Top Banner
MATERI MATEMATIKA KELAS 9 SMP/MTSn Bab 5 : Pangkat dan akar Untuk materi ini mempunyai 3 Kompetensi Dasar yaitu: Kompetensi Dasar : 1. Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk akar 2. Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat bulat dan bentuk akar 3. Memecahkan masalah sederhanayang berkaitan dengan bilangan berpangkat dan bentuk akar Daftar isi 1 Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Positif 2 Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Negatif 3 Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan 3.1 Bilangan Rasional dan Irasional 3.2 Bentuk Akar 3.3 Mengubah Bentuk Akar Menjadi Bilangan Berpangkat Pecahan dan Sebaliknya 4 Operasi Aljabar pada Bentuk Akar 4.1 Penjumlahan dan Pengurangan 4.2 Perkalian dan Pembagian 4.3 Perpangkatan 4.4 Operasi Campuran 5 Merasionalkan Penyebut 5.1 Penyebut Berbentuk √b 5.2 Penyebut Berbentuk (a+√b) atau (a+√b)
63

Materi Matematika Kelas 9 Smp

Dec 28, 2015

Download

Documents

Nisfal Filsa
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Materi Matematika Kelas 9 Smp

MATERI MATEMATIKA KELAS 9 SMP/MTSn Bab 5 : Pangkat dan akar Untuk materi ini mempunyai 3 Kompetensi Dasar yaitu:

Kompetensi Dasar : 

1. Mengidentifikasi sifat-sifat bilangan berpangkat dan bentuk

akar 

2. Melakukan operasi aljabar yang melibatkan bilangan berpangkat

bulat dan bentuk akar

3. Memecahkan masalah sederhanayang berkaitan dengan

bilangan berpangkat dan bentuk akar

Daftar isi 1 Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Positif 2 Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Negatif 3 Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan 3.1 Bilangan Rasional dan Irasional 3.2 Bentuk Akar 3.3 Mengubah Bentuk Akar Menjadi Bilangan Berpangkat Pecahan dan Sebaliknya 4 Operasi Aljabar pada Bentuk Akar 4.1 Penjumlahan dan Pengurangan 4.2 Perkalian dan Pembagian 4.3 Perpangkatan 4.4 Operasi Campuran 5 Merasionalkan Penyebut 5.1 Penyebut Berbentuk √b 5.2 Penyebut Berbentuk (a+√b) atau (a+√b) 5.3 Penyebut Berbentuk (√b+√d) atau (√b+√d) 6 Referensi

Page 2: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat PositifMasih ingat bentuk berikut :32 = 3 x 323 = 2 x 2 x 256 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 x 5 Demikian seterusnya sehingga diperoleh bentuk umum sebagai berikut. 

 Dengan a bilangan bulat dan n bilangan bulat positif Dari pengertian di atas akan diperoleh sifat-sifat berikut.

Sifat 1an x an = am + n 24 x 23 = (2 x 2 x 2 x 2 )x(2 x 2 x 2 )           = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2 x 2           = 27           = 24+3 Sifat 2am : an = am - n, m > n55 : 53 = (5 x 5 x 5 x 5 x 5) : (5 x 5 x 5)           = 5 x 5           = 52           = 55 - 3 Sifat 3(am)n = am x n

(34)2 = 34 x 34

       = (3 x 3 x 3 x 3) x (3 x 3 x 3 x 3)       = (3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3 x 3)       = 38       = 34 x 2

Sifat 4(a x b)m = am x bm

(4 x 2)3 = (4 x 2) x (4 x 2) x (4 x 2)           = (4 x 4 x 4) x (2 x 2 x 2)           = 43 x 23 Sifat 5(a : b)m = am : bm

Page 3: Materi Matematika Kelas 9 Smp

(6 : 3) 4 = (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3) x (6 : 3)            = (6 x 6 x 6 x 6) : (3 x 3 x 3 x 3)            = 64 : 34

Bilangan Bulat dengan Eksponen Bilangan Bulat Negatif

 Dari pola bilangan itu dapat disimpulkan bahwa 20 = 1 dan 2-n = 1/2n , secara umum dapat ditulis :

 Pecahan Berpangkat Bilangan BulatKita telah mengetahui bahwa pecahan adalah bilangan dalam bentuk dengun a dan b bilangan bulat (b ≠ 0). Bagaimanakah jika pecahan dipangkatkan dengan bilangan bulat? Untuk menentukan hasil pecahan yang dipangkatkan dengan bilangan bulat, caranya sama dengan menentukan hasil bilangan bulat yang dipangkatkan dengan bilangan bulat. Contoh:Tentukan hasil berikut ini!  (1/2)5

Jawab :

 

Page 4: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Bentuk Akar dan Bilangan Berpangkat Pecahan

Bilangan Rasional dan IrasionalBilangan rasional adalah bilangan yang dapat dinyatakan dalam bentuk a/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0. Bilangan rasional merupakan gabungan dari bilangan bulat, nol, dan pecahan. Contoh bilangan rasional adalah -5, -1/2, 0, 3, 3/4, dan 5/9.

Sebaliknya, bilangan irasional adalah bilangan yang tidak dapat dinyatakan dalam bentuka/b dengan a, b bilangan bulat dan b ≠ 0.Contoh bilangan irasional adalah . Bilangan-bilangan tersebut, jika dihitung dengan kalkulator merupakan desimal yang tak berhenti atau bukan desimal yang berulang. Misalnya 

√2 = 1,414213562 .... Selanjutnya, gabungan anrara bilangan rasional dan irasional disebut bilangan real.

Bentuk AkarBerdasarkan pembahasan sebelumnya, contoh bilangan irasional adalah √2 dan √5 . Bentuk seperti itu disebut bentuk akar. Dapatkah kalian menyebutkan contoh yang lain? Bentuk akar adalah akar dari suatu bilangan yang hasilnya bukan bilangan Rasional. Bentuk akar dapat disederhanakan menjadi perkalian dua buah akar pangkat bilangan dengan salah satu akar memenuhi definisi√a2 = a jika a ≥ 0, dan –a jika a < 0 Contoh :Sederhanakan bentuk akar berikut √75Jawab :√75 = √25x3 = √25 x √3 = 5√3

Mengubah Bentuk Akar Menjadi Bilangan Berpangkat Pecahan dan SebaliknyaBentuk √a dengan a bilangan bulat tidak negatif disebut bentuk akar kuadrat dengan syarat tidak ada bilangan yang hasil kuadratnya sama

Page 5: Materi Matematika Kelas 9 Smp

dengan a. oleh karena itu √2,√3, √5, √10, √15 dan √19 merupakan bentuk akar kuadrat. Untuk selanjutnya, bentuk akar n√amdapat ditulis am/n (dibaca: a pangkat m per n). Bentuk am/n disebut bentuk pangkat pecahan.

contoh :

 

jawab :

 

Operasi Aljabar pada Bentuk Akar

Penjumlahan dan PenguranganPenjumlahan dan pengurangan pada bentuk akar dapat dilakukan jika memiliki suku-suku yang sejenis.

 

Page 6: Materi Matematika Kelas 9 Smp

kesimpulan :jika a, c = Rasional dan b ≥ 0, maka berlaku 

a√b + c√b = (a + c)√b

a√b - c√b = (a - c)√b

Perkalian dan PembagianContoh :Tentukan hasil operasi berikut :

 jawab : 

 

PerpangkatanKalian tentu masih ingat bahwa (a^)" = a^'. Rumus tersebut juga berlaku pada operasi perpangkatan dari akar suatu bilangan.

Page 7: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Contoh:

 

Operasi CampuranDengan memanfaatkan sifat-sifat pada bilangan berpangkat, kalian akan lebih mudah menyelesaikan soal-soal operasi campuran pada bentuk akarnya. Sebelum melakukan operasi campuran, pahami urutan operasi hitung berikut.

