MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA PERUSAHAAN REKSADANA SYARIAH (Studi Kasus PT. BNI Sekurities Investment Management) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Serjana Ekonomi Syariah (SE,Sy) Oleh : Anisus Sholihah NIM: 105046101626 KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM) FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIH HIDAYATULLAH JAKARTA 1431 H / 2010
86
Embed
MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/4405/1/ANISUS... · Tabel 1.3 Skema Pembelian Atau Pemesanan Unit Penyertaan BNI ... pasar
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN
PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA PERUSAHAAN REKSADANA
SYARIAH
(Studi Kasus PT. BNI Sekurities Investment Management)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Serjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh :
Anisus Sholihah
NIM: 105046101626
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAH (EKONOMI ISLAM)
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIH HIDAYATULLAH
JAKARTA 1431 H / 2010
“MEKANISME DAN TATA CARA PEMBELIAN, PENJUALAN KEMBALI DAN PENGALIHAN UNIT PENYERTAAN PADA
PERUSAHAAN REKSADANA SYARIAH” (Studi Kasus PT. BNI Securities Investment Management)
SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum
Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Syariah (SE,Sy)
Oleh :
Anisus Sholihah 105046101626
Pembimbing:
DR. HASANUDDIN, M, Ag NIP. 196103041955031001
KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA 1431 H/2010 M
PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul Mekanisme Dan Tata Cara Pembelian, Penjualan Kembali Dan Pengalihan Unit Penyertaan Pada Perusahaan Reksadana Syariah, telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Syariah dan Hukum UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 18 Juni 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Muamalat (Ekonomi Islam)
Jakarta, 17 Juni 2010 Dekan,
Prof. Dr. H. Muhammad Amin Suma, SH,MA, MM NIP. 195505051982031012
Panitia Ujian Munaqasyah Ketua : Dr. Euis Amalia M.Ag (......................................) NIP. 197107011998032002 Sekretaris : H. Ah. Azharuddin Latief M.Ag, MH (......................................) NIP. 197407252001121001 Pembimbing I : Dr. Hasanuddin M. Ag (......................................)
NIP. 1956090061982031004
Penguji I : Drs. Zainul Arifin Yusuf M.Pd (......................................) NIP. 195607121981031003 Penguji II : H. Irfan Humaidi, S.Ag, MM (......................................) NIP. 195507061992031001
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahi Robbil‘Alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
penguasa alam semesta, yang senantiasa melimpahkan kehidupan penulis dengan Rahmat
dan kasih sayangNya yang tiada terhingga. Sholawat serta salam selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan para pengikut-Nya.
Alhamdulillah, meskipun penulis mengalami banyak halangan dan rintangan dalam
menyelesaikan studi skripsi ini, namun penulis dapat memetik hikmah dari pengalaman
yang penulis alami.
Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih dan penghargaan
kepada :
1. Bapak Prof. Dr. H. M. Amin Suma, SH, MH, MM, selaku Dekan Fakultas Syariah
dan Hukum Uin Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Ibu Euis Amalia, M.Ag, dan Bapak Ah.Azharuddin Latief, M.Ag, selaku Ketua
dan Sekertaris Jurusan Muamalat.
3. Bapak Dr. Hasanuddin M.Ag, atas kesediaannya meluangkan waktu kepada
penulis untuk membimbing dan mengarahkan sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. H. Zainul Arifin Yusuf M.Pd dan Bapak Dr. H. A. Juaini Syukri Lcs.
MA, selaku penguji skripsi penulis yang telah mengarahkan dan membimbing
i
sehingga penulis dapat melengkapi kekurangan yang ada sehingga dapat
menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan ibu dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah memberikan
berbagai bekal ilmu kepada penulis selama kuliah
6. Pimpinan perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum dan perpustakaan pusat
Syarif Hidayatullah Jakarta dan staff yang telah memberikan fasilitas untuk
mengadakan studi perpustakaan.
7. Bapak Sandi, mba Desi, dan seluruh kru PT. BNI Sekurities Investment
Management yang telah banyak membantu penulis dalam penelitian ini.
8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, yang telah mengasuh jiwa dan raga ananda,
memberikan semangat dan doa restu yang tak terhingga untuk segala hal yang
hamba lakukan. Mertuaku Tercinta Suamiku tercinta dan Ananda tersayang Adik-
adik terkuatku.
9. Teman-teman seperjuangan Perbankan Syariah kelas C angkatan 2005, yang telah
mengisi hari-hari kuliahku.
