8/16/2019 Mei Renungan
1/34
8/16/2019 Mei Renungan
2/34
8/16/2019 Mei Renungan
3/34
B
APAKAHSAYA PUAS?
Bagaimana perasaan Andaterhadap pekerjaan Anda?Sediakan waktu sejenak
untuk menilai situasi Andasekarang ini. Tinjau kembali6 sampai 12 bulan terakhir(jangan hanya memperhatikanhari-hari terbaik atau terburuk
yang baru lalu). Pikirkan dengansungguh-sungguh, mengapa
Anda puas atau tidak puas.
Periksalah kembali jawaban Anda. Secara umum, apakah Anda puas atau tidak? Adakah yang harus diubah agar Anda
lebih puas? Apakah Andamenerima pekerjaan Anda apaadanya atau sebenarnya Andamengharapkan nilai lebih dariapa yang Anda kerjakan itu?
2
DAFTAR KEPUASAN PEKERJAAN + + – – + –
Jam Kerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•
Upah/Pendapatan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•
Teman sekerja . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Lokasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Kepemimpinan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Hubungan dengan atasan . . . . . . . . . . . . . . . .•Keahlian yang digunakan . . . . . . . . . . . . . . . .•Prestasi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Kesempatan promosi . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Penghargaan/Respek . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Tingkat minat pekerjaan . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Tingkat tekanan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Tantangan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Pengembangan keterampilan . . . . . . . . . . . . . .•Kondisi pekerjaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•Tanggung jawab . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•
Jaminan pekerjaan . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .•
Lainnya: _______________________ . . . . . . . . . .•
Keterangan:+ sangat puas+ – puas
– + tidak puas – sangat tidak puas
8/16/2019 Mei Renungan
4/34
3
Apakah Anda berpikir, saatini Anda sedang bekerja padatempat atau posisi yang tepat? Mungkin saja Anda mencintai
segala aspek dari pekerjaan Anda—tetapi saya ragu. Tidakada pekerjaan yang sempurna.Bahkan dalam situasi terbaikpun, Anda dan saya harusbekerja dengan orang yang tidaksempurna dalam suatu sistem
yang tidak sempurna. Apalagi, yang terutama—dan ini bukanhal yang baru bagi kita—kitapun tidak sempurna! Jika Anda menandai banyakkotak pilihan “Tidak Puas” padahalaman sebelumnya, alasannyabisa jadi karena beberapafaktor berikut ini: kurangnyatantangan, atasan atau temansekerja yang menjengkelkan,besarnya tekanan untukmenghasilkan sesuatu, upah
yang rendah, kondisi pekerjaan yang buruk, peralatan yang
tidak memadai, kurangnyapenghargaan, konflik mengenaiprosedur kerja, merasa kurangberprestasi, tidak ada jaminanpekerjaan, jam kerja berlebihan,kebijakan yang melanggarhati nurani, konflik dengan
hidup pribadi atau keluarga,kelelahan fisik, terkurasnyaemosi, kurangnya komunikasi,kesalahan manajemen pada
serikat pekerja, diskriminasi,pelecehan, atau sikap pilihkasih.
Haruskah pekerjaanmenjadi beban yang
kita tanggung?
Mungkin sambil membacadaftar tadi, Anda berpikirmasih ada lebih banyak lagimasalahnya. Masalah-masalah
yang begitu mudah terpikir ini jelas memperlihatkan bahwatempat kerja bisa menjadi suatusumber ketidakpuasan. Akantetapi mengapa demikian? Danapa yang bisa kita lakukan?Haruskah pekerjaan menjadibeban yang kita tanggung?(Pkh. 2:22-23). Apakah Allahpeduli terhadap pekerjaan saya?
Apakah iman kita di dalamTuhan memberi pengaruhterhadap cara kita bekerja?Pertanyaan-pertanyaan ini akanmenjadi fokus perhatian kita dihalaman-halaman berikutnya.
8/16/2019 Mei Renungan
5/34
S
4
SUSAH PAYAHBEKERJA
Seorang direktur darisebuah perusahaaninternasional merekrut
Zach, seorang anak muda yangberbakat, untuk mengisi suatu
jabatan baru. Posisi tersebutmembutuhkan seorang pekerjakeras yang setia, yang bisadipercaya untuk mengikutikebijakan perusahaan dalammengembangkan suatu produk
yang dipasarkan baru-baru ini. Namun dengan segeraterlihat jelas, semampu-mampunya pemuda ini
mengerjakan bagiannya, iatetap membutuhkan seseoranguntuk membantunya dalammelakukan rencana-rencanaperusahaannya. Atasannya punmengutus Dawn, seorang wanita
yang sama cakapnya untuk
membantunya. Sebagaimana biasanyadalam usaha baru yang harusdibangun dari dasar, keduakaryawan baru tersebut harusmengerjakan beraneka ragamtugas, mulai dari melakukantugas administrasi sampai
dengan hal-hal yang palingkecil. Mereka menikmati adanyakebebasan yang cukup besar
dalam melakukan pekerjaantersebut—hanya saja adasatu larangan. Mereka tidakdiperbolehkan membuka suatu
amplop bertanda khusus yangdiletakkan atasan mereka di atasrak penyimpanan. Suatu hari ketika Dawnsedang bekerja seorang diri,seorang wakil dari perusahaansaingannya menemuinya.
Ia melihat amplop khusustersebut dan menanyakannya.Dawn memberitahukan apa
yang diketahuinya. Tamu itumenyatakan kesangsiannyadan menunjukkan seolah-olahatasan tersebut takut Zach danDawn akan tahu lebih banyakdaripada yang boleh merekaketahui. Dengan segera, Dawnteryakinkan bahwa mungkinsaja atasannya memangmerahasiakan informasi
yang penting darinya. Dawnmengambil amplop itu dan
mengintip isinya. Apa yangdilihatnya sungguh mengejutkan.Ketika Zach datang, Dawnmeyakinkannya untuk melihat
juga isi amplop itu. Kemudian pada hari yangsama, sang direktur mengunjungi
mereka secara tiba-tiba. Entahbagaimana, ia mengetahui apa yang telah mereka lakukan.Dengan berlinang air mata, ia
8/16/2019 Mei Renungan
6/34
5
sama seperti pekerjaan kitasehari-hari; mereka mempunyaitugas, atasan, dan teman kerja
yang sempurna.
Apa yang salah? Keduapekerja pertama ini melanggarsatu-satunya larangan yangterdapat dalam buku pedomankerja karyawan (2:17). Merekamemutuskan untuk melayanidiri mereka sendiri daripada
Tuhan. Perbuatan merekamembawa akibat yang tragisuntuk diri mereka dan seluruhumat manusia sejak saat itu.Termasuk di antara akibat-akibat tersebut adalah susahpayah dalam melahirkan anakdan jerih lelah bekerja untukbertahan hidup hari demihari dalam dunia yang sudahterkutuk. Allah memberikan firmankepada Adam dan Hawa,“Terkutuklah tanah karenaengkau; dengan bersusah payah
engkau akan mencari rezekimudari tanah seumur hidupmu.Semak duri dan rumput duri
yang akan dihasilkannyabagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akanmenjadi makananmu. Dengan
berpeluh engkau akan mencarimakananmu, sampai engkaukembali lagi menjadi tanah”(Kej. 3:17b-19).
berkata bahwa posisi merekaakan diturunkan, gaji merekaakan dipotong, dan mereka akandipindahkan ke kantor lain yang
persaingannya tidak sehat dansuasana kerja yang sulit.
