Free Twitter Backgrounds Pembentukan Batuan Wednesday, January 23, 2013 Proses hancurnya batuan dan pembentukan batuan baru antara batuan beku, sedimen dan metamorf di permukaan bumi dinamakan daur/siklus Batuan, sebagai berikut : siklus batuan Karena ini adalah daur, sebenarnya tidak ada awal dan akhirnya. Tapi untuk mempermudah kita dalam mempelajarinya, kita mulai dari magma yang membeku membentuk Batuan Beku. Batuan beku yang berada di permukaan bumi akan mengalami Proses Sedimentasi > Pelapukan, Erosi, Transportasi, Pengendapan, Kompaksi, Sementasi dan akhirnya akan terbentuk Batuan Sedimen. Sedangkan Batuan Metamorf dihasilkan oleh Batuan Beku yang berada di dalam bumi lalu terkena tekanan dan suhu yang tinggi sehingga merubah komposisi mineral di dalamnya membentuk Batuan Metamorf. Selain itu, Batuan Metamorf juga dapat dihasilkan oleh Batuan Sedimen yang dibawa ke dalam bumi oleh proses dinamika bumi, misal : Proses Subsduksi Lempeng. Di dalam bumi Batuan Sedimen akan terkenal tekanan dan suhu yang tinggi menjadi Batuan Metamorf. Jika pengaruh tekanan dan suhu sangat tinggi sehingga melewati titik leleh batuan, maka batuan itu akan meleleh menjadi magma. Begitulah daur terbentuknya batuan di Bumi kita. Berikutnya kita akan lebih detil. Bagaimana proses terjadinya macam- macam Batuan Beku. Berdasarkan keasaman kimia di dalam batuan maka batuan beku di klasifikasikan menjadi Batuan Beku Asam, Intermediate, Basa dan Ultrabasa. Berdasarkan tempat terbentuknya maka batuan beku diklasifikasikan menjadi Batuan Beku Intrusif (di dalam bumi) dan Ekstrusif (di permukaan bumi) Untuk menjelaskan masalah ini, pembaca sekalian harus paham tentang Proses Diferensiasi Magma. Diferensiasi magma adalah proses yang memungkinkan satu magma homogen menghasilkan bermacam-macam batuan beku yang secara komposisi kimianya berbeda. Perlu diketahui bahwa batuan beku selalu tersusun oleh mineral-mineral yang murni membeku dari magma. Mineral-mineral ini memiliki temperatur tertentu untuk dapat terbentuk, ada mineral yang terbentuk dalam suhu yang tinggi ada pula mineral yang terbentuk dalam suhu yang rendah. Selain itu, mineral yang bersifat basa akan terbentuk pada suhu yang lebih tinggi daripada mineral yang bersifat asam. (simak : bowen-pembentukan-mineral ) Proses diferesiasi magma, akan dimulai pada saat magma mulai mendingin, kristal-kristal mineral yang terbentuk pada suhu tinggi akan muncul disini, mineral ini pada umumnya bersifat ultrabasa. Lalu, akibat gaya gravitasi, kristal-kristal (zat padat) yang terbentuk lebih dulu ini akan tenggelam dan mengendap, dengan magma (zat cair) yang lebih dingin dan asam akan berada di atasnya. Demikianlah seterusnya sehingga terjadilah pemisahan kristal. Sekarang kita akan membahas pertanyaan, Mengapa di zona divergen lempeng memiliki batuan ultrabasa-basa? di kerak samudra memiliki batuan ultrabasa hingga basa? di kerak benua memiliki batuan intermediate hingga asam? Perlu diketahui bahwa cadangan magma yang besar di mantel luar bumi bersifat ultrabasa.
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Free Twitter Backgrounds
Pembentukan BatuanWednesday, January 23, 2013
Proses hancurnya batuan dan pembentukan batuan baru antara batuan beku, sedimen dan metamorf di permukaan bumi dinamakan
daur/siklus Batuan, sebagai berikut :
siklus batuan
Karena ini adalah daur, sebenarnya tidak ada awal dan akhirnya. Tapi untuk mempermudah kita dalam mempelajarinya, kita mulai dari
magma yang membeku membentuk Batuan Beku. Batuan beku yang berada di permukaan bumi akan mengalami Proses Sedimentasi >
Pelapukan, Erosi, Transportasi, Pengendapan, Kompaksi, Sementasi dan akhirnya akan terbentuk Batuan Sedimen. Sedangkan Batuan
Metamorf dihasilkan oleh Batuan Beku yang berada di dalam bumi lalu terkena tekanan dan suhu yang tinggi sehingga merubah komposisi
mineral di dalamnya membentuk Batuan Metamorf. Selain itu, Batuan Metamorf juga dapat dihasilkan oleh Batuan Sedimen yang dibawa
ke dalam bumi oleh proses dinamika bumi, misal : Proses Subsduksi Lempeng. Di dalam bumi Batuan Sedimen akan terkenal tekanan dan
suhu yang tinggi menjadi Batuan Metamorf. Jika pengaruh tekanan dan suhu sangat tinggi sehingga melewati titik leleh batuan, maka
batuan itu akan meleleh menjadi magma.
