TANTANGAN MELEWATI ANNUAL REPORT 2019
DAFTAR ISI / TABLE OF CONTENTS
IKHTISAR KEUANGAN / FINANCIAL HIGHLIGHTS
VISI, MISI & VALUE / VISION, MISSION & VALUE
PROFIL PERUSAHAAN / COMPANY PROFILE
SEKILAS PT PERTANI (PERSERO) / PT PERTANI (PERSERO) AT A GLANCE
STRUKTUR PEMEGANG SAHAM / SHAREHOLDER STRUCTURE
STRUKTUR ORGANISASI / ORGANIZATION STRUCTURE
DEWAN KOMISARIS / BOARD OF COMMISSIONERS
LAPORAN KOMISARIS UTAMA / PRESIDENT COMMISSIONER REPORT
DIREKSI / BOARD OF DIRECTORS
LAPORAN DIREKTUR UTAMA / REPORT OF THE PRESIDENT DIRECTOR
PEMBAHASAN MANAJEMEN / MANAGEMENT ANALYSIS
TATA KELOLA PERUSAHAAN / CORPORATE GOVERNANCE
LAPORAN KOMITE AUDIT / AUDIT COMMITTEE REPORT
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKO / RISK MANAGEMENT REPORT
LAPORAN PENGAWASAN INTERNAL / INTERNAL CONTROL REPORT
LAPORAN SEKRETARIS PERUSAHAAN / CORPORATE SECRETARY REPORT
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA / HUMAN RESOURCES REPORT
TEKNOLOGI INFORMASI / INFORMATION TECHNOLOGY
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN / INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT
1
3
4
9
17
21
25
29
31
41
43
51
69
91
97
105
111
121
125
DAFTAR ISITABLE OF CONTENT
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT
Catatan 2019 2018
PENDAPATAN 2r,24 1.217.204.930.481 1.772.937.699.793
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2r,25 1.132.768.030.365 1.674.415.380.470
LABA KOTOR 84.436.900.116 98.522.319.323
BEBAN USAHA 2r,26
Penjualan 9.878.092.977 9.450.220.078
Administrasi dan umum 161.357.021.932 173.900.750.588
Jumlah 171.235.114.908 183.350.970.666
RUGI USAHA (86.798.214.792) (84.828.651.343)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 27
Pendapatan lain-lain 26.552.240.214 15.945.554.568
Beban lain-lain (58.567.491.364) (48.036.407.125)
PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH (32.015.251.151) (32.090.852.556)
RUGI SEBELUM PAJAK (118.813.465.943) (116.919.503.899)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN 2p,29c
Pajak kini - final (150.305.323) (60.420.490)
Pajak tangguhan 5.611.360.400 33.908.163.559
RUGI BERSIH (113.352.410.866) (83.071.760.831)
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
Selisih penilaian kembali aset properti 779.127.198.142 -
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 28 (16.816.028.449) 1.694.119.081
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 648.958.758.827 (81.377.641.750)
Jumlah Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk (113.357.855.978) (83.074.711.458)
Kepentingan non pengendali 5.445.112 2.950.628
Jumlah (113.352.410.866) (83.071.760.831)
Jumlah Laba (rugi) komprehensif bersih yang dapat
diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 648.953.313.715 (81.380.592.377)
Kepentingan non pengendali 5.445.112 2.950.628
Jumlah 648.958.758.827 (81.377.641.750)
5.461.055.077 33.847.743.068
20182019
halaman 29. font nya disamakan
halaman 40. dicek lagi presentase nya
halaman 72. dicek lagi arus kas nya
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT
Catatan 2019 2018
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,2e,4 179.610.758.821 332.226.431.039
Piutang usaha
Pihak ketiga 2d,2f,5 120.350.815.264 137.016.266.334
Pihak berelasi 2c,5 29.304.853.328 21.377.564.899
Piutang lain-lain
6 32.725.687.951 35.410.907.982
Persediaan
2h,7 186.681.834.532 215.993.635.399
Pajak dibayar dimuka 2p,29a 88.039.842.745 100.981.044.146
Aset lancar lainnya 2g,2i,8 29.095.315.008 21.324.325.943
Jumlah Aset Lancar 665.809.107.650 864.330.175.741
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 2p,29d 83.113.075.992 77.501.715.592
Aset tetap
2k,9 184.048.202.895 183.526.916.793
Beban tangguhan 10 19.636.886.599 17.512.097.189
Jaminan yang diberikan 2j,11 378.478.757 383.749.254
Properti investasi-bersih 2l,12 794.439.075.983 18.231.579.392
Aset lain-lain 13 84.490.005.511 71.100.983.345
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.166.105.725.736 368.257.041.564
JUMLAH ASET 1.831.914.833.385 1.232.587.217.305
(Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp
98.450.827.575 pada tahun 2019 dan Rp
99.177.599.215 pada tahun 2018)
Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai piutang lain-lain sebesar Rp
33.201.571.765 pada tahun 2019 dan Rp
23.581.165.275 pada tahun 2018)
(Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai persediaan sebesar Rp
27.686.216.045 pada tahun 2019 dan Rp
27.128.345.410 pada tahun 2018)
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 184.644.190.520 pada tahun 2019
dan Rp 164.363.958.039 pada tahun 2018)
20182019
NERACA / BALANCE SHEET(Dalam Rupiah / in IDR)
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT
Catatan 2019 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha 14 41.945.373.544 70.522.323.185
Utang pajak 2q,29b 23.523.605.385 24.635.209.224
Utang bank jangka pendek 15 136.659.849.189 106.469.972.932
Biaya yang masih harus dibayar 16 10.130.260.500 12.778.750.520
Pendapatan diterima dimuka 17 14.188.069.390 12.620.287.572
Utang jangka panjang jatuh tempo kurang
dari setahun
Bank 15 87.000.000.000 40.000.000.000
Utang kepada Pemerintah 18 9.395.603.833 10.098.058.833
Utang lancar lainnya 19 42.843.061.027 39.460.556.851
Jaminan 200.000.000 200.000.000
Jumlah liabilitas jangka pendek 365.885.822.867 316.785.159.117
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang setelah dikurangi
jatuh tempo kurang dari setahun
Bank 15 336.706.957.259 423.706.957.259
Utang kepada Pemerintah 18 147.949.114.024 156.642.262.856
Liabilitas imbalan kerja 2o,28 22.017.776.238 9.023.840.124
Jumlah liabilitas jangka panjang 506.673.847.521 589.373.060.239
Total liabilitas 872.559.670.389 906.158.219.356
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk:
Modal dasar 4.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp. 1.000.000 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
sebesar 1.021.315 saham 20 1.021.315.000.000 1.021.315.000.000
Cadangan modal 21 2.499.311.316 2.499.311.316
Tambahan modal disetor dari Pemerintah 22 37.222.281.399 37.222.281.399
Selisih penilaian kembali properti invetasi 12 779.127.198.142 -
Saldo laba yang dicadangkan 23 2.794.200.127 2.794.200.127
Komponen ekuitas lain 5.155.257.007 21.971.285.455
Defisit (888.781.286.659) (759.427.411.209)
Jumlah 959.331.961.332 326.374.667.088
Kepentingan non pengendali 23.201.665 54.330.860
Jumlah ekuitas 959.355.162.997 326.428.997.948
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.831.914.833.385 1.232.587.217.305
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagian
20182019
NERACA / BALANCE SHEET(Dalam Rupiah / in IDR)
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT
2019 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 1.211.562.335.174 1.731.285.310.195
Pembayaran kepada pemasok (1.128.651.375.375) (1.733.063.512.217)
Pembayaran kepada operasional (155.290.278.478) (149.718.153.146)
Pembayaran bunga (57.513.624.045) (41.519.868.628)
Penerimaan (pembayaran) lainnya 12.902.804.916 (80.767.349.559)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi (116.990.137.808) (273.783.573.356)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian aset tetap (22.973.777.878) (38.742.952.169)
Penjualan aset tetap 20.507.764.390 -
Perolehan aset lain-lain (13.953.793.346) (45.669.687.501)
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi (16.419.806.834) (84.412.639.670)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran pinjaman bank (9.810.123.744) (77.685.265.124)
Pembayaran utang ke Pemerintah (9.395.603.832) (10.535.553.855)
(19.205.727.576) (88.220.818.979)
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas bersih (152.615.672.217) (446.417.032.005)
Kas dan setara kas awal tahun 332.226.431.039 778.643.463.044
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 179.610.758.821 332.226.431.039
Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari:
Kas 551.946.498 441.420.949
Bank 159.038.812.324 294.265.010.089
Deposito 20.020.000.000 37.520.000.000
Jumlah 179.610.758.821 332.226.431.039
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
20182019
ARUS KAS / CASH FLOW(Dalam Rupiah / in IDR)
IKHTISAR KEUANGANFINANCIAL HIGHLIGHT
RATIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO
1. ROE (%) (11.82) (25.45) 1.12
2. ROI (%) (3.32) (4.37) 3.86
3. Rasio Kas (%) 49.09 104.41 203.00
4. Rasio Lancar (%) 181.97 271.63 302.94
5. Collection Period (hari) 45 30 21
6. Perputaran Persediaan (hari) 56 44 37
7. TATO (%) 151.19 151.19 122.54
8. Rasio Modal Sendiri (%) 52.37 26.48 28.40
2019 2018 2017
VISI, MISI & NILAIVISION, MISSION & VALUE
PT Pertani (Persero) mencanangkan visi:
“Menjadi perusahaan perbenihan dan
perberasan nasional yang unggul dan
berkelanjutan”.
Visi tersebut hendak diwujudkan melalui misi
Perseroan, yaitu:
1. Memproduksi dan memasarkan produk
perbenihan, perberasan, dan sarana pertanian
yang unggul dan ramah lingkungan.
2. Menerapkan strategi pengembangan produk,
peningkatan produktivitas dan kualitas
pelayanan serta memberikan nilai tambah
bagi pemegang saham dan stakeholder
lainnya.
3. Mengembangkan budaya perusahaan dan
sumber daya manusia yang handal dan
berintegritas, didukung oleh prinsip-prinsip
tata kelola perusahaan yang baik (Good
Corporate Governance).
Dalam mewujudkan visi dan melaksanakan misi,
PT Pertani (Persero) mendasarkan diri pada nilai-
nilai utama yang terdiri dari:
1. Profesional. Setiap anggota perusahaan
dapat diandalkan, memiliki sikap disiplin,
efisien dan efektif, serta memiliki orientasi
jangka panjang dalam mengantisipasi
pertumbuhan, tantangan dan peluang yang
dihadapi perusahaan.
2. Adaptif. Setiap anggota perusahaan harus
dengan cepat menyesuaikan diri terhadap
perubahan, memberi gagasan atau ide yang
inovatif.
• Memilikikemauandankemampuan
untuk menyesuaikan diri terhadap
perubahan.
• Melakukaninovasidiberbagaibidang
yang bermanfaat bagi perkembangan
perusahaan.
PT Pertani (Persero) has launched a
vision: “To become a national seed
and rice company that is superior and
sustainable”.
This vision is to be realized through the
Company’s mission, namely:
1. Producing and market ing super ior and
env i ronmenta l ly f r iendly products of
seeds, r ice, and agr icu l tura l fac i l i t ies.
2. Implement ing product development
strategies, increasing product iv i ty and
serv ice qual i ty as wel l as prov id ing
added va lue for shareholders and
other stakeholders.
3. Developing a company cul ture and
human resources that are re l iab le
and with integr i ty, supported by
the pr inc ip les of good corporate
governance (Good Corporate
Governance) .
In realizing the vision and carrying out the
mission, PT Pertani (Persero) bases itself on
the main values which consist of:
1. Professional . Every member of the
company is re l iab le, has a d isc ip l ined
att i tude, is eff ic ient and effect ive,
and has a long-term or ientat ion in
ant ic ipat ing the growth, chal lenges
and opportuni t ies the company faces.
2. Adaptive . Every member of the
company must quick ly adjust to
changes, prov ide ideas or innovat ive
ideas.
• Have the will and ability to adapt tochange.
• Make innovations in various fieldsthat are beneficial for the company’s
development.
3. Disiplin. Setiap anggota perusahaan
malakukan perasaan taat dan patuh terhadap
nilai-nilai yang dipercaya yang merupakan
tanggung jawabnya serta melakukan disiplin
diri memenuhi tugas tertentu atau untuk
mengadopsi pola perilaku tertentu.
4. Integritas. Setiap anggota perusahan harus
memiliki dedikasi yang tinggi, kejujuran,
harga diri dan selalu mematuhi kode etik
perusahaan, serta peraturan perundang-
undangan yang berlaku, hal ini dapat dicapai
dengan:
• Menunjukkankonsistensidalamberkata
dan bertindak.
• Tidakmenyalahgunakanwewenangdan
posisi jabatan untuk kepentingan pribadi.
• Melakukanyangterbaikuntuk
perusahaan.
5. Kerjasama. Setiap anggota perusahaan
melakukan kerjasama yang harmonis dan
efektif dalam rangka mencapai tujuan
bersama dengan mengutamakan kepentingan
perusahaan, hal ini dapat dicapai dengan:
• Mengutamakankepentinganbersama
di atas kepentingan pribadi dan
golongan.
• Menghargaidanberusahamemahami
pendapat orang lain.
• Memberidanberbagipengalaman
dan pengetahuan dalam rangka
melaksanakan peran dan tanggung
jawabnya untuk mencapai tujuan bersama.
• Menjalankanhasilkesepakatanbersama
secara bertanggung jawab.
6. Ulet. Setiap anggota perusahaan berupaya
tidak mudah putus asa yang disertai kemauan
keras dalam berusaha mencapai tujuan dan
cita-cita yang dicanangkan oleh perusahaan.
• Memilikikemauankerasuntuk
melaksanakan tantangan pekerjaan yang
menguntungkan perusahaan.
• Memberikantanggapanyangcepatdan
tepat terhadap pekerjaan yang sulit.
3. Discipline. Every member of the company
feels obedient and obedient to the values
that are believed to be his responsibility
and performs self-discipline to fulfill
certain tasks or to adopt certain patterns
of behavior.
4. Integrity. Each member of the company
must have high dedication, honesty,
dignity and always comply with the
company code of ethics, as well as the
prevailing laws and regulations, this can
be achieved by:
•Showsconsistencyinsayingandacting.• Not to abuse power and position for
personal gain.
•Dowhat’sbestforthecompany.5. Cooperation. Each member of the
company carries out harmonious and
effective cooperation in order to achieve
common goals by prioritizing the interests
of the company, this can be achieved by:
• Prioritizing common interests overpersonal and group interests.
• Respect and seek to understand theopinions of others.
• Give and share experiences andknowledge in order to carry out their
roles and responsibilities to achieve
common goals.
• Carry out the results of collectiveagreements in a responsible manner.
6. Resilient. Every member of the company
strives not to give up easily and is
accompanied by a strong will in trying to
achieve the goals and ideals set forth by
the company.
• Have a strong will to carry out jobchallenges that benefit the company.
•Providepromptandpreciseresponsestodifficult jobs.
VISI, MISI & NILAIVISION, MISSION & VALUE
VISI, MISI & NILAIVISION, MISSION & VALUE
VisiVision
Menjadi perusahaan perbenihan dan perberasan nasional yang unggul dan berkelanjutan.
To become a superior and sustainable national seed and rice company.
MisiMission
1. Memproduksi dan memasarkan produk perbenihan, perberasan, dan sarana pertanian yang unggul dan ramah lingkungan.
2. Menerapkan strategi pengembangan produk, peningkatan produktivitas dan kualitas pelayanan serta memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan stakeholder.
3. Mendukung Mengembangkan budaya perusahaan dan sumber daya manusia yang handal dan berintegritas, didukung oleh prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance).
1. Producing and marketing superior and
environmentally friendly products of seeds,
rice, and agricultural facilities.
2. Implementing product development strategies,
increasing productivity and service quality as
well as providing added value for shareholder
and stakeholder.
3. Developing a company culture and human
resources that are reliable and with integrity,
supported by the principles of good corporate
governance (Good Corporate Governance).
NilaiValue
1. Profesional. Setiap karyawan dapat diandalkan, memiliki sikap disiplin, efisien dan efektif serta memiliki orientasi jangka panjang dalam mengantisipasi pertumbuhan, tantangan dan peluang yang dihadapi perusahaan.
2. Adaptif. Setiap karyawan harus dengan cepat menyesuaikan diri terhadap perubahan, memberi gagasan atau ide yang inovatif.
3. Disiplin. Setiap karyawan menghormati, patuh, dan taat terhadap peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak sanksi apabila melanggar tugas dan wewenang yang diberikan.
4. Integritas. Setiap karyawan harus memiliki dedikasi yang tinggi, kejujuran, harga diri dan selalu mematuhi kode etik perusahaan serta perundang-undangan yang berlaku
5. Kerjasama. Setiap karyawan melakukan kerjasama yang harmonis dan efektif dalam rangka mencapai tujuan bersama dengan mengutamakan kepentingan perusahaan.
6. Ulet. Setiap karyawan berupaya memenuhi komitmen terhadap kualitas pelayanan yang terbaik kepada pelanggan.
1. Professional. Employees should be reliable, disciplined, efficient and effective as well as long-term oriented in anticipatiing the company’s growth, challenges and opportunities.
2. Adaptive. Employees should quickly adapt to changes as well as provide an intiatives or innovative ideas.
3. Discipline. Employees respect and obey the applicable regulations, both written and unwritten and is capable of carrying out them and does not evade sanctions if they violate their assigned duties and authorities.
4. Integrity. Employees should have the high dedication, honesty, self-esteem as well as always adhere to the company’s code of ethics and prevailing regulations.
5. Cooperation. Employees should perform a harmonious and effective cooperation in achieving common goals by prioritizing the company’s interest.
6. Resilient. Employee should meet the commitment to the qualified service at the best level for the customers.
KompetensiCompetence
Perseroan telah memposisikan kompetensi inti bisnis di bidang perbenihan dan perberasan sekaligus mengembangkan bisnis penunjang dengan cakupan meliputi pupuk serta jasa dan aneka usaha di sektor pertanian.
The Company has positioned its core business competencies in the field of seeds and rice as well as developing its supporting
business covering fertilizers as well as services and various businesses in the agricultural sector.
NAMA PERUSAHAAN
PT Pertani (Persero)
ALAMAT
Kantor Pusat:
Jl. Raya Pasar Minggu Pertani No. 1
Jakarta Selatan 12760
Telepon 021-7993108, 7991474, 7981311
Faksimil 021-7993203, 7989751
Web: www.pertani.co.id
Email: [email protected]
LATAR BELAKANG
Dengan penduduk melewati angka 260
juta jiwa, Indonesia merupakan negara
berpenduduk terbesar keempat di dunia.
Dalam konteks ini, ketahanan pangan menjadi
isu krusial bagi Indonesia. Ujung tombak dalam
menguatkan ketahanan pangan nasional
tidak lepas dari peran sektor pertanian.
Sektor pertanian adalah sektor utama yang
berkontribusi langsung terhadap ketahanan
pangan nasional. Kecuali itu, sektor pertanian
sampai saat ini juga masih menjadi basis
ekonomi rakyat di pedesaan dan menguasai
hajat hidup sebagian besar penduduk. Ini
merupakan peran dan arti penting sektor
pertanian dalam struktur perekonomian
nasional.
PT Pertani (Persero) sejak didirikan sudah
mengemban misi utama untuk memperkuat
sektor pertanian, khususnya dengan
menyokong upaya pemerintah dalam
mengupayakan ketahanan pangan nasional
secara berkesinambungan. Misi ini secara
substansial diwujudkan melalui berbagai
COMPANY NAME
PT Pertani (Persero)
ADDRESS
Head Office:
Jl. Raya Pasar Minggu Pertani No. 1
Jakarta Selatan 12760
Telphone 021-7993108, 7991474, 7981311
Facsimile 021-7993203, 7989751
Web: www.pertani.co.id
email: [email protected]
BACKGROUND
With a populat ion of over 260 mi l l ion,
Indonesia is the fourth most populous
countryinthewor ld. Inth iscontext , foodsecur i ty is a crucia l issue for Indonesia.
The spearhead in strengthening nat ional
food secur i ty cannot be separated f rom
the ro le of the agr icu l tura l sector. The
agr icu l tura l sector is the main sector
that d i rect ly contr ibutes to nat ional food
secur i ty. In addi t ion, the agr icu l tura l
sector is st i l l the basis of the people’s
economy in rura l areas and contro ls the
l ive l ihoods of most of the populat ion.
This is the ro le and importance of the
agr icu l tura l sector in the structure of the
nat ional economy.
Since i ts establ ishment, PT Pertani
(Persero) has been carry ing out the main
miss ion to strengthen the agr icu l tura l
sector, part icu lar ly by support ing the
government’s efforts in str iv ing for
susta inable nat ional food secur i ty. This
miss ion is substant ia l ly rea l ized through
PROFIL PERUSAHAANCORPORATE PROFILE
bisnis inti yang dijalankan perusahaan dari
waktu ke waktu.
SEJARAH PERUSAHAAN
Pendirian Perusahaan dimulai dengan terbitnya
Undang-Undang Darurat No. 1 Tahun 1959
tanggal 14 Januari 1959 yang membentuk
Badan Perusahaan Produksi Bahan Makanan
dan Pembukaan Tanah (BMPT). Dalam rangka
pelaksanaan Peraturan Pemerintah Pengganti
Undang-Undang (Perpu) No. 19/1960, BMPT
berubah menjadi Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Pertanian Negara (BPU Pertani).
Selanjutnya, BPU Pertani berdasarkan PP
No. 12/1963 tanggal 1 Januari 1963 berubah
menjadi Perusahaan Pertanian Negara (PN
PERTANI).
PN PERTANI berubah status menjadi
Perusahaan Perseroan berdasarkan PP No. 21
tahun 1973 dan Akte Notaris Kartini Mulyadi
SH No. 46 tanggal 11 Januari 1974 Jo Akte
Perusahaan No. 136 tanggal 24 April 1974
dan Akte Perubahan yang dibuat Notaris Imas
Fatimah, SH No. 45 tanggal 06 Pebruari 1984
menjadi PT Pertani (Persero).
Untuk menyesuaikan dengan Undang-Undang
Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 dan
Undang-Undang BUMN No. 19 Tahun 2003,
Anggaran Dasar PT Pertani (Persero) diubah
dengan Akte Perubahan Nomor 81 tanggal
27 Maret 1998 yang dibuat oleh Notaris Imas
Fatimah SH, dan telah diubah terakhir dengan
perubahan No. 08 tanggal 24 Februari 2018
yang dibuat oleh Notaris Dessi, SH MKn.
TUJUAN PEMBENTUKAN
Sesuai dengan Akta Perubahan Anggaran
Dasar Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pertani No. 08 tanggal 24 Februari 2018 yang
the var ious core businesses that the
company carr ies out f rom t ime to t ime.
COMPANY HISTORY
The establishment of the company began
with the issuance of the Emergency Law No.
1 of 1959 dated January 14, 1959, which
established the Food and Land Clearing
Company (BMPT). In the framework of
implementing Government Regulation in
Lieu of Law (Perpu) No. 19/1960, BMPT
changed to the General Governing Body of
State Agricultural Companies (BPU Pertani).
Furthermore, BPU Pertani based on PP.
12/1963 dated January 1, 1963 changed
to the State Agricultural Company (PN
PERTANI).
PN PERTANI changed its status to a
Company Company based on PP. 21 of 1973
and Kartini Mulyadi SH Notary Certificate
No. 46 dated 11 January 1974 Jo Company
Certificate No. 136 dated 24 April 1974 and
the Amendment Certificate made by Notary
Imas Fatimah, SH No. 45 dated 6 February
1984 to become PT Pertani (Persero).
To comply with the Limited Liability Company
Law No. 40 of 2007 and the BUMN Law
No. 19 of 2003, the Articles of Association
of PT Pertani (Persero) were amended by
Amendment Deed No. 81 dated 27 March
1998 made by Notary Imas Fatimah SH, and
last amended with amendments No. 08 dated
February 24, 2018 made by Notary Dessi, SH
MKn.
PURPOSE OF ESTABLISHMENT
In accordance with the Deed of Amendment
to the Articles of Association of the Company
(Persero) PT Pertani No. 08 dated February
PROFIL PERUSAHAANCORPORATE PROFILE
dibuat oleh Notaris Dessi, SH Mkn maksud dan
tujuan perusahaan adalah melakukan usaha di
bidang pengadaan, produksi dan pemasaran
sarana produksi dan komoditi pertanian,
serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya
perseroan untuk menghasilkan barang dan atau
jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat untuk mendapatkan/mengejar keuntungan
guna meningkatkan nilai perseroan dengan
menerapkan prinsip perseroan terbatas.
KEGIATAN USAHA PERUSAHAAN
PT Pertani (Persero) merupakan Badan Usaha
Milik Negara (BUMN), dengan kepemilikan
saham 100 persen oleh Pemerintah Republik
Indonesia, yang bergerak di sektor pertanian
dengan kegiatan bisnis utama meliputi: produksi
pertanian, pemasaran komoditi pertanian, jasa
di bidang pertanian, optimalisasi pemanfaatan
sumber daya Perseroan, dan penugasan
Pemerintah.
1. Produksi Pertanian
Kegiatan produksi pertanian Perseroan meliputi:
1) produksi komoditi pertanian termasuk di
dalamnya benih, 2) produksi bibit tanaman
pertanian, 3) produksi pupuk dan pestisida, 4)
produksi peralatan pertanian, dan 5) produksi
bahan bahan kimia untuk pertanian.
2. Pemasaran Komoditi Pertanian
Kegiatan pemasaran komoditi pertanian yang
diproduksi sendiri oleh Perseroan maupun
diadakan dari pihak lain, yaitu mencakup:
1) pemasaran komoditi pertanian termasuk
pemasaran benih, 2) pemasaran bibit tanaman
pertanian, 3) pemasaran pupuk dan pestisida,
4) pemasaran bahan bahan kimia untuk
pertanian, 5) pemasaran hasil pertanian dan
peternakan, dan 6) ekspor/impor dalam rangka
peningkatan produksi pertanian.
24, 2018 made by Notary Dessi, SH Mkn, the
purpose and objective of the company is to do
business in the field of procurement, production
and marketing of production facilities and
agricultural commodities, as well as optimizing
the use of company resources to produce high
quality and powerful goods and or services
strong competitiveness to gain / pursue profits
in order to increase the value of the company by
applying the principle of limited liability company.
COMPANY BUSINESS ACTIVITIES
PT Pertani (Persero) is a State Owned Enterprise
(BUMN), with 100 percent share ownership by
the Government of the Republic of Indonesia,
which is engaged in the agricultural sector
with main business activities including:
agricultural production, marketing of agricultural
commodities, services in agriculture, optimization
of resource utilization. power of the Company,
and assignments of the Government.
1. Agricultural Production
The Company’s agricultural production activities
include: 1) production of agricultural commodities
including seeds, 2) production of agricultural crop
seeds, 3) production of fertilizers and pesticides,
4) production of agricultural equipment, and 5)
production of chemicals for agriculture.
2. Agricultural Commodity Marketing
The marketing activities for agricultural
commodities which are produced by the
Company or are held by other parties include: 1)
marketing of agricultural commodities including
marketing of seeds, 2) marketing of agricultural
crop seeds, 3) marketing of fertilizers and
pesticides, 4) marketing of agricultural
chemicals, 5) marketing of agricultural and
livestock products, and 6) export / import inorder to increase agricultural production.
PROFIL PERUSAHAANCORPORATE PROFILE
3. Jasa Di Bidang Pertanian
Perseroan menjalankan kegiatan jasa di
bidang pertanian dengan cakupan pada: 1)
pembukaan dan pengolahan lahan pertanian,
2) pengolahan hasil pertanian, 3) resi gudang
dalam rangka peningkatan produksi pertanian,
dan 4) penyewaan alat dan mesin pertanian.
4. Optimalisasi Sumber Daya Perseroan
Melalui upaya optimalisasi pemanfaatan Sumber
Daya di berbagai daerah, Perseroan melakukan
kegiatan usaha yang terkait dengan: trading
house, pengembangan kawasan industri,
agro industri komplek, real estate, pusat
perbelanjaan, perkantoran, pergudangan,
pariwisata, perhotelan, resort, olah raga dan
rekreasi, rest area, stasiun pengisian bahan
bakar umum, rumah sakit, pendidikan dan
penelitian, prasarana telekomunikasi dan
sumber daya energi, jasa penyewaan dan
pengusahaan sarana dan prasarana yang
dimiliki Perusahaan.
5. Penugasan Pemerintah
Selaku perusahaan milik Pemerintah, Perseroan
berkewajiban untuk mengintegrasikan kegiatan
usaha ke dalam misi pemerintah. Penugasan
Pemerintah yang dijalankan oleh Perseroan
mencakup Program Public Service Obligation
(PSO), yang berkaitan dengan pelaksanaan
subsidi di bidang pertanian dan Operasi Khusus.
SUMBER DAYA MANUSIA
Jumlah Karyawan Perusahaan per 31 Desember
2019 sebanyak 725 orang, berkurang 74 orang
apabila dibandingkan jumlah per 31 Desember
2018 yang sebanyak 799 orang. Dari total
jumlah SDM tersebut di atas, 475 orang atau
64,45 % merupakan pegawai organik (tetap).
Di tahun 2019 Perseroan telah memberikan
kesempatan kepada karyawan untuk mengikuti
3. Services In Agriculture
The Company carries out service activities
in the agricultural sector with the scope of:
1) opening and processing of agricultural
land, 2) processing agricultural products,
3) warehouse receipts in order to increase
agricultural production, and 4) rental of
agricultural equipment and machinery.
4. Optimization of Company Resources
Through efforts to optimize the use of
Resources in various regions, the Company
carries out business activities related to: trading
houses, industrial estate development, agro
industrial complexes, real estate, shoppingcenters, offices, warehousing, tourism,
hotels, resorts, sports and recreation, rest
areas, public refueling stations, hospitals,
education and research, telecommunications
infrastructure and energy resources, rental
services and the management of facilities and
infrastructure owned by the Company.
5. Government Assignment
As a company owned by the Government,
the Company is obl iged to integrate
business activit ies into the mission carried
out by the government. Government
assignments carried out by the Company
include the Obligate Public Service
Program
HUMAN RESOURCES
The number of Company Employees as of
December 31, 2019 was 725, a decrease of 74
when compared to the number as of December 31,
2018 which was 799 people. Of the total number of
human resources mentioned above, 475 people or
64.45% are organic employees (permanent).
In the year 2019, the Company had offered
employee the opportunities to attend the
PROFIL PERUSAHAANCORPORATE PROFILE
beragam pelatihan, workshop dan lokakarya
untuk meningkatkan kompetensi dan menambah
wawasan yang diharapkan berguna membantu
pelaksanaan tugasnya. Pendidikan dan pelatihan
menyangkut bidang SDM, Pengembangan,
Produksi dan Keuangan.
various training, workshops and seminars
with the intention of enhancing the employee’s
competency and insight to help them in
accomplishing the work. Education and training
related to HR, Development, Production and
Finance.
PROFIL PERUSAHAANCORPORATE PROFILE
1959Pembentukan Badan Perusahaan Produksi Bahan
Makanan dan Pembukaan Tanah (BMPT).
1960BMPT diubah menjadi Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Pertanian Negara (BPU Pertani).
1963BPU Pertani berubah menjadi Perusahaan
Pertanian Negara (PN Pertani).
1970/1971PN Pertani ditunjuk sebagai distributor pupuk
untuk menyalurkan pupuk kepada petani dengan
porsi lebih dari 50% dari 200 ribu ton pupuk yang
didistribusikan di seluruh Indonesia.
1973Status PN Pertani ditingkatkan menjadi perseroan
terbatas dengan nama PT Pertani (Persero).
1998Dilakukan perubahan terhadap anggaran dasar
Perseroan oleh Notaris Imas Fatimah, SH.
2004Strategic Business Unit Perberasan dan
Holtikultura mulai beroperasi satu tahun setelah
pembentukan.
2007PT Pertani (Persero) ditugaskan melakukan
pelayanan publik (public service obligation),
khusususnya dalam menyebarluaskan bibit unggul
kepada petani dengan menyalurkan Rp 50 miliar
dalam bentuk Bantuan Langsung Bibit Unggul.
Pemerintah menambahkan penempatan modal
disetor sebesar Rp. 26.315.000.000. Dengan
1959Establishment of Badan Perusahaan Produksi
Bahan Makanan dan Pembukaan Tanah (BMPT).
1960BMPT was changed into Badan Pimpinan Umum
Perusahaan Pertanian Negara (BPU Pertani).
1963BPU Pertani was change into Perusahaan
Pertanian Negara (PN Pertani).
1970/1971PN Pertani was assigned as distributor of fertilizer
to distribute fertilizer to farmers by serving more
than 50% from 200.000 tons of fertilizer are
distributed all over Indonesia.
1973The status of PN Pertani was increased into Limited
Company under name: PT Pertani (Persero).
1998The Articles of Association of PT Pertani (Persero)
was changed by the Notary Imas Fatimah, SH.
2004Strategic Business Unit of Rice and Holticulture
was established with the intention to increase
company performance.
2007PT Pertani (Persero) was assigned by the
government to carry out public service obligation,
especially in disseminating seeds by amount of IDR
50 billion to farmers in the form of Superior Seed
Direct Assistance.
The government added placement of paid-
up capital of Rp. 26,315,000,000. With this
PERISTIWA PENTINGMILESTONES
penambahan ini, modal disetor Perseroan
menjadi Rp. 51.315.000.000. dari sebelumnya Rp.
25.000.000.000.
2008Penugas pelayanan publik PT Pertani (Persero)
mengalami perluasan dari semula hanya berupa
benih, di tahun ini ditambah dengan paket bantuan
pupuk yang berupa pupuk NPK, pupuk organik
granul dan organik cair. Perseroan juga sudah
melakukan rintisan usaha pergudangan dengan
sistem Resi Gudang (SRG). Unit pergudangan
pertama dengan SRG adalah Unit Pergudangan
Haurgeulis, di Indramayu, Jawa Barat.
2010Untuk memfasilitasi kegiatan usaha dengan
cakup wilayah operasional tersebar di seluruh
Indonesia, perseroan telah membangun jaringan
sistem teknologi informasi berbasiskan Enterprise
Resource Planning (ERP) untuk membangun
manajemen sistem informasi yang terintegrasi.
Perintisan pengembangan jaringan Toko Pertanian
Swalayan Indonesia (TOPSINDO) di sentra
pertanian, dimulai dengan pembukaan Jaringan
TOPSINDO pertama di Haurgeulis.
2011Perseroan berpartisipasi aktif dalam pelaksanaan
Gerakan Peningkatan Produksi Pangan berbasis
Korporasi (GP3K) dengan realisasi lahan seluas
284.730 hektar di tahun 2011. Panen raya hasil
GP3K berlangsung di awal tahun 2012. Perseroan
berhasil memantapkan usaha dalam kegiatan
pengelolaan gudang dengan sistem resi gudang.
Di tahun ini, perseroan telah mengelola 34 unit
gudang dengan SRG, yang mampu menampung
8.000 ton beras atau meningkat sebesar 4 kali
dibandingkan tahun 2010 yang hanya mencapai
2.000 ton.
2012PT Pertani (Persero) telah melaksanakan Gerakan
Peningkatan Produksi Pangan berbasis Korporasi
addition, the Company’s paid-up capital becomes
Rp. 51,315,000,000. from the previous Rp.
25,000,000,000.
2008The public service officer of PT Pertani (Persero)
underwentanexpansionfromthestartonlyintheform of seeds, this year coupled with a fertilizer
aid package in the form of NPK fertilizer, organic
granule fertilizer and liquid organic. The company
has also piloted a warehousing business with
a Warehouse Receipt (SRG) system. The first
warehousing unit with the SRG is the Haurgeulis
Warehousing Unit, in Indramayu, West Java.
2010To facilitate business activities covered the
operation in the scattered areas across Indonesia,
the Company has built a network of information
technology systems based on Enterprise
Resource Planning (ERP) for building the integrated
information system management. Pioneering the
development of networks of Agriculture Grocery
Stores Indonesia (TOPSINDO) in the center of
agriculture, was started by the opening of the first
TOPSINDO in Haurgeulis.
2011The Company actively participates in the
implementation of Movement of Food-based
Corporations Increased Production (MFCIP)
with the realization of the land area of 284,730
acres in 2011. The harvest of MFCIP in various
areas is take place in early 2012. The Company
successfully established businesses in the
warehouse management with the warehouse
receipt system. In this year, the company has
managed 34 warehouses with SRG, which can
accommodate 8,000 tons of rice or increased by
4 times compared to 2010, reached 2,000 tons.
2012The Company actively participates in the
implementation of Movement of Food-based
PERISTIWA PENTINGMILESTONES
(GP3K) di seluruh Indonesia dengan realisasi
400.000 ha hingga akhir 2012.
2013PT Pertani telah memasang Dryer merek Pertani
berkapasitas masing-masing 30 ton/hari/8 jam di
30 titik yang tersebar di seluruh Indonesia, dengan
spesifikasi tipe hemat energi yang menggunakan
sekam sebagai bahan pemanasnya. Tahun 2013
akan diperluas menjadi total 120 titik se-Indonesia.
2014PT Pertani ditunjuk sebagai penyedia benih
dan pupuk untuk bantuan pertanian untuk
mengoptimalkan pemanfaatan 500.000 hektare
lahan pertanian di 12 provinsi guna mendorong
peningkatan produksi beras menjadi 73,4 juta ton
gabah kering giling pada 2015.
2016Pemerintah menambahkan penempatan modal
disetor sebesar Rp. 470.000.000.000. Dengan
penambahan ini, modal disetor Perseroan menjadi
Rp. 521.315.000.000 dari sebelumnya Rp.
51.315.000.000.
2017Pemerintah menambahkan kembali penempatan
modal disetor sebesar Rp 500.000.000.000.
Dengan penambahan ini, modal disetor Perseroan
menjadi Rp 1.021.315.000.000 dari sebelumnya
Rp. 521.315.000.000.
2018Perusahaan memperluas diversifikasi usaha di
bidang trading yang sejalan dengan program
pemerintah, di antaranya trading bibit bawang
putih dan bawang putih konsumsi.
2019Perseroan mencanangkan fokus usaha
pada perbenihan dan perberasan sekaligus
mengembangkan bisnis penunjang terkait dengan
pupuk serta jasa & aneka usaha.
Corporations Increased Production (MFCIP) with the
realization of the land area of 400,000 acres in 2012.
2013PT Pertani has installed a Pertani Dryer with a
capacity of 30 tons / day / 8 hours each at 30 points
spread throughout Indonesia, with specifications
of energy-saving types using chaff as a heating
material.Itwillbeexpandedtoatotalof120pointsacross Indonesia at the end of 2013.
2014PT Pertani is appointed as one of the state-owned
companies to provide seeds and fertilizers for
agricultural assistance to optimize the utilization
of 500,000 hectares of agricultural land in 12
provinces to boost rice production to 73.4 million
tons of dry milled grain by 2015.
2015The government added the placement of
paid-up capital of Rp. 470,000,000,000. With
this addition, the Company’s paid-up capital
becomes Rp. IDR 521,315,000,000. from the
previous Rp. 51,315,000,000.
2017The government added back the placement of
paid-up capital of Rp 500,000,000,000. With
this addition, the Company’s paid-up capital
became Rp 1,021,315,000,000 from Rp.
521,315,000,000.
2018The company is expanding businessdiversification in the trading sector in line with
government programs, including trading garlic
seeds and consumption garlic.
2019The company has launched a business focus
on seeds and rice as well as developing
supporting businesses related to fertilizers as
well as services & various businesses.
PERISTIWA PENTINGMILESTONES
PT Pertani (Persero) merupakan kelanjutan dari
Badan Perseroan Produksi Bahan Makanan dan
Pembukaan Tanah (BMPT) yang didirikan sejak
tahun 1959 berdasarkan Undang-Undang Darurat
No. 1 Tahun 1959. Dalam rangka pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang
No. 19 Tahun 1960, BMPT berubah menjadi
Badan Pimpinan Umum Perseroan Pertanian
Negara disingkat menjadi BPU Pertani.
Selanjutnya, BPU Petani berdasarkan Peraturan
Pemerintah No. 12 Tahun 1963 berubah menjadi
Perseroan Pertanian Negara disingkat “PERTANI”.
Dalam perkembangannya, Perseroan Pertanian
Negara berubah menjadi Perseroan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 21 Tahun 1973 dan
Akte Notaris Kartini Mulyadi, SH, No. 46 tanggal
11 Januari 1974 dengan nama PT Aneka Jasa
Tani disingkat “PERTANI”.
Sesuai dengan Akte Perubahan Anggaran Dasar
Perseroan No. 12 tanggal 28 Desember 2007 dari
Notaris Mintarsih Natamihardja, SH, di Jakarta dan
telah mendapat pengesahan dari Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. AHU-12120.
AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 11 Maret 2008
mengenai Pernyataan Keputusan Menteri Negara
Badan Usaha Milik Negara selaku Rapat Umum
Pemegang Saham PT Pertani (Persero) No. KEP-
50/MBU/2007, tanggal 17 April 2007 bahwa:
- Pertama persetujuan perubahan modal dasar
PT Pertani (Persero) yang semula sebesar
RP. 65.000.000.000.- menjadi sebesar Rp.
205.000.000.000.-.
- Kedua menyetujui pengeluaran/penempatan
saham yang masih dalam simpanan (portepel)
sejumlah 26.315 saham dengan nilai nominal
sebesar Rp. 1.000.000,- sehingga keseluruhan
seharga Rp. 26.315.000.000,- yang seluruhnya
diambil oleh Negara Republik Indonesia.
PT Pertani (Persero) is a continuation of the
Badan Perseroan Produksi Bahan Makanan
dan Pembukaan Tanah (BMPT) established
since 1959 under Emergency Law No. 1 of
1959. In the implementation of Government
Regulation in Lieu of Law No. 19 of 1960,
BMPT changed to Badan Pimpinan Umum
Perseroan Pertanian Negara shortened to
BPU Pertani.
Furthermore, BPU Pertani according to
Government Regulation No. 12 of 1963
turned into Perseroan Pertanian Negara
abbreviated “PERTANI”. In its development,
the Company was changed into PT Aneka
Jasa Tani shortened to “PERTANI” based on
Government Regulation No. 21 of 1973 and
Notary Act of Kartini Mulyadi, SH, No. 46
dated January 11 of 1974.
In accordance with the Deed of Amendment of
Articles of Association No. 12 dated December
28 of 2007 of Notary Mintarsih Natamihardja, SH,
in Jakarta and has been approved by the Minister
of Justice and Human Rights of Republic of
Indonesia by Decree No. AHU-12120.AH.01.02
dated March 11 of 2008 regarding the Statement
of Minister of State-Owned Enterprises as the
General Meeting of Shareholders of the PT
Pertani (Persero) No. KEP-50/MBU/2007, dated
17 April of 2007 that:
- First approval of changes in the authorized
capital of the PT Pertani (Persero) which
was originally for IDR 65,000,000,000 to IDR
205,000,000,000.
-Secondapprovedexpenditure/placementofshares that are still in the deposits (portfolio)
some 26,315 shares with each nominal
value of IDR 1,000,000, so the overall price
of IDR 26,315,000,000, which is entirely
taken by the Republic of Indonesia.
STRUKTUR PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER STRUCTURE
STRUKTUR PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER STRUCTURE
- Ketiga untuk memenuhi pengeluaran saham
yang diambil bagian tersebut angka 2 (Kedua),
menyetujui (a) Penambahan penyertaan modal
Negara Republik Indonesia ke dalam modal
saham PT Pertani (Persero) sebesar Rp.
20.000.000.000,- yang berasal dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan
Tahun Anggaran 2006 sebagaimana ditetapkan
Peraturan Pemerintah No. 55 Tahun 2006,
(b) Penambahan penyertaan modal Negara
Republik Indonesia ke dalam modal saham PT
Pertani (Persero) sebesar Rp. 6.314.614.380,-
yang berasal dari selisih revaluasi aktiva tetap per
1 Januari 1987, dan (c) Penambahan penyertaan
modal Negara ke dalam modal saham PT
Pertani (Persero) sebesar Rp. 385.620,- yang
berasal dari konversi cadangan sampai dengan
tahun buku 2005.
- Keempat dengan adanya penambahan modal
tersebut, maka modal ditempatkan/disetor
PT Pertani (Persero) yang semula sebesar
Rp. 25.000.000.000,- menjadi sebesar Rp.
51.315.000.000,-.
Anggaran dasar Perseroan mengalami perubahan,
terakhir dengan akta Notaris Dessi, SH, MKn No. 05
tanggal 12 Pebruari 2016 mengenai penambahan
Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia
ke dalam modal saham perusahaan perseroan
(Persero) PT Pertani dan perubahan Anggaran
Dasar Perseroan No. S-49/MBU/01/2016, bahwa:
1. Menyetujui peningkatan Modal Dasar Perseroan
yang semula Rp 205.000.000.000 menjadi
sebesar Rp 2.000.000.000.000.
2. Menyetujui pengeluaran atau penempatan
saham yang masih dalam simpanan (portepel)
sebanyak 470.000 lembar saham, masing-
masing saham dengan nilai nominal sebesar
Rp 1.000.000 sehingga seluruhnya Rp
470.000.000.000 yang seluruhnya diambil
bagian oleh Negara Republik Indonesia.
3. Untuk memenuhi pengeluaran atau penempatan
saham yang diambil bagian tersebut pada butir
2 (dua), disetujui penambahan Modal Negara
-Thirdtomeet theexpenditureofshare istaken by the number 2 (second), agree
(a) Addit ion of the Republic of Indonesia
capital into share capital of the PT Pertani
(Persero) of IDR 20,000,000,000, which
comes from the State Budget for Fiscal
Year 2006 Changes as stipulated by
Government Regulation No. 55 of 2006,
(b) Addit ion of capital of the Republic of
Indonesia to the share capital of the PT
Pertani (Persero) of IDR 6,314,614,380
derived from the difference in revaluation
of f ixed assets per January 1 of 1987,and (c) Addit ion of State capital into
share capital of PT Pertani (Persero)
of IDR 385,620 which comes from the
conversion of reserves to the year book
of 2005.
- Fourth in the presence of additional
capital, then the issued/paid capital of
PT Pertani (Persero), which originally
amounted to IDR 25,000,000,000 to IDR
51,315,000,000.
The Company’s articles of association are
amended, most recently by Deedi, SH, MKn
no. 05 dated 12 February 2016 concerning
the addition of State Equity Participation of the
Republic of Indonesia into the share capital of the
company of PT Pertani and the amendment of
the Company’s Articles of Association Number:
S-49 / MBU / 01/2016, that:
1. To approve the increase of the authorized Capital
of the Company from Rp 205,000,000,000 to
Rp 2,000,000,000,000.
2. Approving the release or placement of shares
of stock (portepel) of 470,000 shares, each
with a nominal value of Rp 1,000,000 for a
total of Rp 470,000,000,000 wholly taken part
by the Republic of Indonesia.
3.Tocomplywiththeexpenditureorplacementofshares taken by that part in point 2, approves
the addition of the State Capital of the Republic
of Indonesia into the Company’s shares of Rp
STRUKTUR PEMEGANG SAHAMSHAREHOLDER STRUCTURE
Republik Indonesia ke dalam saham Perseroan
sebesar Rp 470.000.000.000 berdasarkan PP
Nomor 86 Tahun 2015.
4. Dengan adanya penambahan Modal disetor
tersebut, maka modal ditempatkan/disetor PT
Pertani (Persero) semula Rp 51.315.000.000
menjadi Rp 521.315.000.000.
5. Pasal 4 ayat 1, 2, dan 3 dari anggaran dasar
Perseroan disesuaikan dengan perubahan
modal dasar dan modal disetor sebagaimana
dimaksud pada angka 2, 3 dan 4 diatas.
Akta Notaris Dessi, SH, MKn No. 08 tanggal 24
Pebruari 2017 yang dicatatkan pada Kementeri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan Surat Keputusan No. AHU-00057.14.
AH.01.02. tanggal 08 Maret 2017, menyatakan
bahwa:
1. Menyetujui peningkatan Modal Dasar
Perseroan yang semula Rp 2.000.000.000.000
menjadi sebesar Rp 4.000.000.000.000.
2. Menyetujui pengeluaran atau penempatan
saham yang masih dalam simpanan (portepel)
sebanyak 500.000 lembar saham, dengan
nilai nominal sebesar Rp 1.000.000/saham
sehingga seluruhnya Rp 500.000.000.000
yang seluruhnya diambil bagian oleh Negara
Republik Indonesia.
3. Untuk memenuhi pengeluaran atau penempatan
saham yang diambil bagian tersebut pada
butir 2 (dua), disetujui penambahan Modal
Negara Republik Indonesia sebesar Rp
470.000.000.000 berdasarkan PP Nomor 66
Tahun 2016.
4. Dengan penambahan Modal disetor tersebut,
maka modal disetor PT Pertani (Persero)
menjadi Rp 1.021.315.000.000.
5. Pasal 4 ayat 1, 2, dan 3 dari anggaran dasar
Perseroan disesuaikan dengan perubahan
modal dasar dan modal disetor sebagaimana
dimaksud pada angka 2, 3 dan 4 diatas.
470,000,000,000 (pursuant to Government
Regulation Number 86 of 2015.
4. With the additional paid-in capital, the paid
up capital of PT Pertani (Persero), which
was originally Rp 51,315,000,000 to Rp
521,315,000,000.
5. Article 4, paragraphs 1, 2 and 3 of the
Company’s articles of association shall be
adjusted to the changes in the authorized and
paid up capital as referred to in number 2, 3
and 4 above.
Deed of Notary Dessi, SH, MKn No. 08 dated
February 24, 2017 which was registered with
the Ministry of Law and Human Rights of the
Republic of Indonesia with Decree No. AHU-
00057.14.AH.01.02. dated March 8, 2017
stating that:
1. Approved the increase in the Company’s
authorized capital of Rp 2,000,000,000,000 to
Rp 4,000,000,000,000.
2. To approve the issuance or placement of
shares in deposits (portepel) as many as
500,000 shares, each share with a nominal
value of Rp 1,000,000 so that a total of Rp
500,000,000,000, all of which are taken part by
the State of the Republic of Indonesia.
3.Tofulfilltheexpenditureorplacementofsharestaken in part (2), it is agreed to increase the
State Capital of the Republic of Indonesia
into the Company’s shares in the amount of
Rp. 470,000,000,000 based on Government
Regulation Number 66 of 2016.
4. With the addition of paid-in capital, the issued
/ paid-up capital of PT Pertani (Persero)
was originally Rp. 521,315,000,000 to Rp.
1,021,315,000,000.
5. Article 4 paragraph 1, 2, and 3 of the Articles
of Association of the Company are adjusted to
changes in authorized capital and paid up capital
as referred to in numbers 2, 3 and 4 above.
Struktur Organisasi Perseroan ditetapkan
berdasarkan Peraturan Direksi PT. Pertani
(Persero) No. 005/PERT.D/ORG.00/2018
tanggal 25 Agustus 2018 tentang Tata Kerja
Dan Susunan Organisasi PT Pertani (Persero)
yang diperbarui dengan No. PERT.006/
PERT.D/ORG.00/2019 tanggal 28 Agustus
2019 tentang Tata Kerja Dan Susunan
Organisasi PT Pertani (Persero), Struktur
Organisasi PT Pertani (Persero).
Mengacu pada struktur organisasi tersebut
bisnis Perseroan dikelola oleh Kantor Pusat
dan Kantor Daerah, dengan pembagian tugas
sebagai berikut:
Kantor Pusat
Direktur Utama, bertugas mengkoordinasikan
dan menangani kegiatan lintas direktorat
untuk kelancaran operasional perusahaan dan
pengawasan internal, membawahi:
• DivisiAuditInternalmembawahiSekretaris
Divisi Audit Internal, Bidang Pengendalian,
Auditor Keuangan dan Auditor Operasional.
• SekretarisPerusahaanyangmembawahi
Bagian Hubungan Masyarakat dan Bagian
Sekretariatan.
Direktur Keuangan dan SDM, menangani
kegiatan bidang keuangan, akuntansi dan pajak,
perencanaan dan anggaran, manajemen risiko,
teknologi informasi, sumber daya manusia
(SDM), bidang umum, pengelolaan aset dan
kepemilikan, bidang hukum dan penagihan
piutang yang membawahi:
• DivisiKeuangandanAkuntansiyang
membawahi Bagian Keuangan, Bagian
Akuntansi dan Perpajakan dan Bagian PKBL.
• DivisiPerencanaandanManajemenRisiko
yang membawahi Bagian Perencanaan,
The Company’s Organizational Structure is
determined based on the Directors Regulation of
PT. Pertani (Persero) No. 005 / PERT.D / ORG.00
/ 2018 dated 25 August 2018 concerning Work
Procedures and Organizational Structure of PT
Pertani (Persero) which was updated with No.
PERT.006 / PERT.D / ORG.00 / 2019 dated
August 28, 2019 concerning Work Procedures and
Organizational Structure of PT Pertani (Persero),
Organizational Structure of PT Pertani (Persero).
Referring to the organizational structure, the
Company’s business is managed by the Head
Office and Regional Offices, with the following
division of tasks:
Headquarters
The President Director, in charge of coordinating
and handling cross-directorate activities for the
smooth operation of the company and internal
supervision, oversees:
• The Internal Audit Division oversees theSecretary of the Internal Audit Division, Control
Division, Financial Auditor and Operational
Auditor.
• Corporate Secretary in charge of PublicRelations and the Secretariat.
Director of Finance and Human Resources,
handles activities in the fields of finance, accounting
andtax,planningandbudgeting,riskmanagement,information technology, human resources (HR),
general affairs, asset and ownership management,
law and accounts receivable collection in charge of:
• Finance and Accounting Division whichoversees the Finance Section, Accounting and
TaxationDivisionandPKBLDivision.• Planning and Risk Management Division
in charge of the Planning Section, Risk
Management Section and Information
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
Bagian Manajemen Risiko dan Bagian
Teknologi Informasi.
• DivisiSDMdanUmumyangmembawahi
Bagian SDM dan Bagian Umum.
• DivisiHukumdanAssetyangmembawahi
Bagian Hukum, Bagian Asset dan Bagian
Piutang.
Direktur Operasional, bertugas menangani
kegiatan pemasaran, produksi/pengadaan sarana
produksi pertanian, perbenihan, perberasan
dan komoditi lain dan pengelolaan gudang yang
membawahi:
• DivisiPerbenihandanSaprotanLainnyayang
membawahi Bagian Benih Padi, Bagian Benih
Palawija dan Hortikultura, Bagian Saprotan
Lainnya.
• DivisiPerberasandanPergudanganyang
membawahi Bagian Perberasan, Bagian
Aneka Jasa dan Usaha.
• DivisiPenjualanyangmembawahiBagian
Penjualan Benih Bagian Penjualan dan Bahan
Pokok Lainnya dan Penjualan Saprotan
Lainnya.
• DivisiPemasarandanPengembanganyang
membawahi Bagian Pengembangan Pasar
dan Produk dan Bagian Kerjasama Usaha.
Kantor Daerah
Kantor daerah yang berada di dalam organisasi
Perseroan terdiri dari:
• WilayahmembawahiBagianOperasional,
Bagian Keuangan & akuntansi dan Cabang.
• Cabangmembawahisejumlahunitusaha
yang mencakup Unit Pemasaran, UPB (Unit
Produksi Benih), UPP (Unit Penggilingan Padi)
dan Unit Produksi Pupuk dan Pestisida.
Technology Division.
• HumanResourcesandGeneralAffairsDivision,which oversees the HR and General Affairs
Division.
• TheLegal andAssetDivision inchargeof theLegal Department, the Assets Section and the
Receivables Section.
Operations Director, in charge of handling
marketing activities, production / procurement
of agricultural production facilities, seeds,
rice and other commodities and warehouse
management in charge of:
• SeedandOtherSaprotanDivisioninchargeof the Rice Seed Section, Palawija and
Horticulture Seed Division, Other Saprotan
Section.
• TheRiceandWarehousingDivisioninchargeof the Rice Section, the Miscellaneous
Services and Business Section.
• Sales Division in charge of Seed Sales,Sales and Other Staple Materials Sales and
Other Saprotan Sales.
• Marketing and Development Division incharge of Market and Product Development
Division and Business Cooperation Division.
Regional Office
Regional offices within the Company’s organization
consist of:
• TerritoryinchargeofOperations,Finance&accounting and Branches.
• Thebranchoverseesanumberofbusinessunits which include the Marketing Unit, UPB
(Seed Production Unit), UPP (Rice Milling Unit)
and Fertilizer and Pesticide Production Units.
STRUKTUR ORGANISASIORGANIZATION STRUCTURE
DIR
EK
TU
R
KE
UA
NG
AN
& S
DM
DIR
EK
TU
R
OP
ER
AS
ION
AL
PR
OY
EK
DIV
ISI
SD
M &
UM
UM
SEK
RETA
RIS
PER
US
AH
AA
N
DIV
ISI
PE
NJU
AL
AN
BA
G.
PER
EN
CA
NA
AN
BA
G. R
ISK
M
AN
AG
EM
EN
T
BA
G. TEK
NO
LO
GI
INFO
RM
AS
I
BA
G. S
DM
BA
G. U
MU
M
BA
G. K
EU
AN
GA
N
BA
G. P
KB
L
SU
BBAG
P
EN
GGA
JIA
N &
KES
SU
BBAG
P
EN
GEM
B. SD
M
SU
BBAG
R
UM
AH
TA
NG
GA
SU
BBAG
K
EA
RSIP
AN
SU
BBAG
P
ER
EN
CA
NA
AN
SU
BBAG P
EN
GEN
D.
PER
EN
CA
NA
AN
SU
BBAG P
EN
GO
LAH
. D
ATA
RIS
IKO
SU
BBAG P
EN
GEM
B.
SIS
TEM
SU
BBAG B
AN
TU
AN
TEK
NIS
SU
BBAG H
UB. K
EU.
PU
SAT-
DA
ER
AH
SU
BBAG P
EN
DAPAT.
&
PEM
BIA
YAAN
BA
G. A
KU
NTA
NS
I &
PER
PA
JA
KA
N
BA
G. P
IUTA
NG
SU
BBAG
PER
PAJAK
AN
SU
BBAG
VER
IFIK
ASI
SU
BBAG
AKU
NTA
NSI
BA
G. H
UK
UM
BA
G.
PEN
GEM
BA
NG
AN
PA
SA
R &
PR
OD
.
BA
G.
PER
BER
AS
AN
BA
G.
PEN
JU
ALA
N
BEN
IH
BA
G.
BEN
IH P
AD
I
BA
G.
KER
JA
SA
MA
U
SA
HA
BA
G.
AN
EK
A J
AS
A &
U
SA
HA
BA
G.
PEN
JU
ALA
N
SA
PR
OTA
N L
AIN
BA
G. B
EN
IH
PA
LA
WIJ
A &
H
OR
TIK
ULTU
RA
BA
G. P
EN
J.
BER
AS &
BA
HA
N
PO
KO
K L
AIN
BA
G.
SA
PR
OTA
N
LA
INN
YA
BA
G. A
SET
SU
BBAG
PEM
BER
DAYAAN
AS.
SU
BBAG
PEM
ELIH
AR
AAN
AS.
DIV
ISI
KE
UA
NG
AN
&
AK
UN
TA
NS
I
DIV
ISI
PER
EN
CA
NA
AN
&
MA
NA
JEM
EN
RIS
IKO
SEK
DA
I
BID
. P
EN
GEN
DA
LIA
N
AU
DIT
OR
KEU
AN
GA
N
BA
GIA
NH
UM
AS
AU
DIT
OR
OP
ER
AS
ION
AL
BA
GIA
NK
ES
EK
RETA
RIA
T
ME
NT
ER
I B
AD
AN
US
AH
A M
ILIK
NE
GA
RA
KO
MIS
AR
IS
DIR
EK
TU
R U
TA
MA
DIV
ISI
AU
DIT
IN
TER
NA
L
DIV
ISI
HU
KU
M &
AS
ET
DIV
ISI
PE
MA
SA
RA
N &
PE
NG
EM
BA
NG
AN
DIV
ISI
PE
RB
ER
AS
AN
&
PE
RG
UD
AN
GA
N
DIV
ISI
PER
BEN
IHA
N &
SA
PR
OTA
N L
AIN
NYA
WIL
AYA
H I
WIL
AYA
H I
IIW
ILAYA
H I
IW
ILAYA
H I
VW
ILAYA
H V
I
Dewan Komisaris PT Pertani (Persero) dari kiri ke kanan: Mochamad Safri Sabit, Joko Sombodo, Reinhard Parapat
Board of Commissioner of PT Pertani (Persero) from left to right:
Mochamad Safri Sabit, Joko Sombodo, Reinhard Parapat
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER
Joko Sombodo, Komisaris Utama, lahir di Surakarta, 10
November 1959, pendidikan terakhir Program S2 di Sekolah
Tinggi Ilmu Ekonomi Muara Indonesia, Yogyakarta, dan
berkarir di Bank Jateng sejak tahun 1986-2013. Lepas dari
Bank Jateng, Joko Sombodo mendirikan KSP Sedyo Enak
Hidup Rukun pada 25 Februari 2014. Diangkat Komisaris
Utama PT Pertani (Persero) berdasarkan SK Menteri BUMN
No. SK-141/MBU/07/2016 tanggal 14 Juli 2016.
Joko Sombodo, President Commissioner, born in Surakarta, November
10, 1959, last education of S2 Program at Institute of Economic Science of
Muara Indonesia, Yogyakarta, and a career in Bank Jateng since 1986-2013.
Apart from Bank Jateng, Joko Sombodo established KSP Sedyo Enak Hidup
Rukun on February 25, 2014. Appointed as President Commissioner of PT
Pertani (Persero) based on SOE Minister Decree No. SK-141/MBU/07/2016
dated 14 July 2016.
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER
Joko Sombodo - Komisaris UtamaJoko Sombodo - President Commissioner
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER
Mochamad Safri Sabit, Komisaris, lahir pada 17 Juli 1968 di
Ujung Pandang, pendidikan terakhir Program S2 di Universitas
Hasanuddin, Makassar, dan dikenal sebagai aktivis politik
Koordinator Sahabat Rakyat Kawasan Indonesia Timur.
Diangkat sebagai Komisaris PT Pertani (Persero) berdasarkan
SK Menteri BUMN No. SK-116/MBU/06/2016 tanggal 14
Juni 2016.
Mochamad Safri Sabit, Commissioner, was born on July 17, 1968
in Ujung Pandang, last education of S2 Program at Hasanuddin University,
Makassar, and is known as a political activist Coordinator of the People’s
Friends of Eastern Indonesia Region. Appointed as Commissioner of PT
Pertani (Persero) based on SOE Minister Decree No. SK-116 / MBU / 06/2016
dated June 14, 2016.
Mochamad Safri Sabit - KomisarisMochamad Safri Sabit - Commissioner
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER
Reinhard Parapat, Komisaris Independen, lahir 21 Januari
1972 di Jakarta, pendidikan terakhir Program S2 Universitas
Kristen Indonesia (UKI), Jakarta, dan berkiprah sebagai aktivis
demokrasi dan penggiat hak asasi manusia. Diangkat sebagai
Komisaris Independen PT Pertani (Persero) berdasarkan SK
Menteri BUMN No. SK-116/MBU/06/2016 tanggal 14 Juni
2016.
Reinhard Parapat, Independent Commissioner, was born on January
21, 1972 in Jakarta, last education of S2 Program at the Christian University
of Indonesia, Jakarta, and acted as a democracy and human rights activist.
Appointed as Independent Commissioner of PT Pertani (Persero) based SOE
Minister Decree No. SK-116 / MBU / 06/2016 dated June 14, 2016.
Reinhard Parapat - Komisaris IndependenReinhard Parapat - Independent Commissioner
Joko Sambodo
Komisaris Utama
President Commissioner
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
Dengan memanjatkan puji syukur ke hadirat Allah
SWT, perkenankanlah kami mengucapkan selamat
kepada seluruh karyawan dan manajemen PT
Pertani (Persero) atas pencapaian usaha selama
satu tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019.
Ditopang oleh kompetensi sumber daya manusia
dan kepemimpinan manajemen yang andal,
Perusahaan berandil dalam menopang sektor
perbenihan dan perberasan nasional sepanjang
tahun 2019.
Selama tahun 2019, kondisi global dan domestik
yang sulit tetap mempengaruhi Indonesia dan PT
Pertani (Persero).
Dari perspektif global, perekonomian belum
membaik dan mencatatkan ekspansi ekonomi
paling lambat sejak krisis keuangan dunia pada
2008-2009, dengan tren pertumbuhan turun di
hampir semua negara dengan perekonomian
besar. Di sisi domestik, ekonomi Indonesia
dihantam oleh penurunan ekspor yang disebabkan
oleh perlambatan perdagangan global karena
perang tarif yang berlarut-larut. Sebagai akibat
dari kondisi ini, Indonesia mengalami pertumbuhan
PDB sebesar 5,02% pada tahun 2019.
Mengingat keadaan tersebut, Dewan Komisaris
mengapresiasi Direksi dan tim manajemen
Perseroan yang telah bekerja dengan baik di
tengah tantangan yang sulit yang dihadapi.
Bersama ini perkenankan Dewan Komisaris
mengemukakan sejumlah catatan terkait dengan
kinerja Perseroan untuk tahun 2019.
• Perseroan berhasil merealisasi nilai aset
di tahun 2019 sebesar Rp. 1,8 triliun atau
meningkat 50% dibanding tahun 2018 yang
sebesar Rp. 1,2 triliun. Peningkatan nilai aset
With praise to Allah SWT, please allow
us to congratulate all of employees and
management at PT Pertani (Persero) for the
business achievements in one year that ended
on 31 December 2019. Supported by the
competence of human resources and reliable
management leadership, the Company has
managed to maintain optimal performance in
supporting the national seed and rice sector
during 2016.
During 2019, difficult global and domestic
conditions remained for both Indonesia and PT
Pertani (Persero).
From the global perspective, the economy
continued to languish and post the slowest
economic expansion since the worldwidefinancial crisis in 2008-2009, with growth
trending down in virtually all major economies.
On the domestic front, Indonesia’s economy
wasbuffetedbyfallingexportsbroughtaboutby the slow-down of global trade due to
protracted tariff disputes. As a result of these
conditions, Indonesia experienced GDPgrowth of 5.02% in 2019.
In view of these circumstances, the Board
of Commissioners appreciates the Board of
Directors and the Company’s management team
who have worked well amid the difficult challenges
faced. Hereby allow the Board of Commissioners
to present a number of notes related to the
Company’s performance for 2019.
• The company succeeded in realizing the
asset value in 2019 of Rp. 1.8 trillion or an
increase of 50% compared to 2018 which
amounted to Rp. 1.2 trillion. The increase in
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
bersumber dari upaya Perseroan melakukan
revaluasi aset.
• Perseroan membukukan pendapatan
sebesar Rp. 1,22 triliun di tahun 2019 atau
turun dibandingkan tahun sebelumnya yang
sebesar Rp. 1,77 triliun.
• Perseroanmengalamikerugianbersihsebesar
Rp. 113 milyar meningkat dibandingkan
kerugian di tahun 2018 yang mencapai Rp. 83
milyar.
Terlepas dari tantangan yang harus dihadapi
Perseroan dan kinerja yang dicapai selama tahun
berjalan, Dewan Komisaris mencermati bahwa
Direksi telah melaksanakan strategi bisnis yang
hati-hati dan manajemen keuangan yang disiplin
serta mengoptimalkan aset, khususnya dengan
melakukan revaluasi aset yang dimiliki Perseroan.
SEKTOR PERTANIAN 2019
Peran penting sektor pertanian terus mengemuka
sebagai sektor utama yang menunjang
bidang ketahanan pangan. Dewasa ini bidang
ketahanan pangan menjadi agenda terdepan dari
pembangunan perekonomian global. Di banyak
negara ditempuh agenda dan solusi pembangunan
untuk meningkatkan produktivitas di sektor
pertanian di tengah kompleksitas tantangan, di
antaranya: perubahan iklim global, penyusutan
lahan produktif pertanian, dan peningkatan jumlah
penduduk dunia.
Di Indonesia sektor pertanian menjadi sektor yang
mampu berkontribusi positif dalam mewujudkan
pembangunan ekonomi nasional. Berdasarkan
data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor pertanian
masih menjadi salah satu dari tiga sektor utama
penggerak ekonomi nasional setelah industri dan
perdagangan. Keyakinan terhadap kemampuan
sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi
nasional, tertuang dalam agenda Nawacita
yang menjadi landasan pemerintah era Presiden
asset value originated from the Company’s
efforts to revaluate assets.