“Bekerja adalahkonsekuensi dari
penciptaan, bukandari kejatuhan;kejatuhan memangtelah memperburukmasalah tetapi tidak
menghancurkan sukacita
dari bekerja.” John R. W. Stott
Apa yang baru saja Andabaca mempunyai banyak
kesamaan dengan apa terjaditerhadap Adam dan Hawasewaktu mereka bekerja untuk
Allah di Taman Eden. (LihatKejadian 1–3 untuk mengetahuiapa yang benar-benar terjadi.)Dalam banyak segi, Adam
dan Hawa sama sepertikedua karyawan tadi. Namunpekerjaan Adam dan Hawa tidak
8/16/2019 Mei Renungan
7/34
Kata-kata tersebut jelas tidakmenyenangkan bagi keduanenek moyang umat manusiaitu. Apa yang seharusnya
menjadi suatu sukacita berubahmenjadi suatu proses yangpenuh derita. “Semak duridan rumput duri” di sini lebihdaripada masalah yang biasadihadapi para petani. Sejaksaat itu, pekerjaan apa pun
akan dijangkiti oleh rumputdurinya sendiri—sesuatu yangmenyulitkan pekerjaan danmembawa penderitaan.
Pekerjaan itu sendiri
bukanlah kutukan.Bekerja adalah bagian
dari rencana Tuhan bagikehidupan sehari-hari
di Firdaus.
Terlepas dari apa yang kadangkita rasakan, pekerjaan itusendiri bukanlah kutukan.Ketika belajar memandangnyadari sudut pandang yang
benar, kita sadar bahwa dalamkebanyakan pekerjaan, ada jalanuntuk bekerja bagi dan bersama
Allah. Kita perlu memahami6
bahwa hidup yang sempurnabukan kehidupan yang bebasdari kerja. Bekerja adalah bagiandari rencana-Nya bagi kehidupan
sehari-hari di Firdaus. Ketika menerima sudutpandang Allah terhadappekerjaan, kita akan mem-peroleh kepuasan. Termasukdalam sudut pandang itu adalah“deskripsi kerja” baru yang
dapat ditemukan di Alkitab.Kita diberi tahu, kepada siapakita harus bertanggung jawab,apa saja kewajiban kita, danbagaimana kita akan menerimaupahnya. Kita diberi tahu artipenting dari apa yang kitakerjakan. Selain itu, kita jugadiberi tahu caranya bekerja ditengah berbagai kesulitan yangditemui dalam hubungan kitadengan para atasan, rekan kerja,bawahan, dan pelanggan. Tidaklah realistis, jika kitaberharap dapat bekerja tanpa
masalah. Namun, ini bukanberarti bahwa bekerja itu pastisuram dan membosankan.
Yesus Kristus mati dan bangkitdari kubur tidak hanya untukmemberikan rumah di surgakepada kita, tetapi juga mem-
bantu kita untuk mengalamikepuasan sejati di bumi ini disepanjang hidup kita bagi-Nya.
8/16/2019 Mei Renungan
8/34
A
kita rasa puas. Pekerjaan yangseharusnya membawa kepuasandiri justru lebih sering menguraskita secara jasmani, mental,
rohani, dan emosi.Baik Anda adalah seorang
buruh pabrik, seorang pemimpinperusahaan, seorang karyawan,orangtua tunggal yang bertugasrangkap, atau pekerja apa pun,
Anda mempunyai pergumulan
masing-masing. Meski demikian,setiap pekerjaan itu memilikikesamaan dalam banyak hal.Buklet ini akan berfokus padaaspek-aspek pekerjaan yangkita alami pada umumnyadan menyajikan empat prinsip
yang akan membantu kitamenemukan kepuasan didalamnya:
Tahu kepada siapa Anda1.bekerjaMenjadi tuan atas pekerjaan2. AndaTempatkan pekerjaan pada3.
tempatnyaMencari yang paling tepat.4.
7
BAGAIMANAMENEMUKAN
KEPUASAN DALAMPEKERJAAN?
A da orang yang berkata,“Saya suka bekerja. Akantetapi, saya suka ketika
orang lainlah yang bekerjadan saya menyaksikannyasaja.” Kebanyakan dari kitatidak mempunyai kesempatanseperti itu. Kita tidak bisamenghabiskan sepanjang harihanya duduk-duduk di tepikolam, minum-minum, danmengawasi tukang kebun
memotong semak di tamankita. Lagipula, saya ragu adabanyak orang yang akan merasapuas dengan tidak berbuatapa-apa seharian penuh.Sebuah peribahasa Tionghoamenyatakan, “Seseorang paling
cepat merasa lelah ketika iahanya diam dan berdiri saja.” Perasaan bahwa diri kitaberharga berkaitan erat denganperasaan bahwa kita sedangmemenuhi sesuatu yangbermakna melalui kehidupankita. Oleh karena itu, pekerjaan
dan kepuasan hidup tidak dapatdipisahkan. Namun sayangnya,pekerjaan tidak selalu memberi
8/16/2019 Mei Renungan
9/34
8
TAHU KEPADA SIAPAANDA BEKERJASelama bersekolah di SekolahMenengah Atas, saya bekerjauntuk menjaga tiga motel kecildi Treasure Island, Florida.
Terdengar asyik? Tidak samasekali. Saya harus seringmemotong rumput, memangkassemak-semak, dan mencabutirumput liar. Pekerjaan paruh
waktu dan bayarannya rendah. Suatu hari, saya pikir sayatelah muak mencabuti rumput
liar yang menyulitkan di tempatparkir di bawah sinar matahariFlorida yang terik. Jadi, daripadakembali masuk kerja, sayamenelepon atasan saya danmemberitahunya bahwa sayatidak akan masuk kerja lagi.
Saya berhenti dari pekerjaan itu.Setelah menaruh gagang
telepon, saya merasa telah
melakukan hal yang tak benar— lalu ayah saya mengetahui apa
yang telah saya lakukan, dania menegaskan apa yang saya
rasakan. Saya menelepon atasansaya kembali dan meminta maaf.Saya juga memberitahunyabahwa saya akan bekerjabeberapa minggu lagi sampai iamenemukan pengganti saya. Mengapa saya bisa
mempunyai keinginan untukberhenti bekerja? Ketika sayaberpikir ulang, ada sejumlahalasan yang teringat. Alasannya:saya melakukan pekerjaan yangsama berulang-ulang, bekerja dibawah teriknya matahari yangmembuat tubuh berkeringat,atasan yang kelihatannyatidak terlalu menghargai hasilkerja saya, dan merasa tidakmendapat imbalan yang layakatas pekerjaan saya—baikdalam hal upah atau kepuasanpribadi. Lagi pula, saya tidak
sedang bekerja untuk membiayaikeluarga; pekerjaan itu hanyalahsampingan yang memberi sayatambahan uang untuk jajan. Kini, motivasi saya untukbekerja telah jauh berubah darisaat itu. Namun sayang, saya
tidak selalu mempunyai alasan yang baik untuk bekerja—danbukan sesekali saja saya merasaingin berhenti bekerja.
1. Tahu kepada siapa Anda bekerja
2. Menjadi tuan atas pekerjaan Anda
3. Tempatkan pekerjaan pada tempatnya
4. Mencari yang paling tepat
8/16/2019 Mei Renungan
10/34
8/16/2019 Mei Renungan
11/34
10
kita. Alasan Dia peduli denganpekerjaan kita—dan Diasangat peduli—adalah karenasikap kita di dalam pekerjaan
mencerminkan karakter kita yang sesungguhnya dan tingkatpengabdian kita kepada-Nya. Kita diciptakan untukmencerminkan sifat Allah(Kej. 1:26-27) dan kita diberikemampuan untuk digunakan
bagi kemuliaan-Nya. SepertiDia, kita adalah pekerja. Diabekerja untuk menciptakandunia, dan Yesus berkata,“Bapa-Ku bekerja sampaisekarang, maka Aku pun bekerja
juga” (Yoh. 5:17). Laki-laki danperempuan diciptakan Allahuntuk menggunakan tangandan akal pikirannya untukmenguasai dan memperolehhasil bumi (Kej. 1:28; 2:15-20).Seperti kedua manusia pertama
yang bekerja itu, kita harusberlaku sesuai cara Allah, yaitu
dengan setia bekerja memeliharaapa yang telah dipercayakan dibawah kendali kita.
Bagaimana hal inimengubah sikap sayaterhadap rekan kerjasetiap harinya? Jika kita
berdoa untuk datangnyaKerajaan Allah dan kehendak-Nya terjadi di bumi seperti di
surga (Mat. 6:10), kita akanmemperbolehkan Dia memakaikita sebagai alat-Nya dalammelakukan rencana-Nya.
Daripada menganggap diri kitasebagai korban dari berbagaikeadaan dan alat bagi atasankita, Allah menginginkankita menjadi umat yangbertindak secara positif untukmempengaruhi lingkungan
sekitar kita dan bukandikendalikan olehnya. Ketika Yesus merangkumperintah-perintah Allah, Diaberkata: “Kasihilah Tuhan,
Allahmu, dengan segenaphatimu dan dengan segenap
jiwamu dan dengan segenapakal budimu. Itulah hukum yangterutama dan yang pertama.Dan hukum yang kedua,
yang sama dengan itu, ialah:Kasihilah sesamamu manusiaseperti dirimu sendiri. Padakedua hukum inilah tergantung
seluruh hukum Taurat dan kitabpara nabi” (Mat. 22:37-40). Bagaimana perkataan Yesustersebut diterapkan dalamhal pekerjaan? Kasih berartimemberi diri sendiri dalamusaha memenuhi kebaikan
bagi orang lain. Mengasihi Allah dengan segenap hati, jiwa, dan akal budi kita,berarti memberikan segala
8/16/2019 Mei Renungan
12/34
majikan kita, keluarga kita,orang yang berkekurangan, danmasyarakat pada umumnya.
1. Atasan atau Majikan Kita.Seperti yang mungkin telah
Anda alami sendiri, hal ini tidakmudah untuk dilakukan. Dalammajalah Executives’ Digest,dikisahkan demikian, “Seoranginstruktur pada pelatihan P3K disuatu perusahaan menanyakan
kepada salah seorang karyawanperusahaan itu, ‘Apakah yangpertama-tama Anda lakukan, jika
Anda terjangkit penyakit AnjingGila?’ Dengan segera karyawantersebut menjawab, ‘Menggigitatasan saya.’” Tanggapan yang
menggelikan itu mencerminkansuatu kenyataan yangmenggelisahkan: Orang seringmelihat atasan mereka sebagaimusuh. Memang tidak mudahuntuk mengembangkan perilaku
yang baik. Di Efesus 6:5-8, Paulus
berkata supaya para hambamenaati tuannya. Paulusbukan bermaksud menyetujuiperbudakan, tetapi orang-orang
yang berada dalam situasidemikian hendaklah melayanimajikan mereka sebagaimana
mereka melayani Kristus sendiri.Perhatikan bahwa Paulussedang berbicara kepada para
yang kita miliki kepada-Nya.Mengasihi orang lain sepertidiri kita sendiri berarti kitamemperhatikan kesejahteraan
orang lain sama seperti terhadapkesejahteraan diri kita sendiri.Jika kita menerapkannyadalam pekerjaan, hal itu berartipekerjaan kita seharusnyadilakukan terutama untukkemuliaan Allah, dan kita
bekerja dengan memperhatikankepentingan orang lain juga.
“Apapun juga yangkamu perbuat,
perbuatlah dengansegenap hatimu sepertiuntuk Tuhan dan bukan
untuk manusia.”Kolose 3:23
Siapa yang layakmendapat pelayanan“seperti untuk Tuhan”?
Alkitab menyebutkan sejumlahkalangan yang layak mendapatpelayanan kita yang terbaik
karena keinginan kita untukmenyenangkan Tuhan. Orang-orang ini termasuk atasan atau
11
8/16/2019 Mei Renungan
13/34
12
hamba, bukan karyawan yangbekerja di suatu tempat ataspilihannya sendiri. Meskidemikian, ia mengajar mereka
untuk melayani dengan “takutdan gentar, dan dengan tulushati, sama seperti [mereka] taatkepada Kristus” (ay.5). Lalu Paulus mendorongmereka untuk melakukan itukarena mereka tahu, “bahwa
setiap orang, baik hamba,maupun orang merdeka, kalau iatelah berbuat sesuatu yang baik,ia akan menerima balasannyadari Tuhan” (ay.8). Upah yangterutama akan didapat dari Allah(lih. Kol. 3:22-24).
2. Keluarga Kita. Alkitab juga berbicara langsungkepada sebagian dari kita yangmempunyai keluarga yangmenggantungkan kebutuhansandang, pangan, papan,dan lainnya kepada kita. Kitabaca di dalam 1 Timotius
5:8, “Jika ada seorang yangtidak memeliharakan sanaksaudaranya, apalagi seisirumahnya, orang itu murtaddan lebih buruk daripada orang
yang tidak beriman.” Itu adalahperkataan yang keras. Kita
mempunyai tanggung jawabatas kebutuhan keuangankeluarga kita. Keluarga di sini
termasuk pasangan kita, anak-anak kita, tanggungan kita, danorangtua yang membutuhkanperhatian khusus. Jika kita
lalai atau dengan sengaja tidakmemperhatikan mereka, kitahidup bertentangan denganiman kita kepada Kristus.
3. Orang yangberkekurangan. Rasul Paulus menuliskan
perintah ini: “Orang yangmencuri, janganlah ia mencurilagi, tetapi baiklah ia bekerjakeras dan melakukan pekerjaan
yang baik dengan tangannyasendiri, supaya ia dapatmembagikan sesuatu kepada
orang yang berkekurangan”(Ef. 4:28). Amsal 19:17 BIS menyatakan, “Menolong orangmiskin sama seperti memberipinjaman kepada T UHAN.” Samaseperti menganggap bahwa kitasedang melayani Tuhan ketikakita bekerja untuk atasan kita dan
memenuhi kebutuhan keluarga,demikian juga kita menganggapsedang memberi kepada Tuhanketika kita memperhatikan orang
yang berkekurangan. Ayat lain dari kitab Amsalmenyatakan, “Si pemalas
dibunuh oleh keinginannya,karena tangannya engganbekerja. Keinginan bernafsu
8/16/2019 Mei Renungan
14/34
13
bekerja bagi kesejahteraanrohani atasan dan rekan-rekansekerja kita. Di 1 Tesalonika 4:11-12,
penulis menyatakan, “Anggaplahsebagai suatu kehormatanuntuk hidup tenang, untukmengurus persoalan-persoalansendiri dan bekerja dengantangan, seperti yang telah kamipesankan kepadamu, sehingga
kamu hidup sebagai orang-orang yang sopan di mata orang luardan tidak bergantung padamereka.” Tujuannya adalahuntuk mendapatkan rasa hormatdari orang-orang yang belumpercaya. Mereka perlu melihatbahwa iman Anda di dalamKristus memberi pengaruh positifdalam sikap dan aspek hidup
Anda sehari-hari. Ketika Paulus menulis kepadaTitus, ia memberitahunya bahwasebagian motivasi yang harusdimiliki para pekerja adalah
“dalam segala hal memuliakanajaran Allah, Juruselamatkita” (2:10). Bekerja dengan
jujur mendukung pengakuaniman kita dan membuktikankebenaran Injil. Dalam kitab Kejadian di
Perjanjian Lama, kita membacatentang seorang pekerja keras yang berintegritas bernama Yusuf (Kej. 39–50). Pada saat
sepanjang hari, tetapi orangbenar memberi tanpa batas”(21:25-26). Di sini kembali kitamelihat adanya perbedaan yang
tajam, antara orang malas yangmenginginkan lebih dan lebihlagi untuk dirinya sendiri denganorang saleh yang mencari jalansupaya ia dapat memberi kepadaorang yang berkekurangan (lih.Mzm. 37:25-26, Kis. 20:35,
Gal. 2:10, dan 1 Yoh. 3:17-18.)
“Tujuan bekerjabukanlah untuk
memperoleh kekayaan
dan harta benda,melainkan untukmelakukan kebaikankepada orang banyak
dan memberi kemuliaanbagi Allah.”
Richard Foster
4. Masyarakat. Lebih dari apa yang kita bahasdi atas tentang pemenuhan
kebutuhan bagi keluargakita dan mereka yangberkekurangan, kita juga perlu
8/16/2019 Mei Renungan
15/34
masih muda, ia dijual sebagaibudak oleh saudara-saudaranya,dan akhirnya melayani Firaundi Mesir. Sebenarnya wajar
kalau ia tenggelam dalamkebencian kepada mereka
yang mempekerjakannya.Namun sebaliknya, Yusufmelayani dengan setia dan tidakpernah mengkompromikanimannya kepada Allah. Firaun
memperhatikan hal tersebut. Teladan lain yang bisakita temui dalam PerjanjianLama adalah Daniel. Melaluipekerjaannya, Danielmencerminkan imannya dalamTuhan dengan baik. KetikaIsrael dikepung bangsa Babeldan dibawa ke pembuangan,Daniel dipaksa untuk melayaniRaja Nebukadnezar. Melaluiketekunan dalam melakukanpekerjaannya, hidup Danielmembawa terang yang bersinarbagi Allah di tengah kerajaan
yang menyembah berhala itu.Apa lagi yang bisa
kita lakukan? Kesadaranbahwa sesungguhnya kitabekerja bagi Tuhan merupakanlangkah awal yang terpentinguntuk menemukan kepuasan
dalam pekerjaan. Namun,lebih dari itu, ada hal lain
yang Tuhan ingin kita lakukan.
14
Bagian-bagian berikutnya akanmenguraikan apa yang bisakita lakukan untuk membuatpekerjaan kita lebih selaras
dengan gambaran pekerjaan yang telah Allah tentukanbagi hidup kita. Ketika kitamelakukannya, hidup kita akanmenjadi lebih bertujuan, lebihberarti, dan lebih memuaskan.
Pikirkanlah.
Mengapa Allah menginginkankita bekerja? Apakah yang
Anda berikan kepada Allah dansesama ketika Anda bekerja?Mengapa memberi kepadasesama lebih memuaskandaripada hanya melayani
diri sendiri? Bagaimana Andamenggunakan uang Andauntuk membantu orang yangberkekurangan? Apakah Andamenyediakan kebutuhankeluarga Anda? Apakah rekankerja Anda mengetahui bahwa
Anda adalah seorang Kristen—
dan apakah mereka tertarikuntuk mengenal Kristus karenamelihat hidup dan teladan
Anda?
8/16/2019 Mei Renungan
16/34
Anda membantu atau justrumerintangi proses tersebut?
Apakah Anda melihat adanyakemajuan dalam sikap dan
tindakan Anda di tengahlingkungan pekerjaan?
Kebanyakan dari kita telahmengkotak-kotakkan hidupkita begitu rupa sehingga kitatidak melihat bagaimana imankepada Kristus mempunyai
kaitan dengan pekerjaan kita.Kaitan itu memang ada. Allahtidak hanya peduli bagaimanakita melayani-Nya di gereja, dirumah, atau di lingkungan kita,tetapi Dia juga menginginkankita terlibat dalam setiap aspekdari pekerjaan kita. Dia pedulipada cara kita melakukanpenjualan, cara kita melayanipelanggan, cara kita menanggapiatasan, cara kita bekerjabersama, cara kita menanganimilik perusahaan, dan cara kitamengatasi masalah-masalah
kecil atau besar setiap harinya.Dia peduli pada pilihankarir kita dan bagaimanakita mewakili-Nya di tengahpekerjaan kita. Allah pedulidalam membantu kita supayamenjadi pekerja yang lebih baik
dalam segala macam situasi. Dalam 2 Timotius 2:15, RasulPaulus menulis kepada seorangpemuda yang mengikut Kristus,
15
MENJADI TUAN ATASPEKERJAAN ANDA
Apa yang Anda dapatkan daripekerjaan Anda akhir-akhir ini?
Anda menghabiskan banyak waktu dan tenaga dalammengerjakannya, tetapi apa
yang Anda dapatkan? Apakahrasa frustrasi, tanggung jawab,dan tekanan yang dialamidalam pekerjaan menghasilkankepahitan dan keputusasaandi dalam diri Anda, atausebaliknya, Anda menggunakanberbagai kesulitan itu untuk
membantu Anda menjadiseorang pekerja yang lebihbaik dan semakin menyerupaiKristus? Ketika melihat masa hidup
Anda sepanjang menjadipengikut Kristus, seharusnya
Anda bisa melihat adanya buktipertumbuhan dan pelbagaibuah. Bagaimana pekerjaan
1. Tahu kepada siapa Anda bekerja
2. Menjadi tuan atas pekerjaan Anda
3. Tempatkan pekerjaan pada tempatnya
4. Mencari yang paling tepat
8/16/2019 Mei Renungan
17/34
8/16/2019 Mei Renungan
18/34
menghadapi suatu situasi yang tidak sanggup kita atasi,kita perlu mengingat apa yang
Yakobus katakan, “Tetapi
apabila di antara kamu ada yangkekurangan hikmat, hendaklahia memintakannya kepada Allah,. . . maka hal itu akan diberikankepadanya” (ay.5). Rasul Paulus mengatakanhal yang sama tentang nilai
penting dari situasi-situasi yangmenekan. Dalam suratnyakepada jemaat di Roma, iamenyebutkan bahwa kesengsara-an menimbulkan ketekunan,tahan uji, dan pengharapan(5:3-4). Jadi, suatu masalahdalam pekerjaan merupakankesempatan bagi kita untukmelakukan apa yang benar danmelaluinya, kita menjadi orang
yang lebih saleh. Kedua, kita perlu menyadaribahwa walaupun kita tidakmendapatkan penghargaan dan
upah yang menurut kita layakkita dapatkan, Tuhan akanmemberi upah bagi mereka yangsetia bekerja buat Tuhan (Ef.6:5-8; Kol. 3:23-24). Ketiga, kita harus tetapmengingat bahwa sungguh
merupakan hal yangmenyenangkan Allah, jika kitatunduk baik kepada atasankita yang baik maupun yang
17
Apakah tanda-tanda dari pandanganyang salah terhadappekerjaan? Beberapatandanya antara lain:
Kemalasan (sedikit bekerja•atau membuang waktu)
Bersikap pasif (enggan untuk•menghidupi apa yang kita
yakini dan membela prinsip yang benar)
Mencuri (meraih tujuan•dengan menghalalkan segalacara)
Bersungut-sungut (tidak•pernah merasa puas)
Bagaimana kita bisa
menjadi lebih baik padasaat bekerja? Pertama, kitaperlu memandang tekanandalam pekerjaan sebagai suatukesempatan untuk menjadi lebihbaik. Ujian-ujian yang dibahas
Yakobus dalam surat ringkasnyadi Perjanjian Baru meliputi
segala macam ujian, bahkan yang berhubungan denganpekerjaan. Yakobus berkata,“Ujian terhadap imanmu itumenghasilkan ketekunan.Dan biarkanlah ketekunan itumemperoleh buah yang matang,
supaya kamu menjadi sempurnadan utuh dan tak kekurangansuatu apapun” (1:3-4). Dalam
8/16/2019 Mei Renungan
19/34
buruk. Dalam 1 Petrus 2, kitamembaca, “Hai kamu, hamba-hamba, tunduklah denganpenuh ketakutan kepada
tuanmu, bukan saja kepada yang baik dan peramah, tetapi juga kepada yang bengis.Sebab adalah kasih karunia,
jika seorang karena sadar akankehendak Allah menanggungpenderitaan yang tidak harus
ia tanggung” (ay.18-19). LaluPetrus mengingatkan kitatentang teladan teragung dari
Yesus Kristus, yang menanggungderita yang tidak semestinya Diatanggung, tetapi Dia bertahandengan sabar (ay.21).
