Top Banner
Pendidikan merupakan ciri khas Credit Union. Maju mundurnya sebuah Credit Union dapat ditentukan bagaimana kegiatan pendidikan dilaksanakan. Pendidikan dasar diberikan kepada anggota agar anggota sungguh mengetahui dan memahami hakikat Credit Union, visi dan misi serta nilai-nilai yang hen dak dikembangkan di dalamnya. Maka, tidaklah salah jika dikatakan bahwa Credit Union dimulai dari pendidikan, dijalankan dan dikembangkan dalam pendidikan, dikontrol oleh kekuatan pendidikan, dan bergerak mencapai tujuan pendidikan, terutama pendidikan tata kelola keuangan. Dengan pendidikan yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik, kemandirian finansial akan menjadi sebuah keniscayaan. Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikan https://epi.org.uk/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_132071276.jpg 0341 477777 594415EE 081 333 6336 47 [email protected] www.cusawiran.org credit union sawiran FEB 2018 | TAHUN XII
12

Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

May 17, 2019

Download

Documents

vutuyen
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

Pendidikan merupakan ciri khas Credit Union. Maju mundurnya sebuah Credit

Union dapat ditentukan bagaimana kegiatan pendidikan dilaksanakan. Pendidikan dasar

diberikan kepada anggota agar anggota sungguh mengetahui dan memahami hakikat

Credit Union, visi dan misi serta nilai-nilai yang hen dak dikembangkan di dalamnya.

Maka, tidaklah salah jika dikatakan bahwa Credit Union dimulai dari pendidikan, dijalankan dan dikembangkan dalam pendidikan, dikontrol

oleh kekuatan pendidikan, dan bergerak mencapai tujuan pendidikan, terutama

pendidikan tata kelola keuangan.

Dengan pendidikan yang dirancang dan dilaksanakan dengan baik, kemandirian

finansial akan menjadi sebuah keniscayaan.

Membangun Kemandirian

Finansial Melalui

Pendidikan

https://epi.org.uk/wp-content/uploads/2017/07/shutterstock_132071276.jpg

0341 477777 594415EE081 333 6336 [email protected] credit union sawiran

FEB 2018 | TAHUN XII

Page 2: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan Tutur, Kabupaten Pasuruan (0343) 499303

Pasuruansawiran Jl. Dusun Pasar Baru RT1 RW2 Wonosari - Tutur (0343) 499499Tosari Pasar Tosari - Pasuruan (0343) 571060

BlitarBliTar Jl. Tanjung 192 Blitar (0342) 800423wlingi Jl. Urip Sumoharjo 119 Beru - Wlingi (0342) 695617

ProBolinggosukapura Jl. Raya Ngadisari (0335) 541178

Malang rayaBaTu Jl. A.Yani Batu (0341) 5025649 / 5025651BlimBing Jl. L.A. Sucipto 46 (0341) 474768, 477777 Dinoyo Jl. MT. Haryono 167 Kav.1 (0341) 577639/ 558764 kEpanjEn Jl. Raya Sumedang 1 (0341) 393062lawang Ruko Diponegoro Blok B (0341) 422010 / 422009sawojajar Ruko Sawojajar Jl. Danau Toba A2 (0341) 711375 / 716317 TurEn Ruko Turen Square Jl. Panglima Sudirman 98 (0341) 826449

Jangan mudah berkata tiDaK Bisa robert t Kiyosaki

Investor, usahawan, penulis, motivator

Kata ‘tidak bisa’ memiliki kekuatan luar biasa. Kata ‘tidak bisa’ membuat orang kuat menjadi lemah, orang yang melihat menjadi buta, membuat sedih, mengubah keberaninan menjadi pengecut, mengambil kecerdasan, menyebabkan orang kaya berpikir miskin, dan membatasi pencapaian orang hebat yang ada pada diri kita masing-masing.

4 PILAR

Apa kunci keberhasilan Credit Union? Kunci keberhasilan Credit Union dalam membangun karakter anggota terwujud melalui tiga pilar yakni (1) Pendidikan, (2) Swadaya, (3) Solidaritas, dan (4) Inovasi. Pendidikan dilakukan terus menerus kepada anggota baru maupun penyegaran kepada anggota lamadengan menumbuhkan kesadaran tentang makna swadaya yang bersifat mandiri dan berdaulat. Peningkatan solidaritas untuk memperkuat kebersamaan di antara anggota. Karena itu Credit Union lebih mengutamakan modal dari anggota daripada penyertaan modal dari luar. Dan 3 pilar itu harus mampu menjawab perkembangan dan tantangan zaman melalui inovasi.

Oleh karena itu setiap anggota ditantang untuk menjadi ”penabung dan peminjam yang baik”. Dengan cara seperti itulah Credit Union akan tumbuh secara sehat sebab dukungan penuh dari anggota dalam upaya menumbuhkan swadaya, membangun solidaritas, serta berkarya secara inovatif.

https://w

ww.cahay

aislam

.id/had

its-arb

ain-na

wawi-

no-3-sep

utar-te

ntang-5-pila

r-islam

/https://yoli.com

/rober

t-kiyosak

i-to-speak

-at-tra

nsform

-2014/

Met

ro S

awir

an

� Fe

bru

ari

201

8

USER
Highlight
USER
Sticky Note
tiga pilar --> empat pilar
Page 3: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

CRedIt UnIon dI ZIMbAbwe

Women Development

Savings & Credit Union (WDSCU)

Credit Union ini terbentuk setelah pertemuan konsultatif beberapa organisasi perempuan yang tujuan utamanya adalah pengentasan kemiskinan di kalangan perempuan. Misi WDSCU adalah menjadi pemimpin dalam bisnis keuangan mikro di Zimbabwe, bertanggung jawab secara sosial, terintegrasi sepenuhnya ke dalam sistem keuangan, dan menyediakan berbagai macam layanan keuangan untuk perempuan dari berbagai kategori sosial ekonomi, baik di daerah pedesaan maupun perkotaan, terutama yang terpinggirkan secara ekonomi.

Women Development Savings and Credit Union (WDSCU) merupakan sebuah koperasi

keuangan yang menyediakan layanan finansial hanya kepada

anggotanya yang semuanya adalah perempuan.

Tujuan utama lembaga ini adalah untuk: 1. mempromosikan budaya simpan

pinjam dan mengurangi ketergantungan finansial antar anggotanya,

2. memberdayakan anggota melalui pendidikan dan pelatihan,

3. memberikan pinjaman kepada anggota untuk tujuan produktif,

4. membangun tim karyawanan yang profesional dan termotivasi dan berbasis pada kepuasan anggota,

5. mengurangi risiko hingga tingkat yg bisa diterima

6. inovatif dalam menanggapi kebutuhan anggota, dan

7. terus tumbuh dan berkembang.

Sedangkan nilai-nilai yang dikembangkan dalam WDSCU adalah: 1. Kejujuran 2. Keunggulan3. Transparansi 4. Profesionalisme 5. Tanggung Jawab Sosial

Demikianlah Credit Union yang khusus diperuntukkan bagi perempuan di Zimbabwe. Tujuan dan nilai yang hendak dikembangkan semoga bisa menginspirasi kita semua.

(diterjemahkan oleh Tengsoe Tjahjono dari http://trickleout.net/index.php/directory-pilot/Zimbabwe_/women-

development-savings-a-credit-union-wdscu)

Sumber foto: http://eeas.europa.eu/archives/features/features-working-women/working-with-women/article09_

en.html

Met

ro S

awir

an

� Fe

bru

ari

201

8

Cakrawala

Page 4: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

Together We are Better. Bersama Kita

Lebih Baik. Begitulah semboyan yang

terpacak di bawah nama lembaga CU

Sawiran. Dalam tepuk Sawiran pun, Kita

menjadi pamungkas yang senantiasa

digaungkan oleh teman-teman

manajemen saat briefing pagi.

Demikian pula halnya dalam hymne

CU, Kita setidaknya dilantunkan sebanyak

enam kali.

https://w

ww.gajotres.net/tug-of-war-rop

e-with-pu

ll-sron

g-arms-show

ing-toget

hernes

s/

Melihat seringnya penggunaan kata Kita, tentu bisa dilihat bagaimana ke-Kita-an hendak dibangun dalam kerangka berpikir CU Sawiran. Tetapi, ke-Kita-an ini justru menyisakan sekelumit pertanyaan (setidaknya pertanyaan tengil ini pernah dilontarkan oleh seorang teman). Seberapa mampukah kita memahami Kita yang dimaksud dalam semboyan, tepuk, dan hymne di atas? Seberapa mampukah kita memahami Kita dalam konteks CU Sawiran?

Kalau kita memperbincangkan Kita, berarti ada lebih dari satu Aku yang teracu olehnya. Bisa dua, bisa sebelas, bisa enam ratus, bisa berapa saja, asalkan lebih dari satu Aku. Aku berkumpul dengan Aku yang lain, membangun kesepahaman, kemudian mewujudlah Kita. Dalam konteks CU Sawiran, Kita terwujud dari semua Aku yang terlibat, bergulat, berkarya, dan bersilang sengkarut di dalamnya. Masalahnya, ketidakmampuan kita dalam mencerap Kita akan memunculkan segregasi. Kita bukan lagi dipahami secara utuh, melainkan parsial, sehingga pada gilirannya muncul sesuatu yang tampaknya saja Kita, padahal bukan Kita.

Misalnya saja begini: Manajemen adalah salah satu entitas di CU Sawiran. Namun demikian, entah karena apa, pada suatu hari, eh tanpa dinyana, Manajemen keseleo dalam memahami

Kita (CU Sawiran). Benar memang Manajemen terdiri dari banyak Aku (karyawan-karyawan), dan dalam pemahaman itu sendiri Manajemen bisa pula disebut Kita (karena lebih dari satu Aku). Alih-alih berkarya dengan kerangka berpikir Kita yang lebih luas (yakni CU Sawiran), pemahaman Manajemen malah mengerucut pada skop Kita-nya Manajemen saja, tanpa menggubris entitas lain seperti Pengurus, Pengawas, Penasehat, dan terutama Anggota sebagai bagian dari Kita.

Lebih parah lagi ketika Aku (karyawan-karyawan) dalam Manajemen lebih berminat menonjolkan Aku-nya masing-masing daripada ke-Kita-an. Kalau sudah begitu, Kita hanya sebatas selubung untuk menutupi Aku, supaya kelihatannya saja Kita, padahal sebenarnya Aku. Di dalam Together We are Better, tersembuyi semboyan yang lebih runyam, yakni Together I am Better than You, You, and all of You. Amit-amit jabang baby...

Itulah sebabnya semboyan bukan hanya semboyan, tepuk bukan sekadar tepuk, wbukan cuma hymne. Ketiganya senantiasa menantang kita untuk mengukur seberapa mampukah kita memahami Kita dalam konteks CU Sawiran.

Istivano (Anggota)

Tips Pendidikan Keuangan

buat Anak Generasi MilenialOleh Hardian

Kita dalam Konteks CU Sawiran

Met

ro S

awir

an

� Fe

bru

ari

201

8

Page 5: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

Mending pakai pendekatan ala intelijen. Pelan-pelan mengamati, lalu masuk dan memberikan nasihat keuangan. Bagaimanapun, mereka tetap menghormati orang tua kok. Yang penting, kedepankan hati, bukan emosi.

4. Orientasi pada hasil

Ketimbang proses, generasi milenial biasanya lebih mementingkan hasil. Itu sebabnya, banyak yang gak peduli mau lama atau sebentar dalam suatu aktivitas, yang penting hasilnya dinilai bagus. Masalahnya, yang dinilai bagus oleh pribadi belum tentu sama di mata orang lain. Maka, kita bisa mengimbanginya dengan menekankan bahwa proses sama pentingnya dengan hasil.

Bukan mustahil, karena terlalu berfokus pada hasil, mereka lalu buru-buru dalam mengerjakan sesuatu. Dari sisi keuangan, hal yang buru-buru diputuskan tidaklah baik. Mau ambil kredit, misalnya. Atau memakai kartu kredit untuk belanja. Segalanya memerlukan rencana.

Mendidik keuangan anak dari zaman berbeda memang membutuhkan perjuangan lebih besar, apalagi dari generasi milenial. Mereka punya keunikan tersendiri yang mesti dipahami, sekaligus diatasi. Tapi peran orang tua semestinya tak terlampau masuk ke kehidupan anak. Siapa sih yang mau hidupnya diutak-atik orang, terlebih anak milenial yang merasa lebih maju ketimbang orang tua mereka.

Yang terpenting dalam pendidikan keuangan buat anak adalah teladan orang tua. Tak peduli menasihati sampai berbuih-buih, kalau tindakan orang tua tak selaras dengan perbuatan ya sama juga bohong. Masuk telinga kanan, keluar telinga kiri.

(Sumber: https://blog.duitpintar.com/tips-kasih-pendidikan-keuangan-buat-anak-generasi-milenial/)

Tips Pendidikan Keuangan

buat Anak Generasi MilenialOleh Hardian

http://www

.myfashionlife.com

/archives/20

17/09/

11/7-w

ays-to-save-mo

ney-on

-your-fam

ily-holiday/

duit dari kamar. Bikin video, upload ke YouTube, sudah. Duit bisa masuk sendiri.

Makanya, orang tua juga mesti mau belajar teknologi. Facebook, Twitter, YouTube, sampai e-mail dan blog harus diketahui. Dengan demikian, orang tua bisa memberikan masukan yang pas untuk finansial sang buah hati. Misalnya menyarankan membuat blog cerita patah hati untuk dijadikan sumber pemasukan ketimbang kebanyakan curhat di Facebook.

