BAB 6 LEMBAGA JASA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA KOMPETENSI INTI 3. Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KOMPETENSI DASAR 3.6 Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia 4.6 Menyajikan tugas, produk, dan peran lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia. 1
101
Embed
Mendeskripsikan - labkom34.files.wordpress.com€¦ · Web viewKetua Dewan Audit memimpin bidang Audit Internal dan Manajemen Risiko; ... (PT) dan bentuk lain ... Saya kira praktek
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
BAB 6
LEMBAGA JASA KEUANGAN DALAM PEREKONOMIAN INDONESIA
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi,
seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, bakat
dan minatnya untuk memecahkan masalah kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural
pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk
memecahkan masalah
KOMPETENSI DASAR
3.6 Mendeskripsikan lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia
4.6 Menyajikan tugas, produk, dan peran lembaga jasa keuangan dalam
perekonomian Indonesia.
1
PETA KONSEP
Dengan mengamati secara teliti, peta konsep memudahkan siswa dalam mempelajari
lembaga jasa keuangan dalam perekonomian Indonesia
KATA KUNCI
TUJUAN
PEMBELAJARAN
2
LEMBAGAJASA KEUANGAN
Ditinjaudari
Pengertian , Tujuan, peran/fungsi, tugas, dan wewenang Otoritas
Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
Pengertian, Fungsi, Jenis, Prinsip kegiatan usaha bank (konvensional dan syariah), Produk bank dan Lembaga Penjamin
PERBANKAN
Pengertian, Fungsi, Peran, Lembaga penunjang , Instrumen/ produk, Mekanisme transaksi dan Investasi Pasar
PASAR MODAL
Pengertian, Fungsi, Peran, Jenis, Prinsip kegiatan usaha dan Produk asuransi
ASURANSI
Pengertian, Fungsi, Peran, Jenis, Prinsip kegiatan usaha dan Produk dana pensiun
DANA PENSIUN
Pengertian, Fungsi, Peran, Jenis, Prinsip kegiatan usaha, dan Produk lembaga pembiayaan
LEMBAGA PEMBIAYAAN
Pengertian, Fungsi, Peran, Jenis, Prinsip kegiatan usaha dan Produk pergadaian
PERGADAIAN
1. Microprodentia
l
4. Asuransi 7. Pegadaian
2. Perbankan 5. Dana Pensiun
3. Pasar Modal 6. Lembaga Pembiayaan
Setelah mempelajari bab ini Anda diharapkan dapat:
1. Mendeskripsikan dan menyajikan peran Otoritas Jasa Keuangan
2. Mendeskripsikan dan menyajikan peran Perbankan
3. Mendeskripsikan dan menyajikan peran Pasar Modal
4. Mendeskripsikan dan menyajikan peran Perasuransian
5. Mendeskripsikan dan menyajikan peran Dana Pensiun
6. Mendeskripsikan dan menyajikan peran Lembaga Pembiayaan
7. Mendeskripsikan dan menyajikan peran Pergadaian
Kalau saya mengatakan “Lembaga Keuangan” apa yang ada di benak anda?
Apakah bank? Atau hal lain? Kebanyakan dari masyarakat kita saat mendengar kata
“Lembaga Keuangan” pasti hanya tertuju kepada bank, karena bank merupakan
tempat penyimpanan maupun peminjaman uang yang sudah menyebar luas di
masyarakat kita. Memang benar bahwa bank merupakan salah satu lembaga
keuangan, namun sebenarnya lembaga keuangan itu bukan hanya bank, melainkan
ada lembaga keuangan bukan bank.
3
Bentuk umum dari lembaga keuangan ini yaitu lembaga keuangan yang
menawarkan berbagai jenis jasa keuangan seperti simpanan, kredit, proteksi asuransi,
program pensiun, penyediaan mekanisme pembayaran, dan mekanisme transfer
dana. Lembaga jasa keuangan ini dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga
yang menyediakan jasa keuangan bagi nasabahnya, dimana keberadaan lembaga ini
diatur dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
A. OTORITAS JASA KEUANGAN
a. Pengertian OJK
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah lembaga Negara yang dibentuk
berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 yang berfungsi
menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan baik di sektor
perbankan, pasar modal, dan sektor jasa keuangan non-bank seperti Asuransi,
Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan lainnya.
Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah
lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan,
pemeriksaan, dan penyidikan. OJK didirikan untuk menggantikan peran
Bapepam-LK (Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan)
Dengan adanya OJK fungsi pengawasan lembaga keuangan bank
ataupun bukan bank akan diambil alih oleh OJK. Sementara Bank Indonesia
peranannya hanya sebagai bank sentral yang peranannya sebagai regulator
kebijakan moneter.
b. Latar Belakang Terbentuknya OJK
Pembentukan OJK dilatarbelakangi oleh adanya kebutuhan untuk
melakukan penataan kembali lembaga-lembaga yang melaksanakan fungsi
pengaturan dan pengawasan di sektor jasa keuangan. Hal tersebut dilandasi oleh
berbagai hal, yaitu:
1. Amanat Undang-Undang
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia
sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan Undang-Undang
4
Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-
Undang, mengamanatkan pembentukan lembaga pengawasan sektor jasa
keuangan yang mencakup perbankan, asuransi, dana pensiun, sekuritas, modal
ventura dan perusahaan pembiayaan, serta badan-badan lain yang
menyelenggarakan pengelolaan dana masyarakat.
2. Perkembangan Industri Keuangan
Proses globalisasi dalam sistem keuangan dan pesatnya kemajuan di
bidang teknologi informasi serta inovasi keuangan telah menciptakan industri
keuangan yang sangat kompleks, dinamis, dan saling terkait.
3. Konglomerasi Lembaga Jasa Keuangan.
Saat ini terdapat kecenderungan lembaga jasa keuangan besar memiliki
beberapa anak perusahaan di bidang keuangan yang berbeda-beda kegiatan
usahanya (konglomerasi). Misalnya bank memiliki anak perusahaan dalam
bentuk asuransi, perusahaan sekuritas, perusahaan pembiayaan, dan dana
pensiun. Konglomerasi lembaga keuangan tersebut mendorong terciptanya
kompleksitas kegiatan usaha lembaga jasa keuangan.
4. Perlindungan Konsumen
Permasalahan di industri jasa keuangan yang semakin beragam, antara
lain meningkatnya pelanggaran di bidang jasa keuangan dan belum optimalnya
perlindungan konsumen jasa keuangan, mendorong diperlukannya fungsi
edukasi, perlindungan konsumen, dan pembelaan hukum.
Dari hal-hal tersebut perlu dibentuk suatu lembaga yang dapat mengatur
dan mengawasi semua lembaga jasa keuangan secara terintegrasi, yaitu OJK
c. Tujuan dibentuknya OJK
Salah satu karakteristik khusus yang dimiliki OJK serta menjaeli nilai
tambah keberadaan OJK sebagaimana diamanatkan dalam UU OJK adalah
kewenangannya di bidang edukasi dan perlindungan konsumen. Kewenangan
5
ini tercermin dalam amanat Pasal 4 UU OJK, yang menyebutkan bahwa
pembentukan OJK dilakukan dengan tujuan agar :
1. Keseluruhan kegiatan dalam sistem jasa keuangan terselenggara secara
teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mampu mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan
dan stabil; dan
3. Mampu melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
Dengan pembentukan OJK, maka lembaga ini diharapkan dapat
mendukung kepentingan sektor jasa keuangan secara menyeluruh sehingga
meningkatkan daya saing perekonomian. Selain itu, OJK harus mampu
menjaga kepentingan nasional. Antara lain meliputi sumber daya manusia,
pengelolaan, pengendalian, dan kepemilikan di sektor jasa keuangan dengan
tetap mempertimbangkan aspek positif globalisasi. OJK dibentuk dan
dilandasi dengan prinsip-prinsip tata kelola yang baik, yang meliputi
independensi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, transparansi, dan
kewajaran (fairness).
Gambar: Kantor OJK
d. Peran OJK
Peran Otoritas jasa keuangan yaitu
1. Menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.
6
2. Melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap kegiatan jasa
keuangan di sektor perbankan.
e. Fungsi, Tugas, dan wewenang OJK
Fungsi dan tugas OJK adalah menyelenggarakan sistem pengaturan
dan pengawasan yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan dalam
sektor jasa keuangan. OJK adalah lembaga yang independen dan bebas dari
campur tangan pihak lain.
Berdasarkan pasal 6 dari UU No 21 Tahun 2011, tugas utama dari
OJK adalah melakukan pengaturan dan pengawasan terhadap:
1) Kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;
2) Kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal;
3) Kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya.
Adapun wewenang yang dimiliki OJK adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengawasan dan perlindungan konsumen sektor perbankan,
pasar modal, dan Jndustri Keuangan Non Bank (IKNB);
2. Memberikan dan atau mencabut izin usaha; pengesahan;persetujuan atau
penetapan pembubaran;
3. Memberikan perintah tertulis kepada lembaga jasa keuangan dan
menunjuk pengelola statuter; dan
4. Menetapkan sanksi administratif.
Terkait Edukasi dan Perlindungan Konsumen, OJK memiliki
kewenangan untuk melakukan:
1. Edukasi kepada masyarakat dalam rangka pencegahan kerugian
konsumen dan masyarakat;
2. Pelayanan pengaduan konsumen; dan
3. Pembelaan hukum untuk kepentingan perlindungan konsumen dan
masyarakat.
f. Visi dan Misi OJK
Visi OJK adalah menjadi lembaga pengawas sektor jasa keuangan yang
tepercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu
7
mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonomian nasional yang
berdaya saing global serta dapat memajukan kesejahteraan umum.
Misi OJK adalah:
1. Mewujudkan terselenggaranya seluruh kegiatan dalam sektor jasa keuangan
secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
2. Mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan
stabil; dan
3. Melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat.
g. Struktur organisasi OJK
Struktur organisasi OJK terdiri atas:
1. Dewan Komisioner OJK; dan
2. Pelaksana kegiatan operasional.
Struktur Dewan Komisioner terdiri atas:
1. Ketua merangkap anggota;
2. Wakil Ketua sebagai Ketua Komite Etik merangkap anggota;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan merangkap anggota;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal merangkap anggota;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya merangkap anggota;
6. Ketua Dewan Audit merangkap anggota;
7. Anggota yang membidangi Edukasi dan Perlindungan Konsumen;
8. Anggota ex-officio dari Bank Indonesia yang merupakan anggota Dewan
Gubernur Bank Indonesia; dan
9. Anggota ex-officio dari Kementerian Keuangan yang merupakan pejabat
setingkat eselon I Kementerian Keuangan.
Keberadaan Ex-officio diperlukan dalam rangka koordinasi, kerja sama, dan
harmonisasi kebijakan di bidang fiskal, moneter, dan sektor jasa keuangan.
Pelaksana kegiatan operasional terdiri atas:
1. Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis I;
8
2. Wakil Ketua Dewan Komisioner memimpin bidang Manajemen Strategis
II;
3. Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan memimpin bidang Pengawasan
Sektor Perbankan;
4. Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal memimpin bidang Pengawasan
Sektor Pasar Modal;
5. Kepala Eksekutif Pengawas Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya memimpin bidang
Pengawasan Sektor IKNB; Ketua Dewan Audit memimpin bidang Audit
Internal dan Manajemen Risiko; dan
6. Anggota Dewan Komisioner Bidang Edukasi dan Perlindungan
Konsumen memimpin bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen.
h. Hubungan kelembagaan
Dalam melaksanakan tugasnya, OJK berkoordinasi dengan Bank
Indonesia dalam membuat peraturan pengawasan di bidang Perbankan antara
lain:
1. kewajiban pemenuhan modal minimum bank;
2. sistem informasi perbankan yang terpadu;
3. kebijakan penerimaan dana dari luar negeri, penerimaan dana valuta
asing, dan pinjaman komersial luar negeri;
4. produk perbankan, transaksi derivatif, kegiatan usaha bank lainnya;
5. penentuan institusi bank yang masuk kategori systemically important
bank; dan
6. data lain yang dikecualikan dari ketentuan tentang kerahasiaan informasi.
Dalam hal Bank Indonesia untuk melaksanakan fungsi, tugas, dan
wewenangnya memerlukan pemeriksaan khusus terhadap bank tertentu, Bank
Indonesia dapat melakukan pemeriksaan langsung terhadap bank tersebut
dengan menyampaikan pemberitahuan secara tertulis terlebih dahulu kepada
OJK.
Dalam melakukan kegiatan pemeriksaan, Bank Indonesia tidak dapat
memberikan penilaian terhadap tingkat kesehatan bank. Laporan hasil
pemeriksaan bank disampaikan kepada OJK paling lama 1 (satu) bulan sejak
diterbitkannya laporan hasil pemeriksaan.
9
OJK menginformasikan kepada Lembaga Penjamin Simpanan
mengenai bank bermasalah yang sedang dalam upaya penyehatan oleh OJK
sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-undangan.
Dalam hal OJK mengindikasikan bank tertentu mengalami kesulitan
likuiditas dan/atau kondisi kesehatan semakin memburuk, OJK segera
menginformasikan ke Bank Indonesia untuk melakukan langkah-langkah
sesuai dengan kewenangan Bank Indonesia.
Lembaga Penjamin Simpanan dapat melakukan pemeriksaan terhadap
bank yang terkait dengan fungsi, tugas dan wewenangnya, serta
berkoordinasi terlebih dahulu dengan OJK.
OJK, Bank Indonesia, dan Lembaga Penjamin Simpanan wajib
membangun dan memelihara sarana pertukaran informasi secara terintegrasi.
i. Perlindungan konsumen dan masyarakat
Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK berwenang
melakukan tindakan pencegahan kerugian Konsumen dan masyarakat, yang
meliputi:
a. memberikan informasi dan edukasi kepada masyarakat atas karakteristik
sektor jasa keuangan, layanan, dan produknya;
b. meminta Lembaga Jasa Keuangan untuk menghentikan kegiatannya
apabila kegiatan tersebut berpotensi merugikan masyarakat; dan
c. tindakan lain yang dianggap perlu sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan di sektor jasa keuangan.
OJK melakukan pelayanan pengaduan Konsumen yang meliputi:
a. menyiapkan perangkat yang memadai untuk pelayanan pengaduan
Konsumen yang dirugikan oleh pelaku di Lembaga Jasa Keuangan;
b. membuat mekanisme pengaduan Konsumen yang dirugikan oleh pelaku
di Lembaga Jasa Keuangan; dan
c. memfasilitasi penyelesaian pengaduan Konsumen yang dirugikan oleh
pelaku di Lembaga Jasa Keuangan sesuai dengan peraturan perundang-
undangan di sektor jasa keuangan.
