Top Banner
MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA Makalah Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Genap Mata Kuliah Bahasa Indonesia Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd. Dini Isari 14121520513
31

Media pengajaran matematika

Jun 22, 2015

Download

Documents

Dini Isari
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Media pengajaran matematika

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Makalah

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Ujian Akhir Semester Genap

Mata Kuliah Bahasa Indonesia

Dosen Pengampu : Indrya Mulyaningsih, M.Pd.

Dini Isari

14121520513

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SYEKH NURJATI CIREBON

Jalan Perjuangan By Pass Sunyaragi Cirebon

Telp : (0231) 481264 Faxs : (0231) 489926

Page 2: Media pengajaran matematika

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam menyampaikan pembelajaran dibutuhkan adanya media

pembelajaran demi menunjang proses belajar. Media pembelajaran ini

digunakan untuk membantu pendidik dalam menyampaikan materi

pembelajaran. Selain itu, memberikan kemudahan bagi peserta didik dalam

mengerti dan memahami materi yang disampaikan.

Untuk itu, media pembelajaran memiliki peran yang sangat penting

dalam kegiatan belajar mengajar. Akan tetapi dalam pemilihan dan

penggunaannya perlu diperhatikan beberapa aspek yang mendukung. Oleh

karena itu, dibutuhkan pemahaman tentang media pembelajaran yang akan

digunakan dalam membantu proses belajar mengajar.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaskud dengan Media ?

2. Hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam memilih media pembelajaran

yang sesuai ?

3. Apa sajakah macam-macam media pembelajaran ?

4. Apakah manfaat dari penggunaan media pembelajaran ?

Page 3: Media pengajaran matematika

C. Tujuan Penulisan

Melalui pemaparan mengenai Media Pembelajaran ini diharapkan

baik pendidik maupun peserta didik dapat menggunakan media pembelajaran

sesuai dengan fungsi dan tujuan penggunaan media pembelajaran. Dengan

begitu proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan pembelajaran

pun dapat dipahami dengan baik oleh peserta didik.

D. Sistematika Penulisan

COVER

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Sistematika Penulisan

BAB II MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

A. Pengertian Media

B. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pengajaran

C. Manfaat dan Fungsi Media Pengajaran

D. Laboratorium

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

B. saran

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Media pengajaran matematika

BAB II

MEDIA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

A. Pengertian Media

Kata Media berasal dari bahasa latin Medius yang

secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar.

Dalam bahasa Arab, Media adalah perantara atau pengantar

pesan dari pengirim kepada penerima pesan1.

Association of education and communication

technology (1997) memberi batasan tentang media sebagai

segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk

menyampaikan pesan atau informasi.

Eleming mengemukakan pendapatnya mengenai media

sebagai berikut.

Kata media sering dikaitkan dengan kata Mediator, merupakan suatu penyebab atau alat yang turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan istilah Mediator ini menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu sebagai mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar siswa dan isi pelajaran. Mediator juga berarti setiap sistem pengajaran yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada peralatan paling canggih dapat disebut Media. Ringkasnya, Media adalah alat yang yang digunakan untuk menyampaikan atau mengantarkan pesan pengajaran (1987: 234).

1 Ashar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 1996), h. 45.

Page 5: Media pengajaran matematika

Haryanto mengemukakan bahwa, “Istilah Medium

sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber

dan penerima. Apabila media itu membawa pesan atau

informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung

maksud pengajaran maka media itu disebut Media

Pengajaran” (1996: 49).

Media pendidikan sering kali dikenal dengan istilah Alat

Bantu atau Media Komunikasi. Hamalik mengungkapkan

bahwa hubungan komunikasi akan berjalan lancar dengan

hasil yang maksimal apabila menggunakan alat bantu yang

disebut media komunikasi (Oemar Hamalik, 2001: 89).

Menurut Webster (1983: 105), istilah Media sering

dikaitkan dengan kata Teknologi yang berasal dari kata latin

Tekne (Art) dan Logos (Ilmu) yang diperoleh lewat

pengalaman, studi dan observasi. Sedangkan Teknologi tidak

lebih dari ilmu yang membahas tentang keterampilan yang

diperoleh lewat pengalaman, studi dan observasi2.

