Top Banner

of 10

Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

Jul 08, 2015

Download

Documents

Bowo Praxosonic
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    1/10

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    2/10

    MEMAKNAI TANTANGAN SUM BER DAY A M ANUSIA DAN ILM U PENGETAHUAN DANTEKNOLOGI DALAM M ENJAWAB TANTANGAN M ASA DEPAN BANGSAl

    OlehANDl ESAKYN

    Alumni SMANegeri 3 Surakarta Tahun 1976Abstrok

    Kondisi Indonesia - yang didera oteh perkara korupsi yang m,enyebabkanbiovo tinggi - diproyeksikan tidak punya masa depan dan pengaruhnya semakinhilang. Parameter kemajuan Indonesia baik dalam Indeks Pencapaian Teknologi(lPT), indikoior Daya Saing 1105)dan Indikotor Pembangunan Monusia (IPM)menunjukkan "slopnosi". Namun demlkion. perhifungan rind dan IPMtahun 2006(0.711) menunjukkan odonvo peningkatan yang mempersempit ketertinggalanIndonesia dari negara-negora moju yang lain (batos 0.800).

    Perkembangan globolisasi tchop ke-3 don perkernbonqon sumberdayomanusia Indonesia di berbagai tempat memberikan peluang yong sangat besoruntuk melakukan lompaton. Untuk itu diperlukon pengungkit Iptek. Korea danChino membuktikan bahwa toto-ketola Sistem Iptek secora benar. terpadu donharmonis dengan sektor kehidupan negara yang lain, dapat meningkotkonkemakmuron bangso.

    Untuk mempercepat laju pertumbuhan bangsa, maka seloln SDM terdapatempat aktor lain yang perlo diperhatikan secora sungguh-sungguh. Ke-empotpeloku tersebut adalah: {i) kebijakan yang saling terkait dari berbagai sektor,otau SINyang mampu mengakselerasi proses intermediasi lptek, ( i i ) infrostrukturdolam arti luas, (iii) sikap keberpihakan poda pengembangan produk dalamnegeri, dan (v) peta-rencana tahapan pengernbangan ke-4 pelakusebetumnvc.

    Kata Kuncl: IImu Pengetahuan dan Ieknoloqi. SDM, Sistem lnovosi, KebijakanTerpodu dan Horrnonls.Industri

    , . PendahuluanMichael Backman menggambarkan Indonesia, di datam bukJnya yang terokhlr: Asia

    Future Shock (2008)3, sebagoi negara yang tidak punya moso depan. Betapo punIndonesia menjanjikan upah yang rendah dan codongon minyak ber1impoh, tetap sojaIakan semakin tldok kompetitif kareno budaya korupsi yang menyepabkan biaya ekonomiyang tinggi bagi kegiatan blsnis. Indonesia menjadi tidak pentinglagi pad a tahun-tahun20300n nantL

    Beberapa parameter l

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    3/10

    kondisinya bukanlah tanpa harapan. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia dalam 4tahun terakhir ini rnenunjukkon kemajuan.

    Lompaton kemojuan memerlukan pengungkit yang cukup kuot dan lentur, agarketiko lompatan dilakukan, tiang pengungkit tidak patah. Pengungkit tersebut adalahIImu Pengetahuan dan Teknologi (lptek). Pilihan pemanfaatan Iptek di segala 1inipembangunan tidak bisa dipungkiri lagi apolagi diero globalisasi soot InL Iptekmemberikan nllol tambah yang tin99;, daya-saing yang kuot. ketahanan negora yangkokoh. Banyak contoh-contoh negara yang dapat dikemukakan dan membuktikanbahwa pengelolaan kandungan Iptek disetiap lini pembangunan mampu memberikanleveraging peningkatan posisibangso.

    Nomun demikian, banyak jebakan yong muncul dalam pengelolaan danpemontooton Iptek untuk pembongunan. Bahkan, untuk mengantar Iptek atou hosilnyayang berupa inovasi ke ronoh kornersiaLsering jatuh dl datam lembah kematian. Secarastatistik, berlaku aturan ten-f~-ninety law. Dari 10 inovasi hcmya sotu yang sampai donsuksessecora komersiaL

    Salah satu mitos kuat yang dipercayo, seoloh-oloh Iptek depot dibiorkan tumbuh darisebuah pendidikon dan pengajaran ilmu dasar yang kuat. Mitos ini berorqurnentoslbahwa dengan ilmu-ilmu dasar yang kuot. akan dapot tumbuh-kembang rantingteknologL yang pada gilirannya membuahkan industri teknologi yang kuat.

