MEMBANGUN DESKTOP LINUX YANG USER FRIENDLY DALAM PROSES MIGRASI WINDOWS-LINUX Naskah Publikasi DIAJUKAN OLEH PRASETYO PURNOMO 05.12.1113 KEPADA SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA 2010
MEMBANGUN DESKTOP LINUX YANG USER FRIENDLY DALAM
PROSES MIGRASI WINDOWS-LINUX
Naskah Publikasi
DIAJUKAN OLEH
PRASETYO PURNOMO
05.12.1113
KEPADA
SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMASI DAN KOMPUTER
AMIKOM
YOGYAKARTA
2010
3
BUIDING USER FRIENDLY LINUX DESKTOP IN
WINDOWS – LINUX MIGRATION PROCESS
MEMBANGUN DESKTOP LINUX YANG USER FRIENDLY
DALAM PROSES MIGRASI WINDOWS – LINUX
Prasetyo Purnomo
Jurusan Sistem Infomasi
STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
Recently information technology development forced people to learn about
new innovations. Miscellaneous program such as operation system, web application
and internet program are widely developed, particularly on operation system.
Besides the familiar operation system like windows, there is another operation system
that also broadly used, named Linux. Linux is one of UNIX apprentice which has
several specialties such as; free license, multiuser and multitasking ability and well
applied in server environment.
Linux distributed in CD/DVD, contains of several programs that support the
Linux uses such as word processor (open office), graphic editor (GIMP), internet
application (web browser, messenger) and etc. there are many Linux distributor
called distro. One of the distro named Slackware which is used in this research.
Beginners will find various differences between linux and windows which is
more familiar for computer users. Therefore, researcher tried to modified slackware
to make it easy to operate. Here are several modifications done to slackware; the
uses of webmin to administrate graphic base system, desktop modification with
compiz fusion to make it more interesting and kernel compile to customize linux with
user necessity
Keywords: operation system, linux, slackware, windows-linux migration, linux
modification.
4
Bab I
Pendahuluan
Perkembangan teknologi informasi yang sangat cepat mendorong kita untuk selalu
belajar hal baru. Mulai dari sistem operasi, aplikasi berbasis web sampai seluk beluk internet
yang sangat luas. Khusus untuk sistem operasi, selain Windows yang banyak digunakan,
ada pula sistem operasi Linux dan turunannya. Linux adalah salah satu turunan UNIX yang
banyak dipakai. Keistimewaan Linux antara lain, free, kemampuan multiuser dan multitasking
serta handal untuk digunakan dalam lingkungan server.
Linux datang dalam distrubusi berbasis CD/DVD. Dalam satu paketnya, telah
terdapat berbagai macam aplikasi pendukung. Misal, aplikasi pengolah kata (Open Office),
aplikasi pengolah grafis (GIMP), aplikasi Internet (web browser, messenger) dan lain-lain.
Linux terdiri dari banyak distribusi (distro). Penulis menggunakan distro Slackware dalam
penelitian ini.
Bagi seorang pemula yang ingin belajar Linux pertama kali, tentu sangat berbeda
ketika menggunakan Windows. Oleh karena itulah, penulis membuat modifikasi Linux, dalam
hal ini Linux Slackware, agar mudah digunakan. Berbagai macam modifikasi yang dilakukan
antara lain penggunaan software Webmin, untuk administrasi sistem berbasis grafis (web),
modifikasi desktop dengan Compiz Fusion agar terlihat lebih menarik dan compile kernel
untuk mendapatkan Linux yang sesuai dengan kebutuhan kita. Modifikasi di atas hanya
untuk mempermudah kita belajar Linux pertama kali. Bagi mereka yang serius untuk
berpindah ke sistem operasi Linux, wajib mengetahui sistem operasi ini secara keseluruhan,
termasuk bekerja di lingkungan teks (non grafis) ataupun aplikasi server.
5
Bab II
Landasan Teori
I.Sejarah Linux
Linux adalah sistem operasi seperti UNIX, yang merupakan implementasi standar
POSIX, meliputi true multitask ing, virtual memory, shared libraries, demand-loading, proper
memory management, dan multiuser. Linux dikembangkan dengan menggunakan konsep
open source, yang artinya semua kode penyusun program dapat dimodifikasi oleh user
karena bersifat terbuka.
