-
Akuntansi, Keuangan dan Pajak, tak harus sulit. Kalau bisa
dipermudah kenapa dipersulitKalau bisa gratis kenapa harus bayar.
Jika bermanfaat, dishare saja
Follow @JurnalAkuntansi 10.2K followers 9.4kLike
Tentang JAK Hubungi JAK Istilah-Definisi Ensiklopedia
Tanya-Jawab
29 Jul, 2013by Mr. JAK Print this articleFont size - 16 +
Meminimalkan Hambatan Dalam Pekerjaan Akuntansi
92 19 0Hampir semua orang pernah mengalami hambatan dalam
menjalankan pekerjaan, termasuk pekerjaan di bidang
akuntansi,keuangan dan pajak. Hanya saja, ada yang berusaha
meminimalkan hambatan sehingga karirnya terus bertumbuh, dan
taksedikit yang membiarkannya begitu saja sehingga tanpa disadari
beban pekerjaanya semakin berat dan karirnya punterhambat.
Apakah hambatan pekerjaan, khususnya akuntansi, bisa dihilangkan
samasekali? TIDAK. Yang bisa diupayakan adalahmenjaga agar selalu
berada pada kuantitas dan intensitas yang minimal.
Yang paling penting dalam upaya meminimalkan hambatan kerja
adalah mengidentifikasi sumber hambatan, sehingga solusiyang
digunakan benar-benar mampu mengatasi sekaligus mencegah hambatan
yang sama muncul kembali di kemudian hari.
Hambatan dalam pekerjaan akuntansi ada yang bersumber dari
faktor internal dan eksternal.
Dari pengalaman penulis pribadi, terutama di tahun-tahun pertama
bekerja, hambatan justru lebih banyak terjadi karenafaktor
internal, entah yang disebabkan oleh ketidaksiapan atau kecerobohan
yang dibuat sendiri.
Melalui tulisan ini saya ingin berbagi pengalaman sekaligus tips
ringan dalam mengelola hamabatan-hambatan kerja di
wilayahakuntansi, yangmudah-mudahanbisa memperlancar pekerjaan,
thus perkembangan karir dalam jangka panjang.
Kita mulai dengan hambatan-hambatan eksternal.
Meminimalkan Hambatan EksternalYang saya maksudkan dengan
eksternal dalam hal ini adalah SESUATU yang berada di luar
departemen akuntansi(accounting). Sedangkan sesuatu yang saya
maksudkan bisa jadi:
Orang;
Department lain;
Perusahaan lain (vendor dan pelanggan/klien);
Institusi keuangan (bank misalnya);
Institusi non-keuangan (kantor Jamsostek misalnya); dan
Kantor pemerintah (kantor pajak misalnya)
Hambatan eksternal yang paling sering muncul adalah INTERUPSI
(gangguan) dari pihak luar. Jika tak dicegah secarasistematis, maka
tanpa disadari waktu akan habis hanya untuk berurusan dengan pihak
luar, sementara tugas kita sendiriterbengkalai.
Interupsi dari luar, dengan intensitas yang paling rendah
sekalipun, sudah cukup untuk membuat pekerjaan menjadi
runyam.Karena pekerjaan akuntansi memang membutuhkan fokus yang
ekstra tinggi, samasekali tak bisa disambi (multi-tasking).
Bagaimana caranya meminimalkan gangguan dari pihak luar?
Solusi: MINIMALKAN KONTAK dengan pihak luar.
Meminimalkan kontak dalam hal ini maksudnya:
Jurnal Akuntansi Keuangan
9,462 people like Jurnal Akuntansi Keuangan
Like
search here
Mau Artikel via Email?Daftar di sini. Cepat, mudah, tak perlu
bayar!
Masukkan email di sini...
Klik Untuk DaftarPosts RSS
Hadiri LokakaryaNasional
Mencegah Kecurangan Di LinkgKerja. Di Bandung Februari
17-18,
2015
Terpopuler
Komponen LaporanKeuangan Lengkap BesertaContoh dan
PenjelasanPada artikel sebelumnyaMenyusun LaporanKeuangan: 12
read more
Cara Mudah MenghitungHarga Pokok PenjualanSekaligus
AlurnyaBagimana caranyamenghitung harga pokokpenjualan?