Prioritas yang didahulukan pada operasi bilangan adalah bilangan-bilangan yang ada dalam tanda kurung. Jika tidak ada tanda kurungnya maka

1. pangkat dan akar sama kuat;

2. kali dan bagi sama kuat;

3. tambah dan kurang sama kuat, artinya mana yang lebih awal

dikerjakan terlebih dahulu;

4. kali dan bagi lebih kuat daripada tambah dan kurang, artinya

kali dan bagi dikerjakan terlebih dahulu.

Page 8: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Contoh :

 

Merasionalkan PenyebutDalam perhitungan matematika, sering kita temukan pecahan dengan

penyebut bentuk akar, misalnya   Agar nilai pecahan tersebut lebih sederhana maka penyebutnya harus dirasionalkan terlebih dahulu. Artinya tidak ada bentuk akar pada penyebut suatu pecahan. Penyebut dari pecahan-pecahan yang akan

dirasionalkan berturut-turut adalah   Merasionalkan penyebut adalah mengubah pecahan dengan penyebut bilangan irasional menjadi pecahan dengan penyebut bilangan rasional.

Penyebut Berbentuk √bJika a dan b adalah bilangan rasional, serta √b adalah bentuk akar maka pecahan a/√bdapat dirasionalkan penyebutnya dengan cara

Page 9: Materi Matematika Kelas 9 Smp

mengalikan pecahan tersebut dengan√b/√b .

 

Contoh :Sederhanakan pecahan berikut dengan merasionalkan penyebutnya!

 jawab :

 

Penyebut Berbentuk (a+√b) atau (a+√b)Jika pecahan-pecahan mempunyai penyebut berbentuk (a+√b) atau (a+√b) maka pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan cara mengalikan pembilang dan penyebutnya dengan sekawannya. Sekawan dari (a+√b) adalah (a+√b) adalah dan sebaliknya.Bukti

 Contoh : Rasionalkan penyebut pecahan berikut. 

 jawab : 

Page 10: Materi Matematika Kelas 9 Smp

 

Penyebut Berbentuk (√b+√d) atau (√b+√d)Pecahan tersebut dapat dirasionalkan dengan mengalikan pembilang dan penyebutnya dengan bentuk akar sekawannya, yaitu sebagai berikut.

 Contoh: Selesaikan soal berikut! 

 Jawab : 

MATERI MATEMATIKA KELAS 9 SMP/MTSn Bab 4 : PeluangTeori peluang muncul dari inspirasi para penjudi yang berusaha mencari informasi bagaimana kesempatan mereka untuk memenangkan suatu permainan judi.  Girolamo Cardano (1501-1576),

Page 11: Materi Matematika Kelas 9 Smp

seorang penjudi dan fisikawan adalah orang pertama yang menuliskan analisis matematika dari masalah-masalah dalam permainan judi. Adapun ilmu hitung peluang yang dikenal dewasa ini dikemukakan oleh tiga orang Prancis, yaitu bangsawan kaya Chevalier de Mere dan dua ahli matematika, yaitu Blaise Pascal dan Pierre de Fermat.

Walapun teori peluang awalnya lahir dari masalah peluang memenangkan permainan judi, tetapi teori ini segera menjadi cabang matematika yang digunanakan sacara luas. Teori ini meluas penggunaannya dalam bisnis, meteorology, sains, dan industri. Misalnya perusahaan asuransi jiwa menggunakan peluang untuk menaksir berapa lama seseorang mungkin hidup; dokter menggunakan peluang untuk memprediksi kesuksesan sebuah pengobatan; ahli meteorologi menggunakan peluang untuk kondisi-kondisi cuaca; peluang juga digunanakan untuk memprediksi hasil-hasil sebelum pemilihan umum; peluang juga digunakan PLN untuk merencanakan pengembangan sistem pembangkit listrik dalam menghadapi perkembangan beban listrik di masa depan, dan lain-lain.lebih lanjut klik disini

Adapun materi peluang yang akan dibahas pada tulisan ini akan dibatasi pada masalah:A)    Percobaan, ruang sampel, dan kejadianB)    Peluang suatu kejadianC)    Peluang percobaan kompleksD)    Peluang Kejadian Majemuk

A) Percobaan, Ruang Sampel, dan KejadianPercobaan adalah: suatu kegiatan yang dapat diulang dengan keadaan yang sama untuk menghasilkan sesuatu.Ruang Sampel adalah : Himpunan dari semua hasil yang mungkin dari suatu kejadian (percobaan)Titik Sampel adalah : Anggota-anggota dari ruang sampel Kejadian atau Peristiwa adalah himpunan bagian dari ruang sampel.

Contoh :

1. Misalkan sebuah dadu bermata enam dilemparkan satu kali

maka tentukan!

2. Hasil yang mungkin muncul

3. Ruang Sampel

Page 12: Materi Matematika Kelas 9 Smp

4. Titik sampel

5. Banyaknya kejadian mata dadu ganjil

6. Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari 3

Jawab:

1. Hasil yang mungkin muncul adalah mata dadu 1, 2, 3, 4, 5, atau

6

2. Ruang sampel atau S = {1,2,3,4,5,6}

3. Titik sampel sama dengan hasil yang mungkin yaitu mata dadu

1,2,3,4,5 dan 6

1. Misalkan A adalah kejadian mata dadu ganjilKejadian A={1,3,5}Banyaknya kejadian mata dadu ganjil adalah  n(A) =3

1. Misalkan B adalah Kejadian mata dadu kurang dari 3Kejadian B={1,2}Banyaknya kejadian mata dadu kurang dari 3 adalah n(B)=2

1. Sebuah mata uang logam dilambungkan satu kali, tentukan!

2. Ruang sampel

3. Kejadian munculnya angka

4. Banyaknya ruang Sampel

5. Banyaknya kejadian muncul angka

Jawab:Sebuah mata uang mempunyai dua sisi yaitu Angka (A) dan Gambar(G).

1. Ruang Sampelnya adalah S={A, G}

2. Kejadian munculnya angka adalah {A}

3. Kejadian munculnya gambar adalah {G}

4. Banyaknya ruang sampel, n(S)=2 yaitu {A} dan {G}

5. Banyaknya kejadian muncul angka, n(Angka)=1 atau n(A)=1

1. Dua buah mata uang logam dilemparkan bersama-sama,

tentukan!

1. Ruang sampelnya                   c. Banyaknya kejadian keduanya

gambar.

Page 13: Materi Matematika Kelas 9 Smp

2. Banyaknya Ruang SampelJawab:

1. Ruang sampelnya

Mata Uang IIA G

Mata Uang I

A AA AG

G GA GGRuang Sampelnya : {AA,GA,AG,GG}

1. Banyaknya ruang sampel, n(S)=4

2. Misalkan B adalah kejadian keduanya gambar.Kejadian B = {GG}Maka bayaknya kejadian keduanya gambar, n(B) = 1

1. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama. Tentukan:

1. Ruang sampelnya

2. Banyaknya Ruang Sampel

3. Banyaknya kejadian mata dadu 4 pada dadu pertama.

4. Banyaknya kejadian mata dadu 5 pada dadu kedua.Jawab:Karena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:

1. Ruang sampelKarena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:

DADU II1 2 3 4 5 6

DADU I

1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)

2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)

3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)

4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)

5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)

6 (6,1) (6,2) (5,3) (6,4) (6,5) (6,6)S={(1,1),(1,2),(1,3),   …  (6,4),(6,5),(6,6)}

1. Banyaknya Ruang sampel, n(S)= 36.

Page 14: Materi Matematika Kelas 9 Smp

2. Misalkan A adalah  kejadian munculnya mata dadu 4 pada dadu

pertama.Kejadian A = {(4,1),(4,2), (4,3),(4,4),(4,5),(4,6)}Banyaknya kejadian mata dadu 4 pada dadu pertama, n(A)=4

1. Misalkan B adalah  kejadian munculnya mata dadu 5 pada dadu

kedua.Kejadian B = {(1,5),(2,5), (3,5),(4,5),(5,5),(6,5)}Banyaknya kejadian mata dadu 5 pada dadu kedua, n(B)=4

Soal Latihan1. Dari satu set kartu Bridge, diambil dua kartu secara acak. 