Sejarah sistem operasi Linux berkaitan erat dengan proyek GNU (GNU is Not Unix),
proyek program bebas ”freeware” rancangan FSF (Free Software Foundation) yang diketuai
oleh Richard Stallman. Proyek GNU diawali pada tahun 1983, dengan membuat sistem
operasi seperti UNIX lengkap dengan kompiler, utiliti aplikasi, utiliti pembuatan dan
seterusnya diciptakan sepenuhnya dengan perangkat lunak bebas. Pada tahun 1991, pada
saat versi pertama kerangka Linux ditulis, proyek GNU telah menghasilkan hampir semua
komponen sistem ini kecuali kernel. Torvalds dan pembuat kernel seperti Linux
menyesuaikan kernel mereka supaya dapat berfungsi dengan komponen GNU, dan
seterusnya mengeluarkan sistem operasi yang cukup berfungsi. Oleh karena itu, Linux
melengkapi ruang terakhir dalam rancangan GNU.
Distribusi Linux
Distro Linux (singkatan dari distribusi Linux) adalah sebutan untuk sistem operasi
komputer dan aplikasinya, merupakan keluarga Unix yang menggunakan kernel Linux.
Distribusi Linux bisa berupa perangkat lunak bebas dan bisa juga berupa perangkat lunak
komersial seperti Red Hat Enterprise, suse, dan lain-lain.
Ada banyak distribusi atau distro Linux yang telah muncul. Beberapa bertahan dan
besar, bahkan sampai menghasilkan distro turunan, contohnya adalah Distro Debian
GNU/Linux. Distro ini telah menghasilkan puluhan distro yang berbasis Debian, antara lain
Ubuntu, Knoppix, Xandros, DSL, dan sebagainya.
6
Slackware (www.slackware.com)
Gambar 2.1 Logo Slackware
Terdapat banyak alasan kenapa Slackware adalah distribusi Linux yang paling tua
yang masih hidup. Ia tidak mencoba mengemulasi Windows, ia mencoba untuk menjadi
seperi Unix sebisa mungkin. Ia tidak mencakup semua proses dengan indah, GUI
(Graphical User Interfaces) tunjuk dan klik. Ia memposisikan pengguna sebagai
pengendali dengan mengijinkan meraka melihat secara langsung apa yang terjadi.
Proses pengembangannya tidak terburu-buru untuk memenuhi waktu deadline setiap
versi muncul ketika ia sudah siap. Slackware menggunakan model BSD -style dan
sampai sekarang menjadi distro favorit bagi pengguna Linux yang sudah mahir dan
menyukai nuansa UNIX-like.
Webmin
Webmin1 adalah suatu software yang digunakan untuk mengkonfigurasi sistem
berbasis web. Webmin diciptakan oleh orang Australia, bernama Jamie Cameron pada tahun
1997, yang dimulai dengan rilis 0.1 (5 Oktober 1997). Webmin berada di bawah lisensi BSD.
Webmin biasa digunakan di lingkungan OpenSolaris, Linux dan beberapa varian UNIX.
Webmin sejak semula memang didesain bagi mereka yang sudah/belum berpengalaman
dalam konfigurasi sistem, tapi belum terlalu mahir perintah-perintah command line
Compiz
Untuk mendapatkan Linux yang mudah dikonfigurasi dan terlihat “indah”, kita tidak
bisa hanya mengandalkan hasil dari instalasi default. Setelah mengenal Webmin, yang
digunakan untuk mengkonfigurasi Linux secara mudah, kita membutuhkan software bantu
yang akan merubah tampilan desktop Linux yang terkesan kuno menjadi lebih “bergaya”.
1 http : wwws.webmin.org
7
Gambar 2.2 Logo Compiz
Compiz adalah compositing windows managers untuk X Windows Sistem yang
menggunakan kartu grafis 3D untuk menampilkan desktop efek2. Compiz dapat
menggantikan windows manager standar Metacity (GNOME, mulai versi 2.14) atau Kwin
(KDE, mulai versi 4.0). Lalu, apa yang dimaksud dengan compositing window manager?