Dalam kegiatan belajar mengajar, kata Media

Pengajaran sering diganti dengan istilah seperti Alat Pandang

Dengar, Bahan Pengajaran (Instructional Material), 2 Ibid., h. 48.

Page 6: Media pengajaran matematika

Komunikasi Pandang Dengar (Audio Visual Communication),

Pendidikan Alat Peraga Pandang (Educational Technology),

Teknologi Pendidikan (Educational Technology), Alat Peraga

dan Media Penjelas.

Diantara batasan tentang media diatas, terdapat ciri-

ciri umum yang terkandung pada setiap batasan ,

diantaranya:

1. Media pendidikan memiliki pengertian fisik yang dikenal

sebagai Hardware (perangkat keras) yaitu suatu benda

yang dapat dilihat, didengar atau diraba panca indera,

2. Media pendidikan memiliki pengertian non-fisik yang

dikenal sebagai Software (perangkat lunak), yaitu

kandungan pesan yang terdapat dalam perangkat keras

yang merupakan isi yang ingin disampiakan kepada

siswa,

3. Penekanan media pendidikan terdapat pada visual dan

audio,

4. Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu pada

proses belajar baik didalam maupun diluar kelas,

5. Media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi

dan interaksi guru dan siswa dalam proses pembelajaran,

6. Media pendidikan dapat digunakan secara massa, dan

Page 7: Media pengajaran matematika

7. Sikap, perbuatan, organisasi, strategi dan manajemen

yang berhubungan dengan penerapan suatu ilmu

B. Landasan Teoritis Penggunaan Media Pengajaran

Menurut Bruner (1966: 10-11) terdapat tiga tingkatan

utama modus belajar, yaitu pengalaman langsung (enactive),

pengalaman pictorial/gambar (ironic), dan pengalaman

abstrak (symbolic) 3.

Pengalaman langsung adalah mengerjakan.

Pengalaman pictorial adalah berupa gambar atau image. Dan

pada tingkatan ketiga siswa membaca atau mendengar.

Ketiga tingkat pengalaman ini saling berinteraksi dalam

upaya memperoleh pengalaman (pengetahuan, keterampilan

atau sikap) yang baru.

1. Prinsip – prinsip pemilihan dan penggunaan media

3 Syaeful Djamarah Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), 75.

Page 8: Media pengajaran matematika

Drs. Sudirman N. (1991) mengemukakan beberapa prinsip

pemilihan media pengajaran4 yaitu :

a. Tujuan pemilihan

Memilih media yang akan digunakan berdasarkan maksud dan

tujuan pemilihan yang jelas. Apakah pemilihan media itu untuk

pembelajaran, informasi yang bersifat umum, atau untuk hiburan.

Tujuan pemilihan berkaitan dengan kemampuan berbagai media.

b. Karakteristik media pengajaran

Setiap media mempunyai karakteristik tertentu, baik dilihat dari segi

keampuhan, cara pembuatan ataupun penggunaannya.

c. Alternatif pilihan

Memilih pada hakikatnya merupakan proses membuat keputusan

dari berbagai alternatif pilihan.

Supaya media pengajaran yang dipilih tepat, terdapat beberapa

faktor dan kreteria yang perlu diperhatikan, diantaranya :

a. Objektivitas

Unsur subjektivitas pengajar dalam memilih media pengajaran harus

dihindarkan. Pengajar tidak boleh memilih suatu media pengajaran

atas dasar kesenangan pribadi. Apabila secara objektif, berdasarkan

hasil penelitian atau percobaan, suatu media pengajaran

menunjukkan keefektifan dan efisiensi yang tinggi, maka pengajar

4 Ashar Arsyad, op.cit., h. 50.

Page 9: Media pengajaran matematika

mesti menggunakannya. Alangkah baiknya pengajar meminta

pandangan atau saran dari teman sejawat ataupun melibatkan siswa.

b. Program pengajaran

Program pengajaran yang akan disampaikan kepada anak didik harus

sesuai dengan kurikulum yang berlaku, baik isinya, strukturnya,

maupun kedalamannya.

