Abstrak
Analisis Penggunaan Service Oriented Architecture
Dalam Mengintegrasikan dan Mempercepat
Proses Proses Bisnis PerusahaanAbstrak
Dewasa ini tuntutan untuk membuat sebuah kegiatan bisnis yang
makin terintegrasi makin tinggi, ini disebabkan oleh makin
kompleksnya proses bisnis dan kegiatan usaha yang makin berkembang.
Selain terintegrasi, aliran data dan proses bisnis harus cepat
mengalir dari satu bagian ke bagian yang lain yang mempunyai
kepentingan akan proses dan data tersebut, misalnya kegiatan
penjualan mengalirkan data dari bagian penjualan, ke bagian
persediaan barang, kemudian ke bagian keuangan, kemudian ke bagian
pembelian dan pengadaan barang, dan berakhir hingga ke tangan
pembeli barang. Untuk menjawab tuntutan tersebut maka berkembanglah
SOA (Service Oriented Architecture), maka itu saya mencoba untuk
menganalisa mengenai apa itu SOA, bagaimana cara kerjanya, dan
sejauh mana peran SOA terhadap perusahaan.Metode penelitian dimulai
dengan studi perpustakaan dengan mencari sumber sumber referensi
untuk menganalisis apa itu SOA, mencari tahu tingkat pelayanan
perusahaan setelah mengimplementasikan SOA, dan bagaimana cara
kerja SOA. Kemudian dilanjutkan dengan studi kasus, baik melalui
referensi buku di perpustakaan dan referensi kasus yang ada di
internet.Nantinya diharapkan hasil studi ini dapat memperjelas
pihak pihak yang tertarik dengan SOA terhadap pengertian dan
gambaran SOA, cara kerjanya, manfaat, dan peran SOA yang
diimplementasikan dalam perusahaan.Kata kunci : proses, bisnis,
pelayanan, integrasi, mengalir, service, SOA.
Bab I
Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
SOA atau Service Oriented Architecture adalah istilah di dunia
TI yang banyak dibicarakan. Sesuai dengan namanya SOA adalah sebuah
pendekatan dalam merancang (arsitek) suatu aplikasi dengan
menggunakan kembali (reuse) komponen komponen yang sudah ada
sebelumnya. Dalam hal ini, komponen komponen tersebut memberikan
suatu jenis layanan bisnis (service) tertentu seperti antara lain:
mengecek credit rating, mencari data customer, mengecek status
inventori, melakukan transfer dana, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain, SOA adalah sebuah arsitektur kerangka kerja
berbasis standar terbuka yang memungkinkan perusahaan perusahaan
untuk saling mengintegrasikan data yang sebelumnya hanya tersimpan
rapat di markas para pelanggan, mitra, atau pemasok. Dengan kata
lain, SOA merupakan arsitektur yang mendukung integrasi bisnis
sebagai layanan yang terhubung dan menjadi jalan menuju inovasi
(SOA juga menjadi strategi bisnis berbasis teknologi dan hasil
evolusi untuk mengintegrasi berbagai sumber informasi dari sumber
kode atau platform yang berbeda beda).1.2 Identifikasi masalah
Sebagai contohnya, Anda seorang eksekutif yang sedang bepergian
ke luar negeri. Saat membongkar barang bawaan di kamar hotel, Anda
baru sadar ternyata charger untuk laptop dan PDA Anda ketinggalan.
Parahnya, wireless USB yang berfungsi untuk saling bertukar data
antara handphone, PDA dan laptop Anda juga ikut tertinggal.
Anda tidak perlu khawatir, karena melalui sebuah alat khusus
yang disediakan hotel, semua gadget anda masih tetap bisa saling
bertukar data. Anda juga bisa mengisi semua baterai gadget Anda
tanpa dipusingkan oleh charger yang ketinggalan.Alat khusus
tersebut bisa dibilang bekerja dengan menggunakan pendekatan
Service Oriented Architecture (SOA). Pada kasus Anda, SOA bekerja
untuk menghilangkan hambatan-hambatan interaksi antar gadget (HP,
PDA, dan laptop) serta perbedaan konektor ke sumber daya utama.
Melihat definisi SOA di atas, nampak sekali bahwa istilah SOA
sangat kental terkait dengan sektor pengembangan aplikasi dari TI.
Tidak bisa dipungkiri, perangkat lunak aplikasi adalah aset TI yang
terpenting yang memungkinkan TI memberikan dukungannya terhadap
bisnis yang dijalankan perusahaan.
Tanpa perangkat lunak, aplikasi, bank, pabrik dan perusahaan
penyedia jasa tidak dapat beroperasi. Dan usaha untuk memelihara
dan mengembangkan aplikasi yang ada agar tetap dapat mendukung
perkembangan usaha yang semakin dinamis adalah suatu usaha yang
menggunakan sumber daya TI yang paling besar baik dari sisi waktu
maupun biaya.
Gambar 1 : ilustrasi SOA dalam menghubungkan berbagai
perangkat1.3 Ruang LingkupAdapun batasan masalah dalam penulisan
karya tulis ini antara lain :
1. Penelitian difokuskan pada faktor bagaimana SOA berperan
dalam perusahaan.2. Penggunaan SOA diusulkan untuk mempermudah dan
memperingkas proses bisnis perusahaan.3. Keunggulan dan kekurangan
SOA dalam penggunaannya di perusahaan.4. Perkembangan dari SOA.5.
Tren SOA.
6. Cara kerja SOA.1.4 Tujuan dan ManfaatAdapun tujuan dari
penulisan karya tulis ini adalah :
1. Membahas apa itu SOA.
2. Menganalisa bagaimana SOA dapat digunakan pada perusahaan
pada saat ini untuk mempermudah dan memperingkas serta mempercepat
proses bisnisnya.3. Menganalisa bagaimana integrasi dan
implementasi SOA.4. Memperlihatkan keuntungan dan kerugian SOA.5.
Menganalisa Tren SOA.
Sedangkan manfaat yang diperoleh dari penyusunan karya tulis ini
antara lain :
1. Mendapatkan gambaran mengenai SOA dalam perusahaan.2.
Membantu memberikan referensi pada perusahaan yang ingin
memperbaiki proses bisnisnya.Bab II
Pembahasan2.1 Karakteristik dari SOA
(Mcgovern et al, 2006, p3) SOA adalah suatu cara perancangan
aplikasi dengan menggunakan komponen komponen atau pelayanan yang
sudah ada. Dengan kata lain, suatu aplikasi dibangun secara
modular. Sebenarnya pendekatan modular ini bukanlah sesuatu yang
baru. Teknik teknik pemrograman masa kini seperti object oriented
programming, telah mengedepankan pendekatan modular dalam
pembangunan aplikasi. Namun yang membuat SOA berbeda adalah
komponen atau service tersebut dibangun dan berinteraksi satu sama
lain secara bebas dan lepas (loose coupled).
