162 MEDIA DAN SUMBER BELAJAR IPS BAGI ANAK USIA SD/MI Uswatun Hasanah Institut Agama Islam Negeri Metro Lampung [email protected]Abstract : In general, the process of formal learning in all levels including elementary school is to use direct communication or spoken language. The ability of a teacher in spoken language is the most important aspect that must be owned by the teacher. However, psychological learning in elementary school requires concrete information, clearly not verbalistic, simple and requires a more enjoyable learning. The media has implications for the role and competence of teachers. Professional teachers should understand and have technical skills in creating and using the learning media. Each teacher is expected to be skilled in developing media and learning resources in IPS classroom activities. Keywords: Media, Learning Resources, IPS Abstrak: Pada umumnya proses pembelajaran formal dalam semua tingkatan termasuk Sekolah Dasar adalah menggunakan komunikasi langsung atau bahasa lisan. Kepiawaian seorang guru dalam berbahasa lisan merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh guru. Namun, secara psikologis pembelajaran di Sekolah Dasar menuntut informasi yang kongkrit, jelas tidak verbalistik, sederhana dan diperlukan pola pembelajaran yang lebih menyenangkan. Peran media yang cukup besar berimplikasi pada peran dan kompetensi guru. Guru yang profesional seyogianya memahami dan memiliki keterampilan teknis dalam membuat dan menggunakan media dalam pembelajaran. Setiap guru diharapkan terampil dalam mengembangkan
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Abstract : In general, the process of formal learning in all levels including elementary school is to use direct communication or spoken language. The ability of a teacher in spoken language is the most important aspect that must be owned by the teacher. However, psychological learning in elementary school requires concrete information, clearly not verbalistic, simple and requires a more enjoyable learning. The media has implications for the role and competence of teachers. Professional teachers should understand and have technical skills in creating and using the learning media. Each teacher is expected to be skilled in developing media and learning resources in IPS classroom activities.
Keywords: Media, Learning Resources, IPS
Abstrak: Pada umumnya proses pembelajaran formal dalam semua tingkatan termasuk Sekolah Dasar adalah menggunakan komunikasi langsung atau bahasa lisan. Kepiawaian seorang guru dalam berbahasa lisan merupakan modal utama yang harus dimiliki oleh guru. Namun, secara psikologis pembelajaran di Sekolah Dasar menuntut informasi yang kongkrit, jelas tidak verbalistik, sederhana dan diperlukan pola pembelajaran yang lebih menyenangkan. Peran media yang cukup besar berimplikasi pada peran dan kompetensi guru. Guru yang profesional seyogianya memahami dan memiliki keterampilan teknis dalam membuat dan menggunakan media dalam pembelajaran. Setiap guru diharapkan terampil dalam mengembangkan
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Hasanah
163
media dan sumber belajar dalam kegiatan pembelajaran IPS di kelas.
Kata kunci: Media, Sumber Belajar, IPS
A. PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan proses belajar mengajar yang
dapat menghasilkan perubahan tingkah laku yang di harapkan.