Pertanyaan
read more
Tips Menghadapi InterviewKerja Untuk
PosisiAkuntansi-KeuanganMenghadapi interview kerjapertamakalinya,
gampang-gampang susah (atau
read more
Akuntansi Dasar: Akun, Jenisdan Nama Akun,
MenurutAkuntansiMungkin anda sudah tahu
HOMEBERANDA
BERITABERITA TERKINI
AKUNTANSIARTICLES & TUTORIAL
KEUANGANARTIKEL & TUTORIAL
PAJAKARTIKEL & TUTORIAL
KARIRBIMBINGAN KARIR
EXTRASEXTRA TOPICS
ABOUT
338 113 206 4
https://twitter.com/intent/follow?original_referer=http%3A%2F%2Fjurnalakuntansikeuangan.com%2F2013%2F07%2Fmeminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi%2F®ion=follow_link&screen_name=JurnalAkuntansi&tw_p=followbuttonhttps://twitter.com/intent/user?original_referer=http%3A%2F%2Fjurnalakuntansikeuangan.com%2F2013%2F07%2Fmeminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi%2F®ion=count_link&screen_name=JurnalAkuntansi&tw_p=followbuttonhttp://jurnalakuntansikeuangan.com/http://jurnalakuntansikeuangan.com/tentang-jak/http://jurnalakuntansikeuangan.com/hubungi-jak-2/http://jurnalakuntansikeuangan.com/istilah-definisi-akuntansi-psak/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/ensiklopedia-akuntansi/http://tanyajawab.jurnalakuntansikeuangan.com/http://jurnalakuntansikeuangan.com/author/JAKAdmin/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/printhttp://jurnalakuntansikeuangan.com/category/pajak/https://www.facebook.com/pages/Jurnal-Akuntansi-Keuangan/109322875833888https://www.facebook.com/pages/Jurnal-Akuntansi-Keuangan/109322875833888https://www.facebook.com/pages/Jurnal-Akuntansi-Keuangan/109322875833888https://www.facebook.com/siti.solekhaahttps://www.facebook.com/santhi.wulandarihttps://www.facebook.com/luqmanmwhttps://www.facebook.com/ian.harjosukarnohttps://www.facebook.com/ary.januar.nhttps://www.facebook.com/arieffirmansyahyangaslihttps://www.facebook.com/charel.virha1http://jurnalakuntansikeuangan.com/feed/http://googleads.g.doubleclick.net/aclk?sa=L&ai=CRMweA7rBVLO7IaqbigbgzoCYBKPipoUG88Sp5OoBwI23ARABIPbKwBhg6bLhg9wNyAEBqQIltfc-XAPWPagDAcgDwwSqBMYBT9BPbAMo6_b7_2YFt2X6FevxhGnkZkmtGV5VSvxfl5hcHeFv_JZs2gZSkWBtZXWR8VPeaBi_oeYdAjxtAIcHqI6v1mY7i7FLhFGwfRU3TmllFmCChFhrbIuSOYl4eApwiXhgy2beej_tInN5MTNcVV4s9wUqYbq3h-lc_HW0tlAoFVEd7VqrCgaPP7CHoi-ZUoLm0XhT4Y0iCmMtxGCLG3s-d8aBif5IgO8HrsS6iBx5DuKKt4iZUti_qCZXMeNsV-z3HcGIgAeL8rk1&num=1&sig=AOD64_1GgnPsKLaFqdlZyrrVjisHUq9chg&client=ca-pub-0244062806727468&adurl=http://straightteaching.com/lokakarya-nasional-pencegahan-fraud-korupsi-2015/http://googleads.g.doubleclick.net/aclk?sa=L&ai=CRMweA7rBVLO7IaqbigbgzoCYBKPipoUG88Sp5OoBwI23ARABIPbKwBhg6bLhg9wNyAEBqQIltfc-XAPWPagDAcgDwwSqBMYBT9BPbAMo6_b7_2YFt2X6FevxhGnkZkmtGV5VSvxfl5hcHeFv_JZs2gZSkWBtZXWR8VPeaBi_oeYdAjxtAIcHqI6v1mY7i7FLhFGwfRU3TmllFmCChFhrbIuSOYl4eApwiXhgy2beej_tInN5MTNcVV4s9wUqYbq3h-lc_HW0tlAoFVEd7VqrCgaPP7CHoi-ZUoLm0XhT4Y0iCmMtxGCLG3s-d8aBif5IgO8HrsS6iBx5DuKKt4iZUti_qCZXMeNsV-z3HcGIgAeL8rk1&num=1&sig=AOD64_1GgnPsKLaFqdlZyrrVjisHUq9chg&client=ca-pub-0244062806727468&adurl=http://straightteaching.com/lokakarya-nasional-pencegahan-fraud-korupsi-2015/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/komponen-laporan-keuangan-lengkap-beserta-contoh-dan-penjelasan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/06/cara-mudah-menghitung-harga-pokok-penjualan-sekaligus-alurnya/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/04/tips-menghadapi-interview-kerja-untuk-posisi-akuntansi-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/01/akuntansi-dasar-akun-jenis-dan-nama-akun-menurut-akuntansi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/komponen-laporan-keuangan-lengkap-beserta-contoh-dan-penjelasan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/06/cara-mudah-menghitung-harga-pokok-penjualan-sekaligus-alurnya/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/04/tips-menghadapi-interview-kerja-untuk-posisi-akuntansi-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/komponen-laporan-keuangan-lengkap-beserta-contoh-dan-penjelasan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/06/cara-mudah-menghitung-harga-pokok-penjualan-sekaligus-alurnya/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/04/tips-menghadapi-interview-kerja-untuk-posisi-akuntansi-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/01/akuntansi-dasar-akun-jenis-dan-nama-akun-menurut-akuntansi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/berita-terkini/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/akuntansi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/pajak/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/karir/http://jurnalakuntansikeuangan.com/tentang-jak/http://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=http://jurnalakuntansikeuangan.comhttps://twitter.com/intent/tweet?original_referer=http%3A%2F%2Fjurnalakuntansikeuangan.com%2F2013%2F07%2Fmeminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi%2F&source=tweetbutton&text=Meminimalkan+Hambatan+Dalam+Pekerjaan+Akuntansi&url=http%3A%2F%2Fjurnalakuntansikeuangan.com&via=JurnalAkuntansihttps://plus.google.com/share?url=http://jurnalakuntansikeuangan.comhttp://www.linkedin.com/shareArticle?mini=true&url=http://jurnalakuntansikeuangan.com&title=Meminimalkan+Hambatan+Dalam+Pekerjaan+Akuntansihttp://www.facebook.com/pages/Jurnal-Akuntansi-Keuangan/109322875833888/http://www.twitter.com/JurnalAkuntansi/https://plus.google.com//109000233221097393574/
-
Hanya berhubungan dengan pihak-pihak yang diperlukan (bukan
setiap orang)
Hanya berhubungan untuk urusan accounting (bukan segala
urusan)
Hanya berhubungan pada saat diperlukan (bukan setiap saat)
Rangkaian solusi berikut ini bisa dicoba untuk meminimalkan
kontak sekaligus menekan interupsi dari luar dan
meminimalkanhambatan hingga ke level yang paling rendah:
1. Jauhi Keramaian Hal paling sederhana yang bisa dilakukan
untuk meminimalkan interupsi adalah menjauhi keramian,yakni dengan
menempati ruangan yang tidak berada di areal dimana banyak orang
berlalu-lalang. Misalnya:
Front desk yang sering menjadi tempat transitnya tamu
perusahaan.
