BAB 4 INTERAKSI MANUSIA DAN LINGKUNGAN DALAM DINAMIKA
LITOSFER
Litosfer berasal dari kata Lithos yang artinya batuan dan
sphaira atau sfer yang artinya lapisan. Jadi litosfer artinya
lapisan batuan yang menyelubungi bumi. Litosfer merupakan salah
satu lapisan dari struktur bumi.
A. Batuan pembentuk litoseferLaisan litosfer terbentuk dari
batuan. Batuan adalah benda yang berbentuk padat dan disusun oleh
mineral, baik sejenis atau berbagai jenis. Batuan terbentuk dari
pembekuan magma, kemudian membentuk batuan beku, batuan sedimen dan
batuan malihan.
1. Batuan bekuBatuan beku terbentuk dari magma pijar yang
mendingin, memadat tidak berlapis dan berbentuk KristalBerdasarkan
tempat terjadinya batuan beku dapat dibedakan menjadi
a. Batuan beku dalam/ tubirBatuan beku dalam terbentuk dari
magma yang membeku (mengalami pendinginan karena penurunan suhu)
yang proses pembkuanya terjadi jauh di dalam bumi dan pendinginan
sangat lambat. Pendinginan yang sangat lambat ini membentuk Kristal
yang besar (holokristalin) contoh. Granit, senit dan gabbro.
b. Batuan beku korok/ gangTerbentuk dari magma yang membeku yang
proses pembekuanya terjadi di sela sela lapisan kulit bumi atau
korok. Oleh karena letaknya yang dekat dengan permukaan bumi maka
pendiginan agak cepat sehingga Kristal yang terbentuk tidak
sekompak batuan beku dalam. Contoh granit porfirik.
c. Batuan beku Luar / leleranTerbentuk dari magma yang membeku
yang proses pembekuanya dipermukaan bumi.oleh karena itu
pembekuanya terjadi dipermukaan bumi maka pembekuanya berlangsung
sangat cepat sehingga mengalami pembekuan yang merata. Contoh
batuan beku luar : basal, andesit dan obsidian.
2. Batuan sedimenBatuan sedimen terbentuk dari proses
pengendapan material hasil pelapukan dan erosi baik oleh es, air
maupun angina.Berdasarkan proses pembentukanya dibedakan
menjadi
a. Batuan sedimen klastisTerbentuk dari pengendapan pecahan
batuan asal, dapat berupa batuan beku maupun batuan metamorf dan
batuan itu sendiri) tanpa mengalami susunan kimia tetapi hanya
mengalami penghancuran secara mekanik dari besar menjadi kecil
contoh batuan sedimenklastis adalah ; konglomerat, breksi, arenit
dan batu lanau.
b. Batuan sedimen non klastisTerbentuk dai pengendapan pecahan
batuan hasil reaksi kimia seperti pelarutan, penguapan, oksidasi,
dan dehidrasi. Dan atau dari kegiatan organisme( hewan dan
tumbuhan) contoh sedimen klastis adalah batuan gamping, dolomit
batu kapur, napal, rijang dan batu bara.
3. Batuan metamorf (malihan)Batuan malihan adalah batuan yang
btelah mengalami perubahan bentuk baik fisikmaupun kimia akibat
pengaruh suhu dan tekanan yang sangat tinggi. Natuan metamorf ini
dapat berasal dari batuan beku dan batuan sedimen. Proses
pembentukan batuan metamorf memerlukan waktu yang sangat
lama.Berdasarkan proses pembentukan batuan metamorf ddapat
dibedakan menjadi tiga:
a. Batuan metamorf kontak(metamorf termal)Batuan metamorf kontak
adalah batuan yang berubah bentuk karena pengaruh suhu yang sangat
tinggi karena letaknya dekat dengan magma. Contoh marmer
(pualam)
b. Batuan metamorf dynamo(meamorf kinetic)Batuan metamorf dynamo
adalah batuan yang berubah bentuk karenapengaruh tekanan yang
sangat tinggi Dalam waktu yang sangat lama. Batuan ini banyak
dijumpai didaerah patahan dan lipatan. Contoh batuan : batu
sabak(batu tulis)
c. Batuan metamorf pneumatolitis kontakBatuan metamorf
pneumatolitis kontak adalh batuan yang berubah karena pengaruh
penambahan bahan bahan lain seperti gas, cairan atau bahan padat.