    Seperti halnyo sebuah pohon. Akar ilmu dasor yang kuat memerlukan pernupukon.Ranting teknologi yang dihasilkan perlu pengaturan panjang ranting teknologinyo -bahkan pemangkasan dedaunnya - dan secora teratur feed-in pengairannya agar tidaksaling mematikan tetopl justru tumbuh subur don dapat memberikan peluangdihasilkannya buah industri teknologi yang tidak soja menookor tetapi juga dapatdinikrnotl penanamnya. Prosesyang sering disebut intermediasi Iptek in! membutuhkanketerkaitan berbagai sektorkehidupan pemerintahan dan tata-kehidupan bangsa.

    Peluang Indonesia untuk keluar dari skenario keterpurukan justru muncul berbarengdengan mula; arusglobalisasi tahap ke-riqo. Hal ini bisadiHhatdari berbagai potensi yangdiperlihatkan oleh sumberdaya manusia Indonesia yang saatini bertebaran danberkiprah diberbagai tempot di seluruh dunia. Honya solo.peluonq itu memer1ukanlangkah-Iangkah yang lebih berpihak dan berwawasan jangka ponlonq. Keberpihakandiperlukan agar perhatian kepada hasil-hasilanak bangsa termanfaatkan, paling tidakuntuk keperluan dornestik. selagi memang bisa dlbuot di dalam negeri. Berwawasanjangka panjang, karena tidak ada satu lompatan yang berhasHtanpa penerapan pete-rencana yang dijalankan secoro disipHndan konsisten. .

    Tulisanini mendiskusikantentang mokna peluang yang justrudepot ditumbuhkan dariberbagai skenario pesirnis terhadap kondisi Indonesia soot ini. Pada bob berikut akandidiskusikan tentang kondisi Indonesia dan potensi kedl yang sesungguhnya tekihturnbuh. Kemudian, dilkuti dengan pembahasan secara ringkas tehtang penumbuhonIptek dan prasyaratnya, agar buah hasil Iptek dapat memperkokolt industri nasional danpada gilirannya menambah pasokan ekonomi bangsa. Peluang perbaikan untukmenjawab tantangan tersebut dapat dimutai dari potensi sumberdaya manusia yangada dan empat hal lain di dalam kehidupan pemerintahan mendatang.

    2. K b n d l s l Indori~slbMasa KlnlMengklasifikasikan sebuoh negara pada kelompok rnoju.] sedang atau pun

    terbelakang sering dikaitkan dengan ProdukOomestik Bruto (PDB)otau pun PendapatanPer Kapita. Dalam perkembcmgannya, pada sepuluh tahun ~erakhir in;' banyak

    2-9

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    4/10

    parameter yang diajukan sebago al"ternatif dalam rangka melelakkan posisi sebuahnegara di antara negara-negara lain. Indeks Pencapaian Teknologi (IPT)merupakansalah satu parameter yang saot ini sering dipakoi sebagai tolok ukur untukmenggambarkan kemampuan sebuah bangsa berpartisipasi dalam tataran global,penciptaan dan pemanfaotan teknologL lndeks ini rnenqukur seberapa bagus sebuahnegara sukses dalam memfasilitasi penciptaan dan pemanfaotan teknologi. Sebuahgambaran pencapaian negara dalam perkernbongan global dan era-jaringan.

    Pada tahun 2001, IPTIndonesia berada pada poslsi ke-60 dari 72 negara, sementaradi1ihat dari IPM Indonesia berada pada poslsi 110, termasuk dalarn kelompok negaradynamic adopter. Dori26negaro yang tergolong dalam klasifikasiini. Indonesia beroda diposisi ke 23. Negam-negara dalom kelompok ini mempunyai kapositas industri yangcukup. tercpl belum sampoi pada tingkot penciptaan produk teknologi yang inovatif.

    Salah satu konsekwensi rendahnya IPTinl. di1unjukkan oleh World Economic Forum,bahwa pado tahun 2003- 2004 tingkot dovo saing Indonesia rnenurun. Indonesia beradadi peringkat 72 dari 102negara, yang diteliti. don turun dori perfngkot tahun sebelumnyapado urutan 67dari 80 negara.

    Dalam sebuah pertemuan anggota ASEANdengan Korea Selaton yang mengkajimasalah Development of Technology Competitiveness Indicators di Bali - 28 Jull 2004,disimpulkan bahwa poslsi Indonesia baik dalam infrastruktur, proses maupun indikatorDaya Saing Ipteknya berada di urutan ke-l l di atas Hlipina, di antora 12 pesertapertemuan tersebut. Waloupun, jika dilihot dar! sisi input, baik finansial, sumberdayamanusianyo dan intellectual assestformatio-nya (Tobel - I), Indonesia berada pado poslslyang tldok begitu jelek dibanding dengan anggota Asean yang lain.

    ,-.-. - -R & D R & D l n t e l ! e c t u a ! T e c h l lO lo g y

    E x p e ! l d i t l l r e P e r s o n n e l A s s e t an d T e c h n o lo g y S cie n c e & T c c /m olo g y( F i n a n c i a l ( P e o p l e F o n n a t iO f l E d u w t io n a l M a n a g e m o o l C o m p e t it i v o o e s s

    I n p u t ) Input) ( P e r fO lm a n ce In fr a st r u c t l l r e (Process ) l nd ica to r; I n p u t ) ( E n v i r o n m e n t )--~-----. ----.:..------B R U N E I 11 1 2 1 2 5 6 7'---. _._-1--._- --1--:C A M B O O l A 10 10 1 1 10 4 I 6: . .C H i N A 2 2 4 7 5 i 4i-I N D O N E S I A 7 3 5 1 2 12 11-

    IJ A P A N 1 1 1 1 3 1- --.-K O R E A 3 4 2 3 7 i 2-1--.L I ' I O P.OR 12 11 3 9 10 i 10IIM A L A Y S I A 2 ,5 8 8 4 5-P H I L I P P I N E S 9 9 10 8 11 ! 12-- -.~--S I N G A P O R E 4 6 6 2 1 3THA ILAND 6 7 7 G 8 : 8-- !----V I E T N A M 8 5 9 11 9 9

    Tabel 1HosilStudi Indikator Daya Saing Iptek 200;~Komposisi angkatan kerja di Indonesia, rnenurut Badon Pusot Statistik (BPS),untuk

    tahun 2008 menunjukkan angka yang cukup mengkhawatirkan. Dari 105 juta angkotan3-9

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    5/10

    kerja yang ada, 60%lulusanSLTP,yang nota bene jauh dari kemampuan bersaing secaraglobal, ana1isisdan tingkat manajerial yang rnatang. Bahkan, dapat dicatat pula 60% daripenganggur rnurni yang berjurnlah 10,5Jutaan, berada pada usia di bawah 25 tahun.Data World Bank tahun 2005 menunjukkon bahwa rata-rata lama belajor di sekolahpenduduk Indonesia selama 4,99 tahun. Angka ini memang lebih rendah dibandingdengan Malaysid (6.8), Thailand (6.5), Singapura (7.8), Filipino (8.21) dan Korea Selatan(10,84).

    Sementara ltu. jumlah rosie wiraswasta - yang dapat diharapkan dapat menarikgerbong angkatan kerja in; - honvo 0.18%.Rendah dibanding dengan Singapura yangmencapai 7,2% atau Amerika yang sudoh 11,8%.UntukNegara-negara industrimaju, rosiowiraswasta dalam populasi berkisar pada ongka 2%.

    Podohol. pada tahun 2005, World Bank juga mencatat bahwa Pendidikan SainsdiIndonesia teloh mencapai angka 5 dan nitai 7. Jika dibanding dengon Singapura (6,3)dan Malaysia (5,5),dan Korea Selatan (5,1).Hal ini berarti Indonesia telah berada di atasThailand (4,5}, Vietnam (4),Chir:a (4,1)dan Philippines (2,8)4,

    Kondisi dl otos. memberikan gambaran tentang rendahnya daya serap teknologiperusahaan-perusahaan di Indonesia yang mencapai angka 4,5 serta pendeknya RantaiNilai Tambah pada perusahaan-perusahaan di Indonesia (3,1pd skala 1-7).yang berartipaling rendah dibandingkan dengan negara-negara Asean.

    Tingkat kesiapan Indonesia dalam mengikuti laju kemajuan dunia internasional, yangsaat ini telah memasuki era knowledge economy dirangkum pada Tabel- 2.

    NO PARAMETER CAPAIAN SUMBER-1 . N etw ork R ea din es s In de x 62 -1/.2 Wo rld E c on om ic F or um2. G lo b a l C omp eli tiv e ne s s I nd e x 5 4 - 13 1 G l ob a l C omp et it iv e ne s s R e p or t3. I nn o va tio n C a p ac it y I nd e x 87 -117 I nn o va tio n C a p ab ilit y I nd e x, UNCTA.-- . ._ . _ -4 . I nd u st ri al P e rf or m a nc o I nd e x 38-93 C om pe titiv e In du str i a l P e rf or m an ce I- --

    06/07

    T H i l l

    2007o 2 0 0 5ndex, UN IOO 2005

    Tobel 2 Posisi Indonesia

    Kondisi di otos. diperparah dengan ekonomi biaya tinggi akibat dari budovo korupsi,IMichael Backman. dl dalarn Asio Future Shock-nya (200B), rnenggarnbarkan Indonesiasebagai Negara yang tidak mempunyai masa depan. i

    Namun demikian. perlu dicatat bahwa pada tohun 2006 yang lalu, IndeksPembangunan Manusia (IPM) Indonesia menunjukkan kernojuon yang signifikandibandingkan dengan posisi pada tahun-tahun sebelumnya. Indonesia mengalamikemajuan dengan angka IPMmencapai 0.711dan berada diurutan 108dari 117negara,mengalahkan Vietnam yang mempunyai nilai 0.709. Kecendenmgan Indonesia di1ihatdari perspektif IPM menunjukkan kenaikan yang terus menerus (0.677 pada 1999. 0.697pada 2005, dan 0.711 pada 2006, 0.729 pada 2007) dan semakin mempersempitketinggalonya dibanding negara-negara lain. Jiko batasan untuk klasifikasinegara moluadalah nilai IPM diatas 0.800, maka selislhongka indeks tersebut menunjukkan bohwaIndonesia telah berqerok ke arah yang lebih positif.

    ,I www.ristek.go.ld4-9

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    6/10

    Pada tataran yang lebih menyelurull, tidok ada papan loncat atau tongkatpengungkit yang lebih efektif kecuali ilmu pengetahuan dan teknologi untuk dapatmembangun dan mengejar keteriinggalan. Menurut Habibie (2004), Iptek akon menjadidaya ungkit pembangunan bangsa, karena Iptek: {I} meningkatkan nilai hasil pemikiran,nucl ketrampilan, mutu pelayanan, nilai produk perangkat lunak don perangat keres. (ii)meningkatkan produktivitos dan efisiensi suotu proses nilai tombah (NT),{iii} meningkatkandaya saing SDM dan (iv) mengamankan masa depan dan kuaHtos kehidupan danketentraman yang terus rneningkat rnutunya.

    3. Permosalahan Implementasillmu Pengetahuan dan TeknologlProduk...produk Iptek, seperf telah diketahui bersama, sangat renton terhadap

    kemaHan. Hal in! dapot dilihat dari banyaknya penemuan-penemuan yang tidak berhosilmenjad! produk kornersiol, Dalam perspektif manajernen inovasi dan teknologi, bahwadalam proses menuju komersialisasi (pemanfaatan rHl), sebuah hasH peneHtian otauinovasi sangatlah rentan jatuh ke dalam lemboh kematian (Vern Ehlers, 1998). Rasiakeberhasilannya hanya!ah 1%. Untuk itu diperlukan sebuah mekanisme intermediosi Jptekuntuk menjembatani agar produk-produk Iptek sebuah Negara dapat melolui masa-masa kerentanannya.

    Saat ini, perkembangan kemampuan Iptek tidck lagi Hnier.Tahap-tahap yang dilaluitidak lagi berurutan hrus dimulai dari penelitian dan pengembangan ilmu, dlikufpenerapannya ke datam teknologl dan teknik produksi, dan kemudian pemanfaatannyake datam proses produksi. Perkembangan Iptek merupakan proses interaks! dinamis,dipengaruhi oleh hubunqon timbal balik antara market oriented dan science &technology development related processes. Inti penguasaan dan pemanfaatan Iptekibagi perekonomian negara tertetok pada perkembangan techno-industrial clusterssebagai jaringan kerjo-somo antara industrl. lernbaga peneHtian, dan perguruan tinggiserta lembaga-Iembaga pendukung seperti metrologi, standarisosi, pengujian danjaminan mutv, penge!olaan HK!dan modal ventura.

    Dari sisipemerintah, keberadaan UUNo. 18/2003 tentang SisremNasional Penelltion.Penerapan dan Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Ieknoloql (Sisnas P3 Iptek)meniodl sangat penting dalam mempersiapkan ltu semua. Ierdopot 4 (empot) hal yangdicakup datam UUNo. 18/2003 tersebut: (i) Sinergi antara Kelembagaon: Sumber daya(keohlion SDM, sarana-prasarano, kekayaan intelektual & informasiJ serto Jarfngan Iptek,(ii) Pemanfaotan Iptek untuk kegiatan ekonomi, I ii ) Perlmdunqon kepada Pelaku &Pengguna Iptek, dan (iv) Mendorong peron serta mosyarakat di dolorn pelaksanaon &pengembangan kegiatan iptek.

    iAgar aktifitas Iptek dapat menjadi muatan utama produk ihdustri nosionol. perludiupayakon terciptanyo ruang aktifitas Iptek yang terkait erat dengan dan dapatmemberikan mantoat untuk mendukung aktifitos ekonomi yang berkelanjutan. Olehkarenanya, peningkatan peron Iptek dalam penumbuhan keunggulan perlu ditujukanpada, paling tidak, 3 (tigo) hal: (i ) penumbuhan aset dan kapabilitos masyarakat agarsecora kolektif dapat menjadi sumber keunggu!an (resource advantage), ( i i ) penguatanrantai pertambahon nilai produksi agar citra don pangsa posar produk yang dllosilkando pat berdaya-saing di posar dalom negeri maupun global (positional advantage) sertameningkatkan pendapatan nasional; (iii) dalam upaya rnenqotosi berbagai bentukpersaingan yang melemahkan posisi-tawar, oktifitas lptek perlu diorientasikan agar secaraberkelanjutan do pat memperbahorui surnber-sumber keunggulanbangsa (regeneratingadvantage}. '

    59

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    7/10

    Secara rnikro, menurul Burgelmann & Maidique (1988) kondisl tersebut akan sangatbergantung pada: (I) Kelersediaan dan alokasi sumberdaya, [ i f ) Pemohaman strategiinovosl pesaing, (iii) Ungkungan teknologi - blsnls. dan (iv) Dinamika soslcl aktifitas btsnls.serto (v) Kapasitas manajemen strategi bisnisterhadap kewiro-usahaan.

    Jika produktltltos total merupakon gambaran dari kesuksesan penetrasi kegiatan lptekke dalam industri nosional, maka negara-negaro berkembang yang berpenghasilansedang, menurut Bank Dunlo, hanya menguasai 4,5 % (USA - 100%). Nilal ini dicapaiIndonesia pada tahun 1995 (soot memperingati Hari Teknologi Nasional), namun turunrneniodi 1.04%pada tohun 2005. Hal ini yang menyebabkan daya-saing Indonesia turun.Oleh karenonya, ketika membicarakan Indeks Pencapaian Teknologi, varia beltersebut tidak soja hanya terkait dengan keberadaan lembaga-Iembaga lptek, tetapijuga sumberdcvo manusia, infrostruktur dan tingkat konduslfitasl penciptaan danpendiseminasian hosll-hosll Iptek.

    Diakui bahwo UKMdi Indonesia - dan juga di berbagai negara - depot diandalkan.Krlslsbeberopo tahun yang laltl telah membuktikan. Walaupun keberadaan UKM telahmampu menyerap 99.6 % tenaga kerjo, namun demikian sumbangan UKM terhadapstruktur perekonomian hanyalah berkisar 16.4% (BPS-1998). Dari data tersebut, dapatdislmpulkan bahwa (i) jumlah UKMdi Indonesia memang sangat potensial, tetapi secarostruktur lemon sekoll. Iii} kendala yang terkait denqon teknologi sonqot signifikan, dan ( i i i )masalah terkait dengan teknologi IManajemen, Produksi, Persaingan, Bahan) mencapoi69%.

    Hal ini juga ditunjukkan kembali oleh hasil survei Pusat Manajemen Inovasi danTeknologi (MIT-200S). Pada umumnya, UKM telah menyadari tentang pentingnya inovasidan teknologi (50%).Mereka juga teton menyadari peron teknologi dalam memperbaikicora berproduksi (57.1%). Dalam kaitannya dengan produk-produk baru, mereka lebihmengandolkan untuk melihat pameran. Namun demiklan, hampir lebih darl 70%mengakul belum merosakan dukungan pemerintah dalam memfasilitasi akuisisi teknologi(92%),pengembangan teknologi (85.7%),don pengelolaan informasi (78.2%).

    Dl China, fasilitasi tiskol. digunakan untuk intermediasi oolorn mendorong penetrasiteknotogi ke datam aklititas bisnis. Kandungan teknologi ditingkatkan rnetalui prosesInovasi dan dipacu dengan pemberian insentif yang songat menorik. Sebagoi contoh,sebuah perusohoon yang mengadopsi satu jenis inovasi bow, peruschoon tersebut akanmenerima insentif fiskal: 1) pembebasan pajak 3 tahun pertomo. (2) pengurangan pajak7.5 % selama 3 tahun berikutnya, [3} 15 % potongan pajak peridopoton pada tahun-tahun berikutnya. Bogi inovotor yang terlibat dalom ok1ifitas bisnis,diberikan cuti panjangatas tanggungan pemerintah selama tiga tahun. Lebih dari ltu, melalui fasilitasiperbankan dan Lembaga Jaminan Kredit. yang bersangkutan dapat mengajukan kreditmodal tanpo horus memberikan kolateral. Kebijakan yangsangat kondusif bagipertumbuhan teknologl dan pemonfaatannya seperti +ini telah memacuberkembanganya jumlah UKM-1.

    Dalam kurun waktu 7 (tujuh) tahun pertumbuhannya sejok i992, UKM di China: (i)jumlahnya tumbuh 3 koll tipat, ( i i ) jumlah penyerapon tenaga kerjcnvo bertornbch 10kallnpct. dan ( i i i ) total penghasilannya meningkot 50 kali lipat. Hal ini menunjukkan bahwakebljakan untuk mendorong penetrasi hasHteknologi ke dalam UKM sangat diperlukanterutdma dalam peningkatan kondusifitas, yang dolorn termlnoloql Ehler, disebutpenumbuh-kembangan rnekonisme intermediasi lptek.

    6-9

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    8/10

    Chuk Kyo-kim5dari Korea Institute for International Economic Policy (KIEP)mengakuibahwa dasar keberhasilan Korea - dengan keberhasilannya yang sangat mentakjubkan- terletak pad a kebijokannya yang terpadu dan harmonis dalam berbogai sektor.Kebijakan tersebut mencakup, antaro lain SOM,Teknologi, Industri dan Perdagangannyo.Untuk rnemfasilitasi pertumbuhon industrinya, pemerintah Korea memberikan proteksiterhadap infant industry secara temporal dan utamanya pado meso pertumbuhan.Oiberikan pula dukungan terhadop pengembangon sektor swosta. Keseluruhanpengembangan sisfem produksi diorientasikan untuk memenuhi kebutuhan duniodengan mengeksploitosi keunggulan komparatif. Kebijakan tersebut diteropkan dengantetop menjaga laju penyesuaiannya terhadap pertumbuhan iklim ekonomi. Secorornikro. hal itu diterapkon dalam bentuk perhation yang besor terhadap pendidikan daninvestasi agresif kegiaton penelitian dan pengembangan. Dukungan etas kerja yangtingg1 dan budaya kerja-keras dengan jam-kerja yang lebih tinggi menjadikan Koreasemakin kuat dalam struktur fondasi industrinyo. Oapat dlllhat bohwa konsistensicetak birukebijakan yang harmonis dan dijalankan dengan konsisten dan disiplin telahmenghasilkan peningkaton POB,420 kali lipat dari 2.3 Mifyor dolar menjadi 969.9 mltyordolar, POBper kapita naik dar187 $ rnenjadi 20,045$ (230 x). ekspor rata-rata dari 3%rOB(1962)rneningkat 37% rOB (2000) (12 x). jenis ekspor pun yang dulu 88% merupakanproduk primer bergeser menjadi 97 % produk teknologi tlnggi, volume perdagangan 11milyar dolar meningkat rnenjadi 728 rnilvor dolor [66 x). Industrinya tumbuh secaradahsyat. Oalam industri strategls. perusahaan pembuaton kapolnya nomer satu di dunia,semikonduktor no 3, digital electronics No.4, bo]o. otomotif, petrokimio dan tekstil nomer56 .

    4. Peluang Bagi IndonesiaBelajar dari cerita sukses kedua negora tersebut. depot ditarik benang merah

    berbagai keterkaitan ontara aktor-aktor yang terlibot di dalamnya. Sehimpunon oktor,baik SOM, kelembogaon maupun entitas yang lain, yang berpengaruh kepado arahperkembangan dan kecepatan penciptaan hasil Jptek atau inovosi dan difusipemanfaatannya di area kehidupan bangsa, di dalarn referensi Iptek disebut Sistemlnovasi Nasionol (SIN).SINini menfasHitasiprosespenciptaan, penyimpanan, olih teknologidan perlindungan Iptek, serto prosesmemproduksi borong/jasa denqon cora yang baru.