Ruangan personalia (HR) yang banyak berurusan dengan staff.
Departemen produksi (untuk manufaktur) dimana banyak staff
berlalu-lalang.
Idealnya, accounting office tidak bersebelahan dengan
tempat-tempat yang ramai. Sayangnya lokasi kantor yang ideal
sepertiini jarang tersedia, namun bisa diatasi dengan cara
berikut.
2. Tutup Pintu Terdengar sepele memang. Namun ruangan yang
terbuka lebar, secara psikologis, mengundang orang luaruntuk masuk
kapanpun mereka mau, bahkan yang tak berkepentingan sekalipun. Dan
itu sangat menganggu fokus kerja diaccounting. Agar tidak terjadi,
pastikan pintu ruangan accounting selalu tertutup. Dengan cara ini
orang luar akan engganmasuk, kecuali memang punya kepentingan yang
sangat jelas dan bersifat mendesak. Pada event tertentu (saat sesi
tutupbuku misalnya), kalau perlu kunci ruangan dari dalam dan
pasang poster mohon tidak masuk kecuali emergency di bagianluar
pintu.
Sudah terisolasi, pintu harus digembok pula. Seperti penjara
saja, mungkin ada yang mikir seperti itu.
Gunakan dinding kaca tembus pandang. Namun usahakan di bagian
bawah menggunakan kaca embun (frozen glass)setidaknya sampai
setinggi dada. Sehingga staff accounting yang berada di dalam tak
merasa terisolasi, namun tetap takmelihat orang berlalu-lalang di
luar ruangan.
3. Buat Jadwal Kontak Ada saatnya dimana accounting sendiri
membutuhkan pihak luar, sehingga mau tak mau harusberurusan dengan
mereka. Tak bisa dihindari. Namun gangguan bisa diminimalkan dengan
cara membuat PERTEMUAN RUTINTERJADWAL. Misalnya:
Menerima nota/bill dari bagian Receiving atau Front office (bila
dikirim via post/courier), bisa dijadwalkan pukul 9 pagi dan 3 sore
setiapharinya.
Bertemu bagian penagihan (collection), dijadwalkan pukul 4 sore
setiap hari Senin dan Kamis.
Rekonsiliasi Utang (AP) dengan vendor, bisa dijadwalkan setiap
Rabu pukul 9 hingga 12 siang (jika jadwal pembayaran ke vendor
setiapKamis).
Berkoordinasi dengan konsultan pajak, bisa dijadwalkan tanggal
30 setiap bulannya (jika jatah konsultasi hanya sekali dalam
sebulan)
Bekerja dengan auditor dari KAP, bisa dijadwalkan sesuai
kesepatakan.
Rekonsiliasi bank loan dengan pihak bank, bayar dan lapor pajak,
bertemu dengan IT consultant (untuk
system/software/maintenance),dan lain sebagainya, juga dibuatkan
jadwal pasti.
Buatkan jadwal masing-masing, kirimkan dan minta agar pihak
eksternal mematuhi jadwal yang telah ditetapkan. Jika adawaktu yang
tidak disepakati, bicarakan sampai disepakat dan fix.
Kunci kesuksesan mengurangi gangguan dari mereka adalah dengan
KONSISTENSI. Sebisa mungkin, usahakan agar selaludisiplin dan
konsisten untuk menemui mereka sesuai jadwal. Hindari pertemuan di
luar jadwal. Pada jadwalnya, lakukanpertemuan secepat dan seefektif
mungkin. Jangan sampai terseret atau menyeret persoalan-persoalan
lain diluar yangdiperlukan.
Tidak saja menutup celah gangguan di luar jadwal, cara ini juga
menularkan sikap profesional kepada pihak eksternal yangbelum
profesional, sekaligus membuat mereka respect terhadap pribadi dan
departemen anda (accounting dept).
4. Jangan Tanggapi Semua Telepon dan Email Masuk Di era
informasi dan gadget sekarang ini, gangguan luar banyak yangmasuk
lewat telepon dan email. Waktu yang digunakan saat mengangkat
telepon mungkin singkat. Yang lama adalah follow upyang harus
dilakukan setelah telepon ditutup. Jalan satu-satunya untuk
meminimalkan gangguan ini adalah dengan cara tidakmeladeni setiap
panggilan telepon dan email yang masuk, setidaknya dipilah-pilah
mana yang perlu dan mana yang tak perluditanggapi.
Gangguan email di sisi lainnya, sulit dihindari. Pengirimnyapun
bisa bermacam-macam; ada dari atasan, departemen lain,penjaja MLM,
group milis, kolega yang sekedar share cerita lucu, sampai spamers
dan schemers. Belum lagi webmail pribadiyang kadang terasa seperti
wajib dibuka setiap hari. Bayangkan berapa jam waktu tersita hanya
untuk buka, baca dan balasemail?
Solusi: Jangan pernah buka webmail pribadi saat berada di
kantor, never ever (kalau merasa harus, bukalah pada saat
jamistirahat). Untuk email kantor, anda bisa terapkan 2 langkah
sederhana ini dengan menggunakan Microsoft Outlook:
Langkah-1. Buat folder inbox dengan nama Top Priority dan Normal
Priority.
definisi, fungsi, dan
read more
Menghitung danMenginterpretasikan RasioLaporan KeuanganProduk
akhir paling pentingdari proses akuntansi
read more
Terkini
Bagaimana Cara AuditorMemeriksa Aspek GoingConcern
Perusahaan?Auditor TIDAK WAJIB untukmemprediksi kondisi masa
read more
Apa Saja Yang DiungkapkanDalam Catatan LaporanKeuangan?Catatan
atas LaporanKeuangan sangat pentingsebagai
read more
Komponen LaporanKeuangan Lengkap BesertaContoh dan
PenjelasanPada artikel sebelumnyaMenyusun LaporanKeuangan: 12
read more
Menyusun LaporanKeuangan: 12 Hal PentingUntuk DiperhatikanUjung
dari proses akuntansiadalah menyusun Laporan
read more
Pengakuan: LangsungDibebankan, Dibiayakan,Dikapitalisasi?Apakah
suatu pengeluaransebaiknya langsungdibebebankan, dibiayakan
read more
Bimbingan Karir
Renungan Akhir Tahun 2013Bagi Orang AccountingEntah berstatus
pelajar,mahasiswa, karyawan,pengusaha, laki-laki
read more
Meminimalkan HambatanDalam Pekerjaan AkuntansiHampir semua orang
pernahmengalami hambatan dalam
read more
S2 Apa Yang Paling BagusUntuk Akuntansi danKeuangan?Di wilayah
akademis atausektor publik, predikat
read more
http://jurnalakuntansikeuangan.com/wp-content/uploads/2013/07/Buat-Jadwal-Kontak.jpghttp://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/04/menghitung-dan-menginterpretasikan-rasio-laporan-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/01/akuntansi-dasar-akun-jenis-dan-nama-akun-menurut-akuntansi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/04/menghitung-dan-menginterpretasikan-rasio-laporan-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/04/menghitung-dan-menginterpretasikan-rasio-laporan-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/bagaimana-cara-auditor-memeriksa-aspek-going-concern-perusahaan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/apa-saja-yang-diungkapkan-dalam-catatan-laporan-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/komponen-laporan-keuangan-lengkap-beserta-contoh-dan-penjelasan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/menyusun-laporan-keuangan-12-hal-penting-untuk-diperhatikan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/04/pengakuan-langsung-dibebankan-dibiayakan-dikapitalisasi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/bagaimana-cara-auditor-memeriksa-aspek-going-concern-perusahaan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/apa-saja-yang-diungkapkan-dalam-catatan-laporan-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/komponen-laporan-keuangan-lengkap-beserta-contoh-dan-penjelasan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/menyusun-laporan-keuangan-12-hal-penting-untuk-diperhatikan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/04/pengakuan-langsung-dibebankan-dibiayakan-dikapitalisasi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/bagaimana-cara-auditor-memeriksa-aspek-going-concern-perusahaan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/apa-saja-yang-diungkapkan-dalam-catatan-laporan-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/komponen-laporan-keuangan-lengkap-beserta-contoh-dan-penjelasan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/05/menyusun-laporan-keuangan-12-hal-penting-untuk-diperhatikan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2014/04/pengakuan-langsung-dibebankan-dibiayakan-dikapitalisasi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/12/renungan-akhir-tahun-2013-bagi-orang-accounting/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/s2-apa-yang-paling-bagus-untuk-akuntansi-dan-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/12/renungan-akhir-tahun-2013-bagi-orang-accounting/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/s2-apa-yang-paling-bagus-untuk-akuntansi-dan-keuangan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/12/renungan-akhir-tahun-2013-bagi-orang-accounting/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/s2-apa-yang-paling-bagus-untuk-akuntansi-dan-keuangan/
-
Langkah-2. Pada contact (daftar alamat), pilih contact mana yang
tergolong Top dan mana yang normal priority, lalu set agar email
darimereka otomatis masuk ke folder masing-masing di atas.
Dengan cara itu, email dari manajemen dan atasan otomatis masuk
ke folder Top Priority yang harus di respon danditindaklanjuti
begitu selesai dibaca. Email dari pelanggan mengenai A/R juga masuk
ke Top Priority dan harus diresponbegitu selesai dibaca. Sedangkan
email dari vendor yang menanyakan pembayaran invoice tertentu
misalnya, otomatis masukke folder Normal Priority yang bisa
direspon menjelang akhir jam kerja. Dan seterusnya.
Meminimalkan Hambatan InternalPada awal karir, hambatan kerja
lebih banyak bersumber dari faktor internal. Berikut ini adalah
solusi untuk meminimalkanhambatan yang berasal dari faktor
internal.