Untuk perlindungan Konsumen dan masyarakat, OJK berwenang
melakukan pembelaan hukum, yang meliputi:
10
a. memerintahkan atau melakukan tindakan tertentu kepada Lembaga Jasa
Keuangan untuk menyelesaikan pengaduan Konsumen yang dirugikan
Lembaga Jasa Keuangan dimaksud;
b. mengajukan gugatan:
1. untuk memperoleh kembali harta kekayaan milik pihak yang
dirugikan dari pihak yang menyebabkan kerugian, baik yang berada
di bawah penguasaan pihak yang menyebabkan kerugian dimaksud
maupun di bawah penguasaan pihak lain dengan itikad tidak baik;
dan/atau
2. untuk memperoleh ganti kerugian dari pihak yang menyebabkan
kerugian pada Konsumen dan/atau Lembaga Jasa Keuangan sebagai
akibatdari pelanggaran atas peraturan perundang-undangan di sektor
jasa keuangan.
j. Soal Latihan
Cari dan temukan kegiatan edukasi yang dilaksanakan aleh OJK, misalnya dalam bentuk semi nar, sasialisasi, pameran, iklan layanan masyarakat, atau talkshaw.
B. LEMBAGA JASA KEUANGAN
Lembaga Jasa Keuangan adalah lembaga yang melaksanakan kegiatan di
sektor Perbankan, Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga
Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya
1. PERBANKAN
Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank,
mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam
melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan syariah
sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai perbankan dan
undang-undang mengenai perbankan syariah.
a. Pengertian Bank
Bank adalah sebuah tempat di mana uang disimpan dan dipinjamkan.
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998
11
Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank
adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan
atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidur rakyat
banyak.
Berdasarkan pengertian tersebut dapat kita simpulkan bahwa usaha
perbankan meliputi tiga kegiatan, yaitu menghimpun dana,menyalurkan dana,
dan memberikan jasa bank lainnya. Kegiatan menghimpun dan menyalurkan
dana merupakan kegiatan pokok bank sedangkan memberikan jasa bank
lainnya hanya kegiatan pendukung. Kegiatan menghimpun dana, berupa
mengumpulkan dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan giro, tabungan,
dan deposito. Biasanya sambil diberikan balas jasa yang menarik seperti,
bunga dan hadiah sebagai rangsangan bagi masyarakat. Kegiatan
menyalurkan dana, berupa pemberian pinjaman kepada masyarakat.
Sedangkan jasa-jasa perbankan lainnya diberikan untuk mendukung
kelancaran kegiatan utama tersebut.
b. Fungsi bank
Bank dalam beroperasi di masyarakat, memiliki fungsi utama yaitu
fungsi intermediasi. Seperti yang telah dijelaskan pada pengertiannya, bank
menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki surplus dana dan
menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang memerlukan dana
(defisit dana). Dengan demikian, bank mempermudah masyarakat untuk
membuat dana yang ada di masyarakat bisa menjadi lebih produktif.
Mekanisme intermediasi bank dapat dilihat pada Peraga 6.2
12
Fungsi Menghimpun Dana Masyarakat, Bank bertugas mengamankan
uang tabungan, deposito berjangka, giro, sertifikat deposito atau bentuk lain
yang dipersamakan dengan itu.
Fungsi Menyalurkan Dana dan Memberi Kredit kepada Masyarakat,
Bank memberikan kredit bagi masyarakat yang membutuhkan terutama
terutama untuk usaha-usaha produktif.
Selain fungsi tersebut, Bank juga menjalankan fungsi yang lebih spesifik
sebagai fungsi turunan sebagai berikut :
1. Agent of Trust. Sebagai Agent of Trust kegiatan dan usaha bank
berlandaskan kepercayaan, baik dalam hal menghimpun dana maupun
penyaluran dana. Masyarakat akan mau menyimpan dana dananya di
bank apabila dilandasi kepercayaan. Kepercayaan ini penting dibangun
karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk
baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima
penyaluran dana tersebut.
2. Agent of Development. Sebagai Agent of Development usaha dan
kegiatan bank memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Kegiatan
dan usaha bank tersebut memungkinkan masyarakat melakukan kegiatan
investasi, kegiatan distribusi, serta kegiatan konsumsi barang dan jasa,
yang tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang.
3. Agent of Service. Sebagai Agent of Service kegiatan dan usaha bank
memberikan penawaran jasa-jasa perbankan yang lain kepada masyarakat
seperti jasa pengiriman uang, jasa penitipan barang berharga, dll.
c. Jenis bank
Bank dapat dikategorikan menjadi beberapa jenis, menurut dua
kriteria, yaitu berdasarkan kepemilikannya , dan berdasarkan fungsinya
1. Berdasarkan Kepemilikan.
Berdasarkan kepemilikan, bank dibagi menjadi bank BUMN, bank
Pemerintah Daerah, Bank Swasta Nasional, dan Bank Asing.
a) Bank Badan Usaha Milik Negara (Bank BUMN). Pada bank BUMN
seluruh atau sebagian besar sahamnya dimiliki oleh pemerintah. Oleh
karena itu, bank-bank ini sering disebut dengan bank pemerintah. Bank
13
BUMN saat ini berjumlah empat bank, yaitu Bank Negara Indonesia
(PT.BNI 46 Persero ), Bank Rakyat Indonesia (PT BRI Persero), Bank
Tabungan Nasional (PT BTN Persero), dan Bank Mandiri (PT Bank
Mandiri Persero).
b) Bank Pemerintah Daerah. Bank pemerintah daerah adalah bank-bank
yang dimiliki oleh pemerintah daerah, berupa Bank-Bank Pembangunan
Daerah seperti Bank Jabar dan Bank Jatim. Bank DKI dan sebagainya.
Saat ini, Bank Pembangunan Daerah beroperasi di masing-masing
provinsi.
c) Bank Swasta Nasional. Bank swasta nasional adalah bank dimana
berbadan hukum Indonesia yang sebagian atau seluruh modalnya dimiliki
oleh warga negara Indonesia dan atau badan hukum Indonesia.
Contohnya adalah Bank Central Asia (BCA) dan Bank Muamalat
Indonesia (BMI).
d) Bank Asing. Bank asing di Indonesia merupakan kantor cabang dari suatu
bank di luar Indonesia. Bank asing saat ini hanya diperkenankan
beroperasi di Jakarta dan membuka kantor cabang pembantu di beberapa
ibukota provinsi selain Jakarta yaitu, Semarang, Surabaya, Bandung,
Denpasar, Ujung Pandang, dan Batam. Jumlah bank asing yang
beroperasi di Indonesia saat ini berjumlah 10 bank, antara lain Citibank,
American Express Bank, ABN-Amro Bank, dan Bangkok Bank.
2. Berdasarkan Fungsi.
Bank berdasarkan fungsinya dibagi menjadi empat macam yaitu:
a) Bank Sentral
Bank sentral di suatu negara, pada umumnya adalah sebuah instansi
yang bertanggung jawab atas kebijakan moneter di wilayah negara tersebut.
Bank Sentral berusaha untuk menjaga stabilitas nilai mata uang, stabilitas
sektor perbankan, dan sistem finansial secara keseluruhan. Di Indonesia,
otoritas ini dipegang oleh Bank
Menurut UU No. 3 Tahun 2004, bank sentral adalah lembaga negara
yang mempunyai wewenang untuk mengeluarkan alat pembayaran yang sah
dari suatu negara, merumuskan dan melaksanakan kebijakan moneter,
mengatur dan mengawasi perbankan serta menjalankan fungsi sebagai lender
14
of the last resort. Bank sentral yang dimaksud adalah Bank Indonesia, yaitu
lembaga negara yang independen dalam melaksanakan tugas dan
wewenangnya, bebas dari campur tangan pemerintah dan atau pihak lain,
kecuali untuk hal-hal yang secara tegas diatur dalam undang-undang.
Gambar 5.3
b) Bank Umum
Bank umum adalah adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha
secara konvensional dan atau syariah, yang dalam kegiatannya memberikan
jasa dalam lalu lintas pembayaran. Jasa lalu lintas ini misalnya, jasa
penagihan surat berharga pihak ketiga, jasa penitipan, dan lainlain. Bank
umum juga sering disebut sebagai bank komersial karena bertujuan komersial
yaitu mencari laba. Laba diperoleh dari selisih pendapatan dan biaya
operasional perusahaan bank. Pendapatan diperoleh dari jasa kredit atau jasa-
jasa pelayanan lainnya, sedangkan biaya operasional adalah biaya yang
dikeluarkan oleh bank berupa pembayaran bunga tabungan, pembayaran
biaya tenaga kerja dan biaya-biaya lainnya. Adapun bank umum mempunyai
peranan dan fungsi sebagai penghimpun dana dan penyalur dana dari
masyarakat kepada masyarakat.
Bank umum adalah lembaga keuangan yang menawarkan berbagai
layanan produk dan jasa kepada masyarakat dengan fungsi seperti
menghimpun dana secara langsung dari masyarakat dalam berbagai bentuk,
memberi kredit pinjaman kepada masyarakat yang membutuhkan, jual beli
Gambar gedung Bank DKI tampak papan nama serta nasabah keluar
masuk gedung
Keterangan Gambar :
Bank DKI Jakarta adalah bank yang dimiliki oleh pemerintah daerah
1) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk giro, deposito, sertifikat
deposito, tabungan;
2) memberikan kredit;
3) menerbitkan surat pengakuan hutang;
4) memindahkan uang;
5) menempatkan dana pada atau meminjamkan dana dari bank lain;
6) menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga;
7) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga.
Bank umum di Indonesia dilihat dari kepemilikannya terdiri atas:
a. Bank pemerintah, seperti BRI, BNI, BTN.
b. Bank Pembangunan Daerah (BPD), seperti BPD DKI Jakarta.
c. Bank Swasta Nasional Devisa, seperti BCA, NISP, Bank Danamon.
d. Bank Swasta Nasional Bukan Devisa.
e. Bank Campuran, contoh Sumitomo Niaga Bank.
f. Bank Asing, seperti Bank of America, Bank of Tokyo.
Bank umum ada yang disebut Bank Devisa dan Bank Non Devisa:
o Bank Umum Devisa artinya yang ruang lingkup gerak operasionalnya
sampai ke luar negeri.
o Bank Umum Non Devisa artinya ruang lingkup gerak operasionalnya di
dalam negeri saja
c) Bank Perkreditan Rakyat
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan
usaha secara konvensional dan atau syariah, yang dalam kegiatannya tidak
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bentuk hukum BPR dapat
berupa bank pemerinjtah daerah, koperasi, perseroan terbatas (PT) dan
bentuk lain yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah. Kepemilikan BPR
hanya dapat dimiliki oleh warga negara Indonesia, badan hukum indonesia
yang seluruh kepemilikannya warga negara Indonesia, pemerintah daerah,
Koperasi yang diatur sesuai dengan UU perkoperasian, perseroan terbatas
yang sahamnya diterbitkan atas nama. Adapun usaha-usaha dari bank
perkreditan meliputi:
16
1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk tabungan, deposito
berjangka atau bentuk lain yang dipersamakan dengan itu.
2) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit konsumtif.
3) Menyediakan pembiayaan dan penempatan dana sesuai dengan ketentuan
Bank Indonesia.
4) Menempatkan dananya dalam bentuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI),
deposito berjangka, sertifikat deposito dan/atau tabungan pada bank lain
Gambar 5.4
Usaha yang tidak boleh dilakukan oleh BPR antara lain:
1) Menerima simpanan dalam bentuk giro
2) Melakukan kegiatan jual beli valuta asing
3) Melakukan kegiatan perasuransian
4) Melakukan penyertaan dalam permodalan
Pembagian bank selain didasarkan Undang-Undang Perbankan dapat
juga dibagi menurut kemampuan bank menciptakan alat pembayaran, yang
meliputi:
1. Bank Primer yaitu bank yang dapat menciptakan alat pembayaran baik
berupa uang kartal maupun uang giral. Bank yang termasuk kelompok ini
adalah:
a. Bank Sentral atau Bank Indonesia sebagai pencipta uang kartal.
Selain itu tugas Bank Sentral diantaranya:
- menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter;
- mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; dan
- mengatur dan mengawasi bank.
17
Gambar bank perkreditan rakyat dengan papan namanya ditengah-
tengah ruko
Keterangan gambar:
Salah satu kegiatan bank perkreditan rakyat adalah menyalurkan dana
dalam bentuk kredit konvensional
b. Bank Umum sebagai pencipta uang giral (uang yang hanya berlaku
secara khusus dan tidak berlaku secara umum).
2. Bank Sekunder yaitu bank yang tidak dapat menciptakan alat pembayaran
dan hanya berperan sebagai perantara dalam perkreditan yang tergolong
dalam bank ini adalah Bank Perkreditan Rakyat.
d. Prinsip kegiatan usaha bank (konvensional dan syariah)
Bank umum merupakan bank yang melakukan kegiatan usaha secara
konvensional maupun berdasarkan prinsip syariah.
1) Prinsip kegiatan usaha bank konvensional
Bank umum sering juga disebut bank komersial (commercial bank). Usaha
dan fungsi bank umum meliputi hal-hal berikut.
a) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpan berupa giro,
deposit berjangka, sertifikat deposito, tabungan, dan lainnya.
b) Memberikan kredit dan menerbitkan surat pengakuan utang
c) Membeli, menjual, atau menjamin atas risiko sendiri maupun untuk
kepentinaga dan atas perintah nasabahnya terhadap hal-hal berikut.
o Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank yang
masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan
surat-surat dimaksud.
o Surat pengakuan utang dan kertas dagang lainnya yang masa
berlakunya tidak lebih l;ama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-
surat dimaksud.
o Kertasa perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah.
o Sertifikat Bnak Indonesia (SBI) dan obligasi
o Surat dagang berjangka waktu hingga satu tahun.
o Instrumen surat berharga lain yang berjangka waktu hinga satu tahun.
o Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupaun
kepentingan nasabah.
o Menempatkan dan meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan
menggunakan sarana komunikasi seperti surat maupun degan wesel,
cek, atau saran lainnya.
18
o Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan pihak ketiga.
o Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surqat berharga.
o Melakuakn kegitan penitipan untuk kepentingan pihak lain
berdasarkan suatu kontrak.
o Melakuan penempatan dana untuk nasabah lainnya dalam bentuk
surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek.
o Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit, dan kegiatan
waki amanat.
o Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain
berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang
ditetapknan oleh Bank Indonesia
Selain kegiatan diatas, Bank umum dapat pula melakukan hal-hal berikut:
1. Kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang
ditetapkan oleh Bank Indonesia,
2. Kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang
keuangan, seperti sewa guna usaha, modal ventura, perusahan efek,
asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, denaga
memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia,
3. Kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan
kredit atau klegagaln pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah , dengan
syarata harus menarikl kembali penyertaannya, dengan memenuhi
ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, dan
4. Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun sesuai
dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun
yang berlaku.
2) Prinsip kegiatan usaha Bank Syariah
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 21 tahun
2008 tentang perbankan Syariah , Bank Syariah adalah bank yang
menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan Prinsip Syaiah. Prinsip Syariah
adalah prinsip hukum islam dalam kegiatan perbankan berdasarkan fatwa
19
yang dikeluarkan oleh lembaga yang memiliki kewenangan dalam penetapan
fatwa di bidang Syariah.