    Beberapa oktor tersebut antara lain, pertama adalah sumoeroovo monusio.KesuksesanJepang, Korea, China dan India pada akhir-akhir ini tidck bisa dilepaskan dansumber-daya manusia. Indonesia mempunyai potensi yang sejatinya tidak kalah. Oalomberbagai kesempotan dan acara-acaro lnremoslonot. seperf Olympiade fisiko,Matemotika atau AstronomL siswa-siswa Indonesia bahkan menunjukkan kelebihan yangmernbanggakan. Oalam lornbo pengembangan peronqkof lunak, sekelornpokmahasiswa ITBtelah berhasil menjodi juara perfama. Beberapa wciktu yang lalli, prestos]yang sarna dalam bidang pengembangan usaha juga telah dii~hjukkan oleh generasimuda dalam rnengikuti L'oreal di Paris.Oi Amerika, solon satu orang yang terkayo dalamusia di bawah 40 tahun adalah orang Indonesia. Demikian pula, pirnpinan proyek ITdlMassachussets adalah onok muda Indonesia yang hanya rnemperoleh IP di bawah 3pada soot kelulusannya. Siswa-siswaSLTPuga tidak kalah jelinyo dalam mengamati danmeneliti penyimpangon genetika kalak pad a soot pabrik-pabrik gula memasuki mosa"giHng". Profesor termuda dan sekorang berado di Inggris juga orang Indonesia. Bohkon

    " Chuk Kyo-kim, Korea's Development Policy Experience And Implications for Dev(?J/oping Countries, KoreaInstitute for International Economic Policy jKIEP),2008. I6 Kompas, 18 Juli 2008.

    7-9

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    9/10

    beberapa waktu, SBY- dalam kunjungannya ke di Malaysia - disambut oleh ex-patriotIndonesia yang bergabung dalam Indonesian BrainCirculation Network (IBeN).

    Keduo adotah kebijokan yang saling terkait dari berbagi sektor kehidupanpemerintahan yang terpadu dan hormonis. otau perlu SINyang mompu mengakselerasiprosesintermediasi Iptek. Tanpa terbangunnya SIN,akan sangat sulit bagi sebuah negarauntuk dapat bangkit dari keterpurukan daya saing yang dlpunyainya. Paling tidak ada 4(empot) bidang yang terkolt dengan masalah inl: (i) Pendidikan terkait dengankemampuan surnber doya penciptaan lptek {SDM), [ i i ) Iptek yang memfasilitasipenciptaan dan pengembangan produk barang/jasa dengan cara-cara yang baru, ( i i i )industri yang mengimplementasikan hasil penciptaan untuk meningkatkan nilai tambahekonomi bangsa, dan (iv) finansial sebagai instrumen yang mampu mendukung danmengarahkan laju percepatan agar kesemua dapat berjalon dengan secara terkendali.

    Globalisasi, menurut Tony Giddens7, odalah peningkatan secara intensif hubungansosial diberbagoi tempot yang sangot jouh dan berpengaruh poda berbagai kejodianlokol, Perkembangannya dicirikan oleh kenyataan bahwa jarak rnenjadi semakin tidakpenting, waktu melaju dengan 'cepa1, kendali botas-batos komunitas politis menipis, dankobornvo hambaton serto munculnya berbagol peluong bagi individu. perusallaon danpemerintoh. Teknologi, utomanyo informa1ika dan telekomunikasi, menjadi pendorongutama don penyebab terjadinya globolisasi. Demikian pula penciptaan dan"penyebaran" teknologi telah menjadi kredo bagi siapa pun yang mau dan ingin ikutserto memanfaotkan peluong kemojuan.

    Bagi Friedmann8 justru dunia ini sekarong lni semakin mengecil. Jika globalisasimerupakan proses pengkerutan (bukan dolom arti fisikJ) karena hilangnya batashambatan komunikasi ontar masyarakot dunlo. maka dunio dalam usionyo tlingga sootlnl, telah mengalarni 3 tahap pengkerutan.

    Tahap pertama, teloh membuat dunlo yang semula "sangat luas" menjadi "sedang".Perioda pengkerutan pertama terjadi poda selang waktu 1400- 1800an. Pado soot ilu.kekuatan negara ditunjukkan dengan "otot". sifat pemerintahan berjalan secaraterdesentralisosi. Posisikejovoon neqoro diraih dengan kekuatan armada perang yangdidukung oleh posukan yang kuot.

    Tahap kedua proses pengkeruton dunia terjodi sejak ditemukanny kapal uap padoabad 19 dan diakselerosi oleh penemuon kornputer dan slstern telekornunikasi. Seluruhkekuatan didukung oleh pemanfaatan proses mekanik, sistern telekomunikasi daninformatika. Pasor-posar berkembang terfasilitasi oleh "kemudahan" dan "kecepatan"proses perpindahan "pasukan eksekutif" dan "pabrik" serta distribusipasokan logisfik darisotu negara ke negaro lain atau dar! satu witayah ke wilayah lain, yang disebutmulttnoslonol. Perkembangan perangkat keras juga semoktn mengeciL sehinggomemudahkan proses gerak dan komunikasi ke berbagai bela~an wilayah. Globa!isasiyang soot ini melanda dunio, sebagian masih dipengaruhi 010h pengkerutan tahopkedua yang dimuloi tahun 1800-on.