Hanya kepada Allah, penulis memanjatkan doa dan puji syukur. Semoga skripsi ini
dapat bermanfaat dan dapat memberikan kontribusi bagi pihak-pihak yang memerlukannya.
ii
Jakarta, 1 Juni 2010
Penulis
DAFTAR ISI
iii
KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………..iv
DAFTAR TABEL ………………………………………………………………………..vii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………..1
A. Latar Belakang Masalah ……………………………………………………1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ………………………………………5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian …………………………………………….6
D. Metodologi Penelitian ……………………………………………………...7
E. Kajian Pustaka (Review Studi terdahulu) ………………………………….8
F. Objek Penelitian ……………………………………………………………9
G. Sistematika Penulisan ……………………………………………………...10
BAB II TINJAUAN TEORITIS ……………………………………………………....12
A. Investasi Dalam Perspektif Islam …………………………………………..12
1. Pengertian dan Tujuan Investasi ……………………………………....12
2. Risiko Dalam Berinvestasi ………………………………………….....13
3. Norma Dalam Berinvestasi Syariah …………………………………...15
B. Reksa Dana di Indonesia ………………………………………………….15
1 Pendirian Reksadana di Indonesia………………………………...15
2 Perbedaan Reksadana PT Dengan Perseroan Terbatas Biasa……..20
iv
3 Perbedaan Reksadana KIK dengan Persekutuan Biasa …………..20
syariah, dan perbedaan antara Reksadana Syariah dengan Reksadana
Konvensional.
BAB III : Menyajikan Tinjauan Umum Reksadana Syariah PT. BNI Securities
Investment Management. Meliputi Latar belakang, Visi dan Misi,
struktur dan management, dan jenis-jenis produk yang dikembangkan.
BAB VI : Menyajikan Data Hasil Penelitian dan Pembahasan. Meliputi ketentuan
dan prosedur yang diterapkan oleh PT. BNI Securities dalam
pembelian, penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan pada
reksadana syariah, mekanisme hubungan unit penyertaan antara
menager investasi dengan Bank kustodian, serta tinjauan hukum Islam
mengenai jual beli dan pengalihan unit penyertaan dalam reksadana
syariah.
BAB V : Menyajikan Penutup. Meliputi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Investasi Dalam Perspektif Islam
1. Pengertian dan Tujuan Investasi
Dalam kamus istilah pasar modal dan keuangan kata investasi didefinisikan
sebagai penanaman uang atau modal dalam suatu perusahaan atau proyek untuk
tujuan memperoleh keuntungan.1 Dan dalam kamus lengkap ekonomi, investasi
didefinisikan sebagai penukaran uang dalam bentuk kekayaan lain seperti saham
atau kekayaan tidak bergerak yang diharapkan dapat ditahan selama periode waktu
tertentu supaya menghasilkan pendapatan. Sedangkan pendapat lainnya investasi
diartikan sebagai komitmen atas sejumlah dana atau sumber daya lainnya yang
dilakukan pada saat ini, dengan tujuan memperoleh sejumlah keuntungan dimasa
yang akan datang. Selain itu investasi berarti mengorbankan dollar sekarang untuk
masa depan.2
Pada umumnya investasi dibedakan menjadi dua yaitu investai pada
financial assets dan investasi pada real assets. Investasi pada financial assets
dilakukan di pasar uang misalnya berupa sertifikat deposito, Commercial Paper,
1 Nurul Huda dan Mustofa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah, (Jakarta: Kencana,
2008), Cet.II, h. 7 2 Ibid., h.7
1
Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), dan lainnya. Investasi juga dapat dilakukan
dipasar modal, misalnya berupa saham, obligasi, warrant, reksadana, opsi dan yang
lainnya. Sedangkan investasi pada real assets dapat dilakukan dengan pembelian
aset produktif, pembelian pabrik, pembukaan pertambangan, perkebunan dan yang
lainnya. Sedangkan tujuan dari Investasi adalah mendapatkan keuntungan. Dalam
konteks perekonomian, menurut Tandelilin (2001), ada beberapa motif mengapa
seseorang melakukan investasi antara lain :
a. Untuk mendapatkan kehidupan yang layak dimasa depan
b. Mengurangi tekanan inflasi
c. Sebagai usaha untuk menghemat pajak
2. Risiko dalam Berinvestasi
Setiap keputusan investasi pasti mengandung dua hal, yaitu risiko dan
return. Risiko memiliki hubungan positif dan linear dengan return yang diharapkan
dalam suatu investasi, sehingga semakin besar return yang diharapkan maka
semakin besar pula risiko yang akan ditanggung oleh seorang investor.
Menurut Tandelilin dalam analisis tradisional, risiko total dari berbagai aset
keuangan bersumber dari :3
3 Nurul Huda dan Mustafa Edwin Nasution, Investasi Pada Pasar Modal Syariah,( Jakarta :
kencana, 2008)Cet, II.h.15
2
a. Interest Rete risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas return akibat
perubahan tingkat suku bunga yang berpengaruh negatif pada harga sekuritas.
b. Market Risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas return karena fluktuasi
dalam keseluruhan pasar sehingga berpengaruh pada seluruh sekuritas.
c. Inflation Risk yaitu suatu faktor yang mempengaruhi semua sekuritas adalah
purchasing power risk.
d. Bussiness Risk yaitu risiko yang ada karena melakukan bisnis pada industri
tertentu.
e. Financial Risk yaitu risiko yang timbul karena penggunaan Leverage finansial
oleh perusahaan.
f. Liquidity Risk yaitu risiko yang berhubungan dengan pasar sekunder tertentu
dimana sekuritas diperdagangkan.
g. Exchange Rate Risk yaitu risiko yang berasal dari variabilitas Return sekuritas
karena fluktuasi kurs currency.
h. Country Risk yaitu risiko yang menyangkut politik suatu negara sehingga
mengarah pada Political Risk.