(Mcgovern et al, 2006, p15)Dengan bersifat loose coupled, sebuah
service dapat dipanggil oleh program / service lainnya tanpa
program pemanggil tersebut perlu memperhatikan di mana lokasi
service yang dipanggil berada dan platform / teknologi apa yang
digunakan oleh service tersebut. Loose coupling sangat penting bagi
SOA karena dengan demikian pemanggilan sebuah service oleh service
lainnya dapat dilakukan pada saat run-time.
(Mcgovern et al, 2006, p17) Misalnya sebuah aplikasi core
banking menyediakan sebuah service Fund Transfer, maka aplikasi
aplikasi banking lainnya seperti treasury, payment gateway, ATM
switching dan sebagainya dapat memanggil service Fund Transfer
tersebut tanpa perlu memusingkan di mana Fund Transfer tersebut
berada di dalam jaringan dan teknik pemanggilan yang harus
digunakan. Hal ini kontras dengan pendekatan tight coupling di mana
dalam hal ini setiap aplikasi perbankan di atas masing masing harus
mempunyai fungsi Fund Transfer di dalamnya sehingga akan
menyulitkan dan membutuhkan biaya / resource besar jika perlu
merubah logic dari Fund Transfer ke requirement bisnis yang baru di
dalam setiap aplikasinya.
Gambar 2 : integrasi SOA pada Kegiatan bisnis Bank
(Mcgovern et al, 2006, p45) Karakteristik lainnya adalah service
dalam SOA disusun atas 2 hal : Service Interface dan Service
Implementation.
Service Interface menyatakan bagaimana service tersebut dapat
dipanggil seperti parameter input / output dan lokasi ia berada.
Misalkan, service interface untuk Customer Lookup menyatakan
berbagai cara untuk mendapatkan informasi tentang seorang customer
(dari id customer atau nama dan sebagainya) dan struktur data
customer yang dikembalikan. Service Implementation adalah bagaimana
logic dari service Customer Lookup tersebut dijalankan. Service
implementation sangat terkait dengan teknologi pemrograman yang
digunakan. SOA tidak perlu memperdulikan bagaimana sebuah service
diimplementasikan. Entah ditulis dengan bahasa Java atau COBOL,
yang penting adalah bagaimana service tersebut dapat dipanggil dan
memberikan informasi sesuai dengan Service Interfacenya.
Gambar 3 : ilustrasi Service Interface dan Service
Implementation
(Endrei et al, 2004, p20) Karakteristik SOA yang terakhir adalah
service tersebut harus business oriented. Dalam arti, setiap
service yang didefinisikan harus melakukan suatu aktifitas bisnis
tertentu, misalkan Customer Lookup, Fund Transfer, Check Inventory,
dan sebagainya. Tidak dapat dipungkiri pula bahwa keberhasilan SOA
belakangan ini ikut dimotori oleh tingginya penerimaan teknologi
web services di kalangan pengembang aplikasi. Walaupun ide tentang
SOA telah ada sebelum web services dilahirkan, web services dan SOA
saat ini telah menjadi suatu sinergi dan bahkan beberapa kalangan
menganggap dengan menggunakan web services maka ia telah menerapkan
SOA.
Gambar 4 : ilustrasi SOA Business Oriented dengan
mengintegrasikan beberapa service2.2 Otomatisasi Logic
(Endrei et al, 2004, p45) Service Oriented Architecture (SOA)
adalah sebuah permodelan perangkat lunak yang dibangun dengan
pendekatan service oriented. Service oriented sendiri merupakan
sebuah pendekatan yang memiliki visi ideal di mana setiap resource
dari perangkat lunak terpartisi secara bersih satu sama lain.
Setiap resource ini disebut dengan service. Service ini
merepresentasikan sebuah business logic atau automation logic dalam
sebuah sistem besar. Setiap service memiliki otonomi sendiri yang
membuatnya tidak tergantung satu sama lain. Setiap service dapat
berkomunikasi satu sama lain melalui sebuah protokol yang sudah
terstandardisasi sehingga memudahkan untuk melakukan integrasi
service baru dan penyusunan ulang kumpulan service disebabkan
proses bisnis yang berubah.
Gambar 5 : Bagaimana service mengenkapsulasi logic
(Endrei et al, 2004, p107) Saat ini, SOA merupakan sebuah solusi
yang baik untuk permodelan sistem di perusahaan atau organisasi
besar. Sebab, permodelan ini memiliki banyak kelebihan, diantaranya
:1. Dapat menyatukan berbagai sistem yang memiliki platform
berbeda, seperti J2EE dan dotNET. sebab dengan pendekatan ini,
beberapa pengembang yang akan memilih untuk membangun sebuah layer
di atas suatu sistem, tidak akan mendapatkan masalah. Sistem
tersebut nantinya akan dapat dimungkinkan untuk saling
berkomunikasi dengan pesan yang sudah distandardisasi, misalnya
menggunakan teknologi XML atau teknologi lainnya. Dalam sudut
pandang SOA, kedua sistem itu masing masingnya akan dianggap
sebagai service.
2. Tahan terhadap perubahan. Perusahaan atau organisasi besar
seringkali berubah struktur untuk meningkatkan efisiensi dan
kinerja. Akibatnya, perangkat lunak juga terkena imbas untuk
menyesuaikan diri terhadap proses bisnis yang baru. Permodelan
perangkat lunak dengan SOA akan mengurangi effort untuk modifikasi
perangkat lunak tersebut. Sebab, karena seluruh logic dari sistem
sudah terpartisi secara bersih menjadi sekumpulan services, kita
hanya perlu menyusun ulang seluruh service tersebut dan jika perlu
menambahkan yang baru. Hal ini jelas mengurangi biaya, tenaga, dan
waktu.2.3 SOA dan Web Services
(Endrei et al, 2004, p116) Web Services seringkali dikaitkan
atau bahkan disamakan dengan SOA. Namun sebenarnya keduanya adalah
hal yang sangat berbeda. SOA adalah sebuah konsep untuk
pengembangan perangkat lunak, sementara Web Services adalah sebuah
aplikasi web yang berinteraksi dengan aplikasi web lainnya untuk
pertukaran data. Pembangunan SOA tidak harus menggunakan Web
Services, sebab ada bermacam macam teknologi lain yang
memungkinkan, tapi menggunakan Web Services untuk membangun sebuah
sistem SOA adalah langkah yang baik.