2. Mandiri

Kepercayaan diri generasi milenial biasanya tinggi. Karena itu, gak mengherankan jika keputusan banyak mereka buat tanpa pertimbangan orang lain, termasuk keluarga. Dalam kasus ini, orang tua perlu menanamkan

pemahaman bahwa kemandirian itu bagus. Namun ada kalanya konsultasi diperlukan, terutama yang menyangkut keluarga.

Contohnya, menabung untuk masa depan. Bukan hanya dia yang diuntungkan, tapi juga keluarganya yang sekarang dan kelak. Mau pindah kerja, juga begitu. Meski harus diingat bahwa keputusan akhir ada pada dirinya, bukan orang lain, termasuk orang tua.3. Pendirian kuat

Selain mandiri, generasi milenial punya kecenderungan berpendirian kuat. Artinya, sekali mengeluarkan gagasan, mereka akan berjuang mati-matian mempertahankannya.

Karena itu, orang tua sebaiknya gak terlalu memaksakan nasihat yang dianggapnya baik ke anak generasi ini. Apalagi jika menggunakan kata-kata keras. Bisa-bisa malah terjadi perang dingin, tinggal serumah tapi gak bertegur sapa.

Setiap anak selalu tumbuh berdasarkan apa yang berkembang dalam zamannya. Karena itu, orang tua mesti mengetahui semangat zaman yang sedang dialami sang anak. Tujuannya, bisa memberikan pendidikan yang tepat kepada buah hati, termasuk dalam hal keuangan.

Agar bisa memberikan tips pendidikan keuangan buat anak generasi milenial, kita perlu tahu semangat zaman pada generasi ini. Cek penjelasan berikut ini untuk melihat karakter generasi milenial dan memberikan tips yang tepat:

1. Melek teknologi

Generasi milenial umumnya melek teknologi. Ketika orang tua banting tulang kerja di belakang meja, mereka bisa menghasilkan

Met

ro S

awir

an

� Fe

bru

ari

201

8

Tips

Page 6: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

Strengthening Agricultural Finance in Rural Areas (SAFIRA) adalah proyek tiga tahun yang merupakan bagian dari strategi Pemerintah Indonesia untuk mempercepat pengentasan kemiskinan melalui pembangunan ekonomi inklusif. Proyek ini didukung oleh BAPPENAS dan Departemen Luar Negeri Pemerintah Australia (DFAT) di bawah Kemitraan Australia-Indonesia untuk Australia-Indonesia Partnership for Rural Economic Development (AIP-Rural).

Proyek SAFIRA akan bekerja sama dengan lembaga keuangan mitra (PFI), usaha kecil dan menengah (UKM) dalam memberikan keterampilan dan kemampuan sehingga terlibat dalam program atau aplikasi berkelanjutan

dari pembiayaan Value Chain Financing (VCF). Tujuan utama SAFIRA adalah untuk meningkatkan akses petani terhadap fasilitas keuangan dan memperbaiki pendapatan bersih para petani.

Selain program SAFIRA didukung pula dengan sinergi program AIP-Rural, yang merupakan rangkaian program dengan tujuan untuk meningkatkan akses petani kecil kedalam pasar baru, memberikan solusi atas permasalahan, pelatihan keterampilan dan teknologi serta meningkatkan akses pembiayaan.

CU SAWIRAN Jawa Timur bekerja sama dengan SAFIRA melaksanakan program-program tersebut di atas dengan melakukan “piloting test” di dua Tempat Pelayanan (TP) yaitu di TP Ngadisari dan TP Tosari. Dimana anggota CU SAWIRAN Jawa Timur yang memiliki aktivitas utama petani kentang kita libatkan dalam piloting test program tersebut. Pada saat ini program tidak berjalan sesuai “time line” yang sudah disepakati dikarenakan kendala iklim dan cuaca yang tidak menentu (hujan terjadi di 2 bulan akhir dengan curah hujan yang sangat tinggi). Dengan mundurnya jadwal piloting test di dua TP maka di akhir tahun 2017, piloting test

diselenggarakan di TP Sawojajar dengan fokus petani sayuran di Kabupaten Malang.

Program VCF ini dapat digambarkan sebagai untaian rantai, dimana rantai tersebut adalah usaha anggota yang saling terhubung sehingga memberikan kepastian baik dari segi jumlah, kualitas, harga, waktu, dan kepastian pasar. Dengan didukung oleh teknologi dan informasi maka akan mudah dikontrol dalam rangka meminimalisasi resiko, memastikan keamanan transaksi dan pastinya kepastian pasar. Dengan kerjasama yang dibangun antar usaha anggota tersebut diharapkan akan muncul manfaat yaitu rantai finansial. Dapat diibaratkan dalam pepatah Jawa “yen pingin sugih, yo ayo sugih bareng”, (jika ingin kaya mari kita kaya bersama-sama). Memang sebuah program yang tidak mudah karena diperlukan kesabaran, kerjasama, tidak mau menangnya sendiri (memupuk keuntungan sendiri sebesar-besarnya) serta diperlukan konsistensi dalam membangun VCF.

