@-On3 L4n9!t Я@mAdђẳn ςЊэM!sTrY 08 MEMBANDINGKAN KEREAKTIFAN HALOGEN A. SASARAN PERCOBAAN Membandingkan Sifat dan Reaksi Unsur Halogen B. DASAR TEORI Unsur-unsur halogen VIIA, yaitu fluor, klor, brom dan iod, tidak terdapat bebas di alam, tetapi bersenyawa dengan unsur lain karena reaktif. Unsur halogen disebut halogen (Yunani; halogen = garam), karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Hal dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron untuk membentuk ikatan kovalen. Unsur-unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns 2 np 5 dan merupakan unsur-unsur yang paling elektronegatif, oleh karena itu selalu mempunyai bilangan oksidasi (-1), kecuali fluor yang selalu univalen, unsur-unsur ini dapat juga mempunyai bilangan oksidasi (+1), (+III), (+V) dan (+VII). Bilangan oksidasi (+IV) dan (+VI) merupakan anomali, terdapat dalam oksida ClO 2 , Cl 2 O 6 , dan BrO 3 . Kecenderungan kuat dari atom F dan Cl untuk menarik elektron mengakibatkan bentuk yang sering ditemukan di alam adalah bentuk ion F - dan Cl - , serta kesulitan dalam pembuatan unsur murni dari bentuk ionnya. Kenaikan titik didih dan leleh dengan bertambahnya nomor atom, dijelaskan dengan fakta bahwa molekul-molekul yang lebih
Unsur-unsur halogen VIIA, yaitu fluor, klor, brom dan iod, tidak terdapat bebas di alam, tetapi bersenyawa dengan unsur lain karena reaktif. Unsur halogen disebut halogen (Yunani; halogen = garam), karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Hal dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron untuk membentuk ikatan kovalen.
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
@-On3 L4n9!t Я@mAdђẳn ςЊэM!sTrY 08
MEMBANDINGKAN KEREAKTIFAN HALOGEN
A. SASARAN PERCOBAAN
Membandingkan Sifat dan Reaksi Unsur Halogen
B. DASAR TEORI
Unsur-unsur halogen VIIA, yaitu fluor, klor, brom dan iod, tidak terdapat bebas di
alam, tetapi bersenyawa dengan unsur lain karena reaktif. Unsur halogen disebut halogen
(Yunani; halogen = garam), karena umumnya ditemukan dalam bentuk garam anorganik. Hal
dalam bentuk bebas selalu berupa diatomik, karena tiap atom memerlukan 1 elektron untuk
membentuk ikatan kovalen.
Unsur-unsur halogen mempunyai konfigurasi elektron ns2 np5 dan merupakan unsur-
unsur yang paling elektronegatif, oleh karena itu selalu mempunyai bilangan oksidasi (-1),
kecuali fluor yang selalu univalen, unsur-unsur ini dapat juga mempunyai bilangan oksidasi
(+1), (+III), (+V) dan (+VII). Bilangan oksidasi (+IV) dan (+VI) merupakan anomali,
terdapat dalam oksida ClO2, Cl2O6, dan BrO3. Kecenderungan kuat dari atom F dan Cl untuk
menarik elektron mengakibatkan bentuk yang sering ditemukan di alam adalah bentuk ion F -
dan Cl-, serta kesulitan dalam pembuatan unsur murni dari bentuk ionnya.
Kenaikan titik didih dan leleh dengan bertambahnya nomor atom, dijelaskan dengan
fakta bahwa molekul-molekul yang lebih besar mempunyai gaya tarik menarik Van der waals
yang lebih besar daripada yang mempunyai molekul-molekul yang lebih kecil.(3) Karena
kelektronegatifan halogen relatif lebih besar dibandingkan unsur lain, maka halogen bersifat
menarik elektron atau pengoksidasi. Kemampuan mengoksidasi halogen berkurang dari atas
ke bawah. Akibatnya unsur yang di atas dapat mengoksidasi unsur yang berada dibawahnya,
tetapi tidak sebaliknya.
Dengan perkecualian He, Ne dan Ar, semua unsur dalam tabel berkala membentuk
halida. Halida ionik atau kovalen adalah senyawaan umum yang paling penting. Mereka
sering paling mudah dibuat dan digunakan secara meluas bagi sintesis senyawa lain. Dalam
hal suatu unsur mempunyai lebih dari satu valensi, halida seringkali dikenal sebagai
senyawaan tingkat oksidasi. Terdapat juga kimiawi senyawaan halogen organik yang luas dan
@-On3 L4n9!t Я@mAdђẳn ςЊэM!sTrY 08
beragam, senyawaaan fluor, teristimewa dalam hal F menggantikan H secara sempurna yang
memilki sifat-sifat khusus.
a. Sifat Fisis
Beberapa sifat fisis halogen yaitu:
Jari-jari atom unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatine.
