RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Satuan Pendidikan : SMA Kelas/Program/Semester : XI/IPA/2 Topik : Teori Kinetik Gas Alokasi Waktu : 8 × 45 menit (4 Pertemuan) A. Kompetensi Inti: KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP)
Satuan Pendidikan : SMA
Kelas/Program/Semester : XI/IPA/2
Topik : Teori Kinetik Gas
Alokasi Waktu : 8 × 45 menit (4 Pertemuan)
A. Kompetensi Inti:
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap
sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif
dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural
berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
B. Kompetensi Dasar:
3.8. Memahami teori kinetik gas dalam menjelaskan karakteristik gas pada ruang tertutu
C. Indikator:
1. Menjelaskan hukum-hukum tentang gas
2. Memformulasikan hukum Boyle-Gay Lussac
3. Menggunakan persamaan umum keadaan gas ideal
4. Memformulasikan tekanan gas dari sifat mikroskopis gas
5. Memformulasikan energi kinetik dan kecepatan rata-rata partikel gas
6. Memformulasikan teorema ekipartisi energi
7. Menerapkan persamaan keadaan gas ideal dalam kehidupan sehari-hari
D. Tujuan Pembelajaran
Pertemuan pertama
Melalui diskusi dilanjutkan dengan pemberian soal uji kompetensi, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menjelaskan hukum-hukum tentang gas
2. Memformulasikan hukum Boyle-Gay Lussac
3. Menggunakan persamaan umum keadaan gas ideal
Pertemuan kedua
Melalui diskusi dilanjutkan dengan pemberian soal uji kompetensi, peserta didik diharapkan dapat:
1. Memformulasikan tekanan gas dari sifat mikroskopis gas
2. Memformulasikan energi kinetik dan kecepatan rata-rata partikel gas
3. Memformulasikan teorema ekipartisi energi
Pertemuan ketiga
Melalui metode jigsaw dan presentasi, peserta didik diharapkan dapat:
1. Menerapkan persamaan keadaan gas ideal dalam kehidupan sehari-hari
Pertemuan keempat
Ujian
E. Materi Pembelajaran:
(Terlampir)
F. Metode Pembelajaran:
Kontekstual
Jigsaw
Dikusi kelompok
Eksperimen
Penugasan
G. Kegiatan Pembelajaran:
Pertemuan 1
Kegiatan Rincian KegiatanWaktu(Menit)
Pendahuluan
Guru memberikan salam dan berdoa bersama (sebagai
implementasi nilai religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Prasyarat kemampuan sebelum mempelajari subbab:
- Konversi skala suhu
- Massa mol dan massa molekul
Motivasi: Guru meminta siswa meniup balon, kemudian
menanyakan faktor-faktor apa saja yang dapat menyebabkan
volume balon bertambah besar?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
Kegiatan Inti Mengamati (Observing)
Menyimak informasi dari berbagai sumber tentang hukum
Boyle-gay Lusac tentang gas dan persamaan keadaan gas
melalui berbagai sumber
Menanya (Questioning)
Mempertanyakan konsep teori kinetik gas dalam menjelaskan
karakteristik gas pada ruang tertutup
Mengeksplorasi/Eksperimen
Mendiskusikan hubungan antarsuhu, volume , dan tekanan gas
dalam ruang tertutup.
Mendiskusikan bentuk persamaan keadaan gas kaitannya
60
Kegiatan Rincian KegiatanWaktu(Menit)
dengan rumusan Boyle-Gay Lusac
Mendiskusikan bentuk persamaan keadaan gas kaitannya
dengan rumusan Boyle-Gay Lusac
Mengasosiasi (Associating)
Menggunakan persamaan Boyle-Gay Lussac dalam
memecahkan masalah gas pada ruang tertutup
Mengkomunikasikan (Communicating)
Membuat laporan tertulis
Penutup
Guru bersama dengan peserta didik membuat simpulan
kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan umpan balik proses dan hasil
pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari konsep
tekanan dan energi kinetik menurut teori kinetik gas untuk
pertemuan berikutnya
Tindak lanjut: Penugasan membaca materi selanjutnya dan
mengerjakan soal evaluasi yang berkaitan dengan materi yang
sudah dibahas.
15
Pertemuan 2
Kegiatan Rincian KegiatanWaktu(Menit)
Pendahuluan Siswa berkumpul dan duduk sesuai kelompoknya masing-
masing
15
Kegiatan Rincian KegiatanWaktu(Menit)
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Prasyarat kemampuan sebelum mempelajari subbab:
- Tekanan
- Jumlah molekul gas
- Impuls
Motivasi: Guru menanyakan dapatkah kita mengamati
molekul-molekul gas dengan mata telanjang?
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
Kegiatan Inti Mengamati (Observing)
Menyimak informasi dari berbagai sumber tentang
karakteristik gas dan gas ideal melalui berbagai sumber
Menanya (Questioning)
Mempertanyakan sifat-sifat mikroskopis gas
Mengeksplorasi/Eksperimen
Mendiskusikan hubungan antara impuls dengan gaya dan
tekanan
Mendiskusikan gerakan partikel gas menumbuk dinding
menyebabkan tekanan gas
Mendiskusikan kelompok hubungan antara suhu dengan energi
kinetik dan tekanan gas
Mendiskusikan hubungan antarsuhu, volume , dan tekanan gas
60
Kegiatan Rincian KegiatanWaktu(Menit)
dalam ruang tertutup.
Mengasosiasi (Associating)
Membuat ilustrasi hubungan tekanan, suhu dan volume, serta
ilustrasi penjelasan teori ekipartisi energi pada suhu
rendah,sedang, dan tinggi
Mengkomunikasikan (Communicating)
Membuat laporan tertulis
Penutup
Guru bersama dengan peserta didik membuat simpulan
kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan umpan balik proses dan hasil
pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Guru memberikan penghargaan kepada kelompok terbaik
dalam pembelajaran.
Guru meminta peserta didik untuk mempelajari pemecahan
masalah gas dalam ruang tertutup menggunakan
persamaan Boyle untuk pertemuan berikutnya
Tindak lanjut: Penugasan membaca materi selanjutnya dan
mengerjakan uji kompetensi dari materi yang sudah dibahas.
15
Pertemuan 3
Kegiatan Rincian KegiatanWaktu(Menit)
Pendahuluan
Siswa berkumpul dan duduk sesuai kelompoknya masing-
masing
Memberikan salam dan berdoa (sebagai implementasi nilai
religius).
Guru mengabsen, mengondisikan kelas dan pembiasaan
(sebagai implementasi nilai disiplin).
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
15
Kegiatan Inti
Mengeksplorasi/Eksperimen
Eksplorasi penerapan persamaan keadaan gas dan hukum
Boyle dalam pemecahan masalah gas dalam ruang tertutup
Mengkomunikasikan (Communicating)
Presentasi kelompok hasil ekplorasi menerapkan persamaan
keadaan gas dan hukum Boyle-Gay Lussac dan dalam
pemecahan masalah gas dalam ruang tertutup
60
Penutup Guru bersama dengan peserta didik membuat simpulan
kegiatan pembelajaran.
Guru memberikan umpan balik proses dan hasil
pembelajaran untuk mengetahui ketercapaian tujuan
pembelajaran.
Guru meminta peserta didik untuk mereview materi teori
kinetik gas sebagai persiapan ulangan harian
Tindak lanjut: Penugasan menjawab uji kompetensi
15
Kegiatan Rincian KegiatanWaktu(Menit)
Pertemuan 4 (2 jam)
Ulangan harian
H. Sumber Belajar/Bahan Ajar/Alat
Sumber:
Buku paket Fisika kelas XI bab teori kinetik gas
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian dan bentuk instrumen
Teknik Bentuk Instrumen
Pengamatan Sikap (Afektif) Lembar Pengamatan Sikap dan Rubrik
Tes Tertulis (Kognitif) Pilihan Ganda dan Uraian
Portofolio Lembar Penilaian Portofolio
2. Instrumen penilaian
a. Lembar pengamatan sikap
No Aspek yang dinilai 5 4 3 2 1 Keterangan
1 Menghayati dan mengamalkan
ajaran agama yang dianutnya
2 menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggungjawab, peduli
(gotong royong, kerjasama,
toleran, damai), santun,
responsif dan pro-aktif
Rubrik pengamatan sikap
1 = jika peserta didik sangat kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indikator
2 = jika peserta didik kurang konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator, tetapi belum konsisten
3 = jika peserta didik mulai konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
4 = jika peserta didik konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator
5 = jika peserta didik selalu konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera dalam
indikator
b. Penilaian pemahaman konsep
(Terlampir)
c. Penilaian portofolio
No KI / KD / PI Waktu
MACAM
PORTOFOLIO
Jumlah
Skor
Nilai
Kual
itas
Rang
kum
an
Pres
enta
si
1
2
3
Catatan:
PI = Pencapaian Indikator
Untuk setiap karya peserta didik dikumpulkan dalam satu file sebagai bukti pekerjaan
yang masuk dalam portofolio.
Skor menggunakan rentang antara 0 -10 atau 10 – 100.
Penilaian Portofolio dilakukan dengan sistem pembobotan sesuai tingkat kesulitan
dalam pembuatannya.
TEORI KINETIK GASSebagaimana telah diketahui bahwa gas terdiri dari partikel-partikel yang tersusun tidak
teratur. Jarak antarpartikel relatif jauh sehingga gaya tarik antarpartikel sangat lemah. Partikel-
partikel selalu bergerak dengan laju tinggi memenuhi tempatnya, sehingga pada saat terjadi
tumbukan antarpartikel, gaya tarik tidak cukup kuat untuk menjaga partikel-partikelnya tetap
dalam satu kesatuan. Teori kinetik muncul dengan anggapan bahwa partikelpartikel gas selalu
bergerak terus-menerus.