• The company posted revenue of Rp. 1.22
trillion in 2019 or down compared to the
previous year which amounted to Rp. 1.77
trillion.
• The company suffered a net loss of Rp. 113
billion, an increase compared to the losses
that occurred in 2018 which reached Rp.
83 billion.
Apart from the challenges the Company had to
face and the performance achieved during the year,
the Board of Commissioners noted that the Board
of Directors had implemented prudent business
strategies and disciplined financial management as
well as optimizing assets, particularly by revaluing
the assets owned by the Company.
AGRICULTURAL SECTOR OF 2019
The important role of the agricultural sector
continues to emerge as the main sector that
supports the field of food security. Today the
field of food security is at the forefront of the
development of the global economy. In many
countries development agendas and solutions
are pursued to increase productivity in the
agricultural sector amid the complexity ofchallenges, including: global climate change,
depreciation of agricultural productive land,
and an increase in the world’s population.
In Indonesia the agricultural sector becomes
a sector that is able to contribute positively in
realizing national economic development. Based
on data from the Central Statistics Agency
(BPS), the agricultural sector is still one of the
three main sectors driving the national economy
after industry and trade. Confidence in the ability
of the agricultural sector in national economic
development, contained in the Nawacita agenda
which became the foundation of the government’s
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
Joko Widodo dan Jusuf Kalla (Jokowi-JK) untuk
mewujudkan kedaulatan pangan dan peningkatan
kesejahteraan petani.
Secara sederhana, kedaulatan pangan
dimaksudkan sebagai suatu kekuatan untuk
mengatur masalah pangan secara mandiri, yang
didukung oleh (1) ketahanan pangan, terutama
kemampuan mencukupi pangan dari produksi
dalam negeri; (2) pengaturan kebijakan pangan yang
dirumuskan dan ditentukan bangsa sendiri; dan
(3) kemampuan melindungi dan menyejahterakan
pelaku utama pangan terutama petani dan nelayan.
Selanjutnya, sektor pertanian memiliki kontribusi
yang signifikan sebagai: 1) sumber pendapatan
dan kesempatan kerja bagi penduduk pedesaan,
dimana sebagian besar penduduk pedesaan
pekerjaan utamanya sebagai petani, 2) penghasil
pangan untuk memenuhi kebutuhan dasar bagi
penduduk yang jumlahnya semakin bertambah,
3) pemacu proses industrialisasi, utamanya
bagi industrialisasi yang memiliki keterkaitan
President Joko Widodo and Jusuf Kalla (Jokowi-
JK) to realize food sovereignty and improve the
welfare of farmers.
Simply stated, food sovereignty is intended
as a force to regulate food problems
independently, which is supported by (1) food
security, especially the ability to supply food
from domestic production; (2) regulation of
food policy formulated and determined by the
nation itself; and (3) the ability to protect and
prosper the main players of food, especially
farmers and fishermen.
Furthermore, the agricultural sector has
a significant contribution as: 1) sources
of income and employment opportunities
for rural residents, where most of the
rural population are primarily farmers, 2)
food producers to meet basic needs for
an increasing population, 3) drivers the
process of industrialization, especially for
industrialization which has considerable
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
yang cukup besar dengan sektor pertanian,
(4) penyumbang devisa negara, karena sektor
pertanian menghasilkan produk-produk pertanian
yang tradable dan berorientasi pada pasar ekspor,
dan 5) pasar bagi produk dan jasa sektor non-
pertanian.
Dengan peran tersebut, tidak mengherankan
jika sektor pertanian merupakan sektor primer
dan roda penggerak dalam PDB perekonomian
nasional. Berdasarkan harga konstan 2010 (BPS),
pada tahun 2013 PDB Sektor Pertanian sebesar
Rp 847,8 triliun, dan terus meningkat masing-
masing menjadi Rp 880,4 triliun pada 2014 dan
Rp 906,8 triliun pada 2015. Pada 2016 dan 2017,
PDB Sektor Pertanian kembali meningkat menjadi
Rp 936,4 triliun dan Rp 969,8 triliun. Hal yang
sama juga terjadi pada 2018, dimana PDB Sektor
Pertanian meningkat menjadi Rp 1.005,4 triliun.
Kalau dibandingkan dengan tahun 2017, maka
PDB Sektor Pertanian pada 2018 mampu tumbuh
sebesar 3,7 persen melebihi target yang ditetap
sebesar 3,5 persen. Data di atas memperlihatkan
bahwa sektor pertanian memberikan kontribusi
links with the agricultural sector, (4) foreign
exchange earners, because the agriculturalsector produces tradable agricultural
productsoriented toexportmarkets,and5)markets for non-sector products and services
agriculture.
With this role, it is not surprising that the
agricultural sector is the primary sector and
the driving force in the GDP of the national
economy. Based on constant 2010 prices
(BPS), in 2013 the GDP of the Agricultural
Sector was Rp. 847.8 trillion, and continues
to increase to Rp. 880.4 trillion in 2014 and
Rp. 906.8 trillion in 2015, respectively. In
2016 and 2017, GDP The agricultural sector
again increased to Rp 936.4 trillion and Rp
969.8 trillion. The same thing happened in
2018, where the GDP of the Agricultural
Sector increased to Rp. 1,005.4 trillion.
When compared to 2017, the GDP of the
Agricultural Sector in 2018 was able to grow
by 3.7 percent, exceeding the set target of3.5 percent. The data above shows that the
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
rata-rata 13,4% per tahun terhadap total GDP
selama periode 2013-2018, atau berada pada
peringkat kedua sebagai sektor penyumbang GDP
nasional terbesar di bawah sektor industri pada
peringkat pertama.
Mencermati trend dalam lima tahun belakangan
ini, pertumbuhan sektor pertanian mengalami
pergerakan yang terbilang stabil. Di tahun 2013
sektor pertanian tumbuh 4,20%, dan mengalami
sedikit kenaikan ke level 4,24% di tahun 2014,
lalu turun menjadi 3,77% pada tahun 2015 dan
turun lagi ke tingkat 3,25% pada tahun 2016,
kemudian naik ke level 4,31% pada tahun 2017.
Selama periode 2013-2017, level pertumbuhan
sektor pertanian memperlihatkan tren pergerakan
berada di bawah pertumbuhan ekonomi nasional.
Kendatipun demikian, kontribusi sektor pertanian
terhadap GDP berada pada tingkat kontribusi di
atas 13% dari total GDP nasional.
Rata-rata pertumbuhan sub-sektor pertanian
periode 2013-2016 (lihat tabel Indikator Sub-sektor
Pertanian), yang tertinggi terjadi pada sub-sektor
agricultural sector contributed an average of
13.4% per year to total GDP during the 2013-
2018 period, or ranks second as the largest
contributor to national GDP below the industry
sector in the ranking first.
Looking at the trend in the past five years,
the growth of the agricultural sector has
experienced a fairly stable movement. In2013 the agricultural sector grew 4.20%, and
experienced a slight increase to the level of4.24% in 2014, then dropped to 3.77% in 2015
and fell again to the level of 3.25% in 2016,
then rose to the level of 4.31% in 2017. During
the 2013-2017 period, the growth rate of the
agricultural sector showed a movement trend
below national economic growth. Nevertheless,
the contribution of the agricultural sector to
GDP is at the level of contribution above 13%
of the total national GDP.
The average growth of the agricultural sub-sector
for the period 2013-2016 (see table of Indicators
of Agricultural Sub-sectors), the highest occurred
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
Sumber : PT Pertani (Persero), diolah dari berbagai sumber.
INDIKATOR SEKTOR PERTANIAN 2014 2015 2016 2017 2018
Pertumbuhan ekonomi nasional 5,01% 4,48% 5,02% 5,10% 5,17%
Pertumbuhan sektor pertanian 4,24% 3,77% 3,25% 4,31% 3,7%
Kontribusi pertanian pada GDP 13.34% 13.49% 13.48% 13.15% 12.81%
INDIKATOR SUB-SEKTOR
PERTANIAN (dalam %)2013 2014 2015 2016 Rata-rata
Tanaman pangan 1,97 0,06 4,32 2,53 2,76
Tanaman Hortikultura 0,67 5,15 2,26 2,69 1,71
Tanaman Perkebunan 6,15 5,94 1,97 3,5 4,9
Peternakan 5,08 5,52 3,57 4,03 4,63
Jasa pertanian dan perburuhan 5,91 2,95 3,75 3,18 4,37
Kehutanan dan penebangan kayu 0,61 0,58 1,99 -1,73 0,34
Perikanan 7,24 7,35 7,89 5,15 6,78
perikanan, yaitu: sebesar 6,78%, sedangkan yang
paling rendah adalah sub-sektor kehutanan dan
penebangan kayu dengan pertumbuhan 0,34%.
Disamping berkontribusi terhadap GDP, sektor
pertanian juga berandil sebagai penyediaan
lapangan kerja yang selanjutnya berdampak
besar pada pendistribusian pendapatan di tingkat
daerah dan masyarakat kelas bawah. Upaya
mengatasi kelangkaan tenaga kerja dan sekaligus
mendorong generasi milenial untuk terjun pada
sektor pertanian, Pemerintah melalui Kementerian
Pertanian sejak tahun 2015 telah melakukan
modernisasi pertanian yang dicirikan oleh
penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan)
secara massive pada setiap proses produksi,
panen, dan pasca panen, serta penggunaan
in the fisheries sub-sector, namely: by 6.78%,
while the lowest was the forestry and logging
sub-sector wood with a growth of 0.34%.
Besides contributing to GDP, the agricultural
sector also plays a role in providing
employment which in turn has a major impact
on the distribution of income at the regional
level and the lower class society. In an effort
to overcome labor scarcity and at the same
time encourage the millennial generation to
enter the agricultural sector, the Government
through the Ministry of Agriculture since 2015
has carried out agricultural modernization
which is characterized by the massive use
of agricultural tools and machinery (alsintan)
in every production, harvest and post-
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
inovasi teknologi terkini. Untuk mendukung upaya
ini, Kementerian Pertanian telah mendistribusikan
bantuan alsintan dalam jumlah yang besar dalam
sejarah Indonesia. Dalam empat tahun terakhir
bantuan tersebut mencapai lebih dari 400 ribu
unit, dan jumlah ini ini diperkirakan meningkat
sampai 500 persen dibandingkan tahun-tahun
sebelumnya. Modernisasi pertanian ini sekaligus
juga sebagai persiapan untuk menghadapi
tantangan dalam era industri 4.0. Modernisasi
pertanian mampu menghemat penggunaan
tenaga kerja, meningkatkan efisiensi biaya
produksi, mempercepat proses produksi, dan
meningkatkan produktivitas lahan.
Modernisasi pertanian juga menyebabkan
produktivitas tenaga kerja sektor pertanian
meningkat tajam. Hal ini dapat dilihat, selama
periode 2014-2018, produktivitas tenaga kerja
sektor pertanian meningkat tajam, yaitu 20,34
persen atau meningkatkat rata-rata 4,79 persen
per tahun. Pada tahun 2014, produktivitas tenaga
kerja di sektor pertanian sebesar Rp 23,3 juta per
orang dan pada tahun 2018 meningkat menjadi
Rp 28,0 juta per orang.
Membaiknya produktivitas tenaga kerja ini
mengindikasikan tenaga kerja yang digunakan
pada sektor pertanian semakin produktif karena
mampu menghasilkan output atau nilai tambah
yang semakin besar. Hal ini tidak tentunya tidak
terlepas dari upaya yang terus menerus dilakukan
Kementerian Pertanian melalui program-program
terobosan dan kebijakannya yang tepat,
dimana selain memberikan bantuan alsintan,
Kementan juga terus mendorong petani untuk
menerapkan inovasi teknologi pertanian terkini,
seperti penggunaan benih varietas unggul baru,
perbaikan manajemen pemupukan dan pengairan,
maupun teknologi panen dan pasca panen.
Sebagai sektor prioritas dan strategis, sektor
pertanian dihadapkan pada sejumlah tantangan
yang bersifat sistemik dan kompleks yang
harvest process. , as well as the use of the
latest technological innovations. To support
this effort, the Ministry of Agriculture has
distributed large quantities of agricultural
machinery in Indonesian history. In the last
four years, the aid has reached more than 400
thousand units, and this number is estimated
to increase to 500 percent compared to
previous years. Agricultural modernization is
also a preparation for facing challenges in the
industrial era 4.0. Agricultural modernization
is able to save labor use, increase production
cost efficiency, accelerate the production
process, and increase land productivity.
Agricultural modernization has also caused
labor productivity in the agricultural sector to
increase sharply. This can be seen, during the
2014-2018 period, the labor productivity of the
agricultural sector increased sharply, namely
20.34 percent or increased by an average
of 4.79 percent per year. In 2014, labor
productivity in the agricultural sector was IDR
23.3 million per person and in 2018 it increased
to IDR 28.0 million per person.
The improvement in labor productivity indicates
that the labor used in the agricultural sector is
increasingly productive because it is able to produce
greater output or added value. This is certainly
inseparable from the continuous efforts made by
the Ministry of Agriculture through breakthrough
programs and proper policies, where apart from
providing agricultural machinery assistance,
the Ministry of Agriculture also continues to
encourage farmers to apply the latest agricultural
technology innovations, such as the use of new
superior varieties of seeds, improvements fertilizer
and irrigation management, as well as harvest and
post harvest technology.
As a priority and strategic sector, the
agricultural sector is faced with a number
of systemic and complex challenges that
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
memerlukan solusi terpadu dan terencana dari
pemerintah.
Tantangan pertama terkait dengan konversi lahan
pertanian terutama di Jawa, Madura dan Bali terus
meningkat. Untuk itu, sistem pertanian skala luas
(food estate) harus dapat segera direalisasikan,
dan dibuka kepada dunia usaha baik nasional,
swasta maupun asing, namun dengan porsi dan
pengaturan yang adil.
Kedua, subsidi pertanian, baik subsidi harga,
subsidi bunga maupun subsidi-subsidi lainnya
termasuk pupuk dan benih, masih terus
diperlukan namun perlu dievaluasi kembali dalam
pengelolaannya agar lebih efektif, efisien, tepat
sasaran dan tepat penggunaan.
Ketiga, di bidang pembiayaan, perlu dievaluasi
kembali kredit program yang sekarang disalurkan
melalui perbankan, namun belum dapat diserap
secara baik dan optimal.
Keempat, di bidang perbenihan, perlu didorong
peningkatan produktivitas perusahaan penyedia
benih unggul agar dapat memenuhi kebutuhan
petani guna meningkatkan produktivitasnya.
Kelima, skala usaha petani sehingga kurang
memacu peningkatan produktivitas atau tidak
memenuhi skala ekonomi, termasuk juga
menyangkut perolehan nilai tambah, efisiensi,
daya saing produk, aspek keamanan, mutu dan
gizi pangan.
Keenam, tingkat pendidikan SDM pertanian relatif
rendah dan minat tenaga kerja yang semakin
berkurang di pedesaan.
Ketujuh, sebagian besar produksi pangan
berfluktuasi antar musim menyebabkan fluktuasi
pasokan input–output serta harga produk.
Fluktuasi juga terjadi pada harga pangan akibat
belum lancarnya supply chain pangan dan
require integrated solutions and planned
from the government.
The first challenge related to the conversion
of agricultural land, especially in Java, Madura
and Bali continues to increase. For this reason,
a large-scale agricultural system (food estate)
must be realized immediately, and opened to
the business world both nationally, private and
foreign, but with fair share and arrangements.
Second, agricultural subsidies, both price
subsidies, interest subsidies and other
subsidies including fertilizers and seeds, are
still needed but need to be re-evaluated in their
management to be more effective, efficient, on
target and appropriate to use.
Third, in the financing sector, it is necessary to
reevaluate the program credits that are now
channeled through banks, but have not been
absorbed properly and optimally.
Fourth, in the field of hatchery, it is necessary
to increase the productivity of superior seed
providers in order to meet the needs of farmers
to increase their productivity.
Fifth, the business scale of farmers so that
they do not spur increased productivity or do
not meet the economies of scale, including
also the acquisition of added value, efficiency,
product competitiveness, aspects of food
safety, quality and nutrition.
Sixth, the level of education of agriculturalhuman resources is relatively low and labor
interest is decreasing in the countryside.
Seventh, most food production fluctuates
between seasons causing fluctuations in
input-output supply and product prices.
Food price fluctuations due to lack of
supply chain food and market competition
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
persaingan pasar yang cenderung tidak sehat.
Karenanya, diperlukan penguatan Sistem Logistik
Pangan.
Kedelapan, lemahnya penerapan teknologi yang
tercermin dari belum optimalnya penerapan
teknologi unggul tepat guna, efisien dan ramah
lingkungan, baik pada tahapan praproduksi,
produksi, pengamanan hasil, dan pasca panen.
Kesembilan, adanya dampak pemanasan global
(global warming) yang menyebabkan gangguan
usaha peningkatan produksi pangan.
PENCAPAIAN DAN REKOMENDASI
PT Pertani (Persero), sebagai salah satu BUMN
di sektor pertanian, mengemban amanah untuk
turut berandil membangun sektor pertanian di
tengah berbagai tantangan yang dihadapi. Dewan
Komisaris meyakini bahwa andil nyata dalam
pembangunan sektor pertanian nasional secara
mutlak mensyaratkan kondisi perseroan yang
sehat, mandiri dan berkelanjutan di seluruh lini
operasi usaha.
that tends to be unhealthy. Therefore, it is
necessary to strengthen the Food Logistics
System.
Eighth, the weak implementation of technology
is reflected in the lack of optimal application of
appropriate, efficient and environmentally friendly
technologies, both in the stages of preproduction,
production, security of results, and post-harvest.
Ninth, the impact of global warming (global
warming) also causes disruption to efforts to
increase food production.
ACHIEVEMENT AND RECOMMENDATION
PT Pertani (Persero), as one of the SOEs in the
agricultural sector, has a mandate to contribute
for building the agricultural sector in the midst of
various challenges faced. Management believes
that the real contribution in the development
of the national agricultural sector absolutely
requires a healthy, independent and sustainable
corporate condition in all lines of business
operations.
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
Perseroan menghadapi tantangan sepanjang
tahun 2019 dengan sejumlah langkah penting
yang telah diambil oleh perseroan, yaitu:
- Melaksanakan revaluasi aset yang memberikan
pengaruh signifikan terhadap debt to equity
ratio dan menambah nilai capital adequacy ratio
perusahaan.
- Melakukan reorganisasi sebagian unit kerja
dengan menpertimbangkan skala usaha dan
efisiensi.
- Memaksimalkan peningkatan jumlah dan
kompetensi SDM yang ada sesuai kemampuan
perusahaan, dengan pertimbangan terbatasnya
jumlah dan komptensi SDM yang dimiliki untuk
mendukung pertumbuhan usaha.
- Mengintensifkan tagihan piutang macet, termasuk
piutang program GP3K dan program KKPE.
- Mempercepat penjualan persediaan barang
lambat salur.
- Kelakukan penyempurnaan standard operating
prosedure (SOP) dan struktur organisasi
guna meningkatkan efektivitas, efisiensi, dan
pengendalian kegiatan usaha.
- Meningkatkan efisiensi biaya pada seluruh
bidang kegiatan (cost reducton program).
Untuk meningkatkan kinerja usaha di masa
mendatang, Manajemen perlu melakukan upaya
peningkatan pendapatan berbasis pada kegiatan
usaha inti yang ada (existing core business), terutama: perberasan dan perbenihan secara
bersamaan menempuh langkah terobosan bidang
usaha pendukung (pupuk dan aneka usaha) untuk
meraih sumber pendapatan lain di luar pendapatan
dari existingcorebusiness tersebut. Perseroan juga
masih harus terus meningkatkan penetrasi pasar
dengan lebih memperluas segmen free market
serta segmen captive market dari pemerintah
agar perseroan bisa menghasilkan kenaikan
pendapatan dan laba usaha.
Manajemen dan seluruh jajaran di lingkungan
perseroan perlu terus melaksanakan dan
The company faces challenges throughout
2019 with a number of important steps that
have been taken by the company, namely:
- Carry out asset revaluation which has a
significant impact on the debt to equity ratio
and adds to the value of the company’s
capital adequacy ratio.
- Reorganize some work units by considering
business scale and efficiency.
-Maximizing the increase in thenumberandcompetenciesofexistinghumanresourcesinaccordance with the ability of the company,
with consideration of the limited number
and competence of the human resources
available to support business growth.
- Intensify bad debt bills, including receivables
from GP3K programs and KKPE programs.
- Accelerate sales of slower goods inventory.
- Conducting improvements to the
standard operating procedures (SOP) and
organizational structure to improve the
effectiveness, efficiency and control of
business activities.
- Increase cost efficiency in all activities (cost
reducton program).
To improve business performance in the
future, Management needs to make efforts
to increase revenue based on existing corebusiness activities, especially: rice and seeds,
simultaneously taking breakthrough steps in
supporting business sectors (fertilizers and
various businesses) to gain income sources.
other than the revenue from the existingcore business. The company also still has to
continue to increase market penetration by
further expanding the freemarket segment, inaddition to the captive market segment of the
government so that the company can generate
increased revenue and operating income.
Management and all levels within the company
need to continue to implement and improve
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
meningkatkan efisiensi. Hal ini sebagai upaya
mengendalikan dan menekan risiko biaya terhadap
penjualan untuk meningkatkan laba usaha.
APRESIASI
Terhadap upaya yang telah dilakukan oleh Direksi
dan tim manajemen selama tahun 2019, Dewan
Komisaris menyampaikan apresiasi dan terima
kasih yang tulus atas kerja keras, dedikasi dan
konsistensi yang telah bersama-sama berjuang
membawa Perseroan melewati tantangan.
Ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-
tingginya juga kami sampaikan kepada semua
pihak atas dukungan dan kepercayaan pada PT
Pertani (Persero).
efficiency. This is an effort to control and
reduce the risk of costs to sales to increase
operating income.
APPRECIATION
Regarding the efforts made by the Board of
Directors and the management team during
2019, the Board of Commissioners would like to
expresstheirsincereappreciationandgratitudefor the hard work, dedication and consistency
that have worked together to bring the Company
through challenges. We also convey our utmost
gratitude and appreciation to all those who
provided their support and trust to PT Pertani
(Persero).
LAPORAN KOMISARIS UTAMAREPORT’S PRESIDENT COMMISSIONER
Direksi PT Pertani (Persero) dari kiri ke kanan: Maryadi, Wahyu, dan Poernomo
Board of Directors of PT Pertani (Persero) from left to right:
Maryadi, Wahyu, and Poernomo
DIREKSIBOARD OF DIRECTOR
Direksi PT Pertani (Persero) dari kiri ke kanan: Lalan Sukmaya, Febriyanto, Poernomo
Board of Director of PT Pertani (Persero) from left to right:
Lalan Sukmaya, Febriyanto, Poernomo
Febriyanto, Direktur Utama, lahir di Jambi tahun 1966,
menyelesaikan S3 Manajemen Bisnis di Universitas Padjajaran
di tahun 2015, dan pernah berkarir di PT Pos Logistik
Indonesia sebagai Direktur Utama. Dari PT Pos Logistik, ia
berpindah ke PT Pos Indonesia (Persero) dan menjabat
Direktur SDM dan Umum serta Direktur Integrasi Logistik dari
tahun 2014 - 2016. Sebelum memimpin PT Pertani (Persero),
sejak November 2017 Febriyanto menjabat Direktur SDM dan
Umum Perusahaan Umum Bulog. Diangkat berdasarkan SK-
269/MBU/10/2018 (tanggal 10 Oktober 2018).
Febriyanto, President Director, born in Jambi in 1966, completed his PhD
in Business Management at Padjajaran University in 2015, and has worked
at PT Pos Logistik Indonesia as President Director. From PT Pos Logistik,
he moved to PT Pos Indonesia (Persero) and served as Director of Human
Resources and General Affairs and Director of Logistics Integration from 2014
to 2016. Prior to leading PT Pertani (Persero), Febriyanto was Director of Human
Resources and General Public Company (Perum). ) Bulog since November
2017. Appointed based on SK-269 / MBU / 10/2018 (dated October 10, 2018).
DIREKSIBOARD OF DIRECTOR
Febriyanto - Direktur UtamaFebriyanto - President Director
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER
Lalan Sukmaya, Direktur Operasional, lahir pada tanggal 10
Juli 1968 di Jakarta, Pendidikan terakhir S1 Pertanian IPB,
dan meniti berkarir di PT Pertani (Persero). Diangkat menjadi
Direktur Operasional di PT Pertani (Persero) berdasarkan SK
Menteri BUMN No. SK-269/ MBU/10/2018 pada tanggal 10
Oktober 2018.
Lalan Sukmaya, Operational Director, was born on July 10, 1968 in
Jakarta, last education was S1 Agriculture IPB, and pursued a career at PT
Pertani (Persero). Appointed as Director of Operations at PT Pertani (Persero)
based on the Decree of the Minister of BUMN No. SK-269 / MBU / 10/2018
on October 10, 2018.
Lalan Sukmaya - Direktur OperasionalLalan Sukmaya - Operational Director
DEWAN KOMISARISBOARD OF COMMISSIONER
Poernomo, Direktur Keuangan dan SDM, lahir pada 10
April 1960 di Batang, pendidikan terakhir Program S2 pada
Universitas Airlangga, Surabaya, dan sebelumnya berkarir di
PT Bank BTN dan PT Pos Indonesia. Diangkat sebagai Direktur
Keuangan dan SDM berdasarkan SK Menteri BUMN No. SK-
274/MBU/12/2016 tanggal 28 December 2016.
Poernomo, Finance and HR Director, born in Batang on April 10, 1960,
last education of S2 Program at University of Airlangga, Surabaya, formerly a
career in PT Bank BTN and PT Pos Indonesia. Appointed as Finance and HR
Director of PT Pertani (Persero) based on SOE Minister Decree No. SK-274/
MBU/12/2016 dated 28 December 2016.
Poernomo - Direktur Keuangan dan SDMPoernomo - Finance and HR Director
PEJABAT LEVEL KEPALA DIVISIOFFICER AT HEAD DIVISION LEVEL
NO. NAMA WILAYAH DIVISI TUGAS / JABATAN
1. Tatang Setiawan, SH Kantor Pusat Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan
2. Ir. Asep Rusliawan, MM Kantor Pusat Divisi SDM dan Umum Kepala Divisi SDM & Umum
3. Ir. Eko Budianto Kantor Pusat Divisi Hukum & Aset Kepala Divisi Hukum dan Aset
4. Teguh Dewanto, SE Kantor Pusat Divisi Audit Internal MPP Kepala Divisi Audit Internal
5. Magrib Siregar, SE, MSi. Kantor Pusat Divisi Audit Internal Kepala Bidang Pengendalian
Wilayah I
6. Ir. Alhani Yandi Apriyandi Kantor Pusat Divisi Audit Internal Kepala Bidang Pengendalian
Wilayah II
7. Ir. Ahmad Barokah Kantor Pusat Divisi Audit Internal Kepala Bidang Pengendalian
Wilayah III
8. Bambang Adiwijaya, SE Ak. Kantor Pusat Divisi Keuangan &
Akuntansi
Kepala Divisi Keuangan dan
Akutansi
9. Bayu Nurcahyono, ST Kantor Pusat Divisi Perencanaan &
Manajemen Resiko
Kepala Divisi Perencanaan dan
Manajemen Risiko / Kepala Bagian
Teknologi Informasi
10. Ir. Muslih, MM Kantor Pusat Divisi Penjualan Kepala Divisi Penjualan
11. Mirwan, SE, MM Kantor Pusat Divisi Penjualan MPP Kepala Divisi Pemasaran
12. Ir. Edward Syam Kantor Pusat Divisi Pemasaran dan
Pengembangan
Kepala Divisi Pemasaran
dan Pengembangan / Kabag
Kerjasama Usaha
13. Budi Susdiarto, SP, MM Kantor Pusat Divisi Perbenihan
dan Sarana Produksi
Pertanian Lainnya
Kepala Divisi Perbenihan dan
Saprotan Lainnya
14. Ir. Isriyanto Kantor Pusat Divisi Perberasan dan
Pergudangan
Kepala Divisi Perberasan dan
Pergudangan
15. Ir. Devi Masdafianto Kantor Pusat Tim Cost Reduction dan
Monitoring Harga
Ketua Tim Cost Reduction dan
Monitoring Harga
16. Ir. Dadat Sujatmika, MM Kantor Pusat Tim Cost Reduction dan
Monitoring Harga
Wakil Ketua Tim Cost Reduction
dan Monitoring Harga Bidang
Perbenihan
17. Ir. Iskandar Kantor Pusat Tim Cost Reduction dan
Monitoring Harga
Wakil Ketua Tim Cost Reduction
dan Monitoring Harga Bidang
Perberasan
18. Agus Suhendra, SE, MM Kantor Pusat Tim Cost Reduction dan
Monitoring Harga
Wakil Ketua Tim Cost Reduction
dan Monitoring Harga Bidang
Pengendalian Biaya Rutin
19. Ir. Zulfan Sinaga Kantor Pusat Tim Cost Reduction dan
Monitoring Harga
Sekretaris Tim Cost Reduction dan
Monitoring Harga
20. Ir. Budhi Santoso Kantor Pusat Tim Restrukturisasi
Organisasi
Sekretaris Tim Restrukturisasi
Organisasi
21. Ir. Ade Taufik, MSi. Kantor Pusat Dapentani Direktur Utama Dana Pensiun
Pertani
22. Ir. Elyunito Perdana Dien Kantor Pusat PT Pertani Properti Direktur Utama / Direktur
PT Pertani Properti
23. Christ Ekaprianda M, SE, MM Wilayah I Wilayah I Kepala Wilayah I
24. Budi Jatmiko, SE Wilayah II Wilayah II Kepala Wilayah II
25. Karyanto, SE Wilayah III Wilayah III Kepala Wilayah III
26. Herry Ardiyanto, SP Wilayah IV Wilayah Sulawesi Kepala Wilayah IV
PEJABAT LEVEL KEPALA DIVISIOFFICER AT HEAD DIVISION LEVEL
NO NAME REGION DIVISION TASK / TITLE
1. Tatang Setiawan, SH Head Office Corporate Secretary Corporate Secretary
2. Ir. Asep Rusliawan, MM Head Office Division of HR & General Affairs
Division Head of HR & General Affairs
3. Ir. Eko Budianto Head Office Division of Legal & Asset
Division Head of Legal & Asset
4. Teguh Dewanto, SE Head Office Division of Internal Audit Division Head of Internal Audit
5. Magrib Siregar, SE, MSi. Head Office Division of Internal Audit Head of Internal Control Region I
6. Ir. Alhani Yandi Apriyandi Head Office Division of Internal Audit Head of Internal Control Region II
7. Ir. Ahmad Barokah Head Office Division of Internal Audit Head of Internal Control Region III
8. Bambang Adiwijaya, SE Ak. Head Office Division of Finance & Accounting
Division Head of Finance & Accounting
9. Bayu Nurcahyono, ST Head Office Division of Planning & Risk Management
Division Head of Planning & Risk Management / Department Head of Information Technology
10. Ir. Muslih, MM Head Office Division of Sale Division Head of Sale
11. Mirwan, SE, MM Head Office Division of Sale Division of Marketing
12. Ir. Edward Syam Head Office Division of Marketing & Development
Division Head of Marketing & Development / Department Head of Business Cooperation
13. Budi Susdiarto, SP, MM Head Office Division of Seed & Other Saprotan
Division Head of Seed & Other Saprotan
14. Ir. Isriyanto Head Office Division of Rice & Warehousing
Division Head of Rice & Warehousing
15. Ir. Devi Masdafianto Head Office Team of Cost Reduction & Price Monitoring
Team Head of Cost Reduction & Price Monitoring
16. Ir. Dadat Sujatmika, MM Head Office Team of Cost Reduction & Price Monitoring
Team Head of Cost Reduction & Price Monitoring related to Seed
17. Ir. Iskandar Head Office Team of Cost Reduction & Price Monitoring
Team Head of Cost Reduction & Price Monitoring related to Rice
18. Agus Suhendra, SE, MM Head Office Team of Cost Reduction & Price Monitoring
Team Head of Cost Reduction & Price Monitoring related to control regular cost
19. Ir. Zulfan Sinaga Head Office Team of Cost Reduction & Price Monitoring
Team Secretary of Cost Reduction & Price Monitoring
20. Ir. Budhi Santoso Head Office Team of Organization Restructure
Team Secretary of Organization Restructure
21. Ir. Ade Taufik, MSi. Head Office Dapentani President Director of Dana Pensiun Pertani
22. Ir. Elyunito Perdana Dien Head Office PT Pertani Properti President Director / Director of PT Pertani Properti
23. Christ Ekaprianda M, SE, MM Region I Region I Head of Region I
24. Budi Jatmiko, SE Region II Region II Head of Region II
25. Karyanto, SE Region III Region III Head of Region III
26. Herry Ardiyanto, SP Region IV Sulawesi Region Head of Region IV
Direksi memberikan apresiasi yang tinggi
kepada Pemegang Saham, Dewan Komisaris
dan seluruh karyawan PT Pertani (Persero) yang
telah berupaya keras untuk mencapai indikator
kinerja yang telah ditetapkan baik operasional,
keuangan maupun kinerja grup, sebagai bagian
integral dari upaya perusahaan untuk mencapai
visi perusahaan, yaitu: “Menjadi perusahaan
perbenihan dan perberasan nasional yang unggul
dan berkelanjutan”.
Mengawali laporan ini perkenankan kami
menyampaikan rasa syukur kepada Tuhan Yang
Maha Esa atas ikhtiar yang telah dilakukan
bersama sepanjang tahun 2019. Melalui Laporan
Tahunan ini, Direksi sesuai dengan fungsinya
mengungkapkan fungsi pengurusan perseroan
yang dilaksanakan sepanjang tahun 2019.
Pengungkapan infomasi dalam laporan tahunan
ini diharapkan menjadi jendela transparansi dan
akuntabilitas manajemen kepada pemegang
saham dan seluruh pemangku kepentingan
sehingga mampu menghadirkan kesaling
percayaan dan dorongan untuk meningkatkan
citra dan reputasi perusahaan ke depan.
Di tahun 2019 kondisi perekonomian masih
dibayangi pelambatan di bawah perang dagang
antara China dan Amerika Serikat yang terus
berlanjut dan melemahnya harga komoditas
pertanian. Kondisi ini memberi tantangan bagi
pertumbuhan perekonomian nasional maupun
sektor industri, termasuk sektor pertanian,
dimana Perseroan berkiprah. Apalagi sektor
pertanian juga dihadapkan pada cuaca
yang sangat tidak terduga. Kekeringan yang
berkepanjangan, yang dimulai pada tahun
sebelumnya, bertahan selama tahun 2019,
yang mengakibatkan singkatnya musim tanam
The Board of Directors gives high appreciation
to the Shareholders, Board of Commissioners
and all employees of PT Pertani (Persero)
who have strived to achieve predetermined
performance indicators, both operational,
financial and group performance, as an integral
part of the company’s efforts to achieve the
company’s vision, namely : “To be a superior
and sustainable national seed and rice
company”.
Starting this report, let us express ourgratitude to God Almighty for the efforts that
have been carried out together throughout
2019. Through this Annual Report, the Board
of Directors in accordance with its function
reveals the company’s management functions
carried out throughout 2019. Disclosure of
information in thisannual report isexpectedto be a window for transparency and
management accountability to shareholders
and all stakeholders so as to bring mutual
trust and encouragement to improve the
image and company reputation going
forward.
In 2019, economic conditions were still
overshadowed by a slowdown under the
continuing trade war between China and the
United States and weakening agricultural
commodity prices. This condition poses
challenges for the growth of the national
economy and the industrial sector, including
the agricultural sector, where the Company
is doing business. Moreover, the agricultural
sector is also faced with very unpredictable
weather. The prolonged drought, which started
in the previous year, persisted throughout
2019, which resulted in a short growing season
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
berdampak pada pola penanaman tanaman
pangan yang dilakukan oleh petani.
Kecuali tantangan ekternal terkait dengan
perekonomian makro dan ketidakpastian cuaca
untuk tanam, Perseroan secara internal masih
berkutat melepaskan diri dari pengaruh dan
dampak kerugian yang dialami pada tahun 2018.
Bagi Perseroan, tahun 2019 merupakan periode
yang penuh tantangan untuk dilalui.
PROGRAM PRIORITAS “QUICK WIN”
Menyadari tantangan yang dihadapi, Perseroan
mengambil langkah cepat yang difokuskan pada
perbaikan dan penguatan kondisi keuangan
melalui program prioritas “QUICK WIN”. Dalam
konteks ini, Perseroan berikhtiar menempuh
which affected farmers’ planting patterns of
food crops.
Apart from external challenges related to themacro economy and uncertainty in weather
for planting, the Company is still internally
struggling to escape from the effects and
impacts of losses experienced in 2018. Forthe Company, year of 2019 was a challenging
period to pass.
“QUICK WIN” PRIORITY PROGRAM
Recognizing the challenges faced, the Company
took quick steps focused on improving and
strengthening its financial condition through
the “QUICK WIN” priority program. In this
context, theCompanyendeavors to take fast
Mengintensifkan penagihan
piutang.
Pencairan persediaan khususnya
benih dan beras.
Percepatan proses distribusi
benih e-katalog.
Penyiapan carry over benih padi
dan jagung serta beras.
Pemenuhan distribusi terhadap
pasar beras yang sudah exist.
Percepatan realisasi pelepasan
dan kerjasama aset.
PROGRAM PRIORITAS “QUICK WIN 2019”
1
2
3
4
5
6
Mengembangkan pasar online
lewat marketplace.
Implementasi pertanian presisi
dan smart farming.
Implementasi mesin EDC untuk
transaksi penjualan.
Optimalisasi aset yang kurang
produktif.
Renewal SDM, penataan
posisi/job untuk menciptakan
efektivitas dan efisiensi.
PROGRAM PRIORITAS “QUICK WIN 2020”
1
2
3
4
5
PROGRAM PRIORITAS “QUICK WIN”
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
langkah cepat terkait dengan sejumlah sasaran
pada periode tahun 2019 dan 2020.
Di tahun 2019, program prioritas “Quick
Win” difokuskan pada langkah intensifikasi
penagihan piutang, percepatan pencairan
persediaan benih dan beras, akselerasi
distribusi benih dalam e-katalog, kesiapan
penanganan carry-over benih (padi dan jagung)
dan beras, pemenuhan distribusi beras untuk
existingmarket, realisasi pelepasan dan utilisasi
aset. Di dalam program prioritas “Quick Win
2019” tersebut, Perseroan menempuh upaya
restrukturisasi hutang untuk meringankan
beban pengeluaran melalui proses negosiasi
kepada kreditur agar dapat dilakukan
penundaan pembayaran pokok pinjaman dan
bunga pinjaman, termasuk mengupayakan
penurunan suku bunga pinjaman.
Dalam konteks ini, Perseroan berikhtiar
menyehatkan pengelolaan kinerja keuangan
dengan menjaga secara cermat dan hati-hati
pada upaya peningkatan pendapatan usaha,
percepatan penarikan piutang usaha, kenaikan
penjualan tunai dibandingkan dengan kredit,
perolehan pembelian secara kredit untuk
pengadaan produk, percepatan likuiditas
persediaan, pemasukan dari pelepasan dan
utilisasi aset, pelaksanaan penilaian kembali
aset (asset revaluation), serta keringanan
pembayaran pinjaman. Melalui program prioritas
“Quick Win 2019”, Perseroan diharapkan dapat
merealisasikan pendapatan sebesar Rp. 1,4
triliun dengan target laba tahun berjalan sebesar
Rp 18,37 milyar di tahun 2019.
Arah sasaran program “QUICK WIN” pada
tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Perolehan pembayaran penagihan piutang
sejumlah Rp. 89,4 Milyar (pada November
2019) dan Rp. 66,6 Milyar (di Desember 2019).
steps related to a number of targets in the
period of 2019 and 2020.
In 2019, the pr ior i ty program “Quick
W in” wi l l focus on intensi fy ing the
col lect ion of receivables, accelerat ing
the d isbursement of seeds and r ice
suppl ies, accelerat ing d ist r ibut ion of
seeds in e-cata logs, readiness for
carry ing-over handl ing of seeds ( r ice and
corn) and r ice, fu l f i l l ing r ice d ist r ibut ion
for ex ist ingmarket, actual assetd isposaland ut i l izat ion. Under the “Quick W in
2019” pr ior i ty program, the Company
undertakes debt restructur ing to ease the
burden of spending through a negot iat ion
process with credi tors so that i t can
delay the payment of loan pr inc ipal and
loan interest , inc luding seeking to reduce
loan interest rates.
In this context, the Company endeavors
to improve financial performance
management by carefully and prudently
in efforts to increase operating income,
accelerate withdrawal of trade receivables,
increase in cash sales compared to
credit, obtain purchases on credit for
product procurement, accelerate inventory
l iquidity, disposal and util ization of assets,
implementation of asset revaluation (asset
revaluation), and relief of loan payments.
Through the priority program “Quick Win
2019”, theCompany isexpectedtorealize
revenues of Rp. 1.4 tri l l ion with a profit
target for the current year of IDR 18.37
bil l ion in 2019.
The target directions for the “QUICK WIN”
program in 2019 are as follows:
Receivables collection payment of Rp. 89.4
billion (as of November 2019) and Rp. 66.6
billion (in December 2019).
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
Tercapainya penjualan benih 5.200 ton (pada
November 2019) dan 2.840 ton (di Desember
2019).
Realisasi penjualan beras sebesar 5.080 ton
(November 2019) dan 5.210 ton (Desember
2019).
Distribusi sebanyak 6.000 ton.
Menyediakan pasokan carry over di awal tahun
2020 untuk beras premium 3.000 ton, beras
medium 2.000 ton, dan benih padi 2.731 ton.
Terpenuhinya target produksi Desember 2019
untuk beras premium sebesar 1.500 ton dan
beras medium 1.200 ton.
Terlaksananya kerjasama dan pelepasan aset
Perseroan dengan nilai Rp. 105 Miliar pada
Desember 2019.
The achievement of seed sales of 5,200
tons (in November 2019) and 2,840 tons (in
December 2019).
Realization of rice sales was 5,080 tons
(November 2019) and 5,210 tons (December
2019).
Distribution of 6,000 tons.
Provide carry-over supplies in early 2020 for
3,000 tons of premium rice, 2,000 tons of
medium rice, and 2,731 tons of rice seeds.
The fulfillment of the December 2019
production target for premium rice of 1,500
tons and medium rice 1,200 tons.
The implementation of cooperation and
disposal of the Company’s assets with a
value of Rp. 105 Billion in December 2019.
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
Diharapkan program prioritas “Quick Win”
berlanjut pada tahun 2020 dengan fokus
terhadap pengembangkan pasar online lewat
marketplace, implementasi pertanian presisi
(precision farming) dan pertanian pintar (smart
farming), pengunaan mesin Electronic Data
Capture (EDC) untuk transaksi penjualan,
optimalisasi aset yang kurang produktif, dan
renewal SDM, penataan posisi/job untuk
menciptakan efektivitas dan efisiensi.
Menjadi bagian penting dari program
prioritas “Quick Win 2020” adalah upaya
Perseroan mengembangkan terobosan
penerapan teknologi pertanian presisi untuk
meningkatkan produktivitas dengan input
yang terukur dan efesien. Seperti namanya,
pertanian presisi mengaplikasikan jumlah
input yang tepat dan benar, seperti: pemetaan
lahan, ketersediaan air, kandungan unsur hara
lahan, kondisi cuaca, penggunaan pupuk
dan pestisida pada waktu yang tepat bagi
tanaman untuk meningkatkan produktivitas
pada tingkat hasil yang maksimal. Praktik
pertanian presisi menjadi langkah penting
menuju penerapan pertanian pintar (smart
farming) untuk menandai kehadiran revolusi
industri 4.0 di bidang pertanian.
Perlu dicatat juga bahwa Perseroan diharapkan
terus berikhtiar meningkatkan perolehan
pendapatan melalui berbagai upaya. Pertama,
peningkatan produksi pupuk organik padat
dan remahan untuk mengantisipasi penurunan
pendapatan dari program subsidi pupuk.
Kedua, peningkatan produksi dan penjualan
beras pada segmen pasar beras premium
dan beras khusus (termasuk beras fortifikasi).
Ketiga, pengolahan produk turunan beras
menjadi bekatul terstabilisasi dan silika ektrak
sekam yang memiliki nilai tambah (added
It is expected that the priority program
“Quick Win” will continue in 2020 with
a focus on developing online markets
through the marketplace, implementing
precision farming and smart farming, using
Electronic Data Capture (EDC) machines for
sales transactions, optimizing assets less
productive, and renewal of human resources,
structuring positions / jobs to create
effectiveness and efficiency.
Being an important part of the priority
program “Quick Win 2020” is the Company’s
effort to develop breakthrough application
of precision agricultural technology to
increase productivity with measurable and
eff icient inputs. As the name suggests,
precision agriculture applies the correct
and correct amount of input, such as:
land mapping, water avai labi l i ty, soi l
nutrient content, weather condit ions, use
of fert i l izers and pesticides at the r ight
t ime for crops to increase productivity
at maximum yield levels. The practice of
precision farming is an important step
towards implementing smart farming to
mark the presence of the 4.0 industrial
revolution in agriculture.
It should also be noted that the Company
is expected to continue endeavors to
increase revenue generation through
various efforts. First, increasing the
production of sol id and crumb organic
fert i l izers to anticipate a decrease in
income from the fert i l izer subsidy program.
Second, increasing rice production and
sales in the premium rice and special
r ice market segments ( including fort i f ied
r ice). Third, processing rice derivative
products into stabi l ized bran and husk
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
value) tinggi. Keempat, penanganan jasa
pengelolaan lahan benih bawang putih yang
efisien dengan tingkat perolehan hasil optimal.
Kelima, membuka akses pengembangan
bibit kelapa sawit. Melalui berbagai upaya
dalam program prioritas “Quick Win 2020”
di atas, Perseroan mentargetkan perolehan
pendapatan sebesar Rp. 2,1 triliun dengan
tingkat laba tahun berjalan sebesar Rp 35,30
milyar pada tahun 2020.
KINERJA TAHUN 2019
Sesuai dengan visi yang dicanangkan, Perseroan
melakukan fokus pada bisnis inti perbenihan dan
perberasan, sekalipun tetap mengembangkan
peluang di bidang pupuk serta jasa dan aneka
usaha pertanian. Selanjutnya, perkenankan
disampaikan kinerja Perseroan terkait dengan
bidang-bidang tersebut sepanjang tahun 2019.
1. PERBENIHAN
Di Indonesia, produk pertanian utama seperti
beras menjadi komoditas strategis sehingga
pemerintah terus berupaya untuk menjaga
stabilitas dan keberlanjutan produksinya. Dalam
sistem produksi pertanian, benih unggul menjadi
faktor utama pendongkrak produksi.
Revolusi hijau yang terjadi pada tahun 1960an
dan telah menyelamatkan dunia dari ancaman
kelaparan berawal dari ditemukannya benih
varietas unggul yang berproduksi tinggi dan tahan
terhadap hama penyakit yang ada pada masa
tersebut. Sejak saat itu hingga kini, para pemulia
tanaman terus berupaya untuk mendapatkan
varietas-varietas baru yang lebih unggul merespon
perubahan lingkungan yang sangat dinamis.
Ambil bagian dalam penyediaan benih, perseroan
memproduksi dan mendistribusikan benih unggul
tanaman pangan di berbagai daerah. Di tahun
extractsi l icawhichhavehighaddedvalue.
Fourth, eff icient handling of garl ic seed
land management services with optimal
yield levels. Fifth, open access to oi l
palm seed development. Through various
efforts in the priority program “Quick Win
2020” above, the Company is targeting to
generate revenue of Rp. 2.1 tr i l l ion with a
profit for the year of Rp 35.30 bi l l ion in
2020.
PERFORMANCE OF 2019
In accordance with the stated vision, the Company
focuses on the core business of seeds and rice,
although it continues to develop opportunities in
the fields of fertilizers and agricultural services
and various businesses. Furthermore, please
let us know about the Company’s performance
related to these fields throughout 2019.
1. SEEDS
In Indonesia, main agricultural products such
as rice are strategic commodities so that the
government continues to strive to maintain the
stability and sustainability of its production. In the
agricultural production system, superior seeds
are the main factor to boost production.
The green revolution that occurred in the 1960s
and saved the world from the threat of hunger
began with the discovery of high-yielding
seeds of high yielding varieties that were
resistanttopestsanddiseasesthatexistedatthat time. Since then until now, plant breeders
have continued to strive to find new varieties
that are superior in responding to very dynamic
environmental changes.
Tak ing par t in seed supply, the company
produces and d is t r ibutes seeds in
var ious reg ions. In 2019 the seed sa les
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
2019 penjulan benih mencapai angka 33.378 ton
atau turun 4,36% dibandingkan tahun sebelumnya
yang mencatatkan volume penjualan 34.898
ton. Penjualan benih di tahun 2019 tersebut
membukukan nilai Rp. 337.932.986.769.
Pasar terbesar benih di tahun 2019 berupa pasar
Benih Subsidi dan Bantuan Langsung Benih.
Potensi pasar tahun 2019 belum dimanfaatkan
secara optimal karena keterbatasan jumlah benih
yang dapat disediakan perseroan, terutama
persediaan di awal tahun 2019.
2. PERBERASAN
Bagi Indonesia dengan jumlah penduduk lebih
dari 260 juta jiwa, manajemen ketahanan pangan,
terutama beras sebagai bahan pangan utama
sebagian besar masyarakat, menjadi isu yang
menduduki prioritas terdepan. Dalam konteks ini,
pemerintah berjuang keras untuk mengamankan
cadangan beras yang dikelola pemerintah
dan menjaga stabilitas harga beras untuk
reached 33,378 tons, down 4.36%
compared to the prev ious year wh ich
recorded a sa les vo lume of 34,898
tons. The sa le recorded a va lue o f Rp.
337,932,986,769.
The biggest seed market in 2019 is the Subsidized
Seed Market and Direct Seed Assistance. Market
potential in 2019 has not been used optimally
because of the limited number of seeds that
can be provided by the company, especially
inventories in early 2019.
2. RICE
For Indonesia with a population approaching
260 mill ion people, the management of food
security, particularly of rice as main food
of most people, is an issue that occupied
the foremost priority. In this context,the government strived hard to secure a
rice reserves and keep prices stable to
anticipate production disruptions and rising
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
mengantisipasi gangguan produksi dan kenaikan
harga gabah yang disebabkan oleh kondisi iklim
ekstrim. Kebijakan ini didasarkan pada tingginya
tingkat konsumsi beras nasional per tahun.
Di tahun 2019, volume penjualan perberasan
mencapai 32.061 ton atau meningkat sebesar
3,57% dibandingkan dengan volume penjualan
perberasan tahun sebelumnya. Nilai penjualannya
mencapai Rp. 269.533.678.682. PT Pertani
(Persero) menghasilkan beras berkualitas premium
dan medium untuk menjangkau pasar yang variatif.
Beras yang dihasilkan berasal dari gabah hasil
kerjasama dengan kelompok tani ataupun gabah
yang dibeli dari pasar bebas melewati proses
seleksi yang cermat untuk menjamin kualitas
beras. Produk beras dipasarkan di berbagai pasar
modern seperti: Carrefour, Giant, Hero, Jogya
Depertment Store, Hypermart, dan Ramayana.
3. PUPUK
Sepanjang tahun 2018 konsumsi pupuk di
dalam negeri tercatat meningkat terutama untuk
jenis urea dan NPK. Berdasarkan data Asosiasi
Produsen Pupuk Indonesia (APPI), sepanjang
2018 konsumsi urea tumbuh 5% dari 5,97 juta
ton pada 2017 menjadi 6,27 juta ton, sedangkan
konsumsi NPK naik 7,88% dari 2,60 juta ton
menjadi 2,80 juta ton. Kenaikan juga terlihat pada
konsumsi pupuk jenis fosfat, ZA, dan pupuk
organik. Adapun konsumsi pupuk sepanjang
tahun ini diperkirakan tidak jauh beda jika
dibandingkan dengan tahun lalu.
Di tahun 2019 volume penjualan pupuk perseroan
mencapai angka 296.953 ton atau menurun
dibandingkan tahun sebelumnya sebesar
326.613 ton. Dari nilai penjualannya tercatat
mencapai sebesar Rp. 530.519.344.312 turun
dibandingkan nilai penjualan tahun 2018 yang
sebesar Rp. 608.779.791.155. Kontribusi
penjualan pupuk terbesar diperoleh dari produk
NPK subsidi mencapai 131.283 ton, Urea subsidi
pricesofgraincausedbyextremeclimaticconditions. This policy is based on the high
consumption of rice per year at national
level.
In 2019, the volume of rice sales reached
32,061 tons, down 3.57% compared to
the sales volume of the previous year. The
sales value reaches Rp. 269,533,678,682.
PT Pertani (Persero) produces premium and
medium quality of rice to reach out to a vorious
market. The grains of rice are derived from the
results of cooperation with groups of farmers
or purchased from the free market through
careful selection process to guarantee the
quality of rice. Company’s rice products are
marketed in a variety of modern markets such
as Carrefour, Giant, Hero, Jogya Depertment
Store, Hypermart, and Ramayana.
3. FERTILIZER
Over the past year of 2018, domestic consumption
of fertilizers has increased, especially for urea and
NPK. Based on data from the Indonesian Fertilizer
Producers Association (APPI), throughout 2018
urea consumption grew 5% from 5.97 million
tonnes in 2017 to 6.27 million tonnes, while
NPK consumption rose 7.88% from 2.60 million
tonnes to 2.80 million tons. The increase was also
seen in the consumption of phosphate, ZA, and
organic fertilizers. As for fertilizer consumption
throughout this year, it is estimated that it will not
be much different when compared to last year.
IIn 2019, the company’s fertilizer sales volume
reached 296,953 tons or decreased compared to
the previous year’s 326,613 tons. The sales value
was recorded at Rp. 530,519,344,312 decreased
compared to the sales value in 2018 which
amounted to Rp. 608,779,791,155. The largest
contribution to sales of fertilizers was obtained
from subsidized NPK products reaching 131,283
tons, subsidized Urea amounting to 129,139 tons,
LAPORAN DIREKTUR UTAMAREPORT’S PRESIDENT DIRECTOR
sebesar 129.139 ton, SP-36 subsidi sebesar
39.058 ton dan ZA subsidi sebesar 23.412 ton.
Komoditas pupuk produksi perseroan, mencakup
Procal, Pupuk Organik Granul, Pupuk Organik
Cair dan SP-18, belum memberikan kontribusi
signifikan terhadap pendapatan perusahaan. Hal
ini disebabkan produk perseroan tersebut masih
belum populer di pasar dan berfungsi sebagai
substitusi, serta terkendala keterbatasan promosi.
Di bidang pupuk, tercatat kendala yang
berdampak terhadap pencapaian penjualan
perusahaan, yaitu:
- Keterbatasan modal kerja pengadaan pupuk
untuk memenuhi pasar perkebunan. Kredit dari
pabrikan atau importir untuk pasar perkebunan
rata-rata hanya satu bulan dengan persyaratan
yang ketat, sementara penerimaan pembayaran
dari perkebunan rata-rata mencapai 2-3 bulan.
- Kalah bersaing dengan distributor besar yang
mempunyai kekuatan finansial dan melakukan
impor pupuk secara langsung.
- Alokasi distribusi pupuk pangan (pupuk subsidi)
sangat terbatas, baik dari aspek wilayah,
distribusi, kuantum penjualan, serta marjin yang
relatif rendah (1,5 - 2 persen).
4. ANEKA USAHA
Kegiatan aneka usaha perseroan mencakup
penjualan pestisida, sewa gudang & angkutan,
hasil bumi dan lainnya. Dibandingkan dengan
tahun 2018, pendapatan dari kegiatan aneka
usaha turun signifikan dari Rp. 479.356.482.482
menjadi Rp. 79.218.920.718. Hal ini disebabkan
oleh hilangnya pendapatan dari penjualan hasil
bumi, khususnya bawang putih sebagaimana
terjadi di tahun sebelumnya.
subsidized SP-36 amounting to 39,058 tons and
subsidized ZA amounting to 23,412 tons.
The company’s fertilizer production commodities,
including Procal, Granul Organic Fertilizer, Liquid
Organic Fertilizer and SP-18, have not contributed
significantly to the company’s revenue. This is due
to the company’s products are still not known
market or just as a substitute commodity, and
constrained by the limitations of promotion.
In the field of fertilizers, recorded constraints
that affect the achievement of company sales,
namely:
- Limited working capital of fertilizer
procurement to meet plantation market.
Loans from manufacturers or importers for
the plantation market averaged only one
month on strict conditions, while the receipt
of payments from plantations averaged two
to three months.
- Lost compete with big distributors who have
financial strength and import fertilizer directly.
- The allocation of the distribution of food
fertilizer (subsidized fertilizer) is very limited,
both from the aspect of the region, distribution,
quantum sales, and relatively low margin.
4. VARIOUS BUSINESSES
The company’s various business activities
include pesticide sales, warehouse &
transportation rental, agricultural products and
others. Compared to 2018, income from various
business activities decreased significantly from
Rp. 479,356,482,482 to Rp. 79,218,920,718.
This is due to the loss of income from the sale
of agricultural products, especially garlic, as
happened in the previous year.
Tahun 2019 ditandai dengan perang dagang
antara Cina dan Amerika yang berkepanjangan
dan telah memicu diberlakukannya secara efektif
tarif tambahan terhadap komoditas oleh satu
sama lain pada awal September 2019. Gesekan
kedua negara tersebut tentu berdampak pada
perlambatan perekonomian global.
Di tengah perlambatan perekonomian global,
perekonomian Indonesia masih mengalami
pertumbuhan sebesar tumbuh 5,02 persen.
Angka ini meleset dari target pemertintah sebesar
5,2 persen, serta melambat dibandingkan
pertumbuhan ekonomi periode 2018 sebesar
5,17 persen dan pada 2017 sebesar 5,07 persen.
Perlambatan itu terlihat di berbagai sektor usaha
seperti industri pengolahan, sektor perdagangan
dan pertanian, konstruksi, maupun pertambangan.
Industri pengolahan sepanjang 2019 hanya
tumbuh 3,8 persen, perdagangan tumbuh 4,62
persen, pertanian tumbuh 3,64 persen, konstruksi
tumbuh 5,76 persen dan pertambangan tumbuh
1,22 persen.
Penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia
tersebut tak terlepas dari empat negara mitra
dagang utama yang perekonomiannya melambat
di sepanjang 2019, yaitu: Singapura, China,
Korea Selatan, dan Amerika Serikat. Perlambatan
ekonomi pada empat negera mitra dagang
tersebut mempengaruhi penyerapan produk
nasional di pasar ekspor.
Kecuali tengah di bawah perlambatan ekonomi di
tingkat global maupun nasional, sektor pertanian
juga menghadapi persoalan ketidakpastian akibat
cuaca. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi,
dan Geofisika, musim kemarau di tahun 2019
lebih kering ketimbang tahun 2018. Kekeringan
melanda 28 provinsi dengan cakupan luas
The year of 2019 was marked by a prolonged
trade war between China and America and
triggered the effective imposition of additional
tariffs on commodities by each other in early
September 2019. The friction between the
two countries has certainly resulted in the
global economic slowdown.
Amid the global economic slowdown, the
Indonesianeconomycontinuedtoexperiencegrowth of 5.02 percent. This figure misses
the government’s target of 5.2 percent, and
slows down compared to the economic
growth in the 2018 period of 5.17 percent
and in 2017 of 5.07 percent.
This slowdown was seen in various business
sectors such as the manufacturing industry,
trade and agriculture, construction and mining
sectors. Processing industry throughout
2019 only grew 3.8 percent, trade grew
4.62 percent, agriculture grew 3.64 percent,
construction grew 5.76 percent and mining
grew 1.22 percent.
The decline in Indonesia’s economic growth is
inseparable from the four main trading partner
countries whose economies have slowed
down throughout 2019, namely: Singapore,
China, South Korea, and the United States. The
economic slowdown in the four trading partner
countries affected the absorption of national
productsintheexportmarket.
Unless it is under an economic slowdown at
the global and national levels, the agricultural
sector is also facing uncertainties due to
the weather. According to the Meteorology,
Climatology and Geophysics Agency, the dry
season in 2019 is drier than in 2018. Drought
has hit 28 provinces with a land area of
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
lahan mencapai 11.774.437 hektar. Intensitas
kekeringan bervariasi, dari sedang hingga tinggi.
Akibat kekeringan, pasokan air sangat terbatas,
sementara kebutuhan pengairan kian meningkat.
Hal ini secara signifikan mempengaruhi pola tanam
petani dan kegiatan usaha di bidang pertanian
yang pada gilirannya berpotensi menurunkan
kinerja sektor pertanian nasional.
DIsamping tantangan eksternal di atas, Perseroan
juga menyadari bahwa adanya sejumlah tantang
internal yang urgen untuk direspon. Terutama,
dampak kerugian pada tahun sebelumnya, yang
membutuhkan jalan keluar agar tidak membebani
kinerja usaha Perseroan ke depan.
Mencermati keadaan yang dihadapi di atas,
Perseroan menempuh sejumlah langkah sebagai
strategic response menyikapi tantangan usaha di
tahun 2019, yaitu:
• Memaksimalkan sumber dana intern yang
dimiliki khususnya di perberasan dan perbenihan
untuk mempertahankan omset penjualan.
11,774,437 hectares. The intensity of drought
varies, from moderate to high. Due to drought,
water supply is very limited, while the need for
irrigation is increasing. This has significantly
affected farmer cropping patterns and business
activities in the agricultural sector, which in turn
has the potential to reduce the performance of
the national agricultural sector.
Apart from the external challenges above, theCompany also realizes that there are a number of
internal challenges that are urgent to respond to.
In particular, the impact of losses in the previous
year, which requires a way out so as not to burden
the Company’s future business performance.
Observing the circumstances faced above,
the Company has taken a number of steps as
a strategic response to addressing business
challenges in 2019, namely:
• Maximizing internal sources of funds,especially in rice and seedlings to maintain
sales turnover.
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
• Menerapkanmanajemen kas yang solid dan
ketat.
• Mempercepat penjualan persediaan lambat
salur.
• Mengintensifkantagihanpiutangdagangyang
macet, termasuk piutang program GP3K dan
program KKPE.
• Memaksimalkan kontrak penjualan benih
e-katalog tingkat pusat dan daerah serta
memaksimal penjualan benih free market.
• Melakukan optimalisasi aset, dengan skema
sewa & kerjasama operasi (KSO).
• Restruktursasihutangbankdanpengurangan
hutang bank dengan skema Asset Settlement.
• Meningkatkan efisiensi biaya pada seluruh
bidang kegiatan (Cost Reduction Program).
• Menjalinkerjasama importasidanpemasaran
bawang putih dengan pihak terkait.
KINERJA KEUANGAN
Kinerja keuangan Perseroan tahun 2019
secara keseluruhan belum memperlihatkan
gambaran yang menggembirakan. Keadaan ini
mencerminkan bahwa Perseroan masih harus
mengupayakan jalan keluar untuk mengatasi
tantangan, khususnya dalam memulihkan dan
memperbaiki kondisi keuangan yang dihadapi.
Analisa manajemen di sini akan menyajikan kinerja
keuangan utama secara berturut-turut mulai
dari Neraca, Rugi Laba dan Arus Kas. Sebagai
bagian akhir, akan dikemukakan sejumlah ratio
keuangan penting, yang menjadi indikator
kesehatan kondisi keuangan perusahaan.
1. NERACA
Neraca mencerminkan kinerja keuangan
perusahaan terkait dengan informasi nilai aset,
kewajiban pembayaran pada pihak-pihak yang
terkait dalam operasional perusahaan, dan
modal pada waktu tertentu. Melalui informasi
• Implement solid and strict cashmanagement.
• Accelerateslowinventorysaleschannel.• Intensifying bad accounts receivable,
including receivables from the GP3K
program and the KKPE program.
• Maximizing seed sales contracts fore-catalog at the central and regional levels
and maximizing the sale of seeds in thefree market.
• Optimizing assets, with a lease & jointoperation (KSO) scheme.
• Restructuringbankloansandreducingbankloans with the Asset Settlement scheme.
• Increase cost efficiency in all areas ofactivity (Cost Reduction Program).
• Establish cooperation on the import andmarketing of garlic with related partiesl.
A. FINANCIAL PERFORMANCE
The Company’s financial performance
in 2019 as a whole has not shown an
encouraging picture. This situation reflects
that the Company still has to seek solutions
to overcome challenges, particularly in
recovering and improving the financial
conditions it faces.
The management analysis here will present the
main financial performance in a row starting
from the balance sheet, profit loss and cash
flow. As the final part, we will present important
financial ratios, which are indicators of the
health of the company’s financial condition.
1. BALANCE SHEET
The balance sheet reflects the company’s
financial performance in relation to
information on the value of assets, payment
obligations to parties involved in company
operations, and capital at a certain time.
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
This information becomes the basis for
analyzing the liquidity of a business, which
shows the abil ity to pay and settle short-
term debts with l iquid assets owned. In
addition, the balance sheet is also the basis
for analyzing the solvency of a business,
which shows the company’s abil ity to
immediately pay off their short-term debt
before the due date.
The position of the Company’s assets on
the balance sheet at the end of 2019 is Rp.
1,831,914,833,385, consisting of current assets
reaching Rp. 665,809,107,650 and non-current
assets of Rp. 1,166,105,725,736. Significant
increase was recorded in the position of non-
current assets which reached Rp. 797,848,684,172
compared to the value in the previous year, derived
from the revaluation of the company’s assets.
In terms of liabilities, the position at the end of
2019 was recorded at Rp. 872,559,670,388,
consisting of short-term liabilities reaching Rp.
365,885,822,867 and long-term amounting
to Rp. 506,673,847,521. Meanwhile,
the company’s equity value reached Rp.
959,355,162,997 which also increased
significantly compared to the previous year as
a result of the revaluation carried out on the
company’s investment property.
tersebut menjadi basis menganalisis likuiditas
suatu usaha, yang menunjukkan kemampuan
untuk membayar dan melunasi hutang jangka
pendeknya dengan harta likuid yang dimiliki.
Disamping itu, neraca juga merupakan dasar
menganalisis solvabilitas suatu usaha, yang
menunjukkan kemampuan perusahaan untuk
segera melunasi hutang jangka pendek mereka
sebelum tanggal jatuh tempo.
Posisi aset Perseroan pada neraca akhir tahun
2019 sebesar Rp. 1.831.914.833.385, terdiri
dari aset lancar mencapai Rp. 665.809.107.650
dan aset tidak lancar Rp. 1.166.105.725.736.
Tercatat kenaikan signifikan pada posisi aset
tidak lancar yang mencapai sebesar Rp.
797.848.684.172 dibandingkan nilai pada
tahun sebelumnya, berasal dari hasil revaluasi
aset perusahaan.
Dari sisi liabilitas, posisi pada akhir tahun 2019
tercatat sebesar Rp. 872.559.670.388, yang
terdiri dari liabilitas jangka pendek mencapai
Rp. 365.885.822.867 dan jangka panjang
sebesar Rp. 506.673.847.521. Sementara itu,
nilai ekuitas perseroan mencapai sebesar Rp.
959.355.162.997 yang juga bertambah secara
signifikan dibanding tahun sebelumnya sebagai
hasil revaluasi yang dilakukan atas properti
investasi perusahaan.
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
ASET/ASSET 2018 2019
Aset Lancar/Current Asset 864.330.175.741 665.809.107.650
Aset Tidak Lancar/Fixed Asset 368.257.041.564 1.166.105.725.736
JUMLAH AKTIVA/TOTAL OF ASSET 1.232.587.217.305 1.831.914.833.385
LIABILITAS DAN EKUITAS/LIABILITY AND EQUITY
Liabilitas Jangka Pendek/Short Term Liability 316.785.159.117 365.885.822.867
Liabilitas jangka Penjang/Long Term Liability 589.373.060.239 506.673.847.521
Ekuitas/Equity 326.428.997.948 959.355.162.997
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS/TOTAL OF LIABILITY AND EQUITY 1.232.587.217.305 1.831.914.833.385
NERACABALANCE SHEET
dalam Rpin IDR
2. LABA RUGI
Laba rugi memperlihatkan kinerja keuangan yang
berfungsi sebagai alat memonitor kemajuan
dan kekurangan keuangan perusahaan.
