Top Banner
Mata Rajawali AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA INDONESIA www.rni.co.id EDISI 165, TAHUN XVI AGUSTUS 2016 Menjadi Trainer Bukan Hanya Fasilitator RNI Kirimkan Siswa Terbaik Sulut Ke Jabar PT RNI Luncurkan Rajawali Knowledge Management hal. 3 hal. 7 1 MEDIA RNI hal. 14 Edisi Agustus 2016 RNI Holding RNI_Holding P elaksanaan evaluasi kinerja sudah barang tentu secara berkala dilaksanakan oleh se- tiap perusahaan untuk menge- tahui pencapaian atas usaha yang telah dijalani serta untuk menentukan langkah yang akan ditempuh selanjutnya dalam rangka meningkatkan kinerja pada masa yang akan datang. Metode evaluasi kinerja yang diimplementasikannya pun ada berbagai macam, tergantung dengan kebutu- han perusahaan itu sendiri. Khusus untuk mengevaluasi kinerja perusahaan BUMN, yang digunakan sebagai sarana evaluasi kinerjanya saat ini adalah KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul). Sebelumnya penilaian kiner- ja BUMN dilakukan melalui analisis Laporan Keuangan, akan tetapi sistem tersebut belum dapat menggambarkan posisi strategis perusahaan BUMN, sehingga kemudian berdasarkan surat Sekretaris Kementerian BUMN No : S- 153/S.MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 perihal Pelaporan Kinerja mengenai Kriteria Penilaian Kinerja Unggulan, sistem penilaian kinerja yang digunakan adalah KPKU. Sistem pengendalian dan pengelolaan kinerja BUMN yang dibangun oleh Kemen- terian Badan Usaha Milik Negara tersebut diadopsi dan diadaptasi dari Malcom Bal- drige Criteria for Excellence Performance. KPKU meru- pakan landasan dan referensi dalam pengelolaan BUMN menuju pencapaian kinerja unggul, sekaligus sebagai alat pelaksanaan self-assessment BUMN. Dengan menggunakan sistem tersebut diharapkan kedepan akan diketahui se- jauh mana posisi kinerja suatu perusahaan BUMN dibanding- kan dengan perusahaan kelas dunia. Peran penting KPKU dalam memperkuat daya saing BUMN antara lain : Membantu memperbaiki kapabilitas dan kinerja BUMN, baik finansial mau- pun non finansial • Memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi mengenai praktik- praktik terbaik Berfungsi sebagai alat kerja untuk memahami dan mengelola kinerja, serta memandu perenca- naan dan pembelajaran organisasi Penggunaan sistem KPKU se- bagai alat ukur dan pedoman kinerja perusahaan BUMN di- harapkan mampu merancang keunggulan kinerja organisasi, mendiagnosa sistem manaje- men kinerja secara keseluru- han, mengidentifikasi kekua- tan dan kelemahan organisasi, serta menilai upaya perbaikan kinerja. Adapun kategori yang digunakan untuk penilaian profil perusahaan dalam kerangka kerja (Perspektif Kesisteman) KPKU BUMN terdapat 7 (tujuh) kategori, yaitu : 1. Kepemimpinan, 2. Perencanaan Strategis, 3. Fokus Pelanggan, 4. Penguku- ran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan, 5. Fokus Tenaga Kerja, 6. Fokus Operasi, dan 7. Hasil. Dari ke-tujuh kategori tersebut, yang memiliki nilai paling besar adalah Kepe- mimpinan dengan skor sebe- sar 180. Penilaian atas kategori-kate- gori tersebut akan didapatkan skor dengan rentang antara 0 sampai dengan 1000, yang menunjukkkan pencapaian kinerja suatu perusahaan BUMN dimana perusahaan dengan skor 0 – 275 akan masuk dalam kategori Early Development, skor 276 – 375 kategori Early Result, skor 376 – 475 kategori Early Improvement, skor 476 – 575 kategori Good Performance, skor 576 – 675 kategori Emerging Industry Leader, skor 676 – 775 kategori In- dustry Leader, skor 776 – 875 kategori Benchmark Leader, dan skor 876 – 1000 masuk pada kategori World Leader. Dengan mengimplementasi- kan KPKU diharapkan peru- sahaan BUMN dapat menge- lola kinerjanya berdasarkan pendekatan sistem yang terpadu dan menghasilkan dua poin Utama yaitu : Penyampaian nilai yang selalu meningkat kepada pelanggan dan kepada pemangku kepentingan lainnya, sehingga berdam- pak pada keberlangsungan perusahaan (Company Sustainability) Peningkatan efektivitas kinerja perusahaan serta individu di dalamnya (D o n y) Evaluasi Kinerja Perusahaan BUMN Melalui KPKU
20

MEDIA Agustus 2016.pdf

Dec 31, 2016

Download

Documents

lykien
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MEDIA Agustus 2016.pdf

Mata Rajawali

AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

www.rn i . co . id EDISI 165, TAHUN XVI AGUSTUS 2016

Menjadi Trainer Bukan Hanya Fasilitator

RNI Kirimkan Siswa Terbaik Sulut Ke Jabar

PT RNI Luncurkan Rajawali Knowledge Management

hal. 3 hal. 7

1

MEDIARNI

hal.14

Edisi Agustus 2016

RNI Holding RNI_Holding

Pelaksanaan evaluasi kinerja sudah barang tentu secara berkala dilaksanakan oleh se-

tiap perusahaan untuk menge-tahui pencapaian atas usaha yang telah dijalani serta untuk menentukan langkah yang akan ditempuh selanjutnya dalam rangka meningkatkan kinerja pada masa yang akan datang. Metode evaluasi kinerja yang diimplementasikannya pun ada berbagai macam, tergantung dengan kebutu-han perusahaan itu sendiri. Khusus untuk mengevaluasi kinerja perusahaan BUMN, yang digunakan sebagai sarana evaluasi kinerjanya saat ini adalah KPKU (Kriteria Penilaian Kinerja Unggul). Sebelumnya penilaian kiner-ja BUMN dilakukan melalui analisis Laporan Keuangan, akan tetapi sistem tersebut belum dapat menggambarkan posisi strategis perusahaan BUMN, sehingga kemudian berdasarkan surat Sekretaris Kementerian BUMN No : S-153/S.MBU/2012 tanggal 19 Juli 2012 perihal Pelaporan

Kinerja mengenai Kriteria Penilaian Kinerja Unggulan, sistem penilaian kinerja yang digunakan adalah KPKU.

Sistem pengendalian dan pengelolaan kinerja BUMN yang dibangun oleh Kemen-terian Badan Usaha Milik Negara tersebut diadopsi dan diadaptasi dari Malcom Bal-drige Criteria for Excellence Performance. KPKU meru-pakan landasan dan referensi dalam pengelolaan BUMN menuju pencapaian kinerja unggul, sekaligus sebagai alat pelaksanaan self-assessment BUMN. Dengan menggunakan sistem tersebut diharapkan kedepan akan diketahui se-jauh mana posisi kinerja suatu perusahaan BUMN dibanding-kan dengan perusahaan kelas dunia.

Peran penting KPKU dalam memperkuat daya saing BUMN antara lain :• Membantu memperbaiki

kapabilitas dan kinerja BUMN, baik finansial mau-pun non finansial

• Memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi mengenai praktik-

praktik terbaik• Berfungsi sebagai alat

kerja untuk memahami dan mengelola kinerja, serta memandu perenca-naan dan pembelajaran organisasi

Penggunaan sistem KPKU se-bagai alat ukur dan pedoman kinerja perusahaan BUMN di-harapkan mampu merancang keunggulan kinerja organisasi, mendiagnosa sistem manaje-men kinerja secara keseluru-han, mengidentifikasi kekua-tan dan kelemahan organisasi, serta menilai upaya perbaikan kinerja. Adapun kategori yang digunakan untuk penilaian profil perusahaan dalam kerangka kerja (Perspektif Kesisteman) KPKU BUMN terdapat 7 (tujuh) kategori, yaitu : 1. Kepemimpinan, 2. Perencanaan Strategis, 3. Fokus Pelanggan, 4. Penguku-ran, Analisis, dan Manajemen Pengetahuan, 5. Fokus Tenaga Kerja, 6. Fokus Operasi, dan 7. Hasil. Dari ke-tujuh kategori tersebut, yang memiliki nilai paling besar adalah Kepe-mimpinan dengan skor sebe-sar 180.

Penilaian atas kategori-kate-gori tersebut akan didapatkan

skor dengan rentang antara 0 sampai dengan 1000, yang menunjukkkan pencapaian kinerja suatu perusahaan BUMN dimana perusahaan dengan skor 0 – 275 akan masuk dalam kategori Early Development, skor 276 – 375 kategori Early Result, skor 376 – 475 kategori Early Improvement, skor 476 – 575 kategori Good Performance, skor 576 – 675 kategori Emerging Industry Leader, skor 676 – 775 kategori In-dustry Leader, skor 776 – 875 kategori Benchmark Leader, dan skor 876 – 1000 masuk pada kategori World Leader.Dengan mengimplementasi-kan KPKU diharapkan peru-sahaan BUMN dapat menge-lola kinerjanya berdasarkan pendekatan sistem yang terpadu dan menghasilkan dua poin Utama yaitu :

• Penyampaian nilai yang selalu meningkat kepada pelanggan dan kepada pemangku kepentingan lainnya, sehingga berdam-pak pada keberlangsungan perusahaan (Company Sustainability)

• Peningkatan efektivitas kinerja perusahaan serta individu di dalamnya

(D o n y)

Evaluasi Kinerja Perusahaan BUMN Melalui KPKU

Page 2: MEDIA Agustus 2016.pdf

Program peningkatan kinerja yang dilaku-kan oleh manajemen PT Rajawali Nusan-

tara Indonesia (Persero) telah menelurkan satu sistem baru di PT RNI yang diberi nama Rajawali Knowledge Management atau disingkat RKM. Sebagaimana akan diulas pada Media Rajawali edisi kali ini, PT RNI telah meluncurkan sistem mana-jemen untuk mengelola segala informasi yang terkait dengan pengetahuan secara korporasi. Sehingga dengan adanya sistem ini tentunya akan mempermudah bagi seluruh insan PT RNI untuk mendapatkan informasi yang

dibutuhkan melalui diskusi-diskusi maupun melalui artikel / jurnal yang dimuat pada sistem tersebut. Ter-lebih perusahaan yang kita cintai ini terdiri dari beberapa core business yang tersebar seantero nusantara, tentunya akan ada banyak informasi dari berbagai bidang yang dapat kita manfaatkan untuk menambah pengetahuan kita.

Sebuah wadah yang akan sangat bermanfaat jika kita mau berpartisipasi aktif di dalamnya. Untuk men-jadi bagian dari sistem ini sangatlah sederhana, kita mendaftarkan alamat email

kita ke bagian admin Group Pengelolaan SDM. Jadi, mari kita manfaatkan apa yang sudah disiapkan manajemen untuk menambah wawasan kita serta untuk meningkat-kan kinerja bagi kemajuan bersama.