Dalam mewujudkan komitmen program VCF, SAFIRA telah mendanai kerjasama dengan Gamathecno Indonesia PT. (Gamatechno), untuk pembuatan aplikasi untuk mendukung program VCF tersebut. Gamathecno adalah anak

VCFValue Chain Financing

Met

ro S

awir

an

� Fe

bru

ari

201

8

Page 7: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

Pelatihan Pembangunan Komunitas Berdaya

Credit Union mempunyai misi utama yaitu memberdayakan, maka karakter mendasar bagi penggiat CU adalah karakter pemberdaya yang diharapkan mampu membangun kesejahateraan bersama, sehingga muara dari karakter pemberdaya ini adalah seorang Kewirausahaan Sosial. Untuk mendukung terwujudnya misi tersebut,CU Sawiran mengadakan pelatihan yang bertajuk “Pelatihan Pembangunan Komunitas Berdaya”. Pelaksanaan kegiatan dilaksanakan pada tanggal 19-20 Januari 2018 dengan fasilitator Daniel Sugama Stephanus (Anggota TP Sawojajar) dan Trianom Suryandharu (Anggota TP Dinoyo).

KeuanganAsset

1�8.��8.�18.�87Equity

�9.�17.70�.���Liability

119.0�0.811.8��Volume Kredit

107.��0.97�.�80

RasioPertumbuhan Kredit

4,27%Pertumbuhan Anggota

8,50%Pertumbuhan Asset

15,27%StatistikAnggota

7.636Calon Anggota

13.900Penyertaan Modal

42.981

Value Chain Financing (VCF)Pada tanggal 24-25 Januari 2018 telah dilakukan

pemantapan dan pembahasan detail program VCF antara pihak Safira dengan CU Sawiran. Untuk informasi lebih detail buka http://cusawiran.org/?p=2411

Perusahaan yang dimiliki perusahaan holding Universitas Gajahmada sebagai penyedia menyediakan solusi teknologi di berbagai bidang. Oleh CU SAWIRAN Jawa Timur aplikasi tersebut diberi nama “SRIYA” (berasal dari bahasa sansekerta yang brarti sejahtera bersama).

Aplikasi yang dibangun oleh Gamatechno berbasis android terdiri dari dua aplikasi :a. SRIYA petugas digunakan untuk

transaksi di lapangan oleh manajemen CUSAWIRAN Jawa Timur. Diharapkan dengan aplikasi tersebut maka pelayanan CU SAWIRAN Jawa Timur akan semakin cepat, mudah aman dan nyaman baik untuk petugas maupun anggota yang bertransaksi.

b. SRIYA anggota adalah aplikasi yang digunakan oleh Anggota untuk memantau transaksi di CU SAWIRAN Jawa Timur. Anggota dapat secara langsung mendapatkan informasi posisi mutasi transaksi, saldo tabungan, pembayaran angsuran, setoran dan penarikan secara “real time”. Dengan informasi ini maka Anggota akan merasa aman dan mendapatkan kepastian atas transaksi yang terjadi.

SRIYA anggota dapat pula dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi-informasi kegiatan CU SAWIRAN Jawa Timur secara “up to date”. Yang lebih utama adalah Anggota dapat membuat catatan keuangan usahanya di manapun kapanpun hanya melalui handphone. Aplikasi akan secara otomatis menampilkan posisi neraca dan laba rugi kapanpun dan dimanapun Anggota membutuhkan.

Met

ro S

awir

an

7 Fe

bru

ari

201

8

Page 8: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

“Menurut saya perlu diadakan semacam program peningkatan kompetensi

pengurus dan pengawas. Pengurus maupun pengawas perlu juga dibekali mengenai ketrampilan public speaking, dan menguasai materi lembaga/organisasi lebih baik lagi. Kompetensi kemampuan berorganisasi, mempunyai pengetahuan tentang keuangan, dan lain-lain,“ ungkap Sugeng.

Sugeng KurniadiAnggota TP Sawojajar

“Penjaringan pengurus dan pengawas hendaknya dilengkapi dengan

peningkatan kemampuan-kemampuannya. Kaderisasi perlu dibentuk lewat pendidikan yang ada di CU Sawiran. Namun tak mudah menjaring pengurus dan pengawas baru dari sebuah TP. Hal ini perlu didiskusikan lagi karena tidak semua anggota di semua TP bisa atau mau menjadi pengurus atau pengawas, padahal sebenarnya ada banyak potensi di setiap TP,” ungkap Isa.