Melalui laporan laba rugi ini, disajikan informasi
pendapatan, pengeluaran, dan laba atau rugi
yang dihasilkan perusahaan.
2.1. Pendapatan
Pendapatan utama perseroan bersumber dari
kegiatan penjualan pupuk, perberasan, perbenihan,
aneka sarana produksi pertanian, dan aneka usaha
yang mencakup pestisida, sewa gudang dan
angkutan, hasil bumi, dan usaha lainnya. Di tahun
2019, penjualan pupuk mencatatkan pendapatan
Rp. 530.519.344.312. Kegiatan perberasan
memberikan kontribusi bagi pendapatan
perusahaan mencapai Rp. 269.533.678.682.
Perbenihan menghasilkan Rp. 337.932.986.769.
Aneka sarana produksi pertanian mendatangkan
penghasilan sebesar Rp. 2.841.403.045. Aneka
usaha memberikan kontribusi sebesar Rp.
79.218.920.718, terdiri dari penjualan pestisida
sebesar Rp. 8.644.334.981, dan sewa gudang dan
angkutan sebesar Rp. 31.597.596.028, dan usaha
lain Rp. 19.337.060.502. Total pendapatan perseroan
di tahun 2019 mencapai Rp. 1.217.204.930.481
tercatat turun sebesar 31% dibandingkan tahun
2018 yang mencapai Rp. 1.772.937.699.793.
2. PROFIT & LOSS
Profit and loss shows financial performance which
serves as a tool to monitor the progress and
shortcomings of the company’s finances. Through
this income statement, information on income,
expenses, and profit or loss generated by thecompany is presented.
2.1. Revenue
The company’s main income comes from sales
of fertilizers, rice, seeds, various agricultural
production facilities, and various businesses
including pesticides, warehouse and
transportation rental, agricultural products,
and other businesses. In 2019, fertilizer sales
recorded an income of Rp. 530,519,344,312.
Rice activities contribute to the company’s
revenue reaching Rp. 269,533,678,682.
Seeds produce Rp. 337,932,986,769. Various
agricultural production facilities bring in income
of Rp. 2,841,403,045. Various businesses
contributed Rp. 79,218,920,718, consisting of
sales of pesticides of Rp. 8,644,334,981, and
warehouse and transportation rental of Rp.
31,597,596,028, and other businesses of Rp.
19,337,060,502. The company’s total revenue
in 2019 reached Rp. 1,217,204,930,481
recorded a decrease of 31% compared to
2018 which reached Rp. 1,772,937,699,793.
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
PENDAPATANREVENUE
KETERANGAN/DESCRIPTION 2018 2019
Pupuk 640.000.363.500 530.519.344.312
Perberasan 151.048.630.749 269.533.678.682
Perbenihan 468.714.522.515 337.932.986.769
Aneka Sarana Produksi Pertanian 3.512.017.228 79.218.920.718
TOTAL PENDAPATAN/TOTAL OF REVENUE 1.276.754.742.724 1.217.204.930.481
dalam Rpin IDR
Pendapatan pupuk terdiri dari penjualan
produk SP 18 & NPK 10.10.10 mencapai Rp.
223.103.347.178, Urea Rp. 181.640.393.837,
SP 36 Rp. 48.223.572.581, ZA Rp.
29.798.622.281, KCL Rp. 10.821.756.364,
Kieserite Rp. 108.847.728, dan pupuk lainnya
Rp. 36.822.804.343. Dibandingkan tahun 2018,
pendapatan dari pupuk turun hingga 13%, yang
diantaranya disebabkan oleh keterbatasan modal
kerja untuk pengadaan dan aktivitas distribusi
langsung importir besar guna melayani pasar
kebun besar/menengah.
Untuk perberasan, pendapatan dihasilkan
dari beras (medium, kwalitas dan broken) Rp.
213.660.941.410, gabah Rp. 11.432.826.992,
beras BJ Rp. 39.667.974.095, dan lainnya Rp.
4.771.936.186. Pendapatan dari perberasan juga
mengalami penurunan sebesar 4% yang antara
lain terjadi karena belum tersedia carry over yang
siap salur di sebagian daerah pada awal tahun
2019 dan terbatasnya distributor pemasaran
beras.
Fertilizer income consists of sales of SP
18 & NPK 10.10.10 products reaching Rp.
223,103,347,178, Urea Rp. 181,640,393,837,
SP 36 Rp. 48,223,572,581, ZA Rp.
29,798,622,281, KCL Rp. 10,821,756,364,
Kieserite Rp. 108,847,728, and other fertilizers
of Rp. 36,822,804,343. Compared to 2018,
revenue from fertilizers fell by 13%, which
was partly due to limited working capital for
procurement and direct distribution activities
for large importers to serve the large / medium
garden market.
For rice, the income is generated from
rice (medium, quality and broken) Rp.
213,660,941,410, grain Rp. 11,432,826,992,
BJ rice Rp. 39,667,974,095, and others
Rp. 4,771,936,186. Revenue from rice
also decreased by 4% which, among other
things, occurred because there was no
carry-over ready to distribute in some areas
in early 2019 and the limited distribution of
rice marketing.
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
Perolehan penjualan benih didapatkan dari
penjualan benih padi Rp. 316.826.208.494,
jagung Rp. 21.082.918.275, dan kedelai Rp.
23.860.000. Di tahun 2019, penjulan perbenihan
juga turun 17% dibandingkan penjualan tahun
sebelumnya. Penjualan perbenihan terkendala
oleh terlambatnya penerbitan Keputusan
Penetapan CPCL dari Dinas Pertanian setempat
untuk bantuan benih juga belum tergarap pasar
komersial secara optimal.
Realisasi pendapatan aneka usaha dicapai
dari penjualan pestisida sebesar Rp.
8.644.334.981, sewa gudang dan angkutan
sebesar Rp. 19.639.929.207, hasil bumi
sebesar Rp. 31.597.596.028, dan usaha lain
Rp. 19.337.060.502. Penjualan hasil bumi turun
tajam akibat anjioknya penjualan bawang putih
konsumsi sebagaimana dihasilkan Perseroan
pada tahun sebelumnya yang mencapai angka
penjualan sebesar Rp. 422.196.531.203.
2.2. Beban Pokok Penjualan & Beban Usaha
Di tahun 2019, beban pokok pendapatan
perusahaan sebesar Rp. 1.132.768.030.365, atau
sebesar 93% dari total pendapatan. Untuk beban
usaha, tercatat sebesar Rp. 171.235.114.90,
atau setara dengan 14% dari total pendapatan.
Dengan beban pokok pendapatan dan beban
usaha tersebut, perseroan meraih rugi usaha
sebesar Rp. 86.798.214.792.
2.3. Pendapatan Lain-lain
Perseroan membukukan saldo negatif pendapatan
lain-lain sebesar Rp. 32.015.251.151. Kondisi ini
kian menambah nilai rugi sebelum pajak menjadi
Rp. 118.813.465.943.
2.4. Laba Bersih
Perseroan mencatatkan pajak tangguhan di
tahun 2019 sebesar Rp. 5.461.055.077. Dengan
The proceeds from the sale of seeds were
obtained from the sale of rice seeds for Rp.
316,826,208,494, corn Rp. 21,082,918,275,
and soybean Rp. 23,860,000. In 2019, seed
sales also fell 17% compared to the previous
year’s sales. The sale of seeds is constrained
by the delay in issuing the CPCL Determination
Decree from the local Agriculture Office for seed
assistance and the commercial market has not
beenoptimallyexploited.
Realization of income from various businesses
was achieved from the sale of pesticides
amounting to Rp. 8,644,334,981, warehouse
and transportation rental of Rp. 19,639,929,207,
produce of Rp. 31,597,596,028, and other
businesses of Rp. 19,337,060,502. Sales of
agricultural produce fell sharply due to the
sluggish sales of consumption garlic as produced
by the Company in the previous year which
reached sales figures of Rp. 422,196,531,203.
2.2. Cost Of Good Sold & Operating Expenses
In 2019, the company’s cost of revenue
was Rp. 1,132,768,030,365, or 93% of
total revenue. For operat ing expenses, i twas recorded at Rp. 171,235,114.90, or
equivalent to 14% of total income. With the
cost of revenue and operat ing expenses,the company earned an operat ing loss of
Rp. 86,798,214,792.
2.3. Other Income
The Company recorded a negative balance
of other income of Rp. 32,015,251,151. This
condition adds to the value of the loss before
taxtoRp.118,813,465,943.
2.4. Net Profit
The company recorded a deferred taxin 2019 of Rp. 5,461,055,077. Thus,
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
demikian, perseroan mencatatkan rugi bersih
sebesar Rp. 113.352.410.866. Angka ini lebih
besar dibandingkan dengan kerugian yang dialami
Perseroan pada tahun sebelumnya, dimana
tercatat rugi bersih sebesar Rp. 83.071.760.831.
3. ARUS KAS
Arus kas mencerminkan kemampuan perusahaan
untuk menghasilkan kas dari kegiatan operasi,
mempertahankan dan meningkatkan kapasitas
operasi, memenuhi kewajiban keuangan yang
bersifat jangka pendek maupun jangka panjang,
dan juga membayar dividen pemegang saham. Di
tahun 2019, Perseroan mencatatkan saldo negatif
pada aliran kas sebesar Rp. 152.615.672.217
(terdiri dari saldo negatif aliran kas dari kegiatan
operasi sebesar Rp. 116.990.137.808, saldo
negatif invesrasi Rp. 16.419.806.834, dan saldo
negatif pendanaan Rp. 19.205.727.576) sehingga
menurunkan nilai kas dan setara kas awal tahun
yang sebesar Rp. 332.226.431.039 menjadi Rp.
179.610.758.821 di akhir tahun.
4. RASIO KEUANGAN
Rasio Keuangan merupakan alat analisis
keuangan perusahaan untuk menilai kinerja
suatu perusahaan berdasarkan perbandingan
data keuangan yang terdapat pada pos laporan
keuangan (neraca, laporan laba/rugi, laporan aliran
kas). Secara umum, rasio keuangan digunakan
untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk
menghasilkan keuntungan untuk perusahaan
(profitabilitas), kemampuan perusahaan dalam
membayar atau melunasi utang atau kewajiban
dalam skala jangka pendek yang harus segera
dipenuhi (likuiditas) dan mengukur keefektifan
atau efisiensi perusahaan dalam menggunakan
aktiva yang dimilikinya (aktivitas).
Berikut ini akan disajikan ratio keuangan
perusahaan terkait profitabilitas (yang terdiri dari
Return On Equity dan Return On Investment),
the company recorded a net loss of Rp.
113,352,410,866. This figure is greater
than the loss suffered by the Company in
the previous year, where a net loss of Rp.
83,071,760,831.
3. CASH FLOM
Cash flow reflects the company’s ability to
generate cash from operating activities, maintain
and increase operating capacity, meet short-
term and long-term financial obligations, and
also pay shareholder dividends. In 2019, the
Company recorded a negative balance in cash
flow of Rp. 152,615,672,217 (consisting of
negative balance cash flow of operating activities
of Rp. 116,990,137,808, negative balance of
investment of Rp. 16,419,806,834, and negative
balance of funding of Rp. 19,205,727,576)
thereby reducing the value of cash and cash
equivalents at the beginning of the year which
amounted to Rp. 332,226,431,039 to Rp.
179,610,758,821 at the end of the year.
4. FINANCIAL RATIO
Financial ratios are a company’s financial
analysis tool to assess the performance
of a company based on the comparison
of financial data contained in the financial
statements (balance sheet, profit / loss
statement, cash flow statement). In general,
financial ratios are used to measure the
company’s ability to generate profits for the
company (profitability), the company’s ability
to pay or pay off debt or liabilities on a short-
term scale that must be fulfilled immediately
(liquidity) and measure the effectiveness or
efficiency of the company in using its assets.
(activity).
The following will present the company’s financial
ratios related to profitability (consisting of Return
On Equity and Return On Investment), liquidity
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
likuiditas (terdiri dari Cash Ratio dan Current
Ratio) dan aktivitas (terdiri dari Collection Period,
Inventory Turn Over, dan Total Aset Turn Over).
4.1. Return On Equity (ROE)
Rasio keuangan ROE menginformasikan
kemampuan dari modal sendiri yang dimiliki
untuk menghasilkan laba setelah pajak. Dalam
perhitungan ini laba hasil penjualan aktiva tetap,
aktiva non-produktif, aktiva lain-lain, saham
penyertaan langsung dikeluarkan dari perhitungan.
Realisasi ROE tahun 2019 sebesar -11,82% lebih
rendah dibandingkan dengan tahun 2018, dimana
perseroan mencatatkan ROE sebesar -25,45%.
4.2. Return On Investment (ROI)
Rasio keuangan ini menginformasikan imbalan/
pengembalian investasi aktiva yang digunakan
dalam kegiatan usaha perusahaan. Dalam
perhitungan ini laba hasil penjualan aktiva tetap,
aktiva non-produktif, aktiva lain-lain, saham
penyertaan langsung dikeluarkan dari perhitungan.
Realisasi ROI tahun 2019 sebesar -2,80%, lebih
rendah dibandingkan dengan tahun 2018, dimana
perseroan mencatatkan ROE sebesar -8,89%.
4.3. Net Profit Margin
Net Profit Margin adalah rasio untuk mengukur
seberapa besar kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba bersih dari penjualannya.
Net Profit Margin tahun 2019 besarnya -9,31%,
kecil dibandingkan tahun 2018 sebesar -4,69%.
4.4. Cash Ratio
Cash ratio mengindikasikan kemampuan perusahaan
untuk menutup kewajiban lancar dari aktiva lancar
yang paling likuid. Pos aktiva lancar tersebut adalah
Kas, Bank dan Investasi Jangka Pendek.
Cash ratio tahun 2019 besarnya 49,09%,
turun dibandingkan tahun 2018 yang sebesar
104,67%.
(consisting of Cash Ratio and Current Ratio)
and activities (consisting of Collection Period,
Inventory Turn Over, and Total Asset Turn Over).
4.1. Return On Equity (ROE)
The ROE financial ratio informs the ability of
your own capital to generate profit after tax.In this calculation, the profit from the sale of
fixedassets,non-earningassets,otherassets,and direct investment is excluded from thecalculation.
Realization of ROE in 2019 was -11.82% lower
than in 2018, where the company recorded
ROE of -25.45%.
4.2. Return On Investment (ROI)
This financial ratio informs the return on
investment of assets used in the company’s
business activities. In this calculation, the profit
from the sale of fixed assets, non-earningassets, other assets, and direct investment is
excludedfromthecalculation.
Realization of ROI in 2019 was -2.80%, lower
than in 2018, where the company recorded an
ROE of -8.89%.
4.3. Net Profit Margin
Net Profit Margin is the ratio to measure how
much the company’s ability to generate net
profit from its sales.
Net Profit Margin in 2019 was -9.31%, small
compared to 2018 which was -4.69%.
4.4. Cash Ratio
Cash ratio indicates the company’s ability to
cover current liabilities from the most liquid
current assets. The current assets items are
Cash, Bank and Short-term Investments.
The cash ratio in 2019 was 49.09%, a decrease
compared to 2018 which was 104.67%.
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
4.5. Current Ratio
Current Ratio menginformasikan kemampuan
perusahaan untuk menutupi kewajiban jangka
pendek, yang meliputi perbandingan aktiva
lancar dengan kewajiban jangka pendek. Pos
aktiva lancar tersebut sudah termasuk piutang
dan persediaan yang relatif cukup lama siklusnya
untuk kembali menjadi setara kas.
Current Ratio tahun 2019 sebesar 181,9% lebih
kecil dari tahun 2018 yang mencapai 273%.
4.6. Debt Equity Ratio
Debt to equity ratio adalah rasio hutang untuk
mengukur tingkat pinjaman perusahaan dan
dikalkulasi berdasarkan perbandingan jumlah total
liabilitas dibanding dengan jumlah total ekuitas.
Rasio ini mengindikasikan seberapa besar hutang
yang digunakan untuk menjalankan operasional
dibandingkan dengan nilai ekuitas yang dimilikinya.
Debt to equity ratio tahun 2019 sebesar 100,67%
lebih besar dari tahun 2018 yang mencapai 277.60%.
4.7. Collection Period
Collection Period menginformasikan kemampuan
perusahaan dalam untuk melakukan penagihan
piutang dagang dari sejak timbul hingga dapat
tertagih dan kembali menjadi setara kas.
Collection period tahun 2019 adalah 36,09 hari,
lebih lama dari tahun 2018 yang sebesar 34 hari.
4.8. Inventory Turn Over
Inventory Turn Over menunjukkan kemampuan
perusahaan memutar persediaan menjadi uang kas.
Ratio pergerakan persediaan tahun 2019 tercatat
55,98 hari, lebih lambat dari tahun 2018 (31 hari).
4.9. Total Aset Turn Over
Total Aset Turn Over menunjukkan kemampuan
perusahaan dalam menghasilkan pendapatan
melalui penggunaan aktiva dalam kegiatan usaha.
4.5. Current Ratio
Current Ratio informs the company’s ability
to cover short-term liabilities, which includes
the comparison of current assets to short-
term liabilities. The current assets account
includes receivables and inventories with a
relatively long cycle time to return to cash
equivalents.
The Current Ratio in 2019 was 181.9%, smaller
than 2018 which reached 273%.
4.6. Debt Equity Ratio
Debt to equity ratio is the ratio of debt to
measure the level of loan from company
finances and is calculated based on the ratio
of total liabilities to total equity. This ratio
indicates how much debt a company uses to
carry out its operations compared to the value
of its equity.
Debt to equity ratio in 2019 was 100.67%,
bigger than 2018 which reached 277.60%.
4.7. Collection Period
Collection Period informs the Company’s ability
to collect accounts receivable from the arising
time to be collected and returned to cash
equivalents.
Collection period 2019 is 36.09 days, longer than
2018 which reached 34 days.
4.8. Inventory Turn Over
Inventory Turn Over informs the Company’s
ability to turn inventory into cash. In 2017,
ratio of inventory movement was recorded
55.98 days, slower than in 2018 (31 days).
4.9. Total Asset Turn Over
Total Asset Turn Over Ratio informs the
Company’s ability to generate income by
utilizing assets used in business activities.
PEMBAHASAN MANAJEMENMANAGEMENT ANALYSIS
Total Aset Turn Over tahun 2019 adalah 69.24%,
lebih rendah dari tahun 2018 sebesar 153.74%.
4.8. Total Modal Sendiri pada Total Aset Rasio
Rasio Total Modal Sendiri Terhadap Total Aset
menginformasikan kemampuan perusahaan
mendayagunakan aset dalam meningkatkan
modal sendiri. Rasio Total Modal Sendiri Terhadap
Total Aset tahun 2019 sebesar 52.37%, lebih
tinggi dari tahun sebelumnya yang mencapai
26.48%.
Total Turn Over Assets in 2019 was 69.24%,
lower than in 2018 of 153.74%.
4.8. Total Equity to Total Assets Ratio
Tota l Equ i ty to Tota l Assets Rat io
in forms the Company’s ab i l i t y to ut i l i ze
the asset in ra is ing equ i ty cap i ta l . In the
year 2019, the ra t io o f Tota l Own Capi ta l
to Tota l Assets was 52.37%, h igher
than the prev ious year wh ich reached
26.48%.
201720182019
-11,82%
49.09%
36.09
69.24%
-2,80%
-9.31%
181,9%
100,67%
55.98
52.37%
-25.45%
104.87%
34
153.74%
-8.89%
-4.69%
273%
277.60%
31
26.48%
Net Profit Margin
Debt To Equity Ratio
RATIO KEUANGAN / FINANCIAL RATIO
1,12%
203,00%
21
122,55%
3,86%
1,46%
302,94%
100,67%
37
28,40%
Good corporate governance (GCG) adalah salah
satu pilar bisnis korporasi berkaitan erat dengan
kepercayaan, akuntabilitas dan transparansi
pengelolaan bisnis untuk pertumbuhan yang
berkesinambungan. Penerapan GCG dapat
didorong dari dua sisi, yaitu etika dan peraturan.
Dorongan dari etika (ethical driven) datang dari
kesadaran individuindividu pelaku bisnis untuk
menjalankan praktik bisnis yang mengutamakan
kelangsungan hidup perusahaan, kepentingan
stakeholder, dan menghindari cara-cara
menciptakan keuntungan sesaat. Di sisi lain,
dorongan dari peraturan (regulatory driven)
“memaksa” perusahaan untuk patuh terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Dalam kerangka pelaksanaan GCG, Perseroan telah
merumuskan dan memperlakukan pedoman tertulis
berupa Code of Corporate Governance sebagai
acuan bagi Pemegang Saham dan RUPS, Direksi
dan Dewan Komisaris serta jajaran manajemen
maupun karyawan PT Pertani (Persero) dalam
melaksanakan program dan kegiatan usahanya.
Secara khusus, tujuan dari Code of Corporate
Governance adalah untuk:
1. Memberikan pedoman dan arah bagi seluruh
komponen PT Pertani (Persero) --mulai dari
Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Direksi
dan tim manajemen-- agar mempunyai arah dan
persepsi yang sama dalam mengelola program
dan kegiatan usaha perusahaan berbasis tata
kelola korporasi yang baik.
2. Mewujudkan pengelolaan Perusahaan yang
profesional berlandaskan pada prinsip-prinsip
Good Corporate Governance berdasarkan nilai-
nilai Perusahaan dan etika bisnis.
Upaya Penerapan GCG telah terbukti memberikan
kontribusi positif dan manfaat nyata bagi PT Pertani
(Persero), antara lain dengan meningkatnya daya
Good corporate governance (GCG) is one
of the pillars of corporate business that is
closely related to trust, accountability and
transparency in business management for
sustainable growth. The implementation of
GCG can be driven from two sides, namely
ethics and regulations. Ethical driven comes
from the awareness of individual business
actors to carry out business practices that
prioritize the survival of the company, the
interests of stakeholders, and avoid ways
of creating temporary profits. On the other
hand, regulatory driven “forces” companies
to comply with the prevailing laws and
regulations.
In the framework of GCG, the Company has
formulated and treated written guidelines in the form
of Code of Corporate Governance as a reference for
Shareholders and the AGM, the Board of Directors
and the Board of Commissioners as well as line
management and employees of PT Pertani (Persero)
in implementing its programs and activities.
Specifically, the objectives of the Code of
Corporate Governance is to:
1. Providing guidance and direction for all
components of PT Pertani (Persero) --starting
from the Shareholders, Board of Commissioners,
Directors and management team-- so that they
have the same direction and perception in
managing corporate programs and business
activities based on good corporate governance.
2. Realize a professional corporate governance
based on the principles of Good Corporate
Governance according to corporate values
and business ethics.
GCG as implemented by PT Pertani (Persero)
has thus far contributed positive and tangible
benefits for the Company, among others by
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
saing dan kinerja perusahaan serta menambah
kepercayaan para pemangku kepentingan
(stakeholder). Berdasarkan hal-hal tersebut di
atas dan untuk tetap menjaga terpeliharanya
kepercayaan dan kepentingan stakeholder
maka PT Pertani (Persero) bertekad secara terus
menerus dan konsisten meningkatkan penerapan
prinsip-prinsip GCG dalam menjalankan
bisnis perusahaan. Prinsip CGC sebagaimana
diterapkan oleh perseroan meliputi:
1. Transparansi
Keterbukaan dalam melaksanakan proses
pengambilan keputusan dan keterbukaan dalam
mengemukakan informasi materiil dan relevan
mengenai perusahaan.
2. Akuntabilitas
Kejelasan tugas dan fungsi, pelaksanaan serta
pertanggungjawaban dalam mengelola organisasi
berjalan secara efektif.
3. Responsibilitas
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
4. Independensi
Suatu keadaan di mana perusahaan dikelola
secara professional tanpa benturan kepentingan
dan pengaruh/tekanan dari pihak manapun
yang tidak sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip
korporasi yang sehat.
5. Fairness
Keadilan dan kesetaraan untuk memenuhi hak-hak
stakeholder yang timbul berdasarkan perjanjian
dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sasaran penerapan GCG di lingkungan PT Pertani
(Persero adalah untuk:
1. Menyediakan pedoman untuk Pemegang
Saham/Rapat Umum Pemegang Saham,
bolstering the Company’s competitive edge and
performance, as well as improving confidence in
PT Pertani (Persero) on the part of stakeholders.
In view of this, and also for the need to
safeguard stakeholder trust and interests, PT
Pertani (Persero) is committed to continuesly
and consistently improve the implementation of
the CGC’s principles in its day-to-day business
activities. The principles of CGC as implemented
by the Company are:
1. Transparancy
Transparency in conducting the decision-
makingprocessanddisclosure inexposingthe material and relevant information about
the company.
2. Accountability
Clarity of duties and functions, implementation
and accountability in managing the organization
runs effectively.
3. Responsibility
The compliance in corporate governance
against the prevailing regulations and principles
of sound corporation.
4. Independency
A state where the company is managed
professional ly without confl ict of interest
and inf luence/pressure from any party
that does not comply with the prevai l ing
regulations and principles of sound
corporation.
5. Fairness
Fairness and equality in fulfil l ing stakeholders’
rights arising under the prevai l ing agreement
and regulation.
The objectives of GCG implementation in PT
Pertani (Persero) are to:
1. Provide guidance to Shareholders/
Annual General Meeting, the Board of
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Dewan Komisaris, Direksi dan para pegawai
terkait fungsi, wewenang, hak dan kewajiban
dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
2. Menciptakan lingkungan lingkungan kerja yang
kondusif untuk meningkatkan nilai Perusahaan.
3. Terjadi kesamaan sudut pandang dan
arah Dewan Komisaris, Direksi dan jajaran
manajemen serta seluruh karyawan dalam
mengelola korporasi.
4. Memberikan kepastian kepada pemegang
saham dan stakeholder lainnya bahwa
Perusahaan dikelola sesuai dengan prinsip-
prinsip corporate governance.
DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
Salah satu unsur penting yang ditekankan dalam
Code of Corporate Governace adalah peran dan
fungsi dari jajaran puncak manajemen, dalam hal
ini Dewan Komisaris dan Direksi.
Pada intinya peran dan fungsi Dewan Komisaris
adalah adalah melakukan pengawasan terhadap
kebijakan pengurusan, jalannya pengurusan
pada umumnya baik mengenai Perusahaan
maupun usaha Perusahaan yang dilakukan oleh
Direksi serta memberikan nasihat kepada Direksi
termasuk pengawasan terhadap pelaksanaan
Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana
Kerja dan Anggaran Perusahaan serta ketentuan
Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS, serta
peraturan perundang-undangan yang berlaku,
untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai
dengan maksud dan tujuan Perusahaan. Secara
rinci, Code of Corporate Governace memberikan
penekanan terhadap peran dan fungsi Dewan
Komisaris, adalah sebagai berikut:
1) Memberikan nasehat kepada Direksi dalam
melaksanakan pengurusan Perusahaan.
2) Meneliti dan menelaah serta menandatangani
Rencana Jangka Panjang Perusahaan,
Rencana Kerja dan anggaran Perusahaan
yang disiapkan Direksi, sesuai dengan
ketentuan anggaran dasar Perusahaan.
Commissioners, Directors and employees related
to their functions, authority, right and obligation in
carrying out the duties and responsibilities.
2. Create a conducive working environment in
order to increase the stakeholder values.
3. Create the same perception and direction
among the Board of Commissioners, Directors,
all management and employees regarding the
practice of corporate governance.
4. Ensure to shareholder and other
stakeholders that the Company is managed
in accordance with the principles of
corporate governance.
THE BOARD OF COMMISSIONERS & DIRECTORS
One important element is emphasized in the Code
of Corporate Governace is the role and function of
the top level management, in this case the Board
of Commissioners dan Directors.
At its core, the role and functions of the Board
of Commissioners is to supervise the policy of
the Company’s stewardship, the administration
on the Company and the Company’s business
conducted by the Board generally run good,
and advise the Board of Directors, including
the supervision of the implementation of the
Company’s Long Term Plan, Budget and Work
plan of the Company and the provisions Statutes
and Decisions of the AGM, as well as laws and
regulations applicable to the Company and
in accordance with the aims and objectives of
the Company. In detail, the Code of Corporate
Governace give emphasis to the role and
functions of the Board of Commissioners, are as
follows:
1) Provide advice to the Board of Directors in
carrying out the management of the Company.
2) ExamineandreviewandsigntheCompany’sLong Term Plan, Corporate Plan and budget
prepared by the Board of Directors, in
accordance with the provisions of the articles
of association.
3) Memberikan pendapat dan saran kepada
Rapat Umum Pemegang Saham mengenai
Rencana Jangka Panjang Perusahaan dan
Rencana Kerja dan anggaran Perusahaan
mengenai alasan Dewan Komisaris
menandatangani RJP dan RKAP.
4) Mengikuti perkembangan kegiatan
pengurusan Perusahaan, memberikan
pendapat dan saran kepada Rapat Umum
Pemegang Saham mengenai setiap masalah
yang dianggap penting bagi kepengurusan
Perusahaan.
5) Melaporkan dengan segera kepada
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
apabila terjadi gejala menurunnya kinerja
Perusahaan.
6) Meneliti dan menelaah laporan berkala dan
laporan tahunan yang disiapkan Direksi
serta menandatangani laporan tahunan.
7) Memberikan penjelasan, pendapat dan saran
kepada Rapat Umum Pemegang Saham
mengenai Laporan Tahunan, apabila diminta.
8) Menyusun program kerja tahunan dan
dimasukkan dalam RKAP.
9) Membentuk Komite Audit.
10) Mengusulkan Akuntan Publik kepada Rapat
Umum Pemegang Saham.
11) Membuat risalah rapat Dewan Komisaris
dan menyimpan salinannya.
12) Melaporkan kepada Perusahaan kepemilikan
sahamnya dan/atau keluarganya pada
Perusahaan tersebut dan Perusahaan lain.
13) Memberikan laporan tentang tugas
pengawasan yang telah dilakukan selama
tahun buku yang baru RUPS.
14) Melaksanakan kewajiban lainnya dalam
rangka tugas pengawasan dan pemberian
nasihat, sepanjang tidak bertentangan
dengan peraturan perundang-undangan,
anggaran dasar, dan/atau keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham.
3) Providing opinions and advice to the General
Meeting of Shareholders on the Company’s
Long Term Plan and Corporate Plan and
budget related to the reasons for the Board
of Commissioners signed the Long Term Plan
and RKAP.
4) Keeping track of the stewardship
activities of the Company, provide
opinions and advice to the General
Meeting of Shareholders realated to any
imporatant issues for the stewardship of
the Company.
5) Report immediately to the General
Meeting of Shareholders (AGM) in case of
symptoms of declining performance of the
Company.
6) Researching and reviewing periodic reports
and annual reports prepared by the Board of
Directors and signed the annual report.
7) Provide an explanation, opinions andsuggestions to the General Meeting of
Shareholders of the Annual Report, if requested.
8) Develop an annual work program and
included in RKAP.
9) Forming the Audit Committee.
10) Propose to the Public Accounting General
Meeting of Shareholders.
11) Make the minutes of Board meetings and
keep a copy.
12) Reporting to the Company regarding
the share ownership and/or family in the
company and other companies.
13) Provide a report on supervisory task
has been done over the past year a
new book to the General Meeting of
Shareholders.
14) Carry out other supervisory and advisory
duties within the framework of supervisory
and advisory duties, as long as not contrary to
the laws and regulations, statutes, and/or the
decisions of Shareholders General Meeting.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
KEGIATAN KOMISARIS 2019COMMISSIONER ACTIVITIES 2019
29 Januari 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Laporan
Keuangan 2018, Rencana Strategik 2019, Issue Temuan/Pembahasan Penting
selama Proses Audit Tahun 2018, dan lain-lain.
29 January 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Evaluation of the
2018 Financial Statements, 2019 Strategic Plans, Important Findings / Discussion Issues during the
2018 Audit Process, and others.
27 Februari 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Laporan Kinerja
sampai dengan Bulan Januari 2019. Prognosa Kinerja Kuartal I Tahun 2019,
Penjelasan Informasi Final Kinerja selama Tahun Buku 2018, dan lain-lain.
27 February 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Evaluation of
Performance Reports up to January 2019. Performance Prognosis for the First Quarter of 2019,
ExplanationofFinalPerformanceInformationforthe2018FinancialYear,andothers.
26 Maret 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Kinerja sampai
dengan Februari 2019 dan lain-lain.
26 March 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Performance
Evaluation until February 2019 and others.
30 April 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Kinerja hingga
Maret 2019, Persiapan RUPS Laporan TahunanTahun Buku 2018, dan lain-lain.
30 April 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Performance
Evaluation until March 2019, Preparation for the Annual GMS for the 2018 Fiscal Year, and others.
25 Juni 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Laporan
Keuangan Bulan Mei 2019, Usulan Perubahan Struktur Organisasi, dan lain-lain.
25 June 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Evaluation of May
2019 Financial Statements, Proposed Changes to Organizational Structure, and others.
Dalam rangka implementasi CGC, pertemuan
antara Dewan Komisaris dan Direksi menjadi
imperatif dan merupakan salah satu bentuk
nyata dari peran dan tugas pengawasan
yang dijalankan Dewan Komisaris itu sendiri.
Berikut ini disampaikan kegiatan dan agenda
pembahasan pertemuan Dewan Komisaris dan
Direksi yang telah dilaksanakan selama tahun
2019:
In the context of implementingCGC,meetingsbetween the Board of Commissioners and the
Board of Directors are imperative and are a
tangible form of the supervisory role and duties
carried out by the Board of Commissioners
itself. Following are the activities and agenda for
discussion of the Board of Commissioners and
Board of Directors meetings which were held
during 2019:
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
23 Juli 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Capaian Kinerja hingga
Semester I Tahun 2019, Kondisi Keuangan PT Pertani (Persero) hingga Akhir
Juni 2019, Rencana Reorganisasi Perusahaan, dan lain-lain.
23 July 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Performance
Achievements until Semester I of 2019, Financial Condition of PT Pertani (Persero) until the End of
June 2019, Company Reorganization Plans, and others.
28 Agustus 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Kinerja sampai
dengan Juli 2019 dan lain-lain.
28 August 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Performance
Evaluation until July 2019 and others.
27 September 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Laporan Kinerja
sampai dengan Bulan Agustus 2019. Prognosa Kinerja Akhir Tahun 2019, dan
lain-lain.
27 September 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Evaluation of
Performance Reports up to August 2019. Performance Prognosis for the End of 2019, and others.
30 Oktober 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Kinerja sampai
dengan September 2019, Prognosa Kinerja sampai dengan 31 Desember 2019,
Action Plan untuk Pencapaian Prognosa 2019, Progress Penyelesaian CMN
Solok dan Sembalun NTB, dan lain-lain.
30 October 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: PPerformance
Evaluation until September 2019, Performance Prognosis until December 31, 2019, Action Plan for
Achieving 2019 Prognosis, Progress of Completion of CMN Solok and Sembalun NTB, and others.
19 November 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Kinerja sampai
dengan Oktober 2019, Prognosa Kinerja sampai dengan 31 Desember 2019,
Proses Optimalisasi Aset, dan lain-lain.
19 November 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Performance
Evaluation until October 2019, Performance Prognosis until December 31, 2019, Asset Optimization
Process, and others.
19 Desember 2019 Rapat Komisaris dengan Direksi
Pembahasan Rapat Dewan Komisaris dengan Direksi: Evaluasi Kinerja sampai
dengan Oktober 2019, Prognosa Kinerja sampai dengan 31 Desember 2019,
Realisasi Pemberdayaan Aset, Rencana Restrukturisasi Internal, dan lain-lain.
19 December 2019 Board of Commissioner and Directors Meeting
Discussion’s Meeting of the Board of Commissioners and the Board of Directors: Performance
Evaluation until October 2019, Performance Prognosis until December 31, 2019, Realization of Asset
Empowerment, Internal Restructuring Plan, and others.
(Lanjutan / Continued)
KEGIATAN KOMISARIS 2019COMMISSIONER ACTIVITIES 2019
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pelaksanaan peran dan tugas pengawasan
Dewan Komisaris juga dilaksanakan melalui
Kunjungan Kerja ke sejumlah daerah dimana
operasi perusahaan berada. Di bawah ini
disampaikan Kunjungan Kerja Dewan Komisaris
yang telah dilaksanakan selama tahun 2019:
The role and supervisory duties of the Board
of Commissioners are also carried out through
working visits to a number of areas where the
company’s operations are located. Below is the
Board of Commissioners’ Work Visit which was
carried out in 2019:
KUNJUNGAN KERJA KOMISARIS 2019COMMISSIONER’S WORKING VISIT OF 2019
10-12 Juli 2019 Kunjungan Kerja Ke PT Pertani (Persero) Cabang Medan
Kunjungan Kerja ke Cabang Medan dihadiri oleh anggota Komisaris Bapak
Reinhard Parapat) dan dibahas Kinerja Regional Sumbagut, Pelaksanaan
Program Penarikan Piutang, dan Pemasaran Produk & Stok Persediaan.
10-12 July 2019 Work Visit to PT Pertani (Persero) Medan Branch
The Work Visit to the Medan Branch was attended by a member of the Commissioner, Mr. Reinhard
Parapat) and discussed the Regional Performance of North Sumatra, the Implementation of the
Receivables Withdrawal Program, and Product Marketing & Inventory Stock.
10-12 Juli 2019 Kunjungan Kerja Ke PT Pertani (Persero) Cabang Lampung
Kunjungan Kerja ke Cabang Medan dihadiri oleh Komisaris Utama Bapak Joko
Sambodo dan Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan dibahas Kinerja
Regional Sumbasel, Pelaksanaan Program Penarikan Piutang, dan Pemasaran
Produk & Stok Persediaan.
10-12 July 2019 Work Visit to PT Pertani (Persero) Lampung Branch
The Work Visit to the Medan Branch was attended by President Commissioner Mr. Joko Sambodo
and Member Commissioner Mr. Moch. Safri Sabit and discussed Regional Sumbasel Performance,
Implementation of Receivables Withdrawal Program, and Product Marketing & Inventory Stock.
23-25 Juli 2019 Kunjungan Kerja Ke PT Pertani (Persero) Cabang Banyuwangi
Kunjungan Kerja ke Cabang Banyuwangi dihadiri oleh Komisaris Utama Bapak
Joko Sambodo dan Anggota Komisaris Bapak Reinhard Parapat dan dibahas
Kinerja Regional Jatim, Pelaksanaan Program Penarikan Piutang, dan Pemasaran
Produk & Stok Persediaan.
23-25 July 2019 Work Visit to PT Pertani (Persero) Banyuwangi Branch
The Work Visit to the Banyuwangi Branch was attended by President Commissioner Mr. Joko Sambodo
and Member Commissioner Mr. Reinhard Parapat and discussed East Java Regional Performance,
Implementation of Receivables Withdrawal Program, and Product Marketing & Inventory Stock.
13-15 Agustus 2019 Kunjungan Kerja Ke PT Pertani (Persero) Cabang Makassar
Kunjungan Kerja ke Cabang Makassar dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch.
Safri Sabit dan Bapak Reinhard Parapat dan dibahas Kinerja Regional Sulawesi,
Pelaksanaan Program Penarikan Piutang, dan Pemasaran Produk & Stok Persediaan.
13-15 August 2019 Work Visit to PT Pertani (Persero) Makassar Branch
The Work Visit to the Makassar Branch was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch.
Safri Sabit and Mr. Reinhard Parapat and discussed Sulawesi Regional Performance, Implementation of
Receivables Withdrawal Program, and Product Marketing & Inventory Stock.
21-23 Agustus 2019 Kunjungan Kerja Ke PT Pertani (Persero) Cabang Yogyakarta
Kunjungan Kerja ke Cabang Yogyakarta dihadiri oleh Komisaris Utama Bapak
Joko Sambodo dan Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan dibahas
Kinerja Regional Sumbasel, Pelaksanaan Program Penarikan Piutang, dan
Pemasaran Produk & Stok Persediaan.
21-23 August 2019 Work Visit to PT Pertani (Persero) Yogyakarta Branch
The Work Visit to the Yogyakarta Branch was attended by President Commissioner Mr. Joko Sambodo
and Member Commissioner Mr. Moch. Safri Sabit and discussed Regional Sumbasel Performance,
Implementation of Receivables Withdrawal Program, and Product Marketing & Inventory Stock.
Sementara itu, peran dan fungsi dari Direksi
adalah menjalankan perusahaan dan bisnis
perusahaan untuk mencapai sasaran dan tujuan
dengan memperhatikan Rencana Jangka Panjang
Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan
Keputusan RUPS, peraturan perundang-undangan
yang berlaku, nilai-nilai perusahaan dan kode
etik. Secara rinci, Code of Corporate Governace
memberikan penekanan terhadap peran dan fungsi
Direksi, adalah sebagai berikut:
1) Membuat Rencana Jangka Panjang
Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran
termasuk rencana lainnya berhubungan
dengan pelaksanaan usaha dan kegiatan
Perusahaan sesuai bidang tugas dan
tanggung jawab masing-masing serta
menyampaikan kepada Dewan Komisaris
dan Pemegang Saham untuk mendapatkan
pengesahan dalam RUPS.
2) Dalam melakukan pengurusan Perusahaan,
Direksi melaksanakan petunjuk RUPS
sepanjang tidak bertentangan dengan
peraturan perundang-undangan.
3) Mengadakan koordinasi dan memonitor
bidang tugas unit kerja yang menjadi
tanggung jawab masing-masing Anggota
Direksi.
4) Mengadakan dan memelihara pembukuan
dan administrasi Perusahaan sesuai
kelaziman yang berlaku bagi Perusahaan.
5) Menyusun sistem akuntansi sesuai
dengan Standar Akuntansi Keuangan dan
berdasarkan prinsip–prinsip pengendalian
intern, terutama fungsi pengurusan,
pencatatan, penyimpanan dan pengawasan.
6) Memberikan pertanggungjawaban dan
segala keterangan tentang keadaan dan
jalannya Perusahaan berupa laporan
tahunan termasuk perhitungan tahunan dan
laporan manajemen kepada RUPS.
7) Memberikan laporan berkala menurut cara
dan waktu sesuai dengan ketentuan yang
Meanwhile, the role and functions of Directors
is running the Company and the business
of the Company to achieve the goals and
objectives taking into account the Company’s
Long Term Plan, Work Plan and Budget and
the Company’s Articles of Association and the
resolution of the GMS, the legislation in force,
the company’s values and code of ethics. In
detail, the Code of Corporate Governace give
emphasis to the role and functions of the Board
of Directors, are as follows:
1) Creating the Company’s Long Term Corporate
Plan, Corporate Plan and Budget, including
the other plan related to the implementation
of the Company’s business and activities
in accordance with its duties under the
responsibility of each and submit it to the
Board of Commissioners and Shareholders
for approval in the General Shareholder
Meeting.
2) In carrying out the stewardship of the
Company, the Board of Directors complies
with the instructions given by the AGM as
long as not contrary to the laws.
3) Provide coordination and monitoring
field work unit tasks under the
responsibility of each Member of the
Board of Directors.
4) Establish and maintain accounting and
administration of the Company in accordance
with the custom applicable to the Company.
5) Develop accounting system in accordance
with Accounting Standards and based on the
principles of internal control, especially the
function of handling, recording, storage and
monitoring.
6) Provide liability and any information about
the circumstances and the course of the
Company in the form of annual reports
including annual accounts and management
report to the AGM.
7) Provide regular reports in the manner and time
in accordance with applicable regulations as
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
berlaku serta laporan lainnya setiap kali
diminta oleh Pemegang Saham.
8) Menyiapkan susunan organisasi Perusahaan
lengkap dengan perincian tugasnya.
9) Melakukan segala tindakan yang dianggap
perlu untuk memastikan keputusan yang
dibuat oleh Direksi sejalan dengan hukum
dan peraturan yang berlaku.
10) Melakukan koordinasi dengan Anggota
Direksi lainnya dalam rangka pencapaian
maksud dan tujuan Perusahaan.
11) Tindakan yang dilakukan oleh Anggota
Direksi di luar yang diputuskan oleh Rapat
Direksi menjadi tanggung jawab pribadi
yang bersangkutan sampai dengan tindakan
dimaksud disetujui oleh Rapat Direksi.
12) Direktur Utama berwenang bertindak untuk
dan atas nama Direksi serta mewakili
Perusahaan, dengan ketentuan semua
tindakan Direktur Utama tersebut telah
disetujui dalam Rapat Direksi.
13) Jika Direktur Utama tidak hadir atau
berhalangan karena sebab apapun hal mana
tidak perlu di buktikan pada pihak ketiga,
maka salah seorang Anggota Direksi yang
ditunjuk oleh Direktur Utama berwenang
bertindak atas nama Direksi.
14) Dalam hal Direktur Utama tidak melakukan
penunjukan maka Anggota Direksi
yang terlama dalam jabatan berwenang
bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.
15) Dalam hal terdapat lebih dari 1 (satu)
anggota Direksi yang terlama dalam jabatan,
maka anggota Direksi yang terlama dan
yang tertua dalam usia yang berwenang
bertindak untuk dan atas nama Direksi serta
melaksanakan tugas-tugas Direktur Utama.
16) Dalam hal salah seorang anggota Direksi
selain Direktur Utama berhalangan karena
sebab apapun, hal mana tidak perlu
dibuktikan kepada pihak ke tiga, maka
anggota-angota Direksi lainnya menunjuk
well as other reports whenever requested by
the Shareholders.
8) Setting up a company organizational structure
complete with details of their duties.
9) Perform all actions it deems necessary to
ensure that decisions made by the Directors
in accordance with applicable laws and
regulations.
10) Coordinate with other Board members in the
achievement of the aims and objectives of
the Company.
11) Action taken by Directors beyond those
decided by the Board of Directors is the
responsibility of the individual concerned
until the action is approved by the Board of
Directors Meeting.
12) The President Director authorizes to act
for and on behalf of and representing the
Company’s Board of Directors, provided that
all actions have been approved by Director of
the Board of Directors Meeting.
13) If the President Director is absent or unable
from any cause which does not need to prove
to a third party, then one of the members of
the Board are appointed by the the President
Director authorized to act on behalf of the
Board of Directors.
14) In the event that the President Director does not
make the appointment, the longest member of
Board in the office authorized to act for and on
behalf of the Board of Directors and perform
the duties of the President Director.
15) In the event that there is more than 1 (one)
member of the Board of Directors longest in
office, then the oldest member of the Board of
Directors of the oldest in age and authorized
to act for and on behalf of the Board of
Directors and perform the duties of Director.
16) In the event that a member of the Board
of Directors other than Managing Director
absent for any reason, which does not need
to prove to a third party, the member-member
Board of Directors appointed a member of
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
salah seorang anggota Direksi untuk
melaksanakan tugas-tugas angota Direksi
yang berhalangan tersebut.
17) Pembagian tugas dan wewenang setiap
anggota Direksi ditetapkan oleh RUPS dan
wewenang tersebut oleh RUPS. Dalam hal
RUPS tidak menetapkan pembagian tugas
dan wewenang tersebut, maka pembagian
tugas dan wewenang diantara Direksi
ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.
18) Direksi dapat mendelegasikan sebagian
dari tugasnya kepada manajemen senior,
namun tetap menjalankan tanggung jawab
manajerial secara keseluruhan.
KODE ETIK PT PERTANI (PERSERO)
Sejak tahun 2010 PT Pertani (Persero) telah
menerbitkan Kode Etik yang merupakan wujud
nyata penerapan CGC di lingkungan perusahaan
sekaligus panduan segenap Insan PT perusahaan
dalam melakukan kegiatan usaha. Kode Etik itu
sendiri telah didistribusikan dan ditandatangi oleh
seluruh karyawan serta dilaksanakan sosialisasi
ke segenap jajaran karyawan.
Setiap anggota perusahaan bertanggung jawab
untuk menerapkan Kode Etik dalam berperilaku.
Setiap anggota perusahaan bertanggung jawab
untuk memonitor hubungan individu dan profesi,
dengan tidak mendiskreditkan setiap anggota
perusahaan karena perilaku di tempat kerja
mencerminkan etika perusahaan. Setiap anggota
perusahaan diharapkan untuk:
- Mematuhi segala hukum dan peraturan yang
berlaku pada bisnis perusahaan.
- Menghindari aktifitas yang dapat menciptakan
benturan kepentingan antar individu/pegawai
atau bahkan munculnya benturan kepentingan
dengan perusahaan. Menjaga kerahasiaan
informasi bisnis perusahaan dan informasi
tentang orang-orang yang berhubungan dengan
bisnis perusahaan.
the Board of Directors to carry out the duties
of absent members of the Board of Directors.
17) The division of duties and authority of each
member of the Board of Directors established
by the General Meeting of Shareholders and
authorized by the AGM. In the event the GMS
does not specify the duties and authority, the
division of duties and authority between the
Board of Directors determined based on the
decision.
18) The Board of Directors may delegate
some of its work to senior management,
but still run the overall managerial
responsibility.
CODE OF CONDUCT
Since 2010 PT Pertani (Persero) has issued a
Code of Ethics which is a concrete manifestation
of the application of CGC within the company
as well as a guide for all PT company personnel
in conducting business activities. The Code of
Conduct itself has been distributed and signed
by all employees and socialized to all levels of
employees.
Each member of the Company is responsible for
implementing the Code of conduct. Each member
of the Company is responsible for monitoring
the relationship between the individual and the
profession, with no discredit every member of
the Company because of the behavior in the
workplace reflecting the company’s ethics. Each
memberoftheCompanyisexpectedto:- Comply with all prevailing laws and regulations
on company business.
- Avoid activities that could create a conflict of
interest between the individual/employee or
even the appearance of a conflict of interest
with the company. Keep the confidentiality of
business information as well as information
about people associated with the company’s
business.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
A. Penerapan Hukum dan Kebijakan
Kepatuhan terhadap hukum merupakan standar
dari perilaku yang dapat diterima. Salah satu
hubungan penting yang perlu dijaga oleh
perusahaan adalah hubungan dengan regulator.
Memahami hukum dan peraturan yang berlaku
di segala aktifitas harus dihayati dalam setiap
kegiatan bisnis perusahaan.
Perusahaan mempunyai standar tinggi dalam
menjalankan aktifitas bisnisnya:
- Setiap anggota perusahaan harus patuh
dengan segala ketentuan hukum, peraturan,
dan kebijakan perusahaan.
- Dalam memperoleh pendapatan perusahaan,
setiap anggota perusahaan tidak dibenarkan
melanggar hukum, peraturan, atau kebijakan
perusahaan.
Hukum yang diterapkan untuk perilaku bisnis
mencakup Peraturan Pemerintah, Undang-undang,
Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik
Negara, Peraturan Daerah, Regulasi Perusahaan,
hukum bisnis, dan segala hukum serta peraturan
yang berlaku khususnya dalam industri agrobisnis.
Mematuhi hukum dan peraturan merupakan elemen
utama yang harus dijaga dalam setiap tindakan
yang dilakukan oleh setiap anggota perusahaan.
Ketentuan selanjutnya dapat mengacu pada
peraturan perusahaan yang berlaku.
B. Hubungan dengan Pelanggan
Kesuksesan perusahaan tergantung pada
pembentukan hubungan produktif dengan
pelanggan berdasarkan integritas, profesionalisme,
komunikasi, dan sikap melayani sesuai dengan
nilai-nilai budaya perusahaan.
Perusahaan mempunyai komitmen untuk
mengembangkan pelayanan yang berkualitas di
mana perusahaan konsisten untuk mengetahui
A. Implementation of Law and Corporate Policy
Compliance with the law is the standard of
acceptable behavior. One of the important
relationship to be guarded by a company is the
relationship with the regulator. Understanding
the prevailing laws and regulations in all
activities should be lived in any business
activity.
The Company has high standards in carrying out
its business activities:
- Each member of the Company should comply
with all prevailing laws, regulations, and
company policy.
- Each member firm is not allowed to use
in ways that violate laws, regulations, or
company policies in generating revenue for
the Company.
Law that applied to the business behavior includes
the Government Regulation, the Act, Decision of
the Minister of State Owned Enterprises, Local
Regulation, Corporate Regulation, business law,
and all prevailing laws and regulations, especially
in the agribusiness industry.
Compliance with laws and regulations is a
key element that should be maintained in any
action taken by any member of the Company.
Thenextprovisionmayrefertotheprevailingcompany regulation.
B. Relations with Customers
The company’s success depends on the
establishment of productive relationships with
customers based on integrity, professionalism,
communication, and an attitude of service in
accordance with the values of corporate culture.
The Company is committed in developing a
qualified service where the company is consistent
to determine customer expectations and build
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
harapan pelanggan serta menjalin hubungan
jangka panjang yang saling menguntungkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga
hubungan dengan pelanggan adalah:
- Mengutamakan pelanggan yang menjadi target
pasar sejalan dengan nilai-nilai yang diyakini
perusahaan.
- Memenuhi segala kewajiban hukum atau
kontrak yang telah disepakati.
- Memberikan pelayanan saling menguntungkan
terkait pemanfaatan produk dan jasa perusahaan.
- Memastikan pemberian informasi yang tidak
menyesatkan.
- Menghindari penyuapan terhadap pejabat
pengambilan keputusan.
- Melayani dan sedapat mungkin mengantisipasi
kebutuhan pelanggan dengan baik.
- Memiliki komitmen untuk menempati janji.
- Menghindari diskriminasi terhadap pelanggan.
C. Hubungan dengan Pemasok
Kesuksesan perusahaan tergantung pada
pembentukan hubungan produktif dengan
pemasok, berdasarkan integritas, profesionalisme,
dan kerjasama yang saling menguntungkan sesuai
dengan nilai-nilai budaya perusahaan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga
hubungan dengan pemasok adalah:
- Menjalin hubungan ke pemasok secara efisien,
jujur dan berpedoman pada aturan yang berlaku.
- Melakukan penawaran secara terbuka,
transparan, dan akuntabel sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
- Menolak pemberian dalam bentuk apapun
yang ada kaitannya dengan jabatan, langsung
maupun tidak langsung.
- Menilai dan menentukan pemasok berdasarkan
kriteria teknis dan administratif yang jelas,
realistis dan kompetitif dengan pemasok lain.
- Mempertimbangkan manfaat bagi perusahaan
dalam setiap program pengadaan.
long term relationships with customers for mutual
benefit.
The matters that need to be considered in
maintaining relationships with customers are:
- To give priority to customers who are being
market target in line with the believed values of
the Company.
- To meet any legal or contractual obligations that
have been agreed.
- To provide the mutual benefit of services related to
utilization of the Company’s products and services.
- To ensure the provision of information not
misleading.
- Avoidance of bribes to officials who make
decisions.
- To serve and as possible anticipate customer
needs very well.
- To have a commitment against the appointment.
- Avoidance of discrimination against customers.
C. Relations with Suppliers
The company’s success depends on the
establishment of productive relationships with
suppliers, based on integrity, professionalism, and
mutually beneficial cooperation in accordance
with the values of corporate culture.
The matters that need to be considered in
maintaining relationships with suppliers are:
- To establish relationships with suppliers in an
honest, efficient ways and guided by the rules.
- To carry out an open, transparent and
accountable offering according to the prevailing
regulations.
- To reject any form of donation that are
directly or indirectly related to the job
position.
- To assess and determine the supplier based on
technical and administrative criteria are clear,
realistic and competitive with other suppliers.
- To consider the benefits for companies in every
procurement program.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
- Menjaga kerahasiaan dokumen kontrak sesuai
dengan tingkat kepentingannya.
- Memberikan sanksi apabila terdapat perbedaan
antara kinerja/mutu produk/jasa yang diberikan
dengan dokumen kontrak.
- Membina pemasok agar mengikuti ketentuan,
kebijakan dan perundang-undangan yang berlaku.
D. Hubungan dengan Pesaing
Sejalan dengan Undang-undang No. 5 Tahun
1999, perusahan sangat mendukung iklim usaha
persaingan yang sehat di dalam industri agribisnis.
Perusahaan tidak akan memberikan toleransi pada
setiap kegiatan usaha yang melanggar Undang-
undang Anti Monopoli tersebut yang berlaku bagi
kegiatan bisnis perusahaan.
Perusahaan akan selalu menjunjung tinggi etika
bisnis dalam setiap kegiatan usahanya. Oleh
karena itu kebijakan perusahaan melarang setiap
anggota perusahaan untuk:
- Melakukan kesepakatan atau perjanjian
berkaitan dengan rencana bisnis, baik secara
tersurat maupun tersirat, formal maupun informal
dengan setiap pesaing berkaitan dengan harga,
syarat-syarat penjualan, pengaturan distribusi
dan wilayah/pelanggan.
- Melakukan diskusi atau tukar menukar informasi
dengan pesaing berkaitan dengan harga,
persyaratan penjualan atau hal-hal lain terkait
dengan informasi daya saing perusahaan.
- Terlibat dalam kegiatan lainnya yang dapat
melanggar peraturan perundang-undangan
yang berkaitan dengan monopoli dan persaingan
usaha yang tidak sehat.
E. Hubungan dengan Perantara
Kesuksesan perusahaan tergantung pada
pembentukan hubungan produktif dengan
perantara berdasarkan integritas, profesionalisme,
komunikasi, kerjasama dan sikap melayani saling
menguntungkan sesuai nilai budaya perusahaan.
- To maintain confidentiality of the contract
documents in accordance with the importance.
- To impose sanctions if there is a difference
between the performance/quality of products/
services as specified in the contract documents.
- To foster a supplier to comply with the prevailing
provisions, policies and legislation.
D. Relations with Competitors
In line with the Law No. 5 of 1999, the
company supported business climate of
fair competition within the agribusiness
industry. The Company will not tolerate any
activities that violate the Anti-Monopoly Law
is applicable to the company’s business
activities.
The Company will always uphold the ethics of
business in any business activities. Therefore, the
company’s policy prohibits any member of the
Company to:
- Carry out an agreement or contract relating
to the business plan, either express orimplied, formal or informal with competitor in
terms of prices, sale’s terms and conditions,
distribution arrangements and business area/
customers.
- Conductdiscussionorexchangeofinformationwith competitors relating to prices, terms of sale
or other matters relating to information of the
company’s competitiveness.
- Engage in other act iv i t ies that may
violate laws and regulat ions relat ing
to monopoly and unhealthy business
competit ion.
E. Relationships with Intermediaries
The company’s success depends on the
establishment of productive relationships with
intermediaries based on integrity, professionalism,
communication, cooperation and mutual attitude
of service in line with the value of corporate culture.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Perantara merupakan salah satu mata rantai
penting bagi perusahaan dalam upaya
menjangkau pelanggan di seluruh wilayah kerja
PT Pertani (Persero). Perusahaan mempunyai
komitmen untuk mengembangkan pelayanan
yang berkualitas serta menjalin hubungan yang
saling menguntungkan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga
hubungan dengan perantara adalah:
- Memiliki komitmen untuk menepati janji.
- Memenuhi segala kewajiban hukum atau
kontrak yang telah disepakati.
- Memberikan pelayanan yang saling
menguntungkan sehubungan dengan
pemanfaatan produk dan jasa perusahaan.
- Memastikan pemberian informasi yang tidak
menyesatkan.
- Melayani dan sedapat mungkin mengantisipasi
kebutuhan perantara dengan baik.
- Memberikan perlakuan yang sama terhadap
para perantara.
F. Hubungan dengan Pemerintah
Perusahaan mempunyai komitmen untuk menjaga
dan memelihara hubungan baik yang komunikatif
dengan pemerintah, dalam hal ini dengan setiap
jajaran pemerintah yang berhubungan kegiatan
usaha PT Pertani (Persero). Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam menjaga hubungan dengan
pemerintah adalah:
- Menjaga hubungan harmonis dan komunikatif
berdasarkan kejujuran, saling menghormati, serta
sesuai Peraturan Perundangan yang berlaku.
- Mendukung program-program pemerintah
dengan prinsip saling menguntungkan.
- Memberikan laporan data secara benar dan
akurat sesuai dengan Peraturan Perundangan
yang berlaku.
- Menghindari penyalahgunaan hubungan
kemitraan antara lain dengan memberikan
jamuan dan hadiah untuk kepentingan pribadi.
Intermediaries is one of the critical link for
the Company in an effort to reach customers
all over the working area of PT Pertani
(Persero). The Company is committed to
developing a qualified service and foster
relationship with intermediaries in mutually
beneficial manners.
The matters that need to be considered in its
relations with the intermediary is:
- To have a commitment to keep the promises.
- To meet any legal or contractual obligations that
have been agreed.
- To provide the mutual benefit of services related
to utilization of the Company’s products and
services.
- To ensure the provision of information not
misleading.
- To serve and as possible anticipate the needs of
intermediaries very well.
- To provide the equal treatment to all
intermediaries.
F. Relationships with Government
The Company is committed to keep and
maintain a communicative relationship with
the government, in this case with all levels of
government-related business activities of the PT
Pertani (Persero). The matters that need to be
considered in maintaining the relationships with
the government are:
- To maintain good relationship and communication
based on the values of honesty, mutual respect,
and in accordance with the prevailing regulations.
- To support government programs with the
principle of mutual benefit.
- To provide the valid and accurate data
reports in accordance with the prevailing
regulations.
- To avoide the misuse of such partnerships
by providing meals and gifts for personal
gain.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
G. Hubungan dengan Masyarakat
Perusahaan dan setiap orang di dalamnya
mempunyai komitmen jangka panjang menjaga
komunitas lingkungan perusahaan yang baik.
Perusahaan memiliki tanggung jawab terhadap
masyarakat dalam penggunaan sumber daya
secara bijak. Perusahaan memenuhi komitmen
dengan memberikan bantuan untuk kegiatan sosial
yang akan bermanfaat bagi bisnis perusahaan.
Perusahaan menyadari pentingnya kualitas hidup
dalam masyarakat setempat, dan perusahaan
mendukung inisiatif mereka dan mendorong setiap
anggota perusahaan untuk ikut berperan serta.
Prioritas hubungan dengan masyarakat melalui
pengeluaran perusahaan dilakukan sesuai dengan
peraturan yang berlaku, yakni Program Kemitraan
dan Bina Lingkungan, antara lain pendidikan dan
kesehatan, seni dan budaya, serta agama.
H. Hubungan dengan Setiap Anggota Perusahaan
Perusahaan yakin bahwa setiap anggota
perusahaan merupakan aset penting perusahaan.
Karenanya, sebagai individu dan sebagai anggota
perusahaan, diupayakan untuk menghilangkan
segala hambatan yang dapat mengganggu dalam
penerapan kebijakan ini.
Yang mendasari kebijakan perusahaan adalah:
- Perusahaan memperlakukan secara adil dan
bebas dari perbedaan suku, asal daerah, jenis
kelamin, agama, umur, asal sekolah, dan tempat
kelahiran.
- Perusahaan menghargai dan menghormati
privasi serta martabat setiap orang yang ada
dalam perusahaan.
- Perusahaan hanya akan mengumpulkan dan
menggunakan informasi pribadi dari setiap anggota
perusahaan yang memang diperlukan demi
kelancaran dan efektivitas operasional perusahaan.
- Perusahaan menjaga kerahasiaan informasi
tersebut dan hanya membukanya pada pihak
yang secara hukum berhak mengetahuinya.
G. Relations with the Public
The Company and all members of the Company
have long term commitment to maintain a
good corporate environmental community. The
Company has a responsibility to the community
in the use of company resources wisely. The
Company meets commitment by providing
assistance to social activities that will benefit
the company’s business.
The Company recognizes the importance of
quality of life in local communities, and supports
their initiative and encourage each member of the
Company to participate. Priority of relationship
with the community through corporate spending
is carried out in accordance with the prevailing
regulations, i.e Program of Partnership and
Community Development, such as education and
health, arts and culture, and religion.
H. Relations with Each Member Company
The Company believes that each member of
the Company is an important asset. Therefore,
as individuals and as members of the
Company, it is tried to eliminate all obstacles
that may interfere with the implementation of
this policy.
The underlying policy of the company are:
- The Company treated every person in the
Company fairly and free from differences of
race, origin, sex, religion, age, home school,and place of birth.
- The Company appreciates and respects the
privacy and dignity of every person in the
company.
- The Company will only collect and use personal
information from any member company is
required to the fluency and effectiveness of
company operations.
- The Company will maintain the confidentiality
of information and is only open to those
who are legally entitled to know.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
- Perusahaan akan memberikan kesempatan
untuk mengikuti pendidikan, pelatihan, dan
pengembangan sejalan dengan kompetensi
yang dibutuhkan perusahaan.
- Perusahaan akanberusaha untuk menyediakan
lingkungan kerja yang sehat, nyaman, aman
dan produktif.
- Perusahaan mengupayakan sistem kompensasi
dan penghargaan yang mendorong terciptanya
motivasi dan inovasi dalam bekerja.
Setiap anggota perusahaan memiliki tanggung
jawab pribadi untuk mencegah timbulnya tindakan
atau keadaan yang berdampak negatif terhadap
situasi dan kondisi perusahaan.
Perusahaan mengharapkan setiap anggota
perusahaan untuk mendukung komitmen
perusahaan dalam memberikan kesempatan kerja
yang sama.
Perusahaan menyadari bahwa perbedaan latar
belakang dan pengalaman setiap anggota
perusahaan merupakan aset yang dapat
menciptakan sinergi menguntungkan perusahaan.
I. Hubungan dengan Lingkungan Hidup, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Perusahaan yakin bahwa setiap Insan Perusahaan
merupakan aset penting Perusahaan, karenanya
pengelolaan dan pemeliharaan aset tersebut
dengan senantiasa memperhatikan kesehatan
dan keselamatan mereka serta hubungannya
dengan lingkungan hidup di sekitarnya.
Yang mendasari kebijakan perusahaan adalah:
- Perusahaan menyadari bahwa penyebab
kecelakaan kerja adalah sebagai akibat perilaku
yang tidak aman, seperti sembrono dan tidak
hati-hati, tidak mematuhi peraturan, tidak
mengikuti prosedur kerja dan kondisi badan
yang lemah.
- Perusahaan menyadari bahwa lingkungan
kerja yang tidak aman dapat membahayakan
- The Company will provide an opportunity
for education, training, and development in
line with the competencies required of the
company.
- The company will try to provide a healthy,
convenient, safe and productive work
environment.
- The company will seek compensation and
reward system that encourages motivation and
innovation in the work.
Each member company has a personal
responsibility to prevent acts or circumstances
that negatively impact the company’s
circumstances.
The Company expects each membercompany to support the company’s
commitment to provide equal employment
opportunity.
The company recognizes that differences in
backgroundandexperienceofeachmemberofthe company’s assets that Brazilians can create
synergies that will benefit the company.
I. Relations with the Environment, Health and Safety
The Company believes that each member of
the Company is an important asset, therefore
they should be managed and maintained by
continuesly paying attention to their health and
safety and their relationship with the surrounding
environment.
The underlying policy of the company are:
- The company recognizes that the causes of
accidents are as a result of unsafe behavior,
such as reckless and careless, did not
follow the rules, do not follow the working
procedures and conditions of the weak
body.
- The company is aware that an unsafe
work environment can harm members
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Insan Perusahaan dan Perusahaan secara
keseluruhan.
- Perusahaan menyadari bahwa lingkungan hidup
terutama di lingkungan sekitar Perusahaan
mempunyai peran penting terhadap eksistensi.
Oleh karena itu kebijakan perusahaan mewajibkan
setiap Insan Perusahaan untuk:
- Mencegah dan mengurangi kecelakaan kerja.
- Mencegah dan mengendalikan timbulnya
penyakit akibat kerja, baik fisik maupun psikis,
keracunan, infeksi, dan penularan.
- Memperoleh keserasian antara tenaga kerja,
alat kerja, lingkungan, cara dan proses kerjanya.
- Menyesuaikan dan menyempurnakan
pengamanan pada pekerjaan yang bahaya
kecelakaannya menjadi bertambah tinggi.
- Memelihara kebersihan, kesehatan, dan ketertiban.
J. Kebijakan Promosi
Kejujuran merupakan Prinsip dasar bisnis
perusahaan. Oleh karena itu dalam membuat
promosi dan atau iklan harus berdasarkan prinsip
dasar tersebut. Iklan menyesatkan tidak dapat
dibenarkan. Hal ini sangat penting dalam menjaga
kepercayaan pelanggan kepada perusahaan.
Perusahaan menerapkan prinsip dasar kejujuran
dalam melakukan perencanaan, penggunaan, dan
pemilihan iklan dan promosi. Dengan demikian
keberhasilan produk perusahaan ditentukan tidak
hanya oleh kualitas dan kinerja produk tersebut
tetapi juga bimbingan dan penyuluhan kepada
pelanggan. Dengan demikian bukan karena iklan
dan promosi yang mungkin menyesatkan.