1. Tingkatkan Kemampuan Teknik Akuntansi Hambatan utama yang
berasal dari faktor internal adalah: KEMAMPUANTEKNIK AKUNTANSI YANG
MASIH LEMAH. Kelemahan ini bisa jadi disebabkan oleh kurangnya
pemahaman konsep akuntansi,standar akuntansi dan undang-undang
pajak. Satu-satunya cara meminimalkan hambatan ini hanya dengan
meningkatkankemampuan teknik akuntansi dan perpajakan.
Solusi: Belajar terus-menerus.
Dengan pendidikan D3 dan S Akuntansi, mestinya sudah menguasai
teknik akuntansi, namun pada kenyataannya tidak selaludemikian.
Kabar baiknya, kelemahan teknik akuntansi bisa dikejar dengan cara
belajar sambil bekerja. Kuncinya:KEMAUAN. Asalkan ada kemuan,
banyak cara yang bisa ditempuh untuk meningkatkan kemampuan teknik
akuntansi. Berikutadalah beberapa opsi yang bisa dilakukan:
Belajar dari buku Sebagian besar teknik akuntansi telah diajari
saat kuliah. Sayangnya tak semuanya bisa diserap, ada saja
yangterlupakan atau memang tak paham ketika dosen menjelaskan.
Membuka-buka kembali buku akuntansi (dasar, intermediate,
advance)bisa mengingatkan kembali. Untuk industri spesifik seperti
hospitality, tambang atau real estate, mungkin perlu membeli
buku-bukuakuntansi khusus untuk industri tersebut. Membaca buku
PSAK dan UU Pajak, wajib.
Belajar dari workshop dan short course Untuk mereka yang kurang
serius mengikuti pelajaran di masa perkuliahan, penguasaan
teknisakuntansinya saat bekerja sudah pasti lemah. Saran saya,
ambil short-course atau ikut program PPAk sekalian jika memang
belum.Untuk mereka yang lemah pada perlakuan akuntansi tertentu,
bisa ikut workshop khusus untuk topik tersebut.
Belajar dari internet Di era internet sekarang ini, ada begitu
banyak referensi belajar akuntansi dan perpajakan online, bahkan
taksedikit yang tersedia secara gratis, sehingga yang dibutuhkan
hanya waktu dan kemauan untuk belajar. Carilah website
yangmenyajikan tutorial akuntansi dalam format
selangkah-demi-selangkah, dan komprehensif, jangan yang hanya
menampilkan definisi satuatau dua paragraf saja.
Belajar dari peer-group Belajar dengan cara diskusi bareng teman
tak kalah bagusnya. Terlebih-lebih di era media sosial
sepertisekarang, manfaatkanlah untuk mendiskusikan kasus-kasus
akuntansi. Dari pengamatan saya pribadi, begitu banyak akuntan
senioryang berkenan berbagi ilmu dan pengalamannya di media
sosial.
Belajar dari pengalaman Sumber pembelajaran yang kerap dilupakan
adalah pekerjaan akuntansi itu sendiri. Jadikan prosesmenjalankan
pekerjaan sebagai bagian dari proses pembelajaran. Jangan sekedar
bekerja, ambil pelajaran dari setiap pekerjaan yangdijalankan.
Caranya? Pulang kerja tiba di rumah, habis mandi dan santap malam,
coba diingat-ingat apa saja yang dikerjakan pagihingga siang hari
dan pelajaran apa yang bisa dipetik dari sana. Kalau perlu buat
catatan-catatan kecil mengenai hal-hal baru yang telahdipelajari
dari pekerjaan.
Belajar dari atasan Selain belajar dari menjalankan pekerjaan
sendiri, mereka yang teknik akuntansinya masih lemah juga bisa
belajardari atasan. Kuncinya: jangan malu untuk bertanya. Yang
penting bertanyanya lihat-lihat situasi dan kondisikalau atasan
lagi sibukjangan tanya dulu, tunggu sampai dia agak senggang. Yang
saya tahu, rata-rata atasan bersedia berbagi ilmu asalkan
bisamenempatkan diritanyakan hal yang sungguh-sungguh tak tahu
saja, jangan mengujidan tahu berterimakasih.
Pilihlah beberapa metode belajar yang dirasa paling sesuai dan
efektif.
2. Kelola Pekerjaan dengan Skala Prioritas Hamabatan lain dari
pekerjaan akuntansi juga sering timbul dariketidakmampuan mengelola
waktu. Khususnya di perusahaan berskala menengah dan besar,
pekerjaan akuntansi selalupadat. Mereka yang tak mampu mengelola
waktu sudah pasti keteteranterlihat selalu sibuk namun banyak
pekerjaan yangtak tersentuh. Satu-satunya cara untuk mengatasi
kepadatan pekerjaan adalah dengan membuat skala prioritas.
Jika anda seorang bawahan, skala prioritas mungkin telah diatur
oleh atasan, sehingga tugas anda tinggal mengikuti. Yangterpenting
dalam hal ini, SELALU DISIPLIN mengikuti jadwal dan prosedur
pekerjaan yang telah ditetapkan oleh atasan.