Gambar 6 : ilustrasi cara kerja sebuah web service
(Endrei et al, 2004, p120) Web Services adalah sebuah teknik
pemrograman di mana sebuah service menggunakan standar-standar
berbasis XML dalam menjelaskan interface dan protocol yang harus
digunakan untuk memanggil service tersebut.
(Endrei et al, 2004, p121) Standar-standar tersebut adalah :
SOAP (Simple Object Access Protocol) : Menjelaskan protokol
tentang bagaimana sebuah web service dapat dipanggil.
WSDL (Web Services Deinition Language) : Sebuah format XML yang
menjelaskan interface dari sebuah web service (parameter input dan
output).
UDDI (Universal Description, Discovery and Integration) : Sebuah
direktori yang berisi daftar web service yang dapat ditemukan dan
dipanggil oleh aplikasi lainnya.
Gambar 7 : Perbedaan SOA dengan Web Service
Dengan standar di atas, web services sangat mendukung
implementasi SOA di mana karakteristik SOA seperti loose coupling
dan service interface disediakan oleh teknologi web services.
2.4 Kelebihan dan Keuntungan yang Dijanjikan dan Bagaimana
Memulainya
(Endrei et al, 2004, p30) Sesungguhnya apa yang dijanjikan oleh
SOA tidak hanya terbatas pada penghematan biaya dan tenaga dari
upaya pembangunan aplikasi, namun pada akhirnya adalah terwujudnya
suatu organisasi yang mampu dengan cepat mengadaptasi perubahan
proses proses bisnis di dalamnya agar mampu menjawab tuntutan pasar
terkini.
Bagaimana penghematan itu bisa terjadi? Bagaimana kita bisa
memulainya? Pada prinsipnya, memulai sebuah inisiatif SOA dimulai
dengan membangun sejumlah service yang kelak dapat di-reuse
(digunakan kembali). Disini ada beberapa pendekatan yang bisa kita
ambil :
Kita dapat memulai dengan membangun dari scratch (dari desain
awal) beberapa service misalnya dalam rangka suatu usaha
pembangunan aplikasi yang baru atau menulis ulang sebuah aplikasi
yang sudah ada.Keuntungan dari pendekatan ini adalah service yang
kita bangun dapat benar-benar dirancang agar kelak dapat di-reuse
secara maksimal. Tentu saja, pendekatan ini membutuhkan waktu dan
tenaga yang paling banyak dibandingkan pendekatan lainnya. Kita
dapat membuat program program yang sudah ada menjadi service
oriented. Hal ini bisa dilakukan terhadap program program yang
sudah dibangun secara modular sehingga tinggal menambahkan teknik
teknik web services di dalamnya. Jadi, dibuatkan service
interface-nya tanpa merubah logika jalannya program. Dengan
demikian pengetesannya cukup pada interfacenya saja, sedangkan
fungsi / logika di dalamnya tidak perlu dites lagi karena tidak
berubah. Aplikasi aplikasi yang sudah ada, terutama aplikasi yang
dibeli secara paket seperti ERP, CRM dan lain lain, dapat dibungkus
agar dapat dipanggil melalui interface web services. Dari aplikasi
aplikasi tersebut, kita dapat membuat beberapa service mulai dari
level service terendah seperti Customer Lookup atau sampai level
yang tertinggi seperti Create Invoice. Service level rendah bisa
juga digabungkan membentuk service baru yang lebih tinggi, seperti
Service Fund Transfer dibangun atas servis Validate Account, Check
Balances, Debit Account dan Credit Account. Pendekatan ini sangat
dimungkinkan mengingat beberapa vendor SOA menyediakan adapter
adapter untuk beberapa paket aplikasi yang terkenal seperti SAP,
Siebel dan lain lain sehingga business logic di dalamnya dapat
dipublikasikan sebagai services. Services pun dapat dibeli dari
pihak ketiga (misalnya sebuah perusahaan penyedia jasa informasi
pemeringkat kredit). Selain itu saat ini vendor vendor paket
aplikasi juga sudah memodifikasi produknya agar tersedia dalam
bentuk services yang dapat dipanggil secara web services.
Gambar 8 : keuntungan yang ditawarkan SOA dalam berbagai
level
(Endrei et al, 2004, p37) Dengan membangun suatu koleksi
Services, penghematan dapat dimulai. Jika pada proyek yang pertama,
waktu dan tenaga yang dihabiskan paling besar, maka proyek
selanjutnya, usaha yang dikeluarkan akan makin kecil karena sudah
banyak tersedia services sebagai hasil dari proyek sebelumnya yang
dapat di-reuse. Selain itu, waktu pengerjaannya juga semakin cepat
sehingga memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan bisnis
yang makin responsif terhadap tuntutan pasarnya. Dan bila hal ini
menyangkut meningkatnya jumlah transaksi atau pelanggan, maka nilai
kembalian secara inansial dari proyek SOA akan semakin nyata.
Gambar 9 : Beberapa Service yang tergabung menjadi satuyang
mendukung perusahaan2.5 BAGAIMANA CARA KERJA SOA
(Endrei et al, 2004, p79) Inovasi membutuhkan perubahan dan SOA
memudahkannya.SOA bekerja seperti charger untuk semua fungsi, atau
dengan kata lain SOA membangun interface yang bisa diakses oleh
berbagai macam software. Selama ini, sebuah software dibangun
dengan cara mengikat data dan alat pemrosesnya dalam satu
rangkaian. Tentu saja, semakin banyak software yang dibutuhkan akan
membuat perusahaan mengeluarkan uang dan tenaga lebih banyak lagi.
Demikian pula dengan semakin banyaknya lalu lintas data antar
software tersebut yang secara otomatis akan meningkatkan ongkos
perusahaan. Teknologi SOA bertugas untuk meringankan masalah
tersebut dengan cara mengurangi hambatan integralisasi.
(Endrei et al, 2004, p83) Melihat karakternya, SOA saat ini
banyak diminati perusahaan perusahaan keuangan dan perbankan.
Namun, industri asuransi dan telekomunikasi juga banyak yang
mengadopsi teknologi SOA. Hal ini disebabkan fleksibilitas dan
arsitektur yang ditawarkan SOA cukup handal untuk mengurangi
berbagai hambatan interaksi antar software dan memotong rangkaian
proses dalam sebuah jaringan yang kadang cukup berbelit.
