Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifPendahuluan
Sampai dengan saat ini, masih dirasakan berbagai kendala oleh
berbagai pihak di dalam melakukan pelatihan partisipatif secara
konsisten. Salah satu penyebabnya adalah tidak adanya "panduan
lengkap" yang dapat dipergunakan sebagai suatu referensi. Selain
itu, banyak sekali kegiatan pelatihan yang sedang dan telah
dilakukan, baik di tingkat masyarakat, maupun aparat pemerintah,
semuanya disusun, dirancang dan dibuat berdasarkan asumsi
"Paedagogis". Padahal kita ketahui bahwa pada umumnya pelatihan
tersebut ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan
perubahan sikap aparat pemerintah dan masyarakat, yang nota bene
adalah "orang dewasa". Hal ini sangat bertolak belakang dengan
asumsi yang dipergunakan. Dengan penggunaan asumsi "Paedagogis"
tersebut, maka banyak strategi dan metodologi pelatihan yang kurang
tepat. Dalam pelatihan yang dihadiri oleh orang dewasa, dibutuhkan
suatu metodologi yang sangat berbeda dengan pelatihan konvensional.
Banyak sekali metodologi pelatihan konvensional (Paedagogis)
ditiru, diturunkan secara mentah-mentah dan diterapkan dalam
kegiatan pelatihan andragogis. Hal ini bertentangan dengan konsepsi
diri peserta pelatihan, pengalaman peserta pelatihan, orientasi
belajar dan kesiapan belajar peserta pelatihan.
Disamping hal-hal yang berkaitan dengan aspek metodologis,
orientasi penyelenggaraan pelatihanpun lebih didasarkan pada adanya
atau tersedianya "dana pelatihan" yang telah dialokasikan dalam
DIP, sehingga tidak jarang pelatihan dianggap sebagai kegiatan
rutin tanpa mempertimbangkan "kebutuhan pelatihan", sehingga
tidaklah mengherankan banyak materi atau substansi pelatihan tidak
pernah berubah dari waktu ke waktu. Dan yang tidak kalah pentingnya
adalah aspek "keluaran" pelatihan, walaupun hal ini sulit untuk
diukur dalam sesaat. Pada umumnya, pelatihan dianggap telah
terselenggara dengan baik bilamana peserta yang "mengikuti"
pelatihan, jumlah hari pelatihan dan jumlah dana yang dimanfaatkan
sesuai dengan "Petunjuk Operasional" (PO) tanpa ada evaluasi yang
memadai dalam menilai "output" yang diharapkan.
Untuk itu, diperlukan langkah-langkah konkrit untuk memperbaiki
berbagai kelemahan yang ada selama ini. Salah satu upaya yang dapat
ditempuh untuk mengatasi malpraktek di atas serta dalam rangka
meningkatkan kualitas pelatihan yang ada adalah melalui peningkatan
kemampuan aparat, melalui Pelatihan Pelatih (Training of Trainers).
Salah satu pelatihan untuk itu adalah pelatihan "Memfasilitasi
Pelatihan Partisipatif". Hal ini dimaksudkan untuk meningkatkan
kemampuan staf dalam menyusun,mengembangkan, merancang dan
melaksanakan kegiatan pelatihan yang cocok dan sesuai dengan
karakteristik orang dewasa belajar.
Berdasarkan pengalaman Program DELIVERI selama ini, pendekatan
yang dianut dalam pelatihan ataupun lokakarya adalah melalui
pendekatan pendidikan orang dewasa (Andragogy) melalui proses "Daur
Belajar Berdasarkan Pengalaman" (Experiential Learning Cycle) dan
"Belajar Sambil Bekerja" (Learning By Doing). Hal ini disebabkan
karena pada umumnya peserta pelatihan atau lokakarya adalah aparat
lembaga yang nota bene adalah "orang dewasa" yang telah mempunyai
pengalaman dan mengalami sendiri "manis-pahit-asinnya" perjalanan
mengelola proyek selama ini.Sebagai implikasi dari pendekatan
andragogis tersebut di atas adalah penggunaan metoda pelatihan oleh
fasilitator, peranan fasilitator dan peserta, manajemen kelas,
sarana dan prasarana yang dibutuhkan di dalam proses belajar bagi
orang dewasa. Hal ini jauh berbeda dengan pelatihan yang selama ini
sering kita lihat, yaitu melalui pendekatan "Paedagogis". Hal ini
karena pada umumnya pelatihan, apalagi pelatihan yang
diselenggarakan oleh instansi pemerintah, dilaksanakan tanpa
memperhitungkan aspek psikologis orang dewasa yang jauh berbeda
dengan psikologis anak dengan menerapkan pendekatan Paedagogis.
Buku panduan pelatihan ini disusun sebagai salah satu panduan
bagi pelatih, fasilitator di Tingkat Propinsi, Tingkat Kabupaten,
Tingkat Kecamatan dan desa. Panduan ini diharapkan dapat membantu
mereka untuk dapat melaksanakan pelatihan / lokakarya berdasarkan
pendekatan "Daur Belajar Berdasarkan Pengalaman". Untuk itu
diharapkan pelatih atau fasilitator mampu menciptakan suasana yang
kondusif dan menyenangkan di dalam memproses terjadinya proses
belajar dengan berbagai metoda dan teknik yang memungkinkan
terjadinya dinamika dalam proses belajar.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifBagaimana Menggunakan
Panduan Ini
Buku Panduan ini khusus ditujukan bagi peserta Pelatihan Pelatih
(Training of Trainers) dan mereka-mereka yang belum mempunyai
pengalaman dalam memainkan peranannya sebagai fasilitator, tetapi
mereka dituntut untuk bertindak dan berbuat dalam kapasitasnya
sebagai fasilitator. Disamping itu, Panduan ini merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari "Panduan Memfasilitasi Pelatihan
Partisipatif" (HM-14) dan "Panduan Mengelola Pelatihan
Partisipatif" (HM-15) dan "Panduan Pelatihan Mengelola Pelatihan
Partisipatif" (TM-15).
Kami berharap pengguna dan pemakai panduan ini menjadi pengguna
dan pemakai aktif, yaitu seorang pemakai, pengguna yang akan
melakukan kajian dan evaluasi secara terus menerus atas tahapan,
langkah maupun materi yang disajikan berdasarkan sudut pandang dan
pengalaman pemakai. Pemakai yang akan menyesuaikan langkah dan
proses yang ada di panduan ini guna menyesuaikan dengan situasi dan
kondisi yang berkembang dan terjadi. Dengan demikian maka Buku
Panduan ini bukanlah sesuatu yang mengikat dan bersifat keharusan
apalagi dokmatis untuk diikuti secara kaku dan kaku.
Secara umum, Buku Panduan ini terbagi menjadi dua bagian penting
dan pokok dalam melaksanakan pelatihan, yaitu:
Panduan proses, yang disebut dengan "Modul", dan
Kumpulan bahan-bahan yang dibutuhkan
Bagian pertama, adalah Panduan Proses yang tertuang dalam bentuk
Modul untuk setiap atau beberapa pokok bahasan materi atau topik
tertentu. Modul ini hanya diperuntukkan bagi fasilitator, sebagai
alat bantu untuk memproses terjadinya kegiatan belajar melalui
langkah-langkah tertentu, walaupun disadari bahwa langkah-langkah
tersebut bukanlah sesuatu yang mutlak.
Setiap modul berisikan ;
Tujuan; yaitu rumusan tujuan yang hendak dicapai dalam proses
belajar tersebut dalam satuan tertentu.
Waktu; yaitu perkiraan yang dibutuhkan untuk memproses kegiatan
belajar guna mencapai tujuan. Alokasi waktu didasarkan pada
perkiraan belaka dan bersifat fleksibel. Anda dapat memutuskan
sendiri
Latar Belakang (Dasar Pemikiran); uraian singkat tentang topik
atau materi yang akan dibahas selama proses belajar.
Metoda; berbagai pilihan cara-cara yang ditempuh untuk
"memproses". Metoda yang dipilih tidak bersifat mutlak. Anda dapat
menyesuaikan metoda yang sesuai dengan dinamika yang terjadi dalam
proses belajar.
Bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu bahan yang harus anda
persiapkan untuk berinteraksi dengan peserta pelatihan, sehingga
tidak mengalami kesulitan.
Pengaturan tempat; yaitu tata ruang dan pola pengaturan tempat
duduk yang dikehendaki dalam interaksi. Pengaturan tempat hendaknya
tidak monoton dan tetap, tetapi bisa berubah dari waktu ke waktu
sesuai dengan metoda yang dipergunakan.
Proses atau Prosedur; yaitu langkah-langkah yang perlu dilakukan
sesuai dengan metoda yang dipilih untuk mencapai tujuan yang telah
dirumuskan. Di dalam memproses kegiatan hendaknya tidak kaku dan
tidak terikat dengan apa yang tertuang dalam panduan ini. Anda bisa
menyesuaikan Proses dan Prosedur berdasarkan dinamika dan
perkembangan yang terjadi selama proses interaksi.
Ringkasan Keluaran yang Diharapkan; merupakan catatan singkat
dan ringkasan "hasil" yang dicapai. Hal ini penting karena banyak
sekali ditemui hal-hal yang tidak terduga selama proses interaksi
terjadi. Hal ini sangat bermanfaat bagi fasilitator untuk mengkaji
kembali hal-hal yang telah terjadi.
Bagian Kedua, adalah "Kumpulan Isi Materi" atau "Isi
bahan-bahan" yang dapat diperbanyak pada saat pelatihan berlangsung
dan dipergunakan sebagai isi bahan yang perlu diproses. Bahan-bahan
tersebut dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu :
Bahan untuk fasilitator / pelatih yang meliputi "transparansi"
ataupun dalam bentuk lain.
Bahan untuk peserta berupa "studi kasus" (bila ada), hand-out
atau "lembaran tugas" yang sesuai dengan modul yang ada.
Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan, bahan-bahan yang
disediakan untuk peserta hendaknya tidak disampaikan pada awal
pelatihan, karena hal ini akan "mengganggu" proses berfikir kreatif
para peserta dan menghindari adanya ketergantungan peserta.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifMempersiapkan Pelatihan
Bahan-bahan yang dibutuhkan
Untuk memperlancar proses hendaknya anda mempersiapkan
bahan-bahan yang dibutuhkan, yaitu meliputi :
Papan Flipchart (Flipchart Easel) dengan jumlah, bila
memungkinkan, lebih dari satu untuk diskusi kelompok maupun untuk
kepentingan lain.
White Board (Papan Tulis Putih) atau Black Board (Papan Tulis
Hitam)
Overhead Projector dan Screen (Layar). Tempatkan pada tempat
yang dapat terlihat dengan jelas oleh semua orang.
Kertas Flipchart (Kertas Koran). Sediakan secukupnya dan
tempelkan beberapa kertas flipchart pada Papan flipchart
Kartu Meta Plan warna-warni dan kertas HVS sesuai kebutuhan
Spidol untuk white board dan untuk kertas atau kapur untuk black
board
Plag Ban
Gunting, Cutter
Plastik Transparansi Kosong (untuk keperluan mendadak)
Bahan-bahan lain sesuai dengan kebutuhan dalam Modul Pelatihan
yang ada
Memulai Kegiatan PelatihanHindarilah semboyan "Tiba Saat Tiba
Akal". Persiapkanlah Lokakarya atau Pelatihan Anda sebaik mungkin
sejak dini. Persiapan yang baik 50% pekerjaan telah terselesaikan.
Buatlah "Check List Kegiatan" yang dapat dipergunakan untuk
memantau "tingkat kesiapan" pelaksanaan suatu pelatihan, antara
lain meliputi :
Periksalah ruangan atau tempat lokakarya yang akan dipergunakan.
Apakah kelengkapan yang dibutuhkan sudah tersedia dan bekerja
dengan baik. Apakah pengaturan ruangan sesuai dengan yang
diharapkan.
Periksalah bahan-bahan yang dibutuhkan untuk fasilitator dan
peserta (Spidol, kertas dan lain-lain). Apakah bahan-bahan tersebut
telah tersedia.
Persiapkan dan sediakan Daftar Hadir sejak awal sampai akhir
Lokakarya atau Pelatihan setiap hari, sehingga peserta mudah untuk
mengisinya.
Sediakan Penunjuk Waktu (Jam Dinding) yang dapat dilihat oleh
semua pihak yang terlibat.
Periksalah ketersediaan dan kesiapan sarana pendukung untuk
kebutuhan istirahat, misalkan konsumsi, tempat sholat dan
lain-lain.
Ciptakan suasana yang santai dan tidak formal
Ciptakan suasana komunikasi terbuka sehingga memungkinkan semua
pihak dapat berinteraksi dengan nyaman.
Hadirlah lebih awal sebelum peserta datang !!!
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul-Modul Pelatihan
Tujuan Pelatihan
Pelatihan Pelatih "Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif" ini
terbagi menjadi 19 modul. Modul satu dengan modul yang lain saling
berkaitan dan merupakan alur yang berurut dari awal hingga akhir.
Namun demikian, Anda bisa pula mengambil satu atau dua modul
tertentu untuk kepentingan pelatihan yang lain selama tujuan dan
pokok bahasan masih relevan Adapun tujuan pelatihan "Memfasilitasi
Pelatihan Partisipatif" adalah:
Tujuan UmumTujuan umum pelatihan pelatih "Memfasilitasi
Pelatihan Partisipatif" adalah untuk:
Meningkatkan pengetahuan dan pemahaman peserta pelatihan tentang
Prinsip-Prinsip Dasar Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) dan
Implikasi dalam Penerapannya.
Meningkatkan komitmen peserta pelatihan untuk menggunakan dan
menerapkan pelatihan partisipatif.
Tujuan KhususSetelah mengikuti pelatihan pelatih "Memfasilitasi
Pelatihan Partisipatif" proyek peserta pelatihan mampu untuk :
Mengkaji dan menganalisis berbagai aspek dan berbagai faktor
dalam menyusun dan merancang pelatihan bagi orang dewasa.
Menganalisis berbagai implikasi dan konsekuensi penerapan dan
penggunaan pendekatan-pendekatan andragogis dalam pelatihan.
Menguraikan dan melaksanakan berbagai tahapan dan proses dasar
dalam merancang, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi pelatihan
partisipatif.
Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan peserta untuk merancang,
menyusun, mengembangkan dan menggunakan berbagai metoda dan teknik
pelatihan partisipatif
Pokok Bahasan / Materi BahasanUntuk mencapai tujuan tersebut di
atas pokok-pokok bahasan selama pelatihan mencakup :
Konsep dan Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Orang Dewasa
(Andragogi) yang mencakup : Pengertian, Asumsi Dasar,
Prinsip-prinsip dasar Pendidikan Orang Dewasa Implikasi Dalam
Praktek, dan Langkah-langkah Pokok Dalam Pelatihan
Partisipatif.
Teori dasar Siklus Belajar Berdasarkan Pengalaman dan
Tahapan-tahapan Proses Belajar berdasarkan pengalaman.
Prinsip-prinsip Dasar Memfasilitasi Pelatihan, yang mencakup:
Pengertian memfasilitasi, Nilai-Nilai Dalam Memfasilitasi, Fungsi
dan Peranan Fasilitator, dan Etika Fasilitator.
Mempersiapkan dan Melaksanakan Proses Pelatihan Partisipatif
Prinsip-prinsip dasar metodologi pelatihan, media pelatihan dan
evaluasi pelatihan
Beberapa ketrampilan dasar memfasilitasi pelatihan; ketrampilan
komunikasi, memberikan umpan balik, ketrampilan menyusun dan
mengajukan pertanyaan serta ketrampilan membimbing diskusi.
Berbagai Kondisi dalam Memfasilitasi Pelatihan
Waktu yang dibutuhkanUntuk menyelesaikan Pelatihan Pelatih
"Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif" ini dibutuhkan sebanyak 40
jam efektif diluar kebutuhan untuk istirahat atau rehat.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 1 : Pembukaan dan Bina
Suasana
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menghimpun dan menarik ringkasan berbagai harapan yang
disampaikan oleh pejabat dinas atau aparat instansi dalam pelatihan
ini.
Saling mengenal satu sama lain dan seluruh pihak yang terlibat
dalam pelatihan ini
Menciptakan suasana yang lebih terbuka, santai dan nyaman selama
proses pelatihan
Waktu yang dibutuhkan :150 Menit (2,5 Jam)
Dasar pemikiran / ringkasan materi :Pada umumnya, pelatihan yang
diselenggarakan oleh lembaga Pemerintah, baik pelatihan bagi aparat
maupun pelatihan yang ditujukan kepada masyarakat di pedesaan,
suasana pelatihan tampak kaku dan tegang karena pada umumnya
dilakukan dalam situasi "formal" dan "bersifat struktural" yang
dapat mempengaruhi pola komunikasi dan "proses interaksi' di dalam
"kelas". Disamping itu, perkenalan tidak hanya berkaitan dengan
"Nama Peserta" saja, tetapi juga mencakup; Jabatan saat ini; lama
memangku jabatan, hobby, alamat, dan lain-lain.
Metoda : Ceramah
Berbagai Permainan Memperkenalkan Nama
Bahan /materi yang dibutuhkan :
Kertas "flipchart"
Spidol
Beberapa Alternatif Perkenalan
Pengaturan tempat :Tempat duduk dan meja sedapat mungkin diatur
setengah lingkaran (bentuk U) sejak acara Pembukaan dan Bina
Suasana. Bilamana tidak memungkinkan dalam bentuk "U" pada saat
pembukaan, ubahlah bentuk pengaturan tempat duduk setelah acara
pembukaan selesai.
Langkah-langkah (proses) :1. Berikan kesempatan kepada panitia
untuk memandu acara pembukaan dan peresmian pelatihan ini (bilamana
ada), yang biasanya dibagi menjadi beberapa urutan sebagai berikut
:
Pembukaan oleh pembawa acara
Sambutan dari Ketua Panitia Penyelenggara
Sambutan dari pihak lain (misalkan DELIVERI) yang terlibat dalam
pelatihan ini
Sambutan dari Kepala Dinas / Kepala Instansi atau yang
mewakili
Istirahat dan Ramah Tamah(Catatan: Lebih baik acara resmi
pembukaan pelatihan ditiadakan karena lebih banyak bersifat
seremonial)
2. Catatlah beberapa hal penting yang dikemukakan dalam berbagai
sambutan tersebut sebagai bahan untuk merumuskan tujuan dan materi
pelatihan.
3. Berikan kesempatan untuk Istirahat dan Ramah Tamah dalam
waktu secukupnya untuk melakukan "pencairan suasana".
4. Ubahlah "Tata Pengaturan Tempat Duduk" atau "Tata Ruang"
menjadi bentuk "U" bilamana pada saat pembukaan masih berbentuk
"kelas".
5. Lanjutkan dengan "Bina Suasana" dengan "Berbagai Permainan
Perkenalan Peserta" Perkenalan Peserta dan Bina Suasana dapat
dilakukan dengan berbagai cara. Cara tersebut antara lain :
Penugasan pengenalan nama
Mata rantai nama peserta
Barisan huruf
Mencampur kartu nama peserta
Menandai huruf awal
Name Toss
Apa arti sebuah nama
Angka Berpasangan
6. Berikan kesempatan kepada peserta untuk mengajukan pertanyaan
ataupun tanggapan lain terhadap peserta lain yang sedang melakukan
perkenalan.
7. Setelah menyelesaikan permainan perkenalan nama peserta
fasilitator menutup "perkenalan ini" dengan mengajukan pertanyaan:
"Apa yang Anda Pelajari atau Hikmah Apa yang Anda peroleh dari
permainan ini ?".
8. Catatlah seluruh Sumbang Saran yang disampaikan peserta pada
Kertas Flipchart yang tersedia dan berikan sedikit ulasan tentang
pendapat tersebut.
Ringkasan keluaran yang diharapkan : Harapan dan komitmen dari
pejabat dinas atau instansi pemerintah yang tertuang dalam sambutan
yang disampaikan.
Perkenalan, tidak hanya "menyangkut nama", tetapi yang lebih
jauh dari itu. Seringkali orang "hanya mengenal nama" tanpa
mengenal lebih jauh tentang "apa potensi yang dimiliki; pengalaman,
dan latar belakang lain yang diperlukan dalam proses "interaksi"
belajar dari pengalaman.
Terjadinya suasana yang santai dan adanya komunikasi yang lebih
terbuka baik antar peserta maupun antara peserta dengan
fasilitator
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 2 : Penyusunan Harapan
Peserta
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menyampaikan alasan (motivasi) dan tujuan yang ingin dicapai
selama pelatihan
Merumuskan bersama latar belakang dan tujuan Pelatihan
berdasarkan harapan peserta
Menyampaikan umpan balik dan usulan terhadap materi yang
diharapkan untuk dibahas selama pelatihan.
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit
Ringkasan materi /dasar pemikiran :Telah banyak pelatihan
dilakukan oleh berbagai instansi atau lembaga pemerintah dalam
upaya meningkatkan kemampuan dan ketrampilan aparatnya. Pada
umumnya pelatihan pelatihan tersebut dirancang oleh "Pimpinan
Proyek" (PIMPRO) karena sudah tersedia dana dalam Petunjuk
Operasional (PO). Seringkali pelatihan dilakukan tanpa ada alasan
yang jelas kecuali "Berdasarkan JUKLAK dan JUKNIS". Sebagai langkah
awal dalam pelatihan partisipatif penyusunan harapan adalah
keharusan untuk mengetahui "Mengapa datang menghadiri (Latar
Belakang) pelatihan" dan "Untuk apa menghadiri pelatihan (Tujuan)
ini ?". Hal ini penting untuk mengetahui "kebutuhan" peserta
pelatihan yang pada gilirannya dapat "mengubah" rancangan pelatihan
yang sudah dipersiapkan.
Metoda : Penugasan Individu (untuk menuliskan alasan dan harapan
individual)
Curah Pendapat
Diskusi Kelompok
Diskusi Pleno
Bahan-bahan : Kertas ukuran A-4 atau Kertas Metaplan untuk
masing -masing peserta
Spidol untuk masing-masing peserta
Kertas "Flipchart" dan "Spidol" untuk masing-masing kelompok
Pengaturan tempat : Tempat duduk dan meja di atur setengah
lingkaran
Sediakan tempat duduk dan meja untuk diskusi kelompok yang
diatur melingkar
Langkah-langkah (proses) :1. Jelaskan secara singkat "Tujuan
Modul" ini sebagaimana tertuang dalam Tujuan tersebut di atas.
2. Bagikan kertas metaplan dengan warna yang berbeda dan spidol
kepada setiap peserta dan mintalah mereka untuk menuliskan dua hal
yang ditanyakan oleh fasilitator yaitu :
"Mengapa anda datang ke pelatihan ini ?" (Warna tertentu)
dan
"Apa yang anda harapkan selama mengikuti pelatihan ini ?" (Warna
lain).
3. Setelah masing-masing individu menyelesaikan tugas di atas,
mintalah peserta untuk membentuk kelompok-kelompok kecil dengan
anggota sebanyak 5 - 6 orang untuk mendiskusikan :
Mengapa datang ke pelatihan ini ?
Apa yang diharapkan selama mengikuti pelatihan ini ?
4. Mintalah wakil masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya dan berikan kesempatan terjadinya tanya
jawab, diskusi maupun klarifikasi yang dibutuhkan oleh pihak
lain.
5. Mintalah satu orang dari peserta untuk memandu presentasi dan
membuat ringkasan serta menarik kesimpulan hasil diskusi pleno yang
dikategorikan dalam:
Motivasi Peserta
Peningkatan Pengetahuan (P), Ketrampilan (K) dan Sikap
(S).Tuliskan hasil rangkuman dan kesimpulan tersebut pada Kertas
Flipchart yang tersedia.