Sedangkan jika berposisi sebagai atasan (atau tak punya atasan),
maka anda lah yang harus menentukan skala prioritas.Masing-masing
orang mungkin punya kiat sendiri. Jika belum punya kiatnya, mungkin
anda bisa mengadopsi teknik sederhanadi bawah ini:
Langkah-1. Klasifikasikan jenis pekerjaan ke dalam 2 kelompok
besar, yakni: Rutin dan Non-Rutin. Sebagian besar pekerjaan
diakuntansi tergolong rutin, sehingga fokus utama ada di kelompok
ini. Sedangkan yang tergolong non-rutin (dadakan) tak mungkin
bisakita jadwalkan.
Langkah-2. Kelompok Rutin diklasifikasikan lagi menjadi: harian,
mingguan, bulanan, semesteran dan tahunan.
Langkah-3. Alokasikan pekerjaan rutin harian ke dalam 8 jam
kerja yang tersedia dalam satu hari ke masing-masing staff, jangan
sampaiada yang ketinggalan. Sedangkan pekerjaan rutin mingguan,
bulanan, semesteran dan tahunan perlu dibuatkan kalender kerja,
tentunyajuga dibuatkan alokasi waktu khusus untuk masing-masing,
tentukan juga siapa yang akan mengerjakan. Yang perlu diingat,
harus adareserve waktu kosong disela-sela pekerjaan rutin ini yang
nantinya bisa digunakan untuk pekerjaan-pekerjaan yang bersifat
non-rutin(dadakan).
Di luar urusan mengalokasikan pekerjaan, yang tak kalah
pentingnya adalah mampu menolak pekerjaan tambahan jika
sudahoverload. Ketika boss memberikan pekerjaan dadakan, sementara
(team) anda sudah dalam kondisi overload, anda bisamenunjukan
jadwal pekerjaan yang telah ada dan minta petunjuk mengenai sakala
prioritas.
3. Rapikan Arsip Arsip vital bagi orang accounting. Hambatan
pekerjaan akuntansi kerap disebabkan oleh arsip yang tidakterkelola
dengan baik. Arsip yang rapi dapat mempermudah sekaligus
mempercepat pekerjaan. Sebaliknya, arsip yangberantakan akan
membuat pekerjaan menjadi sulit dan lambat. Bagaimana caranya
mengelola arsip? Silahkan baca CaraMengelola Arsip Akuntansi Agar
Rapi dan Efektif.
4. Jaga Ruangan Tetap Nyaman Ruangan kerja sudah seharusnya
nyaman. Ruangan kerja yang nyaman tidak mesti yangseukuran
President Suite, yang penting tertata dengan rapi. Ruangan yang
tidak tertata dengan baik bisa menjadipenghambat kelancaran
kerja.
Ada type orang yang memiliki kebiasaan menaruh benda apa saja di
dalam ruangan kerjanya. Ini kebiasaan buruk. Ruanganyang penuh
sesak, disamping menimbulkan susana pengap, juga membatasi ruang
gerak, bahkan bisa mempersulit pencarianbenda yang benar-benar
dibutuhkan untuk bekerja. Untuk efektifitas, yang ada di dalam
ruang kerja (idealnya) hanya bendayang sunguh-sungguh
dibutuhkan.
Saya pribadi pernah berada pada fase dimana kertas (dan benda
lain) yang ada di meja saya, entah mengapa, rasanya semuapenting.
Sehingga ruangan kerja saya menjadi lebih mirip gudang percetakan
ketimbang kantor, nggokan kertas numpuk disana-sini. Tetapi
lama-lama saya sadar bahwa persaan itu hanya ilusi. Pada
kenyataannya, tak semua kertas dan benda itu
http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/akuntansi/akuntansi-keuangan-dasar/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/pajak/kasus-pajak/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/10/cara-mengelola-arsip-akuntansi-agar-rapi-dan-efektif/
-
sungguh-sungguh saya butuhkan. Dan ini lumrah terjadi pada
pegawai accounting pemula.
Jika saat ini anda ada dalam kondisi seperti itu dan mengalami
kesulitan untuk membedakan mana yang dibutuhkan danmana yang tidak,
gunakan pola pikir di bawah ini: Benda yang tak pernah disentuh
selama seminggu (termasuk kertaskerja/arsip), kemungkinanannya
hanya 2:
Tidak dibutuhkan saat ini Simpan yang rapi di gudang, ambil
ketika dibutuhkan saja; atau
Tidak dibutuhkan samasekali Buang ke tong sampah, tak usah
ragu.
Kecuali yang sedang dikerjakan, tempat penyimpanan
kertas/dokumen hanya 2:
Di folder/arsip Untuk kertas yang sudah selesai dikerjakan
Di tong sampah Sisanya
Yang pasti, meja dan laci BUKAN tempat untuk menyimpan
kertas/dokumen bagi orang accounting!
Usaha meminimalkan hambatan kerjabaik yang bersumber dari
eksternal maupun internaltakkan ada artinya bila motivasiuntuk
melakukan itu rendah. Sehingga di atas usaha-usaha itu, harus
dimulai dengan keinginan yang kuat untukmeningkatkan etos
kerja.
Sub-topik di bawah ini mungkin ada manfaatnya.
Meminimalkan Masalah Ala RobotSudah menjadi pemahaman umum
bahwa, otomatisasi selalu lebih efektif dibandingkan proses
pekerjaan yang dijalankansecara manual. Misalnya: Laporan Keuangan
yang diproses dengan menggunakan software akuntansi lebih minim
masalahdibandingkan yang diproses secara manual.
Pertanyaannya: Mengapa demikian?
Karena otomatisasi adalah ROBOT (kecerdasan artificial), bukan
manusia.
