1 Seni Teater Kelas XII Disusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri) Standar kompetensi Kompetensi Dasar Indikator 15 . Mengapresia si karya seni teater 15.1 Mengidentifikasi makna dan peranan pertunjukan teater non tradisional mancanegara (NonAsia) dalam konteks kehidupan budaya masyarakat 1) Menjelaskan teater non tradisional 2) Menyeburkan jenis teater non tradisional. 3) Mengidentifikasi makna pertunjukan teater non tradisional mancanegara (NonAsia) dalam konteks kehidupan budaya masyarakat 4) Mengidentifikasi peranan pertunjukan teater non tradisional mancanegara (NonAsia) dalam konteks kehidupan budaya masyarakat BAB 1 MAKNA DAN PERANAN TEATER DALAM KONTEKS KEHIDUPAN BUDAYA MASYARAKAT A.Pengertian Teater Beberapa definisi teater dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagai berikut: Teater /téater/ n 1 gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dsb : di -- yg baru itu diputar film perang; drama Shakespeare, “Hamlet” akan dipertunjukkan di -- yg baru itu; 2 ruangan besar dng deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah: 3 pementasan drama sbg suatu seni atau profesi; seni drama; sandiwara; drama; -- absurd Sen aliran penulis drama pertengahan abad XX, yg lakonnya menyajikan kesia- siaan segala makna, tujuan, usaha, dan keberhasilan alam semesta; -- epik Sas teater bergaya antirealistik yg dapat mengundang penonton untuk mengamati tokoh dan watak, bukan untuk mengidentifikasi diri dng mereka; -- keliling kelompok drama yg pementasannya berpindah-pindah dr satu tempat ke tempat yg lain dng membawa semua peralatannya; -- mini kata Sen teater yg mengutamakan gerak-gerik pantomim, tari, suara, dan seminimal mungkin kata-kata, tidak berunsur cerita yg bersifat alur, tetapi memperlihatkan nuansa suasana dan kejadian yg mengarah kpd suatu gambaran samar yg dapat diberi makna oleh penonton; -- terbuka tempat luas tidak beratap di udara terbuka, tempat orang dapat menonton sandiwara atau film; ber·te·a·ter v bersandiwara; me·ne·a·ter·kan v mementaskan; memanggungkan: kelompok teater itu ~ drama perjuangan Pangeran Diponegoro
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1
Seni Teater Kelas XIIDisusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri)
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
15.
Mengapresiasi karya seni teater
15.1 Mengidentifikasi makna dan peranan pertunjukan teater non tradisional mancanegara (NonAsia) dalam konteks kehidupan budaya masyarakat
1) Menjelaskan teater non tradisional2) Menyeburkan jenis teater non
tradisional.3) Mengidentifikasi makna pertunjukan
teater non tradisional mancanegara (NonAsia) dalam konteks kehidupan budaya masyarakat
4) Mengidentifikasi peranan pertunjukan teater non tradisional mancanegara (NonAsia) dalam konteks kehidupan budaya masyarakat
BAB 1MAKNA DAN PERANAN TEATER
DALAM KONTEKS KEHIDUPAN BUDAYA MASYARAKAT
A.Pengertian Teater
Beberapa definisi teater dalam kamus besar bahasa Indonesia sebagai berikut:
Teater /téater/ n 1 gedung atau ruangan tempat pertunjukan film, sandiwara, dsb : di -- yg
baru itu diputar film perang; drama Shakespeare, “Hamlet” akan dipertunjukkan di -- yg
baru itu; 2 ruangan besar dng deretan kursi-kursi ke samping dan ke belakang untuk
mengikuti kuliah atau untuk peragaan ilmiah: 3 pementasan drama sbg suatu seni atau
profesi; seni drama; sandiwara; drama;
-- absurd Sen aliran penulis drama pertengahan abad XX, yg lakonnya menyajikan kesia-
siaan segala makna, tujuan, usaha, dan keberhasilan alam semesta;
-- epik Sas teater bergaya antirealistik yg dapat mengundang penonton untuk mengamati