Compositing windows manager adalah komponen antar muka berbasis grafis yang khusus
menangani window / borders.. Di dunia Linux, Metacity adalah composite window manager
pertama yang dirilis pada bulan Agustus 2004. Setelah itu, banyak composite semakin
banyak dikembangkan, diantaranya munculnya KWin pada desktop KDE. Composite window
manager yang sekarang terkenal adalah Compiz. Compiz lahir pada tanggal 26 Januari 2005
Pada 30 Maret 2007, Beryl dan komunitas Compiz sepakat untuk menggabungkan proyek
mereka dengan diberi nama Compiz Fusion3. Compiz Fusion inilah yang sekarang banyak
dipakai oleh beberapa distribusi Linux, seperti di Ubuntu, PCLinuxOS bahkan Slackware.
Gambar 2.3 Logo Compiz-Fusion
Compiz Fusion mempunyai sebuah program kecil, yang dinamakan decorator.
Dekorator berfungsi memodifikasi tampilan tombol minimize/maximize/restore dengan
berbagai animasi. Dekorator yang terkenal adalah Emerald, yang selanjutnya Emerald ini
dimasukkan dalam proyek inti Compiz Fusion. Selanjutnya dengan Compiz Fusion inilah
penulis berusaha mempercantik tampilan desktop Linux.
2 http://en.wikipedia.org/wiki/Compiz
3 http://en.wikipedia.org/wiki/Compiz_Fusion
8
Bab III
ANALISIS
A. Instalasi slackware
1. Booting komputer dengan CD 1, sehingga muncul halaman instalasi Slackware
2. Kita akan menyiapkan ruang hardisk. Ketikkan c fdisk. Minimal sistem Linux
membutuhkan 2 partisi, 1 untuk / dan satu lagi swap. Fungsi swap adalah sebagai
virtual memori, Pada bagian swap, pilih type partisi 82 (Linux swap). Untuk / (root)
biarkan default
3. Setelah selesai, kita write kedua partisi tersebut. Tekan q untuk keluar dari program
cfdisk.
4. Ketikkan setup untuk masuk ke program utama instalasi slackware. Ada pilihan
mode instalasi. Kita pilih saja yang full. Mode full ini berarti kita menginstall semua
software yang ada di CD
5. Jika sudah, akan muncul pilihan instalasi kernel. Kita pilih saja yang CDROM, karena
memang kita tidak punya kernel lain selain yang di CDROM. Pilih EnterPada dialog
konfigurasi mouse, pilih default nya saja. Tekan Enter
6. Konfigurasi selanjutnya adalah penyesuaian jam. Ada 2, yaitu menurut server atau
BIOS komputer/hardware. Pilih saja yang NO
7. Konfigurasi terakhir adalah password untuk root. Gunakan password lebih dari 6
karakter dengan kombinasi angka dan huruf. Gunakan juga campuran huruf besar
dan kecil. Instalasi Selesai, ketik reboot untuk restart komputer.
Post Instalation
Untuk pertama kali, kita buat user biasa. Misal amikom. Perintahnya (sebagai root)
root@darkstar:~#adduser amikom
Kita enter terus sampai muncul dialog pengisian password. Masukkan password
yang mudah kita ingat, tapi sulit bagi orang lain !
9
Logout dari sistem, kemudian login dengan user yang baru saja kita buat (amikom)
root@darkstar:~#logout
slackware login : amikom
password : (masukkan password, tidak tampak karakter apapun kalau di
Linux)
Jika nanti di layar muncul
amikom@darkstar:~$
Artinya kita berhasil membuat user baru di Linux
B. Instalasi Webmin
Diasumsikan kita sudah login dengan user jampes (user yang sudah ada di sistem,
bukan user yang baru saja dibuat seperti contoh di atas)
jampes@slackware:~$
Kita akan menginstall Webmin dari kode sumber. Misal, kode sumber Webmin ada di
/home/jampes/webmin-1430.tar.gz. Kita ekstrak dulu, dengan langkah-langkah :
jampes@slackware:~$tar zxvf webmin-1430
Masuk ke direktori webmin,
jampes@slackware:~$cd webmin
Sebagai root, kita jalankan file setup.sh
10
Gambar 3.1 Instalasi Webmin
File setup.sh ini akan menanyakan konfigurasi sistem. Kita bisa saja langsung tekan Enter
(jawaban default), atau kita masukkan pilihan kita. Contoh, untuk login admin Webmin, kita
ganti menjadi amikom (defaultnya root). Untuk port Webmin, kita bisa mengganti ke
sembarang angka, asal no port itu belum dipakai oleh program lain (defaultnya 10000). Disini
penulis hanya mengganti login admin saja. Tekan Enter untuk keluar dari program ini.