Ada dua jenis Bank Syariah, yaitu sebagai berikut.
a) Bank Umum Syariah yaitu Bank Syariah yang dalam kegiatannya
memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
b) Bank Pembiayaan Rakyat Syariah yaitu Bnak Syariah yang dalam
kegiatan tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
Kegiatan usaha Bank Umum Syariah meliputi hal-hal berikut.
o Menghimpun dana dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan,
atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan akad
wadi’ah atau akad lain yang tidak betentantangan Prinsip Syariah .
o Menghimpunn dana dalam bentuk investasi berupa deposito ,
tabungan , atau bentuk yang dipersembahkanb dengan itu berdasarkan
akad mudharabah atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah.
o Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad murabahah, Akad
salam , Akad istishna, atau akad lain yang tidak bertentangan dengan
Prinsip Syariah.
o Menyalurkan pembiayaan berdasarkan Akad qardh atau Akad lain
yang tidak bertentengan dengan Prinsip Syariah.
o Menyalurkan pembiayaan penyewaan barang bergerek atau tidak
bergerak kepada nasabah berdasarkan Akad ijarah dan/ atau sewa beli
dalam bentuk ijarah mentahiya bittamlik atau Akad lain yang tidak
bertentangan dengan Prinsip Syariah.
o Melakukan pengambilalihan utang berdasarkan Akad Hawalah atau
Akad lain yang tidak bertentangan berdasarkan Prinsip Suyariah .
o Melakuakn usaha kartu debit dan/ atau kartu pembayaran berdasarkan
Prinsip Syariah.
o Membeli, menjual, atau menjual atas resiko sendiri surat berharga
pihak ketiga yang diterbitkan atas dasar transaksi nyata berdasarkan
Prinsip Syariah, antara lain, seperti ijarah, musyarakah, mudharabah,
murabahah, kafalah, atau hawalah.
20
o Membeli surat berharga berdasarkan Prinsip Syariah yang diterbitkan
oleh pemerintah dan/ atau Bank Indonesia.
o Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan
melakukan perhitungan dengan pihak ketiga atau antar pihak ketiga
berdasarkan Prinsip Syariah.
o Melakukan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu
akad yang berdasarkan Prinsip Syariah.
o Menyediakan tempat untuk menyimpan uang barang dan surat
berharga berdasarkan Prinsip Syariah.
o Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah berdasarkan Prinsip Syariah.
o Melakuakan fungsi sebagai Wali Amanat berdasarkan Akad Wakalah.
o Memberikan fasilitas letter of credit atau bank garansi berdasarkan
Prinsip Syariah.
o Melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan di bidang perbankan
dan di bidang sosial sepanjang tidak bertentangan dengan Prinsip
Syariah dan sesuai dengan ketentuan perundang undangan-undangan
yang berlaku
Selain Bank Umum Syariah, kita juga mengenal unit usaha Syariah
(UUS). Unit Usaha Syariah (UUS) adalah unit dari karya kantor pusat bank
umum konvensiopnal yang berfungsi sebagai kantor induk dari kantor atau
unit yang melaksanakan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah,atau unit
kerja di kantor cabang dari suatu bank yang berkedudukan di luar negeri yang
melaksanakan kegiatan usaha, secara konvesional yang berfungsi sebagai
kantor induk dari kantor cabangpembantu Syariah dan/ atau unit syariah.
Kegiatan unit Usaha Syariah (UUS) hampir sama dengan usaha bank umum
syariah.
Kegiatan usaha Bank Pembiayaan Rakyat Syariah meliputi :
o Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk
o Simpanan berupa Tabungan atau yang dipersamakan dengan itu
berdasarkan Akad Wadi’ah atau Akad lain yang tidak bertentangan
dengan prinsip Syariah
21
o Investasi berupa Deposito atau Tabungan atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu berdasarkan dengan Akad Mudharabah atau
Akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip syariah.
o Menyalurkan dana kepada Masyarakat dalam bentuk
o Pembiayaan bagi hasil berdasarkan Akad Mudharabah atau Musyarakah
o Pembiayaan berdasarkan Akad Murabahah, salam atau istishna
o Pembiayaan berdasarkan Akad Qardh
o Pembiayaan penyewaan barang bergerak atau tidak bergerak kepada
Nasabah berdasarkan Akad ijirah atau sewa beli dalam bentuk ijirah
muntahiya bittamlik
o Pengambilalihan utang berdasarkan akad hawalah
o Menetapkan dana pada bank Syariah lain dalam bentuk titipan
berdasarkan Akad wadi’ah atau investasi berdasarkan akad mudharabah
dan/atau akad lain yang tidak bertentangan dengan Prinsip syariah
o Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan Nasabah melalui rekening Bank Pembiayaan Rakyat Syariah
yang ada di Bank Umum syariah, Bank Umum Konvensional dan Uus
o Menyediakan produk atau melakukan kegiatan usaha Bank Syariah
lainnya yang sesuai dengan prinsip syariah berdasarkan persetujuan BI.
Hal-hal yang dilarang untuk Bank Umum Syariah dan Unit Usaha
syariah adalah sebagai berikut :
o Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan dengan prinsip Syariah
o Melakukan kegiatan jual-beli saham secara langsung dipasar modal
o Melakukan penyertaan modal kecuali pada Bank Umum Syariah atau
lembaga keuangan yang melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip
syariah dan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat
kegagalan Pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus
menarik kembali penyertaannya
o Melakukan kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebgaia agen
pemasaran produk asuransi syaraih.
Hal-hal yang dilarang untuk Bank Pembiayaan rakyat syariah adalah
sebagia berikut :
22
o Melakukan kegiatan usaha yang bertentangan denga prinsip syariah.
o Menerima simpanan berupa giro dan ikut serta dalam lalu lintas
pembayaran.
o Melkuakn kegiatan usaha perasuransian, kecuali sebagai agen pemasaran
produk asuransi syariah
o Melkukan kegiatan usaha valuta asing, kecuali penukaran uang asing
dengan izin Bank Indonesia
e. Produk dan jasa Perbankan
1) Produk Bank
Produk bank umum dapat digolongkan menjadi 2 yaitu:
1. Kredit pasif yaitu aliran dana dari masyarakat yang masuk ke bank
dalam bentuk simpanan yang berupa:
1. Tabungan yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat dilakukan
menurut syarat tertentu yang disepakati, tetapi tidak dapat ditarik
dengan cek atau alat yang dipersamakan dengan itu.
2. Giro yaitu simpanan yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran
dan penarikannya dapat dilakukan setiap saat dengan menggunakan
cek, sarana perintah pembayaran lainnya, atau dengan cara
pemindahbukuan.
3. Deposito berjangka yaitu simpanan yang penarikannya hanya dapat
dilakukan pada waktu tertentu menurut perjanjian antara
penyimpanan dengan bank yang bersangkutan.
4. Sertifikat deposito yaitu deposito berjangka yang bukti simpanannya
dapat diperdagangkan.
5. Surat berharga yaitu surat pengakuan utang, wesel, saham, obligasi
yang lazim diperdagangkan dalam pasar modal dan pasar uang.
2. Kredit aktif yaitu kredit yang diberikan kepada masyarakat untuk
berbagai tujuan. Kredit ini akan mendatangkan penghasilan bagi bank,
seperti :
23
1. Kredit rekening koran (R/K), artinya kredit yang diberikan sesuai
dengan kebutuhannya dengan jaminan surat-surat berharga, barang
dalam gudang atau barang bergerak.
2. Kredit Reimburs (Letter of Credit), artinya kredit yang diberikan
dengan cara mambayar harga pembelian suatu barang setelah nasabah
memperlihatkan bukti-bukti pengiriman barang antarnegara.
3. Kredit aksep, artinya kredit yang diberikan dengan
cara menandatangani wesel yang ditarik oleh nasabah dan dijual ke
bank.
4. Kredit dokumenter, artinya kredit yang diberikan atas jaminan
dokumen yang diserahkan ke bank.
5. Kredit dengan jaminan surat-surat berharga, artinya kredit yang
diberikan kepada nasabah untuk membeli surat-surat berharga.
2) Jasa-jasa Perbankan
Selain Produk Perbankan, Bank dalam usahanya juga memberikan jasa-
jasa kepada masyarakat yang dapat menghasilkan, di antaranya :
1. Menjual dan membeli valuta asing.
2. Menyediakan jasa untuk menyimpan barang atau surat berharga milik
nasabah dengan menerima surat imbalan berupa uang sewa.
3. Melakukan pengiriman uang dari nasabah atau masyarakat, baik
antardaerah maupun antarnegara.
4. Memberikan jaminan pada nasabah.
5. Menjamin dana bagi perusahaan yang menjual sahamnya (efek)
kepada masyarakat, walaupun saham tersebut belum terjual di bursa
efek.
6. Mengeluarkan kartu kredit.
7. Menyediakan cek perjalanan agar nasabah tidak membawa uang
tunai.
8. Melaksanakan penagihan piutang (inkaso) untuk nasabahnya.
9. Memberikan kemudahan kepada nasabah dalam mendapatkan uang
tunai dengan menyediakan ATM (Anjungan Tunai Mandiri/
Automatic Teller Machine).
24
Peraga 5.2. Contoh ATM bank Mandiri.
f. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) adalah suatu lembaga
independen yang berfungsi menjamin simpanan nasabah perbankan di
Indonesia. Badan ini dibentuk berdasarkan Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 24 tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang ditetapkan
pada 22 September 2004. Undang-undang ini mulai berlaku efektif 12 bulan
sejak diundangkan sehingga pendirian dan operasional LPS dimulai pada 22
September 2005.
Setiap Bank yang melakukan kegiatan usaha di wilayah Negara
Republik Indonesia wajib menjadi peserta Penjaminan, tidak termasuk Badan
Kredit Desa.
LPS menjamin Simpanan nasabah bank yang berbentuk giro,
deposito, sertifikat deposito, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu.
25
Fungsi LPS
LPS berfungsi menjamin simpanan nasabah bank dan turut aktif
dalam menjaga stabilitas sistem perbankan sesuai kewenangannya.
Tujuan kebijakan publik penjaminan LPS tersebut adalah untuk
melindungi simpanan nasabah kecil karena berdasarkan data distribusi
simpanan per 31 Desember 2006, rekening bersaldo sama atau kurang dari
Rp 100 juta mencakup lebih dari 98% rekening simpanan.
Sejak terjadi krisis global pada tahun 2008, Pemerintah kemudian
mengeluarkan Perpu No. 3 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas Undang-
Undang Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga Penjamin Simpanan yang
mengubah nilai simpanan yang dijamin oleh LPS menjadi Rp2.000.000.000
(dua miliar rupiah). Perpu ini dapat disesuaikan kembali, apabila krisis global
meluas atau mereda.
Fungsi Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
a. Menjamin simpanan nasabah penyimpan.
b. Turut aktif dalam memelihara stabilitas sistem perbankan sesuai dengan
kewenangannnya.
Tugas Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
a. Merumuskan dan menetapkan kebijakan pelaksanaan penjaminan
simpanan.
b. Melaksanakan penjaminan simpanan.
c. Merumuskan dan menetapkan kebijakan dalam rangka turut aktif
memelihara stabilitas sistem perbankan.
d. Merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan penyelesaian
Bank Gagal yang tidak berdampak sistemik.
e. Melaksanakan penanganan Bank Gagal yang berdampak sistemik.
Wewenang Lembaga Penjamin Simpanan (LPS)
a. Menetapkan dan memungut premi penjaminan.
b. Menetapkan dan memungut kontribusi pada saat bank pertama kali
menjadi peserta.
26
c. Melakukan pengelolaan kekayaan dan kewajiban LPS.
d. Mendapatkan data simpanan nasabah, data kesehatan bank, laporan
keuangan bank, dan laporan hasil pemeriksaan bank sepanjang tidak
melanggar kerahasiaan bank.
e. Melakukan rekonsiliasi, verifikasi, dan/atau konfirmasi atas data tersebut
pada angka 4.
f. Menetapkan syarat, tata cara, dan ketentuan pembayaran klaim.
g. Menunjuk, menguasakan, dan/atau menugaskan pihak lain untuk bertindak
bagi kepentingan dan/atau atas nama LPS, guna melaksanakan sebagian
tugas tertentu.
h. Melakukan penyuluhan kepada bank dan masyarakat tentang penjaminan
simpanan.
i. Menjatuhkan sanksi administratif.
2. PASAR MODAL
a. Pengertian
Pasar Modal adalah tempat transaksi jual beli instrument kredit jangka
panjang. Menurut Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 tentang
Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai “kegiatan yang
bersangkutan dengan Penawaran Umum dan perdagangan Efek, Perusahaan
Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan Efek”.
27
Gedung Bursa Efek Indonesia di Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal
Sudirman 52-53, Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan
Pasar modal dapat juga diartikan sebagai sebuah wahana yang
mempertemukan pihak yang membutuhkan dana dengan pihak yang
menyediakan dana sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh lembaga dan
profesi yang berkaitan dengan efek. Di pasar modal, istilah khusus untuk
menyebut surat berharga adalah Efek. Jadi, untuk menyatakan surat
berharga di pasar modal seperti saham atau obligasi dan instrumen lain, kita
dapat menyebut Efek. Oleh sebab itu, kata Efek banyak kita temukan di pasar
modal, seperti Bursa Efek, Perusahaan Efek, dan lain-lain.
Pasar Modal di Indonesia terdapat di Bursa Efek Indonesia (disingkat
BEI, atau Indonesia Stock Exchange (IDX)) yang merupakan bursa hasil
penggabungan dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya
(BES) pada tahun 2007. Bursa Efek Indonesia berpusat di Gedung Bursa
Efek Indonesia, Kawasan Niaga Sudirman, Jalan Jenderal Sudirman 52-53,
Senayan, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
b. Peranan dan Fungsi Pasar Modal
Pasar Modal memiliki peran penting bagi perekonomian suatu negara
karena pasar modal menjalankan dua fungsi, yaitu pertama sebagai sarana
bagi pendanaan usaha atau sebagai sarana bagi perusahaan untuk
mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor). Dana yang diperoleh
28
dari pasar modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, ekspansi,
penambahan modal kerja dan berbagai kebutuhan perusahaan lainnya, kedua
pasar modal menjadi sarana bagi masyarakat untuk berinvestasi pada
instrument keuangan seperti saham, obligasi, reksadana, dan lain-lain.