“Hai tuan-tuan,berlakulah adil dan
jujur terhadaphambamu; ingatlah,
kamu juga mempunyaituan di sorga.”Kolose 4:1
Keempat, kita harusmembalas kejahatan dengan
kebaikan. Di Roma 12 berisiperintah berikut: “Janganlahmembalas kejahatan dengan
18
kejahatan . . . Sedapat-dapatnya,kalau hal itu bergantungpadamu, hiduplah dalamperdamaian dengan semua
orang . . . Janganlah kamukalah terhadap kejahatan, tetapikalahkanlah kejahatan dengankebaikan” (ay.17-18,21).
Namun, bagaimana jika saya tidakmenyukai pekerjaan
saya? Saya turut bersimpatidengan orang-orang yangmerasa seolah-olah sedangmemasuki ruang penyiksaansetiap kali mereka mulaibekerja. Memang ada pekerjaan
yang terasa seperti itu, dan
kebanyakan disebabkan karenaorang yang harus mereka hadapidaripada karena pekerjaan yangdilakukannya. Jika mendapati diri Andadalam situasi kerja yang buruk,
Anda mempunyai dua pilihan:(1) Jika Anda tidak mempunyai
pilihan karena tidak adalowongan pekerjaan lain, Andaharus mengambil hikmah yangterbaik dalam situasi kerja
yang buruk, atau (2) jika Andasanggup, carilah pekerjaan lain. Meski demikian, mari kita
simak 1 Korintus 7. Paulusberbicara kepada para hambadan tuan di abad pertama:
8/16/2019 Mei Renungan
20/34
kita perlu menyenangkan Diamelalui cara kita menanggapiberbagai ketidakadilan, tekanan,dan konflik antar pribadi.
Bagaimana pun baikatau buruknya situasipekerjaan kita, kita
perlu menyenangkan
Tuhan melalui cara kitamenanggapi berbagai
ketidakadilan, tekanan,dan konflik.
Memang ada pilihan lain, yaitu pindah kerja. Tentu saja,pindah kerja bisa jadi cumasolusi sementara. Mungkinsaja kita sebenarnya lari darimasalah yang dapat kita selesai-kan; atau mungkin kita laridari satu masalah ke masalahlain. Lagipula, tidak adaperusahaan yang sempurna. Jadisebelum Anda berhenti kerja,pertimbangkan semua alasan
yang mendorong Anda inginberhenti kerja. Pertimbangkan
dampaknya bagi keluarga, gereja,komunitas, integritas diri, danhubungan Anda dengan Tuhan.
19
Adakah engkau hambawaktu engkau dipanggil?Itu tidak apa-apa! Tetapi
jikalau engkau mendapatkesempatan untuk dibebaskan,
pergunakanlah kesempatanitu. Sebab seorang hamba
yang dipanggil oleh Tuhandalam pelayanan-Nya, adalahorang bebas, milik Tuhan.Demikian pula orang bebas
yang dipanggil Kristus, adalahhamba-Nya. Kamu telah dibelidan harganya telah lunasdibayar. Karena itu janganlahkamu menjadi hamba manusia(ay.21-23).
Paulus bukan hendak
menyetujui perbudakan.Bahkan, ia memberi tahu parabudak untuk melakukan apa
yang legal untuk mendapatkankebebasan mereka. Namunbaginya, menjadi budak atauorang bebas bukanlah pokokmasalahnya. Masalahnya adalah
hubungan seseorang dengan Yesus Kristus. Seperti yangkita lihat sebelumnya, Alkitabmembawa kita ke suatu tingkat
yang lebih tinggi daripadaatasan atau dewan direksi dalamperusahaan tempat kita bekerja.
Utamanya, kita melayani Tuhan,dan bagaimana pun baik atauburuknya situasi pekerjaan kita,
8/16/2019 Mei Renungan
21/34
Jika Anda sedang berusahamencari pekerjaan, entah karena
Anda diberhentikan (oleh alasanapa pun) atau karena Anda
merasa berada pada situasi yang Anda anggap sebagai“perbudakan”, bab “Mencari
yang Paling Tepat” (hlm. 27-29)dapat membantu Anda untukmemikirkan berbagai pilihansulit yang Anda hadapi.
Sebelum Anda berhentikerja, pertimbangkandampaknya terhadap
seluruh bidang
kehidupan Anda lainnya.
Pikirkanlah. Manakahsikap dan perilaku Anda yangperlu ditingkatkan? Masalahapa yang dapat disikapi jika
Anda dengan penuh kasihmembicarakannya langsungdengan rekan kerja atau atasan
Anda? Masalah apa yang ada diluar kendali Anda? Mengapa doamenjadi begitu penting dalamusaha mengatasi masalah ini?
20
TEMPATKANPEKERJAAN PADATEMPATNYABerapa banyak waktu yang
Anda habiskan untuk bekerja?Jika Anda hitung rata-rata 8 jamper hari, itu adalah sepertiga
dari hari Anda. Jika Anda tidur8 jam, kegiatan bekerja akanmemakan setengah dari waktuketika Anda tidak tidur. Jika
Anda memperhitungkan waktuuntuk pulang-pergi kerja, Andamembutuhkan satu jam ataulebih lagi setiap harinya. Lalu
bagaimana dengan waktupersiapan kerja dan waktu untukberistirahat setelah bekerja?Semua itu akan meliputisebagian besar dari hidup Anda,bukan? Belum lagi jika ditambah
waktu yang Anda pakai untuk
memikirkan pekerjaan itu selagi Anda tidak di kantor. Jika Andaadalah seorang ibu rumah
1.
Tahu kepada siapa Anda bekerja
2. Menjadi tuan atas pekerjaan Anda
3.
Tempatkan pekerjaan pada tempatnya
4. Mencari yang paling tepat
8/16/2019 Mei Renungan
22/34
Penulis kitab Pengkhotbahmengetahui betapa sia-sianyahidup ini. Ia berkata, “Ketikaaku meneliti segala pekerjaan
yang telah dilakukan tangankudan segala usaha yang telahkulakukan untuk itu dengan
jerih payah, lihatlah, segalasesuatu adalah kesia-siaandan usaha menjaring angin;memang tak ada keuntungan di
bawah matahari” (2:11). Usahamenemukan kepuasan diridalam suatu pekerjaan ibaratnyaseperti mengejar khayalan.Pada saat Anda telah mencapaitujuan, Anda akan menemukanbahwa kepuasan yang Andaharap-harapkan hanyalahsebuah khayalan. Masih banyakhal yang lebih penting dalamhidup daripada mengejar gaji
yang lebih besar, kenaikanpangkat, atau dana pensiun
yang melimpah. Salomo menulis:
Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya denganberjerih payah? Aku telahmelihat pekerjaan yangdiberikan Allah kepadaanak-anak manusia untukmelelahkan dirinya. Ia
membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Iamemberikan kekekalan dalam
21
tangga atau orangtua tunggal,bisa jadi kelihatannya seluruhhari Anda akan dihabiskanuntuk bekerja.