tokoh dan watak, bukan untuk mengidentifikasi diri dng mereka;
-- keliling kelompok drama yg pementasannya berpindah-pindah dr satu tempat ke tempat
yg lain dng membawa semua peralatannya;
-- mini kata Sen teater yg mengutamakan gerak-gerik pantomim, tari, suara, dan seminimal
mungkin kata-kata, tidak berunsur cerita yg bersifat alur, tetapi memperlihatkan nuansa
suasana dan kejadian yg mengarah kpd suatu gambaran samar yg dapat diberi makna
oleh penonton;
-- terbuka tempat luas tidak beratap di udara terbuka, tempat orang dapat menonton
sandiwara atau film;
ber·te·a·ter v bersandiwara;
me·ne·a·ter·kan v mementaskan; memanggungkan: kelompok teater itu ~ drama perjuangan
Pangeran Diponegoro
2
Seni Teater Kelas XIIDisusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri)
Pengertian drama dalam kamus besar bahasa Indonesia dapat kita uraikan sebagai
berikut:
Drama adalah komposisi syair atau prosa yg diharapkan dapat menggambarkan kehidupan
dan watak melalui tingkah laku (akting) atau dialog yg dipentaskan: dia gemar menonton --;
2 cerita atau kisah, terutama yg melibatkan konflik atau emosi, yg khusus disusun untuk
Penilaian pertunjukkan teater dalam kaitannya apresiasi sangat subjektif, hal itu
tergantung dari tingkat pemahaman seseorang terhadap pertunjukkan teater yang
diapresiasi. Seseorang yang memiliki pengetahuan terhadap pertunjukkan teater akan
memberikan penilaian yang berbeda dengan orang atau penikmat awam. Penonton atau
penikmat yang memiliki dasar pengetahuan yang cukup terhadap pertunjukkan yang
dilihat akan memberikan penilaian lebih objektif berdasarkan kriteria-kriteria telaah
teoritis, meskipun begitu tidak dapat dipungkiri unsur subjektivitas dalam penilaian
karya seni masih ada. Penonton yang tidak memiliki latar belakang pengetahuan
pertunjukkan yang diamati ada kecenderungan sesuai selera pribadi, hal itu tidak berarti
salah penilaian karena dalam menilai seni tidak ada ukuran benar atau salah melainkan
ukurannya sangat indah, indah, cukup indah, kurang indah, atau sangat kurang indah
yang tidak didasarkan kriteria standar. Meskipun tidak adanya ukuran penilaian yang
standar, perlu ada rambu-rambu untuk menilai pertunjukkan teater didasarkan pada
telaah secara teoritis, Penilaian suatu pertunjukkan teater perlu memperhatikan kriteria-
kreteria yang berkaitan unsur-unsur didalamnya.
4. Menghargai karya seni teater
Penghargaan karya teater yang disajikan berkaitan dengan nilai-nilai yang
ditangkap oleh penikmatnya. Nilai-nilai tersebut meliputi: nilai religious, nilai
pendidikan, nilai penerangan, nilai sosial. Penghargaan merupakan sebuah pengakuan
yang berasal dari pendukung atau penikmatnya. Penghargaan karya seni teater memiliki
peran sangat penting berkaitan dengan kelesteateran karya seni teater di masa
mendatang. Penikmat telah yang mampu memberikan penghargaan terhadap karya teater
yang diapresiasi berarti telah menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam karya teater
itu.
14
Seni Teater Kelas XIIDisusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri)
Penghargaan terhadap karya teater dapat memumbuhkan minat, kemauan untuk
melestarikan, dan mengembangkan teater. Oleh karenanya seseorang tidak akan
menyajikan suatu karya teater secara sembarangan misal untuk mengamen di jalanan,
sehingga nilai adi luhung suatu karya teater akan tetap terjaga. Penghargaan yang paling
baik adalah dengan diajarkan suatu karya teater melalui lembaga pendidikan sehingga
makin karya teater makin digemari, dan diapresiasi semua lapisan masyarakat.
Berdasarkan uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa kegiatan apresiasi karya
teater merupakan kegiatan untuk melihat atau menonton, mengamati, menilai, dan
menghargai karya teater yang dilakukan penikmatnya khususnya dan masyarakat
pendukung pada umumnya. Oleh karena itu apresiasi karya teater melalui berbagai
pertunjukkan teater sangat penting untuk kelestarian dan pengembangan di masa
mendatang terhadap generasi muda.
C. Pentingnya Apresiasi
Apresiasi sangat penting terhadap keberadaan karya itu sendiri maupun
penikmatnya, untuk mendorong kreativitas untuk mencipta karya seni. Begitu penting
apresiasi karya seni, perlu diulas secara mendalam manfaat apresiasi karya seni seperti
berikut ini:
1. Manfaat apresiasi bagi karya seni itu sendiri
Suatu karya seni akan memiliki manfaat atau nilai mana kala di apresiasi oleh penikmat,
tanpa diapresiasi tak memiliki nilai berarti. Manfaat apresiasi bagi karya seni sebagai
berikut:
a. Apresiasi bermanfaat untuk kelestaraian karya seni itu sendiri.
Kegiatan apresiasi dapat dilakukan melalui pameran seni untuk seni rupa, melaui
suatu pertunjukkan untuk karya seni teater, musik, dan tetater. Pameran atau
pertunjukkan yang diselenggaran memberikan kesempatan pada penikmat seni untuk
mengapresiasi, sehingga keberadaan seni diakui masyarakat untuk tetap
dilesteaterkan.
b. Apresiasi bermanfaat untuk menentukan nilai suatu karya seni itu sendiri.
Bernilai atau tidaknya suatu karya seni setelah diapresiasi oleh penikmat seni, karena
kegiatan apresiasi menyangkut kegiatan melihat, mengamati, menilai, dan menghargai
suatu karya seni.
2. Manfaat apresiasi bagi penikmat atau penonton.
Apresiasi sangat bermanfaat bagi penikmat atau orang yang melakukan apresiasi,
meskipun manfaat yang didapat setiap penikmat tidaklah sama. Hal itu sangat berkaitan
15
Seni Teater Kelas XIIDisusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri)
erat pengetahuan yang melatarbelakangi apresiator, dan tujuan melakukan apresiasi.
Manfaat apresiasi bagi penikmat seni sebagai berikut:
a. Apresiasi bagi penikmat seni untuk mendapatkan kepuasan batin.
Seseorang datang melihat suatu pameran atau pertunjukkan karya seni untuk
mendapatkan kepuasan batin berupa senang, kagum, heran dan sebagainya. Kepuasan
yang didapat setiap penikmat lebih bersifat subjektif setiap individu.
b. Apresiasi bagi penikmat seni untuk menumbuhkan kreativitas
Seseorang melakukan apresiasi suatu karya seni akan mendapatkan pengalaman
estetis terhadap karya seni yang diapresiasi, sehingga pengalaman yang didapat
mengilhami seseorang untuk mengembangkan suatu karya seni baru. Kegiatan
apresiasi yang mendorong seseorang untuk berkarya lebih dikenal dengan istilah
apresiasi kreatif, tetapi tidak semuanya kegiatan apresiasi yang dilakukan seseorang
mengilhami untuk mencipta karya baru, sehingga apresiai yang dilakukan untuk
mendapatkan kepuasan semata.
16
Seni Teater Kelas XIIDisusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri)
Standar kompetensi
Kompetensi Dasar Indikator
16 Mengekspresikan diri melalui karya seni teater
16.1 Mengeksplorasi teknik olahtubuh, pikiran, dan suara
Menjelaskan prinsip-prinsip actingMenjelaskan sumber atau faktor mempengaruhi kekuatan akting.Melakukan latihan pernapasanMelakukan olah vokalMelakukan latihan akting
BAB IIIDASAR-DASAR AKTING
A.Prinsip Akting
1. Prinsip Order
Pengertian order dalam kamus besar bahasa Indonesia adalah suatu perintah untuk
melakukan sesuatu. Berdasarkan batasan tersebut prinsip order dalam tetaer merupakan
akting yang harus dilakukan pemeran atau tokoh dalam teater karena tuntutan naskah
teater, sehingga maksud penulis cerita, penafsiran sutradara, dan yang harus dilakukan
pemain memiliki persepsi sama. Pada prinsip order seorang pemain tidak dapat melakukan
akting secara improvisasi, semua terkonsep pada naskah yang telah dibuat, meski begitu
bukan berarti tokoh atau pemain sebagai robot melainkan pemain dapat membawakan
tuntutan naskah dengan jati diri sendiri.
2. Harmonis
Prinsip harmonis dalam akting adalah suatu prinsip berakting dimana seorang pemain
harus melakukan akting selaras emosi dalam diri dengan gerak tubuh, selaras dengan latar
adegan, selaras kaitannya interaksi tokoh atau peran lain. Oleh karena itu jangan sampai
melakukan akting emosi dari dalam dengan gerak tubuh berbeda, contoh: akting marah
harus diawali emosi dalam diri marah, kemudian gerak tubuh mengikuti emosi tidak ada
kesan dibuat-buat melainkan selayaknya orang marah.
3. Prinsip Keutuhan
Prinsip keutuhan dalam akting berkaitan erat dengan tema, sub tema, yang lebih konkrit
ditunjukkan oleh karakter peran dalam teater, misalnya sama peran antagonis yang
diperankan orang yang sama tetapi judul dan tema teater berbeda, maka karakteristiknya
berbeda, dan aktingnya juga tidak sama.
4. Kontrol
Prinsip control dalam akting merupakan suatu keadaan sadar diantara tidak sadar yang
dilakukan pemeran teater, maksudnya seorang pemeran sadar akan dirinya sendiri, tetapi
dilain pihak harus mampu memerankan orang lain sebagaimana tuntutan naskah layaknya
kehidupan yang alami sosok peran yang dibawakan. Oleh karena itu selepas diarena teater
seorang pemain harus kembali pada jati diri sendiri.
17
Seni Teater Kelas XIIDisusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri)
B.Sumber Kekuatan Akting
1. Faktor Internal
a. Tubuh
Tubuh sebagai media akting terutama mimik, dan diperkuat anggota tubuh yang lain
seperti tangan, kaki, misal; marah bentuk mimik kerutan dahi, mata tajam, kedua alis
mengerut seperti bergabung, kemudian diperkuat dengan tangan mengepal atau
memukul meja atau menghempaskan sesuatu dan hentakan kaki. Suara atau vocal orang
marah dengan nada makin meninggi, keras, diperkuat dengan tubuh akan makin kuat
akting marah yang dilakukan seseorang.
b. Intelegensi
Seorang pemain teater harus memiliki kecerdasan untuk memahami naskah,
menafsirkan karakter yang akan dibawakan, dan melakukan akting sesuai tuntutan
naskah, contoh: untuk peran tokoh ediot tidak harus mengambil anak ediot tetapi
diperankan orang normal yang memiliki kemampuan akting anak ediot.
c. Imajinasi
Istilah Imajinasi menurut arti kamus adalah daya pikir untuk membayangkan (dl angan-
angan) atau menciptakan gambar (lukisan, karangan, dsb) kejadian berdasarkan
kenyataan atau pengalaman seseorang. Imajinasi atau khayalan seorang pemeran teater
sangat penting untuk melakukan akting, karena pemain dipanggung membawakan
sosok orang lain yang harus dibawakan sebagaimana kehidupan alami dengan kata lain
tidak dibuat-buat.