Dengan demikian, di pasar modal ini masyarakat dapat menempatkan dana
yang dimilikinya sesuai dengan karakteristik keuntungan dan risiko masing-
masing instrument.
c. Instrumen Pasar Modall
Instrument pasar modal adalah semua surat-surat berharga (securities)
yang diperdagangkan di bursa efek, instrument pasar modal ini umumnya
bersifat jangka panjang. Ada banyak jenis Efek di pasar modal seperti saham,
obligasi, reksa dana, dan berbagai instrumen derivatif seperti, bukti right,
waran, dan lain-lain. Dikatakan berharga, karena surat tersebut memiliki nilai
ekonomis dan dapat diperjualbelikan pada tingkat harga tertentu sehingga
seorang pemegang surat berharga dapat memperoleh keuntungan atas jual
beli surat berharga tersebut.
1) Saham
Saham merupakan surat berharga
yang menunjukkan kepemilikan atau
penyertaan modal investor di dalam suatu
perusahaan berbentuk Perseroan Terbatas
(PT). Dalam hal perusahaan tumbuh menjadi
besar dan membutuhkan tambahan modal
baru, maka perusahaan tersebut dapat
melakukan penawaran umum yaitu dengan
cara menjual saham baru kepada masyarakat.
Kegiatan tersebut umumnya dikenal dengan
sebutan go public. Penjualan saham pertama
kali kepada publik disebut dengan istilah
Pasar Perdana. Dengan go public tersebut maka perusahaan telah menjadi
perusahaan publik, dalam arti kepemilikan atas perusahaan tersebut telah
menyebar ke banyak pihak.
29
Contoh Warkat/Sertifikat Saham INCO
Keuntungan dan Kerugian Saham
Pemegang saham memiliki beberapa keuntungan dengan memiliki
atau membeli saham, yaitu:
a) Dividen.
Dividen yang dibagikan perusahaan dapat berupa dividen tunai yang berarti
setiap pemegang saham diberikan dividen berupa uang tunai dalam jumlah
rupiah tertentu, misalnya Rp 3000 per lembar saham. Namun demikian
dividen dapat pula diberikan berupa dividen saham yang berarti kepada
setiap pemegang saham diberikan dividen sejumlah saham, misalnya setiap
pemegang 1 lembar akan diberi dividen sebanyak 2 lembar saham.
(1) Capital Gain.
Capital Gain yaitu merupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital
gain terbentuk dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar
sekunder. Misalnya seorang investor membeli saham Bank BRI dengan harga
per saham Rp 9.000,00, kemudian beberapa waktu kemudian investor
tersebut menjual sahamnya dengan harga Rp 12.000,00 yang berarti investor
tersebut mendapatkan capital gain sebesar Rp 3.000,00 untuk setiap saham
yang dijualnya.
Di satu sisi, saham dapat memberikan keuntungan kepada para
pemegangnya, namun saham juga mengandung beberapa risiko, antara lain:
b) Tidak Mendapat Dividen.
Adalah kondisi dimana investor tidak mendapat dividen karena
perusahaan tersebut mengalami kerugian.
c) Capital Loss.
Adalah kerugian atas penjualan saham dengan harga jual lebih rendah
dari harga beli. Contoh: Investor A membeli saham PT. X setahun yang lalu
pada harga Rp 3,500. Saat ini harga saham turun menjadi Rp 3,100. Jika ia
menjual sahamnya maka ia akan rugi Rp 400 (Tanpa perhitungan pajak dan
komisi).
d) Perusahaan bangkrut atau dilikuidasi
Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara
langsung kepada saham perusahaan tersebut. Perusahaan yang bangkrut atau
dibubarkan akan dikeluarkan dari Bursa Efek. Akibatnya harga jual saham
30
akan jatuh, belum lagi risiko jika perusahaan dijual. Jika perusahaan dijual
pemegang saham hanya akan mendapatkan sisa aset setelah terlebih dahulu
dibagikan kepada para kreditur seperti bank atau pemegang obligasi.
e) Saham delisting dari Bursa
Karena beberapa alasan tertentu, saham dapat dihapus pencatatannya
(delisting) di Bursa, sehingga pada akhirnya saham tersebut tidak dapat
diperdagangkan.
2) Obligasi
Obligasi adalah surat berharga yang menunjukkan bahwa penerbit
obligasi meminjam sejumlah dana kepada masyarakat dan memiliki
kewajiban untuk membayar bunga secara berkala, dan kewajiban melunasi
pokok utang pada waktu yang telah ditentukan kepada pihak pembeli obligasi
tersebut. Obligasi sering pula disebut sebagai surat utang yang berarti
perusahaan yang mengeluarkan obligasi tersebut berutang kepada masyarakat
untuk tujuan tertentu misalnya menambah modal perusahaan, membangun
pabrik baru dan sebagainya.
Obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan adalah Corporate Bond,
sementara obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah disebut Government Bond.
Adapula Municipal Bond, yang merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah
daerah untuk membiayai proyek tertentu di daerah.
a) Keuntungan dan Kerugian Obligasi
Sebagai sebuah instrumen investasi, obligasi menawarkan beberapa
keuntungan menarik antara lain:
1) Memberikan Pendapatan tetap (fixed income) berupa bunga. Hal ini
merupakan ciri utama obligasi, dimana pemegang obligasi akan
mendapatkan pendapatan berupa bunga secara rutin selama waktu
berlakunya obligasi. Contoh: Obligasi dengan kupon 10%, akan
membayar Rp 10 setiap Rp 100 dari nilai nominal setiap tahun. Biasanya
pembayaran bunga terjadi setiap 3 atau 6 bulan sekali.
2) Keuntungan atas penjualan obligasi (capital gain). Disamping
penghasilan bunga, pemegang obligasi dapat memperjualbelikan obligasi
yang dimilikinya. Jika ia menjual lebih tinggi dibanding dengan harga
31
belinya maka tentu saja pemegang obligasi tersebut mendapatkan selisih
yang disebut dengan capital gain.
3) Hak klaim pertama. Jika emiten bangkrut atau dilikuidasi, pemegang
obligasi sebagai kreditur memiliki hak klaim pertama atas aktiva
perusahaan.
Meskipun termasuk surat berharga dengan tingkat risiko yang relatif
rendah, namun obligasi tetap mengandung beberapa risiko, antara lain:
1) Gagal bayar (default)
Kegagalan dari emiten untuk melakukan pembayaran bunga serta hutang
pokok pada waktu yang telah ditetapkan, atau kegagalan emiten untuk
memenuhi ketentuan lain yang ditetapkan dalam kontrak obligasi.
2) Capital Loss
Obligasi yang dijual sebelum jatuh tempo dengan harga yang lebih rendah
dari harga belinya.
3) Callability
Sebelum jatuh tempo, emiten mempunyai hak untuk membeli kembali
obligasi yang telah diterbitkan. Obligasi demikian biasanya akan ditarik
kembali pada saat suku bunga secara umum menunjukkan kecenderungan
menurun. Jadi pemegang obligasi yang memiliki persyaratan callability
berpotensi merugi.
4) Risiko Tingkat Suku Bunga (interest rate risk).
Pergerakan harga obligasi sangat ditentukan pergerakan tingkat suku bunga.
Pergerakan harga obligasi berbanding terbalik dengan tingkat suku bunga;
artinya jika suku bunga naik maka harga obligasi akan turun, sebaliknya jika
suku bunga turun maka harga obligasi akan naik. Investor obligasi harus jeli
memperkirakan tingkat suku bunga sedemikian sehingga ia dapat
memperkirakan apakah terus memegang suatu obligasi, membeli obligasi
baru atau menjual obligasi yang dipegang saat ini.
1. Derivatif
Derivatif terdiri dari efek yang diturunkan dari instrumen efek lain yang
disebut “underlying”. Ada beberapa macam instrumen derivatif di Indonesia,
32
seperti Bukti Right, Waran, dan Kontrak Berjangka. Derivatif merupakan
instrumen yang sangat berisiko jika tidak dipergunakan secara hati-hati.
a) Bukti Right.
Bukti Right adalah hak memesan efek terlebih dahulu pada harga yang
telah ditetapkan selama periode tertentu. Bukti Right diterbitkan pada
penawaran umum terbatas (Right Issue), dimana saham baru ditawarkan
pertama kali kepada pemegang saham lama. Bukti Right juga dapat
diperdagangkan di Pasar Sekunder selama periode tertentu.
b) Waran.
Waran adalah hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu
perusahaan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit
waran/perusahaan emiten. Waran merupakan suatu pilihan (option),
dimana pemilik waran mepunyai pilihan untuk menukarkan atau tidak
warannya pada saat jatuh tempo.
c) Kontrak Berjangka Indeks Saham
Kontrak Berjangka Indeks Saham Adalah kontrak atau perjanjian antara 2
pihak yang mengharuskan mereka untuk menjual atau membeli produk
yang menjadi variabel pokok di masa yang akan datang dengan harga yang
telah ditetapkan sebelumnya. Di Indonesia, saat ini bentuk kontrak
berjangka yang tersedia adalah LQ45 Kontrak Berjangka Indeks yang
diselenggarakan oleh Bursa Efek Indonesia.
d) Reksa Dana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
investor, khususnya investor kecil dan investor yang tidak memiliki
banyak waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka.
Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah yang dipergunakan untuk
menghimpun dana dari masyarakat investor untuk selanjutnya di
investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.
Ada tiga hal yang terkait dari definisi tersebut yaitu, Pertama, adanya
dana dari masyarakat investor. Kedua, dana tersebut diinvestasikan dalam
portofolio efek, dan Ketiga, dana tersebut dikelola oleh manajer investasi.
Dengan demikian, dana yang ada dalam Reksa Dana merupakan dana
bersama para investor, Portofolio dapat diartikan sebagai sekumpulan
33
surat berharga yang dimiliki atau dibeli investor, sedangkan manajer
investasi adalah pihak yang dipercaya untuk mengelola dana tersebut.
d. Mekanisme Perdagangan Di Pasar Modal
Pasar Modal di Indonesia terdiri dari Pasar Perdana dan Pasar Sekunder.
Mekanisme perdagangan di Pasar Modal diawali dengan adanya
penawaran umum saham perusahaan (emiten) di pasar perdana,
selanjutnya setelah emiten mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek (BEI),
saham tersebut selanjutnya dapat diperjualbelikan di Pasar Sekunder.
1) Penawaran Umum di Pasar Perdana
Penawaran Umum (public offering) merupakan kegiatan yang
dilakukan perusahaan (emiten) untuk mendapatkan dana dari masyarakat
pemodal dengan cara menjual saham atau obligasi. Penawaran Umum
sering pula dikenal dengan istilah go public. Dengan go public perusahaan
mendapatkan dana sesuai dengan kebutuhan perusahaan tersebut.
Pasar Perdana adalah pasar dimana efek-efek diperdagangkan untuk
pertama kalinya, sebelum dicatatkan di Bursa Efek. Di sini, saham dan
efek lainnya untuk pertama kalinya ditawarkan kepada investor oleh pihak
Penjamin Emisi (Underwriter) melalui Perantara Pedagang Efek (Broker-
Dealer) yang bertindak sebagai Agen Penjual saham. Proses ini biasa
disebut dengan Penawaran Umum Perdana (Initial Publik Offering/IPO).
Pada umumnya proses perdagangan saham dan obligasi pada Pasar
Perdana dapat digambarkan sebagai berikut:
Peraga 9.3
Proses Perdagangan Saham dan Obligasi di Pasar Perdana
34
Puncak dari pelaksanaan penawaran umum saham adalah pencatatan
saham di bursa Efek. Di Indonesia, pencatatan saham dapat dilakukan di
BEI. Setelah suatu saham dicatatkan di bursa, maka selanjutnya saham
tersebut dapat diperjualbelikan di bursa tersebut. Proses jual beli di Bursa
Efek disebut dengan istilah Pasar Sekunder.
2) Pasar Sekunder
Pasar Sekunder merupakan pasar yang difasilitasi oleh Bursa Efek
Indonesia untuk jual beli saham yang telah diperoleh di pasar perdana.
Dengan kata lain pasar sekunder merupakan pasar dimana investor dapat
melakukan jual beli saham setelah saham tersebut dicatatkan di Bursa.
Jadi Pasar Sekunder merupakan kelanjutan dari Pasar Perdana.
e. Proses Pembentukan Harga Saham
Seperti disampaikan sebelumnya bahwa mekanisme perdagangan di
BEI menggunakan prinsip lelang. Jika kita mengikuti suatu lelang, maka
proses tawar menawar yang terjadi pada sistem lelang adalah upaya untuk
menemukan 2 penawaran pada satu titik temu yaitu bertemunya harga
penjualan terendah dengan harga pembelian tertinggi. Karena sistem
komputer tersebut terus mengurutkan penawaran jual dan beli maka
disebut lelang secara terus-menerus atau berkelanjutan.
Sistem tawar menawar pada sistem JATS di BEI mengacu kepada
aturan yang disebut Price and time priority yang maksudnya sistem
komputer secara otomatis akan memberikan prioritas terjadinya transaksi
kepada order jual terendah dan order beli tertinggi. Namun jika suatu
ketika terjadi order jual ada harga yang sama maka prioritas diberikan
kepada order yang lebih dahulu dimasukkan ke sistem komputer.
35
Terminal Komputer pada Lantai Bursa Efek Indonesia
f. Perubahan Harga Saham
Harga sebuah saham dapat berubah naik atau turun dalam hitungan
waktu yang begitu cepat. Ia dapat berubah dalam hitungan menit bahkan
dapat berubah dalam hitungan detik. Hal tersebut dimungkinkan karena
banyaknya order yang dimasukkan ke sistem JATS. Di lantai perdagangan
BEI terdapat lebih dari 400 terminal komputer dimana para pialang dapat
memasukan order yang dia terima dari nasabah. Masuknya order-order
tersebut baik jual maupun beli akan berpotensi terjadinya transaksi pada
harga tertentu.
a. Penghentian Perdagangan Saham (suspend)
Perdagangan suatu saham dapat dihentikan sementara atau di suspend
oleh Bursa. Jika suatu saham dihentikan perdagangannya, maka investor
tidak dapat membeli atau menjual saham tersebut. Perdagangan dapat
dilakukan jika otoritas bursa telah mencabut suspend tersebut. Penghentian
perdagangan dapat berlangsung 1 sesi perdagangan, 1 hari, atau beberapa
hari.
Umumnya perdagangan suatu saham dihentikan, karena beberapa hal
seperti, misalnya harga mengalami kenaikan atau penurunan luar biasa atau
kejadian-kejadian lain yang menyebabkan bursa melakukan suspend.
b. Penyelesaian Transaksi
Bursa Efek Indonesia adalah lembaga yang memfasilitasi kegiatan
perdagangan, sedangkan penyelesaian transaksi difasilitasi oleh 2 lembaga
lain yaitu Lembaga Kliring dan Penjaminan atau disingkat LKP dan lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian atau disingkat LPP.
Proses perdagangan saham saat ini menggunakan skema perdagangan
tanpa warkat atau lebih populer dengan sebutan Scripless Trading. Artinya
perdagangan saham tidak lagi mengenal saham secara fisik, melainkan hanya
berupa catatan elektronik. Dan penyelesaian transaksi dilakukan dengan
pemindahbukuan, yaitu debit atau kredit atas posisi saham suatu rekening ke
rekening lainnya.