6. Presentasikan hasil rangkumannya kepada seluruh peserta dan
memberi kesempatan kepada seluruh peserta untuk menanggapi dan
melengkapi bila dirasakan ada kekurangan.
7. Berikan beberapa komentar yang menyangkut kedua pokok
tersebut di atas dan hubungkan dengan "Tujuan Lokakarya /
Pelatihan" yang sudah dirancang atau disusun.
Ringkasan keluaran yang diharapkan : Diperolehnya gambaran umum
tentang motivasi atau alasan kedatangan peserta pelatihan.
Diperolehnya berbagai kebutuhan pelatihan yang perlu mendapatkan
prioritas pembahasan yang meliputi: Pengetahuan (P), Ketrampilan
(K) dan Sikap (S).
Berdasarkan pengalaman selama ini, sangat sulit untuk memperoleh
"Output" yang spesifik dan jelas. Pada umumnya peserta
mengungkapkan dalam bentuk yang bersifat umum dan seringkali tidak
realistis misalkan: mengembangkan wawasan, meningkatkan
pengetahuan, meningkatkan ketrampilan, saling berbagi pengalaman.
Untuk itu, fasilitator perlu untuk membantu peserta untuk lebih
memerinci secara spesifik, misalkan : Ketrampilan memfasilitasi
pelatihan, ketrampilan menyusun anggaran, Pengetahuan Daur
Manajemen Proyek.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 3 : Tujuan, Penyusunan
Jadwal dan Metodologi (Kontrak Belajar)
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Merumuskan bersama Tujuan, Jadwal dan Agenda serta Metodologi
Pelatihan (Lokakarya)
Memperoleh kesepakatan untuk melaksanakan kegiatan secara
konsisten sesuai dengan jadwal, agenda dan metodologi yang
dipergunakan dalam pelatihan.
Waktu yang dibutuhkan :150 Menit (2,5 Jam)
Ringkasan materi / dasar pemikiran :Setelah mengetahui apa yang
diharapkan peserta (PKS) melalui Modul 2 di atas, maka sudah dapat
ditarik suatu kesimpulan sementara tentang Tujuan Pelatihan dari
sudut pandang peserta. Hal ini dapat dipergunakan sebagai dasar
perumusan Tujuan Pelatihan dan dapat juga dipergunakan untuk
membahas materi, bagaimana untuk mencapai tujuan serta berapa lama
waktu yang dibutuhkan. Ada kemungkinan bahwa Tujuan Pelatihan yang
disusun berbeda dengan Tujuan Pelatihan peserta, untuk itu perlu
disesuaikan. Selain itu,mengingat bahwa pada umumnya peserta
pelatihan adalah orang dewasa yang telah mempunyai pengalaman, maka
pendekatannya adalah Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi) melalui
Daur Belajar Berdasarkan Pengalaman (Experiential Learning
Cycle).
Metoda : Penugasan Kelompok
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi yang dibutuhkan : Transparansi 1a & 1 b : "Tujuan
Pelatihan / Lokakarya"
Transparansi 2 : "Daur Belajar Berdasarkan Pengalaman"
Transparansi 3 : "Metodologi dan Pendekatan Pelatihan"
Ringkasan hasil diskusi Penyusunan Harapan Peserta
Panduan Permainan "Perang Dunia" (Energizer)
Pengaturan tempat :Susunan ruangan dalam bentuk "U" ("U"
Shape)
Langkah-langkah (proses) :1. Jelaskan secara singkat "Tujuan
Modul" sebagaimana tertuang dalam tujuan tersebut di atas.
2. Ulas dan sajikan kembali hasil diskusi pleno "Penyusunan
Harapan Peserta" pada sesi sebelumnya (Modul 2).
3. Sajikan dan jelaskan secara singkat Transparansi 1 "Tujuan
Pelatihan / Lokakarya" dan bandingkan dengan "Hasil Penyusunan
Harapan Peserta". Ubahlah atau sesuaikan dengan Tujuan pelatihan
(bila perlu) berdasarkan harapan peserta dan tujuan pelatihan,
sehingga diperoleh rumusan tujuan yang disepakati bersama.
4. Sajikan dan jelaskan secara singkat Transparansi 2 "Daur
Belajar Berdasarkan Pengalaman" serta Transparansi 3 "Metodologi
dan Pendekatan Pelatihan" yang akan diterapkan selama pelatihan
berlangsung.
5. Mintalah seorang peserta untuk memandu diskusi penyusunan
jadwal dan memperoleh kesepakatan jadwal pelatihan. Tempelkan hasil
diskusi tersebut pada tempat yang terlihat semua orang.
6. Mintalah peserta untuk mengorganisir diri sebagai "Team
Sibuk" yang bertugas untuk:
Membuat catatan dan membuat ringkasan harian,
Menjaga waktu, dan
Membuat dan menyajikan review harian pada awal setiap hari pada
hari berikutnya.Tempelkan daftar dan jadwal "Team Sibuk" tersebut
pada tempat yang terlihat semua orang.
7. Ciptakan suasana yang santai dengan kegiatan Energizer
"Perang Dunia" (Petunjuk Terlampir)
8. Berikan penegasan seperlunya.
Ringkasan keluaran yang diharapkan : Rumusan spesifik tujuan
pelatihan dan jadwal yang disepakati bersama beserta dengan
"Kontrak Belajar" bersama.
Adanya "Team Sibuk" yang akan mencatat dan membuat rangkuman
untuk dipresentasikan pada setiap hari pada awal sesi pelatihan
(pada hari berikutnya)
Dengan permainan "Perang Dunia" diharapkan suasana pelatihan
makin santai dan lebih terbuka.
Komitmen dalam menerapkan metodologi pelatihan serta kontrak
belajar yang telah disepakati.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 4 : Kaji Ringkas
Prinsip Dasar dan Asumsi Pokok Pendidikan Orang Dewasa
(Andragogi)
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menjelaskan pengertian dan perbedaan antara "Pendidikan
Konvensional (Paedagogi) dan Pendidikan Orang Dewasa
(Andragogi).
Menguraikan berbagai Asumsi Pokok dalam Pendidikan Konvensional
(Paedagogi) dan Pendidikan Orang Dewasa (Andragogi).
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit (2 Jam)
Ringkasan materi :Paedagogi telah lama dikenal oleh berbagai
kalangan. Secara harafiah Paedagogi adalah seni atau pengetahuan
membimbing atau mengajar anak. Maka apabila menggunakan istilah
paedagogi untuk pelatihan bagi orang dewasa jelas tidak tepat,
karena mengandung makna yang bertentangan. Pada awalnya, bahkan
hingga sekarang, banyak praktek proses belajar dalam pelatihan yang
ditujukan kepada orang dewasa, yang seharusnya bersifat andragogis,
dilakukan dengan cara-cara yang Paedagogis. Dalam hal ini
prinsip-prinsip dan asumsi yang berlaku bagi pendidikan anak
(Paedagogis) dapat diberlakukan dan diterapkan bagi kegiatan
pelatihan bagi orang dewasa. Dengan adanya perbedaan asumsi
terhasebut di atas, maka timbul berbagai implikasi yang perlu
diperthatikan dalam melakukan pelatihan.
Metoda :
Kelompok Nominal
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi pelatih / Fasilitator :
Transparansi 4a & 4b : " Gambar Pendidikan Kultur Bisu"
Transparansi 5 : " Asumsi-asumsi Pokok Pendidikan Orang
Dewasa"
Bagi peserta :
Gambar 1 : Foto copy gambar "Pendidikan Kultur Bisu" bagi setiap
peserta
Buku panduan "Memfasilitasi Pelatihan Partisipatif" (HM-14)
Pengaturan tempat :Tempat duduk disusun dalam bentuk "U"
Langkah-langkah (proses) :
1. Buatlah Kaji Ulang (Review) hasil-hasil pembahasan pada
sesi-sesi sebelumnya dan menghubungkannya dengan topik sesi ini.
Kemudian jelaskan secara singkat "Tujuan Modul 4 " tersebut di
atas.
2. Bagikan gambar 1: "Pendidikan Kultur Bisu" kepada setiap
peserta dan mintalah mereka untuk mengamatinya dan tayangkan
Transparansi 4 "Pendidikan Kultur Bisu". Mintalah mereka untuk
menarik "hikmah atau pesan moral" yang terkandung dalam gambar
tersebut, dengan mengajukan pertanyaan:
"Apa arti dan makna gambar tersebut ?"
"Mengapa terjadi demikian ?"
"Apa akibat yang muncul ?"
3. Mintalah kepada mereka untuk menuliskan hasil refleksi
"hikmah dan pesan moral" pada kertas bagian belakang yang kosong
dari foto copy gambar tersebut.
4. Setelah masing-masing peserta menyelesaikan tugasnya,
mintalah mereka untuk membentuk kelompok dengan anggota 4-5 orang /
kelompok untuk mendiskusikan hikmah dan pesan moral yang ada dalam
gambar tersebut.
5. Mintalah wakil dari masing-masing kelompok untuk menyajikan
hasil diskusi kelompok pada diskusi pleno. Mintalah satu orang dari
peserta untuk memandu diskusi pleno sampai diperoleh satu rumusan
atau kesepakatan bersama yang dikategorikan dalam :
Makna gambar "Pendidikan Kultur Bisu"
Alasan atau Latar Belakang yang mendasarinya
Akibat yang ditimbulkan
6. Berikan ringkasan hasil diskusi pleno dan berikan penegasan
seperlunya dan kemudian tayangkan Transparansi 5 "Asumsi-asumsi
Pokok Pendidikan Orang Dewasa". Bandingkan transparansi tersebut
dengan hasil hasil diskusi pleno tanpa menyalahkan (bila ada).
7. Buatlah ringkasan hasil-hasil seluruh modul ini dan kemudian
hubungkan dengan modul yang akan datang sebagai penutup sesi.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Pelatihan yang bersifat searah dimana pelatih, fasilitator atau
guru menuangkan kepada murid, tanpa memberikan kesempatan kepada
murid untuk dapat menyampaikan sesuatu.
Adanya proses indoktrinasi yang dilakukan oleh seorang guru,
pelatih ataupun fasilitator kepada muridnya sehingga muridnya diam
saja.
Hal ini terjadi karena sistem pendidikan yang ada selama ini
adalah "memindahkan dan menabung" ilmu pengetahuan kepada murid,
atau model "Bank System". Berorientasi pada pemindahan
"pengetahuan".
Hal ini terjadi karena adanya asumsi tentang anak yang berkaitan
dengan konsep diri, pengalaman, orientasi belajar dan kesiapan
belajar.
Akibat yang muncul adalah : menunggu petunjuk, menunggu arahan,
guru dianggap serba tahu, murid hanya mendengarkan dan
lain-lain.
Semua itu bertentangan dengan "pendidikan orang dewasa" yang
menghendaki pendekatan partisipatif dan lain-lain.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 5 : Beberapa Implikasi
dalam Praktek(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Mengidentifikasi berbagai implikasi yang timbul atas perbedaan
teoritis dan asumsi paedagogi dan andragogi dalam praktek kegiatan
pelatihan.
Menguraikan masing-masing implikasi dalam praktek kegiatan
pelatihan.
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit
Ringkasan materi :Dalam Modul sebelumnya, Modul 4, diperoleh
kesimpulan adanya beberapa perbedaan mendasar antara (Pendidikan
Konvensional) Paedagogi dengan Andragogi (Pendidikan Orang Dewasa)
khususnya yang menyangkut konsep diri, pengalaman, orientasi
belajar dan kesiapan belajar anak dan orang dewasa. Implikasi yang
muncul dari kerangka teori tersebut antara lain menyangkut materi /
isi pelatihan, metodologi pembelajaran, peranan pelatih atau
fasilitator, tujuan pelatihan/pembelajaran dan aspek evaluasinya.