Mungkin kita per-nah mendengar pepatah “You are what you

think”, pepatah itu terdengar sangat sederhana namun memberikan pesan yang mendalam kepada kita bahwa apa yang akan kita jalani dan kita dapatkan dikemudian hari tidak terlepas dari apa yang kita pikirkan saat ini. Sehingga jika kita meng-harapkan hal-hal baik, tentu-nya kita juga harus mampu mengendalikan pikiran kita kearah yang baik atau dalam kata lain harus ber-positive thinking. ‘Positive Thinking’ atau berpikir positif adalah cara berpikir secara logis yang memandang sesuatu dari segi positifnya, baik terhadap diri sendiri, orang

lain, maupun keadaan lingku-ngannya. Kebiasaan berpikir positif merupakan sikap dan tindakan yang mendatangkan manfaat besar bagi individu yang bersangkutan, yaitu berkenaan dengan kesehatan, kesuksesan, rasa optimis, emosi yang positif, percaya diri, kreativitas, serta hubungan yang positif.

Apalagi berdasarkan pendapat para ahli psikologi, setiap pikiran yang ada pada diri kita akan membentuk karakter kepribadian kita. Bukankah kita menjadi orang yang positif? Bukan-kah kita ingin kinerja yang positif? Karena hanya dengan ber-pikir positif kita akan mampu merubah kata ‘Impossible’ menjadi ‘Possible’.(D o n y)

Hallo Rajawali

Salam Rajawali

2 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

Penanggung Jawab : Direksi PT RNI

Pengarah : Sekretaris Korporasi

Pimpinan Redaksi : Head Goverment andCustomer Relations

Redaktur : Edwin Adithia Hermawan

Dewan Redaksi : Giri HardiyatmoEko WaluyoGunadi YusufRezka Eko Tri YunantoRizki Yudha RamadhanWartiniAndi Pradipto Arimuko

Sekretaris Redaksi : M Ahyani

Koresponden :Seluruh Anak PerusahaanSesuai SK PT RNI NO.121/SK/RNI.01/IX/2015

Edisi Agustus 2016

Positive Thinking

Mengumpulkan PengetahuanYang Terserak

Page 3: MEDIA Agustus 2016.pdf

Kepak Sayap Rajawali

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 3Edisi Agustus 2016

RKM adalah upaya manajemen untuk mentranformasi-kan dan menge-

lola “Knowledge” agar dapat menjadi sumber informasi, data, dan rujukan bagi karya-wan dalam meningkatkan kinerja, serta sebagai wadah dalam upaya memberkan pelayanan yang prima bagi seluruh stake holder, baik itu pelanggan, mitra usaha, maupun pemangku kebijakan. Kepada para stake holder “Knowledge” kemudian di komunikasikan melalui web resmi PT RNI, yaitu rni.co.id. Sedangkan untuk karyawan, selain bisa diperoleh melalui web, pengetahun dan informasi juga dapat diakses melalui sistem RKM ini.

Sebagai media sharing dan pengelolaan “knowledge”, RKM akan merubah “tacit knowledge” yang terserak dan dimiliki oleh beberapa karyawan senior yang sudah berpengalaman, menjadi “Explicit knowledge” yang dapat berupa sistem, hasil penelitian dan inovasi, informasi penting dan data yang dapat diolah untuk kepentingan analisa bisnis. Apa saja yang bisa dicari? Ada banyak hal yang bisa didapatkan di RKM, di samping informasi seputar korporasi, juga dapat di akses informasi data bisnis dan rencana korporasi, sharing hasil training karyawan, rencana pengem-bangan usaha, hasil lomba inovasi, dan sebagainya.

Dirut PT RNI Didik Prasetyo mengatakan, RKM merupakan sistem yang penting bagi pengembangan kompetensi karyawan, untuk itu beliau meminta kepada semua person in charge (PIC) yang bertanggung jawab pada masing-masing bidang agar

aktif dan menyempurnakan media melalui diskusi dengan topik bulanan pilihan. Beliau berharap, RKM akan memperkuat daya saing RNI di era persaingan yang semakin kompetitif.

“Saya minta partisipasi seluruh insan RNI untuk berperan aktif dalam diskusi di forum ini dengan topik bulanan pilihan yang akan di pandu oleh admin,” ungkap-nya.

Lalu-linta diskusi dan infor-masi di RKM akan dipandu oleh admin. User dapat memposting informasi, tu-lisan, atau komentar terkait dengan bisnis dan topik yang tengah dibahas, sementara admin mendapat kewenangan untuk memverifikasi setiap postingan. Di dalam laman RKM telah tersedia beragam folder dengan judul dan tema

berbeda, user tinggal me-milih folder yang sekiranya relevan dengan info yang ingin didapat. Untuk menjadi member RKM cukup dengan mendaftarkan alamat email kepada admin dari Group Pengelolaan SDM. (Rizky/Edwin)

PT RNI Luncurkan Rajawali Knowledge Management

Di tengah persaingan usaha yang semakin ketat, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) terus berupaya meningkatkan daya saing perusahaan dengan membangun kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Untuk itu, guna meningkatkan kompetensi, baik kompetensi teknis maupun bisnis, PT RNI meluncurkan sebuah sistem penge-tahuan dalam jaringan yang diberi nama Rajawali Knowledge Management (RKM). Peluncuran dilakukan, Selasa, 19 Juli 2016, bertempat di Auditorium Gedung RNI, Jakarta, oleh Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo melalui simbolisasi pengiriman email yang berisi sambutan Dirut perihal peluncuran Rajawali Knowledge Management (RKM) kepada seluruh user yang merupakan karyawan PT RNI.

• Dirut PT RNI (Persero) Didik Prasetyo pada acara launching RKM

GH Pengelolaan SDM PT RNI Iswanto, Dirut PT RNI (Persero) Didik Prasetyo dan GH Perencanaan Korporasi PT RNI Harsim saat mencoba program RKM.

Page 4: MEDIA Agustus 2016.pdf

Kepak Sayap Rajawali

4 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIAEdisi Agustus 2016

PT Rajawali Nusan-tara Indonesia (Per-sero) melaksanakan Inhouse Training

Interpretasi Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) BUMN selama tiga hari dari tanggal 19 – 21 Juli 2016 ber-tempat di Auditorium Gedung RNI, Jakarta. Training yang di-buka oleh Direktur Pengem-bangan Usaha dan Investasi (PUI) Agung P. Murdanoto tersebut mengikutsertakan perwakilan dari RNI Holding dan seluruh Anak Perusa-haan PT RNI. Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan ini sebanyak 31 peserta.

Dalam sambutannya Di-rektur PUI PT RNI Agung P. Murdanoto mengatakan, pelatihan ini sebagai lang-kah awal untuk melahirkan kader-kader assessor KPKU di semua Anak Perusahaan. Diharapkan, dengan adanya pelatihan ini kedepannya Anak Peusahaan PT RNI mampu menerapkan KPKU dalam pengelolaan perusa-haan sehingga kinerja dan pencapaian manajemen di RNI Group lebih terukur dan terstandarisasi.

Lebih lanjut, Agung ber-pesan, agar setiap peserta dapat mengikuti pelatihan dengan baik dan memahami setiap pembahasan, sehing-ga kedepannya KPKU tidak lagi dimaknai hanya sebagai angka-angka tetapi menjadi sebuah semangat dalam mengembangkan program perusahaan masing-masing. Untuk mewujudkan imple-mentasi KPKU tersebut, tambahnya, diperlukan komitmen bersama seluruh

anak perusahaan untuk dapat secara disiplin dan sistematis mulai menerap-kan prinsip-prinsip yang terkandung dalam KPKU di perusahaannya, hal terse-but demi menciptakan nilai tambah kepada pelanggan, masyarakat, serta pemang-ku kepentingan lainnya.

Menurut Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dalam buku Kriteria Pe-nilaian Kinerja Unggul, KPKU sendiri merupakan suatu sistem pengelolaan dan pengendalian kinerja BUMN berbasis kriteria kinerja unggul yang diadopsi dari Malcolm Baldrige Criteria for Performance Exellence yang telah mulai diterapkan di BUMN sejak tahun 2012. KPKU BUMN berbicara ten-tang bagaimana sehari-hari bisnis perusahaan dikelola, oleh karenanya KPKU BUMN dirancang untuk mendorong dan membantu BUMN men-capai visi, misi, dan tujuan perusahaan, meningkatkan kinerja secara berkelanjutan

dan dimilikinya daya saing perusahaan melalui kesela-rasan atas rencana perusa-haan, proses-proses yang dijalankan, pengambilan keputusan, focus karyawan dan seluruh tindakan yang pada akhirnya dapat ditunju-kan dengan pencapaian hasil yang unggul. Tujuan dari dilaksanakannya penilaian KPKU adalah untuk menge-tahui tingkat pencapaian kinerja BUMN, memberikan umpan balik kepada BUMN, dan memberikan apresiasi kepada BUMN yang ber-prestasi.

Dalam sistem penilaian KPKU terdapat tingkatan skor dengan skala 0-1.000, penilaian tersebut menun-jukan dimana posisi perusa-haan, apakah masuk dalam kategori early development, Good Performance, World Leader, atau kriteria lain-nya. PT RNI sendiri saat ini memiliki nilai KPKU 407, hasil dari penilaian KPKU pada tahun 2015, angka tersebut meningkat dari

hasil penilaian sebelumnya. Dengan raihan 407 artinya PT RNI berada di tingkat Early Improvement. Pada pe-nilaian KPKU tahun ini, PT RNI menargetkan mampu menembus kriteria Good Performance yang artinya harus memperileh nilai antara 476-575. Dengan semangat PINTER “Dimulai dari Saya”, yang di-launching bersamaan dengan Inhouse Training Interpretasi KPKU BUMN target tersebut bu-kan tidak mungkin mampu tercapai. Salam PINTER! (Rizky)

RNI Laksanakan Inhouse Training Interpretasi KPKU BUMN

Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi PT RNI (Persero) Agung Murdanoto

Direksi PT RNI (Persero) berfoto bersama training interpretasi KPKU BUMN

Page 5: MEDIA Agustus 2016.pdf

Kepak Sayap Rajawali

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 5Edisi Agustus 2016

Untuk mensuk-seskan target pembangunan pembangkit

listrik 35.000 MW yang dicanangkan Presiden Jokowi, Anak Perusahaan PT Rajawali Nusantara Indone-sia (Persero) yang bergerak dalam bidang industri teh PT Mitra Kerinci melakukan penandatanganan pem-bentukan Special Purpose Company (SPC) dengan Anak Perusahaan PT Brantas Abipraya (Persero) yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi energi PT Brantas Energi, pada Kamis, 16 Juni 2016, bertempat di Gedung RNI, Jakarta. Penandatanganan dilaku-kan oleh Direktur PT Mitra Kerinci Yosdian Adi bersama Direktur Utama PT Brantas Energi Sutjipto disaksikan Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi PT RNI Agung P. Murdanoto dan Direktur Operasi PT Brantas Abipraya M. Basir. Melalui penandatanganan SPC ini kedua Anak Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) tersebut sepakat bersinergi membentuk dua perusahaan patungan yang bergerak dalam bidang

energi, yaitu PT Liki Energi Nusantara dan PT Rajawali Liki Energi.