36
c. Biaya Transaksi
Untuk pembelian dan penjualan saham, investor harus membayar biaya
komisi kepada pialang/broker yang melaksanakan pesanan. Besarnya komisi
ditentukan oleh Bursa. Di Bursa Efek Indonesia besarnya biaya komisi
tersebut setinggi-tingginya adalah 1% dari nilai transaksi (jual atau beli).
Artinya besarnya biaya komisi dapat dinegosiasikan dengan pialang/broker
dimana investor melakukan jual-beli saham. Umumnya untuk transaksi beli
investor dikenakan fee broker sebesar 0.3% dari nilai transaksi sedangkan
untuk transaksi jual dikenai 0.4% (untuk transaksi jual investor masih
dikenakan pajak penghasilan atas penjualan saham sebesar 0.1% dari nilai
transaksi). Jadi, komponen biaya jual beli saham adalah sebagai berikut:
d. Indeks Harga Saham
Indeks Harga Saham merupakan indikator yang dapat digunakan para
pemodal untuk mengetahui pergerakan pasar. Dengan melihat angka indeks,
maka kita dapat mengetahui apakah pergerakan pasar pada hari ini lebih
tinggi atau lebih rendah dari kemarin, kita dapat pula membandingkan
kondisi pasar pada minggu ini dibandingkan minggu kemarin, bulan lalu
dengan bulan sekarang, dan seterusnya.
Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan
pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator trend pasar,
artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat,
apakah pasar sedang aktif atau lesu.
Indeks yang sering kita dengar di televisi atau media lainnya adalah
indeks harga saham gabungan; artinya indeks tersebut mencerminkan
pergerakan seluruh saham yang terdapat di bursa tersebut.
3. PERASURANSIAN
1. Pengertian AsuransiAsuransi berasal dan kata assurance atau insurance (bahasa Inggris) yang berarti jaminan atau perlindungan. Secara umum asuransi adalah salah satu mekanisme bentuk pengalihan risiko dari tertanggung (individu atau badan usaha) kepada pihak penanggung (Perusahaan asuransi) dengan membayar sejumlah premi. Premi merupakan kewajiban yang harus dibayarkan tertanggung kepada penanggung atas jasa pengalihan risiko. Sebagai bukti
37
pengalihan risiko dari tertanggung kepada penanggung, penanggung mengeluarkan surat kantrak/ perjanjian yang disebut palis asuransi. Jika terjadi kerugian akibat risiko, penanggung akan memberikan ganti rugi atau santunan yang besamya telah ditentukan dalam polis asuransi. Aleh karena itu, asuransi harus memiliki beberapa unsur, yaitu sebagai berikut:a. Pengalihan risiko dari tertanggu ng kepada penanggung;b. Tertanggung membayar premi; danc. Penanggung berkewajiban membayar ganti rugi sesuai persyaratan dan
ketentuan ya ng cliatur dalam palis.
Palis asuransi berisi apa saja yang dijamin dan tidak dijamin oleh perusahaan asuransi, ringkasan data-data tentang tertanggung, objek pertanggungan, jenis pertanggungan, dan besaran premi yang dibayar aleh tertanggung.
Sebelum menjadi tertanggung asuransi, kalian harus mengisi data-data tertanggung dan objek pertanggunganpada formulir
2. Fungsi AsuransiFungsi utama dari asuransi adalah sebagai mekanisme untuk mengalihkan resiko (risk transfer mechanism), yaitu mengalihkan resiko dari satu pihak (tertanggung) kepada pihak lain (penanggung). Pengalihan resiko ini tidak berarti menghilangkan kemungkinan misfortune, melainkan pihak penanggung menyediakan pengamanan finansial (financial security) serta ketenangan (peace of mind) bagi tertanggung. Sebagai imbalannya, tertanggung membayarkan premi dalam jumlah yang sangat kecil bila dibandingkan dengan potensi kerugian yang mungkin dideritanya (Morton:1999).
3. Peran AsuransiPeranan Asuransi dikelompokkan dalam 2 kelompok tadi, sebagai berikut :
1. Peranan Asuransi Jiwa Proteksi Bagi Keluarga (Proteksi dalam Pendapatan Keluarga,
Dana Penyesuaian, Dana Pemulihan / Biaya-Biaya Akhir Menabung (Dana Hari Tua dan Dana Pendidikan), Alat Bisnis (Proteksi Kredit, Proteksi Hipotik, Key-Person,
Kelangsungan Usaha/Going Concern, dan Kesejahteraan Karyawan).
Bila pencari nafkah ditakdirkan meninggal dunia atau cacat, maka kebutuhan dan kesejahteraan keluarganya akan menjadi kurang terjamin. Dengan menjadi peserta asuransi, diharapkan pada saat terjadinya resiko, hasil investasi dari manfaat asuransi dapat menggantikan pendapatan atau sebagai dana penyesuaian bagi keluarga, sehingga kebutuhan dan kesejahteraan keluarganya akan terjamin.
2. Peranan Asuransi Kerugiano Proteksi dari Kebakaran (Rumah/gedung beserta isinya.)o Proteksi dari Kehilangan (Pencurian harta di dalam rumah/gedung,
pencurian kendaraan bermotor, pencurian uang, dan pencurian
38
barang)o Proteksi dari Kerusakan (Mobil, motor, rumah/gedung, suatu unit
bisnis, kapal laut dan kapal udara.)o Proteksi dari Pengangkutan (Uang dan Barang)
Bila terjadi suatu bencana atau malapetaka, maka sebuah benda akan kehilangan fungsi dan kegunaannya, dan manusia sebagai pengguna akan mengalami kerugian atau kehilangan manfaat dari benda tersebut.
Dengan menjadi peserta asuransi, khususnya Takaful Indonesia, diharapkan pada saat terjadinya resiko peserta akan mendapatkan penggantian sesuai dengan barang/benda yang diasuransikan, sehingga sebagai pengguna, peserta mendapatkan kembali fungsi dari kegunaan barang/benda tersebut .
4. Jenis-Jenis AsuransiPerusahaan asuransi membuat suatu kebijakan pengelompokan asuransi yang sesuai dengan fokus dan resiko untuk mereka. Ini memberikan ukuran dalam keseragaman dalam risiko yang ditutupi oleh jenis dalam kebijakan, yang pada gilirannya memungkinkan perusahaan asuransi untuk mengantisipasi sebuah potensi kerugian dan menetapkan premi yang sesuai. Bentuk yang paling umum dari kebijakan jenis-jenis asuransi yaitu sebagai berikut
a. Asuransi jiwaJenis suransi jiwa ini memberikan suatu keuntungan finansial kepada orang yang ditunjuk atas kematian tertanggung. Berbagai bentuk sebuah asuransi jiwa yang dikeluarkan. Beberapa menyediakan pembayaran hanya sesudah kematian tertanggung, sebagian perusahaan asuransi yang lain ada bisa memungkinkan tertanggung untuk mengklaim dana sebelum kematiannya.
b. Asuransi kesehatanAsuransi kesehatan salah satu jenis asuransi yaitu sebuah produk asuransi yang khusus menangani suatu masalah kesehatan yang diakibatkan sebuah penyakit dan menanggung suatu proses perawatan kepada pada anggota asuransi nya. Umumnya termasuk untuk melindungi dan menanggung pada cedera, cacat, sakit, dan kematian karena kecelakaan. Asuransi kesehatan ini bisa dibeli untuk diri sendiri dan untuk orang lain.
c. Asuransi kendaraanDari sekian jenis asuransi, asuransi Yang sering digunakan asuransi mobil. yakni asuransi terhadap cedera kepada orang lain atau terhadap suatu kerusakan pada kendaraan orang lain yang disebabkan oleh suatu kendaraan tertanggung. Asuransi mobil juga bisa membayar untuk kehilangan, atau kerusakan, kendaraan bermotor tertanggung.
d. Asuransi kepemilikan rumah dan propertiAsuransi pemilik rumah untuk melindungi pemilik rumah dari kerugian yang berkaitan dengan tempat tinggal mereka, asuransi properti pribadi ini melindungi terhadap kehilangan, atau kerusakan, barang-barang tertentu milik pribadi. ini termasuk untuk melindungi dan memberikan suatu
39
keringanan jika terjadi kecelakaan pada rumah anda seperti kebakaran dan lain sebagainya.
e. Asuransi pendidikan.
Salah satu jenis asuransi yang paling populer saat ini. asuransi pendidikan adalah suatu solusi cerdas untuk menjamin suatu kehidupan menjadi lebih baik. contohnya orang tua yang mengasuransikan sebuah pendidikan anak. biaya premi yang harus dibayar oleh peserta asuransi tergantung pada jenis pendidikan yang ingin didapatkan kelak.
5. Tujuan Asuransia. Tujuan Asuransi untuk Pengalihan ResikoTujuan Asuransi yang paling utama ialah untu pengalihan resiko. Dalam teori pengalihan resiko, tertanggung sudah menyadari ada ancaman bahaya terhadap harta kekayaan miliknya atau terhadap jiwanya. Jika sewaktu-waktu bahaya tersebut menimpa harta kekayaan atau jiwanya, maka dia akan menderita suatu kerugian atau korban jiwa atau cacat raga akan bisa mempengaruhi perjalanan hidup seseorang atau ahli warisnya.
b. Tujuan Asuransi untuk Pembayaran Ganti RugiTujuan asuransi yang selanjutnya ialah pembayaran ganti rugi. Dalam hal ini terjadi suatu peristiwa yang menimbulkan kerugian, maka tidak ada suatu masalah terhadap resiko yang ditanggung oleh penanggung. Dalam praktiknya, bahaya yang mengancam itu tidak senantiasa sungguh-sungguh akan terjadi.
c. Tujuan Asuransi untuk Pembayaran SantunanSelanjutnya tujuan asuransi untuk pembayaran santunan yaitu Asuransi suatu kerugian dan juga asuransi jiwa yang diadakan yang berdasarkan perjanjian bebas (sukarela) antara penanggung dan tertanggung.
d. Tujuan Asuransi untuk Kesejahteraan AnggotaTujuan asuransi yang terakhir yakni untuk kesejahteraan anggotanya. jika beberapa orang berhimpun dalam sebuah perkumpulan, maka perkumpulan tersebut berkedudukan sebagai si penanggung, sedangkan pada anggota perkumpulanlah yang berkedudukan tertanggung.
Di Indonesia asuransi banyak sekali yang memakai asuransi, karna asuransi banyak sekali manfaatnya bagi pelanggannya.
Tujuan Asuransi1) Mengurangi ketidak pastian
Asuransi bagi seorang pedagang sangat menenangkan pikiran, mengurang atas hilang kerugaian atas barang daganganya. Misalnya seorang pedagang Jakarta, megirimkan barang dagangannya ke Medan, diperjalanan terjadi kecelakaan, barang dagangan rusak bahkan ada yang hilang, bila tidak asuransi pemilik barang akan mengalami kerugian yang sangat besar, namun bila barang tersebut
40
diasuransikan pemilik barang akan mendapat gantu rugi 100% bahakan ada yangmemberikan ganti rugi sampai 110%.
2) Memindahkan suatu pertanggungan resiko resikoContoh pada a, tersebut diatas menunjukkan bahwa kerugian yang sebenarnya ditanggung pemilik barang beralih pada perusahaan Asuransi.
3) Membagi resikoDana yang diperoleh perusahaan asuransi sebagian besar berasal dari pembayaran premi para peserta/nasabah perusahaan asuransi tersebut, apabila ada peserta yang satu mengalamimusibah secara tidak langsung dana yang terkumpul tersebut untukmebayar ganti rugi pada peserta yang terkena musibah, sehingga secara tidak langsung perusahaan asuransi bertindak sebagi perantara dalam membagi resiko yang ditanggung para peserta asuransi.
Unsur Kegiatan AsuransiDikatakan sebagai perusahaan asuransi kalau kegiatan tersebut mengandung unsur-unsur sebagai berikut:1) Insured
Ada pembayaran premi dari pihak tertanggung kepada perusahaan asuransi, baik sdibayar secara berangsur-angsur atau sekaligus.
2) InsurerAdanya pihak penanggung/pihak perusahaan asuransimempunyai kewajiban sesuai perjanjian kepada pihak tertanggung(insured), apabila terjadi sesuatu.
3) AccidentSuatu kejadian atau peristiwa yang tidak terduga atau tidak diperhitungkan sebelumnya.
4) InterestAda kepentingan pihak insured bahwa segala sesuatu yang dipertanggungkan merupakan hal yang penting, sehingga selalu berharap tidak akan terjadi musibah terhadap obyek yang diasuransikan.
6. Jenis-jenis Asuransi1) Asuransi menyangkut Jiwa
o Asuransi Jiwao Asuransi Kecelakaan dirio Asuransi Sosialo Asuransi Sosial Tenaga Kerjao Asuransi Kesehatano Asuransi Kecelakaan Penumpango Asuransi Bea Siswa/Pendidikan
2) Asuransi menyangkut benda atau hartao Asuransi Kebakarano Asuransi Pengiriman Uango Asuransi Penyimpanan Uango Asuransi Pencurian Uango Asuransi Pengangkutan Barang
Peranan Asuransi1) Merupakan perusahaan yang kegiatannya menanggung resiko pihak lain.2) Sebagai salah satu lembaga penghimpun dana masyarakat.
41
4. DANA PENSIUN
Perusahaan Dana Pensiun ( TASPEN ) adalah Badan hukum yang mengelola
dan menjalankan program yang menjanjikan manfaat pensiun.
Manfaat Perusahaan Dana Pensiun :
o Bagi perekonomian nasional : dana yang dihimpun dari iuran peserta
dapat sebagai modal bagi dunia usaha
o Bagi peserta : dana pensiun akan memberi jaminan pendapatan di hari
tua.
o Manfaat bagi perusahaan :
o Loyalitas
o Kewajiban moral
o Kompetisi pasar tenaga kerja
Manfaat bagi karyawan :
o Rasa aman
o Kompensasi yang lebih baik
Dana pensiun
Dana pensiun adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
memasok atau memenuhi janji manfaat pensiun.
Manfaat pensiunSunting
Manfaat Pensiun adalah berbagai macam manfaat -entah pembayaran rutin,
tunjangan kesehatan, akses ke fasilitas tertentu, dll. yang diberikan pada seseorang
yang pensiun berdasarkan pekerjaan orang itu sebelum pensiun.
Pensiun normal
Manfaat pensiun bagi peserta yang mulai dibayarkan pada saat peserta pensiun telah
mencapai usia pensiun normal atau sesudahnya.
Manfaat pensiun dipercepat
Manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta pensiun pada usia tertentu
42
sebelum usia pensiun normal.
Manfaat pensiun cacat
Manfaat pensiun bagi peserta yang dibayarkan bila peserta menderita cacat.