c. Sasaran program

Sasaran program yang dimaksud adalah anak didik yang akan

menerima informasi pengajaran melalui media pengajaran.

d. Situasi dan kondisi

Yang meliputi :

1) Situasi dan kondisi sekolah atau tempat dan ruangan yang akan

dipergunakan, seperti ukurannya, perlengkapannya, ventilasinya

2) Situasi serta kondisi anak didik yang akan mengikuti pelajaran

mengenai jumlahnya, motivasnya.

e. Kualitas teknik

Dari segi teknik, media pengajaran perlu diperhatiakan, apakan

sudah memenuhi syarat, seperti gambar-gambar atau alat-alat bantu,

dan suara.

f. Keefektifan dan efisiensi penggunaan

Keefektifan berkenaan dengan hasil yang dicapai, sedangkan

efisiensi berkenaan dengan proses pencapaian hasil tersebut.

Keefektifan dalam penggunaan media meluputi apakah dengan

Page 10: Media pengajaran matematika

menggunakan media tersebut informasi pengajaran dapat diserap

oleh anak didik dengan optimal, sehingga menimbulkan perubahan

tingkah lakunya. Sedangkan efisiensi meliputi apakah dengan media

tersebut waktu, tenaga, dan biaya yang dikeluarkan untuk mencapai

tujuan tersebut sedikit mungkin.

2. Kriteria pemilihan media pengajaran

Nana Sudjana dan Ahmad Rifai (1991: 5) mengemukakan bahwa

dalam memilih media untuk kepentingan pengajaran sebaiknya

memperhatikan kriteria sebagai berikut :

a. Ketepatannya dengan tujuan pengajaran

Media pengajaran dipilih atas dasar tujuan-tujuan instruksional yang

telah ditetapkan. Tujuan-tujuan instruksional berisikan unsur-unsur

pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, lebih mungkin digunakannya

media pengajaran.

b. Dukungan terhadap isi bahan pelajaran.

Bahan pelajaran yang sifatnya fakta, prinsip, konsep dan generalisasi

sangat memerlukan bantuan media agar lebih mudah dipahami oleh

siswa

c. Kemudahan memperoleh media

Media yang diperlukan mudah diperoleh, setidak-tidaknya mudah

dibuat oleh pengajar pada waktu mengajar.

Page 11: Media pengajaran matematika

d. Kemudahan guru dalam menggunakan, apa pun jenis media yang

diperlukan syarat utama adalah pengajar dapat menggunakannya

dalam proses pembelajaran

e. Tersedia waktu untuk menggunakannya, sehingga media tersebut

dapat bermanfaat bagi siswa selama pengajaran berlangsung

f. Sesuai dengan taraf berpikir siswa, memilih media untuk pendidikan

dan pengajaran harus sesuai dengan taraf berpikir siswa, sehingga

makna terkandung di dalamnya dapat dipahami oleh siswa.

Dengan kriteria pemilihan media tersebut, pengajar dapat lebih

mudah menggunakan media mana yang dianggap tepat untuk membantu

mempermudah tugas-tugasnya sebagai pengajar. Kehadiran media dalam

proses pengajaran jangan dipaksakan sehingga mempersulit tugas

pengajar, akan tetapi mesti sebaliknya, yaitu mempermudah pengajar

dalam menjelaskan bahan pengajaran. Media bukanlah keharusan tetapi

sebagai pelengkap jika dipandang perlu untuk mempertinggi kualitas

belajar mengajar.

3. Ciri Media Pengajaran

Gerlach & Ely (1971) mengemukakan ada tiga ciri

media , yaitu

a. Ciri Fiksiatif (fixative property)

Ciri ini menggambarkan kemampuan media merekam,

menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu

peristiwa atau objek dapat diurut dan disusun kembali

Page 12: Media pengajaran matematika

dengan media seperti fotografi. Dengan ciri ini, media

memungkinkan suatu rekaman yang terjadi pada

suatu waktu tertentu ditransportasikan tanpa

mengenal waktu.

b. Ciri Manipulatif (Manipulatif property)

Transformasi suatu kejadian atau objek dimungkinkan

karena media memiliki cirri manipulative. Seperti aksi

gerakan dapat direkam dengan kamera atu foto.