Dalam sambutannya, Agung mengatakan, penandatanga-nan ini merupakan tindak lanjut dari Project Deve-lopment Agreement (PDA) Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) Liki-Mitra Kerinci dengan kapasitas 15,6 megawatt (MW) yang telah diteken pada 23 Maret 2016. “Tujuan kami, dengan diben-tuknya cucu perusahaan dalam bidang energi ini, RNI

mampu berkontribusi dalam mengatasi defisit neraca daya energi listrik di Solok Selatan, Sumatera Barat,” ungkapnya.

Selain itu, Agung berharap perusahaan bersama ini kedepannya mampu menye-diakan pasokan listrik yang memadai bagi masyarakat sekitar serta bagi pabrik teh PT Mitra Kerinci, sehingga mutu produk teh Liki PT Mitra Kerinci akan sema-kin baik. Saat ini, sebagian besar operasional peralatan pengolahan pabrik yang ter-letak di Kaki Gunung Kerinci itu masih mengandalkan energi dari PLN yang kerap terhenti operasinya karena tingginya jam henti suplai akibat keterbatasan sumber energi.

Sinergi ini, lanjut Agung, bersifat strategis dan sangat menguntungkan untuk mem-perkuat sisi bisnis masing-masing perusahaan, karena

menggabungkan kemampuan dari kedua BUMN. PT RNI memiliki kekayaan air terjun dan sungai yang dikelola oleh PT Mitra Kerinci dan PT Brantas Abipraya melalui PT Brantas Energi memiliki kemampuan dan pengalaman mumpuni dalam pengelolaan bendungan dan pembangkit listrik. “Kedepannya, kami masih mengkaji potensi di anak perusahaan lain yang bisa disinergikan. Brantas kuat dalam penanganan per-masalahan air, semoga bisa dijajaki kerjasama lain untuk mengatasi defisit air di HGU perkebunan tebu PT RNI,” katanya.

Sementara, Direktur Operasi PT Brantas Abipraya M. Basir mengatakan, pembentukan SPC ini merupakan awal yang baik. Pihaknya mengaku terus mengkaji beberapa titik di sekitar aliran sungai untuk bisa dikembangkan lebih lanjut. (Rizky/Edwin)

Wujudkan Program Indonesia Terang,RNI Bentuk Perusahaan Energi

Page 6: MEDIA Agustus 2016.pdf

Dalam rangka regenerasi dan kaderisasi kepemimpinan

Komisasris Anak Perusa-haan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) (Persero), pada Selasa, 14 Juni 2016, bertempat di Ruang Semi-nar, Gedung RNI, Jakarta, dilakukan pembacaan Surat Keputusan (SK) sekaligus Serah Terima Jabatan Komisaris Anak Perusahaan PT RNI yang disaksikan langsung oleh Direktur Utama PT RNI Didik Pra-setyo. Turut hadir, Direktur Keuangan M. Yana Aditya, Direktur SDM dan Manaje-men Aset Djoko Retnadi, Di-rektur Pengendalian Usaha dan Manajemen Risiko Elka Wahyudi, serta para Group Head PT RNI.

Pada kesempatan tersebut, dilakukan pembacaan SK dan serah terima jabatan Komisaris Utama Anak Perusahaan PT Rajawali Citramass dari Hardistono kepada Rahmat Hidayat

dan PT GIEB Indonesia dari Emmi Mintarsih kepada Erlangga Tri Putranto, serta pembacaan SK dan serah terima jabatan Komisaris Anak Perusahaan PT Laras Astra Kartika (Laskar) dari Dwi Usmanto kepada Naniek Soelistyowati dan PT Mitra Kerinci dari Giri Hardiyatmo kepada Warsim.

Dalam sambutannya, Didik mengatakan, perubahan dan pergantian kepemimpinan merupakan suatu yang pasti dan wajar terjadi dalam tubuh sebuah organisasi. Hal tersebut dimungkinkan

mengingat pentingnya regenerasi serta kaderisasi demi keberlangsungan roda organisasi kedepan.

“Hendaklah setiap perubahan dipandang sebagai sesuatu yang biasa terjadi, apalagi perubahan pada organisasi perusahaan. Mengingat, sebuah perusahaan sendiri senantiasa dihadapkan pada tantangan, persaingan serta kebutuhan dunia usaha yang dinamis,” ujarnya.

Kepada Komisaris Anak Perusahaan yang baru Didik berpesan, agar dapat meneruskan dan mening-katkan pencapaian-pen-capaian positif komisaris sebelumnya. Selain itu, beliau juga berpesan agar Komisaris Anak Perusa-haan mampu membangun kerjasama yang baik dalam menjalankan tugas dan fungsinya, baik itu dengan manajemen Anak Perusa-haan maupun dengan mana-jemen RNI Holding.

“Diharapkan jajaran komisaris Anak Perusaan mampu bekerjasama dengan manajemen dalam melaku-kan tugas dan fungsi utama Komisaris, seperti dalam hal pengawasan kebijakan yang merupakan proses berkelan-jutan serta dalam memberi-kan nasihat keapada Direksi Anak Perusahaan,” Ungkap-nya.

Kerjasama dan komunikasi yang baik merupakan kunci bagi terciptanya manajemen yang solid, Oleh karena itu, Komisaris wajib berkomit-men tinggi untuk menye-diakan waktu sehingga tugas dan fungsinya dapat berjalan dengan baik. Di akhir sambutannya, tidak lupa beliau pun mengu-capkan terima kasih atas kontribusi yang telah diberi-kan komisaris sebelumnya dalam memajukan Anak Perusahaan PT RNI. (Rizky/Edwin)

Kepak Sayap Rajawali

6 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIAEdisi Agustus 2016

Serah Terima Jabatan Komisaris Anak Perusahaan RNI

Anak PerusahaanPT Rajawali CitramassPT GIEB Indonesia PT Laras Astra Kartika PT Mitra Kerinci

No1234

Komisaris SebelumnyaHardistonoEmmi MintarsihDwi UsmantoGiri Hardiyatmo

Komisaris BaruRahmat Hidayat (Komisaris Utama)Erlangga Tri Putranto (Komisaris Utama)Naniek Soelistyowati (Komisaris)Warsim (Komisaris)

Anak Perusahaan PT RNI Berikut Komisaris Baru (Persero)

Page 7: MEDIA Agustus 2016.pdf

Kepak Sayap Rajawali

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 7Edisi Agustus 2016

Untuk menanamkan rasa bangga seba-gai bangsa yang memiliki keraga-

man dan kekayaan budaya serta dalam rangka saling mengenal adat-istiadat dan potensi daerah di Tanah Air, PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) mem-berangkatkan 20 siswa-siswi berprestasi Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) ke Provinsi Jawa Barat (Jabar) untuk mengikuti Program pertukaran pelajar Siswa Mengenal Nusantara (SMN) 2016, yang merupakan bagian dari Program BUMN Hadir Untuk Negeri. Proses pemberangkatan diawali dengan pembekalan seputar pendidikan, budaya, dan potensi pariwisata Sulut yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Nasional serta Dinas Kebudayaan dan Pari-wisata Sulut pada Sabtu, 30 Juli 2016, di Manado.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulut Happy T. R. Korah yang hadir memberikan pembekalan mengatakan, program ini merupakan sarana yang baik untuk mengenal kebudayaan serta sistem di provinsi lain, seka-

ligus juga sebagai sarana pertukaran budaya dan in-formasi pariwisata. “Banyak potensi pariwisata, seni dan budaya, kearifan lokal serta kuliner yang dimiliki Sulut, saya berharap setelah pembekalan peserta SMN Sulut semakin mengenal dan mampu menjelaskan segala segala potensi yang dimiliki provinsi Sulut terse-but kepada teman-teman di Jawa Barat, dengan begitu akan semakin banyak orang yang tertarik berkunjung ke sini,” ungkapnya di tengah pembekalan.

Adapun, siswa-siswi yang dikirim untuk mengikuti program ini berasal dari 11 kota/kabupaten di Sulut. Mereka terpilih melalui seleksi yang dilakukan oleh Dinas Diknas Provinsi Sulut, penilaian berdasarkan prestasi akademik, seni, ekstrakulikuler serta hasil wawancara.

Direktur SDM & Manaje-men Aset PT RNI (Persero) Djoko Retnadi mengatakan, dengan pembekalan terse-but diharapkan siswa-siswi dari daerah asal memiliki referensi dan gambaran yang baik mengenai potensi yang dimiliki provinsinya, sehingga dapat berbagi

dengan tuan rumah yang menerima mereka. Seba-liknya, peserta juga diharap-kan mampu mempelajari banyak hal baru di daerah tujuan.

Wagub Jabar Menerima Peserta SMN Sulut 2016Usai pembekalan, Minggu, 31 Juli 2016, peserta SMN diberangkatkan menuju Jabar dan diterima oleh BUMN PIC Jabar. Kemu-dian esok harinya, Senin, 1 Agustus 2016, peserta SMN diterima Wakil Gubernur Jawa Barat Bapak Deddy Mizwar, di Kantor Gubernur Jawa Barat atau yang biasa disebut Gedung Sate, Ban-dung. Delegasi yang terdiri dari 20 siswa-siswi terpilih, 2 guru teladan, dan 1 pem-bimbing dari Dinas Pendidi-kan Nasional Sulawesi Utara tersebut diterima dengan hangat dan tangan terbuka.

Hadir pula pada kesempa-tan itu perwakilan Direksi seluruh BUMN pelaksana program SMN BUMN Hadir Untuk Negeri wilayah Su-lawesi Utara dan Jawa Barat, seperti perwakilan dari PT RNI (Persero), PT Jasa Marga (Persero) Tbk, untuk pelaksana wilayah Sulut, serta PT Perkebunan Nusan-tara (PN) III (Persero), PT

PN VIII, PT Biofarma (Per-sero), PT Pupuk Kujang, dan Perum Jasa Tirta II untuk pelaksana wilayah Jabar.

“Program ini sangat bagus untuk saling mengenalkan kebudayaan yang ada di satu daerah dengan daerah lainnya. Saya mengapre-siasi dan berterima kasih kepada BUMN yang telah melaksanakan di Jawa Barat. Semoga ke depannya, program semacam ini dapat dilanjutkan dengan cakupan yang lebih luas lagi. Kami dari pemerintah daerah akan selalu terbuka dan menyambut baik program-program semacam ini,” ungkap Deddy Mizwar.