Gas yang tersusun atas satu unsur atom disebut gas monoatomik. Semua unsur gas mulia
(golongan VIII) merupakan gas monoatomik, yaitu helium (He), neon (Ne), radon (Rn), argon
(Ar), kripton (Kr), dan xenon (Xe). Helium dengan Ar = 4, digunakan dalam kapal, balon udara,
dan penyelam. Neon dengan Ar = 20, digunakan untuk papan reklame neon dan cahaya
fluoresen. Radon dengan Ar = 222, terbentuk dari hasil peluruhan radioaktif radium. Argon
dengan Ar = 40, digunakan pada bohlam listrik dan tabung fluoresen. Kripton dengan Ar = 84,
digunakan pada beberapa tabung laser, fluoresen, dan di dalam cahaya stroboskopik bandara.
Xenon dengan Ar = 131, digunakan untuk mengisi tabung fluoresen dan bohlam.
Pada bab ini, pembahasan dibatasi pada gas ideal, yaitu gas yang mempunyai sifat-sifat
yang sama pada kondisi yang sama. Dalam kondisi riil, gas yang berada pada tekanan rendah dan
jauh dari titik cair, dianggap mempunyai sifat-sifat seperti gas ideal. Persamaanpersamaan
tentang gas ideal adalah Hukum Boyle, Hukum Gay Lussac, Hukum Boyle-Gay Lussac, dan
persamaan gas ideal. Kita juga akan membahas mengenai tekanan, suhu, dan energi kinetik yang
dikaitkan dengan tingkah laku partikel gas. Dalam pembahasannya, tidak mungkin melakukan
perhitungan untuk setiap partikel, melainkan sifat gas secara keseluruhan sebagai hasil ratarata
dari partikel-partikel penyusun gas.
Gas ideal adalah gas yang memenuhi anggapan-anggapan berikut ini.
1. Gas terdiri atas partikel-partikel yang jumlahnya sangat banyak.
2. Partikel-partikel gas bergerak dengan laju dan arah yang beraneka ragam, serta
memenuhi Hukum Gerak Newton.
3. Partikel gas tersebar merata pada seluruh bagian ruangan yang ditempati.
4. Tidak ada gaya interaksi antarpartikel, kecuali ketika partikel bertumbukan.
5. Tumbukan yang terjadi antarpartikel atau antara partikel dengan dinding wadah adalah
lenting sempurna.
6. Ukuran partikel sangat kecil dibandingkan jarak antara partikel, sehingga bersama-sama
volumenya dapat diabaikan terhadap volume ruang yang ditempati.
A. Hukum-hukum Tentang Gas1. Hukum Boyle
Volume gas dalam suatu ruang tertutup sangat bergantung pada tekanan dan suhunya.
Apabila suhu dijaga konstan, maka tekanan yang diberikan akan memperkecil volumenya.
Hubungan, tersebut dikenal dengan Hukum Boyle yang dapat dinyatakan berikut ini.
“Apabila suhu gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas
berbanding terbalik dengan volumenya”.
Secara sistematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:
, untuk P,V = konstan atau
(persamaan 8.1)
Dengan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
Persamaan 8.1 menyatakan bahwa pada suhu konstan, jika tekanan atau volume gas
berubah, maka variabel yang lain juga berubah sehingga hasil kali P.V selalu tetap.
P
V
Hubungan antara tekanan dan volume gas pada suhu konstan dapat dilukiskan dengan
grafik seperti yang tampak pada Gambar 8.2. Grafik tersebut menunjukkan bahwa pada saat
volumenya bertambah, tekanan gas akan berkurang. Proses pada suhu konstan disebut proses
isotermis.
2. Hukum Charles
Telah diketahui bahwa selain ditentukan oleh tekanan, volume gas dalam ruang tertutup
juga dipengaruhi oleh suhu. Jika suhu gas dinaikkan, maka gerak partikel-partikel gas akan
semakin cepat sehingga volumenya bertambah. Apabila tekanan tidak terlalu tinggi dan dijaga
konstan, volume gas akan bertambah terhadap kenaikan suhu. Hubungan tersebut dikenal dengan
Hukum Charles yang dapat dinyatakan berikut ini.
“Apabila tekanan gas yang berada dalam ruang tertutup dijaga konstan, maka volume gas
berbanding lurus dengan suhu mutlaknya.”
Secara matematis, pernyataan tersebut dapat dituliskan:
= konstan atau (persamaan 8.2)
Dengan:
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
Hubungan antara volume gas dan suhu pada tekanan konstan dapat dilukiskan dengan
grafik seperti yang tampak pada Gambar 8.3. Proses yang terjadi pada tekanan tetap disebut
proses isobaris.
3. Hukum Gay Lussac
Apabila botol dalam keadaan tertutup kita masukkan ke api, maka botol tersebut akan
meledak. Hal ini terjadi karena naiknya tekanan gas di dalamnya akibat kenaikan suhu. Dengan
demikian, dapat dikatakan bahwa:
“Apabila volume gas yang berada pada ruang tertutup dijaga konstan, maka tekanan gas
berbanding lurus dengan suhu mutlaknya”.