Begitulah daur terbentuknya batuan di Bumi kita. Berikutnya kita akan lebih detil. Bagaimana proses terjadinya macam-macam Batuan
Beku.
Berdasarkan keasaman kimia di dalam batuan maka batuan beku di klasifikasikan menjadi Batuan Beku Asam, Intermediate,
Basa dan Ultrabasa.
Berdasarkan tempat terbentuknya maka batuan beku diklasifikasikan menjadi Batuan Beku Intrusif (di dalam bumi) dan Ekstrusif (di
permukaan bumi)
Untuk menjelaskan masalah ini, pembaca sekalian harus paham tentang Proses Diferensiasi Magma. Diferensiasi magma adalah proses
yang memungkinkan satu magma homogen menghasilkan bermacam-macam batuan beku yang secara komposisi kimianya berbeda. Perlu
diketahui bahwa batuan beku selalu tersusun oleh mineral-mineral yang murni membeku dari magma. Mineral-mineral ini memiliki
temperatur tertentu untuk dapat terbentuk, ada mineral yang terbentuk dalam suhu yang tinggi ada pula mineral yang terbentuk dalam
suhu yang rendah. Selain itu, mineral yang bersifat basa akan terbentuk pada suhu yang lebih tinggi daripada mineral yang bersifat asam.
(simak : bowen-pembentukan-mineral) Proses diferesiasi magma, akan dimulai pada saat magma mulai mendingin, kristal-kristal mineral
yang terbentuk pada suhu tinggi akan muncul disini, mineral ini pada umumnya bersifat ultrabasa. Lalu, akibat gaya gravitasi, kristal-
kristal (zat padat) yang terbentuk lebih dulu ini akan tenggelam dan mengendap, dengan magma (zat cair) yang lebih dingin dan asam
akan berada di atasnya. Demikianlah seterusnya sehingga terjadilah pemisahan kristal.
Sekarang kita akan membahas pertanyaan, Mengapa di zona divergen lempeng memiliki batuan ultrabasa-basa? di kerak samudra memiliki
batuan ultrabasa hingga basa? di kerak benua memiliki batuan intermediate hingga asam? Perlu diketahui bahwa cadangan magma yang
Itu baru membedakan tiga hal makro tersebut, gimana dengan klasifikasi mikro di dalam masing-masing jenis, mulai mineral,
kristal, batuan? Karena mineral lebih kecil dari batuan, maka kita harus mampu mengerti dulu bagian mineral, baru kita
beranjak ke bagian batuan. Bukankah di setiap buku Geologi, selalu berisi mineral di depan, baru batuan di belakang? Itulah
sebabnya kita harus mengerti mineral dahulu baru batuan.
Hapalkan dan berikan pengertian karakteristik masing-masing mineral. Mulai warna, kilap, bentuk, cerat, belahan,
pecahan dll.
Ingat dulu klasifikasi itu berdasarkan apa. Kalau kita sudah tahu klasifikasinya berdasar apa, kita tinggal
mengelompokkan hasil hafalan kita yang tadi. Dengan mengklasifikasikan sesuatu, tingkat pemahaman kita akan naik, dari
menghapal, naik setingkat jadi memahami. Trus ngikut saran dari kak Astin,"Dipilih aja pengklasifikasian yang sering dipake
(ngikut buku pegangan aja)." Saya sangat setuju dengan cara ini. Karena tidak semua klasifikasi, digunakan secara merata di
seluruh dunia. Ada klasifikasi yang 'dianggap' induknya, nah yang ini yang harus kita pahami.
Setelah kita sudah lebih mengerti tentang mineral. Sekarang saatnya masuk ke bagian batuan. Yang harus dilakukan
adalah cari tahu dulu struktur dan tekstur batuan dan mineral penyusunnya. Dengan pemahaman sifat fisik mineral
yang baik maka tahap untuk identifikasi mineral dalam batuan tidak akan mengalami banyak kendala. Trus dari pemahaman
yang sebelumnya kita sudah tahu ciri-ciri masing-masing mineral. Pastinya bagian batuan nggak akan pernah bertentangan
dengan sifat mineral penyusunnya. Betul nggak?
Terakhir untuk menjawab pertanyaan, Bagaimana cara mengklasifikasikan mineral, batuan, kristal ? Sebenernya pertanyaan
ini harusnya dijawab ama profesor-profesor terdahulu yang mengklasifikasikannya ya...^^ Tapi saya berusaha menganilis,
dan menurut saya klasifikasi selalu dibuat berdasar kesamaan sifat.bener nggak? Kalo sesuatu memiliki sifat yang sama,
maka dia akan masuk dalam satu jenis karakteristik. Oleh karenanya, klasifikasi dibuat untuk mempermudah kita mengenali
batuan tertentu.
Nah, mungkin cukup segini tips yang bisa saya berikan, untuk membantu memahami tentang klasifikasi batuan. Semoga
bermanfaat!
Salam hangat
-ek.ka-
Free Twitter Backgrounds
Asal Mula Keanekaragaman Hayati IndonesiaSaturday, December 3, 2011
Indonesia adalah negara yang terdiri lebih dari 17 ribu pulau di dalamnya. Indonesia juga dikenal sebagai negara dengan ragam spesies flora dan fauna yang kaya dibanding berbagai negara lain di dunia. Lalu... Bagaimana keanekaragaman itu bisa terbentuk dan ada di bumi Indonesia ?