Tentukan !

1. Banyaknya Ruang sampel,       b. Bayaknya kejadian

keduanya kelor(¨).

2. Dua buah dadu dilambungkan bersama-sama. Tentukan

1. Banyaknya kejadian  muncul mata dadu yang berjumlah 7

2. Banyaknya kejadian muncul mata dadu 2 pada dadu I

3. Banyaknya kejadian muncul mata dadu 6 pada dadu II

3. Setumpuk kartu yang bernomor 1 sampai 12. Tentukan!

4. Ruang Sampel

5. Banyaknya Ruang Sampel

6. Kejadian kartu kelipatan 3

7. Banyaknya kartu kelipatan 3

8. Dari satu set kartu bridge, diambil dua buah kartu. Tentukan!

1. Kejadian terambil keduanya kartu bergambar orang.

(J,Q,K)

2. Banyaknya Kejadian terambil keduanya kartu bergambar

orang. (J,Q,K)

9. Tiga mata uang logam dilemparkan bersama-sama. Tentukan!

1. Banyaknya Ruang Sampel

2. Kejadian mendapatkan dua gambar.

3. Banyaknya kejadian mendapatkan dua gambar.

Page 15: Materi Matematika Kelas 9 Smp

10. Sebuah kantong berisi 4 kelereng merah, 2 kelereng biru, dan 3

kelereng putih. Satu kelereng diambil secara acak. Tentukan!

1. Banyaknya Ruang Sampel

2. Banyaknya kejadian mendapatkan kelereng berwarna biru.

11. Sebuah kotak berisi 9 bola pingpong yang diberi warna yaitu 4

warna hitam, 3 warna putih dan 2 warna kuning. Diambil 3 bola

secara acak.Tentukan !

1. Banyaknya Ruang Sampel

2. Banyaknya kejadian terambilnya bola warna hitam semua.

3. Banyaknya kejadian terambilnya 2 bola warna putih, dan 1

warna kuning

4. Banyaknya kejadian terambilnya 1 bola hitam, 1 bola putih,

1 bola kuning.

B) Peluang suatu kejadian

1. a. Peluang suatu KejadianKejadian atau Peristiwa adalah Himpunan bagian dari ruang sampel.Peluang suatu kejadian adalah Banyaknya kejadian dibagi dengan banyaknya ruang sampel.Misalkan P(A) adalah Peluang Kejadian A, dan S adalah Ruang sampel.MakaP(A)     : Peluang kejadian An(A)     : Banyaknya anggota dalam kejadian An(S)      : Banyaknya anggota ruang Sampel

1. b. Kisaran Nilai PeluangKisaran Nilai Peluang K adalah :0£P(K) £1P(K)=0 disebut Peluang Kejadian K adalah nol atau KemustahilanP(K)=1 disebut Peluang Kejadian K adalah 1 atau Pasti terjadi / Kepastian

Contoh:

Sebuah dadu dilambungkan satu kali. Tentukan peluang

Page 16: Materi Matematika Kelas 9 Smp

1. Munculnya mata dadu ganjil  b. Munculnya mata dadu kurang

dari 3Jawab:n(S)=6

1. Misalkan A adalah Kejadian GanjilKejadian A={1,3,5}, n(A) =3Maka Peluang munculnya mata dadu ganjil adalah= 3/6=1/2

1. Misalkan B adalah Kejadian mata dadu kurang dari 3Kejadian B={1,2}, n(B)=3Maka peluang munculnya mata dadu kurang dari 3 adalah= 3/6=1/2

1. Dua buah mata uang logam dilemparkan ke atas bersama-sama,

tentukan!

1. Peluang munculnya satu gambar       b. Peluang muncul

keduanya gambarJawab:n(S) = 4

1. Misalkan A adalah  kejadian satu gambar.Kejadian A = {GA , AG}, n(A) = 2Maka peluang kejadian satu gambar:=2/4 =1/2

1. Misalkan B adalah kejadian keduanya gambar.Kejadian B = {GG}, n(B) = 1Maka peluang kejadian keduanya gambar:=1/4

1. Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan

peluang munculnya mata dadu 4 pada dadu pertama dan mata dadu 5

pada dadu keduaJawab:Misalkan A adalah Kejadian munculnya angka  mata dadu 4 pada dadu I.Dan Kejadian  B adalah kejadian munculnya angka  mata dadu 5 pada dadu II.n(S)=36Karena ada dua buah dadu maka kita buat tabel berikut:

DADU II 1 2 3 4 5 6

Page 17: Materi Matematika Kelas 9 Smp

DADU I

1 (1,1) (1,2) (1,3) (1,4) (1,5) (1,6)

2 (2,1) (2,2) (2,3) (2,4) (2,5) (2,6)

3 (3,1) (3,2) (3,3) (3,4) (3,5) (3,6)

4 (4,1) (4,2) (4,3) (4,4) (4,5) (4,6)

5 (5,1) (5,2) (5,3) (5,4) (5,5) (5,6)

6 (6,1) (6,2) (5,3) (6,4) (6,5) (6,6)Kejadian A dan B adalah : {(4,5)}Peluang munculnya adalah

1. Sebuah dadu bermata enam dilemparkan ke atas satu kali maka

tentukan peluang munculnya mata dadu 9.Jawab :Mustahil terjadi, P=0 (Kemustahilan)

1. Tentukan peluang matahari akan terbit dari timur pagi hari.Jawab:Terbitnya matahari dari timur bukan sebuah percobaan. (Pasti)

Soal Latihan1. Dua buah mata uang logam dilemparkan ke atas bersama-sama,

tentukan!

2. Dari satu set kartu Bridge, diambil dua kartu secara acak.

Berapa peluang terambil keduanya kelor (¨)?

3. Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan

peluang :

1. Munculnya mata dadu yang berjumlah 7

2. Munculnya mata dadu 2 pada dadu I

3. Munculnya mata dadu 6 pada dadu II

4. Setumpuk kartu yang bernomor 1 sampai 12. Tentukan peluang

terambilnya kartu kelipatan 3

5. Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama. Tentukan

peluang muncul keduanya berjumlah kurang dari 8

6. Dari satu set kartu bridge, diambil dua buah kartu. Tentukan

peluang terambil keduanya kartu bergambar orang. (J,Q,K)

Page 18: Materi Matematika Kelas 9 Smp

7. Tiga mata uang logam dilemparkan bersama-sama. Tentukan

peluang mendapatkan dua gambar dan satu angka.

8. Sebuah kantong berisi 4 kelereng merah, 2 kelereng biru, dan 3

kelereng putih. Satu kelereng diambil secara acak. Tentukan peluang

mendapatkan kelereng berwarna biru!

9. Sebuah kotak berisi 9 bola pingpong yang diberi warna yaitu 4

warna hitam, 3 warna putih dan 2 warna kuning. Diambil 3 bola

secara acak. Tentukan Peluang!