Setelah selesai menginstall Webmin, otomatis file setup.sh akan menjalankan daemon
Webmin, bisa kita cek dengan perintah
Konfigurasi Webmin
Diasumsikan kita sudah di depan desktop KDE. Buka browser, (penulis menggunakan
Firefox). Ketikkan di address bar
localhost:10000 (10000 menunjukkan no port yang dipakai Webmin, sesuai instalasi di awal
tadi).
Gambar 3.2 Alamat Webmin dibuka dengan browser
11
Akan muncul halaman login, masukkan username dan password Webmin. Jika berhasil,
akan muncul halaman Index dari Webmin. Di halaman inilah kita akan mengkonfigurasi
sistem Linux. Konfigurasi sistem yang dapat dilakukan antara lain :
1. Konfigurasi user dan group
2. Konfigurasi startup dan shutdown/restart
3. Konfigurasi jaringan
4. Konfigurasi log sistem
5. Webmin File Manager
12
C. Instalasi Compiz Fusion
Login ke sistem Linux sebagai root
jampes@slackware:~$su
password: (masukkan password)
root@slackware:~#./ NVIDIA -Linux-x86-173.14.12-pkg1.run
Konfigurasi Compiz Fusion
a. Klik kanan icon Compiz Fusion yang ada di panel kiri bawah, masuk ke pilihan Settings
Manager. Berikut adalah tampilan jendela Settings Manager
b. Jendela sebelah kiri adalah daftar kategori dan di sebelah kanan adalah rincian dari tiap
kategori.
c. Pada tiap kategori itulah kita bisa mengatur efek desktop. Misal, di bagian Desktop, sub
kategori Desktop Cube. Aktifkan fitur ini dengan memberi tanda centang pada option
yang tersedia. Pada pilihan Compiz Fusion, ada juga pilihan Window Decorator.
Defaultnya adalah Emerald. Aktifkan opsi ini agar kita mendapatkan tampilan Desktop
yang menawan
d. Efek lain yang menurut penulis bagus adalah Water Rain – tetes air hujan (shortcut F8),
Snow - salju (shortcut F1). Di sini penulis benar benar membuktikan kehebatan desktop
Linux. Linux tidak hanya jago untuk urusan server, tapi juga untuk urusan komputer
desktop.
13
D. Konfigurasi Kernel
Login ke sistem Linux
jampes@slackware:~$
ekstrak kernel hasil download dari http://kernel.org
jampes@slackware:~$tar xjvf linux-2.6.26.5.bz2
login sebagai root
jampes@slackware:~$su
password :
root@slackware:~#
Pindahkan direktori hasil ekstrak ke direktori /usr/src
root@slackware:~#mv linux-2.6.26.5 /usr/src
masuk ke direktori /usr/src
root@slackware:~#cd /usr/src
Hapus link file linux yang menuju ke kernel lama bawaan Slackware
root@slackware:~#rm linux
Buat link baru menuju linux-2.6.26.5. Fungsi dari link ini hanya untuk menyingkat nama
direktori saja.
root@slackware:~#ln –s linux-2.6.26.5 linux
root@slackware:~#make xconfig
root@slackware:~#cp /boot/config .config (rename config menjadi .config)
Modifkasi yang dilakukan antara lain, mengubah nama kernel, menyesuaikan jenis prosesor,
memiih jenis desktop, mematikan pilihan High Memory Support, menonaktifkan dukungan
PCMCIA
langkah selanjutnya adalah menyalin kernel dan file konfigurasi ke direk tori /boot.