Gambar 10 : ilustrasi alur kerja SOA melewati lintas Service
dalam perusahaan
Untuk menggambarkan bagaimana SOA bekerja dalam sebuah
perusahaan atau institusi bisnis, dapat mengambil contoh transaksi
pembelian barang melalui internet yang dilakukan seorang netter
(pengguna internet) atau pelanggan. Dalam sistem TI pengecer yang
menggunakan sebuah SOA, pembelian barang secara online itu memicu
serangkaian transaksi lainnya. Misalnya, kartu kredit pelanggan
diverifikasi, bagian pengiriman barang diberi tahu, gudang diminta
untuk menyesuaikan persediaan barang, dan catatan catatan pembukuan
diperbaharui. Transaksi transaksi tersebut berupa input informasi
yang dikirim melalui sistem atau software software yang berlainan,
yang kadang tidak sesuai dan tidak bisa berhubungan satu sama lain.
Namun, teknologi SOA telah memungkinkan infrastruktur yang
mendukung transaksi tersebut untuk dibaurkan dan dikombinasikan
secara integral.
Gambar 11 : Diagram Logic dalam menghubungkan proses
dan service dalam suatu kegiatan bisnis
(Endrei et al, 2004, p104) Di atas kertas, semuanya memang
terlihat semudah membalik telapak tangan. Faktanya, membangun
sebuah SOA memiliki berbagai tantangan yang tidak mudah. Salah satu
tantangan terbesar yang dihadapi pelanggan adalah menentukan dari
mana harus memulai SOA. Banyak departemen TI yang menerapkan
layanan Web dalam sebuah SOA, mereka memulai dari yang paling mudah
lalu meningkat ke bagian yang lebih sulit dan kompleks. Yang perlu
diingat, membangun sebuah SOA yang baik haruslah menyelaraskan
tujuan utama bisnis perusahaan dengan teknologi yang tepat sasaran.
Jaringan yang baik dan terpadu merupakan salah satu kunci
keberhasilan penerapan SOA. Tentu saja dengan biaya yang sesuai
dengan kebutuhan.
Service Oriented Architecture (SOA) membantu perusahaan
mengakomodasi perubahan secara lebih baik dengan menyediakan
fleksibilitas untuk pemanfaatan sumber daya TI yang lebih baik
pula. Lebih khusus, perencanaan ini menawarkan pendekatan
arsitektural dalam lingkungan komputasi terencana dan teratur yang
dibangun pada layanan yang secara bebas berangkaian, dapat
digunakan kembali, dan berbasis standar serta dapat berubah sesuai
dengan bergesernya kebutuhan bisnis. Inilah kebutuhan dan proses
bisnis yang fokusnya membantu enterprise / perusahaan untuk dapat
mencapai sukses dan bersaing dengan makin meningkatnya standar TI,
yang berarti fleksibelitas bisnis tergantung fleksibilitas TI.
2.6 Perubahan Besar SOA
(Anonym 1) Orientasi layanan dan integrasi SOA mengubah
permainan bisnis modern. SOA memungkinkan perusahaan menciptakan
setelan layanan terkait dan terintegrasi, yang mendukung proses
bisnis. Layanan ini juga improvisasikan cara merancang, mengatur,
dan mengoptimalisasi proses bisnis dengan memungkinkan solusi yang
terbentuk secara efisien, penggunaan ulang aset yang ada, serta
perubahan fleksibilitas. SOA membantu perusahaan melepaskan diri
dari ketergantungan produk hardware dan software dari vendor vendor
tertentu dalam mereduksi biaya perawatan dan operasional. Tujuannya
adalah menciptakan integrasi platform yang dapat diubah, diatur,
diskalasikan dan terbuka serta dapat membantu menutup celah antara
bisnis dan teknologi terkait pandangan akan proses bisnis
enterprise.(Anonym 4) Beberapa keuntungan SOA yang dihadirkan ke
dalam bisnis cukup bervariasi, yaitu :
Akselerasi proses bisnis. Ekstensi kemampuan mengkolaborasikan
bagian dalam dan luar bisnis. Fleksibelitas dan efisiensi. Inovasi.
Penggalan laporan TI, kekurangan dan resikonya. Pemakaian ulang
fungsi dan interface. Reduksi kompleksitas. Reduksi biaya. Menjaga
ketentraman kompetisi global, karena nantinya tidak ada vendor yang
dapat benar benar berkuasa dan dapat memaksa klien perusahaannya
untuk terus menerus membeli produk mereka secara terpisah sesuai
kegunaan masing masing, dan membeli jasa untuk
mengintegrasikannya.
(Anonym 5) Saat teknologi, metodologi, dan standar industri SOA
matang, SOA menjadi lebih praktis bagi semua kalangan industri.
Hasilnya, jenis perusahaan, kapasitas dan industri apapun saat ini
dapat mendistribusikan SOA, dengan potensi hasil yang sangat besar.
Tetapi di regional lain, khususnya perusahaan di kawasan Asia harus
berhati-hati dalam mengimplementasikan SOA dengan tepat sebagai
sebuah perjalanan dan bukan keputusan buru-buru.
Gambar 12 : SOA berbasis Enterprise Content Management
(ECM)Menggunakan web service, Business Process Query Language,
dan Business Process Execution Language.
(Anonym 2, Anonym 3) Beberapa pertimbangan akan penerapan SOA
:
SOA belum memiliki standar yang matang. Saat ini hanyalah
sekedar menggunakan konsep konsep dari beberapa vendor besar yang
mendukung pengembangan SOA dalam pembuatannya. Misalnya konsep SOA
hasil kerja sama Sun Microsystem dengan IBM. Membangun SOA dari
awal akan memakan biaya yang amat besar. Tidak semua sistem lama
dari perusahaan dapat dimodifikasi untuk mengikuti konsep SOA untuk
melakukan migrasi ke penerapan SOA.
Konsep dan pola pikir sumber daya manusia perusahaan yang juga
harus ikut berubah mengikuti konsep SOA yang terintegrasi, dimana
data diharuskan mengalir dengan secepat dan seakurat mungkin.
Perusahaan harus membuat konsep proses bisnisnya selaras dengan
konsep SOA.
Perlunya dilakukan BPR (Business Process Redesigning) terlebih
dahulu. Menentukan sejauh mana kebutuhan perusahaan.
Melihat tren pasar produk - produk perusahaan dan pesaing
perusahaan.
Mencari sumber daya manusia yang tepat untuk mengimplementasikan
SOA.
Melihat seberapa banyak pakar pakar SOA di Indonesia.
Gambar 13 : konsep Reuse (penggunaan kembali) service yang
pernah dibuatSebelumnya, tanpa harus membuat kembali. Sehingga
menghemat sumber daya.
2.7 Inovasi Tanpa Batas (SOA)
(Anonym 6) Organisasi organisasi terus berinvestasi dalam
teknologi dan akan terjadi sebuah perpindahan tetap dalam
manajemen. Pengguna pengguna TI terus mengawasi ROI dan TCO dari
investasi Investasi TI mereka. Tren 2006 akan berlanjut ke 2007,
kemudian ke 2008, 2009, dan begitu seterusnya mengikuti kebutuhan
bisnis yang ada.
Bertumbuhnya edukasi TI, pengembangan produk, ERP, CRM, HCM
(Human Capital Management), layanan layanan software atau bahkan
integrasi usaha, semuanya adalah hasil dari evolusi TI dan
penggunaannya untuk membangun usaha di seluruh dunia. Indonesia
adalah sebuah pelanggan TI yang signifikan di wilayah ini.
Dalam sebuah pasar berkembang seperti Indonesia, konsolidasi
menjadi semakin penting dan banyak. Organisasi TI bergerak menuju
konsolidasi usaha. Dengan merger dan akuisisi akuisisi, menjadi
penting bagi perusahaan untuk memastikan integrasi yang mulus dari
penggabungan aset aset keuangan, sistem sistem dan proses proses,
manusia, teknologi, produk produk, dan layanan layanan dari hasil
merger ini. Agar hal ini bisa berjalan lancar, organisasi harus
mengadopsi sebuah pendekatan Service Oriented Architecture
(SOA).
(Anonym 11) Seiring dengan persiapan perusahaan di Indonesia
untuk menghadapi persaingan keras dari perusahaan perusahaan besar
internasional dan dengan komoditas TI dan pengembangan teknologi
baru, semakin banyak organisasi telah mulai dengan serius
mengeksplorasi penggunaan TI inovatif untuk membantu mereka
berkembang. Tahun 2008 yang lalu ditandai dengan munculnya dan
menjadi dewasanya alat alat khusus TI seperti solusi software
sebagai sebuah layanan, komputasi grid, business intelligence, CRM,
dan HCM. Tidak hanya organisasi organisasi besar yang akan
mengadopsi teknologi teknologi baru ini, bahkan UKM di Indonesia
akan memintanya. Peningkatan baru ini bisa diatribusikan ke
peningkatan lingkungan usaha yang bersaing dan juga garis batas
yang ketat diatur oleh pembuat kebijakan dalam memastikan good
governance.
Hasilnya adalah masalah masalah yang berhubungan dengan
kepatuhan, transparansi, dan pembobolan keamanan informasi pun
menjadi titik - titik perhatian. Karena semakin banyak perusahaan
Indonesia berpartisipasi sebagai penyedia, kontraktor atau
pelanggan pelanggan dalam ekosistem perdagangan global, pengertian
akan penggunaan norma norma kepatuhan global menjadi penting bagi
perusahaan perusahaan.
Saat ini, tanpa melihat di mana perusahaan tersebut berada, jika
melakukan usaha dalam skala global, yang sekarang banyak dilakukan
perusahaan Indonesia, mereka perlu mengerti dalam praktik praktik
terbaik dan ukuran kepatuhan yang diadopsi oleh perusahaan di
berbagai tempat. Menjadi semakin penting bagi mereka untuk mampu
melakukan usaha dengan perusahaan perusahaan lain di seluruh dunia
secara mulus dan bertanggung jawab.
2.8 Perkiraan perkiraan Tren SOA
(Anonym 8, Anonym 10) Perkiraan perkiraan para ahli tentang SOA
:1. SOA dan standar standar terbuka akan menjadi sebuah feature
penting dalam investasi infrastruktur TI yang semakin besar :
Sebagaimana perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik dipaksa untuk
lebih cepat menjawab tantangan-tantangan persaingan dan pelanggan
yang semakin besar, banyak dari mereka akan mencoba menggunakan
sebuah Service-Oriented architecture (SOA) sebagai sebuah pembeda
usahanya. Dengan SOA, organisasi-organisasi akan memiliki sebuah
infrastruktur yang fleksibel dan bisa diadaptasi, yang akan membuat
mereka untuk menjadi lebih luwes sekaligus di saat yang sama
mengurangi biaya pengaturan lingkungan-lingkungan TI mereka.2.
Organisasi organisasi akan terus mencari cara untuk mengurangi
biaya TI :
Organisasi organisasi dalam berbagai ukuran akan terus mencari
cara untuk mengurangi biaya infrastruktur TI usaha mereka.
Komputasi grid dengan real application clusters dan sebuah
teknologi dan software aplikasi terintegrasi dengan fungsi fungsi
yang spesifik dengan industri dan proses usaha yang bisa
beradaptasi akan secara dramatis membantu mengurangi biaya
implementasi dan manajemen software.3. Peningkatan fokus pada
Business Intelligence :
Business Intelligence (BI) akan terus menjadi sebuah prioritas
teknologi bagi para CIO. Sebuah survei Gartner yang dilakukan di
awal tahun 2006 dengan sekitar 1.400 CIO menempatkan BI sebagai
prioritas teknologi nomor satu.
Sejarahnya, BI selalu "dianak tirikan" dan hanya digunakan untuk
analisis yang melihat ke belakang seperti aplikasi aplikasi
pelaporan dan tipe query. Gelombang BI selanjutnya akan digunakan
lebih luas dalam organisasi organisasi dan enterprise mereka untuk
menyediakan informasi analisis real time strategis bagi pembuatan
keputusan usaha.
Perusahaan akan mendapatkan pemandangan pemandangan usaha yang
lebih lengkap dan tepat waktu dan juga mendorong aksi dan proses
yang lebih efektif, melalui kombinasi database dan aplikasi
aplikasi analisis dan juga memasukkan alat alat BI dalam proses
proses usaha. Organisasi terkemuka di wilayah ini menggunakan alat
alat BI dan aplikasi data warehousing.
Oracle adalah vendor paltform BI stand-alone dengan pertumbuhan
tercepat di Asia Pasifik, tidak termasuk Jepang. Menurut sebuah
laporan Gartner 15 Januari 2007 baru baru ini, Oracle mencatat
pertumbuhan pendapatan 64,8% di pasar BI stand-alone di Asia
Pasifik di tahun 2005, dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Pertumbuhan pasar rata rata dalam pasar platform BI stand alone
adalah 12,1%.4. Peningkatan penerimaan dan permintaan untuk
software sebagai sebuah layanan :
Software sebagai sebuah layanan adalah istilah yang menjelaskan
generasi berikutnya dari penghantaran, implementasi dan manajemen
software. Semakin banyak organisasi di Asia Pasifik menemukan nilai
software sebagai sebuah layanan. Organisasi organisasi ingin orang
orang TI mereka berfokus dalam aktivitas yang memiliki Return On
Investment (ROI) yang bisa diperlihatkan. Dengan melakukan
outsourcing elemen elemen kunci dari operasi TI mereka ke sebuah
penyedia layanan yang sudah berpengalaman, usaha usaha mencapai
efisiensi yang lebih besar, mengurangi pengeluaran pengeluaran TI
ke sebuah biaya bulanan yang bisa diperkirakan dan meningkatkan
kehandalan, skalabilitas, dan keamanan sistem TI mereka.