Secara kuantitatif berikut adalah data mengenai kekayaan alam milik Indonesia, antara lain :1. Indonesia merupakan Negara kepulauan yang amat besar. Wilayah Indonesia terbentang sepanjang 3.977 mil antara Samudera Hindia dan
Samudera Pasifik. Apabila perairan antara pulau-pulau itu digabungkan, maka luas Indonesia menjadi 1.9 juta mil persegi, dengan jumlah pulau berjumlah 17.504 pulau, termasuk 9.634 pulau yang belum diberi nama dan 6.000 pulau yang tidak berpenghuni. Dari ribuan pulau tersebut, Indonesia memiliki 3 dari 6 pulau terbesar didunia, yaitu Pulau Kalimantan (pulau terbesar ketiga di dunia dgn luas 539.460 km²), Pulau Sumatera (473.606 km²) dan Pulau Papua (421.981 km²).
2. Indonesia adalah Negara maritim terbesar di dunia dengan perairan seluas 93 ribu km2 dan panjang pantai sekitar 81 ribu km2 atau hampir 25% panjang pantai di dunia. Oleh karenanya, Indonesia memiliki Terumbu Karang (Coral Reef) terkaya di dunia (18% dari total dunia) dan memiliki species ikan hiu terbanyak di dunia (150 spesies).
3. Indonesia merupakan Negara dengan suku bangsa yang terbanyak di dunia. Terdapat lebih dari 740 suku bangsa/etnis, dimana di Papua saja terdapat 270 suku. Menggunakan 583 bahasa dan dialek dari 67 bahasa induk yang digunakan berbagai suku bangsa tersebut
4. Indonesia memiliki biodiversiti yang amat beragam. Di wilayah Indonesia, terdapatkeanekaragaman hewan menyusui sebanyak 300 jenis, burung sebanyak 7.500 jenis. reptil sebanyak 2.000 jenis, amfibi sebanyak 1.000 jenis, ikan sebanyak 8.500 jenis, keong sebanyak 20.000 jenis, serangga sebanyak 250.000 jenis, tumbuhan bijisebanyak 25.000 jenis, paku pakuan sebanyak 1.250 jenis, lumut sebanyak 7.500 jenis, Ganggang sebanyak 7.800 jenis, jamur sebanyak 72.000 jenis, bakteri dan ganggang biru sebanyak 300 jenis. (Sastra pradja, 1989). Bahkan Indonesia memilki variasi anggrek terbesar didunia yaitu sekitar 6 ribu jenis anggrek, mulai dari yang terbesar (Anggrek Macan atau Grammatophyllum Speciosum) sampai yang terkecil (Taeniophyllum, yang tidak berdaun), termasuk Anggrek Hitam yang langka dan hanya terdapat di Papua.
Sebuah pertanyaan besar, seharusnya kita tanyakan, “Bagaimana ribuan spesies flora dan fauna ini muncul di Indonesia?” sebuah teori yang selama ini sudah kita kenal sebelumnya yakni teori Evolusi siap menjawab pertanyaan tersebut. Bahkan sebenarnya tahukah anda bahwa teori Evolusi tidak 100% hanya ditemukan oleh Charles Darwin lewat penelitiannya di Kepulauan Galapagos, Amerika Serikat. Namun, juga merupakan buah pemilkiran seorang ahli botani bernama Alfred Russel Wallace yang melakukan penelitian di kepulauan negara kita, Indonesia. Bahkan Wallace dan Weber telah mengelompokkan jenis flora dan fauna di Indonesia menjadi 3 jenis besar yaitu :1. Tipe Asiatis (Barat)2. Tipe Peralihan3. Tipe Australiatis (Timur)
Teori Evolusi, Charles Darwin dalam bukunya On The Origin of Species by Means of Natural selection pada tanggal 24 November 1859 dia menyebutkan bahwa evolusi berawal dari kemungkinan secara acak mutasi gen dalam suatu populasi yang menyebabkan adanya variasi dan ternyata seiring berjalannya waktu variasi spesies hasil mutasi gen inlah yang bertahan dari tantangan alam yang kita kenal dengan teori seleksi alam. Persepsi kita selama ini salah mengenai Teori Evolusi, Darwin. Dalam pemahaman orang awam, Teori Evolusi yang dianut adalah Teori Evolusi, Lanmark yang menyebutkan bahwa spesies yang dapat beradaptasi dengan lebih baik terhadap lingkungan maka dia akan dapat bertahan dari tantangan alam. Contoh yang sering kita kenal adalah proses memanjangnya leher jerapah. Mari kita bedakan Teori Evolusi, Darwin dengan Teori Evolusi, Lanmark.