Isa MalikiAnggota TP Blimbing“Tidak semua anggota melek teknologi

dan tidak semua anggota memiliki HP android. Tantangan untuk pendidikan dan media yang disediakan seperti metro dan Facebook masih belum sepenuhnya dimanfaatkan oleh anggota CU Sawiran, Itu juga termasuk tantangan pendidikan yang bergulir di CU Sawiran. Untuk program kerja pengurus dan pengawas 2018, pelaksanaan kegiatan ke depannya lebih diperjelas mengenai kelanjutan program tersebut seperti apa? Menoleh pada tahun lalu pelaksanaannya masih belum mengena. Belum tuntas satu program sudah diganti program pendidikan yang baru, tak jelas kelanjutannya, ” ungkap Bambang .

Andreas BambangAnggota TP Dinoyo

Pentingnya Kesinambungan Program Pendidikan

Met

ro S

awir

an

8 Fe

bru

ari

201

8

Page 9: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

Bagi saya belajar itu merupakan proses mengalami sendiri. Saya mengalami sendiri bagaimana indahnya menabung, berinvestasi, dan mengembangkan aset saat menjadi anggota CU Sawiran. Dalam keadaan seperti itu yang saya butuhkan adalah pembimbing, bukan pengajar. Di CU Sawiran saya berjumpa dengan banyak pembimbing, entah itu staf manajemen, pengurus, pengawas, bahkan banyak anggota lain.

Karena itu diperlukan interaksi yang optimal dan efektif antara anggota, pengurus, pengawas, maupun manajemen. Dalam interaksi itulah kita akan banyak belajar satu dengan yang lain. Dalam interaksi itulah atmosfer pendidikan saya rasakan. Bahkan, saya juga belajar menemukan gagasan segar demi kemajuan usaha atau demi tata kelola keuangan secara lebih baik.

Sungguh, belajar itu merupakan dampak dari pengalaman. Ketika anggota sharing mengenai keberhasilan usahanya, entah melalui pertemuan langsung atau melalui kisah-kisah sukses yang ditulis di Buletin Metro Sawiran, ketika itu pula saya mengalami pembelajaran. Belajar dari pengalaman orang lain.

Yang terakhir, bagi saya belajar itu merupakan proses evaluasi diri. Buah belajar tidak bisa dipetik langsung, ia membutuhkan waktu. Tidak bisa kita bermimpi untuk tiba-tiba sukses dengan cara menjadi anggota CU Sawiran. Menjadi anggota juka perlu ketekunan, kerja keras, dan tertib.

Demikianlah yang saya alami selama menjadi anggota CU Sawiran. Atmosfer pendidikan selalu saya alami. Semoga ini semakin mendewasakan saya secara pribadi atau anggota lain dalam upaya membangu kemandirian finansial.

Malang, 30 Januari 2018

Saya sudah sejak sekitar 12 tahun lalu menjadi anggota

CU Sawiran. Saya merasakan manfaat yang bukan sekadar

masalah keuangan, namun lenbih dari itu adalah

pendidikan, lebih-lebih pendidikan tentang tata

kelola keuangan keluarga. Pendidikan tersebut bukan

hanya saya peroleh dari program diklat namun

juga oleh budaya atmosfer pendidikan yang saya amati

dan rasakan. Saya telah banyak belajar dari CU

Sawiran.https://ehim

pact.co

m/eng

agement/marketing-cour

ses-ed

ucation/

Merasakan Atmosfer Pendidikan

Oleh : Tengsoe Tjahjono (Anggota CU Sawiran)

Met

ro S

awir

an

9 Fe

bru

ari

201

8

Page 10: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

1. Memanfaatkan Tabungan Pribadi

Tabungan menjadi alternatif pinjaman utama tanpa modal. Cara yang satu ini bisa dibilang cukup aman karena pelaku bisnis tidak perlu memikirkan bunga pinjaman dan tenggat pembayaran. Namun resiko yang didapat tabungan menjadi kosong dan bila suatu saat anda membutuhkan dana darurat, menjadi kelabakan. Tips ini dianjurkan khusus seorang pemula usaha yang mempunyai tabungan banyak, setidaknya masih ada sisa setelah diambil untuk modal usaha.

Resiko lainnya jika memanfaatkan tabungan sebagai modal ialah jika usaha yang dijalankan sudah berjalan, pelaku bisnis sering kali merasa santai, pasalnya, tidak ada kewajiban untuk mengembalikan uang pinjaman.Pelaku bisnis pun menjadi “terlalu” santai dan “kurang” berpikir bagaimana cara memutar modal tersebut menjadi keuntungan yang besar.