(Anonym 10) Solusi solusi yang di-host (software sebagai sebuah
layanan atau software as a service) telah mendapatkan banyak
perhatian di tahun sebelumnya sebagai salah satu teknologi yang
menjanjikan fleksibilitas dengan set-up yang lebih cepat dan biaya
implementasi yang lebih rendah, sementara solusi on-premise terus
menjadi sebuah pilihan deployment yang penting. Berkembangnya
solusi solusi yang di-host memberikan opsi bagi pelanggan pelanggan
untuk memilih dari kombinasi kombinasi hybrid dari kedua solusi
di-host (SaaS) dan on-premise untuk memenuhi kebutuhan usaha yang
spesifik.2.9 SOA dan Integrasi
(Anonym 11) Peranan SOA dalam integrasi proses bisnis, bisa
dalam internal perusahaan maupun antar perusahaan. Dalam internal
perusahaan,penerapan SOA memungkinan unit-unit bisnis bekerja
secara sinergi, dari pabrikasi hingga distribusi dapat lebih
sinkron. Kerjasama antar perusahaan bukan hal yang mustahil lagi
pada masa ini. Sebuah perusahaan yang membuka layanan pembelian
online harus dapat mengirimkan produknya kepada customer.
Untuk itu, ia harus bekerja sama dengan agen pengiriman, yang
akhirnya akan bekerja sama lagi dengan jasa penerbangan kargo.
Bayangkan, jika masing masing perusahaan itu menggunakan aplikasi
yang tidak bisa saling berkomunikasi sehingga cara yang mungkin
dilakukan hanyalah cara manual yang sudah pasti akan memakan waktu
lama. Jika semua aplikasi yang dipakai sudah menerapkan SOA, masing
masing dapat saling berkomunikasi sehingga diperoleh hasil / respon
realtime.
(Anonym 11) Bayangkan juga sebuah agen perjalanan yang
menyediakan jasa wisata liburan. Perusahaan ini harus bekerjasama
dengan hotel dan jasa angkutan yang ada di lokasi wisata. Solusi
yang umum dilakukan adalah membuat sistem integrasi untuk aplikasi
yang ada. Itu berarti untuk setiap pembukaan lokasi wisata baru
atau penambahan hotel baru, sistemnya harus di set-up agar dapat
menyesuaikan dengan tambahan proses yang baru. Proses setup ini
jelas memakan waktu dan biaya yang tidak sedikit jika tidak
menggunakan prinsip SOA.2.10 SOA dan Akses Multi-channel
(Anonym 12) Sekarang ini hampir semua bank sudah memungkinkan
nasabahnya mengakses layanan dari berbagai sumber, mulai dari cara
konvensional melalui teller, cara layanan mandiri melalui ATM,
lewat internet atau handphone, dan layanan hotline phone banking.
Semua ini bertujuan makin memudahkan nasabah untuk mendapatkan
layanan. Tetapi jika semua access-point itu tidak terintegrasi
dengan baik, bukan kepuasan yang akan didapatkan nasabah, melainkan
komplain yang bertubi tubi datang ke perusahaan.
Penerapan SOA pada perusahaan jelas merupakan investasi yang
mahal dan berjangka waktu panjang. Perusahaan tidak akan
mendapatkan manfaatnya secara langsung hanya dengan mengganti semua
aplikasi yang dipakai mendukung SOA. Hanya ketika perusahaan dapat
membuat proses bisnis baru, dan membuat aplikasi hanya dengan
menggunakan servis yang telah ada baik sebagian maupun keseluruhan,
barulah perusahaan itu memperoleh manfaat SOA. Ketika perusahaan
itu merger dengan perusahaan lain dan diperlukan sebuah sistem
pelaporan baru yang mengintegrasikan sistem yang ada, dapat dibuat
dengan lebih cepat, barulah manfaat SOA dapat dirasakan.
Penerapan SOA adalah sebuah awal dari perjalanan untuk
mendapatkan fleksibilitas aplikasi yang digunakan untuk mendukung
proses bisnis. SOA akan memisahkan mana yang menjadi keahlian orang
TI dan orang bisnis. Tugas orang TI adalah merancang suatu software
service / layanan, sedangkan tugas orang bisnis adalah
mengkombinasikan service service yang ada untuk menghasilkan sebuah
nilai baru, yang pada akhirnya menjadi sebuah keuntungan baru
perusahaan.
2.11 Sejauh mana adopsi SOA di Asean?
(Anonym 13, Anonym 14) Asean memang paling belakang mengadopsi
SOA dari pada kawasan lain. Tahun ini, ada area area yang tumbuh
dan ada ketertarikan dari sektor sektor pesat seperti finansial,
asuransi, dan pemerintah diikuti telekomunikasi dan lainnya.
Menariknya di pemerintahan yang biasanya menghindari risiko kini
sudah mulai cepat mengadopsi SOA. Dari mereka dapat diketahui,
mereka seperti sektor lainnya sudah menyadari perlu pendekatan
arsitektur evolusi yang minim risiko dari pada harus berganti ganti
aplikasi di sana sini untuk menjamin TI mereka di lintas organisasi
dapat melayani warga negaranya termasuk bertukar data dalam rangka
penegakan hukum dengan baik. Komunikasi antar instansi pun dapat
berjalan dengan baik.
Sektor asuransi pun kini berpikir bahwa dengan menerapkan SOA,
ke depannya akan dapat membantu mereka dengan kemampuan menggunakan
sistem secara tepat, cepat, dan efisien.
Gambar 14 : SOA Policy
Gambar 15 : Hal hal yang harus diperhatikan dalam membangun
service
2.12 Apa risiko ketertinggalan mengadopsi SOA?
(Anonym 7) Banyak yang mengira pemimpin bisnis di Asean yang
tidak mengambil peran dalam proses pengambilan keputusan SOA bisa
mendapatkan kondisi yang tidak menguntungkan di tengah ketatnya
persaingan bisnis.
Inovasi membutuhkan perubahan dan SOA memudahkannya. SOA adalah
arsitektur yang mendukung integrasi bisnis sebagai layanan yang
terhubung dan menjadi jalan menuju inovasi.
Pada kasus merger dan akuisisi, biasanya banyak dilibatkan
aplikasi serta data, dan tiap perusahaan sangat berbeda sistemnya
satu sama lain ini mendorong CIO dan CEO harus cepat
mengintegrasikan informasi. Dengan teknologi, dibantu adapter dan
sistem, aplikasi tadi dapat saling berkomunikasi.
