MEMBUAT DAFTAR ISI DENGAN MUDAH MS. WORDilmuti.org/wp-content/uploads/2019/03/RobbyAlHamzah_Membuat-Daftar...Microsoft Word, alat yang kita gunakan “bertarung” dalam menulis atau
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Pendahuluan
Definisi umum daftar isi adalah “lembar halaman yang menjadi petunjuk pokok isi buku
beserta nomor halaman” (KBBI V). Daftar isi biasanya diletakkan di bagian preliminer
buku atau naskah karya tulis, dan tepat sebelum halaman isi dimulai. Yang dimaksud
bagian preliminer sendiri adalah bagian pengantar dari isi sebuah buku, yang biasanya
ditandai dengan penomoran halaman khusus—biasanya angka romawi kecil (i, ii, iii,
dst.). Pada dasarnya, daftar isi berfungsi sebagai panduan untuk mencari halaman dari
suatu judul bab atau subbab dari sebuah karya tulis. Panduan ini sangat berguna jika
naskah karya tulis tersebut ukurannya sangat panjang dan dibagi menjadi beberapa bagian
(bab atau subbab) yang integral. Ketika menyusun karya tulis, baik ilmiah maupun fiksi,
tidak sedikit orang yang merasa repot dan agak kacau. Beberapa kendalanya antara lain
berubahnya struktur atau kerangka naskah—termasuk bab dan subbab yang harus
dimasukkan ke dalam daftar isi. Selain perubahan kerangka, seringkali naskah juga
ditambahi dan dikurangi pada bagian tertentu. Kedua hal ini berimbas pada sering
berubahnya entri daftar isi serta daftar halamannya. Tidak jarang terjadi, ketika seorang
penulis—mahasiswa yang menulis skripsi, misalnya—lupa memasukkan entri baru atau
membuang entri tertentu dari daftar isinya. Maka dari itu, tips yang sering saya berikan
kepada mahasiswa yang sedang bimbingan skripsi adalah, “buatlah daftar isimu paling
terakhir, ketika naskah skripsi, tesis, atau disertasi benar-benar paten dan tidak diubah-
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Pembahasan
Contoh Format Daftar Isi
Contoh lain format daftar isi bisa dilihat pada contoh berikut.
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Seperti yang bisa dilihat pada gambar, perbedaan utama di antara kedua format tersebut
adalah ada dan tidaknya penjorokan teks ke dalam dari margin kiri halaman untuk entri
subjudul dan sub-subjudul. Variasi pemformatan yang biasanya dilakukan adalah jenis
huruf, spasi antarbaris, dan penebalan judul atau subjudul. Pembuatan daftar isi dengan
kedua bentuk tersebut sebenarnya tidak sulit. Yang penting, kita mesti pahami dulu bahwa
Microsoft Word, alat yang kita gunakan “bertarung” dalam menulis atau menyusun karya
ilmiah, bukanlah sekadar mesin tik digital. Banyak fitur yang bisa dimanfaatkan untuk
menyusun daftar isi dengan rapi, sistematis, bahkan otomatis. Di dalam tutorial ini, saya
akan memaparkan cara membuat daftar isi secara manual dan otomatis. Kedua cara ini
dapat diterapkan pada kondisi tertentu karena keduanya memiliki kelebihan dan
kekurangan. Anda tinggal menyesuaikan cara membuatnya dengan kondisi naskah karya
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Dua fitur penting yang akan kita manfaatkan dalam tutorial pembuatan daftar isi ini
adalah Ruler Bar dan Tab stop. Kedua fitur ini dibutuhkan untuk penataan letak dan
pelurusan daftar margin isi.
Maka dari itu, pastikan dulu ruler bar tampil pada jendela aplikasi Microsoft Word Anda.
Jika tidak, Anda bisa memunculkan ruler bar melalui pengaturan berikut.
Cara Memunculkan Ruler Bar
1. Klik tab View, lalu klik kotak pilihan Ruler pada kolom Show.
2. Setelah Ruler Bar muncul, perhatikan kotak kecil di pojok kanan pertemuan antara
ruler bar horizontal dan vertikal. Di dalam kotak tersebut terdapat ikon seperti huruf
L atau sudut siku-siku. Ikon tersebut adalah indikator tabulasi.