Pada umumnya seorang investor adalah risk averse. Oleh karena itu, mereka lebih
memilih melakukan difersifikasi dalam portofolio investasinya guna mengurangi
sebagian risiko yang harus ditanggunganya.
3
3. Norma Dalam Berinvestasi Syariah
Islam sebagai hidup yang mengatur seluruh sisi kehidupan umat manusia,
menawarkan berbagai cara dan kiat untuk menjalani kehidupan yang sesuai dengan
norma dan aturan Allah SWT. Dalam berinvestasi pun Allah dan Rasul-Nya
memberikan petunjuk dan rambu-rambu pokok yang seyogianya diikuti oleh setiap
umat yang beriman. Diantara rambu-rambu tersebut adalah sebagai berikut :
a. Terbebas dari unsur riba
b. Terhindar dari unsur Gharar
c. Terhindar dari unsur judi (maysir)
d. Terhindar dari unsur haram
e. Terhindar dari unsur syubhat.
B. Reksadana di Indonesia
1. Pendirian Reksadana Di Indonesia
Dilihat dari segi bentuk, reksadana di Indonesia mempunyai dua bentuk
yaitu reksadana berbentuk perseroan dan reksadana berbentuk kontrak investasi
kolektif. Kedua macam reksadana tersebut mempunyai perbedaan mengenai
pendirian, harta kekayaan dan pembubaran masing-masing.
Tata cara pendirian, pembubaran, harta, dan kepengurusan dari kedua
macam reksadana tersebut di Indonesia masing-masing diatur dalam UUPM,
peraturan pemerintah, keputusan ketua BAPEPAM dalam bentuk peraturan
4
BAPEPAM, dan perjanjian pengelolaan dan penitipan atau kontrak investasi
kolektif.4
a. Reksadana perseroan
Penjelasan pasal 18 ayat (1) huruf a UUPM mengatakan bahwa :
“ Reksadana berbentuk perseroan adalah emiten yang kegiatan
usahanya menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya
dana dan penjualan saham tersebut diinvestasikan dalam berbagai
jenis efek yang diperdagangkan di pasar uang dan pasar modal.”
Reksadana berbentuk perseroan dibedakan lagi berdasarkan
sifatnya menjadi reksadana tertutup dan reksadana terbuka.
Reksadana tertutup adalah reksadana berbentuk perseroan yang
menjual sahamnya kepada investor melalui penawaran umum
perdana di bursa efek, sehingga apabila investor ingin menjual
sahamnya kembali, mereka dapat menjual sahamnya kepada investor
lainnYa melalui bursa, bukan melalui manager investasi atau kepada
penerbitnya.5 Sedangkan reksadana terbuka adalah bentuk perseroan
4 Gunawan Widjaja dan Alwira Prajna Ramanya, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung Jawab Manager Investasi Dalam Pasar Modal, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 7
yang menawarkan dan dan membeli kembali saham-sahamnya dari
investor sampai dengan sejumlah modal yang telah dikeluarkan.6
Saham dalam reksadana terbuka dan saham reksadana
tertutup mempunyai beberapa perbedaan antara lain :
No. Reksadana Tertutup Reksadana Terbuka
1 Menjual sahamnya pada
penawaran umum perdana
sampai batas modal dasar,
tetapi dapat menerbitkan saham
baru melalui right issue
Menjual sahamnya secara terus-
menerus sepanjang ada investor
yang membeli
2 Saham reksadana dicatatkan di
bursa efek
Saham reksa dana tidak dicatat di
bursa efek
3 Investor tidak dapat menjual
kembali saham yang
dimilikinya kepada reksadana,
tetapi kepada investor lain
melalui bursa.
Investor dapat menjual kembali
saham yang dimilikinya kepada
reksadana
4 Harga jual-beli saham Harga jual-beli saham antara
6 Munir Fuady, Pasar Modal Modern, (Bandung : PT. Citra Aditya Bakti, 1996), h. 107.
6
b. R
e
k
s
a
d
a
n
a
k
tergantung pada penawaran dan
permintaan antar investor bursa
reksadana dengan investor
didasarkan pada NAB persaham
yang dihitung Bank Kustodian
5 Saham mempunyai nilai
nominal
Saham tidak mempunyai nilai
nominal
6 Harga saham diperdagangkan di
bursa efek sesuai harga pasar
(permintaan dan penawaran)
Harga saham diperdagangkan sesuai
NAB
7 NAB awal ditentukan perseroan NAB awal Rp. 1.000.000
8 Return on investment diperoleh
dari deviden, capital gain, dan
saham bonus
Return on investment diperoleh dari
deviden, capital gain, dan
perubahan NAB
9 Transaksi dalam jumlah banyak
berpengaruh, karena harga
saham ditentukan berdasrkan
supply dan demand
Transaksi dalam jumlah banyak
tidak berpengaruh, karena
diperdagangkan sesuai NAB
Tabel 1.1
Reksadana berbentuk perseroan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut :7
7 Tjipto Darmadji, Hendy M fakhruddin, Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan Tanya Jawab,
(Jakarta : Salemba empat, 2001),h.149
7
1) Bentuk hukumnya adalah perseroan terbatas (PT)
2) Pengelolaan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak
antara direksi perusahaan dengan Manager Investasi yang
ditunjuk.
3) Penyimpanan kekayaan reksadana didasarkan pada kontrak
antaradireksi perusahaan dengan Bank Kustodian.
b. Reksadana Kontrak Investasi Kolektif
Reksadana Kontrak Investasi Kolektif (KIK) adalah reksadana
yang dibentuk berdasarkan kontrak antara manager investasi
dengan Bank Kustodian. Penjelasan pasal 18 ayat 1 Huruf b
UUPM memberikan pangertian Kontrak Investasi Kolektif
(KIK), yaitu :
“ Kontrak Investasi Kolektif adalah kontrak antara
manager investasi dan bank custodian yang mengikat
pemegang unit penyertaan dimana manager investasi diberi
wewenang unit mengelola portofolio investasi kolektif dan
bank custodian diberi wewenang untuk melaksanakan
penitipan kolektif.”
8
Dengan demikian, reksadana KIK adalah wadah
dimana pemodal dapat ikut serta mengadakan investasi dalam
pirtofolio efek milik bersama yang dikelola oleh manager
investasi yang telah mendapat lisensi dari BAPEPAM,
memperoleh jasa penyimpanan dan pencatatan atas harta
bersama dari bank umum yang telah mendapat izin usaha
sebagai custodian dari BAPEPAM serta berhak atas
informasi nilai bersih dari harta bersama secara harian.8
2. Perbedaan Reksadana PT Dengan Perseroan Terbatas Biasa.
Reksadana berbentuk perseroan walaupun berdiri sebagai suatu perseroan
terbatas (PT), mempunyai perbedaan dengan PT biasa. Jika PT biasa memiliki
organ direksi dan komisaris, reksadana berbentuk perseroan mempunyai direksi
namun tidak terdapat komisaris.
Direksi dalam PT biasa berperan sebagai pengelola asset/aktiva PT
tersebut. Namun, dalam reksadana berbentuk perseroan direksi tidak mengelola
langsung asset PT, melainkan direksi hanya sebagai pengawas saja. Hal tersebut
dikarenakan pengelolaan asset/aktiva reksadana berbentuk perseroan dilakukan
oleh manager investasi yang ditunjuk oleh direksi. Namun direksi berbentuk
perseroan tersebut tetap bertanggungjawab kepada pemegang saham atas
8 Iwan P.Pontjowinoto, Peran Manager Investasi Dalam Reksadana, Bapepam, Capital Market
Society (CMS), Majalah Uang Dan Efek, (Jakarta : 1997), h.86
9
kelangsungan dan prestasi reksadana.9 Selain itu, harta kekayaan atau asset
dalamreksadana berbentuk perseroan tidak disimpan oleh direksi, melainkan
oleh Bank Kustodian yang ditunjuk oleh direksi.
Selain itu jual beli saham dalam reksadana PT tidak memerlukan
persetujuan dengan perseroan terbatas.
3. Perbedaan Reksadana KIK Dengan Persekutuan Biasa
menurut KUHP dibagi menjadi persekutuan umum dan persekutuan khusus.
Reksadana KIK adalah suatu bentuk persekutuan khusus bagi para pemegang
unit penyertaan reksadana tersebut. Reksadana KIK disebut sebagai persekutuan
khusus karena reksadana KIK mempunyai maksud dan tujuan khusus untuk
menjalankan usaha dalam bidang reksadana.
Seperti sudah diketahui bahwa reksadana KIK tidak berbadan hukum dan
didirikan berdasarkan perjanjian untuk pihak ketiga yaitu antara manager
investasi dan Bank custodian, untuk kepentingan para pemegang unit
penyertaan. Sedangkan dalam persekutuan, pendirian persekutuan berdasarkan
pada perjanjian para sekutu yang hendak mendirikan persekutuan tersebut untuk
kepentingan persekutuan tersebut.
Dalam persekutuan, pengurusan persekutuan tersebut dilakukan oleh
sekutu pengurus. Dalam hal reksadana KIK investor persekutuan hanya
9 Victor Purba, Perkembangan Dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA 2003,
(Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000), h.238
10
merupakan sekutu diam, manager investasi adalah pengurus, bank custodian
sebagai lembaga penitipan kolektif.
Pembagian keuntungan dalampersekutuan apabila tidak ditetapkan dlam
perjanjian, maka ditetapkan menurut “Azaz Keseimbangan.” Sedangkan dalam
reksadana KIK, pembagian keuntungan yang diperoleh dari dana yang
diinvestasikan dibagikan sesuai dengan kebijakan manager investasi, dan
pemegang unit penyertaan memiliki hak untuk memperoleh pembagian
keuntungan secra proporsional sesuai dengan jumlah unit penyertaan yang
dimilikinya.
Pasal 1646 KUH Perdata mengatakan persekutuan berakhir apabila :
a. Dengan lewatnya waktu untuk mana persekutuan telah diadakan
b. Dengan munahnya barang atau diselesaikannya perbuatan yang
menjadi pokok persekutuan.
c. Atas kehendak semata-mata dari beberapa atau seorang sekutu.
d. Jika salah seorang sekutu meninggal atau ditaruh dibawah
pengampunan, atau dinyatakan pailit.
Reksadana KIK berakhir apabila diperintahkan oleh BAPEPAM No.
IV.B.1 butir 17 berbunyi :
“ BAPEPAM berwenang membekukan kegiatan reksadana,
mengamankan kekayaan, dan menunjuk manager investasi lain untuk
11
mengelola kekayaan reksadana, atau membubarkan reksadana
dimaksud.”
Atau memenuhi ketentuan-ketentuan yang ditetapkan dalam perjanjian
KIK-nya.
C. Reksadana Syariah
1. Pengertian Reksadana
Ditinjau dari asal kata, reksa dana berasal dari kosa kata 'reksa' yang artinya
'jaga' atau 'pelihara' dan 'dana' yang berarti 'uang' atau 'kumpulan uang'. Jadi,
reksa dana bisa diartikan sebagai 'kumpulan uang yang dipelihara bersama untuk
suatu kepentingan'. Mengacu pada Undang-undang Nomor 8 tahun 1995, reksa dana
adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal
untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi.10
2. Pengertian Reksadana Syariah
Sejarah Reksadana dimulai dan dikenalkan pertama kalinya di negara Belgia
pada tahun 1822 dalam bentuk Reksadana tertutup. Tahun 1860 Reksadana mulai
menyebar ke Inggris , Skotlandia dalam bentuk Unit Investment Trusts 11 dan tahun
10 www. Reksadana.com tanggal 6 juni 2010
11 Gunawan Widjaja dan Alwira Prajna Ramanya, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung Jawab Manager Investasi Dalam Pasar Modal, (Jakarta: Kencana, 2006), h. 7
12
1920 mulai dikenal di USA dengan nama “Mutual Fund” menunjuk pada
pemanfaatan Fund yang dikelola untuk kepentingan bersama.12
Sedangkan di Indonesia, perkembangan instrument syariah di pasar modal
sudah terjadi sejak tahun 1997. diawali dengan lahirnya Reksa Dana Syariah yang
diprakarsai Dana Reksa.
Dalam melakukan transaksi Reksadana syariah tidak diperbolehkan
melakukan tindakan spekulasi yang didalamnya mengandung harar seperti Najzy
(Penawaran Palsu), ikhtikar dan tindakan spekulasi lainnya. Definisi Menurut UU
Pasar Modal: Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun
dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio
Efek oleh Manajer Investasi
Sedangkan menurut kutipan buku dari Jaka E. Cahyono reksadana adalah
Kata "Reksadana" dikenal dengan sebutan UNIT TRUST di Inggris yang berarti
"Unit atau saham atau kepercayaan yang dikelola".13 Sedangkan secara istilah,
reksadana berarti sebuah wadah dimana masyarakat dapat menginvestasikan
dananya dan oleh pengurusnya (Manajer Investasi) dana itu diinvestasikan ke
portofolio efek.14 Reksa dana ini merupakan solusi bagi para pemodal kecil yang
12 Frits H. Pangemanan, “ Memotret Reksadana Dunia, BAPEPAM, Capital Market Society (CMS),
Majalah Uang dan Efek, (Jakarta: 1997), h. 47 13 Jaka E.Cahyono, Cara jitu meraih untung dari Reksadana,(Jakarta:Elex Media
Komputindo,2004),h.16. 14 Ibid,h 19
13
ingin ikut serta dalam pasar modal dengan modal minimal yang relative kecil dan
kemampuan menanggung resiko yang sedikit. Sedangkan Reksadana Syariah adalah
reksadana yang berlandaskan syariat Islam yaitu portofolionya hanya berinvestasi
pada instrumen yang sesuai dengan syariah Islam dan menghindari unsur Gharar,
Maisir dan riba didalamnya. Pengertian yang lebih khusus lagi diberikan oleh DSN-
MUI yang mendefinisikan bahwa reksadana syariah adalah reksadana yang
beroperasi menurut ketentuan dan prinsip syariah Islam, baik dalam bentuk akad
antara pemodal sebagai pemilik harta dengan Manager Investasi sebagai pengelola
maupun Manager Investasi sebagai Wakil Shohib Al maal dengan pengguna
investasi. Dari definisi tersebut dapat dipahami bahwa dalam reksadana syariah
terdapat 3 pihak yang saling berkaitan yaitu :15
a. Antara Manager Investasi sebagai Wakil Shohibul Maal dengan investor
dilakukan dengan sistem akad Wakalah bil Ujrah.
b. Investor sebagai shohibul maal menyerahkankan dananya kepada Manager
Investasi sebagai Wakil Shohibul Maal.
c. Kemudian manager investasi melaksanakan investasi bagi kepentingan
investor.