Melalui media, sebuah gambar dapat dimanipulasi,

baik itu diedit atau yang lainnya.

c. Ciri Distributif (Distributive property)

Ciri distribusi dari media memungkinkan suatu objek

atau kejadian ditransportasikan melalui ruang dan

secar bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada

sejumlah besar siswa dengan stimulus pengalaman

yang relative sama mengenai kejadian itu.

4. Macam – macam media

a. Dilihat dari jenisnya :

1) Media auditif yaitu media yang hanya mengandalkan

kemampuan suara. Seperti radio dan piringan hitam.

Kekurangan media ini adalah tidak cocok untuk orang yang

mempunyai kelainan dalam pendengaran.

Page 13: Media pengajaran matematika

2) Media visual yaitu media yang hanya mengandalkan indera

penglihatan. Media ini menampilkan gambar diam seperti film

strip, foto, gambar atau lukisan. Dan ada pula yang

menampilkan gambar yang bergerakseperti film kartun.

3) Media audiovisual yaitu media yang mempunyai unsur suara

dan gambar. Media ini dibagi lagi menjadi :

a) Audiovisual diam, yaitu media yang menampilkan suara

dan gambar diam seperti film bingkai suara.

b) Audiovisual gerak yaitu media yang dapat menampilkan

unsur suara dan gambar yang bergerak seperti video.

b. Dilihat dari daya liputnya

1) Media dengan daya liput luas dan serentak

Penggunaan media ini tidak terbatas oleh tempatdan ruang serta

dapat menjangkau jumlah anak didik yang banyak dalam waktu

yang sama. Contoh : radio dan televisi.

2) Media dengan daya liput yang terbatas oleh ruang dan tempat

Media ini dalam penggunaannya membutuhkan ruang dan

tempat yang khusus seperti film, sound slide, film rangkai yang

harus menggunakan tempat yang tertutup dan gelap.

3) Media untuk pengajaran individual

Media ini penggunaannya hanya untuk seorang diri, seperti

modul berprogram dan pengajaran melalui komputer.

c. Dilihat dari bahan pembuatannya

Page 14: Media pengajaran matematika

1) Media sederhana

Media ini bahan dasarnya mudah diperoleh dan harganya murah,

cara pembuatannya mudah, dan penggunaannya tidak sulit.

2) Media kompleks

Merupakan media yang bahan dan alat pembuatannya sulit

diperoleh serta mahal harganya, sulit membuatnya, dan

penggunaannya memerlukan ketrampilan yang memadai.

C. Manfaat dan Fungsi Media Pengajaran

Dalam suatu proses belajar mengajar, terdapat dua

unsur yang amat penting , yaitu metode mengajar dan media

yang digunakan. Kedua aspek ini saling berkaitan. Pemilihan

metode belajar mengajar tertentu akan mempengaruhi jenis

media pengajaran yang sesuai, meskipun ada beberapa

aspek lain yang harus diperhatikan dalam memilih media,

antara lain tujuan pengajaran, tugas dan respon yang

diharapkan. Namun dapat dikatakan bahwa media

pengajaran adalah sebagi alat bantu mengajar yang turut

mempengaruhi iklim, kondisi dan lingkungan belajar yang

ditata dan diciptakan guru.

Hamalik mengemukakan bahwa pemakaian media

pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat

membangkitkan keinginan dan minat yang baru,

Page 15: Media pengajaran matematika

membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar

serta membawa pengaruh psikologi terhadap siswa (1986:

185). Disamping itu, media pengajaran juga membantu siswa

meningkatkan pemahaman, menyajikan data dengan

menarik dan terpercaya, memudahkan penafsiran data dan

memadatkan informasi5.

Levie & Lentz (1982) mengemukakan empat fungsi

media pengajaran6, yakni

1. Fungsi atensi

Fungsi ini merupaka inti, yaitu menarik dan mengarahkan

perhatian siswa untuk berkonsentrasi kepada isi pelajaran

yang berkaitan dengan makna yang ditampilkan. Melalui

media gambar memberikan kemudahan untuk

memperoleh dan mengingat isi pelajaran semakin besar.