14
root@slackware:~#cp arch/x86/boot/bzImage /boot/vmlinuz-2.6.26.5
root@slackware:~#cp Sistem.map /boot/Sistem.map-2.6.26.5
root@slackware:~#cp .config /boot/config-2.6.26.5
Saatnya kita merubah isi file lilo.conf yang terletak di direktori /etc
Saatnya kita merubah isi file lilo.conf yang terletak di direktori /etc.
# Linux bootable partition config begins
image = /boot/vmlinuz
root = /dev/hda6
label = slackware
read-only # Partitions should be mounted read-only for checking
# Linux bootable partition config ends
#kernel baru
image = /boot/vmlinuz-2.6.26.5
root = /dev/hda6
label = slack
read-only
Jalankan LILO dengan opsi –v untuk memeriksa kesalahan konfigurasi lilo.conf
root@slackware:~#/sbin/lilo -v
15
Bab IV
Analisis dan Pembahasan
A. Analisis Sistem Menggunakan Webmin
Setelah penulis melakukan konfigurasi sistem, terbukti di sini Webmin benar -benar
memudahkan bagi pengguna Linux, khususnya pemula dalam mengkonfigurasi Linux.
Banyak pekerjaan administrasi Linux yang dapat dilakukan dengan program ini. Tapi yang
perlu diingat, Webmin tidak benar-benar menggantikan fungsi command line dalam meng-
administrasi sistem. Seorang pengguna Linux wajib hukumnya untuk mengerti perintah -
perintah dasar Linux. Fungsi Webmin hanya memudahkan bagi mereka yang ingin
mengkonfigurasi sistem lebih mudah, tapi tidak terbiasa dengan dengan perintah-perintah
Command Line Interface.
NO Perintah Dasar Modul Webmin
1 adduser System – User and Groups
2 passwd System – Change Passwords
3 vi /etc/rc.d/rc.local System – Bootup and Shutdown
4 vi /etc/inittab System – Initial System Bootup
5 ps –ax System – Running Process
6 netconfig Networking– Network Configuration
7 ping, ipcalc, whois, traceroute Networking – Network Utilities
8 /etc/host.allow, /etc/host.deny Networking – TCP Wrappers
9 fdisk, cfdisk Hardware – Partitions on Local Disk
10 CUPS (printer) Hardware – Printer Administration
11 Konqueror Others – File Manager
16
12 Bash shell Others – Command Shell
13 .htaacess Others – Protected Web Directories
14 Text Editor (vi, pico) Others – Text Editor
15 Clusterring Webmin - Cluster
B. Analisis Sistem menggunakan desktop efek Compiz Fusion
Pada analisis ini, penulis berusaha menyimpulkan kelebihan dan kekurangan sistem
yang menggunakan desktop efek Compiz Fusion. Selain itu penulis juga berusaha
menyajikan benchmark antara sistem yang menggunakan desktop efek dan yang tidak.
Berikut pembahasannya.
Berikut perbandingan konsumsi penggunaan sumber daya komputer yang menjalankan
desktop efek maupun yang tidak
Gambar 4.1 Slackware tanpa Compiz Fusion
Semakin besar nilai FPS, semakin baik pula kinerja komputer kita. Besar kecilnya
FPS tergantung dari banyak sedikitnya plugin yang aktif.
17
C. Analisis Kinerja Sistem Pasca Re-compile Kernel
Ada beberapa alasan kenapa kita harus meng-compile ulang kernel standar bawaan
distro. Antara lain :
1. Kernel standar tidak bisa mengenali hardware terbaru
2. Mengoptimalkan kernel sesuai dengan komputer kita
Dari beberapa percobaan yang dilakukan, penulis mendapatkan hasil :
1. Ukuran kernel hasil kompilasi mengecil sebesar 2 MB dari kernel bawaan standar
yang berukuran 4.2 MB. Begitu juga dengan file config dan System.map. Walau
selisihnya hanya 2.2 MB, tapi ini sangat berpengaruh pada kinerja sistem, apalagi
bagi mereka yang mempunyai space hardisk kecil.