Pernyataan tersebut dikenal dengan Hukum Gay Lussac. Secara matematis dapat
dituliskan:
= konstan atau (persamaan 8.3)
Dengan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
T1 = suhu mutlak gas pada keadaan 1 (K)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T2 = suhu mutlak gas pada keadaan 2 (K)
Hubungan antara tekanan dan suhu gas pada volume konstan dapat dilukiskan dengan
grafik seperti yang tampak pada Gambar 8.4. Proses yang terjadi pada volume konstan disebut
proses isokhoris.
4. Hukum Boyle-Gay Lussac
Hukum Boyle-Gay Lussac merupakan gabungan dari persamaan (8.1), (8.2), dan (8.3),
sehingga dapat dituliskan:
= Konstan
(persamaan 8.4)
5. Persamaan Umum Gas Ideal
Sebelum membahas lebih lanjut mengenai persamaan umum gas ideal, kita akan mendefinisikan
dahulu beberapa istilah kimia yang berkaitan dengan gas ideal.
a. Massa atom relatif (Ar), adalah perbandingan massa rata-rata sebuah atom suatu unsur
terhadap kalimassa sebuah atom Harga massa atom relatif bukanlah massa yang
sebenarnya dari suatu atom, tetapi hanya merupakan harga perbandingan. Contoh:
Ar H =1
Ar Ne= 20
Ar Ar = 4
b. Massa molekul relatif (Mr), adalah jumlah keseluruhan massa atom relatif (Ar) unsur-
unsur penyusun senyawa.
c. Mol (n), adalah satuan banyaknya partikel yang besarnya merupakan hasil bagi massa
suatu unsur (senyawa) dengan massa relatifnya (Ar atau Mr).
n(mol)= massa unsur atausenyawa (gram)
Ar (Mr )
d. Bilangan Avogadro, adalah bilangan yang menyatakan jumlah partikel dalam satu mol.
NA = 6,023 x 1023 partikel/mol
N = n NA
N adalah jumlah total partikel.
Hukum-hukum tentang gas dari Boyle, Charles, Gay Lussac, dan Boyle-Gay Lussac
diperoleh dengan menjaga satu atau lebih variabel dalam keadaan konstan untuk mengetahui
akibat dari perubahan satu variabel. Berdasarkan Hukum Boyle–Gay Lussac diperoleh:
= Konstan atau
Apabila jumlah partikel berubah, maka volume gas juga akan berubah. Hal ini berarti
bahwa harga adalah tetap, bergantung pada banyaknya partikel (N ) yang terkandung dalam
gas. Persamaan di atas dapat dituliskan:
(persamaan i)
k= konstanta Bolzmann, (k=1,38 x 10-23 J/K) karena N= n.NA, maka:
(persamaan ii)
yang merupakan konstanta gas umum yang besarnya sama untuk semua gas, maka
persamaan (ii) menjadi:
(persamaaan 8.5)
dengan:
P = tekanan gas (N/m2)
V = volume gas (m3)
n = jumlah mol
T = suhu mutlak (K)
R = konstanta gas umum (J/mol.K)
R = NA.k
R = (6,023 x 1023) (1,38 x 10-23)
R = 8,31 J/mol.K = 0,082 L.atm/mol.K
Persamaan (8.5) disebut persamaan umum gas ideal.
Contoh soal
1. Suatu gas ideal sebanyak 4 liter memiliki tekanan 1,5 atmosfer dan suhu 27 °C. Tentukan
tekanan gas tersebut jika suhunya 47 °C dan volumenya 3,2 liter!
Penyelesaian:
Diketahui:
V1 = 4 liter
V2 = 3,2 liter
P1 = 1,5 atm
T1 = 27 °C = 27+273 = 300 K
T2 = 47 °C = 47+273 = 320 K
Ditanya: P2 = ... ?
Jawab:
= 2 atm
2. Gas helium sebanyak 16 gram memiliki volume 5 liter dan tekanan 2 x 105 Pa. Jika R =
8,31 J/mol.K, berapakah suhu gas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: m = 16 gram = 16 x 10-3 kg
Mr O2 = 4
P = 2 x 105 Pa
R = 8,31 J/mol.K
V = 5 liter = 5 x 10-3 m3
Ditanya: T = ... ?
Jawab:
= 4x 10-3 mol
= 30.084 K
B. Teori Kinetik Gas1. Tekanan Gas Ideal
Berdasarkan teori kinetik, kita akan
menentukan secara kuantitatif tekanan dalam gas.
Misalnya, suatu gas yang mengandung sejumlah
partikel berada dalam suatu ruang yang berbentuk
kubus dengan sisi L dan luas masing-masing sisinya
A (Gambar 8.5). Tekanan yang diberikan gas pada
dinding sama dengan besarnya momentum yang
dilakukan oleh partikel gas tiap satuan luas tiap
satuan waktu.
Partikel yang massanya m0 bergerak dengan
kecepatan vx dalam arah sumbu x. Partikel
menumbuk dinding sebelah kiri yang luasnya A
dengan kecepatan -vx. Karena tumbukan bersifat
lenting sempurna, maka partikel akan terpantul
dengan kecepatan vx (Gambar 8.6). Perubahan
momentum yang terjadi pada partikel gas X
dirumuskan:
Partikel akan kembali menumbuk dinding yang sama setelah menempuh jarak 2L, dengan selang
waktu:
Besarnya impuls yang dialami dinding saat tumbukan adalah:
F adalah gaya yang dialami dinding pada saat tumbukan.
Besarnya tekanan gas dalam kubus adalah:
Apabila dalam wadah terdapat N partikel gas, maka tekanan gas pada dinding dirumuskan:
(persamaan 8.6)
adalah rata-rata kuadrat kecepatan partikel gas pada sumbu x.
Partikel-partikel gas tersebut bergerak ke segala arah dengan laju yang tetap, sehingga:
Dengan demikian, persamaan (8.6) menjadi:
(persamaan 8.7)
dengan:
P = tekanan gas (N/m2)
N = jumlah partikel
v = kecepatan (m/s)
m0 = massa partikel (kg)
V = volume gas (m3)
Karena adalah energi kinetik rata-rata partikel dalam gas, maka persamaan (8.7) dapat
dituliskan:
(persamaan 8.8)
Contoh soal
Sebuah tangki yang volumenya 50 liter mengandung 3 mol gas monoatomik. Jika energi kinetik
rata-rata yang dimiliki setiap gas adalah 8,2x10 -21J, tentukan besar tekanan gas dalam tangki?
Penyelesaian:
Diketahui: V = 50 liter = 5 x 10-2 m3
n = 3 mol
Ek = 8,2 x 10-21 J
Ditanya: P = ... ?
Jawab:
N/m2
2. Suhu dan Energi kinetik Rata-rata Partikel Gas Ideal
Energi kinetik rata-rata partikel gas bergantung pada besarnya suhu. Berdasarkan teori
kinetik, semakin tinggi suhunya, maka gerak partikel-partikel gas akan semakin cepat. Hubungan
antara suhu dengan energi kinetik ratarata partikel gas dinyatakan berikut ini. Menurut
persamaan umum gas ideal:
Persamaan (8.8) menyatakan:
Dengan menyamakan kedua persamaan tersebut diperoleh:
atau (persamaan 8.9)
Persamaan (8.9) menyatakan bahwa energi kinetic rata-rata partikel gas sebanding dengan suhu
mutlaknya.
3. Kelajuan Efektif Gas Ideal
Salah satu anggapan tentang gas ideal adalah bahwa partikel-partikel gas bergerak
dengan laju dan arah yang beraneka ragam. Apabila di dalam suatu ruang tertutup terdapat N1
partikel yang bergerak dengan kecepatan v1, N2 partikel yang bergerak dengan kecepatan v2,
dan seterusnya, maka rata-rata kuadrat kecepatan partikel gas , dapat dituliskan:
(persamaan 8.10)
Akar dari rata-rata kuadrat kecepatan disebut kecepatan efektif gas atau vrms (rms = root mean
square).
Mengingat , maka apabila kita gabungkan dengan persamaan (8.9),
diperoleh:
(persamaan 8.11)
dengan:
vrms = kelajuan efektif gas (m/s)
T = suhu mutlak (K)
m0 = massa sebuah partikel gas (kg)
k = konstanta Boltzmann ( J/K)
Karena massa sebuah partikel adalah dan , maka persamaan (8.11)
dapat dituliskan:
(persamaan 8.12)
Berdasarkan persamaan umum gas ideal , massa total gas dan
, maka persamaan (8.12) dapat dinyatakan : (persamaan 8.13)Contoh soal
1. Jika konstanta Boltzmann k = 1,38 x 10-23 J/K, berapakah energi kinetik sebuah helium
pada suhu 27 °C?
Penyelesaian:
Diketahui: k = 1,38 x 10-23 J/K
T = 27 °C = 27 + 273 = 300 K
Ditanya: Ek = … ?
Jawab:
2. Di dalam ruang tertutup terdapat gas yang tekanannya 3,2 x 105 N/m2. Jika massa jenis
gas tersebut adalah 6 kg/m3, berapakah kecepatan efektif tiap partikel gas tersebut?
Penyelesaian:
Diketahui: P = 3,2 x 105 N/m2
ρ = 6 kg/m3
Ditanya: Vrms = … ?
Jawab:
m/s
C. Teorema Ekipartisi Energi
Berdasarkan sifat gas ideal, partikel-partikel gas bergerak dengan laju dan arah yang
beraneka ragam, sehingga sebuah partikel yang bergerak dengan kecepatan v dapat memiliki
komponen kecepatan pada sumbu -x, y dan sumbu z, yang besarnya:
Energi kinetik partikel adalah:
Hal ini berarti bahwa sebuah partikel dapat bergerak pada tiga arah yang berbeda. Energi kinetik
rata-rata partikel dapat dihitung dengan menggunakan teorema ekipartisi energi, yang
menyatakan bahwa:
“Jika pada suatu system yang mengikuti Hukum Newton tentang gerak dan mempunyai
suhu mutlak T, maka setiap derajat kebebasan (f), suatu partikel memberikan kontribusi
pada energi rata-rata partikel,”
sehingga energi rata-rata dapat dituliskan:
(persamaan 8.14)
Setiap derajat kebebasan f memberikan kontribusi pada energi mekanik partikel tersebut.