d. Bakat
Pengertian bakat adalah dasar (kepandaian, sifat, dan pembawaan) yang dibawa sejak
lahir, untuk mengetahui bakat seseorang perlu dilakukan tes bakat yang biasanya
diselenggarakan lembaga yang menangani psikologi. Bakat bermain teater seseorang
akan terlihat saat belajar dan bermain teater, dimana anak yang memiliki bakat akan
lebih cepat memahami dan mengaplikasikan peran dipanggung.
e. Minat dan kemauan
Minat adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu; gairah; keinginan. Anak
yang memiliki minat cukup tinggi terhadap seni teater akan mendorong dirinya aktif
belajar dan bermain teater. Kemauan adalah kehendak atau keinginan seseorang untuk
melakukan sesuatu. Minat dan kemauan seseorang untuk belajar dan bermain teater
sangat berpengaruh keberhasilan bermain teater.
18
Seni Teater Kelas XIIDisusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri)
2. Faktor Eksternal
a. Naskah, naskah teater seyogyanya ditulis dengan menggunakan kalimat yang mudah
dipahami oleh sutradara, maupun pemerannya.
b. Penafsiran Sutradara, penafsiran sutradara terhadap naskah yang dibuat penulisnya
seharusnya sama, sehingga cerita teater itu tidak melenceng dari naskahnya.
c. Kondisi Produksi, kondisi produksi menyangkut team prodiksi, alat yang diperlukan
untuk produksi teater.
d. Keadaan Pentas, keadaan pentas sangat mempengaruhi akting seperti: setting
panggung, unsur tata musik, tata cahaya, dan penonton.
e. Hubungan Antar Pemain, hubungan antar pemeran teater harus serasi dan saling
mengisi, saling memahami, saling toleransi, dan melengkapi kekurangan antar
pemeran.
C.Pernafasan
1. Pernafasan Dada, pernafasan dada dilakukan dengan cara menghirup udara sebanyak-
banyaknya dan udara yang masuk ditahan di dada untuk dikeluarkan perlahan-lahan.
Pernafasan dada kurang menguntungkan jika untuk vocal keras, sehingga jenis
pernafasan ini jarang digunakan.
2. Pernafasan Perut, pernafasan perut adalah menghirup udara sebanyak-banyaknya dan
udara yang masuk ditahan diperut, pernafasan ini juga jarang digunakan untuk dialog
teater.
3. Pernafasan diafragma, jenis pernafasan diafragma dilakukan dengan cara menghirup
udara sebanyak-banyaknya dan udara yang masuk mengisi dada dan perut secara
seimbang, jenis pernafasan ini paling banyak digunakan karena suara yang keluarkan
lebih rilek, udara ditampung sebagian di dada dan perut kemudian dikeluarkan secara
seimbang sambil emosi dalam jiwa.
D.Olah Vokal
Ada beberapa cara melakukan olah vocal yang dapat dilakukan oleh pemeran teater,
diantaranya:
1. Menyanyi Solo, Duet, Koor
Seorang pemeran dapat berlatih vocal dengan cara menyayi solo, duet, ataupun koor
dengan menghayati syair lagu yang dinyanyikan
2. Baca Puisi
19
Seni Teater Kelas XIIDisusun oleh Darpo, M.Pd (untuk kalangan sendiri)
Olah vocal dapat dilakukan dengan cara membaca puisi dengan memperhatikan tempo,
aksen, intonasi, jeda yang benar, dengan suara lantang, serta penuh penghayatan.
3. Berpidato
Olah vocal dapat dilakukan dengan berpidato, dalam pidato seseorang mampu
menyampaikan pesan kepada orang lain dengan struktur bahasa benar, dan memperhatikan
intonasi, jeda, dan tempo.
4. Membaca Naskah Drama
Membaca naskah drama dilakukan untuk memahami, dan menghayati dialog, dan
mendialogkan sesuai intonasi, tempo, dan jeda yang benar.
E.Kejelasan Ucapan dan Tekanan Ucapan
1. Kejelasan Ucapan
a. latihan ucapan atau kejelasan vocal, dapat dilakukan dengan cara latihan pengucapan