Dengan dilakukannya penerimaan ini maka program SMN Siswa-siswi Sulawesi Utara di Jawa Barat telah resmi dimulai. Rencananya, selama 7 hari ke depan dengan difasilitasi oleh BUMN PIC Jawa Barat para peserta akan mengikuti rangkaian acara, dari mulai kunjungan ke perkebunan dan pabrik, workshop, berkesenian, mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah, hingga mempelajari budaya setempat dengan tinggal bersama penduduk lokal.

RNI Kirimkan Siswa Terbaik Sulut Ke Jabar

Page 8: MEDIA Agustus 2016.pdf

Budaya perusahaan dan kaitannya de-ngan kinerja usaha, adalah salah satu

topik yang selalu menarik untuk dikaji. Seminar-seminar yang membahas hal tersebut hampir selalu diminati kalangan pimpinan perusahaan. Buku-buku yang membahas budaya perusahaan pun banyak diterbitkan. Simpulan dari forum-forum seminar atau kajian lain selalu me-

nyatakan bahwa ada kaitan yang signifikan antara budaya perusahaan dengan kinerja usaha. Namun demikian semaraknya forum-forum pembahasan budaya peru-sahaan, terkadang bertolak belakang dengan tataran implementasinya yang cenderung senyap. Dari se-rangkaian program kerja di banyak perusahaan misal-nya, kalau diperhatikan jarang atau bahkan hampir tidak ditemui program yang terkait dengan pengelolaan budaya perusahaan.

Membangun Budaya Perusahaan

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA8

Kepak Sayap Rajawali

Edisi Agustus 2016

Di hari terakhir peserta akan diminta mebuat laporan dan mempresentasikannya.

Sekilas Program SMNSMN merupakan bagian dari program BUMN Hadir untuk Negeri yang diprakarsai oleh Kementerian BUMN, digelar sebagai bentuk tanggung jawab sosial BUMN dalam memper-siapkan generasi penerus yang mampu menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa. Program yang ber-bentuk pertukaran pelajar

ini dilaksanakan oleh 118 BUMN secara sinergis dan proporsional di 34 provinsi di seluruh Tanah Air.

Pada tahun ini, PT RNI (Persero) bersama PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Industri Kapal Indonesia (Persero) mendapat penu-gasan melaksanakan SMN di Provinsi Sulut di mana PT RNI bertugas mengirim siswa-siswi Sulut, ke Jabar sedangkan PT Jasa Marga bertugas menerima siswa-siswi Jabar, di Sulut. Adapun

PT IKI bertugas mengawal proses seleksi.

Djoko Retnadi mengatakan, program SMN telah kali kedua dilaksanakan oleh RNI. Pada tahun 2015, RNI memberangkatkan 70 siswa-siswi Paskibra asal Provinsi Sulawesi Barat beserta pelatih dan guru pendamping ke Daerah Istimewa Yogyakarta dalam rangka mengenalkan ke-budayaan, pariwisata, dan pendidikan di Kota Pelajar.

Djoko berharap, melalui pelaksanaan yang kon-sisten dan berkelanjutan, SMN dapat menjadi wujud nyata kontribusi BUMN dalam mencetak generasi penerus yang berwawasan luas namun tetap mengakar pada budaya yang dimiliki. “Indonesia sangat kaya akan budaya dan adat-istiadat. Sangat penting mengenal-kan generasi penerus pada ke-bhineka-an yang bangsa ini miliki sehingga ke depan kita semakin optimis akan tumbuh generasi yang mengedepankan persatuan tanpa menanggalkan nilai-nilai budaya lokal yang mereka miliki,” tambahnya.

Adapun berdasarkan kon-sep yang dirancang Ke-menterian BUMN, program ini bersifat keberlanjutan. Ke depannya akan dibuat forum alumni SMN guna memonitor perkembangan akademis siswa-siswi yang pernah mengikuti program ini. Dengan begitu BUMN dapat segera hadir apabila mereka menemui kesulitan memperoleh pendidikan yang lebih baik dalam upaya-nya mewujudkan cita-cita. (Rizky)

Page 9: MEDIA Agustus 2016.pdf

Budaya perusahaan sendiri, menurut Purwanto (2008) adalah seperangkat asumsi yang dibangun dan dianut bersama oleh organisasi seb-agai moral dalam beradaptasi dengan lingkungan eksternal dan proses integrasi inter-nal. Seperangkat asumsi dimaksud adalah filosofi, nilai-nilai, norma-norma, keyakinan, ide, mitos dan karya yang terintegrasi un-tuk mengarahkan perilaku organisasional. Sedang-kan Susanto, AB (2008) mendefinisikan budaya perusahaan sebagai nilai-nilai yang menjadi pegangan sumber daya manusia dalam menjalankan kewajibannya dan juga perilakunya dalam organisasi.

Budaya perusahaan yang kuat menutut Susanto, AB (2008) memungkinkan para anggota organisasi merasakan dengan lebih baik tentang apa yang mereka lakukan sehingga mereka akan mempunyai motivasi yang lebih be-sar untuk bekerja dengan lebih giat. Sementara Mink, G., Owen, Q. dan Mink, P. (1993) menyebutkan bahwa budaya perusahaan yang produktif mempenga-

ruhi secara kuat dan men-dukung kinerja yang tinggi. Banyak penelitian yang menyimpulkan bahwa bu-daya perusahaan memiliki pengaruh yang kuat terha-dap kinerja usaha. Sebagai contoh adalah penelitian yang dilakukan Soedjono (2005) tentang Pengaruh Budaya Organisasi Terha-dap Kinerja Organisasi dan Kepuasan Kerja Karyawan. Hasil penelitian antara lain menyimpulkan bahwa bu-daya organisasi berpengaruh signifikan dan positif terha-dap kinerja organisasi.

Untuk memudahkan pemahaman tentang bu-daya perusahaan, Oerip S Poerwopoespito (praktisi pengembangan sikap men-tal), mendifinisikan budaya perusahaan sebagai suatu kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian besar ang-gota organisasi secara terus menerus hingga akhirnya sampai mendarah daging. Suatu kebiasaan yang kemudian bisa dilaku-kan oleh sebagian besar anggota organisasi secara terus menerus hingga mendarah daging tentu ber-sumber dari nilai-nilai yang diyakini bersama. Mink,

G., Owen, Q. dan Mink, P. (1993) dalam bukunya menyebutkan bahwa salah satu dari 6 dimensi kunci budaya berkinerja tinggi adalah adanya nilai-nilai bersama (shared values). Dalam organisasi yang memiliki budaya berkinerja tinggi, anggota percaya dan menerima satu terhadap yang lain. Mereka bekerja bersama untuk mencapai tujuan bersama dan mem-bentuk nilai-nilai bersama melalui saling percaya dan memahami antara satu ang-gota dengan yang lain.

Perusahaan dalam kelom-pok usaha PT RNI telah mengidentifikasi nilai-nilai yang diyakini bila diwujud-kan dalam perilaku kerja sehari-hari oleh seluruh anggota organisasi akan me-numbuhkan budaya kerja yang produktif. Nilai-nilai yang telah diidentifikasi tersebut adalah Professional-ism, Integrity, Teamwork, Excellence dan Respect, yang kemudian supaya mudah diingat disingkat menjadi PINTER. Untuk menjadikan PINTER sebagai nilai ber-sama seluruh atau setidak-tidaknya sebagian besar anggota organisasi, tentu

saja membutuhkan pro-gram secara terencana dan terukur baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Suatu nilai (value) untuk menjadi nilai bersa-ma dalam suatu organisasi membutuhkan proses yang tidak dalam waktu singkat.

Salah satu kunci sukses menumbuhkembangkan budaya perusahaan adalah peran pimpinan. Keteladan dan komitmen dari pim-pinan dalam sebuah proses perubahan budaya perusa-haan demikian pentingnya. Namun demikian Schein (1997) menyebutkan bahwa tumbuh kembang-nya budaya perusahaan tidak hanya bertumpu pada pimpinan melainkan dari 3 sumber, yaitu :a. Keyakinan-keyakinan, ni-

lai-nilai dan asumsi dari para pendiri organisasi.

b. Belajar dari pengala-man yang dilakukan oleh anggota sebagaimana perkembangan organisasi.

c. Keyakinan, nilai-nilai dan asumsi-asumsi baru yang dibawa masuk oleh pimpi-nan dan anggota baru.

Jika mengacu pada pendapat Schein tersebut maka selu-ruh anggota organisasi harus mengerti, memahami dan menghayati nilai-nilai yang diharapkan tumbuh men-jadi nilai bersama. Dengan demikian dibutuhkan upaya sosialisasi dan internalisasi secara terus-menerus serta berkesinambungan dalam berbagai bentuk program disertai adanya keteladanan. Dalam konteks PT RNI Group maka program RNI PINTER, Dimulai Dari Saya menjadi relevan. Semoga sukses. (TM)

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 9

Kepak Sayap Rajawali

Edisi Agustus 2016

Page 10: MEDIA Agustus 2016.pdf

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA10

Kepak Sayap Rajawali

Edisi Agustus 2016

Pada artikel bagian pertama dijelas-kan tentang apa yang dimaksud

diskresi dan berbagai risiko yang muncul akibat adanya diskresi yang merugikan perseroan. Diskresi me-lekat pada jabatan Direksi dalam mengurus perseroan. Diskresi dilakukan jika tidak terdapat pengaturan (leemten in het recht), atau pengaturan tidak leng-kap atau tidak jelas atau norma samar (vage norm) atau norma terbuka (open texture), atau peraturan memberikan pilihan.

Dalam artikel lanjutan ini, kami akan membahas doktrin Business Judgement Rule (BJR) sebagai salah satu solusi dalam membuat diskresi yang relatif aman. BJR merupakan salah satu doktrin dalam hukum perse-roan yang menetapkan bah-wa Direksi suatu perseroan tidak bertanggungjawab atas kerugian yang timbul dari suatu putusan apabila putusan Direksi tersebut didasari itikad baik dan kehati-hatian. BJR bertujuan melindungi Direksi atas setiap putusan bisnis yang didasarkan kepentingan perseroan (bukan kepen-

tingan pribadi). BJR dimak-sudkan untuk memberikan dorongan bagi Direksi agar dalam melakukan tugas-nya, tidak takut terhadap ancaman tanggungjawab pribadi. Bahkan BJR men-dorong Direksi untuk lebih berani mengambil risiko dalam mengurus perseroan.

Pada tanggal 18 September 2014, Mahkamah Konsti-tusi (MK) memutus perkara Nomor 62/PUU-XI/2013 terkait pengujian terhadap beberapa pasal UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU No. 15 Tahun 2006 tentang Badan Pemeriksa Keuangan. Dalam putusan tersebut MK menyatakan bahwa para-digma pengelolaan keuangan BUMN tidak boleh sama dengan paradigma pengelo-laan keuangan pemerintahan. Jika pengelolaan keuangan pemerintah dijalankan di bawah paradigma Go-vernment Judgement Rule, maka pengelolaan keuangan BUMN dijalankan berdasar-kan paradigma usaha atau BJR.