1. Derajat Kebebasan Molekul Gas
Pada gas ideal yang monoatomik atau beratom tunggal, partikel hanya melakukan gerak
translasi pada arah sumbu x, sumbu y, dan sumbu z. Apabila massa partikel m, maka energi
kinetik translasi sebesar:
Dengan demikian, dikatakan bahwa gas monoatomik mempunyai tiga derajat kebebasan.
Pada bahasan ini hanya terbatas pada gas
ideal monoatomik. Namun, sebagai pengayaan juga
kita pelajari sedikit tentang gas diatomik. Pada gas
diatomik atau beratom dua seperti H2, O2, dan N2,
partikel-partikel gas selain melakukan gerak
translasi juga terjadi gerak antaratom dalam
molekul yang mengakibatkan partikel melakukan
gerak rotasi dan vibrasi. Misalnya, kedua atom
dalam satu molekul kita anggap berada pada sumbu
x, seperti pada Gambar 8.7
Pada gambar tersebut, molekul gas diatomik dilukiskan dengan sebuah batang dengan
dua buah beban pada kedua ujungnya. Pusat massa molekul melakukan gerak translasi pada arah
sumbu x, y, dan z sehingga memiliki tiga derajat kebebasan. Molekul juga dapat melakukan
gerak rotasi dengan energi kinetic . Karena molekul benda pada arah sumbu x, maka
momen inersia pada sumbu x adalah nol,
Molekul hanya melakukan gerak rotasi terhadap sumbu y dan sumbu z. Ini berarti pada
gerak rotasi, molekul mempunyai dua derajat kebebasan. Pada gerak vibrasi, molekul dapat
memiliki energi kinetik dan energy potensial, sehingga mempunyai dua derajat kebebasan.
Dengan demikian, sebuah molekul gas diatomik pada suhu tinggi yang memungkinkan molekul
melakukan gerak translasi, rotasi, dan vibrasi dapat memiliki tujuh derajat kebebasan.
2. Energi Dalam Pada Gas Ideal
Berdasarkan teorema ekipartisi energi bahwa tiap partikel gas mempunyai energi kinetik
rata-rata sebesar . Energi dalam suatu gas ideal didefinisikan sebagai jumlah
energi kinetik seluruh molekul gas dalam ruang tertutup yang meliputi energi kinetik translasi,
rotasi, dan vibrasi. Apabila dalam suatu ruang terdapat N molekul gas, maka energi dalam gas
ideal U dinyatakan:
(persamaan 8.15)
Berdasarkan derajat kebebasannya, energi dalam gas monoatomik ideal dapat dituliskan sebagai
berikut:
(persamaan 8.16)
Contoh soal
1. Berapakah tekanan dari 20 mol gas yang berada dalam tangki yang volumenya 100 liter
jika suhunya 77 °C dan g = 9,8 m/s2 ? (R = 8,31 J/mol.K)
Penyelesaian:
Diketahui: n = 20 mol = 0,02 Mol
V = 100 liter = 0,1 m3
T = 77 °C = 77 + 273 = 350 K
g = 9,8 m/s2
Ditanya: P = … ?
Jawab:
P = 581,7N/m2 = 5,8 x 102 N/m2
2. Berapakah energi dalam 4 mol gas monoatomik ideal pada suhu 107 °C, jika diketahui k
= 1,38 x 10-23 J/K dan NA = 6,02 x 1026 molekul/kmol?
Penyelesaian:
Diketahui: T = (273 + 107) K = 380 K
γ = 3
Ditanyakan: U = … ?
Jawab:
PETA MATERI
TEORI KINETIK GAS
Hukum Boyle-Gay Lussac
= konstan
Hukum Boyle
,
Hukum Charles
, Hukum Gay Lussac
, Persamaan Gas Ideal
atau
Tekanan Gas Ideal
atau
Suhu Rata-Rata Partikel Gas Ideal
Energi rata-rata partikel gas ideal Kelajuan Efektif Gas Ideal
atau
Energi Dalam Pada Gas Ideal
1 33 ( )2 2
U N kT NkT
Teorema Ekipartisi Energi
f = derajat kebebasan
UJI KOMPETENSI
A. Pilihan Ganda
1. Partikel-partikel gas ideal mempunyai sifat-sifat sebagai berikut, kecuali ... .
A. selalu bergerak
B. tidak saling menarik
C. bertumbukan lenting sempurna
D. tersebar merata di seluruh bagian ruangan yang ditempati
E. tidak mengikuti Hukum Newton tentang gerak
2. Pada Hukum Boyle, P.V = k, P adalah tekanan dan V adalah volume. Konstanta
k mempunyai dimensi yang sama dengan ... .