Tentu saja dengan adanya implikasi ini, maka menimbulkan beberapa
karakteristik yang dapat dilihat pada kegiatan pelatihan yang
dilakukan.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :
Transparansi 5 : " Asumsi-asumsi Pokok Pendidikan Orang
Dewasa"
Transparansi 6a, 6b, 6c & 6d : " Beberapa Implikasi Dalam
Praktek "
Pengaturan tempat :
Tempat duduk dan meja di atur dalam bentuk "U" (U Shape)
Sediakan Tempat dan kelengkapannya (kertas flipchart, tempat
flipchart dan spidol) untuk diskusi kelompok
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang modul sebelumnya (modul 4). Tayangkan
kembali Transparansi 5 "Asumsi-asumsi Pokok Pendidikan Orang
Dewasa" dan jelaskan secara singkat "Modul 5" tersebut di atas.
2. Mintalah peserta untuk membentuk 5 Kelompok Diskusi dengan
cara menghitung dari 1 s/d 5. Peserta dengan nomor 1 menjadi
kelompok 1 dan seterusnya, untuk melakukan diskusi kelompok dengan
topik sebagai berikut: "Sehubungan dengan asumsi pokok pendidikan
orang dewasa, yaitu : Konsep Diri, Peranan Pengalaman, Kesiapan
Belajar dan Orientasi Belajar", apa implikasi yang muncul terhadap
:
Kelompok 1 : Isi Pelatihan dan Proses Dalam Menentukan Isi
(Materi)
Kelompok 2 : Metoda dan Teknik Pelatihan
Kelompok 3 : Peranan dan Fungsi Pelatih / Fasilitator
Kelompok 4 : Tujuan dan Proses Penentuan Tujuan Pelatihan
Kelompok 5 : Evaluasi pelatihan dan Proses yang ditempuh
3. Mintalah wakil masing-masing kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya dalam diskusi pleno. Mintalah satu orang
dari peserta (Team Sibuk) untuk memandu diskusi pleno sampai
diperoleh satu rumusan atau kesepakatan bersama untuk setiap
topik
4. Berikan penegasan seperlunya dengan mengacu pada hasil-hasil
diskusi kelompok dan diskusi pleno. Kemudian Tayangkan Transparansi
6 "Beberapa Implikasi Dalam Praktek" dan bandingkan dengan Hasil
Diskusi Pleno sebagai penutup sesi.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Dalam paedagogi lebih berorientasi pada isi materi pelatihan
(Subject Matter Centered Orientation) sedangkan untuk paedagogi
berorientasi pada pemecahan masalah (Problem Centered Orientation)
yang berpusat pada warga belajar/peserta pelatihan.
Dalam Paedagogi metoda yang dipergunakan lebih mengarah pada
"Subject Matter Oriented" (Orientasi pencapaian materi) sedangkan
pada Andragogi lebih bersifat "Learner Centered Approach"
(Orientasi Pada Peserta Pelatihan)
Peranan fasilitator atau pelatih dalam andragogi adalah
"membantu dan mendorong" sedangkan dalam paedagogi bersifat
"memindahkan ilmu pengetahuan".
Evaluasi yang dilakukan untuk mengukur perubahan peningkatan
pengetahuan sedangkan dalam andragogi untuk melihat efektifitas
pelatihan yang dilakukan
Tujuan pelatihan lebih berorientasi praktis pragmatis untuk
menunjang peranan sosial orang dewasa, sedangkan dalam paedagogi
bertujuan untuk meningkatkan kinerja akademis.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 6 : Siklus Belajar
Berdasarkan Pengalaman(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen
pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan Sesi ini peserta mampu untuk :
Menjelaskan pengertian dan tujuan serta manfaat Siklus Belajar
Berdasarkan Pengalaman (Experiential Learning Cycle)
Menguraikan dan menjelaskan Langkah-Langkah Dasar dalam Siklus
Belajar Berdasarkan Pengalaman (Experiential Learning Cycle).
Menerapkan tahapan dan proses belajar berdasarkan Siklus Belajar
Berdasarkan Pengalaman (Experiential Learning Cycle)
Waktu yang dibutuhkan :60 Menit (1 Jam)
Ringkasan materi :Sebagaimana diketahui bahwa ada beberapa
asumsi dasar dalam pendidikan orang dewasa dan beberapa implikasi
yang menyertainya. Salah satu implikasinya adalah berkaitan dengan
aspek materi dan metodologis, yang lebih berpusat pada peserta
pelatihan (Learner Centered Approach). Untuk itu, dalam Pelatihan
Partisipatif, salah satu pendekatan yang dipergunakan adalah
menggunakan "Siklus Belajar Berdasarkan Pengalaman" (Experiential
Learning Cycle) yang terbagi dalam beberapa langkah atau tahapan
yaitu: 1) Tahap Mengalami, 2) Tahap Mengungkapkan Pengalaman atau
Berbagi Pengalaman, 3) Tahap Menganalisis, 4) Tahap Menyimpulkan /
Merencanakan dan akhirnya 5) Tahap melaksanakan yang dilakukan
dalam praktek nyata. Siklus ini banyak dipergunakan dalam
pelatihan-pelatihan yang ditujukan kepada Aparat Pemerintah dan
Masyarakat Pedesaan (Petani, Peternak Nelayan dan lain sebagainya)
yang pada umumnya adalah orang dewasa yang telah mempunyai banyak
pengalaman dalam menjalankan peranan sosialnya.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 2 : " Daur Belajar Berdasarkan Pengalaman "
Transparansi 7a & 7b : " Tahap-Tahap Belajar Berdasarkan
Daur Belajar"
Transparansi 8 : " Komik Kisah Dua Orang Sahabat"
Bagi peserta :
Foto Copy : Komik "Kisah Dua Orang Sahabat"
Kisah " Totok HartonoTertabrak Becak" atau " Mantri Hewan
Tertendang Sapi"
Pengaturan tempat :Tempat duduk diatur dan disusun dalam bentuk
U (U Shape).
Langkah-langkah (proses) :
1. Kaji kembali Hasil Pembahasan Modul 4 & 5, khususnya yang
berkaitan dengan Asumsi Dasar dan Implikasi yang muncul. Kemudian,
jelaskan secara singkat dan hubungkan dengan "Tujuan Modul"
ini.
2. Bagikan Foto Copy "Kisah Dua Orang Sahabat" kepada setiap
peserta. Mintalah mereka untuk mengamati dan mengungkapkan makna
yang terkandung dalam kisah tersebut, dengan mengajukan pertanyaan
:
Apa yang terjadi dalam kisah tersebut ?
Apa pesan yang ingin disampaikan dalam kisah tersebut ?
Hikmah Apa yang dapat dipetik dari kisah tersebut ?
3. Lakukan curah pendapat untuk mengetahui persepsi dan
pemahaman peserta tentang makna kisah tersebut berdasarkan
pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas. Catatlah seluruh sumbang
saran yang ada.
4. Berikan penegasan seperlunya terhadap hasil-hasil curah
pendapat peserta tersebut di atas dengan mengacu kepada Tahapan
Belajar dalam Siklus Belajar Berdasarkan Pengalaman, yang meliputi
:
Tahap Mengalami : Kedua orang tersebut mempunyai pengalaman naik
taxi dengan ongkos yang berbeda, walaupun jarak yang ditempuh
sama.
Tahap Pengungkapan: Kedua orang tersebut menceritakan
pengalamannya naik taxi.
Tahap Menganalisis : Mengapa hal itu terjadi ? Apa yang
menyebabkan adanya perbedaan ?
Tahap Merencanakan : Bagaimana supaya hal itu tidak terjadi lagi
? Apa yang dapat dilakukan untuk itu ?
Tahap Melaksanakan : Lakukan. Naiklah taksi lagi.
5. Tayangkan Transparansi 2 "Daur Belajar Berdasarkan
Pengalaman" untuk mempertegas kesimpulan tersebut di atas.
Kemudian, ajukan pertanyaan sebagai Pekerjaan Rumah untuk diskusi
kelompok (5 Kelompok) sebagai berikut :
Metoda apa yang cocok untuk Tahap 1 ?. (Mengalami) dan Mengapa
?
Metoda apa yang cocok untuk Tahap 2 ?. (Mengungkapkan) dan
Mengapa ?
Metoda apa yang cocok untuk Tahap 3 ?. (Menganalisis) dan
Mengapa ?
Metoda apa yang cocok untuk Tahap 4 ?. (Merencanakan) dan
Mengapa ?
Metoda apa yang cocok untuk Tahap 5 ?. (Melaksanakan) dan
Mengapa ?
6. Mintalah kelompok untuk menyajikan hasil diskusi kelompok
pada pertemuan yang akan datang pada saat membahas tentang "Metoda
Pelatihan" sebagai penutup sesi.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Dua orang sahabat yang mempunyai "pengalaman naik taxi" dengan
"ongkos" yang berbeda, walaupun jarak tempuh sama.
Terjadi proses "pengungkapan pengalaman" oleh kedua belah
pihak
Timbul tanda tanya "mengapa hal itu terjadi ?". Memasuki tahap
analisis
Apa yang bisa dilakukan untuk "melakukan lagi berdasarkan dua
pengalaman yang berbeda tersebut".
Melaksanakan kegiatan setelah memperoleh hasil analisis atas dua
pengalaman yang berbeda tersebut.
Informasi lebih lanjut:Pendahuluan
Penggunaan
Persiapan Pelatihan
Modul Pelatihan
Modul 1
Modul 2
Modul 3
Modul 4
Modul 5
Modul 6
Modul 7
Modul 8
Modul 9
Modul 10
Modul 11
Modul 12
Modul 13
Modul 14
Modul 15
Modul 16
Modul 17
Modul 18
Modul 19
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 7 : Prinsip-Prinsip
Dasar Memfasilitasi
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menjelaskan latar belakang, pengertian dan tujuan memfasilitasi
(memandu)
Menguraikan nilai-nilai dalam memfasilitasi (memandu) pelatihan
atau pertemuan
Menjelaskan fungsi dan peranan serta etika fasilitator (pemandu)
dalam pelatihan
Waktu yang dibutuhkan :60 Menit
Ringkasan materi :Dalam pelatihan konvensional (paedagogi)
peranan pelatih sangat dominan dan lebih banyak bersifat "memberi,
menyampaikan ilmu pengetahuan kepada muridnya" atau bersifat
"transmittal". Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan "asumsi"
yang ada. Tentu saja hal ini juga mempunyai implikasi terhadap
proses belajar yang terjadi. Proses ini sering disebut dengan
"memfasilitasi" yang membutuhkan strategi dan teknik berbeda dengan
pendekatan pelatihan konvensional. Demikian juga peran yang harus
diemban oleh pihak yang memfasilitasi, yaitu fasilitator, baik
dalam memilih, menentukan dan menetapkan metoda, materi, hubungan
fasilitator dan peserta pelatihan serta aspek evaluasi yang perlu
dilakukan dalam pelatihan. Untuk itu ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam memfasilitasi suatu pelatihan.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 9 : "Memfasilitasi (Memandu)"
Transparansi 10 : "Nilai-nilai dalam Memfasilitasi"
Transparansi 11 : "Etika Fasilitator"
Poster Tunggal Terbuka
Bagi Peserta :
Hand Out 1 : Pengertian Memfasilitasi (Memandu)
Hand Out 2 : Nilai-nilai Dalam Memfasilitasi
Hand Out 3 : Etika fasilitator
Pengaturan tempat :Tempat pelatihan disusun dalam bentuk
"Breaking Group"Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang Modul sebelumnya, khususnya Modul 5 dan
kaitkan dengan Tujuan Modul ini. Jelaskan secara singkat beberapa
implikasi yang muncul dari asumsi dasar Andragogis.
2. Tunjukkan dan letakkan berbagai poster tunggal di lantai,
kemudian mintalah kepada peserta untuk memilih "poster yang paling
disukai" (Bilamana ada satu poster dipilih lebih dari satu orang,
jadikan satu kelompok). Berikan kesempatan bagi mereka untuk
mengamati "Makna Poster Tunggal" tersebut.
3. Ajukan pertanyaan: Poster tunggal manakah yang menggambarkan
memfasilitasi, Nilai-nilai dalam memfasilitasi dan Etika
Fasilitator serta Mengapa Anda Tertarik dan Memilih Poster Tersebut
?"