Lalu, apa yang membedakan robot dengan manusia, sehingga bisa
bekerja lebih efektif (dan minim masalah)?
Pertama, robot mengandalkan LOGIC (strictly logic). Dalam
menjalankan pekerjaan, robot tak pernah menggunakan
perasaan,melainkan hanya mengikuti alur logika yang ditanamkan oleh
perancangnya. Misalnya: Software akuntansi, hanya bekerjamengikuti
alur logika yang dibenamkan oleh programmernya. Sementara manusia
kerap menggunakan perasaan dalammenjalankan pekerjaan, logika yang
digunakan terdistorsi oleh emosi. Akibatnya, judgementnya menjadi
bias, sehinggaoutputnya pun kerap tidak sesuai dengan yang
diharapkan.
Kedua, robot TEGAS (no excuse). Dalam menjalankan pekerjaannya,
robot tak mengenal kompromi, tidak mau bernegosiasi dantidak kenal
ampun. Kalau salah ya salah, kalau benar ya benar, tak ada wilayah
abu-abu. Kalau harus sekarang yang sekarang,tak pernah menunda.
Misalnya: ketika kita input penerimaan barang ke dalam software
akuntansi, secara langsung (tanpamenunda) software akan mendebit
akun Persediaan dan mengkredit akun Utang begitu saja tanpa
menunggukesepakatan. Jika ingin memperbaiki input yang salah, dia
memaksa kita membuat adjustment (bukan mengijinkan kitamengubah
input yang sudah dia simpan). Sedangkan manusia kerap tidak
bersifat tegas, menyisakan ruang kompromi di sana-sini, selalu bisa
diajak bernegosiasi, dan kerap memberi
pengecualian-pengecualian.
Ketiga, robot JUJUR APA ADANYA (truthful). Dalam menjalankan
pekerjaannya, robot tak pernah manipulatif, tidak korup,
tidaknyeleweng. Robot tak bisa berpura-pura untuk menyenangkan
pihak lain. Robot juga tak melakukan konspirasi atau politicuntuk
memuluskan urusannya. Misalnya: Jika kita memasukan angka 2 juta
pada akun Persediaan, disamping secaraotomatis memasukkan angka
yang sama pada akun Utang, software juga akan secara konsekwen
menjalankan prosesklasifikasi ke General Ledger (Buku Besar) dan
Neraca dengan nominal angka yang sama persis seperti yang diinput,
tanpamengurangi atau menambahi. Sedangkan manusia kadang
manipulatif, mengakali, menggelapkan, menyelewengkan, bahkantak
jarang berkonsiprasi/berpolitik.
Itulah 3 karakter robot (otomatisasi) yang membedakannya dengan
manusia, sehingga kinerjanya selalu lebih efektif.
Ingin memiliki kinerja efektif layaknya otomatisasi/robot?
Adopsi karakter robot di atas!
Para executive di perusahaan besar yang memulai karirnya dari
nol rata-rata pernah menjadi seorang manajer yang memilikikinerja
super efektif. Mereka menjadi demikian efektif karena memiliki 3
karakter utama di atas (logika murni, tanpa perasaan,tegas, dan
jujur apa adanya).
Saya nggak mau seperti robot ah, mendingan jadi manusia yang
punya perasaan, bisa diajak berkompromi, bisa diajakbernegoasiasi
dan memiliki sifat memaafkan, mungkin ada yang berpikir seperti
itu.
Pilihan yang SAH. Karena hal ini semacam trade-off antara
menjadi SEPERTI robot yang super efektif dalam menjalankan
http://jurnalakuntansikeuangan.com/wp-content/uploads/2013/07/Meminimalkan-Hambatan-Ala-Robot.jpg
-
aziz 3 September, 2013, 11:46
ara 28 February, 2014, 06:58
Riki 3 June, 2014, 19:16
widiayanti 19 June, 2014, 04:39
pekerjaan-ATAU-menjadi manusia yang kerap tidak efektif dalam
menjalankan pekerjaan.
Saran saya: AMBIL JALAN TENGAH. Mainkan 3 karakter robot di atas
dengan cerdas (baca: bila mana perlu). Misalnya: Saat jamkerja,
gunakan ketiga karakter itu sepenuhnya (strictly logic, no excuse,
truthful). Namun di luar jam kerja kembali layaknyamanusia yang
punya perasaan, bisa berkompromi, bisa diajak berembug dan bisa
memaafkan, tanpa mengurangi kadarkejujuran. Tidak mudah, namun saya
jamin bisa. Selamat mencoba.
Hambatan kerja seperti apa yang sering anda hadapi di wilayah
akuntansi, keuangan dan pajak? Bagimana cara anda
meminimalkanhambatan-hambatan tersebut? Sekarang giliran anda
menyampaikan pendapat/komentar. Silahkan lewat ruang komentar
dibawah ini.
Mr. JAKSeorang Akuntan yang prihatin akan mahalnya biaya
pendidikan dan bahan ajar, khususnya terkait denganbidang
Akuntansi, Keuangan dan pajak di Indonesia.
More articles by Mr. JAK
Share this article:
Tags assigned to this article:
akuntansi hambatan pekerjaan meminimalkan hambatan kerja
pekerjaan akuntansi
Artikel yang bagus, smg bs saya aplikasikan
Reply this comment
Selalu merasa terbantu dengan artikel artikel di JAK. terima
kasih banyaaak
Reply this comment
Saya banget ini, rasanya kuliah sarjana sampe 4 tahun, sama aja
gak berguna. apalagi kalau dapat kasus yang gak pernahdiajarin
dalam kampus.
saya rasa, belajar dari atasan juga gak begitu mengaruh,
soalnya, ada atasan yang cuek juga sama bawahan.