Proses memanjangnya leher jerapah menurut Teori Evolusi, Lanmark.Pada awalnya spesies jerapah purba merupakan hewan sejenis dengan kuda, yang hanya memiliki leher yang pendek. Lalu spesies ini bertambah jumlahnya yang sebanding dengan kenaikan jumlah kebutuhan akan makanan. Karena bahan makanan berupa dedaunan terus dikonsumsi, maka dedaunan yang tingginya masih dalam jangkauan jerapah purba akan habis dan menyisakan dedaunan dengan ketinggian di atas jangkauan jerapah purba. Nah, keadaan inilah yang “memaksa” jerapah purba untuk menarik-narik lehernya, menjulur-julurkannya dan lama kelamaan akan sepanjang jerapah seperti sekarang.
Proses memanjangnya leher jerapah menurut Teori Evolusi, Darwin.Pada awalnya spesies jerapah purba merupakan populasi hewan sejenis dengan kuda, yang hanya memiliki leher yang pendek. Lalu spesies ini berkembangbiak. Dalam proses berkembangbiak kita mengenal proses yang kita kenal dengan mutasi gen dan kromosom. Hal ini mengakibatkan kelainan pada individu baru tersebut. Mutasi terjadi secara acak, sehingga terdapat kemungkinan terjadi mutasi yang mengakibatkan leher jerapah purba ini sedikit memanjang dari yang lain dan menimbulkan variasi dalam populasi. Lalu spesies ini bertambah jumlahnya yang sebanding dengan kenaikan jumlah kebutuhan akan makanan. Karena bahan makanan berupa dedaunan terus dikonsumsi, maka dedaunan yang tingginya masih dalam jangkauan jerapah purba normal akan habis dan menyisakan dedaunan dengan ketinggian di atas jangkauan jerapah purba normal, namun masih dapat dijangkau oleh jerapah purba mutasi. Karena jerapah purba normal tidak mendapatkan makanan. Maka spesies jerapah purba normal (leher pendek) akan punah, dan digantikan oleh variasi spesies jerapah purba mutasi (leher yang lebih panjang dari sebelumnya). Begitu seterusnya hingga leher jerapah sepanjang sekarang.
Begitulah logika Chales Darwin bekerja untuk menjawab adanya jutaan diversifikasi spesies di muka bumi. Lalu bagaimana dengan Indonesia. Apa sebenarnya yang terjadi pada ribuan pulau di Indonesia ribuan bahkan jutaan tahun yang lalu? Perlu anda ketahui bahwa kepulauan Indonesia adalah kepulauan yang masih muda, muda dalam ilmu Geologi adalah dalam skala ratusan juta tahun lamanya. Gambaran mudahnya, setelah masa dinosaurus punah, kepulauan Indonesia baru terbentuk. Oleh karenannya tidak heran jika di Indonesia tidak akan pernah ditemukan fosil dinosaurus, karena memang kepulauan Indonesia belum ada saat dinosaurus berjaya pada masanya.
Dalam Teori Evolusi, seperti halnya Lanmark, Darwin juga menyebutkan bahwa makhluk hidup berevolusi sebagai usaha untuk beradaptasi dengan lingkungan. Namun, berbeda dengan gagasan Lanmark, Darwin menyadari adanya variasi dalam suatu populasi. variasi inilah yang diturunkan, bukan sifat yang baru didapatkan seperti Teori Lanmark. Teori seleksi alam yang dikemukakan oleh Darwin dapat disimpulkan sebagai berikut :1. Spesies memilki kemampuan menghasilkan keturunan yang banyak.2. Sumber Daya Alam itu terbatas. sehingga terdapat kompetisi untuk mendapatkannya.3. Terdapat variasi dalam suatu populasi. dan tidak terdapat individu yang sama persis. variasi umumnya diwariskan ke generasi selanjutnya.4. Proses ini berlangsung dari generasi ke generasi secara terus menerus.
Perlu diketahui variasi akibat mutasi tersebut terjadi secara acak dan alamlah yang akan menyeleksi. variasi spesies mana yang akan dapat bertahan hidup. Proses seleksi alam sendiri dibagi menjadi tiga macam, yaitu :
1. Seleksi Stabilitas (Stabilition selection) : Seleksi yang menguntungkan variasi yang paling umum. Seleksi ini cenderung mengurangi populasi dan
menghambat evolusi.
2. Seleksi Terarah (Direction selection) : Seleksi yang memberikan tekanan pada salah satu variasi spesies yang tidak umum. Sehingga variasi tersebut
akan hilang.3. Seleksi Memecah Belah (Disruptive selection) : Seleksi yang terjadi ketika keadaan lingkungan bervariasi. Sehingga variasi spesies akan cenderung mencari tempat mereka yang paling nyaman lalu mereka berkembang sendiri - sendiri tanpa ada yang lebih dominan.