15 Himpunan Fatwa DSN-MUI untuk LKS, edisi I (Jakarta : DSN-MUI dan BI, 2001) h.154
14
3. Biaya dan Keuntungan Reksadana Syariah
a. Biaya Operasional Reksadana Syariah
Dalam investasi Reksadana Syariah ini tentunya perusahaan menentukan
biaya yang akan dibebankan kepada investor sebagai biaya operasional dana yang
dikelola oleh manager investasi. Pada umumnya biaya yang dibebankan kepada
investor atau pemegang Unit Penyertaan sebagai biaya operasional diantaranya
sebagai berikut :
1). Biaya Pembelian (Subscription Fee) : 1%
2). Biaya Penjualan kembali (Redemption Fee) minimal 6 bulan : 1%
3). Biaya Pengalihan (Switcing Fee) : 0%
Namun dalam penentuan biaya operasional ini masing-masing perusahaan
Reksadana Syariah mempunyai standarisasi biaya yang berbeda-beda
presentasenya.16
b. Pembagian Keuntungan Reksadana Syariah
Pembagian keuntungan reksadana syariah mengacu pada prinsip operasional
yang digunakan. Prinsip operasional yang digunakan dalam reksadana syariah yaitu
Prinsip Mudhorobah atau Qiradh, oleh karena itu pihak-pihak yang terlibat dalam
reksadana syariah sama-sama memperoleh keuntungan atau sama-sama
16 Prospektus Reksadana Syariah PNM DANA SEJAHTERA II
15
menanggung kerugian (Profit and Loss Sharing).17 Dalam hal ini ketika ada
keuntungan, maka investor mendapatkan keuntungan dari investasinya dan manager
investasi sebagai wakil shohibul maal akan mendapatkan keunungan pula berupa
ujroh atas usahanya, tetapi apabila investasinya mengalami kerugian baik investor
atau manager investasi selaku wakil shohibul maal akan merugi pula karena tidak
ada fee/ ujroh atas usahanya.
Unsur terpenting dalam pembagian keuntungan adalah emiten, manager
investasi dan investor. Pertama-tama Emiten yang mendapat keuntungan, yang
kemudian keuntungan itu dibagi kepada manager Investasi sebagai wakil shohibul
maal. Keuntungan yang diperoleh Manager Investasi sebagai wakil shohibul maal
selanjutnya diserahkan seluruhnya kepada investor setelah dipotong biaya
operasional.18
4. Landasan Hukum Reksadana Syariah.
Reksadana Syariah memiliki ketentuan-ketentuan yang melandasi
beroperasinya reksadana syariah ini, salah satu ketentuan yang ditetapkan
oleh UU Pasar Modal No.8 tahun 1995. Sementara itu bila Reksadana
17 A.Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat (Sebuah Pengesahan)
syariah itu harus sesuai dengan aturan muamalah secara syariah yang
berpangkal pada sumber pokok ajaran islam dan ijtihad para ulama, seperti
Fatwa DSN yang tertuang dalam pedoman pelaksanaan investasi untuk
Reksadana Syariah.
Bila memperhatikan Fatwa DSN-MUI tentang pedoman pelaksanaan
investasi untuk Reksadana Syariah yang menjadi dalil Syariah diantaranya
adalah :
a. Firman Allah SWT :
☺⌧
☺
☺
☺
)٢٧۵:البقرة (
Artinya : “ Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.”
17
Firman Allah SWT :
⌧
)٢٩: النس ( ☺
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling
memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan
perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan
janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha
Penyayang kepadamu.”
Firman Allah SWT :
☺ ⌧
)١:الماىدة (
Artinya : “ Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu. Dihalalkan
bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (Yang
demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang
mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut
yang dikehendaki-Nya.”
18
Dari ayat Al-Quran diatas dapat disimpulkan bahwa Allah telah mengatur semua
aktifitas manusia di dunia baik mengenai jualbeli, investasi hubungan antara manusia
dengan Allah dan hubungan antara manusia dengan manusia di dunia maupun di akhirat.
Allah mengajarkan kepada setiap manusia bahwa segala macam muamalat yang
dilakukan oleh umat manusia harus menguntungkan semua pihak dan tidak ada pihak
manapun yang dirugikan atau dizholimi, semua transaksi atau akad yang melibatkan pihak
terkait harus berdasarkan rasa suka sama rela tanpa adanya unsur penipuan termasuk riba
dalam transaksi apapun karena dapat menjerat salah satu pihak.
Begitu pula surat Al-Maidah yang menjelaskan dan mengajarkan manusia tentang
kewajiban memenuhi akad –akad yang telah disepakati oleh pihak terkait dan dalam ayat
itulah Allah menegaskan bahwa segala sesuatu yang dihalalkan Allah sesungguhnya
diperbolehkan dalam segala hal kecuali ada dalil yang mengharamkan/ mengubah hokum
hal;al menjadi hokum yang haram untuk dikerjakan. Contohnya ketika manusia
diperbolehkan menginvestasikan uangnya ke jalan yang benar untuk diberikan kepada
penjual Al-Quran untuk dapat mengembangkan usahanya maka itu diperbolehkan tetapi
ketika uang tersebut akan diinvestasikan ke jalan yang tidak baik atau untuk
mempertaruhkan uangnya dimeja judi maka hal tersebut diharamkan karena perbuatan
tersebut sudah melanggar aturan Islam.
b. Perizinan Manager Investasi
19
c. Pasal 30 ayat 1 UU Pasar Modal yang berbunyi “Yang dapat melakukan
kegiatan usaha sebagai Perusahaan Efek adalah Perseroan yang telah
memperoleh Ijin Usaha dari Bapepam”
d. Tata cara dan proses perijinan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bapepam
No.IX.A.13 tentang ketentuan-ketentuan untuk menerbitkan efek syariah.
e. Perizinan Bank Kustodian
f. Pasal 43 ayat 1 UUPM (Undang-Undang Pasar Modal) yang isinya “Yang dapat
melakukan kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan
dan Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah memperoleh
persetujuan dari Bapepam.”
g. Tata cara dan proses persetujuan lebih lanjut diatur dalam Peraturan Bapepam
No. VI.A.1
5. Jenis-jenis Reksadana Syariah
Berdasarkan jenisnya investasi Reksadana terbagi menjadi empat kategori
Yaitu :19
a. Reksadana pasar uang (Money Market Funds MMF)
Reksadana pasar uang adalah Reksadana yang melakukan Investasi 100% pada
Efek pasar uang, yaitu efek-efek utang yang berjangka kurang dari satu tahun.
Umumnya, instrumen atau efek yang masuk dalam kategori ini, meliputi
deposito,SBI, obligasi atau efek utang lainnya dengan jatuh tempo kurang dari
Artinya : “ Tidak dihahalkan pinjaman berbunga dan jualbeli bersyarat dan Jangan
kamu jual sesuatu yang tidak padamu ”
Firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surat Al-An’am ayat 153 :
⌧ ☺
⌧
: األنعم (
١۵٣(
Artinya : “ Dan katakanlah bahwa (yang kami perintahkan) ini adalah jalanKu yang lurus,
maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti jalan-jalan yang lain, karena
jalan itu menceraiberaikan kamu dari jalanNya. Yang demikian itu
diperintahkan Allah kepadamu agar kamu bertaqwa.” ( QS. Al-An’am: 153).
Dari hadist dan ayat Al-Quran diatas menjelaskan bahwa Allah melarang
jualbeli atau transaksi atas barang yang belum ada pada penjual, namun barang tersebut
masih ada pada orang lain. Secara tidak langsung jualbeli tersebut merupakan jualbeli
yang dilarang dalam Islam.
b. Keputusan Dan Ketetapan Majma’ Al-Fiqh Al-Islami Nomor 65/67 Tentang
Saham:
Setelah meneliti pembahasan yang diajukan oleh para anggota dan pakar dalam
pembahasan muamalat dalam saham dengan cara ribawi, trading on marjin (al-Bai’ bi
al-Hamisy) dan short sale (al-Bai’ ‘Ala al-Maksyuf), dan majma’ memutuskan :9
1) Tidak boleh membeli saham dengan pinjaman ribawi yang diajukan oleh pialang
atau lainnya kepada pembeli dengan menjadikan saham sebagai jaminan, karena
dalam transaksi tersebut terdapat riba yang dikuatkan oleh jaminan, keduanya
merupakan aktifitas yang dilarang berdasarkan nash hadish yang melaknat palaku
riba.
2) Tidak boleh menjual saham yang tidak dimiliki oleh penjual pada waktu akad,
namun ia hanya menerima janji dari pialang dengan menghutangkan saham pada
waktu jatuh tempo penyerahan, karena hal itu merupakan salah satu bentuk jual beli
sesuatu yang tidak dimiliki oleh penjual. Larangan tersebut bertambah kuat jika
disyaratkan penyerahan harga kepada pialang untuk ia manfaatkan dengan
menabungkannya dengan bunga untuk meraih kompensasi atas pemberian pinjaman
9 Husein Syahatah dan Athiyyah Fayyadh, Tuntutan Islam Dalam Transaksi di Pasar Modal,
(Surabaya: Pustaka Progresif,2004), h.48
BAB V
PENUTUP
Setelah melakukan analisa melalui data-data Pustaka dan melakukan wawancara
langsung kepada pihak terkait dari PT. BNI Securities Investment Management, maka pada
Bab V ini akan diuraikan kesimpulan-kesimpulan yang berkaitan dengan pembahasan yang
dianggap perlu untuk dikemukakan pada akhir penulisan ini.
A. Kesimpulan
1. Prosedur dalam pembelian penjualan kembali dan pengalihan unit penyertaan
diantaranya :
a. Mengisi dan menyerahkan formulir kepada manager investasi untuk
membeli, menjual atau mengalihkan unit penyertaan.
b. Manager investasi akan memproses permintaan investor dalam beberapa hari
minimal 7 hari bursa.
c. Investor menyerahkan atau menyetorkan dananya kepada Bank Kustodian
untuk memesan/membeli unit.
d. Bank custodian akan memproses dan mengirimkan surat konfirmasi kepada
investor atas permintaan pembelian, penjualan kembali atau pengalihan unit
oleh investor
2. Biaya yang dikenakan kepada investor atau pemegang unit penyertaan
apabila ingin membeli, menjual atau mengalihkan unit penyertaan adalah
sebagai berikut :
a. Maksimum Pembelian : 1%
b. Maksimum Penjualan : 25%
c. Maksimum Pengalihan : 25%
3. Hubungan kerja sama antara Manager Investasi, investor dan Bank
Kustodian tentunya memiliki hak dan kewajibannya masing-masing.