(Anonym 15) SOA juga menjadi strategi bisnis berbasis teknologi
dan hasil evolusi untuk mengintegrasi berbagai sumber informasi
dari sumber kode atau platform yang berbeda beda.
Maklum saja, departemen yang berbeda di organisasi memilih paket
CRM, SAP atau lainnya untuk manufaktur. Di bagian penjualan atau
fungsi finansial ada software aplikasi lainnya. Setiap departemen
mempunyai aplikasi dan database, kadang ada database pelanggan di
satu titik dan ada aplikasi lain di bagian database. Aplikasi
aplikasi ini dasarnya berbeda termasuk tekniknya. Peran CIO adalah
melakukan perubahan agar menjadi lebih baik dan mengintegrasi
ratusan program dan data. Sehingga saling terintegrasi dan mereka
semua dapat saling berkomunikasi.
Tentu saja SOA lebih luas dari contoh yang dijelaskan. SOA itu
saat ini terkadang dipaksakan mengikuti produk yang dikeluarkan
vendor, yang oleh vendor besar disebut SOA Suite, tetapi sebenarnya
lebih luas dari yang kita bayangkan. Ini mirip dengan istilah ERP
atau CRM dalam dunia operasional, yang sebenarnya lebih luas dari
sekedar aplikasi software belaka.
SOA memang digembor gemborkan oleh perusahaan vendor penyedia
software, yang dianggap sebagai kartu as untuk memenangkan
persaingan didunia terkolaborasi saat ini. Contoh SOA di dunia non
digital adalah cara melayani dari bagian customer services kepada
pelanggannya, atau sebuah server yang berjalan secara otomatis yang
melakukan sebuah kegiatan untuk menghasilkan kegiatan sendiri
secara otomatis.2.13 SOA Life Cycle
(Bell, 2008, p29) Ada 4 tahap besar dalam life-cycle SOA.
Keempat tahap ini pun dapat diperinci lagi sebagai berikut:
1. Plan
Fokus pada kebutuhan perusahaan dan tentukan area area yang
membutuhkan perubahan.
Tahapan rinci dalam Plan:
Berkomitmen pada strategi untuk SOA di antara keseluruhan
stategi TI
Menentukan secara eksplisit level SOA terhadap keseluruhan TI
dan kapabilitasnya Memperbaiki visi dan strategi SOA
Mereview dan menyesuaikan dengan aturan aturan bisnis di
pemerintahan (Anonym 9) Mengerjakan perencanaan yang sudah
dibuat.
2. Define
Mendefinisikan SOA terhadap keperluan bisnis
Membangun sebuah COA (Center of Excellence) dari SOA
Mendefinisikan perkiraan keperluan tambahan, seperti untuk
mengupgrade infrastruktur TI
Menyelaraskan dengan proses bisnis yang berbeda antar bagian
Menjabarkan biaya biaya yang dibutuhkan (Anonym 9) Membuat
standar kualitas setiap service dalam SOA3. Enable
Menjalankan SOA dalam mendukung bisnis
Memonitor SOA Mengembangkan teknologi dan mengelola aset SOA
Mempersiapkan sumber daya manusia Menjalankan kebijakan kebijakan
dalam menjalankan infrastruktur SOA4. Measure
Mengukur sejauh mana efektifitas dan efisiensi SOA dalam
pencapaian tujuan
Memonitor SOA Menganalisa hasil sebelum dan sesudah menggunakan
SOA.2.14 Bagaimana SOA Muncul
(Erl, 2005, p15) Dalam dunia digital, SOA menjadi sangat
menarik, apalagi dengan tekanan regional untuk membuat sebuah
sistem yang transparan, cepat dan anti birokrasi yang korup, yang
di Indonesia sering disebut sebagai Single Window.
Dalam SOA dunia digital yang akan disebut SOA saja setelah ini,
yang lebih khususnya dalam dunia perinternetan yang sangat
berhubungan dengan Web, populer setelah berkembangkan sebuah
mekanisme request-response yang memungkinkan pesan (message)
terkirim dari satu titik ke titik lainnya.
(Erl, 2005, p31) Protokol yang pertama dikembangkan Microsoft
bernama BizTalk, kemudian dirubah oleh W3C menjadi Simple Object
Application Protocol (SOAP), maklum BizTalk adalah sebuah merek
dagang, dan merek dagang merupakan simbol ketertutupan. SOAP ini
telah menjadi cikal bakalnya SOA berkembang. SOAP lebih mengarah ke
sebuah web service daripada aplication service.
Interaksi sebuah sistem dengan sistem lain, atau mengikat sebuah
aplikasi dari aplikasi tradisional menjadi aplikasi berbasis SOAP,
secara tidak langsung telah merubah sebuah sistem tersebut menjadi
sebuah aplikasi yang SOA Ready. SOAP adalah sebuah mekanisme
implementasi XML yang terstandarisasi, namun cenderung berbasis web
service.
Teknologi ini sering disebut sebagai Web Services, sebuah
mekanisme melayani permintaan (messaging) yang mengacu pada
protokol Web yang sering disebut HTTP. Tetapi tentu saja SOA itu
bukan hanya Web Services saja. Ingat SOA itu lebih luas, dan lebih
luas dari yang dapat kita bayangkan.
Perkembangan Web Services sebagai media terbuka untuk interaksi,
yang berbasis pada HTTP yang juga merupakan standar terbuka,
membuat Web Services dengan SOAP sebagai icon teknologinya, telah
membuat Web Services menjadi teknologi primadona dalam dunia SOA
ini.
(Bieberstein, 2008, p71) SOAP Sebenarnya merupakan sebuah
perwakilan dari sebuah envelope (amplop) yang gunanya mirip dengan
mekanisme melakukan surat menyurat. SOAP umumnya diciptakan lebih
khusus, untuk surat menyurat resmi, seperti mengirim form purchase
order, form pengajuan kredit, form meminjam buku. Sedangkan yang
kurang formal dapat menggunakan XML saja.
Dalam implementasinya SOAP yang flat ternyata memiliki
kekurangan yang sangat banyak, apalagi SOAP seperti kakek (generasi
pendahulu) dari HTML, berbentuk flat file, sehingga diasumsikan
tidak aman, untuk itulah maka hadir beberapa implementasi SOAP
seperti STSOAP (Securing Toolkit for SOAP) yang tentu saja membuat
SOA menjadi lebih secure dan siap digunakan.