4. Kemudian mintalah peserta untuk menuliskan alasan memilih
poster tunggal tersebut pada kertas "Metaplan". Mintalah peserta
untuk menempelkan "metaplan" tersebut pada tempat yang telah
disediakan dan memberikan penjelasan seperlunya.
5. Mintalah seorang peserta untuk merangkum hasil diskusi modul
ini berdasarkan hasil diskusi pleno yang mencakup :
Pengertian Memfasilitasi
Nilai-nilai Dalam Memfasilitasi
Etika Fasilitator
6. Berdasarkan hasil rangkuman tersebut, lakukan penegasan yang
diperlukan dengan menayangkan transparansi 9 " Memfasilitasi
(Memandu)", Transparansi 10 "Nilai Nilai Dalam Memfasilitasi" serta
Transparansi 11 "Etika Fasilitator".
Ringkasan hasil yang diharapkan :Membantu belajar untuk belajar,
mempermudah proses belajar, mendorong terjadinya proses
belajar.
Demokrasi, Tanggung Jawab, Kerjasama, Kesetaraan, Kejujuran
Posisi yang sederajat antara fasilitator dengan peserta
Penggunaan berbagai teknik partisipatif dengan tujuan untuk
proses pembelajaran
Tidak ada standard external tentang fasilitator
Keterikatan emosional
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 8 : Langkah-Langkah
Mempersiapkan Pelatihan
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan sesi ini peserta mampu untuk :
Menjelaskan dan menguraikan Unsur Pokok Pelatihan dan kaitan
antar unsur pokok pelatihan.
Menjelaskan dan menguraikan langkah-langkah pokok mempersiapkan
pelatihan partisipatif.
Menguraikan, menganalisis dan menjabarkan berbagai faktor yang
perlu dipertimbangkan dalam setiap langkah mempersiapkan pelatihan
partisipatif.
Menerapkan langkah-langkah mempersiapkan pelatihan partisipatif
dalam kegiatan pelatihan.
Waktu yang dibutuhkan :180 Menit
Ringkasan materi :Dalam pelatihan, terkandung berbagai unsur
penting yang saling terkait dan saling mempengaruhi. Unsur-unsur
pokok tersebut meliputi : Tujuan, Isi / Materi Pembahasan, Metoda
dan Media, Pelatih atau Fasilitator, Peserta dan Evaluasi
Pelatihan. Untuk mengurai dan menjabarkan masing-masing unsur
tersebut diperlukan beberapa langkah dasar sebagai suatu
persyaratan mutlak yang harus ditempuh dalam merancang,
mempersiapkan dan melakukan suatu pelatihan. Hal ini penting,
mengingat bahwa tidak jarang orang menyelenggarakan suatu pelatihan
mengabaikan "langkah pokok" tersebut sehingga pelatihan yang
dilakukan berjalan seadanya. Langkah-langkah pokok tersebut harus
dimulai dari penjajagan kebutuhan dan tingkat kebutuhan, perumusan
tujuan, penentuan materi pelatihan, penetapan metoda dan media,
pemilihan fasilitator atau pelatih, penentuan peserta dan evaluasi
pelatihan.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Tugas Kelompok
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 12 : "Unsur-Unsur dalam Proses Pelatihan (Bintang
Pelatihan)"
Transparansi 13 : "Mempersiapkan Pelatihan Partisipatif"
Bagi peserta :
Hand Out : Foto Copy "Bintang Pelatihan"
Hand Out : Foto Copy "Langkah-langkah Pokok Mempersiapkan
Pelatihan"
Pengaturan tempat :
Tempat duduk dan meja diatur dan disusun dalam Bentuk "U"
Sediakan meja dan kursi serta perlengkapan tulis-menulis untuk
diskusi kelompok
Langkah-langkah (proses) :
1. Jelaskan secara singkat Tujuan Modul VIII dan lakukan kaji
ulang (review) terhadap hasil diskusi Modul 4 dan Modul 5 (Gunakan
Flipchart yang sudah ada) dengan mengajukan pertanyaan "Unsur-unsur
Penting Apa Saja yang Terkandung Dalam Suatu Pelatihan ?" Kemudian
mintalah setiap peserta menuliskan pada kertas "Metaplan"
jawabannya. (Satu Unsur Satu Metaplan).
2. Mintalah setiap peserta untuk menempelkan di tempat yang
disediakan sambil menjelaskan "sumbang saran yang diberikan"
seperlunya.
3. Mintalah seorang peserta untuk memandu proses diskusi
"unsur-unsur pokok dalam pelatihan" hingga diperoleh kesepakatan
bersama berdasarkan pada unsur-unsur sebagai berikut :
Tujuan Pelatihan
Materi / Isi / Konten Pelatihan
Metoda dan Media
Peserta pelatihan
Fasilitator / Pelatih Pelatihan
Evaluasi Pelatihan
4. Tayangkan Transparansi 12 "Bintang Pelatihan" dan jelaskan
secara singkat dengan mengacu pada hasil diskusi pleno (Tambahkan
bila perlu).
5. Mintalah peserta untuk membentuk kelompok dengan anggota 5-6
orang untuk mendiskusikan topik sebagai berikut : "Langkah-langkah
Pokok Apa saja yang perlu ditempuh untuk menentukan Tujuan, Isi /
Konten / Materi Pelatihan, Metoda dan Media, Fasilitator / Pelatih
dalam suatu pelatihan?" Tuliskan hasilnya pada kertas Metaplan
(Satu langkah satu kertas Metaplan).
6. Mintalah wakil kelompok untuk mempresentasikan "Hasil Diskusi
Kelompok" dalam diskusi pleno sehingga diperoleh rangkuman yang
disepakati semua pihak.
7. Berikan rangkuman seperlunya terhadap hasil diskusi pleno dan
bandingkan dengan Transparansi 13 "Mempersiapkan Pelatihan
Partisipatif". Sebagai penutup Modul ini.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Adanya kesimpulan tentang unsur pokok dalam suatu pelatihan yang
terdiri dari Tujuan, Isi / Konten / Materi, Metoda dan Media,
Pelatih, Peserta dan Evaluasi Pelatihan.
Disimpulkannya beberapa langkah pokok dalam mempersiapkan
pelatihan yang sangat fundamental yaitu mulai dari penjajagan
kebutuhan pelatihan, penentuan tujuan (Pengetahuan, Ketrampilan dan
Sikap), penentuan isi / konten / materi, penentuan metoda dan
media, dan evaluasi pelatihan.
Langkah-langkah mempersiapkan pelatihan yang sifatnya "hardware"
seringkali muncul, antara lain penyediaan dana, penentuan dan
persiapan tempat, pembentukan panitia, dan mempersiapkan
undangan.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 9 : Pengantar Teknik
dan Proses Memfasilitasi Pelatihan
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan Modul ini peserta mampu untuk
:
Mengidentifikasi beberapa tahapan dalam proses memfasilitasi
suatu pelatihan partisipatif.
Mengidentifikasi berbagai metoda dan teknik yang dapat
dipergunakan dalam memfasilitasi suatu pelatihan.
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit
Ringkasan materi :Dalam memfasilitasi sebuah pelatihan ternyata
ada dua hal penting yang perlu diperhatikan oleh seorang
fasilitator, yaitu Isi / Konten dan Proses. Isi / konten atau
materi pembahasan yang sedang ditangani, dikelola atau dipelajari,
didiskusikan dan dibahas bersama. Sedangkan proses yaitu bagaimana
langkah-langkah atau caranya seluruh peserta pelatihan melakukan
interaksi belajar, membahas suatu "isi / konten". Secara umum alur
proses pelatihan, terutama pelatihan partisipatif, yang ditempuh
meliputi beberapa tahap, yaitu meliputi, tahap pendahuluan dan
pengantar pelatihan, batang tubuh pelatihan, dan tahap penutup dan
evaluasi pelatihan.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :Transparansi
14 : "Alur Proses Pelatihan"
Bagi peserta :Hand Out : Foto Copy " Alur Proses Pelatihan
".
Pengaturan tempat :
Tempat duduk dan meja disusun dalam bentuk "U".
Sediakan tempat duduk dan kelengkapannya untuk diskusi
kelompok
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang (review) secara singkat hasil-hasil yang
telah dicapai dalam Modul VIII kemudian jelaskan secara singkat
"Tujuan Modul IX".
2. Mintalah peserta untuk membentuk kelompok dengan anggota 5-6
orang untuk mengkaji kembali kegiatan apa saja yang telah dilalui
selama pelatihan ini, dengan mengajukan pertanyaan :
Kegiatan apa saja yang telah ditempuh selama pelatihan ini
berlangsung (mulai dari hari pertama sampai dengan hari ini) ?
Metoda dan Teknik apa saja yang telah dipergunakan dan
dipergunakan oleh Fasilitator untuk memproses kegiatan selama ini
?
Hasil atau keluaran apa saja yang telah diperoleh selama ini
(mulai dari hari pertama sampai dengan saat ini) ?
3. Mintalah wakil dari setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusi kelompoknya. Mintalah satu orang peserta untuk
memandu diskusi pleno hingga diperoleh rangkuman yang disepakati
semua pihak. Fasilitator "Menulis Ulang dan Mempertegas Tujuan
Pelatihan / Lokakarya".
4. Berdasarkan Hasil Diskusi Pleno tersebut di atas, buatlah
rangkuman dengan menyajikan Transparansi 14 "Alur Proses Pelatihan"
sebagai penutup modul ini.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Alur proses pelatihan mulai dari Tahap Pendahuluan dan
Pengantar, Batang Tubuh Pelatihan (Pembahasan Materi / Isi) dan
Tahap Penutup
Metoda yang telah digunakan mulai dari hari pertama sampai
dengan saat ini antara lain meliputi : Ceramah, Curah Pendapat,
Diskusi Kelompok, Diskusi Pleno, Kelompok Nominal.
Teknik-teknik yang telah diterapkan antara lain Teknik Bertanya,
Teknik Memimpin Diskusi, Teknik Merangkum dan lain sebagainya.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 10 : Metoda
Pelatihan
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Mengidentifikasi berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan
dalam menentukan Metoda Pelatihan
Mempertimbangkan efektifitas dan efisiensi penentuan dan
pemilihan metoda pelatihan
Menjelaskan dan menguraikan berbagai jenis metoda pelatihan yang
dapat dimanfaatkan
Waktu yang dibutuhkan :180 Menit
Ringkasan materi :Sebagaimana telah dibahas dalam Modul 5
"beberapa implikasi dalam praktek", strategi dan teknik pendekatan
pelatihan andragogis (partisipatif) jauh berbeda dengan pendekatan
pelatihan Paedagogis. Ini merupakan salah satu faktor yang perlu
dipertimbangkan dalam penentuan dan penetapan metoda pelatihan.
Faktor lain adalah Tujuan pelatihan, baik kedalaman tujuan maupun
jenis tujuan yang ingin dicapai, faktor materi yang mengarah kepada
tujuan, dan juga faktor evaluasi pelatihannya. Sebagai pelatih atau
fasilitator, diharapkan bahwa metoda dan teknik yang dipergunakan
adalah metoda dan teknik yang bersifat partisipatif dan sejauh
mungkin menghindari "proses transmisi" dari Guru kepada Murid.
Metoda :
Simulasi
Curah Pendapat
Ceramah
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 12 : " Unsur-Unsur dalam Proses Pelatihan"
Transparansi 15a, 15b, 15c & 15d : " Macam-macam Metoda
Pelatihan"
Flipchart Hasil Diskusi Modul 8
Pengaturan tempat :Tempat duduk dan meja di atur dalam bentuk
"Kelas Konvensional"
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan Simulasi seolah-olah bertindak sebagai guru dalam
kelas konvensional. Jelaskan secara singkat "Tujuan Modul" ini
kemudian lanjutkan menjelaskan Transparansi 12 : "Bintang
Pelatihan" tanpa memberi kesempatan kepada peserta.
