrohman (UNY) ................... 546
47. PENGEMBANGAN MODEL PAUD FULLDAY UNTUK MENINGKATKAN KUALITAS LAYANAN DAN KELEMBAGAAN PROGRAM PAUD Oleh : Sugito dan Puji Yanti Fauziah (PLS FIP UNY) ...................................................... 553
48. RUMUSAN DAN IMPLEMENTASI ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK DALAM PRODUK HUKUM KEBIJAKAN PUBLIK LAYANAN PRIZINAN INVESTASI PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN/KOTA DI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Oleh : Eny Kusdarini (UNY) ..................................................................................................... 558
Prosiding Seminar Nasional"Meneguhkin peran Perrel i t ian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Menrul iakan Martabat Matlusia"
REFORMASI PERAN KEPALA SEKOLAH SEBAGAI UPAYA UNTUKMENINGKATKAN FUNGSIONALISASI KINERJA GURU BERSERTIFIKAT
PADA TINGKAT PENDIDIKAN SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN
Widarto, Terry lrenewaty dan Ngadirin SetiawanU niversitas Negen YogYakarta
Abstrak
Tujuan peneli t ian ini adalah untuk: (1) menemukan bagaimana langkah-langkahmengemUangkan model reformasi peran kepala sekolah sebagal_ upayamenlngkatkah fungsional isasi guru bersert i f ikat pada t ingkat pendidikan SMK, (2)mendapatkan perangkat-perangkat panduan implementasi model reformasi perankepala sekolah yang layak sebagai upaya meningkatkan fungsional isasi gurubeisert i f ikat pada t ingkat pendidikan SMK. Peneli t ian ini menggunakan metodeResearch and Development Hasi l peneli t ian menunjukkan bahwa (1) prosedurmengembangkan model reformasi peran kepala sekolah sebagai upayameningkatkan fungsional isasi guru bersert i f ikat pada t ingkat pendidikan SMKdengan menerapkan peneli t ian pengembangan secara prosedural, (2) perangkat-perangkat panduan implementasi model peran kepala sekolah sebagai upayameningkatkan fungsional isasi guru bersert i f ikat pada t ingkat pendidikan SMKdinyatakan penting oleh ahl i dengan t ingkat kepentingan sebesar 83,9 ataupenting, sedangkan instrumen penilaian peran kepala sekolah dengan modelPPKS yang layak oleh B ahl i dimana kelayakan instrumen dibuktikan dengan rerataskor 4.2g atau sangat baik, sedangkan untuk panduan evaluasi iuga dini lai sangatbaik dengan rerata skor 4.34. Sedangkan untuk keterbacaan instrumen yang dini lai oleh 5 kepala sekolah dan 5 guru SMK memperoleh rerata skor 4,26 kategorisangat baik, sedangkan panduan evaluasinya 4,26 juga kategori baik, sementaratingkat kinerja yang dini laikan oleh 5 kepala sekolah sebesar 1.90 untuk komponenpengajaran, 1.90 untuk komponen organisasi sekolah, dan 1,80 untuk komponenmanllbrial atau kategori sangat baik. Sedangkan t ingkat kinerja yanq dini laikanoleh 10 guru SMK sebesar 1.90 untuk komponen pengajaran, 1.85 untukkomponen organisasi sekolah, dan 1,85 untuk komponen manajerial atau kategorisangat baik. Sedangkan secara total rerata skor hasi l peni laian kepala sekolah danguru sebesar 1,87 atau 93.3 kr i ter ia sangat t inggi .
Kata kunci: reformast, kepala sekolah, guru bersertifikat, sekolah menengahkejuruan.