2. Fungsi afektif

5 Syaeful Djamarah Bahri, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997), h.154.

6Rini riwanti, Pengertian, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran, http://kitatakita.blogspot.com/2012/12/pengertian-manfaat-dan-fungsi-media.html, diunduh pada tanggal 4 Juni 2013 pukul 14.51 WIB.

Page 16: Media pengajaran matematika

Fungsi ini dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa

ketika belajarteks yang bergambar. Gambar ini

diharapkan dapat menggugah emosi dan sikap siswa.

3. Fungsi kognitif

Fungsi ini terlihat dari temuan-temuan penelitian yang

mengungkapkan bahwa lambing gambar memperlancar

pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat

pesan yang terkandung dalam gambar.

4. Fungsi kompensatoris

Media pengajaran terlihat dari hasil penelitian bahwa

media visual memberikan konteks untuk memahami teks

membantu siswa yang lemah dalam membaca untuk

mengorganisasikan informasi dalamteks dan

mengingatnya kembali.

Berikut ini beberapa dampak positif dari penggunaan

media, diataranya:

1. Penyampaian pelajaran menjadi lebih baku,

2. Pengajaran bisa lebih menarik,

3. Pembelajaran bosa lebih interaktif,

4. Lamanya waktu pembelajaran dapat dipersingkat,

5. Kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan,

6. Pengajaran dapat diberikan kapan dan dimana saja,

7. Sikap positif siswa dapat ditingkatkan, serta

Page 17: Media pengajaran matematika

8. Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif.

Hubungan antara guru dan siswa merupakan elemen

penting dalam system pendidikan. Guru hadir untuk

menyajikan materi pembelajaran denganbantuan media agar

manfaat berikut dapat tercapai, yaitu:

1. Meningkatkan rasa saling pengertian dan simpati dalam

kelas,

2. Membuahkan perubahan yang signifikan tingkah laku

siswa,

3. Meningkatnya motifasi belajar,

4. Membawa kesegaran dan variasi bagi pengalaman belajar

siswa,

5. Membuat hasil belajar lebih bermakna,

6. Mendorong pemanfaatanyang bermakna,

7. Memberikan umpan balik,

8. Melengkapi pengelaman yang kaya, serta

9. Memperluas pengalaman da wawasan siswa.

Dari beberapa uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa

manfaat penggunaan media diantaranya :

1. Memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga

dpat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil

belajar

Page 18: Media pengajaran matematika

2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga

menimbulkan motivasi belajar, dan interaksi yang lebih

langsung

3. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, indera dan waktu ;

a. Objek yang terlalu besar dapat diganti dengan gambar

b. Objek yang ter,lalu kecil dapat disajikan dengan

bantuan mikroskop

c. Kejadian langka yang terjadi dimasa lalu dpat

ditampilkan melalui rekaman video

d. Objek yang amat rumit dapat ditampilkan secara

kongkrit melalui film

e. Kejadian yang membahayakan dapat disimulasikan

dengan media seperti film

f. Peristiwa alam dapat disajikan dengan rekaman

4. Memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa

tentang peristiwwa dilingkungan mereka melalui

karyawisata

D. Laboratorium

Laboratorium adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran

ataupun pelatihan ilmiah dilakukan7. Laboratorium biasanya dibuat untuk

7 J.J. Hasibuan dan Moerdjiono, Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Remaja Karya, 1988), h. 78.

Page 19: Media pengajaran matematika

memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut secara terkendali

(Anonim, 2007).

Berdasarkan definisi tersebut, Laboratorium merupakan suatu tempat

yang digunakan untuk melakukan percobaan maupun pelatihan yang

berhubungan dengan ilmu fisika, biologi, dan kimia atau bidang ilmu lain,

yang merupakan suatu ruangan tertutup, kamar atau ruangan terbuka seperti

kebun dan lain-lain.

1. Fungsi dan Peran Laboratorium

Dijelaskan dalam Anonim (2003), bahwa fungsi dari laboratorium

adalah sebagai berikut :

a. Laboratorium sebagai sumber belajar

Tujuan pembelajaran matematika dengan banyak variasi dapat

digali, diungkapkan, dan dikembangkan dari laboratorium.

