47 BAB lll METODE PENELITIAN 3.1 Metode Yang Digunakan Metode Penelitian merupakan cara dalam penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Uma Sekaran (2003:118) menyatakan bahwa : ―Desain Penelitian adalah suatu rencana penelaahan atau penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan peneltian atau identifikasi masalah‖. Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan deskriptif dan verifikatif, pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2013) : ―Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan yang lebih luas‖. Metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data tersebut, diolah, dianalisis, serta diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan. Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008) : ―penelitian
19
Embed
media.unpad.ac.idmedia.unpad.ac.id/thesis/120310/2014/120310140025_3_7765.pdf · varian rasa yang unik 3. ... Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
47
BAB lll
METODE PENELITIAN
3.1 Metode Yang Digunakan
Metode Penelitian merupakan cara dalam penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Uma Sekaran (2003:118)
menyatakan bahwa : ―Desain Penelitian adalah suatu rencana penelaahan atau
penelitian secara ilmiah dalam rangka menjawab pertanyaan peneltian atau
identifikasi masalah‖.
Dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode penulisan
deskriptif dan verifikatif, pengertian metode deskriptif menurut Sugiyono (2013)
: ―Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat
kesimpulan yang lebih luas‖.
Metode deskriptif merupakan metode yang bertujuan untuk mengetahui
sifat serta hubungan yang lebih mendalam antara dua variabel dengan cara
mengamati aspek-aspek tertentu secara lebih spesifik untuk memperoleh data
yang sesuai dengan masalah yang ada dengan tujuan penelitian, dimana data
tersebut, diolah, dianalisis, serta diproses lebih lanjut dengan dasar teori-teori
yang telah dipelajari sehingga data tersebut dapat ditarik sebuah kesimpulan.
Sedangkan metode verifikatif menurut Mashuri (2008) : ―penelitian
48
verifikatif yaitu memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji
suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain
dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan.
Penelitian yang dilakukan penulis dalam menguji hipotesis menggunakan
perhitungan statistic. Perhitungan ini digunakan untuk menguji pengaruh
variabel X terhadap variabel Y yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori
dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau tidak.
Dengan menggunakan metode penelitian akan diketahui hubungan yang
signifikan antara variabel yang diteliti sehingga nantinya akan menghasilkan
kesimpulan yang akan memperjelas gambaran mengenai objek yang diteliti.
Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini dalam memperoleh informasi
yang dibutuhkan adalah melalui metode survei. Menurut Suliyanto (2006:68)
didalam riset survei data dikumpulkan melalui tanggapan responden baik
langsung maupun tidak langsung. Dengan metode ini, informasi didapatkan
melalui penyebaran kuesioner yang selanjutnya data dikelompokkan dan diberi
tanggapan yang kemudian dianalisis dengan metode kuantitatif dengan alat
bantu statistik.
3.1.1 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Menurut Uma Sekaran (2011:115) mendefinisikan tentang pengertian
variabel adalah sebagai berikut: ―Variabel adalah adapun yang dapat
membedakan atau membawa variasi pada nilai. Nilai bisa berbeda pada berbagai
waktu untuk objek atau orang yang sama, atau pada waktu yang sama untuk
objek atau orang yang berbeda.‖
49
3.1.1.1 Variabel Terikat / Dependent Variable (Y)
Menurut Uma Sekaran (2011:116) mendefinisikan tentang variabel
terikat adalah sebagai berikut: ―Variabel terikat merupakan variabel yang
menjadi perhatian utama peneliti.‖Dalam penelitian ini yang menjadi variabel
terikat adalah Minat Beli Konsumen.