Formulasi doktrin BJR di Amerika Serikat didasarkan pada apakah putusan bisnis direksi merupakan:

a. putusan yang bebas dari kepentingan pribadi (free of self interest)?

b. didasarkan pada infor-masi yang memadai (well informed)?

c. didasarkan pada alasan yang rasional (rational basis for decision mak-ing)?

Sedangkan doktrin BJR pada PT RNI mengacu pada Pasal 97 ayat (5) UU Nomor 40 Tahun 2007 tentang Per-seroan Terbatas dan Pasal 6 Anggaran Dasar PT RNI yang menyatakan bahwa setiap anggota Direksi bertanggungjawab penuh secara pribadi apabila yang bersangkutan bersalah atau lalai menjalankan tugasnya untuk kepentingan dan usaha Perseroan, kecuali apabila anggota Direksi yang bersangkutan dapat mem-buktikan bahwa:a. kerugian tersebut bukan

karena kesalahan atau kelalaiannya;

b. telah melakukan pengu-rusan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan dan sesuai dengan maksud dan tujuan perseroan;

c. tidak mempunyai ben-turan kepentingan baik langsung maupun tidak langsung atas tindakan pengurusan yang meng-akibatkan kerugian;

d. telah mengambil tin-dakan untuk mencegah timbul atau berlanjutnya kerugian tersebut.

Rambu pertama yang perlu diperhatikan direksi dalam membuat diskresi adalah kerugian perseroan bukan karena kesalahan atau kel-alaiannya. Kesalahan adalah kesengajaan, sedangkan kelalaian adalah ketidakse-ngajaan. Artinya jika direksi

sengaja (tahu/sadar) telah melakukan kesalahan dalam mengurus perseroan, maka direksi dianggap melakukan kesalahan. Sedangkan jika direksi kurang hati-hati atau kurang mengambil tinda-kan pencegahan dalam mengurus perseroan, maka direksi dianggap lalai dalam mengurus perseroan.

Berikut disampaikan contoh sederhana untuk membeda-kan sengaja dan lalai: Sopir menabrak seseorang (kor-ban) hingga tewas. Dalam hal ini sopir dipersalahkan karena kelalaian atau ketidak sengajaan. Kecuali jika sejak awal sopir tersebut mempu-nyai niat untuk menabrak korban, maka sopir tersebut sengaja menghilangkan nyawa (membunuh) korban. Dalam Tindak Pidana Ko-rupsi tidak mungkin pelaku melakukan korupsi jika tidak ada niat jahat yang dilakukan secara sengaja.

Rambu kedua adalah direksi mempunyai iti-kad baik dalam membuat diskresi. Lawan dari itikad baik adalah itikad jahat atau niat jahat (mens rea) dan perbuatan jahat (actus reus). Niat dan perbuatan jahat yang dimaksud adalah niat dan perbuatan untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi lain. Niat dan perbuatan jahat yang tidak terbantah-kan adalah ketika direksi menerima janji atau hadiah terkait diskresi yang dibuat-nya untuk memperkaya diri sendiri. Dalam tindak pidana korupsi, niat jahat sekaligus perbuatan jahat wajib ada. Dan niat jahat dimaksud haruslah meru-pakan kesengajaan. Jadi dalam membuat diskresi, direksi menyadari dan

Diskresi Direksi BUMN (Bagian Dua)

Page 11: MEDIA Agustus 2016.pdf

Dalam rangka mempererat tali silaturahmi antar seluruh karyawan

beserta pimpinan perusa-haan di tengah suasana Hari Raya Idul Fitri 1437 H, PT RNI melaksanakan Halal bi halal bertempat di Audito-rium Gedung RNI, Jakarta, pada hari Senin, 18 Juli 2015. Acara yang dihadiri oleh

Komisaris, jajaran Direksi PT Rajawali Nusantara Indone-sia (Persero), Direksi Anak Perusahaan, serta seluruh karyawan RNI Holding serta PT Rajawali Nusindo dan PT Phapros Tbk kantor pusat Jakarta tersebut diisi oleh tausiah yang disampaikan KH. Zainal Arifin Gufron.Dalam sambutannya saat mengawali acara, Komisaris

Utama PT RNI Mirzawan Puri Dwi Nurtjahjo me-ngatakan, seluruh aktivitas ibadah selama bulan Ra-madhan yang telah dijalani merupakan latihan bagi kita untuk dapat menjadi pribadi yang lebih baik dan senantiasa konsisten menerapkan nilai-nilai kebaikan dalam aktivitas sehari-hari. “Ramadhan mengajarkan kita untuk menahan diri dari segala hawa nafsu, kiranya semua kebaikan dan ibadah yang diajarkan satu bulan kemarin menjadikan kita pribadi yang lebih baik setelahnya,” ungkapnya.

Sementara itu, Direktur Utama PT RNI Didik Prasetyo menyampaikan rasa syukur-nya mengingat pada Idul Fitri tahun ini PT RNI mampu berada pada kondisi yang lebih baik dibanding tahun

lalu. Beliau berharap, setelah menjalankan rangkaian ibadah Ramadhan seluruh karyawan lebih bersemangat bekerja serta tidak melaku-kan hal-hal yang melangar aturan, baik itu terkait aturan agama maupun aturan yang telah ditetapkan perusahaan.

Acara dilanjutkan oleh tau-siah KH. Zainal Arifin Gufron yang membahas mengenai keutamaan halal bi halal serta manfaat ibadah puasa yang dapat melatih disiplin dan kejujuran dalam kehidu-pan sehari-hari. Acara kemu-dian ditutup dengan saling bersalaman antar seluruh karyawan sebagai bentuk memaafkan satu sama lain. Tidak lupa pada kesempatan tersebut Pimpinan PT RNI menyampaikan selamat Idul Fitri 1437 H serta mohon maaf lahir dan batin kepada seluruh karyawan.

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 11Edisi Agustus 2016

mengetahui bahwa diskresi tersebut untuk memperkaya diri sendiri, orang lain, atau korporasi lain. Seba-liknya, jika dalam membuat diskresi tersebut direksi dengan itikad baik telah bertindak hati-hati sesuai kepentingan perseroan, na-mun tetap mengakibatkan kerugian perseroan, maka direksi tidak bisa dipidana. Artinya, kerugian perseroan yang disebabkan diskresi direksi tidak bisa dikatego-rikan memperkaya orang/korporasi lain jika proses pembuatan diskresi terse-but dilakukan dengan itikad baik dan kehati-hatian.

Rambu ketiga adalah prin-sip kehati-hatian. Dalam pasal di atas disebutkan bahwa pengurusan persero-an harus dilakukan dengan itikad baik dan kehati-hatian untuk kepentingan perseroan. Kehati-hatian dalam mengurus perseroan mengharuskan direksi sela-lu konsisten dan taat dalam melaksanakan peraturan perundang-undangan ter-kait. Artinya Direksi harus mengikuti prosedur atau proses yang ada. Namun, bagaimana dengan diskresi yang peraturannya belum ada atau tidak lengkap atau tidak jelas atau peraturan-nya memberikan pilihan?

Pada dasarnya diskresi direksi tidak boleh “mala fide” atau dilakukan dengan itikad buruk, bertentangan dengan tujuan kewenangan direksi, dan bertentangan dengan asas persamaan, asas kepastian hukum, asas kecermatan, dan lain-lain. Oleh karena itu, diskresi Direksi PT RNI sebaiknya dituangkan dalam Pedo-man dan/ atau Standard Operating Procedure (SOP) Diskresi yang mengatur kondisi terkait tidak ter-dapat pengaturan, kebijakan yang samar, dan kebijakan terbuka. Selanjutnya Pedo-man/SOP Diskresi tersebut menetapkan kewenangan

pejabat terkait dalam kondi-si tersebut dan sekaligus menetapkan mekanisme pertanggungjawabannya. Dengan dituangkannya diskresi dalam Pedoman/SOP Diskresi, maka diskresi Direksi PT RNI telah mengi-kuti prosedur yang ada atau telah melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam men-gambil putusan.

Rambu-rambu BJR selanjut-nya akan dibahas pada ba-gian terakhir dari tulisan ini. Pada bagian akhir tulisan ini juga akan dibahas beberapa contoh konkrit terkait dis-kresi Direksi BUMN. (Sagita RNI)

Kepak Sayap Rajawali

Halal Bi Halal PT RNIPenuh Syukur dan Saling Memaafkan

Page 12: MEDIA Agustus 2016.pdf

12 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

Keluarga Rajawali

Pada pagi hari ratusan karyawan bergerombol di depan kantor PG

Jatitujuh setelah menikmati libur panjang lebaran selama 1 minggu. Pada tanggal 11 Juli 2016 seluruh karyawan PG Jatitujuh mengikuti Halal Bi Halal yang rutin setiap tahun dilaksanakan setelah menjalani cuti bersama hari raya Idul Fitri.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini GM Jatitujuh Zainal Arifin menyampaikan Taqabballohu Minna wa Minkum, mohon maaf lahir dan batin, Semoga Allah SWT menerima amalan ibadah

puasa kita semua.

Pada kesempatan ini pula Zainal Arifin mengajak selu-ruh karyawan agar mening-katkan lagi produktivitas kerja karena giling PG Jatitu-juh masih panjang. Evaluasi sampai dengan giling pada tanggal 15 Juni 2016 (Data produksi giling s/d tgl 15 Juni 2016, PTPN IX, X, XI dan PT RNI) PG Jatitujuh mencapai ranking 3 dari seluruh PG-PG se pulau Jawa dalam capaian SHS % Tebu (ranking 1 PG Ngadirejo, ranking 2 PG Gempolkrep) dan ranking 1 dari seluruh PG di lingkungan PT RNI.

Zainal menambahkan agar tidak boleh berpuas diri dengan capain tersebut, namun harus terus diting-katkan kinerjanya karena hari giling PG Jatiujuh masih +/- 100 hari lagi. Upaya dan Doa tetap harus diupayakan agar PG Jatitujuh dapat me-nyelesaikan giling tahun 2016 ini dengan lancar dan bisa mendapatkan keuntungan yang barokah.

“Tantangan demi tantangan kalau kita bersatu akan semakin mudah dijalani. Untuk itu pada momen hari Halal Bi Halal ini kita tingkatkan persaudaraan agar kita semakin solid dan dapat menyelesaikan giling dengan lancar dan bisa berkontribusi pada peru-sahaan” ujar Zainal (Hery PGJ7)

“Libur PanjangTelah Usai”

Edisi Agustus 2016

Program penjualan sembako murah yang diselengga-rakan serentak di

seluruh BUMN pada bulan puasa yang lalu sangat membantu masyarakat

yang kurang mampu dalam memenuhi kebutuhan ba-han pokok / sembako. Pada tanggal 24 Juni 2016 PG Jatitujuh diberi kesem-patan oleh PT RNI untuk menyalurkan 1.200 pa-

ket sembako murah. Paket sembako murah yang terdiri dari 10 kg beras, 2 kg gula dan 2 liter minyak goreng yang harga normalnya Rp.150.000,- dijual hanya Rp.25.000,-. Kabupaten Majalengka berkesempatan mendapatkan 650 paket Hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Indramayu Dr.H.Karna Sobari, M.M.Pd Direktur Produksi PT PG Rajawali II, Bambang Eka Darutama, dan karyawan PG Jatitujuh.

