MODUL AJAR PEMELIHARAAN
UBP PGT - PLTU PerakMEMELIHARA GENERATOR
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji kehadirat-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan modul bahan ajar ini. Adapun isi dari bahan ajar ini
adalah mengenai: Memelihara Generator yang didalamnya menyangkut
pengertian dan pemeliharaan, yang digunakan sebagai bahan pedoman
pelaksanaan Training.Terima kasih penulis ucapkan kepada semua
pihak yang telah membantu sehingga terselesaikannya penulisan modul
ini.Kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan dan
perbaikan di masa mendatang.
Surabaya, Juli 2012
Penyusun
SILABUS
Kode Modul TRAINING: MDL.PH.119.UBPPGTJudul Modul
TRAINING:Memelihara GeneratorDiskripsi Modul TRAINING:Modul
Training Ini berkaitan dengan pengertian generator dan
pemeliharaannya, sesuai standard dan batasan pemeliharaan. Waktu:4
Jam ( 4 X 60 Menit).I. TUJUAN:Memahami bagian bagian dari sebuah
generatordan dapat melakukan pemeliharaangenerator. II. PRASYARAT :
Minimal Lulus setingkat SLTA III. SILABUS : A. Pokok bahasan/Sub
Pokok BahasanI. Konstruksi dan Prinsip Kerja Generator1.1.
Pengertian Umum1.2. Peralatan utama generatorII. Pemeliharaan
Generator2.1. IK / SOP pemeliharaan generator
B. PENYAMPAIAN Hasil Belajar 1: Setelah mempelajari Modul
Training ini peserta memahami peralatan dan prinsip kerja
generatorKriteriaPenilaian: 1.1 Menjelaskan pengertian generator
1.2 Menjelaskan peralatan utama generator
Hasil Belajar 2:Setelah mempelajari Modul Training, peserta
memahami & dapat melakukan pemeliharaan generatorKriteria
Penilaian: 2.1 Melakukan pemeliharaan generator sesuai IK/SOP yang
berlaku.
C. METODE PENGAJARAN Diskusi, Tanya-jawab, Demonstrasi,
Tutorial, Presentasi, dan Praktek .
IV. PENILAIAN HASIL TRAINING1. Setelah mempelajari seluruh
kegiatan belajar yang terdapat pada modul peserta training harus
mengikuti Uji Teori dan Uji Praktek .2. Peserta training dinyatakan
lulus jika Teori minimal dengan nilai 70% dan Praktek dengan nilai
100% benar .
V. LEMBAGA PELAKSANALembaga penyelenggara training adalah UBP
PGT PLTU Perak.
VI. SUMBER BAHAN :1. Manual Book Maintenance PLTU Perak.2.
Metodologi penyusunan bahan ajar, POLBAN PT. INDONESIA POWER.3.
Metodologi penilaian dan penyusunan soal, POLBAN PT. INDONESIA
POWER.4. Standard Kompetensi Nasional bidang Pembangkitan dari
Himpunan Ahli Pembangkit.
MODUL AJAR PEMELIHARAAN
UBP PGT - PLTU PerakMEMELIHARA GENERATOR
14
MATRIK RANCANGAN PENGAJARAN TRAININGMODUL : MEMELIHARA
GENERATORPertemuan KePokok Bahasan & Sub Pokok
BahasanAspekKompetensiWaktu(Jam)TPK
Kriteria Penilaian
MetodePengajaranNo Soal/ Pre Test, Post testBuku Ref& No
Hal
KSA
KEGIATAN BELAJAR I
I1. Fungsi dan Prinsip Kerja Generator
1.1 Pengertian Umum1Menjelaskan tentang pengertian umum
Generator dengan benarMenjelaskan tentang pengertian umum
GeneratorTutorial, diskusi, tanya jawab-
1.2 Komponen UtamaGenerator1Menjelaskan tentang komponen utama
Generator dengan benarMenjelaskan tentang komponen utama
generatorTutorial, diskusi, tanya jawab-
IILatihan 11Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari
kegiatan belajar 1Menjawab soal-soal latihan yang diperoleh dari
kegiatan belajar 1Latihan mengerjakan soal-
KEGIATAN BELAJAR 2
III2. Pemeliharaan Generator
2.1 Pemeliharaan Generatorsesuai dengan sequence/urutan kerja
dari peralatan 1Menjelaskan tentang urutan pemeliharaan generator
dengan benarMenjelaskan tentang Urutan pemeliharaan
generatorTutorial, diskusi, tanya jawab-
IV
Praktek 2
8Melakukan pemeliharaan sesuai dengan IK/SOP yang
berlakuMelakukan pemeliharaan generatorPraktek
-
VLatihan 21Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan
belajar 2Menjawab soal-soal latihan yang diperoleh dari kegiatan
belajar 2Latihan mengerjakan soal&Praktikum -
Pre Test ( awal sebelum latihan )
Post Test ( akhir pelatihan )
Uji kompetensi ( setelah Training Test )
MATRIK RENCANA PENYUSUNAN SOAL TERTULIS
PengetahuanYg dibutuhkanJmlsoalTingkatan Bentuk Soal
KnowledgeComprehensionApplicationAnalysisSynthesisEvaluationShort-AnswerTrueFalseMultiple-ChoiceMatc-hingLabelInterviewObserva-sion
1. Pengertian Umum Generatorv-------
2. Komponen utama generatorv-------
3. Pemeliharaan generatorv-------
% Test--
Total---
MODUL AJAR PEMELIHARAAN
UBP PGT - PLTU PerakMEMELIHARA GENERATOR
DESKRIPSI
Generator adalah peralatan yang dapat mengubah besarnya energi
mekanik menjadi energi listrik. Komponen utama Generator terdiri
dari:A. StatorMerupakan gulungan kawat penghantar yang disusun
sedemikian rupa dan ditempatkan pada alur-alur inti besi. Pada
penghantar tersebut adalah tempat terbentuknya GGL induksi yang
diakibatkan dari medan magnit putar dari rotor yang memotong
kumparan penghantar stator.
B. RotorRotor pada generator merupakan bagian untuk menempatkan
kumparan medan magnit eksitasi. Kumparan medan magnit disusun pada
alur-alur inti besi rotor, sehingga apabila pada kumparan tersebut
dialirkan arus searah (DC) maka akan membentuk kutub-kutub magnit
Utara dan Selatan.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR1SILABUS2MATRIK RANCANGAN PENGAJARAN
TRAINING4MATRIK RENCANA PENYUSUNAN SOAL TERTULIS6DESKRIPSI7DAFTAR
ISI8DAFTAR ISTILAH9PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL10KEGIATAN BELAJAR I :
FUNGSI DAN PRINSIP KERJA GENERATOR11Lembar Informasi I : FUNGSI DAN
PRINSIP KERJA121.1 Pengertian Umum121.2 Komponen
Generator12KEGIATAN BELAJAR 2 : PEMELIHARAAN GENERATOR20Lembar
Informasi 2 : PEMELIHARAAN GENERATOR212.1 Pemeliharaan212.2
Pemeliharaan Generator21LEMBAR EVALUASI TERTULIS25LEMBAR EVALUASI
PRAKTIKUM26DAFTAR PUSTAKA27
DAFTAR ISTILAH
Generator adalah peralatan yang dapat mengubah besarnya energi
mekanik menjadi energi listrik. Stator adalah bagian dari suatu
peralatan mesin listrik (atau mesin lainnya) yang tidak bergerak
(diam) Rotor adalah bagian dari suatu mesin listrik (atau mesin
lainnya) yang bergerak (berputar) Sistem eksitasi adalah penguatan
medan atau pemberian arus listrik untuk membuat kutub magnet pada
generator. Relay Proteksi adalah peralatan pengaman yang digunakan
untuk melindungi dari kerusakan yang lebih parah
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar para peserta TRAINING dapat berhasil dengan baik dalam
menguasai bahan ajar ini , maka para peserta TRAINING wajib
mengikuti petunjuk umum sebagai berikut :1. Sebelum mempelajari
modul ini peserta harus mengikuti Pre-test terlebih dahulu.2.
Bacalah semua bagian dari modul bahan ajar ini dari awal sampai
akhir, jangan sampai terlewatkan salah satu bagianpun.3. Baca ulang
dan pahami benar prinsip-prinsip yang terkandung dalam modul bahan
ajar ini.4. Buatlah ringkasan dari keseluruhan materi modul bahan
ajar ini.5. Gunakan bahan pendukung dan buku-buku referensi sesuai
daftar pustaka agar dapat lebih memahami konsep setiap kegiatan
belajar yang ada dalam modul bahan ajar ini.6. Setelah menguasai
materi pendukung, kerjakan soal-soal yang ada dalam lembar latihan
dari setiap kegiatan yang ada dalam modul bahan ajar ini.7. Peserta
hanya dapat memulai kegiatan belajar berikutnya setelah
menyelesaikan kegiatan belajar sebelumnya (melewati tahap praktek
dan latihan).8. Kerjakan dengan cermat dan seksama kegiatan yang
ada dalam lembar kerja, pahami makna dari setiap langkah kerja.9.
Lakukan diskusi kelompok baik dengan sesama peserta maupun
pihak-pihak lain yang dapat membantu dalam upaya memahami isi modul
bahan ajar ini.10. Setelah para peserta TRAINING merasa menguasai
seluruh materi modul bahan ajar ini, kerjakan soal-soal yang ada
dalam lembar evaluasi dan setelah selesai baru dicocokkan hasilnya
dengan lembar kunci jawaban.11. Pada akhir pelajaran peserta
TRAINING harus mengikuti pTraining test untuk evaluasi bahwa
peserta dapat diajukan untuk mengikuti uji kompetensi 12. Setelah
peserta TRAINING mengikuti pelajaran sesuai dengan materi yang
diberikan dapat mengikuti uji kompetensi untuk dapat dinyatakan
bahwa peserta mampu melaksanakan dan menguasai pekerjaan pada
peralatan yang diajarkan.13. Nilai yang harus dicapai peserta
setelah mengikuti uji kompetensi adalah minimal 70 untuk dapat
dinyatakan bahwa peserta kompeten di bidang yang diajarkan
Akhirnya penulis berharap semoga para peserta TRAINING tidak
mengalami kesulitan yang berarti dalam mempelajari modul bahan ajar
ini dan dapat berhasil dengan baik sesuai tujuan yang telah
ditetapkan .
KEGIATAN BELAJAR I : FUNGSI DAN PRINSIP KERJA GENERATOR
Tujuan Pembelajaran Umum ( TPU )Setelah mempelajari modul ini
peserta TRAINING diharapkan memahami fungsi dan prinsip kerja
generator
Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK )1. Peserta TRAINING diharapkan
mampu menjelaskan tentang pengertian umum generator dengan benar.2.
Peserta TRAINING diharapkan mampu menjelaskan tentang
komponengenerator dengan benar.3. Peserta TRAINING diharapkan mampu
mendemonstrasikan pemeliharaan generator sesuai IK/SOP.4.
Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan belajar
I.
Lembar Informasi I : FUNGSI DAN PRINSIP KERJA
1.1 Pengertian Umum.1. Fungsi GeneratorGenerator adalah suatu
peralatan yang berfungsi untuk mengkonversikan energi mekanik
menjadi energi listrik2. Prinsip kerja generator Prinsip kerja
generator menggunakan prinsip percobaan Faraday, yaitu ketika
magnet digerakkan (diputar) dalam suatu kumparan maka terjadi
perubahan fluks magnetik di dalam kumparan tersebut yang arahnya
tegak lurus terhadap kumparan sehingga menimbulkan beda potensial
antara ujung-ujung kumparan. Beda potensial inilah yang menyebabkan
arus listrik dapat mengalir pada kumparan, sehingga secara umum
energi listrik dapat dibangkitkan dari putaran (energi mekanik)
rotor generator. Biasanya energi untuk menggerakkan rotor generator
diperoleh dari putaran turbin yang terkopel pada rotor generator
tersebut. Untuk memutar turbin menggunakan energi sesuai jenis
pembangkitnya.
1.2 Komponen Generator
Gambar 1 : Penampang Generatora. Stator Stator pada alternator
merupakan gulungan kawat penghantar yang disusun sedemikian rupa
dan ditempatkan pada alur-alur inti besi. Pada penghantar tersebut
adalah tempat terbentuknya GGL induksi yang diakibatkan dari medan
magnit putar dari rotor yang memotong kumparan penghantar stator.
Kumparan yang ditempatkan pada alur-alur tersebut dibagi menjadi 3
(tiga) grup, sehingga menjadi keluaran 3 phasa, dan biasanya
disambung sistem bintang (Y). Inti besi stator terdiri dari
laminasi-laminasi plat besi yang satu dan lainnya terisolasi dengan
vernis atau kertas isolasi (implegnated paper). Tujuan dari
laminasi-laminasi tersebut adalah untuk mengurangi besarnya arus
pusar (Eddy Current), karena arus pusar ini dapat menimbulkan panas
pada inti stator dan akhirnya dapat merusak isolasi kumparan
penghantar. Kumparan penghantar yang bertegangan tersebut harus
terisolasi dengan baik. Bahan isolasi tersebut biasanya dari
fibreglass atau pita mica.
Gambar 2 : Stator Generator
b. RotorRotor pada generator merupakan bagian yang bergerak
(berputar) untuk menempatkan kumparan medan magnit eksitasi.
Kumparan medan magnit disusun pada alur-alur inti besi rotor,
sehingga apabila pada kumparan tersebut dialirkan arus searah (DC)
maka akan membentuk kutub-kutub magnit Utara dan Selatan.
Gambar 3 : Rotor Generator
c. Sistem EksitasiPenguatan medan atau disebut eksitasi adalah
pemberian arus listrik untuk membuat kutub magnit pada generator.
Dengan mengatur besar kecil arus listrik tersebut, kita dapat
mengatur besar tegangan out put generator atau dapat juga mengatur
besar daya reaktif yang diinginkan pada generator yang sedang
paralel dengan sistem jaringan besar (infinite bus). Ada beberapa
jenis sistem yaitu : Sistem Eksitasi Statik Sistem Eksitasi
Dinamik
Sistem Eksitasi Statik adalah sistem eksitasi generator tersebut
disuplai dari eksiter yang bukan mesin bergerak, yaitu dari sistem
penyearah yang sumbernya disuplai dari output generator itu sendiri
atau sumber lain dengan melalui transformator. Secara prinsip dapat
digambarkan sebagai berikut :
Gambar 4 : Sistem Eksitasi Statik
Sistem Eksitasi Dinamik adalah sistem eksitasi generator
tersebut disuplai dari eksiter yang merupakan mesin bergerak.
Seperti kita ketahui bahwa untuk arus eksitasi adalah arus searah,
maka sebagai eksiternya adalah mesin arus searah (generator DC)
atau dapat juga dengan mesin arus bolak-balik (generator AC)
kemudian disearahkan dengan rectifier. Prinsip sistem eksitasi
dengan menggunakan eksiter generator arus searah adalah digambarkan
sebagai berikut :
Gambar 5 : sistem Eksitasi DinamikSeperti pada gambar 7
tersebut, bahwa sistem eksitasi dengan menggunakan eksiter
generator DC untuk menyalurkan arus eksitasi generator utama dengan
media sikat arang dan slip ring.serta output arus searah dari
generator eksiter melalui sikat arang. Ditinjau dari segi
pemeliharaan sistem ini kurang efektif, sehingga mulai dikembangkan
dengan sistem eksitensi tanpa sikat atau disebut Brushless
ExcitationBrushless Excitation adalah sistem eksitasi tanpa sikat,
yang maksudnya adalah pada sistem tersebut untuk menyalurkan arus
eksitasi ke rotor generator utama, maupun untuk eksitasi eksiter
tanpa melalui media sikat arang. Adapun diagram prinsip kerjanya
adalah sebagai berikut :
Gambar 6 : Brushless Excitation
Pada gambar 6 diatas dapat kita lihat bahwa untuk eksitasi
generator disuplai dari generator AC eksiter dengan melalui
penyearah (rectifier wheel) yang terpasang pada poros, sehingga
arus eksitasi langsung terhubung dengan rotor generator. Kemudian
untuk eksitasi eksiter disuplai dari Pilot Exciter dengan
kemagnitan tetap atau biasa disebut PMG (Permanent Magnet
Generator). Output dari pilot eksiter tersebut adalah arus bolak
balik 3 phasa, kemudian dengan melalui penyearah pada regulator
arus eksitasi eksiter diatur besar kecilnya, sehingga dengan
mengatur eksitasi eksiter, maka tegangan output generator utama
akan mengalami perubahan secara langsung.d. Sistem PendinginUntuk
pendingin dari generator dapat berupa udara atau gas hidrogen.
Untuk pembangkit-pembangkit dengan kapasitas besar biasanya
menggunakan hidrogen sebagai pendinginnya. Pendingan generator
dengan gas hidrogen adalah yang paling efektif dibanding dengan
udara. Tetapi Hidrogen sangat rentan terhadap bahaya ledakan bila
bercampur dengan udara pada kondisi 4% s.d 75%, maka penanganannya
harus berhati-hati. Adapun kelebihan gas hidrogen dibanding dengan
udara dapat dilihat pada karakteristik berikut : Spesifik
PanasKerapatanDaya Hantar panasKoefisien Perpindahan Panas
Tekanan ATM Hidrogen1.01.01.01.0
0.34 b1.0 b2.0 b3.0 b4.0
b14.3514.3514.3514.3514.350.070.140.220.300.306.696.696.696.696.691.551.652.654.44.85
Seperti pada tabel diatas dinyatakan bahwa kerapatan udara biasa
dibanding hidrogen adalah 1:0.14, daya hantar panas 1:7, maka gas
hidrogen dapat digunakan untuk pendi-nginan alternator dengan
efektifitas cukup baik. Dari kelebihan tersebut dapat disimpulkan
sebagai berikut :3. Kerapatan rendah sehingga kerugian gesekan,
kebisingan berkurang dan daya fan untuk mensirkulasikannya juga
rendah. 4. Koefisien perpindahan panas tinggi dibanding udara
sehingga dapat menyerap panas lebih banyak. 5. Daya Hantar panas
tinggi dibanding udara, sehingga dapat menghantarkan panas lebih
banyak. 6. Tidak bersifat korosif. 7. Resiko kebakaran rendah,
hidrogen murni tidak membantu terjadinya kebakaran.8. Biaya
pemeliharaan rendah, hal ini karena siklus gas tertutup sehingga
kebisingannya terjagaUntuk menjaga agar temperatur media pendingin
tidak meningkat terus, maka setelah menyerap panas, media pendingin
ini harus didinginkan untuk membuang panas yang dikandungnnya. Oleh
karena itu media pendingin harus didinginkan dan
disirkulasikan.
Sebagai media pendingin udara atau gas hidrogen biasanya dengan
menggunakan air dengan melalui box cooler atau pipa-pipa air yang
diletakkan didalam kerangka stator. Sebagaimana untuk melewatkan
udara atau gas hidrogen ke cooler box dan celah-celah kumparan
stator dan rotor maka perlu adanya sirkulasi dengan tekanan cukup.
Untuk mensirkulasi hidrogen dengan menggunakan blower atau rotor
maka perlu adanya sirkulasi dengan tekanan cukup. Untuk
mensirkulasi hidrogen dengan menggunakan blower atau rotor blade
yang terpasang pada poros alternator. Sistem sirkulasi hidrogen
didalam alternator secara konvensional (conventional hydrogen
cooled) dengan menggunakan dua unit blower yang masing-masing
dipasang pada bagian ujung-ujung seperti pada gambar berikut :
Gambar 7 : Sistem Sirkulasi Pendingin Generator
e. Sistem PentanahanSistem pentanahan generator merupakan
sambungan bintang sistem 3 (tiga) phase yang titik netralnya
dihubungkan ke tanah. Yang tujuannya untuk siklus tertutup arus
hubung tanah dan proteksi.Pentanahan titik netral generator pada
umumnya jenis pentanahan tidak langsung yaitu penghantar tanah
tersebut terhubung dengan Transformator Pentanahan (NGT = Netral
Grounding Transformer) dan dihubung paralel dengan Tahanan (NGR =
Neutral Grounding Resistance).
Gambar 8 : Sistem Pentanahan Titik Netral Generator
f. Sistem ProteksiSistem Proteksi generator berfungsi untuk
melindungi generator dari adanya gangguan, baik gangguan luar
maupun gangguan yang berasal dari dalam, sehingga generator dapat
terhindar dari kerusakan. Jenis-jenis proteksi pada generator dapat
dilihat pada gambar berikut:
Gambar 9 : Sistem Proteksi Generator
KEGIATAN BELAJAR 2 : PEMELIHARAAN GENERATOR
Tujuan Pembelajaranl Umum ( TPU ) :
Setelah mempelajari modul ini peserta TRAINING diharapkan
memahami cara melakukan pemeliharaan generator.
Tujuan Pembelajaran Khusus ( TPK ) :
1. Peserta TRAINING diharapkan mampu menjelaskan tentang
pemeliharaan rutin generator. 2. Peserta TRAINING diharapkan mampu
menjelaskan tentang pemeliharaan periodik generator.3. Peserta
TRAINING diharapkan mampu melakukan pemeliharaan rutin generator.4.
Peserta TRAINING diharapkan mampu melakukan pemeliharaan periodik
generator.5. Mengevaluasi pengetahuan yang diperoleh dari kegiatan
belajar 2.
Lembar Informasi 2 : PEMELIHARAAN GENERATOR
2.1 Pemeliharaan2.1.1. Pengertian dan tujuan
pemeliharaanPemeliharaan adalah kegiatan untuk mencegah terjadinya
kerusakan peralatan atau mengembalikan performa peralatan tersebut
ke kondisi semula sehingga menghasilkan unjuk kerja yang lebih baik
serta tingkat keselamatan lebih terjamin 2.1.2. Jenis-jenis
Pemeliharaana. Corrective Maintenance merupakan kegiatan
pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan pada
peralatanb. Preventive Maintenance merupakan kegiatan pemeliharaan
ringan yang dilakukan secara rutin untuk meningkatkan kehandalan
peralatanc. Predicitve Maintenance (Condition based maintenance)
merupakan pemeliharaan yang dilakukan dengan cara melakukan
pemantauan (monitoring) mengenai kondisi teraktual dari peralatan
sehingga dapat mencegah terjadi kerusakan yang lebih parah/ fatald.
Periodic Maintenance (Time based maintenance) merupakan
pemeliharaan rutin yang dilakukan terhadap peralatan untuk setiap
interval periode waktu (jam operasi) tertentu
2.2 Pemeliharaan Generator2.2.1. Pemeliharaan RutinUntuk
generator pada unit pembangkit, pemeliharaan rutin yang dilakukan
dalam jangka waktu harian, mingguan dan bulanan pada saat unit
sedang beroperasi antara lain : Pemeriksaan temperatur belitan
stator, bearing, air pendingin, dan sebagainya dilakukan setiap
hari. Pemeriksaan kebocoran pendingin minyak (khusus generator
dengan pendingin hidrogen) dalam sekali sebulan. Pemeriksaan
vibrasi sekali sebulan. Pemeriksaan tekanan hidrogen, seal oil pump
(untuk sistem pendingin hidrogen). Pemeriksaan fuse rotating
rectifier (Brushless excitation) atau pemeriksaan sikat arang
(Static Excitation / DC Dinamic Excitation).Pada dasamya
penggantian sikat arang dapat dilakukan pada keadaan mesin
beroperasi, karena pada mesin-mesin yang besar biasanya sikat arang
dipasang tidak hanya satu tetapi ada beberapa pasang dengan cara
paralel.
2.2.2. Pemeliharaan PeriodikPemeliharaan Periodik generator
dilaksanakan dengan tujuan melakukan pemeriksaan kondisi pada
generator yang tidak dapat dilakukan pada saat generator
beroperasi. Lingkup pemeliharaan meliputi pembongkaran
(disassembly), pemeriksaan (inspection), dan pengujian (testing),
serta pemasangan kembali (asssembly). Pemeliharaan periodik dapat
diklasifikasikan: Simple Inspection, setiap 8000 jam operasi Mean
Inspection, setiap 16000 jam operasi Serious Inspection, setiap
32000 jam operasiPada Simple dan Mean Inspection, komponen yang
diperiksa tidak seluruhnya melainkan sebagian saja. Tetapi pada
saat Serious Inspection, kegiatan-kegiatan berikut dilakukan secara
menyeluruh terhadap generator dan alat bantunya.
a. Pemeriksaan Rotor GeneratorHal-hal yang perlu diperiksa
bagian Rotor Generator, meliputi : Periksa kebersihan dan perubahan
bentuk kumparan serta kerusakan dan penggeseran dari blok
isolasinya. Periksa kekendoran beban penyeimbang (balance weight).
Cek ujung komponen dibawah cincin penahan. Periksa kelonggaran
rakitan penghantar radial. Periksa komponen-komponen rotor, seperti
cincin penahan, pasok blower, dan journal poros (komponen tersebut
disarankan diperiksa dengan ultra sonic test atau dye penetrant
test untuk mengetahui keretakkan material-material tersebut).
Teliti kelonggaran dari tiap-tiap baut dan plat alas. Kerusakkan
dan keausan dari journal rotor dan kopling, diteliti, pasok-pasok
rotor dan beban penyeimbangan diperiksa kelonggarannya. Perapat
penekan dan cincin perapat harus diperiksa celahnya, kerusakan
perubahan bentuk. Cincin perapat harus diperiksa kelancaran
geraknya. Tiap labyrinth harus diperiksa kerusakkannya dan keadaan
celahnya. Periksa keausan bahan bantalan. Ukur tahanan isolasi
kumparan.b. Pemeriksaan Stator GeneratorPemeriksaan Stator
Generator, meliputi : Belitan stator diperiksa tentang kemungkinan
terjadinya kontaminasi, kerusakan, retak, pemanasan lebih dan
keausan. Pasak stator diperiksa kemungkinan terjadinya pergeseran
(kedudukan) dari ujung pasak dan pengganjal dibawah pasak, serta
kelonggaran dari pasak-pasak kumparan stator. Penyangga ujung
kumparan diperiksa, khususnya kelonggaran dari baut pengikatnya.
Penjarak isolasi (insulation spacer) diperiksa kemungkinan
merapatnya jarak isolasi, kelonggaran dan keausan dari kain
polyster, segmen penyangga kumparan, tali pengikat dan panahan
ujung kumparan. Cincin phasa, diperiksa kerusakan / perubahan
bentuknya. Gulungan di dalam alur (slot) diteliti kelonggarannya
dari terminal. Ujung penghantar utama (main lead), diperiksa
kerusakan dari porselin bushing dan permukaan sambungan serta
kondisi bagian dalam kotak saluran dan netralnya. Pemeriksaan
keadaan inti, yang meliputi kerapatan dan laminasi-laminasi,
tanda-tanda kerusakan mekanis, tanda-tanda pemanasan setempat dan
keadaan susunan pengikat inti. Periksa permukaan kumparan, pemukaan
inti besi, benda-benda asing serta kebocoran minyak dan air. Cek
pendeteksi temperatur inti stator (RTD), bila perlu ditest. Periksa
klem kawat pentanahan dan bagian-bagiannya.c. Pemeriksaan
EksiterKomponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem Eksitasi
Tanpa Sikat (Brushless excitation), meliputi : Periksa dioda
penyearah putar (rotating diode rectifier), dari kotoran atau bekas
terjadi pemanasan lebih dan kerusakan. Periksa sekering, diganti
bila ada yang putus. Cek baut-baut terminal. Lakukan pengukuran
tahanan isolasi. Periksa penghantar fleksibel dioda dari kerusakan
dan kelonggaran. Bersihkan seluruh kumparan-kumparan dari
kotoran.
Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada sistem Eksitasi
dengan Generator DC, meliputi : Periksa keadaan komutator, apakah
ada yang cacat atau permukaan tidak rata. Periksa keadaan sikat
arang dan tekanannya. Cek baut-baut pengikat. Ukur tahanan isolasi
kumparan rotor dan stator generator DC. Tes pendeteksi temperatur
(RTD). Cek sikat arang dan slipring pada sambungan ke eksitasi.
Komponen-komponen yang perlu diperiksa pada Sistem Eksitasi
Statik, meliputi : Periksa sikat arang dan tekanannya. Periksa
baut-baut terminal dari sikat arang. Periksa kekotoran pada dudukan
sikat arang. Periksa slipring, apakah ada permukaan yang cacat dan
cek kebersihan permukaannya. Periksa sistem penyearah (Rectifier).
Ukur tahanan isolasi transformator dari rectifier. Periksa
baut-baut terminal apakah ada bekas pemanasan lebih.
LEMBAR EVALUASI TERTULIS
1. Apa fungsi Generator?2. Jelaskan cara kerja Generator!3.
Sebutkan komponen Generator!4. Jelaskan macam-macam sistem
eksitasi!5. Mengapa sistem pendingin dengan gas hidrogen dianggap
lebih baik dari udara?6. Sebut dan jelaskan beberapa fungsi sistem
proteksi pada generator!7. Sebut dan jelaskan jenis-jenis
pemeliharaan!8. Mengapa sebuah generator harus dilakukan
pemeliharaan?9. Apa saja yang dilakukan saat pemeliharaan rutin
generator?10. Apa saja yang dilakukan saat pemeliharaan periodik
generator?11.
LEMBAR EVALUASI PRAKTIKUM
Hasil
NoMateriKompetenBelum kompeten
1.Tunjukkan komponen generator
2.Peragakan cara pemeliharaan rutin generator
3.Peragakan cara pemeliharaan periodik generator
Penilaian sikap
kerja......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Penilaian keselamatan
kerja......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
Feedback untuk
peserta......................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................
KOMPETEN / TIDAK KOMPETEN *Surabaya,
............................20....Penguji
(..................................)NIP.
...........................
* Coret yang tidak perlu
DAFTAR PUSTAKA
Perusahaan Umum Listrik Negara, Inspection and Maintenance Guide
Book (Electrical Equipment) Surabaya/ New Perak Steam Power Plant ,
Mitsubishi Electric Corporation, 1978.Stephen J. Chapman, Electric
Machinery Fundamentals 4thEdition, McGraw-Hill, 2005.B. L. Theraja
& A. K. Theraja , A Textbook of Electrical Technology in SI
Units, Volume II : AC & DC Machines, S. Chand.Modul
Pemeliharaan Generator, PT. Indonesia Power, April 2007.