Jenis dana pensiun
Berdasarkan UU No. 11 tahun 1992, diIndonesia terdiri dari 3 jenis dana pensiun:
Dana pensiun pemberi kerja
Dana Pensiun yang dibentuk oleh orang atau badan yang mempekerjakan
karyawan, selaku pendiri, untuk menyelenggarakan program pensiun manfaat
pasti atau program pensiun iuran pasti, bagi kepentingan sebagian atau seluruh
karyawannya sebagai peserta, dan yang menimbulkan kewajiban terhadap
pemberi kerja.
Dana pensiun lembaga keuangan
Dana pensiun pemberi kerja yang menyelenggarakan program pensiun iuran
pasti, dengan iuran hanya dari pemberi kerja yang didasarkan pada rumus yang
dikaitkan dengan keuntungan pemberi kerja.
Dana pensiun lembaga keuntungan
Dana pensiun yang dibentuk oleh bank atau perusahaan asuransi jiwa untuk
menyelenggarakan program pensiun iuran pasti bagi perorangan, baik karyawan
maupun pekerja mandiri yang terpisah dari Dana Pensiun pemberi kerja bagi
karyawan bank atau perusahaan asuransi jiwa yang bersangkutan.
Tujuan dana pensiunSunting
Setiap pihak memiliki tujuan masing-masing yang berbeda, yaitu pihak pemberi
kerja, lembaga pengelola dan karyawan.
Bagi pemberi kerja
Dana pensiun bertujuan:
Memberikan penghargaan kepada para karyawan yang telah lama mengabdi kepada
perusahaannya.Agar pada masa pensiun tersebut, karyawannya mendapatkan
jaminan.Memberikan rasa aman pada karyawan.Meningkatkan kinerja dan motivasi
43
karyawan.Meningkatkan citra perusahaan di mata masyarakat.
Bagi karyawan
Dana pensiun bertujuan:
Kepastian memperoleh penghasilan masa yang akan datang sesudah masa
pensiun.Memberikan rasa aman dan meningkatkan motivasi untuk bekerja.
Bagi lembaga pengelola
Dana pensiun bertujuan:
Mengelola dana pensiun untuk mendapatkan keuntungan, karena iuran dana pensiun
dapat dimasukkan dalam kegiatan investasi.Turut membantu, menyelenggarakan
program pemerintah.
5. LEMBAGA PEMBIAYAAN
1. Koperasi Simpan Pinjam :
Menghimpun dana dari masyarakat dan meminjamkan kembali kepada
anggota atau masyarakat.
Modal Koperasi :
1. Simpanan Pokok : dibayar sekali pada awal menjadi anggota.
2. Simpanan Wajib : dibayar selama menjadi anggota dengan jangka
waktu tertentu sesuai keputusan rapat anggota.
3. Simpanan Sukarela : dibayar dalam jangka waktu yang tidak
ditentukan.
Landasan Koperasi :
1. Landasan Idiil : Pancasila
2. Landasan Struktural : UUD 1945 pasal 33 ayat 1
3. Landasan Operasional : UU no 25 tahun 1992
4. Landasan Mental : kesetiakawanan dan kesadaran
Keuntungan :
1. Tidak memakai jaminan
2. Angoota terhindar dari rentenir
3. Akhir tahun memperoleh SHU
44
2. Perusahaan Anjak Piutang :
Badan Usaha yang melakukan kegiatan pembiayaan dalam bentuk
pembelian atau pengalihan serta pengurusan piutang.
Manfaat bagi klien :
Peningkatan penjualan.
· Kelancaran modal kerja.
· Memudahkan penagihan hutang.
· Efisiensi usaha.
Manfaat bagi factor :
· Fee dari klien.
Manfaat bagi customer :
· Kesempatan untuk membeli secara kredit.
· Pelayanan penjualan yang lebh baik.
3. Perusahaan Modal Ventura :
Modal ventura adalah suatu pembiayaan oleh suatu perusahaan kepada
suatu perusahaan pasangan usahanya yang prinsip pembiayaannya adalah
penyertaan modal. Perusahan yang menerima penyertaan modal
dinamakan Investee Company dan yang melakukan penyertaan modal
dinamakan perusahaan Ventura. Bentuk pembiayaannya tidak semata
penyertaan tapi juga obligasi dan pinjaman yang bersifat khusus dengan
syarat pengembalian dan balas jasa yang lebih lunak.
Keunggulan Modal Ventura :
1. Sumber dana bagi perusahaan baru.
2. Adanya penyertaan manajemen.
3. Keperdulian yang tinggi dari perusahaan modal Ventura.
4. Dengan adanya penyertaan modal,PPU dapat mencari bantuan modal
dalam bentuk lain.
5. MV menaikkan pamor PPU.
6. PPU mendapat mitra baru yang dimiliki perusahaan modal ventura.
7. Mendukung usaha kecil yg berpotensi berkembang dan memperluas
kesempatan kerja.
Kelemahan modal ventura :
45
1. Jangka waktu pembiayaan yang relatif panjang
2. Terlalu selektifnya perusahaan modal ventura dalam mencari
perusahaanpasangan usaha
3. Kontrol manajemen perusahaan pasangan usaha dapat diambil alih
oleh perusahaan modal ventura apabila menunjukan gejala kegagalan.
Manfaat modal ventura :
a. Keberhasilan Usaha Meningkat
b. Efisiensi dalam Pendistribusian Barang
c. Menigkatkan Bank-abilitas perusahaan
d. Pemanfaatan Dana Perusahaan Menigkat
e. Likuiditas Menigkat
4. Pegadaian :
Suatu usaha yang memberikan pinjaman bagi nasabah dengan jaminan
barang Bergerak.
Tujuan Pegadaian :
1. Mencegah praktik ijon, riba, dan pinjaman tidak wajar
2. Turut melaksanakan dan menunjang pelaksanaan kebijakan program
pemerintah di bidang Ekonomi.
5. Perusahaan Sewa Guna / Leasing :
Pembelian secara angsuran, namun sebelum angsurannya selesai
(lunas), hak barang yang diperjualbelikan masih dimiliki oleh penjual.
Namun demikian, begitu kontrak leasing ditandatangani, segala fasilitas
dan kegunaan barang tersebut boleh digunakan oleh pembeli.
Menurut keputusan Mentri keuangan, No. 1169/KMK.01/1991
tertanggal 21November 1991 tentang kegiatan leasing atau sewa guna
usaha, leasing adalah kegiatan pembiayaan dalam bentuk penyediaan
barang-barang modal baik secara leasing dengan hak opsi maupun leasing
tanpa hak opsi untuk digunakan oleh lessee (pihak yang memperoleh
pembiayaan barang modal dari lessor pemberi jasa pembiayaan) selama
jangka waktu tertentu berdasarkan pembayaran berkala.
Manfaat Leasing :
46
a. Menghemat modal
b. Diversifikasi sumber-sumber pembiayaan
c. Persyaratan lebih mudah dan fleksibel
d. Biaya lebih murah
EKONOMIKA
Lembaga Keuangan yang Tak Loyal ke Konsumen, Siap-siap Tersisih
Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad menghimbau industri
lembaga keuangan untuk menomorsatukan pelayanan kepada kosumennya.
Muliaman mengatakan, perkembangan industri lembaga keuangan sangat bergantung
pada konsumen. Sebab itu memberi pelayanan kepada konsumen merupakan suatu
keharusan untuk lembaga keuangan.
"Aspek terkait pelindungan konsumen masyarakat, kita memiliki konsumen, asuransi
punya konsumen, dana pensiun juga seperti itu, konsumen itu raja, tentu saja begitu
penting bagi kita kalau kita memperhatikan mereka usaha kita akan tumbuh
berkembang," kata Muliaman di kantor Kementerian Keuangan, Jakarta, Jumat
(26/7/2013).
Dia menambahkan, lembaga keuangan yang tidak loyal kepada konsumen harus siap
untuk ditinggalkan. Hal itu akan membuat lembaga keuangan tersebut tersisih dan
bisa keluar dari pasar.
"Kalau tidak loyal kita akan ditinggalkan konsumen keluar dari pasar. Bagaimana
kita memikirkan kepentingan konsumen. Kalau ada konsumen komplain jangan
berlarut-larut tanpa ada kejelasan. Saya kira praktek seperti ini tidak sejalan lagi
Menurut dia, pelayanan terhadap konsumen merupaka investasi jangka panjang dan
mempengaruhi keberlangsungan lembaga keuangan tersebut.
Namun, dia menegaskan meski OJK memfokuskan pada pelayanan konsumen,
bukan berarti konsumen yang salah tetap mendapatkan pembelaan.
"OJK akan fokus juga dengan kepentingan, bukan berarti membela konsumen yang
salah, dalam rangka industri tumbuh berkembang, karena loyalitas, kepentingan
konsumen ini merupakan investasi jangka panjang, karena itu sangat mempengaruhi
sutaibilitas. Berangkat dari tujuan tersebut kami coba langkah strategis, membangun
krangka pengawasan lebih baik dan terintegrasi," pungkasnya. (Pew/Nur)
Sumber : http://bisnis.liputan6.com
RANGKUMAN.
EVALUASI
Soal Uraian.
B. Soal Esai Ekonomi
1. Apa sajakah tujuan dari OJK!
2. Uraikan tujuan dari Bank Indonesia!
3. Jelaskan secara spesifik tiga fungsi bank!
4. Sebutkan kondisi yang dapat ditimbulkan oleh ketidakstabilan sistem
keuangan!
5. Apa yang dimaksud dengan bank syariah? Sebutkan pula prinsip-prinsip
yang berlaku pada bank syariah!
48
6. Deskripsikan tiga jenis program pensiun!
7. Sebutkan wewebang Bank Indonesia sebagai bank sentral dalam rangka
mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran!
8. Jelaskan pengertian dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK)!
9. Jelaskan tentang prinsip kehati-hatian dalam perbankan di Indonesia!
10. Apa yang dimaksud dengan pegadaian? Jelaskan pula tiga contoh produk
pegadaian!
1. SOAL PILIHAN GANDA1. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dipimpin oleh …
A. direktur jenderalB. ketua dewan komisionerC. dewan direksiD. direksiE. menteri keuangan
2. Fungsi Otoritas Jasa Keuangan adalah ....A. berfungsi sebagai mitra lembaga-lembaga keuangan yang diharapkan
berpartisipasi aktif dalam mengatur kinerja bank agar tidak terjadi masalah yang merugikan perbankan
B. menyelenggarakan koordinasi terhadap lembaga keuangan yang turut berperan dalam menjaga kestabilan sistem pembavaran yang dinamis
C. menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan yang terintegrasi dengan seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan
D. melaksanakaa tugas-rugas pengendalian sistem pembayaran dan bermitra dengan departemen keuangan dan bank sentral
E. mengurus permasalahan-permasalahan bank umum yang diotorisasi oleh Bank Indonesia dalam rangka pengendalian jasa keuangan
3. Salah satu tugas dari Otoritas Jasa Keuangan adalah ....A. mengatur dan mengawasi jasa keuangan pada Lembaga Keuangan Bukan Bank,
khususnya yang berhubungan dengan pembayaran kegiatan ekspor imporB. mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor perbankanC. mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan dalam peredaran alat-alat
pembayaran luar negeriD. mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan pada lembaga keuangan bukan
bankE. mengatur dan mengawasi jasa keuangan di sektor nonbank
4. Berikut ini merupakan cara bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana kepada masyatakat.1) deposito berjangka2) tabungan3) kredit dengan jaminan surat berharga4) LC5) giro
49
6) Kredit aksepYang termasuk kredit pasif yaitu …A. 1,2,5B. 1,3,4C. 1,4,6D. 2,3,5E. 2,3,6
5. Lembaga perbankan mempunyai fungsi sebagai lembaga intermedaisi, artinya memiliki pengertian …A. lembaga penunjang kegiatan ekonomi yang lainB. memperlancar sistem pembayaranC. sarana dalam pelaksanaan kebijakan moneterD. penyedia jasa keuangan untuk kelancaran kegiatan perekonomianE. perantara bagi peminyimpanan dan peminjaman uang
6. Kegiatan utama dari bank umum adalah …A. menghimpun simpanan dari masyarakatB. memberikan pinjaman kredit kepada anggotaC. memberikan pinjaman antarbankD. melaksanakan kebijakan moneterE. menghimpun dana dari karyawan
7. Kegiatan yang tidak boleh dilakukan oleh Bank Perkreditan Rakyat (BPR) yaitu …A. melaksanakan kegiatan pembiayaan atas dasar bagi hasilB. menempatkan dananya dalam SBIC. menyalurkan dana dalam bentuk kredit kepada publikD. menghimpun dana dari publik dalam tagunganE. melaksanakan kegiatan perdagangan Valuta Asing (Valas)
8. Pihak yang menyediakan sarana perdagangan Efek disebut....A. bursa EfekB. wali amanatC. biro administrasi efekD. lembaga kliring dan penjaminanE. lembaga penyimpanan dan penyelesaian
1.9. Pihak yang menawarkan sahamnya kepada publik disebut....
A. biro administrasi efekB. bank kustodianC. pemeringkat efekD. emitenE. wali amanat
10. Istilah untuk pihak yang menjadi perantara dalam jual beli saham adalah ….A. makelarB. konsultanC. pialangD. penasihat investasiE. analis
11. Pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan kepada pemegang saham disebut....A. derivasiB. return
50
C. capital gainD. derivatifE. dividen
12. Setiap pemegang obligasi akan memperoleh penghasilan secara periodik dan perusahaan yang menerbitkan obligasi tersebut. Penghasilan pemegang obligasi tersebut dikenal dengan istilah....A. capital gainB. capital lossC. kuponD. expected returnE. positif return
13. Suatu wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari pemodal untuk selanjutnya di Investasikan dalam portfolio Efek oleh Manajer lnvestasi, disebut....A. warrantsB. rightsC. obligasiD. sahamE. reksa dana
14. Pihak yang menawarkan sahamnya kepada publik disebut....A. biro administrasi efekB. bank kustodianC. pemeringkat efekD. emitenE. wali amanat
15. Seorang pemodal membeli saham pada hanga Rp 5.000,- dan pada waktu kemudian menjual saham tersebut pada harga Rp 5.500,- per saham. Keuntungan pemodal tersebut dikenal dengan istilah:....A. capital gainB. capital lossC. depresiasiD. dilusiE. negative return
16. Lembaga keuangan yang mempunyai tugas mengelola dana pensiun pegawai negeri sipil (PNS) adalah …A. PT BumiputeraB. PT AstekC. PT Jasa raharjaD. PT AskrindoE. PT Taspen
17. Jenis lembaga keuangan bukan bank (LKBB) yang memberikan pinjaman kepada nasabahnya dengan jaminan berupa barang bergerak dan tidak bergerak dinamakan ….A. Pasar modalB. KoperasiC. PegadaianD. AsuransiE. Dana pensiun
18. Perhatikan uraian berikut !
51
1) Setelah tidak bekerja, nasabah akan mendapatkan penghasilan tiap bulan2) Iuran dibayarkan tiap bulan selama waktu tertentu.3) Iuran yang terkumpul akan dikelola oleh perusahaan pengelola untuk kegiatan
investasi.Uraian di atas merupakan kegiatan usaha yang dilakukan LKBB, yaitu ….A. Perusahaan pegadaianB. Sewa gunaC. Modal venturaD. Dana pensiunE. Perusahaan asuransi
19. Sejumlah uang yang dibayar oleh peserta asuransi kepada perusahaan asuransi dinamakan …A. Fungsi asuransiB. Premi asuransiC. Definisi asuransiD. Polis asuransiE. Manfaat asuransi
20. Karena belum dapat membeli mesin untuk operasional perusahaannya, pak Anton berusaha memperoleh mesin dengan cara sewa beli dari lembaga …A. dana pensiunB. leasingC. pegadaianD. asuransiE. bank
Untuk soal No 21 s/d 25 pilihlah:A. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar dan keduanya mempunyai hubungan
sebab akibat.B. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar tetapi keduanya tidak mempunyai
hubungan sebab akibat.C. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 benarD. Jika pernyataan pertama benar dan pernyataan 2 salahE. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 salah
21. Dalam pasar modal diperdagangkan saham dan obligasi.Sebab
Dalam pasar modal hanya memperdagangkan dana-dana jangka panjang.