Proses evolusi ditandai dengan adanya spesiasi. Spesiasi adalah pembentukan spesies baru, sedangkanSpesies adalah populasi makhluk hidup yang melakukan reproduksi sesamanya dan menghasilkan keturunan yang fertil. Kunci utama spesiasi sendiri adalah adanya Isolasi atau pembatasan terhadap sesuatu. Terdapat empat jenis spesiasi tergantung dari sejauh mana populasi itu terisolasi dari lingkungannya, yaitu :
Lalu “Bagaimana ribuan spesies flora dan fauna ini muncul di Indonesia?” Jawabannya adalah karena adanya isolasi di pulau - pulau Indonesia dan setiap
pulau tentu memiki ciri khasnya masing - masing. setiap pulau memiliki bahan makanan, predator, keadaan geografi, ketersediaan air yang tentunya akan
berbeda satu dengan yang lain. Oleh karenanya di kepulauan Indonesia terjadi Isolasi Geografi. Dulu saat zaman es terjadi, suhu permukaan bumi turun
sehingga permukaan air laut menjadi turun. Pada masa itu, wilayah Indonesia bagian Barat yang disebut juga Dataran Sunda masih menyatu dengan Benua
Asia, sedangkan Indonesia bagian Timur yang disebut juga Dataran Sahul menyatu dengan Benua Australia. Dataran Sunda dan Dataran Sahul juga masih
berupa daratan belum dipisahkan oleh laut dan selat. Keadaan tersebut menyebabkan keanekaan flora dan fauna di Indonesia bagian Barat seperti Jawa, Bali
Kalimantan, dan Sumatera pada umumnya menunjukkan kemiripan dengan flora di Benua Asia. Begitu pula denga flora dan fauna di Indonesia bagian Timur
seperti Irian Jaya dan pulau-pulau disekitarnya pada umumnya mempunyai kemiripan dengan flora dan fauna di benua Australia. Jadi Indonesia pada masa itu
menjadi jembatan penghubung persebaran hewan dari Asia dan Australia. Kemudian, pada akhir zaman es, suhu permukaan bumi naik sehingga permukaan
air laut naik kembali. Naiknya permukaan air laut mengakibatkan Jawa terpisah dengan Benua Asia, kemudian terpisah dari Kalimantan dan terakhir dari
Sumatera. Selanjutnya Sumatera terpisah dari Kalimantan kemudian dari Semenanjung Malaka dan terakhir Kalimantan terpisah dari Semenanjung Malaka.
Walaupun flora dan fauna kita masih tergolong mirip dengan benua Asia dan Australia. Namun, karena adanya Isolasi Geografi tadi membuat beberapa
spesies di darah peralihan memiliki beberapa perbedaan dengan keduanya dan memiliki ke khas-an tersendiri dan akhirnya menjadi sebuah spesies baru
yang endemik dan hanya ada di Indonesia. flora dan fauna tersebut melakukan adaptasi, sehingga memunculkan variasi dalam populasi, seleksi alam berkerja
dan akhirnya spesiasi terjadi dan lahirlah spesies baru.
Sekarang dapat kita rasakan manfaat dari proses yang begitu panjang tersebut. Bukan satu tahun, dua tahun, atau puluhan tahun. tapi jutaan tahun lamanya
untuk menghasilkan negari yang kaya seperti Indonesia. Artikel yang saya buat ini, selain bertujuan untuk memberikan informasi. Harapan saya juga dapat
membuat para pembaca sekalian sadar dan tergugah untuk ikut dalam kampanye pelestarian lingkungan. Negara kita kaya, tapi negara kita juga masih belum
terampil untuk memanfaatkan kekayaan tersesbut. Mari kita belajar, lalu bersatu untuk membangun Indonesia. Terimakasih.
Free Twitter Backgrounds
Pola Aliran Angin Global di BumiSaturday, February 12, 2011
Seperti yang kita ketahui bersama terdapat dua jenis angin di dunia, yaitu angin global dan angin lokal. Nah, untuk menjawab pertanyaan,"Mengapa di daerah
sub tropis banyak terdapat gurun, padahal rata-rata suhu tahunan tertinggi berada di daerah tropis ?" kita perlu membahas pola aliran Angin Global. Mau
tahu ?
Gambaran Pola Aliran Angin Global adalah sebagai berikut :
Nah, dari gambar tersebut kita ketahui terdapat tiga sel peredaran angin di muka bumi, yaitu sel Hadley (di ekuator), sel Ferrel (di Lintang Sedang), dan sel
Polar (di daerah kutub). Lihat dan amati arah dan pergerakan panah yang menunjukan kemana angin bergerak. Sekarang akan saya jelaskan sedikit
mengenai pergerakan udara dari gambar di atas.
1. Karena adanya Gradien Tekanan maka angin akan selalu bertiup dari tempat yang memiliki tekanan udara tinggi ke tempat dengan tekanan udara rendah.
Sehingga menyebabkan angin bertiup dari Lintang sedang ke daerah Ekuator.
2. Adanya Efek Coriolis yang menyebabkan angin di belahan bumi utara akan dibelokkan ke kanan dan angin di belahan bumi selatan akan dibelokkan ke arah
kiri.
3. Nah, karena Ekuator adalah tempat bertemunya antara dua buah angin dari LIntang Utara dan Selatan maka kedua angin tersebut akan saling bertumbukan
dan akhirnya akan bergerak keatas membentuk hujan yang sering dikenal dengan sebutan hujan Zenital.
4. Jika kita amati pula pertemuan antara sel Polar dan sel Ferrel juga menyebabkan angin akan bergerak ke arah atas. Nah, di bagian ini selain kita kenal akan
menyebabkan Jetstream polar selain itu fenomena lain yang dapat terbentuk akibat pertemuan ini adalah terjadinya hujan yang sering disebut Hujan Frontal.