Wakil Bupati Indramayu menyampaikan terima kasih atas nama pemerintah Kabupaten Majalengka ke-pada Direksi PT PG Rajawali II yang telah membantu masyarakat dengan menga-

dakan kegiatan penjualan sembako murah dan menga-jak seluruh masyarakat yang ada di kecamatan Jatitujuh untuk selalu membantu PT PG Rajawali II Unit Jatitujuh dengan memberikan rasa aman dan kenyamanan.

Penyelenggaraan penjualan sembako murah dilaku-kan melalui 2 kecamatan, yaitu Kecamatan Jatitujuh (domisili PG Jatitujuh) 400 paket, Kecamatan Kertajati 250 paket dan diselenggara-kan bersamaan pada tanggal yang sama 24 Juni 2016. Serta untuk Kabupaten Indramayu mendapatkan 550 paket yang dibagikan ke Kecamatan Cikedung 300 paket dan Kecamatan Tuk-dana 250 paket (Hery-PGJ7)

“BUMN Hadir Untuk Negeri di Majalengka dan Indramayu”

Page 13: MEDIA Agustus 2016.pdf

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 13

Keluarga Rajawali

Edisi Agustus 2016

Berbaurnya para undangan khusus-nya purnakarya dan karyawan dari

berbagai unit usaha di parki-ran belakang Kantor Rajawali II menjadikan suasana yang mengharu karena lama tidak bertemu untuk melepas kangen dan berkabar tentang kesehatan serta rutinitas setelah pensiun dari PT PG Rajawali II.

Acara yang diawali dengan makan malam bersamapun dimulai dengan penguca-pan ikrar syawalan secara bersama-sama, dengan tujuan semua hadirin yang ada berikrar secara terucap untuk minta maaf dan kemu-dian memberikan maaf.

Setelah semua berikrar un-tuk saling memaafkan dan menghalalkan secara hak adami dilanjutkan dengan sambutan Direktur Utama Rajawali II Agus Siswanto.

Dalam sambutannya Agus Siswanto memaparkan tujuan dari acara syawalan dan kinerja perusahaan PT PG Rajawali II, untuk semester I tahun 2016 dibanding dengan periode waktu yang sama di tahun 2015, mengalami perbaikan dan peningkatan yang cukup baik, bahkan PG Jatitujuh sebelum lebaran menjadi PG dengan SHS tebu terbaik se PG Jawa.

Selain kinerja operasional yg sudah menunjukkan perbaikan, kinerja keuangan perusahaan juga sudah menunjukkan nilai positif, terbukti Rajawali II kema-rin melakukan pembayaran cicilan kewajibannya seki-tar Rp. 74 M yang selama ini tertunda karena ma-salah keuangan.

Sebelum menutup sambu-tannya, Agus juga menyam-paikan, bahwa program kesehatan para purna karya Rajawali II yang selama ini dijamin oleh perusahaan, akan dialihkan menjadi peserta BPJS. Pengalih-

an ini dilakukan karena adanya regulasi pemerin-tah, bahwasannya semua warga negara wajib menjadi peserta BPJS kesehatan yang banyak keuntungan dan manfaatnya.

Dalam penutupan sambutan Agus Siswanto selaku manaje-men menghaturkan mohon maaf lahir batin dan mengajak untuk kerja ikhlas dan kerja cerdas dalam menyehatkan dan memajukan kembali pe-rusahaan kaya yang lagi sakit serta mensukseskan giling 2016.

Setelah acara tausyiah oleh kyai kondang di Cirebon dan doa bersama, acara syawalan diakhiri dengan bersalaman memohon maaf dan ramah tamah sebagai ajang temu kangen dan silaturokhim untuk kembali fitri. Semoga dengan doa syawalan PT PG Rajawali II kembali bangkit memberi-kan kinerja yang membang-gakan dan menggembirakan bagi Manajemen dan karya-wannya. (Suwaji)

Doa Syawalan Upaya Sukses Giling 2016

Terbenamnya matahari sore di Kantor PT PG Rajawali II Cirebon menandai dimulainya acara syawalan yang di-lakukan oleh manajemen, karyawan dan para purnakarya pada tanggal 18 Juli 2016. Acara syawalan dilaksanakan di malam hari bertujuan agar lebih khitmat dan lebih banyak yang datang karena juga mengundang para purna karya, istri suami karyawan dan pimpinan unit usaha Pabrik Gula yang ada di lingkup PT PG Rajawali II.

• Dirut PT PG Rajawali II Agus Siswanto saat memberikan sambutan

Page 14: MEDIA Agustus 2016.pdf

Keluarga Rajawali

14 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIAEdisi Agustus 2016

PT Rajawali Nusindo merupakan perusa-haan distribusi dan perdagangan yang

mengedepankan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Menjadi perusahaan distri-busi yang terpercaya harus terus mengembangkan 3 aspek penting baik dari sistem, proses dan terutama pada pengembangan SDM dengan memberdayakan seluruh karyawan sebagai asset yang berharga untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggan. Ke-tiga aspek tersebut (sistem, proses dan SDM) meru-pakan sebuah sinergi yang harus terintegrasi secara optimal. Sehingga target peningkatan pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat tercapai serta pencapaian target perusahaan dapat terlampaui.

Dalam aspek people, sumber daya manusia yang menjalankan bisnis tentu harus memahami teknologi dan proses. SDM / karyawan yang berhubungan lang-sung dengan para pelang-gan harus dibekali dengan kemampuan yang cukup untuk dapat mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan. Untuk itu,

diperlukan SDM yang me-miliki mindset positif yang menjadi pijakan dasar atas pemahaman kerja sekaligus jasa dan keterampilan interpersonal & komunikasi dengan customer sesuai dengan visi perusahaan melalui pelayanan yang ter-baik bagi pelanggan. Maka dibutuhkan pengembangan kompetensi karyawan yang tepat dan secara berkala. Program people develop-ment yang tepat dan dilaku-kan secara berkala sebagai proses menyiapkan kader-kader leader baru yang akan memberikan kontribusi besar kepada perusahaan.

Training For Trainer meru-pakan salah satu program people development sebagai langkah awal menyiapkan kader-kader leader baru dan mengembangkan kompeten-si SDM yang terpendam. PT Rajawali Nusindo bekerja sama dengan BSM Learning Centre sebagai team trainer yang akan menyiapkan para peserta menjadi trainer handal dengan mensiner-gikan berbagai hal terbaik dari metode Dale Carnegie (praktikal), Stephen R. Covey (konseptual), dan NLP Hypnosis (terapeutik) sebagai methode yang akan

digunakan sebagai trainer handal. Training for Trainer dise-lenggarakan selama 3 hari pada tanggal 27 – 29 Juli 2016 di Puri Denpasar Hotel dengan jumlah peserta sebanyak 15 orang. Pem-bukaan Direktur Keuangan Nusindo Johanes Nanang Marjianto dan GM SDM & Umum Trihatma Satoto.Pada sambutannya Nanang menyampaikan pentingnya menyiapkan kader-kader pe-mimpin yang berkualitas dan berkompeten untuk dapat membawa perusahaan lebih maju dan mengembangkan perusahaan dari segi profit hingga brand perusahaan sesuai dengan slogan perusa-haa menjadi Unggul dan Ter-percaya. Dengan diadakan-nya training ini diharapkan bahwa ilmu yang diterima dapat diimplementasikan kepada pekerjaan dan dapat dilakukan proses transfer knowledge pada karyawan lain melalui training-training internal yang akan diseleng-garakan sebagai program People Development ke de-pannya baik training softskill maupun hardskill.

Training dirancang khusus untuk memfasilitasi peserta dengan memantapkan diri sebagai trainer profesional, baik secara independent maupun sebagai trainer internal (corporate trainer). Materi training tak hanya mengupas tentang menjadi trainer yang handal dan pembuatan materi yang efektif tetapi juga mengupas tentang management train-ing yang efektif yang dapat menunjang proses delivery materi dari fasilitas training hingga permainan yang di-gunakan dalam menunjang training. Peserta juga diajak memahami method bela-jar mengajar yang efektif dengan proses simulasi TPT (Three Person Teaching), memahami type kemam-puan belajar yaitu visual, auditory dan kinestetik serta memahami aspek 3V (Voice, Visual dan Verbal) sebagai trainer yang handal. Training yang diikuti dari level pelaksana hingga level manager ini dikemas secara fun, praktis dan aplikatif dengan beberapa games interaktif selama pelaksanaan training serta dikemas dengan simulasi-simulasi peran sebagai trainer sehingga peserta

Menjadi Trainer Bukan Hanya Fasilitator

Page 15: MEDIA Agustus 2016.pdf

Keluarga Rajawali

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 15Edisi Agustus 2016

dapat langsung mengimple-mentasikan materi yang diberikan. Sehingga proses transfer knowledge pada training-training internal menjadi lebih efektif dan komunikatif.

Dari 15 peserta yang mengikuti training terpilih 1 orang peserta terbaik dalam melakukan simu-lasi trainer dengan hasil penilaian diambil dari cara peserta mendelivery materi, mengontrol suasana kelas agar tetap proaktif, penyusunan materi dan penyampaian materi kepada peserta. Peserta terbaik jatuh kepada ibu Berna-detta Kusumahestri sebagai peserta yang dapat mengon-trol peserta agar tetap focus dan proaktif dengan materi yang disampaikan.

Training ditutup dengan penyerahan plakat medali dan simbolis penyerahan sertificat. Pada saat penu-tupan Nanang juga menam-bahkan bahwa “Kedepan dengan training ini peserta akan menjadi kader-kader dan trainer yang akan mendorong, menggerakkan rekan-rekan yang lain, yang memotivasi dan membuat

resonansi kepada individu lain sehingga memberikan semangat dan motivasi. Seluruh bagian dari perusa-haan PT Rajawali Nusindo harus mempersiapkan diri dengan pasar MEA, dimana perdagangan bebas akan dikuasai oleh perusahaan asing jika perusahaan lokal tidak membekali para SDM dengan kompetensi

yang mumpuni. Dengan pembekalan training ini Peserta Training akan menjadi trainer handal yang mengembangkan kompe-tensi karyawan lain dan memotivasi untuk mening-katkan kesejahteraan peru-sahaan yang berimbas pada kesejahteraan karyawan”. (Dewi Nusindo)

Halal Bihalal Karyawan-Karyawati PT. Phapros, Tbk.