K. Kerahasiaan
Salah satu tanggungjawab perusahaan yang paling
penting adalah memelihara kepercayaan mitra
usaha (pelanggan dan pemasok) dan memastikan
informasi yang berhubungan dengan masalah
bisnis mitra usaha dirahasiakan sepanjang waktu.
of the Company and the Company as a
whole.
- The company recognizes that the environment,
especially the surrounding the Company, has
animportantroleforexistence.
Therefore, company policy requires members of
the company to:
- To prevent and reduce workplace accidents.
- To prevent and control the occupational diseases,
whether physical or psychological, poisoning,
infection, and transmission.
- To get a harmony between labor, equipment,
environment, and how the process works.
- To adjust and improve safety procedures
on the jobs with the higher accident
hazards.
- To maintain cleanliness, health, and order.
J. Promotion Policy
Honesty is a basic principle of the company’s
business. Therefore, in making promotions or
advertising should be based on these basic
principles. Misleading advertising can not be
justified. It is very important in maintaining
customer confidence in the company.
The Company applies the basic principles of
fairness in the planning, utilzing, and selecting
advertisements and promotions. Thus the success
of the company’s product is determined not only
by the quality and performance of these products
but also through guidance and counseling to
customers. Thus not due to advertising and
promotions that may be misleading.
K. Confidentiality
One of the most important responsibilities
is maintaining the trust of business partners
(customers and suppliers) and ensure that
information relating to their business is
kept confidential all the time.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Kerahasiaan berlaku baik untuk informasi yang telah
diperoleh dari pihak yang memiliki hubungan bisnis
dengan perusahaan ataupun dari sumber internal
perusahaan. Semua informasi hanya digunakan
untuk tujuan tertentu saja dan bukan untuk
kepentingan pribadi. Informasi dapat diberikan
hanya bila diminta oleh pihak yang berwenang.
Informasi rahasia mencakup tentang informasi
yang diterima dari mitra usaha, seperti identitas
mitra usaha serta transaksi-transaksi perusahaan,
ataupun segala informasi mitra usaha lainnya yang
berhubungan dengan perusahaan.
Setiap anggota perusahaan mempunyai kewajiban
menjaga kerahasiaan informasi yang diperoleh
dalam setiap kegiatan bisnis. Penghargaan
terhadap privasi mitra usaha sama pentingnya
dengan perlindungan asset perusahaan.
Kewajiban menjaga kerahasiaan dikecualikan hal:
- Tujuan perpajakan.
- Penagihan piutang Perusahaan yang telah
dilimpahkan kepada Badan Urusan Piutang dan
Lelang Negara/Panitia Urusan Piutang Negara.
- Tujuan hukum persidangan atas kasus kriminal.
- Tujuan pengadilan dalam kasus antara
Perusahaan dengan mitra usahanya.
- Pertukaran informasi antar Perusahaan.
- Permintaan tertulis, persetujuan yang diberikan
oleh mitra usaha kepada Perusahaan.
Setiap anggota perusahaan mempunyai kewajiban
menjaga kerahasiaan informasi mitra usaha,
sebagaimana diatur dalam undang-undang.
Kewajiban menjaga kerahasiaan mitra usaha,
counterpart dan informasi perusahaan berlanjut
bahkan sampai anggota perusahaan tersebut
tidak lagi bekerja di perusahaan. Sewaktu anggota
perusahaan tidak lagi bekerja di perusahaan,
segala data yang telah dibuat selama masa kerja
menjadi milik perusahaan dan tidak diperbolehkan
untuk dibuka oleh yang bersangkutan.
Confidentiality applies both to information
that has been obtained from parties who have
business relationship with the company or from
internal sources. All information is used only for
certain purposes only and not for personal gain.
Information can be provided only when requested
by the authorities.
Confidential information includes information
received from business partners, such as
the identity of business partners, company
transactions, or any other business partner
information related to the company.
Each member of the Company has the obligation
to maintain confidentiality of information obtained
in any business activity. Respect for business
partners privacy is as important with protecting
corporate assets.
Anobligationofconfidentialityisexcludedfor:-Thepurposeoftaxation.- Billing receivable that have been delegated to
the Agency Receivables and Auction Affairs of
State/State Receivable Affairs Committee.
- The purpose of law at the trial of criminal cases.
- The objective of the courts in cases between the
Company and its business partners.
-Exchangeofinformationbetweencompanies.- A written request, the approval given by the
Company’s business partners.
Each member of the Company has the obligation
to maintain confidentiality of business partners,
as set forth in the statute. Obligation to maintain
confidentiality of business partners, counterparts
and corporate information continues even till
the members were no longer working for the
company. When members of the company is
no longer working at the company, all the data
that was created during the period of work to be
proprietary and are not allowed to be opened by
the regarding person.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
L. Integritas dan Keakuratan Data Perusahaan
Informasi bisnis perusahaan bergantung pada laporan
yang akurat dan terpercaya kepada manajemen,
Pemegang Saham, mitra usaha dan lain-lain. Dengan
demikian segala data resmi dari bisnis Perusahaan
harus akurat, jujur dan lengkap tanpa adanya
pembatasan atau segala jenis kualifikasi.
Setiap anggota perusahaan diharapkan bersikap
jujur, objektif dan bertanggung jawab terhadap
pencatatan data. Setiap kesalahan yang
disengaja atas pencatatan data perusahaan dapat
dikenakan sangsi.
M. Transaksi dengan Pelanggan dan Pemasok
Dalam melakukan transaksi dengan pelanggan
dan pemasok, benturan kepentingan yang secara
potensial dapat mengurangi independensi dan
objektifitas. Untuk menghindari hal tersebut,
perusahaan harus membuat kebijakan-kebijakan
mengenai benturan kepentingan, KKN, suap
dan insentif, aktivitas dan kontribusi politik, serta
pemberian hadiah dan benefit.
N. Benturan Kepentingan
Benturan kepentingan didefinisikan sebagai
seseorang atau entitas tertentu yang mempunyai dua
atau lebih kepentingan yang saling bertentangan.
Hal tersebut terjadi ketika sebuah hubungan,
atau kejadian, atau pertimbangan penting akan
mempengaruhi objektifitas penilaian komersil.
Prinsip utama yang harus diikuti dalam mencegah
terjadinya benturan kepentingan adalah:
- Keputusan yang dibuat harus mengutamakan
kepentingan terbaik perusahaan dan mitra usaha.
- Tidak memanfaatkan jabatan untuk kepentingan
pribadi atau untuk kepentingan orang lain atau
pihak lain yang terafiliasi.
- Menghindari setiap aktivitas luar dinas yang
dapat mempengaruhi secara negatif terhadap
L. Corporate Data Integrity and Accuracy
Business information companies rely on accurate
and reliable reports to management, shareholders,
business partners and others. Thus all the official
data from the Company’s business should be
accurate, honest and complete without any
restriction or any kind of qualification.
Each member of the Company is expectedto be honest, objective and responsible for
recording data. Any intentional errors on
recording of the Company’s data may be
subject to sanctions.
M. Transactions with Customers and Suppliers
In transactions with customers and
suppliers, conflicts of interest could
potentially reduce the independence and
objectivity. To avoid this, the Company
should establish policies regarding conflicts
of interest, KKN, bribes and incentives,
activities and political contributions, as well
as gifts and benefits.
N. Conflict of Interest
Conflict of interest is defined as a particular
person or entity which has two or more
conflicting interests. This happens when
a relationship, or event, or important
considerations will affect the objectivity of
commercial judgment.
The main principles to be followed in preventing
conflicts of interest are:
- Decisions made should put the best interests
of the company and business partners.
- No use of office for personal gain or for
the benefit of others or other affi l iated
parties.
- To avoid any activities outside the office
that can negatively affect the independence
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
independensi dan objektivitas pertimbangan
dalam pengambilan keputusan, yang dapat
bertentangan dengan kinerja jabatan atau yang
dapat mendiskreditkan perusahaan.
Setiap anggota perusahaan tidak boleh
menempatkan dirinya dalam posisi dimana
kepentingan individu dapat bertentangan dengan
kepentingan perusahaan atau mitra usaha
perusahaan. Dalam pengambilan keputusan,
anggota perusahaan tidak boleh terpengaruh oleh
keputusan pribadi atau pertimbangan keluarga
yang secara sadar atau tidak mempengaruhi
penilainnya tentang apa yang menjadi kepentingan
terbaik dari mitra usaha dan perusahaan.
Benturan antara kepentingan pribadi dengan
kepentingan perusahaan atau mitra usaha
atau benturan yang mungkin timbul harus
dihindari. Ketika benturan muncul, individu atau
perusahaan harus memastikan perlakuan yang
adil terhadap perusahaan dan mitra usaha. Jika
anggota perusahaan atau anggota keluarganya
secara langsung atau tidak langsung mempunyai
kepentingan bisnis yang bertentangan dengan
kepentingan perusahaan, maka anggota
perusahaan yang dimaksud harus menyatakan
terlebih dahulu kepentingan tersebut kepada
bagian SDM (Divisi Umum). Hal ini dilakukan untuk
menjaga agar keputusan tetap objektif.
Segala keterlibatan dalam aktifitas di luar
perusahaan atau jabatan eksternal yang dimiliki
(contohnya menjabat sebagai direktur, konsultan,
agensi atau pekerjaan di luar perusahaan
tersebut) tidak boleh menimbulkan benturan
dengan kepentingan mitra usaha, tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan perusahaan
dan tidak boleh mempengaruhi kinerja individu
yang bersangkutan. Sedangkan sepanjang tidak
bertentangan dengan peraturan perusahaan,
anggota perusahaan dapat menerima manfaat
dari kegiatan di luar perusahaan.
and objectivity of judgment in decision-
making, which could conflict with the
performance of office or to discredit the
Company.
Each member of the Company should
not place themselves in a position where
individual interests may conflict with the
interests of companies or business partners.
In decision-making, each member of the
Company should not be affected by a
personal decision or family considerations
consciously or not affect assessment about
what the best interests of business partners
and companies.
Conflicts between personal interests with
the interests of companies or business
partners or conflicts that may arise should
be avoided. When the conflict arises, the
individual or company should ensure fair
treatment of companies and business
partners. If the member of the Company or
their family members directly or indirectly
have business interests that conflict with
the interests of the company, the business
interests should immediately be declared
to HR Department (General Division). This
is done to keep the decision to remain
objective.
Any involvement in act iv i t ies outside the
company or external posit ions held ( forexample,servedasadirector,consultant,agent or work outside the company)
should not cause conf l ict with the
interests of business partners, should not
conf l ict with the interests of the company
and should not affect the performance
of the indiv idual. Whi le the extent notcontrary to company rules, member of
the Company can benef i t f rom act iv i t ies
outside the company.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Setiap anggota perusahaan dilarang merangkap
jabatan di perusahaan lain yang sejenis atau
pekerjaan yang dapat menimbulkan benturan
dengan kepentingan perusahaan, kecuali bagi
pegawai yang akan memasuki masa pensiun
(MPP) diatur secara tersendiri.
Benturan kepentingan dapat dihindari dengan:
- Mampu memposisikan diri kapan anggota
perusahan berlaku sebagai pribadi atau sebagai
bagian dari perusahaan.
- Tidak menyalahgunakan informasi perusahaan
dan kepercayaan yang diberikan perusahaan
untuk tujuan pribadi.
- Tidak terlibat dalam transaksi bisnis diluar
ketentuan perusahaan dengan mitra usaha.
- Tidak terlibat dalam situasi yang bermotifkan
spekulasi yang dapat merugikan perusahaan.
- Menyatakan segala kemungkinan benturan
kepentingan sebelum kontrak disepakati.
O. Suap
Suap diartikan sebagai penyediaan manfaat terhadap
orang lain atau menimbulkan manfaat bagi orang
lain, atau menawarkan atau menjanjikan untuk
menyediakan, menyebabkan tawaran hak atas
manfaat atau janji manfaat yang belum jatuh tempo,
dan orang tersebut melakukan hal itu dengan maksud
untuk mempengaruhi orang yang mempunyai
wewenang untuk mendapatkan manfaat.
Suap tersebut termasuk korupsi, kolusi, dan
nepotisme.
Korupsi didefinisikan sebagai tindakan secara
ilegal untuk memperkaya diri sendiri atau untuk
orang lain, yang menyebakan kerugian keuangan
perusahaan/negara. Di dalam undang-undang
hal itu mencakup setiap orang yang berniat
untuk menguntungkan dirinya, atau orang lain,
menyalahgunakan wewenang, peluang dan fasilitas
dinikmati sendiri dengan menonjolkan jabatan atau
statusnya yang secara potensial menyebabkan
kerugian keuangan perusahaan/negara.
Each member of the Company prohibited
from holding positions in other similar
companies or jobs that may cause conflict
with the interests of the company, exceptfor employees who will retire are dealt with
separately.
Conflicts of interest can be avoided by:
- Being able to position themselves when acting
as members of a private company or as part of
the company.
- No misuse of corporate information and trust
from the Company for personal purposes.
- Not engage in business transactions outside
the provisions of the company with business
partners.
- Not involved in the situation that motivated
speculation that could hurt the company.
- To declare any possible conflict of interest before
the contract was agreed.
O. Bribe
Bribery is defined as the provision of
benefits to others or create benefits for
others, or offering or promising to provide,
led to the offer the rights or promise
of benefit to the benefits that have not
matured, and the person is doing it with
intent to influence the people who have the
authority to benefit.
Corruption include bribery, collusion, and
nepotism.
Corruption is defined as the i l legal actions
to enrich themselves or to others, which
caused financial losses the company/
country. According to the legislation, it
includes any person who intends to benefit
himself or others, abuse of authority,
opportunities and facil it ies for itself by
emphasizing the position or status as a
potential cause of financial losses of the
company/country.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Kolusi didefinisikan sebagai konspirasi ilegal atau
kerjasama sesama pejabat perusahaan dan atau
dengan pejabat negara serta dengan pihak lain
yang dapat merugikan perusahaan atau negara.
Nepotisme diartikan sebagai segala tindakan
ilegal yang dilakukan pejabat perusahaan yang
menguntungkan kepentingan keluarganya atau
kroninya di atas kepentingan perusahaan atau negara.
Setiap anggota perusahaan tidak dibenarkan
menawarkan atau menerima suap atau secara
langsung menyuruh orang lain melakukannya
demi kepentingan orang yang bersangkutan.
Suap adalah ilegal dan kriminal. Pembayaran
pribadi atau suap pada anggota perusahaan oleh
mitra usaha, atau menerima suap (pembayaran
pribadi) dari anggota perusahaan sangat di larang.
Dilarang keras menerima pembayaran atau
keuntungan lain untuk pengadaan bisnis.
Kompetensi perusahaan dilaksanakan secara fair
dan atas keunggulan produk dan jasanya.
Termasuk dalam larangan suap adalah pengiriman
dan atau penerimaan bingkisan atau parsel oleh
pejabat perusahaan kepada atasan masing-masing
dalam perusahaan atau kepada Penyelenggara
Negara lainnya. Adapun bingkisan yang terlanjur
diterima dalam rangka hari besar agama dan hari
besar lainnya diwajibkan untuk dilaporkan pada
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambatnya
30 hari setelah penerimaan bingkisan tersebut untuk
diproses status hukum kepemilikannya.
Perusahaan dan manajemen berkomitmen
menerapkan good governance, karena itu dilarang
keras memberikan segala sesuatu yang bernilai baik
langsung maupun tidak kepada aparat berwenang
dengan maksud mempengaruhi mereka agar
memberikan manfaat bagi perusahaan.
Collusion is defined as an illegal conspiracy or
cooperation with the Company’s officers and or
with state officials as well as with other parties
that could cause the company or state losses.
Nepotism is defined as any illegal act which
is carried out by company officials to gain
benefit for family or cronies interests above the
interests of the company or state.
Each member of the Company is not allowed
to offer or accept bribes or directly tell
others to do so in the interest of the person
concerned.
Bribery is illegal and criminal. Personal payment or
bribe the members of the company by business
partners, or accept bribes (private payment) from
member of the Company is banned.
Strictly prohibited to receive payments or other
benefits for the procurement business. Competence
of the company is conducted in a fair manner and
theexcellenceofproductsandservices.
Included in the prohibition of bribery and is
sending or receiving a parcel or parcels by
company officials to their superiors in the
company or to the Operator other State.
The parcel that has already received in the
framework of celebration of religious holidays
and other holidays are required to be reported
to the Corruption Eradication Commission (KPK)
no later than 30 days after receipt of the parcel
for processing the legal status of ownership.
Ther Ccmpany and management committed
to implementing good governance, therefore,
strictly forbidden to give anything of value
directly or indirectly to the authorized person
with the intent to influence them to provide
benefits for the company.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
P. Aktivitas dan Kontribusi Politik
Kebijakan dasar perusahaan menyatakn bahwa:
- Dana perusahaan atau sumber daya lainnya
tidak boleh digunakan untuk aktivitas politik bagi
politikus atau partai politik tertentu di manapun.
- Setiap anggota perusahaan tidak diperbolehkan
menggunakan fasilitas dan sumber daya
perusahaan untuk kampanye politik, penggalangan
dan politik atau tujuan politik lainnya.
Keputusan yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan untuk menyumbangkan waktu, uang
dan sumber daya pribadi terhadap kampanye
politik atau aktifitas politik harus mendapatkan ijin
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Q. Pemberian Hadiah dan Manfaat
Untuk melindungi dan menjaga reputasi perusahaan
sebagai perusahaan terpercaya, dapat dibenarkan
memberikan fasilitas sepanjang tidak mengurangi
integritas dan landasan keputusan didasarkan
pada pertimbangan bisnis yang sah.
Setiap anggota perusahaan dan atau anggota
keluarga terdekatnya tidak diperkenankan
menerima pemberian hadiah dan atau memberikan
hadiah kepada pihak lain yang ada hubungan
bisnis, kecuali untuk penerimaan dan atau
pemberian hadiah yang bernilai kecil berdasarkan
asas kepatutan dan kewajaran. Penerimaan dan
pemberian hadiah dengan nilai tertentu dan atau
lebih besar dari jumlah yang ditetapkan perusahaan,
harus diberitahukan kepada atasan atau pejabat
berwenang untuk meminta persetujuan.
Jika seseorang dalam perusahaan ditawari hadiah
dan manfaat dalam kondisi tidak dapat ditolak yang
terkait dengan kepentingan perusahaan, maka yang
bersangkutan dapat menerimanya namun harus
melaporkan hal tersebut ke atasan langsung, atau
bagian Divisi Umum, atau pejabat yang berwenang
secepat mungkin. Pemberian dalam bentuk hadiah
P. Political Activities and Contributions
Basic policy of the company menyatakn that:
- Corporate funds or other resources may not be
used for political activity for a particular politician
or political party anywhere.
- Each member of the Company is not allowed
to use the facilities and resources for political
campaigns and political fundraising or other
political purposes.
Decisions made by the management of the
Company to donate time, money and personal
resources to political campaigns or political
activities must obtain a permit in accordance with
prevailing regulations.
Q. Giving Gifts and Benefits
To protect and maintain the company’s
reputation as a trusted company, can be
justified to give all the facilities as long as
do not reduce the integrity and it is decided
based on legitimate business considerations.
Each member of the Company or
immediate fami ly member shal l not
accept g i f ts or g iv ing g i f ts to others who
have business re lat ionships, except forthe acceptance or g iv ing of g i f ts and a
smal l va lue based on the pr inc ip les of
decency and fa i rness. Acceptance and
g iv ing g i f ts to a speci f ic va lue or greater
than the amount set by the company,
should be not i f ied to the superv isor or
the author i t ies for approval .
If someone in the company offered gifts and
benefits can not be rejected in conditions
associated with the interests of the company, then
the regarding person may be accepted but must
report the matter to the immediate supervisor, or
the Division of General, or the authorized officer
as soon as possible. Provision in the form of the
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
tersebut tidak boleh dimiliki oleh pegawai tersebut
melainkan ditampung dan dikelola oleh perusahaan
sesuai ketentuan perusahaan.
Berkaitan dengan penerimaan manfaat lain, setiap
anggota perusahaan harus memastikan bahwa
segala manfaat yang diterima tidak berlebihan dan
terlalu sering sehingga menciptakan keterikatan
terhadap mitra usaha.
Dalam hal pemberian manfaat yang bersifat
resmi, maka manfaat tersebut dapat dibenarkan
sepanjang dalam konteks bisnis. Hak atas
pemberian lain, sponsorship, entertainment,
keramahan, pelayanan khusus atau hadiah lainnya
harus disahkan oleh eksekutif senior sebelum
dilakukan pembelian. Pemberian tersebut harus
sesuai dengan keadaan dimana bisnis dijalankan
dengan si penerima hadiah tersebut.
R. Donasi dan Sumbangan
Donasi dan sumbangan yang diberikan kepada
pihak ketiga merupakan praktek bisnis yang wajar
sejauh hal tersebut dilakukan untuk kepentingan
Perusahaan. Direksi menetapkan kebijakan dan
prosedur baku menyangkut pemberian kepada
pihak ketiga. Kebutuhan dana yang wajar untuk
kegiatan tersebut harus sudah dianggarkan pada
awal tahun anggaran dan menjadi bagian dari
RKAP yang memerlukan persetujuan Pemegang
Saham. Pemberian donasi dan sumbangan hanya
dapat dilakukan dalam jumlah yang wajar, masih
tersedia anggarannya, telah melalui persetujuan
pejabat yang berwenang, serta menjadi penilaian
kinerja Divisi/Direktorat terkait.
Dalam batas kepatutan, donasi dan sumbangan
untuk tujuan sosial dapat dibenarkan selama
masih tersedia anggarannya dan besarannya
ditetapkan berdasarkan keputusan Direksi.
Sedangkan donasi dan sumbangan untuk tujuan
lain, hanya boleh dilakukan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
gift should not be owned by the employee but
accommodated and managed by the company
in accordance with the company.
In connection with the receipt of other benefits,
each member of the firm must ensure that any
benefits received are not excessive and toooften that creates attachment to the business
partners.
In terms of providing the benefits of an official
nature, then the benefits can be justified as
longasinabusinesscontext.Grantingrightstoothers, sponsorship, entertainment, hospitality,
gifts or other special services must be approved
byseniorexecutivespriortopurchase.Provisionshall be in accordance with the circumstances in
which the business is run by the recipient of the
prize.
R. Donations and Contributions
Donations and contributions given to a third party
is a reasonable business practice as far as it is
done for the benefit of the Company. Board of
Directors sets policies and procedures regarding
the provision to a third party. Reasonable funding
requirements for these activities should have
been budgeted at the beginning of the fiscal year
and be a part of RKAP that requires the approval
of Shareholders. Donations and contributions
can only be done in a reasonable amount, the
budget is still available, have gone through the
approval of the competent authority, as well
as a performance assessment of the Division/
Directorate concerned.
Within the limits of propriety, donations and
contributions for social purposes can be justified
as long as the budget available and the amount
determined by decision of the Board of Directors.
While donations and contributions for
other purposes, should only be done in
l ine with prevai l ing laws and regulations.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Pemberian donasi dan sumbangan tersebut tidak
dapat dibenarkan apabila terdapat kepentingan
atau motif terselubung yang bermaksud (secara
negatif) mempengaruhi pihak lain dan/atau dapat
menimbulkan benturan kepentingan.
S. Imbalan
Loyalitas dan pengabdian Insan Perusahaan serta
jasanya terhadap perusahaan layak mendapatkan
penghargaan/imbalan. Imbalan tersebut hendaknya
dapat menambah motivasi dan meningkatkan
loyalitas serta pengabdiannya terhadap perusahaan.
Jenis penghargaan/imbalan dapat berupa ibadah
haji, umroh, berlibur, piagam, dan lain-lain.
Mekanisme pemberian penghargaan/imbalan
diatur dalam bentuk Surat Keputusan Direksi PT.
Pertani (Persero).
PELANGGARAN CODE OF CONDUCT
Pelanggaran Code of Conduct merupakan
tindakan indispliner dan akan ditangani oleh
Divisi Umum. Setiap anggota perusahaan yang
mengetahui terjadinya pelanggaran Code of
Conduct ini wajib melaporkan kepada Divisi
Umum atau atasan langsung.
Divisi Umum bertanggung jawab untuk:
- Memonitor kepatuhan atas Code of Conduct.
- Mencatat semua jenis pelanggaran yang dituduhkan.
- Memproses atas pelanggaran yang terjadi.
- Melaporkan pelanggaran kepada Direksi.
Setiap anggota perusahaan yang menyampaikan
laporan atas pelanggaran Code of Conduct ini,
tidak perlu merasa khawatir, karena berdasarkan
laporan tersebut investigasi lebih lanjut akan
dilakukan secara rahasia.
Pelanggaran atas Code of Conduct ini akan
diberikan sanksi/ganjaran sesuai dengan peraturan
dan ketentuan yang berlaku di perusahaan.
Donations and contributions can not be
justif ied if there are interest or hidden
motives with the intention (negatively) to
affect the other party and/or may pose a
confl ict of interest.
S. Reward (Reward)
Loyalty and devotion all members of the Company
and its services to the Company deserves the
award/reward. The award/reward should be
added motivation to improve the member of
Company loyalty and dedication to the company.
Type of award/reward can be a pilgrimage, umra,
a vacation, charter award, etc.
Mechanism of the award/reward is set
in the Decree of Directors of PT Pertani
(Persero).
VIOLATION OF CODE OF CONDUCT
Violations of the Code of Conduct is disciplinary
action and will be handled by the General
Division. Each member of the Company is aware
of violations of this Code of Conduct must
report to the General Division or the immediate
supervisor.
General Division is responsible for:
- Monitor compliance with the Code of Conduct.
- Record any kind of alleged offenses.
- Process for violations.
- Report violations to the Board.
Each member of the company that submitted
reports for violations of this Code of Conduct,
no need to worry, because according to the
report further investigation will be conducted in
secret.
Violations of the Code of Conduct will be given
sanctions/rewards in accordance with the rules
and regulations of the company.
TATA KELOLA PERUSAHAANGOOD CORPORATE GOVERNANCE
Menurut penjelasan Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 tentang Perseoran Terbatas), Komite
Audit merupakan salah satu jenis komite yang
dibentuk oleh Dewan Komisaris. Sebagai Badan
Usaha Milik Negara, PT Pertani (Persero) wajib
memenuhi semua peraturan dan ketentuan yang
ditetapkan oleh pemerintah dalam menjalankan
usahanya. Perseroan juga dituntut untuk mematuhi
semua peraturan perundangan yang berkaitan
dengan bidang usaha operasi perusahaan.
Selain itu, keberadaan Komite Audit juga
merupakan bagian integral penerapan Good
Corporate Governance. Dalam penerapan Good
Corporate Governance, peran dan fungsi Komite
Audit menjadi sangat strategis untuk membantu
dan meningkatkan peran Dewan Komisaris
menjalankan fungsi pengawasan guna memastikan
dijalankan dan dikelolanya perusahaan secara
transparan, akuntabel, independen dan wajar.
Komite Audit PT Pertani (Persero) telah dibentuk
dan berfungsi membantu Dewan Komisaris
dalam melaksanakan tugas pengawasan
terhadap pengelolaan Perusahaan sesuai dengan
kepatuhan terhadap peraturan perundangan
dan prinsip Tata Good Corporate Governance,
memberikan nasihat dalam pelaksanaan
pengendalian internal dan audit perusahaan,
serta membuat laporan secara tertulis atas setiap
penugasan yang diberikan oleh Dewan Komisaris,
laporan pelaksanaan kegiatan Komite Audit dan
tingkat pencapaian kinerjanya untuk diungkapkan
dalam Laporan Tahunan Perusahaan.
Tugas-tugas Komite Audit didefinisikan Piagam
Komite Audit (Audit Committee Charter) yang
dikodifikasikan dan ditetapkan oleh Dewan
Komisaris perusahaan. Piagam Komite Audit
disusun dan ditetapkan dengan Keputusan
Dewan Komisaris agar dalam menjalankan tugas
dan tanggungjawabnya Komite Audit mempunyai
AccordingtotheexplanationofLawNumber40of 2007 concerning Limited Liability Companies),
the Audit Committee is one type of committee
formed by the Board of Commissioners. As a
State Owned Enterprise, PT Pertani (Persero) is
obliged to comply with all rules and regulations
set by the government in running its business.
The company is also required to comply with all
laws and regulations relating to the company’s
line of business operations.
Inaddition,theexistenceoftheAuditCommitteeisalso an integral part of the implementation of good
corporate governance. In implementing good
corporate governance, the role and function of
the Audit Committee is very strategic to assist and
enhance the role of the Board of Commissioners in
carrying out its supervisory function to ensure that
the company is run and managed in a transparent,
accountable, independent and fair manner.
The Audit Committee of PT Pertani (Persero) has
been formed and functions to assist the Board
of Commissioners in carrying out supervisory
duties on the management of the Company
in accordance with statutory regulations and
the principles of Good Corporate Governance,
providing advice on the implementation of internal
control and corporate audits, and making written
reports on for each assignment given by the Board
of Commissioners, a report on the implementation
of activities of the Audit Committee and the level
of performance achievement to be disclosed in
the Company’s Annual Report.
The duties of the Audit Committee are defined by
the Audit Committee Charter, which is codified
and stipulated by the Company’s Board of
Commissioners. The Audit Committee Charter is
formulated and stipulated by the Decree of the
Board of Commissioners so that in carrying out
its duties and responsibilities the Audit Committee
LAPORAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE REPORT
acuan kerja yang jelas dan Komite Audit dapat
bekerja secara independen, obyektif dan
transparan serta dapat dipertanggungjawabkan
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Struktur Komite Audit sebagaimana termuat dalam
Piagam Komite Audit adalah sebagai berikut:
Piagam Komite Audit memberi mandat kepada
Komite Audit untuk melaksanakan tugas berikut:
1. Membantu Dewan Komisaris dalam memastikan
efektivitas sistem pengendalian intern dan
efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor
dan internal auditor.
2. Mereview Program Kerja SPI dan Menilai
pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang
dilaksanakan oleh Satuan Pengawasan Intern.
The Charter of Audit Committee mandated the
Audit Committee to carry out the following tasks:
1. Assist the Board of Commissioners in
ensuring the effectiveness of internal control
systemand theeffectivenessof theexternaland internal auditor’s performance.
2. Reviewing program of SPI and assessing
implementation of audit activities and results
conducted by the Internal Audit Unit.
has clear work guidelines and the Audit
Committee can work independently, objectively
and transparently and can be accounted for in
accordance with applicable regulations
The Audit Committee structure as contained in the
Audit Committee Charter is as follows:
Dewan KomisarisBoard of Commissioners
Komite AuditAudit Committee
Satuan Pengawas InternalInternal Control Unit
DireksiBoard of Directors
SUPERVISISupervision
STRUKTUR KOMITE AUDITAudit Committee Charter
LAPORAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE REPORT
3. Melakukan review TOR dan memastikan kualitas
pelaksanaan audit oleh auditor eksternal.
4. Memberikan rekomendasi mengenai
penyempurnaan sistem manajemen
pengendalian serta pelaksanaannya.
5. Memastikan telah terdapat prosedur review
yang memuaskan terhadap segala informasi
yang dikeluarkan perusahaan.
6. Memastikan manajemen telah menerapkan
GCG dengan baik.
7. Melakukan identifikasi hal-hal yang memerlukan
perhatian Dewan Komisaris serta tugas-tugas
Dewan Komisaris lainnya.
Selain itu, Piagam Komite Audit juga menetapkan
beberapa kewenangan dari Komite Audit, yakni:
1. Komite Audit berwenang mendapatkan
informasi secara penuh dan bebas tentang
karyawan, dana, aset serta sumber
daya perusahaan lainnya yang berkaitan
pelaksanaan tugasnya.
2. Dalam melaksanakan wewenangnya, Komite
Audit wajib bekerja sama dengan Satuan
Pengawas Intern.
3. Komite Audit berwenang melakukan investigasi
dengan izin Dewan Komisaris.
4. Komite Audit berwenang mendapatkan
Laporan Hasil Pemeriksaan SPI.
5. Apabila diperlukan, dengan persetujuan tertulis
Dewan Komisaris, Komite Audit dapat meminta
bantuan tenaga ahli dan atau konsultan untuk
membantu Komite Audit.
Piagam Komite Audit menetapkan bahwa Komite
Audit sekurang-kurangnya mengadakan rapat
sama dengan ketentuan minimal rapat Dewan
Komisaris yang ditetapkan dalam Anggaran
Dasar. Minimum 4 kali dalam setahun, Komite
Audit dapat mengundang pihak Manajemen
yang terkait dengan materi rapat, untuk hadir
dalam rapat Komite Audit untuk pembahasan
Laporan Keuangan. Komite Audit mengadakan
rapat koordinasi dengan Satuan Pengawas Intern
sekurang-kurangnya sekali dalam 3 bulan. Setiap
rapat Komite Audit dituangkan dalam risalah rapat
3. Reviewing TOR and ensure the quality of the
auditbyexternalauditors.4. Make recommendations for improving
management control system and its
implementation.
5. Ensure the availability of proper procedures of
satisfactory review to all information issued by
the Company.
6. Ensure management has implemented a well-
GCG.
7. To identify matters that require attention of the
Board of Commissioners and other duties of
the Board of Commissioners.
In addition, the Charter of Audit Committee also
sets out authorities of the Audit Committee,
namely:
1. Audit Committee is authorized to obtain full
and free information about employees, funds,
assets and resources of other companies
relatedtotheexecutionofhisduty;2. Inexercisingtheauthority,theAuditCommittee
shall cooperate with the Internal Control Unit.
3. Audit Committee is authorized to conduct
investigation by Board of Commissioners’
permit.
4. Audit Committee is authorized to get the SPI’s
investigation report.
5. If necessary, with a written agreement from
Board of Commissioners, the Audit Committee
may request the assistance of experts orconsultants to assist the Audit Committee.
The of Audit Committee highlights that the Audit
Committee meets at least equal to the minimum
provisions of the Board of Commissioners
meeting which is set in the Articles of
Association. Minimum 4 times a year, the Audit
Committee may invite the parties related to
material management meetings, to attend the
Audit Committee meeting for discussion of the
Financial Statements. Audit Committee held a
coordination meeting with the Internal Control
Unit at least once in 3 months. Each Audit
Committee meeting stated in the minutes of
LAPORAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE REPORT
yang ditandatangani oleh seluruh anggota Komite
Audit yang hadir. Berikut ini disampaikan kegiatan
Komite Audit selama tahun 2019.
the meeting signed by all members of the Audit
Committee were present. Following are the
activities of the Audit Committee during 2019.
LAPORAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE REPORT
RAPAT KOMITE AUDIT & KOMISARIS DI TAHUN 2019AUDIT COMMITTEE & COMMISSIONER MEETING OF 2019
27 Februari 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite
Audit Bapak Rando P. Wulur dengan pembahasan Kinerja Bulan Januari 2019.
27 February 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of January 2019.
27 Maret 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite
Audit Bapak Rando P. Wulur dengan pembahasan Kinerja Bulan Februari 2019.
27 March 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of February 2019.
30 April 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite Audit
Bapak Rando P. Wulur & Turyono HS dengan pembahasan Kinerja Bulan Maret 2019.
30 April 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of March 2019.
25 Juni 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite Audit
Bapak Rando P. Wulur & Turyono HS dengan pembahasan Kinerja Bulan Mei 2019.
25 June 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of May 2019.
23 Juli 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite Audit
Bapak Rando P. Wulur & Turyono HS dengan pembahasan Kinerja Bulan Juni 2019.
23 July 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of June 2019.
28 Agustus 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite Audit
Bapak Rando P. Wulur & Turyono HS dengan pembahasan Kinerja Bulan Juli 2019.
28 August 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of July 2019.
27 September 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite Audit Bapak
Rando P. Wulur & Turyono HS dengan pembahasan Kinerja Bulan Agustus 2019.
27 September 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of August 2019.
30 Oktober 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite Audit Bapak
Rando P. Wulur & Turyono HS dengan pembahasan Kinerja Bulan September 2019.
30 October 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of August 2019.
19 Desember 2019 Rapat dihadiri oleh Anggota Komisaris Bapak Moch. Safri Sabit dan Komite Audit Bapak
Rando P. Wulur & Turyono HS dengan pembahasan Kinerja Bulan November 2019.
19 December 2019 The meeting was attended by Member of the Commissioner, Mr. Moch. Safri Sabit and the Audit
Committee Mr. Rando P. Wulur with a discussion on the Performance of November 2019.
LAPORAN KOMITE AUDITAUDIT COMMITTEE REPORT
RAPAT KOMITE AUDIT & MANAJEMEN DI TAHUN 2019AUDIT COMMITTEE & MANAGEMENT MEETING OF 2019
27 Februari 2019 Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (DAI) dengan pembahasan
Monitoring Bulanan hasil kerja DAI dan tindak lanjut, Pengendalian Internal
Perusahaan, dan Peningkatan Kapasitas & Kompetensi DAI.
27 February 2019 Audit Committee meetings with the Internal Audit Division (IAD) with discussions on the Monthly Monitoring
of IAD ’s work and follow-ups, Internal Company Control, and IAD Capacity & Competency Building..
27 Maret 2019 Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (DAI) dengan pembahasan
Monitoring Bulanan hasil kerja DAI dan tindak lanjut, Pengendalian Internal
Perusahaan, dan Peningkatan Kapasitas & Kompetensi DAI.
27 March 2019 Audit Committee meetings with the Internal Audit Division (IAD) with discussions on the Monthly Monitoring
of IAD ’s work and follow-ups, Internal Company Control, and IAD Capacity & Competency Building..
25 Juni 2019 Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (DAI) dengan pembahasan
Rapat Rutin Bulanan dan Pengenalan Anggota Komite Audit yang baru.
25 June 2019 Audit Committee Meetings with the Internal Audit Division (DAI) with discussions on Monthly Routine
Meetings and the introduction of new Audit Committee Members.
30 Oktober 2019 Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (DAI) dengan pembahasan
Rapat Rutin Bulanan.
30 October 2019 Audit Committee Meetings with the Internal Audit Division (DAI) with discussions on Monthly Routine
Meetings.
26 November 2019 Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (DAI) dengan pembahasan
Rapat Rutin Bulanan.
26 November 2019 Audit Committee Meetings with the Internal Audit Division (DAI) with discussions on Monthly Routine
Meetings.
19 Desember 2019 Rapat Komite Audit dengan Divisi Audit Internal (DAI) dengan pembahasan
Rapat Rutin Bulanan dan Pembahasan Pelaksanaan PKPT tahun 2019 serta
Rencana PKPT tahun 2020.
19 December 2019 Audit Committee Meetings with the Internal Audit Division (DAI) with discussions on Monthly Routine
Meetings and Discussion on the Implementation of the 2019 PKPT and the 2020 PKPT Plan.
19 Desember 2019 Rapat Komite Audit dengan Divisi Perencanaan dan MR Merangkap Kepala
Bagian Teknologi Informasi dengan pembahasan Monitoring Teknologi Informasi
Tahun 2019.
19 December 2019 Audit Committee Meeting with the Planning and MR Division concurrently as Head of the Information
Technology Division with discussions on Information Technology Monitoring in 2019.
19 Desember 2019 Rapat Komite Audit dengan Divisi Teknis dengan pembahasan Monitoring
Penjualan dan Produksi hingga Kuartal III serta perkembangan sampai dengan
Bulan November 2019.
19 December 2019 The Audit Committee Meeting with the Technical Division discussed Sales and Production Monitoring
until the third quarter and developments up to November 2019.
Sebagai suatu entitas, PT Pertani (Persero) tidak
terlepas dari ketidakpastian dalam menghadapi
risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan
dan sasaran perusahaan sebagaimana telah
dituangkan dalam target KPI. Kegiatan usaha
perusahaan yang spesifik dihadapkan pada risiko
yang spesifik pula.
Risiko tersebut memerlukan pengelolaan dan
penanganan yang memadai dengan cara
menerapkan manajemen risiko yang di dalam
Perseroan ditangani oleh Komite Pemantauan
Risiko dan dikepalai oleh Anggota Komisaris
Bapak Reinhard Parapat.
HASIL PENILAIAN RISIKO
Keberadaan Komite Pemantauan Risiko bertujuan
untuk membantu manajemen mengembangkan
profil risiko perusahaan, yang selanjutnya dapat
digunakan sebagai dasar untuk mengembangkan
kebijakan risiko perusahaan. Pelaksanaan
penilaian risiko berhasil mengindentifikasi lima
risiko korporat, mencakup: 1) Risiko Tingginya
Piutang tak Tertagih, 2) Risiko kurangnya jumlah
SDM, 3) Risiko tidak tercapainya target penjualan,
4) Risiko sering terganggunya sistem ERP, dan 5)
Risiko kurangnya pengamanan aset. Dimaksud
risiko korporat adalah risiko yang terjadi pada
lebih dari satu unit kerja, berdampak strategis,
berpotensi menghambat pencapaian sasaran
perusahaan atau mengancam kelangsungan
usaha perseroan.
1. Risiko Tingginya Piutang tak Tertagih
Risiko Tingginya piutang tak tertagih secara
internal disebabkan oleh belum dibuatnya jadwal
penagihan piutang, kurang telitinya tenaga penjual
As an ent i ty, PT Pertani (Persero) is
inseparable f rom the uncerta inty in
the face of r isks that can hamper the
achievement of corporate goals and
object ives as set for th in the target KPI.
Speci f ic businessoperat ionsareexposedto speci f ic r isks.
These r isks require adequate management
and handl ing by implement ing r isk
management which is handled with in
the Company by the Risk Monitor ing
Committee and chai red by a member of
the Commiss ioner, Mr. Reinhard Parapat.
RISK ASSESSMENT RESULT
The Risk Monitoring Committee is intended
to help management develop a company
risk profile, which can then be used as a
basis for developing a company risk policy.
The implementation of risk assessment has
successfully identified five corporate risks,
including: 1) High Risk of Bad Debt, 2) Risk
of lack of human resources, 3) Risk of not
achieving sales targets, 4) Risk of frequent
disruption of ERP systems, and 5) Risk of
lack of asset security. What is meant by
corporate risk is the risk that occurs in more
than one work unit, has a strategic impact,
has the potential to hinder the achievement of
company targets or threaten the company’s
business continuity.
1. High Risk of Bad Debts
The high risk of internal uncollectible receivables
is due to the fact that receivables collection
schedule has not been made, the salesperson
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT
dalam melepas barang dagangan, adanya oknum
karyawan yang tidak menyetorkan uang hasil
penjualan, kuranganya tenaga SDM penagih
piutang, terpakainya uang hasil penjualan untuk
membayar pembiayaan, tidak lengkapnya
dokumen transaksi pelepasan piutang, tenaga
penjualan merangkap sebagai tenaga penagihan.
Secara eksternal risiko ini disebabkan oleh debitur
yang bangkrut berakibat tidak mampu melunasi
piutangnya, debitur yang tidak mau melakukan
pembayaran via bank, dan debitur mengalami
gangguan keuangan.
Risiko ini berdampak pada terganggunya arus
kas perusahaan. Pemilik risiko ini adalah Kepala
Bagian Keuangan, Kepala Bagian Keuangan &
Umum, Kepala Seksi Keuangan & Umum, dan
tenaga penjual/Sales Representatif.
Mitigasi terhadap risiko ini yaitu:
- Menerapkan kedisiplinan pelaksanaan
pedoman administrasi SK Direksi tentang
batas penjualan kredit melalui kegiatan
sosialisasi sampai pengawasan.
- Mengevaluasi pemberian kredit pada debitur.
- Membuat surat pernyataan kesanggupan bayar.
- Melengkapi dokumen debitur dan memeriksa
keabsahhannya serta penarikan jaminan
berharga dari debitur.
- Pembentukan tim penagih piutang yang
secara aktif melakukan monitoring penagihan
piutang.
- Melakukan penagihan piutang setiap hari
pada tingkat Kantor Wilayah, Cabang dan
Unit dengan target-target Debitur yang akan
ditagih.
- Membuat klasifikasi piutang berdasarkan Nilai
Piutang dan umur piutang, Klasifikasi piutang
dapat ditetapkan pada tahap sebelum terjadi
transaksi penjualan kredit.
- Melakukan pemisahan tugas dan tanggung
jawab terhadap pelaksana penjualan dan
penagihan, penagihan harus dilakukan oleh
Bendahara Finansial/Kasir/Bagian Keuangan.
is not careful in releasing merchandise, there
are unscrupulous employees who do not
deposit money from sales, lack of human
resources for collecting receivables, using
proceeds from sales to pay for financing,
incomplete receivable disposal transaction
document, sales staff also act as collection
staff.Externally,thisriskiscausedbybankruptdebtors which result in inability to pay off their
receivables, debtors who do not want to make
paymentsviabank,anddebtorsexperiencingfinancial disturbances.
This risk affects the disruption of the company’s
cash flow. The owner of this risk is the Head
of Finance, Head of Finance & General,
Head of Finance & Public Section, and Sales
Representative.
Mitigation against these risks are:
- Implementing discipline in implementing the
administrative guidelines for the Decree of the
Board of Directors regarding credit sales limits
through outreach to supervision.
- Evaluating the provision of credit to debtors.
- Make a statement of ability to pay.
- Completing debtor documents and checking
their validity and withdrawing valuable
collateral from the debtor.
- Establishment of a receivable collection team
that actively monitors accounts receivable
collection.
- Perform daily collection of accounts receivable
at the Regional Office, Branch and Unit levels
with Debtor targets to be billed.
- Make a classification of accounts receivable based
on the value of the accounts receivable and the
age of the accounts receivable. The classification
of accounts receivable can be determined at the
stage before the credit sale transaction occurs.
- Separation of duties and responsibilities for
executorsofsalesandcollection,billingmustbe made by the Financial Treasurer / Cashier /
the Finance Department.
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT
- Bendahara Finansial memverifikasi kelayakan
dokumen pendukung atas pemberian kredit
kepada debitur.
- Melakukan konfirmasi piutang secara berkala 2
minggu sekali.
- Menyusun jadwal penagihan.
2. Risiko Tidak Tercapainya Target Penjualan
Risiko ini adalah kemungkinan tidak tercapainya
target penjualan yang telah ditetapkan dalam
RKAP. Penyebab internalnya adalah program
kegiatan promosi belum dilakukan secara
komprehensif, kemampuan SDM yang terbatas
dalam teknik pemasaran, kurangnya jumlah SDM
yang dimiliki terutama untuk tenaga pemasar,
belum dilakukannya monitoring & evaluasi
terhadap kegiatan promosi, kurangnya sarana
yang menunjang jasa pergudangan, kurangnya
pengalaman di bidang usaha jasa dryer,
kurangnya persediaan benih dengan varietas yang
diinginkan, tingginya harga jual produk Perseroan
terutama komoditi perberasan, belum dimilikinya
penggilingan padi di daerah sentra padi, dan jalur
distribusi yang sulit ditempuh.
Penyebab eksternal adalah pesaing memberi
insentif yang lebih besar kepada kios penyalur,
konsumen belum mengenal merk/produk yang
dikeluarkan oleh perusahaan, beragamnya
permintaan varietas benih dikeluarkan oleh
perusahaan, beragamnya permintaan varietas
benih oleh pelanggan, adanya pergeseran minat
pasar ke arah benih dengan kualitas yang lebih
tinggi, semakin ketatnya kompetisi harga dan
mutu dengan pesaing, sedikitnya permintaan
alokasi subsidi benih oleh Dinas, mundurnya
jadwal tanam, kurangnya pemahaman petani
terhadap manfaat Sistem Resi Gudang, dan
petani masih mengandalkan panas matahari
untuk proses pengeringan.
Dampak dari risiko ini adalah menurunnya
pendapatan perusahaan. Pemilik risiko ini adalah
- Financial Treasurer verifies the feasibility of
supporting documents for providing credit to
debtors.
- Confirm receivables regularly every 2
weeks.
- Develop a billing schedule.
2. Risk of Non-Target Sales Target
The r isk is the possibi l i ty of not achieving
the sales target set in the RKAP. Internal
cause is promotion program has not
done comprehensively, l imited human
resources abi l i ty in market ing technique,
lack of human resources owned pr imari ly
for marketers, not yet monitor ing &
evaluat ion of promotion act iv i t ies, lack
of faci l i t ies that support warehousing
service, lack of experience in the f ie ld ofbusiness dryer service, lack of supply of
seeds with desired var iet ies, high sel l ing
pr ices of PT Pertani (Persero) products,
especial ly r ice commodit ies, r ice paddy
in r ice paddies, and di ff icult to reach
distr ibut ion channels.
External causes are competitors givinggreater incentives to distributing kiosks,
consumers are not familiar with brands /
products issued by the company, varied
demand for seed varieties issued by
the company, varied demand for seed
varieties by customers, a shift of market
interest toward more quality seeds high
competition, competitive price and quality
with competitors, lack of demand for seed
subsidy allocation by Dinas, withdrawal of
planting schedule, lack of understanding
of farmers on the benefits of Warehouse
Receipt System, and farmers still rely on
solar heat for drying process.
The impact of this risk is the decline in corporate
earnings. The owner of this risk is Head of
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT
Kepala Divisi Pemasaran, Kepala Wilayah, Kepala
Bagian Pemasaran, Kapala Seksi Keuangan &
Umum, Kepala Cabang dan Kepala Unit.
Mitigasi terhadap risiko ini yaitu:
- Mengikutsertakan karyawan bagian operasional
dalam pelatihan yang meningkatkan
kemampuan marketing.
- Melakukan lebih banyak promosi.
- Membuat lebih banyak demplot.
- Membuat jadwal monitoring ke demplot.
- Monitoring harga jual kompetitor.
- Koordinasi dengan pelanggan dalam hal jadwal
pemupukan.
- Memperbanyak jaringan pelanggan.
- Melakukan pemilihan mitra jasa angkutan yang
terpercaya.
- Komunikasi intensif dengan Dinas terkait.
- Membuat jadwal penebusan pupuk.
- Membuat usulan ke Kantor Pusat untuk
mendapatkan izin secara tertulis mengenai izin
prinsip atas proyek APBD.
- Sosialisasi manfaat fungsi dryer ke petani dan
pabrik.
- Memperbanyak kegiatan promosi kepada
petani dan pabrik.
- Mengajukan investasi mesin penggilingan Padi
untuk memaksimakan fungsi gudang.
- Melakukan kerjasama dengan Perum BULOG.
- Melakukan survei pasar seminggu sekali.
- Mengusulkan perbaikan kualitas ke Kantor
Wilayah melalui alternatif sumber pengadaan
(UPA) yang lain.
- Memprioritaskan GKG dengan stok lama dalam
proses giling.
- Menambah jumlah mitra dengan kelompok
tani.
- Optimalisasi pemenuhan target pasar dengan
mitra (BULOG).
- Mengusulkan ke Kantor Pusat untuk
membangun pabrik penggilingan padi.
- Melakukan sosialisasi ke pedagang/pengecer
gula.
Marketing Division, Head of Region, Head of
Marketing, Kapala Finance & Public Section,
Head of Branch and Head Unit.
Mitigation against these risks are:
- Incorporating operational employees in training
that enhances marketing skills.
- More promotions.
- Create more demonstration plots.
- Make a monitoring schedule to the
demonstration plot.
- Monitoring the selling price of competitors.
- Coordinate with customers in terms of
fertilization schedule.
- Increase customer network.
- Conducting a selection of reliable transportation
service partners.
- Intensive communication with related offices.
- Make a schedule of redemption of fertilizer.
- Make a proposal to the Head Office to obtain
written permission on the principle permit for
the APBD project.
- Socializing the benefits of dryer function to
farmers and factories.
- Increase promotional activities to farmers and
factories.
- Applying for ricemill machinery tomaximizewarehouse function.
- Cooperate with Perum BULOG.
- Conduct a market survey once a week.
- Propose quality improvement to Regional
Office through other alternative source of
procurement (UPA).
- Prioritize GKG with old stock in milling
process.
- Increase the number of partners with farmer
groups.
- Optimizing the fulfillment of target market with
partners (BULOG).
- Propose to Head Office to build a rice mill
factory.
- Conducting socialization to sugar traders /
retailers.
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT
3. Risiko Persediaan Lambat Salur
Risiko ini secara internal disebabkan oleh benih
padi menjadi mati label sehingga harus dilakukan
Uji ulang yang menimbulkan penambahan biaya
dan menaikan harga pokok, dan barang tidak laku
terjual dikarenakan menurunya kualitas benih/
kualitas beras dan barang menjadi rusak.
Mitigasi terhadap risiko ini yaitu:
- Melaporkan tanggal Mati Label atas Stok
Persediaan Benih Padi/Benih per varietas yang
berada pada Cabang/UP/UPB.
- Melakukan evaluasi harga jual atas Stok
Persediaan Benih Padi/Benih yang akan mati
label minimal 1 bulan sebelum mati label.
Misalnya, menurunkan harga jual dengan target
penjualan dalam jumlah tertentu secara tunai.
- Melaporkan tanggal produksi Beras yang
berada pada Cabang/UP/UPP.
- Melakukan evaluasi harga jual atas Stok
Persediaan Beras yang belum terjual yang telah
berumur Produksi 2-3 bulan.
4. Risiko Kurangnya Pengamanan Asset
Risiko kurangnya pengamanan atas asset
adalah kemungkinan terjadinya pengamanan
terhadap asset tanah dan bangunan yang belum
maksimal, yang secara internal disebabkan oleh
tidak ter-update-nya dokumen legal terkait asset,
tidak adanya penjaga, pagar, & papan nama,
belum adanya penyimpanan dokumen yang
rapih, dan ketidakjelasan bukti legal kepemilikan
lahan. Secara eksternal disebabkan oleh upaya
penguasaan asset oleh orang yang tidak berhak.
Risiko ini berdampak pada pemanfaatan aset yang
merugikan perusahaan. Pemilik risiko ini adalah
Kepala Bagian Aset, Kepala Wilayah dan Cabang.
Mitigasi terhadap risiko ini yaitu:
- Melakukan pengurusan legalitas asset.
- Mengusulkan anggaran biaya pembuatan
papan nama, pagar pembatas, dan patok.
3. Risk of Late Stock Supply
This risk is internally caused by the rice seed being
labeled dead so that a retest must be carried out
which causes additional costs and increases the
cost of goods, and unsold goods are sold due
to a decrease in the quality of the seeds / rice
quality and the goods become damaged.
Mitigation against these risks are:
- Reporting the dead date of the label on the
stock of rice seeds / seeds per variety at the
branch / UP / UPB.
- Evaluating the selling price of the stock of
rice seeds / seeds that will die of labeling
at least 1 month before labeling death. For
example, reducing the selling price with asales target of a certain amount in cash.
- Report the date of production of rice that is
at the Branch / UP / UPP.
- Evaluating the selling price of the Unold Rice
Stock Inventory that has been in production
for 2-3 months.
4. Lack of Asset Security Risk
The risk of lack of asset security is the
possibi l i ty of securing less than maximalland and building assets, internal ly caused
by non-updating of legal documents related
to assets, lack of guards, fences, and
signagem, the absence of neat document
storage and unclear legal proof of land
ownership. While external ly caused bythe effort of asset control by unauthorized
people.
This risk affects the utilization of assets that harm
the company. The owner of this risk is Head of Asset
Section, Head of Region and Head of Branch.
Mitigation against these risks are:
- To manage asset legality.
- Proposed budget for the cost of making the
nameplate, fencing and pegging.
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT
- Mendokumentasi kepemilikan aset dengan
tertib.
- Membuat himbauan secara tegas untuk tidak
mengganggu/menggunakan aset tanpa izin.
- Menempatkan penjaga untuk pengawasan.
- Pemanfaatan aset menjadi lebih produktif.
5. Risiko Jumlah Kurangnya SDM
Risiko ini adalah kemungkinan terjadinya
kekurangan jumlah SDM dibandingkan dengan
struktur organisasinya. Risiko ini secara internal
disebabkan terlambatnya program rekruitmen,
banyaknya SDM yang memasuki masa MPP, dan
terbitnya kebijakan Direksi bahwa penambahan
karyawan hanya boleh dilakukan di Kantor Pusat.
Secara eksternal disebabkan pengunduran diri
karyawan karena gaji yang ditawarkan tidak
sebanding dengan kenaikan UMR.
Risiko ini berdampak pada terganggunya kegiatan
usaha perusahaan. Pemilik risiko ini adalah adalah
Kepala Divisi SDM, Kepala Wilayah, Kepala
Cabang, Kepala Bagian Keuangan & Umum, dan
Kepala Unit.
Mitigasi terhadap risiko ini yaitu:
- Mengusulkan tambahan tenaga kerja.
- Mengadakan rekrutmen karyawan dan
asesmen tenaga harian.
- Memberikan peningkatan status bagi karyawan
yang telah lulus asesmen.
- Optimalisasi SDM yang ada.
REKOMENDASI RISK ASSESSMENT
Memperhatikan pemetaan profil risiko di atas,
diajukan rekomendasi untuk melakukan:
1. Langkah-langkah pengelolaan risiko sesuai
dengan respon yang telah dipilih pada masing-
masing risiko.
2. Pemantauan secara aktif dan terus menerus
atas faktor internal maupun eksternal yang
dapat mempengaruhi perubahan level risiko.
- Documenting asset ownership in an orderly
fashion.
- Make strict appeals not to disrupt / use assets
without permission.
- Placing the guard for the sake of supervision.
- Utilization of assets becomes more productive.
5. Risk of Lack of Human Resources
The risk is the likelihood of a lack of human
resources compared to its organizational
structure. This risk is internally due to the
delayed recruitment program, the number of
human resources who will enter the MPP period,
and the policy of the Board of Directors that the
addition of employees should only be done at
theHeadOffice.Externallyduetotheresignationof employees because the salary offered is not
comparable with the increase in UMR.
This risk affects the disruption of the company’s
business activities. The owner of this risk is the
Head of HR Division, Head of Region, Head of
Branch, Head of Finance & General Affairs, and
Head Unit.
Mitigation against these risks are:
- Propose additional labor.
- Holding employee recruitment and daily
staffing assessment.
- Provides increased status for employees who
have passed the assessment.
- Optimizingexistinghumanresources.
RISK ASSESSMENT RECOMMENDATION
By considering the mapping of the above risk
profile, it is recommended to management to do:
1. Risk management measures in accordance
with the responses that have been selected
for each risk.
2. Actively and continuously monitoring the
internalandexternal factors thatcouldaffectthe changes of risk level.
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT
3. Pemantauan secara proaktif dan terus menerus
atas perubahan faktor-faktor lingkungan baik
lingkungan internal maupun eksternal yang
menimbulkan dampak terhadap pencapaian
tujuan perusahaan.
4. Penetapan alternatif respon risiko lain apabila
respon risiko yang telah dipilih sudah tidak
sesuai lagi dengan lingkungan internal/
eksternal/biaya dan manfaat.
5. Pembuatan kebijakan dan pedoman
manajemen risiko sebagai panduan penerapan
manajemen risiko secara korporat.
6. Pengarahan, sosialisasi dan pemahaman
mengenai konsep manajemen risiko
dan pentingnya pengelolaan risiko untuk
meningkatkan kinerja perusahaan serta
meningkatkan kemampuan pengelolaan risiko
kepada seluruh pegawai.
3. Proactively and continuously monitoring
the changes of environmental factors both
internalandexternalenvironmentsthathavean impact on the achievement of corporate
goals.
4. Determination of other risk response
alternatives if the chosen risk response is
no longer appropriate to the environment
internal/external/costsandbenefits.5. Produce risk management policy and
guidelines as a guide for implementing risk
management at corporate level.
6. Direction, socialization and understanding
of the concepts of risk management
and the importance of risk management
to improve corporate performance and
improve risk management capabilities to
all employees.
LAPORAN PENGELOLAAN RISIKORISK MANAGEMENT REPORT
RAPAT KOMITE PEMANTAUAN RISIKO TAHUN 2019RISK MONITORING COMMITTEE MEETING OF 2019
27 Februari 2019 Rapat Komite Pemantauan Risiko dengan agenda pembahasan profil risiko
tahun 2018.
27 February 2019 Risk Monitoring Committee Meeting with an agenda to discuss the risk profile for 2018.
30 April 2019 Rapat Komite Pemantauan Risiko dengan agenda pembahasan Laporan
Manajemen Risiko Kuartal I Tahun 2019.
30 April 2019 Risk Monitoring Committee Meeting with an agenda to discuss the Risk Management Report for the First
Quarter of 2019.
30 Juli 2019 Rapat Komite Pemantauan Risiko dengan agenda pembahasan Laporan
Manajemen Risiko Kuartal II Tahun 2019.
30 July 2019 Risk Monitoring Committee Meeting with an agenda to discuss the Risk Management Report for the
Second Quarter of 2019.
30 Oktober 2019 Rapat Komite Pemantauan Risiko dengan agenda pembahasan Laporan
Manajemen Risiko Kuartal II Tahun 2019.
30 October 2019 Risk Monitoring Committee Meeting with an agenda to discuss the Risk Management Report for the
Third Quarter of 2019.
PT Pertani (Perseroan) telah membentuk
organisasi Satuan Pengawasan Internal (SPI)
yang terdiri dari tiga komponen utama, yakni: (1)
Sekretaris SPI, (2) Pengawas, dan (3) Pengawas
Daerah. Keberadaan SPI adalah untuk membantu
pelaksanaan tugas Direksi dalam mengevaluasi,
serta mengawasi efektivitas manajemen
resiko, pengendalian internal dan proses good
governance. Secara operasional, SPI mempunyai
fungsi staf, yang secara teknis bertanggung-
jawab langsung kepada Direktur Utama, untuk
memantau aktifitas unit kerja sesuai dengan
kebijakkan, sistem dan prosedur yang baku.
TUGAS DAN FUNGSI SPI
Tugas pokok SPI adalah sebagai berikut:
1. Membantu Direktur Utama dalam
melaksanakan pemeriksaan Operasional dan
keuangan Perusahaan, menilai pengendalian,
pengelolaan dan pelaksanaannya pada
Perusahaan serta memberikan saran-saran
perbaikannya.
2. Memonitor tindak lanjut atas hasil pemeriksaan
yang telah dilaporkan.
3. Mengevaluasi atas ketaatan pada kebijakkan,
rencana kerja, prosedur yang ditetapkan
Direksi maupun peraturan perundang-
undangan yang berlaku yang berdampak
terhadap aktivitas operasional Perusahaan.
4. Melakukan identifikasi, klasifikasi, verifikasi
dan mengukur informasi keuangan maupun
non keuangan yang diproses secara manual
maupun terkomputerisasi telah diinfomasikan
secara akurat dan tepat waktu yang dapat
dipercaya kebenarannya.
5. Melakukan penilaian atas pelaksanaan Sistem
Informasi Manajeman (SIM).
PT Pertani (Persero) was formed as the
Internal Control Unit (ICU) which consists of
three main components, namely: (1) Secretary
of IAU, (2) auditor, and (3) regional auditor.
The presence of ICU is to assist the Board in
evaluating the performance and overseeing
the effectiveness of risk management, internal
control and processes of good governance.
Operationally, ICU has a staff function, which
is technically responsible directly to the
Director, to monitor the activities of work
units in accordance with the policy, systems
and standard procedures.
ROLES AND FUNCTIONS OF ICU
ICU is a fundamental duty as follows:
1. Assisting Director in carrying out
operational and financial examinations,assessing control, management and
implementation of the Company as
well as providing suggestions for
improvement.
2. Monitor follow-upexamination resultshavebeen reported.
3. Evaluate compliance with the policy, work
plan, and procedures which are established
by the Board of Directors and pervailing
regulations and legislation impacting on the
operational activities of the Company.
4. Carry out the identification, classification,
verification and measuring financial
and non financial information that are
processed manually or computerized been
diinfomasikan accurately and on time that
can be credible.
5. To assess the implementation of
management information systems (MIS).
LAPORAN PENGAWASAN INTERNALINTERNAL CONTROL REPORT
6. Melakukan review terhadap penerapan
governance yang dilakukan oleh manajemen
guna memastikan program dan implementasi
yang dilakukan oleh manajemen telah sesuai
dengan nilai-nilai Perusahaan dan prinsip-
prinsip Good Corporate Goverrnance (GCG).
7. Memberikan jasa konsultasi internal kepada
manajemen Perusahaan.
8. Melakukan audit terhadap semua kegiatan
unit kerja, fungsi dalam organisasi PT Pertani
(Persero), baik yang tertuang dalam rencana
maupun Program Kerja Pemerintah Tahunan
(PKPT) maupun yang menjadi perhatian
Direksi dan Komite Audit.
9. Melakukan Audit atas kegiatan seluruh
Satuan Organisasi, kantor - kantor Regional
Pemasaran dan Unit Bisnis Strategis yang
terkait dengan PT Pertani (Persero) dengan
persetujuan Direktur Utama. Pemeriksaan
kepada Vendor terbatas pada konfirmasi dan
klarifikasi baik secara administratif maupun
fisik lapangan.
10. Membantu investigasi terhadap aspek yang
dapat menimbulkan kerugian Perusahaan,
seperti penipuan, pemalsuan, penggelapan,
pencurian, pembongkaran, perampokan, dll.
11. Mengajukan saran dan pendapat kepada
Direksi dalam proses penetapan Kebijakkan
strategis Perusahaan dalam bidang
pengendalian dan pengawasan.
12. Menjalin hubungan yang baik dengan Dewan
Komisaris dan Komite audit.
Sementara itu, fungsi dari SPI adalah sebagai
berikut:
1. Melakukan pengawasan dan mengamankan
harta kekayaaan Perusahaan yang dikelola
oleh manajemen dengan baik dan wajar
sesuai norma-norma hukum yang berlaku.
2. Mendorong ditaatinya kebijakkan-kebijakkan
Direksi yang telah ditetapkan.
3. Menyusun Program Kerja Pengawasan
6. Conduct a review of the implementation
of governance by management to ensure
implementation of the program and
conducted by management in accordance
with company values and principles of Good
Corporate Goverrnance (GCG).
7. Provide internal consulting services to the
Company’s management.
8. Conduct audits of all activities of the work
unit, the organization functions in the
Agricultural PT (Persero), both contained in
the plan and the Government of the Annual
Work Program (PKPT) and that concerns the
Board of Directors and Audit Committee.
9. Conduct audit of all activities of the
Organization Unit, Office - Regional Office
of Marketing and Strategic Business Unit
associated with PT Pertani (Persero) with
the approval of Director. Examinationlimited to the Vendor confirmation and
clarification of both administrative and
physical field.
10. Assist an investigation into the aspects
that can cause harm to the Company, such
as fraud, forgery, embezzlement, theft,
dismantling, robbery and others.
11. Put forward suggestions and opinions to the
Board of Directors in setting the strategic
policy of the Company in the area of control
and supervision.
12. Establish a good relationship with the Board
of Commissioners and the audit committee.
Meanwhile, the function of ICU are as
follows:
1. Supervise and secure the property wealth
management company run by a good and
reasonable in accordance with the norms of
law.
2. Encourage compliance with the policy-
established policy of the Board of Directors.
3. Prepare Annual Work Program Monitoring
LAPORAN PENGAWASAN INTERNALINTERNAL CONTROL REPORT
Tahunan (PKPT) guna pelaksanaan tugas-
tugas pengawasan.
4. Melakukan penelaahan atas operasi
Perusahaan guna memastikan tingkat
konsisten dengan sasaran yang ingin dicapai
dan rencana yang disusun.
5. Mengalokasikan sumber daya manusia,
menyusun jadwal, memilih obyek
pemeriksaan, menentukan lingkup kerja dan
menerapkan teknik-teknik yang dibutuhkan
untuk mencapai tujuan audit.
6. Melakukan investigasi dan audit khusus
terhadap kasus yang terindikasi adanya
kecurangan (fraud).
7. Melakukan penelaahan atas cara pengadaan,
penggunaan dan pengamanan asset dan
melakukan verifikasi terhadap eksistensi aset
agar dimanfaatkan sesuai ketentuan.
8. Merumuskan konsep kebijaksanaan teknis
dan saran pendapat serta rekomendasi
kepada Direksi dalam proses penetapan
kebijakkan strategis Perusahaan dalam
bidang pengendalian dan pengawasan.
9. Mengembangkan rencana audit tahunan ke
dalam Program Kerja Pengawasan Tahunan
(PKPT) yang fleksibel dengan metodelogi
RISK-BASED, termasuk setiap masalah
resiko atau pengendalian yang diidentifikasi
oleh manajemen, dan mengajukan rencana
tersebut juga pembaharuannya secara berkala
kepada Direktur Utama dengan tembusan
kepada Komite Audit untuk ditelaah dan
disetujui oleh Direktur Utama.