PENDAHULUAN
permasalahan pokok yang dihadapi oleh lembaga pendidikan yang dalam hal ini
sekolah setetah para pendidik mendapatkan sertifikat pendidik adalah kembalinya cara
mengajar dan kinerja mereka pada cara-cara mengajar lama yang biasa mereka lakukan
selama ini di kelas. Padahal kepemilikan sertifikat pendidik baik melalui fortofolio, PLPG,
maupun ppc menuntut mereka untuk menerapkan cara-cara baru pemikiran-pemikiran baru
dalam kegiatan pembelajaran. Di satu sisi keadaan guru demikian, di lain sisi lemahnya peran
manajemen kepala sekolah dalam mendorong para guru untuk maju dan profesional serta
memiliki kinerja yang baik. Oteh karena itu sangat mendesak untuk dilakukan reformasi peran
kepala sekolah sebagai upaya untuk meningkatkan fungsionalisasi kinerja guru bersertifikat
pada t ingkat SMK dalam kasus peneli t ian ini.
366
Prosiding Seminar Nasional “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia”
367
Dalam kegiatan pendidikan, kualitas pembelajaran dipengaruhi oleh ketersediaan
sarana dan prasarana pembelajaran, aktivitas dan kreativitas guru dan siswa dalam proses
belajar mengajar. Kegiatan belajar mengajar akan berkualitas apabila didukung oleh guru
yang professional memiliki kompetensi professional, pedagogik, kepribadian, dan sosial (UU
Guru dan Dosen Pasal 10). Di samping itu, kualitas pembelajaran juga dapat maksimal jika
didukung oleh siswa yang berkualitas (cerdas, memiliki motivasi belajar yang tinggi dan sikap
positif dalam belajar), dan didukung sarana dan prasarana pembelajaran yang memadai.
Guru yang profesional akan memungkinkan memiliki kinerja yang baik, begitu pula dengan
siswa yang berkualitas memungkinan siswa memiliki perilaku yang positif dalam kegiatan
belajar mengajar. Interaksi belajar mengajar antara guru dan siswa yang positif akan
mewujudkan budaya kelas yang positif dan impresif atau iklim kelas (classroom climate) yang
mendukung untuk proses belajar siswa. Dengan demikian, seluruh pendukung kegiatan
belajar mengajar harus tersedia sebagaimana dikatakan Cox (2006: 8) bahwa: ”the quality of
an instructional program is comparised of three elements, materials (and equipment),
activities, and people”.
Secara garis besar, terdapat dua variabel yang dapat mempengaruhi keberhasilan
belajar siswa, yakni ketersediaan dan dukungan input dan serta kualitas proses
pembelajaran. Input terdiri dari siswa, guru, dan sarana serta prasarana pembelajaran.
Kualitas pembelajaran adalah ukuran yang menunjukkan seberapa tinggi kualitas interaksi
guru dengan siswa dalam proses pembelajaran dalam rangka pencapaian tujuan tertentu.
Kegiatan belajar mengajar tersebut dilaksanakan dalam suasana tertentu dengan dukungan
sarana dan prasarana pembelajaran tertentu tertentu pula. Oleh karena itu, keberhasilan
proses pembelajaran sangat tergantung pada: guru, siswa, sarana pembelajaran, lingkungan
kelas, dan budaya kelas. Semua indikator tersebut harus saling mendukung dalam sebuah
system kegiatan pembelajaran yang berkualitas.
Sebagai pemimpin, kepala sekolah merupakan salah satu faktor penentu yang dapat
mendorong sekolah mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran melalui berbagai program
yang dilaksanakan secara terencana. Oleh karena itu, kepala sekolah harus memiliki
kemampuan manajemen dan kepemimpinan yang tangguh, sehingga diharapkan dapat
mengambil keputusan secara cepat, di samping memiliki sikap positif yang tinggi dalam
meningkatkan mutu pendidikannya. Untuk kepentingan tersebut kepala sekolah selayaknya
mampu memobilisasi atau memberdayakan semua potensi dan sumber daya yang dimiliki,
terkait dengan berbagai program, proses, evaluasi, pengembangan kurikulum, pembelajaran
di sekolah, pengolahan tenaga kependidikan, sarana prasarana, pelayanan terhadap siswa,
hubungan dengan masyarakat, sampai pada penciptaan iklim sekolah yang kondusif. Semua
ini akan terlaksana manakala kepala sekolah memiliki kemampuan untuk mempengaruhi
semua pihak yang terlibat dalam kegiatan pendidikan di sekolah, yaitu untuk bekerjasama
dalam mewujudkan tujuan sekolah. Berdasarkan data di situs internet sebagai berikut:
"Kepala sekolah harus mampu menggerakkan staf guru dan staf tata usaha untuk
melaksanakan fungsi supervisi." Peran kepala sekolah sebagaimana tercantum dalam PP
Nomor 28 Tahun 1990 pasal 12 yakni bahwa kepala sekolah bertanggungjawab atas
penyelenggaraan kegiatan pendidikan, administrasi sekolah, pembinaan tenaga pendidikan
dan pendayagunaan serta pemeliharaan sarana prasarana.
