MAKALAH ASKEB I MEMANTAU KESEJAHTERAAN JANIN, PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN Disusun oleh: Kebidanan 1.1 1. Shinta Pangastuti 2. Adhe lisna G S 3. Mega Sandra S 4. Intan Purnamasari PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN (D-III) FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KADIRI KEDIRI 2008
19
Embed
Memantau Kesejahteraan Janin, Persiapan Persalinan Dan Kelahiran
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MAKALAH ASKEB I
MEMANTAU KESEJAHTERAAN JANIN,
PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN
Disusun oleh:
Kebidanan 1.1
1. Shinta Pangastuti
2. Adhe lisna G S
3. Mega Sandra S
4. Intan Purnamasari
PROGRAM STUDI ILMU KEBIDANAN (D-III) FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS KADIRI KEDIRI
2008
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas Mata Kuliah “ASKEB I”, selain
itu malah ini juaga bertujuan supaya pembaca dapat mengetahui dan memahami secara
jelas mengenai memantau kesejahteraan janin, persiapan persalinan dan kelahiran.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini tidak mungkin dapat
terselesaikan dengan baik tanpa adanya dorongan dan bimbingan dari beberapa pihak.
Ucapan terimakasih kepada:
1. Ibu Eva Sanjaya, S.ST, selaku dosen pembimbing ASKEB I
2. Seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini.
Demikian makalah ini kami susun, semoga dapat bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan pembaca pada umumnya. Saran dan kritik yang membangun sangat kami
harapkan demi kasempurnaan makalah ini.
Kediri, 2 April 2008
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul …………………………………………………………… i
Kata pengantar …………………………………………………………… ii
Daftar Isi …………………………………………………………………. iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………. 1
1.2 Tujuan …………………………….………………………. 1
1.3 Rumusan Masalah …..……………………………………. 1
BAB II ISI
MEMANTAU KESEJAHTERAAN JANIN………………. 2
2.1 Keadaan Kesejahteraan Janin ….………………………… 2
2.2 Tujuan utama pemantauan kesehatan janin ……………… 2
Pengkajian kesehatan janin pada trimester I …….. 3
Pengkajian kesehatan janin pada trimester II ……. 4
Pengkajian kesehatan janin pada trimester III …… 6
2.3 Skala perkembangan janin …..…………………………… 9
PERSIAPAN PERSALINAN DAN KELAHIRAN………. 11
A. Pengertian …………………………………………………. 11
B. 5 komponen penting dalam rencana persalinan …………… 11
C. Persiapan ibu akan bersalin ……………………………….. 12
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ………………………………………………. 15
3.2 Saran ……………………………………………………… 15
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..…. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kehamilan dan persalinan adalah proses yang normal, tetapi tidak menutup
kemungkinan akan timbul berbagai masalah. Oleh karena itu, dibutuhkan pemantauan
kesejahteraan janin, serta persiapan persalinan dan kelahiran yang matang. Orang-orang
di sekitarnya seperti bidan dan terutama keluarga harus turut serta menjaga
kesejahteraannya.
1.2 Tujuan
g. Tujuan Umum
Agar mahasiswa lebih memahami tentang pemantauan kesejahteraan janin serta
persiapan persalinan dan kelahiran.
b. Tujuan Khusus
Untuk mengetahui dan memahami tentang keadaan kesejahteraan janin
Untuk mengetahui dan memahami tentang tujuan utama pemantauan
kesehatan janin
Untuk mengetahui dan memahami tentang pengkajian kesejahteraan janin di
tiap trimester kehamilan
Untuk mengetahui dan memahami tentang skala masa perkembangan janin
Untuk mengetahui dan memahami tentang pengertian persiapan persalinan
dan kelahiran
Untuk mengetahui dan memahami tentang komponen penting dalam rencana
persalinan
Untuk mengetahui dan memahami tentang Persiapan ibu akan bersalin
Untuk mengetahui dan memahami tentang
1.3 Rumusan Masalah
Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan permasalahan yang ditimbulkan sbb:
g. Faktor-faktor apasajakah yang berpangaruh terhadap kesejahteraan janin?
b. Apakah tujuan utama pemantauan kesehatan janin?
c. Apasajakah yang dikaji dalam kesejahteraan janin di tiap trimester kehamilan?
d. Apasajakah yang termasuk dalam skala masa perkembangan janin?
e. Apakah pengertian persiapan persalinan dan kelahiran?
f. Apakah komponen penting dalam rencana persalinan?
g. Apakah yang harus dipersiapkan ibu akan bersalin?
1
BAB II
ISI
Memantau Kesejahteraan janin
2.1 Keadaan Kesejahteraan Janin
Keadaan kesejahteraan janin dipengaruhi oleh berbagai faktor, diantaranya faktor
keturunan dan kondisi kesehatan orang tuannya. Demgan demikian untuk mengupayakan
mendapat keturunan yang sehat, sebaiknya orang tua dapat menyiapkan diri secara fisik
maupun psikologik jauh sebelum kehamilan dimulai. Kepada mereka perlu dijelaskan
mengenai pentingnya kesehatan fisik seperti gizi yang cukup, menghindari pemakaian
obat-obatan, merokok, alkohol dan lain-lain begitu pula pentingnya kesiapan psikologik.