2. Mengurangi modul kernel dapat menghemat waktu sistem dalam mengenali suatu
hardware.
3. Kompilasi kernel juga dapat dilakukan digunakan untuk menambah kemampuan
sistem.
Kekurangan lain yang sering dialami waktu kompilasi kernel adalah terjadinya “kernel panic”.
Kernel panic terjadi jika sistem tidak bisa menemukan letak kernel diinstall atau nama kernel
yang tidak sesuai dengan versi kernel.
Solusi ini bisa diselesaikan dengan menjalankan
root@slackware:~# /sbin/lilo –v
18
Bab V
Saran dan Kesimpulan
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, ada beberapa saran yang
dibutuhkan untuk pengembangan sistem lebih lanjut.
1. Penggunaan modul yang terlalu banyak di Webmin, seakan -akan malah membuat
Webmin lebih rumit daripada tool administrasi yang lain. Di sini user harus bisa memilih
konfigurasi sistem apa saja yang ingin diintegrasikan dengan Webmin.
2. Untuk bisa menjalankan desktop efek, penggunaan kartu grafis dengan driver yang telah
diinstall wajib hukumnya. Bagi user yang menginstall Linux tanpa driver, bisa dipastikan
tidak mendukung Direct Rendering, ini artinya juga tidak bisa menjalankan desktop efek.
3. Untuk tweak ing kernel, user harus tahu hardware komputer, minimal komputernya sendiri
yang digunakan. Untuk tweak ing kernel tingkat lanjut, kita juga dituntut menguasai
bahasa pemrograman (shell script, C, C++)
4. Untuk pengembangan lebih lanjut, sistem yang sudah ada dikembangkan menjadi distro
modifikasi, yang khusus mempunyai tool administrasi sistem (Webmin), desktop efek
serta kernel yang yang telah dikustomisasi.
Kesimpulan
Dari berbagai macam penelitian yang telah penulis lakukan, dapat diambil kesimpulan :
1. Penggunaan Webmin sebagai Web Based Administration Tool sangat membantu dalam
mengkonfigurasi sistem.
2. Instalasi Compiz Fusion cukup mudah dilakukan, asal driver grafis (NVIDIA/ATI) sudah
terpasang, semua proses berlangsung otomatis, tanpa perlu konfigurasi sedikitpun.
3. Kompile kernel ulang adalah salah satu cara meningkatkan kemampuan sistem Linux.
Proses ini berlangsung aman, asal kita mengikuti sesuai prosedur. Sebagai antisipasi,
kernel lama jangan kita buang, sehingga jika terjadi error kita masih bisa memakai kernel
yang lama.
4. Distro Slackware yang terkesan “kuno” karena kesederhanaannya, bisa kita ubah
menjadi distro yang powerful dengan berbagai tambahan aplikasi tweak ing. Mulai kini,
tidak ada lagi distro yang “ndeso”. Dengan modifikasi di atas, diharapkan proses migrasi
Windows ke Linux akan semakin nyaman.
19
Daftar Pustaka
1. Linux, http://en.wikipedia.org/wiki/Linux, diakses tanggal 5 Januari 2009 pukul 01.30
WIB
2. Tux, http://en.wikipedia.org/wiki/TUX, diakses tanggal 5 Januari 2009 pukul 01.37
WIB
3. Compiz, http://en.wikipedia.org/wiki/Compiz, diakses tanggal 5 Januari 2009 pukul
01:39 WIB
4. Warsono, 1999, Webmin utility untuk UNIX Administrator
http://www.elektroindonesia.com/elektro/li0899a.html, diakses tanggal 7 januari 2009
pukul 04:35 WIB
5. Baliwae, 2008, http://wiki.klas.or.id/tiki-index.php?page=Slackware, diakses tanggal
10 Januari 2009 pukul 02:15 WIB
6. Utdirartomo, Firrar. 2004, Administrasi Linux memakai browser dengan Webmin,
Gava Media, Yogyakarta.
7. Kadir. Abdul, 2002. Pengenalan UNIX dan Linux, Penerbit Andi, Yogyakarta.
8. Novriansyah. Nova, 2002, Linux, PT. Elex Media Komputindo, Jakarta.