1. Terambilnya bola warna hitam semua,

2. Terambilnya 2 warna putih dan 1 warna kuning,

3. Terambilnya 1 hitam, 1 putih dan 1 kuning.

1. Peluang munculnya satu angka

2. Peluang muncul keduanya angkaMenentukan frekuensi harapan suatu kejadian

Ringkasan materiFrekuensi harapan suatu peristiwa pada suatu percobaan yang dilakukan sebanyak n kali adalah Hasil kali peluang peristiwa itu dengan n.fh = n x P(A) 

Contoh:1. Sebuah mata uang logam dilemparkan 50 kali. Tentukan

frekuensi harapan munculnya angkaJawab:Misalkan A adalah kejadian munculnya angka pada mata uang.Ruang Sampel , S={A,G},n(S)=2Kejadian A={A},n(A)=1,P(A)=1/2Maka frekuensi harapan munculnya angka adalahfh(A)=1/2 x 50 = 25 kali

1. Sebuah dadu dilambungkan 30 kali. Tentukan frekuensi harapan

munculnya mata dadu prima.Jawab:Misalkan B adalah kejadian munculnya mata dadu Prima.Ruang Sampel adalah S={1,2,3,4,5,6},n(S)=6

Page 19: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Kejadian B adalah B={2,3,5}, n(B)=3,P(B) = 3/6 =1/2Maka frekuensi harapan munculnya mata dadu prima adalahfh(B) = 1/2 x 30 = 15 kali

1. Peluang seseorang akan terjangkit penyakit virus AIDS-HIV di

Indonesia pada tahun 2005 adalah 0,00032. Diantara 230 juta

penduduk Indonesia, berapa kira-kira yang terjangkit virus tersebut

pada tahun 2005?Jawab:Misalkan C adalah kejadian terjangkitnya seseorang oleh virus AIDS-HIVP(C) =0,00032Maka fh(C) = 0,00032 x 230.000.000 = 73.600 orang

Soal Latihan1. Sebuah uang koin dilambungkan 600 kali. Tentukan frekuensi

harapan munculnya gambar

2. Peluang Grup A akan memenangkan pertandingan volly

terhadap grup B adalah . Berapa frekuensi harapan grup A akan

menang jika pertandingan tersebut direncanakan 12 kali.

3. Dalam suatu kotak terdapat 4 bola merah dan 2 bola putih.

Diambil secara acak dua bola. Jika percobaan ini dilakukan 10 kali,

tentukan frekuensi harapan terambilnya dua bola merah!

4. Pada bulan April 2004 (jumlah hari ada 30) peluang akan turun

hujan untuk satu hari menurut perkiraan cuaca adalah 0,2. Berapa

kali hujan yang diharapkan terjadi pada bulan tersebut.

5. Peluang bola lampu akan rusak dalam sebuah peti lampu adalah

0,11. Berapa banyak lampu yang akan rusak dalam peti tersebut jika

terdapat 205 bola lampu?

6. Dua buah dadu dilambungkan 120 kali. Berapa frekuensi

harapan munculnya mata dadu yang kembar (mata dadu sama).Menentukan Peluang Komplemen Suatu Kejadian

Ringkasan MateriKomplemen dari kejadian A ditulis Ac adalah kejadian bukan A.Peluang kejadian bukan A dirumuskan :

Page 20: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Contoh:1. Sebuah dadu dilambungkan ke atas satu kali. Jika kejadian A

adalah munculnya mata dadu genap, maka tentukan kejadian bukan AJawab:Ruang Sampel adalah S = {1,2,3,4,5,6}, n(S)=6Kejadian A adalah A={2,4,6}, n(A)=3Kejadian Bukan A adalah Ac = {1,3,5}      ,karena A dan Ac ÎS

1. Dari seperangkat kartu Bridge, diambil secara acak sebuah

kartu. Tentukan peluang terambilnya

1. Bukan kartu Ace

2. Bukan kartu berwarna merahJawab:

1. Banyaknya ruang sampel n(S) =52Misalkan A adalah kejadian terambilnya kartu Ace.n(Ace) = n(A) = 4Peluang terambilnya Ace, P(A)=4/52 =1/13Maka peluang bukan Ace, P(Ac) = 1 – 1/13 = 12/13

1. Misalkan B adalah kejadian terambilnya kartu berwarna merah.n(Merah) = n(B) = 26        (ada 26 berwarna merah)Banyaknya ruang sampel n(S) =52Peluang terambilnya kartu merah , P(B)= = =Maka peluang terambilnya bukan kartu berwarna merah, P(Bc) = 1 – =

Soal Latihan1. Dua buah dadu dilambungkan ke atas bersama-sama satu kali.

Tentukan peluang munculnya mata dadu bukan kembar.

2. Dalam sebuah kantong terdapat 10 kelereng merah, dan 8

kelereng putih, jika diambil 2 kelereng secara acak berapakah

peluang mendapatkan sedikitnya satu kelereng putih?

3. Dari setumpuk bola dalam karton  yang diberi nomor 1 sampai

dengan 20, diambil dua bola secara acak. Berapakah peluang

mendapatkan bola yang nomornya berjumlah lebih dari 5?

Page 21: Materi Matematika Kelas 9 Smp

4. Dalam sebuah kantong terdapat 15 baterai, terdapat 5 buah

baterai yang rusak/mati. Jika dipilih 3 buah baterai secara acak,

berapakah peluang:

1. Tidak ada yang rusak?

2. Hanya sebuah yang rusak?

3. Sekurang-kurangnya sebuah yang rusak?

5. Dalam suatu kelas terdapat 6 siswa gemar belajar Fisika, 5

siswa gemar belajar Kimia, dan 4 siswa gemar belajar matematika.

Jika dipanggil 3 orang siswa oleh gurunya untuk datang ke Ruang

guru, Berapa peluang tidak terpanggilnya siswa yang gemar belajar

Fisika?

6. Dalam sebuah dos terdapat 3 kaleng Coca-cola, 4 kaleng Sprite

dan 4 kaleng Fanta. Akan diambil 3 kaleng secara acak. Berapa

peluang terambil maksimal dua jenis kaleng dari ketiga jenis kaleng

tersebut?.

StatistikaStatistika

Statistika adalah ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, menginterpretasi, dan mempresentasikan data. Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah 'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

Page 22: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Statistika banyak diterapkan dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu alam (misalnya astronomi dan biologi maupun ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi, dan industri. Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. Di bidang komputasi, statistika dapat pula diterapkan dalam pengenalan pola maupun kecerdasan buatan.

Diagram Garis

Penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu  -X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis.

Diagram Lingkaran

Diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari daerah lingkaran menunjukkan bagianbagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih

Page 23: Materi Matematika Kelas 9 Smp

dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran.

Diagram Batang

Diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batangbatang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah.Contoh soal-X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. Kumpulan waktu dan pengamatan membentuk titik-titik pada bidang XY, selanjutnya kolom dari tiap dua titik yang berdekatan tadi dihubungkan dengan garis lurus sehingga akan diperoleh diagram garis atau grafik garis.

Grafik atau Diagram.

1. Penyajian Data dalam Bentuk Tabel

Misalkan, hasil ulangan Bahasa Indonesia 37 siswa kelas XI SMA 3 disajikan dalam tabel di samping. Penyajian data pada Tabel 1.1 dinamakan penyajian data sederhana. Dari tabel 1.1, Anda dapat menentukan banyak siswa yang mendapat nilai 9, yaitu sebanyak 7 orang. Berapa orang siswa yang mendapat nilai 5? Nilai berapakah yang paling banyak diperoleh siswa? Jika data hasil ulangan bahasa Indonesia itu disajikan dengan cara mengelompokkan data nilai siswa, diperoleh tabel frekuensi

Page 24: Materi Matematika Kelas 9 Smp

berkelompok seperti pada Tabel 1.2. Tabel 1.2 dinamakan Tabel Distribusi Frekuensi.