Terlebih bagi wanita yang mempunyai kecenderungan tejadinya masalah
perinatal, seperti wanita dengan diabetes mellitus, yang mana sering diikuti terjadinya
kelainan bawaan, atau hipertensi yang sering diikuti insuffiesiensi plasenta dan IUGR
(Intra Uterine Growth Retardation) atau terhambatnya pertumbuhan janin dalam rahim,
sangat diperlukan dukungan berupa perawatan dan konseling dalam upaya menekan
resiko seminimal mungkin.
2.2 Tujuan utama pemantauan kesehatan janin adalah:
Untuk mengenal segini mungkin kapan waktu yang tepat untuk terminasi
kehamilan sehingga bayi dapat bertahan hidup lebih baik dibandingkan bila tetap berada
dalam kandungan.
Dewasa ini perkembagan teknologi sudah sedemikian maju sehingga
memungkinkan pengkajian kesejahteraan janin dilakukan lebih teliti, baik selama
kehamilan maupun persalinan. Teknik-teknik tersebut ada yang merupakan teknologi
canggih, sehingga biasanya baru dapat ditemui di kota-kotabesar atau rumah sakit
rujukan, seperti:
Ultrasonografi ( USG)
Kardio Tokografi (KTG)
Amnioskopi
Amniosintesis, dll.
Sedangkan beberapa teknik lainnya adalah merupakan teknik sederhana ysang
sudah sejak lama dilaksanakan. Teknik-teknik ini dapat dilakukan diminasaja dan tidak
membutuhkan alat atau sarana yang rumit seperti pengamatan pertumbuhan uterus,
auskultasi denyut jantung janin (DJJ) dan pengamatan pergerakan janin.
2
Pada dasarnya tidak ada satu pun jenis pemeriksaan yang lebih unggul dari yang
lain, akan tetapi apabila beberapa hasil pemeriksaan digabungkan, maka ketetapan
penilaian kesejahteraan janin diharapkan mendekati keadaan yang sebenarnya.
Pengkajian kesejahteraan terhadap janin harus cermat dan teliti, termasuk tentang
riwayat kesejahteraan ibu, ayah dan keluarganya, juga riwayat kehamilan yang lalu:
Pengkajian kesehatan janin yang dapat dilakukan pada masing-masing trimester
kehamilan adalah sebagai berikut:
a. Trimester I
Pengkajian trimester I dilakukan sampai kehamilan berusia 13 minggu. Metode
pengkajiannya diarahkan pula untuk menentukan formasi yang adanya kehamilan dan
usia kehamilan itu sendiri. Informasi yang dikumpulkan meliputi riwayat kesehatan dan
pengkajian fisik ibu disamping pengkajian khusus terhadap janin.
1. Auskultasi janin
Untuk mendengar DJJ pada kehamilan trimester 1,dapat di guakn alat Ultrasoud
Stetoscope atau dopler.DJJ dapat mulai terdengar dengan alat ini antara usia kehamilan
10-12 minggu.Normal frekuensi DJJ adalah 120-160 x/menit dan harus dibedakan
dengan denyut nadi ibu.
2. Ultrasonografi(USG)
Ultrasonografi adalah suatu pemeriksaan yang menggunakan gelombang ultrasound
untuk mendapatkan gambaran dari janin ,plasenta dan uterus.
Secara umum USG dapat digunakan untuk menilai:
Taksiran usia kehamilan
Lokasi plasenta
Pengawasan dan pertumbuhan dan pergerakan janin
Deteksi kehamilan ganda
Identifikasi kelainan bawaan
Menilai keadaan/ukuran panggul dalam
Selama kehamilan Trimester I USG digunakan untuk:
Mengkaji usia kehamilan
Mengevaluasi diagnosa perdarahan pervaginaan
Memastikan dugaan kehamilan kembar
Mengevaluasi pertumbuhan janin
Pemeriksaan prenatal tambahan (misalnya: amniosintesis, pengambilan cuntoh villi
chorialis)
Mengevaluasi masa pelvic
3
Biasanya aspek-aspek tersebut dinilai dan dihitung oleh seorang yang terlatih
secara khusus. Lebih tinggi nilainya menunjukkan kesejahteraan janin lebih baik. Nilai
yang rendah dapat menjadikan indikasi diperlukannya penilaian dan pemeriksaan lebih
lanjut.
Kandung kemih yang penuh akan meningkatkan kepekaan ultrsonik terutama
pada usia kehamilan 20 minggu atau kurang. Karena kandung kemih yang penuh dapat
sebagai patokan secara anaotomis dan dapat mengangkat uterus keluar dari rongga
panggul sehingga didapatkan gambaran yang lebih baik. Untuk menjadikan kandung
kemih penuh, seorang wanita harus minum sekurang-kurangnya 1 liter atau dua jam
sebelum prosedur pemariksaan.
Selama pemeriksaan klien akan terlentang kurang lebih selama 3 menit, sehingga
harus sangat diperhatikan kenyamanannya. Semacam jeli akan dioleskan di sekeliling
permukaan kulit perut sebagai media kunduktif bagi ultrasound disamping untuk
mengurangi gesekan dari transduser selama digerak-gerakkan di permukaan kulit,
hanya barang kali akan timbul perasaan yang kurang enak akibat tekanan-tekanan
dalam keadaan kandung kemih penuh.
b. Trimester II
Sealama trimester II (UK 14-26 minggu), janin terus tumbuh dan banyak
mengalami perubahan. Pengkajian yang dapat dilakukan untuk mgawasi pertumbuhan
janin antara lain adalah mengukur tinggi vundus uteri. Sejak uterus dapat diraba secara
abdominal, yaitu biasanya pada usia kehamilan 12 minggu, lokasi fundus uteri terhadap
simfisis pubis dapat diidentifikasi sebagai tingginya fundus uteri.
Pengukuran tinggi Fundus uteri dapat dilakukan dengan dua cara:
1. Menggunakan meteran, pengukuran ini menurut McDonald”s.
Cara ini dianggap akurat bila dilakukan setelah usia kehamilan 20 minggu,yaitu
tinggi fundus uteri setinggi pusat. Caranya, garis nol pada pita meteran diletakkan
pada tepi atas simfisis pubis, kemudian direntang keatas melalui perut hingga
mencapai fundus uteri. Tinggi fundus uteri dinytakan dengan “centimeter”(Cm).
Pada waktu fundus uteri setinggi pusat, hasil pengukuran berkisar 20 centimeter.
Setiap minggu diharapkan ter-dapat kenaikan tinggi fundus uteri sebanyak kurang
lebih satu (1) centimeter. Dengan demikian apabila didapatkan hasil pengukuran
setinggi 33 cm, maka usia kehamilannya diperkirakan sekitar 33 minggu.
Sedangkan bila usia kehamilan dibawah 20 minggu, pengukuran tinggi fundus dan
penentuan usia kehamilan dapat dilakukan dengan cara palpasi menurut Leopold I.
4
Cara pengukuran tinggi fundus uteri dengan centimeter ini dapat pula membantu
me-nentukan perkiraan berat janin dengan rumus dari Johnson Tausak :
(Tinggi FUT dalam Cm –12)x 155 = taksiran berat janin
Contoh : tinggi FUT = 32 cm
Maka TBF = (32-12)x155
= 3100 gram
2. Palpasi menurut Leopold I , yaitu menentukan tinggi fundus uteri dengan
merabanya secara abdominal.Kemudian ditentukan perkiraan usia kehamilannya
dengan menggunakan patokan seperti telah diuraikan terdahulu.
Pada pengukuran tinggi fundus uteri, kadang-kadang ditemukan ketidaksesuaian
antar tinggi fundus uteri dengan usia kehamilan, dapat lebih besar atau lebih kecil.
Beberapa penyebab tinggi fundus uteri lebih besar dari usia kehamilan adalah :
Kehamilan ganda
Polihidramnion
Makrosomia janin
Mola hydatidosa
Bila tinggi fundus uteri lebih kecil dari usia kehamilan, dapat disebabkan oleh :
Gangguan pertumbuhan janin (growth retarded)
Kelainan bawaan
Oligohidramnion.
Selama kehamilan trimestere II pengkajian DJJ terus dilakukan dengan
menggunakan stetoscope monocular atau stetoscope Leanec. DJJ dapat terdengar
padad usia kehamilan 20 minggu. Teknik pemeriksaannya adalah sebagai berikut :
a. Tentukan letak/posisi janin dengan menggunakan teknik palpasi menurut
Leopold II dan III
b. Tempelkan stetoscope pada lokasi dimana diperkirakan terletak punggung atau
dada janin.
c. Bedakan DJJ dengan denyut nadi ibu dengan cara meraba nadi dipergelangan
tangan ibu
d. Hitung selama 5 detik, berhenti 5 detik, hitung lagi 5 detik, berhenti 5 detik, dan
hitung lagi 5 detik. Kemudian hasilnya dijumlahkan dan dikalikan 4, maka
didapatkan freku-ensi DJJ permenit.
Parameter lain yang dapat digunakan untuk menilai kesehatan janin adalah
pergerakan janin atau “Quickening”.
5
Pada primigravida, pergerakan janin dapat dirasakan pertama kali oleh ibu pada usia
kehamilan 18-20 minggu, sedangkan pada multigravida dapat dirasakan lebih awal yaitu
16 minggu. Pada prima gravida, bising usus kadang-kadang diresahkan sebagai gerakan
janin. Hal ini disebabkan ibu belum berpengalaman.
USG digunakan selama kehamilan trimester II, yaitu untuk :