Jika semua itu digabungkan,kebanyakan kita akan meng-anggap pekerjaan sebagaihidup kita—paling tidak darisegi waktu dan perhatian kita
yang tersita untuk itu. Apakahhal ini tidak baik? Jawabannya
tergantung pada kebutuhandan sikap kita. Sekalipun waktukerja kita bisa mencerminkanbaik atau buruknya sikap kitaterhadap pekerjaan, pokokpermasalahannya bukanlahpada waktu yang kita habiskan,tetapi pada alasan dari tindakankita dan sikap diri kita dalambekerja.
Kapan pekerjaanmenjadi tidakterkendali? Ketika kitamemandang pekerjaankita sebagai sumber utama
bagi kepuasan diri danmengesampingkan segalakepentingan lain dalam hidup— menempatkan kehidupanpribadi, keluarga, sahabat,
gereja, dan kepentinganmasyarakat di urutan
belakang—pada saat itulah,pekerjaan telah menjadi berhalabagi kita.
8/16/2019 Mei Renungan
23/34
hati mereka. Tetapi manusiatidak dapat menyelami
pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampaiakhir. Aku tahu bahwa untukmereka tak ada yang lebihbaik dari pada bersuka-sukadan menikmati kesenangandalam hidup mereka. Danbahwa setiap orang dapatmakan, minum dan menikmati
kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah(Pkh. 3:9-13).
Apakah gagasan utama dariayat-ayat tersebut? Di satupihak, walaupun Allah telah
memberikan kekekalan dalamhati kita (ay.11), kita masihbisa terjerat pada kesibukanhidup hari lepas hari. Hal inibisa mengakibatkan frustrasi.Di lain pihak, kepuasan akandirasakan oleh orang yangmeletakkan kepercayaannya
pada kuasa Allah yangberdaulat dan kemudian hidupdengan bertanggung jawab.Penulis kitab Pengkhotbahtidak mendukung sikap “apa
yang terjadi, terjadilah”, suatukepasrahan dalam hidup yang
pesimis dan pasif. Kita tidaksekadar menghabiskan waktu.Sebaliknya, kita perlu mengakui
22
bahwa kepuasan dari pekerjaankita adalah “pemberian Allah.”Orang yang hidup untuk Tuhanmengetahui bahwa walaupun
hidup ini jauh dari sempurna, Allah terus aktif berkarya dalampekerjaan kita. Pada saat kitapercaya kepada-Nya, Dia akanmemberi kita kepuasan melaluihal-hal sederhana yang dialamidalam hidup.
Apakah kita sedangmembodohi diri sendiri?Jika Anda seperti saya, Andamungkin tidak menyadari bahwa
Anda berharap pekerjaan Andaakan membawa kebahagiaan.Suatu survei di Amerika baru-
baru ini menanyakan tentanghal apakah yang terpentingdalam hidup seseorang.40% berkata bahwa merekamenempatkan hubungan merekadengan Allah lebih utama darisegalanya. Dalam perbandingan
yang sangat kontras, hanya
5% yang menjawab bahwahal yang paling penting dalamhidup mereka adalah memilikipekerjaan yang mereka sukai.Banyak analis membacahasil survey tersebut sebagaiindikasi bahwa orang Amerika
lebih religius dan tidak terlalumaterialistis daripada yangdiperkirakan selama ini.
8/16/2019 Mei Renungan
24/34
oleh kenikmatan yangditerimanya dari menghasilkanlebih banyak uang, mendapatkekuasaan yang lebih besar,
serta mengejar pujian dariatasan dan rekan kerja, danmengalahkan saingan di kantor. Meski demikian, kitab
Amsal memberi tahu kita,“Jangan bersusah payah untukmenjadi kaya, tinggalkan
niatmu ini” (Ams. 23:4). Jikakita gagal mengendalikanniat ini, kita akan bersusahpayah—dan untuk apa semuaitu? Penulis kitab Pengkhotbahmengingatkan kita bahwa hidupini singkat dan kekayaan hanyasementara, tetapi hubungandengan Allah dan sesamaitu lebih penting daripadakesuksesan apa pun.
Adakah pilihan lainyang bijaksana? Kita perlumelihat nilai yang Allah berikanbagi pekerjaan kita, dan kita juga
perlu menjaga keseimbanganhidup. Kita harus melihatpekerjaan sebagai salah satusaja dari banyak bagian pentinglainnya dalam kehidupankita. Jangan melakukannyadengan berlebihan ataupun
mengabaikannya. Pekerjaanmemang dibutuhkan untukkelangsungan hidup dan bernilai
23
Namun, saya ragu apakah jajak pendapat tersebut sungguhmemberikan gambaran yangakurat. Orang waras mana
yang akan mengatakan bahwapekerjaannya lebih pentingdaripada Allah? Saya sendiritidak akan memberikan jawabanitu. Pertanyaannya, melaluisikap hidup Anda dan saya, halapa yang kita anggap paling
penting? Bukankah kita semuacenderung hanya melayani Allah di bibir saja, sementarakita hidup untuk ilah-ilah lain— menaruh harapan yang terlalubesar pada pekerjaan kita? Pikirkan sikap Anda sendiri.Kapan Anda merasa bahagia?
Apa yang menguasai pikiran Anda? Apakah tujuan yangterpenting bagi Anda?
Apakah saya gilakerja? Seseorang yang gilakerja, mirip seperti pecandualkohol, akan sulit mengenali
pokok persoalan yangsebenarnya. Biasanya ia akanmenyangkal adanya masalah.Seorang yang gila kerja berpikirbahwa ia mampu menempatkanpekerjaan di bawah kendalinya.Saya bisa berhenti kerja kapan
pun saya mau, pikirnya. Namunkenyataannya, ia dikendalikanoleh pekerjaannya, dimotivasi
8/16/2019 Mei Renungan
25/34
8/16/2019 Mei Renungan
26/34
membutuhkan perhatian kita.Mereka menggunakan analogidari cabang olahraga yangdisebut panca lomba (pentatlon).
Supaya seorang atlit melakukantugasnya dengan baik, ia harusmenguasai olahraga lari, renang,menunggang kuda, menembak,dan bermain anggar. Sang atlitpanca lomba tidak akan dapatmencapai prestasi, jika ia hanya
memusatkan perhatian padasatu jenis olahraga saja denganmengorbankan yang lainnya,atau jika ia mengabaikansetiap kesempatan bertanding.Demikian pula, kita harusberusaha sebaik-baiknyadalam lima bidang dasar darikehidupan kita, jika kita inginberhasil menjalani hidup yangsesuai dengan keinginan Allah.Lima bidang tersebut adalah:
Kehidupan pribadi kita1.Keluarga kita2.Hidup bergereja3.
Pekerjaan kita4.Hidup bermasyarakat5.
Bagaimana kita bisamenjaga setiap bidangkehidupan ini agartetap seimbang? Shermandan Hendricks juga memberikan
suatu strategi supaya kita tetapbekerja dengan sudut pandang
yang benar:
25
pekerjaan sebagai berikut:
Sebab kamu sendiri tahu,bagaimana kamu harusmengikuti teladan kami,karena kami tidak lalaibekerja di antara kamu;dan tidak makan roti orangdengan percuma, tetapi kamiberusaha dan berjerih payah
siang malam, supaya janganmenjadi beban bagi siapa
pun di antara kamu, . . .melainkan karena kami maumenjadikan diri kami teladanbagi kamu, supaya kamuikuti. Sebab, juga waktu kamiberada di antara kamu, kamimemberi peringatan ini kepada
kamu; jika seorang tidak maubekerja, janganlah ia makan(2 Tes. 3:7-10).Manakah bidang
kehidupan yang mem-butuhkan perhatiankita? Jika kita mau menjauh-kan diri dari sikap khawatir
berlebihan atau kurang pedulipada pekerjaan kita, kita perlumengenali unsur-unsur laindari kehidupan kita yang layakmendapatkan waktu kita. Dalambuku Your Work Matters toGod (Pekerjaan Anda Penting
Bagi Allah), Doug Sherman dan William Hendricks menyebutkanlima bagian kehidupan yang
8/16/2019 Mei Renungan
27/34
8/16/2019 Mei Renungan
28/34
minat dan pendidikannya,serta tidak menyita banyak
waktunya bersama keluarga.Ia pun diwawancara, dan
pada saat pekerjaan ituditawarkan kepadanya, ia punmengambilnya. Jika Anda, seperti Max,memiliki kesempatan untukmemilih karir atau pekerjaantertentu, anggaplah itu sebagai
keberuntungan Anda. Banyakorang tidak memiliki kesempatanseperti itu.
Pada saat Anda memper-timbangkan pilihan kerja
Anda, waspadalah terhadapkonsep salah yang menyatakanbahwa bentuk pekerjaantermulia adalah apa yangdisebut sebagai “pelayananKristen penuh waktu”. Menjadiseorang pendeta, penginjil, ataubekerja dalam suatu lembagapelayanan Kristen tidaklah lebihkudus dibandingkan pekerjaan
“sekuler” seperti menjual baju,merancang program komputer,atau menyupir truk. Semua jenispekerjaan yang dilakukan untukmemenuhi kebutuhan yang
wajar adalah berharga di mata Allah. Kita paling menyukakan
hati Allah ketika kitamelakukan yang terbaik denganmenggunakan kemampuan yangDia berikan kepada kita.
27
MENCARI YANGPALING TEPAT“Max” menyadari bahwaperubahan besar sedang terjadi.Perusahaan tempatnya bekerjasedang mengalami penurunanproduksi. Keuntungan menjadi
berkurang sehingga dewandireksi sedang mencari jalanuntuk memotong beberapapengeluaran. Max mengetahuibahwa dalam restrukturisasiperusahaan, bidang kerjanyaakan dihapus. Namun, karenaia sudah bertahun-tahun bekerja
di sana, perusahaan akanmemindahkannya ke posisi lain,
yaitu sebuah pekerjaan yangtidak terlalu disukainya. Max mengambil kesempatanini untuk mengevaluasipilihan dan masa depannya.
Ia mendengar ada lowongankerja di perusahaan lain.Pekerjaan tersebut cocok dengan
1.
Tahu kepada siapa Anda bekerja
2. Menjadi tuan atas pekerjaan Anda
3.
Tempatkan pekerjaan pada tempatnya
4. Mencari yang paling tepat
8/16/2019 Mei Renungan
29/34
Mungkin Anda sedang beradadalam kebimbangan, apakahtetap akan menekuni pekerjaansekarang, atau mungkin
mengejar karir atau mengambilpekerjaan lain. Bagaimana Andamenetapkan pilihan? Memangtidak mudah, tetapi Anda bisamengurangi kecemasan Anda.Buku Seri Hikmat Ilahi terbitanRBC berjudul “Bagaimana
Mengetahui Kehendak AllahBagiku” memberikan limalangkah untuk menemukan apa
yang menjadi kehendak Allahbagi Anda. Langkah-langkahtersebut tersusun menjadi kataG-U-I-D-E:
Go to the Lord (Datang kepada Tuhan).Jika Anda mengharapkan
Allah menolong Anda, pentingbagi Anda untuk mempunyaihubungan yang baik dengan-Nya. Anda harus percaya, taat,dan berdoa kepada-Nya.
Understand His principles (Pahamiprinsip-prinsip-Nya).
Apa prinsip Alkitab yang dapatditerapkan dalam keputusan
Anda?Investigate your
options (Selidiki pilihanyang Anda miliki). Apasajakah pilihan yang ada di
28
hadapan Anda? Apa pro-kontraserta konsekuensi dari masing-masing pilihan tersebut? Apakahminat, talenta, dan kelemahan
Anda sesuai dengan pilihanpekerjaan Anda? Di manakahdiri Anda bisa menjadi palingefektif buat Tuhan?
Discuss it with others (Diskusikan denganorang lain). Bicarakan
dengan orang-orang dariberbagai profesi, dan jugadengan sahabat yang bisadipercaya.
Express your freedom (Melangkah dalamkebebasan). Jika Anda
bersandar kepada Tuhandan Anda telah menganalisasecara mendalam, maju danmelangkahlah dengan iman.Tuhan akan menghargai Andaketika Anda menghormati-Nyadengan mengikutsertakan-Nyadalam proses pergumulan Anda.
Untuk membantu Andamenganalisa situasi yang sedang
Anda hadapi dan berbagaipilihan yang ada di hadapan
Anda, gunakanlah garis besarberikut ini sebagai langkah awal.
8/16/2019 Mei Renungan
30/34
29
B
BERHENTIBEKERJA!
Bagaimana jika Andadipekerjakan untuksebuah pekerjaan
yang tidak cocok untuk Andakerjakan? Bayangkan betapatertekannya Anda! Setiap kalidiberi tugas, Anda berusahamemberikan yang terbaik,tetapi yang terbaik itu pun tidakcukup. Berulang kali Anda gagal.
Anda menyadari bahwa cepatatau lambat Anda akan dipecat. Bayangkanlah hal yang lebihburuk. Anda telah diberi tugasuntuk berusaha hidup dengan
cara yang menyenangkan Allah.Namun, Anda tidak memenuhisyarat. Anda menyadari bahwaapa yang dihasilkan hidup Andapada dasarnya sudah rusak.
Anda telah membuat keputusan yang salah. Anda sering harus
mengakui bahwa Anda tidakmengetahui apa yang Andakerjakan. Anda takut bahwadi akhir hidup Anda, ketika
Anda berdiri di hadapan Tuhan yang menuntut kesempurnaan, Anda tidak dapat melewatipemeriksaan terakhir.
29
Latar belakangpribadi:
Usia•
Pendidikan•
Pengalaman kerja•sebelumnya (baik dan buruk)
Jabatan yang pernah•dipegang
Keahlian•
Minat•
Kebutuhan Keuangan•
Mengevaluasi pilihanpekerjaan:
Prinsip Alkitab (seperti yang•ditulis dalam buklet ini)
Pilihan yang ada•
Nasihat orang lain (keluarga,•sahabat, rekan kerja)
Pekerjaan apa yang akan•menggunakan kemampuanterbaik yang Allah berikankepada Anda?
Dalam pekerjaan seperti•
apa Anda bisa memenuhikebutuhan sesama yang
wajar dan pantas merekamiliki?
Upah/gaji dan pelbagai•keuntungan tambahan
Kondisi pekerjaan•
8/16/2019 Mei Renungan
31/34
30
sesuatu yang luar biasa untukkita. Dia menawarkan segalasesuatu yang sesungguhnyatidak layak kita terima. Karena
Yesus Kristus mati di kayu salibuntuk menerima ganjaran yangseharusnya kita terima, Allahmenawarkan upah kepada kitaatas dasar apa yang telah Yesuslakukan, dan bukan berdasarkanapa yang telah kita lakukan.