1. Tertarik untuk mencari informasi mengenai produk (Y1)
2. Ingin mengetahui produk (Y2)
3. Tertarik untuk mencoba (Y3)
4. Mempertimbangkan untuk membeli (Y4)
5. Ingin memiliki produk (Y5)
` 3.1.1.2 Variabel Bebas / Independent Variable (X)
Menurut Uma Sekaran (2011:117) mendefinisikan tentang variabel independent
atau variabel bebas sebagai berikut: ―Variabel bebas adalah variabel yang
mengambil variabel terikat, entah secara positif maupun secara negative. Jika
terdapat variabel bebas, variabel terikatpun akan hadir, dan dengan setiap unit
kenaikan dalam variabel bebas, terdapat pula kenaikan atau penurunan dalam
variabel terikat.‖ Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel independent
atau variable bebas adalah Citra merek:
Dimensi citra merek meliputi:
a. Brand Identity ( Identtitas Merek ) (X1)
b. Brand Personality ( Personalitas Merek ) (X2)
50
c. Brand Association ( Asosiasi Merek ) (X3)
d. Brand Attitude & Behavior ( Sikap dan Perilaku Merek ) (X4)
Tabel 3.1
Tabel Operasional Variabel
Variabel Dimensi defisini Indikator Skala
Pengukur
an
Citra
Merek
(X1)
1. Brand
Identity
(Identitas
merek)
Identitas fisik yang
berkaitan dengan merek
atau produk tersebut
sehingga pelanggan
mudah mengenali dan
membedakan dengan
merek lain seperti logo,
warna, kemasan dll.
1. Logo yang
menarik
2. Diproduksi dari
persusahaan yang
berakreditasi
tinggi
3. caaya adalah
merek yang
mudah diingat.
Ordinal
2. Brand
persona
lity
(PersonalitasM
erek)
Karakter khas sebuah
merek yang membentuk
kepribadian tertentu
sebagaimana layaknya
manusia, sehingga
khalayak pelanggan
dengan mudah
membedakannya dengan
merek lain dalam
kategori yang sama
1. Teh caaya adalah
minuman yang
bestatus social
tinggi.
Ordinal
3. Brand
Assosia
tion
(asosiasi
merek)
Hal-hal spesifik yang
pantas atau selalu
diartikan dengan suatu
merek, bisa muncul dari
penawaran unik suatu
produk, aktivitas yang
berulang dan konsistensi
1. Ingat caaya ingat
AQUA
2. Teh caaya
mempunyai
varian rasa yang
unik
3. Minuman ciri
khas the
tradisional
Ordinal
4. Brand
Attitude
&Behav
ior
(sikap dan
Sikap atau perilaku
komunikasi dan interaksi
merek dengan pelanggan
dalam menawarkan
benefit-benefit dan nilai
1. Teh Caaya
membuat
orang yang
meminumnya
percaya diri
Ordinal
51
perilaku
merek)
yang dimilikinya,
Attitude & Behavior
mencakup sikap dan
perilaku pelanggan
Minat
beli
Konsu
men
(Y)
1. Tertrik
mencari
informa
si
tentang
produk
Kecenderungan
seseorang yang ingin
mencari tahu tentang
produk
1. Saya tertarik
mencari
informasi yang
berhubungan
tentang teh Caaya
Ordinal
2. Ingin
menget
ahui
produk
kecenderungan
seseorang ingin
mengetahui tentang
produk
1. Saya ingin
mengetahui
mengenai varian
teh Caaya
Ordinal
3. Tertarik
untuk
mencob
a
Memnujukan
perilaku seseorang
yang tertarik
mengenai produk
1. Saya tertarik
untuk mencoba
varian yang ada
pada teh Caaya
Ordinal
4. Mempe
rtimban
gkan
untuk
membel
i
Kecenderungan
seseorang
mempertimbangkan
produk yang akan dibeli
1. Saya akan
mempertimbangk
an untuk membeli
produk teh Caaya
Ordinal
5. Ingin
memili
ki
produk
Kecenderungan
seseorang yang ingin
memiliki produknya
1. Saya ingin
memiliki produk
teh minuman
dalam kemasan
merek Caaya
Ordinal
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Menurut Maholtra (2008) populasi adalah gabungan seluruh elemen yang
memiliki serangkaian karakteristik serupa mencakup semesta untuk kepentingan
riset pemasaran. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa
52
Universitas Padjadjaran.
3.2.2 Sampel
Maholtra (2009;364) Mengatakan sampel adalah sub kelompok elemen
populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam penelitian. Penarikan sampel
dilakukan karena adanya keterbatasan dana, tenaga dan waktu, menghadapi
populasi yang begitu banyak. Teknik sampling untuk menentukan sampel dalam
penelitian ini ialah purposive sampling. Purposive sampling ialah teknik
penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu (Sugiyono, 2017: 67).