5. Dari gambar di atas akan saya jelaskan macam-macam angin global yang dapat kita amati, di antaranya :
1. Angin Pasat : Angin yang bergerak dari daerah LIntang sedang ke daerah Ekuator
2. Angin Anti Pasat : Angin yang bergerak dari daerah Ekuator ke Lintang Sedang
1. Angin pasat dan anti pasat dapat kita amati pada sel Hadley
3. Angin Timur : Angin yang bergerak dari Timur Laut ke Barat Daya
4. Angin Barat : Angin yang bergerak dari Barat Laut ke Tenggara
Sekarang mari kita jawab pertanyaan minggu lalu. Mengapa di daerah sub tropis banyak terdapat gurun, padahal rata-rata suhu tahunan tertinggi berada di
daerah tropis ? Hal ini berhubungan dengan ada atau tidaknya hujan, karena tanpa adanya air tentu vegetasi takkan dapat tumbuh dengan baik di suatu
tempat, dan ketersediaan air sangat berhubungan dengan hujan. Seperti pembahasan sebelumnya (di atas), kita ketahui bersama bahwa intensitas hujan
terbesar adalah di daerah Ekuator dan daerah Lintang Tinggi, maka tak heran jika di kedua tempat tersebut banyak terdapat hutan. Di Ekuator bernama Hutan
Hujan Tropis dan di Lintang Tinggi bernama Hutan Tundra. Sedangkan di daerah Lintang Sedang walaupun tidak terlalu panas namun suplai air di daerah ini
sangat sedikit (tidak ada hujan) sehingga di daerah ini banyak ditemukan gurun-gurun besar, diantaranya Gurun Gobi, Gurun Sahara, Gurun di Australia.
Semuanya terletak di Lintang Sedang.
Nah, itulah sebabnya Mengapa di Lintang Sedang banyak terdapat Gurun. Karena emang gak ada hujan sih jadinya gersang dan gak ditumbuhi tumbuhan.
Kalo di Ekuator walaupun panas tapi banyak hujan, jadinya banyak tumbuhan yang saling bergabung membentuk hutan.
Sekian
Free Twitter Backgrounds
Terbentuknya Pulau-Pulau di IndonesiaWednesday, February 2, 2011
Seperti yang kita ketahui bersama, Negara kita, Indonesia adalah negara kepulauan TERBESAR di dunia. 2/3 wilayahnegara kita adalah
berupa lautan dengan sisanya berupa ribuan pulau yang saling sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke. Kurang lebih jumlah
pulau di negara kita sekitar 12.000 pulau. Wow... Banyak banget kan. Nah, sekarang pernahkah pambaca sekalian berpikir bagaimana cara
pulau yang segitu banyaknya itu terbentuk ?
Jarang dan mungkin tidak pernah terlintas dibenak pembaca sekalian bukan. Di lembaran blog yang sederhana ini saya akan berusaha
menjelaskan, mengenai proses terbentuknya pulau-pulau di negara kita tercinta, Indonesia. "Negeri 1000 pulau" atau yang sering kita
sebut pula "Zamrut Khatulistiwa"
Sebelum saya jelaskan, amati dulu gambar di atas. Gambar di atas menampakan peta Indonesia plus sebaran zona pertemuan antar
lempeng. Bagi yang belum tahu apa itu lempeng baca link berikut klik disini, Nah, udah tahu ? Hehehe^^ mari kita lanjutkan pembahasan
kita. Sebelumnya lihat lagi gambar Indonesia (khususnya pulau Jawa) kalau dipotong secara vertikal seperti gambar di bawah ini :
1. Kalo kaldera terbentuk karena runtuhan saat suatu gunung berapi meletus dengan dahsyat. Jadi saat gunung tersebut meletus dengan
tekanan yang super besar, lubang diatrema tidak cukup besar untuk menahan tekanan dari bawah. Akibatnya magma berusaha mencari
celah sendiri dengan mambentuk kekar (retakan) dan sesar (patahan) akhirnya saat semua material sudah keluar dan bagian bawah sudah
kosong maka tubuh gunung itu akan turun dan membentuk bentuka negatif berupa kaldera. Oh iya, satu lagi yang membedakan dengan
gunung api maar adalah adanya bentukan gunung api baru pada sekitar kawah, hasil kekar dan sesar tadi. Maka magma bisa keluar lewat
celah tersebut.^^
2. Kalo gunung api berbentuk maar terbentuk karena letusan yang dahsyat juga, tapi bedanya dia tidak sebesar saat letusan yang
mengakibatkan kaldera. Dia cuma mampu menghilangkan bagian teratas dari gunung itu sendiri, jadilah gunung api berbentuk maar. Nah,
karena pada cekungan maar terdapat endapan abu yang bersifat unpermeable, maka sering kita temukan danau vulkanik di puncak
gunung api Maar.
Kesimpulannya : Maar punya danau vulkanik di puncaknya, kaldera punya bentukan vulkanik muda di kawah bekas letusannya.
Free Twitter Backgrounds
Potensi Bencana Sekitar Gunung Merapi Khususnya SMA Taruna NusantaraMonday, November 8, 2010
POTENSI ARAH LETUSAN GUNUNG MERAPIGunung Merapi sepertinya tak bosan-bosannya untuk mengeluarkan dan menunjukan keganasannya. Berkali-kali aliran piroclastic flow atau sering kita kenal dengan "Wedhus Gembel" terjadi. Sudah banyak korban berjatuhan, kesakitan, luka bakar hingga korban jiwa tak dapat dihindarkan. Ya apa daya... jika Tuhan YME sudah berkehendak, apa lagi yang bisa kita lakukan. Kita hanya bisa berdoa dan berusaha untuk semampunya menyelamatkan diri. Menyelamatkan diri juga tidak baik jika tidak tahu bagaimana sebenarnya potensi bencana Gunung Merapi itu sendiri. Di sinilah sekelumit informasi tentang potensi bencana sekitar Gunung Merapi.Tahukah anda sejarah Gunung Merapi? Gunung merapi yang sekarang kita lihat, tidaklah terbentuk dalam satu kali proses pembentukan gunung. Gunung Merapi terbentuk dalam beberapa tahapan yang amat panjang. Sejarah Merapi secara singkat adalah sebagai berikut :
Masa Pra Merapi (+ 400.000 th yll) gunung yang terbentuk pada masa ini sekarang kita kenal sebagai gunung Bibi, yang berada sekitar 2,5 km sebelah Timur dari letak Gunung Merapi sekarang. Magma yang dihasilkan masih berupa magma basaltik yang bersifat basa.
Masa Merapi Tua (60.000 – 8000 th yll) Gunung yang terbentuk adalah gunung Turgo dan Gunung Plawangan, lavanya masih bersifat basaltik.
Masa Merapi Pertengahan (8000-2000 th yll) Lava yang dikeluarkan sudah andesitik yang bersifat intermediate. Hasilnya adalah Bukit Batulawang dan Gajahmungkur sekarang berada di Utara Merapi dan terdapat letusan eksplosif yang membentuk kawah Pasarbubar.
Masa Merapi Muda (2000 th yll s/d sekarang) Dalam kawah Pasarbubar terbentuk kerucut puncak Merapi yang saat ini kita lihat dan kita kenal dengan nama Gunung Anyar(menurut:Berthomier 1990)
Sepanjang sejarah yang tercatat dari catatan manusia mulai sekitar abad ke-16 sampai sekarang, kita dapat menemukan sebanyak 83 kali letusan Gunung Merapi dengan intensitas yang cukup beragam. Selang waktu erupsi Gunung Merapi sekitar 2-5 tahun.Itulah dia sedikit ulasan tentang sejarah Merapi, jika kita lihat memang pantas jika merapi dijuluki Gunung teraktif di dunia, dan karena paling aktif tentunya sering juga meletus secara eksplosif dan biasanya mengakhiri masa pertumbuhan merapi menjadi masa pertumbuhan yang baru. Oleh karenanya, sekarang marilah kita menginjak pada potensi bencana letusan Merapi. Lihatlah Peta Kemungkinan Arah Erupsi Merapi berikut :
Sudah diamati ? Nah, sekarang ijinkan saya bertanya, Mengapa Letusan Merapi selalu mengarah ke Selatan dan Barat ? Sekarang mari melihat peta topografinya.
Nah, perhatikan! Di sebalah Utara dan Timur dari Gunung Merapi masih terdapat sisa-sisa Merapi jaman dahulu. Kita dapat menemukan tebing-tebing terjal yang membatasi guguran piroklastik merapi hingga tak bisa melewatinya. Oleh karenanya, peta kemungkinan guguran piroklastik di atas menunjukkan perkiraan bahwa arah guguran Gunung Merapi adalah ke arah Selatan dan Barat yang terlihat lebih landai. Lalu perhatikan kembali peta kemungkinan guguran piroklastik tadi. Jika kita telaah dengan baik maka akan kita dapatkan adanya perpanjangan zona bahaya pada daerah aliran sungai di sekitar Gunung Merapi. Kira-kira kenapa ya? Hal ini, dapat terjadi karena berat jenis material piroklastik lebih besar daripada udara. Maka dari itu, material tersebut akan turun ke bawah mencari tempat yang lebih rendah dengan mengikuti alur dari topografi yang dilaluinya. Ia akan mengalir turun melewati lembah yang biasanya berasosiasi dengan aliran sungai. Sehingga nggak herankan kalau zona bahaya guguran piroklastik merapi diperluas di bagian lembah sungai. Sedangkan bagian bukit-bukit di sebelahnya sebenarnya cukup aman, namun, bahaya karena abu vulkaniknya yang mebuat bahaya, sebenarnya tidak panas, namun jika kandungan abu vulkanik di udara cukup tinggi, akan membuat kita sesak napas dan tidak baik untuk kesehatan.
Menginjak ke pembahasan yang sudah saya janjikan untuk teman-teman saya di SMA Taruna Nusantara. Di sini saya ingin mengabarkan kepada seluruh civitas akademika SMA TN bahwa InsyaAllah SMA kita berada pada jarak yang aman dari bahaya letusan gunung Merapi.
Pertama, karena SMA TN berada pada jarak 27,46 km dari puncak merapi sedangkan jarak bahaya hanya 20 km dari puncak Merapi. Lalu, amati peta berikut...