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
3. Ikon indikator tabulasi menunjukkan jenis Tab stop yang aktif Jika kita membuat tab
stop di Ruler bar. Tab stop adalah penanda posisi “lompatan” posisi kursor ketikan
ketika kita menekan tombol Tab pada keyboard. Jika kita memasang penanda Tab
stop pada posisi tertentu, misalnya di posisi 6 cm pada ruler bar, kemudian kita
menekan tombol Tab pada keyboard, Microsoft Word akan memindahkan kursor
ketikan langsung ke posisi tab stop 6 cm tersebut dan menyisakan ruang ketikan
kosong dalam satu baris.
4. Jika ikon tabulasi itu sendiri diklik, ikon tersebut akan berubah-ubah bentuk.
Perubahan bentuk ini menunjukkan perubahan jenis tab stop.
5. Nah, sekarang kita mengenal jenis-jenis tabulasinya. Jenis tabulasinya sendiri ada left,
center, right, decimal, dan bar. Dari kotak ikon tabulasi ini juga kita bisa mengatur
posisi first line indent dan hanging indent dari sebuah paragraf.
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Cara Membuat Tab Stop
Untuk keperluan pembuatan daftar isi, sebenarnya kita tidak perlu mengubah jenis Tab
stop. Kita tinggal membuat Tab stop yang sesuai dengan posisi kolom nomor halaman
dari daftar judul dan subjudul. Untuk membuat Tab stop, lakukan langkah-langkah
berikut:
1. Pertama, ukur dan tentukan posisi Tab stop akan diletakkan. Katakanlah kita akan
meletakkan kolom nomor halaman pada posisi 13 sentimeter dari margin kiri. Dengan
demikian, klik angka 13 cm pada ruler bar.
2. Akan muncul sebuah ikon tabulasi yang sama dengan ikon yang sedang ditunjukkan
pada kotak indikator tabulasi. Ikon ini disebut sebagai tab stop, yaitu posisi loncatan
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Dalam pembuatan daftar isi nanti, kita akan memanfaatkan lebih dari satu Tab stop. Setiap
loncatan Tab stop dihitung dari yang paling dekat ke margin kiri. Ini berarti jika kita akan
melompat ke Tab stop ketiga, itu berarti tanda Tab stop ketiga dari margin kiri.
Jumlah penekanan Tab stop sendiri bergantung di posisi mana kursor ketikan berada. Jika
tulisan kita sudah melewati batas Tab stop kedua misalnya, cukup dengan menekan satu
kali tombol Tab kita akan melompat ke Tab stop ketiga dari margin kiri.
Membuat Daftar Isi secara Manual
Pembuatan daftar isi secara manual mungkin yang paling sering dilakukan oleh para
penyusun karya tulis. Daftar isi secara manual dibuat dengan mengetikkan satu per satu
judul bab dan subjudul-subjudulnya pada satu halaman kemudian memberikan daftar
halaman di kolom kanannya. Meskipun kata “manual” dan prosedur mengetikkan satu
per satu entri daftar isi berkesan merepotkan, menurut saya metode manual ini justru yang
paling praktis digunakan. Apalagi, jika kebetulan Anda bukan orang yang terbiasa
memanfaatkan fitur-fitur strukturisasi naskah dengan maksimal. Jika Anda belum
mengenal apa itu strukturisasi naskah, fitur Styles, atau istilah Heading dan Body Text,
metode menulis daftar isi secara manual adalah yang paling cocok. Pemformatan daftar
isi manual sebenarnya mudah. Cukup dengan mengatur tabulasi alias Tab stop seperti
yang dijelaskan pada bagian sebelumnya, Anda sudah bisa menyusun daftar isi yang rapi.
Sebelumnya, mari kita ingat kembali dua bentuk daftar isi yang dijelaskan di awal tutorial
ini. Ada daftar isi yang susunan tepi kirinya rata, dan ada pula yang menjorok ke dalam
pada bagian subbab. Tutorial ini akan membahas pembuatan kedua bentuk daftar isi
tersebut. Begini langkah-langkahnya:
1. Pertama, tuliskan judul daftar isi di atas halaman. Kemudian, tekan tombol Enter
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
2. Di awal baris ini, ukur di posisi mana kolom nomor halaman akan dibuat. Katakanlah,
kita akan membuat kolom halaman di posisi 13 cm.