Pertimbangan tertentu dalam penggunaan teknik ini akan memudahkan
penelitian dalam menjelajahi sampel yang diteliti sesuai dengan criteria.
Dalam penelitian Fensi, F. & Christian, M. (2018), jumlah sampel yang
digunakan minimal lima kali dari jumlah indikator pertanyaan yang
dipergunakan dalam penelitian :
n = jumlah item pertanyaan x 5
n = 13 x 5
n = 65
Research Methods for Business memberikan saran mengenai ukuran sampel
untuk penelitian yaitu ukuran sampel yang layak dalam penelitian antara 30
sampai dengan 500 dan bila sampel dibagi dalam kategori misalnya pria-wanita,
maka jumlah anggota sampel setiap kategori minimal 30 (Sugiyono, 2016 : 164).
Kriteria respondennya ialah:
53
a. Frekuensi minimal 1-3 kali meminum Teh Dalam Kemasan
b. Mengetahui teh Caaya
c. Berdomisili di Bandung
3.3 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dapat dilakukan dalam berbagai setting, berbagai sumber, dan
berbagai cara. Teknik pengumpulan data merupakan langkah utama dalam
penelitian, karena memiliki tujuan memperoleh data yang dibutuhkan (Sugiyono
2013:137). Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah
dengan melakukan survei dan melakukan pengumpulan data sebanyak mungkin,
dengan menggunakan beberapa metode, yaitu:
3.3.1 Penelitian Lapangan
Mengumpulkan data dengan melakukan survei lapangan yang ada hubungannya
dengan masalah yang diteliti. Jenis penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan
data primer, terdiri dari :
a. Observasi
Yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara meninjau atau
mengunjungi perusahaan yang bersangkutan secara langsung, untuk mencatat
54
informasi yang berkaitan dengan masalah yang akan diteliti.
b. Wawancara
Wawancara dilakukan dengan tanya jawab kepada Perusahaan Teh Caaya .
Hal ini dilakukan untuk menggali, mengumpulkan, menemukan informasi yang
dibutuhkan atau yang berhubungan dengan penelitian.
c. Kuesioner
Kuesioner merupakan teknik pengolahan data dengan menyebarkan
kuessioner online kepada 114 responden yang sedang tinggal di Bandung,
pernah satu kali meminum teh dalam kemasan dan mengetahui teh Caaya. Hal
ini untuk mendapatkan informasi mengenai tanggapan yang berhubungan
mengenai masalah yang diteliti. Bentuk kuesioner yang dibuat adalah kuesioner
berstruktur, dimana materi pertanyaan menyangkut pendapat konsumen
mengenai citra merek dan minat beli konsumen pada minuman Teh Caảya.
3.3.2 Studi Kepustakaan (Library Research)
Pengumpulan data atau informasi yang dilakukan dengan cara membaca dan
mempelajari literature atau sumber yang berkaitan dengan masalah yang diteliti.
Studi perpustakaan dapat diperoleh dari data sekunder yaitu literature-literature,
buku-buku, yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan bertujuan mengetahui
teori yang ada kaitannya dengan masalah yang diteliti.
a) Jurnal
Data pendukung yang berhubungan dengan penelitian yang membahas
55
berbagai macam ilmu pendidikan serta penelitian dianggap relevan dengan
topik pendidikan.
b) Internet
Dengan cara mencari data-data yang berhubungan dengan topik
penelitian, yang dipublikasikan di internet baik yang berbentuk jurnal,
makalah ataupun karya tulis.
3.4 Instrumen Penelitian
Teknik pengumpulan data primer dilakukan melalui kuesioner. Penggunaan
kuesioner sebagai instrumen penelitian dipilih karena peneliti mengetahui
dengan tepat hal-hal yang diperlukan dan cara mengukur variabel-variabel
dalam model penelitian. Kuesioner online disebarkan kepada masyarakat yang
berdomisili di Bandung yang tahu akan minuman teh dalam kemasan, dan
mengetahui teh Caaya. Tipe pertanyaan pada kuessioner adalah pertanyaan
tertutup ,responden diminta untuk membuat pilihan dari serangkaian alternatif
jawaban yang terdapat dalam kuesioner. Alternatif jawaban yang terdapat dalam
kuesioner merupakan pengembangan dari setiap item dalam variabel penelitian.
