Menanam Jamur Tiram Merah
Menanam Jamur Tiram Merah
Pemanfaatan bagasse (ampas tebu), jerami dan sekam sebagai media tumbuh jamur Tiram Merah
(Pleurotus flabelatus).
Oleh Sri Sumarsih
Jamur Tiram Merah mempunyai ciri berbadan buah dengan tudung (pileus) berwarna merah
(merah muda). Dengan pembudidayaan yang baik maka berat badan buah dapat mencapai 300‐400
gram.
Umumnya jamur Tiram ditumbuhkan pada media serbuk kayu gergajian, karena sifatnya yang
mampu merombak lignin dan selulosa, atau bersifat lignoselulolitik. Berdasar sifat tersebut, maka
sebenarnya jamur tersebut dapat ditumbuhkan pada bahan lain yang juga mengandung lignoselulosa,
seperti jerami, rumput‐rumputan, bagasse (ampas tebu), limbah berbagai tanaman pertanian, sekam,
limbah kertas dan lain sebagainya.
Pada budidaya jamur Tiram, setelah dipanen badan buahnya dipanen untuk jamur konsumsi. Sisa
media tanam sangat baik digunakan sebagai pupuk organik. Selama ditumbuhi jamur, media mengalami
proses dekomposisi. Selain untuk memproduksi jamur konsumsi, jerami dan bagasse yang ditumbuhi
miselium dapat meningkatkan nilai pakan ternak. Hal ini disebabkan media mengalami delignifikasi dan
nilai sakarifikasinya meningkat.
Pertumbuhan miselium jamur dipengaruhi berbagai faktor, baik substrat maupun ekologinya,
serta sifat jamur itu sendiri. Jamur Tiram Merah mempunyai sifat pertumbuhan yang lambat, dan
ketahanan spesies terhadap mikroorganisme lain rendah.
Pada percobaan yang telah saya lakukan, jamur dapat ditumbuhkan pada media bagasse, jerami,
atau sekam, yang diberi bekatul 10%, kapur 1,5%, gips 0,5%, dan TSP 0,5 kg. Kadar air media dibuat 70
%. Media disterilkan dengan pemanasan uap pada suhu 121oC selama ½ jam atau suhu 100 oC selama 4
jam. Setelah dingin kemudian diinokulasi menggunakan bibit jamur sebanyak 2% berat media. Setelah
diinkubasikan selama 2 minggu dalam keadaan gelap maka dapat dilihat miselium jamur sudah tumbuh
memenuhi medium.
Pertumbuhan miselium jamur menyebabkan warna media menjadi lebih muda, oleh karenanya
jamur ini sering disebut sebagai jamur busuk putih (white rot fungi). Warna lebih muda menandakan
terjadi proses delignifikasi atau proses perombakan lignin. Nilai C/N media juga menurun menandakan
terjadinya proses dekomposisi media tanam. Setelah diinkubasikan sampai 1 bulan, pertumbuhan
miselium semakin rapat/lebat memenuhi media, sehingga media tertutup miselium berwarna putih.
Untuk menumbuhkan badan buah, maka wadah media dilobangi kemudian disemprot dengan air secara
halus untuk mempertinggi kelembaban lingkungan sekitar media. Frekuensi penyemprotan tergantung
kelembaban udara, minimal 2 kali sehari. Dua hari setelah penyemprotan air kemudian tumbuh bakal
badan buah (primordia) yang tumbuh cepat menjadi badan buah jamur sempurna. Setelah tudung jamur
yang berwarna merah membuka sempurna, maka jamur dapat segera dipanen. Panen dapat dilakukan
beberapa kali tergantung pertumbuhan badan buah.
Selamat Mencoba
Apabila terdapat permasalahan bisa menghubungi saya
melalui: