Melukis adalah sebuah aktivitas . Cat air atau Crayon adalah media untuk melukis . Jadi dengan media apapun , melukis adalah melukis dan media yang akan digunakan yang akan membedakan teknik atau cara dalam melakukan aktivitas tersebut. >Cat air dan Crayon , berbeda . baik secara teknik maupun secara karakter. .cat air biasa juga disebut dengan teknik aquarel. Caranya : >Campurkan warna dari tube cat kedalam air dengan perbandingan 80 : 20. >Aduk sampai berbuih . >Sapukan dengan satu sapuan kuas . Yang perlu diingat dalam teknik aquarel ini adalah memulai pewarnaan dengan warna2 muda , dan biarkan mengering untuk tumpukan warna berikutnya . Dan semua pewarnaan harus dibuat secara transparan . Untuk hasil yang maksimal sebaiknya anda menggunakan kertas khusus untuk teknik cat air ini . Nama kertasnya kertas Aquarel. Kalu soal menggunakan Crayon rasanya ngga ada yang ribet karena teknik yang digunakan sama saja dengan kita membuat drawing dengan pencil warna . Cara mewarana Home Metode pengajaran Seni di Taman Kanak-kanak Ditulis Oleh gita
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Melukis adalah sebuah aktivitas .Cat air atau Crayon adalah media untuk melukis .Jadi dengan media apapun , melukis adalah melukis dan media yang akan digunakan yang akan membedakan teknik atau cara dalam melakukan aktivitas tersebut.
>Cat air dan Crayon , berbeda .baik secara teknik maupun secara karakter.
.cat air biasa juga disebut dengan teknik aquarel.Caranya :
>Campurkan warna dari tube cat kedalam air dengan perbandingan 80 : 20.>Aduk sampai berbuih .>Sapukan dengan satu sapuan kuas .
Yang perlu diingat dalam teknik aquarel ini adalah memulai pewarnaan dengan warna2 muda , dan biarkan mengering untuk tumpukan warna berikutnya .Dan semua pewarnaan harus dibuat secara transparan .Untuk hasil yang maksimal sebaiknya anda menggunakan kertas khusus untuk teknik cat air ini .Nama kertasnya kertas Aquarel.
Kalu soal menggunakan Crayon rasanya ngga ada yang ribet karena teknik yang digunakan sama saja dengan kita membuat drawing dengan pencil warna .
Cara mewarana
Home
Metode pengajaran Seni di Taman Kanak-
kanak Ditulis Oleh gita
Wednesday, 06 August 2008
Metode Pengajaran Seni di TK
Penciptaan Karya Tari
Penciptaan tari bagi penata tari yang berlatar belakang
pendidikan tari, diawali dengan kegiatan menulis perencanaan
tari. Tujuan menulis rencana tari ( gagasan tari) adalah untuk
panduan dan acuan penata tari pada waktu proses mencipta
1. Sebagai guru Taman Kanak-kanak Anda penting memperhatikan bahwa
bagi anak-anak TK bukan hasil karya yang diutamakan namun pengalaman
belajar yang menyenangkan dan kaya eksplorasi yang dibutuhkan anak.
2. Pengalaman ini akan menimbulkan kesan yang mendalam dan memberikan
kesenangan, kepuasan dan kenyamanan. Hal ini dimungkinkan karena
program kegiatan seni bersifat fleksibel.
3. Rasa percaya diri adalah faktor utama dalam mencapai kesenangan dan
kesuksesan dalam pengalaman seni anak.
4. Berbagai stimulus yang dapat diberikan untuk anak-anak balita agar
mereka termotivasi berkreasi seni antara lain: menyediakan material seni
yang mudah dikuasai, menyediakan ruang yang nyaman untuk berkarya,
dan memberi kebebasan anak untuk mengeksplorasi materi seni sesuai
keinginannya.
5. Tema yang disenangi anak-anak TK dalam berkarya seni rupa biasanya
bersumber dari realitas dunia anak, misalnya anggota keluarga, lingkungan
bermain, alat permainan, hewan peliharaan atau kesayangan, dongeng yang
diceritakan guru, sirkus, kebun binatang, kolam renang, taman bermain dan
sebagainya.
6. Suatu pengkajian terhadap gambar anak menunjukkan hasil bahwa gambar
anak dapat diklasifikasi dalam 4 kategori yakni:
a. Gambar spontan: yakni gambar yang dibuat atas inisiatif anak
sendiri sebagai suatu kegiatan bermain.
b. Gambar bebas atau sukarela: yakni gambar yang dibuat atas
permintaan guru atau orang tua atau teman namun tema dan objek
gambar dipilih sendiri oleh anak.
c. Gambar terarah: yakni gambar yang tema/topiknya sudah
diarahkan.
d. Menyalin gambar atau melengkapi gambar: yakni gambar yang telah
disiapkan contohnya dalam format Lembar Kerja Siswa.
7. Situasi/kondisi yang dapat memotivasi anak dalam berkarya dapat
dilakukan melalui bermacam-macam metode pembinaan, antara lain:
Metode pembinaan ekspresi, metode pembinaan kreativitas, metode
pembinaan sensitivitas.
8. Pembinaan ekspresi merupakan pembinaan proses pengungkapan perasaan
termasuk ungkapan jiwa. Pembinaan ekspresi meliputi dua hal:
a. Memberikan rangsangan kepada anak untuk mengaktifkan
pengungkapan jiwa dengan cara:
1. Pendekatan langsung pada alam dan peristiwa-peristiwa di
luar kelas, misalnya: mengenal proporsi, bayangan, mengenal
bermacam-macam aroma, tekstur.
2. Pembangkitan minat berdasarkan pengalaman anak.
b. Melatih keberanian, spontanitas dan keterampilan menggunakan
bermacam-macam media ungkap, sebagai saran mengekspresikan
perasaan jiwa, dengan cara:
1. Eksplorasi: kegiatan menjelajah, mencoba-coba ide atau
material lain.
2. Eksperimen: kegiatan menemukan hal-hal baru yang didapat
dalam proses mencoba berbagai media ungkap.
9. Pembinaan kreativitas, bisa diartikan dengan kemampuan mencipta,
menanggapi persoalan, memiliki keaslian serta memiliki kemampuan
berpikir secara menyeluruh.
10. Pembinaan sensitivitas berarti kepekaan rangsangan dari luar yang diserap
melalui pancaindra. Cara membina sensitivitas dapat ditempuh melalui:
a. Latihan melihat/mengamati sesuatu, misalnya mengamati macam
bentuk, warna, tekstur, kemudian diserap oleh anak-anak sehingga
menimbulkan berbagai tanggapan dan perasaan.
b. Latihan meresponss pengalaman sensori, misalnya mengenali
karakter macam-macam tekstur dengan meraba permukaan sesuatu
benda.
c. Mempelajari, menganalisis susunan sesuatu, misalnya: mula-mula
anak mengamati susunan benda (objek) kemudian diteruskan dengan
menganalisis kondisi, karakter objek, selanjutnya dicoba
mengungkapkan hasil pengamatan itu.
11. Metode pembinaan keterampilan. Keterampilan di sini meliputi segala
macam teknik penggunaan serta pengenalan alat-alat atau media ungkap
seni rupa.
12. Apresiasi seni adalah kesadaran akan nilai-nilai seni. Kesadaran ini meliputi
pemahaman, penghayatan, dan kemampuan untuk menghargai karya seni.
Proses Penciptaan Karya Seni Rupa di Taman Kanak-kanak
1. Dalam proses penciptaan karya seni rupa di Taman Kanak-kanak ada 4
kategori sebagai berikut.
a. Mengamati (seeing), yang memberi kesempatan/peluang untuk
mengembangkan kepekaan persepsi (perceptual awareness) melalui
kegiatan mengembangkan kemampuan pengamatan kritis.
b. Merasakan (feeling), yang memberi peluang untuk mengembangkan
“respons estetis” (Aesthetic awareness) melalui kegiatan apresiasi dan
pengembangan kepekaan penilaian estetis.
c. Berpikir (thinking), yang memberi peluang untuk mengembangkan
“kemampuan mengevaluasi dan mengapresiasi”, melalui evaluasi
objektif dan diskriminasi/perbedaan personal.
d. Melakukan (doing), yang memberikan peluang untuk
mengembangkan keterampilan (skills) “memanipulasi alat dan
media” dalam menghadirkan “visual - form” (bentuk-bentuk visual)
yang merupakan ungkapan emosi, gagasan dan perasaan.
2. Proses penciptaan karya seni rupa melalui berpikir (thinking), bisa diartikan
dengan kemampuan mengevaluasi dan mengapresiasi.
a. Menggambar adalah media yang paling ekspresif, yang dengan
langsung dapat mengungkapkan gagasan serta ide dari dalam diri
seorang anak secara bebas.
b. Dalam membuat lukisan dengan jari hal utama yang perlu
diperhatikan adalah penggunaan cat yang khusus. dalam hal ini Anda
dapat membeli cat-jari atau membuatnya sendiri.
c. Sebelum membuat lukisan dengan jari, sebaiknya kertas dibasahi
terlebih dahulu, agar cat dapat mengalir dengan baik.
d. Alat lain yang dapat dilakukan untuk anak TK dalam membuat
gambar yaitu dengan sedotan, yang berguna sebagai pengganti kuas.
e. Konstruksi dibangun dengan merekatkan batang-batang ice cream
yang disusun tumpang tindih.
f. Persilangan susunan batang-batang ice cream membangun dimensi
bidang yang berirama gerak ke segala arah. Hal ini dapat melatih
anak dalam mengenal makna hubungan, gerak, irama, dan bidang.
Rancangan Pembelajaran Seni di TK
Pengembangan kurikulum Nasional Pendidikan Seni di TK berdasarkan (1)
Kompetensi dasar, (2) Konsep pembelajaran terpadu dengan kompetensi lintas
kurikulum.
Pembelajaran terpadu seni di TK dapat dilakukan dalam beberapa model,
keterpaduan belajar antarbidang seni dengan melihat keterpaduan bidang
kemampuan yang satu dengan yang lain.
Dalam proses pembelajaran seni TK diusahakan agar anak memperoleh beragam
pengalaman baik dalam bidang seni maupun bukan bidang seni.
Evaluasi Pembelajaran Seni
Evakuasi pendidikan seni meliputi aspek: intelektual, perseptual, emosional, sosial,
fisik, kreativitas dan estetika.
Penilaian diperoleh melalui: catatan harian, wawancara dengan anak dan orang
yang dekat dengan anak (orang tua atau pengasuh) dan portofolio. Laporan hasil
penilaian berbentuk uraian.
Apresiasi Seni di TK
Apresiasi seni adalah kesadaran terhadap nilai-nilai seni dan budaya. Apresiasi
berarti pula penghargaan terhadap sesuatu, dalam hal ini penghargaan terhadap
pelaku seni dan karya seni. Apresiasi seni harus ditumbuhkan dan dikembangkan
pada anak.
Cara menumbuhkan apresiasi
1. Seni musik: mendengarkan, bereksplorasi, bermain musik dan bernyanyi.
2. Seni tari : mendengar, melihat, melihat dan mendengarkan, bereksplorasi
dan menari.
3. Seni rupa : melihat, eksplorasi, membuat/mencipta.
Pada waktu menonton pagelaran musik dan tari serta pameran seni rupa
diperlukan mematuhi tata tertib. Tata tertib perlu ditanamkan pada anak dengan
beberapa cara, antara lain:
1. memberikan pengertian agar tidak mengganggu pagelaran;
2. berbisik di telinga anak apabila ingin menyampaikan pesan, demikian
sebaliknya;
3. menyiapkan diri anak sebelum pagelaran dimulai agar menonton dengan
perut terisi.
Kesadaran estetik seni adalah muara pendidikan seni yang dapat ditumbuhkan
sejak usia dini sesuai dengan perkembangan anak, antara lain melalui apresiasi
seni. Kesadaran estetika seni dipengaruhi faktor budaya, sosial ekonomi, pengaruh
media masa, dan kemampuan berpikir fleksibel.