Kelebihan pertanyaan tertutup adalah memberi kemudahan pada responden
dalam menjawab dengan memutuskan salah satu alternatif jawaban yang
diberikan. Selain itu, tipe pertanyaan ini memudahkan peneliti dalam analisis
data. Kekurangan tipe pertanyaan tertutup adalah responden tidak memiliki
kesempatan untuk memberikan komentar tambahan karena jawaban hanya
56
terbatas pada pilihan yang diberikan oleh peneliti.
3.4.1 Uji Validitas Kuesioner Penelitian
Uji validitas merupakan suatu cara untuk menunjukan sejauh mana
ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dapat mengukur apa yang ingin di
ukur. Suatu penelitian dapat dikatakan valid apabila penelitian tersebut
menjalankan fungsi ukurnya atau memberikan hasil ukur sesuai dengan makna
dan tujuan dadakannya penelitian tersebut.
Menurut Maholtra (2010) validitas adalah keadaan yang menggambarkan
tingkat instrument bersangkutan yang mampu mengukur apa yang akan diukur.
Jadi, semakin tinggi validitas suatu instrument, maka instrument tersebut semakin
mampu menunjukan apa yang seharusnya diukur.
Uji validitas harus dilakukan pada setiap butir pertanyaan dari kuesioner sebagai
alat ukur secara keseluruhan. Menurut Aaker, Kumar, Day, & Leone (2011:442-445)
pengujian validitas dapat dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi product
moment pearson atau biasa disebut koefisien korelasi yaitu dengan mengkorelasikan
skor item dengan skor total, sehingga menghasilkan item-item korelasi dengan
rumus sebagai berikut:
r = 𝑛 ∑ 𝑋𝑌− ∑ 𝑋 ∑ 𝑌
√[𝑛 ∑ 𝑋2− (∑ 𝑋)2]−[𝑛 ∑ 𝑌2− (∑ 𝑌)2
Keterangan:
r = Nilai korelasi Pearson
X = Skor tiap item
57
Y = Skor total yang dikurangi skor item tersebut
n = Jumlah responden
Keputusan mengenai validitas item pertanyaan dalam kuesioner adalah
sebagai berikut:
Jika 𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 bernilai positif dan 𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 ≥ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir pertanyaan dalam
kuesioner tersebut valid.
Jika 𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 bernilai negatif dan 𝑟ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 ≤ 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙, maka butir pertanyaan dalam
kuesioner tersebut tidak valid.
Koefisien 𝑟𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 didapat dari nilai tabel product moment berdasarkan α = 5%.
Pengujian validitas menggunakan software SPSS 16.0 for window
3.4.2 Uji Reliabilitas Kuesioner Penelitian
Menurut Malhotra (2010, p. 318) reliabilitas atau kendalan merupakan sajauh
mana skala dapat menghasilkan hasil yang konsisten (memberikan hasil
pengukuran yang sama) apabila suatu instrumen dilakukan secara berulang.
Reliabilitas diukur dengan menentukan hubungan antar skor hasil penyajian tes
yang sama pada saat dilakukan pengukuran lagi. Semakin konsisten suatu
pengukuran maka semakin tinggi reliabilitas dan semakin kecil kesalahan yang
mengganggu pengukuran tersebut.
Tinggi rendahnya reliabilitas secara empiris ditunjukan oleh suatu angka yang
disebut koefisien reliabilitas (alpha crocbach). Walaupun secara teori besarnya
keofisien reliabilitas berkisar antara 0,00 – 1,00, tetapi pada kenyataanya koefisien
reliabilitas sebesar 1,00 tidak pernah dicapai dalam suatu pengukuran karena
manusia sebagai subjek pengukuran psikologis merupakan sumber kekeliruan yang
58
potensial. Koefisien korelasi dapat bertanda positif (+) atau negative (-), tetapi
dalam pengukuran reliabilitas, koefisien reliabilitas yang besarnya kurang dari nol
(0,00) tidak ada artinya karena interpretasi reliabilitas selalu mengacu pada
koefisien reliabilitas yang positif.
Untuk menghitung koefisien reliabilitas digunakan rumus Alpha Croncbach: