Top Banner
MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 Nomor 2, Mei Agustus 2018, halaman 155 168 Tersedia Daring pada http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math DESKRIPSI BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL PISA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP DESCRIPTION OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ HIGHER ORDER THINGKING IN SOLVING PISA PROBLEM ON CHANGE AND RELATIONSHIP CONTENT Mochamad Hendri Kusuma, Novisita Ratu Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga [email protected], [email protected] Abstrak: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuan berpikir tingkat tinggi siswa SMP dalam menyelesaikan soal matematika PISA pada konten change and relationship. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 siswa kelas IX SMP Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019 yang memiliki kemampuan matematika tinggi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan dalam analisis data. Berdasarkan hasil analisis diperoleh (1) subjek INA dan subjek PSP mampu mencapai semua level berpikir tingkat tinggi mulai dari menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta/mengkreasi (C6), (2) kedua subjek menunjukkan adanya perbedaan penyelesaian pada soal C5 dan C6 namun tidak ada perbedaan penyelesaian untuk soal C4. Kata Kunci: HOT, PISA, Change And Relationship Abstract: This research is a qualitative descriptive which aims to describe junior high school students’ higher order thingking skill to solve PISA mathematical problems on change and relationship content. Subjects in this research were two grade IX students of SMP N 1 Salatiga on academic year 2018/2019 who had high mathematical skill. Data collecting methods are test, interview, and documentation. This research uses data reduction, data display and conclusion drawing in data analyzing. Based on the results of the analysis are gained (1) subject INA and subject PSP can achieve all level of higher order thinking starting from analyzing (C4), evaluating (C5), and creating (C6), (2) the two subject show different solving in the C5 and C6 problems but there’s no difference for the C4 problems. Keywords: HOT, PISA, Change And Relationship Cara Sitasi: Kusuma, M.H., & Ratu, N. (2018). Deskripsi berpikir tingkat tinggi siswa SMP dalam menyelesaikan soal PISA konten change and relationship. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), 155-168. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018 155 brought to you by CORE View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk provided by Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika
14

MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

May 13, 2022

Download

Documents

dariahiddleston
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA

Volume 4 Nomor 2, Mei – Agustus 2018, halaman 155 – 168

Tersedia Daring pada http://jurnal.stkipbjm.ac.id/index.php/math

DESKRIPSI BERPIKIR TINGKAT TINGGI SISWA SMP DALAM MENYELESAIKANSOAL PISA KONTEN CHANGE AND RELATIONSHIP

DESCRIPTION OF JUNIOR HIGH SCHOOL STUDENTS’ HIGHER ORDER THINGKINGIN SOLVING PISA PROBLEM ON CHANGE AND RELATIONSHIP CONTENT

Mochamad Hendri Kusuma, Novisita RatuProgram Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga

[email protected], [email protected]

Abstrak: Jenis penelitian ini adalah deskriptif kualitatif yang bertujuan untuk mendeskripsikan kemampuanberpikir tingkat tinggi siswa SMP dalam menyelesaikan soal matematika PISA pada konten change andrelationship. Subjek dalam penelitian ini adalah 2 siswa kelas IX SMP Negeri 1 Salatiga tahun pelajaran 2018/2019yang memiliki kemampuan matematika tinggi. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah tes,wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan teknik reduksi data, penyajian data dan penarikankesimpulan dalam analisis data. Berdasarkan hasil analisis diperoleh (1) subjek INA dan subjek PSP mampumencapai semua level berpikir tingkat tinggi mulai dari menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), danmencipta/mengkreasi (C6), (2) kedua subjek menunjukkan adanya perbedaan penyelesaian pada soal C5 dan C6namun tidak ada perbedaan penyelesaian untuk soal C4.

Kata Kunci: HOT, PISA, Change And Relationship

Abstract: This research is a qualitative descriptive which aims to describe junior high school students’ higherorder thingking skill to solve PISA mathematical problems on change and relationship content. Subjects in thisresearch were two grade IX students of SMP N 1 Salatiga on academic year 2018/2019 who had high mathematicalskill. Data collecting methods are test, interview, and documentation. This research uses data reduction, datadisplay and conclusion drawing in data analyzing. Based on the results of the analysis are gained (1) subject INAand subject PSP can achieve all level of higher order thinking starting from analyzing (C4), evaluating (C5), andcreating (C6), (2) the two subject show different solving in the C5 and C6 problems but there’s no difference forthe C4 problems.

Keywords: HOT, PISA, Change And Relationship

Cara Sitasi: Kusuma, M.H., & Ratu, N. (2018). Deskripsi berpikir tingkat tinggi siswa SMP dalam menyelesaikansoal PISA konten change and relationship. Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika, 4(2), 155-168.

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018

Mochamad Hendri Kusuma, Novisita Ratu

155

brought to you by COREView metadata, citation and similar papers at core.ac.uk

provided by Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

Page 2: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

PISA adalah studi internasionaltentang prestasi literasi membaca, matematika,dan sains siswa sekolah berusia 15 tahun yangdiadakan setiap 3 tahun oleh Organization forEconomic Co-operation and Development(OECD). Berdasarkan PISA InternationalSurvey, Indonesia selalu berada pada urutansepuluh terbawah dibandingkan negara-negaralainnya terutama pada literasi matematika.Hasil PISA Indonesia pada literasi matematikadari tahun 2003 sampai 2015 dapat dilihat padaTabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil PISA Indonesia Pada LiterasiMatematika

TahunNilai

Rerata PeringkatJumlah Negara

Peserta2000 367 39 412003 360 38 402006 391 50 572009 371 61 652012 375 64 652015 386 62 70

Sumber: Susanti & Syam (2017, hal. 32)Tabel 1 di atas menunjukkan bahwa

hasil capaian literasi matematika Indonesiamasih di bawah rerata negara-negara lain yangturut berpartisipasi dalam studi PISA. Artinya,hasil capaian Indonesia pada tiap komponenliterasi matematika yang diujikan dalam PISAmasih rendah dan tertinggal dari negara lain.Tiga komponen utama dalam literasimatematika yang di identifikasi pada studiPISA adalah konten, proses, dan konteks.Komponen konten dimaknai sebagai isi ataumateri atau subjek matematika yang dipelajaridi sekolah (Wardhani dan Rumiyati, 2011, hal.15-16). Terdapat 4 kategori materi yangdiujikan kepada siswa dalam komponenkonten untuk literasi matematika. Salahsatunya adalah perubahan dan keterkaitan(change and relationship).

Change and relationship merupakankategori materi yang secara matematisberkaitan dengan pemodelan suatu perubahan

dan hubungan yang sesuai dengan fungsi danpersamaan, serta menciptakan,menginterpretasi, dan menerjemahkan suatuhubungan antara simbol dan grafik. Dalamkurikulum Indonesia, kategori ini berkaitandengan materi fungsi dan aljabar dimanabentuk aljabar, persamaan, pertidaksamaan,representasi dalam bentuk tabel dan grafikmerupakan sentral dalam menggambarkan,memodelkan, dan menginterpretasi perubahandari suatu fenomena (OECD, 2015, hal. 6).

Pada hasil PISA tahun 2012, Indonesiahanya memperoleh nilai rata-rata sebesar 364dan menempati posisi 3 negara terendah untukkonten change and relationship bahkan sangatjauh tertinggal dari negara tetangga Singapuradan Vietnam yang memperoleh nilai rerataberturut-turut 580 dan 509 pada kontentersebut (OECD, 2012, hal. 13). Kondisi inimengindikasikan bahwa kemampuan siswaIndonesia usia 15 tahun dalammenggambarkan, memodelkan, danmenginterpretasi perubahan dari suatufenomena masih rendah.

Pendapat tersebut diperkuat oleh Edo,dkk (2012, hal. 55) yang menyatakan bahwaselama ini siswa Indonesia tidak terbiasadengan soal yang berbau pemodelan, dimanakemampuan untuk menerjemahkan masalahsehari-hari ke dalam bentuk matematikaformal dibutuhkan sehingga hasil pada literasimatematika tersebut rendah. Dengan kata lain,berpikir tingkat tinggi (Higher OrderThinking/HOT) siswa Indonesia usia 15 tahunmasih rendah karena umumnya soal PISAdidesain untuk mengukur HOT siswa. Hal itudidukung oleh hasil penelitian Setiawan, dkk(2014, hal. 250) yang menyatakan bahwamelalui soal matematika PISA siswa diujiHOT nya.

HOT adalah proses berpikir yangmengharuskan siswa untuk memanipulasi

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018156© STKIP PGRI Banjarmasin

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship

Page 3: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

informasi dan ide-ide dengan cara tertentuyang memberikan mereka pengertian danimplikasi baru (Gunawan, 2003, hal. 171).Sedangkan Heong, dkk (2011, hal 121)menyatakan bahwa HOT adalah berpikir padatingkat yang lebih tinggi dari pada sekedarmenghafal fakta atau mengatakan suatuinformasi kepada seseorang. BerdasarkanTaksonomi Bloom Revisi, HOT termasukdalam dimensi proses berpikir sebagaimanayang terdapat dalam dimensi proses berpikirTaksonomi Bloom yang telah disempurnakanoleh Anderson & Krathwohl pada tahun 2001yang terdiri atas kemampuanmengingat/mengetahui (knowing-C1),memahami (understanding-C2),menerapkan/mengaplikasikan (aplying-C3),menganalisis (analyzing-C4), mengevaluasi(evaluating-C5), dan mengkreasi (creating-C6) (Widana, 2017, hal. 3). Menurut Utari,HOT berada pada 3 level teratas yaituanalyzing-C4, evaluating-C5, dan creating-C6(Syahwaludi, dkk, 2016, hal. 3).

Terdapat beberapa penelitian tentangHOT yang sudah pernah dilakukan, salah satupenelitian tentang tingkat kemampuan berpikirsiswa pernah dilakukan oleh Mujaid (2015,hal. 97-99) pada siswa kelas XI SMA Negeri 1Balai Riam yang diperoleh kesimpulan bahwa:(1) tingkat pemikiran matematika siswa kelasXI IPA dan XI IPS SMA Negeri 1 Balai Riammasih pada tingkatan rendah (low-ordermathematical thinking), (2) kemampuanberpikir matematika siswa pada tingkatan C4(menganalisis) dan C5 (mengevaluasi) siswaIPA dan IPS belum maksimal, (3) tingkatpemikiran matematika siswa IPA dan IPSbelum sampai pada tingkatan C6 (mencipta).Penelitian dengan topik serupa juga pernahdilakukan oleh Syahwaludi dkk (2016, hal. 10-11) pada siswa kelas XI IPA MAN 2 Pontianakyang diperoleh kesimpulan bahwa: (1) siswa

kategori tinggi mampu menyelesaikan masalahstatistika dengan cara menganalisis,mengevaluasi, dan masih dianggap kurangdalam mencipta ide atau cara pandang yangbaru untuk menyelesaikan masalah, (2) siswakategori sedang mampu menyelesaikanmasalah statistika dengan cara menganalisis,masih dianggap kurang dalam mengevaluasi,dan belum mampu dalam mencipta ide ataucara pandang yang baru untuk menyelesaikanmasalah, (3) siswa kategori rendah mengalamikesulitan dalam menganalisis suatu masalah,mengevaluasi, dan belum mampu dalammencipta ide atau cara pandang yang baruuntuk menyelesaikan masalah, (4) siswakategori sangat rendah mengalami kesulitandalam menganalisis suatu masalah, belummampu mengevaluasi suatu masalah, danbelum mampu dalam mencipta ide atau carapandang yang baru untuk menyelesaikanmasalah.

Mengacu pada hasil capaianmatematika negara Indonesia pada PISA yangmasih rendah dan tertinggal dari negara-negaralain yang ikut berpartisipasi dalam studi PISAterutama pada konten change and relationshipserta keragaman hasil penelitian tentangkemampuan berpikir matematika siswa yangsudah pernah dilakukan, peneliti tertarik untukmengidentifikasi bagaimana HOT siswa usia15 tahun berdasarkan Taksonomi BloomRevisi dalam menyelesaikan soal PISA kontenchange and relationship.

Berdasarkan latar belakang tersebut,maka dapat dirumuskan masalah dalampenelitian ini yaitu “Bagaimana kemampuanberpikir tingkat tinggi siswa SMP yang berusia15 tahun dalam menyelesaikan soal PISAkonten change and relationship?” Penelitianini diharapkan mampu memberikan gambarankepada guru terutama dalam pembelajaranmatematika mengenai level berpikir tingkat

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018

Mochamad Hendri Kusuma, Novisita Ratu

157

Page 4: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

tinggi yang dimiliki oleh siswa sehingga gurumampu menerapkan strategi pembelajaranyang sesuai dengan kemampuan berpikirsiswa.

Metode Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalahpenelitian deskriptif kualitatif. Subjekpenelitian ini merupakan 2 siswa kelas IXSMP Negeri 1 Salatiga pada semester ganjiltahun ajaran 2018/2019. Pengambilan sampelmenggunakan teknik purposive sampling,yaitu siswa dipilih untuk dijadikan subjekpenelitian berdasarkan beberapapertimbangan. Adapun pertimbangan tersebutantara lain: (1) berusia 15 tahun, (2)berkemampuan matematika tinggi berdasarkanhasil tes berpikir tingkat tinggi dalammenyelesaikan soal PISA, (3) kesanggupansubjek untuk mengerjakan soal tes danwawancara, dan (4) merupakan hasil diskusidan rekomendasi dari guru matematika yangmengampu subjek tersebut terutama untuksiswa yang mudah berkomunikasi.

Penelitian ini menggunakan teknikpengumpulan data dengan metodedokumentasi, tes dan wawancara. Hasil tesatau data dalam penelitian ini akan menjadibahan yang akan dianalisis mengenaikemampuan berpikir tingkat tinggi dalammenyelesaikan soal PISA. Wawancaradilakukan secara mendalam (in depthinterview), lebih bebas, dan bersifat semiterstruktur sehingga peneliti dapatmengembangkan sendiri pertanyaan yang akandiajukan untuk memperoleh data lengkap.Instrumen utama pada penelitian ini adalahpeneliti itu sendiri. Instrumen bantu yangdigunakan dalam penelitian ini adalah soal tesberpikir tingkat tinggi, pedoman wawancara,dan alat rekam. Soal tes berupa 3 soal PISA

pada konten change and relationship yangmemenuhi indikator berpikir tingkat tinggidimana masing-masing nomormerepresentasikan masing-masing levelberpikir C4, C5, dan C6. Indikator berpikirtingkat tinggi yang digunakan dalam penelitianini diadaptasi dari Anderson dan Krathwohlyang dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.

Tabel 2. Indikator Berpikir Tingkat Tinggi

HOTSumber

AsliIndikator

Menganalisis(C4)

Menspesifikasi aspek-aspek/elemen

Siswa dapatmenspesifikasi/menguraikanaspek-aspek/informasi yangdibutuhkan untuk menentukanpengehematan biaya konsumsibahan bakar kapal kemudiandapat menentukan lama waktuyang dibutuhkan untukmenutup biaya pemakaianlayang-layang daripenghematan biaya bahanbakar kapal tersebut

Mengevaluasi(C5)

Mengambilkeputusansendiri

Siswa dapat menilai danmemilih atau mengambilkeputusan sendiri tentangperusahaan koran yang akanmemberikan keuntunganterkait jumlah koran yangdijual dan gaji yang akanditerima

Mencipta(C6)

Mengkreasiide/gagasansendiri

Siswa dapat mengkreasiide/gagasan sendiri dalammemformulasikan sebuahrumus yang tepat dari jumlahpenguin berdasarkan kriteriapertumbuhan jumlah kolonipenguin yang sudah ditetapkan

Teknik analisis data dilakukan dengancara: (1) pengumpulan data, (2) reduksi data,data hasil penelitian tersebut dirangkum dandifokuskan pada hal-hal yang penting sesuaidengan topik penelitian, yaitu kemampuanberpikir tingkat tinggi (3) penyajian data, datadisajikan dalam bentuk teks yang bersifatnaratif yang disusun dengan baik dan runtutagar mudah dilihat, dibaca, dan dipahami, (4)penarikan kesimpulan.

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018158© STKIP PGRI Banjarmasin

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship

Page 5: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Hasil

Hasil penelitian berupa deskripsiberpikir tingkat tinggi siswa dalammenyelesaikan soal matematika PISA padakonten change and relationship. Berdasarkananalisis data tes tertulis dan wawancara yangtelah dilakukan, dapat diketahui bahwa subjekINA dan subjek PSP dapat mencapai semualevel berpikir tingkat tinggi berdasarkanTaksonomi Bloom Revisi. Kedua subjekmampu menjawab dengan tepat 3 soal yangdiberikan dimana masing-masing soalmerepresentasikan level berpikir mulai dariC4, C5, sampai C6. Kedua subjek jugamenunjukkan adanya perbedaan penyelesaiandalam menjawab soal pada level C5 dan C6.Adapun hasil analisis proses berpikir tingkattinggi subjek INA dan subjek PSP dalammenyelesaikan soal PISA konten change andrelationship dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.

Tabel 3. Hasil Proses Berpikir Tingkat Tinggi

Analisis Data

HOT

KeteranganC4 C5 C6

INA

PSP

INA

PSP

INA

PSP

Level Berpikir √ √ √ √ √ √ √: memenuhiindikator

PenyelesaianSoal

S B BS: samaB: berbeda

Pembahasan

Soal Menganalisis (C4)

Karakteristik Soal C4

Gambar 1. Soal Tes No. 1 (C4)Soal pada Gambar 1 dapat

dikategorikan pada level C4 berdasarkanTaksonomi Bloom Revisi karena untuk dapatmenjawab permasalahan yang muncul dalamsoal yaitu lama waktu yang dibutuhkan untukmenutup biaya pemakaian layang-layang daripenghematan biaya konsumsi solar setelahmemakai layang-layang, subjek harus mampumenspesifikasi/menguraikan aspek-aspek/informasi yang dibutuhkan untukmenentukan pengehematan biaya konsumsibahan bakar kapal.

Dalam menguraikan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk menjawabsoal, tentunya subjek harus paham maksudsoal dan mampu melihat informasi-informasipenting yang terdapat dalam soal. Setelahmampu melihat informasi-informasi pentingtersebut, maka subjek dapat menguraikaninformasi tentang biaya konsumsi solar pertahun tanpa layang-layang, kemudianmenentukan biaya konsumsi solar per tahunsetelah menggunakan layang-layang yangselanjutnya dapat digunakan untukmenentukan penghematan biaya bahan bakarper tahun sehingga lama waktu yangdibutuhkan untuk menutup biaya pemakaianlayang-layang dapat ditentukan.

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018

Mochamad Hendri Kusuma, Novisita Ratu

159

Page 6: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi SubjekPada Level Menganalisis (C4)

Subjek INA

Gambar 2. Hasil Pekerjaan Subjek INA Pada SoalNo. 1 (C4)

Hasil analisis tes tertulis danwawancara subjek INA mengindikasikanbahwa subjek INA mampu menganalisis soalno 1 untuk menyelesaikan permasalahan yangmuncul. Subjek mampu memahami maksuddan tujuan soal, kemudian menyaringinformasi-informasi penting dalam soal yangmeliputi harga solar per liter yaitu 0,42 Zed,pemakaian layang-layang berpotensimengurangi konsumsi solar sekitar 20% daritotal konsumsi seluruhnya, biaya pemakaianlayang-layang 2.500.000 Zed, dan konsumsisolar per tahun tanpa layang-layang adalah3.500.000 liter. Berdasarkan informasi-informasi yang sudah diperoleh tersebut,subjek menguraikan beberapa informasi yangdibutuhkan sebelum dapat menentukanlamanya waktu untuk menutup biayapemakaian layang-layang yaitu menentukaninformasi biaya konsumsi solar/tahun tanpalayang-layang terlebih dahulu, kemudianmenentukan informasi biaya konsumsisolar/tahun dengan layang-layang. Hasil yangdiperoleh tersebut selanjutnya digunakan olehsubjek INA untuk menghitung penghematanbiaya konsumsi solar/tahun dengan caramencari selisih antara biaya konsumsi solarsebelum dan sesudah menggunakan layang-

layang dan diperoleh hasil sebesar 294.000Zed.

Dengan diperolehnya besar biayapenghematan maka subjek dapat menentukanlamanya waktu yang diperlukan untukmenutupi biaya pemakaian layang-layangdengan cara membagi besarnya biayapemakaian layang-layang dengan biayapenghematan. Kemudian subjek INAmembuat kesimpulan bahwa biaya pemakaianlayang-layang akan tertutup oleh penghematanbiaya bahan bakar solar dalam kurun waktusekitar 9 tahun. Berkaitan dengan kesimpulanyang dibuat oleh subjek, pada saaat wawancaraia juga mampu menjelaskan hasil yangdiperolehnya itu sudah menjawabpermasalahan yang ada dalam soal. Subjekmenjelaskan bahwa sebenarnya ketika besarbiaya pemakaian layang-layang dibagi denganbiaya penghematan maka hasil yang diperolehadalah 8 koma sekian sehingga menurut subjekINA dengan waktu 9 tahun tersebut biayapenghematan bahan bakar sudah pasti dapatmenutup biaya pemakaian layang-layang.Berdasarkan hasil analisis jawaban tertulis danwawancara subjek INA pada soal no 1, makadapat disimpulkan bahwa subjek INA mampumencapai dimensi proses berpikir tingkattinggi pada level C4 berdasarkan TaksonomiBloom Revisi.

Subjek PSP

Gambar 3. Hasil Pekerjaan Subjek PSP Pada SoalNo. 1 (C4)

Hasil analisis tes tertulis danwawancara subjek PSP mengindikasikan

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018160© STKIP PGRI Banjarmasin

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship

Page 7: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

bahwa subjek PSP mampu menganalisis soalno 1 untuk menyelesaikan permasalahan yangmuncul. Subjek mampu memahami maksuddan tujuan soal, bahkan ketika diwawancara iamampu menjelaskan maksud dari apa yangditanyakan pada soal dengan bahasa subjeksenidiri. Subjek PSP mengilustrasikan jika adakapal dari sebuah perusahaan yang akanmemasang layang-layang dengan biaya yangsangat mahal, namun tekhnologi layang-layang itu mampu menghemat konsumsi solarsebesar 20%. Oleh karena itu, sampai berapatahun biaya penghematan solar (subjekmenganggapnya sebagai keuntungan) tesebutdapat mengembalikan biaya pemakaianlayang-layang yang mahal.

Subjek pun juga dapat menyaringinformasi-informasi penting dalam soal yangmeliputi harga solar per liter yaitu 0,42 Zed,pemakaian layang-layang berpotensimengurangi konsumsi solar sekitar 20% daritotal konsumsi seluruhnya, biaya pemakaianlayang-layang 2.500.000 Zed, dan konsumsisolar per tahun tanpa layang-layang adalah3.500.000 liter. Berdasarkan informasi-informasi yang sudah diperoleh tersebut,subjek menguraikan beberapa informasi yangdibutuhkan sebelum dapat menentukanlamanya waktu untuk menutup biayapemakaian layang-layang yaitu menentukaninformasi biaya konsumsi solar/tahun tanpalayang-layang terlebih dahulu, kemudianmenentukan informasi biaya konsumsisolar/tahun dengan layang-layang. Hasil yangdiperoleh tersebut selanjutnya digunakan olehsubjek PSP untuk menghitung penghematanbiaya konsumsi solar/tahun dengan caramencari selisih antara biaya konsumsi solarsebelum dan sesudah menggunakan layang-layang dan diperoleh hasil sebesar 294.000Zed.

Dengan diperolehnya besar biayapenghematan maka subjek dapat menentukanlamanya waktu yang diperlukan untukmenutupi biaya pemakaian layang-layangdengan cara membagi besarnya biayapemakaian layang-layang dengan biayapenghematan. Kemudian subjek PSP membuatkesimpulan bahwa biaya pemakaian layang-layang akan tertutup oleh penghematan biayabahan bakar solar dalam kurun waktu kuranglebih 8,5 tahun. Berdasarkan hasil analisisjawaban tertulis dan wawancara subjek PSPpada soal no 1, maka dapat disimpulkan bahwasubjek PSP mampu mencapai dimensi prosesberpikir tingkat tinggi pada level C4berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi.

Soal Mengevaluasi (C5)

Karakteristik Soal C5

Gambar 4. Soal Tes No. 2 (C5)Soal pada Gambar 4 dapat

dikategorikan pada level C5 berdasarkanTaksonomi Bloom Revisi karena untuk dapatmenjawab permasalahan yang muncul dalamsoal yaitu menentukan atau memutuskanperusahaan koran yang lebih menguntungkan,subjek harus mampu mengevaluasi kondisi-kondisi yang muncul dalam permasalahanyaitu pendapatan per minggu jika bekerja di

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018

Mochamad Hendri Kusuma, Novisita Ratu

161

Page 8: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

perusahaan Zedland Star, pendapatan perminggu jika bekerja di Zedland Daily.Kemudian subjek menilai solusi yang dibuatberdasarkan informasi-informasi gaji tersebutsehingga dapat membantu untuk menentukanatau memutuskan perusahaan koran yang lebihmenguntungkan.

Dalam memutuskan perusahaan koranyang akan disarankan kepada John, tentunyasubjek harus paham maksud soal dan mampumelihat informasi-informasi penting yangterdapat dalam soal. Setelah mampu melihatinformasi-informasi penting tersebut, makasubjek dapat menguraikan informasi tentanggaji yang diperolah pada masing-masingperusahaan, kemudian membandingkan gajiyang diterima dari kedua perusahaan danmenghubungkannya dengan faktor-faktor lainyang dapat mempengaruhi kuantitaspenerimaan gaji sehingga dapat memutuskanperusahaan koran yang lebih menguntungkan.

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi SubjekPada Level Mengevaluasi (C5)

Subjek INA

Gambar 5. Hasil Pekerjaan Subjek INA Pada SoalNo. 2 (C5)

Gambar 6. Kesimpulan Subjek INA Pada Soal No.2 (C5)

Hasil analisis tes tertulis danwawancara subjek INA pada soal no 2menunjukkan bahwa subjek INA mampumemahami maksud dan tujuan soal sertamampu mengevaluasi kondisi-kondisi yangmuncul dalam permasalahan yang berkaitandengan gaji dan jumlah koran yang dijualdimana informasi tersebut nantinya dapatdigunakan untuk memilih perusahaan koranyang lebih menguntungkan. Sebelum memilihatau memutuskan perusahaan koran, subjekINA menentukan besarnya gaji yang diperoleholeh masing-masing perusahaan yaitu antaraZedland Star dan Zedland Daily. Berdasarkanhasil wawancara, subjek INA merasa bahwainformasi yang tersedia masih belum lengkapyaitu tidak adanya informasi rata-ratapenjualan koran per tahun sehingga untuk bisamembandingkan gaji yang diterima oleh duaperusahaan tersebut ia membuat tiga kasus.

Kasus pertama jika koran yang dijualkurang dari 240 eksemplar maka lebihmenguntungkan bekerja di Zedland Daily,kasus kedua jika koran yang terjual antara 204sampai 308 eksemplar maka masihmenguntungkan bekerja di Zedland Dailynamun pada kasus ketiga, ketika koran yangterjual lebih dari 308 buah maka bekerja diZedland Star akan lebih menguntungkan.Mengacu pada tiga kasus tersebut, akhirnyasubjek membuat kesimpulan bahwa jika Johnhanya mampu menjual koran kurang dari 308eksemplar maka disarankan untuk bekerja diZedland Daily tetapi jika John mampu menjualkoran lebih dari 308 eksemplar makadisarankan untuk bekerja di Zedland Star.Melihat kesimpulan akhir yang dibuat subjektersebut dapat dikatakan bahwa subjek INAbaru menilai suatu kondisi saja belum sampaimemilih dan memutuskan perusahaan koranyang sebaiknya dipilih John.

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018162© STKIP PGRI Banjarmasin

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship

Page 9: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

Namun pada saat proses wawancara,subjek INA mampu memutuskan perusahaankoran yang lebih menguntungkan denganmempertimbangkan gaji yang diperoleh darimasing-masing perusahaan koran dandikaitkan dengan faktor lain yangmempengaruhi kuantitas gaji yang akanditerima seperti yang bisa dilihat dalampetikan wawancara di atas. Awalnya, subjekINA menyarankan John untuk bekerja diZedland Star karena gaji yang diperoleh diZedland Daily memang lebih besar tapi hanyaterbatas sampai 308 koran yang dijual dan jikakoran yang dijual lebih dari 308 buah makagaji yang didperoleh dari Zedland Star lebihbanyak.

Akan tetapi, selang beberapa saatsubjek INA meralat jawabanya, ia lebihmenyarankan John untuk bekerja di ZedlandDaily saja dengan alasan kalau di Zedland Staragar bisa memperoleh gaji lebih banyak makaharus menjual lebih dari 308 namun jikamelihat kondisi sekarang dimana koran sudahmulai kalah dengan berita online yang mudahdiakses dengan gadget maka untuk menjual308 koran akan susah dan belum tentu bisamenjual sebanyak itu, sehingga lebihmenguntungkan bagi John untuk bekerja diZedland Daily. Berdasarkan hasil analisisjawaban tertulis dan wawancara subjek INApada soal no 2, maka dapat disimpulkan bahwasubjek INA mampu mencapai dimensi prosesberpikir tingkat tinggi pada level C5berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi.

Subjek PSP

Gambar 7. Hasil Pekerjaan Subjek PSP Pada SoalNo. 2 (C5)

Hasil analisis tes tertulis danwawancara subjek PSP pada no 2mengindikasikan bahwa subjek PSP mampumemahami maksud dan tujuan soal sertamampu mengevaluasi kondisi-kondisi yangmuncul dalam permasalahan yang berkaitandengan gaji dan jumlah koran yang dijualdimana informasi tersebut nantinya dapatdigunakan untuk memilih perusahaan koranyang lebih menguntungkan. Sebelum memilihatau memutuskan perusahaan koran, subjekPSP menentukan besarnya gaji yang diperoleholeh masing-masing perusahaan yaitu antaraZedland Star dan Zedland Daily. Berdasarkanjawaban tertulis, subjek PSP hanyamembandingkan perolehan gaji keduaperusahaan tersebut ketika koran yang terjualsebanyak 270 koran saja kemudian langsungmemutuskan Zedland Daily yang lebihdisarankan kepada John sebagai tempatbekerja.

Namun pada saat proses wawancara,subjek PSP juga menjelaskan kondisi dimanaZedland Star akan memberikan gaji yang lebihbanyak dari pada Zedland Daily. Subjekmencoba membandingkan perolehan gajiketika koran yang berhasil dijual sebanyak 330eksemplar dengan diperoleh hasil bahwa gajiyang diterima dari Zedland star akan lebihbesar apalagi jika mampu menjual koran lebihbanyak lagi maka semakin besar pula gaji yangditerima. Akan tetapi pada akhirnya subjekPSP tetap menyarankan John untuk bekerja diZedland Daily dengan mempertimbangkangaji yang diperoleh dari masing-masingperusahaan koran dan dikaitkan dengan faktorlain yang mempengaruhi kuantitas gaji yangakan diterima.

Awalnya subjek PSP membuatkesimpulan jika dalam satu minggu Johnmampu menjual koran sekitar 400 eksemplaratau lebih maka lebih disarankan untuk bekerja

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018

Mochamad Hendri Kusuma, Novisita Ratu

163

Page 10: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

di Zedland Star karena gajinya pasti akan lebihbesar, namun kemudian subjek PSP jugamempertimbangkan kondisi zaman sekarangdimana untuk menjual koran sebanyak itu pastiakan susah karena koran atau media cetaksudah mulai tergeser dengan media elektronikseperti detik.com yang mudah diakse melaluiHP atau gadget sehingga subjek menyarankankepada John untuk bekerja di Zedland Dailysaja. Berdasarkan hasil analisis jawabantertulis dan wawancara subjek PSP pada soalno 2, maka dapat disimpulkan bahwa subjekPSP mampu mencapai dimensi proses berpikirtingkat tinggi pada level C5 berdasarkanTaksonomi Bloom Revisi.

Soal Mencipta/Mengkreasi (C6)

Karakteristik Soal C6

Gambar 8. Soal Tes No. 3 (C6)

Soal pada Gambar 8 dapatdikategorikan pada level C6 berdasarkanTaksonomi Bloom Revisi karena untuk dapatmenjawab permasalahan yang muncul dalamsoal yaitu memformulasikan sebuah rumusyang dapat menggambarkan jumlah totalpenguin (P) dengan tepat setelah 7 tahunberdasarkan kriteria pertumbuhan penguinyang sudah ditetapkan. Sebelummemformulasikan rumus tersebut, subjekharus menguraikan dan menilai informasi-informasi yang sudah tersedia dalam soal yangkemudian dapat digunakan sebagai petunjukdalam menyusun atau mengkreasikan sebuah

rumus. Untuk memformulasikan rumus jumlahtersebut tentunya subjek harus paham maksudsoal dan mampu melihat informasi-informasipenting yang terdapat dalam soal.

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi SubjekPada Level Mencipta/Mengkreasi (C6)

Subjek INA

Gambar 9. Hasil Pekerjaan Subjek INA Pada SoalNo. 3 (C6)

Hasil analisis tes tertulis danwawancara subjek INA pada soal no 3mengindikasikan bahwa subjek INA mampumemahami maksud dan tujuan soal sertamampu menguraikan hal-hal penting yangdiperlukan untuk membuat rumus tentangjumlah total penguin seperti kuantitas awalpenguin dimana jumlah penguin jantan danbetina sama yang akan membentuk pasangan,setiap pasangan penguin akan menghasilkan 1anak, pada akhir tahun 20% penguin akan matiyang berarti sisa 80% penguin yang hidup, danpenguin yang telah berumur 1 tahun jugamampu memberikan anak. Informasi-informasi tersebut kemudian diterjemahkansecara matematis dan diaplikasikan dalamperthitungan subjek.

Dalam memformulasikan rumusjumlah total penguin, subjek INA mula-mulamenghitung jumlah total penguin tahunpertama dengan menggunakan informasi-informasi yang sudah diketahui dari soal yaitudengan cara banyak penguin mula-mula yang

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018164© STKIP PGRI Banjarmasin

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship

Page 11: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

berjumlah 10.000 ekor (jantan dan betina)ditambah anak penguin yang dihasilkan.Dikarenakan penguin jantan dan betinadiketahui jumlahnya sama dan akanmembentuk pasangan dengan menghasilkan 1anak sehingga anak yang dihasilkan adalahsetengah dari jumlah awal penguin yaitu 5.000ekor maka jumlah penguin menjadi 15.000ekor. Pada akhir tahun, penguin yang masihhidup sebanyak 80% sehingga jumlah penguindi tahun pertama menjadi80% × 15.000 = 12.000 (1)Subjek melihat pola perhitungan yang tersiratpada jawaban tersebut sehingga membuatrumus jumlah penguin untuk tahun pertamaadalah × × 80% (2)

sehingga total penguin menjadi10.000 × × 80% (3)

Pada tahun kedua, langkah perhitungansubjek INA sama seperti (2) namun yangmembedakan adalah jumlah awal penguin.Berdasarkan wawancara, subjek menjelaskanbahawa jumlah akhir penguin ditahun pertamaakan menjadi jumlah awal penguin di tahunkedua dan berlaku untuk tahun-tahunselanjutnya. Karena cara yang digunakan samadengan tahun pertama maka rumus jumlahpenguin tahun kedua akan sama seperti (2)akan tetapi penguin awal pada tahun keduatersebut disubstitusi oleh jumlah akhir penguintahun pertama yang sudah diketahui yaitu (3).Sehingga jumlah total penguin pada akhirtahun kedua menjadi10.000 × × 80% × × 80% = 10.000 ×( ) × (80%) (4)

Dengan melihat pola yang terbentukantara rumus jumlah total penguin (2), (3), dan(4) maka subjek menyimpulkan bahwa untuk

rumus jumlah total penguin setelah 7 tahunmenjadi10.000 × ( ) × (80%) (5)

Pada saat proses wawancara, subjekjuga menjelaskan bahwa karena yang selaluberubah adalah pangkat yang menggambarkantahun yang ditanyakan maka subjek jugamengkreasi rumus total penguin untuk n tahunmenjadi10.000 × ( ) × (80%) (6)

dimana n melambangkan tahun yangditanyakan. Berdasarkan hasil analisisjawaban tertulis dan wawancara subjek INApada soal no 3, maka dapat disimpulkan bahwasubjek INA mampu mencapai dimensi prosesberpikir tingkat tinggi pada level C6berdasarkan Taksonomi Bloom Revisi.

Subjek PSP

Gambar 10. Hasil Pekerjaan Subjek PSP Pada SoalNo. 3 (C6)

Hasil tes tertulis dan l wawancarasubjek PSP pada soal no 3 mengindikasikanbahwa subjek PSP mampu memahami maksuddan tujuan soal serta mampu menguraikan hal-hal penting yang diperlukan untuk membuatrumus tentang jumlah total penguin sepertikuantitas awal penguin dimana jumlahpenguin jantan dan betina sama yang akanmembentuk pasangan, setiap pasanganpenguin akan menghasilkan 1 anak, pada akhirtahun 20% penguin akan mati yang berarti sisa80% penguin yang hidup, dan penguin yang

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018

Mochamad Hendri Kusuma, Novisita Ratu

165

Page 12: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

telah berumur 1 tahun juga mampumemberikan anak. Informasi-informasitersebut kemudian diterjemahkan secaramatematis dan diaplikasikan dalamperthitungan subjek.

Dalam memformulasikan rumusjumlah total penguin, subjek PSP mula-mulamenghitung jumlah total penguin tahunpertama dengan menggunakan informasi-informasi yang sudah diketahui dari soal yaitudengan cara banyak penguin mula-mula yangberjumlah 10.000 ekor (jantan dan betina)ditambah anak penguin yang dihasilkan.Dikarenakan penguin jantan dan betinadiketahui jumlahnya sama dan akanmembentuk pasangan dengan menghasilkan 1anak sehingga anak yang dihasilkan adalahsetengah dari jumlah awal penguin yaitu 5.000ekor maka jumlah penguin menjadi 15.000ekor dengan kata lain jumlah penguin menjadi1,5 lebih banyak. Pada akhir tahun, penguinyang masih hidup sebanyak 80% sehinggajumlah penguin di tahun pertama menjadi80% × 15.000 = 12.000 (7)

Subjek melihat pola perhitungan yangtersirat pada jawaban tersebut dimana jikakematian tidak diperhitungkan maka setiaptahun jumlah penguin menjadi 1,5 kali darijumlah awal, namun karena pada akhir tahunsebanyak 20% penguin mati maka sisa 80%penguin yang hidup sehingga untuk setiaptahun penguin yang tersisa adalah1,5 × 80% = 1,2 (8)Atau dengan kata lain 1,2 dari jumlah awalpenguin. Sehingga jumlah penguin sebanyak12.000 ekor ditahun pertama seperti yangdisebutkan sebelumnya dapat diperolehdengan cara × 1,2 = 10.000 × 1,2 (9)

Berdasarkan informasi pertambahanpenguin yang sudah diketahui dari soal adalahsama dari tahun ke tahun serta berdasarkan

hasil perhtiungan penguin yang hidup di tahunpertama di mana jumlah penguin menjadi 1,2dari jumlah awal, maka subjek PSPmemutuskan bahwa setiap tahun jumlahpenguin akan 1,2 kali dari jumlah awal.Artinya, pada tahun pertama jumlah totalpenguin adalah seperti pada (9) kemudiansetelah tahun kedua maka jumlah total penguinmenjadi 1,2 dari jumlah penguin sebelumnyaatau10.000 × 1,2 × 1,2 (10)begitupun untuk tahun seterusnya akan terusdikalikan dengan 1,2. Sehingga rumus jumlahtotal penguin setelah 7 tahun adalah jumlahawal penguin dikalikan dengan 1,2 sebanyak 7kali dan karena subjek PSP menyebutkan itumerupakan perkalian berulang maka rumustersebut dapat diubah menjadi10.000 × (1,2) (11)Pada tahap akhir penyelesaian subjek jugamengkreasi rumus total penguin untuk n tahunmenjadi= × (1,5 × 80%)= 10.000 × (1,2) (12)

dimana a menyatakan jumlah penguin awaldan n menyatakan tahun yang ditanyakan.Berdasarkan hasil analisis jawaban tertulis danwawancara subjek PSP pada soal no 3, makadapat disimpulkan bahwa subjek PSP mampumencapai dimensi proses berpikir tingkattinggi pada level C6 berdasarkan TaksonomiBloom Revisi.