Oleh karena itu, kepala sekolah dituntut dapat bekerja semakin handal, profesional
serta tanggap terhadap aspirasi masyarakat dan dinamika perubahan lingkungan serta
Prosiding Seminar Nasional “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia”
368
mampu menyelesaikan tugas-tugas dengan efektif dan efisien. Dengan demikian kepala
sekolah dalam menyelesaikan tugas-tugas harus sadar dan mampu akan pentingnya
pencapaian tujuan yang telah ditentukan oleh masing-masing satuan organisasi/sekolah
yang dipimpinnya. Kemampuan seorang kepala sekolah dalam memimpin akan sangat
berpengaruh dalam meningkatkan kinerja guru. Apabila kepala sekolah selaku pimpinan
dalam menjalankan tugasnya kurang baik, akan berakibat kurangnya motivasi kerja para
guru, sehingga akan mempengaruhi efektivitas kerja guru. Penelitian ini difokuskan kepada
model reformasi peran kepala sekolah sebagai upaya meningkatkan fungsionalisasi guru
bersertifikat pada tingkat pendidikan SMK. Berdasarkan latar belakang masalah dan
idetifikasi permasalahan yang telah diuraikan di muka, perumusan masalahanya adalah
sebagai berikut: 1) bagaimana prosedur yang tepat dalam pengembangan model reformasi
peran kepala sekolah sebagai upaya meningkatkan fungsionalisasi guru bersertifikat pada
tingkat pendidikan SMK di Daerah Istimewa Yogyakarta, 2) perangkat-perangkat apa saja
yang diperlukan untuk mengembangkan model reformasi peran kepala sekolah sebagai
upaya meningkatkan fungsionalisasi guru bersertifikat pada tingkat pendidikan SMK di
Daerah Istimewa Yogyakarta, 3) bagaimana efektivitas model model reformasi peran kepala
sekolah sebagai upaya meningkatkan fungsionalisasi guru bersertifikat pada tingkat
pendidikan SMK.
KAJIAN PUSTAKA
Menurut Slamet (2001:2) "Kepemimpinan kepala sekolah menjadi salah satu masukan
bagi sekolah dalam menjalankan tugas dan fungsi serta berpengaruh terhadap
berlangsungnya proses persekolahan". Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
Departemen Pendidikan Nasional (2005:58) mengatakan bahwa "Kepemimpinan kepala
sekolah menunjukkan perilaku yang diperlihatkan pemimpin sekolah dalam kegiatan
manajemen sumber daya sekolah yang utamanya untuk mengelola warga sekolah".
Kepemimpinan kepala sekolah berkenaan dengan penggunaan pengaruh yang dapat
mencakup wewenang jabatan dan keahlian dalam proses mengelola dan administrasi sumber
daya yang dapat membuahkan hasil (Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Departemen
Pendidikan Nasional, 2005:94). Kepemimpinan kepala sekolah berperan sebagai motor
penggerak sekaligus penentu arah kebijakan sekolah yang akan menentukan cara
pencapaian tujuan-tujuan sekolah dan pendidikan (Mulyasa, 2004:126).
Kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan di sekolah dituntut untuk senantiasa
meningkatkan efektivitas kinerjanya sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan dan
mencapai tujuan sekolah dan pendidikan. Kepemimpinan kepala sekolah yang efektif
memiliki kriteria sebagai berikut (Mulyasa, 2004: 126), yakni: (a) mampu memberdayakan
guru-guru untuk melaksanakan proses pembelajaran dengan baik, lancar dan produktif; (b)
dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan; (c)
mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat sehingga dapat melibatkan
secara aktif dalam rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan; (d) berhasil
menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan tingkat kedewasaan guru dan
pegawai lain di sekolah; (e) bekerja dengan tim manajemen; (f) berhasil mewujudkan tujuan
sekolah secara produktif sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Prosiding Seminar Nasional “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia”
369
Untuk mencapai efektivitas dalam kepemimpinannya, kepala sekolah harus memiliki
tiga keterampilan konseptual berkaitan dengan keterampilan untuk memahami dan
mengoperasikan organisasi. Keterampilan manusiawi berkaitan dengan keterampilan
bekerjasama, memotivasi dan memimpin. Keterampilan teknis berkaitan dengan
keterampilan dalam menggunakan pengetahuan, metode, teknik, dan perlengkapan untuk
menyelesaikan tugas tertentu. Menurut Mulyasa (2004), seperti yang dikutip dalam tesis Agus
Supriyadi (2005: 54), untuk memperoleh keterampilan-keterampilan tersebut, kepala sekolah
harus melakukan kegiatan-kegiatan, yaitu: (a) bBelajar dari pekerjaan sehari-hari terutama
dari cara kerja para guru dan pegawai sekolah lainnya; (b) melakukan observasi kegiatan
manajemen secara terencana; (c) membaca berbagai hal yang berkaitan dengan kegiatan-
kegiatan yang sedang dilaksanakan; (d) memanfaatkan hasil-hasil penelitian orang lain; (e)
berpikir untuk masa yang akan datang dan; (f) merumuskan ide-ide yang dapat diujicobakan.
Sedangkan untuk profesionalisme guru, UU GD menganggap bahwa profesi guru, dan
dosen tentu saja, merupakan bidang pekerjaan khusus yang dilaksanakan berdasarkan
prinsip sebagai berikut (Pasal 7 ayat (1)): (a) memiliki bakat, minat, panggilan jiwa, dan
idealisme; (b) memiliki komitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan, keimanan,
ketakwaan, dan akhlak mulia; (c) memiliki kualifikasi akademik dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas; (d) memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang
tugas; (e) memiliki tanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan; (f) memperoleh
penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi kerja; (g) memiliki kesempatan untuk
mengembangkan keprofesionalan secara berkelanjutan dengan belajar sepanjang hayat; (h)
memiliki jaminan perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas keprofesionalan; dan (i)
memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan mengatur hal-hal yang berkaitan
dengan tugas keprofesionalan guru. Karena itu tidak setiap orang, bahkan guru sekalipun,
dapat menjadi guru yang profesional tanpa melalui pendidikan dan pembinaan, baik secara
individual atau organisasional, serta dibuktikan melaui suatu sistem ujian.
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah. Itulah pengertian guru dalam Pasal 1 butir 1 UU No 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen (UU GD). Pasal 1 butir 4 menyatakan bahwa profesional adalah pekerjaan atau
kegiatan yang dilakukan oleh seseorang dan menjadi sumber penghasilan kehidupan yang
memerlukan keahlian, kemahiran, atau kecakapan yang memenuhi standar mutu atau norma
tertentu serta memerlukan pendidikan profesi. Agar memenuhi standar mutu, maka
profesionalitas guru perlu diuji melalui uji sertifikasi. Hal ini merupakan fenomena baru dalam
dunia pendidikan di Indonesia. Selama ini para guru tidak mengenal sertifikasi yang berkait
dengan kewenangan mendidik bagi dirinya; dalam arti untuk mendidik siswa tidak diperlukan
sertifikat. Keadaan itu akan segera berubah dengan berlakunya UU GD di mana guru harus
memiliki sertifikat pendidik untuk dikatakan sebagai guru profesional (Dikti, 2010: 3).