    Pengkerutan ke-3 baru soja dlmulai dengan ditemukannya cara-cara pemaduanberbagai wahana perangkat menjadi satu, yang sering disebut proses konvergensiteknologi. Pada saat globalisosi ke-3 ini melanda dunia, mako tota-budayo kerjamasyarakaf sudah akan sangat berbeda. Proseskonvergensi Inl ditandai denqon lohlrnvoteknologi kornunikosi generosi ke-4. Posisiindividu akan semakin penting. Tata-pergaulan

    7 Archibugi, 0 .. Globdll$ttHon and Knowledge" Bated ECm1ljhlles: Impllci.' ltlons for Natidl'\(d bev.lbpment,Notional Training Course on Technology Managemenr, Serpong, Indonesia, 12~16 November 2001;

    8 friedman, U., The World Is Flat - The Globalized World in the ' twenty - first Century, Pinguin Books, 2005.8-9

  • 5/10/2018 Memaknai Tantangan SDM dan Iptek dalam Menjawab Tantangan Masa depan Bangsa

    10/10

    tidak lagi ditentukan oleh lokasi. Individu akan bekerja-sama secora global terbangunoleh jaringan kerjasama. Ounia menjadi semakin kedl dan datar. Pergerakan lnoustrl dantarikan ekonomi akan sangat ditentukan olen kemampuan kelompok individumembonqun Joringan kerjasama datam memenul1i permintaan don tuntutan. Posisiindlvldu di dalam persaingan global dan pemanfaatan peluang menjadi semakin sentral.Posisikejaaan negara sangot ditentukan oleh kemampuannya menyediakan infrastrukturuntuk memfasiHtasiterbangunnya jaringan kerjasama tersebut.

    Oleh karenanya, mengantisipasi perkembangan dan kemajuan yang demikian,pemerintah dituntut untuk - ini merupakan faktor ketiga - membangun infrastruktur dalamarti yang luas bagi tumbuh kembongnya jaringan kolaborasi bagi setiop individu warganegara dan dunia. Oi China, misaJnya, berbagai fasiJitaskemudahan diberikan kepadamereka yang bersedia untuk "kembali" dari perantauan. Kepada mereka disediakanfasilitas pendidikan dwi-bahasa bagi keluarganya, infrastruktur komunikasi yangmemudahkan untuk tetop menjalin komunikasi dengan pihak luor, selain insentif pojokdan prosesinkubasi perusahaan-perusahaan bayinya.

    Ke-empat adalah keberpihckon, Betopo pun tuntutan internoslonol. baik rneialauiWTOmaupun berbagai organisasi multilateral yang lain seperf poser bebos. rnenuntutadanya perlakukan adil dalam perdagangan atau pun perlakukan bea masuk bog!komoditas, tetap soja diperlukan keberpihakan bagi tumbuh kembangnya produknasional terutama soot masih dalam pengembangan.

    Empat oktor di atas tidak mungkin dapat tumbuh dalam sekejap. Tontangannyaakan sangat besar dolorn mengimplementasikan ke dalam prosespembangunan. Dalamkonteks ini, ke-ernpat aktor tersebut memerlukan aktor ke-Hmasebagai penqlkot dalambentuk pemeta-rencanaon implementasinya dalom pembangunan dalam jangka yangpanjang mewujudkan vlsi Indonesia 2030. Jika hal tersebut dapat diwujudkan secarakonsisten, maka kontatasi Michael Backman dalam Asia Future Shock akan sangatberbeda.

    4. PenutupTelah diuraikan tentang rentannya proses aktifitas Iptek dalam mendorong produk-

    produk hasil penelitian dan pengembangan ke dalam aktifitas ekonoml komersial.Timbulnya jebakan "Iembah kematian" dikarenakan oleh tidak kondusifnya mekanismeintermediasi lptek.

    Kondisi in! menyebabkan rendahnya parameter keberhostcn: Indonesia. Mekanismeintermediasi dalam bentuk kebijakan - seperti telah dlcontohkon terjadi di China danKorea - berhasil mendongkrak posisinegara. .

    Untuk mengejar ketertingggalannyo, Indonesia mempunyai peluang yang somadengan negara lain. Pertama, SDM yang berpotensi. Kedua, ke'bijakan di sektor yangterkait secora terpadu dan harmonis. Ke-tiga infrastruktur dalam arti yang. Ke-empatkeberpihakan pada produksi dalarn negeri. Dan, ke-llmo cetok biru peta rencanatahapan pencapaian pembangunan pada ke-empat aktor tersebut.

    9-9