Simpulan dan Saran

Simpulan

Berdasarkan hasil analisis danpembahasan, secara keseluruhan dapatdisimpulkan bahwa subjek INA dan subjekPSP mampu mencapai semua level berpikirtingkat tinggi (HOT) mulai dari menganalisis

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018166© STKIP PGRI Banjarmasin

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship

Page 13: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

(C4), mengevaluasi (C5), danmencipta/mengkreasi (C6) berdasarkanTaksonomi Bloom Revisi. Subjek INA dansubjek PSP menunjukkan adanya perbedaandalam menyelesaikan permasalahan pada soalmengevaluasi (C5) dan mencipta/mengkreasi(C6) sedangkan untuk soal menganalisis (C4)tidak ada perbedaan penyelesaian yangditunjukkan oleh kedua subjek.

Saran

Berdasarkan hasil penelitian yangsudah dilaksanakan, ada beberapa saran yangperlu disampaikan yaitu (1) bagi siswa,diharapkan siswa dapat menambah porsilatihan soal tidak hanya dari satu sumber sajaterutama untuk soal yang membutuhkanpenalaran lebih tinggi, sehingga dapat melatihdan meningktkan HOTS siswa tersebut, (2)bagi guru, hendaknya guru dapat memfasilitasisoal-soal yang memuat kemampuanmenganalisis (C4), mengevaluasi (C5), danmencipta/mengkreasi (C6) bagi siswadikarenakan selama ini siswa belum terbiasadengan soal-soal HOTS dan sudah merasanyaman dengan soal yang berada pada levelMOTS maupun LOTS saja, dan (3) bagipeneliti lain, level instrumen soal PISA yangdigunakan dalam penelitian ini masih bersifatacak dan belum menyeluruh, diharapkanadanya penelitian lebih lanjut mengenaiberpikir tingkat tinggi siswa dalammenyelesaikan soal matematika PISAmenggunakan instrumen soal PISA mulai darilevel 1 sampai level 6 serta diharapkanpenelitian ini dapat dijadikan referensi untukpenelitian selanjutnya.

Daftar Pustaka

Edo, S. I., Hartono, & Ilma, R. (2012).Investigating Secondary SchoolStudents’ Difficulties in ModellingProblems PISA-Model level 5 and 6.Journal on Mathematics Education(IndoMS. J.M.E), 4(1), 41-58.

Gunawan, Adi W. (2003). Genius LearningStrategy: Petunjuk Praktis UntukMenerapkan Accelerated Learning.Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Heong, Y. M., dkk. (2011). The Level ofMarzano Higher Order Thinking Skillsamong Technical Education Students.International Journal of Social andhumanity, 1(2), 121-125.

Mujaid, Achmad. (2015). AnalisisKemampuan Berpikir Matematika SiswaBerdasarkan Taksonomi Bloom Revisi.Tesis, tidak dipublikasikan. ProgramPascasarjana Universitas TerbukaJakarta.

OECD. (2012). PISA 2012: Data Tables,Figures, and Exhibits. Diakses tanggal18 Februari 2018 darihttps://nces.ed.gov/pubs2014/2014024_tables.pdf.

OECD. (2015). Draft PISA 2015 MathematicsFramework. Diakses tanggal 18 Februari2018 darihttps://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Mathematics%20Framework%20.pdf.

Setiawan, H., dkk. (2014). Soal MatematikaDalam PISA Kaitannya Dengan LiterasiMatematika Dan Kemampuan BerpikirTingkat Tinggi. Prosiding SeminarMatematika Dan Pendidikan Matematik,1(1). Jember: Univesitas Jember.

Susanti, Elsa & Syam, Salmaini S. (2017).Peran Guru dalam MeningkatkanKemampuan LiterasiMatematika Siswa Indonesia. ProsidingSeminar Nasional Matematika dan

Math Didactic: Jurnal Pendidikan Matematika

p-ISSN 2442-3041; e-ISSN 2579-3977

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018

Mochamad Hendri Kusuma, Novisita Ratu

167

Page 14: MATH DIDACTIC: JURNAL PENDIDIKAN MATEMATIKA Volume 4 …

Pendidikan Matematika yangdiselenggarakan oleh FMIPA UNY,tanggal 11 November 2017. Yogyakarta:Universitas Negeri Yogyakarta.

Syahwaludi, Muhammad. dkk. (2016). HigherOrder Thingking Skills Siswa PadaMateri Statistika Kelas XI IPA MAN 2Pontianak. Jurnal Pendidikan danPembelajaran, 5(11).

Wardhani, Sri & Rumiyati. (2011). InstrumenPenilaian Hasil Belajar MatematikaSMP: Belajar dari PISA dan TIMSS.Yogyakarta : Pusat Pengembangan danPemberdayaan Pendidik dan TenagaKependidikan (PPPPTK) Matematika.

Widana, I Wayan. (2017). Modul PenyusunanSoal High Order Thinking Skill (HOTS).Jakarta: Direktorat Pembinaan SMADirektorat Jenderal Pendidikan DasarDan Menengah Departemen PendidikanDan Kebudayaan.

Vol. 4 No. 2, Mei - Agustus 2018168© STKIP PGRI Banjarmasin

Deskripsi Berpikir Tingkat Tinggi Siswa SMP dalam Menyelesaikan Soal PISA Konten Change and Relationship