22. Portofolio dalam istilah di pasar modal dapat diartikan sebagai sekumpulan surat berharga yang dimiliki atau dibeli investor baik perorangan atau institusi.
SebabPasar modal adalah pasar yang memperjualbelikan surat-surat berharga jangka panjang.
23. Tabungan bagi bank merupakan salah satu produk pasifSebab
Tabungan dapat mendatangkan hasil bagi bank secara langsung
24. Otoritas kebijakan moneter di Indonesia berada pada Bank Indonesia.Sebab
Bank Indonesia merupakan bank umum terbesar di Indonesia.
25. Perdagangan efek di pasar modal disebut perdagangan di pasar perdana.
52
SebabHubungan jual beli dapat secara langsung antara investor dengan emiten.
Untuk soal No 26 s/d 30 pilihlah:A. Jika 1, 2, dan 3 BenarB. Jika 1 dan 3 BenarC. Jika 2 dan 4 BenarD. Jika hanya 4 BenarE. Jika semua Benar
26. Pasar modal sangat bermanfaat bagi beberapa pihak seperti masyarakat, pemerintah maupun emiten. Manfaat pasar modal bagi pemerintah diantaranya:1. Dapat mengurangi tingkat pengangguran dalam suatu negara.2. Meningkatkan pendapatan nasional3. Menaikan pendapatan perkapita masyarakat suatu negara4. Sebagai sarana untuk mendapatkan suntikan dana-dana jangka panjang
27. Bank syariah melakukan kegiatan berupa pembiayaan berdasarkan syariat islam diantaranya berbentuk:1. Bagi hasil (mudarabah)2. Penyertaan modal (musharabah)3. Keuntungan (murabahah)4. Memberikan bunga (musyawarah)
28. Banyak lembaga keuangan bukan bank baik yang swasta murni maupun BUMN. Di bawah ini yang termasuk lembaga keuangan bukan bank BUMN adalah:1. PT Pegadaian (Persero)2. PT Mobilindo Finance3. PT Taspen (Persero)4. PT Otto Finance
29. Dalam pasar modal dilengkapi dengan professi penunjang pasar modal dan lenbaga penunjang pasar modal. Yang termasuk lembaga penunjang pasar modal diantaranya adalah:1. Konsultan hukum2. Biro Administrasi efek3. akuntan publik4. Kustodian
30. Surat berharga yang tidak diperdagangkan dalam pasar modal diantaranya adalah:1. Saham.2. Obligasi3. reksadana4. Sertifikat Bank Indonesia
2. SOAL URAIANJawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!1. Apakah yang dimaksud produk aktif bank2. Berilah contoh produk aktif bank3. Sebutkan syarat-syarat kredit (5C)4. Bagaimana kaitan proses penciptaan uang dengan GWM? 5. Apakah bedanya antara bank konvensional dan bank syariah ?6. Berilah contoh beberapa yang termasuk lembaga keuangan non bank!
1. Soal Uraian.
53
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!1. Apakah pengertian pasar modal ?2. Sebutkan peranan pasar modal bagi:
a) Emitenb) Masyarakat pemodalc) Masyarakat investord) Pemerintah / negara
3. Sebutkan dan jelaskan instrumen yang diperdagangkan dalam pasar modal4. Apakah bedanya saham dengan obligasi5. Danareksa merupakan salah atu instrumen pasar modal, jelaskan!6. Apakah yang dimaksud dengan pasar perdana dalam perdagangan efek!7. Apakah yang dimaksud dengan pasar sekunder dalam perdagangan efek!8. Jelaskan proses yang terdapat pada pasar perdana dalam perdagangan saham!9. Jelaskan pula proses yang terdapat pada pasar sekunder dalam perdagangan
saham!10. Berilah contoh dalam perhitungan indek harga saham secara sederhana!
1. Beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan oleh Bank Indonesia antara lain adalah:
(1) Menurunkan suku bunga bank dari 12 % menjadi 9 % setahun.
(2) Membeli kembali sertifikat Bank Indonesia yang telah dilepas sebulan yang lalu.
(3) Menaikkan tingkat suku bunga bank dari 8% menjadi 11% setahun.
(4) Menaikkan cadangan kas / cash ratio menjadi 5%.
Kebijakan di atas yang bertujuan untuk mengatasi inflasi adalah....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
2. Di bawah ini adalah kegiatan yang dilakukan oleh bank dan lembaga bukan bank:
(1) Menyediakan box deposit sebagai tempat penyimpanan barang berharga bagi
masyarakat yang membutuhkan.
(2) Mengeluarkan surat pengakuan hutang
(3) Menjamin segala resiko yang terjadi di masyarakat untuk para nasabahnya.
(4) Mengelola dana pensiun bagi PNS maupun karyawan swasta.
Kegiatan di atas yang merupakan kegiatan lembaga keuangan bukan bank adalah....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (1) dan (4)
D. (2) dan (3)
54
E. (3) dan (4)
3. Bapak Gunawan mengajukan pinjaman ke Bank Mandiri sebanyak
Rp.1.000.000.000,00, ternyata pinjaman tersebut ditolak oleh Bank Mandiri dengan
alasan jumlah agunannya tidak memadai. Kasus di atas dikatakan bahwa Bapak
Gunawan tidak memenuhi syarat kredit yaitu....
A. character
B. capacity
C. capital
D. condition
E. collateral
4. Di bawah ini beberapa kebaikan dan kelemahan kredit yang ditawarkan oleh bank
pemerintah maupun swasta kepada masyarakat :
(1) Dengan memperoleh kredit dana segar Bapak Subroto dapat meningkatkan
produksi tahunya.
(2) Setelah mendapatkan kredit dari BPR Panca Dana Ibu Winarni langsung
mengganti perabotan rumah tangga yang sebenarnya masih layak pakai.
(3) Pak Budi mengajukan kredit ke Bank Santoso untuk berspekulasi membeli beras
untuk ditimbun pada saat panen raya tiba.
(4) Pak Sarto membeli motor secara kredit untuk menghemat biaya transportasi yang
semakin tidak terjangkau oleh masyarakat kecil.
Gambaran di atas yang dapat digolongkan sebagai kelemahan kredit adalah....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
5. Di bawah ini adalah beberapa kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah
(1) Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga dari 9 % menjadi 12 % pertahun.
(2) Untuk menaikan sektor penerimaan APBN pemerintah telah menaikan bea impor
masuk terhadap produk pertanian.
(3) Dalam rangka mengurangi jumlah uang yang beredar Bank Indonesia melakukan
penjualan SBI.
(4) Telah dikeluarkan ketetapan kenaikan PPN dari 10% menjadi 12,5 %.
55
Kebijakan di atas yang termasuk kebijakan moneter adalah....
A. (1) dan (2)
B. (1) dan (3)
C. (2) dan (3)
D. (2) dan (4)
E. (3) dan (4)
6. Produk bank berupa : tabungan, merupakan pelaksanaan fungsi bank … .
A. penghimpun dana
B. penyimpan dana
C. pengaman dana
D. pengatur dana
E. penyalur dana
7. Berikut ini merupakan syarat pemberian kredit, kecuali … .
A. capacity
B. commisi
C. carecter
D. collateral
E. capital
8. Salah satu fungsi kredit menurut tujuannya adalah: kredit konsumtif. Pengertian kredit
konsumtif adalah … .
A.simpanan yang akan dipergunakan untuk keperluan memperoleh kebutuhan sehari-
hari
B. pinjaman yang dipergunakan untuk memperoleh kebutuhan sehari-hari
C. simpanan yang akan dipergunakan untuk keperluan berproduksi
D.pinjaman yang dipergunakan untuk berproduksi
E. simpanan untuk berdagang barang-barang konsumsi
9. Berikut ini merupakan tugas dan kegiatan bank
(1) Menghimpun dana dari masyarakat
(2) Mengatur dan menjaga sistem pembayaran
(3) Menyalurkan kredit kepada masyarakat
(4) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter
(5) Mengatur dan mengawasi bank
Tugas Bank Indonesia adalah....
56
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
10. Perhatikan matrik di bawah:
A B C
1. Menghimpun dana dari
masyarakat.
2.Menetapkan dan
melaksanakan kebijakan
moneter
1.Mengatur dan menjaga
kelancaran sistem
pembayaran
2.Menyalurkan dana kepada
masyarakat
1.Melakukan transfer
dana
2.Mengatur dan
mengawasi
perbankan
Berdasarkan matrik di atas yang termasuk tugas Bank umum adalah....
A. A1, B1 dan C1
B. A1, B2 dan C1
C. A1, B2 dan C2
D. A2, B1 dan C2
E. A2, B2 dan C2
11. Di bawah ini adalah kebijakan yang diambil Bank Sentral dalam mengatasi inflasi.
(1) Menaikan suku bunga dari 8% setahun menjadi 10% sehingga dapat merangsang
para penabung
(2) Menjual Sertifikat Bank Indonesia di pasar uang dengan harga yang terjangkau
(3) Menaikan cadangan kas di Bank sehingga mengurangi jumlah uang yang beredar.
(4) Membeli Surat Berharga Pasar Uang yang telah beredar di masyarakat..
(5) Menurunkan cash ratio dari 5% menjadi 3 %
Kebijakan di atas yang termasuk kebijakan moneter adalah….
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (5)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
12. Perhatikan tugas-tugas yang dilakukan oleh bank:
(1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk deposito maupun tabungan
dengan memberikan bunga sebesar tingkat bunga yang berlaku
57
(2) Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter dalam rangka mengatur
tingkat peredaran uang sehingga terjaga stabilitas nilai rupiah
(3) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran dalam bentuk mata uang
dalam negeri maupun valuta asing
(4) Menyalurkan dana kepada masyarakat dalam bentuk kredit terutama bagi para
pengusaha yang memerlukan tambahan modal.
(5) Menyediakan jasa transfer kepada masyarakat luas dalam rangka mempermudah
pengiriman uang dalam negeri maupun valuta asing.
Tugas di atas yang merupakan tugas dari bank umum adalah....
A. (1), (3), dan (5)
B. (1), (4), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
13. Perhatikan beberapa kebijakan yang dilakukan oleh Bank Indonesia.
(1) Pada awal bulan Februari 2008 Bank Indonesia mengeluarkan SBI dengan
pecahan Rp10.000.000,00 yang akan dilempar ke pasar uang dalam bulan
tersebut.
(2) Bank Indonesia telah menetapkan menaikan suku bunga dari 7% menjadi 7,5%
pada awal bulan Februari 2008.
(3) Dalam rangka menjaga tingkat likuiditas dunia perbankan di dalam negeri Bank
Indonesia menaikan cash ratio sebesar 1,25%.
(4) Bank Indonesia menetapkan akan membeli kembali SBI pecahan
Rp500.000.000,00 yang telah beredar di masyarakat selama setahun.
(5) Dalam upaya menggairahkan dunia usaha telah diturunkan suku bunga bank
sebesar 1,75%.
Kebijakan di atas yang dapat mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat adalah....
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (4), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
14. Berikut ini merupakan fungsi bank :
(1) Menyalurkan kredit kepada masyarakat
58
(2) Mengatur, menjaga dan memelihara kestabilan nilai mata uang
(3) Mengusahakan tercapainya sistem perbankan yang baik
(4) Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran
(5) Menerima tabungan dari masyarakat
Yang merupakan fungsi dari Bank Central adalah...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (3), dan (5)
C. (2), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (5)
E. (3), (4), dan (5)
15. Berikut ini merupakan contoh kebijakan moneter yang diambil Bank Indonesia
(1) Menurunkan cash ratio
(2) Menaikkan cash ratio
(3) Menjual surat berharga
(4) Menaikkan tingkat suku bunga
(5) Membeli surat-surat berharga
Kebijakan moneter di atas yang dapat mengurangi jumlah uang beredar di masyarakat
adalah...
A. (1), (2), dan (3)
B. (1), (2), dan (4)
C. (1), (3), dan (4)
D. (2), (3), dan (4)
E. (3), (4), dan (5)
16. Tujuan dari Bank Indonesia selaku bank sentral di Indonesia seperti yang tercantum
dalam UU No. 23 tahun 1999 adalah….
A. mengatur dan menjaga kesetabilan nilai rupiah
B. mengeluarkan dan melaksanakan kebijakan moneter
C. mengatur dan menstabilkan perekonomian Indonesia
D. mengatur dan menjaga jumlah peredaraan uang di Indonesia
E. mengatur dan mengawasi sistem perbankan di Indonesia
17. Perhatikan matrik di bawah:
A B C
1. Menghimpun dana
dari masyarakat.
1. Mengatur dan
menjaga kelancaran
1. Menyediakan
pembiayaan dan
penempatan dana untuk
59
2. Menetapkan dan
melaksanakan
kebijakan moneter
sistem pembayaran
2. Menyalurkan dana
kepada masyarakat
pihak ketiga.
2. Mengatur dan mengawasi
perbankan
Berdasarkan matrik di atas yang termasuk tugas Bank Sentral adalah....
A. A1, B1 dan C1
B. A1, B2 dan C1
C. A1, B2 dan C2
D. A2, B1 dan C2
E. A2, B2 dan C2
18. Perhatikan matrik di bawah ini:
A B C
1. Menjual surat
berharga.
2. Menaikan pajak
3. Menurunkan cash
ratio
1. Menaikan suku bunga
bank
2. Membeli surat
berharga
3. Menurunkan pajak
1. Menaikan cash ratio
2. Mengurangi belanja
negara
3. Menurunkan suku bunga
bank
Berdasarkan matrik di atas yang merupakan kebijakan moneter untuk mengurangi jumlah
uang yang beredar di masyarakat adalah....