10. Menerapkan Program Kerja Pengawasan
Tahunan (PKPT) yang telah disetujui,
termasuk segala tugas-tugas yang diminta
oleh Manajemen dan Komite Audit.
11. Secara berkesinambungan mengembangkan
staf Audit yang profesional dengan tingkat
pengetahuan, keahlian dan pengalaman yang
cukup.
12. Melakukan audit intern terhadap semua
(PKPT) for the implementation of supervisory
duties.
4. Conducted a review of company operations
in order to ensure a level consistent with
the objectives to be achieved and the plans
drawn up.
5. Allocating human resources, scheduling,
selecting an object inspection, determine
the scope of work and apply the
techniques required to achieve the audit
objectives.
6. Conduct an investigation and special audit
ofthecasewhichindicatedtheexistenceoffraud (fraud).
7. Conducted a review of how the procurement,
use and security of assets and verification
oftheexistenceoftheassetstobeutilizedaccording to the provisions.
8. Formulate the concept of technical policy
and advice opinions and recommendations
to the Board of Directors in setting the
strategic policy of the Company in the area
of control and supervision.
9. Develop an annual audit plan contained
in the flexible Annual Work ProgramOversight (PKPT) with RISK-BASED
methodology, including any risks or
control issues identified by management,
and submit the plan also updates
periodically to the President Director
with a copy to the Audit Committee to be
reviewed and approved by the President
Director.
10. Implement the Annual Work Program
Monitoring (PKPT) which has been
approved, including all the tasks requested
by management and the Audit Committee.
11. Continually improve the professional
audit staff with the appropriate level
in terms of knowledge, skills and
experience.
12. Conduct internal audit of all activities of the
LAPORAN PENGAWASAN INTERNALINTERNAL CONTROL REPORT
kegiatan unit kerja, fungsi dalam organisasi
PT Pertani (Persero) sesuai dengan Program
Kerja Pengawasan Tahunan (PKPT).
13. Membuat Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
berikut saran perbaikan dan Tindak Lanjut.
14. Membuat Laporan Triwulan kepada Direktur
Utama dengan tembusan kepada Komisaris
dan Komite Audit mengenai rangkuman
kegiatan audit.
15. Memantau pelaksanaan Tindak Lanjut hasil
pemeriksaan dan penyelesaian pemasalahan
penyimpangan yang merugikan Perusahaan.
16. Berperan aktif dalam pengawasan mekanisme
pelaksanaan kode etik usaha serta pencegahan
kecurangan (fraud), dan membantu penyidikan
terhadap kegiatan fraudurlent didalam
organisasi dan menginformasikan hasilnya
kepada Direktur Utama.
17. Memberikan rekomendasi terhadap
ganti rugi yang timbul karena kelalaian
dan penyalahgunaan wewenang, serta
memberikan saran, pertimbangan untuk
langkah-langkah tindakan sanksi hukuman
jabatan/administrasi atau pengaduan
perkaranya kepada pihak yang berwajib.
18. Melakukan koordinasi dengan Satuan-satuan
Organisasi lainnya dan membina hubungan
dengan Instansi/Lembaga terkait.
KEGIATAN SPI
Dalam tahun 2019, SPI telah melakukan
pengawasan terhadap Wilayah Pemasaran,
Strategic Business Unit dan Divisi Pembenihan
yang meliputi unit kerja di bawahnya. Bentuk
kegiatan pengawasan adalah sebagai berikut.
1. Pengawasan Rutin
Pengawasan rutin merupakan pengawasan
operasional dengan sasaran yang ditetapkan
adalah pemeriksaan operasional terhadap Wilayah
Pemasaran Strategic Business Unit dan Divisi
Pembenihan yang meliputi unit kerja di bawahnya.
work unit, the organization functions in the
PT Pertani (Persero) in accordance with the
Annual Work Program Monitoring (PKPT).
13. Creating a Report of Inspection (LHP) following
suggestions for improvement and follow up.
14. Creating a Quarterly Report to the Director
with a copy to the Commissioner and the
Audit Committee regarding the summary of
audit activity.
15. Monitor the implementation of the Follow-up
resultsoftheexaminationandsettlementofthe Company Things are adverse deviation.
16. Play an active role in monitoring the
implementation mechanism of business
codes of conduct and the prevention of
fraud (fraud), and assist the investigation on
fraudurlent activities within the organization
and inform the results to the Director.
17. Provide recommendations for
compensation arising out of negligence
and abuse, as well as provide
recommendations and considerations
for measures punitive action office /
administrative litigation or complaints to
the authorities.
18. Coordinate with other units and organizations
build relationships with agencies / institutions
concerned.
ACTIVITIES OF IAU
In 2019, IAU has to supervise the areas of
Marketing, Strategic Business Unit and
Breeding Division that includes the unit
underneath. Forms of surveillance activities
carried out are as follows.
1. Routine Audit
Routine surveillance is surveillance operations
with the target set is the examination of theRegional Operational Marketing and Strategic
Business Unit Hatchery Division that includes
the unit underneath.
LAPORAN PENGAWASAN INTERNALINTERNAL CONTROL REPORT
2. Pengawasan Insidental
Pengawasan insidental merupakan pengawasan
khusus yang dilaksanakan terkait dengan
inventarisasi aset perusahaan, khususnya pada
saat serah terima jabatan Kepala Wilayah atau
Divisi.
2. Incidental supervision
Incidental supervision is carried out under
special supervision related to the inventory
of assets of the company, especially during
position handover of Marketing Area or Division
Position Head.
LAPORAN PENGAWASAN INTERNALINTERNAL CONTROL REPORT
RAPAT PENGAWASAN INTERNAL TAHUN 2019INTERNAL CONTROL MEETING OF 2019
27 Februari 2019 Rapat Divisi Audit Internal (DAI) dengan Komite Audit, pembahasan Monitoring
Bulanan hasil kerja DAI dan tindak lanjut, Pengendalian Internal Perusahaan, dan
Peningkatan Kapasitas & Kompetensi DAI.
27 February 2019 Internal Audit Division (DAI) Meeting with the Audit Committee, discussions on the Monthly Monitoring of
IAD ’s work and follow-ups, Internal Company Control, and IAD Capacity & Competency Building..
27 Maret 2019 Rapat Divisi Audit Internal (DAI) dengan Komite Audit, pembahasan Monitoring
Bulanan hasil kerja DAI dan tindak lanjut, Pengendalian Internal Perusahaan, dan
Peningkatan Kapasitas & Kompetensi DAI.
27 March 2019 Internal Audit Division (DAI) Meeting with the Audit Committee, discussions on the Monthly Monitoring of
IAD ’s work and follow-ups, Internal Company Control, and IAD Capacity & Competency Building..
25 Juni 2019 Rapat Divisi Audit Internal (DAI) dengan Komite Audit, pembahasan Rapat Rutin
Bulanan dan Pengenalan Anggota Komite Audit yang baru.
25 June 2019 Internal Audit Division (DAI) Meeting with the Audit Committee, discussions on Monthly Routine
Meetings and the introduction of new Audit Committee Members.
30 Oktober 2019 Rapat Divisi Audit Internal (DAI) dengan Komite Audit, pembahasan Rapat Rutin
Bulanan.
30 October 2019 Internal Audit Division (DAI) Meeting with the Audit Committee, discussions on Monthly Routine
Meetings.
26 November 2019 Rapat Divisi Audit Internal (DAI) dengan Komite Audit, pembahasan Rapat Rutin
Bulanan.
26 November 2019 Internal Audit Division (DAI) Meeting with the Audit Committee, discussions on Monthly Routine
Meetings.
19 Desember 2019 Rapat Divisi Audit Internal (DAI) dengan Komite Audit, pembahasan Rapat Rutin
Bulanan dan Pembahasan Pelaksanaan PKPT tahun 2019 serta Rencana PKPT
tahun 2020.
19 December 2019 Internal Audit Division (DAI) Meeting with the Audit Committee, discussions on Monthly Routine
Meetings and Discussion on the Implementation of the 2019 PKPT and the 2020 PKPT Plan.
Sekretaris Perusahaan adalah organ pendukung
bagi Dreksi dalam menjalankan fungsi pengurusan
perseroan. Sekretaris Perusahaan adalah orang
perseorangan atau penanggung jawab dari
unit kerja yang menjalankan fungsi sekretaris
perusahaan. Sekretaris Perusahaan berfungsi
sebagai penghubung (liaison officer) antara
perusahaan dengan otoritas dan pihak-pihak lain
di luar perusahaan termasuk bertugas membantu
Direksi dalam penerapan GCG seperti keterbukaan
informasi perusahaan kepada seluruh pemangku
kepentingan.
Keberadaan Sekretaris Perusahaan merupakan
satu elemen dalam struktur dan proses Good
Corporate Governance (GCG), yang secara tegas
berperan untuk memastikan hubungan Perseroan
dengan pemangku kepentingan berjalan dengan
baik untuk kepentingan perusahaan. Dalam
menjaga proses tersebut dibutuhkan suatu unit
yang berfungsi sebagai fasilitator pengambilan
keputusan secara proper dan saluran komunikasi
yang terpercaya di dalam perusahaan.
Sekretaris Perusahaan berfungsi strategis
dalam memastikan kepatuhan dan administrasi
pengambilan keputusan perusahaan, dan
melakukan fungsi komunikasi dalam rangka
membangun goodwill keluar perusahaan. Fungsi
Sekretaris Perusahaan merupakan kepanjangan
fungsi Direksi dalam menjalankan fungsi
komunikasi.
Masuk dalam fungsi komunikasi tersebut, adalah
untuk memastikan kelancaran komunikasi antara
perusahaan dengan pemangku kepentingan, serta
menjamin tersedianya informasi yang boleh diakses
oleh stakeholders sesuai dengan kebutuhan yang
wajar dari stakeholders. Sekretaris Perusahaan
bertanggung jawab kepada Direksi dan laporan
pelaksanaan tugasnya juga disampaikan kepada
Dewan Komisaris.
The Corporate Secretary is a supporting
organ for Dreksi in carrying out the company’s
management function. Corporate Secretary is
an individual or person in charge of a work
unit who carries out the functions of corporate
secretary. The Corporate Secretary functions
as a liaison officer between the company
and the authorities and other parties outside
the company, including assisting the Board
of Directors in implementing GCG, such
as disclosing company information to all
stakeholders.
TheexistenceoftheCorporateSecretaryisanelement in the structure and process of Good
CorporateGovernance(GCG),whichexplicitlyplays a role in ensuring that the Company’s
relationship with stakeholders runs well for
the benefit of the company. To maintain this
process, a unit that functions as a facilitator
for proper decision making and a trusted
channel of communication is required within
the company.
The Corporate Secretary has a strategic function
in ensuring compliance and administration
of corporate decision-making, and performs
communication functions in order to build
goodwill outside the company. The function of
the Corporate Secretary is an extension of thefunction of the Board of Directors in carrying out
the communication function.
Included in the communications function is
to ensure smooth communication between
companies and stakeholders, and ensure the
availability of information that may be accessible
to stakeholders in accordance with the reasonable
needs of stakeholders. The Corporate Secretary is
responsible to the Board of Directors and the report
of its operation are also presented to the Board of
Commissioners.
LAPORAN SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY REPORT
Code of Corporate Governance yang ditetapkan
oleh PT Pertani (Persero) menyatakan secara
tegas peran dan fungsi dari Sekretaris Perusahaan.
Berdasarkan Code of Corporate Governance itu
dinyatakan bahwa Sekretaris Perusahaan adalah
unit/fungsi organisasi yang bertugas sebagai
pejabat penghubung dan pejabat kepatuhan.
Sekretaris Perusahaan merupakan penghubung
dalam memberikan informasi perusahaan kepada
stakeholders serta memastikan kepatuhan
Perusahaan terhadap ketentuan-ketentuan dan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sekretaris Perusahaan membantu Direksi dalam
melaksanakan tugas koordinasi dan membina
serta menyelenggarakan pelayanan hukum,
pengurusan perijinan yang diperlukan berkaitan
dengan kegiatan Perusahaan dan hubungan
masyarakat, tata usaha surat-menyurat dan
kearsipan Perusahaan yang bersifat khusus,
pelayanan administratip dan memfasilitasi Direksi
dan Dewan Komisaris dengan Pihak eksternal
serta menyampaikan informasi yang relevan,
akurat dan tepat waktu kepada stakeholder.
Tugas dan tanggung jawab Sekretaris Perusahaan
mencakup:
1) Mengelola daftar pemegang saham dan daftar
khusus.
2) Mengelola rapat-rapat Direksi dan
Rapat Gabungan Direksi dengan Dewan
Komisaris antara lain menyiapkan agenda
rapat, menyusun risalah rapat dan
mendokumentasikan hasil rapat.
3) Mengkoordinasikan penyiapan bahan-bahan
yang diperlukan berkaitan dengan hal-hal
yang perlu mendapatkan keputusan Direksi
dan informasi kepada stakeholder.
4) Memberikan informasi yang relevan, akurat
dan tepat waktu kepada stakeholder sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
5) Memberi masukan kepada Direksi sesuai
dengan fungsi dan bidang tugasnya.
Code of Corporate Governance established
by the PT Pertani (Persero) firmly states the
role and functions of the Corporate Secretary.
Under the Code of Corporate Governance
was stated that the Corporate Secretary is
the organization unit/function serving as a
liaison officer and the compliance officer. The
Corporate Secretary is the liaison officer in
providing the Company’s information to the
stakeholders and ensuring the Company’s
compliance with the prevailing provisions and
regulations.
Corporate Secretary assists the Board of
Directors in carrying out duties of coordination,
foster and conduct the legal services,
maintenance of the necessary permits relating
to the Company’s activities and public relations,
administrative correspondence and the Company
‘s special archival, administrative services and
facilitate the Board of Directors and the Board of
Commissionerswithexternalpartiesandconveythe relevant, accurate and timely information to
stakeholders.
Duties and responsibilities of the Corporate
Secretary include:
1) Manage the list of shareholders and special
list.
2) Managing the meeting of Board of Directors
or Joint meetings of Board of Directors
and Commissioners by preparing meeting
agendas, preparing minutes of meetings
and document the results of the meeting.
3) Coordinate the preparation of the necessary
materials relating to matters that need to
get the Board’s decision and information to
stakeholders.
4) Provide the relevant, accurate and timely
information to stakeholders in accordance
with prevailing laws and regulations.
5) Provide input to the Board of Directors in
line with the functions and scope of duty.
LAPORAN SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY REPORT
6) Bertanggungjawab atas penyelenggaraan
RUPS.
7) Mengkoordinasikan kepatuhan dalam
menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dan kepatuhan terhadap
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
8) Melaporkan pelaksanaan tugas dan
tanggungjawab pada Direksi secara berkala.
6) Responsible for the implementation of the
GSM.
7) Coordinate the compliance in applying the
principles of Good Corporate Governance
and compliance with the prevailing laws and
regulations.
8) Reporting the performance to the Board of
Directors on a regular basis.
LAPORAN SEKRETARIS PERUSAHAAN CORPORATE SECRETARY REPORT
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
Sumberdaya manusia (SDM) merupakan salah
satu faktor penentu keberhasilan perusahaan
dalam mencapai tujuan. Peranan SDM telah
berkembang seiring kemajuan zaman, SDM di
suatu perusahaan tidak lagi diposisikan sebagai
faktor produksi melainkan aset perusahaan yang
harus terus dikelola dan dikembangkan.
Pengelolaan SDM dalam suatu perusahaan
ditujukan untuk menciptakan sinergi antara
perusahaan dan pegawai, sehingga terjadi
suatu hubungan timbal balik yang bersifat
saling menguntungkan. Di satu sisi perusahaan
membutuhkan tenaga dan segala kompetensi
karyawan untuk mencapai tujuan perusahaan,
sedangkan di sisi lain pegawai membutuhkan
manfaat yang diberikan perusahaan untuk
pengembangan kompetensi dan kepuasan kerja.
Keberhasilan pengelolaan SDM ditunjukkan
dengan dipenuhinya tiap kepentingan dari kedua
pihak tersebut, sehingga setiap pihak merasakan
adanya suatu manfaat atas hubungan yang terjadi.
Terkait dengan pengelolaan SDM, perseroan telah
mengembangkan dan melaksanakan beberapa
strategi, di antaranya:
1. Melakukan rekomposisi dan pemetaan SDM
untuk mewujudkan struktur atau kompisisi
SDM yang ideal.
2. Mendorong perubahan mindset karyawan
yang diorientasikan pada kultur bersaing.
3. Mengembangkan pendidikan dan pelatihan
berbasis kompetensi sesuai kebutuhan
perusahaan.
4. Penyempurnaan struktur organisasi,
termasuk di dalamnya peran dan fungsi serta
tanggungjawab dari masing-masing posisi di
dalam organisasi.
Jumlah sumber daya manusia per 31 Desember
2019 sebanyak 725 orang atau berkurang 74
Human resource (HR) is one critical success
factor in achieving company goals. The role
of HR has evolved along with the progress
of time, HR in in an enterprise is no longer
positioned as a factor of production but the
company’s assets that should continue to be
managed and developed.
HR management in a company devoted
to creating synergy between the company
and employees, resulting in a reciprocal
relationship that is mutually beneficial. On
the one hand, companies need all the power
and competency of employees to achieve
corporate objectives, while on the other hand
an employee need benefit provided by the
company to develop competencies and job
satisfaction.
The success of human resources management
is showed through the fulfillment of both
parties interest, so that each party feels the
benefits of a relationship occurs.
Related to human resource management, the
company has developed and implemented
several strategies, including:
A. Carry out recomposition and mapping of
human resources to realize the ideal HR
structure or composition.
2. Encourage the change of employee
mindset to competitive culture.
3. Develop competency based education and
training in accordance with the company’s
needs.
4. Completion of the organization structure,
including the roles, functions and
responsibilities of each position within the
organization.
The number of human resources as of 31
December 2019 was 725 or less than 74
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
orang dibandingkan dengan RKAP 2019 yang
sebanyak 799 orang. Dibandingkan dengan
jumlah sumber daya manusia tahun 2018
yang sebanyak 818 orang maka jumlah sumber
daya manusia per tanggal 31 Desember 2019
mengalami penurunan sebanyak 19 orang.
Berdasarkan tingkat pendidikan, komposisi
karyawan perseroan terdiri dari 2,08% pasca
sarjana, 36,31% sarjana, 11,37% sarjana muda,
45,23% SLTA, 3,30% SLTP dan 1,71% SD.
Sementara dari sisi usia, komposisi karyawan
perusahaan adalah 21,15% hingga usia 30 tahun,
lebih dari 30 tahun hingga 40 tahun sebesar
20,17%, lebih dari 40 tahun hingga 50 tahun
sebanyak 24,45%, dan di atas 50 tahun 34,23%.
people compared to the 2019 RKAP which
was 799. Compared to the number of
human resources in 2018 which was 818
people, the number of human resources as
of 31 December 2019 has decreased by 19
people.
Based on the level of education, the composition
of the company’s employees consists of 2.08%
post-graduate, 36.31% bachelor, 11.37% diploma
degree, 45.23% senior high school, 3.30% junior
high school and 1.71% primary. While in terms of
age, the composition of employees of the company
is 21.15% to the age of 30 years, more than 30
years to 40 years of 20.17%, over 40 years to 50
years of 24.45%, and above 50 years 34, 23%.
LAPORAN SUMBER DAYA MANUSIA HUMAN RESOURCES REPORT
Jumlah Peserta Pelatihan per 31 Desember 2019
sebanyak 10.408 manhours atau hanya mencapai
22,7 % dibandingkan dengan RKAP 2019 yang
sebanyak 45.842 manhours. Dibandingkan
dengan jumlah pelatihan tahun 2018 yang
sebanyak 10.958 manhours maka jumlah
pelatihan per tanggal 31 Desember 2019
mengalami penurunan sebanyak 550 manhours.
The number of training participants as of
31 December 2019 was 10,408 manhours,
which only reached 22.7% compared to the
2019 RKAP which was 45,842 manhours.
Compared to the number of trainings in 2018
which were 10,958 manhours, the number
of trainings as of 31 December 2019 has
decreased by 550 manhours.
Perkembangan Teknologi Informasi dewasa ini
sangat cepat dan signifikan. Perkembangan
ini menyebabkan perubahan peran Teknologi
Informasi pada dunia bisnis atau organisasi.
Peran ini mulai dari efisiensi, efektifitas dan
sampai ke peran strategik. Peran efisiensi
yaitu menggantikan manusia dengan teknologi
informasi yang lebih efisien, peran efektifitas
yaitu menyediakan informasi untuk pengambilan
keputusan manajemen yang efektif. Dan sekarang
peranan teknologi informasi tidak hanya untuk
efisiensi dan efektifitas, tetapi sudah pada tahapan
strategik, yaitu digunakan untuk memenangkan
persaingan. Karena perannya yang strategik,
Teknologi Informasi menjadi strategic tool yang
memberi keunggulan kompetitif bagi perusahaan
dalam memenangkan persaingan usaha.
Dengan kata lain, penerapan dan pengelolaan
Teknologi Informasi saat ini tidak lagi hanya sebagai
supporting tools, tetapi menjadi strategic tools.
Teknologi Informasi berperan lebih komprehensif
dan lebih luas terkait pada pencapaian visi, misi
dan tujuan perusahaan.
Kegiatan penting Teknologi Informasi pada
tahun 2016 adalah pengadaan server untuk
implementasi sistem e-faktur Direktorat Jenderal
Pajak, router untuk optimalisasi komunikasi data
internal, upgrade bandwidth untuk sistem ERP
Dynamic Axapta, penambahan provider internet
sebagai back-up sistem internet internal, dan
upgrade antivirus untuk menjaga akses LAN dari
virus, spam, dan lainnya.
Development of Information Technology
today is very fast and significant. This
development led to changes in the role of
Information Technology in the business or
organization. This role from the efficiency,
effectiveness, and to the strategic role. The
role of efficiency is to replace humans with a
more efficient information technology, the role
of the effectiveness of providing information
for effective management decision-making.
And now the role of Information Technology
not only for efficiency and effectiveness, but
it is for strategic level, that is used to win
the competition. Due to its strategic role,
Information Technology becomes a strategic
tool that gives the company a competitive
advantage in winning the competition
In other words, implementation and management
of Information Technology is no longer only as a
supporting tool, but a strategic tool. Information
technology plays a more comprehensive and
broader role related to the achievement of the
corporate’s vision, mission and objectives.
Important activities of Information Technology
in 2016 are the procurement of servers for the
implementation of e-invoice system Directorate
General of Taxes, routers for internal datacommunication optimization, bandwidth upgrade
for ERP system Dynamic Axapta, addition ofinternet provider as back-up internal internet
system, and upgrade antivirus for keep LAN
access from viruses, spam, and more.
LAPORAN TEKNOLOGI INFORMASIINFORMATION TECHNOLOGY REPORT
PT PERTANI (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR31 DESEMBER 2019
DANLAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
PT PERTANI (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKLAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2019
Daftar isi
HalamanSurat Pernyataan Tanggung Jawab Direksi dan Komisaris
Laporan Auditor IndependenLaporan Keuangan Konsolidasian:
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan komprehensif lain Konsolidasian 3Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4
Laporan Arus Kas Konsolidasian 5Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6-75
Informasi tambahan laporan keuangan tersendiri induk perusahaan
Laporan keuanganLaporan Posisi Keuangan 76-77
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan komprehensif lain 78Laporan Perubahan Ekuitas 79
Laporan Arus Kas 80
Catatan Atas Laporan Keuangan 81
1
PT PERTANI (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKLAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 DESEMBER 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2019 2018
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2d,2e,4 179.610.758.821 332.226.431.039
Piutang usaha
Pihak ketiga 2d,2f,5 120.350.815.264 137.016.266.334
Pihak berelasi 2c,5 29.304.853.328 21.377.564.899
Piutang lain-lain
6 32.725.687.951 35.410.907.982
Persediaan
2h,7 186.681.834.532 215.993.635.399
Pajak dibayar dimuka 2p,29a 88.039.842.745 100.981.044.146
Aset lancar lainnya 2g,2i,8 29.095.315.008 21.324.325.943
Jumlah Aset Lancar 665.809.107.650 864.330.175.741
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 2p,29d 83.113.075.992 77.501.715.592
Aset tetap
2k,9 184.048.202.895 183.526.916.793
Beban tangguhan 10 19.636.886.599 17.512.097.189
Jaminan yang diberikan 2j,11 378.478.757 383.749.254
Properti investasi-bersih 2l,12 794.439.075.983 18.231.579.392
Aset lain-lain 13 84.490.005.511 71.100.983.345
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.166.105.725.736 368.257.041.564
JUMLAH ASET 1.831.914.833.385 1.232.587.217.305
(Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp
98.450.827.575 pada tahun 2019 dan Rp
99.177.599.215 pada tahun 2018)
Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai piutang lain-lain sebesar Rp
33.201.571.765 pada tahun 2019 dan Rp
23.581.165.275 pada tahun 2018)
(Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai persediaan sebesar Rp
27.686.216.045 pada tahun 2019 dan Rp
27.128.345.410 pada tahun 2018)
(Setelah dikurangi akumulasi penyusutan
sebesar Rp 184.644.190.520 pada tahun 2019
dan Rp 164.363.958.039 pada tahun 2018)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
2
PT PERTANI (PERSERO) DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2019 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha 14 41.945.373.544 70.522.323.185
Utang pajak 2q,29b 23.523.605.385 24.635.209.224
Utang bank jangka pendek 15 136.659.849.189 106.469.972.932
Biaya yang masih harus dibayar 16 10.130.260.500 12.778.750.520
Pendapatan diterima dimuka 17 14.188.069.390 12.620.287.572
Utang jangka panjang jatuh tempo kurang
dari setahun
Bank 15 87.000.000.000 40.000.000.000
Utang kepada Pemerintah 18 9.395.603.833 10.098.058.833
Utang lancar lainnya 19 42.843.061.027 39.460.556.851
Jaminan 200.000.000 200.000.000
Jumlah liabilitas jangka pendek 365.885.822.867 316.785.159.117
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang setelah dikurangi
jatuh tempo kurang dari setahun
Bank 15 336.706.957.259 423.706.957.259
Utang kepada Pemerintah 18 147.949.114.024 156.642.262.856
Liabilitas imbalan kerja 2o,28 22.017.776.238 9.023.840.124
Jumlah liabilitas jangka panjang 506.673.847.521 589.373.060.239
Total liabilitas 872.559.670.389 906.158.219.356
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk:
Modal dasar 4.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp. 1.000.000 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
sebesar 1.021.315 saham 20 1.021.315.000.000 1.021.315.000.000
Cadangan modal 21 2.499.311.316 2.499.311.316
Tambahan modal disetor dari Pemerintah 22 37.222.281.399 37.222.281.399
Selisih penilaian kembali properti invetasi 12 779.127.198.142 -
Saldo laba yang dicadangkan 23 2.794.200.127 2.794.200.127
Komponen ekuitas lain 5.155.257.007 21.971.285.455
Defisit (888.781.286.659) (759.427.411.209)
Jumlah 959.331.961.332 326.374.667.088
Kepentingan non pengendali 23.201.665 54.330.860
Jumlah ekuitas 959.355.162.997 326.428.997.948
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.831.914.833.385 1.232.587.217.305
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
185
224
932
520
572
000
833
851
000
259
856
124
356
000
316
399
-
127
455
209)
860
3
PT PERTANI (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKLAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2019 2018
PENDAPATAN 2r,24 1.217.204.930.481 1.772.937.699.793
BEBAN POKOK PENDAPATAN 2r,25 1.132.768.030.365 1.674.415.380.470
LABA KOTOR 84.436.900.116 98.522.319.323
BEBAN USAHA 2r,26
Penjualan 9.878.092.977 9.450.220.078
Administrasi dan umum 161.357.021.932 173.900.750.588
Jumlah 171.235.114.908 183.350.970.666
RUGI USAHA (86.798.214.792) (84.828.651.343)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 27
Pendapatan lain-lain 26.552.240.214 15.945.554.568
Beban lain-lain (58.567.491.364) (48.036.407.125)
PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH (32.015.251.151) (32.090.852.556)
RUGI SEBELUM PAJAK (118.813.465.943) (116.919.503.899)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN 2p,29c
Pajak kini - final (150.305.323) (60.420.490)
Pajak tangguhan 5.611.360.400 33.908.163.559
RUGI BERSIH (113.352.410.866) (83.071.760.831)
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
Selisih penilaian kembali aset properti 779.127.198.142 -
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti 28 (16.816.028.449) 1.694.119.081
LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 648.958.758.827 (81.377.641.750)
Jumlah Laba (rugi) bersih yang dapat diatribusikan
kepada :
Pemilik entitas induk (113.357.855.978) (83.074.711.458)
Kepentingan non pengendali 5.445.112 2.950.628
Jumlah (113.352.410.866) (83.071.760.831)
Jumlah Laba (rugi) komprehensif bersih yang dapat
diatribusikan kepada :
Pemilik entitas induk 648.953.313.715 (81.380.592.377)
Kepentingan non pengendali 5.445.112 2.950.628
Jumlah 648.958.758.827 (81.377.641.750)
5.461.055.077 33.847.743.068
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
4
PT
PERTAN
I (PERSERO
) DAN
EN
TIT
AS A
NAK
LAPO
RAN
PERU
BAH
AN
EKU
ITAS
KO
NSO
LID
ASIA
N
Untu
k T
ahun Y
ang B
era
khir
Pada T
anggal 3
1 D
ese
mber 2
019
(Disa
jikan d
ala
m R
upia
h, k
ecu
ali d
inyata
kan la
in)
CatatanM
odal saham Cadangan m
odalD
icadangkanKom
ponen ekuitas
lainD
efisitJum
lahJum
lah ekuitas
Saldo 31 Desem
ber 20171.021.315.000.000
2.499.311.31637.222.281.399
2.794.200.12720.277.166.374
(676.352.699.751)407.755.259.466
52.889.953407.808.149.418
Penyesuaian atas saldo laba dan
kepentingan non pengendali-
--
--
--
(1.509.720)(1.509.720)
Laba (rugi) komprehensif
lainnya28
--
--
1.694.119.081-
1.694.119.081-
1.694.119.081
Rugi bersih tahun berjalan-
--
--
(83.074.711.458)(83.074.711.458)
2.950.627(83.071.760.831)
Saldo 31 Desem
ber 20181.021.315.000.000
2.499.311.31637.222.281.399
2.794.200.12721.971.285.455
(759.427.411.209)326.374.667.089
54.330.860326.428.997.948
Penyesuaian atas saldo laba dan
kepentingan non pengendali-
--
--
--
(36.574.307)(36.574.307)
Koreksi defisit34
--
--
-(15.996.019.472)
(15.996.019.472)-
(15.996.019.472)
Laba (rugi) komprehensif lainnya
Selisih penilaian kembali aset properti
--
--
779.127.198.142-
779.127.198.142-
779.127.198.142
Pengukuran kembali liabilitas im
balan kerja28
--
--
(16.816.028.449)-
(16.816.028.449)-
(16.816.028.449)
Rugi bersih tahun berjalan-
--
--
(113.357.855.978)(113.357.855.978)
5.445.112(113.352.410.866)
Saldo 31 Desem
ber 20191.021.315.000.000
2.499.311.31637.222.281.399
2.794.200.127784.282.455.148
(888.781.286.659)959.331.961.332
23.201.665959.355.162.996
Tambahan m
odal
disetor dari
Pemerintah
Belum dicadangkan
Saldo laba
Kepentingan non
pengendali
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
Lih
at C
ata
tan a
tas L
apora
n K
euangan
Konso
lidasia
nte
rlam
pir y
ang m
eru
pakan b
agia
nyang tid
ak te
rpisa
hkan d
ari L
apora
n K
euangan
Konso
lidasia
nse
cara
kese
luru
han
5
PT PERTANI (PERSERO) DAN ENTITAS ANAKLAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2019 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 1.211.562.335.174 1.731.285.310.195
Pembayaran kepada pemasok (1.128.651.375.375) (1.733.063.512.217)
Pembayaran kepada operasional (155.290.278.478) (149.718.153.146)
Pembayaran bunga (57.513.624.045) (41.519.868.628)
Penerimaan (pembayaran) lainnya 12.902.804.916 (80.767.349.559)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas operasi (116.990.137.808) (273.783.573.356)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian aset tetap (22.973.777.878) (38.742.952.169)
Penjualan aset tetap 20.507.764.390 -
Perolehan aset lain-lain (13.953.793.346) (45.669.687.501)
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi (16.419.806.834) (84.412.639.670)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Pembayaran pinjaman bank (9.810.123.744) (77.685.265.124)
Pembayaran utang ke Pemerintah (9.395.603.832) (10.535.553.855)
(19.205.727.576) (88.220.818.979)
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas bersih (152.615.672.217) (446.417.032.005)
Kas dan setara kas awal tahun 332.226.431.039 778.643.463.044
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 179.610.758.821 332.226.431.039
Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari:
Kas 551.946.498 441.420.949
Bank 159.038.812.324 294.265.010.089
Deposito 20.020.000.000 37.520.000.000
Jumlah 179.610.758.821 332.226.431.039
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian terlampir yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan dan Informasi Umum
PT Pertani (Persero) (“Perseroan”) merupakan kelanjutan dari Badan Perseroan Produksi Bahan
Makanan dan Pembukuan Tanah (BMPT) yang didirikan sejak tahun 1959 berdasarkan Undang– undang Darurat No. 1 tahun 1959 tanggal 14 Januari 1959.
Dalam rangka pelaksanaan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang – undang No. 19 tahun1960, BMPT berubah menjadi Badan Pimpinan Umum Perseroan Pertanian Negara disingkat
menjadi BPU Pertani.
Selanjutnya BPU Pertani berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 12 tahun 1963 tanggal 1Januari 1963 berubah menjadi Perusahaan Pertanian Negara disingkat “PN Pertani”. Dalam
perkembangannya Perusahaan Pertanian Negara berubah menjadi Perseroan berdasarkan
Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1973 dan akta Notaris Kartini Mulyadi, SH No. 46 tanggal11 Januari 1974, akta Perseroan No. 136 tanggal 24 April 1974 dan Akta Perubahan yang dibuat
Notaris Imas Fatimah, SH No. 45 tanggal 6 Februari 1984 menjadi PT Pertani (Persero).
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami perubahan, terakhir dengan akta Notaris Dessi,
S.H, M.Kn No. 08 tanggal 24 Februari 2017 mengenai penambahan Penyertaan Modal NegaraRepublik Indonesia ke dalam modal saham perseroan (Persero) PT Pertani dan perubahan
Anggaran Dasar Perseroan Nomor : S-92/MBU/D1/01/2017, bahwa :
1. Menyetujui peningkatan Modal Dasar Perseroan yang semula Rp 2.000.000.000.000 (dua
triliun rupiah) menjadi sebesar Rp 4.000.000.000.000 (empat triliun rupiah).
2. Menyetujui pengeluaran atau penempatan saham yang masih dalam simpanan
(portepel) sebanyak 500.000 (lima ratus ribu) lembar saham, masing-masing saham
dengan nilai nominal sebesar Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) sehingga seluruhnya Rp
500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) yang seluruhnya diambil bagian oleh Negara
Republik Indonesia.
3. Untuk memenuhi pengeluaran atau penempatan saham yang diambil bagian tersebut
pada butir 2 (dua), menyetujui penambahan Modal Negara Republik Indonesia kedalam
saham Perseroan sebesar Rp 500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 92 Tahun 2017 tanggal 27-01-2017 (dua puluh tujuh
januari dua ribu tujuh belas).
4. Dengan adanya penambahan Modal disetor tersebut, maka modal ditempatkan/disetor
PT Pertani (Persero) yang semula Rp 521.315.000.000 (lima ratus dua puluh satu miliar
tiga ratus lima belas juta rupiah) menjadi Rp 1.021.315.000.000 (satu triliun dua puluh
satu miliar tiga ratus lima belas juta rupiah).
Pengesahan atas perubahan akta tersebut dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RepublikIndonesia dengan Surat Keputusan No. AHU-AH.01.03-0115730. tahun 2017 mengenai
persetujuan akta perubahan anggaran dasar Perseroan dan telah diterima dan dicatat di dalam
Sistem Administrasi Badan Hukum Republik Indonesia tanggal 08 Maret 2017.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perseroan, maksud dan tujuan Perseroan adalahmelakukan usaha di bidang pengadaan, produksi, dan pemasaran sarana produksi pertanian
dan komoditi pertanian serta optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk
menghasilkan barang dan/atau jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saling kuat untukmendapatkan/mengejar keuntungan guna meningkatkan nilai Perseroan dengan menerapkan
prinsip – prinsip Perseroan Terbatas, yang mana untuk mencapai maksud di atas Perseroanmelaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
1. Produksia. Produksi komoditi pertanian termasuk produksi benih,
b. Produksi bibit tanaman pertanian,c. Produksi pupuk dan pestisida,
d. Produksi peralatan pertanian,e. Produksi bahan – bahan kimia untuk pertanian.
2. Pemasarana. Pemasaran komoditi pertanian termasuk pemasaran benih, baik hasil produksi sendiri
maupun produksi pihak lain,b. Pemasaran bibit tanaman pertanian, baik hasil produksi sendiri maupun produksi
pihak lain,
c. Pemasaran pupuk dan pestisida, baik hasil produksi sendiri maupun produksi pihaklain,
d. Pemasaran bahan – bahan kimia untuk pertanian, baik hasil produksi sendiri maupunproduksi pihak lain,
e. Produksi bahan – bahan kimia untuk pertanian,f. Ekspor/impor dalam rangka peningkatan produksi pertanian.
3. Jasaa. Pembukuan dan pengolahan lahan pertanian,
b. Pengolahan hasil pertanian,c. Resi gudang dalam rangka peningkatan produksi pertanian,
d. Penyewaan alat dan mesin pertanian.
4. Kegiatan Usaha Lain
a. Optimalisasi pemanfaatan sumber daya Perseroan untuk trading house,pengembangan kawasan industri, agro industri complex, real estate, Stasiun Pengisian
Bahan Bakar Umum, rumah sakit, pendidikan dan penelitian prasarana telekomunikasi
dan sumber daya energi, jasa penyewaan dan pengusahaan sarana dan prasarana yangdimiliki Perseroan.
b. Melaksanakan penugasan Pemerintah sesuai dengan prinsip – prinsip pengelolaan
Perseroan dan peraturan perundang – undangan.
PT Pertani (Persero) berkedudukan di Jakarta yang berkantor di Jalan Raya Pasar Minggu
Pertani No 1, Duren Tiga-Pancoran, Jakarta Selatan. Berdasarkan Peraturan Direksi PT Pertani(Persero) No. PERT.002/ORG/01 tanggal 1 Oktober 2012 tentang Tata kerja dan Susunan
Organisasi PT Pertani (Persero), Perseroan mempunyai 7 (Tujuh) Kantor Wilayah Pemasarandengan rincian sebagai berikut:
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8
a. Wilayah Pemasaran Sumatera Bagian Utara.b. Wilayah Pemasaran Sumatera Bagian Selatan.
c. Wilayah Pemasaran Jawa Barat.
d. Wilayah Pemasaran Jawa Tengah.e. Wilayah Pemasaran Jawa Timur.
f. Wilayah Pemasaran Sulawesi.g. Wilayah Pemasaran Kalimantan.
Pada tahun 2013, PT Pertani (Persero) melakukan penyempurnaan Daerah Kerja dan TempatKedudukan Satuan Organisasi berdasarkan SK Direksi No. SK.473/ORG/02 tanggal 10 Juni
2013, sebagai berikut:
a. Wilayah Sumatera Bagian UtaraDaerah kerja meliputi:
- Provinsi Sumatera Utara.
- Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).- Provinsi Sumatera Barat.
- Provinsi Riau.Tempat kedudukan: Medan
b. Wilayah Sumatera Bagian Selatan
Daerah kerja meliputi:
- Provinsi Sumatera Selatan.- Provinsi Bangka Belitung.
- Provinsi Jambi.- Provinsi Bengkulu.
Tempat kedudukan: Palembang
c. Wilayah Jawa Barat
Daerah kerja meliputi:- Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
- Provinsi Jawa Barat.- Provinsi Banten.
Tempat kedudukan: Bandung
d. Wilayah Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta
Daerah kerja meliputi:- Provinsi Jawa Tengah.
- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.Tempat kedudukan: Semarang
e. Wilayah Jawa Timur
Daerah kerja meliputi:
- Provinsi Jawa Timur.- Provinsi Bali.
- Provinsi Nusa Tenggara Barat.- Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tempat kedudukan: Surabaya
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9
f. Wilayah SulawesiDaerah kerja meliputi:
- Provinsi Sulawesi Selatan.
- Provinsi Sulawesi Barat.- Provinsi Sulawesi Tenggara.
- Provinsi Sulawesi Tengah.- Provinsi Sulawesi Utara.
- Provinsi Gorontalo.
- Provinsi Maluku.- Provinsi Maluku Utara.
- Provinsi Papua.- Provinsi Papua Barat.
Tempat kedudukan: Makassar
g. Wilayah Kalimantan
Daerah kerja meliputi:- Provinsi Kalimantan Selatan.
- Provinsi Kalimantan Tengah.- Provinsi Kalimantan Barat.
- Provinsi Kalimantan Timur.Tempat kedudukan: Banjarmasin
Pada tahun 2019 PT Pertani (Persero) melakukan penyempurnaan Tata Kerja dan SusunanOrganisasi berdasarkan Peraturan Direksi PT Pertani (Persero) Nomor: PERT. 006/PERT.D/
ORG.00/2019 tanggal 28 Agustus 2019 tentang Tata Kerja dan Susunan OrganisasiPT Pertani (Persero), sekaligus diikuti dengan penyempurnaan daerah kerja dan tempat
kedudukan satuan organisasi berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Pertani
(Persero) Nomor: 0493/PERT.D/ORG.00/2019 tanggal 29 Agustus 2019 tentang DaerahKerja dan Tempat Kedudukan Satuan Organisasi PT Pertani (Persero) sebagai berikut:
A. Wilayah I
Daerah kerja meliputi:- Provinsi Sumatera Utara.- Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam (NAD).- Provinsi Sumatera Barat.- Provinsi Riau.- Provinsi Sumatera Selatan.- Provinsi Bangka Belitung.- Provinsi Lampung- Provinsi Jambi.- Provinsi Bengkulu.
Tempat kedudukan: Medan
B. Wilayah IIDaerah kerja meliputi:- Provinsi Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.- Provinsi Jawa Barat.- Provinsi Banten.
Tempat kedudukan: Jakarta
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10
C. Wilayah IIIDaerah kerja meliputi:- Provinsi Jawa Tengah.- Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.- Provinsi Jawa Timur.- Provinsi Bali.- Provinsi Nusa Tenggara Barat.- Provinsi Nusa Tenggara Timur.
Tempat kedudukan: Surabaya
D. Wilayah IVDaerah kerja meliputi:- Provinsi Kalimantan Selatan.- Provinsi Kalimantan Tengah.- Provinsi Kalimantan Barat.- Provinsi Kalimantan Timur.
Tempat kedudukan: Samarinda
E. Wilayah VDaerah kerja meliputi:- Provinsi Sulawesi Selatan.- Provinsi Sulawesi Barat.- Provinsi Sulawesi Tenggara.- Provinsi Sulawesi Tengah.- Provinsi Sulawesi Utara.- Provinsi Gorontalo.- Provinsi Maluku.- Provinsi Maluku Utara.- Provinsi Papua.- Provinsi Papua Barat.
Tempat kedudukan: Makassar
b. Entitas Anak yang dikonsolidasi
Perseroan memiliki Entitas Anak PT Pertani Properti berdomisili di Jakarta, bergerak dibidang
jasa penyediaan dan pengusahaan fasilitas perkantoran yang didirikan pada tanggal31 Oktober 1983 dengan akta No. 33 dari Notaris Ny. Sri Rahayu, SH, di Jakarta, mulai
beroperasi secara komersil bulan Januari 2010. Modal dasar Entitas Anak PT Pertani Properti
sebesar Rp 735.000.000 terbagi dalam 735 lembar saham dengan harga masing - masingsaham Rp 1.000.000 yang dimiliki Perseroan sebanyak 734 lembar saham atau sebesar Rp
734.000.000 (99,9%) jumlah yang disetor ke kas Entitas Anak per 31 Desember 2010 sebesarRp 10.000.000 atau 10 lembar saham.
PT Pertani Properti (dahulu PT Wisnumurti Handayani)
PT Pertani Properti dahulu PT Wisnumurti Handayani adalah perusahaan yang dibentuk olehPerseroan bekerja sama dengan PT Cakra Manggilingan untuk melaksanakan proyek
pembangunan gedung Kantor Pusat. Penyertaan pada PT Wisnumurti Handayani tersebut
sesuai persetujuan Menteri Keuangan No: S-1095/MK.011/1983 tanggal 17 Oktober 1983.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11
Pembangunan gedung Kantor Pusat tersebut berlokasi di Jalan Pertani 1-7, Duren Tiga,Pancoran, Jakarta Selatan, yang sejak tahun 1986 dihentikan pembangunannya dan diserahkan
oleh PT Pertani Properti (dahulu PT Wisnumurti Handayani) kepada PT Pertani (Persero)
sebagai pelunasan utangnya. Terhentinya pembangunan gedung tersebut karenaPT Wisnumurti Handayani mengalami kesulitan likuiditas.
Tahun 2006 PT Wisnumurti Handayani dioperasikan kembali sesuai dengan Berita Acara Rapat
No. 2 tanggal 5 Desember 2005. Selama tahun 2006 saldo setoran sebesar Rp 10.000.000 ke
PT Wisnumurti Handayani.
Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkanAkta No. 05 tanggal 10 Juli 2013 dari Notaris Dessi, S.H., M.Kn., di Jakarta, mengenai
perubahan nama Perusahaan menjadi PT Pertani Properti. Akta perubahan tersebut telahmendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dengan surat keputusan No. AHU-4223.AH.01.02 tahun 2013 tanggal 2 Agustus 2013.
Perseroan memiliki 99% saham entitas anak pada 31 Desember 2019 dan 2018 sebagai
berikut:
31 Desember 2019
Perusahaan (PT) Lokasi Mulai berdiri
Persentase
kepemilikan
(%)
Jumlah aset
(Rp)
2019
PT Pertani Properti Jakarta 1983 99 3.235.676.968
31 Desember 2018
Perusahaan (PT) LokasiMulai
berdiri
Persentase
kepemilikan
(%)
Jumlah aset (Rp)
2018
PT Pertani Properti Jakarta 1983 99 2.703.666.396
c. Susunan Komisaris dan Direksi
Sesuai dengan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Nomor :
SK-269/MBU/10/2018 tanggal 10 Oktober 2018 tentang pemberhentian, perubahan
nomenklatur jabatan, dan pengalihan tugas anggota-anggota Direksi Perseroan, susunankomposisi dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut :
31 Desember 2019 31 Desember 2018
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Joko Sambodo Joko Sambodo
Komisaris : Mochamad Syafri Sabit Mochamad Syafri Sabit
Komisaris : Reinhard Parapat Reinhard Parapat
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
Dewan Direksi
Direktur Utama : Febriyanto Wahyu
Direktur Keuangan & SDM : Poernomo Poernomo
Direktur Operasional : Lalan Sukmaya Lalan Sukmaya
d. Sumber Daya Manusia
Jumlah karyawan PT Pertani (Persero) per 31 Desember 2019 dan 2018 sebagai berikut:
2019 2018
Kantor Pusat 117 108
Wilayah I 120 156
Wilayah II 110 113
Wilayah III 234 272
Wilayah IV 37 38
Wilayah V 107 112
Jumlah 725 799
:
:
:
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
Pokok-pokok kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
Konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2019 dan 2018adalah sebagai berikut:
a. Dasar Penyusunan dan Pengukuran Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian disusun dan patuh sesuai dengan Standar Akuntansi
Keuangan di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Kebijakan
akuntansi PT Pertani (Persero) dituangkan dalam peraturan Direksi No. PERT. 005/ORG/01tanggal 11 Juni 2013 tentang Standar Prosedur Operasional PT Pertani (Persero).
Laporan keuangan konsolidasian disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, yangdimodifikasi oleh aset dan liabilitas keuangan (termasuk instrument derivative) diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, serta menggunakan dasarakrual kecuali untuk laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian disusun menggunakan metode langsung dengan
mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.
Seluruh angka dalam laporan keuangan konsolidasian ini dibulatkan dan disajikan dalam
Rupiah, kecuali dinyatakan lain.
b. Prinsip-Prinsip Konsolidasian
1. Entitas Anak
Entitas anak adalah seluruh entitas (termasuk entitas bertujuan khusus) dimana Perseroan
memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional atasnya,biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Keberadaan dan dampak dari
hak suara potensial yang saat ini dapat dilaksanakan atau dikonversi, dipertimbangkan
ketika menilai apakah Perseroan mengendalikan entitas lain. Perseroan juga menilaikeberadaan pengendalian ketika Perseroan tidak memiliki lebih dari 50% hak suara namun
dapat mengatur kebijakan keuangan dan operasional secara de-facto. Pengendalian de-facto dapat timbul ketika jumlah hak suara yang dimiliki Perseroan, secara relatif terhadap
jumlah dan penyebaran kepemilikan hak suara pemegang saham lain memberikan
Perseroan kemampuan untuk mengendalikan kebijakan keuangan dan operasi, sertakebijakan lainnya.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan
kepada Perseroan. Entitas anak tidak dikonsolidasikan sejak tanggal Perseroan kehilanganpengendalian.
Perseroan menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yangdialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan
liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentinganekuitas yang diterbitkan oleh Perseroan. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset
atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14
Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih
dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal
akuisisi.
Perseroan mengakui kepentingan non-pengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesarnilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan non-pengendali atas aset bersih
pihak yang diakuisisi. Kepentingan non-pengendali disajikan di ekuitas dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk.
Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi darikepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang
diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi
konsolidasian.
Imbalan kontijensi yang masih harus dialihkan oleh Perseroan diakui sebesar nilai wajarpada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontijensi yang
diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK No. 55, dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian. Imbalan kontijensi yang diklasifikasikan sebagaiekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Selisih lebih dari jumlah imbalan yang dialihkan dengan nilai wajar jumlah kepentingan
non-pengendali atas jumlah bersih aset dan kewajiban teridentifikasi yang diakuisisidicatat sebagai goodwill. Jika jumlah ini lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas
yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui langsung dalam
laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Transaksi saldo dan keuntungan antar entitas anak yang belum direalisasi telahdieliminasi. Kerugian yang belum direalisasi juga dieliminasi. Kebijakan akuntansi entitas
anak diubah jika diperlukan untuk memastikan konsistensi dengan kebijakan akuntasi
yang diadopsi Perseroan.
2. Transaksi dengan Kepentingan Non-Pengendali
Perseroan melakukan transaksi dengan kepentingan non-pengendali sebagai transaksi
dengan pemilik ekuitas Perseroan. Untuk pembelian dari kepentingan non-pengendali,selisih antara imbalan yang dibayarkan dan bagian yang diakuisisi atas nilai tercatat aset
bersih entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan dan kerugian pelepasan kepentingannon-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Ketika Perseroan tidak lagi memiliki pengendalian atau pengaruh signifikan, kepentingan
yang masih tersisa atas entitas diukur kembali berdasarkan nilai wajarnnya, dan
perubahan nilai tercatat diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Nilaiwajar adalah nilai tercatat awal untuk kepentingan pengukuran kembali kepentingan yang
tersisa sebagai entitas asosiasi, ventura bersama atau aset keuangan.
Disamping itu, jumlah yang sebelumnya diakui pada pendapatan komprehensif lain
sehubungan dengan entitas tersebut dicatat seolah-olah Perseroan telah melepas aset
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15
atau liabilitas terkait. Hal ini dapat berarti bahwa jumlah yang sebelumnya diakui padapendapatan komprehensif lain direklasifikasi pada laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian.
c. Transaksi dengan pihak berelasi
Perseroan telah melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi tertentu, sesuai dengan
PSAK No. 7 mengenai “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”.
Pihak berelasi adalah orang atau Perseroan yang terkait dengan yaitu:
a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang
tersebut:i. Memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor;
ii. Memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau
iii. Personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk entitas pelapor.
b. Suatu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:
i. Entitas dan entitas pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya
entitas induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain).ii. Suatu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau
entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompokusaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya).
iii. Kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.iv. Suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah
entitas asosiasi dari entitas ketiga.
v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja darisalah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas
pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitassponsor juga berelasi dengan entitas pelapor.
vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam huruf (a).vii. Orang yang diidentifikasikan dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas
entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas).
Semua transaksi penting dengan pihak berelasi dalam jumlah signifikan, yang dilakukan
dengan persyaratan dan kondisi yang sama atau tidak sama dengan pihak ketiga, telahdiungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian.
d. Instrumen Keuangan
Pembelian atau penjualan yang regular atas instrumen keuangan diakui pada tanggal transaksi.
Perseroan mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangankonsolidasian jika, dan hanya jika, Perseroan menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada
kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang reguler atas instrumen keuangandiakui pada tanggal transaksi.
Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai
wajar kas yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16
keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu padaharga transaksi atau harga pasar yang berlaku.
Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkanatau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas
masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untukinstrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal
instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehanatau penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya
yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumenkeuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan
metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikanpendapatan bunga atau beban bunga selama periode selama periode yang relevan,
menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau
penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebihtepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari
instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Perseroan mengestimasi aruskas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruhkomisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak
terpisahkan dari suku bunga efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset
keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangipembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan
metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya,
dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumentersebut dan mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar
aktif. Pada saat pengakuan awal, Perseroan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam
kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan
tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori
tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuanyang disyaratkan.
Penentuan Nilai Wajar
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisikeuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi
penjual/dealer (bid price) untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual, tanpa
memperhitungkan biaya transaksi.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17
Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang
digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan
signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuanganyang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik
penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadapinstrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (optionspricing models), dan model penilaian lainnya.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan memiliki instrumen keuangan dalam
kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan liabilitas keuangan lain-lain.Oleh karena itu,kebijakan akuntansi terkait dengan instrumen keuangan dalam kategori aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, asetkeuangan tersedia untuk dijual dan liabilitas keuangan yang diukur melalui nilai wajar melalui
laporan laba rugi tidak diungkapkan.
Aset Keuangan
Pinjaman dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayarantetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan
tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagaiaset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga
jatuh tempo atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan penurunan nilai.Biayaperolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat
perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif.
Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugikomprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, Perseroan mengklasifikasikan kas dan setara kas,
piutang usaha dan piutang lain-lain dalam kategori ini.
Instrumen Ekuitas
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas
setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sejumlah hasil yangditerima, setelah dikurangkan dengan biaya penerbitan langsung.
Liabilitas Keuangan
Liabilitas Keuangan Lain-lain
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada
saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang
tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika subtansi perjanjiankontraktual mengharuskan Perseroan untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada
pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan melalui penukaran kasatau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudahpengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak
amortisasi berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung.
Pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018, kategori ini meliputi utang usaha, utang bank,
biaya yang masih harus dibayar, utang lainnya dan utang kepada pemerintah.
Saling Hapus Instrumen Keuangan
Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan
posisi keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Perseroan saat ini memiliki hak yang
berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut danberniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan
liabilitasnya secara simultan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan
Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, manajemen Perseroan menelaah apakah suatu
aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunannilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif
untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen
menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yangdinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset
tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredityang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang
penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi atas aset dalam kategoripinjaman yang diberikan dan piutang, maka jumlah kerugian tersebut diukur sebagai selisih
antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasukkerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga
efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat
pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yangterjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai berkurang karena suatu peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan pemulihan atas penyisihan
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19
kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnyadiakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan pemulihan
tersebut tidak boleh mengakibatkan nilai tercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan
diamortisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai pada tanggal pemulihan dilakukan.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan
1. Aset keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan
pengakuannya jika:
a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;b) Perseroan tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut,
namun juga menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihakketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan
yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c) Perusahaan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan
dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas asetkeuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh
risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas
aset keuangan tersebut.
2. Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika kontrak keuangan tersebut berakhir,dibatalkan atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan
Liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan
yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atasketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut
dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnyaliabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan
yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
e. Kas dan setara kas
Untuk tujuan penyusunan laporan arus kas konsolidasian, kas dan setara kas mencakup kas,
kas di bank, dan setara kas dengan jangka waktu tiga bulan atau kurang, setelah dikurangi
cerukan.
Kas merupakan alat pembayaran yang siap dan bebas dipergunakan untuk membiayai kegiatanumum Perseroan. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek,
dan dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah yang telah diketahui tanpa menghadapirisiko perubahan nilai yang signifikan. Instrumen yang dapat diklasifikasikan sebagai setara kas
antara lain adalah:
i. Deposito berjangka yang akan jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang dari
tanggal penempatannya serta tidak dijaminkan; dan
ii. Instrumen pasar uang yang diperoleh dan dapat dicairkan dalam jangka waktu tidak lebih
dari 3 (tiga) bulan.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20
Kas dan setara kas yang telah ditentukan penggunaannya atau yang tidak dapat digunakan
secara bebas tidak tergolong dalam kas dan setara kas.
f. Piutang usaha dan piutang non-usaha
Piutang usaha adalah jumlah piutang pelanggan atau penjualan atau jasa yang diberikan
sehubungan dengan kegiatan usaha. Piutang non-usaha adalah jumlah piutang pihak ketiga
atau pihak berelasi diluar kegiatan usaha normal. Jika penagihan diperkirakan diharapkanselesai dalam satu tahun atau kurang (atau dalam siklus operasi normal usaha, jika lebih
panjang), piutang diklasifikasikan sebagai aset lancar. Jika tidak, piutang disajikan sebagai asettidak lancar.
Piutang usaha dan piutang non-usaha pada awalnya diakui sebesar nilai wajar dan selanjutnya
diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif,
apabila dampak pendiskontoan signifikan, dikurangi dengan provisi atas penurunan nilai.
Kolektibilitas piutang usaha dan piutang non-usaha ditinjau secara berkala. Piutang yangdiketahui tidak tertagih, dihapuskan dengan secara langsung mengurangi nilai tercatatnya.
Akun penyisihan digunakan ketika terdapat bukti yang objektif bahwa Perseroan tidak dapat
menagih seluruh nilai terutang sesuai dengan persyaratan awal piutang. Kesulitan keuangansignifikan yang dialami debitur, kemungkinan debitur dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan dan gagal bayar atau menunggak pembayaran merupakan indikatoryang dianggap dapat menunjukan adanya penurunan nilai piutang. Jumlah penurunan nilai
adalah sebesar selisih antara nilai tercatat aset dan nilai kini dari estimasi arus kas masa depanpada tingkat suku bunga efektif awal. Arus kas terkait dengan piutang jangka pendek tidak
didiskontokan apabila efek diskonto tidak material.
g. Uang muka kepada karyawan/uang muka kerja
Uang muka yang diberikan kepada karyawan yang melakukan kegiatan Perseroan harus
dipertanggungjawabkan dalam waktu 14 (empat belas) hari terhitung sejak diterimanya uang
muka tersebut, kecuali karena sifat kegiatannya tidak dapat dipertanggungjawabkan sekaligusdalam waktu 14 (empat belas) hari, maka uang muka tersebut selambat-lambatnya 3 (tiga)
bulan sudah harus dipertanggungjawabkan.
Dalam hal karyawan yang menerima uang muka tidak dapat mempertanggungjawabkan sesuai
dengan ketentuan, maka uang muka tersebut menjadi piutang karyawan atas nama karyawanpenerima.
h. Persediaan
Persediaan diakui pada saat barang diterima di gudang Perseroan baik untuk pembelian impor
maupun lokal.
Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan atau nilai realisasi bersih, mana yang lebih
rendah. Biaya perolehan di tentukan dengan metode rata - rata yang meliputi biaya - biayayang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke lokasi dan kondisi
sekarang.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
Nilai bersih yang dapat di realisasikan adalah taksiran harga jual yang wajar setelah di kurangidengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual persediaan tersebut.
Perseroan melakukan penyisihan kerugian untuk persediaan usang dan rusak, dan ataspersediaan yang usang dan rusak tersebut akan di hapuskan dan dibebankan pada laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian periode berjalan.
Harga pokok produksi barang hasil produksi sendiri dinilai sebagai berikut:
- Bahan baku, bahan pembantu dan biaya tenaga kerja langsung dibebankan ke produksi
dengan biaya yang sesungguhnya terjadi.- Biaya produksi tidak langsung dihitung berdasarkan standar cost. Pada akhir tahun selisih
antara realisasi biaya produksi tidak langsung dengan yang dibebankan kepada produksi,dibebankan sebagai biaya tidak langsung.
- Nilai hasil produksi utama terdiri dari bahan baku yang diproses, bahan pembantu yang
digunakan, biaya tenaga kerja langsung dan biaya produksi tidak langsung yang timbulselama proses produksi, dikurangi nilai hasil produk sampingan (by product).
- Nilai hasil produksi sampingan mengurangi harga perolehan persediaan barang jadi.
i. Biaya dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan
metode garis lurus.
j. Jaminan yang diberikan
Aset yang diperoleh dalam rangka penyelesaian piutang dicatat berdasarkan harga pasar, harga
kesepakatan bersama atau harga appraisal. Selisih antara saldo pinjaman dengan nilai terendahantara harga pasar dengan harga yang disepakati bersama tersebut dibebankan pada tahun
berjalan.
Biaya pemeliharaan dan biaya perolehan aset yang timbul dibebankan pada tahun berjalan.
Laba atau rugi dicatat pada saat agunan tersebut dijual. Aset yang diperoleh dalam rangkapenyelesaian piutang ini tidak disusutkan.
k. Aset tetap
Aset tetap setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan model biaya dan
dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan. Aset tetap
Perseroan, kecuali tanah, disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus untukbangunan dan metode saldo menurun untuk mesin dan instalasi, kendaraan, alat industri
pertanian dan inventaris. Berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Masa manfaatekonomis aset tetap adalah sebagai berikut:
Tahun
Bangunan 20
Mesin dan Instalasi 8
Kendaraan 8Alat Industri Pertanian 4
Inventaris 4
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
Biaya legal awal untuk mendapatkan hak legal diakui sebagai bagian biaya akuisisi tanah dantidak didepresiasikan. Biaya terkait dengan pembaharuan hak atas tanah diakui sebagai aset
tak berwujud dan diamortisasikan sepanjang umur hukum hak.
Nilai sisa aset, masa manfaat dan metode penyusutan ditelaah dan jika perlu disesuaikan, pada
setiap akhir periode pelaporan. Beban pemeliharaan dan perbaikan di bebankan pada laporanlaba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang
masa manfaat atau memberi manfaat ekonomis di masa yang akan datang dalam bentukpeningkatan kapasitas, mutu pelayanan atau peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau yang dijual, dikeluarkan dari kelompok asettetap berikut akumulasi penyusutannya. Keuntungan atau kerugian dari penjualan atau
penghapusan aset tetap tersebut dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensifkonsolidasian pada tahun yang bersangkutan.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan dalam biaya perolehan. Akumulasi biaya akandireklasifikasikan pada aset tetap yang tepat ketika konstruksi (aset) diselesaikan dan secara
substantif siap digunakan. Nilai tercatat aset segera diturunkan sebesar jumlah yang dapatdipulihkan jika nilai tercatat aset lebih besar dari estimasi jumlah yang dapat dipulihkan.
Aset yang tidak dapat digunakan lagi, dialihkan dari aset tetap menjadi aset tetap yang tidak
digunakan dalam kelompok aset lain–lain dan disusutkan secara bertahap sesuai dengan
kondisi dan pertimbangan manfaatnya.
l. Properti Investasi
Properti Investasi adalah properti yang dikuasai oleh pemilik atau penyewa melalui sewa
pembiayaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-duanya, dan tidakuntuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif atau dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasukdalam pengukuran awal tersebut. Biaya perolehan properti investasi adalah harga pembelian
dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung, seperti biaya jasa hukum,pajak pengalihan properti, dan biaya transaksi lain.
Setelah pengakuan awal, entitas dapat memilih antara model nilai wajar atau model biaya
untuk kebijakan akuntansi atas seluruh properti investasinya. Untuk properti yang dikuasai
melalui sewa operasi diklasifikasikan sebagai properti investasi, harus diukur menggunakanmodel nilai wajar. Untuk properti investasi yang nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal
atas dasar berkelanjutan, harus diukur dengan model biaya.
Jika entitas memilih untuk menggunakan model nilai wajar, maka seluruh properti investasiakan diukur berdasarkan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan
nilai wajar properti investasi akan diakui sebagai laba atau rugi pada periode berjalan. Jika
sebelumnya entitas telah mengukur properti investasi berdasarkan nilai wajar, maka entitasmelanjutkan pengukuran properti tersebut berdasarkan nilai wajar hingga pelepasan bahkan
jika transaksi pasar yang sejenis menjadi jarang terjadi dan harga pasar menjadi tidak banyaktersedia.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23
Transfer ke properti investasi dilakukan jika terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukandengan berakhirnya pemakaian. Transfer dari properti investasi dilakukan jika, dan hanya jika
terdapat perubahan penggunaan yang ditunjukan dengan dimulainya penggunaan oleh pemilik
atau dimulainya pengembangan untuk dijual.
Properti investasi dihentikan pengakuannya pada saat pelepasan atau ketika propertiinvestasi tersebut tidak digunakan lagi secara permanen dan tidak memiliki manfaat
ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan pada saat pelepasannya.
Laba atau rugi yang timbul dari penghentian atau pelepasan properti investasi diakui
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dalam tahun terjadinya penghentianatau pelepasan tersebut.
m. Aset tak berwujud
Aset tak berwujud dicatat sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi amortisasi danakumulasi rugi penurunan nilai aset. Biaya perolehan meliputi biaya yang dapat diatribusikan
langsung untuk memperoleh aset bersangkutan.
Seluruh aset yang diklasifikasikan sebagai aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas
diamortisasikan. Jumlah yang dapat disusutkan aset tak berwujud dengan umur manfaatterbatas yaitu biaya perolehan dikurangi nilai residunya.
Amortisasi atas aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas menggunakan metode garis
lurus (straight-line method). metode amortisasi aset tak berwujud dengan umur manfaatterbatas selalu dikaji ulang pada setiap tanggal pelaporan.
Nilai residu aset tak berwujud dengan umur manfaat terbatas selalu dikaji ulang, dan dilakukanpenyesuaian jika diperlukan, pada setiap tanggal pelaporan. Umur manfaat untuk setiap aset
tak berwujud dengan umur manfaat terbatas adalah 8 (delapan) tahun.
Nilai tercatat suatu aset tak berwujud diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihkan aset tak
berwujud bersangkutan, jika nilai tercatat aset tak berwujud tersebut lebih besar daripada nilaiterpulihkannya. Penurunan nilai aset tak berwujud diakui sebagai kerugian penurunan nilai
dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada pos ”pendapatan/(beban) lain-lain-bersih”.
Aset tak berwujud yang sudah tidak memiliki manfaat ekonomi manfaat depan atau yang dijualdikeluarkan dari kelompok aset tak berwujud berikut akumulasi amortisasinya.
n. Transaksi dan saldo dalam mata uang asing
Laporan keuangan konsolidasian Perseroan disajikan dalam Rupiah yang juga merupakan mata
uang fungsional Perseroan. Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke mata uang
Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada tanggallaporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah berdasarkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlakupada tanggal tersebut. Keuntungan dan kerugian dari selisih kurs yang timbul dari transaksi
dalam mata uang asing dan penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing ke
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24
mata uang Rupiah, dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahunberjalan.
Kurs yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 masing-masing adalah sebagaiberikut:
Mata Uang 2019 2018
- 1 Dollar Amerika (USD) 13.901 14.481
o. Imbalan karyawan
Liabilitas imbalan paska masa kerja
Perseroan memiliki program imbalan pasti dan program iuran pasti.Program pensiun imbalan pasti adalah program pensiun yang menentukan jumlah imbalan
pensiun yang akan diberikan, biasanya berdasarkan pada satu faktor atau lebih seperti usia,
masa kerja, atau kompensasi.
Perseroan harus menyediakan imbalan pensiun dengan jumlah minimal sesuai dengan UUKetenagakerjaan No.13/2003 atau Peraturan Perseroan (“Peraturan”), mana yang lebih tinggi.