Reply this comment
Dear Admin,
Apakah artikel ini membantu? Ya Tidak
Facebook 32 Twitter 19 Google+ 0 LinedIn 0
Related Articles
Akuntan Yang Tidak Bekerjadi KAP adalah Pecundang?Ini tentang
karir akuntan. Adasemacam persepsi umum bahwa:seorang akuntan yang
tidakperanh bekerja di KantorAkuntan Publik (KAP)
KPMG DiskriminatifTerhadap PegawaiPerempuan?KPMG diskriminatif
terhadappegawai perempuan, menurutgugatan hukum yang diajukanoleh
Donna Kassmansalah satumantan manajer seniornya,melalui pengadilan
negara
5 Pekerjaan AkuntansiKeuangan Bergaji BagusUntuk Fresh
GraduatePekerjaan akuntansi keuanganapa yang bergaji bagus
untukfresh graduate?. Sebuahpertanyaan typical yang cukupsering
saya dengar. Meskipunsudah
4 komentar Silahkan Berkomentar
Facebook social plugin
Add a comment...
Comment using...
Karir Karir Bimbingan Karir
52 2 11
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/pages/Jurnal-Akuntansi-Keuangan/109322875833888http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/JurnalAkuntansihttp://www.facebook.com/sharer/sharer.php?u=http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/https://twitter.com/intent/tweet?original_referer=http%3A%2F%2Fjurnalakuntansikeuangan.com%2F2013%2F07%2Fmeminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi%2F&source=tweetbutton&text=Meminimalkan%20Hambatan%20Dalam%20Pekerjaan%20Akuntansi&url=http%3A%2F%2Fjurnalakuntansikeuangan.com%2F2013%2F07%2Fmeminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi%2F&via=JurnalAkuntansihttps://plus.google.com/share?url=http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/http://www.linkedin.com/shareArticle?mini=true&url=http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/&title=Meminimalkan%20Hambatan%20Dalam%20Pekerjaan%20Akuntansihttp://jurnalakuntansikeuangan.com/tag/akuntansi-2/http://jurnalakuntansikeuangan.com/tag/hambatan-pekerjaan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/tag/meminimalkan-hambatan-kerja/http://jurnalakuntansikeuangan.com/tag/pekerjaan-akuntansi/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/?replytocom=2085#respondhttp://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/?replytocom=2339#respondhttp://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/?replytocom=4370#respondhttp://jurnalakuntansikeuangan.com/author/Maya071221/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/?p=3476&help=1&_wpnonce=5bd6cb362bhttp://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/?p=3476&help=0&_wpnonce=1d6bf9f792http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/10/akuntan-yang-tidak-bekerja-di-kap-adalah-pecundang/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/10/akuntan-yang-tidak-bekerja-di-kap-adalah-pecundang/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/06/kpmg-diskriminatif-terhadap-pegawai-perempuan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/06/kpmg-diskriminatif-terhadap-pegawai-perempuan/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/06/5-pekerjaan-akuntansi-keuangan-bergaji-bagus-untuk-fresh-graduate/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/06/5-pekerjaan-akuntansi-keuangan-bergaji-bagus-untuk-fresh-graduate/https://developers.facebook.com/docs/plugins/?footer=1https://developers.facebook.com/docs/plugins/?footer=1http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/karir/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/karir/http://jurnalakuntansikeuangan.com/category/karir/bimbingan-karir/http://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/10/akuntan-yang-tidak-bekerja-di-kap-adalah-pecundang/#commentshttp://jurnalakuntansikeuangan.com/2011/06/kpmg-diskriminatif-terhadap-pegawai-perempuan/#commentshttp://jurnalakuntansikeuangan.com/2012/06/5-pekerjaan-akuntansi-keuangan-bergaji-bagus-untuk-fresh-graduate/#comments
-
Saya lagi apply poisisi asmen finance & accounting di
starting company yang usahanya adalah culinary (premium
bakery),
Yang ingin saya tanyakan, sistem accounting (cara kerja) apa
yang bisa Saya berikan untuk perusahaan tersebut jika Sayaditerima,
karena Director-nya sendiri bilang mereka memang butuh orang yang
bisa menyusun SOP dan sistem accounting untukperusahaan ini ?
Thanks
Reply this comment
Nickname..
E-mail..
Website..
Your message..
Post a Comment
Write a Comment
Your e-mail address will not be published.Required fields are
marked *
Nickname *
E-mail *
Website
Comment *
2014 Copyright JurnalAkuntansiKeuangan.com. All Rights reserved.
Home Tentang JAK/ Privacy Policy/ Ketentuan/ Tanya-Jawab/
http://jurnalakuntansikeuangan.com/2013/07/meminimalkan-hambatan-dalam-pekerjaan-akuntansi/?replytocom=5406#respondhttp://jurnalakuntansikeuangan.com/http://jurnalakuntansikeuangan.com/tentang-jak/http://jurnalakuntansikeuangan.com/privacy-policy/http://jurnalakuntansikeuangan.com/ketentuan-dan-sangkalan/http://tanyajawab.jurnalakuntansikeuangan.com/