A. daya
B. usaha
C. momentum
D. suhu
E. konstanta pegas
3. Gas dalam ruangan tertutup bersuhu 27°C, tekanan 3 atm dan volumennya 2L. Apabila
gas dipanaskan sampai 57°C dan tekanan naik 1 atm, maka volume gas berubah menjadi
A. 2 L
B. 1,80 L
C. 1.65 L
D. 1.20 L
E. 0,80 L
4. 2. Udara dalam ban mobil pada suhu 15°C mempunyai tekanan 305 kPa. Setelah berjalan
pada kecepatan tinggi, ban menjadi panas dan tekanannya menjadi 360 kPa. Temperatur
udara dalam ban jika tekanan udara luar 101 kPa adalah….
A. 54 OC
B. 34 OC
C. 45 OC
D. 25 OC
E. 37 OC
5. Berapa tekanan gas, jika volumennya 60L, jumlah mol (n) = 3 mol dan mempunyai suhu
27°C? (R = 8,315 J/mol.K)
A. 2,39 atm
B. 2,18 atm
C. 1,89 atm
D. 1,47 atm
E. 1,24 atm
6. Partikel-partikel gas ideal memiliki sifat-sifat antara lain ….
1) selalu bergerak
2) tidak tarik menarik
3) bertumbukan lenting sempurna
4) tidak mengikuti Hukum Newton tentang gerak
Pernyataan yang benar adalah …
A. 1, 2, dan 3
B. 2, 3, dan 4
C. 1, 3, dan 4
D. 1 dan 3
E. 2 dan 4
7. Jika suatu gas ideal dimampatkan secara isotermal sampai volumenya menjadi setengah
dari volume semula maka ….
A. tekanan dan suhu tetap
B. tekanan menjadi dua kali dan suhu tetap
C. tekanan tetap dan suhu menjadi dua kalinya
D. tekanan menjadi dua kalinya dan suhu menjadi setengahnya
E. tekanan dan suhu menjadi setengahnya.
8. Jika suhu gas dinaikkan, kecepatan rata-rata partikel gas bertambah karena kecepatan
gas…
A. Sebanding dengan akar masa partikel
B. Sebanding dengan akar suhu mutlak
C. Berbanding terbalik dengan masa partikel
D. Sebanding dengan suhu mutlak gas
E. Sebanding dengan kuadrat suhu mutlak
9. Sebuah ruang tertutup berisi gas ideal dengan suhu T dan kecepatan partikel gas di
dalamnya v. Jika suhu gas itu dinaikkan menjadi 2T maka kecepatan partikel gas tersebut
menjadi …
A. √2 v
B. 12 v
C. 2 v
D. 4 v
E. v2
10. Dalam suatu ruangan terdapat 800 miligram gas dengan tekanan 1 atm. Kelajuan rata-rata
partikel tersebut adalah 750 m/s. Jika 1 atm = 105 N/m2 , maka volume ruangan tersebut
adalah…
A. 1,5 x 10-3 m3
B. 2 x 10-3 m3
C. 6,7 x 10-3 m3
D. 1,5 x 10-2 m3
E. 6,7 x 10-2 m3
11. Sepuluh liter gas ideal suhunya 127°C mempunyai tekanan 165,6 N/m2. Maka
banyaknya partikel gas tersebut adalah…
A. 2 x 1019 buah
B. 3 x 1019 buah
C. 2 x 1020 buah
D. 3 x 1020 buah
E. 5 x 1020 buah
12. Besarnya energy kinetik sebuah atom helium pada suhu 227°C (k= 1,38 x 10-23 J/K)
adalah…
A. 9,25 x 10-21 J
B. 10,25 x 10-21 J
C. 10,35 x 10-21 J
D. 10,50 x 10-21 J
E. 10,60 x 10-21 J
13. Suatu gas ideal mempunyai energy dalam 1,01 x 1028 Joul. Jumlah mol gas ideal tersebut
bila besar energy kinetiknya 5 kJ adalah…mol
A. 3.350
B. 335
C. 33,5
D. 3,35
E. 0,33
14. Sejumlah gas berada dalam ruang tertutup bersuhu 327°C dan mempunyai energi kinetik
Ek. Jika gas dipanaskan hingga suhunya naik menjadi 627°C. Energi kinetik gas pada
suhu tersebut adalah…
A. 2,5 Ek
B. 3,5 Ek
C. 1,5 Ek
D. 4,5 Ek
E. 0,5 Ek
15. Dua mol gas ideal diatomic memiliki 5 derajat kebebasan bersuhu 800 K. Energi dalam
gas tersebut adalah…
A. 5,52 x 104 J
B. 1,34 x 105 J
C. 6,64 x 104 J
D. 4,32 x 105 J
E. 3,32 x 104 J
1. Essay
1. Gas oksigen pada suhu 27 °C memiliki volume 20 liter dan tekanan 2 x 105 N/m2.
Berapakah volume gas ketika tekanannya 16 x 104 N/m2 dan suhunya 47 °C ?
2. Gas oksigen (Mr = 32 kg/mol) massa 80 gram berada dalam tangki yang volumenya 8
liter. Hitunglah tekanan yang dilakukan oleh gas jika suhunya 27 °C ?
