1
77
Kelas X Semester gasal
AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG PENCIPTAAN
MANUSIA DAN TUGAS-TUGASNYA
Standar Kompetensi : 1. Memahami ayat-ayat Al Quran tentang
manusia dan tugasnya sebagai khalifah di bumi
Kompetensi Dasar :
1.1. Membaca QS Al-Baqarah; 30, Al Mukminun; 12- 14,
Az-Zariyat;56 dan An Nahl; 78.1.2. Menyebutkan arti QS Al-Baqarah;
30, Al Mukminun; 12-14, Az-Zariyat;56 dan An Nahl; 781.3.
Menampilkan perilaku sebagai khalifah di bumi seperti terkandung
dalam QS Al-Baqarah; 30, Al Mukminun; 12-14, Az-Zariyat;56 dan An
Nahl; 78 TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan
renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun
membaca Al Quran. Q. S. Al Baqarah 30-33
Q.S. Al Mukminun : 12-14
Q.S. An Nahl : 78
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan
tartil dan fasih. Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar
dan baik.
Penjelasan Tajwid LafalHukum Bacaan membacanya Alasan
Mad tabiiqaala
panjang dua harakat fathah pada huruf qaf bertemu alif mati
Mad jaiz muttasil lilmalaaaaaikatipanjang 5 harakatsetelah mad
ada hamzah dalam satu lafal
Ikhfajaailun fi
dibaca samartanwin dhummah bertemu dengan fa
Idgam bigunnah Maynun sukun tidak dibacanun mati bertemu ya
Mad jaiz
munfasilInniiiii alamu
panjang 5 harakatsetelah mad ada hamzah tidak dalam satu
lafal
Kegiatan Siswa LafalPernyataan Hukum bacaan Cara membacanya
Fathah mengadap alif yang mati
.................
Setelah Mad ada hamzah dalam satu lafal..............
Tanwin fathah menghadap qaf
............
Kasroh menghadap ya sukun ............
Huruf nun disyiddah ( ditasydid)
........
2. Terjemahan Per-katasesungguhnya
Aku kepada para malaikat Tuhanmu berfirmandan
tatkala
mereka berkatakhalifahbumidimenjadikan
dan menumpahkan di dalamnya orang yang akan merusak di dalamnya
( bumi)mengapa Engkau akan menjadikan
dan kami mensu-cikan Engkau dengan memuji Engkaukami
bertasbihdan kamidarah
kalian ketahuiapa yang tidak Aku lebih mengetahuiSungguh-nya
AkuDia berfirman
3. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Al Baqarah, 2: 30. adalah :
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirkan kepada para Malaikat,
Aku hendak menjadikan khalifah*) di bumi Mereka berkata, Apakah
Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah
di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?
Dia berfirman, Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu
ketahui
*) Khalifah bermakna pengganti, pemimpin atau penguasa
4. Kandungan AyatKandungan Al-Quran Surat Al Baqarah ayat 30
adalah :
Allah mengabarkan kepada Malaikat tentang rencananya menciptakan
makhluk yang dinamakan manusia menjadi khalifah di bumi.
Para Malaikat ingin mengetahui secara pasti dengan mengajukan
pertanyaan Apakah Allah akan menciptakan makhluk di bumi yang akan
berbuat kerusakan dan pertumpahan darah? Padahal mereka ( para
Malaikat ) merupakan makhluk yang senantiasa bertasbih, menyucikan
Allah, mentaati perintah-Nya dan tidak mendurhakai-Nya. Ketidak
tahuan para Malaikat dan kekhawatirannya setelah mendapatkan
penjelasan dari Allah, bahwa Allah lebih mengetahui dari apa yang
telah di ketahui para Malaikat.
5. Penjelasan :Quran surat Al Baqarah adalah surat yang ke 2
terdiri atas 286 ayat diturunkan di Madinah yang sebagian besar
diturunkan pada permulaan tahun Hijriyah, kecuali ayat ke 281
diturunkan di Mina pada Hajji Wada (Haji Nabi Muhammad yang
terakhir). Surat Al Baqarah termasuk golongan ayat-ayat Madaniyyah,
merupakan surat yang terpanjang diantara surat-surat yang ada dalam
Al Quran, dan di dalamnya terdapat pula ayat yang paling panjang
yaitu ayat yang ke 282. Dinamakan Al Baqarah yang berarti sapi
betina karena di dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi
betina yang diperintahkan Allah kepada Bani Israil (lihat ayat yang
ke 67 s/d 74), dimana dijelaskan bagaimana watak orang Yahudi pada
umumnya
Pada ayat ke 30 dalam surat ini menjelaskan kedudukan manusia
sebagai khalifah di muka bumi yaitu manusia diberi tugas untuk
memelihara dan melestarikan alam, menggali, mengelola, dan mengolah
kekayaan alam untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan segenap manusia
dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.Untuk mewujudkan tugas yang
mulia tersebut, manusia selama hidup di dunia diwajibkan
meningkatkan kemampuannya baik fisik maupun rohaninya kearah yang
lebih maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan maupun teknologi.
Dalam menjalankan tugas hidupnya manusia diharuskan menjauhi
sifat-sifat yang buruk yang menjadi penyebab kerusakan tata
hubungan antara manusia seperti pertumpahan darah maupun kerusakan
alam. Oleh karena itu senantiasa manusia dianjurkan selalu ingat
kepada Allah dengan berzikir, bertasbih, dan selalu menjalankan
perintah-perintah-Nya dan menjahui segala
larangan-larangan-Nya.
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan
tartil,fasih. Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar dan
baik.
Penjelasan Tajwid
LafalHukum Bacaan Cara membaca Alasan
qalqalah walaqadd
huruf dal dibaca memantul huruf dal ditan-da sukun
Ikhfa minssulalatin
nun mati dibaca samar huruf nun mati bertemu sin
gunnah Summa mim bertasydid dibaca dengungmim bersyiddah
Idgham bigunnah qaraarimmdibaca terpadu
dengan mim
tanwin kasroh menghadap mim
Izhar Khalqan akhara Tanwin fatkhah dibaca jelas Tanwin fatkhah
menghadap hamzah
Kegiatan Siswa
LafalPernyataan Hukum bacaan Cara membacanya
Qaf disukun ( mati)
............
Nun sukun menghadap tha
.........
Fathah berdiri pada huruf nun
........
Nun sukun bertemu sin
........
Tanwin kasroh menghadap mim
.......
2. Terjemahan Per-kataDari tanahDari saripati manusiaKami telah
menciptakan Dan sungguh
Yang kuat/kokohdalam tempatAir maniKami jadikannyakemudian
segumpal darah itu lalu Kami ciptakansegumpal darahair mani
(sperma )kemudian Kami ciptakan
lalu Kami bungkustulang belulangsegumpal daging itulalu Kami
ciptakansegumpal daging
Maha suci Allah makhluk lain kemudian Kami jadikan dengan daging
tulang itu
Pencipta paling baik
3. Terjemahan ayatTerjemahan Q.S. Al Mukminun, 23 : 12-14 adalah
: Dan sungguh, Kami telah menciptakan manusia dari saripati
(berasal ) dari tanah. Kemudian Kami menjadikannya air mani ( yang
disimpan) dalam tempat yang kokoh ( rahim). Kemudian, air mani itu
Kami jadikan sesuatu yang melekat, lalu sesuatu yang melekat itu
Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal daging itu Kami jadikan
tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan
daging. Kemudian, Kami menjadikannya makhluk yang (berbentuk) lain.
Maha suci Allah, Pencipta yang paling baik. 4. Kandungan
AyatKandungan Al-Quran Surat Al Mukminun ayat 12 14 adalah :
Penegasan Allah bahwa manusia merupakan makhluk ciptaan-Nya yang
asal kejadiannya dari tanah.
Informasi dari Allah SWT tentang proses kejadian manusia ketika
masih ada dalam kandungan.
Proses kejadian manusia ketika masih dalam kandungan sebagai
berikut :
a. Allah SWT menjadikan saripati tanah yang terdapat dalam tubuh
manusia sebagai nutfah ( spermatozoa), yang kemudian ditumpahkan
kedalam qarar ( rahim atau kandungan).
b. Allah SWT merubah nutfah menjadi alaqah yang berbentuk
gumpalan darah menyerupai buah lecis atau lintah.
c. Dari alaqah Allah SWT menjadikannya sebagai mudgah yaitu
segumpal daging menyerupai daging yang telah hancur berkas
dikunyah.d. Dari mudgah Allah SWT menjadikannya sebagai idzam yaitu
tulang belulang yang menjadi rangka.
e. Kemudian Allah SWT menjadikannya sebagai makhluk lain yaitu
manusia dengan segenap anggota-anggotanya.
5. Penjelasan :
Quran surat Al Mukminun adalah surat yang ke 23 yang terdiri
atas 118 ayat, tergolong surat-surat Makkiyah. Dinamai Al Mukminun
karena permulaan surat ini menerangkan bagaimana seharusnya
sifat-sifat orang yang mukmin yang menyebabkan keberuntungan mereka
di akherat dan ketentraman jiwa mereka di dunia. Demikian tingginya
sifat-sifat itu, hingga ia telah menjadi pengikut bagi Nabi
Muhammad s.a.w.
Bagaimana menurut pandangan ilmu kedokteran tentang proses
kejadian manusia itu? Allah memberikan anugrah kepada manusia sejak
lahir tiga hal, yaitu pendengaran, penglihatan, dan hati nurani.
Dengan tiga hal tersebut manusia akan menjadi makhluk yang paling
sempurna. Menurut para ulama bahwa pendengaran merupakan alat untuk
mendengar seruan di dunia dan akherat. Dalam perkembangan organ
bayi bahwa pendengaran itu lebih dahulu berfungsi dari pada mata.
Dalam ilmu Embriologi janin ketika masih ada di rahim ibunya,
mereka telah mendengarkan pesan-pesan yang diberikan melalui
ibunya. Kemudian barulah mata itu berfungsi ketika bayi itu telah
lahir di dunia, sehingga bayi itu dapat melihat apa-apa yang ada di
sekelilingnya. Barulah pada perkembangan berikutnya bayi itu bisa
berfungsi hati nuraninya yang terdiri dari otak dan hatinya.
Berdasarkan penelitian yang ilmiah di bidang kedokteran ditemukan
bahwa otak manusia terdiri dari beberapa kepingan, yaitu keping
otak bagian depan, dahi, pelipis, dan belakang. Kepingan-kepingan
itu menjadi pusat berbagai macam indra manusia. Kepingan-kepingan
itu mengalami perkembangan menuju kesempurnaan sesuai dengan derap
perkembangan manusia sejak lahir sampai tua.Gambar perkembangan
janin dalam kandungan
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan
tartil,fasih. Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar dan
baik. Penjelasan Tajwid
LafalHukum Bacaan Cara membaca Alasan
Mad tabiiwamaadibaca panjang 2 harakat fathah pada huruf mim
berte-mu alif mati
qalqalahkhalaqqtuhuruf Qaf diba-ca memantul qaf bertanda
sukun
al qamariyah aljinna hurul al dibaca jelas huruf al berha-dapan
dengan huruf jim
Ikhfawalinssi
Huruf nun sukun menghadap sin
Mad arid lissukun liyabuduun
dibaca panjang 2,4 atau 5 hara-katdummah pada huruf dal
meng-hadap wau mati dan huruf nun yang diwaqafkan
2. Terjemahan Per-katasupaya mereka menyembahKu melainkandan
manusiajinAku menciptakandan tidak
3. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Az Zariyat, 51 : 56 adalah :
Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka
beribadah kepada-Ku.
4. Kandungan ayat Kandungan Al Quran Surah Az-Zariyat, 51 : 56
adalah tentang pemberitahuan dari Allah SWT bahwa maksud dan tujuan
diciptakan makhluk berupa jin dan manusia ialah agar mereka
beribadah kepada-Nya.
Menurut pengertian bahasa kata ibadah berarti : taat, patuh,
tunduk, dan menurut. Allah SWT menciptakan jin dan manusia agar
beribadah kepada-Nya, maksudnya agar taat dan patuh segala
perintah-perintah-Nya, dan menjauhi semua
larangan-larangan-Nya.
Pengertian ibadah dapat dibedakan ibadah mahdhah dan ibadah
ghairu mahdha. Ibadah mahdhah adalah bentuk ibadah yang berhubungan
antara manusia dengan Allah, seperti salat, puasa, haji dan
lain-lain. Sedangkan ibadah ghoiru mahdhah adalah bentuk ibadah
yang berupa aktivitas manusia yang baik dengan niat mencari ridlo
Allah, seperti bekerja, belajar, sillaturrahmi dan lain-lain. 5.