2. Penyajian Data dalam Bentuk Diagram

Kerapkali data yang disajikan dalam bentuk tabel sulit untuk dipahami. Lain halnya jika data tersebut disajikan dalam bentuk diagram maka Anda akan dapat lebih cepat memahami data itu. Diagram adalah gambar yang menyajikan data secara visual yang biasanya berasal dari tabel yang telah dibuat. Meskipun demikian, diagram masih memiliki kelemahan, yaitu pada umumnya diagram tidak dapat memberikan gambaran yang lebih detail.

a. Diagram Batang

Diagram batang biasanya digunakan untuk menggambarkan data diskrit (data cacahan). Diagram batang adalah bentuk penyajian data statistik dalam bentuk batang yang dicatat dalam interval tertentu pada bidang cartesius. Ada dua jenis diagram batang, yaitu1) diagram batang vertikal, dan2) diagram batang horizontal.

b. Diagram Garis

Pernahkah Anda melihat grafik nilai tukar dolar terhadap rupiah atau pergerakan saham di TV? Grafik yang seperti itu disebut diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menggambarkan data tentang m keadaan yang berkesinambungan (sekumpulan data kontinu). Misalnya, jumlah penduduk setiap tahun, perkembangan berat badan bayi setiap bulan, dan suhu badan pasien setiap jam.Seperti halnya diagram

Page 25: Materi Matematika Kelas 9 Smp

batang, diagram garis pun memerlukan sistem sumbu datar (horizontal) dan sumbu tegak (vertikal) yang saling berpotongan tegak lurus. Sumbu mendatar biasanya menyatakan jenis data, misalnya waktu dan berat  

Adapun sumbu tegaknya menyatakan frekuensi data. Langkah-langkah yang dilakukan untuk membuat diagram garis adalah sebagai berikut.1) Buatlah suatu koordinat (berbentuk bilangan) dengan sumbu mendatar menunjukkan waktu dan sumbu tegak menunjukkan data pengamatan.2) Gambarlah titik koordinat yang menunjukkan data pengamatan pada waktu t.3) Secara berurutan sesuai dengan waktu, hubungkan titiktitik koordinat tersebut dengan garis lurus.

c. Diagram Lingkaran

Untuk mengetahui perbandingan suatu data terhadap keseluruhan, suatu data lebih tepat disajikan dalam bentuk diagram lingkaran. Diagram lingkaran adalah bentuk penyajian data statistika dalam bentuk lingkaran yang dibagi menjadi beberapa juring lingkaran. Langkah-langkah untuk membuat diagram lingkaran adalah sebagai berikut.1. Buatlah sebuah lingkaran pada kertas.2. Bagilah lingkaran tersebut menjadi beberapa juring lingkaran untuk menggambarkan kategori yang datanya telah diubah ke dalam derajat.3. Tabel Distribusi Frekuensi, Frekuensi Relatif dan Kumulatif, Histogram, Poligon Frekuensi, dan Ogive

a. Tabel Distribusi Frekuensi

Page 26: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Data yang berukuran besar (n > 30) lebih tepat disajikan dalam tabel distribusi frekuensi, yaitu cara penyajian data yang datanya disusun dalam kelas-kelas tertentu. Langkah-langkah penyusunan tabel distribusi frekuensi adalah sebagai berikut.• Langkah ke-2 menentukan banyak interval (K) dengan rumus "Sturgess" yaitu: K= 1 + 3,3 log n dengan n adalah banyak data. Banyak kelas harus merupakan bilangan bulat positif hasil pembulatan.• Langkah ke-3 menentukan panjang interval kelas (I) dengan menggunakan rumus:• Langkah ke-4 menentukan batas-batas kelas. Data terkecil harus merupakan batas bawah interval kelas pertama atau data terbesar adalah batas atas interval kelas terakhir. • Langkah ke-5 memasukkan data ke dalam kelas-kelas yang sesuai dan menentukan nilai frekuensi setiap kelas dengan sistem turus. • Menuliskan turus-turus dalambilangan yang bersesuaian dengan banyak turus.

b. Frekuensi Relatif dan KumulatifFrekuensi yang dimiliki setiap kelas pada tabel distribusi frekuensi bersifat mutlak. Adapun frekuensi relatif dari suatu data adalah dengan membandingkan frekuensi pada interval kelas itu dengan banyak data dinyatakan dalam persen. Contoh: interval frekuensi kelas adalah 20. Total data seluruh interval kelas = 80 maka frekuensi relatif kelas ini adalahFrekuensi relatif dirumuskan sebagai berikut.Frekuensi kumulatif kelas ke-k adalah jumlah frekuensi pada kelas yang dimaksud dengan frekuensi kelas-kelas sebelumnya. Ada dua macam frekuensi kumulatif, yaitu1) frekuensi kumulatif "kurang dari" ("kurang dari" diambil terhadap tepi atas kelas)2) frekuensi kumulatif "lebih dari" ("lebih dari" diambil terhadap tepi bawah kelas).

Page 27: Materi Matematika Kelas 9 Smp

c. Histogram dan Poligon FrekuensiHistogram merupakan diagram frekuensi bertangga yang bentuknya seperti diagram batang. Batang yang berdekatan harus berimpit. Untuk pembuatan histogram, pada setiap interval kelas diperlukan tepi-tepi kelas. Tepi-tepi kelas ini digunakan unntuk menentukan titik tengah kelas yang dapat ditulis sebagai berikut.Poligon frekuensi dapat dibuat dengan menghubungkan titik-titik tengah setiap puncak persegipanjang dari histogram secara berurutan. Agar poligon "tertutup" maka sebelum kelas paling bawah dan setelah kelas paling atas, masing-masing ditambah satu kelas.

d. Ogive (Ogif)Grafik yang menunjukkan frekuensi kumulatif kurang dari atau frekuensi kumulatif lebih dari dinamakan poligon kumulatif. Untuk populasi yang besar, poligon mempunyai banyak ruas garis patah yang menyerupai kurva sehingga poligon frekuensi kumulatif dibuat mulus, yang hasilnya disebut ogif. Ada dua macam ogif, yaitu sebagai berikut.a. Ogif dari frekuensi kumulatif kurang dari disebut ogif positif.b. Ogif dari frekuensi kumulatif lebih dari disebut ogif negatif. 

simpangan, dan ragam 1. Rumus Rataan Hitung (Mean) Rata-rata hitung dihitung dengan cara membagi jumlah nilai data dengan banyaknya data. Rata-rata hitung bisa juga disebut mean.

a) Rumus Rataan Hitung dari Data Tunggal 

Page 28: Materi Matematika Kelas 9 Smp

b) Rumus Rataan Hitung Untuk Data yang Disajikan Dalam Distribusi Frekuensi

Dengan : fixi = frekuensi untuk nilai xi yang bersesuaianxi = data ke-i

c) Rumus Rataan Hitung Gabungan

2. Rumus Modus

a. Data yang belum dikelompokkan

Modus dari data yang belum dikelompokkan adalah ukuran yang memiliki frekuensi tertinggi. Modus dilambangkan mo.b. Data yang telah dikelompokkan

Rumus Modus dari data yang telah dikelompokkan dihitung dengan rumus:

Page 29: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Dengan : Mo = ModusL = Tepi bawah kelas yang memiliki frekuensi tertinggi (kelas modus) i = Interval kelasb1 = Frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sebelumnyab2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat sesudahnya

3. Rumus Median (Nilai Tengah)

a) Data yang belum dikelompokkan

Untuk mencari median, data harus dikelompokan terlebih dahulu dari yang terkecil sampai yang terbesar. 

b) Data yang Dikelompokkan

Dengan : Qj = Kuartil ke-jj = 1, 2, 3i = Interval kelasLj = Tepi bawah kelas Qjfk = Frekuensi kumulatif sebelum kelas Qjf = Frekuensi kelas Qjn = Banyak data

4. Rumus Jangkauan ( J )

Page 30: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Selisih antara nilai data terbesar dengan nilai data terkecil.