Sumber buku Metode Pengembangan Seni Karya Pekerti, Widia dkk.
Warna
Mengapa suatu benda dapat dikenali dengan berbagai warna seperti merah, hijau, kuning , dan sebagainya, karena secara alami mata kita dapat menangkap cahaya yang dipantulkan dari permudaan benda tersebut. Benda yang berwarna merah, sebenarnya karena ia memantulkan warna merah yang ditangkap oleh mata melalui retina menembus kesadaran kita, untuk selanjutnya benda yang tampak tersebut sebagai benda yang berwarna merah. Demikian pula terhadap benda yang berwarna kuning, hijau, biru dan sebagainya. Sehingga dapat dimengerti bahwa warna merupakan kesan yang ditimbulkan cahaya pada mata (Soegeng TM, 1987)
Warna sebagai salah satu elemen atau medium seni rupa, merupakan unsur susun yang sangat penting. Kartika mengatakan bahwa warna sangat berperan dalam segala aspek kehidupan manusia. Hal ini dapat dilihat dari berbagai benda atau peralatan yang digunakan oleh manusia yang selalu dipindah dengan penggunaan warna.
Peran Warna
Demikian eratnya hubungan warna dengan kehidupan manusia maka warna mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu :
Warna sebagai warna. Kehadiran warna tersebut sekadar untuk memberi tanda pada suatu benda atau barang, atau hanya untuk membedakan ciri benda satu dengan lainnya tanpa maksud tertentu.
Warna sebagai representasi alam. Kehadiran warn merupakan penggambaran sifat objek secara nyata, atau penggambaran dari suatu objek alam sesuai dengan apa yang dilihatnya. Misalnya warna hijau untuk menggambarkan daun, rumput, dan biru untuk laut, gunung, langit dans sebagainya. Warna-warna tersebut sekadar memberikan ilustrasi dan tidak mengandung maksud lain.
Warna sebagai tanda/lambang/simbol. Kehadiran warna merupakan lambang atau melambangkan sesuatu yang merupakan tradisi atau pola umum. Kehadiran warna disini banyak digarap oleh seniman tradisi dan banyak dipakai untuk memberi warna pada wayang, batik, dan tata rupa.
Jenis-jenis Warna
Menurut Munsell ada 3 jenis warna yaitu :
1. Warna dasar yaitu merah, kuning, hijau, biru, dan ungu. 2. Warna intermediate pertama adalah pencampuran 2 warna dasar. Misalnya merah
dan kuning menjadi merah kuning atau oranye.
3. Warna intermediate kedua adalah pencampuran antara warna dasar dengan warna intermediate pertama. Misalnya orange dengan merah menjadi merah oranye.
Sedangkan Mofit mengatakan membagi jenis warna menjadi dua :
1. Warna Pokok yaitu merah, kning, biru. 2. Warna kontras yaitu perpaduan antara warna-warna pokok.
Teknik Mewarnai : Teknik mewarnai adalah cara memberi warna pada gambar sehingga memberikan karakter pada objek gambar.
Dalam buku Cara Mudah Menggambar dengan Pensil yang disusun oleh Apriyatno dikatakan bahwa unsur-unsur rupa dalam menggambar diantaranya adalah :
1. Garis adalah unsur paling mendasar yang membentuk sebuah objek. 2. Bidang adalah garis-garis yang membentuk bidang dasar dua dimensi. 3. Bentuk adalah garis-garis yang membentuk bangun dasar tiga dimensi. 4. Arsir adalah pengulangan garis secara acak dan saling menyilang dengan tujuan
mengaisi bidang gambar yang kosong. Teknik arsir ini dapat digunakan saat mewarnai gambar. Macam-macam arsir diantaranya sebagai berikut : Arsir Searah, Arsir Silang, Arsir Acak, dan Arsir Gradatif. Arsir memiliki fungsi sebagai berikut :
Memberikan karakter objek gambar Memberikan kesan bentuk dan volume benda Memberikan kesan jarak dan kedalaman pada gambar Mengisi bidang kosong Finishing touch gambar