A. A1, B1 dan C1
B. A1, B1 dan C2
C. A2, B2 dan C3
D. A2, B3 dan C2
E. A3, B3 dan C3
19. PT X usahanya hanya memberikan kredit kepada masyarakat yang akan membeli
kendaraan beroda 4 tetapi belum cukup dananya dengan memberikan jaminan sertifikat
tanahnya atau BPKB kendaraan yang dibelinya. Berdasarkan uraian di atas maka PT X
termasuk jenis usaha….
A.bank umum
B. bank perkreditan
C. bank syariah
D.fainence
E. asuransi
20. Lembaga keuangan bukan bank yang memberikan pinjaman kepada masyarakat dengan
menyerahkan jaminan berupa benda bergerak adalah….
60
A.asuransi
B. koperasi simpan pinjam
C. bank perkreditan
D.PT Pegadaian (persero)
E. PT Taspen (persero)
Untuk soal No 21 s/d 25 pilihlah:
F. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar serta keduanya mempunyai hubungan sebab akibat.
G. Jika pernyataan 1 benar dan pernyataan 2 benar tetapi keduanya tidak mempunyai hubungan sebab akibat.
H. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 benarI. Jika pernyataan pertama benar dan pernyataan 2 salahJ. Jika pernyataan 1 salah dan pernyataan 2 salah
21. PT Bank Mandiri merupakan salah satu bank pemerintah atau bank BUMN
Sebab
Seluruh saham bank Mandiri dimiliki oleh pemerintah Indonesia
22. Otoritas kebijakan moneter di Indonesia berada pada Bank Indonesia.
Sebab
Bank Indonesia merupakan bank umum terbesar di Indonesia.
23. Bank syariah beroperasi dengan sistem bagi hasil dan tidak mengenal bunga
Sebab
Menggunakan sistem perbankan sesuai dengan syariat islam
24. Tabungan bagi bank merupakan salah satu produk pasif
Sebab
Tabungan dapat mendatangkan hasil bagi bank secara langsung
25. Salah satu kebaikan kredit adalah membentuk masyarakat menjadi konsumtif
Sebab
Masyarakat konsumtif dapat meningkatkan daya beli masyarakat
Untuk soal No 26 s/d 30 pilihlah:
F. Jika 1, 2, dan 3 BenarG. Jika 1 dan 3 BenarH. Jika 2 dan 4 BenarI. Jika hanya 4 yang BenarJ. Jika semua benar
26. Kebijakan moneter yang dapat diterapkan oleh bank sentral diantaranya adalah:
1. Kebijakan diskonto
61
2. Kebijakan pasar terbuka
3. Kebijakan cash ratio
4. Kebijakan fiskal
27. Produk bank umum ada yang dikatakan produk aktif dan produk pasif, yang termasuk
produk atif diantaranya:
1. Tabungan yang sewaktu-waktu dapat diambil kembali
2. Tabungan deposito berjangka 24 bulan.
3. Tabungan deposito berjangka 12 bulan
4. Kredit pemilikan rumah
28. Bank syariah melakukan kegiatan berupa pembiayaan berdasarkan syariat islam
diantaranya berbentuk:
A. Bagi hasil (mudarabah)
B. Penyertaan modal (musharabah)
C. Keuntungan (murabahah)
D. Memberikan bunga (musyawarah)
29. Banyak lembaga keuangan bukan bank baik yang swasta murni maupun BUMN. Di
bawah ini yang termasuk lembaga keuangan bukan bank BUMN adalah:
A. PT Pegadaian (Persero)
B. PT Mobilindo Finance
C. PT Taspen (Persero)
D. PT Otto Finance
30. Dalam pemberian kredit suatu bank terhadap seseorang nasabah akan
mempertimbangkan:
1. Collateral atau jaminan
2. Kekayaan seseorang
3. Capital atau modal
4. Tingkat pendidikan seseorang
3. SOAL URAIAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!
7. Apa perbedaan bank umum dan bank sentral?
8. Jelaskanlah fasilitas-fasilitas yang dpat kamu lakukan di ATM!
62
9. Apa manfaat kebijakan moneter bagi masyarakat?
10. Mengapa jumlah uang beredar harus dikontrol?
11. Apakah yang dimaksud produk aktif bank
12. Berilah contoh produk aktif bank
13. Sebutkan syarat-syarat kredit (5C)
14. Bagaimana kaitan proses penciptaan uang dengan GWM?
15. Apakah bedanya antara bank konvensional dan bank syariah ?
16. Berilah contoh beberapa yang termasuk lembaga keuangan non bank!
Setelah anda mempelajari tentang Lembaga Jasa Keuangan dalam Perekonomian
Indonesia, diharapkan dapat terbentuk karakter:
1. Bersyukur
Dengan mempelajari Lembaga Jasa Keuangan dalam Perekonomian Indonesia
diharapkan dapat terbentuk rasa syukur karena telah memperoleh ilmu
pengetahuan tentang Lembaga Jasa Keuangan dalam Perekonomian Indonesia.
2. Jujur
Dengan mempelajari Lembaga Jasa Keuangan dalam Perekonomian Indonesia,
diharapkan dapat terbentuk sikap jujur dalam kehidupan kelak jika ia menjadi
pegawai atau nasabah lembaga jasa keuangan.
3. Kreatif
Dengan mempelajari Lembaga Jasa Keuangan dalam Perekonomian Indonesia
perbankan, diharapkan dapat terbentuk sikap kreatif, efisien dan efektif dalam
menggunakan produk jasa keuangan di kehidupan kelak.
4. Tanggung jawab
Dengan mempelajari Lembaga Jasa Keuangan dalam Perekonomian Indonesia,
diharapkan dapat terbentuk sikap tanggung jawab sehingga dapat diterapkan
dalam kehidupan kelak dalam menggunakan produk jasa keuangan di kehidupan
kelak
PENILAIAN DIRI.
Setelah mempelajari masalah koperasi lakukanlah penilaian diri tentang sikap anda
dengan memberikan checklis pada pernnyataan di bawah dengan ketentuan sebagai
berikut:
a. Bacalah pernyataan-pernyataan dalam kolom secara teliti.
b. Berilah tanda (v) sesuai dengan kondisi dan keadaan anda sehari-hari secara jujur
dengan kriteria sebagai berikut:
4 = Selalu, apabila secara terus menerus melakukan aspek yang diamati.
3 = Sering, apabila cenderung lebih banyak melakukan aspek yang diamati
2 = Kadang-kadang, , apabila cenderung lebih melakukan aspek yang diamati
1 = Tidak pernah, , apabila tidak pernah melakukan aspek yang diamati
64
c. Jika anda mendapatkan jumlah skor dari masing-masing aspek yang
diamati/dinilai maka disimpulkan sebagai berikut:
1. Kurang
2. Sedang
3. Baik
4. Amat baik
Nama Peserta Didik:..........................................................
K e l a s : X (.......)
Materi Pokok : Refleksi diri tentang Lembaga Jasa Keuangan
Tanggal Penilaian : ......................................
No PERNYATAAN NILAI JUMLAH
SKOR1 2 3 4
1 Saya merasa bersyukur kepada Tuhan
Yang Maha Esa Dengan mempelajari
Lembaga Jasa Keuangan dalam
Perekonomian Indonesia.
2 Saya akan jujur Jika kelak menjadi
pegawai atau nasabah lembaga jasa
keuangan
3 Saya akan kreatif, efisien dan efektif
kelak dalam memanfaatkan produk
lembaga jasa keuangan
4 Saya akan bertanggung jawab dan tidak
akan menipu jika kelak memanfaatkan
dan menggunakan produk jasa
keuangan.
65
OJK: Ditemukan Penyimpangan Kegiatan Koperasi di PandawaRosmiyati Dewi Kandi , CNN Indonesia
Senin, 20/02/2017 17:21 WIB
Jakarta, CNN Indonesia -- Korban kasus investasi bodong berkedok Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Pandawa Mandiri Group (PMG) terus bertambah. Ribuan orang diperkirakan menjadi korban, bukan hanya berlatar belakang sipil, prajurit TNI juga terseret dalam pusaran dugaan penipuan tersebut.
Satuan Tugas (Satgas) Waspada Investasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turun untuk menyelidiki kasus yang berpusat di Kota Depok, Jawa Barat, tersebut. Bagaimana awal mula cerita isu koperasi itu ditangani Satgas? Langkah apa saja yang sudah dan akan diambil?
Berikut wawancara khusus wartawan CNNIndonesia.com dengan Ketua Satgas Waspada Investasi OJK Tongam Lumban Tobing, Jumat 17 Februari lalu:
Apa yang melatarbelakangi Satgas melakukan penelusuran terkait KSP Pandawa?
Dalam UU 21/2011 tentang OJK, kami memang bertugas melakukan perlindungan konsumen dan masyarakat. Belakangan marak penawaran investasi ilegal yang seakan-akan terkait dengan sektor jasa keuangan. Padahal investasi ilegal ini pada dasarnya tidak pernah mendapat izin OJK. Maka OJK membentuk Satgas yang beranggotakan tujuh kementerian dan lembaga yaitu OJK, Polri, Kejaksaan, Kementerian Perdagangan, Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Kominfo, dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Bagaimana detail temuan yang diperoleh Satgas selama penelusuran KSP Pandawa atau Pandawa Group?
Terkait Pandawa, banyak sekali masyarakat menanyakan kegiatan Pandawa, terutama karena memberi bunga 10 persen per bulan. Jadi Pandawa Group
66
memberi bunga 10 persen yang bukan merupakan kegiatan koperasi. Ada tiga pihak di sana, Pandawa Group, Salman Nuryanto selaku pemilik, dan KSP Pandawa Mandiri Group. Nuryanto dan Pandawa Group menggunakan tameng koperasi untuk melakukan penghimpunan dana. Di pertengahan 2016, Kemenkop diminta melakukan pengawasan kegiatan KSP Pandawa Mandiri Group dan ditemukan memang berbagai penyimpangan terhadap kegiatan perkoperasian di sana. Satgas Waspada Investasi, setelah melakukan analisis, pada 11 November 2016 memanggil Nuryanto dan pengurus Pandawa Group untuk diminta kejelasan mengenai kegiatan usaha dan legalitasnya.
Lihat juga:
Kisah Tragis Investor Tergiur Kemewahan
Koperasi Pandawa
Berdasarkan diskusi, kami menghentikan kegiatan Pandawa Group karena berpotensi merugikan masyarakat dan diduga melakukan pelanggaran terhadap ketentuan perundang-undangan. Menghimpun dana tetapi tidak ada izin sama sekali. Dari koperasi juga melakukan kegiatan seakan-akan koperasi tapi tidak ada dalam ketentuan koperasi di kegiatan tersebut.
Satgas juga memanggil Salman Nuryanto, hal apa saja yang menjadi poin penting?
Jadi pada saat 28 November 2016, kami panggil lagi Nuryanto karena tidak serius melakukan pengembalian dana. Kami minta dia membuat pernyataan, dana masyarakat harus dikembalikan paling lambat 1 Februari 2017. Satgas Waspada Investasi tidak punya tanggung jawab terhadap pengembalian dana itu. Karena ini adalah tanggung jawab dari Nuryanto dan para pengumpul dana di sana yang menerima dana dari masyarakat. Jangan seakan-akan dijadikan tanggung jawab Satgas dan OJK. Ini adalah masalah orang yang melakukan penipuan penghimpunan dana tanpa izin sehingga tanggung jawabnya siapa yang melakukan itu, dia yang tanggung jawab.
Ada informasi menyesatkan, mencari kesalahan Satgas agar para pengurus terlepas dari jerat hukum. Para pengurus mengatakan, dulu sebelum Satgas masuk atau menghentikan kegiatan Pandawa, Pandawa Group masih lancar memberikan profit 10 persen per bulan. Ini menyesatkan. Karena uang yang didapat nasabah 10 persen per bulan itu berasal dari uang nasabah, dibagi-bagi, dan uang dari peserta baru. Jadi usaha-usaha seperti Pandawa masih bisa berjalan karena masih ada peserta baru yang direkrut. Pada saat peserta baru tidak ada, collapse. Cepat atau lambat Pandawa pasti akan collapse.
Lihat juga:
Ada Personel TNI AL di Struktur Koperasi
Pandawa
Anda menyebut ada tiga pihak yaitu Nuryanto, Pandawa Group, dan KSP PMG. Apa beda Pandawa Group dan KSP PMG?
KSP Pandawa Mandiri Group resmi koperasi yang mendapat izin Kemenkop tahun 2015. Sementara Nuryanto dan Pandawa Group tidak ada izin. Mereka adalah individu-individu yang melakukan pengumpulan dana seakan-akan menggunakan koperasi. Bentuk badan usahanya tidak ada, tidak ada izin sama sekali. Inilah yang dilakukan Pandawa Group sehingga kegiatannya berpotensi merugikan masyarakat. Secara formal kami tidak menemukan izinnya.
Pengakuan pengurus KSP PMG kepada MUI pada April 2016, mereka tidak pernah memberi keuntungan 10 persen per bulan, melainkan hanya 6 persen per tahun. Bagaimana temuan Satgas?
Tidak. Jadi Pak Nuryanto saat diskusi mengatakan, kalau ada yang menabung Rp100 juta, maka dia akan memberikan Rp10 juta per bulan. Sama saja dengan bunga, walaupun dia bilang bukan bunga. Nuryanto bilang, kami tidak punya sistem bunga karena di Arab tidak ada sistem bunga. Dapat dari mana? Saya putar. Usahamu apa? Tidak ada jawaban.
KSP PMG resmi ada izin dari Kemenkop, bagaimana dengan Pandawa Group? Sejak kapan beroperasi?
Tidak jelas juga. Kami minta penjelasan dari Nuryanto, tetapi tidak ada pencatatan, tidak ada dokumen. Dia hanya mengatakan, ada Pandawa Group, ada KSP. Tapi yang Nuryanto dan Pandawa Group ini berbagai versi sejarahnya. Kami tanyakan bulan dan tahunnya juga. Nama awal Salman Nuryanto adalah Dumeri. Lalu bergabung lima orang, jadi namanya Pandawa. Makin banyak yang bergabung, dibentuklah koperasi. Tapi kegiatan menghimpun dana ini sudah lama. Kejahatan menghimpun dana sudah lama mulai dari Nuryanto secara pribadi sampai ada KSP Pandawa Mandiri Group.
Lihat juga:
Nuryanto, Tukang Bubur Pimpinan
Pandawa Beraset Miliaran
Bagaimana koordinasi dengan Kemenkop terkait investasi ilegal Pandawa?
Kemenkop bagian dari Satgas Waspada Investasi, jadi detail silakan tanya langsung.
Dalam dokumen resmi Pandawa Group, salah satu Anggota Pengawasnya berlatar belakang TNI AL, apakah Satgas juga menindaklanjuti hal ini?
Kami tidak membahas jabatan-jabatan, kegiatan investasi ilegalnya yang kami bahas.