PenjelaasanQuran surat Al Baqarah adalah surat yang ke 2 terdiri
atas 286 ayat diturunkan di Madinah yang sebagian besar diturunkan
pada permulaan tahun Hijriyah, kecuali ayat ke 281 diturunkan di
Mina pada Hajji Wada (Haji Nabi Muhammad yang terakhir). Surat Al
Baqarah termasuk golongan ayat-ayat Madaniyyah, merupakan surat
yang terpanjang diantara surat-surat yang ada dalam Al Quran, dan
di dalamnya terdapat pula ayat yang paling panjang yaitu ayat yang
ke 282. Dinamakan Al Baqarah yang berarti sapi betina karena di
dalamnya disebutkan kisah penyembelihan sapi betina yang
diperintahkan Allah kepada Bani Israil (lihat ayat yang ke 67 s/d
74), dimana dijelaskan bagaimana watak orang Yahudi pada
umumnya
Pada ayat ke 30 dalam surat ini menjelaskan kedudukan manusia
sebagai khalifah di muka bumi yaitu manusia diberi tugas untuk
memelihara dan melestarikan alam, menggali, mengelola, dan mengolah
kekayaan alam untuk dimanfaatkan demi kesejahteraan segenap manusia
dalam rangka beribadah kepada Allah SWT.
Untuk mewujudkan tugas yang mulia tersebut, manusia selama hidup
di dunia diwajibkan meningkatkan kemampuannya baik fisik maupun
rohaninya kearah yang lebih maju baik dalam bidang ilmu pengetahuan
maupun teknologi. Dalam menjalankan tugas hidupnya manusia
diharuskan menjauhi sifat-sifat yang buruk yang menjadi penyebab
kerusakan tata hubungan antara manusia seperti pertumpahan darah
maupun kerusakan alam. Oleh karena itu senantiasa manusia
dianjurkan selalu ingat kepada Allah dengan berzikir, bertasbih,
dan selalu menjalankan perintah-perintah-Nya dan menjahui segala
larangan-larangan-Nya.
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan
tartil,fasih, perhatikanlah adab dan sopan santun ketika membaca Al
Quran.
Penjelasan Tajwid LafalHukum Bacaan Cara membaca Alasan
Tafkhim wallohuhuru lam dibaca tebal Lam jalalah didahului
harakat fatkhah
Idgham mutamas-silainAkhrajakummin Huruf mim mengha-dap mim
Iqlab Mimmbutuuni Nun mati berubah suara mim Nun mati
menghadap huruf ba
Izhar syafawiummahaatikum laamenyuarakan mim dengan jelas Mim
mati bertemu huruf lam
Al syamsyiyah Assamahurul lam mati tidak dibacaHuruf al bertemu
dengan sin
Mad layyin Syai-anMad ya berada setelah fatkhah
Kegiatan Siswa
LafalPernyataan Hukum BacaanCara membaca
alif lam ( al ) menghadap hamzah
..........
Tanwin fathah menghadap wau
..........
alif lam menghadap hamzah
..........
Mim sukun menghadap ta ..........
Mad menghadap nun yang diwakafkan ..........
2. Terjemahan Per-katatidakibu-ibu kalian dari
perut-perutmengeluarkan kaliandan Allah
pendengaranbagi kaliandan Dia jadikansesuatukalian
mengetahui
(kalian) bersyukuragar kalian dan hati / akal dan
penglihatan
3. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. An Nahl, 16 : 78 adalah :
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak
mengetahui sesuatu pun, dan Dia memberimu pendengaran, penglihatan
dan hati nurani, agar kamu bersyukur. 4. Kandungan ayat
Allah SWT memberitahukan kepada manusia bahwa setiap manusia itu
dilahirkan dari perut ibunya dalam keadaan tidak berilmu
pengetahuan.
Kemudian Allah SWT memberi manusia pendengaran, penglihatan, dan
hati ( qalbu) sebagai alat untuk memperoleh ilmu pengetahuan.
Agar manusia sadar bahwa kesempurnaan fisik dan panca indera
yang dimilikinya itu dapat dipergunakan untuk mengabdi kepada Allah
SWT, sehingga mereka mau bersyukur kepada-Nya.
5. Penjelasan
Surat An Nahl terdiri atas 128 ayat, termasuk golongan surat
Makiyyah. Dinamakan An Nahl yang berarti lebah seperti dinyatakan
dalam surat ini ayat 68 yang artinya Dan Tuhanmu mewahyukan kepada
lebah .Lebah adalah makhluk Allah yang banyak memberi manfaat dan
kenikmatan kepada manusia. Ada persamaan antara madu yang
dihasilkan oleh lebah dan Al Quranul Karim. Madu berasal dari
bermacam-macam sari bunga dan bisa menjadi obat bermacam-macam
penyakit manusia ( lihat ayat 69). Sedang Al Quran mengandung inti
sari dari kitab-kitab yang pernah diturunkan Allah kepada nabi-nabi
terdahulu dengan ajaran-ajaran yang diperlukan oleh semua bangsa
sepanjang masa untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akherat ( lihat
ayat 10 ).Pada Q.S. An Nahl : 78 diterangkan bahwa manusia ketika
dilahirkan pertama kali awalnya tidak mengerti apa-apa, dan
kondisinya sangat lemah sehingga membutuhkan orang lain untuk
menolongnya seperti dokter, bidan, perawat, dan orang tua kita.
Pada ayat tersebut Allah menegaskan bahwa sejak manusia lahir telah
dibekali tiga kemampuan dasar, yaitu pendengaran, penglihatan, dan
hati nurani. Ketiga bekal tersebut agar manusia dapat mengembangkan
sesuai dengan petunjuk Allah dalam Al Quran sehingga akan dapat
menjadi manusia yang sempurna yang dapat mengemban tugas sebagai
khalifah di bumi dengan baik. Manusia akan menjadi beriman dan
berilmu ketika mereka bisa belajar melalui tiga bekal tersebut
sehingga dapat menangkap informasi-informasi di luar dirinya untuk
dapat dikembangkan yaitu, membaca melalui penglihatan, mendengar
melalui telinga, dan merasa melalui hati. KEGIATAN SISWA Coba
sebutkan contoh-contoh perbuatan manusia yang mengakibatkan
pertumpahan darah . Coba identifikasi fungsi indra pendengaran,
penglihatan, akal dan kalbu. Bagaimanakah kamu mensyukurinya? Coba
renungkan perintah-perintah Allah SWT yang sudah dapat kamu
kerjakan.RANGKUMAN Surah Al Baqarah ayat 30 menjelaskan tentang
pemberitahuan Allah kepada malaikat bahwa Allah SWT akan
menciptakan Adam ( manusia ) sebagai kholifah di muka bumi. Para
malaikat khawatir bahwa dijadikannya manusia sebagai khalifah akan
merusak bumi dan mereka saling membunuh. Kekhawatiran malaikat itu
hilang setelah ada penjelasan dari Allah. Surah Al Mukminun ayat
12-14 berisi tentang asal kejadian manusia bahwa dijadikannya
manusia itu berasal dari saripati tanah. Kemudian proses
perkembangan selanjutnya dijadikannya melalui fase demi fase dalam
rahim ibu.
Surah Az-Zariyat ayat 56, bahwa Allah SWT memberitahukan bahwa
maksud dan tujuan dijadikan manusia itu adalah untuk beribadah
kepada-Nya dengan cara mentaati perintah-perintah-Nya dan
meninggalkan segala yang dilarang-Nya. Surat An Nahl ayat 78, bahwa
Allah telah memberi karunia kepada manusia yang sangat mahal, yaitu
panca indera. Oleh karena itu manusia diharapkan sadar akan
nikmat-nikmat itu agar mereka mau bersyukur kepada-Nya.UJI
KOMPETENSI a. Aspek Afektif
Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu yang
sebenarnya dengan cara mencontreng ( ) pada kolom yang
tersediaINTERNALISASI AKHLAK MULIA
NoPernyataansetuju tidak setujutidak tahu alasan
1Membaca Al Qur'an hendaknya..
Memegang teguh adab dan sopan santun membacanya.
2Kedudukan manusia sebagai ..
khalifah di bumi adalah meman
faatkan, dan melestarikannya
3Kita sebagai seorang muslim ..
harus menyadari bahwa asal kejadian manusia dari saripati
tanah
4Proses kejadian manusia yang ..
diterangkan dalam Al Quran sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan
5Ibadah yang berkualitas dan .. ..
bermakna adalah ibadah yang dilaksanakan dengan penuh
keikhlasan
b. Aspek Kognitif
i. Soal pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e.
1. Lafal ada nun sukun menghadap ya adalah bacaan
a. izhar c. ikhfa e. qalqalah
b. ikhfa d. mad
2. Lafal dalam Q.S. Al Baqarah, 2:30 artinya adalah.
a. di dalam bumi manusia saling membunuhnya b. mengapa Engkau
menjadikan (khalifah) di bumi
c. orang yang akan membuat kerusakan di bumi
d. dia menumpahkan darah di dalamnya
e. Sesungguhnya Aku akan menjadikan pemimpin di muka bumi.
3. Hal-hal berikut adalah tugas manusia sebagai khalifah dibumi.
Adapun yang tidak termasuk didalamnya adalah.a. memelihara alam
sebagai anugrah Allah
b. memelihara alam jangan sampai rusak
c. menggali kekayaan alam untuk kesejahteraan manusia
d. memanfaatkan alam untuk kepentingan manusia
e. mengambil kekayaan alam meskipun dengan cara merusak
4. Sikap dan perilaku yang mencerminkan pengamalan Q.S. Az
Zariyat,51:56 adalah sebagaia. tidak saling bunuh membunuh
b. beribadah dan beramal dengan ikhlasc. menyadari manusia
diciptakan dari segumpal darah
d. mengakui manusia dilahirkan pada awalnya tidak mengetahui
apa-apa
e. menjauhkan diri dari durhaka kepada kedua orang tua.
5. Berikut ini adalah ibadah yang hukumnya fardlu ain, adapun
yang tidak termasuk didalamnya adalaha. salat lima waktu d.
puasa
b. salat jumah e. haji
c. salat tarowih
6. lafal yang terdapat dalam Q.S. Al Mukminun, 23: 14 artinya
adalah
a. spermatozoa d. tulang belulangb. segumpal darah e. janin /
bayi c. segumpal daging
7. Makhluk Allah antara malaikat dengan manusia yang menjadi
persamaannya adalaha. asal kejadiannya d. tugas dan tanggung
jawabnya
b. jenisnya e. kematiannya
c. alam kehidupannya
8. Lafal dalam Q.S. An Nahl, 16: 78 artinya adalah a. tidak
mengetahui apa-apa d. perut ibumu
b. dari penglihatanmu e. hati / akal kamu
c. Dialah yang menjadikan kamu
9. Lafal terdapat mim sukun bertemu dengan mim, bacaan tajwidnya
adalah
a. ikhfa syafawi d. idgham bigunnah
b. idgham mutamassilain e. izhar syafawi
c. iqlab
10. Perhatikanlah pernyataan-pernyataan berikut:(1). Mengucapkan
hamdalah ketika memperoleh nikmat
(2). Bermalas-malasan, tidak mau berusaha karena sudah kaya
(3) Berusaha melaksanakan perintah Allah dan menjauhi
larangan-Nya
(4). Bersabar ketika mendapat musibah
(5). Putus asa ketika cita-citanya tidak tercapai.
Perilaku bersyukur kepada Allah sesuai dengan perintah Q.S. An
Nahl, 16: 78 adalah
a. (1), (3), (4) d. (2), (4), (5)
b. (1), (2), (3) e. (1), (2), (4)
c. (3), (4), (5)
2). Soal Uraian Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan
benar
1. Mengapa para malaikat mempertanyakan rencana Allah SWT
menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi?2. Kemukakan fase-fase
perkembangan kejadian manusia dalam kandungan menurut Al Quran
Surat Al Mukminun 12-14 !3. Tulislah lafal-lafal hukum bacaan yang
berkaitan dengan nun mati dan tanwin, serta bacaan mad thabiI yang
terdapat pada Q.S. Al Baqarah : 30 !4. Kemukakan kandungan Q. S An
Nahl ayat 78 !5. Kecakapan apa saja yang dimiliki manusia ketika ia
lahir di bumi sebabagai anugrah Allah SWT?Kelas X semester
Gasal
AYAT-AYAT AL-QURAN TENTANG KEIKHLASAN BERIBADAH Standar
Kompetensi : 1. Memahami ayat-ayat Al Quran tentang keikhlasan
dalam beribadah.
Kompetensi Dasar :
5.1. Membaca QS Al-Anam 162- 163 dan Al Bayyinah ; 5..5.2.
Menyebutkan arti QS Al- Anam 162 163 dan Al- Bayyinah; 5.
5.3. Menampilkan perilaku ikhlas dalam beribadah seperti yang
terkandung dalam QS Al- Anam 162 163 dan Al- Bayyinah; 5.
TARTILAN
Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan renungkanlah
maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun membaca Al Quran.
Q. S. Al Anam 162-163
Q.S. Al Mukminun : 1-6
Q.S. Al Hujurat : 39-41
Q.S. Al Bayyinah, 98 : 5
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan
tartil dan fasih.Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar
dan baik.
Penjelasan Tajwid
LafalHukum Bacaan Cara membaca Alasan
Gunnah Inna
(dengan berdengung )Karena nun
bertasdid
Mad TabiiSalaatii
dibaca panjang 2
harakatKarena fatkah pada lam menghadap alif dan kasrah pada ta
menghadap ya
Lafal jalalah dan mad badalLillaahidibaca panjang 2
harakat Karena ada kasrah menghadap lam jalalah
Izhar qamariyahAlalamiina
( al bibaca jelas )Karena alim lam menghadap ain
Tarqiq
Syariika
Ri dibaca ringan
berdering
Huruf ra bertanda kasrah
Mad arid
lissukun Al muslimiin
Mad yang bertemu nun sukun yang diwaqafkan
2. Terjemahan Per-katadan
matikudan
hidupkudan
ibadahku salatkuSesung guhnya Katakanlah
bagi-Nya
sekutu
tidak adasemesta alam
Tuhan pemeliharaUntuk Allah
Orang-orang yang berserah diripertama-tamadan akuaku
diperintahkandan demikian
itulah
3. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Al Anam, 6 : 162 163 adalah : Katakanlah (
Muhammad ), sesungguhnya salatku, ibadahku, hidupku dan matiku
hanyalah untuk Allah, Tuhan seluruh alam, tidak ada sekutu
bagi-Nya,
dan aku adalah orang yang pertama-tama berserah diri (
muslim)
4. Kandungan
Suruhan Allah kepada segenap Muslim dan Muslimah untuk
berkeyakinan bahwa salatnya, ibadahnya, hidupnya dan matinya adalah
semata-mata untuk Tuhan Allah semesta alam Seorang Muslim dan
Muslimah harus berkeyakinan bahwa Allah adalah Tuhan Yang Maha Esa
tiada sekutu baginya yang menentukan hidup dan matinya seseorang,
dan yang mengatur segalanya di alam ini.
Allah menyuruh kepada Muslim dan Muslimat untuk berlaku ikhlas
dalam beribadah, bermuamalah maupun berkeyakinan kepada-Nya.
5. Penjelasan Surat Al Anam terdiri atas 165 ayat, dinamakan Al
Anam berarti binatang ternak ( seperti : unta, sapi, kambing, dan
biri-biri ). Surat ini termasuk golongan ayat-ayat Makiyyah. Surat
ini dinamakan Al Anam karena di dalamnya disebut kata Anam dalam
hubungannya dengan adat istiadat kaum musyrikin, yang menurut
mereka binatang ternak itu dapat dipergunakan untuk mendekatkan
diri kepada Tuhan mereka. Dalam surat yang ke 162 163 Allah swt.
memerintahkan kepada Nabi Muhammad saw. agar mengatakan bahwa
salatnya, ibadahnya, hidupnya, dan matinya adalah semata-mata untuk
Tuhan Allah semesta alam. Perintah itu harus diteruskan kepada
umatnya agar mensikapi hidup itu senantiasa seorang muslim itu
dalam melaksanakan salatnya, ibadahnya, dilaksanakan dengan
khusyuk, tunduk, ikhlas untuk mencari rida Allah. Begitu pula
hidupnya, matinya diserahkan seluruhnya kepada Allah swt Tuhan
semesta alam, karena Allah adalah zat yang menentukan hidup dan
matinya semua makhluk di alam ini.
1. Bacaan dan Penjelasan Tajwid Bacalah ayat berikut dengan
tartil dan fasih. Kemudian salin kembali ayat-ayatnya dengan benar
dan baik.
Penjelasan Tajwid
LafalHukum Bacaan Cara membaca Alasan
Mad jaiz
munfasilWama umiruuuu
dibaca panjang 2 5 harakat Mad bertemu
hamzah dilain lafal
Tafkhim ( berdegum ) Liyabudullooha
dibaca panjang 2
harakatLam jalalah
sebelumnya ada harakat dhommah
Mad wajib
muttasil Hunafaaa
dibaca panjang 5
harakat Mad bertemu
dengan hamzah dalam satu lafal
Mad badal Assalaata Panjang 2 harakat Karena wau dibaca sebagai
alif
Kegiatan Siswa
LafalPernyataan Hukum bacaan Cara membacanya
Kasroh bertemu ya disukun ............
Alif lam bertemu dengan dal
.........
Wau dibaca sebagai alif
........
Dummah bertemu wau disukun..........
Alif lam bertemu qaf
........
2. Terjemahan Per-katamemurnikanAllahsupaya mereka menyembah
kecuali mereka diperintahDan tidak
dan mereka menunaikan
salat
dan mereka mendirikan Ikhlas / lurus ketaatan/ agama
kepada-Nya
betul / lurusagamadan demikian itu zakat
3. Terjemahan ayat
Terjemahan Q.S. Al Bayyinah, 98 : 5 adalah : Padahal mereka
hanya diperintah menyembah Allah, dengan ikhlas menaati-Nya
semata-mata karena (menjalankan) agama, dan juga agar melaksanakan
salat dan menunaikan zakat, dan yang demikian itulah agama yang
lurus ( benar )*)
*) Lurus berarti jauh dari syirik dan jauh dari kesesatan4.
Kandungan
Suruhan Allah kepada manusia dalam mengamalkan ajaran agama
hendaklah yang lurus yaitu jauh dari hal-hal kemusyrikan dan
kesesatan. Dalam beribadah hendaklah dilakukan dengan niat ikhlas
karena Allah yaitu kesadaran diri dalam menjalankannya semata-mata
mentaati perintah Allah dengan mengharap ridlo-Nya. 5, Penjelasan
Surat Al Bayyinah terdiri atas 8 ayat, termasuk golongan
surat-surat Madaniyah, diturunkan setelah surat At Tholaq. Dinamai
Al Bayyinah berarti buku yang nyata yang diambil dari kata
perkataan Bayyinah yang terdapat pada akhir ayat yang pertama. Pada
ayat yang ke 5 surat ini, Allah swt menegaskan bahwa manusia tidak
diperintahkan, kecuali untuk beribadah kepada Tuhan Allah dengan
lurus. Dilaksanakannya ibadah itu sebagai bukti ketaatannya
menyembah dengan memurnikan niat tanpa ada campuran sedikitpun dari
perbuatan syirik. Untuk mencapai derajat ibadah yang tinggi manusia
diharuskan dalam melaksanakannya secara ikhlas lahir dan batin.
Dengan jalan itu manusia akan mencapai kebahagiaan dunia dan
akherat. Orang yang mempunyai sifat ikhlas disebut mukhlis. Niat
adalah dorongan yang tumbuh dalam hati manusia untuk melaksanakan
suatu amal atau perbuatan tertentu. Sedangkan ikhlas mempunyai arti
: murni, suci atau bersih. Dalam menjalankan pengamalan ajaran
Islam seorang muslim diharus-kan mendasarkan diri dengan niat
ikhlas yaitu didasarkan karena Allah semata untuk memperoleh
rida-Nya. Pengamalan yang ikhlas itu adalah pengamalan yang jauh
dari sifat riya, dan sumah. Karena itu suatu amalan yang tidak
didasari dengan niat ikhlas tidak diterima Allah sehingga tidak
akan mendapatkan pahala dari-Nya.
KEGIATAN SISWA
Coba sebutkan contoh-contoh perbuatan/peribadatan manusia yang
tergolong sesat. Coba identifikasi ibadah-ibadah yang benar yang
sesuai dengan petunjuk Al Quran dan Hadis. Bagaimanakah cara
melaksanakannya? Coba renungkan bagaimana ibadah / amaliah yang
dilakukan dengan ikhlas karena Allah. RANGKUMAN Surah Al Anam ayat
162-163 berisi suruhan Allah SWT kepada manusia agar setiap Muslim
dan Muslimah berkeyakinan bahwa salatnya, ibadahnya, hidup dan
matinya semata-mata untuk Allah SWT. Setiap individu muslim
hendaklah berserahdiri kepada kekuasaan Allah secara keseluruhan
dengan niat ikhlas. Surah Al Bayyinah ayat 5 berisi perintah Allah
SWT bahwa dalam meyakini ajaran Islam dan mengamalkan ajarannya
hendaklah dilandasi dengan niat ikhlas karena Allah dan mengharap
ridlo-Nya. UJI KOMPETENSI a. Aspek afektif
Isilah pernyataan-pernyataan berikut sesuai dengan sikapmu yang
sebenarnya dengan cara mencontreng ( ) pada kolom yang
tersediaINTERNALISASI AKHLAK MULIA
NoPernyataansetuju tidak setujutidak tahu alasan
1Semua aktivitas manusia dapat..
diatur berdasarkan Al Quran
2Beribadah dengan ikhlas meru-..
pakan perintah Allah
3Bersesaji dan berkurban yang..
dipersembahkan kepada makh-luk halus termasuk syirik
4Ibadah wajib dan sunah boleh..
dilaksanakan dengan riya dan sumah
5Menuntut ilmu hendaklah dilak-......
sanakan dengan niat mencari ridlo Allah SWT
b. Aspek kognitif
1). Soal pilihan ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar dengan cara
menyilang (X) pada huruf a,b,c,d, atau e.
1. Lafal pada huruf nun syiddah dibaca dengung yang merupakan
bacaan...
a. izhar c. Idgham bigunnah e. iqlab
b. gunnah d. mad arid
2. Ketika ada fatkhah tegak menghadap huruf hamzah dalam satu
lafal seperti
bacaan bacaan tajwidnya adalah....
a. mad arid d. mad wajib munfasil
b. mad thabii e. mad jaiz
c. mad wajib muttasil
3. Dalam Q.S. Al Anam, 6 : 62 ada lafal artinya adalah...
a. hidupku d. keturunanku
b. matiku e. nabiku
c. ibadahku
4. perhatikan pernyataan-pernyataan berikut :
(1). menyekutukan Allah dengan makhluk
(2). berdoa dibawah lingdungan Kabah
(3). menyembelih kurban yang dipersembahkan kepada makhluk halus
agar selamat
(4). mempercayai dukun dengan mantranya dapat membantu kesulitan
manusia
(5). menyebut- nyebut nama Rosulullah ketika berdoa
Dari pernyataan tersebut di atas perilaku yang tergolong
perbuatan syirik adalah....
a. (1), (3), (4) d. ( 3), (4), (5)
b. (2), (3), (5) e. ( 2), (3), (4)
c. (1), (2), (3)
5. Dalam Q.S. Al Bayyinah ada lafal mempunyai arti....
a. menjadikan d. taat
b. patuh e. lurus
c. ikut
6. berikut ini termasuk rukun ibadah salat apabila tidak
dilaksanakan maka salatnya batal. Adapun yang tidak termasuk di
dalamnya adalah....
a. niat dibarengi dengan takbirotul ihram
b. membaca surat Al fatehah
c. bersujud dengan tumakninah
d. membaca doa iftitah
e. berdiri jika berkuasa
7. Perbuatan dosa yang tidak akan mendapatkan ampunan dari Allah
SWT adalah....
a. berbuat jahat dengah tetangga d. bergunjung
b. durhaka kepada kedua orangtua e. menyekutukan Allah SWT
c. melakukan penipuan dan berdusta
8. Berikut ini adalah diantara sikap dan perilaku orang yang
mengamalkan firman Allah Q.S. Al Bayyinah ayat : 5. Adapun yang
tidak termasuk di dalamnya adalah....
a. beribadah kepada Allah dengan ikhlas
b. tolong menolong dalam berbuat kebajikan
c. berperilaku sopan kepada siapa saja
d. menuntut ilmu dan mengamalkannya untuk kemanusiaan
e. tidak mau bekerja sama dengan sesama muslim karena berbeda
faham
9. Berikut ini adalah keutamaan-keutamaan beramal ikhlas. Adapun
yang tidak termasuk di dalamnya adalah....
a. menjadi syarat diterimanya amal ibadah seseorang
b. menjadikan semangat dalam melakukan amal kebajikan
c. menjadi orang yang sabar meskipun diejek dan dihina amal
ibadahnya
d. mendatangkan ketentraman dan ketenangan hidupnya
e. menjadikan besar dirinya karena banyak dipuji orang lain.
10. Berikut ini merupakan lafal Q.S. Al Anam ayat 162 163,
manakah yang artinya ikhlas / lurus....
a. c. e.
b. d.
2). Soal Uraian
Jawablah pertanyaan berikut dengan singkat dan benar!1. Jelaskan
arti ibadah menurut fuqaha ? serta berilah contohnya !
2. Jelaskan usaha-usaha yang harus ditempuh bagi seorang Muslim
dan Muslimah agar dapat beribadah dengan ikhlas !
3. Kemukakan tiga keutamaan bagi seorang Muslim/Muslimah yang
telah beramal secara ikhlas!
4. Bagaimana tanda-tanda seseorang yang beramal tidak ikhlas
itu?
5. Identifikasi perilaku-perilaku manusia yang berbuat syirik
kepada Allah SWT!
IMAM KEPADA ALLAH
Standar Kompetensi :
3. Meningkatkan keimanan kepada Allah melalui pemahaman
sifat-sifat-Nya dalam Asmaul husna
Kompetensi Dasar :
3.1 Menyebutkan 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna.3.2
Menjelaskan arti 10 sifat Allah dalam Asmaul Husna 3.3 Menampilkan
perilaku yang menceminkan keimanan terhap 10 sifat Allah dalam
Asmaul Husna TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan
renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun
membaca Al Quran.
Q. S. Al Baqarah 255
Q.S. Al Araf : 180 - 181
Q.S. Al Mukminun : 116IFTITAH .
1. Bacalah Al-Quran 5-10 menit sebelum memulai pelajaran!
2 Awali pelajaranmu dengan membaca doa belajar!
3. Bersikap baiklah kepada Allah swt. dan sesama
makhluk-Nya!
4. Hayatilah keimanan kepada Allah dan terapkan dalam perilaku
sehari-hari!
Pernahkah kamu memperhatikan diri dan alam sekitarmu? Siapakah
pencipta semua itu? Dialah Allah swt. pencipta alam beserta seluruh
isinya. Dia menciptakan semua itu dengan kehendak dan kuasa-Nya.
Oleh karena itu, kita harus meyakini, memahami, serta meneladani
sifat-sifat Allah swt. khususnya yang terkandung dalam Asmaul Husna
di dalam kehidupan kita.
Iman kepada Allah merupakan rukun iman yang pertama sekaligus
sebagai pondasi dari rukun iman yang lain. Allah swt. adalah Zat
yang Mahakuasa, yang menciptakan alam beserta seluruh isinya
sekaligus sebagai penjaga dan pengatur alam jagat ini, yang tidak
pernah merasa lelah, yang tidak pernah mengantuk, tidak pernah
tidur, dan tidak merasa berat menjaga keduanya. Dialah Allah swt.
yang memiliki sifat wajib, mustahil, dan jaiz sebagai sifat
kesempurnaan-Nya.
A. Sifat-Sifat Allah SWT.
Allah swt. adalah Zat Maha Pencipta dan Pengatur seluruh alam
beserta isinya. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Dia tidak pernah
mengantuk dan tidak pernah tidur. Dia tidak pernah merasa berat
menjaga langit dan bumi beserta seluruh isinya. Allah swt. memiliki
sifat wajib, mustahil, dan jaiz yang dimiliki-Nya sebagai
kesempurnaan-Nya. Sifat wajib artinya sifat yang harus dimiliki
oleh Allah sebagai sifat kesempurnaan-Nya karena Dia adalah
segala-galanya. Hal ini tercermin pada sifat wajib yang 13 dan bila
ditambah dengan sifat maknawiyah yang ada 7 buah akan menjadi 20.
Adapun sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin dimiliki oleh
Allah. Sedangkan sifat jaiz, yaitu sifat wenang (bebas). Artinya,
Allah bebas berbuat sesuai dengan kuasa dan kehendak-Nya atau
dengan kata lain, Allah boleh berbuat atau tidak berbuat sesuai
dengan keinginan-Nya.Asmaul Husna adalah nama-nama yang baik bagi
Allah yang jumlahnya adalah 99 nama. Sebagai orang yang beriman,
kita selalu dianjurkan untuk menyebut-Nya. Hal ini tertera dalam
hadis yang menyebutkan tentang Asmaul Husna berbunyi sebagai
berikut.
( )
Artinya: Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan
nama. Barang siapa menghapalnya (dengan meyakini kebenarannya) ia
masuk surga. Sesungguhnya Allah Maha ganjil (tidak genap) dan
senang sekali pada sesuatu yang ganjil." (HR Ibnu Majah).
Adapun sifat-sifat wajib dan sifat-sifat mustahil bagi Allah
adalah sebagai berikut.
NoSifat wajibArtinyaSifat mustahilArtinya
1WujudAda
Adam
Tidak ada
2Qidam
TerdahuluHudus
Baru
3Baqa
Kekal
Fana
Lenyap
4Mukhalafatuhu lil hawadisBerbeda dengan yang baruMumasalatuhu
lil hawadisSerupa dengan yang baru
5Qiyamuhu binafsihBerdiri dengan sendiri-NyaIhtiyaju
bigairihBerhajat kepada yang lain
6Wahdaniah
Esa
Taaddud
Berbilang/berjumlah
7Qudrat
Berkuasa
Ajzu
Lemah
8Iradat
Berkehendak
Karahah
Terpaksa
9I1mu
Mengetahui
Jahlun
Bodoh
10Hayat
Hidup
Maut
Mati
11Sama
Mendengar
Summun
Tuli
12BasarMelihatUmyun
Buta
13Kalam
BerfirmanBukmun
Bisu
Apabila sifat-sifat tersebut ditambah dengan sifat maknawiyah
sebanyak tujuh sifat, maka akan menjadi 20, yaitu sebagai
berikut.
NoSifat MaknawiyahArtinya
1Qadiran
Mahakuasa
2Muridan
Maha Berkehendak
3Aliman
Maha Mengetahui
4Hayyan
Mahahidup
5Sami'an
Maha Mendengar
6Basiran
Maha Melihat
7Mutakalliman
Maha Berfirman
Selain sifat wajib dan mustahil tersebut, Allah juga mempunyai
sifat jaiz yang artinya boleh (bebas). Maksudnya, Allah bebas
berbuat sesuatu dan bebas pula tidak berbuat sesuatu sesuai dengan
kehendak dan kuasa-Nya.TUGAS
Sebutkan cara menghayati sifat Allah dalam kehidupan pribadimu!
Buatlah dalam bentuk tabel!
B. Sifat Allah dalam Asmaul Husna
Selain sifat kesempurnaan Allah swt. sebagaimana telah
disebutkan, Allah juga mempunyai nama-nama baik yang jumlahnya 99.
Sebagai orang yang beriman, kita dianjurkan untuk selalu
menyebut-Nya. Firman Allah swt.
Artinya: Allah mempunyai Asmaul Husna (nama-nama yang agung
sesuai dengan sifat-sifat Allah), maka memohonlah kepada-Nya dengan
menyebut Asmaul Husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang
menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti
mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan." (QS Al Araf: 180).RISALAH
Surah Al lkhlas merupakan sebuah surah dalam Al Quran yang
berisi ketegasan dan kesaksian tauhid kepada Allah swt. Di dalamnya
sifat keesaan Allah dan beberapa Asmaul Husna-Nya benar-benar
menjadi titik sentral. Konsekuensinya adalah bahwa Allah tidak akan
menerima dosa yang bernama syirik atau menyekutukan-Nya dengan
sesuatu yang lain.Rasulullah Saw bersabda.
( )
Artinya: "Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan
nama. Barangsiapa menghafalnya (dengan meyakini akan kebenarannya),
is masuk surga. Sesungguhnya Allah itu Mahaganjil (tidak genap) dan
senang sekali pada sesuatu yang ganjil."(HR Ibnu Majah).
Adapun Asmaul Husna sebagaimana difirmankan Allah swt. dalam Al
Quran dan disabdakan oleh Rasullullah saw. jumlahnya ada 99, yaitu
sebagai berikut. NoAsmaul HusnaArtinyaAyat Rujukan
1Ar Rahman
Maha Pemurah(QS Al Fatihah: 3)
2Ar RahimMaha Pengasih(QS Al Fatihah: 3)
3Al MalikMaharaja(QS Al Mu'minun: 116)
4Al Quddus
Mahasuci
(QS Al Jumuah: 1)
5As Salam
Mahasejahtera
(QS Al Hasyr: 23)
6Al Mu'min
Maha Terpercaya(QS Al Hasyr: 23)
7Al Muhaimin
Maha Memelihara(QS Al Hasyr: 23)
8Al `Aziz
Mahaperkasa(QS Ali Imran: 62)
9Al Jabbar
Kehendaknya Tak Dapat Diingkari(QS Al Hasyr: 23)
10Al Mutakabbir
Memiliki Kebesaran(QS Al Hasyr: 23)
11Al Khaliq
Maha Pencipta
(QS Ar Ra'd: 16)
12Al Bari'
Mengadakan dari Tiada(QS Al Hasyr: 24)
13Al Musawwir
Membuat Bentuk
(QS Al Hasyr: 24)
14Al Gaffar
Maha Pengampun
(QS Al Baqarah: 235)
15Al Qahhar
Mahaperkasa(QS Ar Ra'd: 16)
16Al Wahhab
Maha Pemberi
(QS Ali Imran: 8)
17Ar Razzaq
Maha Pemberi Rezeki(QS Az Zariyat: 58)
18Al Fattah
Maha membuka (hati)(QS Saba: 26)
19Al 'Alim
Maha Mengetahui
(QS Al Baqarah: 29)
20Al Qabid
Maha Pengendali
(QS Al Baqarah: 245)
21Al Basit
Maha Melapangkan
(QS Ar Ra'd: 35)
22Al Khafid
Maha Merendahkan
(HR At Turmuzi)
23Ar Rafi'
Maha Meninggikan
(QS Al An'am: 83)
24Al Mu'iz
Maha Terhormat
(QS Ali Imran: 26)
25Al Muzill
Maha Menghinakan
(QS Ali Imran: 26)
26As Sami'
Maha Mendengar
(QS Al Isra: 1)
27Al Basir
Maha Melihat
(QS Al Hadid: 4)
28Al Hakam
Maha Memutuskan Hukum(QS Al Mu'min: 48)
29Al `Adl
Maha adil(QS AI An'am: 115)
30Al Latif
Maha lembut(QS Al Mulk: 14)
30Al Khabir
Maha Mengetahui
(QS Al An'am: 18)
32Al Halim
Maha Penyantun
(QS Al Baqarah: 235)
33Al `Azim
Maha agung(QS Asy Syura: 4)
34Al Gafur
Maha Pengampun
(QS Ali lmran: 89)
35Asy Syakur
Maha Menerima Syukur(QS Fatir: 30)
36Al `Aliyy
Maha tinggi(QS An Nisa: 34)
37Al Kabir
Maha besar(QS Ar Ra'd: 9)
38Al Hafiz
Maha Penjaga
(QS Hud: 57)
39Al Mugit
Maha Pemelihara
(QS An Nisa: 85)
40Al Hasib
Maha Pembuat Perhitungan(QS An Nisa: 6)
41Al Jalil
Maha luhur(QS Ar Rahman: 27)
42Al Karim
Maha mulia(QS An Naml: 40)
43Ar Raqib
Maha Mengawasi
(QS Al Ahzab: 52)
44Al Mujib
Maha Mengabulkan
(QS Hud: 61)
45Al Wasi'
Maha luas(QS Al Baqarah: 268)
46Al Hakim
Maha bijaksana(QS Al An'am: 18)
47Al Wadud
Maha Mengasihi
(QS Al Buruj: 14)
48AI Majid
Maha mulia(QS Al Buruj: 15)
49Al Ba'is
Maha Membangkitkan(QS Yasin: 52)
50Asy Syahid
Maha Menyaksikan
(QS Al Maidah: 117)
51Al Haqq
Maha benar(QS Taha: 114)
52Al Wakil
Maha Pemelihara
(QS Al An'am: 102)
53Al Qawiyy
Maha kuat(QS Al Anfal: 52)
54Al Matin
Maha kokoh(QS Az Zariyat: 58)
55Al Waliyy
Maha Melindungi
(QS An Nisa: 45)
56Al Hamid
Maha Terpuji
(QS An Nisa: 31)
57Al Muhsi
Maha Menghitung
(QS Maryam: 94)
58Al Mubdi
Maha Memulai
(QS AI Buruj: 13)
59Al Mu'id
Maha Mengembalikan(QS Ar Rum: 27)
60Al Muhyi
Maha Menghidupkan(QS Ar Rum: 50)
61Al Mumit
Maha Mematikan
(QS Al Mu'min: 68)
62Al Hayy
Maha hidup(QS Taha: 111)
63Al Qayyum
Maha mandiri(QS Taha: 11)
64Al Wajid
Maha Menemukan
(QS Ad Duha: 6-8)
65Al Majid
Maha Mulia(QS hud: 73)
66Al Ahad
Maha Esa(QS Al lkhlas: 1)
67Al Wahid
Maha Tunggal(QS Al Baqarah: 133)
68As Samad
Maha Dibutuhkan
(QS Al Ikhlas: 2)
69Al Qadir
Maha kuat(QS Al Baqarah: 20)
70Al Muqtadir
Maha Berkuasa
(QS Al Qamar: 42)
71Al Mugaddim
Maha Mendahulukan(QS Qaf: 28)
72Al Mu'akhkhir
Maha Mengakhirkan
(QS Ibrahim: 42)
73Al Awwal
Maha Permulaan
(QS Al Hadid: 3)
74Al Akhir
Maha akhir(QS Al Hadid: 3)
75Az Zahir
Maha nyata(QS Al Hadid: 3)
76Al Batin
Maha gaib(QS Al Hadid: 3)
77Al Wali
Maha Memerintah
(QS Ar Ra'd: 11)
78Al Muta'ali
Maha tinggi(QS Ar Ra'd: 9)
79Al Barr
Maha dermawan(QS At Tur: 28)
80At Tawwab
Maha Penerima Tobat(QS An Nisa: 16)
81AI Muntagim
Maha Penyiksa
(QS As Sajadah: 22)
82Al 'Afuww
Maha Pemaaf
(QS An Nisa: 99)
83Ar Rauf
Maha Pengasih
(QS Al Baqarah: 207)
84Malik Al Mulk
Maha Penguasa Kerajaan(QS Ali Imran: 26)
85Zul Jalal wa Al Ikram
Maha Pemilik Keagungan dan Kemuliaan(QS Ar Rahman: 27)
86Al Mugsit
Maha adil(QS An Nur: 47)
87Al Jami'
Maha Pengumpul
(QS Saba: 26)
88Al Ganiyy
Maha kaya(QS Al Baqarah: 267)
89Al Mugni
Maha Mencukupi
(QS An Najm: 48)
90Al Mani'
Maha Mencegah
(HR At Turmuzi)
91Ad Darr
Maha Pemberi Derita(QS Al An'am: 17)
92An Nafi'
Maha Pemberi Keman-faatan(QS Al Fath: 11)
93An Nur
Maha Bercahaya
(QS An Nu 35)
94Al Hadi
Maha Pemberi Petunjuk(QS Al Hajj: 54)
95Al Badi'
Maha Pencipta(QS AI Baqarah: 117)
96Al Baqi
Maha kekal(QS Taha: 73)
97Al Waris
Maha Mewarisi
(QS Al Hijr: 23)
98Ar Rasyid
Maha pandai(QS Al Jin: 10)
99As Sabur
Maha sabar(HR At Turmuzi)
1. Ar Rahman
Sebagaimana dijelaskan dalam buku Menyingkap Tabir Ilahi karya
M. Quraish Shihab, semua kata yang terdiri dari huruf ra, ha, dan
mim, mengandung makna kelemahlembutan, kasih sayang, dan kehalusan.
Akan tetapi, khusus untuk nama dan sifat Ar Rahman yang juga
berakar sama dengan huruf-huruf tersebut tidak dapat disandang,
kecuali hanya oleh Allah swt. Oleh karena itu, ada ayat Al Quran
yang mengajak manusia menyembah-Nya dengan menggunakan kata
Ar-Rahman sebagai ganti kata Allah atau menyebut kedua kata
tersebut sejajar dan bersamaan, yaitu sebagai berikut:
Artinya: "Katakanlah; Serulah Allah atau serulah Ar Rahman.
Dengan nama yang mana saja kamu seru. Dia memunyai Asmaul Husna
nama-nama yang terbaik." (QS Al Isra: 110).
Berdasarkan ayat tersebut, Allah adalah satu-satunya yang paling
berhak disembah. Dalam sebuah hadis qudsi dinyatakan bahwa Allah
swt. berfirman yang artinya: "Aku adalah Ar Rahman, Aku menciptakan
rahim, Kuambilkan untuknya nama yang berakar dari nama-Ku. Siapa
yang menyambungnya (silaturahim) akan Kusambung (rahmat-Ku)
untuknya dan siapa yang memutuskannya, Kuputuskan (rahmat-Ku
baginya)." (HR Abu Daud dan At Turmuzi).
Muhammad Abduh berpendapat bahwa Ar Rahman adalah rahmat Tuhan
yang sempurna, tetapi sifatnya sementara dan yang dicurahkan-Nya
kepada semua makhluk, baik mukmin ataupun kafir. Akan tetapi,
karena sementaranya itu, maka is hanya berupa rahmat di dunia saja
dan tidak bersifat abadi. Rasulullah saw. memberikan sebuah
ilustrasi melalui hadisnya menyangkut besarnya rahmat Allah yang
artinya: "Allah swt. menjadikan rahmat itu seratus bagian, disimpan
di sisi-Nya sembilan puluh sembilan dan diturunkan-Nya ke bumi ini
satu bagian; yang satu bagian inilah yang dibagi pada seluruh
makhluk, (yang tercermin antara lain) pada seekor binatang yang
mengangkat kakinya dari anaknya terdorongoleh rahmat kasih sayang,
khawatir jangan sampai menyakitinya." (HR Muslim).
Al Ghazali berpendapat bahwa buah yang dihasilkan seseorang yang
dihasilkan oleh sifat rahman ini pada kehidupan seseorang, antara
lain is akan menebarkan kasih sayang kepada sesamanya yang lengah
dan lemah serta mengalihkan hal tersebut menuju jalan Allah. Ia pun
tidak akan ragu mencurahkan kasih sayang tersebut kepada sesama
manusia tanpa memandang perbedaan suku, ras, atau agama bahkan
tingkat keimanannya serta memberi pula rahmat dan kasih sayang
kepada makhluk-makhluk lain, baik yang hidup maupun yang mati.
2. Ar Rahim
Ketika disebutkan kata rahim, pasti yang terlintas adalah ibu
yang memiliki anak dan pikiran kita akan melayang pada kasih sayang
yang dicurahkan sang Ibu kepada anaknya. Tetapi, jangan diduga
bahwa sifat kasih sayang atau rahmat Tuhan akan sama dengan sifat
rahmat ibu tersebut. Kita harus meyakini bahwa kasih sayang Tuhan
tidak akan pernah sepadan dengan kasih sayang ibu. Allah adalah
wujud yang tidak dapat dipersamakan, baik dalam zat, sifat, dan
perbuatan-Nya dengan apa pun. Rahmat kasih sayang Allah tidak
terhingga (QS Al Araf 156) dan dalam sebuah hadis qudsi dinyatakan
bahwa Allah swt. berfirman yang artinya, "Sesungguhnya rahmat-Ku
mengalahkan amarah-Ku." (HR Bukhari dan Muslim).
At Rahim artinya adalah Maha Pengasih dan nama ini terdapat
dalam Al Quran Surah Al Fatihah Ayat 3 sebagaimana pula nama At
Rahman. Sebagai mukmin kita menyebut nama ini beberapa kali,
khususnya pada saat salat. Melalui pemahaman akan sifat ini, kita
dianjurkan untuk mencontoh sifat Allah tersebut untuk diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari. Hanya saja sifat At Rahim Allah sudah
tentu dalam kapasitas dan substansi yang jauh lebih sempurna dari
sifat manusia.
Silaturahim adalah hubungan kasih sayang. Rahim juga berarti
peranakan (kandungan) yang melahirkan kasih sayang. Kerabat pun
dinamakan rahim karena kasih sayang yang terjalin di antara
anggota-anggotanya. Menurut Muhammad Abduh, kata rahim yang polanya
menunjukkan kemantapan dan kesinambungan, menunjuk kepada sifat zat
Allah atau menunjukkan kepada kesinambungan dan kemantapan
nikmat-Nya. Kemantapan dan kesinambungan hanya dapat terwujud di
akhirat kelak. Di sisi lain, rahmat ukhrawi hanya diraih oleh orang
yang taat dan bertakwa sebagaimana diungkapkan dalam ayat berikut
ini.
Artinya: "Katakanlah: Siapakah yang mengharamkan perhiasan dari
Allah yang telah dikeluarkan-Nya untuk hamba-hamba-Nya dan (siapa
pulakah yang mengharamkan) rezeki yang balk? Katakanlah: Semuanya
itu (disediakan) bagi orang-orang yang beriman dalam kehidupan
dunia, khusus (untuk mereka saja) di hari kiamat. Demikianlah Kami
menjelaskan ayat-ayat itu bagi orang-orang yang mengetahui." (QS Al
Araf: 32).
3. As Sahur
Arti dari As Sabur adalah Maha Penyabar. Seseorang yang menahan
gejolak hatinya dinamakan sabar. Ada yang memahami sifat ini dalam
arti melimpahkan kemampuan bersabar ke hati hambahamba-Nya.
Kemampuan bersabar bagi manusia memang diakui oleh para pakar ilmu
jiwa. Salah seorang di antaranya adalah Freud yang menyatakan bahwa
manusia memiliki kemampuan memikul sesuatu yang tidak disenanginya
dan mendapat kenikmatan di balik itu.
Sifat sabar yang dimiliki Allah swt. harus kita contoh dan kita
amalkan dalam kehidupan sehari-hari. Imam Ghazali mengartikan kata
As Sabur sebagai sikap yang tidak terdorong oleh ketergesaan
sehingga bergegas melakukan sesuatu sebelum waktunya, tetapi
meletakkan sesuatu dengan kadar tertentu dan memberlakukannya
dengan aturan-aturan tertentu pula.
Uraian Al Quran tentang sabar adalah kebajikan dan kedudukan
tertinggi yang diperoleh seseorang karena kesabarannya. Firman
Allah dalam Al Quran.
Artinya: "Sesungguhnya hanya orang-orang yang bersabarlah yang
dicukupkan pahala mereka tanpa batas." (QS Az Zumar: 10).
Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan
(kepada Allah) dengan sabar dan salat. Sesungguhnya Allah beserta
orang-orang yang sabar." (QS Al Baqarah: 153).
Semua ganjaran amal ditetapkan Allah kadarnya, kecuali ganjaran
kesabaran sebagaimana disebutkan dalam ayat-ayat tersebut. Oleh
karena itu, puasa yang inti pelaksanaannya adalah sabar dinyatakan
oleh Allah melalui hadis qudsi "Puasa adalah untuk-Ku dan Aku
sendiri yang yang akan memberi (menetapkan ganjaran bagi
pelakunya." Sabar memang selalu pahit awalnya, namun akan berbuah
manis pada akhirnya. Hanya sekali Allah memberi kebebasan manusia
untuk bersabar atau tidak, yaitu ketika orang-orang durhaka
dipersilakan masuk ke neraka (QS At Tur: 16). Manusia yang
meneladani sifat ini, dituntut untuk melaksanakan petunjuk Allah
tersebut dalam menjalani kesabaran sambil juga tetap menghayati
makna As Sabur sehingga dapat dilakukan sekuat kemampuan.
4. Al Barr
Allah bersifat Al. Barr dipahami bahwa Allah memberikan aneka
anugerah untuk kemaslahatan makhluk-Nya. Anugerah Allah sangat luas
yang tidak terbilang atau tidak terhingga. Firman Allah
swt.Artinya: "Sesungguhnya kami dahulu menyembah-Nya. Sesungguhnya
Dialah yang melimpahkan kebaikan lagi Maha Penyayang." (QS At Tur:
28).
Ada pula yang memahami bahwa Allah senantiasa menepati janji dan
Dia selalu menghendaki kebaikan untuk hamba-hamba-Nya serta
kemudahan buat mereka (QS Al Baqarah: 185). Aneka anugerah
diberikan Allah semata-mata atas dasar kasih sayang-Nya. Adapun
manusia kadang memberi kebaikan atau melakukan sesuatu atas dasar
pamrih atau ingin mendapatkan manfaat tertentu dari hal tersebut.
Seorang hamba yang meneladani sifat ini hendaknya selalu mendasari
sesuatu dengan maksud yang balk dan memberikan hal-hal yang
bermanfaat kepada manusia atau makhluk Allah yang lainnya. kita pun
harus senantiasa ingat bahwa Allah tidak menghendaki kesukaran bagi
kita dan pasti akan menepati janji-Nya.
5. Asy Syakur
Asy Syakur diartikan sebagai Allah yang mengembangkan dari
amalan hamba-hamba-Nya meskipun sedikit dan melipatgandakan
ganjarannya (QS Al Baqarah: 261). Manusia wajib bersyukur atas
segala karunia yang diberikan Allah kepada kits. Firman Allah
berkaitan dengan syukur ini, antara lain sebagai berikut:
Artinya: "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan:
Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat)
kepadamu, dan jika kamu mengingkari, maka sesungguhnya azab-Ku
sangat pedih." (QS Ibrahim: 7).
Makna dan kapasitas Syakur Allah dan manusia pasti berbeda. Pada
hakikatnya, setiap pekerjaan atau sesuatu yang baik lahir di alam
ini adalah atas izin Allah semata. Apa yang balk dari did kita pun
berasal dari Allah semata. Oleh karena itu, pujian apa pun yang
kita sampaikan kepada siapa pun, akhirnya akan kembali pada Allah
juga. Itulah sebabnya kita diajarkan untuk mengucapkan hamdalah
apabila kita bersyukur atas nikmat-Nya.