Selanjutnya, pada Pasal 8 UU GD dinyatakan bahwa guru wajib memiliki kualifikasi
akademik, kompetensi, sertifikat pendidik, sehat jaSMKni dan rohani, serta memiliki
kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Pasal 9 UU GD menyatakan
bahwa kualifikasi akademik tersebut diperoleh melalui pendidikan tinggi program sarjana atau
program diploma empat. Pasal 10 ayat (1) menyatakan bahwa kompetensi guru sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 8 meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian,
Prosiding Seminar Nasional “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia”
370
kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
Dari ketentuan tersebut terbaca jelas bahwa setiap guru wajib memiliki sertifikat pendidik, di
samping berbagai komponen lainnya. Itulah sebabnya masalah sertifikasi pendidik menjadi
sangat penting. Meskipun sertifikasi pendidik merupakan fenomena baru, namun merupakan
langkah yang yang konstruktif untuk meningkakan mutu pendidikan di Indonesia.
Untuk mengetahui tingkat kualitas pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar,
maka perlu diketahui dan dirumuskan indikator-indikator kualitas pembelajaran. Morrison,
Mokashi & Cotter (2006: 4-21) dalam risetnya telah merumuskan 44 indikator kualitas
pembelajaran yang reduksi kedalam 10 indikator. Kesepuluh indikator kualitas pembelajaran
tersebut meliputi: 1) Rich and stimulating physical environment; 2) Classroom climate
condusive to learning; 3) Clear and high expectation for all student; 4) Coherent, focused
Brannen, Julia. (1993). Mixing method: qualitative and quantitative research. Aldershot, Brookfield USA, Hong Kong, Singapore, Sydney: Albebury.
Burden, P.R & Byrd, D.M. (1999). Method for effective teaching. Boston: Allyn and Bacon.
Cizek, B.J. (2000). Pockets of resistance ini the assessment revolution, Educational Measurement Issues and Practice Journal. Summer 2000. vol. 19, number 2.
Departemen Pendidikan Nasional. (2001). Manajemen Peningkatan Mutu Berbasis Sekolah. Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdiknas.
Departemen Pendidikan Nasional.(2010). Pedoman Pendidikan profesi guru sejarah. Jakarta: Depdiknas.
Slamet PH. (2001). "Karakteristik Kepala Sekolah Tangguh."”Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. (No. 025 tahun VI). Halaman 319-333.
Oriondo, L. L. & Antonio, E. M.D. (1998). Evaluating educational outcomes (Test, measurment and evaluation). Florentino St: Rex Printing Company, Inc.
Schacter, J. (2006). Teacher performance-based accountability : why, what and how. Santa Moica : Miken Family Foundation. Diambil pada tanggal 15 Pebruari 2009 dari http://www.mff.org/pubs/ performance-assessment. pdf.
Prosiding Seminar Nasional “Meneguhkan Peran Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat dalam Memuliakan Martabat Manusia”
381
Sekretariat Negara, Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta: Sekretariat Negara.
Sekretariat Negara, Undang-undang RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta: Sekretariat Negara.
Sekretariat Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Sekretariat Negara, Peratran Pemerintah Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan melalui Penilaian Portofolio. Jakarta: Sekretariat Negara.
Sekretariat Negara, Peraturan Nomor 40 Tahun 2007 tentang Sertifikasi bagi Guru dalam Jabatan Melalui Jalur Pendidikan. Jakarta: Sekretariat Negara.
Stark, J.S. & Thomas, A. (1994). Assessment and program evaluation. Needham Heights: Simon & Schuster Custom Publishing.
Wahjosumidjo. (1987). Kepemimpinan dan Motivasi. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Wahjosumidjo. (2002). Kepemimpinan Kepala Sekolah Tinjauan Teoritik dan Permasalahannya. Jakarta: Raja Grafindo Persada.