Dalam upaya meningkatkan kualitas proses dan hasil
pembelajaran dikelas. Mengingat proses pembelajaran adalah
proses komunikasi maka sekolah merupakan suatu dunia
komunikasi kecil tersendiri. Guru memegang kunci yang dapat
mengontrol efektifitas dan efesiensi komunikasi ini. Dengan
semakin bertambahnya pengetahuan yang harus diberikan
guru, bertambahnya tugas guru baik sosial dan ekonomi maka,
harus ada jalan keluar untuk menjawab tantangan itu dengan
penggunaan media pembelajaran. Media pembelajaran
mempunyai peranan yang sangat penting dalam menunjang
keberhasilan proses pembelajaran. Dengan adanya media
pembelajaran akan menambah semangat dan pemahaman
siswa terhadap materi yang diajarkan. Pendidik merupakan
individu yang manpu melaksanakan tindakan mendidik dalam
satu situasi pendidikan untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan peserta didik adalah anak yang sedang tumbuh dan
berkembang baik ditinjau dari segi fisik maupun segi
perkembangan mental. Setiap anak memiliki pembawaan yang
berlainan. Karena itu pendidik wajib senantiasa berusaha
untuk mengetahui pembawaan masing-masing anak didiknya,
agar layanan pendidikan yang diberikan sesuai dengan
keadaan pembawaan masing-masing. (Septian Aji Permana,
2016:10)
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Hasanah
164
Pembelajaran menuntut aktivitas siswa baik secara fisik
maupun mental karena siswa merupakan subyek di dalam
kegiatan pembelajaran (student centered). Esensi pembelajaran
bukan menekankan pada aktivitas guru melainkan aktivitas
siswa yang melibatkan semua komponen indra untuk
mentransformasi pengetahuan dari berbagai sumber sehingga
hasil belajar lebih optimal. Terkait pelaksanaan pendidikan
pada jenjang pendidikan dasar Suharjo (2006: 1)
mengungkapkan bahwa pada pendidikan di SD dimaksudkan
sebagai upaya pembekalan kemampuan dasar siswa berupa
pengetahuan, keterampilan dan sikap yang bermanfaat bagi
dirinya sesuai tingkat perkembangannya, serta mempersiapkan
mereka untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Pelaksanaan pendidikan pada jenjang pendidikan dasar SD/MI
mengacu pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
yang memuat beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah
Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS).
Istilah IPS di Indonesia mulai dikenal sejak tahun 1970-
an sebagai hasil kesepakatan komonitas akademik dan secara
formal mulai digunakan dalam sistem pendidikan nasional
dalam kurikulum 1975. Dalam dokumen kurikulum tersebut
IPS merupakan salah satu nama mata pelajaran yang diberikan
pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Mata pelajaran
IPS merupakan nama mata pelajaran integrasi dari mata
pelajaran sejarah, geografi dan ekonomi serta mata pelajaran
ilmu sosial lainnya (Sapriya, 2006:7). Setiap kegiatan
pembelajaran harus dilakukan secara sistematik, sistem
pembelajaran IPS mengintegrasikan berbagai komponen
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan nasional pada
umumnya dan tujuan pembelajaran IPS pada khususnya.
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Hasanah
165
Komponen-komponen pembelajaran harus saling mendukung
untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan
dan interaktif.
Pembelajaran IPS seharusnya melibatkan peserta didik
secara aktif untuk berinteraksi selama proses pembelajaran
berlangsung. Hal ini juga berarti bahwa pembelajaran IPS harus
berpusat pada peserta didik. Pembelajaran IPS harus menarik
serta memenuhi prinsip-prinsip pembelajaran. Proses
pembelajaran merupakan kegiatan yang kompleks. Oleh sebab
itu untuk menjadi guru IPS yang berhasil harus memiliki
sejumlah kompetensi. Salah satu kompetensi penting bagi guru,
yaitu menguasai model-model pembelajaran sebagai sarana
untuk mendorong keterlibatan peserta didik dalam proses
pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan hasil belajar.
Menurut Suhanadji dan Waspodo (2003:7) Tujuan pengajaran
IPS adalah membentuk dan mengembangkan pribadi warga
Negara yang baik(good citizen).