3. Buat Tab stop pada posisi 13 cm dengan cara seperti yang telah dijelaskan pada bagian
pembuatan Tab stop.
4. Selanjutnya, dobel-klik pada ikon tab stop yang tadi dibuat pada posisi 13 cm. Akan
muncul sebuah kotak dialog pengaturan Tabs.
5. Pada jendela pengaturan Tabs, klik Tab stop position yang 13 cm, kemudian pada
pilihan Leader, ubah ke pilihan (2) . Selanjutnya, klik tombol Set dan OK.
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Dalam penulisan daftar isi, biasanya daftar judul dan subbab diikuti dengan garis titik-
titik yang mengarah ke kolom nomor halaman yang sesuai. Kebiasaan banyak pengguna
Microsoft Word adalah membuat garis titik-titik itu secara manual, dengan menekan dan
tahan tanda titik [.] pada keyboard sampai ke kolom nomor halaman. Ini adalah cara yang
keliru dan tidak efisien. Nah, dengan pengaturan tab stop seperti tadi, kita tidak perlu
menekan dan menahan tombol titik pada keyboard untuk membuat garis titik-titik antara
daftar judul dengan kolom nomor halaman. Setelah menulis judul atau subjudul, kita
tinggal menekan tombol Tab pada keyboard. Kursor tikan akan berpindah ke tab stop
posisi 13 cm sambil memunculkan garis titik-titik di sepanjang baris tersebut.
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
6. Kemudian, untuk pembuatan daftar isi yang margin kirinya menjorok ke dalam pada
tiap subbab, kita membutuhkan Tab stop lebih dari satu. Tiap Tab stop ini akan
diposisikan pada:
• Judul bab
• Nomor subbab
• Judul subbab
• Nomor sub-subbab
• Judul sub-subbab (jika perlu)
Cara Mengatur Posisi Penomoran Daftar Isi
Sebagai contoh praktik, pada entri daftar pustaka Bab II berikut ini, saya memiliki
beberapa subbab yang memiliki sub-subbab. Subbab 2.3 akan memiliki anak judul sub-
subbab 2.3.1 sampai 2.3.9. Posisi penomoran 2.3.1 akan dijorokkan agar lurus dengan
judul subbab 2.3. Langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut.
1. Seleksi entri subbab 2.1 sampai 2.4 buat tab stop di posisi 0,75 cm dan 13 cm. Buka
kotak dialog Tabs, kemudian atur posisi Tab 13 cm dengan Leader pilihan (2).
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
2. Selanjutnya, dorong semua subbab 2.3.1 sampai 2.3.9 berikut anak-anak judulnya ke
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
3. Sekarang, seleksi lagi entri subbab 2.3.1 sampai 2.3.9. Lalu, buat tab stop di posisi
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
4. Lepaskan seleksi, lalu dorong semua judul subbab 2.3.1 sampai 2.3.9, tetapi jangan
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
5. Sekarang, pada penomoran subjudul 2.3.3.1 sampai 2.3.3.3, lakukan hal yang sama
seperti pada subjudul 2.3.1 sampai 2.3.9 di langkah kedua, dorong nomor subjudul
2.3.3.1 ke tab stop posisi 2 cm.
6. Sekarang, Anda akan mendapatkan susunan daftar isi yang menjorok di setiap
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org
Jika Anda membutuhkan penjorokan di bagian lain, Anda bisa melakukan prosedur yang
sama seperti disebutkan di atas, yaitu membuat tab stop, lalu dorong bagian yang ingin
dijorokkan dengan tombol Tab.
Penutup
Penulis menyajikan rumusan singkat terhadap seluruh uraian yang sudah dijelaskan pada
bab-bab sebelumnya. Kesimpulan ini dapat ditulis dalam bentuk esai.
Sementara rekomendasi dapat ditujukan untuk pihak-pihak yang berkaitan seperti
lembaga sekolah atau peneliti lainnya yang ingin melakukan penelitian berikutnya.
dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari ilmuti.org