Manager Investasi sebagai wakil shohibul maal berkewajiban untuk
mengatur dana yang akan diinvestasikan. Investor berkewajiban untuk
memberikan upah/fee kepada manager investasi dan Bank Kustodian karena
sudah berusaha untuk mengembangkan dana investor, sedangkan Bank
Kustodian berperan sebagai bendahara yang menampung atau menyimpan
dana para investor.
4. Status hukum unit penyertaan pada reksadana syariah bila ditinjau dari segi
syariat Islam maka unit penyertaan ini dinyatakan boleh selama tidak
bertentangan dengan syariat Islam dan tetap diawasi oleh DPS (Dewan
Pengawas Syariah.
B. Saran
1. Calon investor yang menanamkan dananya di lembaga reksadana, obligasi,
saham atau sejenisnya, hendaknya telah memahami dan mengerti dengan
benar risiko-risiko yang akan dihadapi dikemudian hari karena dalam
reksadana khususnya, investasi yang ditanamkan pada manager investasi
bersifat fluktuatif.
2. Cobalah mencari informasi tentang perusahaan yang akan anda percayakan
untuk mengelola dana investasi anda apakah perusahaan tersebut
mempunyai latar belakang kurang baik di masa lalu.
3. Apabila masyarakat memiliki uang idle yang tidak tepakai hendaknya dapat
diinvestasikan di lembaga reksadana.
4. Apabila ingin menginvestasikan dananya hendaknya diinvestasikan
kelembaga investasi syariah agar harta bergerak dan harta tidak bergerak
yang dimiliki akan terasa aman dunia akhirat.
5. Apabila akan berinvestasi pelajari lebih dahulu risiko-risiko yag ada jangan
terlalu tergiur oleh return yang diberikan.
Dalam Lembaga Reksadana juga terdapat biaya-biaya penjualan, pembelian atau
pengalihan unit penyertaan yang sebagian besar biyanya dibbankan kepada investor
atau pemegang unit penyertaan reksadana.
Oleh karena itu penulis berharap karya ilmiah ini dapat dijadikan bahan
referensi dan khasanah pengetahuan ketika pembaca berminat untuk berlkecimpung
atau menanamkan dananya di lembaga reksadana syariah.
DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an Al-Karim Dan Terjemahannya Departemen Agama. Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah : dari teori ke praktek, Jakarta: Gema Insani
Press, 2001. Cahyono, Jaka E, Cara jitu meraih untung dari Reksadana, Jakarta:Elex Media
Komputindo, 2004. Dewan Syariah Nasional (DSN) Himpunan Fatwa Dewan Syariah Nasional untuk LKS,
edisi I Jakarta : DSN-MUI dan BI, 2001. Djazuli, H.A dan Janwari, Yadi, Lembaga-Lembaga Perekonomian Umat : Sebuah
Pengenalan, Ed.1, Cet.1, Jakarta: PT.Raja Grafindo, 2002. Darmadji, Tjiptono dan M. Fakhruddin, Hendy. Pasar Modal Di Indonesia Pendekatan
Tanya Jawab. Jakarta : Salemba Empat,2001. Fuady, Munir. Pasar modal modern. Bandung : PT. Citra Aditya Bakti,1996. http://www.inforeksadana.com, diakses pada tanggal 21 oktober 2009 Huda, Nurul dan Nasution, Mustofa Edwin, INVESTASI PADA PASAR MODAL SYARIAH,
Jakarta : kencana, cet.2, 2008. Jamaluddin, Nashoburriwayat li ahadistul hidayah, jus 4. Beirut : Darul Qiblah,1997. Nor, HM.Dumairi. dkk. Ekonomi Syariah Versi Salaf , Sidogiri : Pustaka Sidogiri, Cet.II,
2008. Pangemanan, Frits H, Memotret Reksadana Dunia, BAPEPAM, Capital Market Society
(CMS), Majalah Uang dan Efek, Jakarta: 1997. Prospektus Reksadana Syariah PT.BNI Securities, Prosedur pembelian unit penyertaan
Prospektus Reksadana Syariah PNM DANA SEJAHTERA II Prospectus PT. BNI Securities investment Management, Rumus pengalihan unit
penyertaan. P. Pontjowinoto, Iwan. Peran Manager Investasi Reksadana, BAPEPAM, Capital Market
Society (CMS), Majalah Uang dan Efek, Jakarta: 1997. Purba, Victor. Perkembangan Dan Struktur Pasar Modal Indonesia Menuju Era AFTA
2003. Jakarta : Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2000. Raharjo, Sapto. Panduan Investasi Reksadana. Jakarta : PT. Alex Media Komputindo,
2004. Syahatan, Husein, dan Fayyadh, Athiyyah, Tuntutan Islam Dalam Transaksi di Pasar
Modal, Surabaya: Pustaka Progresif, 2004. Wawancara Pribadi dengan Desi Apriani tanggal 27 April 2010 Widjaja, Gunawan dan Ramanya, Alwira Prajna, Reksadana Dan Peran Serta Tanggung
Jawab Manager Investasi Dalam Pasar Modal, Jakarta: Kencana, 2006. Zainal, Analisis Management Risiko Investasi Pada Reksadana Syariah. Studi kasus PT.
Mandiri Management Invesment, skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, UIN Jakarta, 2008.