Karakteristik warga Negara yang baik tersebut secara
umum dapat digambarkan sebagai warga Negara yang memiliki
ciri-ciri sebagai berikut: (a) Memiliki sikap patriotisme (cinta
kepada tanah air, bangsa dan Negara). (b) Memiliki
penghargaan dan pengertian terhadap nilainilai, pranata, dan
praktik kehidupan kemasyarakatan. (c) Memiliki sikap
integritas social dan tanggung jawab sebagai warga Negara. (d)
Mempunyai pengertian dan penghargaan terhadap nilai-nilai
budaya atau tradisi yang diwariskan oleh bangsanya. (e)
Mempunyai motivasi untuk turut serta secara aktif dalam
pelaksanaan kehidupan demokrasi. (f) Memiliki kesadaran
(tanggap) terhadap masalah-masalah social. (g) Memiliki ide,
sikap, dan keterampilan yang diharapkan sebagai seorang
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Hasanah
166
warga Negara. (g) dan mempunyai pengertian dan
penghargaan terhadap sistem ekonomi yang berlaku.
Preston, dan Herman (dalam Suradisastra, 1992:10)
menunjukkan adanya kecenderungan memusat dalam materi
yang dibahas dalam pengajaran IPS. Setelah mereka menelaah
27 program pengajaran IPS ditemukan hal-hal berikut: (a)
Untuk tingkat taman kanak-kanak bahan belajar menjangkau
hubungan rumah dengan sekolah dan tanggung jawab mereka.
(b) Di kelas I SD disajikan keluarga dan lingkungannya. (c)
Kelas II mendapat sajian tentang lingkungan pertetanggaan dan
komonitasnya di wilayah yang berbeda, umumnya di wilayah
sendiri. (d) Siswa kelas III dihadapkan dengan komonitas
sendiri dan luar negeri. Yang lebih menitikberatkan ialah
tentang masalah kebutuhan pangan, sandang dan papan. (e)
Kelas IV memperoleh bahan belajar tentang beberapa
lingkungan wilayah dan kebudayaan di dunia. (f) Di kelas V
dibahas sejarah dan geografi Negara sendiri. (g) Di kelas VI
dibahas tentang sejarah, geografi dan beberapa segi dari
wilayah tertentu di dunia, terutama di belahan dunia sebelah
timur.
Menurut Soehanadji dan Waspodo (2003:17)
karakteristik pembelajaran IPS yang membedakan dengan
pembelajaran ilmu-ilmu sosial lainnya adalah: (a) IPS
merupakan teori ilmu dengan fakta atau sebaliknya (menelaah
fakta dari segi ilmu). (b) Penelaah dan pembahasan IPS tidak
hanya dari satu bidang disiplin ilmu saja melainkan bersifat
komprehensif (meluas). (c) Mengutamakan peran aktif siswa.
(d) IPS mengutamakan hal-hal yang bersifat pengertian dan
penghayatan hubungan antar manusia yang bersifat
manusiawi. Dalam pembelajaran IPS, tema-tema yang diajarkan
MEDIA DAN SUMBER BELAJAR Hasanah
167
kebanyakan bersifat teoritis, sehingga siswa memerlukan
waktu yang lama untuk memahami materi-materi tersebut.
Kesulitan siswa dalam memahami materi dapat dibantu dengan
visualisasi media. Seiring dengan pesatnya perkembangan
media informasi dan komunikasi, baik perangkat keras
(hardware) maupun perangkat lunak (software), telah
mengakibatkan bergesernya peran guru. Guru tidak bisa lagi
berperan sebagai satu-satunya sumber informasi bagi kegiatan
pembelajaran para siswa oleh karena itu guru membutuhkan
media yang bisa dimanfaatkan sebagai sumber informasi
alternatif.
Adapun materi IPS pada anak SD/MI Kelas V (Lima),
diantaranya yaitu: Bagian 1: Kejayaan dan Peninggalan
Kerajaan Hindu, Budha, dan Islam di Indonesia. Bagian 2:
Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Wilayah
Waktu di Indonesia. Bagian 3: Menghargai Keragaman Suku
bangsa dan Budaya Indonesia. Bagian 4: Jenis-jenis Usaha dan
Ekonomi di Indonesia. Bagian 5: Perjuangan Para Tokoh pada
Masa Penjajahan Belanda dan Jepang. Bagian 6: Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia. Bagian 7 : Upaya mempertahankan