Membangun usaha membutuhkan konsekuensi

yang besar. Dimulai dari modal, konsep usaha, produksi

barang, sampai metode pemasaran yang sesuai, juga

pengambilan keputusan yang nantinya akan berdampak

pada berkembangnya atau kebangkrutan usaha tersebut.

Di bawah ini ada beberapa tips yang bisa dimanfaatkan untuk berfikir inovatif jika anda ingin

memulai bisnis ;

MODAL USAHA UNTUK PEMULAOleh : Dian Christiani

http://pfcfin

ance.co.uk/p

ersona

l-loans

-from-pfc-fin

ance/

2. Memanfaatkan KTA (Kredit Tanpa Agunan)

Sekarang ini banyak bank-bank pemerintah maupun swasta yang menawarkan produk pinjaman tanpa agunan. Bahkan ada yang sampai mendukung masyarakat unutk memulai usaha, maupun yang ingin mengembangkan usaha tersebut. Kredit tanpa agunan biasanya tidak terlalu rumit seperti pinjaman yang memakai agunan.

Namun kekurangan dari KTA ini ialah jumlah plafon yang tidak terlalu besar. Misalkan saja di CU Sawiran, pinjaman tanpa agunan dinilai dari jumlah saham yang dimiliki atau biasanya bisa ditambah lagi simpanan yang dimiliki anggota di CU Sawiran.

3. Memanfaatkan koperasi di daerah Anda

Koperasi juga menawarkan sistem pinjaman tanpa jaminan. Koperasi yang berasaskan “kekeluargaan” membuat metode peminjaman cukup mudah. Syarat-syarat yang dilengkapi juga tidak ribet. Pada umumnya koperasi disediakan komunitas pelaku bisnis. Para pembisnis biasanya akan dihimpun kedalam suatu kelompok untuk dijadikan komunitas yang lebih besar.

Jadi artinya, di negara yang sensitif terhadap krisis keuangan, lebih baik membuka suatu usaha produk dalam negeri dan syukur-syukur jika kebutuhan semua masyarakat terpenuhi tanpa harus mengimpor dari negara lan, malah bisa mengekspor produk dalam negeri ke luar negeri.

Met

ro S

awir

an

10

Febr

ua

ri 2

018

Page 11: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

http://www

.cbc.ca/radio/thec

urrent

/the-current

-for-ju

ne-6-2

016-1.361

7742

Pendidikan... Pendidikan... Pendidikan...

Kata-kata dalam judul di atas selalu didengung-dengungkan di dalam CU Sawiran. Pendidikan merupakan salah satu pilar yang ada di Credit Union. Bahkan di CU Sawiran pilar pendidikan merupakan pilar yang pertama dan utama. Pendidikan merupakan nadi dari kehidupan di CU Sawiran. Kegiatan apapun yang dilakukan oleh CU Sawiran tidak pernah lepas dari pendidikan.

Sejak berdiri, CU Sawiran mensyaratkan untuk masyarakat yang mau bergabung menjadi anggota CU Sawiran harus mengikuti pendidikan dasar terlebih dahulu. Pada saat itu pendidikan dasar dilakukan dengan mengumpulkan sekitar 10 sampai 20 orang di kantor TP dan mendapatkan pendidikan mengenai perkoperasian (sejarah CU, Visi-Misi, Tujuan dan Nilai-nilai CU) dan perhitungan bunga simpanan dan pinjaman, perhitungan SHU, dan lain-lain. Semua materi yang diberikan hanya berkutat pada kelembagaan CU Sawiran.

Semakin hari model pendidikan di CU Sawiran mulai berkembang. Pendidikan sekarang tidak hanya mengumpulkan calon anggota saja namun sudah masuk dalam setiap langkah. Mulai orang masuk menjadi anggota, pengajuan pinjaman, pengelolaan

keuangan, pengelolaan usaha dan masih banyak lagi. Pelaksanaannya bisa dilaksanakan dengan tatap muka langsung yang biasanya dilakukan secara pribadi/perorangan atau kelompok/komunitas.

Saat ini strategi yang dilakukan CU Sawiran dalam mengembangkan pendidikan adalah model pendidikan kelompok/komunitas. Materi yang diberikan juga tidak hanya berkutat pada lembaga saja namun lebih banyak materi berdasarkan pada kebutuhan anggota yang tergabung dalam suatu kelompok. Orang yang memberikan materi pendidikan pun sekarang tidak hanya dari kalangan manajemen atau pengurus pengawas CU Sawiran saja namun juga melibatkan semua anggota yang mempunyai potensi, pengalaman atau keahlian yang dibutuhkan oleh suatu kelompok. Disini anggota bisa saling berbagi satu sama lain.