Demikian juga jari-jari ion negatifnya. Ion negative terbentuk apabila atom netral
mengikat electron, sehingga jari-jari ion negative lebih besar daripada jari-jari atom
netralnya.
Titik didih dan titik leleh dari fluorin sampai iodine bertambah besar,
karena ikatan antarmolekulnya makin besar pula. Antara molekul-molekul halogen padat
dan cair terdapat ikatan Van der Waals yang lemah.
Wujud fluorin dan klorin pada temperature kamar adalah gas,
bromine berwujud cair dan mudah menguap, sedangkan iodine berwujud padat dan
mudah menyublim.
Warna gas fluorin adalah kuning muda, gas klorin berwarna kuning
hijau. Cairan bromine berwarna merah coklat, dan zat padat iodine berwarna hitam,
sedangkan uap iodine berwarna ungu.
Kelarutan fluorin, klorin, dan bromine dalam air besar atau mudah
larut, sedangkan kelarutan iodine larut dalam air kecil (sukar larut). Iodin mudah larut
dalam KI dan pelarut organic seperti alcohol, eter, kloroform (CHCl3), dan karbon
tetraklorida (CCl4). Warna larutan bromine dalam pelarut kloroform (CHCl3) atau karbon
tetraklorin (CCl4) adalah kuning cokelat, sedangkan warna larutan iodine dalam pelarut
kloroform (CHCl4) atau CCl4 adalah ungu.
b. Sifat Kimia
Beberapa sifat kimia unsur-unsur halogen ialah sebagai berikut:
Halogen mudah membentuk ion negative karena atom halogen mempunyai 7 elektron
valensi pada kulit terluarnya ( ns2 np5 ). Atom unsur halogen cenderung akan menarik 1
@-On3 L4n9!t Я@mAdђẳn ςЊэM!sTrY 08
elektron (1e-) dan menjadi ion negative dalam rangka membentuk susunan electron yang
stabil seperti gas mulia (ns2 np6). Oleh karena itu, halogen disebut unsur yang sangat
elektronegatif.
Kereaktifan halogen sangat besar. Hal ini disebabkan jari-jari atom halogen sangat
kecil sehingga mudah menarik electron. Dari fluorin ke iodine sifat kereaktifan makin
berkurang karena jari-jari atom makin besar.
Halogen merupakan oksidator (pengoksidasi) kuat. Unsur-unsur halogen mudah
mengikat electron karena itu halogen mudah tereduksi.
Harga potensial (Eo reduksi) dari fluorin sampai iodine makin berkurang.
a) F2(g) + 2e 2F- (aq) Eo = +2,87 volt
b) Cl2(g) + 2e 2Cl- (aq) Eo = +1,36 volt
c) Br2(l) + 2e 2Br- (aq) Eo = +1,07 volt
d) I2 (s) + 2e 2I- (aq) Eo = +0,51 volt
Dari data tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa dari fluorin sampai iodine sifat
oksidator/ pengoksidasi halogen makin berkurang.
c. Reaksi-Reaksi Halogen
Halogen adalah golongan unsur yang sangat reaktif, sehingga dapat bereaksi dengan
unsur-unsur maupun dengan senyawa-senyawa lain. Berikut ini diberikan beberapa reaksi
halogen.
Kereaktifan unsur-unsur halogen sangat besar, ddikarenakan jari-
jari atom halogen sangat kecil dibandingkan unsur golongan lain,
sehingga mudah menarik elektron. Dalam satu golongan, jari-jari
unsur halogen bertambah dari fluorin sampai astatin. Makin besar
jari-jari atom, makin kurang reakstif, sehingga dari fluor sampai
astatin kereaktifannya berkurang
1. Reaksi Halogen dengan Gas Hidrogen
@-On3 L4n9!t Я@mAdђẳn ςЊэM!sTrY 08
Semua halogen (X2) dapat bereaksi dengan gas hydrogen, membentuk hydrogen halide (HX)
Persamaan reaksinya sebagai berikut
H2 + X2 2HX
Contoh:
H2(g) + Cl2(s) 2HCl(g)
H2(g) + I2(s) 2HI(g)
Fluorin dan klorin bereaksi dengan cepat disertai ledakan, tetapi bromine dan iodine
bereaksi dengan lambat.
2. Reaksi dengan logam
Pada reaksi halogen dengan logam terbentuk halide yang berupa senyawa ion.
Halogen bersifat sebagai pengoksidasi (oksidator) dan unsur yang bereaksi dengan halogen
bersifat pereduksi (reduktor). Halogen menelima electron dan logam menjadi ion halide yang
bermuatan negative.
Contoh:
2Na(s) + Br(l) 2NaBr(s)
2Fe(s) + 3Cl2(g) 2FeCl3(l)
Fluorin, klorin dan bromine bereaksi langsung, sedangkan iodine bereaksi langsung tapi
lambat.
3. Reaksi dengan Nonlogam
Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen dengan unsur nonlogam menunjukkan
pola yang sama, yaitu kereaktifannya berkurang dari fluorin sampai iodine. Fluorin bereaksi
langsung dengan semua unsur nonlogam kecuali nitrogen, helium, neon, dan argon. Bahkan
dengan pemanasan fluorin dapat bereaksi dengan intan dan xenon.
C(s) + 2F2(g) CF4(s)
@-On3 L4n9!t Я@mAdђẳn ςЊэM!sTrY 08
Xe(g) + 2F2(g) XeF4(s)
Fluorin dapat juga bereaksi dengan kaca, kuarsa, dan silica.
SiO2(s) + 2F2(g) SiF4(s) + O2(g)
Klorin dan Bromin tidak dapat bereaksi langsung dengan gas mulia, karbon, nitrogen
dan oksigen. Iodine tidak bias bereaksi dengan unsur-unsur tersebut, tetapi dapat bereaksi
langsung dengan fosfat.
P4(s) + 6I2(s) 4PI3(s)
Berikut table beberapa senyawa halogen dengan unsur-unsur nonlogam. Halogen membentuk
senyawa baru dengan nama halida
4. Reaksi Halogen dengan Air
Semua halogen larut dalam air. Unsur halogen yang dapat mengoksidasi air adalah
fluorin dan klorin (berlangsung lambat). Hal ini disebabkan potensial oksidasi air adalah -
1,23 V, sedangkan fluorin -2,87 V, dan klorin -1,36 V.
5. Reaksi dengan basa
Klorin, bromin, dan iodine dapat bereaksi dengan basa dan hasilnya tergantung pada
temperature saat reaksi berlangsung. Pada temperature 15oC,halogen (X2) bereaksi dengan
basa membentuk campuran halida (X-) dan hipohalit(XO-).
6. Reaksi dengan Hidrokarbon
Pada umumnya halogen bereaksi dengan hidrokarbon. Reaksi tersebut dikenal dengan
halogenisasi. Kemampuan bereaksi unsur-unsur halogen tidak sama, sesuai dengan daya
reduksi halogen yang berkurang dari fluorin ke iodine. Fluorin bereaksi dahsyat, sedangkan
iodine tidak bereaksi. Reaksi klorin dan bromin dapat berlangsung karena pemanasan atau
pengaruh sinar matahari. Reaksi yang biasa terjadi pada hidrokarbon ialah sebagai berikut.
Reaksi subsitusi (penggantian gugus H)
@-On3 L4n9!t Я@mAdђẳn ςЊэM!sTrY 08
Contoh
C2H6 + Cl2 C2H5Cl + HCl
· Reaksi adisi (pemecahan ikatan rangkap)
d. Kekuatan Oksidator
Seperti telah diuraukan bahwa daya reduksi halogen dari fluorin ke iodine makin
berkurang. Apabila direaksikan, halogen yang lebih kuat daya reduksinya dapat mengusir
atau mendesak halida yang lebih lemah dari senyawanya.
Dari atas ke bawah daya reduksi halogen berkurang. Halogen yang lebih aktif atau
yang berada di atas dapat mengusir atau mendesak halida yang berada dibawah senyawanya.
Fluorin dapat mendesak klorida, bromide, dan iodide. Klorin dapat mendesak bromide
dan iodide. Bromida dapat mendesak iodide. Reaksi sebaliknya tidak berlangsung.
e. Senyawa Halogen
Halogen terdapat di alam dalam bentuk senyawa, diantaranya senyawa hydrogen
halida dan asam oksi halogen serta bentuk senyawa garam yaitu garam halida.
Senyawa Hidrogen Halida (HX)
Pada temperature kamar, senyawa hydrogen halida berupa gas, tidak berwarna, dan
sangat mudah larut dalam air. Hydrogen halida dalam pelarut air bersifat asam yang disebut
asam halida. Makin besar perbedaan keelektronegatifan antara hydrogen dengan unsur
halogen maka makin kuat ikatan senyawa tersebut, sehingga kekuatan asam makin lemah.
Karena semakin kuat ikatan senyawa tersebut ,makin sulit melepaskan ion H+. Senyawa HF
mempunyai titiuk didih tertinggi sebab pada senyawa HF terdapat ikatan hydrogen.
hhtp://nurichem.blogspot.com/2009/09/halogen.html
Secara ringkas, sifat-sifat unsur halogen dapat dilihat pada tabel berikut.