2. Lakukan Ceramah untuk menjelaskan berbagai metoda pelatihan
dengan menggunakan Transparansi 15 : "Macam-macam Metoda Pelatihan"
(Biarkan peserta hanya mendengarkan saja. Hentikan sebentar,
kemudian berikan kesempatan kepada 2 peserta untuk mengajukan
pertanyaan. Kemudian lanjutkan ceramah anda).
3. Setelah peserta tampak bosan. Berhentilah. Ajukan pertanyaan
kepada peserta :
"Bagaimana perasaan anda dengan metoda yang saya pergunakan
tadi?".
"Bagaimana suasana yang tercipta dengan metoda yang saya
pergunakan tadi ?"
"Bagaimana hubungan yang tercipta antara fasilitator dengan
peserta pelatihan ?"
4. Mintalah setiap peserta untuk menuliskan jawaban ketiga
pertanyaan tersebut pada kertas metaplan dengan warna yang berbeda
. Mintalah mereka untuk menempelkan metaplan tersebut pada kategori
(warna yang sama) yang sejenis, dan menjelaskan seperlunya.
5. Mintalah seorang peserta untuk memandu diskusi pleno hingga
diperoleh kesepakatan bersama terhadap "dampak" penggunaan metoda
pelatihan.
6. Berdasarkan hasil diskusi pleno tersebut di atas, lakukan
sumbang saran melalui pertanyaan reflektif: "Kalau demikian,
faktor-faktor apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan
dan memilih metoda pelatihan?"
7. Catatlah seluruh sumbang saran peserta pada flipchart yang
ada kemudian berikan komentar seperlunya dengan mengacu kepada
faktor dasar sebagai berikut :
Faktor Tujuan Pelatihan (Kedalaman & Jenis Tujuan)
Faktor Isi / Konten / Materi Pembahasan
Faktor Peserta
Faktor Pelatih
Faktor Evaluasi
8. Sebagai penutup, tayangkan kembali Transparansi 12 "Bintang
Pelatihan" untuk mempertegas kaitan antar faktor dalam pelatihan.
Faktor inti adalah Tujuan Pelatihan.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Timbulnya perasaan tidak senang karena peserta merasa digurui
dan diceramahi sehingga tidak terjadi proses komunikasi timbal
balik.
Adanya suasana yang tidak kondusif karena peserta tidak diberi
kesempatan untuk secara aktif terlibat dalam pelatihan atau proses
pembelajaran.
Hubungan yang terjadi bersifat satu arah karena fasilitator
menggunakan metoda ceramah dan tanya jawab.
Identifikasi berbagai faktor yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan dan memilih penggunaan metoda pelatihan dalam suatu
kegiatan pelatihan tertentu.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 11 : Media
Pelatihan
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan Modul ini peserta mampu untuk
:
Menjelaskan dan menguraikan berbagai jenis dan tujuan penggunaan
media pelatihan
Beberapa persyaratan dasar pemilihan dan penentuan media
pelatihan dalam pelatihan partisipatif
Waktu yang dibutuhkan :60 Menit
Ringkasan materi :Salah satu alat bantu untuk mempermudah proses
belajar untuk mencapai tujuan adalah "Media Pelatihan". Berbagai
jenis media pelatihan dapat dipergunakan dalam satu pelatihan, baik
yang bersifat visual maupun audio atau bersifat audio visual. Namun
demikian, dalam pelatihan partisipatif, media pelatihan yang
dipergunakan berbeda dengan media pelatihan yang dipergunakan untuk
pelatihan konvensional (Paedagogis). Media pelatihan yang tepat
untuk pelatihan partisipatif adalah media yang mampu merangsang dan
mendorong timbulnya pemikiran kritis sebagai langkah untuk diskusi
lebih jauh. Media pelatihan partisipatif hendaknya tidak bersifat
instruksional, namun mengikuti Siklus Belajar Berdasarkan
Pengalaman.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 12 : " Bintang Pelatihan "
Transparansi 16 : " Jenis-Jenis Media Pelatihan "
Transparansi 17 : " Persyaratan Media Pelatihan
Partisipatif"
Pengaturan tempat :Tempat duduk disusun dan diatur dalam bentuk
"U"
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang Modul VIII terutama tentang Unsur-unsur
Pokok Pelatihan dengan menayangkan transparansi 12 "Bintang
Pelatihan" dan jelaskan secara singkat kaitkan dengan "Tujuan
Modul".
2. Lakukan sumbang saran peserta dengan mengajukan pertanyaan :
"Media Pelatihan Apa saja yang telah dipergunakan dalam pelatihan
sekarang ini ?." Catatlah seluruh sumbang saran yang disampaikan
peserta.
3. Lakukan kategorisasi terhadap isi sumbang saran tentang media
pelatihan berdasarkan jenis-jenis media sebagai berikut :
Media Visual Dua Dimensi Tidak Transparan
Media Visual Dua Dimensi Yang Transparan
Media Visual Tiga Dimensi
Media Audio
Media Audio Visual
4. Mintalah peserta untuk membentuk 5 kelompok untuk
mendiskusikan topik sebagai berikut ini :
"Kekuatan dan Kelemahan dari 5 Jenis Media Tersebut Diatas".
"Apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan media
pelatihan dalam pelatihan partisipatif ?".
5. Mintalah masing-masing kelompok untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya melalui "Bursa Informasi" secara bergiliran
mendatangi "tempat masing-masing kelompok bekerja".
6. Mintalah satu orang peserta untuk memandu diskusi dan membuat
rangkuman yang disepakati semua pihak berdasarkan hasil-hasil
diskusi kelompok.
7. Lakukan penutupan modul ini dengan memberikan berbagai
penegasan seperlunya dengan menayangkan transparansi 16
"Jenis-jenis Media Pelatihan" dan transparansi 17 "Persyaratan
Media Pelatihan Partisipatif".
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Adanya berbagai contoh-contoh konkrit berbagai media pelatihan
yang telah dan sedang dipergunakan dalam pelatihan selama ini.
Adanya penggolongan berbagai jenis media pelatihan yang dapat
dipergunakan dalam pelatihan yang terdiri dari :
Media Visual Dua Dimensi Tidak Transparan
Media Visual Dua Dimensi Transparan
Media Visual Tiga Dimensi
Media Audio
Media Audio Visual
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 12 : Evaluasi
Pelatihan
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menjelaskan perbedaan antara evaluasi konvensional (Paedagogis)
dengan evaluasi andragogi (pelatihan partisipatif).
Menguraikan beberapa prinsip-prinsip dasar, tujuan evaluasi
pelatihan andragogi (pelatihan partisipatif).
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit
Ringkasan materi :Sebagaimana telah diungkapkan dalam pembahasan
prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, bahwa salah satu implikasi
yang timbul adalah masalah evaluasi. Evaluasi yang digunakan tentu
akan berbeda dengan evaluasi pelatihan yang menggunakan pendekatan
Paedagogis. Pada dasarnya, evaluasi pendidikan / pelatihan
Paedagogis (Konvensional) lebih menekankan pada pengukuran
pengetahuan yang telah diserap oleh warga belajar setelah
menyelesaikan suatu pelatihan. Sedangkan evaluasi pelatihan
andragogis lebih menekankan perubahan perilaku setelah mengikuti
pelatihan. Dengan demikian maka cara yang ditempuh untuk melakukan
evaluasipun akan berbeda. Pada pelatihan konvensional dilakukan
oleh pengajar, pelatih atau guru. Evaluasi pelatihan andragogis
dilakukan oleh peserta pelatihan itu sendiri (Self Evaluation).
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Bagi fasilitator :
Transparansi 12 : " Bintang Pelatihan "
Transparansi 18 : " Pengertian & Tujuan Evaluasi"
Transparansi 19 : " Perbedaan Evaluasi Paedagogis &
Andragogis"
Foto Copy : Contoh-contoh Formulir Evaluasi Pelatihan
Bagi peserta :Foto Copy : Contoh-contoh Formulir Evaluasi
Pelatihan
Pengaturan tempat :Tempat duduk dan meja di susun dalam bentuk
"U"
Langkah-langkah (Proses) :
1. Lakukan kaji ulang Modul VIII tentang unsur-unsur pokok dalam
suatu pelatihan dengan menayangkan transparansi 12 : "Bintang
Pelatihan" dan kaitkan dengan Tujuan Modul ini.
2. Lakukan curah pendapat dengan mengajukan pertanyaan : "Apa
itu dan Untuk apa Evaluasi Pelatihan ?". Catatlah seluruh curah
pendapat peserta pada kertas flipchart yang tersedia.
3. Buatlah rangkuman curah pendapat berdasarkan kesepakatan
peserta dengan kategori :
Pengertian Evaluasi pelatihan
Tujuan Evaluasi Pelatihan
4. Uraikan secara singkat Beberapa Implikasi Untuk Praktek
(Modul V) dalam pelatihan andragogis atas aspek evaluasi pelatihan
yang ada. Kemudian mintalah peserta untuk membentuk kelompok dengan
jumlah anggota 5 - 6 orang untuk mendiskusikan topik sebagai
berikut : "Apa yang anda ketahui tentang perbedaan Evaluasi
Pelatihan Konvensional (Paedagogis) dengan Evaluasi Pelatihan
Andragogis ?"
5. Mintalah wakil kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi
kelompoknya dan diskusikan hingga diperoleh rangkuman. Kemudian
bandingkan dengan transparansi 19 "Perbedaan Evaluasi Pelatihan
Konvensional (Paedagogis) dengan Evaluasi Pelatihan
Andragogis".
6. Bagikan kepada setiap peserta "Formulir Evaluasi Pelatihan"
yang dapat juga dipergunakan untuk mengevaluasi pelatihan ini
sebagai penutup modul ini.
Ringkasan hasil yang diharapkan :Adanya pengertian dasar tentang
evaluasi pelatihan dan tujuan evaluasi pelatihan, yaitu :
penilaian, pengukuran, perbandingan sebelum dan sesudah. Sedangkan
tujuan evaluasi adalah untuk mengetahui pencapaian kinerja
pelatihan, perubahan pengetahuan akademis, perubahan sikap dan juga
untuk mengetahui perubahan perilaku.Evaluasi konvensional untuk
mengukur perubahan pengetahuan akademis sedangkan evaluasi
pelatihan andragogis untuk mengetahui efektifitas pelatihan dan
perilaku peserta pelatihan.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 13 : Ketrampilan
Memfasilitasi : I - Komunikasi
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menguraikan beberapa prinsip-prinsip dasar dan strategi
komunikasi verbal maupun non verbal yang efektif.
Melakukan komunikasi secara efektif baik secara verbal maupun
non verbal dalam proses memfasilitasi pelatihan.
Waktu yang dibutuhkan :180 Menit
Ringkasan materi :Komunikasi merupakan hal yang paling utama
dalam pelatihan apa saja. Keefektifan seorang fasilitator
tergantung pada kemampuannya untuk berkomunikasi dengan baik.
Kemampuan untuk melakukan komunikasi secara efektif adalah suatu
ketrampilan, dan seperti juga dengan ketrampilan lainnya, paling
baik mendapatkannya melalui praktek dan kritik pribadi. Beberapa
hal yang penting dalam komunikasi adalah kemampuan dan ketrampilan
menyesuaikan diri dengan pendengar, ketrampilan mendengarkan,
memahami berbagai isyarat non verbal dan menguji adanya
asumsi-asumsi dalam berkomunikasi.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 20 : " Menyesuaikan Diri Dengan Pendengar "
Transparansi 21 : " Isyarat Non Verbal Dalam Proses
Memfasilitasi "
Transparansi 22 : " Menguji Asumsi "
Pengaturan tempat :Tempat duduk dan meja di susun dalam bentuk
"U"
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang Modul VIII tentang unsur-unsur pokok dalam
suatu pelatihan dengan menayangkan transparansi 12 "Bintang
Pelatihan", khususnya yang berkaitan dengan fasilitator &
Peserta dan kaitkan dengan Tujuan Modul ini.