Laboratorium sebagai sumber untuk memecahkan masalah atau

melakukan percobaan. Berbagai masalah yang berkaitan dengan

tujuan pembelajaran terdiri dari 3 ranah yakni: ranah pengetahuan,

ranah sikap, dan ranah keterampilan/afektif.

b. Laboratorium sebagai metode pembelajaran

Page 20: Media pengajaran matematika

Di dalam laboratorium terdapat dua metode dalam pembelajaran

yakni metode percobaan dan metode pengamatan

c. Laboratorium sebagai prasarana pendidikan

Laboratorium sebagai prasarana pendidikan atau wadah proses

pembelajaran. Laboratorium terdiri dari ruang yang dilengkapi

dengan berbagai perlengkapan dengan bermacam-macam kondisi

yang dapat dikendalikan, khususnya peralatan untuk melakukan

percobaan.

Adapun peranan laboratorium antara lain :

a. Laboratorium sebagai tempat timbulnya berbagai masalah sekaligus

sebagai tempat untuk memecahkan masalah tersebut.

b. Laboratorium sebagai tempat untuk melatih keterampilan serta

kebiasaan menemukan suatu masalah dan sikap teliti.

c. Laboratorium sebagai tempat yang dapat mendorong semangat

peserta didik untuk memperdalam pengertian dari suatu fakta yang

diselidiki atau diamatinya.

d. Laboratorium berfungsi pula sebagai tempat untuk melatih peserta

didik bersikap cermat, bersikap sabar dan jujur, serta berpikir kritis

dan cekatan.

e. Laboratorium sebagai tempat bagi para peserta didik untuk

mengembangkan ilmu pengetahuannya (Emha, 2002).

2. Pengelolaan Laboratorium

Page 21: Media pengajaran matematika

Banyak faktor-faktor yang menyebabkan bergesernya

laboratorium sebagai tempat untuk mengamati, menemukan, dan

memecahkan suatu masalah manjadi ruang kelas ataupun gudang, antara

lain :

a. Kurangnya kemampuan dalam mengelola laboratorium sekolah.

b. Kurangnya pemahaman terhadap makna dan fungsi laboratorium

serta implikasinya bagi pengembangan dan perbaikan sistem

pembelajaran MIPA.

c. Terbatasnya kemampuan dosen dalam penguasaan mata kuliah.

d. Belum meratanya pengadaan dan penyebaran alat peraga MIPA

sehingga menyulitkan bagi pusat kegiatan dosen untuk menjalankan

fungsi pembinaannya kepada mahasiswa

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penggunaan media pengajaran sangat dibutuhkan untuk menunjang

dalam proses penyampaian informasi kepada komunikan. Pemilihan media

serta penggunaan media pembelajaran yang tepat mampu membantu proses

pengajaran menjadi lebih optimal dan terkesan tidak monoton. Selain itu,

media pengajaran tersebut juga mampu merangsang dan mendorong

kreatifitas terdidik dalam mengeksplorasi pengetahuan dengan alat-alat yang

sudah tersedia.

Page 22: Media pengajaran matematika

B. Saran

Sebagai pengajar, diharapkan mampu memberikan metode pengajaran

yang menarik dan menciptakan suasana yang tidak monoton. Melalui

penggunaan media pembelajaran secara optimal, akan lebih memudahkan

proses belajar mengajar.

DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi. 1991. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Arsyad, Ashar. 1996. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Bahri, Syaeful Djamarah. 1997. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka

Cipta.

Hamalik, Oemar. 2001. Perencanaan Pengajaran berdasarkan Pendekatan

Sistem. Jakarta: PT Bumi Aksara.

J.J. Hasibuan dan Moerdjiono. 1988. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Karya.

Page 23: Media pengajaran matematika

Rini riwanti. 2012. Pengertian, Manfaat dan Fungsi Media Pembelajaran

(online), http://www.kitatakita.blogspot.com/pengertian-manfaat-dan-

fungsi-media.html, diunduh pada tanggal 4 Juni 2013 pukul 14.51 WIB.