(Khoshafian, 2007, p56) Standar berbasis Web Services yang lebih
sering disebut dengan WS-Security adalah sebuah standar yang
dikembangkan oleh OASIS yang juga mengembangkan teknologi ODF (Open
Document Format). WS-Security ini memungkinkan melakukan
implementasi Web Services yang terembed didalamnya security.
Ada beberapa standar lainnya yang dapat digunakan untuk membuat
sebuah implementasi SOA menjadi lebih aman, diantaranya SAML untuk
identity management (di Indonesia populer disebut Single Identity
Number), XACML, XKMS, XML-Sig, WS-Federation, WS-I Basic
Profile.Bab III
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan dan studi mengenai SOA dapat ditarik
beberapa kesimpulan, diantaranya sebagai berikut :
1. Bila implementasi dan penerapannya sesuai, SOA dapat dengan
signifikan memotong banyak proses bisnis lintas departemen / bagian
sehingga untuk melakukan satu periode proses waktu, tenaga, dan
sumber daya yang dihemat menjadi sangat banyak. Hal ini
dimungkinkan dengan otomatisasi dan terintegrasinya setiap
departemen / bagian dalam satu arsitektur.2. Pengaruh implementasi
SOA pada awalnya kurang terasa, namun setelah keseluruhan sistem
berjalan, secara perlahan lahan perusahaan akan merasakan
manfaatnya melalui setiap efisiensi yang dihasilkan. Pelayanan
terhadap pelanggan akan meningkat, sumber daya yang terpakai dapat
dihemat, dan pada akhirnya keuntungan akan meningkat.3. Walaupun
SOA memiliki manfaat yang cukup banyak, sayang nya SOA belum
memiliki standar global. Yang ada hanya standar yang dibuat oleh
koalisi perusahaan perusahaan pembuat sistem SOA, seperti IBM dan
Sun Microsystem.4. SOA sangat cocok diterapkan di pemerintahan
Indonesia agar pelayanannya semakin cepat, akurat, dan bebas dari
pungutan liar. Sebab campur tangan orang semakin dibatasi,
digantikan dengan otomatisasi sistem.5. SOA cocok diterapkan pada
perusahaan yang kegiatan bisnisnya selalu melintasi berbagai lintas
departemen / bagian serta berhubungan dengan pihak eksternal.
Seperti dengan suppliernya, rekan bisnis perusahaan, dan pelanggan
perusahaan.Daftar Pustaka
Anonym 1 :
http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/index.html .Anonym 2 :
http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/gov/ .Anonym 3 :
http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/gov/lifecycle/ .Anonym
4 : http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/gov/quality/
.Anonyim 5 :
http://www-01.ibm.com/software/solutions/soa/gov/management/
.Anonym 6 : http://mmsi.imanuelrevelino.com/?p=20 .Anonym 7 :
http://www.opengroup.org/projects/soa-governance/ .Anonym 8 :
http://soalifecycle.blogspot.com/2007/08/SoA Lifecycle.htm .Anonym
9 : http://en.wikipedia.org/wiki/SOA_Lifecycle .Anonym 10 :
http://en.wikipedia.org/wiki/Service-oriented_architecture .Anonym
11 : http://id.wikipedia.org/wiki/SOA .Anonym 12 :
http://www.sun.com/products/soa/index.jsp .
Anonym 13 :
http://www.zdnetasia.com/techguide/soa/0,3800011296,61984597,00.htm
.
Anonym 14 :
http://www.researchandmarkets.com/reports/573630/
service_oriented_architecture_in_asia_pacific .Anonym 15 :
http://www.vnunet.com/vnunet/news/2206685/asia-soa-market-reach-2bn
.Bell, Michael. (2008). SERVICE-ORIENTED MODELING. JOHN WILEY &
SONS.Bieberstein, Norbert ...[et al.]. (2008).Executing SOA : a
practical guide for the service-oriented architect. IBM Corporation
PubErl, Thomas. (2005). Service-oriented architecture : concepts,
technology, and design. Prentice HallEndrei, Mark ...[et al.].
(2004). Patterns: Service-Oriented Architecture and Web Services.
Redbooks IBM Press.
Khoshafian, Setrag. (2007). Service oriented enterprises.
Auerbach.
Mcgovern, James ...[et al.]. (2006). Enterprise Service Oriented
Architectures Concepts, Challenges, Recommendations.
Springer.DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Nama
: Priguna KurniadiTempat, tanggal lahir
:Jakarta, 05 Februari 1988Jenis kelamin
: Laki-lakiAlamat: Jalan Cucur Timur V Blok A8/15 Bintaro Jaya
Sektor 4 Tangerang 15225.No. telepon
:0856 9330 7670 Riwayat pendidikan dan kursus:
2006 sekarang : Universitas Bina Nusantara Fakultas Ilmu
Komputer Jurusan Sistem Informasi Strata-1 (S1), Jakarta
Barat2003-2006
:SMA Gonzaga, Jakarta Selatan 2000-2003
:SMP Pangudi Luhur, Jakarta Selatan.1994-2000
: SD Strada Bhakti Utama, Jakarta Selatan.Pengalaman kerja :
---
Daftar PustakaDaftar Pustaka
.....................................................................................................................iiAbstrak
.....................................................................................................................1Bab
I Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Masalah................................................................................2
1.2 Identifikasi masalah
................................................................................2
1.3Ruang Lingkup
.................................................................................3
1.4Tujuan dan Manfaat
.................................................................................3Bab
II Pembahasan
2.1Karakteristik dari
SOA.................................................................................4
2.2Otomatisasi Logic
.................................................................................6
2.3SOA dan Web
Services.................................................................................8
2.4Kelebihan dan Keuntungan yang Dijanjikan dan Bagaimana
Memulainya.........9
2.5Bagaimana Cara Kerja
SOA.................................................................................11
2.6Perubahan Besar SOA
.................................................................................12
2.7Inovasi Tanpa Batas
(SOA).................................................................................14
2.8Perkiraan perkiraan Tren
SOA.....................................................................15
2.9SOA dan Integrasi
.................................................................................16
2.10SOA dan Akses Multi
Channel.....................................................................17
2.11Sejauh mana adopsi SOA di
Asean?.....................................................................18
2.12Apa risiko ketertinggalan mengadopsi SOA?.19
2.13SOA
Lifecycle.................................................................................20
2.14Bagaimana SOA
Muncul.................................................................................21Bab
III Kesimpulan .23
Daftar Pustaka
.....................................................................................................................24
Daftar Riwayat
Hidup.....................................................................................................................25
Analisis Penggunaan Service Oriented Architecture
Dalam Mengintegrasikan dan Mempercepat
Proses Proses Bisnis Perusahaan
Topik topik Lanjutan Sistem Informasi
Priguna Kurniadi
06 PNM / 1000 880 521 / 62PAGE 25