2. Lakukan curah pendapat dengan mengajukan pertanyaan :
"Ketrampilan dasar apa yang sangat mutlak harus dimiliki seorang
fasilitator untuk memandu pelatihan ?". Catatlah seluruh curah
pendapat peserta pada kertas flipchart yang tersedia. Kemudian
buatlah rangkuman curah pendapat berdasarkan kesepakatan
peserta.
3. Lakukan beberapa penegasan seperlunya tentang berbagai
ketrampilan hasil curah pendapat tersebut di atas.
4. Tayangkan Transparansi 20, 21 dan 22 bilamana diperlukan
untuk membuat penegasan pembahasan.
Ringkasan hasil yang diharapkan :Adanya daftar berbagai
ketrampilan dasar yang harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang
fasilitator berdasarkan hasil curah pendapat peserta, antara lain
meliputi :
Kemampuan untuk menguasai materi / isi pelatihan
Ketrampilan berkomunikasi
Ketrampilan merangkum
Ketrampilan menggunakan metoda
Ketrampilan memimpin diskusi
Ketrampilan mengajukan pertanyaanKetrampilan dasar dan mutlak
sebagai fasilitator / pemandu adalah "komunikasi"
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 14 : Ketrampilan
Memfasilitasi : II - Memberikan Umpan Balik(untuk
lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menjelaskan beberapa prinsip dalam memberikan umpan balik dengan
baik guna membangun komunikasi yang efektif dalam proses
pelatihan
Menerapkan beberapa prinsip memberikan umpan balik dengan baik
guna membangun komunikasi yang efektif dalam proses pelatihan.
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit
Ringkasan materi :Salah satu cara untuk membangun komunikasi
yang efektif dalam proses pelatihan adalah memberikan dan
memintakan umpan balik. Hal ini penting karena, hubungan dalam
komunikasi dan hubungan interpersonal terbangun berdasarkan asumsi
yang dibangun oleh masing-masing pihak satu sama lain.
Kadang-kadang asumsi-asumsi tersebut benar adanya, tetapi
seringkali hanya sebagian saja yang benar, atau bahkan
keseluruhannya tidak benar. Salah satu cara untuk menguji asumsi
adalah memberikan dan meminta umpan balik. Umpan balik ini akan
memberikan dan menjernihkan adanya asumsi tersebut di atas,
sehingga komunikasi dapat berjalan dengan efektif.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 23 "Tujuan Memberi dan Meminta Umpan Balik"
Transparansi 24 "Beberapa Prinsip Memberi & meminta Umpan
Balik"
Transparansi 25 "Pola dan Cara Bicara"
Pengaturan tempat :Tempat duduk dan meja di susun dalam bentuk
"U"
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang Hasil-hasil Curah Pendapat dari Modul XIII
tentang Ketrampilan Dasar Fasilitator dan kaitkan dengan Tujuan
Modul ini.
2. Lakukan curah pendapat dengan mengajukan pertanyaan "Apa yang
perlu dilakukan oleh fasilitator untuk memperoleh kesamaan persepsi
dan menghilangkan asumsi yang berbeda ? Catatlah seluruh curah
pendapat peserta pada kertas flipchart yang tersedia. Buatlah
rangkuman curah pendapat berdasarkan
3. Berikan penjelasan dan penegasan seperlunya hasil-hasil curah
pendapat tersebut di atas dengan mengaitkannya pada tujuan modul
ini.
4. Tayangkan Transparansi 23, 24 dan 25 bilamana diperlukan
untuk mempertegas pembahasan.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Inventarisasi berbagai cara yang dapat ditempuh untuk memperoleh
kesamaan persepsi dan menghilangkan adanya perbedaan asumsi antara
peserta dengan fasilitator.
Inventarisasi berbagai persyaratan di dalam melakukan kegiatan
memberi dan meminta umpan balik
Informasi lebih lanjut:Pendahuluan
Penggunaan
Persiapan Pelatihan
Modul Pelatihan
Modul 1
Modul 2
Modul 3
Modul 4
Modul 5
Modul 6
Modul 7
Modul 8
Modul 9
Modul 10
Modul 11
Modul 12
Modul 13
Modul 14
Modul 15
Modul 16
Modul 17
Modul 18
Modul 19
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 15 : Ketrampilan
Memfasilitasi : III - Menyusun & Mengajukan Pertanyaan
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menjelaskan latar belakang pentingnya kemampuan dan ketrampilan
menyusun dan mengajukan pertanyaan
Menguraikan beberapa prinsip-prinsip dasar dalam menyusun dan
mengajukan pertanyaan
Menjelaskan berbagai jenis pertanyaan yang dapat dipergunakan
dalam memfasilitasi pelatihan
Menerapkan beberapa prinsip dasar menyusun dan mengajukan
pertanyaan dalam memfasilitasi pelatihan.
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit
Ringkasan materi :Kemampuan seorang fasilitator (pemandu)
pelatihan untuk menyusun dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan dalam
suatu kegiatan pelatihan tampaknya dipandang sebagai suatu
ketrampilan yang tidak penting. Justru ketrampilan inilah yang
paling utama dan mutlak harus dimiliki dan dikuasai oleh seorang
pemandu. Karena hakekat dan fungsi seorang pemandu latihan dalam
konsep pelatihan partisipatif dan andragogis adalah sebagai
"fasilitator". Tidak jarang ditemukan dan ini merupakan kelemahan
umum yang ditemui dalam banyak pelatihan. Proses belajar terhenti
atau bahkan salah arah hanya karena pemandu mengajukan pertanyaan
yang tidak tepat pada saat dan cara yang tidak tepat pula. Sebagai
pemandu, dia akan mengajukan banyak pertanyaan dalam proses
pelatihan untuk menstimulasi diskusi, menganalisis suatu pelatihan
dan mengevlauasi pelatihan. Sehubungan dengan hal itu, maka ada
beberapa hal yang berkaitan dengan ketrampilan menyusun dan
mengajukan pertanyaan yang perlu dikuasai, antara lain meliputi
prinsip-prinsip penyusunan dan pengajuan pertanyaan, berbagai jenis
pertanyaan dan teknik atau pola mengajukan pertanyaan
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 26 : "Latar Belakang Ketrampilan Bertanya "
Transparansi 27 : "Persyaratan Dalam Menyusun & Mengajukan
Pertanyaan"
Transparansi 28 : " Berbagai Jenis Pertanyaan "
Transparansi 29 : " Cara Mengajukan Pertanyaan "
Pengaturan tempat :Tempat duduk dan meja di susun dalam bentuk
"U"
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang Hasil-hasil Curah Pendapat dari Modul XIII
tentang Ketrampilan Dasar Fasilitator dan kaitkan dengan Tujuan
Modul ini.
2. Mintalah peserta untuk membantu 4 kelompok untuk
mendiskusikan topik sebagai berikut :
Kelompok 1 : "Mengapa ketrampilan bertanya diperlukan oleh
fasilitator?".
Kelompok 2 : "Persyaratan apa untuk menyusun dan mengajukan
pertanyaan dengan baik ?"
Kelompok 3 : " Sebutkan dan jelaskan berbagai jenis pertanyaan
yang anda ketahui ?".
Kelompok 4 : "Bagaimana Cara yang baik untuk mengajukan
pertanyaan?".
3. Mintalah wakil kelompok untuk menyajikan hasil diskusi
kelompoknya dan mintalah satu orang peserta untuk memandu diskusi
pleno sehingga diperoleh rangkuman.
4. Berikan penjelasan dan penegasan seperlunya hasil-hasil curah
pendapat tersebut di atas dengan mengaitkannya pada tujuan modul
ini. Kemudian tayangkan Transparansi 23, 24 dan 25 bilamana
diperlukan untuk mempertegas pembahasan sebagai penutup modul
ini.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Ketrampilan serta teknik menyusun dan mengajukan pertanyaan.
Inventarisasi berbagai persyaratan yang diperlukan oleh
fasilitator untuk menyusun dan mengajukan pertanyaan.
Inventarisasi berbagai jenis pertanyaan yang dapat dipergunakan
oleh fasilitator untuk menyusun dan mengajukan pertanyaan dengan
segala kemungkinan yang timbul dari penggunaan berbagai jenis
pertanyaan yang ada.
Identifikasi berbagai cara yang efektif di dalam menyusun dan
mengajukan pertanyaan sehingga dapat mencapai tujuan yang
diharapkan.
Informasi lebih lanjut:Pendahuluan
Penggunaan
Persiapan Pelatihan
Modul Pelatihan
Modul 1
Modul 2
Modul 3
Modul 4
Modul 5
Modul 6
Modul 7
Modul 8
Modul 9
Modul 10
Modul 11
Modul 12
Modul 13
Modul 14
Modul 15
Modul 16
Modul 17
Modul 18
Modul 19
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 16 : Ketrampilan
Memfasilitasi : IV - Memfasilitasi Diskusi
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menjelaskan perbedaan antara evaluasi konvensional (Paedagogis)
dengan evaluasi andragogi (pelatihan partisipatif).
Menguraikan beberapa prinsip-prinsip dasar, tujuan evaluasi
pelatihan andragogi (pelatihan partisipatif).
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit
Ringkasan materi :Sebagaimana telah diungkapkan dalam pembahasan
prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa, bahwa salah satu implikasi
yang timbul adalah masalah evaluasi. Evaluasi yang digunakan tentu
akan berbeda dengan evaluasi pelatihan yang menggunakan pendekatan
Paedagogis. Pada dasarnya, evaluasi pendidikan / pelatihan
Paedagogis (Konvensional) lebih menekankan pada pengukuran
pengetahuan yang telah diserap oleh warga belajar setelah
menyelesaikan suatu pelatihan. Sedangkan evaluasi pelatihan
andragogis lebih menekankan perubahan perilaku setelah mengikuti
pelatihan. Dengan demikian maka cara yang ditempuh untuk melakukan
evaluasipun akan berbeda. Pada pelatihan konvensional dilakukan
oleh pengajar, pelatih atau guru. Evaluasi pelatihan andragogis
dilakukan oleh peserta pelatihan itu sendiri (Self Evaluation).
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 30 : "Membuat Diskusi Berjalan"
Transparansi 31 : "Memfasilitasi Diskusi "
Pengaturan tempat :Tempat duduk dan meja disusun dalam bentuk
"U"
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang Hasil-hasil Curah Pendapat dari Modul XIII
tentang Ketrampilan Dasar Fasilitator dan kaitkan dengan Tujuan
Modul ini.
2. Kemudian lakukan review (kaji ulang) dan jelaskan secara
singkat bahwa salah satu metoda pelatihan yang ada adalah Metoda
Diskusi (Lihat Modul X "Metoda Pelatihan)
3. Mintalah peserta untuk membentuk diskusi kelompok dengan
jumlah anggota 5-6 orang / kelompok untuk mendiskusikan topik
sebagai berikut :
"Apa saja yang dilakukan oleh fasilitator untuk memulai diskusi
(diskusi kelompok) agar dapat berjalan dengan baik ?"
"Apa yang perlu diperhatikan oleh fasilitator di dalam
memfasilitasi diskusi?"
4. Mintalah wakil kelompok untuk menyajikan hasil diskusi
kelompoknya dan mintalah satu orang peserta untuk memandu diskusi
pleno sehingga diperoleh rangkuman.
5. Berikan penjelasan dan penegasan seperlunya hasil-hasil curah
pendapat tersebut di atas dengan mengaitkannya pada tujuan modul
ini. Kemudian tayangkan Transparansi 30 dan 31 bilamana diperlukan
untuk mempertegas pembahasan sebagai penutup modul ini.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Identifikasi berbagai peran yang perlu dilakukan oleh
fasilitator di dalam membantu diskusi kelompok untuk memulai dan
menjalankan diskusi kelompok dengan baik sehingga diskusi dapat
mencapai hasil yang diharapkan.
Inventarisasi berbagai aspek yang perlu diperhatikan dalam
memfasilitasi suatu diskusi dalam pelatihan.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 17 : Ketrampilan
Memfasilitasi : V - Teknik Memfasilitasi Secara Tim
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menguraikan dan menjelaskan berbagai model memfasilitasi dan
berbagai kelebihan dan kelemahannya.
Mempraktekkan berbagai prinsip dan ketrampilan memfasilitasi
pelatihan secara partisipatif team.
Waktu yang dibutuhkan :120 Menit
Ringkasan materi :Memfasilitasi atau memandu pelatihan bukanlah
tugas yang hanya dapat dilakukan oleh seorang saja. Pada
kenyataannya, sangat disarankan untuk mempunyai dua atau tiga orang
fasilitator bilamana memungkinkan. Memfasilitasi atau memandu
secara tim mempunyai banyak keuntungan. Dua orang fasilitator dapat
menjalankan peranan peranan yang berbeda di dalam proses pelatihan
sehingga dapat saling membantu satu sama lain dan memberikan
pelayanan lebih baik kepada peserta pelatihan. Hal ini penting
karena fasilitator mempunyai latar belakang yang berbeda dan
perspektif yang berlainan, sehingga mempunyai kemampuan-kemampuan
yang berbeda yang dapat memberikan tanggapan dan pandangan yang
berbeda yang saling melengkapi. Namun demikian, perlu pula
dipertimbangkan beberapa kelemahan yang mungkin timbul dengan
adanya team fasilitator ini.
Metoda :
Curah Pendapat
Ceramah
Diskusi Pleno
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Transparansi 32 : " Kelebihan & Kekurangan Memfasilitasi
Secara Team "
Transparansi 33a & 33b : " Tiga Model Memfasilitasi Secara
Team"
Pengaturan tempat :Tempat duduk dan meja di susun dalam bentuk
"U"
Langkah-langkah (proses) :
1. Lakukan kaji ulang Hasil-hasil Curah Pendapat dari Modul XIII
tentang Ketrampilan Dasar Fasilitator dan kaitkan dengan Tujuan
Modul ini.
2. Jelaskan beberapa Model Memfasilitasi suatu pelatihan yang
dapat dipilih oleh fasilitator
3. Mintalah peserta untuk membentuk diskusi kelompok dengan
jumlah anggota 5-6 orang / kelompok untuk mendiskusikan topik
sebagai berikut :
Kelebihan dan kekurangan memfasilitasi pelatihan secara team
Langkah-langkah yang perlu ditempuh untuk mengurangi kelemahan
memfasilitasi pelatihan secara team.
4. Mintalah wakil kelompok untuk menyajikan hasil diskusi
kelompoknya dan mintalah satu orang peserta untuk memandu diskusi
pleno sehingga diperoleh rangkuman.
5. Berikan penjelasan dan penegasan seperlunya hasil-hasil curah
pendapat tersebut di atas dengan mengaitkannya pada tujuan modul
ini. Kemudian tayangkan Transparansi 32 dan 33 bilamana diperlukan
untuk mempertegas pembahasan sebagai penutup modul ini.
Ringkasan hasil yang diharapkan :Adanya beberapa model dalam
memfasilitasi suatu kegiatan pelatihan secara team yang dapat
dimanfaatkan oleh peserta pelatihan, yaitu antara lain: Fasilitator
- Juru Catat; Divisi Peranan Proses - Muatan; Aktif-Pasif.
Ada alternatif model lain, yaitu : "Model Bertinju", "Model
Estafet" dan "Model Balap Sepeda".
Inventarisasi berbagai kelebihan dan kelemahan memfasilitasi
pelatihan secara team
Inventarisasi berbagai langkah yang diperlukan untuk mengurangi
berbagai kelemahan dalam memfasilitasi pelatihan secara team.
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 18 : Praktek
Memfasilitasi
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Mempraktekkan berbagai ketrampilan memfasilitasi
Memperoleh umpan balik proses memfasilitasi
Waktu yang dibutuhkan :960 Menit (16 Jam)
Ringkasan materi :Pada hakekatnya, memfasilitasi pelatihan
merupakan sebuah perbuatan yang kompleks, yang memadukan sejumlah
ketrampilan untuk membantu dan mendorong terjadinya proses belajar
secara mandiri. Keterpaduan berbagai ketrampilan yang dilandasi
oleh seperangkat teori serta dipengaruhi seluruh komponen
pembelajaran, yaitu tujuan yang ingin dicapai, fasilitas dan
lingkungan belajar, pemanfaatan metoda dan media serta fasilitator
itu sendiri dalam arti kualifikasi serta wawasan tentang diri dalam
misinya sebagai fasilitator. Memfasilitasi pelatihan adalah
kegiatan yang mengandung secara serempak unsur-unsur teknologi,
ilmu, seni dan nilai. Selain itu, ketrampilan memfasilitasi yang
menterpadukan semua unsur-unsur di atas dapat dipilah-pilahkan
menjadi berbagai macam ketrampilan, antara lain mencakup
ketrampilan mengajukan pertanyaan, memberikan penguatan /
penegasan, mengadakan variasi memfasilitasi, membimbing diskusi,
mengatur irama dan kondisi belajar, membimbing kelompok, dan lain
sebagainya. Ketrampilan-ketrampilan tersebut hanya dapat
ditingkatkan melalui praktek.
Metoda :Praktek (Micro Learning/Teaching)
Materi / bahan yang dibutuhkan :Sediakan berbagai Buku Panduan
Pelatihan sejumlah kelompok praktek
Pengaturan ruang kelas :
Tempat duduk dan meja disusun dalam bentuk "U"
Sediakan tempat untuk diskusi kelompok
Langkah-langkah (proses) :
1. Berikan penjelasan singkat "Ringkasan Materi" Modul ini dan
Tujuan Modul ini. Kemudian mintalah peserta untuk membentuk "Team
Praktek Memfasilitasi" dengan jumlah anggota 2 orang / team.
2. Mintalah masing-masing Team Praktek Memfasilitasi untuk
mempersiapkan "Satu Sesi" untuk mempraktekkan memfasilitasi dalam
bentuk Micro Teaching dari berbagai "Buku Panduan Pelatihan" yang
ada.
3. Berikan waktu secukupnya (30 - 60 menit) bagi "Team Praktek
Memfasilitasi" untuk memfasilitasi pelatihan (Micro Teaching /
Learning)
4. Mintalah "Team Praktek Memfasilitasi" lain untuk menjadi
"Pengamat" untuk memberikan umpan balik. Misalkan, Team 1 sedang
praktek memfasilitasi, maka Team 5 menjadi observer atau pengamat.
Berikan formulir pengamatan untuk dapat diisi oleh team
pengamat.
5. Lakukan diskusi dan berikan umpan balik seperlunya terhadap
Kinerja Team Praktek Memfasilitasi dengan menggunakan "formulir
yang ada".
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Adanya berbagai umpan balik terhadap "Team Praktek
Memfasilitasi" terhadap kelebihan dan kekurangan dalam
memfasilitasi pelatihan.
Adanya berbagai "Tip" yang dapat dimanfaatkan oleh Peserta
pelatihan untuk meningkatkan ketrampilannya dalam memfasilitasi
pelatiha
Memfasilitasi Pelatihan PartisipatifModul 19 : Tindak Lanjut,
Evaluasi dan Penutup
(untuk lampiran/transparansi, lihat dokumen pdf)
Tujuan :Setelah menyelesaikan modul ini peserta mampu untuk
:
Menyusun rencana tindak lanjut dan rencana kerja aksi secara
realistis.
Memberikan umpan balik dan penilaian tentang efektifitas dan
efisiensi pelatihan
Waktu yang dibutuhkan :160 Menit
Ringkasan materi :Tindak lanjut dan Rencana Kerja Aksi merupakan
langkah penting untuk dilakukan sebagai suatu "rencana kegiatan"
untuk menerapkan berbagai pengetahuan dan ketrampilan yang telah
diperoleh selama pelatihan. Selain itu, rencana tindak lanjut ini
dapat pula dipergunakan sebagai "alat" untuk "memantau dan
mengevaluasi" efektifitas pelatihan yang diselenggarakan, sehingga
"Program Pelatihan" tidak hanya "membuang dana" karena ketidak
jelas hasil yang diperoleh. Selain itu, dalam aspek penyelenggaraan
pun perlu diperoleh umpan balik. Hal ini mengingat bahwa "Tiada
gading yang tak retak" demikian pula dalam penyelenggaraan
pelatihan. Untuk itu, umpan balik dan evaluasi pelatihan perlu
dilakukan pada saat akhir pelatihan untuk memperoleh berbagai
masukan, kritikan dan sumbang-saran perbaikan yang diperlukan baik
dari aspek pencapaian tujuan, metodologi, materi yang dibahas,
partisipasi peserta, kemampuan fasilitator dan aspek
penyelenggaraan lainnya. Hal ini penting untuk mengetahui
efektifitas dan efisiensi pelatihan.
Metoda :
Penugasan individual
Penugasan kelompok
Penugasan individu melalui kuesioner yang telah dipersiapkan
oleh fasilitator
Presentasi pleno untuk merangkum hasil yang dicapai
Materi / bahan yang dibutuhkan :Bagi fasilitator :
Kuesioner Evaluasi pelatihan
Daftar Tabulasi
Bagi peserta :
Formulir evaluasi
Formulir Tabel Rekapitulasi Evaluasi Pelatihan
Pengaturan tempat :
Tempat duduk dan meja disusun dalam bentuk "U"
Sediakan tempat untuk diskusi kelompok untuk menyusun Rencana
Tindak Lanjut.
Langkah-langkah (proses) :
1. Jelaskan secara singkat tujuan dan latar belakang modul ini.
Kemudian lakukan kaji ulang terhadap seluruh proses dan isi /
materi / konten pelatihan ini mulai dari Modul 1 sampai dengan
modul 16 dengan menggunakan "Review Harian".
2. Mintalah masing-masing peserta atau kelompok (bilamana
berasal dari instansi atau daerah yang sama) untuk menyusun rencana
tindak lanjut setelah berakhirnya pelatihan ini dengan mengajukan
pertanyaan :
Tindak lanjut "apa" yang perlu saya lakukan setelah latihan /
lokakarya ini?
Bagaimana itu dilakukan ?
Kapan mulai dan kapan selesai ?
Berapa ?Berikan cukup waktu bagi masing-masing peserta untuk
menyelesaikan Rencana Tindak Lanjut (RTL) perorangan tersebut
secukupnya.
3. Mintalah masing-masing peserta untuk menyajikan RTL nya
secara singkat dalam diskusi pleno dan berikan kesempatan untuk
melakukan diskusi.
4. Lanjutkan dengan Evaluasi Pelatihan dengan membagikan Format
Evaluasi, jelaskan dan minta peserta untuk memberikan 'score'.
5. Bagilah peserta menjadi dua kelompok dengan jumlah anggota
yang sama, yaitu kelompok A (sebelah kanan fasilitator) dan
Kelompok B (sebelah kiri fasilitator).
6. Kumpulkan Format Evaluasi yang telah diisi berdasarkan pada
masing-masing kelompok. Berikan format evaluasi kelompok A kepada
kelompok B dan sebaliknya.
7. Mintalah semua peserta untuk melakukan rekapitulasi bersama
peserta dalam format rekap hasil evaluasi. Presentasikan hasil
evaluasi kuantitatif tersebut.
8. Mintalah masing-masing peserta untuk membacakan evaluasi atau
umpan balik dan catatlah semua umpan balik tersebut.
9. Berikan tanggapan seperlunya.
Ringkasan hasil yang diharapkan :
Adanya Rencana Tindak Lanjut Hasil pelatihan yang dapat
dipergunakan sebagai bahan untuk melakukan evaluasi dampak
pelatihan di kemudian hari sesuai dengan interval waktu yang
tertuang dalam RTL tersebut di atas.
Terhimpunnya umpan balik dari peserta terhadap efektifitas dan
efisiensi pelatihan yang dapat dipergunakan sebagai dasar untuk
memperbaiki berbagai kelemahan yang ada dalam penyelenggaraan
pelatihan di kemudian hari.
http://www.deliveri.org/guidelines/training/tm14/tm14_modul19i.htm