5. Rumus Simpangan Quartil (Qd)

6. Rumus Simpangan baku ( S ) 

7. Rumus Simpangan rata – rata (SR) 

8. Rumus Ragam (R)

Uji Kompetensi     1 A.pilihlah jawaban yang tepat

1.Suatu data dimasukkan ke dalam kelas interval 2,3-         3,1.Tepi

atas kelas  interval tersebut………..

a. 2,25

b. 2,3

c. 2,35

d.3,05

e. 3,15

2.Titik tengah kelas interval 6.5-7.2 adalah………………

Page 31: Materi Matematika Kelas 9 Smp

a. 6,45

b. 6,65

c. 6,8

d. 6,85

e. 7,25

3.Diagram lingkaran berikut menunjukkan mata pelajaran yang

disukai di kelas XA yang berjumlah 36 siswa.

                                                                                                                 

                                      

Symbol yang digunakan adalah M untuk matematika(900),F untuk

fisika(200),B untuk biologi(…),K untuk kimia(800),I untuk bahasa

Indonesia(1000).Banyak siswa yang menyukai mata pelajaran biologi

………oreang

a.       6

b.      7

c.       9

d.      11

e.      12

MATERI MATEMATIKA KELAS 9 SMP/MTSn Bab 6 : Pola Bilangan, Barisan, dan DeretBarisan Aritmatika          (1) 3, 7, 11, 15, 19, ...          (2) 30, 25, 20, 15, 10,... Perhatikan bahwa selisih di antara suku-sukunya selalu tetap. Barisan yang demikian itu disebut barisan aritmetika. Selisih itu disebut beda suku atau beda saja dan dilambangkan dengan c.          Barisan (l) mempunyai beda, b = 4. Barisan ini disebut barisan aritmetika naik karena nilai suku-sukunya makin besar.          Barisan (2) mempunyai beda, b = -5. Barisan ini disebut barisan

Page 32: Materi Matematika Kelas 9 Smp

aritmetika turun karena nilai suku-sukunya makin kecil.Suatu barisan U1, U2, U3,....disebut barisan aritmetika jika selisih dua suku yang berurutan adalah tetap. Nilai Untuk menentukan suku ke-n dari barisan aritmetika. perhatikan kembali contoh barisan (l).        3, 7, 11, 15, 19, ...Misalkan U1, U2, U3 , .... adalah barisan aritmetika tersebut maka       U1 = 3 =+ 4 (0)

       U2 = 7 = 3 + 4 = 3 + 4 (1)       U3 = 11 = 3 + 4 + 4 = 3 + 4 (2)            ....       Un = 3 + 4(n-1) Secara umum, jika suku pertama (U1) = a dan beda suku yang berurutan adalah b maka dari rumus Un = 3 + 4(n - 1) diperoleh 3 adalah a dan 4 adalah b. Oleh sebab itu, suku ke-n dapat dirumuskan        Un = a + b(n-1) Barisan aritmetika yang mempunyai beda positif disebut barisan aritmetika naik, sedangkan jika bedanya negatif disebut barisan aritmetika turun.         U1, U2, U3, .......Un-1, Un disebut barisan aritmatika, jika        U2 - U1 = U3 - U2 = .... = Un - Un-1 = konstanta Un = a + (n-1)b = bn + (a-b) → Fungsi linier dalam n

Deret AritmatikaSeperti telah dibahas sebelumnya, deret adalah bentuk penjumlahan dari suku-suku pada sebuah barisan. Jika U1, U2, U3, ... barisan aritmetika. U1, U2, U3, ... adalah deret aritmetika.Untuk mendapatkan jumlah n suku pertama dari deret aritmetika, perhatikan kembali deret yang dihasilkan barisan (l ).      3 +7 + 1l + 15 + 19 + ...Jika jumlah n suku pertama dinotasikan dengan.Sn maka S dari deret di atas adalah : 

 Perhatikan jumlah 5 suku pertama, S yang diperoleh. Angka 3 pada

Page 33: Materi Matematika Kelas 9 Smp

perhitungan tersebut berasal dari suku pertama, sedangkan l9 adalah suku ke-5. Oleh karena itu, jumlah suku ke-n adalah 

 Jika nilai Un tidak diketahui, kita gunakan rumus Un, barisan aritmetika, yaitu Un = a + (n-1)b, sehingga jumlah n suku pertama adalah

 jumlah n suku pertama dari suatu deret aritmetika yang suku pertamanya a dan beda b adalah

 Untuk memudahkan perhitungan Sn suatu deret aritmetika, perhatikan hal-hal berikut. a. Jika diketahui suku pertama a dan beda

b, gunakan rumus b. Jika diketahui suku pertama dan suku ke-n,gunakan rumus 

Page 34: Materi Matematika Kelas 9 Smp

SOAL LATIHAN1.       Selisih dua bilangan asli adalah 36 dan bilangan kedua adalah lima

kali bilangan pertama. Jika kedua bilangan itu berturut – turut

membentuk  suku kelima dan suku kedua suatu barisan aritmetika

maka tentukan suku ke sepuluh!

                Penyelesaian :

                *) y – x = 36 → y = 36 + x      →             5x = 36 + x

                *) y= 5x                                                     4x = 36→ x = 9 → y

= 45

                U5 = 9 → a + 4b = 9                                         

                U2 = 45 → a + b = 45     -                                         

                                        3b = -36

                                        b = – 12                     U10 = a + 9b

                                        a = 57                                = 57 – 108 = – 51

2.       Misalkan a1 + a2 + a3 + a4 + a5 + a6 adalah suatu deret aritmetika

yang berjumlah 75. Jika a2 = 8 maka tentukan a6 !

        a1 + a2 + a3 + a4 + a5 + a6 = 75                                                       

a2 = 8

        a + (a + b) + (a + 2b) + (a + 3b) + (a + 4b) + (a + 5b) = 75       

a + b = 8

        6a + 15b =

75                                                                                   a = 8 – b

        2a + 5b = 25

        2(8 – b) + 5b = 25

        16 + 3b = 25 → b = 3 → a = 5 → a6 = a + 5b = 5 + 15 = 20 

3.       1 – 3 + 5 + 7 – 9 + 11 + 13 – 15 + 17 + 19 – 21 + ….. + 193 – 195 +

197 = ?

  = 1–3+(5+7)–9+(11+13)–15+(17+19)–21+ …..–189+(191+ 193)–

195+197

  = 1–3+  12   –9+   24    – 15+    36    – 21+….. – 189 +      384   – 195

+ 197

  = 1 + 197 + (12 + 24 + 36 + … + 384) – 3 – 9 – 15 – ……. – 195

  = 198 + 16(12 + 384) – 33/2(3 + 195)

Page 35: Materi Matematika Kelas 9 Smp

  = 198 + 6336 – 3267 = 3267           

4.       Jika bilangan ganjil dikelompokkan seperti berikut :        kelompok 1        : {1},        kelompok 2        : {3,5},        kelompok 3        : {7,9,11},        kelompok 4        : {13,15,17,19}, …        dst

        maka berapakah bilangan pertama dari kelompok ke-100 ?        kelompok 1        : {1}                        = 12 – 0        kelompok 2        : {3,5}                    = 22 – 1        kelompok 3        : {7,9,11}              = 32 – 2          kelompok 4        : {13,15,17,19}    = 42 – 3        .        .                      Kelompok 100   :                               = 1002 – 99 = 10.000 – 99 = 9.901   

       

5.   Tiga buah bilangan positif membentuk barisan aritmetika dengan

beda 16. Jika bilangan terkecil ditambah 10 dan bilangan terbesar

dikurangi 7, maka diperoleh barisan geometri. Tentukan jumlah

ketiga bilangan tersebut !

                Misalkan bilangan itu : a – 16, a , a + 16

                (a + 16 – 7 ) : a = a : (a – 16 + 10)

                a2 = (a + 9)(a – 6)

                a2 = a2 + 3a – 54

                3a = 54 → a = 18

                Sehingga jumlah 3 bilangan itu = 2 + 18 + 34 = 54 

6.  Jika jumlah sepuluh suku pertama suatu deret aritmetika adalah – 110

dan jumlah dua suku berturut-turut berikutnya adalah 2 maka

tentukan jumlah 2 suku pertama !

                S10 = 5(2a + 9b)                         U11 + U12 = 2                    2a

+ 9b = – 22

                 – 110 = 5(2a + 9b)          a + 10b + a+ 11b

=2                      2a + 21b =       2   -

– 22 = 2a + 9b         2a + 21b = 2                   12b = 24                                                                                                                      

b =2 → a = – 20

Page 36: Materi Matematika Kelas 9 Smp

                                     sehingga a + a + b = – 40  + 2 = – 38                         

7.       Jika a, b, c, d dan e membentuk barisan geometri dan a.b.c.d.e =

1.024 maka berapakah nilai c ?

                a.b.c.d.e = 1.024                                              

                a.ar.ar2.ar3.ar4 = 45                                           karena c

merupakan suku ke-3 maka

                a5.r10 = 45                                                             c = ar2 = 4

                (ar2)5 = 45

                ar2 = 4

8.  Diketahui barisan bilangan bulat 3, x, y dan 18. Jika tiga bilangan

pertama membentuk barisan geometri dan tiga bilangan terakhir

membentuk barisan aritmetika. Maka tentukan x + y !

                y : x = x : 3                                                           18 – y = y –

x

                x2 = 3y                                                                  2y = 18 +

x → y = (18 + x)/2

                x2 = 3(18 + x)/2

                2x2 = 3(18 + x)                                                    sehingga : x

+ y = 6 + 12 = 18

                2x2 – 3x – 54 =0

                (2x + 9)(x – 6) = 0

                x = 6 → y = 12  

9.     Diketahui  p, q dan r merupakan akar – akar persamaan suku banyak

berderajat tiga. Jika p, q dan r membentuk barisan aritmetika, dengan

suku ketiga tiga kali suku pertama dan jumlah dari ketiga akar 

adalah  12 maka tentukan persamaan dari suku banyak tersebut !

                r – q = q – p                        r = 3p                                     p +

q + r = 12

                2q = p + r                                                                          p +

2p + 3p = 12

                2q = p + 3p                                                                                     

6p = 12

Page 37: Materi Matematika Kelas 9 Smp

                2q = 4p                                                                                 p

= 2→ q = 4 → r = 6

                q = 2p

                                                sehingga persamaan suku banyaknya :

(x – 2)(x – 4)(x – 6) = 0

 10.   Pada suatu barisan geometri dengan r > 1, diketahui dua kali

jumlah empat suku pertama adalah tiga kali jumlah dua suku genap

pertama. Jika diantara suku – suku tersebut disisipkan empat

bilangan, dengan cara : antara suku kedua dan ketiga disisipkan satu

bilangan dan antara suku ketiga dan keempat disisipkan tiga buah

bilangan maka akan terbentuk barisan aritmetika dengan beda r.

Hitung jumlah dari bilangan yang disisipkan !

                2S4 = 3(U2 +U4)                                                                 

                2 a(r4 - 1)/(r - 1) = 3(ar + ar3)

                2a(r4 – 1) = 3ar(1 + r2)(r – 1)

                2(r2 + 1)(r – 1)(r + 1) = 3r(r2 +1)(r – 1)         x    = a + 2b =

2 + 4 = 6

                2r + 2 = 3r                                                     y    = a + 4b =

2 + 8 = 10

                r = 2                                                               z = a + 5b = 2

+ 10 = 12     

           U1  U2  x U3 y z w U4                                         w =a+ 6b = 2 +

12 =14   +

                a    2a      4a          8a                                             x + y + z +

w = 42

                b =2a – a                     2 = a

MATERI MATEMATIKA KELAS 9 SMP/MTSn Bab 2 : Luas dan volumeDi sekitar kita banyak dijumpai benda-benda yang merupakan refleksi dari bangun ruang sisi lengkung. Bahkan benda-benda tersebut sering

Page 38: Materi Matematika Kelas 9 Smp

kita gunakan baik sebagai peralatan maupun permainan. Sebut saja bola, kelereng, kaleng minuman, bedug, terompet, dan corong. Jika demikian, benda-benda tersebut tidak asing lagi bagi kita. Benda-benda tersebut merupakan refleksi dari bangun ruang yang berupa bola, tabung, dan kerucut. Akan lebih menyenangkan jika kita dapat mengetahui berapa banyak benda-benda tersebut menampung udara, air, serta berapa panjang dan luas kulit bola atau kaleng tersebut. Untuk itu kita akan pelajari lebih lanjut dalam bab Bangun Ruang Sisi Lengkung. Setelah mempelajari bab ini diharapkan kalian dapat mengidentifikasi unsur-unsur tabung, kerucut, dan bola serta menghitung luas selimut dan volume bangun tersebut. Yang tak kalah penting adalah kalian dapat memecahkan masalah yang berkaitan dengan bangun ruang tersebut. 

A. Tabung (Silinder)

Perhatikan gambar di samping. Bentuk apakah yang dimanfaatkan

alat musik tersebut. Mengapa drum selalu berbentuk tabung?1. Unsur-unsur Tabung dan Melukis Jaring-jaring TabungSebelum kita mempelajari lebih lanjut mengenai tabung, coba

sebutkan benda-benda di sekitar kalian yang berbentuk tabung.

Berikut ini akan kita pelajari berbagai hal tentang tabung.

a. Unsur-unsur Tabung

Dapatkah kalian menyebutkan unsur-unsur sebuah tabung? Agar

dapat menjawabnya, lakukanlah kegiatan berikut.

Page 39: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Dari kegiatan tersebut kita akan dapat mengetahui unsur-unsur

tabung. Salin dan isikan unsur-unsur itu pada tempat yang tersedia.

a. Tinggi tabung ....

b. Jari-jari alas tabung ... dan jari-jari atas tabung ....

c. Diameter alas tabung ... dan diameter atap tabung ....

d. Alas dan atap tabung berupa bidang datar yang berbentuk ....

e. Selimut tabung berupa bidang lengkung. Apabila dibuka dan

dilembarkan berbentuk ....

b. Jaring-jaring Tabung

Dari kegiatan sebelumnya kita dapat mengetahui bahwa tabung atau

silinder tersusun dari tiga buah bangun datar, yaitu:

a. dua buah lingkaran sebagai alas dan atap silinder,

b. satu buah persegi panjang sebagai bidang lengkungnya atau

selimut tabung.

Rangkaian dari ketiga bidang datar itu disebut sebagai jaring-jaring

tabung. Coba kalian gambarkan jaring-jaring dari kaleng tersebut.

Apakah kalian mendapatkan jaring-jaring tabung seperti gambar

berikut?

Page 40: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Gambar 2.3 menunjukkan jaring-jaring sebuah tabung dengan jari-jari

alas dan atapnya yang berupa lingkaran adalah r dan tinggi tabung

adalah t.

Jaring-jaring tabung terdiri atas:

a. Selimut tabung yang berupa persegi panjang, dengan panjang

selimut sama dengan keliling lingkaran alas tabung 2πr dan lebar

selimut sama dengan tinggi tabung t.

b. Dua lingkaran dengan jari-jari r.2. Menghitung Luas Selimut dan Volume TabungSebuah benda berbentuk tabung memiliki jari-jari r dan tinggi t. Jika

kalian ingin membuat tabung dari kertas yang ukurannya tepat sama

dengan ukuran benda tersebut, berapakah luas kertas yang kalian

perlukan? Untuk menjawabnya, pelajari uraian materi berikut.

a. Luas Selimut

Dengan memerhatikan gambar 2.3, kita dapat mengetahui bahwa luas

seluruh permukaan tabung atau luas sisi tabung merupakan jumlah

dari luas alas ditambah luas selimut dan luas atap. Untuk lebih

jelasnya perhatikan gambar jaring-jaring tabung sekali lagi.

Page 41: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Sehingga kita dapatkan rumus:

b. Volume Tabung

Tabung merupakan pendekatan dari prisma segi-n, dimana n

mendekati tak hingga. Artinya, jika rusuk-rusuk pada alas prisma

diperbanyak maka akan membentuk sebuah tabung dimana hanya

mendekati satu bidang alas, satu bidang atas dan satu sisi tegak.

Karena alas dan tutup tabung berbentuk lingkaran maka volume

tabung adalah perkalian luas daerah lingkaran alas dengan tinggi

tabung.

Page 43: Materi Matematika Kelas 9 Smp

B. Kerucut1. Unsur-unsur Kerucut dan Melukis Jaring-jaring Kerucut

Perhatikan gambar di samping. Pernahkan kalian melihat bangunan

ini? Jika kita cermati bentuknya, bangunan tersebut merupakan

refleksi dari bangun ruang dengan sisi lengkung yaitu kerucut.

a. Unsur-unsur Kerucut

Untuk lebih memahami unsur-unsur kerucut, dapat kita ilustrasikan

seperti pada gambar 2.5 berikut.

Page 44: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Dengan mengamati gambar tersebut, kita dapat mengetahui unsur-

unsur kerucut dengan melengkapi pernyataan berikut.

1) Tinggi kerucut = ….

2) Jari-jari alas kerucut = ….

3) Diameter alas kerucut = ….

4) Apotema atau garis pelukis = ….

b. Jaring-jaring Kerucut

Berdasarkan kegiatan dan gambar di atas kita ketahui bahwa kerucut

tersusun dari dua bangun datar, yaitu lingkaran sebagai alas dan

selimut yang berupa bidang lengkung (juring lingkaran). Kedua

bangun datar yang menyusun kerucut tersebut disebut jaring-jaring

kerucut. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 2.6(a) menunjukkan kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r,

tinggi kerucut t, apotema atau garis pelukis s. Terlihat bahwa jaring-

jaring kerucut terdiri atas dua buah bidang datar yang ditunjukkan

gambar 2.6 (b) yaitu:

a. selimut kerucut yang berupa juring lingkaran dengan jari-jari s dan

panjang busur 2πr,

b. alas yang berupa lingkaran dengan jari-jari r.2. Menghitung Luas Selimut dan Volume Kerucut

Page 45: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Dapatkah kalian menghitung luas bahan yang diperlukan untuk

membuat kerucut dengan ukuran tertentu? Perhatikan uraian berikut.

a. Luas Selimut

Dengan memerhatikan gambar, kita dapat mengetahui bahwa luas

seluruh permukaan kerucut atau luas sisi kerucut merupakan jumlah

dari luas juring ditambah luas alas yang berbentuk lingkaran. Untuk

lebih jelasnya perhatikan jaring-jaring kerucut ini.

Jadi luas juring TAA1 atau luas selimut kerucut dapat ditentukan.

Karena luas selimut kerucut sama dengan luas juring TAA1 maka kita

dapatkan:

Sedangkan luas permukaan kerucut

= luas selimut + luas alas kerucut

= πrs + πr2

= πr (s + r)

Jadi

Page 46: Materi Matematika Kelas 9 Smp

dengan r = jari-jari lingkaran alas kerucut

           s = garis pelukis (apotema)

b. Volume Kerucut

Kerucut dapat dipandang sebagai limas yang alasnya berbentuk

lingkaran. Oleh karena itu kita dapat merumuskan volume kerucut

sebagai berikut.

Hubungan antara r, t dan apotema (s) adalah s2 = r2 + t2

Berkas:Bangun Ruang SS Lengkung 19.jpg

c. Luas Selimut dan Volume Kerucut Terpancung

Page 47: Materi Matematika Kelas 9 Smp

1) Luas selimut

Luas selimut kerucut terpancung adalah luas kerucut besar dikurangi

luas selimut kerucut kecil. Kerucut besar ACC' mempunyai tinggi t1,

jari-jari r, dan apotema s1. Sedangkan kerucut kecil ABB' mempunyai

tinggi t2, jari-jari r2, dan apotema s2. Luas selimut kerucut terpancung

adalah luas selimut kerucut besar dikurangi luas selimut kecil.

Page 48: Materi Matematika Kelas 9 Smp

C. Bola

Perhatikan gambar di samping. Mengapa dalam olahraga bowling,

benda yang dilemparkan berbentuk bola? Apakah kelebihannya

sehingga benda-benda berbentuk bola digunakan dalam olahraga

sepak bola, bola voli, bowling, dan billiard? Agar dapat lebih

mengenal bangun bola, pelajarilah materi berikut ini.1. Unsur-unsur BolaPerhatikan gambar berikut.

Suatu lingkaran diputar setengah putaran dengan diameter sebagai

sumbu putarnya akan diperoleh bangun ruang seperti gambar 2.10

(b). Bentuk bangun yang demikian disebut bola dengan jari-jari bola r

dan tinggi d.

Page 49: Materi Matematika Kelas 9 Smp

2. Menghitung Luas Selimut dan Volume BolaSebelum mempelajari luas selimut dan volume bola, lakukanlah

kegiatan berikut.

Ternyata dari kegiatan di atas kita dapat merumuskan luas selimut

atau permukaan (sisi) bola. Jika jari-jari alas tabung tersebut r dan

tingginya sama dengan diameter d, maka luas selimut atau sisi bola

dengan jari-jari r adalah:

Page 51: Materi Matematika Kelas 9 Smp

Pada rumus mencari volume bangun ruang sisi lengkung, semua

tergantung pada unsur-unsur bangun tersebut, misalnya jari-jari dan

tinggi bangun tersebut.1. Perbandingan Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jaria. Perbandingan Volume Tabung

Apabila ada dua buah tabung dengan tinggi yang sama, tetapi jari-jari

berbeda, maka perbandingan kedua volume tabung sama dengan

perbandingan kuadrat masing-masing jari-jarinya.

b. Perbandingan Volume pada Kerucut

Apabila ada dua buah kerucut dengan tinggi sama, tetapi jari-jari

alasnya berbeda, maka perbandingan volume kedua kerucut dengan

perbandingan kuadrat masing-masing jari-jarinya.

c. Perbandingan Volume pada Bola

Apabila ada dua buah bola dengan jari-jari yang berbeda, maka

perbandingan volumenya sama dengan perbandingan di pangkat tiga

dan masing-masing jari-jarinya.

Page 53: Materi Matematika Kelas 9 Smp

2. Selisih Volume Tabung, Kerucut, dan Bola karena Perubahan Jari-jaria. Selisih Volume pada Tabung

Sebuah tabung dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t

diperbesar sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 >

r1 dan tinggi tetap. Maka berlaku:

Page 54: Materi Matematika Kelas 9 Smp

b. Selisih Volume pada Kerucut

Sebuah kerucut dengan jari-jari lingkaran alas r1 dan tinggi t

diperbesar sehingga jari-jari lingkaran alas menjadi r2 dengan r2 > r1

dan tinggi tetap. Berlaku:

Jadi selisih volumenya:

dengan r1 = jari- jari awal r2 = jari-jari setelah diperbesar Bagaimana

jika jari-jari kerucut diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata berlaku

r2 = r1 + k, sehingga:

Page 55: Materi Matematika Kelas 9 Smp

c. Selisih Volume pada Bola

Sebuah bola dengan jari-jari r1 diperbesar sehingga jarijarinya

menjadi r2 dengan r2 > r1. Berlaku:

Jadi selisih volumenya:

dengan r1 = jari-jari awal, r2 = jari-jari setelah diperbesar

Bagaimana jika jari-jari bola diperpanjang sebesar k satuan? Ternyata

berlaku r2 = r1 + k, sehingga:

Page 57: Materi Matematika Kelas 9 Smp