Karena UU Ketenagakerjaan atau Peraturan menentukan rumus tertentu untuk menghitungjumlah minimal imbalan pensiun, pada dasarnya program pensiun berdasarkan UU
Ketenagakerjaan atau Peraturan adalah program imbalan pasti. Liabilitas manfaat pensiun
ditentukan berdasarkan perhitungan aktuaris yang dilakukan secara periodik.
Kewajiban program pensiun imbalan pasti yang diakui dilaporan posisi keuangan konsolidasianadalah nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian
serta disesuaikan dengan keuntungan/kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu yang belum
diakui. Kewajiban imbalan pasti dihitung setiap periode oleh aktuaris independen menggunakanmetode Projected Unit Credit.
Nilai kini kewajiban imbalan pasti ditentukan dengan mendiskonto estimasi arus kas keluar
masa depan menggunakan tingkat bunga obligasi pemerintah berkualitas tinggi (dengan
pertimbangan saat ini tidak ada pasar aktif untuk obligasi korporat berkualitas tinggi) dalammata uang yang sama dengan mata uang imbalan yang akan dibayarkan dan memiliki waktu
jatuh tempo yang kurang lebih sama dengan waktu jatuh tempo imbalan yang bersangkutan.
Keuntungan dan kerugian aktuarial dapat timbul dari penyesuaian yang dibuat berdasarkanpengalaman, perubahan asumsi-asumsi aktuarial, dan perubahan pada program pensiun,
apabila jumlah keuntungan atau kerugian aktuarial ini melebihi 10% dari imbalan pasti atau
10% dari nilai wajar aset program pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, makakelebihannya dibebankan atau dikreditkan pada pendapatan atau beban selama sisa masa
kerja rata-rata para karyawan yang bersangkutan.
Program iuran pasti adalah program imbalan pasca masa kerja dimana Perseroan membayar
sejumlah iuran tertentu kepada suatu entitas terpisah. Perseroan tidak memiliki liabilitas hukumatau liabilitas konstruktif untuk membayar iuran lebih lanjut jika entitas tersebut tidak
memiliki aset yang cukup untuk membayar seluruh imbalan pasca kerja sebagai imbalan atas
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
jasa yang diberikan karyawan pada tahun berjalan dan tahun lalu. Iuran tersebut diakui sebagaibiaya imbalan karyawan ketika terutang.
Imbalan kerja jangka panjang lainnya
Imbalan kerja jangka panjang lainnya, yang terdiri dari penghargaan masa kerja dan cutiberimbalan jangka panjang, diakui di laporan posisi keuangan konsolidasian berdasarkan nilai
kini dari kewajiban imbalan pasti. Keuntungan dan kerugian aktuarial dan biaya jasa lalu diakui
secara langsung di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pesangon pemutusan kontrak kerja
Pesangon pemutusan kontrak terutang ketika karyawan dihentikan kontrak kerjanya sebelumusia pensiun normal. Perseroan mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja ketika Perseroan
menunjukkan komitmennya untuk memberhentikan kontrak kerja dengan karyawan
berdasarkan suatu rencana formal terperinci yang kecil kemungkinan untuk dibatalkan.
p. Pajak penghasilan kini dan tangguhan
Beban pajak terdiri dari pajak kini dan pajak tangguhan. Pajak diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian, kecuali jika pajak tersebut terkait dengan transaksi atau kejadianyang diakui di pendapatan komprehensif lain atau langsung diakui ke ekuitas. Dalam hal ini,
pajak tersebut masing-masing diakui dalam pendapatan komprehensif lain atau ekuitas.
Beban pajak penghasilan pada laporan keuangan konsolidasian diakui berdasarkan estimasimanajemen atas nilai rata-rata tertimbang tarif pajak penghasilan tahunan yang diharapkan
untuk keseluruhan periode keuangan.
Beban pajak kini dihitung berdasarkan peraturan perpajakan yang berlaku pada tanggal
pelaporan keuangan, di negara di mana Perseroan dan entitas anak beroperasi danmenghasilkan pendapatan kena pajak. Manajemen secara periodik mengevaluasi posisi yang
dilaporkan di Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) sehubungan dengan situasi di mana aturanpajak yang berlaku membutuhkan interpretasi. Jika perlu, manajemen menentukan provisi
berdasarkan jumlah yang diharapkan akan dibayar kepada otoritas pajak.
Pajak penghasilan tangguhan diakui, dengan menggunakan metode balance sheet liabilityuntuk semua perbedaan temporer antara dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas dengannilai tercatatnya pada laporan keuangan konsolidasian. Namun, liabilitas pajak penghasilan
tangguhan tidak diakui jika berasal dari pengakuan awal goodwill atau pada saat pengakuan
awal aset dan liabilitas yang timbul dari transaksi selain kombinasi bisnis yang pada saattransaksi tersebut tidak mempengaruhi laba rugi akuntansi dan laba rugi kena pajak. Pajak
penghasilan tangguhan ditentukan dengan menggunakan tarif pajak yang telah berlaku atausecara substantif telah berlaku pada akhir periode pelaporan dan diharapkan diterapkan ketika
aset pajak penghasilan tangguhan direalisasi atau liabilitas pajak penghasilan tangguhan
diselesaikan.
Aset pajak penghasilan tangguhan diakui hanya jika besar kemungkinan jumlah penghasilankena pajak di masa depan akan memadai untuk dikompensasi dengan perbedaan temporer
yang masih dapat dimanfaatkan.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26
Atas perbedaan temporer dalam investasi pada entitas anak dan asosiasi dibentuk pajakpenghasilan tangguhan, kecuali untuk liabilitas pajak penghasilan tangguhan dimana saat
pembalikan perbedaan sementara dikendalikan oleh Perseroan dan sangat mungkin perbedaan
temporer tersebut tidak akan dibalik di masa mendatang.
Aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dapat saling hapus apabila terdapat hak yangberkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus antara aset pajak kini dengan liabilitas pajak
kini dan apabila aset dan liabilitas pajak penghasilan tangguhan dikenakan oleh otoritas
perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang sama ataupun berbeda dan adanyaniat untuk melakukan penyelesaian saldo-saldo tersebut secara bersih.
q. Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak
Entitas menerapkan PSAK No. 70, “Akuntansi Aset dan Liabilitas Pengampunan Pajak”.
PSAK No. 70 memberikan pilihan kebijakan akuntansi untuk entitas yang mengakui aset dankewajiban sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pengampunan pajak berdasarkan Surat
Pernyataan Harta untuk Pengampunan Pajak/Surat Pernyataan Harta (SPHPP) atau SuratKeterangan Pengampunan Pajak/Surat Keterangan (SKPP).
Pilihan akuntansi alternatif adalah:
a. Menggunakan standar yang berlaku yang sudah ada dalam Standar Akuntansi Keuangandi Indonesia ("PSAK") (Pendekatan Umum) sesuai dengan ketentuan dalam paragraf 6
dari PSAK No. 70; ataub. Menggunakan ketentuan-ketentuan khusus dalam paragraf 10-23 dari PSAK No. 70
(Pendekatan Opsional).
Pada awalnya entitas mengakui selisih antara aset pengampunan pajak dan liabilitas
pengampunan pajak di ekuitas dalam pos tambahan modal disetor (APIC). Jumlah tersebut tidakdapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba kemudian.
Entitas mengakui uang tebusan (uang yang dibayar sesuai dengan UU Pengampunan Pajak)dalam laba rugi pada periode SKPP diterima.
Entitas melakukan penyesuaian atas saldo tagihan (klaim), aset pajak tangguhan dan provisi
dalam laba rugi pada periode SKPP diterima sesuai UU Pengampunan Pajak sebagai akibathilangnya hak yang telah diakui sebagai klaim atas kelebihan pembayaran pajak, aset pajak
tangguhan atas akumulasi rugi pajak belum dikompensasi, dan provisi pajak sebelum
menerapkan PSAK ini.
a. Pendekatan Umum
Pengakuan dan Pengukuran
Entitas mengakui dan mengukur, baik pada pengukuran awal maupun pengukuran setelahpengukuran awal serta penghentian pengakuan dan penyajian atas aset dan liabilitas
pengampunan pajak, jika pengakuan aset dan liabilitas tersebut disyaratkan oleh Standar
Akuntansi keuangan (SAK) yang relevan dan pengukuran, penghentian dan penyajianmengikuti masing-masing SAK terkait yang relevan.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27
Pada pendekatan ini, ketentuan dalam paragraf 41-53 dari PSAK No. 25, “KebijakanAkuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” harus diterapkan.
b. Pendekatan Opsional
Pengakuan
Kriteria pengakuan sesuai dengan yang ada pada standar akuntansi harus diterapkan padaaset dan liabilitas pengampunan pajak dengan cara yang serupa dengan Pendekatan Umum.
Pendekatan ini memberikan pengecualian spesifik, alternatif, dan persyaratan tertentu dalamhal pengukuran, penyajian, dan pengungkapan aset dan liabilitas pengampunan pajak sesuai
dengan ketentuan dalam paragraf 10-23 pada PSAK No. 70.
Pengukuran Awal
Aset pengampunan pajak diukur sebesar biaya perolehan aset pengampunan pajak, jumlahyang dilaporkan pada SPHPP atau SKPP dan merupakan biaya perolehan awal (deemed cost).
Liabilitas pengampunan pajak diukur sebesar biaya kontraktual untuk menyerahkan kas dan
setara kas untuk menyelesaikan kewajiban yang berkaitan langsung dengan perolehan asetpengampunan pajak.
Pengukuran Kembali Setelah Pengakuan Awal
Pengukuran kembali opsional
Entitas dapat, namun tidak disyaratkan, untuk mengukur kembali aset dan liabilitaspengampunan pajak berdasarkan nilai wajar sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan
(SAK) pada tanggal SKPP. Selisih pengukuran kembali antara nilai wajar pada tanggalSKPP dengan biaya perolehan aset dan liabilitas pengampunan pajak yang telah diakui
sebelumnya disesuaikan dalam saldo tambahan modal disetor.
Nilai pengukuran kembali tersebut menjadi dasar baru bagi entitas dalam menerapkan
ketentuan pengukuran setelah pengakuan awal.
Jika entitas menyimpulkan bahwa pengampunan pajak ini mengakibatkan entitasmemperoleh pengendalian atas investee sesuai dengan PSAK No. 65, “Laporan Keuangan
konsolidasian”, entitas disyaratkan untuk mengukur kembali aset dan liabilitas
pengampunan pajak pada tanggal SKPP, selama periode pengukuran kembali yaitudimulai setelah tanggal SKPP sampai dengan tanggal 31 Desember 2017. Entitas
menerapkan prosedur konsolidasi sesuai dengan PSAK No. 65 sejak dilakukannyapengukuran kembali. Sejak tanggal SKPP sampai dengan pengukuran kembali dilakukan,
entitas disyaratkan untuk mengukur investasi dalam entitas anak dengan menggunakan
metode biaya.
Dalam hal investee bukan merupakan entitas sepengandali maka entitas menerapkanketentuan pengukuran dalam PSAK No. 22, “Kombinasi Bisnis” pada tanggal SKPP.
Jika investee merupakan entitas sepengendali maka entitas menerapkan ketentuan
pengukuran dalam PSAK No. 38, “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” pada tanggal
SKPP.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
Penghentian Pengakuan
Aset dan liabilitas pengampunan pajak dihentikan pengakuannya sesuai dengan ketentuan
dalam Standar Akuntansi Keuangan (SAK) masing-masing jenis aset dan liabilitas tersebut.
Penyajian
Aset dan liabilitas pengampunan pajak, jika tidak menerapkan pengukuran kembali, disajikan
secara terpisah dari aset dan liabilitas lainnya (baris yang berbeda dengan akun aset danliabilitas lain) dalam laporan posisi keuangan.
Entitas menyajikan aset lancar dan tidak lancar serta liabilitas jangka pendek dan jangka
panjang sebagai klasifikasi tersendiri dalam laporan posisi keuangan, maka entitas dapatmenyajikan secara terpisah aset pengampunan pajak lancar dan tidak lancar serta liabilitas
pengampunan pajak jangka pendek dan jangka panjang, jika, dan hanya jika, entitas memiliki
informasi yang memadai untuk melakukan pemisahan klasifikasi tersebut.
Jika dasar pemilihan klasifikasi tersebut bersifat arbitrer, maka entitas menyajikan sebagaibagian dari aset tidak lancar dan liabilitas jangka panjang dalam laporan posisi keuangan.
Jika Entitas menerapkan pengukuran kembali baik pengukuran kembali opsional maupunpengukuran kembali mandatory, maka entitas mereklasifikasi aset dan liabilitas pengampunan
pajak yang sebelumnya disajikan secara terpisah, kedalam pos aset dan liabilitas serupa.Entitas menyajikan kembali laporan keuangan periode terdekat sebelumnya, hanya jika
laporan keuangan tersebut adalah setelah tanggal Surat Keterangan.
Entitas tidak melakukan saling hapus Antara aset dan liabilitas pengampunan pajak
Pada pendekatan opsional ini, penerapan ketentuan dalam PSAK No. 70 diterapkan secara
prospektif dan penyajian kembali laporan keuangan untuk periode sebelumnya tidakdiperlukan.
Entitas telah memilih pendekatan opsional dan tidak mengukur kembali aset dan liabilitaspengampunan pajak dan meyimpulkan tidak adanya perolehan pengendalian atas investee,
kombinasi bisnis ataupun kombinasi bisnis entitas sepengendali yang timbul dari pengampunanpajak.
r. Pengakuan pendapatan dan biaya
Pendapatan dari penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan dan bebandiakui sesuai manfaatnya pada tahun yang bersangkutan (accrual basis).
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonom akan diperoleh oleh Perseroan
dan jumlahnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar
pembayaran yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan Pajak Pertambahan Nilai(“PPN”). Kriteria spesifik berikut juga harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29
Penjualan barang dan jasa
Pendapatan dari penjualan dan jasa yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk
Perusahaan dan jasa yang diberikan diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telahdipindahkan kepada pembeli, bersamaan waktunya dengan pengiriman dan penerimaannya.
Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif.
Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis).
3. PENGGUNAAN ESTIMASI, PERTIMBANGAN, DAN ASUMSI MANAJEMEN
Dalam penerapan kebijakan akuntansi Perseroan, seperti yang diungkapkan dalam catatan 2 pada
laporan keuangan konsolidasian, manajemen harus membuat estimasi, pertimbangan, dan asumsi
atas nilai tercatat aset dan liabilitas yang tidak tersedia oleh sumber-sumber lain. Estimasi danasumsi tersebut adalah berdasarkan pengalaman historis dan faktor lain yang dipertimbangkan
relevan.
Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan berikut telah mencangkup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat oleh manajemen, yang berpengaruh terhadapjumlah-jumlah yang dilaporkan serta pengungkapan dalam laporan keuangan konsolidasian.
1) Pajak Penghasilan
Pertimbangan signifikan diperlukan dalam menentukan provisi pajak penghasilan untuk laporan
keuangan. Perhitungan pajak untuk laporan keuangan periode yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2019, dilakukan dengan mengasumsikan koreksi fiskal konsisten dengan koreksifiskal atas laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2018.
2) Cadangan Penurunan nilai aset keuangan
Cadangan nilai aset keuangan dilakukan berdasarkan penelaahan umur piutang dan kondisikeuangan dari masing-masing pelanggan.
3) Menilai Penyisihan Penurunan dan Keusangan Persediaan
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dansituasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada kondisi fisik persediaan yang
dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untukpenjualan. Provisi dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang
mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Kebijakan Perseroan untuk menilai penyisihan dankeusangan persediaan, sebagai berikut:
1. Penilaian Persediaan Rusak
- Pupuk yang rusak fisiknya dinilai 70% dari harga pokok.- Pestisida yang rusak fisiknya dinilai 0%.
- Alperta yang rusak fisiknya dinilai 50% dari harga pokok.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30
- Benih/Bibit yang masih dapat dikonsumsi, dinilai 75% dari harga pokok dan yang sudahtidak dapat dikonsumsi lagi dinilai 0%.
- Untuk bibit yang rusak fisiknya dinilai 0%.
- Barang dagangan umum (non-saprotan) yang rusak fisiknya dinilai 50% dari hargapokok.
- Persediaan karung usang/bekas yang masih dapat dipakai dan laku dijual pada akhirtahun dinilai 100% dari harga pokoknya.
- Persediaan karung yang sudah rusak dinilai 0% dan seluruhnya langsung menjadi
menjadi rugi Perseroan.
2. Susut Persediaan
- Susut maksimal persediaan adalah penurunan kuantitas yang terjadi pada suatu saatantara persediaan menurut buku dengan fisik yang ada di gudang.
- Kurang/susut dapat terjadi di gudang akibat pengaruh penyimpangan dan pengaruh
waktu, sedangkan susut angkut terjadi akibat pengangkatan.- Standar perhitungan untuk selisih kurang/susut terdiri dari:
a. Susut simpanb. Susut angkut
- Nilai kesusutan didasarkan atas harga pokok persediaan yang bersangkutan.
- Kesusutan dalam penyimpanan dan angkutan yang besarnya tidak melebihi StandarMaksimal yang ditetapkan di atas menjadi rugi Perseroan, sedangkan susut
simpan/angkut yang ditetapkan menjadi rugi Perseroan, sedangkan susutsimpan/angkut yang melebihi standar, kelebihannya menjadi beban si penanggung
jawab gudang/angkutan.
4) Menentukan Metode Penyusutan Aset Tetap dan Masa Manfaat Aset Tetap
Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan
taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis asettetap 4 tahun sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam
industri dimana Perseroan menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan
perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset.Manajemen Perseroan tidak melakukan perubahan estimasi masa manfaat aset tetap
berdasarkan evaluasi terkini.
5) Menilai Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan Tertentu
Penilaian penurunan nilai dilakukan pada aset non-keuangan tertentu apabila terdapat kejadian
atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat diperolehkembali.
Faktor-faktor yang dianggap penting oleh Perseroan yang dapat memicu penelaahan atas
penurunan nilai adalah sebagai berikut:
- Kinerja yang kurang signifikan relatif terhadap expected historical atau hasil dari
operasional yang diharapkan dari proyek masa depan;- Perubahan signifikan dalam cara penggunaan aset yang diperoleh atau strategi bisnis
secara keseluruhan; dan
- Industri negatif yang signifikan atau tren ekonomi.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31
Kerugian akibat penurunan nilai diakui apabila nilai tercatat aset non-keuangan melebihi jumlah
yang dapat dipulihkan. Menentukan jumlah yang dapat dipulihkan atas aset-aset tersebut
membutuhkan estimasi atas arus kas yang diharapkan dapat dihasilkan dari penggunaanlanjutan dan disposisi akhir dari aset tersebut.
6) Menentukan Biaya Pensiun dan Provisi Imbalan Kerja
Penentuan biaya pensiun dan provisi imbalan kerja Perseroan bergantung pada pemilihanasumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut.
Asumsi tersebut termasuk antara lain tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkatpengunduran diri karyawan tahunan, tingkat cacat, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil
aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perseroan yang memiliki pengaruh lebih dari10% provisi imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata
sisa masa kerja karyawan. Sementara Perseroan berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah
wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalamasumsi yang ditetapkan Perseroan dapat mempengaruhi secara material provisi diestimasi atas
pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32
4. KAS DAN SETARA KAS
Akun terdiri dari:
2019 2018
Kas 551.946.498 441.420.949
Bank - Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 106.936.236.434 178.726.059.818
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 34.699.578.560 53.911.060.364
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.605.108.678 33.003.940.674
PT Bank Bukopin Tbk 1.454.311.615 3.942.680.560
PT Bank Pembangunan Daerah Pusat dan Wilayah 458.835.584 2.095.899.859
PT Bank Mega 17.678.398 18.366.969
PT Bank Tabungan Negara Syariah 867.063.056 22.567.001.846
Sub jumlah 159.038.812.324 294.265.010.089
Deposito - Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 20.000.000 20.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 10.000.000.000 32.500.000.000
PT Bank Bukopin Tbk 10.000.000.000 -
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat - 5.000.000.000
Sub jumlah 20.020.000.000 37.520.000.000
Jumlah 179.610.758.821 332.226.431.039
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada
masing-masing bank.
Tingkat suku bunga per tahun atas deposito adalah sebagai berikut:
2019 2018
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4,75% 4,75%
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. 7,00% 7,00%
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat - 7,25%
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33
5. PIUTANG USAHA
2019 2018
Pihak ketiga
Rupiah
Piutang kepada Penangkar 75.943.008.314 78.742.294.756
Piutang kepada Penyalur/Pengecer 75.009.731.997 80.363.433.072
Piutang kepada Pedagang Besar/Menengah 61.732.345.043 60.716.583.073
Piutang kepada PT Perkebunan Swasta 3.195.514.702 13.402.260.600
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang usaha (95.529.784.791) (96.208.305.167)
Sub jumlah 120.350.815.264 137.016.266.334
Pihak berelasi
Rupiah
Piutang kepada Proyek Pemerintah 28.655.862.740 21.135.965.158
Piutang kepada PT Perkebunan Nusantara 2.519.756.332 2.690.722.832
Piutang kepada Pemerintah atas subsidi benih - 28.206.000
Piutang lain-lain 1.050.277.040 491.964.957
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang usaha (2.921.042.784) (2.969.294.048)
Sub jumlah 29.304.853.328 21.377.564.899
Jumlah piutang usaha 149.655.668.592 158.393.831.232
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
2019 2018
Umur piutang
0 s/d 1 bulan 43.940.635.642 67.543.900.112
1 s/d 3 bulan 5.689.653.609 13.897.507.750
3 s/d 6 bulan 13.860.504.966 12.165.554.901
6 s/d 1 tahun 17.663.564.740 9.978.514.573
> 1 tahun 166.952.137.211 153.985.953.111
Sub jumlah 248.106.496.167 257.571.430.447
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang (98.450.827.575) (99.177.599.215)
Jumlah 149.655.668.592 158.393.831.232
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34
Rekonsiliasi cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:
2019 2018
Saldo awal 99.177.599.215 95.730.547.395
Mutasi tahun berjalan :
Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai - 4.390.685.186
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai (726.771.641) (943.633.366)
Jumlah 98.450.827.575 99.177.599.215
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha dan piutang
ragu-ragu cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha dikemudian hari.
Piutang usaha digunakan jaminan utang bank (catatan 15).
6. PIUTANG LAIN-LAIN
2019 2018
Piutang tuntutan ganti rugi (TGR) 33.738.053.438 29.899.254.967
Piutang kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) 21.381.332.928 17.956.428.928
Piutang kepada karyawan 9.122.472.947 9.226.281.458
Piutang Koptani 1.685.400.404 1.910.107.904
Sub jumlah 65.927.259.717 58.992.073.257
Dikurangi: Akumulasi cadangan kerugian penurunan nilai :
Cadangan penurunan nilai (33.201.571.765) (23.581.165.275)
Sub jumlah (33.201.571.765) (23.581.165.275)
Jumlah 32.725.687.951 35.410.907.982
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang ragu-ragu dari piutang lain-lain adalah sebagai
berikut :
Saldo Awal 23.581.165.275 22.897.327.882
Mutasi tahun berjalan:
Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai 9.620.406.490 846.935.640
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai - (163.098.246)
Jumlah 33.201.571.765 23.581.165.275
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang ragu-ragu cukup
untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang lain-lain dikemudian hari.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35
7. PERSEDIAAN
2019 2018
a. Pupuk 45.300.343.021 46.013.769.088
b. Produksi Penggilingan Padi
Gabah 13.407.621.972 16.220.570.038
Beras BPJ
Kwalitas 6.512.475.191 9.475.565.998
Medium 3.975.329.402 6.046.215.242
Broken 586.993.813 637.963.036
Menir dan katul 152.966.927 356.819.275
Beras BJ 3.152.649.530 7.790.592.259
Sub jumlah 27.788.036.835 40.527.725.848
c. Benih BJ & BPJ/ Subsidi
Padi 45.532.059.949 59.239.489.683
Palawija 30.234.230.959 23.437.857.748
75.766.290.908 82.677.347.431
d. Aneka Usaha
Pestisida 5.414.433.264 5.150.139.344
Bawang putih 1.280.279.150 1.766.161.071
Lainnya 3.922.985.605 11.245.031.146
Sub jumlah 10.617.698.019 18.161.331.561
e. Bahan Pembantu
Persediaan bahan pembantu produksi 1.086.548.963 1.082.149.829
Persediaan bahan pembungkus 10.189.363.127 14.140.551.813
Sub jumlah 11.275.912.090 15.222.701.641
f. Persediaan Barang Rusak
Persediaan barang rusak 43.619.769.704 40.519.105.240
Pencadangan persediaan barang rusak (27.686.216.045) (27.128.345.410)
Sub jumlah 15.933.553.659 13.390.759.830
Jumlah 186.681.834.532 215.993.635.399
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan rusak adalah sebagai berikut:
2019 2018
Saldo awal 27.128.345.410 26.883.431.350
Mutasi tahun berjalan:
Penambahan penyisihan penurunan persediaan 557.870.635 3.096.860.459
Pemulihan penyisihan penurunan persediaan - (2.851.946.399)
Jumlah 27.686.216.045 27.128.345.410
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutupkemungkinan penurunan nilai persediaan. Seluruh persediaan tidak ditutup dengan asuransi atas
kebakaran atau asuransi lainnya.
Persediaan digunakan untuk jaminan utang bank (catatan 15).
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36
8. ASET LANCAR LAINNYA2019 2018
Biaya dibayar dimuka 23.383.516.850 8.167.307.543
Pendapatan yang harus diterima 2.766.622.462 8.426.949.752
Uang muka kepada karyawan 1.529.814.283 2.088.394.680
Uang muka kepada penjual 1.415.361.413 2.624.894.268
Uang muka pembelian persediaan - 16.779.700
Jumlah 29.095.315.008 21.324.325.943
Biaya dibayar dimuka merupakan pembayaran dimuka dari biaya sewa gudang, ongkos angkut
dan biaya operasional lainnya. Uang muka kepada karyawan merupakan pemberian uang mukakerja kepada karyawan, yang digunakan untuk pengeluaran Handling Cost (HC), Overhead Cost(OC) dan kegiatan usaha di luar HC dan OC.
9. ASET TETAP
Saldo dan mutasi aset tetap untuk tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah 12.192.072.809 347.851.848 - (577.001.756) 11.962.922.901
Bangunan 136.598.146.969 5.550.210.636 - (1.595.257.540) 140.553.100.065
Mesin dan instalasi 135.616.472.258 8.460.351.952 - - 144.076.824.210
Kendaraan 30.794.169.271 4.913.361.126 - - 35.707.530.396
Alat industri pertanian 378.882.981 - - - 378.882.981
Inventaris 31.041.130.545 2.640.774.316 - - 33.681.904.861
Aset pengampunan pajak 1.270.000.000 - - - 1.270.000.000
Perlengkapan parkir - 1.061.228.000 - - 1.061.228.000
Jumlah 347.890.874.833 22.973.777.878 - (2.172.259.296) 368.692.393.414
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 54.304.525.963 11.083.363.728 - (917.375.438) 64.470.514.253
Mesin dan instalasi 61.960.603.073 6.074.594.302 - - 68.035.197.374
Kendaraan 25.227.741.366 1.906.086.616 - - 27.133.827.982
Alat industri pertanian 302.176.322 1.195.957 - 303.372.279
Inventaris 22.568.911.316 1.842.986.837 - - 24.411.898.153
Perlengkapan parkir - 289.380.479 - - 289.380.479
Jumlah 164.363.958.039 21.197.607.918 - (917.375.438) 184.644.190.520
Nilai Buku 183.526.916.793 184.048.202.895
2019
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah 8.688.512.335 3.503.560.474 - - 12.192.072.809
Bangunan 111.057.968.956 25.540.178.013 - - 136.598.146.969
Mesin dan instalasi 131.556.472.049 4.060.000.209 - - 135.616.472.258
Kendaraan 28.194.927.621 2.599.241.649 - - 30.794.169.271
Alat industri pertanian 378.882.981 - - - 378.882.981
Inventaris 28.136.271.721 2.904.858.824 - - 31.041.130.545
Aset pengampunan pajak 1.270.000.000 - - - 1.270.000.000
Jumlah 309.283.035.664 38.607.839.169 - - 347.890.874.833
2018
396
981
861
000
000
982
279
153
479
271
981
545
000
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 42.996.499.774 11.308.026.189 - - 54.304.525.963
Mesin dan instalasi 54.439.512.048 7.521.091.025 - - 61.960.603.073
Kendaraan 23.793.076.480 1.434.664.886 - - 25.227.741.366
Alat industri pertanian 302.176.322 - - 302.176.322
Inventaris 20.522.201.830 2.046.709.486 - - 22.568.911.316
Jumlah 142.053.466.453 22.310.491.586 - - 164.363.958.039
Nilai Buku 167.229.569.211 183.526.916.793
2018
Pada tanggal 12 Oktober 2016, Perseroan melakukan program pengampunan pajak dengan
menyampaikan surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak dengan mengungkapkan asettanah sebesar Rp 1.270.000.000 dan atas program tersebut, Perseroan telah menerima surat
keterangan pengampunan pajak dari Direktorat Jendral Pajak dengan surat No. KET-1290/PP/WPJ.19/2016 tanggal 10 Nopember 2016.
Aset tetap Perseroan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup terhadap risikokebakaran dan kerugian, manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup
untuk menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap,
manajemen Perseroan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2019
dan 2018.
Aset tetap berupa tanah dan bangunan digunakan untuk jaminan utang bank (catatan 15).
10. BEBAN TANGGUHAN
2019 2018
Nilai perolehan:
Perangkat lunak komputer 12.655.281.373 12.565.281.373
Hak guna bangunan 9.711.071.036 9.365.071.036
Hak paten 665.831.818 665.831.818
Sertifikat Hak pakai 4.242.188.657 1.779.294.142
Jumlah 27.274.372.884 24.375.478.369
Dikurangi akumulasi amortisasi:
Perangkat lunak komputer 4.531.465.947 3.903.201.878
Hak guna bangunan 2.182.009.651 2.076.764.335
Hak paten 92.974.773 61.983.182
Hak pakai 831.035.914 821.431.785
Jumlah 7.637.486.285 6.863.381.180
Jumlah 19.636.886.599 17.512.097.189
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38
11. JAMINAN YANG DIBERIKAN
2019 2018
Bank garansi 378.478.757 383.749.254
Jumlah 378.478.757 383.749.254
12. PROPERTI INVESTASI
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah 3.192.209.874 777.771.348.244 - 577.001.756 781.540.559.874
Bangunan 23.395.641.355 1.355.849.898 - 1.595.257.540 23.156.233.713
Jumlah 26.587.851.229 779.127.198.142 - 2.172.259.296 804.696.793.587
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 8.356.271.838 984.070.329 - 917.375.438 10.257.717.605
Jumlah 8.356.271.838 984.070.329 - 917.375.438 10.257.717.605
Nilai Buku 18.231.579.392 794.439.075.983
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah 3.192.209.874 - - - 3.192.209.874
Bangunan 23.395.641.355 - - 23.395.641.355
Jumlah 26.587.851.229 - - - 26.587.851.229
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 7.612.150.642 744.121.196 - - 8.356.271.838
Jumlah 7.612.150.642 744.121.196 - - 8.356.271.838
Nilai Buku 18.975.700.587 18.231.579.392
2019
2018
Pada tanggal 2 Oktober 2019, Tanah seluas 56.695 M2 dan bangunan perumahan sebanyak 56unit yang terletak di Jl. Pertani, Kel. Duren Tiga, Kec. Pancoran Jakarta Selatan telah dinilai oleh
penilai independen KJPP Muhammad Adlan dan Rekan dengan No. Laporan: 00573/2.0005-03/PI/01/0492/1/X/2019.
Berdasarkan penilaian oleh penilai independen nilai wajar tanah dan bangunan adalah sebesar Rp
780.382.082.000 dengan rincian sebagai berikut:2019
Nilai wajar tanah 778.348.350.000
Nilai wajar bangunan 2.033.732.000
Nilai wajar tanah dan bangunan 780.382.082.000
Nilai buku tanah 577.001.756
Nilai buku bangunan 677.882.102
Selisih penilaian aset properti investasi 779.127.198.142
Perusahaan melakukan revaluasi aset properti berdasarkan keputusan rapat direksi Perusahaan
No. 85/PERT.D/HKP.20.1/2019 tanggal 12 Agustus 2019 dan disetujui oleh Dewan komisarisdengan Nomor Surat: 002/PERT.DK/2020 tanggal 8 Januari 2020.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39
Revaluasi aset properti dilakukan untuk tujuan komersil dan atas revaluasi tersebut tidakmempengaruhi laba atau rugi operasional dan cash flow perusahaan.
13. ASET LAIN-LAIN
2019 2018
Aset tetap tidak digunakan 9.250.179.804 9.646.242.152
Aset tetap akan dijual 258.078.706 421.417.538
Aset dalam pembangunan 73.870.223.125 59.916.429.779
Jaminan yang diterima 1.111.523.875 1.116.893.875
Jumlah 84.490.005.511 71.100.983.345
Aset tetap tidak digunakan per 31 Desember 2019 dan 2018 merupakan nilai buku aset yang tidakdipergunakan untuk operasional Perseroan karena rusak, terdiri atas:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Bangunan 5.325.100.002 - - - 5.325.100.002
Lainnya 15.974.836.895 - 79.415.606 - 15.895.421.289
Jumlah 21.299.936.897 - 79.415.606 - 21.220.521.291
Akumulasi Penyusutan 11.653.694.745 395.505.569 78.858.828 - 11.970.341.486
Jumlah 11.653.694.745 395.505.569 78.858.828 - 11.970.341.486
Nilai Buku 9.646.242.152 9.250.179.804
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Bangunan 5.325.100.002 - - - 5.325.100.002
Lainnya 15.974.836.895 - - - 15.974.836.895
Jumlah 21.299.936.897 - - - 21.299.936.897
Akumulasi Penyusutan 11.307.141.012 346.553.732 - - 11.653.694.745
Jumlah 11.307.141.012 346.553.732 - - 11.653.694.745
Nilai Buku 9.992.795.884 9.646.242.152
2019
2018
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40
Aset tetap akan dijual merupakan nilai buku aset yang akan dijual telah mendapat persetujuandari pemegang saham, terdiri atas:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Bangunan 2.309.655.523 - - - 2.309.655.523
Lainnya 412.694.857 - 135.113.000 - 277.581.857
Jumlah 2.722.350.380 - 135.113.000 - 2.587.237.380
Akumulasi Penyusutan 2.300.932.842 28.225.832 - - 2.329.158.675
Jumlah 2.300.932.842 28.225.832 - - 2.329.158.675
Nilai Buku 421.417.538 258.078.706
2019
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Bangunan 2.309.655.523 - - - 2.309.655.523
Lainnya 277.581.857 135.113.000 - - 412.694.857
Jumlah 2.587.237.380 135.113.000 - - 2.722.350.380
Akumulasi Penyusutan 2.277.314.721 23.618.121 - - 2.300.932.842
Jumlah 2.277.314.721 23.618.121 - - 2.300.932.842
Nilai Buku 309.922.659 421.417.538
2018
14. UTANG USAHA
Utang usaha merupakan liabilitas PT Pertani (Persero) kepada para rekanan, yang berasal dari
transaksi pembelian barang untuk kegiatan operasional Perseroan yang terdiri atas:
2019 2018
Pihak berelasi
PT Petrokimia Kayaku 3.416.790.402 1.257.263.990
PT Petrosida Gresik 780.739.407 288.956.153
Perum BULOG Divre Sumsel 821.245.600 -
PT Petrokimia Gresik - 116.747.125
Sub jumlah 5.018.775.409 1.662.967.268
Pihak ketiga
PT Citra Nusantara Mandiri 12.171.923.431 22.110.256.231
PT Longping High Tech Indonesia 4.414.538.713 12.959.669.850
PT Saripersada Indo Pancarona 2.794.518.816 3.021.410.042
PT Agrindo Hartha Mekar 2.691.227.750 -
PT BISI Internasional 2.614.081.000 274.615.000
Kelompok tani 2.362.535.703 1.706.301.894
Koperasi Pertani Jaya Sumut 1.916.698.180 -
CV Karomah Jaya Mandiri 1.026.328.125 -
PT Sangkara Putra Pertiwi 707.248.023 -
PT Kerta Rajasa Raya 605.910.002 605.910.002
sik
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41
2019 2018
Pihak ketiga - lanjutan
Koptani Kantor Pusat 463.897.300 -
Sumiyati 377.797.481 -
UD Sujinah 362.400.000 -
CV Adji Jaya 286.500.000 -
PT Satya Jasa Caraka 265.435.200 -
PT Agreetech Green Industries 240.175.055 -
CV Jati Mulyo 231.250.000 -
CV Rimba Jaya 231.250.000 -
PT Multi Mas Chemindo 229.460.227 1.827.052.130
Kopkar Mandiri Cirebon 218.000.000 -
PT Berlian Anugerah Jaya 199.813.931 -
Dinas Pertanian TK I 195.148.136 -
PT Bina San Prima 137.953.999 -
PT Exindokarsa Agung 126.119.132 236.546.404
PT Limas Sejahtera Mandiri 115.583.850 -
CV Comal Persada 107.172.500 -
CV Nikko Jaya Plastisindo 101.090.325 -
KP Setia 99.998.250 -
PT Wilmar Chemical Indonesia 88.605.228 -
Koperasi Karyawan Pertani Sumbar 78.048.000 -
CV Agro Unggul 73.860.475 73.860.475
PT Tri Media Profitama - 8.949.514.585
Shandong Goodfarmer International CO., Ltd - 4.443.431.178
PT Biogene Plantation - 2.970.849.695
PT Limas Sejahtera Mandiri - 1.446.683.850
PT Puput Tani Mandiri - 439.628.091
PT Tunas Widji Inti Nayottama - 378.805.000
PT Metronik Eko Pertiwi - 300.030.000
PT Satya Jasa Caraka - 265.435.200
Lainnya 1.392.029.303 6.849.356.291
Sub jumlah 36.926.598.135 68.859.355.917
Jumlah 41.945.373.544 70.522.323.185
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:2019 2018
Sampai dengan 1 Bulan 1.017.232.626 5.258.905.476
> 1 - 3 Bulan 3.420.700.434 2.678.332.022
> 3 - 6 Bulan 12.776.899.630 15.284.818.442
> 6 Bulan - 1 Tahun 2.769.564.217 1.424.324.119
> 1 Tahun 21.960.976.637 45.875.943.126
Jumlah 41.945.373.544 70.522.323.185
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42
15. UTANG BANK
2019 2018
Utang bank jangka pendek
Pihak berelasi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 98.962.825.518 68.772.949.261
Pihak ketiga
PT Bank Bukopin, Tbk 37.697.023.671 37.697.023.671
Jumlah 136.659.849.189 106.469.972.932
Utang bank jangka panjang
Pihak berelasi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 423.206.957.259 463.706.957.259
Jumlah 423.206.957.259 463.706.957.259
Dikurangi:
Utang jangka panjang jatuh tempo kurang
dari setahun (87.000.000.000) (40.000.000.000)
Utang jangka panjang jatuh tempo lebih
dari setahun 336.206.957.259 423.706.957.259
a. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Berdasarkan Surat Putusan Kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Pusat
Jakarta No. R.265-ADK/DKR-2/09/2014 tertanggal 1 Oktober 2014, memperoleh penyelesaian
fasilitas Kredit lainnya dengan rincian sebagai berikut:
Semula:
- Kredit Modal Kerja PSO (KMK-1) 486.475.000.000
- KMKI/SKBDN/PJI PSO 105.000.000.000
- KMK GP3K (KMK-4) 350.000.000.000
- KMK - 1/SKBDN/PJI Non PSO 74.000.000.000
Menjadi:
- KMK Maksimum CO Menurun 587.591.000.000
Jangka waktu kredit
Fasilitas kredit ini berlaku 120 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dengan jadwal
angsuran pokok pinjaman sebagai berikut:
Tahun Angsuran pokok Outstanding
1 3.000.000.000 584.591.000.000
2 35.000.000.000 549.591.000.000
3 80.000.000.000 469.591.000.000
4 130.000.000.000 339.591.000.000
5 140.000.000.000 199.591.000.000
6 115.000.000.000 84.591.000.000
7 40.000.000.000 44.591.000.000
8 10.000.000.000 34.591.000.000
9 10.000.000.000 24.591.000.000
10 24.591.000.000 -
587.591.000.000
ebih
0
0
0
00
0
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43
Suku Bunga
Ketentuan mengenai suku bunga sebagai berikut:
- Suku bunga pinjaman sebesar 9,0% per tahun, dikenakan efektif setiap bulan.
- Atas suku bunga tersebut dilakukan deferred selama 3 tahun sejak penandatanganan akad
kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
1. 24 bulan pertama seluruh kewajiban pembayaran bunga di deferred/ ditangguhkan.
2. 12 bulan selanjutnya kewajiban pembayaran bunga ditangguhkan sebesar 4,5% yang
dibayarkan adalah sebesar selisih beban bunga yang ditentukan dengan beban bunga
yang di deferred.
3. Pembayaran kembali bunga yang di deferred dilakukan setiap bulan selama 84 bulan
pada bulan ke-37 sampai dengan bulan ke -120.
- Pada bulan ke-37 sampai dengan bulan ke -120 kewajiban bunga harus dibayar secara
penuh sesuai dengan suku bunga yang berlaku.
Jaminan
Jaminan pokok
- Persediaan
- Piutang dagang
Jaminan tambahan
- Tanah dan bangunan 57 SHGB
- 55 unit dryer
Pada tanggal 1 Oktober 2014, Perseroan memperoleh perpanjangan serta penggabungan
fasilitas kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan plafon
Rp 85.000.000.000 yang dipergunakan untuk keperluan tambahan modal kerja usaha
produksi/pengadaan benih, pupuk dan beras. KMK Komersial sebesar Rp 85.000.000.000
merupakan penggabungan baki debet (OS) KMK 2, dan KMK 3 dengan rincian sebagai berikut:
Semula:
1. KMK Regular (RC) Non Perberasan (KMK-2)
Jumlah Plafon : Rp 55.000.000.000
Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja
Bentuk Kredit : Rekening Koran dengan Max Co. Tetap
Tujuan : Tambahan modal kerja usaha produksi/pengadaan benih dan pupuk
2. KMK Regular (RC) SBU Perberasan (KMK-3)
Jumlah Plafon : Rp 30.000.000.000
Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja
Bentuk Kredit : Rekening Koran dengan Max Co. Tetap
Keperluan : Tambahan modal kerja usaha perberasan
Digabung menjadi:
KMK Regular (RC) Non Perberasan (KMK-2)
Jumlah Plafon : Rp 85.000.000.000
Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja
Suku bunga : 9,50% per annum
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44
Bentuk Kredit : Rekening Koran dengan Max Co. Tetap
Tujuan : Tambahan Modal Kerja Usaha Komersial
Pada tanggal yang sama PT Pertani (Persero) memperoleh fasilitas bank garansi dengan rincian
sebagai berikut:
Jumlah Plafon : Rp 10.000.000.000
Jenis Kredit : Bank Garansi
Tujuan : Untuk menjamin pelaksanaan penyediaan benih, pengadaan saprotan
dan keperluan lain yang masih berhubungan dengan usaha utama PT
Pertani (Persero).
Jangka waktu : 12 bulan
Jaminan kredit
1. Agunan Pokok:
a. Menyerahkan jaminan berupa persediaan dengan nilai penjaminan sebesar
Rp 250.000.000.000 (dua ratus lima puluh milyar rupiah), dengan akta jaminan fidusia
tertanggal 24 Oktober 2012.
b. Menyerahkan jaminan berupa piutang dagang dengan nilai penjaminan sebesar
Rp 110.000.000.000 (seratus sepuluh milyar rupiah), dengan akta jaminan fidusia
tertanggal 24 Oktober 2012 No: 38, yang dibuat dihadapan notaris Iin Indrianingsih, SH,
dan telah didaftarkan dikantor pendaftaran fidusia nomor: W10.088969.AH.05.01. Tahun
2013 dan nilai penjaminan atas piutang dagang telah ditingkatkan lagi sebesar Rp
63.000.000.000 (enam puluh tiga milyar rupiah) sehingga nilai penjaminan menjadi
sebesar Rp 173.000.000.000 (seratus tujuh puluh tiga milyar rupiah), dengan akta
addendum jaminan fidusia tertanggal 1 Oktober 2014 dengan No.5, yang dibuat
dihadapan notaris yang sama dan telah didaftarkan dikantor pendaftaran fidusia Nomor.
W10.00585080.AH.05.02 tanggal 13 Oktober 2014.
2. Piutang/tagihan PSO tahun anggaran 2016 atas nama pengambil kredit diikat dengan akta
cessie sebesar Rp 80.890.000.000 (delapan puluh milyar delapan ratus sembilan puluh juta
rupiah).
3. Agunan Tambahan berupa tanah dan bangunan yang tersebar diberbagai daerah.
Berdasarkan surat putusan kredit No. R.II.133-OPK/DKD/095/2019 tanggal 23 Mei 2019, PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk setuju perpanjangan fasilitas kredit dengan rincian
sebagai berikut:
1. Perpanjangan kredit modal kerja komersil
Jumlah Plafond : Rp 85.000.000.000
Jenis kredit : Kredit modal kerja
Bentuk kredit : Rekening koran dengan Max.Co tetap
Keperluan : Tambahan modal kerja komersil diluar modal kerja
yang pemenuhannya dari dana PMN
Jangka waktu : 30 April 2019 s/d 30 April 2020
Suku bunga : 9% per tahun
Jaminan : Terkait dengan KMK PSO
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45
2. Perpanjangan bank garansi Non PSO
Jumlah Plafond : Rp 10.000.000.000
Jenis kredit : Bank garansi
Keperluan : Untuk menjamin pelaksanaan penyediaan benih, pengadaan
saprotan
dan keperluan lain yang masih berhubungan dengan usaha utama
Jangka waktu : 30 April 2019 s/d 30 April 2020
3. Perubahan struktur kredit fasilitas KMK Co. Menurun
a) Jangka waktu semula 120 bulan menjadi 144 bulan terhitung mulai penandatanganan
akad kredit ( 1 Oktober 2014)
b) Perubahan jadwal angsuran pokok pinjaman dan pembayaran kembali bunga deferred
(PKBD) sebagai berikut:
Semula
Tahun Angsuran pokok Outstanding Bunga deferred PKBD
Okt-15 3.000.000.000 584.591.000.000 52.613.000.000 -
Okt-16 35.000.000.000 549.591.000.000 49.463.000.000 -
Okt-17 80.000.000.000 469.591.000.000 21.132.000.000 -
Okt-18 130.000.000.000 339.591.000.000 - 2.000.000.000
Okt-19 140.000.000.000 199.591.000.000 - 2.000.000.000
Okt-20 115.000.000.000 84.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-21 40.000.000.000 44.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-22 10.000.000.000 34.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-23 10.000.000.000 24.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-24 24.591.000.000 - - 79.208.000.000
587.591.000.000 123.208.000.000 123.208.000.000
Menjadi
Tahun Angsuran pokok Outstanding Bunga deferred PKBD
Okt-15 3.000.000.000 584.591.000.000 52.613.000.000 -
Okt-16 35.000.000.000 549.591.000.000 49.463.000.000 -
Okt-17 40.000.000.000 509.591.000.000 22.932.000.000 -
Okt-18 40.000.000.000 469.591.000.000 21.132.000.000 3.000.000.000
Okt-19 40.000.000.000 429.591.000.000 - 5.000.000.000
Okt-20 50.000.000.000 379.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-21 50.000.000.000 329.591.000.000 - 15.000.000.000
Okt-22 50.000.000.000 279.591.000.000 - 20.000.000.000
Okt-23 50.000.000.000 229.591.000.000 - 25.000.000.000
Okt-24 60.000.000.000 169.591.000.000 - 30.000.000.000
Okt-25 65.000.000.000 104.591.000.000 - 38.140.000.000
Okt-26 104.591.000.000 - - -
587.591.000.000 146.140.000.000 146.140.000.000
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46
c) Pembayaran bunga yang di deferred dilakukan setiap bulan selama 84 bulan pada bulan
ke 37 s/d bulan ke 120 menjadi pembayaran dilakukan selama 96 bulan mulai bulan
ke 49 sampai dengan bulan ke 114.
Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit KMK Co Menurun antara Perseroan dengan PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tanggal 1 Oktober 2014, beban bunga atas kredit tahun
2015, 2016 dan 2017 mulai terutang tahun 2018.
Pada tanggal 7 Oktober 2019, Perusahaan dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
melakukan addendum perjanjian kredit restrukturisasi fasilitas KMK Co menurun dan para
pihak sepakat untuk melakukan addendum perjanjian kredit menjadi sebagai berikut:
1. Mengubah jadwal angsuran pokok pinjaman tanpa merubah pembayaran kembali
bunga deferred (PKBD) semula bulan Oktober 2019 menjadi bulan April 2020 dengan
table sebagai berikut:
Semula
Tahun Angsuran pokok Outstanding PKBD
Okt-17 40.000.000.000 509.591.000.000 -
Okt-18 40.000.000.000 469.591.000.000 3.000.000.000
Okt-19 40.000.000.000 429.591.000.000 5.000.000.000
Okt-20 50.000.000.000 379.591.000.000 10.000.000.000
Okt-21 50.000.000.000 329.591.000.000 15.000.000.000
Okt-22 50.000.000.000 279.591.000.000 20.000.000.000
Okt-23 50.000.000.000 229.591.000.000 25.000.000.000
Okt-24 60.000.000.000 169.591.000.000 30.000.000.000
Okt-25 65.000.000.000 104.591.000.000 38.140.000.000
Okt-26 104.591.000.000 - -
549.591.000.000 146.140.000.000
Menjadi
Tahun Angsuran pokok Outstanding PKBD
Okt-17 40.000.000.000 509.591.000.000 -
Okt-18 40.000.000.000 469.591.000.000 -
Okt-19 2.500.000.000 467.091.000.000 3.000.000.000
Apr-20 37.500.000.000 429.591.000.000
Okt-20 50.000.000.000 379.591.000.000
Okt-21 50.000.000.000 329.591.000.000 10.000.000.000
Okt-22 50.000.000.000 279.591.000.000 15.000.000.000
Okt-23 50.000.000.000 229.591.000.000 20.000.000.000
Okt-24 60.000.000.000 169.591.000.000 25.000.000.000
Okt-25 65.000.000.000 104.591.000.000 30.000.000.000
Okt-26 104.591.000.000 - 38.140.000.000
549.591.000.000 146.140.000.000
5.000.000.000
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47
2. Menambah syarat perubahan jadwal angsuran pokok pinjaman tanpa merubah
pembayaran kembali bunga deferred sebagai berikut:
a) Perusahaan melaporkan progress penjualan asset tetap ke PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk setiap 3 bulan
b) Perusahaan wajib melakukan pencadangan pembayaran kewajiban pinjaman
kredit modal kerja Co menurun minimal Rp 1.000.000.000 setiap bulan terhitung
sejak bulan Oktober 2019 sampai dengan bulan Maret 2020 dimana pencadangan
pembayaran kewajiban tersebut akan mengurangi kewajiban pada bulan April
2020.
c) Hasil penjualan asset perusahaan wajib digunakan untuk menurunkan kewajiban
pokok pinjaman kredit modal kerja Co menurun di bank minimal 70% dari hasil
penjualan
b. PT Bank Bukopin Tbk
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit dari PT Bank Bukopin TbkNo. 6691/DKM/V/2012 tanggal 19 November 2014, Perseroan mendapat pinjaman dengan
plafon kredit Rp 50.000.000.000 yang dipergunakan untuk keperluan pengadaan gabah dan
beras, dengan suku bunga 12% per annum floating rate dengan jangka waktu 12 bulan.
Jaminan pinjaman adalah sebagai berikut:
1. Sebidang tanah dan bangunan (bila ada) berdasarkan SHGB No. 171 / Mugasari tanggal 31Oktober 2011 (jatuh tempo 26 Oktober 2031), terdaftar atas nama PT Pertani (Persero),
NIB 11.01.11.04.0078 luas 9.405 m2 surat ukur No.00147/MUGASARI/2011 tanggal 25
Oktober 2011, terletak di Kelurahan Mugasari, Kecamatan Semarang Selatan, KotaSemarang, Provinsi Jawa Tengah.
2. Sebidang tanah dan bangunan (bila ada) berdasarkan SHGB No. 749 / Embong Kaliasin
tanggal 20 Oktober 2004 (jatuh tempo 11 Oktober 2024), terdaftar atas nama PT Pertani(Persero), NIB 12.01.11.07.00483 luas 1.914 m2 surat ukur No.262/Embong Kaliasin/2004
tanggal 5 Oktober 2004, terletak di Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk tersebut telah mendapat persetujuan perpanjangan fasilitaskredit modal kerja dengan surat No.XLIX/069/BUKI/ADD-REG/V/2019 tanggal 8 Mei 2019
dengan perpanjangan sampai dengan tanggal 30 Mei 2021.
16. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR2019 2018
Personil dan pelatihan 1.519.961.315 1.307.496.222
Umum dan administrasi lainnya 7.157.726.250 6.722.366.533
Komoditi - penjualan 1.452.572.936 4.748.887.764
Jumlah 10.130.260.500 12.778.750.520
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48
17. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA
2019 2018
Uang muka penjualan 3.067.248.508 4.444.077.865
Sewa diterima dimuka 9.384.735.453 5.559.902.218
Lainnya 1.736.085.429 2.616.307.490
ToJumlah 14.188.069.390 12.620.287.572
Pendapatan diterima dimuka merupakan uang muka yang ditangguhkan pengakuannya dan akan
dibukukan sebagai pendapatan sesuai dengan masa manfaat pendapatan atau tingkatpenyelesaian pekerjaan tersebut.
18. UTANG KEPADA PEMERINTAH
2019 2018
RDI - 345 94.435.127.396 98.835.127.395
RDI - 336 55.940.363.978 59.940.363.277
AMA - 111 3.488.671.433 3.977.777.200
AMA - 112 3.480.555.050 3.987.053.817
Jumlah 157.344.717.857 166.740.321.689
Dikurangi :
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun (9.395.603.833) (10.098.058.833)
Utang jangka panjang jatuh tempo lebih dari
setahun 147.949.114.024 156.642.262.856
Rekening Dana Investasi (RDI) – 336
Berdasarkan perjanjian pinjaman Nomor. RDI-336/DP3/1998 tanggal 27 Juli 1998 sebagaimanadiubah dengan perjanjian perubahan nomor AMA-160/RDI-336/DSM/2011 tanggal 8 November
2011 antara Perseroan dengan Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah telah memberikanpinjaman yang berasal dari rekening dana investasi kepada PT Pertani dengan jumlah yang tidak
melebihi dari Rp 20.000.000.000 untuk memenuhi kebutuhan dana PT Pertani dalam rangka
tambahan pinjaman modal kerja.
Berdasarkan surat PT Pertani No.993/PERT-D/KEU-30.1/2017 tanggal 7 Juni 2017, PT Pertani telahmengajukan proposal restrukturisasi pinjaman kepada Pemerintah. Berdasarkan surat No.S-
880/MK.05/2017 tanggal 6 November 2017, Menteri Keuangan telah menyetujui untuk melakukan
restrukturisasi pinjaman sebagai berikut:
I. Ketentuan dan persyaratan dalam perjanjian pinjaman Nomor . RDI-336/DP3/1998 tanggal 27Juli 1998 sebagaimana diubah dengan perjanjian perubahan nomor AMA-160/RDI-
336/DSM/2011 tanggal 8 November 2011 ditambah/diubah menjadi:
To
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49
a. Seluruh kewajiban PT Pertani sebesar Rp 67.940.363.277 terdiri dari:
1. Kewajiban pokok pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000,- dilakukan penjadwalan kembali
(reschedulling) selama 5 tahun, dari tahun 2017 sampai dengan 2021;
2. Kewajiban non pokok pinjaman senilai Rp 47.940.363.277,09,- dilakukan penjadwalankembali (reschedulling) selama 15 tahun, dari tahun 2011 sampai dengan 2036;
b. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap semesternya dimulai pada tanggal 28 Junidan tanggal 28 Desember setiap tahunnya, selama 39 kali dengan pembayaran pertama
dimulai pada tanggal 28 Desember 2017 dengan bunga 3 % per tahun dari pokok pinjaman.
c. Pembayaran disetorkan ke rekening Pemerintah atas nama Dana Investasi dengan nomor513.000000980, di Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta.
II. Bukan PengesampinganPenundaan dan/atau kelalaian Pemerintah dalam menggunakan hak, kekuasaan dan
kepentingan, tidak mengurangi atau menghapus hak, kekuasaan dan kepentingan Pemerintah.
Rekening Dana Investasi (RDI) – 345
Berdasarkan perjanjian pinjaman Nomor. RDI-345/DP3/1999 tanggal 7 Januari 1999 sebagaimana
diubah dengan perjanjian perubahan nomor AMA-161/RDI-345/DSMI/2011 tanggal 8 November2011 antara Perseroan dengan Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah telah memberikan
pinjaman yang berasal dari rekening dana investasi kepada PT Pertani dengan jumlah yang tidakmelebihi dari Rp 22.000.000.000 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja PT Pertani dalam rangka
pembiayaan pengadaan benih padi, jagung dan kedelai untuk program Gema Palagung 2001.
Berdasarkan surat PT Pertani No.993/PERT-D/KEU-30.1/2017 tanggal 7 Juni 2017, PT Pertani telah
mengajukan proposal restrukturisasi pinjaman kepada Pemerintah. Berdasarkan surat No.S-880/MK.05/2017 tanggal 6 November 2017, Menteri Keuangan telah menyetujui untuk melakukan
restrukturisasi pinjaman sebagai berikut:
I. Ketentuan dan persyaratan dalam perjanjian pinjaman Nomor. RDI-345/DP3/1999 tanggal 7
Januari 1999 sebagaimana diubah dengan perjanjian perubahan nomor AMA-161/RDI-345/DSMI/2011 tanggal 8 November 2011 ditambah/diubah menjadi:
a. Seluruh kewajiban PT Pertani sebesar Rp 107.635.127.396 terdiri dari:
1. Kewajiban pokok pinjaman sebesar Rp 22.000.000.000,- dilakukan penjadwalan kembali(reschedulling) selama 5 tahun, dari tahun 2017 sampai dengan 2021;
2. Kewajiban non pokok pinjaman senilai Rp 85.635.127.396,- dilakukan penjadwalankembali (reschedulling) selama 15 tahun, dari tahun 2011 sampai dengan 2036;
b. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap semesternya dimulai pada tanggal 28 Junidan tanggal 28 Desember setiap tahunnya, selama 39 kali dengan pembayaran pertama
dimulai pada tanggal 28 Desember 2017 dengan bunga 3 % per tahun dari pokok pinjaman.
c. Pembayaran disetorkan ke rekening Pemerintah atas nama Dana Investasi denga nomor
513.000000980, di Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50
II. Penundaan dan/atau kelalaian Pemerintah dalam menggunakan hak, kekuasaan dankepentingan, tidak mengurangi atau menghapus hak, kekuasaan dan kepentingan Pemerintah.
Pada tanggal 16 Januari 2020 bertempat di KPPN Khusus Investasi telah diadakan rekonsiliasipinjaman PT Pertani (Persero), rekonsiliasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan akurasi data
outstanding/posisi dan mempercepat proses penyelesaian penatausahaan pinjaman.
19. UTANG LANCAR LAINNYA
2019 2018
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) 25.059.179.268 32.009.179.268
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) 15.996.019.472 -
Astek (Jamsostek) 695.975.038 562.413.798
Dana Pensiun 124.754.080 3.999.288.421
Lainnya 967.133.169 2.889.675.364
Jumlah 42.843.061.027 39.460.556.851
20. MODAL SAHAM
Pemegang saham Perseroan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Pemerintah Republik Indonesia 1.021.315 100,00 1.021.315.000.000
Jumlah 1.021.315 100,00 1.021.315.000.000
Jumlah saham
ditempatkan Dan
disetor penuh (lembar)
Persentase kepemilikan
(%)Jumlah modal (Rp)Pemegang saham
21. CADANGAN MODAL
Akun ini merupakan cadangan modal berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa PemegangSaham (RULBPS) PT Pertani (Persero) tanggal 30 Desember 1983.
2019 2018
Cadangan modal 2.499.311.316 2.499.311.316
Jumlah 2.499.311.316 2.499.311.316
000
000
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
51
22. TAMBAHAN MODAL DISETOR DARI PEMERINTAH
Pelimpahan aset Pemerintah:2019 2018
Proyek UPB II 9.909.152.215 9.909.152.215
Pelimpahan Aset IRC, RMU, Gudang 4.974.583.610 4.974.583.610
Tambahan Modal Penggilingan Padi 1.156.527.955 1.156.527.955
Tanah di Sukadanau Bekasi 584.819.544 584.819.544
Hibah SKR Jepang 93.450.000 93.450.000
Aset pengampunan pajak * 1.270.000.000 1.270.000.000
Sub jumlah 17.988.533.324 17.988.533.324
Kenaikan harga pestisida 19.233.748.075 19.233.748.075
Jumlah 37.222.281.399 37.222.281.399
Pada tanggal 12 Oktober 2016, Perseroan melakukan program pengampunan pajak dengan
menyampaikan surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak dengan mengungkapkan
aset tanah sebesar Rp 1.270.000.000 dan atas program tersebut, perusahaan telah menerimasurat keterangan pengampunan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak No. KET-
1290/PP/WPJ.19/2016 tanggal 10 Nopember 2016.
Pada bulan Desember 2015, Pemerintah melakukan Penambahan Modal Negara (PMN) Republik
Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan PT Pertani (Persero) berdasarkan PeraturanPemerintah Republik Indonesia Nomor 86 Tahun 2015. Nilai penambahan penyertaan modal
Negara sebesar Rp 470.000.000.000 (empat ratus tujuh puluh milyar rupiah) yang bersumber dariAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara tahun Anggaran 2015.
Pada bulan Desember 2016, Pemerintah melakukan Penambahan Modal Negara (PMN) Republik
Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan PT Pertani (Persero) berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016. Nilai penambahan penyertaan modalNegara sebesar Rp 500.000.000.000 (lima ratus miliar rupiah) yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2016.
23. SALDO LABA YANG DICADANGKAN2019 2018
a. Cadangan Umum
Laba tahun 1984 (62% x Rp 1.493.381.720) 925.896.666 925.896.666
Laba tahun 1985 (60% x Rp 2.161.458.523) 1.296.875.113 1.296.875.113
Sub jumlah 2.222.771.779 2.222.771.779
b. Cadangan Bertujuan
Pembebanan laba rugi tahun buku
sampai dengan tahun 1983 778.861.815 778.861.815
Selisih pembebanan audit tahun 1981 331.042.930 331.042.930
Selisih penilaian aset penggilingan padi (538.476.397) (538.476.397)
Sub jumlah 571.428.348 571.428.348
Jumlah 2.794.200.127 2.794.200.127
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
52
24. PENDAPATAN
2019 2018
a. Pupuk
SP 18 & NPK 10.10.10 223.103.347.178 262.701.952.885
Urea 181.640.393.837 217.726.130.022
SP 36 48.223.572.581 70.735.986.992
ZA 29.798.622.281 30.496.602.171
KCL 10.821.756.364 13.141.747.455
Kieserite 108.847.728 212.420.455
Lainnya 36.822.804.343 13.764.951.175
Sub jumlah 530.519.344.312 608.779.791.155
b. Produksi penggilingan padi:
Beras
Medium 56.453.344.222 42.528.313.014
Kwalitas 150.305.082.030 136.940.449.298
Broken 6.902.515.158 8.930.070.136
Gabah 11.432.826.992 31.584.805.690
Beras BJ 39.667.974.095 55.099.423.710
Lainnya 4.771.936.186 5.196.156.831
Sub jumlah 269.533.678.682 280.279.218.679
c. Benih BJ & BPJ/ Subsidi:
Padi 316.826.208.494 295.644.530.402
Kedelai 23.860.000 6.923.912.830
Jagung 21.082.918.275 101.953.764.245
Sub jumlah 337.932.986.769 404.522.207.477
d. Aneka usaha:
Pestisida 8.644.334.981 5.231.799.038
Sewa gudang dan angkutan 19.639.929.207 11.515.804.066
Hasil bumi 31.597.596.028 441.610.993.451
Lainnya 19.337.060.502 20.997.885.927
Sub jumlah 79.218.920.718 479.356.482.482
Jumlah 1.217.204.930.481 1.772.937.699.793
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
53
25. BEBAN POKOK PENDAPATAN
2019 2018
a. Pupuk
SP 18 & NPK 10.10.10 215.162.611.563 257.852.610.030
Urea 173.489.841.743 209.214.883.561
SP 36 45.518.770.945 67.377.474.243
ZA 27.677.608.644 28.563.750.838
KCL 10.284.561.011 12.424.230.577
Kieserite 111.813.151 199.705.491
Lainnya 34.025.497.393 10.914.481.564
Sub jumlah 506.270.704.450 586.547.136.304
b. Produksi penggilingan padi:
Beras
Medium 52.876.822.867 40.826.891.894
Kwalitas 143.119.707.045 133.005.079.930
Broken 6.687.580.412 8.642.907.460
Gabah 11.329.375.248 31.673.649.874
Beras BJ 42.162.848.639 54.227.185.336
Lainnya 4.635.681.690 5.708.608.208
Sub jumlah 260.812.015.902 274.084.322.702
c. Benih BJ & BPJ/ Subsidi:
Padi 295.213.577.733 272.545.536.855
Kedelai 48.803.002 10.554.643.132
Jagung 25.359.361.480 60.151.697.041
Sub jumlah 320.621.742.216 343.251.877.028
d. Aneka usaha:
Pestisida 8.238.131.232 4.910.989.326
Hasil bumi 20.977.439.463 421.015.952.034
Lainnya 15.847.997.103 44.605.103.076
Sub jumlah 45.063.567.797 470.532.044.436
Jumlah 1.132.768.030.365 1.674.415.380.470
26. BEBAN USAHA2019 2018
Beban Penjualan:
Pemasaran 4.451.388.043 2.051.545.876
Perbaikan dan perawatan 2.306.352.862 4.627.370.064
Perjalanan dinas 828.475.743 1.293.569.459
Transportasi antar gudang 818.890.639 601.297.958
Promosi 334.432.949 557.762.727
Overzak /over drum 207.652.532 235.133.310
Lain-lain 930.900.209 83.540.684
Sub jumlah 9.878.092.977 9.450.220.078
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
54
2019 2018
Beban Administrasi dan Umum
Gaji,upah dan tunjangan lainnya 72.863.174.844 75.233.157.556
Penyusutan dan amortisasi 23.379.514.754 24.196.789.862
Perbaikan dan perawatan 11.817.578.523 13.421.873.875
Penurunan nilai piutang 9.620.406.490 5.237.620.826
Listrik, air dan telepon 6.875.969.881 6.323.970.313
Retribusi dan pajak 6.161.569.304 9.033.856.680
Rumah tangga 5.842.805.886 4.696.441.230
Perjalanan dinas 5.315.055.450 4.318.487.494
Sewa dan asuransi 3.542.209.017 2.767.927.905
Manfaat karyawan 3.049.295.221 4.907.463.701
Alat tulis dan cetakan 2.125.757.653 2.783.864.954
Manajemen fee 1.902.208.394 6.137.549.372
Mutasi karyawan 1.509.351.401 707.679.656
Training dan pelatihan 1.482.435.320 1.126.928.328
Asuransi tenaga kerja 1.302.262.332 1.256.825.837
Administrasi bank 732.436.747 437.766.369
Rapat 729.245.834 3.233.318.278
Penurunan nilai persediaan 557.870.635 3.096.860.459
Sumbangan dan bantuan 527.064.648 220.655.078
Jasa profesional 512.000.000 3.038.619.500
Kesejahtraan karyawan 478.996.632 594.757.479
Lain-lain 1.029.812.964 1.128.335.837
Sub jumlah 161.357.021.932 173.900.750.588
Jumlah 171.235.114.908 183.350.970.666
27. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN2019 2018
Pendapatan lain-lain:
Penjualan aset tetap 20.507.764.390 -
Pelunasan piutang yang telah
dicadangkan untuk dihapuskan 726.771.641 943.633.366
Pemulihan persediaan yang telah di
cadangkan untuk penurunan nilai - 2.851.946.399
Pendapatan jasa giro 4.530.465.785 12.015.418.444
Lain-lain 787.238.398 134.556.359
Sub jumlah 26.552.240.214 15.945.554.568
Beban lain-lain
Beban keuangan 57.513.624.045 41.519.868.628
Selisih biaya standar dengan biaya realisasi 464.550.939 1.160.773.136
Penyesuaian perhitungan aktuaris - 4.438.622.651
Lain-lain 589.316.381 917.142.710
Sub jumlah 58.567.491.364 48.036.407.125
Jumlah (32.015.251.151) (32.090.852.556)
erja
di
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
55
28. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013) mengenai
Akuntansi Imbalan Kerja, Perseroan harus menerapkan akuntansi imbalan pasca kerja pada
laporan keuangan yang dimulai sejak 1 Januari 2015.