Nah, temen-temen bagian yang merah itu adalah perkiraan arah guguran awan panas terjauh yang bisa ditempuh. Penentuan tersebut didasarkan pada keadaan topografi wilayah Merapi dan melihat dari track record jauhnya guguran piroklastik yang pernah terjadi.Pada dasarnya aliran piroklastik Merapi akan mengalir melewati daerah yang lebih rendah dari sekitarnya. Jika kita lihat bersama, maka SMA TN dalam zona yang sangat aman, karena untuk mencapai SMA TN aliran piroklastik tersebut harus melewati bukit Tidar yang notabene lebih tinggi dari sekitarnya. Selain itu, jika kita lihat dari peta persebaran sungai berikut maka semakin menambah keyakinan kita bahwa SMA TN dalam keadaan aman. Lihat, tidak ada kan, aliran sungai dari Merapi yang langsung mengarah ke SMA TN... InsyaAllah SMA TN dalam keadaan aman. Mungkin, akibat yang ditimbulkan letusan Merapi untuk SMA TN adalah hanya abu vulkaniknya saja.
Jadi SMA TN dalam kedaan aman. Tidak usah terlalu resah ya teman-teman. Kita berdoa saja semoga nggak ada apa-apa di SMA kita tercinta. SMA Taruna Nusantara.
SALAM HANGAT
Free Twitter Backgrounds
Perbedaan Petrologi dan PetrografiSunday, November 7, 2010
Apa sih beda dari petrologi dan petrografi ?
Uhm.. Apa ya ? Hehe^^
Kedua-duanya sama-sama mempelajari tentang batuan. Sama-sama penting untuk proses pendiskripsian suatu batuan. Dan sama-sama
perlu untuk dikuasai oleh seorang geologis. Perbedaan dari keduanya adalah :
2. Karena adanya pengendapan magma yang cukup lama di dalam bumi dalam waktu yang cukup lama (differensiasi magma). Sehingga
magma yang terbentuk semakin felsik (asam) dan kental sehingga dapat mengakibatkan ledakan yang sangat dahsyat.
3. Karena aliran lava pijar di merapi belum juga keluar. Bisa saja merapi sedang bersiap menunggu waktu yang tepat untuk
mempersiapkan tenaganya, sehingga dapat mengakibatkan ledakan ultra-plinian.
Apa sih sebenernya bahaya dari Gunung Merapi yang sedang meletus ?Jadi saat gunung berapi meletus terdapat berbagai bahaya yang mengancam kehidupan mahkluk hidup di sekitar gunung api tersebut,
adalah sifat fisik mineral di atas, baru jika kurang yakin para geologis akan membawanya ke Laboratorium untuk
diteliti lebih lanjut, mengenai sifat Kimianya melalui penelitian lebih lanjut.
Free Twitter Backgrounds
Batuan SedimenSaturday, August 14, 2010
Kamu merasa susah saat mendiskripsi batuan sedimen ? Nah, di sini kalian bakal belajar mendiskripsi batuan beku
sehingga jadi lebih mudah.^^
Gambaran Batuan Sedimen
Batuan Sedimen adalah batuan yang terbentuk karena adanya proses pengendapan. Batir-butir batuan sedimen berasal dari berbagai macam batuan melalui proses pelapukan,
baik oleh angin maupun air. Proses pembentukan batuan sedimen disebut diagenesis batuan sedimen yang menyatakan perubahan bentuk dari bahan deposit menjadi batuan
endapan.
Ada beberapa macam batuan sedimen, yaitu batuan sedimen klastik, sedimen kimiawi dan sedimen organik. Sedimen klastik berupa campuran hancuran batuan beku yang
terlitifikasi (terendapkan), contohnya breksi, konglomerat dan batu pasir. Sedimen kimiawi berupa endapan dari suatu pelarutan, contohnya batu kapur dan batu giok. Sedimen
organic berupa endapan sisa sisa hewan dan tumbuhan laut contohnya batu gamping dan koral
A. Tekstur Batuan SedimenUkuran Butir (Skala Wenwonth)
Materi pengisi rongga kosong antar butir, biasanya langsung ditulis material penyusun semen tersebut. Karena butiran mineral semen gak
bisa diamati. Berikut ini ada short-cutnya^^. Semen yang umum ditemukan dan ciri-cirinya :
1. Mineral Karbonat : Berwarna cerah dan membuih saat ditetesi HCl
2. Mineral Silika : Berwarna cerah tapi tidak membuih saat ditetesi HCl
3. Mineral Lempung : Berwarna kecoklatan, dan tidak membuih saat ditetesi HCl
Matrik
Semacam butiran klastik yang kecil, sangat halus dan berperan sebagai massa dasar. Karena masih bisa diamati dengan mata telanjang
(naked eyes). Maka amati saja ya. Biasanya merupakan pecahan dari fragmen.
Kemas
Kemas mencerminkan hubungan antar butir pada sedimen(kontak antar butiran). Sebenarnya Kemas biasanya cuma ditulis kemas terbuka atau tertutup. Tapi supaya lebih
lengkap perlu dicantumkan, klasifikasi seperti gambar di bawah ini.