3. Suatu gas ideal (Mr = 40 kg/mol) berada dalam tabung tertutup dengan volume 8 liter.
Jika suhu gas 57 °C dan tekanan 2 x 105 N/m2, berapakah massa gas tersebut?
4. Jika massa jenis gas nitrogen 1,25 kg/m3, hitunglah kecepatan efektif partikel gas
tersebut pada suhu 227 °C dan tekanan 1,5 x 105 N/m2!
5. Suatu gas ideal berada di dalam ruang tertutup. Gas ideal tersebut dipanaskan hingga
kecepatan rata-rata partikel gas meningkat menjadi 3 kali kecepatan awal. Jika suhu awal
gas adalah 27oC, hitung suhu akhir gas ideal tersebut!
PEMBAHASAN UJI KOMPETENSI
A. Pilihan ganda
1. E. tidak mengikuti Hukum Newton tentang gerak
2. B. Usaha
3. Diketahui:
T1 = 27°C = 300°K
P1 = 3 atm
V1 = 2L
T2 = 57°C = 330°K
P2 = 4 atm
Ditanya:
berapa volume setelah gas dibakar (V2)?
Jawab :
1980 = 1200 V2
V2 = 1.65 L
Jadi volumenya berubah menjadi C. 1,65 L
4. A. 54 OC
5. Diketahui :
V = 60L = 60 dm3 = 60x10-3 m3
n = 3 mol
T = 27°C = 300°K
R = 8,315 J/mol.K
Ditanya:
berapa tekanan gas tersebut (P)?
Jawab :
PV = nRT
P (60x10-3 m3) = 3 mol x 8,315 J/mol.K x 300°K
P 60x10-3 m3 = 7483,5 J
P = 7483,5 J / 60x10-3 m3
P = 124,725 x103
P = 1,24725 x105 Pascal
P = 1,24 atm
Jadi tekanan gasnya E. 1,24 atm
6. A. 1, 2 dan 3
7. B. tekanan menjadi dua kali dan suhu tetap
8. B. Sebanding dengan akar suhu mutlak
9. Diketahui:
T1 = T
T2 = 2T
V1 = ν
Ditanya:
v2 =.....
Jawab:
Kecepatan gas untuk dua suhu yang berbeda
Sehingga diperoleh
Maka kecepatan partikel gas tersebut adalah A. v
10. Diketahui:
m = 800 mg = 8 x 10-4 kg
P = 1 atm = 105 N/m2
v = 750 m/s = 7,5 x 102 m/s
Ditanya:
Volume (V)…?
Jawab:
Jadi, volume ruangan tersebut adalah A. 1,5 x 10-3 m3
11. Diketahui:
T = 127°C = (127+273) K = 400 K
P = 165,6 N/m2
V = 10 liter = 10 dm3 = 10-2 m3
k = 1,38 x 10-23 J/K
Ditanya:
Jumlah partikel (N)=...?
Jawab:
Jadi jumlah partikelgas tersebut adalah D. 3 x 1020 buah
12. Diketahui:
k =1,38 x 10-23 J/K
N = 1
T = 227°C = (227+273) K = 500 K
Ditanya:
Energi kinetik (Ek)=…?
Jawab:
Jadi energi kinetik sebuah atom helium adalah C. 10,35 x 10-21J
13. Diketahui:
U = 1,01 x 1028 J
Ek = 5 kJ = 5 x 103 J
N0 = 6,02 x 1023
Ditanya:
Jumlah mol gas ideal (N) =…?
Jawab:
Jadi jumlah mol gas ideal adalah D. 3,35 mol
14. C. 1,5 Ek
15. E. 3,32 x 104 J
B. Essay
1. Diketahui:
T1 = 27°C = 27+ 273= 300 K
V1= 20 Liter
P1 = 2 x 105 N/m2
P2 = 16 x 104 N/m2
T2 = 47°C = 47+ 273= 320 K
Ditanya:
V2 =….?
Jawab:
= 26,67 liter
2. Diketahui:
Mr = 32 Kg/mol
Massa(m) = 80 gram = 80 x 10-3 kg
Volume (V) = 8 liter = 8 x 10-3 m3
Suhu (T) = 27°C = 27+ 273= 300 K
Ditanya:
Tekanan (P) = ….?
Jawab :
3. Diketahui:
Mr = 40 kg/mol
V = 80 Liter = 8 x 10-3 m3
T = 57°C = 57 + 273 = 330 K
P = 2 x 105 N/m2
R = 8,31 J/mol K
Ditanya :
Massa=…?
Jawab :
= 7701,56 kg
4. Diketahui:
Ditanya:
vrms=…..?
Jawab:
= 60 m/s
5. Diketahui :
Suhu awal = 27oC + 273 = 300 Kelvin
Kecepatan awal = v
Kecepatan akhir = 2v
Ditanya :
Suhu akhir gas ideal
Jawab :
Kecepatan rata-rata akhir = 2 x Kecepatan rata-rata awal