Masih menjadi satu rangkaian acara Hari Ulang Tahun PT.

Phapros, Tbk. ke-62, panitia juga merayakan acara bazar

Ramadhan dengan tema “BUMN Hadir Untuk Negeri” dan “Halal Bihalal” bagi se-luruh karyawan-karyawati PT. Phapros, Tbk. Acara halal bihalal dilaksanakan

tepat pada hari pertama masuk kerja setelah libur hari raya Idul Fitri 1437 H yaitu pada tanggal 11 Juli 2016 bertempat di halaman kantor PT. Phapros, Tbk. Semarang.

Acara halal bihalal di-hadiri oleh seluruh Direksi PT. Phapros, Tbk. Dalam sambutannya Direktur Utama (Ibu Barokah Sri Utami) menyampaikan terima kasih kepada se-luruh phaprosers karena sampai dengan semester I – 2016 kinerja Phapros dari sisi omzet mencapai Rp. 351.647.416.000,- atau 102,4% di atas anggaran sebesar Rp. 343.522.308.000,- dan tumbuh 116% dibanding periode yang sama dalam tahun 2015 sebesar Rp. 302.090.779.000,-. Sedang-kan laba usaha mencapai Rp. 53.099.597.000,- atau 128,3% diatas anggaran sebesar Rp. 41.387.053.000,-

Direktur Utama (Ibu Barokah Sri Utami) sedang memberikan sambutan di acara halal bihalal

Page 16: MEDIA Agustus 2016.pdf

Keluarga Rajawali

16 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIAEdisi Agustus 2016

dan tumbuh 163,5% diban-ding periode yang sama dalam tahun 2015 sebe-sar Rp.32.479.720.000,-. Sebagai perusahaan terbuka manajemen wajib menyam-paikan kinerja yang dicapai secara terbuka kepada stake holders termasuk kepada seluruh karyawan.

Atas nama Direksi Ibu Emmy juga menyampaikan permohonan maaf lahir dan batin atas kekurangan yang ada dalam memimpin PT. Phapros, Tbk. dan mengajak kepada seluruh karyawan untuk selalu berinovasi agar Phapros selalu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan. Sebelum mengakhiri sambutannya dan dalam rangka memo-tivasi seluruh karyawan beliau mengajak phaprosers untuk meneriakkan yel-yel yang sudah menjadi trade merk Phapros : Phapros luar biasa…. Phapros jaya…. SPIRIT yes yes yes….!!! Acara siraman rokhani pa-nitia menghadirkan “KH. M. Arifin Eljawani” dari Sema-rang, dalam tausiahnya

beliau menyampaikan pen-tingnya halal bihalal dalam rangka kebersamaan dan kekeluargaan menuju Phapros yang lebih baik. Beliau menilai suasana ke-bersamaan tersebut sangat tercermin di phapros di-mana antara direksi, mana-ger dan karyawan tidak ada batasan, disini tidak ada loe-loe, gue-gue yang ada adalah kita. Kondisi ini sangat membantu dan menunjang menuju phapros

menjadi lebih maju dan lebih baik. Setelah acara siraman ro-hani dilanjutkan acara photo bersama dan salam-salaman sebagai tanda saling maaf memaafkan atas segala kekhilafan dan kesalahan yang telah dilakukan baik disengaja maupun tidak disengaja.

Taqobbalallohu minna wa minkum, shiyaamanaa wa

shiyaamakum, Qiyamanaa wa qiyaamakum, semoga Alloh SWT menerima amalan-amalan ibadah yang telah kita lakukan dan semoga Alloh SWT menjadikan kita termasuk orang-orang yang kembali kepada fitrah dan mendapat kemenangan serta semoga kita dipertemukan kembali dengan bulan ramadhan yang akan datang, amin. Salam SPIRIT, yes…. yes….yes….!!! (Hadiri)

Suasana acara halal bihalal

Page 17: MEDIA Agustus 2016.pdf

Dalam rangka me-ningkatkan siner-gi tim marketing OTC, pada 21-27

Juli 2016 lalu, marketing OTC PT Phapros, Tbk meng-gelar regional meeting yang diselenggarakan di Pulau Dewata Bali untuk regional timur, dan di Kota Gudeg, Yogyakarta untuk regional barat. Meeting regional OTC Phapros sudah dilakukan dua tahun berturut-turut, yakni pada 2015 dan 2016.

“Meeting regional ini sebenarnya adalah agenda fakultatif dari OTC yang diselenggarakan sebagai pengganti Meeting Nasion-al,” ujar Blasius, RM Region Barat. Regional Meeting yang digelar di awal semes-ter II/2016 ini memiliki

beberapa agenda, di an-taranya adalah sosialisasi aktivitas promosi Below the Line (BTL) semester 2, evaluasi aktivitas promosi BTL semester I, dan sharing experience dalam pelaksa-naan aktivitas antar cabang.

“Tujuannya adalah pen-gendalian anggaran pro-mosi dengan meningkatkan kualitas aktivitas,” jelas Wardana, RM Region Timur. Lebih lanjut, Wardana menjelaskan hasil eva-luasi aktivitas promosi yang dilakukan pada semester I. “Secara umum, harus ada peningkatan ketajaman pemilihan target pelang-gan atau outlet yang dipilih, kreativitas pelaksanaan event harus ditingkatkan dan tidak terpaku dengan

yang ditetapkan Product Manager, dan penyegaran bentuk aktivitas yang disu-sun Product Manager (PM) cukup diterima oleh target pelanggan,” ujarnya.

Tak hanya itu, dari sisi pen-jualan, Wardana mengatakan bahwa program Frontliner yang menjadi lokomotif ak-tivitas, memberikan hasil berupa repeat order yang baik walaupun secara unit masih belum mencapai sasaran. Sedangkan, untuk program Jumat Hangat yang merupakan event utama Antimo Herbal, sampling produk yang dilakukan memberikan persepsi cocok atas benefit produk. Dengan outlet monitor Alfamart, pro-gram ini mulai meningkatkan permintaan dari Alfamart

walaupun belum mencapai sasaran.

Meskipun secara umum aktivitas promosi yang dilakukan perlahan menun-jukkan hasil yang baik, program-program tersebut tak luput dari kendala. “Problem utama aktivitas dalam me-leverage sales adalah jumlahnya yang masih belum masif sehingga dari sisi aktivitas masih belum optimal mendorong penjualan,” ungkap RM Region Barat, Blasius.Blasius menambahkan, un-tuk bisa lebih optimal dalam melaksanakan aktivitas promosi, tim marketing OTC menlakukan beberapa per-baikan, seperti mengurangi jenis aktivitas BTL menjadi 5 aktivitas sehingga frekuensi bisa meningkat, sinkronisasi aktivitas BTL dengan Digital Marketing Program yang se-dang dijajaki OTC Phapros, serta pengelompokan aktivi-tas yang bersifat nasional dan lokal.

“Jenis aktivitas BTL yang ditetapkan untuk semester dua, adalah Jumat Hangat Antimo Herbal, Antimo Anak Goes to TK eksklusif, Frontliner untuk semua produk, Bioron Branding Outlet, dan Bioron Grebek Pasar,” jelas Blasius.

“Target dari 5 aktivitas tersebit selama semester 2 adalah lebih dari 6.000 aktiv-itas dengan anggaran biaya pelaksanaan maksimal Rp 3 miliar,” tambahnya.

Adapun program promosi yang sifatnya nasional, dian-taranya Program Embarkasi Haji di 5 embarkasi utama (Pondok Gede, Bekasi, Solo, Surabaya, dan Makassar)

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA

Keluarga Rajawali

17Edisi Agustus 2016

OTC Regional Meeting 2016

Bagi sebuah perusahaan yang memiliki produk-produk unggulan, aktivi-tas promosi dan pemasaran tentu tak bisa dipisahkan dari proses bisnis. Strategi promosi dan pemasaran yang baik tentu akan berpengaruh baik pula terhadap produk yang dimiliki perusahaan tersebut. Namun, sebelum tim marketing sebuah perusahaan mengeksekusi aktivitas promosi dan penjualan, dibutuhkan sinergi dan kekompakan dalam tim tersebut agar aktivitas yang dilakukan bisa tepat sasaran.

Page 18: MEDIA Agustus 2016.pdf

18 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIAEdisi Agustus 2016

yang meng-cover 75% jamaah haji Indonesia, serta program Blitz akhir tahun.

Direktur Pemasaran PT Phapros, Tbk, Chairani Harahap yang turut hadir dalam Regional Meeting tersebut berpesan agar sisi administrasi aktivitas yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporan bisa lebih dikuatkan. Penge-lolaan dana aktivitas dan

dana hasil penjualan harus cepat dan tuntas, sehingga penyimpangan dana bisa dihindarkan. Serta, berkoor-dinasi dengan Departemen Akuntansi dan Keuangan dalam menyempurnakan prosedur pengelolaan dana di cabang sehingga keterse-diaan dana promosi yang dibutuhkan bisa tepat waktu dan tepat jumlah. (Imam Phapros)

Keluarga Rajawali

Ketika membahas system kontrol / pengendalian di tempat kita bekerja

seringkali kita mendengar atau mendiskusikan per-nyataan atau pertanyaan, “ Apakah dengan memasang alat “GPS” di truk untuk mengontrol pada saat masa tebang tebu sudah efektif atau efisien ya?”. “Untuk mengganti alternative sumber bahan baku Amok-sisilin dengan kualitas yang sama harga lebih murah harus menunggu 2-3 tahun atas data stabilitas produk tersebut sesuai regulasi BPOM”. “ Ini datanya kok

tidak konsisten format-nya? Membutuhkan waktu lama ini untuk analisa dan laporannya?”. Itulah salah satu contoh pertanyaan dan pernyataan yang ada di sekitar kita yang menggam-barkan begitu dinamisnya dan pentingnya pengen-dalian untuk memastikan semua yang direncanakan berjalan dan diperbaiki sesuai tujuan / target yang diharapkan. Pertanyaannya, Bagaimana kita mengetahui sistem pe-ngendalian yang ada di perusahaan dan bisnis kita efektif ?. Pada umumnya karakteristik sistem pengen-dalian yang efektif dapat

diuraikan sebagai berikut :

1. Akurasi dan keberlan-jutan

Pertama kali yang perlu diperhatikan di-dalam mengontrol system secara efektif adalah tingkat akurasi data dan informasi yang tersedia. Hal ini sangat penting ketika untuk pengam-bilan keputusan management karena jika informasi dan data tidak akurat maka pengendalian yang tidak akurat akan mengalihkan upaya dan tenaga manage-men terhadap problem yang ada, apakah problem kecil / rendah atau problem kritis

yang sebenarnya menjadi peringatan (early warning system) untuk diperhatikan dan segera ditindak lanjuti. Kedua, selain akurat apakah informasi dan data tersebut tersedia secara berkelan-jutan untuk bisa di olah dan analisa secara komprehensif dan tajam menghasilkan rekomendasi perbaikan bagi manajemen untuk mengam-bil keputusan yang lebih cepat dan tepat.