Pendidikan di CU Sawiran sudah bukan lagi menjadi suatu kewajiban tetapi sudah merupakan suatu kebutuhan. CU Sawiran memaksimalkan semua media komunikasinya sebagai sarana untuk memberikan pendidikan kepada anggotanya. Dengan adanya pendidikan yang diberikan berdasarkan kebutuhan anggota maka diharapkan anggota CU Sawiran semakin berkembang dan berswadaya.

Met

ro S

awir

an

11

Febr

ua

ri 2

018

Page 12: Membangun Kemandirian Finansial Melalui Pendidikancusawiran.org/wp-content/uploads/2011/12/metro-2018-02.pdf · 2018-03-01 · Kantor Pusat Dusun Nongkojajar Desa Wonosari, Kecamatan

berbagi dari Keterbatasan

Bapak yang akrab disapa dengan Pak Misno sudah puluhan tahun selalu meluangkan sedikit uangnya untuk ditabung. Uang itu berasal dari mata pencahariannya sebagai penarik becak yang telah digelutinya sejak tahun 1977

“Uang dari narik becak saya kasihkan semua ke istri. Biar istri saya yang bagi-bagi untuk biaya sekolah, untuk makan, untuk kegiatan sosial, dan untuk menabung. Istri juga yang membagi uang itu misal ada tonjokan (kenduri) kan kalau orang Jawa artinya harus nyumbang,” kata Pak Misno ketika ditemui di TP Blimbing saat menabung di CU Sawiran yang sudah menjadi aktivitas rutin menyisikan sedikit dari hasil jerih payahnya menarik becak di hari itu.

Di usianya yang sudah tak muda lagi, semangat Misno untuk terus bekerja masih tinggi.

Pria kelahiran 19 Juni 1952 itu setiap hari mangkal di Pasar Blimbing Kota Malang untuk menawarkan jasa becak. Misno juga tergabung dalam “Paguyuban Becak Pasar Blimbing”.

Tingginya semangat kerja Misno tak lain untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya. Ia pun memiliki prinsip hidup jujur. Dari hasil keringatnya menawarkan jasa becak, ia berhasil menyekolahkan dua anak angkatnya hingga lulus SMA.

Misno hampir serupa dengan kisah inspiratif penarik becak yang memiliki kisah mampu berangkat umrah atau

bahkan naik haji dengan menabung sedikit demi sedikit. Meski sebagai penarik becak yang pendapatannya tak tentu, Misno ini rajin menabung sedikit demi sedikit guna mewujudkan niatnya beribadah ke Tanah Suci yang biayanya tak sedikit itu. Namun Misno memilih untuk realistis, Misno harus menunggu sampai biaya umrah itu cukup, namun yang penting baginya niat itu sudah ada, selama ada niat pasti Allah pasti bukakan jalan.

Misno menyadari biaya umrah tersebut hanya bisa ia peroleh dengan cara menabung. Tapi hal itu juga ia ketahui tidak akan bisa tercapai dengan mudah dan cepat. Apalagi dia juga harus menghidupi anak dan istrinya. Hati mulia sering ditunjukkan oleh Misno. Ketika hasil tarikan tak begitu banyak, dia lebih baik menyedekahkan uang itu kepada orang yang lebih membutuhkan.

“Kalau hasilnya sedikit, kadang saya kasihkan kepada pengemis yang kondisinya payah. Saya yakin Allah akan menggantinya. Dan benar saja, besok-besoknya penumpangnya banyak,” kata Misno.

Semangat berbagi tidak harus menunggu saat kita sedang berkelimpahan, namun ketika kita dimampukan untuk berbagi dengan segala keterbatasan yang kita miliki, disitulah tangan Tuhan bekerja untuk mengangkat derajat kita.

Seperti kata pepatah, sedikit-sedikit lama-lama menjadi

bukit. Usaha kecil yang terus-menerus akhirnya

memberikan hasil. Pepatah itu pantas untuk disematkan pada seorang penarik becak,

Misno Wijoyo yang berusia 65 tahun.

Misno WidjojoPenarik BecakJl. Plaosan Barat 44 RT 06 RW 08 Purwodadi, Blimbing, Kota Malang085100376734

Met

ro S

awir

an

1�

Febr

ua

ri 2

018

penasehatPengurus CU Sawiranpenanggung jawabDaniel Dwi Sudaryanto

redaktur pelaksanaTengsoe TjahjonoY. Setyo Agung Pamungkas

alamat /iklanCU Sawiran - TP Blimbing Jl. L.A. Sucipto 46 MalangTelp. (0341) 477777

[email protected] an. Kopdit Sawiran No. 3163102214

layout cetakaXa Creative Design0341 473651 / 081 555 20124Isi di luar tanggung jawab percetakan