PT Pertani (Persero) membukukan imbalan pasca kerja sebagai imbalan pasti untuk karyawan,
sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Berdasarkan Perjanjian Kerja
Bersama antara PT Pertani (Persero) dan serikat Karyawan Pertani, terhadap karyawan yang telahmemutuskan hubungan kerjanya dengan PT Pertani (Persero), diberikan kompensasi sebagai
berikut:
a. Bagi karyawan tenaga tetap diberikan kompensasi:
1) Manfaat pensiun dari dana pensiun;
2) Jamsostek;
3) Biaya pulang kampung ke kampung halaman; dan
4) Penghargaan masa kerja.
b. Bagi karyawan tenaga tidak tetap diberikan kompensasi:
1) Uang pesangon sesuai ketentuan Depnaker;
2) Biaya pulang kampung ke kampung halaman; dan
3) Penghargaan masa kerja.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 686 karyawan per posisi31 Desember 2019 dan 793 karyawan per posisi 31 Desember 2018.
Liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan konsolidasian terdiri dari:
2019 2018
Nilai kini (kewajiban) (22.017.776.238) (28.362.118.183)
Nilai wajar aset program - 19.338.278.059
Jumlah (22.017.776.238) (9.023.840.124)
Mutasi liabilitas manfaat karyawan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
2019 2018
Saldo awal (9.023.840.124) (8.294.987.746)
Beban tahun berjalan (3.049.295.221) (4.907.463.701)
Realisasi pembayaran manfaat 6.871.387.555 5.872.730.405
(Liabilitas)/Aset diakui dalam penghasilan
komprehensif lain (16.816.028.449) (1.694.119.081)
Jumlah (22.017.776.239) (9.023.840.124)
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56
Beban manfaat karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan komprehensif lain konsolidasiandi tahun 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
2019 2018
Biaya jasa kini 1.476.951.557 1.393.008.556
Biaya bunga 1.572.343.664 3.514.455.146
Iuran karyawan selama periode berjalan - -
Jumlah 3.049.295.221 4.907.463.701
Beban manfaat karyawan yang diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya di tahun 2019 dan
2018 adalah sebagai berikut:
2019 2018
Keuntungan aktuarial (2.522.249.611) (21.511.814.590)
Imbal hasil atas aset program 19.338.278.059 23.205.933.671
Jumlah 16.816.028.448 1.694.119.081
Perhitungan imbalan pasca kerja per 31 Desember 2019 dihitung oleh aktuaris independen PTPointera Aktuarial Strategis dengan laporannya bertanggal 7 Maret 2020 dan Perhitungan imbalan
pasca kerja per 31 Desember 2018 dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah
dengan laporannya bertanggal 31 Januari 2019. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukanpenilaian aktuarial adalah sebagai berikut:
a. Rata-rata tertimbang kenaikan gaji atau kompensasi pada masa yang akan datang 5% per
tahun
b. Tingkat diskonto 7,51 % tahun 2019 dan 8,26% tahun 2018
c. Usia pensiun normal adalah 56 tahun
d. Tingkat mortalita dari peserta mengikuti Tabel Mortalita Indonesia-III tahun 2011
e. Tingkat sakit/cacat sebesar 1% dari tingkat mortalita s/d usia 55 tahun
f. Tingkat pengunduran diri sebesar 1% sampai usia 55 tahun
g. Metode yang digunakan untuk menetapkan kewajiban akturia adalah Projected Unit Credit.
Sesuai dengan laporan aktuaris tersebut, seluruhnya biaya jasa lalu yang telah menjadi hak atau
vested dibebankan pada tahun berjalan.
Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah:
2019 2018
Tingkat diskonto +1% 21.144.144.509 27.516.743.018
Tingkat diskonto -1% 23.003.934.854 29.304.139.103
Tingkat kenaikan gaji +1% 23.118.361.996 29.384.478.766
Tingkat kenaikan gaji -1% 21.024.670.405 27.435.527.231
Jumlah 88.291.111.764 113.640.888.117
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57
Jatuh Tempo Nilai Kini Kewajiban
2019 2018
Sampai dengan 1 tahun 5.236.533.270 13.100.822.236
Dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun 9.622.588.743 9.021.068.430
Dari 5 tahun sampai dengan 10 tahun 4.176.654.890 3.949.295.737
Diatas 10 tahun 2.981.999.335 2.290.931.779
Jumlah 22.017.776.238 28.362.118.183
Jatuh Tempo Nilai Imbalan Pasti2019 2018
Sampai dengan 1 tahun 5.445.915.673 13.800.791.378
Dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun 12.376.232.482 12.956.329.656
Dari 5 tahun sampai dengan 10 tahun 8.182.127.101 9.046.416.914
Diatas 10 tahun 83.712.598.069 79.432.874.830
Jumlah 109.716.873.325 115.236.412.778
29. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka
2019 2018
Perseroan
Pajak penghasilan pasal 22 13.448.808.884 11.663.091.529
Pajak penghasilan pasal 23 1.076.623 939.600
Pajak penghasilan pasal 25 44.428.537.650 67.894.467.660
Pajak pertambahan nilai 30.161.419.588 21.422.545.357
Jumlah 88.039.842.745 100.981.044.146
b. Utang pajak2019 2018
Perseroan
Pajak Pertambahan Nilai 22.304.938.992 23.029.394.646
Pajak Penghasilan pasal 21 321.134.815 287.201.278
Pajak Penghasilan pasal 22 708.901.229 977.966.972
Pajak Penghasilan pasal 23 82.053.174 194.304.521
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 89.039.310 63.421.317
23.506.067.521 24.552.288.734
Entitas anak
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 3.500.000 22.500.000
Pajak Penghasilan badan 13.533.766 60.420.490
Pajak Penghasilan pasal 25 504.098 -
17.537.864 82.920.490
Jumlah 23.523.605.385 24.635.209.224
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
58
c. Pajak penghasilan
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahunyang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
2019 2018
Pajak kini
Perseroan - -
Entitas Anak (150.305.323) (60.420.490)
Jumlah pajak kini (150.305.323) (60.420.490)
Pajak tangguhan
Perseroan 7.329.207.289 33.908.163.559
Entitas Anak - -
Jumlah pajak tangguhan 7.329.207.289 33.908.163.559
Manfaat (Beban) pajak
penghasilan - Neto 7.178.901.966 33.847.743.068
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
2019 2018
Laba konsolidasian sebelum beban pajak (118.813.465.943) (116.919.503.899)
Dikurangi : Laba sebelum pajak
Anak Perusahaan setelah eliminasi (695.004.478) (355.483.247)
Laba (rugi) sebelum beban pajak - induk (119.508.470.421) (117.274.987.146)
Beda Temporer:
Beban manfaat karyawan 3.049.295.221 4.907.463.701
Beban cadangan kerugian persediaan 557.870.635 3.096.860.459
Pemulihan persediaan rusak - (2.851.946.399)
Beban cadangan penurunan nilai piutang 9.620.406.490 5.237.620.826
Pemulihan piutang ragu-ragu (726.771.641) (943.633.366)
Jumlah beda temporer 12.500.800.706 9.446.365.221
Beda tetap:
Pendapatan diluar usaha (4.530.465.785) (12.015.418.444)
Pendapatan sewa gedung (4.896.966.639) (9.836.443.807)
Penjualan aset tetap (20.507.764.390) -
Beban diluar usaha 3.959.241.707 5.968.438.892
Beban penjualan 4.451.388.043 2.051.545.876
Beban sumbangan 527.064.648 220.655.078
Beban lain-lain 125.922.173 569.833.864
Jumlah beda tetap (20.871.580.243) (13.041.388.541)
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
59
2019 2018
Rugi fiskal (127.879.249.959) (120.870.010.466)
Rugi fiskal yang masih dapat
dikompensasi :
Tahun 2018 (120.870.010.466) -
Tahun 2017 (20.034.166.167) (20.034.166.167)
Tahun 2016 (10.191.735.710) (10.191.735.710)
Rugi fiskal yang masih dapat
dikompensasi akhir tahun (278.975.162.302) (151.095.912.343)
d. Pajak tangguhan
A set pajak tangguhan
Beban manfaat kary awan 2.255.960.031 762.323.805 4.204.007.112 (1.717.846.889) 5.504.444.060
C adangan piutang ragu-ragu 30.689.691.123 2.405.101.623 - (181.692.910) 32.913.099.835
Peny isihan penurunan nilai
persediaan 6.782.086.353 139.467.659 - - 6.921.554.011
A kumulasi rugi fiskal 37.773.978.086 - - - 37.773.978.086
Jumlah 77.501.715.592 3.306.893.087 4.204.007.112 (1.899.539.799) 83.113.075.992
31 Desember 2018
Diakui dalam laba
rugi 31 Desember 2019
Diakui dalam
penghasilan
komprehensif lain Peny esuaian
Perusahaan tidak menghitung aset pajak tangguhan atas rugi fiskal tahun berjalan karenamanajemen Perusahaan berpendapat aset pajak tangguhan atas rugi fiskal berpotensi tidak
dapat dimanfaatkan atau dikompensasi dengan laba fiskal dalam lima tahun kedepan karenatrend penurunan pendapatan.
A set pajak tangguhan
Beban manfaat kary awan 2.073.746.936 1.226.865.925 423.529.770 (1.468.182.601) 2.255.960.031
C adangan piutang ragu-ragu 27.242.271.790 1.309.405.206 - 2.138.014.126 30.689.691.123
Peny isihan penurunan nilai
persediaan 6.720.857.838 774.215.115 - (712.986.600) 6.782.086.353
A kumulasi rugi fiskal 7.556.675.469 30.217.302.617 - - 37.773.978.086
Jumlah 43.593.552.033 33.527.788.863 423.529.770 (43.155.075) 77.501.715.592
31 Desember 2017
Diakui dalam laba
rugi 31 Desember 2018
Diakui dalam
penghasilan
komprehensif lain Peny esuaian
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
60
e. Administrasi perpajakan
Perseroan telah menerima beberapa surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak dari
Direktorat Jenderal Pajak dengan rincian sebagai berikut:
Lebih (kurang) Denda / Jumlah kurang
Nomor Tanggal bayar bunga (lebih) bayar
Surat Ketetapan Pajak
PPH 25 2018 00369A 17-Mei-19 41.056.384.635 - 41.056.384.635
Surat Tagihan Pajak
PPN Januari 2017 0070/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (324.615.883) (155.648.454)
PPN Februari 2017 0069/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (219.467.549) (76.659.038)
PPN Maret 2017 0068/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (359.398.903) (76.383.684)
PPN April 2017 0067/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (443.576.378) (32.203.772)
PPN Mei 2017 0066/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (387.345.221) (22.276.758)
PPN Juni 2017 0065/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (297.207.734) (157.289.785)
PPN Juli 2017 0064/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (192.391.606) (48.497.266)
PPN Agustus 2017 0063/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (454.081.523) (11.796.126)
PPN September 2017 0062/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (158.415.365) (13.178.758)
PPN Oktober 2017 0062/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (691.688.141) (18.656.570)
PPN November 2017 0060/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (142.017.180) (7.594.886)
PPN Desember 2017 0059/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (12.908.071) (24.129.601)
Jenis pajak Masa/tahunSurat Ketetapan
30. MANAJEMEN RESIKO
Risiko Kredit
Perseroan mengungkapkan berdasarkan kelompok instrumen keuangan:
a. Jumlah yang paling mewakili nilai maksimal eksplosur risiko kredit pada akhir periode pelaporan
tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau peningkatan kualitas kredit lain (misalnya
penyelesaian secara bersih yang tidak memenuhi syarat saling hapus sesuai dengan PSAK No50: Instrumen Keuangan: Penyajian);
b. Mengacu pada jumlah yang diungkapkan pada butir (a), deskripsi dari agunan yang dimiliki
sebagai jaminan dan peningkatan kualitas kredit lain;
c. Informasi mengenai kualitas kredit dari aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidakmengalami penurunan nilai, dan;
d. Jumlah tercatat aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai
yang telah dinegosiasi ulang.
Perseroan mengungkapkan berdasarkan kelompok aset keuangan:
a. Analisis umur aset keuangan yang lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak
mengalami penurunan nilai;
b. Analisis aset keuangan yang secara individual ditentukan mengalami penurunan nilai pada akhirperiode pelaporan, termasuk faktor yang dipertimbangkan Perseroan dalam menentukan
penurunan nilai; dan
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
61
c. Untuk jumlah yang diungkapkan pada butir (a) dan (b), deskripsi tentang agunan yang dimilikientitas sebagai jaminan dan peningkatan kualitas kredit lain dan, kecuali jika tidak praktis
estimasi nilai wajarnya.
Agunan dan peningkatan kualitas kredit lain yang diperoleh:
Jika Perseroan memperoleh aset keuangan atau aset non-keuangan selama periode berjalan
melalui pengambilalihan kepemilikan agunan yang dimiliki sebagai jaminan atau memintapeningkatan kualitas kredit lain (misalnya garansi), dan aset tersebut memenuhi kriteria
pengakuan dalam PSAK lain, maka Perseroan mengungkapkan:
a. Jenis dan jumlah tercatat aset yang diperoleh; dan
b. Jika aset tidak siap untuk dikonversi menjadi kas, kebijakan entitas untuk melepas aset tersebutatau menggunakannya dalam operasi.
Risiko Likuiditas
Entitas mengungkapkan:
a. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan non-derivatif (termasuk kontrak jaminankeuangan yang diterbitkan) yang menunjukan sisa jatuh tempo kontraktual;
b. Analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif. Analisis jatuh tempo mencakup sisa
jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan derivatif tersebut dimana jatuh tempo kontraktualsangat penting untuk pemahaman terhadap periode arus kas;
c. Deskripsi mengenai bagaimana Perseroan mengelola risiko likuiditas yang melekat pada butir
(a) dan (b).
Analisis Sensitivitas
1. Kecuali jika memenuhi poin 1, entitas mengungkapkan:
a. Analisis sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar dimana Perseroan terekspos pada akhirperiode pelaporan, yang menunjukan bagaimana laba rugi Perseroan mungkin tepengaruh
oleh perubahan pada variabel risiko yang relevan pada tanggal tersebut;
b. Metode dan asumsi yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitas; dan
c. Perubahan metode dan asumsi yang digunakan periode sebelumnya, dan alasanperubahaannya.
2. Jika Perseroan menyusun analisis sensitivitas, seperti value-at-risk, yang mencerminkan salingketergantungan antara variabel risiko (misal suku bunga dan nilai tukar) dan menggunakannya
untuk mengelola risiko keuangan, maka Perseroan dapat menggunakan analisis yangditentukan di poin 2. Perseroan juga mengungkapkan:
a. Penjelasan metode yang digunakan dalam menyusun analisis sensitivitas, dan parameter
dan asumsi utama yang mendasari data yang disajikan; danb. Penjelasan tujuan dan keterbatasan metode yang digunakan yang dapat mengakibatkan
informasi tidak secara penuh mewakili nilai wajar dari aset dan liabilitas terkait.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
62
Pengungkapan risiko pasar lain
Jika angka sensitivitas yang diungkapkan sesuai dengan poin 1 atau poin 2 tidak mewakili risiko
yang melekat pada instrumen keuangan misalnya karena eksplosur akhir tahun tidakmencerminkan eksplosur selama tahun tersebut, maka Perseroan mengungkapkan fakta tersebut
dan alasan yang dipercayai entitas bahwa analisis sensitivitas tidak mewakili.
Risiko Operasional
Risiko operasional adalah risiko yang antara lain disebabkan ketidakcukupan dan/atau tidak
berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya masalah internalyang mempengaruhi operasional.
Komponen yang mempengaruhi risiko operasional meliputi:
- Sistem dan Prosedur;
- Profil Karyawan;- Teknologi Sistem Informasi;
- Akuntansi;
31. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan Perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
Nilai tercatat Nilai wajar
Kas dan setara kas 179.610.758.821 179.610.758.821
Piutang usaha 149.655.668.592 149.655.668.592
Piutang lain-lain 32.725.687.951 32.725.687.951
Utang usaha 41.945.373.544 41.945.373.544
Utang bank 560.366.806.448 560.366.806.448
Utang kepada Pemerintah 157.344.717.857 157.344.717.857
Biaya yang masih harus dibayar 10.130.260.500 10.130.260.500
Utang lancar lainnya 42.843.061.027 42.843.061.027
2019
Nilai tercatat Nilai wajar
Kas dan setara kas 332.226.431.039 332.226.431.039
Piutang usaha 158.393.831.232 158.393.831.232
Piutang lain-lain 35.410.907.982 35.410.907.982
Utang usaha 70.522.323.185 70.522.323.185
Utang bank 570.176.930.192 570.176.930.192
Utang kepada Pemerintah 166.740.321.689 166.740.321.689
Biaya yang masih harus dibayar 12.778.750.520 12.778.750.520
Utang lancar lainnya 39.460.556.851 39.460.556.851
2018
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, biaya yang masihharus dibayar, utang bank dan utang ke Pemerintah mendekati nilai tercatat karena jangka waktu
jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Utang bank dan utang ke Pemerintah
jangka panjang dikenai bunga sehingga mendekati nilai tercatat.
ah
ah
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
63
32. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan normal usaha, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi karenahubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi
telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
Sifat hubungan transaksi
a) Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang merupakanpemegang saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b) Perseroan mempunyai hubungan berelasi dengan BUMN lainnya yang dimiliki bersama oleh
Menteri Keuangan dan Pemerintah Daerah
Berikut ini adalah daftar pihak berelasi yang memiliki transaksi dengan Perseroan:
Pihak-pihak Berelasi Sifat Hubungan Sifat Transaksi
Kementerian KeuanganRepublik Indonesia
Pemegang saham Modal Saham atau Penyertaanmodal negara (PMN) dan Utang
rekening dana investasi (RDI)
Kementerian Pertanian RepublikIndonesia
Institusi Pemerintah Pusat Transaksi Public ServiceObligation dan subsidi benih
Pemerintah Daerah Tingkat I Institusi pemerintah diDaerah
Proyek penjualan dan istribusisubsidi benih
Pemerintah Daerah Tingkat II Institusi pemerintah diDaerah
Proyek penjualan dan istribusisubsidi benih
PT Pertani Properti Hubungan sebagai entitasanak
Investasi modal saham
PT Bank RakyatIndonesia (Persero), Tbk
BUMN yang dimiliki olehKementerian Keuangan
Utang bank, rekening bank dankas dan setara kas
PT Bank NegaraIndonesia (Persero), Tbk
BUMN yang dimiliki olehKementerian Keuangan
Rekening bank dan kas dan setarakas
PT Bank Mandiri(Persero), Tbk
BUMN yang dimiliki olehKementerian Keuangan
Rekening bank dan kas dan setarakas
PT Bank Tabungan NegaraSyariah
BUMN yang dimiliki olehKementerian Keuangan
Rekening bank dan kas dan setarakas
PT Bank Pembangunan Entitas yang berelasidengan Pemerintah
Rekening bank dan kas dan setarakas
33. PERIKATAN DAN KONTIJENSI
PT Pertani (Persero) memiliki sejumlah perikatan-perikatan dengan berbagai pihak dengan ikhtisar
sebagai berikut:
PERIKATAN
a) Perjanjian antara PT Pertani (Persero) dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero), Tbk.
Berdasarkan surat Perjanjian No. 165/PERT.D4/HKP.30.1/2019 tanggal 28 Juni 2019 mengenaisewa menyewa Galeri ATM pada gedung Graha Gabah milik PT Pertani (Persero) dimana,
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk., akan menyewa tempat galeri ATM senilai Rp
44.000.000 pertahun (sudah termasuk pajak). Perjanjian ini berlaku dari tanggal 1 Juli 2019sampai dengan tanggal 30 Juni 2021.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
64
b) Perjanjian antara PT Pertani (Persero) dengan PT Bank Rakyat Indonesia, TBK
Berdasarkan surat Perjanjian No. 182/PERT/D.4/HKP.30.1/2019 tanggal 15 Juli 2019 mengenaisewa menyewa Galeri ATM pada gedung Graha Gabah milik PT Pertani (Persero), dimana PT
Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyewa galeri ATM senilai Rp 33.000.000 pertahun
(sudah termasuk pajak). Perjanjian ini berlaku dari tanggal 16 Juli 2019 sampai dengan 15 Juli2022.
c) Perjanjian antara PT Pertani (Persero) dengan PT Kuarta Powerindo Perkasa.
Berdasarkan surat Perjanjian No. 309/PERT.D.4./HKP.30.1/2019 tanggal 30 September 2019
mengenai sewa menyewa gedung Graha Gabah milik PT Pertani (Persero) dimana PT KuartaPowerindo Perkasa menyewa ruang kantor senilai Rp 6.727.881.600 untuk 2 tahun terhitung
sejak tanggal 01 Agustus 2019 sampai dengan 31 Juli 2021.
d) Perjanjian antara PT Pertani (Persero) dengan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk.
Berdasarkan surat Perjanjian No. 341/PERT.D.2./HKP.20.1/2019 tanggal 11 Nopember 2019
mengenai sewa menyewa gedung Graha Gabah milik PT Pertani (Persero) dimana PT BankRakyat Indonesia (Persero) menyewa ruang kantor senilai Rp 171.840.000 (belum termasuk
pajak) selama 2 tahun terhitung sejak 02 November 2019 sampai dengan tanggal 01 November2021.
e) Perjanjian antara PT Pertani (Persero) dengan PT Cakra Danadyaksa
Berdasarkan surat Perjanjian No. 364/PERT.D.2./HKP.20.1/2019 tanggal 20 Nopember 2019mengenai sewa menyewa gedung Graha Gabah milik PT Pertani (Persero) dimana PT Cakra
Danadyaksa menyewa ruang kantor senilai Rp 31.680.000 (termasuk pajak) selama 1 tahunterhitung sejak 02 Oktober 2019 sampai dengan tanggal 01 Oktober 2020.
f) Perjanjian antara PT Pertani (Persero) dengan PT Tracon Industri
Berdasarkan surat Perjanjian No. 312/PERT.D.2./HKP.20.1/2019 tanggal 1 Oktober 2019
mengenai sewa menyewa gedung Graha Gabah milik PT Pertani (Persero) dimana PT Tracon
Industri Perkasa menyewa ruang kantor senilai Rp 6.237.000.000 untuk 2 tahun terhitung sejaktanggal 01 Oktober 2019 sampai dengan 30 September 2021.
g) Perjanjian antara PT Pertani (Persero) dengan PT Pertani Properti
1. Perjanjian kerjasama jasa pengadaan tenaga kerja resepsionis, pesuruh, pengemudi
dan tukang kebun Nomor 115/Pert.D4/HKP/30.1/2018 tanggal 1 Februari 2018 untukjangka waktu sejak 1 Februari 2018 sampai dengan 31 Januari 2019 yang kemudian
diperpanjang dengan addendum perjanjian Nomor 45.1/Pert.D4/HKP.30.2/2019
tanggal 6 Mei 2019 untuk jangka waktu 1 Februari 2019 sampai dengan 31 Januari2020.
2. Perjanjian Nomor 222/Pert.D4/HKP.20.1 / 2018 tanggal 23 April 2018 tentangkerjasama jasa pengadaan tenaga kerja outsourcing (pengemudi, pesuruh,penjaga
kantor, penjaga malam, penjaga Gudang dan operator dryer) jangka waktu sejak 1
Mei 2018 sampai dengan 30 April 2019 yang kemudian diperpanjang dengan Nomorperjanjian 125/Pert.D4/HKP.30.2/2019 untuk jangka waktu 1 Mei 2019 sampai dengan
30 April 2020.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
65
3. Perjanjian kerjasama jasa penyediaan tenaga alih daya nomor 116/Pert.D4/HKP30.2/2019 tanggal 16 April 2019 untuk jangka waktu mulai 29 Maret 2019 sampai
dengan 31 Januari 2020.
h) Addendum Perjanjian Antara PT Bukit Asam (Persero) dengan PT Pertani (Persero).
Berdasarkan Surat Perjanjian No. PTBA: 056A/PJJ/Ekt.0100/HK.03/VIII/2014, No. Pertani:
11/PERT.D/HKP.30.1/2014 tanggal 26 Agustus 2014 perihal Perjanjian Kerjasama PenyaluranDana Program Kemitraan Untuk Budidaya Tanaman Pangan Dalam Rangka Gerakan
Peningkatan
Produksi Pangan Berbasis Korporasi (GP3K) antara PT Bukit Asam (Persero) sebagai pihakpertama dengan PT Pertani (Persero) sebagai pihak kedua.
i) Perjanjian Kerjasama Antara PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk dengan PT Pertani(Persero).
Berdasarkan Surat Perjanjian No. PT PGN: 012204.Amd/HK.02/KEU/2014, No. Pertani:
68/SHK/SP/2012 tanggal 30 Juni 2014 tentang Pelaksanaan Sinergi BUMN Pada ProgramKemitraan Dengan Petani Dalam Rangka Gerakan Peningkatan Produksi Pangan Berbasis
Korporasi (GP3K) Melalui Farming Management antara PT Perusahaan Gas Negara sebagaipihak pertama dan PT Pertani (Persero) sebagai pihak kedua. Perjanjian ini berlaku sejak
tanggal ditandatangani sampai dengan terpenuhinya seluruh kewajiban pembayaran PT Pertani
(Persero) dengan PT Perusahaan Gas Negara untuk jangka waktu paling lama 36 bulan sejaktanggal ditandatanganinya Perjanjian ini.
j) Perjanjian kerjasama dengan PT Sukses Abadi Karya Inti untuk pengadaan, pengolahan gabah
dan atau beras dari petani untuk pemasaran dan distribusi beras premium merek delman.
Berdasarkan surat perjanjian No.043.1/SAKTI-PERJ/II.2018 tanggal 1 Februari 2018 untukpengadaan, pengolahan gabah dan atau beras dari petani untuk pemasaran dan distribusi beras
premium merek delman dengan jumlah minimum 30.000 ton selama periode Februari sampai
dengan Desember 2018.
k) Pada tanggal 1 Maret 2018, Perseroan melakukan perjanjian lisensi dengan Balai PenelitianTanaman Serealia tentang jagung hibrida varietas bima 2 Bantimurung.
Dalam perjanjian disepakati bahwa Balai Penelitian Tanaman Serealia sebagai penemu jagung
hibrida varietas bima 2 Bantimurung dan Perseroan yang akan melakukan produksi benih
komersil jagung hibrida varietas bima 2 Bantimurung.
l) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Agrindo Harthamekar
1. Pada tanggal 30 Januari 2018, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksidan pemasaran benih jagung hibrida silang tunggal varietas bima 2 dengan PT Agrindo
Harthamekar.
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Agrindo Harthamekar akan memproduksi
benih jagung hibrida silang tunggal varietas bima 2 sebanyak 3.000 ton untukPerseroan dengan biaya produksi Rp 81.000.000.000.
2. Pada tanggal 25 Februari 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksi
benih jagung hibrida silang tunggal varietas bima 2 dengan PT Agrindo Harthamekar.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
66
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Agrindo Harthamekar akan memproduksi
benih jagung hibrida silang tunggal varietas bima 2 sebanyak 1.000 ton untukPerseroan dengan biaya produksi Rp 24.500.000.000. Jangka waktu perjanjian
kerjasama sejak penandatanganan perjanjian sampai 31 Desember 2019.
m) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Citra Nusantara Mandiri Solok
1. Pada tanggal 30 Januari 2018, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksi
dan pemasaran benih jagung hibrida silang tunggal varietas JH 27 dengan PT CitraNusantara Mandiri Solok.
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Citra Nusantara Mandiri Solok akan
memproduksi benih jagung hibrida silang tunggal varietas JH 27 sebanyak 3.650 ton
untuk Perseroan dengan biaya produksi Rp 98.550.000.000.
2. Pada tanggal 30 Januari 2018, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksidan pemasaran benih jagung hibrida silang tiga jalur varietas bima 19 URI dengan PT
Citra Nusantara Mandiri Solok.
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Citra Nusantara Mandiri Solok akanmemproduksi benih jagung hibrida silang tiga jalur varietas bima 19 URI sebanyak
2.840 ton untuk Perseroan dengan biaya produksi Rp 72.207.000.000.
3. Pada tanggal 25 Februari 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksi
benih jagung hibrida silang tiga jalur varietas bima 19 URI dengan PT Citra NusantaraMandiri Solok.
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Citra Nusantara Mandiri Solok akan
memproduksi benih jagung hibrida silang tiga jalur varietas bima 19 URI sebanyak250 ton untuk Perseroan dengan biaya produksi Rp 5.742.000.000. Jangka waktu
perjanjian kerjasama sejak penandatanganan perjanjian sampai 31 Desember 2019.
4. Pada tanggal 25 Februari 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksi
benih jagung hibrida silang tunggal varietas JH 27 dengan PT Citra Nusantara MandiriSolok.
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Citra Nusantara Mandiri Solok akan
memproduksi benih jagung hibrida silang tunggal varietas JH 27 sebanyak 2.000 ton
untuk Perseroan dengan biaya produksi Rp 49.000.000.000. Jangka waktu perjanjiankerjasama sejak penandatanganan perjanjian sampai 31 Desember 2019.
n) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Sarana Tunggal Kelompok Tani
1. Pada tanggal 25 Februari 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksi
benih jagung hibrida silang tunggal varietas Nasa 29 dengan PT Sarana Tunggal
Kelompok Tani
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Sarana Tunggal Kelompok Tani akanmemproduksi benih jagung hibrida silang tunggal varietas Nasa 29 sebanyak 250 ton
untuk Perseroan dengan biaya produksi Rp 6.125.000.000. Jangka waktu perjanjiankerjasama sejak penandatanganan perjanjian sampai 31 Desember 2019
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
67
2. Pada tanggal 25 Februari 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksibenih jagung hibrida silang tunggal varietas Bima 2 Bantimurung dengan PT Sarana
Tunggal Kelompok Tani
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Sarana Tunggal Kelompok Tani akan
memproduksi benih jagung hibrida silang tunggal varietas Bima 2 Bantimurungsebanyak 350 ton untuk Perseroan dengan biaya produksi Rp 8.575.000.000. Jangka
waktu perjanjian kerjasama sejak penandatanganan perjanjian sampai 31 Desember2019
o) Pada tanggal 25 Februari 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama produksi benih
jagung hibrida silang tiga jalur varietas Bima 19 URI dengan PT Sangkara Putra Pertiwi.
Dalam perjanjian tersebut disepakati PT Sangkara Putra Pertiwi akan memproduksi benih
jagung hibrida silang tiga jalur varietas Bima 19 URI sebanyak 500 ton untuk Perseroan denganbiaya produksi Rp 11.485.000.000. Jangka waktu perjanjian kerjasama sejak penandatanganan
perjanjian sampai 31 Desember 2019.
p) Pada tanggal 19 Januari 2018, Perseroan melakukan perjanjian penunjukkan distributor
bawang putih dengan PT Fajar Mulia Transindo.
PT Fajar Mulia Transindo akan melakukan distribusi bawang putih segar konsumsi impor dari
China sekurang kurangnya 20.000 ton untuk jangka waktu sejak tanggal ditandatanganinya
perjanjian sampai dengan 31 Desember 2018.
q) Pada tanggal 2 Maret 2018, Perseroan melakukan perjanjian penunjukkan distributor bawangputih dengan PT Citra Gemini Mulia.
PT Citra Gemini Mulia akan melakukan distribusi bawang putih segar konsumsi impor dari China
sekurang kurangnya 5.000 ton untuk jangka waktu sejak tanggal ditandatanganinya perjanjiansampai dengan 31 Desember 2018.
r) Pada tanggal 19 Januari 2018, Perseroan melakukan perjanjian penunjukkan distributorbawang putih dengan PT Agung Sejahtera Jaya.
PT Agung Sejahtera Jaya akan melakukan distribusi bawang putih segar konsumsi impor dari
China sekurang kurangnya 25.000 ton untuk jangka waktu sejak tanggal ditandatanganinyaperjanjian sampai dengan 31 Desember 2018.
s) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Segar Alam Sukses
Pada tanggal 1 April 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan penanamanbawang putih Dalam Negeri sebagai areal wajib tanam RIPH (Rekomendasi Impor Produk
Holtikultura) dengan PT Segar Alam Sukses dengan kesepakatan-kesepakatan utama sebagaiberikut:
Perseroan melaksanaan pengelolaan pertanaman bawang putih di areal wajib tanam dan
wajib produksi seluas 100 ha dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan RIPHDirektorat Jenderal Hortikultura yang akan dilakukan oleh PT Segar Alam Sukses
PT Segar Alam Sukses akan menanggung biaya saprodi dan benih yang dipergunakan di
areal wajib tanam dan wajib produksi
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
68
Kedua belah pihak sepakat hasil panen kerjasama penanaman bawang puth akan
diserahkan ke Perseroan sesuai dengan hasil kesepakatan pembagian hasil panen dengankelompok tani
Perseroan mendapat kompensasi pembayaran atas pengelolaan pertanaman bawang putih
sebesar Rp 750/kg dari jumlah RIPH yang diajukan oleh PT Segar Alam Sukses kepada
Kementerian Pertanian cq. Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak 12.000.000 kg atausebesar Rp 9.000.000.000
PT Segar Alam Sukses sepakat dan setuju melakukan pembayaran ke Perseroan dengan 4
tahap dan tahap pertama paling lambat 60 hari setelah tandatangan kontrak kerjasama
Perjanjian kerjasama mulai 1 April 2019 sampai dengan 1 April 2020.
t) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Perkasa Teo Agro
Pada tanggal 4 Maret 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan
penanaman bawang putih Dalam Negeri sebagai areal wajib tanam RIPH (Rekomendasi ImporProduk Holtikultura) dengan PT Perkasa Teo Agro dengan kesepakatan-kesepakatan utama
sebagai berikut:
Perseroan melaksanaan pengelolaan pertanaman bawang putih di areal wajib tanam dan
wajib produksi seluas 84 ha dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan RIPH
Direktorat Jenderal Hortikultura yang akan dilakukan oleh PT Perkasa Teo Agro
PT Perkasa Teo Agro akan menanggung biaya saprodi dan benih yang dipergunakan di arealwajib tanam dan wajib produksi
Kedua belah pihak sepakat hasil panen kerjasama penanaman bawang putih akan
diserahkan ke Perseroan sesuai dengan hasil kesepakatan pembagian hasil panen dengankelompok tani
Perseroan mendapat kompensasi pembayaran atas pengelolaan pertanaman bawang putih
sebesar Rp 750/kg dari jumlah RIPH yang diajukan oleh PT Perkasa Teo Agro kepada
Kementerian Pertanian cq. Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak 10.000.000 kg atausebesar Rp 7.500.000.000
PT Perkasa Teo Agro sepakat dan setuju melakukan pembayaran ke Perseroan dengan 3
tahap dan tahap pertama paling lambat 7 hari setelah tandatangan kontrak kerjasama
Perjanjian kerjasama mulai 6 Maret 2019 sampai dengan 6 Maret 2020.
u) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Konstruktor
Pada tanggal 11 Maret 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan
penanaman bawang putih Dalam Negeri sebagai areal wajib tanam RIPH (Rekomendasi ImporProduk Holtikultura) dengan PT Konstruktor dengan kesepakatan-kesepakatan utama sebagai
berikut:
Perseroan melaksanaan pengelolaan pertanaman bawang putih di areal wajib tanam dan
wajib produksi seluas 184 ha dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan RIPH
Direktorat Jenderal Hortikultura yang akan dilakukan oleh PT Konstruktor
PT Konstruktor akan menanggung biaya saprodi dan benih yang dipergunakan di areal wajibtanam dan wajib produksi
Kedua belah pihak sepakat hasil panen kerjasama penanaman bawang putih akan
diserahkan ke Perseroan sesuai dengan hasil kesepakatan pembagian hasil panen dengankelompok tani
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
69
Perseroan mendapat kompensasi pembayaran atas pengelolaan pertanaman bawang putih
sebesar Rp 750/kg dari jumlah RIPH yang diajukan oleh PT Konstruktor kepada KementerianPertanian cq. Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak 22.000.000 kg atau sebesar Rp
16.500.000.000
PT Konstruktor sepakat dan setuju melakukan pembayaran ke Perseroan dengan 3 tahap
dan tahap pertama paling lambat 7 hari setelah tandatangan kontrak kerjasama
Perjanjian kerjasama mulai 6 Maret 2019 sampai dengan 6 Maret 2020.
v) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Citra Sejahtera Antarasia
Pada tanggal 6 Maret 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan
penanaman bawang putih Dalam Negeri sebagai areal wajib tanam RIPH (Rekomendasi ImporProduk Holtikultura) dengan PT Citra Sejahtera Antarasia dengan kesepakatan-kesepakatan
utama sebagai berikut:
Perseroan melaksanaan pengelolaan pertanaman bawang putih di areal wajib tanam dan
wajib produksi seluas 84 ha dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan RIPHDirektorat Jenderal Hortikultura yang akan dilakukan oleh PT Citra Sejahtera Antarasia
PT Citra Sejahtera Antarasia akan menanggung biaya saprodi dan benih yang dipergunakan
di areal wajib tanam dan wajib produksi
Kedua belah pihak sepakat hasil panen kerjasama penanaman bawang putih akan
diserahkan ke Perseroan sesuai dengan hasil kesepakatan pembagian hasil panen dengankelompok tani
Perseroan mendapat kompensasi pembayaran atas pengelolaan pertanaman bawang putih
sebesar Rp 750/kg dari jumlah RIPH yang diajukan oleh PT Citra Sejahtera Antarasia kepadaKementerian Pertanian cq. Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak 10.000.000 kg atau
sebesar Rp 7.500.000.000
PT Citra Sejahtera Antarasia sepakat dan setuju melakukan pembayaran ke Perseroan
dengan 3 tahap dan tahap pertama paling lambat 7 hari setelah tandatangan kontrakkerjasama
Perjanjian kerjasama mulai 6 Maret 2019 sampai dengan 6 Maret 2020.
w) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Cipta Sentosa Aryaguna
Pada tanggal 4 Maret 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan
penanaman bawang putih Dalam Negeri sebagai areal wajib tanam RIPH (Rekomendasi Impor
Produk Holtikultura) dengan PT Cipta Sentosa Aryaguna dengan kesepakatan-kesepakatanutama sebagai berikut:
Perseroan melaksanaan pengelolaan pertanaman bawang putih di areal wajib tanam danwajib produksi seluas 84 ha dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan RIPH
Direktorat Jenderal Hortikultura yang akan dilakukan oleh PT Cipta Sentosa Aryaguna
PT Cipta Sentosa Aryaguna akan menanggung biaya saprodi dan benih yang dipergunakan
di areal wajib tanam dan wajib produksi
Kedua belah pihak sepakat hasil panen kerjasama penanaman bawang putih akandiserahkan ke Perseroan sesuai dengan hasil kesepakatan pembagian hasil panen dengan
kelompok tani
Perseroan mendapat kompensasi pembayaran atas pengelolaan pertanaman bawang putihsebesar Rp 750/kg dari jumlah RIPH yang diajukan oleh PT Cipta Sentosa Aryaguna kepada
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
70
Kementerian Pertanian cq. Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak 10.000.000 kg atausebesar Rp 7.500.000.000
PT Cipta Sentosa Aryaguna sepakat dan setuju melakukan pembayaran ke Perseroan
dengan 3 tahap dan tahap pertama paling lambat 7 hari setelah tandatangan kontrak
kerjasama
Perjanjian kerjasama mulai 6 Maret 2019 sampai dengan 6 Maret 2020.
x) Perjanjian kerjasama Perseroan dengan PT Abellux Kawan Sejahtera
Pada tanggal 6 Maret 2019, Perseroan melakukan perjanjian kerjasama pengelolaan
penanaman bawang putih Dalam Negeri sebagai areal wajib tanam RIPH (Rekomendasi ImporProduk Holtikultura) dengan PT Abellux Kawan Sejahtera dengan kesepakatan-kesepakatan
utama sebagai berikut:
Perseroan melaksanaan pengelolaan pertanaman bawang putih di areal wajib tanam dan
wajib produksi seluas 84 ha dalam rangka memenuhi persyaratan pengajuan RIPHDirektorat Jenderal Hortikultura yang akan dilakukan oleh PT Abellux Kawan Sejahtera
PT Abellux Kawan Sejahtera akan menanggung biaya saprodi dan benih yang dipergunakan
di areal wajib tanam dan wajib produksi
Kedua belah pihak sepakat hasil panen kerjasama penanaman bawang putih akan
diserahkan ke Perseroan sesuai dengan hasil kesepakatan pembagian hasil panen dengankelompok tani
Perseroan mendapat kompensasi pembayaran atas pengelolaan pertanaman bawang putih
sebesar Rp 750/kg dari jumlah RIPH yang diajukan oleh PT Abellux Kawan Sejahtera kepadaKementerian Pertanian cq. Direktorat Jenderal Hortikultura sebanyak 10.000.000 kg atau
sebesar Rp 7.500.000.000
PT Abellux Kawan Sejahtera sepakat dan setuju melakukan pembayaran ke Perseroan
dengan 3 tahap dan tahap pertama paling lambat 7 hari setelah tandatangan kontrakkerjasama
Perjanjian kerjasama mulai 6 Maret 2019 sampai dengan 6 Maret 2020.
KONTIJENSI
Dalam melakukan kegiatan, Perseroan tidak terlepas dari berbagai perkara hukum dan tuntutan
sehubungan dengan kepatuhan, kontrak, perjanjian, peraturan Pemerintah, dan kepemilikan aset.
Sampai dengan penyelesaian laporan keuangan konsolidasian, terdapat tuntutan hukum yangmasih dalam proses penyelesaian di pengadilan, yaitu sebagai berikut:
a. Sengketa Tanah Kibin, Serang
Pada tahun 2008, Ahmad Hakim yang mengaku ahli waris dari keluarga Sakman menggugatPT Pertani (Persero) bahwa tanah seluas 16.320 m2 adalah milik ahli waris Sakman. Kemudian
dalam putusan Negeri Serang menyatakan bahwa PT Pertani (Persero) menang dengan No. PNSerang: 37/PDT.G/2008/PN.Srg Jo. No. 41/PDT/2009/PTBTN tanggal 16 Juli 2009.
Setelah sidang pertama yang dimenangkan oleh PT Pertani (Persero) kemudian munculah salah
seorang yang mengaku sebagai ahli waris dari mantan pemilik tanah tersebut yaitu Santi bintiSakman, yang kemudian melakukan gugatan intervensi dalam tingkat banding. Banding
tersebut dimenangkan oleh ahli waris Santi Binti Sakman dengan putusan Pengadilan Negeri
Tinggi No. 41/Pdt/2009/PTBtn. Upaya selanjutnya yang dilakukan Perseroan yaitu mengajukan
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
71
kasasi yang kemudian kembali dimenangkan oleh ahli waris dengan putusan kasasi dariMahkamah Agung No. 460.K/Pdt/2010 tanggal 28 Juli 2011.
PT Pertani (Persero) mengajukan Peninjauan Kembali (PK) dengan Akta Permohonan
Peninjauan Kembali No. 37/PDT.G/2008/PN.SRG tanggal 11 Desember 2012. Perseroan
mengajukan Novum yaitu bukti yang belum pernah digunakan dalam sidang-sidangsebelumnya berdasarkan Surat Permohonan Penyumpahan Novum tanggal 10 Desember 2012.
Perkembangan terakhir atas kasus tersebut adalah pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2013
terjadi pelaksanaan eksekusi atas perintah Pengadilan Negeri Serang yaitu pengosongan lahandari pihak ketiga berdasarkan Surat Permohonan Pelaksanaan Eksekusi tanggal 5 Maret 2013.
Sesuai PK No. 238 PK/PDT/2013 tanggal 25 Juni 2014, MA menolak permohonan PK dari
Perseroan atas sengketa tersebut.
PT Pertani (Persero) sebagai pihak yang dikalahkan dalam perkara saat ini masih dalam upaya
mengumpulkan dokumen-dokumen terkait dengan kepemilikan asset dan berkonsultasi denganKementerian BUMN mengenai upaya hokum yang dapat dilakukan.
b. Gugatan tentang Pembatalan Lelang, Malang
Pada tahun 2012, PT Pertani (Persero) mengadakan lelang Beauty Contest untuk melakukan
pencarian calon investor untuk pelaksanaan Build Operate Transfer (BOT) dalam jangka waktu
25 tahun. Pada saat Aanwijizing yaitu tahap awal tentang penjelasan tata cara lelang yangdiadakan pada hari Rabu tanggal 18 Januari 2012 ternyata peserta mengikuti lelang tersebut
hanya 2 (dua) Perusahaan yaitu PT Mandiri Land Indonesia dan PT Tiara Fortuna Indah(dimana yang hadir hanya diwakilkan tanpa memiliki Surat Kuasa).
Berdasarkan peraturan Meneg BUMN No. PER. 06/MBU/2012 tanggal 30 Desember 2012
tentang Tata Cara Pemberdayaan Aset dimana disebutkan bahwa minimal peserta yang hadiradalah tiga peserta, maka Perseroan menunda lelang tersebut. Atas dasar penundaan lelang
tersebut salah satu peserta lelang yaitu PT Mandiri Land Indonesia menyampaikan somasi dan
mengajukan gugatan ganti rugi imateriil senilai Rp 22,7 milyar terhadap PT Pertani (Persero)dengan No. Perkara 224/Pdt.G/2012/Pn.JktSel.
Pada hari Kamis tanggal 7 Maret 2013 dilakukan sidang lanjutan di Pengadilan Negeri Jakarta
Selatan mengenai gugatan atas kasus tersebut. Perkembangan terakhir atas kasus ini yaitupada 31 Juli 2013 dimana penggugat mengajukan banding ke PT DKI dengan putusan menolak
banding penggugat yang saat ini dalam tahap kasasi di Mahkamah Agung Republik Indonesia.
Akan tetapi penggugat tidak mengajukan memori kasasi, sehingga PT Pertani juga tidakmembuat kontra memori kasasi.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta nomor 224/Pdt.G/2012/PN.Jkt.Sel. PT Pertani
(Persero) sebagai pihak yang dimenangkan. Putusan telah berkekuatan hukum tetap
c. Sengketa tanah Sadang, Purwakarta
Pada 9 Januari 2009 terjadi gugatan dari Ny. Ecih Sukaesih yang merupakan mertua dari
Solehan, mantan karyawan PT Pertani (Persero). Pada tanggal 16 Januari 2012 dengan suratNo. 661.K/Pdt/2011 sudah diputus dalam tingkat kasasi dengan putusan menolak gugatan
penggugat (inkrah). Penanganan yang akan dilakukan adalah:1. Mengurus sertifikat ha katas tanah
2. Pengosongan objek tanah dari pihak-pihak yang tidak sah
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
72
d. Sengketa kepemilikan tanah dan bangunan rumah di Karawang
Perseroan terlibat sengketa hukum atas kepemilikan tanah dan bangunan seluas 340 m2dengan Donny Eki Suryandono di Karawang, sengketa tersebut sudah masuk pengadilan Negeri
Karawang dengan register perkara No.70/pdt.G/2017, sampai dengan tanggal 31 Desember2017, perkara tersebut masih berlangsung dan tengah memasuki tahapan proses jawab
menjawab dimuka persidangan.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Karawang nomor 71/Pdt.G/2017/PN.Kwg. jo putusan
Pengadilan Tinggi Jawa Barat nomor 363/PDT/2018/PT.BDG. Putusan belum berkekuatanhukum tetap. PT Pertani (Persero) sebagai pihak yang dimenangkan, dan saat ini perkara
menunggu putusan Kasasi di Mahkamah Agung yang diajukan oleh penggugat (Sdr. Donny E.).
e. Sengketa tanah di Cibitung Sukadanau, Bekasi
Perseroan menghadapi sengketa perkara tanah seluas 40.000 m2 dengan Anwar Sanusi bin H.
Mawih Dkk (penggugat) lokasi tanah Desa Sukadanau, Kecamatan Cikarang Barat Bekasidengan perkara No.431/Pdt.G/2015/PN.Bks. Dalam amar putusan Pengadilan Negeri Tingkat
Pertama dan Pengadilan Tinggi Jawa Barat dalam tingkat Banding memenangkan penggugat
(PT Pertani kalah) selanjutnya Perseroan melakukan upaya hukum kasasi ke Mahkamah AgungRepublik Indonesia dan telah pula menyampaikan memori kasasi tertanggal 17 April 2017
selanjutnya Mahkamah Agung telah meregister perkara tersebut dengan register No. 2519K/PDT/2017.
Sesuai dengan informasi dari laman website Mahkamah Agung RI, pada tanggal 16 Nopember
2017 didapatkan keterangan bahwa atas upaya hukum kasasi yang diajukan oleh PT Pertani(Persero), hakim agung memutus perkara dan menjatuhkan putusan berupa mengabulkan
permohonan kasasi yang diajukan oleh PT Pertani (Persero).
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Bekasi nomor 431/Pdt.G/2015/PN.Bks jo putusan
Pengadilan Tinggi Jawa Barat nomor 71/Pdt/2017/PT.Bdg jo. putusan Mahkamah Agungnomor 2519 K/Pdt/2017. Putusan telah berkekuatan hukum tetap. PT Pertani (Persero) sebagai
pihak yang dimenangkan, dan PT Pertani (Persero) telah mengajukan permohonan eksekusikepada Pengadilan Negeri Bekasi.
Terhadap permohonan eksekusi yang pernah diajukan oleh Perusahaan tidak dapat diproses
lebih lanjut di Pengadilan Negeri Bekasi karena dalam amar putusan tidak terdapat perintah
pengosongan objek tanah kepada penggugat atau pihak-pihak yang tanpa hak menguasaiobjek tanah.
Saat ini sedang dilakukan proses pembaharuan sertifikat sampai dengan terbitnya sertifikat,
dan kemudian akan dilakukan uapaya hukum pengosongan objek tanah.
f. Penyerobotan tanah Desa Mulyamekar Tambun Kabupaten Bekasi
Gugatan PTUN atas perkara No. 121/G/2014/PTUN.BDG tanggal 24 Desember 2014 oleh
saudara Ilyas kepada Kantor Pertanahan (BPN) dan PT Pertani atas sertifikat tanah yangterletak di Desa Mulyamekar, Tambun, Kabupaten Bekasi dan pada tanggal 30 April 2015, PTUN
memenangkan penggugat atas perkara tersebut.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
73
Sampai tanggal laporan, BPN dan Perseroan tengah mengajukan banding atas putusan tersebutdan telah diputus oleh PTUN dengan putusan menolak permohonan Banding BPN dan PT
Pertani (Persero) dan atas putusan tersebut telah diajukan Kasasi dan telah diputus dengan
putusan menolak permohonan Kasasi dari BPN dan PT Pertani (Persero).
Berdasarkan putusan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung nomor 121/G/2014/PTUN-BDGjo putusan Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Jakarta nomor 181/B/2015/PT.TUN.JKT jo
putusan Mahkamah Agung nomor 84 K/TUN/2016 jo. putusan Mahkamah Agung nomor 102
PK/TUN/2018.
PT Pertani (Persero) sebagai pihak yang dimenangkan. Putusan telah berkekuatan hukumtetap.
Para ahli waris dari alm. Liyas (dahulu penggugat dalam Pengadilan Tata Usaha Negara)
mengajukan gugatan ke Perusahaan sebagai tergugat II di Pengadilan Negeri Cikarang dengan
Nomor register perkara 135/Pdt.G/2019/PN.Ckr. Saat ini perkara dalam proses persidangan.
g. Gugatan Perdata Tanah Kantor Wilayah Jawa Timur
Perseroan digugat oleh saudara Yosef Ellias Sayers atas tanah kantor di Jalan EmbongTrengguli, Surabaya berdasarkan perkara No. 524/PDT.G/2015/PNSBY. Sampai dengan tangal
laporan, perkara tersebut masih dalam proses sidang di PN Surabaya.
Atas perkara tersebut saat ini telah diputus oleh PN Surabaya dengan putusan menolak gugatan
penggugat sdr. Yisef Ellias Sayers dan atas perkara tersebut para penggugat tidak dapatmengajukan banding maupun kasasi.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Surabaya nomor 524/PDT.G/2015/PN.Sby. tanggal 27
April 2016. PT Pertani (Persero) sebagai pihak yang dimenangkan. Putusan telah berkekuatan
hukum tetap.
h. Gugatan Perdata Tanah Sumatera Barat
Perseroan menghadapi perkara sengketa tanah dengan luas 7.957 m2 di kelurahan GunungPangilun Sumatera Barat dengan Safril Abas Gelar Rajo Mudo (penggugat) dengan perkara No.
67/PDT.G/2015/PNPDG. Pengadilan negeri Padang pada tanggal 24 Maret 2016 telah
menjatuhkan amar putusan, yang intinya memenangkan PT Pertani (Persero), dan ditingkatbanding, pengadilan Tinggi Sumatera Barat kembali memenangkan PT Pertani (Persero) dan
ditingkat kasasi Perseroan telah menyampaikan kontra memori kasasi tanggal 3 Januari 2017,dan dalam amar putusan Mahkamah Agung kembali menolak permohonan kasasi penggugat.
Putusan telah berkekuatan hokum tetap dan sampai saat ini penggugat tidak mengajukan
upaya hukum lagi.
i. Gugatan Perdata Tanah Sudiang Makasar
Perseroan menghadapi perkara sengketa tanah seluas 5.000 m2 dengan sertifikat HGB No.1529 atas nama PT Pertani (Persero) di Jl. Perintis Kemerdekaan Km.17 Kelurahan Pai,
Kecamatan Biringkanaya Kota Makasar dengan Abdul Hamdi bin Ketti dkk dan atas perkara
tersebut telah mendapat putusan pengadilan negeri tingkat pertama, Putusan pengadilanTinggi Makasar tingkat banding, Putusan mahkamah Agung RI dalam tingkat Kasasi dan
Putusan
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
74
Mahkamah Agung dalam tingkat peninjauan kembali dimana semuanya memenangkan PTPertani (Persero).
Pada bulan Juni 2016, Perseroan digugat oleh Abdul Hamid dan Hadi (penggugat) denganmempermasalahkan kepemilikan SHGB No.1529 dengan register perkara No.
59/pdt.G/2016/PN.Mks. Pengadilan Negeri Tingkat Pertama dan Pengadilan Tinggi Tingkatbanding, menolak gugatan penggugat dan sampai dengan 31 Desember 2017, penggugat
masih dalam upaya kasasi.
Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Makassar nomor 59/Pdt.G/2017/PN.Mks jo putusan
Pengadilan Tinggi Makassar nomor 210/Pdt.G/2017/PT.Mks jo putusan Mahkamah Agungnomor 2075 K/PDT/2018. Putusan telah berkekuatan hukum tetap. PT Pertani (Persero)
sebagai pihak yang dimenangkan dan sampai dengan saat ini pihak lawan Abdul Hamid BinKetti dkk belum mengajukan upaya hukum.
34. KOREKSI LABA DITAHAN (DEFISIT)
Pada tahun 2012, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan Kredit Ketahanan Pangan danEnergi (KPPE) ke Kelompok Tani. Tujuan program KPPE untuk meningkatkan produksi dalam rangka
peningkatan ketahanan pangan nasional. Penyaluran KPPE bekerjasama dengan Perusahaan yang
bertindak sebagai penjamin, memastikan para kelompok tani aktif mengangsur dan penggunan danadiawasi oleh Perusahaan.
Sampai dengan periode pelaporan 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki utang program KPPE
ke BRI sebesar Rp 15.996.019.472 yang belum dicatat dalam laporan keuangan atas tahunsebelumnya. Atas utang program KPPE ke BRI tersebut Perusahaan mengkoreksi saldo laba ditahan
(defisit) sebesar Rp 15.996.019.472.
35. SALDO DEFISIT
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan anggapan Perseroan dan entitas anak akan
melanjutkan usahanya secara berkesinambungan dan tidak mencakup adanya penyesuaian sebagaiakibat adanya ketidakpastian tentang kelangsungan hidup Perseroan dan entitas anaknya.
Perseroan mengalami defisit pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 888.781.286.659 dan
31 Desember 2018 sebesar Rp 759.427.411.209. Perseroan mengalami saldo defisit atas labaditahan karena pendapatan operasional perusahaan yang belum maksimal ditengah ketatnya
persaingan bisnis dalam merebut segmen pelanggan.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anaknya memiliki sumber daya yangmemadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secara
pantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan
laporan keuangan konsolidasian.
Perusahaan telah dan akan terus menerapkan strategi- strategi pokok sebagai berikut:- Memperkuat organisasi dan pembentukan team Business Development- Melakukan restrukturisasi dan penyempurnaan tata kerja dan susunan organisasi serta daerah
kerja maupun tempat kedudukan satuan organisasi untuk efesiensi biaya.- Memberikan pelatihan/training untuk memperkuat sumber daya manusia
- Memperbaiki kualitas pelayanan- Penetrasi dan memperluas jaringan pemasaran dan promosi melalui media digital
- Meningkatkan pendapatan melalui kerjasama dengan berbagai mitra strategis.
PT PERTANI (PERSERO)CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN-lanjutan
Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
75
36. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertani Nomor: SK- 52/MBU/02/2020 Tanggal 26 Februari 2020Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pertani.
Dalam surat keputusan tersebut telah mengangkat Maryono sebagai Direktur Utama Perseroan sejak
tanggal ditetapkan.
37. REKLASIFIKASI AKUN
Akun tertentu dalam laporan keuangan per 31 Desember 2018 telah direklasifikasi agar sesuaidengan penyajian laporan keuangan tahun yang berakhir 31 Desember 2019 sebagai berikut:
Dilaporkan Sebelumnya Dilaporkan Saat Ini
Piutang usaha
Pihak ketiga 123.777.726.569 137.016.266.334
Piutang lain-lain 48.649.447.747 35.410.907.982
172.427.174.316 172.427.174.316
Beban pokok 1.667.172.341.791 1.674.415.380.470
Beban penjualan 16.693.258.757 9.450.220.078
1.683.865.600.548 1.683.865.600.548
38. PERSETUJUAN LAPORAN KEUANGAN
Laporan keuangan konsolidasian telah mendapat persetujuan dari Direksi dan manajemenPT Pertani (Persero) pada tanggal 20 Maret 2020, dan Direksi beserta manajemen PT Pertani
(Persero) bertanggungjawab penuh terhadap laporan keuangan konsolidasian ini.
*****
76
PT PERTANI (PERSERO)
LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK - LAMPIRAN31 DESEMBER 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2019 2018
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 1 178.754.631.486 331.520.617.018
Piutang usaha
Pihak ketiga 2 120.147.682.476 136.866.731.411
Pihak berelasi 28.254.576.288 20.939.159.292
Piutang lain-lain
3 32.725.687.951 35.410.907.982
Persediaan
4 186.681.834.532 215.993.635.399
Pajak dibayar dimuka 27a 88.039.842.745 100.981.044.146
Aset lancar lainnya 5 27.262.715.814 19.477.999.118
Jumlah Aset Lancar 661.866.971.292 861.190.094.365
ASET TIDAK LANCAR
Aset pajak tangguhan 27d 83.113.075.992 77.504.527.395
Investasi 6 10.000.000 10.000.000
Aset tetap 7 183.254.562.811 183.417.199.188
Beban tangguhan 8 19.636.886.599 17.512.097.189
Jaminan yang diberikan 9 378.478.757 383.749.254
Properti investasi-bersih 10 794.439.075.982 18.231.579.392
Aset lain-lain 11 84.490.005.511 70.107.630.345
Jumlah Aset Tidak Lancar 1.165.322.085.652 367.166.782.762
JUMLAH ASET 1.827.189.056.944 1.228.356.877.126
(Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai piutang usaha sebesar Rp
98.450.827.575 pada tahun 2019 dan Rp
99.177.599.215 pada tahun 2018)
Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai piutang lain-lain sebesar Rp
33.201.571.765 pada tahun 2019 dan Rp
23.581.165.275 pada tahun 2018)
(Setelah dikurangi cadangan kerugian
penurunan nilai persediaan sebesar Rp
27.686.216.045 pada tahun 2019 dan Rp
27.128.345.410 pada tahun 2018)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
018
411
292
982
399
146
118
365
188
189
77
PT PERTANI (PERSERO)LAPORAN POSISI KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUK - LAMPIRAN
31 DESEMBER 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2019 2018
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang usaha 12 41.945.373.544 70.522.323.185
Utang pajak 27b 23.506.067.521 24.552.288.734
Utang bank jangka pendek 13 136.659.849.189 106.469.972.932
Biaya yang masih harus dibayar 14 10.067.894.347 12.778.750.520
Pendapatan diterima dimuka 15 13.982.973.237 12.395.287.572
Utang jangka panjang jatuh tempo kurang
dari setahun
Bank 13 87.000.000.000 40.000.000.000
Utang kepada Pemerintah 16 9.395.603.833 10.098.058.833
Utang lancar lainnya 17 42.843.061.027 39.460.556.851
Jumlah liabilitas jangka pendek 365.400.822.698 316.277.238.626
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang setelah dikurangi
jatuh tempo kurang dari setahun
Bank 13 336.706.957.259 423.706.957.259
Utang kepada Pemerintah 16 147.949.114.024 156.642.262.856
Liabilitas imbalan kerja 26 21.587.265.904 8.603.749.522
Jumlah liabilitas jangka panjang 506.243.337.187 588.952.969.638
Total liabilitas 871.644.159.885 905.230.208.264
EKUITAS
Modal saham - Nilai nominal Rp 1.000.000 persaham
Modal dasar 4.000.000 saham dengan nilai
nominal Rp. 1.000.000 per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh
sebesar 1.021.315 saham 18 1.021.315.000.000 1.021.315.000.000
Cadangan modal 19 2.499.311.316 2.499.311.316
Tambahan modal disetor dari pemerintah 20 37.222.281.399 37.222.281.399
Selisih penilaian kembali properti invetasi 10 779.127.198.142 -
Saldo laba yang dicadangkan 21 2.794.200.127 2.794.200.127
Komponen ekuitas lain 26 5.155.257.007 21.971.285.456
Defisit (892.568.350.932) (762.675.409.435)
Jumlah ekuitas 955.544.897.058 323.126.668.863
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 1.827.189.056.944 1.228.356.877.126
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
78
PT PERTANI (PERSERO)
LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAINTERSENDIRI ENTITAS INDUK - LAMPIRAN
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 2019 2018
PENDAPATAN 22 1.204.006.719.031 1.764.507.769.461
BEBAN POKOK PENDAPATAN 23 1.121.615.237.536 1.667.172.341.791
LABA KOTOR 82.391.481.495 97.335.427.670
BEBAN USAHA
Penjualan 24 9.878.092.977 9.450.220.078
Administrasi dan umum 24 159.999.460.591 173.069.305.202
Jumlah 169.877.553.567 182.519.525.280
LABA (RUGI) USAHA (87.486.072.073) (85.184.097.610)
PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN 25Pendapatan lain-lain 26.537.752.170 15.934.633.403
Beban lain-lain (58.559.962.522) (48.025.522.940)
PENDAPATAN LAIN-LAIN BERSIH (32.022.210.353) (32.090.889.537)
RUGI SEBELUM PAJAK (119.508.282.425) (117.274.987.146)
BEBAN (MANFAAT) PAJAK PENGHASILAN 27c
Pajak kini - (60.420.490)
Pajak tangguhan 5.611.360.400 33.910.975.362
5.611.360.400 33.850.554.871
RUGI BERSIH (113.896.922.025) (83.424.432.275)
PENDAPATAN (BEBAN) KOMPREHENSIF LAIN
Selisih penilaian kembali properti investasi 779.127.198.142 -
Pengukuran kembali liabilitas imbalan pasti (16.816.028.449) 1.694.119.081
LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN 648.414.247.668 (81.730.313.194)
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
asi
79
PT
PERTAN
I (P
ERSERO
)
LAPO
RAN
PERU
BAH
AN
EKU
ITAS
TERSEN
DIR
I EN
TIT
AS I
ND
UK
-LAM
PIR
AN
Untu
k T
ahun Y
ang
Bera
khir P
ada T
anggal 31 D
ese
mber
2019
(Dis
ajikan d
ala
m R
upia
h, kecu
ali
din
yata
kan lain
)
Lih
at
Cata
tan a
tas
Lapora
n K
euangan
terlam
pir y
ang m
eru
pakan b
agia
nyang t
idak t
erp
isahkan d
ari L
apora
n K
euangan s
eca
ra k
ese
luru
han
Cat
atan
Mod
al s
aham
Cad
anga
n m
odal
Dic
adan
gkan
Kom
pone
n ek
uita
s
lain
Def
isit
Jum
lah
ekui
tas
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
Sal
do 3
1 Des
embe
r 20
171.
021.
315.
000.
000
2.49
9.31
1.31
637
.222
.281
.399
2.79
4.20
0.12
720
.277
.166
.374
(679
.250
.977
.159
)40
4.85
6.98
2.05
7
Laba
(ru
gi)
kom
preh
ensi
f la
inny
a26
--
--
1.69
4.11
9.08
1-
1.69
4.11
9.08
1
Laba
ber
sih
tahu
n be
rjal
an-
--
--
(83.
424.
432.
275)
(83.
424.
432.
275)
Sal
do 3
1 Des
embe
r 20
181.
021.
315.
000.
000
2.49
9.31
1.31
637
.222
.281
.399
2.79
4.20
0.12
721
.971
.285
.455
(762
.675
.409
.435
)32
3.12
6.66
8.86
3
Kore
ksi l
aba
dita
han
(def
isit)
29-
--
--
(15.
996.
019.
472)
(15.
996.
019.
472)
Laba
kom
preh
ensi
f la
inny
a
Peng
ukur
an k
emba
li lia
bilit
as im
bala
n ke
rja
26-
--
-(1
6.81
6.02
8.44
9)-
(16.
816.
028.
449)
Sel
isih
pen
ilaia
n ke
mba
li as
et p
rope
rti
10-
--
-77
9.12
7.19
8.14
2-
779.
127.
198.
142
Laba
ber
sih
tahu
n be
rjal
an-
--
--
(113
.896
.922
.025
)(1
13.8
96.9
22.0
25)
Sal
do 3
1 Des
embe
r 20
191.
021.
315.
000.
000
2.49
9.31
1.31
637
.222
.281
.399
2.79
4.20
0.12
778
4.28
2.45
5.14
8(8
92.5
68.3
50.9
32)
955.
544.
897.
058
Tam
baha
n m
odal
dise
tor
dari
Pem
erin
tah
Belu
m d
icad
angk
an
Sal
do la
ba
80
PT PERTANI (PERSERO)
LAPORAN ARUS KAS TERSENDIRI ENTITAS INDUK - LAMPIRANUntuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
2019 2018
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan 1.211.562.335.174 1.731.285.310.195
Pembayaran kepada pemasok (1.128.651.375.375) (1.733.638.473.867)
Pembayaran kepada operasional (155.290.278.478) (149.718.153.146)
Pembayaran bunga (57.513.624.045) (41.519.868.628)
Penerimaan (pembayaran) lainnya 12.629.651.602 (80.767.349.559)
Kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk) dari
aktivitas operasi (117.263.291.122) (274.358.535.006)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Pembelian aset tetap (22.850.937.878) (38.742.952.169)
Penjualan aset tetap 20.507.764.390 -
Aset lain-lain (13.953.793.346) (45.669.687.501)
Arus kas bersih yang diperoleh dari (digunakan untuk)
aktivitas investasi (16.296.966.834) (84.412.639.670)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman bank - -
Pembayaran pinjaman bank (9.810.123.744) (77.685.265.124)
Pembayaran utang pemerintah (9.395.603.832) (10.535.553.855)
Setoran modal tambahan dari pemerintah - -
(19.205.727.576) (88.220.818.979)
Kenaikan (penurunan) kas dan setara kas bersih (152.765.985.532) (446.991.993.655)
Kas dan setara kas awal tahun 331.520.617.017 778.512.610.672
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN 178.754.631.486 331.520.617.017
Kas dan setara kas akhir periode terdiri dari:
Kas 547.619.474 432.394.292
Bank 158.187.012.012 273.568.222.725
Deposito 20.020.000.000 57.520.000.000
Jumlah 178.754.631.486 331.520.617.018
Arus kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan
Lihat Catatan atas Laporan Keuangan terlampir yang merupakan bagianyang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan secara keseluruhan
195
867)
146)
628)
559)
169)
-
501)
-
124)
855)
-
292
725
000
018
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
81
1. KAS DAN SETARA KAS
Akun terdiri dari:
2019 2018
Kas 547.619.474 432.394.292
Bank - Rupiah
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 106.084.436.122 178.029.272.454
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 34.699.578.560 53.911.060.364
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 14.605.108.678 33.003.940.674
PT Bank Bukopin Tbk 1.454.311.615 3.942.680.560
PT Bank Pembangunan Daerah Pusat dan Wilayah 458.835.584 2.095.899.859
PT Bank Mega 17.678.398 18.366.969
PT Bank Tabungan Negara Syariah 867.063.056 22.567.001.846
Sub jumlah 158.187.012.012 293.568.222.725
Deposito - Rupiah
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 20.000.000 20.000.000
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk 10.000.000.000 32.500.000.000
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat & Banten Tbk - 5.000.000.000
PT Bank Bukopin Tbk 10.000.000.000 -
20.020.000.000 37.520.000.000
Jumlah 178.754.631.486 331.520.617.018
Rekening di bank memiliki tingkat bunga mengambang sesuai dengan tingkat penawaran pada
masing-masing bank.