2. Batas waktu Begitu banyak problem yang perlu untuk diperha-tikan dan segera dicarikan solusinya. Jika informasi dan data yang dibuat tidak tepat waktu untuk disampaikan ke manajemen maka informasi tersebut sudah tidak berman-faat lagi atau bahkan mung-kin sudah terjadi kerugian / kerusakan baik di dalam proses produksi ataupun perdagangan. Jadi pengendal-ian harus memastikan infor-masi sampai ke pengambil keputusan pada saat dibutuh-kan dan sangat berarti untuk menjadikan umpan balik yang harus ditindak lanjuti.

10 karakter Sistem Pengendalian Efektif

Page 19: MEDIA Agustus 2016.pdf

Cakrawala Rajawali

GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIA 19Edisi Agustus 2016

3. Fleksibilitas Kondisi lingkungan bisnis dewasa ini sangat dinamis, perubahan teknologi dan in-formasi sangat cepat sehingga sistem pengendalian yang kaku (rigid) sudah tidak sesuai lagi dengan lingkungan yang selalu berubah ini. Perubahan ini akan menuntut adanya fleksibilitas dalam perenca-naan maupun pengendalian. Perencanaan strategis harus terbuka untuk melakukan penyesuaian atas ancaman dan peluang yang belum diantisi-pasi. Hal yang sama, manager atau Pimpinan juga harus melakukan modifikasi pada metode pengendalian , tehnik dan sistem sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Keberterimaan Pengendalian seharusnya mudah dipahami dan diterima oleh semua orang yang terkait secara menyeluruh. Sistem Pengendalian yang sulit untuk dipahami akan menyebabkan munculnya kesalahan yang tidak diinginkan dan sumber konflik oleh pekerja . Oleh karena itu pekerja harus setuju bahwa Pengendalian itu diperlukan dan cocok un-tuk mencapai tujuan pribadi maupun perusahaan.

5. Integrasi / menyatu Ketika pengendalian dilakukan secara konsisten dengan budaya dan nilai perusahaan serta semua karyawan bekerja di dalam harmoni kebijakan perusa-haan maka akan lebih mudah untuk menjalankan program perusahaan. Pengendalian ini akan menjadi bagian yang terintegrasi dengan ling-kungan perusahaan sehingga menjadi lebih efektif.

6. Kelayakan ekonomis Sistem pengendalian

biaya harus seimbang dengan manfaatnya. Sistem secara ekonomi harus layak dan mempunyai alasan untuk dijalankan. Sebagai contoh Sistem Keamanan tingkat tinggi untuk Pengamanan Nuklir tidak sama dengan Sistem Keamananan untuk Pengamanan Kantor Suplier bahan konsumen. Oleh karena itu keuntungan yang diterima lebih banyak dari biaya yang dikeluarkan untuk membuat sistem pengendalian.

7. Strategi Penempatan / Fokus.

Pengendalian yang efektif harus ditempatkan dan ditekankan pada titik atau point yang kritis dan strategis di perusahaan kita di area/bagian/unit bisnis mana yang tidak menoleransi sedikitpun terjadinya kegagalan jika terjadi kegagalan/penyim-pangan akan berdampak sangat besar pada waktu dan uang. Tujuan dari penerapan pengendalian adalah hal yang paling utama didalam bsinis dimana jika terjadi penyim-pangan dari yang diharapkan akan berakibat pada bahaya yang lebih besar bagi peru-sahaan. Pengendalian yang dimaksud tersebut adalah pada bagian/unit produksi, penjualan, keuangan dan pelayanan konsumen.

8. Tindakan Koreksi Sistem pengendalian yang efektif tidak hanya mengecek dan mengidenti-fikasi penyim-pangan tetapi diprogramkan untuk mem-berikan saran perbaikan atas penyimpangan tersebut. Sebagai contoh Komputer untuk mencatat persediaan dapat diprogram berisi pe-doman “ jika.., kemudian…”. Misalnya jika persedian turun dibawah 5% dari batas aman stock maka komputer akan memberikan signal untuk mengisi persediaan item tersebut.

9. Tindakan pencegahan Sistem pengendalian yang efektif tidak hanya berhenti sampai melakukan tindakan koreksi tetapi juga memberikan saran untuk tindakan pencegahan agar penyimpangan yang ter-jadi tidak akan berulang kembali dengan jenis dan waktu penyimpangan yang sama dengan sebelumnya. Hal ini akan mendorong untuk melakukan kebiasaan mengidentifikasi resiko yang akan terjadi baik kondisi internal maupun eksternal perusahaan yang berdam-pak langsung maupun tidak kepada kelangsungan hidup perusahaan.

10. Penekanan apa yang harus diperhatikan

Sistem pengendalian yang efektif seharusnya bekerja pada prinsip apa yang paling utama harus diperhatikan. Jadi hanya penyimpangan penting yang disampaikan untuk perhatian ke manaje-men, dengan kata lain mana-jemen tidak mempunyai kesulitan dengan akitivitas-nya dimana semua unit atau bagian berjalan dengan baik dan lancar. Ini akan menja-min bahwa manajemen lebih perhatian langsung kepada kesalahan/penyimpangan dan tidak kepada kesesuaian. Hal ini akan mengeliminasi supervisi yang tidak perlu dan tidak ekonomis, sehingga laporan lebih bermanfaat dan tidak membuang-buang waktu.

Karakteristik sistem pengendalian yang efektif tersebut sedikit berbeda untuk setiap perusahan tergantung pada jenis perusahaannya, implementasi teknologi atau belum, budaya perusahaan, situasi dan kondisi lingkungan bisnis perusahaan itu berada. Yang perlu digarisbawahi adalah menjadikan kualitas pengendalian sebagai budaya setiap karyawan pada semua tingkatan/level. (Bambang IR)

Page 20: MEDIA Agustus 2016.pdf

Dokter Rajawali Untuk Kesehatan AndaOleh Dr. H. Herman Yuliantama

Bulu-bulu Rajawali

20 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN DO NE SIAEdisi Agustus 2016

Gastroenteritis merupakan penyakit infeksi yang disebab-

kan oleh bakteri, virus atau parasit. Gejala umum infek-si ini meliputi diare, mual, muntah, demam dan kram perut. meskipun muntah bisa hilang dalam satu hingga dua hari, namun diare yang terjadi akibat penyakit ini bisa berlang-sung hingga 10 hari. Hal ini sangat mungkin menye-babkan dehidrasi, dan akan menjadi sangat berbahaya bila terjadi pada anak.

Agar virus atau bakteri penyebab gastroenteritis tidak cepat menyebar di lingkungan Anda, lakukan pencegahan dengan cara:

1. Rajin cuci tanganMencuci tangan secara me-nyeluruh merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah virus penyebab gastroenteritis. Pastikan Anda mencuci tangan dengan benar, setidaknya selama 20 detik dengan menggunakan sabun.

2. Hindari memegang makananJika Anda yakin terkena gastroenteritis, sangat disarankan untuk tidak me-megang makanan yang tak

akan Anda makan atau yang akan dimasak, mengingat virus sangat mudah menye-bar melalui mulut.

3. Persiapan dan penyimpa-nan makanan yang tepatWalaupun makanan organik mentah sangat populer, beberapa jenis makanan organik dibuahi dengan cara yang alami dan bisa saja mengandung bakteri.

4. Bersihkan rumahJika ada anggota keluarga Anda yang baru saja sembuh dari gastroenteritis, jangan tunggu sampai musim panas untuk membersihkan rumah.

5. Pisahkan barang-barang pribadi

Meskipun gastroenteritis ti-dak mematikan seperti rabies atau hepatitis, namun karena virus sangat mudah menye-bar dan menyebabkan infeksi, hal ini bisa jadi mematikan bila terjadi pada bayi, anak-anak dan orang tua. Bila ang-gota keluarga Anda ada yang terinfeksi, hal terbaik yang harus Anda lakukan adalah menjaga kesehatan anggota keluarga yang lain sampai anggota keluarga yang terin-feksi gastroenteritis sembuh. Hindari berbagi peralatan makan, gelas, piring dan gu-nakan handuk terpisah.

Gastroenteritis

Menjadi kebanggaan tersendiri bagi Suprihadi, chief

security RNI Holding, dapat menjadi bagian dari keluarga besar PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero). “Awal-nya, di awal tahun 2000-an saya bersama beberapa rekan diminta oleh pihak RNI untuk membina security Kawasan Mega Kuningan,” ujar pria yang akrab disapa Pak Pri ini.

“Saat itu, PT RNI masih menjadi pengelola Kawasan Mega Kuningan, Jakarta, dan saya masih bertugas menjaga keamanan di sekitar Wisma Nusantara. Berhubung di Kawasan Mega Kuningan belum ada yang mengisi posisi sebagai

koordinator lapangan maka saya dikontak oleh Bapak Edi Kuswaedi, Deputi SDM dan Umum RNI, ditawarkan untuk memasukan lamaran,” paparnya.

Pak Pri yang ketika itu tengah mengikuti pendidikan lan-jutan di Surabaya merasa tertarik dengan tawaran tersebut. “Sepulang pelatihan, saya masukan lamaran ke Bapak Edi lalu kembali ke Hotel Presiden untuk bertugas. Tidak disangka, hari itu terjadi peristiwa ledakan bom Marriott 1. Seketika itu juga seluruh personil diminta langsung merapat ke Mega Kuningan untuk melakukan evakuasi. Jadi, dapat dikatakan sesaat setelah memasukan lamaran

hari itu juga saya langsung masuk kerja,” kata pak Pri seraya mengingat-ingat kembali.

Hari ini, setelah 12 tahun menjadi bagian dari RNI tidak ada kesan lain yang ia miliki selain rasa bangga.“Saya merasa bangga bisa menjadi bagian dari keluarga ini. Pengalaman paling berkesan adalah persaudaraan di sini sangat erat. Semua pihak saling mendukung dan memiliki team work yang kuat untuk memajukan RNI,” ungkapnya.

Sebagai chief security, sosok Pak Pri dikenal tegas dan disiplin dalam menerapkan aturan serta membina para anggotanya. Menurutnya,

semua itu demi terwujudnya kemanan dan ketertiban di lingkungan RNI Holding. Ke depan, Ia berharap dengan keberadaan anggota secu-rity yang selalu siap sedia, keamanan di lingkungan Ge-dung RNI lebih terjamin. “Saat ini, Alhamdulillah sudah ter-tata dengan baik. Namun tidak boleh lengah. Kewaspadaan harus tetap ditingkatkan, ibaratnya kita boleh saja meninggalkan ruangan atau kendaraan namun pastikan semua benda penting berada dalam tempat yang terkunci,” tutupnya. (Rizky)

Disiplin dan Tegas Demi Keamanan RNI