6. Al Adil (Maha adil)
Pengertian adil secara umum adalah meletakkan segala sesuatu
pada tempatnya. Menurut pengertian Islam, adil adalah menentukan
suatu hukum berlandaskan kebenaran. Keadilan Allah adalah keadilan
yang hakiki dart berlaku bagi seluruh hamba-Nya. Firman Allah
swt.Artinya: Barang siapa yang mengerjakan amal saleh, maka
(pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa berbuat jahat,
maka (dosanya) atas dirinya sendiri dan sekali-kali tidaklah
Tuhanmu menganiaya hamba-Nya" (QS Fussilat: 46).
Berdasarkan ayat tersebut, Allah menentukan hukuman dan pahala
sesuai dengan keadilan-Nya. Oleh karena itu, agar tidak terjadi
kezaliman dalam kehidupan hamba-Nya, Allah memerintahkan kepada
manusia supaya berbuat adil terhadap sesamanya. Firman Allah
swt.Artinya: Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan
berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang
dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi
pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran. (QS. An
Nahl: 90)7. Al Gaffar (Maha Pengampun)
Manusia dalam hidupnya selalu mengalami tarik menarik antara
perbuatan dan buruk. Menurut Islam, perbuatan baik adalah perbuatan
yang sesuai dengan ketentuan agama. Jika menyimpang, maka perbuatan
itu termasuk perbuatan tidak baik dan berdosa. Dosa ada yang kecil
dan ada yang besar. Akan tetapi, barang siapa yang berdosa dan
selama ia bertobat serta tidak akan mengulangi perbuatan buruknya,
maka ia akan diampuni oleh Allah karena Dia Maha Pengampun.Firman
Allah SWT.
Artinya : Tuhan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. ( QS. Sad : 66)
a. Tauhid dalam ibadah dan doa, yaitu dengan hanya menyembahdan
memohon kepada Allah SWT.
b. Tauhid dalam dakwah dan pendidikan karena hanya Allah yang
kuasa membukakan pintu hati dan akal pikiran manusia.
c. Tauhid dalam berekonomi, yaitu bahwa hanya Allah yang mampu
membukakan pintu rezeki umat manusia.
d. Tauhid dalam manfaat, yaitu bahwa Allah kuasa memahami
manfaat dan keberhasilan pada diri manusia serta mencabutnya.
e. Tauhid dalam mudarat, yaitu hanya Allah yang mampu
mendatangkan dan menghilangkan bencana, petaka dan musibah.
f. Tauhid dalam ucapan, yaitu bismillah, alhamdulillah, insya
Allah, dan lain-lain.
8. Al Hakim (Mahabijaksana)
Semua makhluk yang diciptakan Allah tidak ada yang sia-sia
karena satu dengan yang lainnya selalu terkait dan Baling
membutuhkan. Semuanya itu berdasarkan kebijaksanaan Allah. Demikian
pula ketika Allah menentukan suatu perintah kepada manusia. Apabila
dalam keadaan yang sulit, Allah memberikan keringanan, tetapi bila
keadaan sudah biasa, maka keringanan itu kembali seperti semula.
Firman Allah SWT.
Artinya: "Dan Dialah Tuhan (yang disembah) di langit dan Tuhan
(yang disembah) di bumi dan Dialah Yang Maha bijaksana lagi Maha
Mengetahui. " (QS Az Zukhruf : 84).
9. Al Maliku (Maha Merajai)
Allah-lah yang merajai seluruh alam semesta. Artinya, kekuasaan
Allah tidak ada batasnya. Dengan kekuasaan itu, Allah mengatur dan
memimpin makhluk-Nya yang dilandasi sifat kesempurnaan-Nya serta
tidak ada satu pun yang terlepas dari kemahakuasaan-Nya. Firman
Allah SWT.
Artinya: 'Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya, tidak ada
Tuhan selain Dia. Tuhan (yang memunyai) Arsy yang mulia. " (QS Al
Mukminun: 116).
10. Al Hasib (Maha Menghitung)
Allah menciptakan alam semesta beserta isinya berdasarkan
perhitungan yang teliti dan tepat. Artinya, segala sesuatu tercipta
sesuai dengan kadarnya masing-masing. Demikian pula dengan
perhitungan amal manusia selama hidup di dunia. Baik atau buruknya
amal tersebut akan mendapat balasan seadil-adilnya di akhirat kelak
karena tidak ada kesulitan bagi Allah untuk menghitungnya. Firman
Allah SWT.
Artinya: Apabila kamu dihormati dengan suatu penghormatan, maka
balaslah penghormatan itu dengan yang lebih baik, atau balaslah
(dengan yang serupa). Sesungguhnya Allah memperhitungkan segala
sesuatu. (QS An Nisa: 86).
Beriman kepada Allah swt. dengan sifat dan asma-Nya harus
dihayati dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari. Demikian pula
ketika kita berdoa, hendaknya terlebih dahulu menyebut asma-Nya
(lihat QS Al A'raf 180).TUGAS
Sebutkan minimal dua puluh Asmaul Husna selain yang terdapat
dalam pembahasan sub bab ini beserta cara menghayatinya dalam
kehidupan sehari-hari! Buatlah dalam bentuk tableC. Tanda
Penghayatan Iman Kepada Allah
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia harus mencontoh dan
mengamalkan sifat-sifat Allah yang tertera dalam Asmaul Husna
sebagaimana sudah disebutkan. Agar manusia dapat melaksanakan hal
tersebut, manusia harus menundukkan dan menjinakkan hawa nafsunya.
Mengenai hawa nafsu, Allah swt berfirman dalam Al-Quran.Artinya:
"Sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali
nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhan-ku. Sesungguhnya Tuhan-ku Maha
Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS Yusuf: 53).Imam Ghazali juga
menyatakan bahwa hawa nafsu lebih berbahaya bagi manusia daripada
setan. Jika manusia mampu menundukkan hawa nafsunya, maka is mampu
menundukkan setan karena setan menggunakan hawa nafsu manusia untuk
menjerumuskan dirinya sendiri.
Orang yang benar-benar menghayati terhadap iman kepada Allah,
tentu dia memiliki tanda sebagai cermin penghayatannya tersebut.
Ada pun tanda-tandanya, antara lain sebagai berikut :
1. Rajin beribadah, baik ibadah mahdah maupun gairu mahdah.
2. Berbudi luhur dan memiliki sopan santun, baik dalam perbuatan
maupun perkataannya.Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut. (
)Artinya: "Barang siapa beriman kepada Allah maupun hari akhir,
janganlah menyakiti tetangganya. Barang siapa yang beriman kepada
Allah dan bari akhir, hendaklah memuliakan para tamunya, dan barang
siapa beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah is berkata baik
atau diam saja." (HR Bukhari).
3. Bersifat sabar, tabah, dan tawakal.
4. Bersyukur atas nikmat dari Allah SWT.
5. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi cobaan dan ujian dari
Allah SWT.
6. Yakin akan keadilan Allah karena setiap perbuatan pasti akan
ada balasannya yang setimpal.DISKUSI
Menurut pendapatmu, manakah yang lebih penting, ibadah mahdah
atau gairu mahdah? Jelaskanlah beserta alasannya!
D. Hikmah Beriman kepada Allah
Beriman kepada Allah mengandung banyak hikmah, antara lain
sebagai berikut.
1. Akan mengingatkan kita untuk bersikap tawadu atau rendah hati
dan tidak sombong. Dirinya akan menyadari bahwa sebagai makhluk
yang lemah, is tidak ada artinya di hadapan Allah SWT.
2. Akan melatih istikamah dalam kebenaran. Berani mengatakan
benar jika memang itu benar dan berani mengatakan salah jika itu
memang salah.
3. Memupuk sifat qanaah atau menerima dengan ikhlas semua
pemberian Allah setelah berusaha dan berdoa.
4. Tidak cepat putus asa dalam menghadapi persoalan, dia sadar
bahwa putus asa adalah sifat orang yang kafir.
5. Ia akan mampu menerima kritik atau saran yang
konstruktif.
6. Bersyukur atas nikmat pemberian Allah dan bersabar apabila ia
mendapat cobaan.TUGAS
Sebutkan sikap positif yang dapat muncul dari keimanan terhadap
Allah!
Allah memberi balasan sesuai dengan keadilan-Nya. Barang siapa
berdosa dan bertobat serta tidak mengulangi keburukannya, ia akan
diampuni oleh Allah karena Dia Maha Pengampun. Demikian pula ketika
Allah menentukan suatu perintah kepada manusia. Allah memberi
perintah sesuai dengan kondisinya. Allah merajai seluruh alam
semesta. Artinya, kekuasaan Allah tidak ada batasnya. Dengan
kekuasaan itu, Allah mengatur dan memimpin makhluk-Nya yang
dilandasi sifat kesempurnaan-Nya. Tidak ada satu pun yang lepas
dari kemahakuasaan-Nya. Allah menciptakan alam semesta beserta
isinya berdasarkan perhitungan yang teliti dan tepat. Demikian pula
perhitungan aural manusia selama di dunia. Baik atau buruk amal
tersebut akan dibalas seadil-adilnya di akhirat dan tidak sulit
bagi Allah menghitungnya. Beriman kepada Allah swt. dengan sifat
dan asma-Nya harus dihayati dan diamalkan dalam kehidupan
sehari-hari.IMTIHANA. Berilah tanda silang (x) pada huruf a, b, c,
d, atau e pada jawaban yang benar!1. Orang beriman kepada Allah dan
rukun iman lainnya disebut....
a. Muttaqin d. Mukhlis
b. Muhsin e. Mukmin
c. Muslim
2. Alah SWT. mustahil bersifat hudus karena Allah
bersifat....
a. Qidamd. Baqa
b. Qudrate. Iradat
c. Wahdaniah3. Allah SWT. bersifat baqa dan mustahil Dia
bersifat....
a. Jahlund. Taaddud
b. Fanae. Adam
c. Ajzu4. Mustahil Allah bersifat jahlun karena Dia mempunyai
sifat....
a. Ilmud. Basar
b. Hayate. Kalam
c. Sama5. Allah SWT. wajib bersifat wahdaniah sehingga mustahil
Dia bersifat....
a. Ajzud. Maut
b. Karahahe. Fana
c. Taaddud6. Ihtiyaju bigairih adalah mustahil bagi Allah
berhajat kepada yang lain karena Dia mempunyai sifat wajib....
a. Wujudd. Qudrat
b. Qidame. Mukhalafatuhu lilhawadis
c. Baqa7. Ayat ini menunjukkan bahwa Allah bersifat .
a. Qudrat
d. Hayat
b. Wahdaniah
e. Sama'
c. Ilmu8. Karahah adalah mustahil bagi Allah karena Dia
mempunyai sifat wajib yaitu....
a. Wahdaniah
d. Ilmu
b. Qudrat
e. Hayat
c. Iradat9. Arti ilmu adalah....
a. Kuasa
d. Hidup
b. Berkehendak
e. Melihat
c. Mengetahui10. Tidak mungkin Allah swt. bersikap maut karena
Dia bersifat....
a. Wahdaniah
d. Ilmu
b. Qudrat
e. Hayat
c. Iradat11. Mustahil Allah bersifat ama karena Dia
bersifat....
a. Qudrat
d. Hayat
b. Iradat
e. Basar
c. Ilmu12. Maha Berkehendak adalah salah satu sifat wajib bagi
Allah yaitu....
a. Hayyan
d. Mutakalliman
b. Muridan
e. Basiran
c. Sami'an
13. Allah disebut juga Al Hakim yang artinya....
a. Mahabijaksana
b. Maha Menguasai
c. Maha Pengampun
d. Maha Merajai
e. Maha Menghitung14. Arti dari Asmaul Husna adalah nama-nama
yang....
a. Terkenal
d. Baik
b. Gagah
e. Indah
c. Suci15. Al Bari' adalah salah satu Asmaul Husna yang
artinya....
a. Maha perkasa
b. Maha Penyantun
c. Maha Pembuat
d. Maha mulia
e. Maha Pemberi16. Al Azim artinya....
a. Maha agung
d. Maha Mengetahui
b. Mahamulia
e. Maha Pencipta
c. Maha Penyayang
17. QS An Nahl:90 memerintahkan kita untuk berbuat....
a. Jujur dan ikhlas
b. Makruf nahi munkar
c. Baik dan ramah
d. Kebaikan dan ikhlas
e. Adil dan baik18. Allah swt. Maha Pengampun dan akan
mengampuni dosa-dosa hamba-Nya yang bertobat karena Allah memiliki
nama....
a. Al Hasib
d. Al Hadi
b. Al Malik
e. Al Hakim
c. Al Gaffar
19. Allah swt. memiliki nama Al Jabbar yang artinya ....
a. Maha Mendengar
d. Maha Merajai
b. Maha Terpercaya
e. Maha suci
20. Maha kuasa
21. Artinya....
a. 100
d. 99,9
b. 99
e. 9,99
c. 999B. Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan singkat dan
jelas!
1. Apakah yang dimaksud dengan iman?
2. Sebutkanlah sifat wajib bagi Allah beserta artinya!
3. Sebutkanlah sifat mustahil bagi Allah beserta artinya!
4. Jelaskanlah pengertian dari Asmaul Husna!
5. Apabila seseorang ingin memakai nama Asmaul Husna sebagai
namanya, hendaknya ia mengawali dengan kata Abdun. Mengapa?
Jelaskan!
6. Apakah maksud bahwa Allah swt bersifat jaiz?
7. Tulislah dalil naqli bahwa Allah tidak beranak dan tidak
diperanakkan!
8. Jelaskan pendapatmu mengapa tidak ada tuhan lain selain Allah
swt.!
9. Apakah yang dimaksud dengan ahkamul hakimin? Jelaskan!
10. Bagaimana pendapatmu jika Allah swt. tidak bersifat adil?
Jelaskan!
Standar Kompetensi :
4. Membiasakan perilaku terpuji.
Kompetensi Dasar :
4.1. Menyebutkan pengertian perilaku husnudzan4.2. Menyebutkan
contoh-contoh perilaku husnudzan terhadap Allah, diri sendiri, dan
sesama manusia4.3. Membiasakan perilaku husnudzan dalam kehidupan
sehari-hari TARTILAN Bacalah ayat-ayat berikut dengan tartil dan
renungkanlah maknanya serta perhatikan adab dan sopan santun
membaca Al Quran.
Q. S. Al Hujarat : 12
Q.S. Al Baqarah : 45
Q.S. Ali Imran 134 135
MEMBIASAKAN PERILAKU TERPUJI
Manusia adalah makhluk Allah yang paling mulia dibandingkan
dengan makhluk lain, bahkan dengan malaikat sekalipun. Kemuliaan
manusia nampak ketika Allah SWT berkehendak menciptakan Adam
sebagai Khalifah-Nya di muka bumi dengan misi beribadah kepada-Nya.
Kehendak Allah tersebut berdasarkan perencanaan yang sangat matang,
sehingga ketika para malaikat mempertanyakan rencana Allah
tersebut, Allah menjawabnya: Sungguh Aku mengetahui apa yang kalian
tidak ketahui. (Q.S. Al-Baqarah (2) : 30)Namun kemuliaan itu sangat
erat kaitannya dengan komitmen manusia itu sendiri dengan menjaga
perilakunya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungannya
dengan Allah, dengan sesama manusia, maupun dengan makhluk Allah
yang lain. Karena itu agar kemuliaan tetap terjaga, manusia harus
tetap berperilaku yang baik (terpuji) atau ber akhlaqul karimah.
Sebagaimana Nabi bersabda Artinya: Orang-orang mukmin yang paling
sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya. (HR
Tirmidzi)Akhlakul karimah atau akhlaq terpuji adalah perilaku atau
perbuatan baik yang tampak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam
hubungannya dengan sang khaliq (Allah SWT), dengan sesama manusia
dan dengan makhluk Allah yang lainnya. Dan diantara akhlak yang
terpuji adalah :
1.Husnuzzan kepada Allah SWT
2.Husnuzzan terhadap diri sendiri
3.Husnuzzan kepada sesama manusia
1. HUSNUZZAN KEPADA ALLAHa. Pengertian Husnuzzan kepada
Allah
Husnuzzan artinya berprasangka baik atau biasa disebut positive
thingking Husnuzzan kepada Allah artinya berprasangka baik kepada
Allah SWT. yaitu selalu meyakini bahwa apa saja yang Allah berikan
kepada manusia baik yang menyenangkan maupun yang menyedihkan,
pasti bermanfaat bagi menusia itu sendiri, Sebagaimana
Firman-Nya
Artinya : .... Ya Tuhan Kami, tiadalah Engkau menciptakan ini
dengan sia-sia, Maha suci Engkau, Maka peliharalah Kami dari siksa
neraka. (QS. Ali Imran ; 191)Dan mengakui bahwa apa saja yang baik
itu datangnya dari Allah, sedangkan yang buruk adalah dari diri
manusia itu sendiri.
Sebagaimana Firman-Nya :Artinya : Apa saja nikmat yang kamu
peroleh adalah dari Allah, dan apa saja bencana yang menimpamu,
Maka dari (kesalahan) dirimu sendiri ... (QS.An-Nisa ; 79)
Lawan dari husnuzzan adalah suuzzan biasa disebut dengan
negative thingking artinya berprasangka buruk. Suuzzan kepada Allah
berarti berprasangka buruk kepada Allah SWT, yaitu menganggap bahwa
sumber segala bencana atau melapataka adalah Allah, dan manusia
yang bersifat seperti ini tidak akan pernak mensyukuri nikmat Allah
apapun bentuknya, sehingga tidak akan bisa hidup qanaah.
Husnuzzan kepada Allah SWT merupakan salah satu dari beberap
macam keyakinan. Hal tersebut menurut keadaan manusia yang
mengamalkan terbagi menjadi dua golongan, yaitu yang bersifat
khusus dan yang bersifat umum. Yang termasuk khusus adalah golongan
para ulama, orang-orang yang taat dan dekat kepada Allah SWT. Bagi
orang yang khusus mengetahui betapa Allah SWT telah melimpahkan
kasih sayang-Nya kepada manusia dan dan makhluk lain dimuka bumi
ini. Mreka telah merasakan kenikmatan dari sifat rahman ddan
rahimnya Allah SWT, ia mlihat semuanya adalah anugerah dari Allah
SWT juga., berprasangka baik (berhusnuzhan) ekpada Allah. Ia tidak
berkeluh kesah terhadap apa saja yang menimpanya, seumpama musibah
merenggut harta benda dan nyawa diri dan keluarganya. Ia menerima
dengan syukur dan penuh harapan kepada Allah, bahkan mengharap
ridha Allah atas kejadian dan peristiwa tersebut.
Husnuzhan orang wam kepada Allah SWT, karena mereka telah
erasakan dan menikmati pemberian Allah bagi dirinya dan alam
semesta. Maka timbullah ras syukur dan terima kasih yang tak
terhingga kapada Allah dengan diikuti kedekatan dan ketakwaan dalam
ibadah dan amal.
Berprasangka baik kepada Allah merupakan salah satu dasar utama
manusia membangun hubungan dengan Allah SWT. Karena Allah SWT
terhadap hambanya seperti yang hambanya sangkakan kepada-Nya, kalau
seorang hamba berprasangka buruk kepada Allah SWT maka buruklah
prasangka Allah kepada orang tersebut, jika baik prasangka hamba
kepada-Nya maka baik pulalah prasangka Allah kepada orang tersebut.
Sebuah hadits yang diriwayatkan oleh bukhari mempertegas hal ini,
Artinya : Dari Abu Hurairah ra., ia berkata : Nabi saw. bersabda :
Allah Taala berfirman : Aku menurut sangkaan hambaKu kepadaKu, dan
Aku bersamanya apabila ia ingat kepadaKu. Jika ia ingat kepadaKu
dalam dirinya maka Aku mengingatnya dalam diriKu. Jika ia ingat
kepadaKu dalam kelompok orang-orang yang lebih baik dari kelompok
mereka. Jika ia mendekat kepadaKu sejengkal maka Aku mendekat
kepadanya sehasta. jika ia mendekat kepadaKu sehasta maka Aku
mendekat kepadanya sedepa. Jika ia datang kepadaKu dengan berjalan
maka Aku datang kepadanya dengan berlari-lari kecil. (Hadits
ditakhrij oleh Bukhari).Orang yang berbaik sangka kepada Allah
tentu meiliki akhlak yang baik (sifat terpuji) karena selalu merasa
dimana saja berada diawasi oleh Allah SWT.. Akhlak yang baik
merupakan modal yang lebih berharga dibanding dengan modal harta
kekayaan. Selain itu akhlak yang baik dapat meninggikan derajat dan
martabat di hadapan manusia, sekaligus menyempurnakan iman kepada
Allah SWT dan mendekatkan hubungan kita kepada-Nya.
Rasulullah SAW dalam sebuah haditsnya mengingatkan kepada kita:
Artinya: Orang-orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah
yang paling baik akhlaknya. (HR Tirmidzi) Dengan demikian husnuzzan
kepada Allah SWT dapat tumbuh dan berkembang pada diri seseorang
apabila dilandasi oleh aqidah atau keyakinan yang kuiat. Diantara
sikap yang harus diwujudkan sebagai dasar dalam berhusnuzzhan
kepada Allah adalah seperti berikut :
1). Meyakini bahwa allah itu Maha Esa ( Tauhid ) 2).Bertakwa
kepada Allah SWT 3).Beribadah dan berdoa kepada Allah 4).Berserah
diri kepada Allah (tawakal) 5). Menerima dengan ihlas semua
keputusan Allah
b. Contoh-contoh perilaku husnuzzan kepada Allah SWT.Diantara
sikap perilaku terpuji yang dilaksanakan oleh orang yang berbaik
sangka kepada Allah ialah syukur dan sabar.
1). Syukur
Kata syukur berasal dari bahasa Arab, yang artinya terima kasih.
Menurut istilah, syukur ialah berterima kasih kepada Allah SWT dan
pengakuan yang tulus atas nikmat dan karunia-Nya, melalui ucapan,
sikap, dan perbuatan.
Dengan kata lain syukur berarti mempergunakan nikmat Allah
menurut yang dikehendaki oleh Allah, dan dalam istilah populernya
dinamakan syukur nikmat. Sedangkan mempergunakan nikmat Allah tidak
pada tempatnya ; unpama mata untuk melihat hal-hal yang dilarang
oleh Allah atau yang haram, mulut untuk berbicara yang kotor,
memperoleh rizki untuk berbuat kemaksiatan, bukan dinamakan syukur,
tetapi kufur nukmat.
Syukur seorang hamba kepada Allah adalah dengan memuji dan
menyebut serta mempergunakan nikmat itu. Kebaikan sesuai dengan
maksud Allah memberikan nikmat itu. Kebaikan seorang hamba kepada
Tuhannya ialah ketundukan dan kepatuhan terhadap perintah Tuhannya.
Sedangkan kebaikan Tuhan terhadap hamba-Nya ialah memberi nikmat
itu dan memberikan taufik-Nya. Karena itu dapat dikatakan bahwa
syukur hamba yang sebenarnya ialah menuturkan dengan lidahnya,
mengakui dengn hatinya akan nikmat Tuhannya, dan mempergunakan
nikmat itu sesuai yang dikehendaki Tuhannya.
Dalam Al-Quran Allah SWT. menegaskan bahwa apabila manusia
mensyukuri nikmat-Nya, maka Ia akan menambah nikmat itu, dan
apabila manusia tidak berterima kasih atas nikmat-Nya, Allah akan
mengurangi atau mencabut nikmat itu dari manusia sebagai hukuman
kekufurannya. Sebagaimana firma-Nya :Artinys : Dan (ingatlah juga),
tatkala Tuhanmu memaklumkan : Sesungguhnya jika kamu bersyukur,
pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu
mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih (
QS. Ibrahim ; 7 )
Pada umunya manusia itu lalai dan tidak manyadari nilai nikmat
yang telah dianugerahkan Allah kepadanya, dan apabila nikmat itu
telah dicabut oleh Allah dari padanya, maka barulah ia merasakan
serta menyadarinya. Seperti nikmat kesehatan, sehat jasmani dan
sehat rohani, dll dalam hidup dan kehidupannya. Allah berfirman
:Artinya : Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya dia
bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang
ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". (QS.
An-Naml ; 40 )
Cara bersyukur kepad Allah SWT ialah dengan menggunakan segala
nikmat karunia Allah SWT utnuk hal-hal yang diridai-Nya yaitu :
1).Bersyukur dengan hati, ialah mengakui dan menyadari bahwa
segala nikmat yang diperoleh manusia, merupakan karunia Allah SWT
semata.
2).Bersyukur dengan lidah, ialah mengucapkan Alhamdulillah, atau
dengan kalimat zikir yang lain
3).Bersyukur dengan amal perbuatan, ialah melaksanakan shalat,
beribadah haji, berbakti kepada kedua orang tua.
4).Bersyukur dengan harta benda, ialah membelanjakan hartanya di
jalan Allah2). Sabar
Sabar (ash shabr) dapat diartikan dengan menahan (al habs). Dari
sini sabar dimaknai sebagai upaya menahan diri dalam melakukan
sesuatu atau meninggalkan sesuatu untuk mencapai rida Allah.
Perhatikan firman Allah berikut ini :Artinya : Dan orang-orang yang
sabar karena mencari keridhaan Tuhannya, mendirikan shalat, dan
menafkahkan sebagian rezki yang Kami berikan kepada mereka, secara
sembunyi atau terang-terangan serta menolak kejahatan dengan
kebaikan; orang-orang Itulah yang mendapat tempat kesudahan (yang
baik), ( QS. Ar-Rad ; 22 )Untuk mengetahui sampai dimana kadar iman
seseorang kepada Allah SWT, maka Allah SWT selalu menguji, dan
manusia tidak akan lepas dari segala ujian yang menimpanya, baik
musibah yang berhubungan dengan pribadi, maupun yang menimpa pada
sekelompok manusia atau bangsa. Terhadap semua ujian itu, maka
hanya sabarlah yang memancarkan sinar dan memelihara seorang muslim
dari jatuh kepada kebinasaan, memberikan hidayah dan menjaga dari
putus asa..
Sabar adalah poros sekaligus asas segala macam kemuliaan akhlak.
Muhammad Al Khudhairi mengungkapkan bahwa saat kita menelusuri
kebaikan serta keutamaan, maka kita akan menemukan bahwa sabar
selalu menjadi asas dan landasannya.
Iffah [menjaga kesucian diri] misalnya, adalah bentuk kesabaran
dalam menahan diri dari memperturutkan syahwat. Syukur adalah
bentuk kesabaran untuk tidak mengingkari nikmat yang telah Allah
karuniakan.
Qanaah [merasa cukup dengan apa yang ada] adalah sabar dengan
menahan diri dari angan-angan dan keserakahan.
Hilm [lemah-lembut] adalah kesabaran dalam menahan dan
mengendalikan amarah. Pemaaf adalah sabar untuk tidak membalas
dendam. Demikian pula akhlak-akhlak mulia lainnya. Semuanya saling
berkaitan. Faktor-faktor pengukuh agama semuanya bersumbu pada
kesabaran, hanya nama dan jenisnya saja yang berbeda.Melatih
kesabaran bisa melalui beberapa cara, antara lain:
Senantiasa mendekatkan diri kepada Allah, dengan memperbanyak
ibadah; salat, puasa, terutama membaca ayat-ayat suci Alquran.
Memperbanyak membaca Alquran bisa meredam nafsu marah/emosi. (Ingat
kisah masuk Islamnya Umar bin Khatob karena lantunan bacaan ayat
suci Alquran oleh saudara perempuannya) Menghindari
kebiasaan-kebiasaan yang dilarang agama; bersikap kasar, menyebar
fitnah, dan perbuatan-perbuatan mungkar lainnya seperti
minum-minuman keras, berjudi, dan lain-lain. Memilih lingkungan
pergaulan. Memilih bergaul dengan orang-orang yang mempunyai akhlak
yang baik, sabar dan senantiasa beribadah kepada Allah tentu akan
lebih memberikan peluang besar untuk mengikuti kebiasaan-kebiasaan
baik mereka dibanding bergaul dengan orang-orang yang mempunyai
sifat-sifat sebaliknyac. Cara mewujudkan Husnuzzan kepada
AllahHusnuzzan kepadaAllah Swt. dapat diwujdkan dengan bersikap dan
berperilaku sebagai berikut :
Bila kita melakukan sesuatu bersikap optimis, artinya usaha
positif yang sedang dilakukannya dengan cara tawakal kepada Allah
akan memperoleh pertolongan Allah sehingga berhasil.
Berdoa kepada Allah atas pengampunan dosa-dosanya, arinya
seorang muslim yang telah berbuat salah tidak berputus asa akan
tetapi memohon langsung pengampunan kesalahan kepada Allah SWT.
Berserah diri kepada Allah SWT (tawakal)
Tidak berkeluh kesah apalagi berputus asa apabila mendapat
musibah, artinya jika telah mendapat musibah, maka kita bersikap
menyadari bahwa musibah itu merupakan ujian dari Allah SWT
Bertakwa Kepada Allah SWT.
2. HUSNUZZAN TERHADAP DIRI SENDIRI
Husnuzzan (Berprasangka baik) kepada diri sendiri artinya
senantiasa memandang positif (positive thingking) terhadap diri
sendiri. Meyakini dan berusaha menggali segala potensi kebaikan
yang ada dalam diri kita untuk kemudian memanfaatkan
sebesar-besarnya untuk kehidupan. Orang yang husnuzzan atau berbaik
sangka terhadap diri sendiri, tetntu akan berperilaku terpuji
terhadap dirinya sendiri, seperti percaya diri, gigih,
berinisiatif, dan rela berkorban.
a. Percaya diri
Percaya diri atau biasa disebut dengan istilah PD, harus
dimiliki oleh orang-orang yang berakhlakul karimah, karena percaya
diri termasuk sikap yang terpuji. Dengan percaya diri seseorang
akan merasa yakin bahwa Allah SWT telah membekali kemampuan kepada
hamba-Nya agar nantinya menjadi khalifah Allah yang berguna baik
bagi diri sendiri maupun bagi orang lain, karena dengan percaya
diri seseorang akan berani mengeluarkan pendapat dan berani pula
melakukan suatu tindakan.
Orang-orang yang mempunyai ilmu pengetahuan yang tinggi dan ia
memiliki percaya diri yang kuat, tentu akan mengamalkan ilmunya
dengan baik dan benar, sehingga akan bermanfaat bagi diri sendiri
dan juga bagi orang lain, tetapi sebaliknya jika orang berilmu
pengetahuan tinggi dan ia tidak mempunyai percaya diri yang kuat,
tentu akan memperoleh kerugian dan mungkin malah bencana. Misalnya,
seseorang yang memiliki ketrampilam mengemudi mobil, tetapi ia
tidak percaya diri (mider) maka bisa terjadi kecelakaan dan
mencelakakan orang lain.
Orang yang percaya diri, juga akan melaksanakan kewajiban
terhadap dirinya sendiri, misalnya akan menjaga kesehatan jasmani
dan rokhaninya, dan memelihara dari dari bencana yang akan
menimpanya.
b. Gigih
Dalam kamus bahas Isdonesia, kata gigih berasal dari bahasa
Minagkabau yang artinya keras hati, tabah, dan rajin. Menurut
istilah gigih ialah usaha sekuat tenaga dan tidak putus asa untuk
mencapai sesuatu walau harus menghadapi rintangan. Manusi adalah
termasuk makhluk yang diwajibkan berusaha/ikhtiar dalam memenuhi
hajat hidupnya, baik yang berhubungan dengan hidup di dunia maupun
hidup di akhirat. Sesuatu yang kita harapkan tidak akan datang
dengan sendirinya. Namun, hal itu harus diusahakan dengan
sungguh-sunggh, sepenuh hati, dan semaksimal mungkin sesuai dengan
kemampuan. Uasaha dangan gigih adalah usaha dengan sungguh-sungguh,
lahir dan batin untuk mencapai hasil yang yang dicita-citakan.
Usaha lahir artinya berusaha sesuai dengan kemampuan tenaga, harta
dan fikiran. Sedangkan usaha batin adalah berdoa / memohon kepada
Allah SWT agar diberi kemudahan dan keberhasilan dari yang sedang
diusahakan.
Sikap gigih yang disertai rasa optimis termasuk akhlakul
karimah, yang hendaknya diterapkan antara lain dalam hal berikut
:
1).Menuntut ilmu
Menuntut ilmu disamping hukumnya wajib, ilmu juga akan
bermanfaat bagi pemiliknya. Dan Allah SWT berjanji akan mengangkat
derajat orang yang memiliki ilmu pengatuah disamping orang-orang
yang beriman. Sebagaimana firman-Nya :
Artinya :
... niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di
antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat ... . (QS. Al-Mujaadilah ; 11)Ilmu pengetahuan itu dapat
dibagi menjadi dua macam, yaitu ilmu pengetahuan tentang agama
Islam (Ilmu Hal ) dan ilmu pengetahuan umum (Ilmu Ghairu Hal). Ilmu
pengetahuan tentang agama Islam memberikan pedoman hidup kepada
umat manusia. Dengan pedoman itu diharapkan manusia tidak menempuh
jalan yang sesat dan menuju kepada kebinasaan, tetapi sebaliknya
dengan pedoman itu manusia akan menempuh jalan yang lurus yang
diridai oleh Allah SWT.
Ilmu pengetahuan umum bertujuan agar umat manusia dapat
menggali, mengolah dan memanfaankan kekayaan alam, baik yang ada di
darat dan di laut, maupun yang ada di udara.
Kedua macam ilmu pengetahuan tersebut harus dipelajari secara
sungguh-sungguh dan rajin dengan dilandasi niat yang ikhlas karena
Allah SWT, serta untuk memperoleh rida-Nya dan rahmat-Nya. Bila
kedua macam ilmu tersebut sudah dikuasai, dipahami dan diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari, tentu akan menjadikan pemiliknya
memperoleh kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat kelak.
Rosululloh SAW bersabda :
Artinya : Barang siapa melewati jalan dimana ia menuntut ilmu
pada jalan itu, niscaya Allah memudahkan kapdanya jalan menuju
sorga (HR. Muslim)
2).Bekerja mencari rizki yang halal
Orang Islam selain berkewajiban menunaikan ibadah kepada Allah
(salat), juga berkewajiban mencari rezeki untuk memenuhi kebutuhan
hidupnya. Seseorang yang mampu memenuhi kebutuhan hidupnya hasil
usaha sendiri, kedudukannya di sisi Allah lebih baik dari orang
minta-minta, yang keberadaannya dalam hidupnya menjadi beban orang
lain.
Bekerja mencari rezeki yang halal bisa melalui berbagai bidang
usaha, misalnya : pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan,
perdagangan, transportasi, perburuhan, pertukangan dan
perindustrian.
Bekerja dalam bidang-bidang usaha seperti tersebut hendaknya
dilakukan dengan gigih dan sungguh-sungguh dengan dilandasi niat
yang ikhlas karena Allah SWT untuk memperoleh rida dan rahmat-Nya.
Insya Allah dengan cara seperti ini, akan memperoleh hasil kerja
yang optimal.
Perhatikan firman Allah berikut ini :
Artinya :
... Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum
sehingga mereka merobah keadaan ... ( QS. Ar-Radu ; 11 )3).
Berinisiatif
Berinisiatif artinya berfikir dan bertindak dengan kesadaran
sendiri tanpa menunggu perintah. Hal ini merupakan perilaku yang
terpuji karena sifat tersbut mampu berprakarsa melakukan kegiatan
yang positif serta menghindarkan sikap apriori. Dalam berinisiatif
selalu menggunakan nalar ketika bertindak di dalam berbagai situasi
dan mampu berprakarsa melakukan kegiatan yang bermanfaat baik untuk
kepentingan sendiri maupun orang lain.
Orang yang berinisiatif disebut inisiator, yaitu mereka yang
memiiki gagasan atau prakarsa untuk membangun atau mengerjakan
sesuatu yang baru dan positif guna kepentingan bersama.
Inisiatif yang positif dapat diterapkan dalam berbagai bidang,
seperti bidang pendidikan dan pengajaran, bidang ilmu pengetahuan
dan teknologi, bidang politik dan ekonomi, bidang keamanan dan
ketertiban, bidang pertanian dan perikanan, serta bidang kesehatan
dan kesejahteraan masyarakat.
Orang mukmin yang memiliki pengetahuan yang tinggi dalam bidang
apapun, hendaknya memiliki banyak inisiatif, untuk kepentingan dan
kemajuan umat manusia, agar keadaan umat manusia terus meningkat
kearah yang lebih baik dan lebih maju. Misalnya melalui ilmu
pengetahuan dan tekhnologi dapat memprodusi alat-alat pertanian dan
perikanan yang canggih, yang belum ada, untuk meningkat hasil
pertanian dan perikanan.
Upaya untuk menumbuhkan jiwa berinisiatif agar mampu bersikap
mandiri dapat ditempuh melalui barbagai cara sebagai berikut :1.
Bekerja sesuai keadaan dan bakat masing-masing (QS. Al-Isra ;
84)
2. Bekerja keras secara sungguh-sungguh ( QS. An-Nisa ; 100)
3. Tidak ikut-ikutan tanpa dasar dan tanpa ilmu pengetahuan (QS.
Al-Isra ; 36)
4. Senantiasa menggunakan akal dalam bertindak (QS. Yunus ;
100)
5.Membiasakan perilaku kearah yang lebih baik
6. Mencari ide atau cara baru yang lebih baik
4). Rela berkorban
Rela berkorban maksudnya adalah bersedia dan ikhlas memberikan
sesuatu (tenaga, harta, ide/pemikiran) untuk kepentingan orang lain
atau masyarakat, meski kadang-kadang hal itu bisa membuat dirinya
sendiri menjadi susah atau menderita. Perilaku egois (mementingkan
diri sendiri), hedonis (mengutamakan kesenangan duniawi), dan
materialistis (mementingkan materi semata) adalah lawan dari sikap
rela berkorban yang harus kita hindari.
Dalam Alquran dinyatakan bahwa, jika ingin sampai kepada
kebaikan yang sempurna salah satunya adalah kita harus rela
memberikan sebagian dari harta benda kita untuk perjuangan membela
agama, juga kepada fakir miskin. Artinya : Kamu sekali-kali tidak
sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum kamu menafkahkan
sehahagian harta yang kamu cintai. Dan apa saja yang kamu
nafkahkan, maka sesungguhnya Alla