Tingkat suku bunga per tahun atas deposito adalah sebagai berikut:
2019 2018
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. 4,75% 4,75%
PT Bank Bukopin, Tbk. 7,00% -
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - 7,00%
PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. - Deposito Syariah - -
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
82
2. PIUTANG USAHA
2019 2018
Pihak ketiga
Rupiah
Piutang kepada Penangkar 75.943.008.314 78.742.294.756
Piutang kepada Penyalur/Pengecer 74.806.599.209 80.213.898.149
Piutang kepada Pedagang Besar/Menengah 61.732.345.043 60.716.583.073
Piutang kepada PT Perkebunan Swasta 3.195.514.702 13.402.260.600
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang usaha (95.529.784.791) (96.208.305.167)
Sub jumlah 120.147.682.476 136.866.731.411
Pihak berelasi
Rupiah
Piutang kepada Proyek Pemerintah 28.655.862.740 21.135.965.158
Piutang kepada PT Perkebunan Nusantara 2.519.756.332 2.690.722.832
Piutang kepada Pemerintah atas subsidi benih - 28.206.000
Piutang Lain-lain - 53.559.350
Cadangan kerugian penurunan nilai
piutang usaha (2.921.042.784) (2.969.294.048)
Sub jumlah 28.254.576.288 20.939.159.292
Jumlah piutang usaha 148.402.258.764 157.805.890.702
Rincian piutang usaha berdasarkan umur piutang adalah sebagai berikut:
2019 2018
Umur piutang
0 s/d 1 bulan 43.940.635.642 66.955.959.582
1 s/d 3 bulan 5.689.653.609 13.897.507.750
3 s/d 6 bulan 13.860.504.966 12.165.554.901
6 s/d 1 tahun 17.663.564.740 9.978.514.573
> 1 tahun 165.698.727.382 153.985.953.111
Sub jumlah 246.853.086.339 256.983.489.917
Cadangan kerugian penurunan nilai piutang (98.450.827.575) (99.177.599.215)
Jumlah 148.402.258.764 157.805.890.702
-
ta
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
83
Rekonsiliasi cadangan kerugian penurunan nilai sebagai berikut:
2019 2018
Saldo awal 99.177.599.215 95.730.547.395
Mutasi tahun berjalan :
Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai - 4.390.685.186
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai (726.771.641) (943.633.366)
Jumlah 98.450.827.575 99.177.599.215
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha dan piutang ragu-
ragu cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang usaha dikemudian hari.
Piutang usaha di gunakan jaminan utang bank (catatan 13).
3. PIUTANG LAIN-LAIN
2019 2018
Piutang tuntutan ganti rugi (TGR) 33.738.053.438 29.899.254.967
Piutang kredit ketahanan pangan dan energi (KKPE) 21.381.332.928 17.956.428.928
Piutang kepada karyawan 9.122.472.947 9.226.281.458
Piutang Koptani 1.685.400.404 1.910.107.904
Sub jumlah 65.927.259.717 58.992.073.257
Dikurangi: Akumulasi cadangan kerugian penurunan nilai :
Cadangan penurunan nilai (33.201.571.765) (23.581.165.275)
Sub jumlah (33.201.571.765) (23.581.165.275)
Jumlah 32.725.687.951 35.410.907.982
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang ragu-ragu dari piutang lain-lain adalah sebagai
berikut :
Saldo Awal 23.581.165.275 22.897.327.882
Mutasi tahun berjalan:
Penambahan cadangan kerugian penurunan nilai 9.620.406.490 846.935.640
Pemulihan cadangan kerugian penurunan nilai - (163.098.246)
Jumlah 33.201.571.765 23.581.165.275
Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang ragu - ragu cukup untuk
menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang lain - lain dikemudian hari.
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
84
4. PERSEDIAAN
2019 2018
a. Pupuk 45.300.343.021 46.013.769.088
b. Produksi Penggilingan Padi
Gabah 13.407.621.972 16.220.570.038
Beras BPJ
Kwalitas 6.512.475.191 9.475.565.998
Medium 3.975.329.402 6.046.215.242
Broken 586.993.813 637.963.036
Menir dan katul 152.966.927 356.819.275
Beras BJ 3.152.649.530 7.790.592.259
Sub jumlah 27.788.036.835 40.527.725.848
c. Benih BJ & BPJ/ Subsidi
Padi 45.532.059.949 59.239.489.683
Palawija 30.234.230.959 23.437.857.748
Lainnya - -
75.766.290.908 82.677.347.431
d. Aneka Usaha
Pestisida 5.414.433.264 5.150.139.344
Bawang putih 1.280.279.150 1.766.161.071
Lainnya 3.922.985.605 11.245.031.146
Sub jumlah 10.617.698.019 18.161.331.561
e. Bahan Pembantu
Persediaan bahan pembantu produksi 1.086.548.963 1.082.149.829
Persediaan bahan pembungkus 10.189.363.127 14.140.551.813
Sub jumlah 11.275.912.090 15.222.701.641
f. Persediaan Barang Rusak
Persediaan barang rusak 43.619.769.705 40.519.105.241
Pencadangan persediaan barang rusak (27.686.216.045) (27.128.345.410)
Sub jumlah 15.933.553.660 13.390.759.831
Jumlah 186.681.834.532 215.993.635.399
Mutasi penyisihan penurunan nilai persediaan rusak adalah sebagai berikut:
2019 2018
Saldo awal 27.128.345.410 26.883.431.350
Mutasi tahun berjalan:
Penambahan Penyisihan Penurunan Persediaan 557.870.635 3.096.860.459
Pengurangan Penyisihan Penurunan Persediaan - (2.851.946.399)
Jumlah 27.686.216.045 27.128.345.410
Manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutupkemungkinan penurunan nilai persediaan. Seluruh persediaan tidak ditutup dengan asuransi atas
kebakaran atau asuransi lainnya.
Persediaan digunakan untuk jaminan utang bank (catatan 13).
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
85
5. ASET LANCAR LAINNYA
2019 2018
Biaya dibayar dimuka 21.550.798.336 7.860.466.303
Pendapatan yang harus diterima 2.766.622.462 8.426.949.752
Uang muka kepada karyawan 1.529.814.283 2.088.394.680
Uang muka kepada penjual 1.401.855.720 607.193.089
Pos Intern 13.625.014 478.215.594
Uang muka pembelian persediaan - 16.779.700
Jumlah 27.262.715.814 19.477.999.118
Biaya dibayar dimuka merupakan pembayaran dimuka dari biaya sewa gudang, ongkos angkut, dan
biaya operasional lainnya.
Uang muka kepada karyawan merupakan pemberian uang muka kerja kepada karyawan, yangdigunakan untuk pengeluaran Handling Cost (HC), Overhead Cost (OC) dan kegiatan usaha di luar HC
dan OC.
6. INVESTASI
2019 2018
PT Pertani Properti 10.000.000 10.000.000
Jumlah 10.000.000 10.000.000
7. ASET TETAP
Saldo dan mutasi aset tetap untuk tahun 2019 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah 12.192.072.809 - 229.149.908 - 11.962.922.901
Bangunan 136.598.146.969 3.954.953.096 - - 140.553.100.065
Mesin dan instalasi 135.616.472.258 8.460.351.952 - - 144.076.824.210
Kendaraan 30.794.169.271 4.913.361.126 - - 35.707.530.396
Alat industri pertanian 378.882.981 - - - 378.882.981
Inventaris 30.662.247.564 2.955.779.297 - - 33.618.026.861
Aset pengampunan pajak 1.270.000.000 - - - 1.270.000.000
Jumlah 347.511.991.852 20.284.445.471 229.149.908 - 367.567.287.414
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 54.304.525.963 10.165.988.290 - - 64.470.514.253
Mesin dan instalasi 60.855.192.352 7.180.005.023 - - 68.035.197.374
Kendaraan 25.851.811.002 1.282.016.980 - - 27.133.827.982
Alat industri pertanian 302.176.322 1.195.957 - 303.372.279
Inventaris 22.781.087.025 1.588.725.690 - - 24.369.812.715
Jumlah 164.094.792.664 20.217.931.940 - - 184.312.724.603
Nilai Buku 183.417.199.188 183.254.562.811
2019
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
86
Saldo dan mutasi aset tetap untuk tahun 2018 adalah sebagai berikut:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah 8.688.512.335 3.503.560.474 - - 12.192.072.809
Bangunan 111.057.968.956 25.540.178.013 - - 136.598.146.969
Mesin dan instalasi 131.556.472.049 4.060.000.209 - - 135.616.472.258
Kendaraan 28.194.927.621 2.599.241.649 - - 30.794.169.271
Alat industri pertanian 378.882.981 - - - 378.882.981
Inventaris 28.076.233.721 2.586.013.843 - - 30.662.247.564
Aset pengampunan pajak 1.270.000.000 - - - 1.270.000.000
Jumlah 309.222.997.664 38.288.994.188 - - 347.511.991.852
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 42.996.499.774 11.308.026.189 - - 54.304.525.963
Mesin dan instalasi 54.439.512.048 6.415.680.304 - - 60.855.192.352
Kendaraan 23.793.076.480 2.058.734.522 - - 25.851.811.002
Alat industri pertanian 302.176.322 - - 302.176.322
Inventaris 20.481.873.330 2.299.213.695 - - 22.781.087.025
Jumlah 142.013.137.953 22.081.654.710 - - 164.094.792.664
Nilai Buku 167.209.859.710 183.417.199.188
2018
Pada tanggal 12 Oktober 2016, perusahaan melakukan program pengampunan pajak dengan
menyampaikan surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak dengan mengungkapkan asettanah sebesar Rp 1.270.000.000 dan atas program tersebut, perusahaan telah menerima surat
keterangan pengampunan pajak dari Direktorat Jendral Pajak dengan surat No. KET-
1290/PP/WPJ.19/2016 tanggal 10 Nopember 2016.
Aset tetap perusahaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang cukup terhadap risikokebakaran dan kerugian, manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset tetap, manajemen
Perusahaan berkeyakinan bahwa tidak ada kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan yangmengindikasikan adanya penurunan nilai aset pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018.
Aset tetap berupa tanah dan bangunan digunakan untuk jaminan utang bank (catatan 13).
8. BEBAN TANGGUHAN2019 2018
Nilai perolehan:
Perangkat lunak komputer 12.655.281.373 12.565.281.373
Hak guna bangunan 9.711.071.036 9.365.071.036
Hak paten 665.831.818 665.831.818
Hak pakai 4.242.188.657 1.779.294.142
Jumlah 27.274.372.884 24.375.478.369
271
981
564
000
002
322
025
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
87
Dikurangi akumulasi amortisasi:
Perangkat lunak komputer 4.531.465.947 3.903.201.878
Hak guna bangunan 2.182.009.651 2.076.764.335
Hak paten 92.974.773 61.983.182
Hak pakai 831.035.914 821.431.785
Jumlah 7.637.486.285 6.863.381.180
Jumlah 19.636.886.599 17.512.097.189
9. JAMINAN YANG DIBERIKAN2019 2018
Bank garansi 378.478.757 383.749.254
Jumlah 378.478.757 383.749.254
Bank garansi Perseroan berkaitan dengan kegiatan perdagangan yang dilakukan Perseroan kepadaPemerintah, BUMN, dan perusahaan swasta.
10. PROPERTI INVESTASI
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah 3.192.209.874 777.771.348.244 - 577.001.756 781.540.559.874
Bangunan 23.261.968.006 1.355.849.898 - 1.595.257.540 23.022.560.364
Jumlah 26.454.177.880 779.127.198.142 - 2.172.259.296 804.563.120.238
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 8.222.598.488 984.070.329 - 917.375.438 10.124.044.255
Jumlah 8.222.598.488 984.070.329 - 917.375.438 10.124.044.255
Nilai Buku 18.231.579.392 794.439.075.982
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Tanah 3.192.209.874 - - - 3.192.209.874
Bangunan 23.395.641.355 - - 133.673.349 23.261.968.006
Jumlah 26.587.851.229 - - 133.673.349 26.454.177.880
Akumulasi Penyusutan
Bangunan 7.612.150.642 610.447.846 - - 8.222.598.488
Jumlah 7.612.150.642 610.447.846 - - 8.222.598.488
Nilai Buku 18.975.700.587 18.231.579.392
2019
2018
Pada tanggal 2 Oktober 2019, Tanah seluas 56.695 M2 dan bangunan perumahan sebanyak 56 unityang terletak di Jl. Pertani, Kel. Duren Tiga, Kec. Pancoran Jakarta Selatan telah dinilai oleh penilai
independen KJPP Muhammad Adlan dan Rekan dengan No. Laporan: 00573/2.0005-03/PI/01/0492/1/X/2019.
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
88
Berdasarkan penilaian oleh penilai independen nilai wajar tanah dan bangunan adalah sebesar
Rp 780.382.082.000 dengan rincian sebagai berikut:
2019
Nilai wajar tanah 778.348.350.000
Nilai wajar bangunan 2.033.732.000
Nilai wajar tanah dan bangunan 780.382.082.000
Nilai buku tanah 577.001.756
Nilai buku bangunan 677.882.102
Selisih penilaian aset properti investasi 779.127.198.142
Perusahaan melakukan revaluasi aset properti berdasarkan keputusan rapat direksi Perusahaan No.85/PERT.D/HKP.20.1/2019 tanggal 12 Agustus 2019 dan disetujui oleh Dewan komisaris dengan
Nomor Surat: 002/PERT.DK/2020 tanggal 8 Januari 2020.
Revaluasi aset properti dilakukan untuk tujuan komersil dan atas revaluasi tersebut tidakmempengaruhi laba atau rugi operasional dan cash flow perusahaan.
11. ASET LAIN-LAIN
2019 2018
Aset dalam pembangunan 73.870.223.125 58.923.076.779
Aset tetap tidak digunakan 9.250.179.804 9.646.242.152
Jaminan yang diterima 1.111.523.875 1.116.893.875
Aset tetap akan dijual 258.078.706 421.417.538
Jumlah 84.490.005.511 70.107.630.345
Aset tetap tidak digunakan per 31 Desember 2019 dan 2018 merupakan nilai buku aset yang tidakdipergunakan untuk operasional Perseroan karena rusak, terdiri atas:
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
89
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Bangunan 5.325.100.002 - - - 5.325.100.002
Lainnya 15.974.836.895 - - - 15.974.836.895
Jumlah 21.299.936.897 - - - 21.299.936.897
Akumulasi Penyusutan 11.653.694.745 396.062.347 - - 12.049.757.092
Jumlah 11.653.694.745 396.062.347 - - 12.049.757.092
Nilai Buku 9.646.242.152 9.250.179.804
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Bangunan 5.325.100.002 - - - 5.325.100.002
Lainnya 15.974.836.895 - - - 15.974.836.895
Jumlah 21.299.936.897 - - - 21.299.936.897
Akumulasi Penyusutan 11.307.141.012 346.553.733 - - 11.653.694.745
Jumlah 11.307.141.012 346.553.733 - - 11.653.694.745
Nilai Buku 9.992.795.884 9.646.242.152
2019
2018
Aset tetap akan dijual merupakan nilai buku aset yang akan dijual telah dapat persetujuan daripemegang saham, terdiri atas:
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Bangunan 2.309.655.523 - - - 2.309.655.523
Lainnya 412.694.857 - - - 412.694.857
Jumlah 2.722.350.380 - - - 2.722.350.380
Akumulasi Penyusutan 2.300.932.842 163.338.833 - - 2.464.271.675
Jumlah 2.300.932.842 163.338.833 - - 2.464.271.675
Nilai Buku 421.417.538 258.078.706
2019
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
90
Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir
Biaya Perolehan
Bangunan 2.309.655.523 - - - 2.309.655.523
Lainnya 277.581.857 135.113.000 - - 412.694.857
Jumlah 2.587.237.380 135.113.000 - - 2.722.350.380
Akumulasi Penyusutan 2.277.314.721 23.618.121 - - 2.300.932.842
Jumlah 2.277.314.721 23.618.121 - - 2.300.932.842
Nilai Buku 309.922.659 421.417.538
2018
12. UTANG USAHA
Utang usaha merupakan liabilitas PT Pertani (Persero) kepada para rekanan, yang berasal daritransaksi pembelian barang untuk kegiatan Perseroan yang terdiri atas:
2019 2018
Pihak berelasi
PT Petrokimia Kayaku 3.483.559.612 1.257.263.990
Koperasi pertani 2.730.763.480 -
Perum Bulog 824.995.600 -
PT Petrosida Gresik 780.739.407 288.956.153
Dinas pertanian Tingkat I 195.148.136 -
PT Perusahaan Pengelola Aset (Persero) 65.805.500 -
PT Sang Hyang Seri (Persero) 69.138.000 -
Dana Pensiun Pertani 60.960.000 -
PT Pupuk Sriwidjaja Palembang 60.581.818 -
PT Petrokimia Gresik 49.461.587 116.747.125
PT Perkebunan Sumatera Utara 47.520.000 -
PT Garam Indonesia 2.375.000 -
Sub jumlah 8.371.048.140 1.662.967.268
Pihak ketiga
PT Citra Nusantara Mandiri 12.171.923.431 22.110.256.231
PT Longping High Tech Indonesia 4.414.538.713 12.959.669.850
PT Saripersada Indo Pancarona 2.794.518.816 3.021.410.042
PT Agrindo Hartha Mekar 2.592.082.295 -
PT Bisi International Tbk 2.614.081.000 274.615.000
CV Karomah Jaya Mandiri 1.026.328.125 -
PT Sangkara Putra Pertiwi 707.248.023 -
sik
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
91
PT Kerta Rajasa Raya 605.910.002 605.910.002
CV Adji Jaya 286.500.000 -
PT Satya Jasa Caraka 265.435.200 265.435.200
PT Agreetech Green Industries 240.175.055 -
CV Jati Mulyo 231.250.000 -
CV Rimba Jaya 231.250.000 -
PT Multi Mas Chemindo 229.460.227 1.827.052.130
PT Berlian Anugerah Jaya 199.813.931 -
PT Bina San Prima 137.953.999 -
PT Exindokarsa Agung 126.119.132 236.546.404
PT Limas Sejahtera Mandiri 115.583.850 1.446.683.850
CV Comal Persada - Zainuddin 107.172.500 -
CV Nikko Jaya Plastisindo 101.090.325 -
PT Tri Media Profitama - 8.949.514.585
Shandong Goodfarmer International Trading CO., Ltd - 4.443.431.178
PT Biogene Plantation - 2.970.849.695
PT Puput Tani Mandiri - 439.628.091
PT Tunas Widji Inti Nayottama - 378.805.000
PT Metronik Eko Pertiwi - 300.030.000
CV Agro Unggul - 73.860.475
Kelompok Tani 2.323.100.703 1.706.301.894
Lain-lain 2.052.790.077 6.849.356.291
Subjumlah 33.574.325.404 68.859.355.917
Jumlah 41.945.373.543 70.522.323.185
Rincian utang usaha berdasarkan umur utang adalah sebagai berikut:
2019 2018
Sampai dengan 1 Bulan 1.017.232.626 5.258.905.476
> 1 - 3 Bulan 3.420.700.434 2.678.332.022
> 3 - 6 Bulan 12.776.899.630 15.284.818.442
> 6 Bulan - 1 Tahun 2.769.564.217 1.424.324.119
> 1 Tahun 21.960.976.637 45.875.943.126
Jumlah 41.945.373.544 70.522.323.185
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
92
13. UTANG BANK
2019 2018
Utang bank jangka pendek
Pihak berelasi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 98.962.825.518 68.772.949.261
Pihak ketiga
PT Bank Bukopin, Tbk 37.697.023.671 37.697.023.671
Jumlah 136.659.849.189 106.469.972.932
Utang bank jangka panjang
Pihak berelasi
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk 423.706.957.259 463.706.957.259
Jumlah 423.706.957.259 463.706.957.259
Dikurangi:
Utang jangka panjang jatuh tempo kurang
dari setahun (87.000.000.000) (40.000.000.000)
Utang jangka panjang jatuh tempo lebih
dari setahun 336.706.957.259 423.706.957.259
a. PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Berdasarkan Surat Putusan Kredit dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Pusat Jakarta
No. R.265-ADK/DKR-2/09/2014 tertanggal 1 Oktober 2014, memperoleh penyelesaian fasilitas
Kredit lainnya dengan rincian sebagai berikut:
Semula:
- Kredit Modal Kerja PSO (KMK-1) 486.475.000.000
- KMKI/SKBDN/PJI PSO 105.000.000.000
- KMK GP3K (KMK-4) 350.000.000.000
- KMK - 1/SKBDN/PJI Non PSO 74.000.000.000
Menjadi:
- KMK Maksimum CO Menurun 587.591.000.000
ebih
00
00
00
0
00
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
93
Jangka waktu kredit
Fasilitas kredit ini berlaku 120 bulan sejak penandatanganan perjanjian kredit dengan jadwal
angsuran pokok pinjaman sebagai berikut:
Tahun Angsuran pokok Outstanding
1 3.000.000.000 584.591.000.000
2 35.000.000.000 549.591.000.000
3 80.000.000.000 469.591.000.000
4 130.000.000.000 339.591.000.000
5 140.000.000.000 199.591.000.000
6 115.000.000.000 84.591.000.000
7 40.000.000.000 44.591.000.000
8 10.000.000.000 34.591.000.000
9 10.000.000.000 24.591.000.000
10 24.591.000.000 -
587.591.000.000
Suku Bunga
Ketentuan mengenai suku bunga sebagai berikut:
- Suku bunga pinjaman sebesar 9,0% per tahun, dikenakan efektif setiap bulan.
- Atas suku bunga tersebut dilakukan deferred selama 3 tahun sejak penandatanganan akad
kredit dengan ketentuan sebagai berikut:
1. 24 bulan pertama seluruh kewajiban pembayaran bunga di deferred/ ditangguhkan.
2. 12 bulan selanjutnya kewajiban pembayaran bunga ditangguhkan sebesar 4,5% yang
dibayarkan adalah sebesar selisih beban bunga yang ditentukan dengan beban bunga
yang di deferred.
3. Pembayaran kembali bunga yang di deferred dilakukan setiap bulanselama 84 bulan
pada bulan ke-37 sampai dengan bulan ke -120.
- Pada bulan ke-37 sampai dengan bulan ke -120 kewajiban bunga harus dibayar secara
penuh sesuai dengan suku bunga yang berlaku.
Jaminan
Jaminan pokok
- Persediaan
- Piutang dagang
Jaminan tambahan
- Tanah dan bangunan 57 SHGB
- 55 unit dryer
Pada tanggal 1 Oktober 2014, Perseroan memperoleh perpanjangan serta penggabungan fasilitas
kredit modal kerja dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan plafon Rp 85.000.000.000
yang dipergunakan untuk keperluan tambahan modal kerja usaha produksi/pengadaan benih,
pupuk dan beras. KMK Komersial sebesar Rp 85.000.000.000 merupakan penggabungan baki
debet (OS) KMK 2, dan KMK 3 dengan rincian sebagai berikut:
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
94
Semula:
1. KMK Regular (RC) Non Perberasan (KMK-2)
Jumlah Plafon : Rp 55.000.000.000
Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja
Bentuk Kredit : Rekening Koran dengan Max Co. Tetap
Tujuan : Tambahan modal kerja usaha produksi/pengadaan benih dan pupuk
2. KMK Regular (RC) SBU Perberasan (KMK-3)
Jumlah Plafon : Rp 30.000.000.000
Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja
Bentuk Kredit : Rekening Koran dengan Max Co. Tetap
Keperluan : Tambahan modal kerja usaha perberasan
Digabung menjadi:
KMK Regular (RC) Non Perberasan (KMK-2)
Jumlah Plafon : Rp 85.000.000.000
Jenis Kredit : Kredit Modal Kerja
Suku bunga : 9,50% per annum
Bentuk Kredit : Rekening Koran dengan Max Co. Tetap
Tujuan : Tambahan Modal Kerja Usaha Komersial
Pada tanggal yang sama PT Pertani (Persero) memperoleh fasilitas bank garansi dengan rincian
sebagai berikut:
Jumlah Plafon : Rp 10.000.000.000
Jenis Kredit : Bank Garansi
Tujuan : Untuk menjamin pelaksanaan penyediaan benih, pengadaan saprotan
dan keperluan lain yang masih berhubungan dengan usaha utama PT
Pertani (Persero).
Jangka waktu : 12 bulan
Jaminan kredit
1. Agunan Pokok :
a. Menyerahkan jaminan berupa persediaan dengan nilai penjaminan sebesar Rp
250.000.000.000 (dua ratus lima puluh milyar rupiah), dengan akta jaminan fidusia
tertanggal 24 Oktober 2012.
b. Menyerahkan jaminan berupa piutang dagang dengan nilai penjaminan sebesar Rp
110.000.000.000 (seratus sepuluh milyar rupiah), dengan akta jaminan fidusia
tertanggal 24 Oktober 2012 Nomor: 38, yang dibuat dihadapan notaris Iin
Indrianingsih, SH, dan telah didaftarkan dikantor pendaftaran fidusia nomor:
W10.088969.AH.05.01. Tahun 2013 dan nilai penjaminan atas piutang dagang telah
ditingkatkan lagi sebesar Rp 63.000.000.000 (enam puluh tiga milyar rupiah) sehingga
nilai penjaminan menjadi sebesar Rp 173.000.000.000 (seratus tujuh puluh tiga milyar
rupiah), dengan akta addendum jaminan fidusia tertanggal 1 Oktober 2014 dengan
No.5, yang dibuat dihadapan notaris yang sama dan telah didaftarkan dikantor
pendaftaran fidusia Nomor. W10.00585080.AH.05.02 tanggal 13 Oktober 2014.
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
95
2. Piutang/tagihan PSO tahun anggaran 2016 atas nama pengambil kredit diikat dengan akta
cessie sebesar Rp 80.890.000.000 (delapan puluh milyar delapan ratus sembilan puluh juta
rupiah).
3. Agunan Tambahan berupa tanah dan bangunan yang tersebar diberbagai daerah.
Fasilitas kredit modal kerja dan bank garansi ini berlaku sejak penandatanganan perjanjian kredit.
Fasilitas kredit tersebut telah di perpanjang beberapa kali terakhir perpanjangan sampai dengan
30 April 2017.
Pada tanggal 13 September 2016, Perusahaan mendapat fasilitas kredit dari PT Bank Rakyat
Indonesia (Persero) Tbk dengan rincian sebagai berikut:
Jumlah Plafon : Rp 65.000.000.000
Fasilitas Kredit : Kredit Modal Kerja
Suku bunga : Suku bunga deposito Perum Bulog ditambah 1% per tahun
Bentuk Kredit : Rekening Koran dengan Max CO. Tetap (revolving)
Tujuan : Untuk pembayaran gaji karyawan
Jangka waktu : 24 bulan sejak penandatanganan akad kredit
Agunan : 100% deposito dari plafond kredit
Deposito BRI an. Perum Bulog disimpan di KCK BRI dan diblokir
sampai dengan kredit lunas sebelum dilakukan pencairan.
Berdasarkan surat putusan kredit No. R.II.109-OPK/DKD-04/09/2018 tanggal 3 April 2018, PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk setuju perpanjangan fasilitas kredit dengan rincian sebagai
berikut:
1. Perpanjangan kredit modal kerja komersil
Jumlah Plafond : Rp 85.000.000.000
Jenis kredit : Kredit modal kerja
Bentuk kredit : Rekening koran dengan Max.Co tetap
Keperluan : Tambahan modal kerja komersil diluar modal kerja
yang pemenuhannya dari dana PMN
Jangka waktu : 30 April 2018 s/d 30 April 2019
Suku bunga : 9% per tahun
Jaminan : Terkait dengan KMK PSO
2. Perpanjangan bank garansi Non PSO
Jumlah Plafond : Rp 10.000.000.000
Jenis kredit : Bank garansi
Keperluan : Untuk menjamin pelaksanaan penyediaan benih, pengadaan saprotan
dan keperluan lain yang masih berhubungan dengan usaha utama
Jangka waktu : 30 April 2018 s/d 30 April 2019
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
96
3. Perpanjangan bank garansi PSO
Jumlah Plafond : Rp 25.000.000.000
Jenis kredit : Bank garansi
Keperluan : Untuk menjamin pelaksanaan PSO TA 2017
Jangka waktu : 30 April 2017 s/d 30 April 2018
4. Perubahan struktur kredit fasilitas KMK Co. Menurun
a) Jangka waktu semula 120 bulan menjadi 144 bulan terhitung mulai penandatanganan
akad kredit ( 1 Oktober 2014)
b) Perubahan jadwal angsuran pokok pinjaman dan pembayaran kembali bunga deferred
(PKBD) sebagai berikut:
Semula
Tahun Angsuran pokok Outstanding Bunga deferred PKBD
Okt-15 3.000.000.000 584.591.000.000 52.613.000.000 -
Okt-16 35.000.000.000 549.591.000.000 49.463.000.000 -
Okt-17 80.000.000.000 469.591.000.000 21.132.000.000 -
Okt-18 130.000.000.000 339.591.000.000 - 2.000.000.000
Okt-19 140.000.000.000 199.591.000.000 - 2.000.000.000
Okt-20 115.000.000.000 84.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-21 40.000.000.000 44.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-22 10.000.000.000 34.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-23 10.000.000.000 24.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-24 24.591.000.000 - - 79.208.000.000
587.591.000.000 123.208.000.000 123.208.000.000
Menjadi
Tahun Angsuran pokok Outstanding Bunga deferred PKBD
Okt-15 3.000.000.000 584.591.000.000 52.613.000.000 -
Okt-16 35.000.000.000 549.591.000.000 49.463.000.000 -
Okt-17 40.000.000.000 509.591.000.000 22.932.000.000 -
Okt-18 40.000.000.000 469.591.000.000 21.132.000.000 3.000.000.000
Okt-19 40.000.000.000 429.591.000.000 - 5.000.000.000
Okt-20 50.000.000.000 379.591.000.000 - 10.000.000.000
Okt-21 50.000.000.000 329.591.000.000 - 15.000.000.000
Okt-22 50.000.000.000 279.591.000.000 - 20.000.000.000
Okt-23 50.000.000.000 229.591.000.000 - 25.000.000.000
Okt-24 60.000.000.000 169.591.000.000 - 30.000.000.000
Okt-25 65.000.000.000 104.591.000.000 - 38.140.000.000
Okt-26 104.591.000.000 - - -
587.591.000.000 146.140.000.000 146.140.000.000
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
97
c) Pembayaran bunga yang di deferred dilakukan setiap bulan selama 84 bulan pada bulan
ke 37 s/d bulan ke 120 menjadi pembayaran dilakukan selama 96 bulan mulai bulan ke
49 sampai dengan bulan ke 114.
Berdasarkan perjanjian fasilitas kredit KMK Co Menurun antara perusahaan dengan PT Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tanggal 1 Oktober 2014, beban bunga atas kredit tahun 2015,
2016 dan 2017 mulai terutang tahun 2018.
b. PT Bank Bukopin Tbk
Berdasarkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit dari PT Bank Bukopin Tbk No. 6691/DKM/V/2012tanggal 19 November 2014, Perseroan mendapat pinjaman dengan plafon kredit Rp
50.000.000.000 yang dipergunakan untuk keperluan pengadaan gabah dan beras, dengan sukubunga 12% per annum floating rate dengan jangka waktu 12 bulan.
Jaminan pinjaman adalah sebagai berikut:1. Sebidang tanah dan bangunan (bila ada) berdasarkan SHGB No. 171 / Mugasari tanggal 31
Oktober 2011 (jatuh tempo 26 Oktober 2031), terdaftar atas nama PT Pertani (Persero), NIB11.01.11.04.0078 luas 9.405 m2 surat ukur No.00147/MUGASARI/2011 tanggal 25 Oktober
2011, terletak di Kelurahan Mugasari, Kecamatan Semarang Selatan, Kota Semarang, Provinsi
Jawa Tengah.
2. Sebidang tanah dan bangunan (bila ada) berdasarkan SHGB No. 749 / Embong Kaliasintanggal 20 Oktober 2004 (jatuh tempo 11 Oktober 2024), terdaftar atas nama PT Pertani
(Persero), NIB 12.01.11.07.00483 luas 1.914 m2 surat ukur No.262/ Embong Kaliasin/2004tanggal 5 Oktober 2004, terletak di Kelurahan Embong Kaliasin, Kecamatan Genteng, Kota
Surabaya, Provinsi Jawa Timur.
Pinjaman dari PT Bank Bukopin Tbk tersebut telah mendapat persetujuan perpanjangan fasilitas
kredit modal kerja dengan surat No.09013/DKM/V/2017 tanggal 26 Mei 2017 dengan perpanjangansampai dengan tanggal 30 Mei 2019.
14. BIAYA YANG MASIH HARUS DIBAYAR2019 2018
Personil dan pelatihan 1.519.961.315 1.307.496.222
Penjualan 1.452.572.936 4.748.887.764
Umum dan administrasi lainnya 7.095.360.097 6.722.366.533
Jumlah 10.067.894.347 12.778.750.520
15. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA2019 2018
Uang muka penjualan 3.067.248.508 4.444.077.865
Lainnya 10.915.724.729 7.951.209.707
ToJumlah 13.982.973.237 12.395.287.572
Pendapatan diterima dimuka merupakan uang muka yang ditangguhkan pengakuannya dan akan
dibukukan sebagai pendapatan sesuai dengan masa manfaat pendapatan atau tingkat penyelesaianpekerjaan tersebut.
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
98
16. UTANG KEPADA PEMERINTAH2019 2018
RDI - 345 94.435.128.097 98.835.127.395
RDI - 336 55.940.363.277 59.940.363.277
AMA - 111 3.488.671.433 3.977.777.200
AMA - 112 3.480.555.050 3.987.053.817
Jumlah 157.344.717.857 166.740.321.689
Dikurangi :
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun (9.395.603.833) (10.098.058.833)
Utang jangka panjang jatuh tempo lebih dari
setahun 147.949.114.024 156.642.262.856
Rekening Dana Investasi (RDI) – 336
Berdasarkan perjanjian pinjaman Nomor. RDI-336/DP3/1998 tanggal 27 Juli 1998 sebagaimana
diubah dengan perjanjian perubahan nomor AMA-160/RDI-336/DSM/2011 tanggal 8 November 2011antara perusahaan dengan Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah telah memberikan pinjaman
yang berasal dari rekening dana investasi kepada PT Pertani dengan jumlah yang tidak melebihi dariRp 20.000.000.000 untuk memenuhi kebutuhan dana PT Pertani dalam rangka tambahan pinjaman
modal kerja.
Berdasarkan surat PT Pertani No.993/PERT-D/KEU-30.1/2017 tanggal 7 Juni 2017, PT Pertani telah
mengajukan proposal restrukturisasi pinjaman kepada Pemerintah. Berdasarkan surat No.S-880/MK.05/2017 tanggal 6 November 2017, Menteri Keuangan telah menyetujui untuk melakukan
restrukturisasi pinjaman sebagai berikut:
I. Ketentuan dan persyaratan dalam perjanjian pinjaman Nomor . RDI-336/DP3/1998 tanggal
27 Juli 1998 sebagaimana diubah dengan perjanjian perubahan nomor AMA-160/RDI-336/DSM/2011 tanggal 8 November 2011 ditambah/diubah menjadi:
a. Seluruh kewajiban PT Pertani sebesar Rp 67.940.363.277 terdiri dari:
1. Kewajiban pokok pinjaman sebesar Rp 20.000.000.000,- dilakukan penjadwalan
kembali (reschedulling) selama 5 tahun, dari tahun 2017 sampai dengan 2021;
2. Kewajiban non pokok pinjaman senilai Rp 47.940.363.277,09,- dilakukan
penjadwalan kembali (reschedulling) selama 15 tahun, dari tahun 2011 sampaidengan 2036;
b. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap semesternya dimulai pada tanggal 28 Junidan tanggal 28 Desember setiap tahunnya, selama 39 kali dengan pembayaran pertama
dimulai pada tanggal 28 Desember 2017 dengan bunga 3 % per tahun dari pokokpinjaman.
c. Pembayaran disetorkan ke rekening Pemerintah atas nama Dana Investasi denga nomor
513.000000980, di Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta.
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
99
II. Bukan Pengesampingan
Penundaan dan/atau kelalaian Pemerintah dalam menggunakan hak, kekuasaan dankepentingan, tidak mengurangi atau menghapus hak, kekuasaan dan kepentingan
Pemerintah.
Rekening Dana Investasi (RDI) – 345
Berdasarkan perjanjian pinjaman Nomor. RDI-345/DP3/1999 tanggal 7 Januari 1999 sebagaimana
diubah dengan perjanjian perubahan nomor AMA-161/RDI-345/DSMI/2011 tanggal 8 November 2011
antara perusahaan dengan Pemerintah Republik Indonesia, Pemerintah telah memberikan pinjamanyang berasal dari rekening dana investasi kepada PT Pertani dengan jumlah yang tidak melebihi dari
Rp 22.000.000.000 untuk memenuhi kebutuhan modal kerja PT Pertani dalam rangka pembiayaanpengadaan benih padi, jagung dan kedelai untuk program Gema Palagung 2001.
Berdasarkan surat PT Pertani No.993/PERT-D/KEU-30.1/2017 tanggal 7 Juni 2017, PT Pertani telah
mengajukan proposal restrukturisasi pinjaman kepada Pemerintah. Berdasarkan surat No.S-
880/MK.05/2017 tanggal 6 November 2017, Menteri Keuangan telah menyetujui untuk melakukanrestrukturisasi pinjaman sebagai berikut:
I. Ketentuan dan persyaratan dalam perjanjian pinjaman Nomor. RDI-345/DP3/1999 tanggal 7
Januari 1999 sebagaimana diubah dengan perjanjian perubahan nomor AMA-161/RDI-
345/DSMI/2011 tanggal 8 November 2011 ditambah/diubah menjadi:
a. Seluruh kewajiban PT Pertani sebesar Rp 107.635.127.396 terdiri dari:
1. Kewajiban pokok pinjaman sebesar Rp 22.000.000.000,- dilakukan penjadwalankembali (reschedulling) selama 5 tahun, dari tahun 2017 sampai dengan 2021;
2. Kewajiban non pokok pinjaman senilai Rp 85.635.127.396,- dilakukan penjadwalan
kembali (reschedulling) selama 15 tahun, dari tahun 2011 sampai dengan 2036;
b. Pembayaran pokok pinjaman dilakukan setiap semesternya dimulai pada tanggal 28 Junidan tanggal 28 Desember setiap tahunnya, selama 39 kali dengan pembayaran pertama
dimulai pada tanggal 28 Desember 2017 dengan bunga 3 % per tahun dari pokok
pinjaman.
c. Pembayaran disetorkan ke rekening Pemerintah atas nama Dana Investasi dengan nomor513.000000980, di Bank Indonesia, Thamrin, Jakarta.
II. Penundaan dan/atau kelalaian Pemerintah dalam menggunakan hak, kekuasaan dankepentingan, tidak mengurangi atau menghapus hak, kekuasaan dan kepentingan
Pemerintah.
Pada tanggal 10 Januari 2018 bertempat di KPPN Khusus Investasi telah diadakan rekonsiliasipinjaman PT Pertani (Persero), rekonsiliasi ini dimaksudkan untuk meningkatkan akurasi data
outstanding/posisi dan mempercepat proses penyelesaian penatausahaan pinjaman.
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
100
17. UTANG LANCAR LAINNYA2019 2018
Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) 25.059.179.268 32.009.179.268
Kredit Ketahanan Pangan dan Energi (KKPE) 15.996.019.472 -
Astek (Jamsostek) 695.975.038 562.413.798
Dana Pensiun 124.754.080 3.999.288.421
Lainnya 967.133.169 2.889.675.364
Jumlah 42.843.061.027 39.460.556.851
18. MODAL SAHAM
Pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
Pemerintah Republik Indonesia 1.021.315 100,00 1.021.315.000.000
Jumlah 1.021.315 100,00 1.021.315.000.000
Jumlah saham
ditempatkan Dan
disetor penuh (lembar)
Persentase kepemilikan
(%)Jumlah modal (Rp)Pemegang saham
19. CADANGAN MODAL
Akun ini merupakan cadangan modal berdasarkan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang
Saham (RULBPS) PT Pertani (Persero) tanggal 30 Desember 1983.
2019 2018
Cadangan modal 2.499.311.316 2.499.311.316
Jumlah 2.499.311.316 2.499.311.316
000
000
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
101
20. TAMBAHAN MODAL DISETOR DARI PEMERINTAH
Pelimpahan aset Pemerintah:
2019 2018
Proyek UPB II 9.909.152.215 9.909.152.215
Pelimpahan Aset IRC, RMU, Gudang 4.974.583.610 4.974.583.610
Tambahan Modal Penggilingan Padi 1.156.527.955 1.156.527.955
Tanah di Sukadanau Bekasi 584.819.544 584.819.544
Hibah SKR Jepang 93.450.000 93.450.000
Aset pengampunan pajak * 1.270.000.000 1.270.000.000
Sub jumlah 17.988.533.324 17.988.533.324
Kenaikan harga pestisida 19.233.748.075 19.233.748.075
Jumlah 37.222.281.399 37.222.281.399
* Pada tanggal 12 Oktober 2016, perusahaan melakukan program pengampunan pajak denganmenyampaikan surat pernyataan harta untuk pengampunan pajak dengan mengungkapkan aset
tanah sebesar Rp 1.270.000.000 dan atas program tersebut, perusahaan telah menerima surat
keterangan pengampunan pajak dari Direktorat Jenderal Pajak No. KET-1290/PP/WPJ.19/2016tanggal 10 Nopember 2016.
Pada bulan Desember 2015, Pemerintah melakukan Penambahan Modal Negara (PMN) Republik
Indonesia ke dalam Modal Saham Perusahaan PT Pertani (Persero) berdasarkan Peraturan PemerintahRepublik Indonesia Nomor 86 Tahun 2015. Nilai penambahan penyertaan modal Negara sebesar
Rp 470.000.000.000 (empat ratus tujuh puluh milyar rupiah) yang bersumber dari Anggaran
Pendapatan dan Belanja Negara tahun Anggaran 2015.
21. SALDO LABA YANG DICADANGKAN
2019 2018
a. Cadangan Umum
Laba tahun 1984 (62% x Rp 1.493.381.720) 925.896.666 925.896.666
Laba tahun 1985 (60% x Rp 2.161.458.523) 1.296.875.113 1.296.875.113
Sub jumlah 2.222.771.779 2.222.771.779
b. Cadangan Bertujuan
Pembebanan laba rugi tahun buku
sampai dengan tahun 1983 778.861.815 778.861.815
Selisih pembebanan audit tahun 1981 331.042.930 331.042.930
Selisih penilaian aset penggilingan padi (538.476.397) (538.476.397)
Sub jumlah 571.428.348 571.428.348
Jumlah 2.794.200.127 2.794.200.127
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
102
22. PENDAPATAN
2019 2018
a. Pupuk
SP 18 & NPK 10.10.10 223.103.347.178 262.701.952.885
Urea 181.640.393.837 217.726.130.022
SP 36 48.223.572.581 70.735.986.992
ZA 29.798.622.281 30.496.602.171
KCL 10.821.756.364 13.141.747.455
Kieserite 108.847.728 212.420.455
Lainnya 36.822.804.343 13.764.951.175
Sub jumlah 530.519.344.312 608.779.791.155
b. Produksi penggilingan padi:
Beras
Medium 56.453.344.222 42.528.313.014
Kwalitas 150.305.082.030 136.940.449.298
Broken 6.902.515.158 8.930.070.136
Gabah 11.432.826.992 31.584.805.690
Beras BJ 39.667.974.095 55.099.423.710
Lainnya 4.771.936.186 5.196.156.831
Sub jumlah 269.533.678.682 280.279.218.679
c. Benih BJ & BPJ/ Subsidi:
Padi 316.826.208.494 295.644.530.402
Kedelai 23.860.000 6.923.912.830
Jagung 21.082.918.275 101.953.764.245
Sub jumlah 337.932.986.769 404.522.207.477
d. Aneka usaha:
Pestisida 8.644.334.981 5.231.799.038
Sewa gudang dan angkutan 6.441.717.757 11.515.804.066
Hasil bumi 32.131.295.118 441.610.993.451
Lainnya 18.803.361.412 12.567.955.595
Sub jumlah 66.020.709.268 470.926.552.150
Jumlah 1.204.006.719.031 1.764.507.769.461
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
103
23. BEBAN POKOK PENDAPATAN
2019 2018
a. Pupuk
SP 18 & NPK 10.10.10 215.162.611.563 257.852.610.030
Urea 173.489.841.743 209.214.883.561
SP 36 45.518.770.945 67.377.474.243
ZA 27.677.608.644 28.563.750.838
KCL 10.284.561.011 12.424.230.577
Kieserite 111.813.151 199.705.491
Lainnya 35.798.673.193 10.914.481.564
Sub jumlah 508.043.880.250 586.547.136.304
b. Produksi penggilingan padi:
Beras
Medium 52.876.822.867 40.826.891.894
Kwalitas 143.119.707.045 133.005.079.930
Broken 6.687.580.412 8.642.907.460
Gabah 11.329.375.248 31.673.649.874
Beras BJ 38.114.857.538 54.227.185.336
Lainnya 8.683.672.791 5.708.608.208
Sub jumlah 260.812.015.902 274.084.322.702
c. Benih BJ & BPJ/ Subsidi:
Padi 295.213.577.733 272.545.536.855
Kedelai 48.803.002 10.554.643.132
Jagung 19.339.422.337 60.151.697.041
Sub jumlah 314.601.803.073 343.251.877.028
d. Aneka usaha:
Pestisida 8.238.131.232 4.910.989.326
Hasil bumi 20.977.439.463 421.015.952.034
Lainnya 8.941.967.617 37.362.064.397
Sub jumlah 38.157.538.311 463.289.005.757
Jumlah 1.121.615.237.536 1.667.172.341.791
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
104
24. BEBAN USAHA
2019 2018
Beban Penjualan:
Penjualan 4.451.388.043 2.051.545.876
Perbaikan dan perawatan 1.306.352.862 1.378.106.474
Perjalanan dinas 828.475.743 1.293.569.459
Transportasi antar gudang 334.432.949 557.762.727
Overzak /over drum 207.652.532 235.133.310
Promosi 818.890.639 601.297.958
Lain-lain 1.930.900.209 3.332.804.274
Sub jumlah 9.878.092.977 9.450.220.078
Beban Administrasi dan Umum
Gaji,upah dan tunjangan lainnya 72.223.203.772 74.802.488.109
Penyusutan dan amortisasi 23.107.244.233 24.177.922.966
Perbaikan dan perawatan 11.817.578.523 13.421.873.875
Penurunan nilai piutang 9.620.406.490 5.237.620.826
Listrik, air dan telepon 6.875.969.881 6.323.970.313
Retribusi dan pajak 6.161.569.304 9.033.856.680
Rumah tangga 5.573.801.763 4.484.053.695
Perjalanan dinas 5.246.874.256 4.267.033.819
Sewa dan asuransi 3.542.209.017 2.767.927.905
Manfaat karyawan 3.049.295.221 4.907.463.701
Alat tulis dan cetakan 2.082.045.940 2.739.805.245
Manajemen fee 1.902.208.394 6.137.549.372
Mutasi karyawan 1.509.351.401 707.679.656
Training dan pelatihan 1.482.435.320 1.126.928.328
Asuransi tenaga kerja 1.302.262.332 1.256.825.837
Administrasi bank 732.436.747 437.766.369
Rapat 729.245.834 3.233.318.278
Penurunan nilai persediaan 557.870.635 3.096.860.459
Sumbangan dan bantuan 527.064.648 220.655.078
Jasa profesional 512.000.000 3.038.619.500
Kesejahtraan karyawan 478.996.632 594.757.479
Lain-lain 965.390.246 1.054.327.713
Sub jumlah 159.999.460.591 173.069.305.202
Jumlah 169.877.553.567 182.519.525.280
erja
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
105
25. PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN2019 2018
Pendapatan lain-lain:
Penjualan aset tetap 20.507.764.390 -
Pelunasan piutang yang telah
dicadangkan untuk dihapuskan 726.771.641 943.633.366
Pemulihan persediaan yang telah di
cadangkan untuk penurunan nilai - 2.851.946.399
Pendapatan jasa giro 4.521.093.237 12.004.897.285
Lain-lain 782.122.902 134.156.353
Sub jumlah 26.537.752.170 15.934.633.403
Beban lain-lain
Beban keuangan 57.513.624.045 41.519.868.628
Selisih biaya standar dengan biaya realisasi - 1.160.773.136
Penyesuaian perhitungan aktuaris - 4.438.622.651
Lain-lain 1.046.338.477 906.258.525
Sub jumlah 58.559.962.522 48.025.522.940
Jumlah (32.022.210.353) (32.090.889.537)
26. LIABILITAS IMBALAN KERJA
Sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 24 (Revisi 2013) mengenai
Akuntansi Imbalan Kerja, Perseroan harus menerapkan akuntansi imbalan pasca kerja pada laporan
keuangan yang dimulai sejak 1 Januari 2015.
PT Pertani (Persero) membukukan imbalan pasca kerja sebagai imbalan pasti untuk karyawan, sesuaidengan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003. Berdasarkan Perjanjian Kerja Bersama antara
PT Pertani (Persero) dan serikat Karyawan Pertani, terhadap karyawan yang telah memutuskan
hubungan kerjanya dengan PT Pertani (Persero), diberikan kompensasi sebagai berikut:
a. Bagi karyawan tenaga tetap diberikan kompensasi:
1) Manfaat pensiun dari dana pensiun;
2) Jamsostek;
3) Biaya pulang kampung ke kampung halaman; dan
4) Penghargaan masa kerja.
b. Bagi karyawan tenaga tidak tetap diberikan kompensasi:
1) Uang pesangon sesuai ketentuan Depnaker;
2) Biaya pulang kampung ke kampung halaman; dan
3) Penghargaan masa kerja.
Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut adalah 686 karyawan per posisi31 Desember 2019 dan 793 karyawan per posisi 31 Desember 2018.
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
106
Liabilitas imbalan kerja yang diakui dalam laporan posisi keuangan terdiri dari:
2019 2018
Nilai kini (kewajiban) (21.587.265.903) (27.942.027.581)
Nilai wajar aset program - 19.338.278.059
Jumlah (21.587.265.903) (8.603.749.522)
Mutasi liabilitas manfaat karyawan pada laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut:
Saldo awal (8.603.749.522) (7.874.897.144)
Beban tahun berjalan (3.049.295.221) (4.907.463.701)
Realisasi pembayaran manfaat 6.881.807.289 5.872.730.405
(Liabilitas)/Aset diakui dalam penghasilan
komprehensif lain (16.816.028.449) (1.694.119.081)
Jumlah (21.587.265.903) (8.603.749.522)
Beban manfaat karyawan yang diakui dalam laporan laba rugi dan komprehensif lain di tahun 2019
dan 2018 adalah sebagai berikut:
2019 2018
Biaya jasa kini 1.476.951.557 1.393.008.556
Biaya bunga 1.572.343.664 3.514.455.146
Iuran karyawan selama periode berjalan - -
Jumlah 3.049.295.221 4.907.463.701
Beban manfaat karyawan yang diakui dalam penghasilan komprehensif lainnya di tahun 2019 dan
2018 adalah sebagai berikut:
2019 2018
Keuntungan aktuarial (2.522.249.611) (21.511.814.590)
Imbal hasil atas aset program 19.338.278.059 23.205.933.671
Jumlah 16.816.028.448 1.694.119.081
Perhitungan imbalan pasca kerja per 31 Desember 2019 dihitung oleh aktuaris independen PT PointeraAktuarial Strategis dengan laporannya bertanggal 7 Maret 2020 dan Perhitungan imbalan pasca kerja
per 31 Desember 2018 dihitung oleh aktuaris independen PT Binaputera Jaga Hikmah dengan
laporannya bertanggal 31 Januari 2019. Asumsi utama yang digunakan dalam menentukan penilaianaktuarial adalah sebagai berikut:
a. Rata-rata tertimbang kenaikan gaji atau kompensasi pada masa yang akan datang 5% per tahun
b. Tingkat diskonto 7,51 % tahun 2019 dan 8,26% tahun 2018
c. Usia pensiun normal adalah 56 tahund. Tingkat mortalita dari peserta mengikuti Tabel Mortalita Indonesia-III tahun 2011
e. Tingkat sakit/cacat sebesar 1% dari tingkat mortalita s/d usia 55 tahunf. Tingkat pengunduran diri sebesar 1% sampai usia 55 tahun
g. Metode yang digunakan untuk menetapkan kewajiban akturia adalah Projected Unit Credit.
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
107
Sesuai dengan laporan aktuaris tersebut, seluruhnya biaya jasa lalu yang telah menjadi hak atau
vested dibebankan pada tahun berjalan.
Sensitivitas liabilitas imbalan pasti terhadap perubahan asumsi utama tertimbang adalah:2019 2018
Tingkat diskonto +1% 21.144.144.509 27.516.743.018
Tingkat diskonto -1% 23.003.934.854 29.304.139.103
Tingkat kenaikan gaji +1% 23.118.361.996 29.384.478.766
Tingkat kenaikan gaji -1% 21.024.670.405 27.435.527.231
Jumlah 88.291.111.764 113.640.888.117
Jatuh Tempo Nilai Kini Kewajiban
2019 2018
Sampai dengan 1 tahun 5.236.533.270 13.100.822.236
Dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun 9.622.588.743 9.021.068.430
Dari 5 tahun sampai dengan 10 tahun 4.176.654.890 3.949.295.737
Diatas 10 tahun 2.981.999.335 2.290.931.779
Jumlah 22.017.776.238 28.362.118.183
Jatuh Tempo Nilai Imbalan Pasti2019 2018
Sampai dengan 1 tahun 5.445.915.673 13.800.791.378
Dari 1 tahun sampai dengan 5 tahun 12.376.232.482 12.956.329.656
Dari 5 tahun sampai dengan 10 tahun 8.182.127.101 9.046.416.914
Diatas 10 tahun 83.712.598.069 79.432.874.830
Jumlah 109.716.873.325 115.236.412.778
27. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar dimuka2019 2018
Perseroan
Pajak penghasilan pasal 22 13.448.808.884 11.663.091.529
Pajak penghasilan pasal 23 1.076.623 939.600
Pajak penghasilan pasal 25 44.428.537.650 67.894.467.660
Pajak pertambahan nilai 30.161.419.588 21.422.545.357
Jumlah 88.039.842.745 100.981.044.146
b. Utang pajak2019 2018
Pajak Pertambahan Nilai 22.304.938.992 23.029.394.646
Pajak Penghasilan pasal 21 321.134.815 287.201.278
Pajak Penghasilan pasal 22 708.901.229 977.966.972
Pajak Penghasilan pasal 23 82.053.174 194.304.521
Pajak Penghasilan pasal 4 ayat 2 89.039.310 63.421.317
Jumlah 23.506.067.521 24.552.288.734
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
108
c. Pajak penghasilan
Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan seperti yang disajikan dalam laporan
laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal 31 Desember 2019 dan 2018 adalah sebagai berikut:
2019 2018
Pajak kini
Perseroan - -
Jumlah pajak kini - -
Pajak tangguhan
Perseroan 5.611.360.400 33.910.975.362
Jumlah pajak tangguhan 5.611.360.400 33.910.975.362
Manfaat (Beban) pajak
penghasilan - Neto 5.611.360.400 33.910.975.362
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensifdengan taksiran penghasilan kena pajak adalah sebagai berikut:
2019 2018
Laba (rugi) sebelum beban pajak - induk (119.508.470.421) (117.274.987.146)
Beda Temporer:
Beban manfaat karyawan 3.049.295.221 4.907.463.701
Beban cadangan kerugian persediaan 557.870.635 3.096.860.459
Pemulihan persediaan rusak - (2.851.946.399)
Beban cadangan penurunan nilai piutang 9.620.406.490 5.237.620.826
Pemulihan piutang ragu-ragu (726.771.641) (943.633.366)
Jumlah beda temporer 12.500.800.706 9.446.365.221
Beda tetap:
Pendapatan diluar usaha (4.530.465.785) (12.015.418.444)
Pendapatan sewa gedung (4.896.966.639) (9.836.443.807)
Penjualan aset tetap (20.507.764.390) -
Beban diluar usaha 3.959.241.707 5.968.438.892
Beban penjualan 4.451.388.043 2.051.545.876
Beban sumbangan 527.064.648 220.655.078
Beban lain-lain 125.922.173 569.833.864
Jumlah beda tetap (20.871.580.243) (13.041.388.541)
Rugi fiskal (127.879.249.959) (120.870.010.466)
Rugi fiskal yang masih dapat
dikompensasi :
Tahun 2018 (120.870.010.466) -
Tahun 2017 (20.034.166.167) (20.034.166.167)
Tahun 2016 (10.191.735.710) (10.191.735.710)
Rugi fiskal yang masih dapat
dikompensasi akhir tahun (278.975.162.302) (151.095.912.343)
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
109
d. Pajak tangguhan
A set pajak tangguhan
Beban manfaat kary awan 2.255.960.031 762.323.805 4.204.007.112 (1.717.846.889) 5.504.444.060
C adangan piutang ragu-ragu 30.692.502.926 2.405.101.623 - (184.504.713) 32.913.099.835
Peny isihan penurunan nilai
persediaan 6.782.086.353 139.467.659 - - 6.921.554.011
A kumulasi rugi fiskal 37.773.978.086 - - - 37.773.978.086
Jumlah 77.504.527.395 3.306.893.087 4.204.007.112 (1.902.351.602) 83.113.075.992
31 Desember 2018
Diakui dalam laba
rugi 31 Desember 2019
Diakui dalam
penghasilan
komprehensif lain Peny esuaian
A set pajak tangguhan
Beban manfaat kary awan 2.073.746.936 1.226.865.925 423.529.770 (1.468.182.601) 2.255.960.031
C adangan piutang ragu-ragu 27.242.271.790 1.309.405.206 - 2.140.825.929 30.692.502.926
Peny isihan penurunan nilai
persediaan 6.720.857.838 774.215.115 - (712.986.600) 6.782.086.353
A kumulasi rugi fiskal 7.556.675.469 30.217.302.617 - - 37.773.978.086
Jumlah 43.593.552.033 33.527.788.863 423.529.770 (40.343.272) 77.504.527.395
31 Desember 2017
Diakui dalam laba
rugi 31 Desember 2018
Diakui dalam
penghasilan
komprehensif lain Peny esuaian
e. Administrasi perpajakan
Perseroan telah menerima beberapa surat ketetapan pajak dan surat tagihan pajak dari Direktorat
Jenderal Pajak dengan rincian sebagai berikut:
Lebih (kurang) Denda / Jumlah kurang
Nomor Tanggal bayar bunga (lebih) bayar
Surat Ketetapan Pajak
PPH 25 2018 00369A 17-Mei-19 41.056.384.635 - 41.056.384.635
Surat Tagihan Pajak
PPN Januari 2017 0070/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (324.615.883) (155.648.454)
PPN Februari 2017 0069/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (219.467.549) (76.659.038)
PPN Maret 2017 0068/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (359.398.903) (76.383.684)
PPN April 2017 0067/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (443.576.378) (32.203.772)
PPN Mei 2017 0066/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (387.345.221) (22.276.758)
PPN Juni 2017 0065/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (297.207.734) (157.289.785)
PPN Juli 2017 0064/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (192.391.606) (48.497.266)
PPN Agustus 2017 0063/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (454.081.523) (11.796.126)
PPN September 2017 0062/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (158.415.365) (13.178.758)
PPN Oktober 2017 0062/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (691.688.141) (18.656.570)
PPN November 2017 0060/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (142.017.180) (7.594.886)
PPN Desember 2017 0059/287/17/051/19 08 Mei 2019 - (12.908.071) (24.129.601)
Jenis pajak Masa/tahunSurat Ketetapan
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
110
28. SIFAT DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
Dalam kegiatan normal usaha, Perseroan melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi karena
hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telahdilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama.
Sifat hubungan transaksia) Pemerintah dalam hal ini adalah Kementerian Keuangan Republik Indonesia yang merupakan
pemegang saham Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
b) Perusahaan mempunyai hubungan berelasi dengan BUMN lainnya yang dimiliki bersama oleh
Menteri Keuangan dan Pemerintah Daerah
Berikut ini adalah daftar pihak berelasi yang memiliki transaksi dengan perusahaan:
Pihak-pihak Berelasi Sifat Hubungan Sifat Transaksi
Kementerian Keuangan
Republik Indonesia
Pemegang saham Modal Saham atau Penyertaan
modal negara (PMN) dan Utangrekening dana investasi (RDI)
Kementerian Pertanian
Republik Indonesia
Institusi Pemerintah
Pusat
Transaksi Public ServiceObligation dan subsidi benih
Pemerintah Daerah Tingkat I Institusi pemerintah di
Daerah
Proyek penjualan dan istribusi
subsidi benihPemerintah Daerah Tingkat II Institusi pemerintah di
Daerah
Proyek penjualan dan istribusi
subsidi benih
PT Pertani Properti Hubungan sebagaientitas anak
Investasi modal saham
PT Bank RakyatIndonesia (Persero), Tbk
BUMN yang dimiliki olehKementerian Keuangan
Utang bank, rekening bank dankas dan setara kas
PT Bank NegaraIndonesia (Persero), Tbk
BUMN yang dimiliki olehKementerian Keuangan
Rekening bank dan kas dansetara kas
PT Bank Mandiri
(Persero), Tbk
BUMN yang dimiliki oleh
Kementerian Keuangan
Rekening bank dan kas dan
setara kasPT Bank Tabungan Negara
Syariah
BUMN yang dimiliki oleh
Kementerian Keuangan
Rekening bank dan kas dan
setara kasPT Bank Pembangunan Entitas yang berelasi
dengan Pemerintah
Rekening bank dan kas dan
setara kas
29. KOREKSI SALDO DITAHAN (DEFISIT)
Pada tahun 2012, PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) menyalurkan Kredit Ketahanan Pangan dan Energi
(KPPE) ke Kelompok Tani. Tujuan program KPPE untuk meningkatkan produksi dalam rangkapeningkatan ketahanan pangan nasional. Penyaluran KPPE bekerjasama dengan Perusahaan yang
bertindak sebagai penjamin, memastikan para kelompok tani aktif mengangsur dan penggunan danadiawasi oleh Perusahaan.
Sampai dengan periode pelaporan 31 Desember 2019, Perusahaan memiliki utang program KPPE ke
BRI sebesar Rp 15.996.019.472 yang belum dicatat dalam laporan keuangan atas tahun sebelumnya.Atas utang program KPPE ke BRI tersebut Perusahaan mengkoreksi saldo laba ditahan (defisit)
sebesar Rp 15.996.019.472.
aan
ce
si
si
n
n
n
n
n
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
111
30. SALDO DEFISIT
Laporan keuangan konsolidasian disusun dengan anggapan Perseroan dan entitas anak akan
melanjutkan usahanya secara berkesinambungan dan tidak mencakup adanya penyesuaian sebagai
akibat adanya ketidakpastian tentang kelangsungan hidup Perseroan dan entitas anaknya. Perseroanmengalami defisit pada tanggal 31 Desember 2019 sebesar Rp 892.568.350.932 dan 31 Desember
2018 sebesar Rp 762.675.409.435. Perseroan mengalami saldo defisit atas laba ditahan karenapendapatan operasional perusahaan yang belum maksimal ditengah ketatnya persaingan bisnis dalam
merebut segmen pelanggan.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan dan entitas anaknya memiliki sumber daya yang
memadai untuk melanjutkan kegiatan usahanya dalam waktu mendatang yang dapat diduga secarapantas. Oleh karena itu, dasar kelangsungan usaha tetap digunakan sebagai dasar penyusunan
laporan keuangan konsolidasian.
Perusahaan telah dan akan terus menerapkan strategi- strategi pokok sebagai berikut:
- Memperkuat organisasi dan pembentukan team Business Development- Melakukan restrukturisasi dan penyempurnaan tata kerja dan susunan organisasi serta daerah
kerja maupun tempat kedudukan satuan organisasi untuk efesiensi biaya.- Memberikan pelatihan/training untuk memperkuat sumber daya manusia
- Memperbaiki kualitas pelayanan
- Penetrasi dan memperluas jaringan pemasaran dan promosi melalui media digital- Meningkatkan pendapatan melalui kerjasama dengan berbagai mitra strategis.
31. PERISTIWA SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN
Berdasarkan Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Selaku Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Perseroan (Persero) PT Pertani Nomor: SK- 52/MBU/02/2020 Tanggal 26 Februari 2020Tentang Pemberhentian Dan Pengangkatan Direktur Utama Perusahaan Perseroan (Persero) PT
Pertani.
Dalam surat keputusan tersebut telah mengangkat Maryono sebagai Direktur Utama Perseroan sejak
tanggal ditetapkan.
32. KLASIFIKASI INSTRUMEN KEUANGAN
Tabel dibawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen
keuangan perusahaan yang tercatat dalam laporan keuangan.
Nilai tercatat Nilai wajar
Kas dan setara kas 178.754.631.486 178.754.631.486
Piutang usaha 148.402.258.764 148.402.258.764
Piutang lain-lain 32.725.687.951 32.725.687.951
Utang usaha 41.945.373.544 41.945.373.544
Utang bank 560.366.806.448 560.366.806.448
Utang kepada Pemerintah 157.344.717.857 157.344.717.857
Biaya yang masih harus dibayar 10.067.894.347 10.067.894.347
Utang lancar lainnya 42.843.061.027 42.843.061.027
2019
PT PERTANI (PERSERO)
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN TERSENDIRI ENTITAS INDUKUntuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2019
(Disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
112
Nilai tercatat Nilai wajar
Kas dan setara kas 331.520.617.018 331.520.617.018
Piutang usaha 157.805.890.702 157.805.890.702
Piutang lain-lain 35.410.907.982 35.410.907.982
Utang usaha 70.522.323.185 70.522.323.185
Utang bank 570.176.930.191 570.176.930.191
Utang kepada Pemerintah 166.740.321.689 166.740.321.689
Biaya yang masih harus dibayar 12.778.750.520 12.778.750.520
Utang lancar lainnya 39.460.556.851 39.460.556.851
2018
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang usaha, biaya yang masih harusdibayar, utang bank dan utang ke Pemerintah mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh
tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut. Utang bank dan utang ke Pemerintah jangkapanjang dikenai bunga sehingga mendekati nilai tercatat.
33. REKLASIFIKASI AKUN
Akun tertentu dalam laporan keuangan per 31 Desember 2018 telah direklasifikasi agar sesuai dengan
penyajian laporan keuangan tahun yang berakhir 31 Desember 2019 sebagai berikut:
Dilaporkan Sebelumnya Dilaporkan Saat Ini
Piutang usaha
Pihak ketiga 123.628.191.646 136.866.731.411
Piutang lain-lain 48.649.447.747 35.410.907.982
172.277.639.393 172.277.639.393
PT PERTANI (PERSERO)
KANTOR PUSAT/HEAD OFFICE:Jl. Raya Pasar Minggu Pertani No. 1
Jakarta Selatan 12760
Telepon 021-7993108, 7991474, 7981311
Faksimil 021-7993203, 7989751
Web: www.pertani.co.id
Email: [email protected]