Roma 4:4-5 mengatakan,“Kalau ada orang yang bekerja,upahnya tidak diperhitungkansebagai hadiah, tetapi sebagaihaknya. Tetapi kalau ada orang
yang tidak bekerja, namunpercaya kepada Dia yangmembenarkan orang durhaka,imannya diperhitungkan menjadikebenaran.” Sulit untuk dipercaya? Terlaluindah untuk menjadi kenyataan?Percayalah—karena jika tidak,
Anda tidak akan mempunyaikesempatan. Allah menjamin
kebenarannya.
Inilah saatnya berhentimengandalkan kekuatan
Anda sendiri untukmenjalani hidup yang
cukup baik agar bisaditerima oleh Allah.
“Sebab upah dosa ialahmaut, tetapi karunia
Allah ialah hidup yangkekal dalam KristusYesus, Tuhan kita.”
Roma 6:23
Hidup kita ada di jalantersebut. Kita telah dirusak olehapa yang disebut Allah sebagaidosa. Kita telah melanggarhukum-Nya, yaitu standarperilaku yang ditetapkan-Nya.Tidak peduli betapa kerasnyakita telah berusaha untukmenyenangkan-Nya, kita tidakdapat melakukannya. Roma3:23 menyatakan kepadakita, “karena semua orangtelah berbuat dosa dan telahkehilangan kemuliaan Allah.”Selanjutnya Alkitab memberi
tahu kita bahwa “upah dosaialah maut” (6:23). Satu-satunyaupah yang layak bagi kita diakhir hidup adalah keputusan
Allah bahwa kita tidak pantasmasuk surga. Kita tidak layakpergi ke sana karena kita telah
gagal melakukan apa yang Diaminta untuk kita lakukan. Namun, itu bukanlah akhirceritanya. Allah telah melakukan
8/16/2019 Mei Renungan
32/34
31
ISTILAH DALAMDUNIA PEKERJAANKejatuhan: Ketika Adam danHawa memberontak melawan
Allah, seluruh ciptaan tercemarioleh dampak negatif dari dosa.Salah satu akibatnya adalahpekerjaan menjadi sulit danpenuh dengan rasa frustrasi.Pelayanan Kristen
Penuh Waktu: Padaumumnya diartikan sebagaipekerjaan penuh waktuuntuk suatu gereja, lembagapenginjilan, atau organisasipelayanan di luar gereja. Akantetapi, semua pengikut Kristus
sepatutnya bekerja bagi Tuhandi sepanjang waktu, apa punpekerjaannya.Integritas: Konsistensi darikarakter seseorang. Menjadiorang yang berintegritas dalampekerjaan berarti kita memenuhikomitmen kita, kita bersikap
jujur dan tidak munafik.Hari Sabat: Menurut hukumPerjanjian Lama, Hari Sabatadalah satu hari istirahat disetiap minggu. Prinsipnya masihberlaku sampai sekarang. Kitabutuh waktu istirahat, tidak
hanya untuk “mengisi ulangbaterai kita”, tetapi untukmembawa kita lebih dekat
Jalan untuk menyenangkan Allah adalah dengan mengakuibahwa Anda sebenarnya layakmenerima upah kematian rohani
dan menerima kasih karunia yang Kristus berikan bagi Anda. Melalui hidup, kematian,dan kebangkitan-Nya, Yesusmembuka pintu bagi Anda untukdiampuni dari segala kegagalan
Anda, untuk disatukan dengan
kemenangan Kristus, untukmenerima hidup kekal, danuntuk dimampukan bekerjabagi Allah dengan cara yangmenyenangkan hati-Nya.
Inilah saatnya berhentimengandalkan kekuatan Andasendiri untuk menjalani hidup
yang cukup baik agar bisaditerima oleh Allah. Inilah
waktunya untuk menerimahadiah keselamatan yang Tuhan
Yesus sediakan secara cuma-cuma bagi kita. Inilah waktunyauntuk percaya kepada Kristus
dan mulai hidup bagi-Nya.
8/16/2019 Mei Renungan
33/34
32
kepada Allah dan hidup denganfokus yang benar.Keselamatan: Karya Allah
yang menyelamatkan setiappribadi yang percaya kepadaKristus sebagai Pribadi yangtelah mengambil alih hukumanmereka dan yang memberikanperdamaian dengan Allah.Seseorang diselamatkan bukankarena usahanya sendiri, tetapi
dengan menerima pengampunandari Allah sebagai pemberian
yang cuma-cuma.Kepuasan: Rasa puas
yang dialami ketika kitamenyadari bahwa pekerjaan kitamenyenangkan Tuhan.
Pekerjaan: Usaha untukmenyelesaikan sesuatu; sebuahtugas atau tanggung jawab.Gila Kerja: Orang yangmencurahkan sebagian besar
waktu dan perhatiannyakepada pekerjaan, dan yanghidupnya berpusat pada
pekerjaan. Akibatnya keluarga,sahabat, gereja, dan masyarakattersisihkan.
Buklet Seri Terang Ilahi (STI) berjudul“Bagaimana MenemukanKepuasan Dalam Pekerjaan” diterbitkan oleh RBC Ministries,Indonesia.
Mulai bulan Juni 2007, PT. DutaHarapan Dunia (mitra pelayanan RBCMinistries, Indonesia) menerbitkan danmendistribusikan buku-buku terbitanDiscovery House Publishers termasukDiscovery Series yang dalam bahasaIndonesia lebih dikenal dengan namaSeri Terang Ilahi.
Adapun buku-buku yang dapat Anda
peroleh melalui PT. Duta Harapan Duniaantara lain:
• Santapan Rohani Tahunan (SR) Buku renungan tahunan yang dirancang
untuk digunakan sebagai makananrohani sehari-hari bagi setiap orangKristen.
• Seri Kehidupan Kristen— Pedoman Dasar Hidup Kristen
Terjemahan dari buku Basics forChristian Living —Buku pedoman yangmembuat Anda mengerti siapakahAllah itu dan memperluas pengetahuanAnda tentang kekristenan.
• Seri Hikmat Ilahi (SHI) Terjemahan dari buku Discovery Series
Bible Study— Bahan Pendalaman Alkitabuntuk pribadi maupun kelompok.
• Seri Terang Ilahi (STI) Terjemahan dari buklet Discovery
Series —Buklet yang mengulas anekatopik yang bermanfaat untuk membukawawasan rohani orang Kristen.
Informasi lebih lanjut, hubungi:PT. Duta Harapan DuniaPO Box 3500 Jakarta Barat 11035
Telp.: (021) 71111-430; 2902-8955Fax.: (021) 5435-1975E-mail: [email protected] Situs: www.dhdindonesia.com
Indonesian ‘Discovery Series’
8/16/2019 Mei Renungan
34/34
Misi kami adalah menjadikan hikmat Alkitab
yang mengubahkan hidup dapat dimengerti danditerima oleh semua orang.
Anda dapat mendukung kami dalam melaksanakan misi
tersebut melalui persembahan kasih. Klik link di bawah ini
untuk informasi dan petunjuk dalam memberikan persembahan
kasih. Terima kasih atas dukungan Anda untuk pengembangan
materi-materi terbitan Our Daily Bread Ministries.
Persembahan kasih seberapa pun dari para sahabat
memampukan Our Daily Bread Ministries untuk menjangkau
orang-orang dengan hikmat Alkitab yang mengubahkan hidup.
Kami tidak didanai atau berada di bawah kelompok atau
denominasi apa pun.
DONASI
http://santapanrohani.org/donate/http://santapanrohani.org/donate/