Contoh kuarsa yang dalam proses metamorfnya disusupi gas borium
akan berubah menjadi turmalin(sejenis permata), kuarsa dengan
penambahan gas flurium akan berubah menjadi topas.
B. Tenaga pembentuk permukaan bumi
Bumi kita terbentuk dari adanya dua tenaga besar diantaranya
adalah tenaga geologiTenaga geologi adalah tenaga yang mempengaruhi
relief permukaan bumi yang terbentuk oleh gaya gaya yang datang
dari dalam bumi
1. Tenaga endogenTenaga Endogen adalah tenaga yang berasal dari
dalam bumi bersifat konstruktif atau membangun. Tenaga ini meliputi
tektonisme, vulkanisme dan seisme (gempa bumi).a.
TektonismeTektonisme atau tenaga tektonik adalah tenaga yang
berasal dari dalam bumi yang menyebabkan adanya perubahan letak
kedudukan lapisan kulit bumi, baik secara horizontal maupun
vertikal. tektonisme dengan arah vertikal mengakibatkan bentuk
menonjol pada permukaan bumi berupa kubah (domes), sedangkan
tektonisme dengan arah horizontal mengakibatkan bentuk
lipatan-lipatan di bumi, retakan-retakan bahkan patahan (fault).
Gerakan tektonisme disebut juga dengan istilah
dislokasi.Berdasarkan kecepatan gerak dan luas daeranya, tektonisme
terbagi menjadi dua yaitu Gerak Epirogenetik dan Gerak
Orogenetik.
1) Epirogenetik (gerak pembentukan kontinen atau benua), adalah
gerakan yang mengakibatkan turun naiknya lapisan kulit bumi.
Gerakan ini relatif lambat dan berlangsung agak lama di suatu
daerah yang luas. Contohnya pembentukan kontinen atau benua. Gerak
epirogenetik dibedakan menjadi dua :a. Epirogenetik positif, yaitu
suatu proses gerak turunnya daratan sehingga permukaan air laut
seolah olah naik. Contoh : Turunya Kep. Maluku sampai ke Banda,
Turunya Muara sungai Hudson di AS sampai kdlmn 1700 m, Turunya
lembah sungai Kongo sampai 2000 m dbl
b. Epirogenetik negatif, yaitu suatu proses gerak naiknya
daratan sehingga permukaan air laut tampak turun.Contoh : Naiknya
pulau Timor dan pulau Buton, pantai stockholm naik rata rata 1m
pertahun. Naiknya dataran tinggi Colorado di AS
2) Gerak orogenetik adalah gerakan atau pergeseran lapisan kulit
bumi yang relatif lebih cepat daripada gerakan epirogenetik serta
meliputi daerah yang sempit. Gerak orogenetik menyebabkan adanya
tekanan horizontal atau vertikal pada kulit bumi sehingga
terjadilah peristiwa dislokasi, baik dalam bentuk lipatan maupun
patahan
a. Lipatan (folds), adalah kenampakan permukaan kulit bumi yang
berlipat-lipat yang disebabkan oleh tekanan secara vertikal dan
horizontal pada kulit bumi yang bersifat elastis.Pada bentuk
lipatan terdapat bagian yang turun atau lembah (sinklinal) dan
bagian yang terangkat atau puncak lipatan (antiklinal).
b. Patahan atau sesar (faoult), adalah lapisan kulit bumi yang
patah atau retak yang disebabkan oleh tekanan secara vertikal dan
horizontal pada kulit bumi yang bersifat tidak elastis. Berdasarkan
arah gerakannya patahan dibedakan menjadi:a) sesar normal (sesar
turun), sesar ini disebabkan oleh adanya gaya tensional atau
tarikan sehingga menyebabkan salah satu blok turun membentuk lembah
yang disebut slenk atau graben.
b) Sesar sungkup (sesar naik), sesar yang disebabkan oleh adanya
gaya kompresi sehingga batuan yang patah akan naik yang disebut
horst.
c) Sesar mendatar
Dekstral
Sinistral
b. VulkanismeVulkanisme adalah semua peristiwa yang berhubungan
dengan keluarnya magma hingga mencapai permukaan bumi melalui
retakan dalam kerak bumi atau pipa kepundan yang disebut diatrema.
Gejala-gejala vulkanisme meliputi intrusi magma dan ekstrusi
magma.
1) Intrusi Magma adalah proses menyusupnya magma didalam lapisan
litosfer namun tidak sampai ke permukaan bumi. Bentuk-bentuk
intrusi magma antara lain:a. Batholith, yaitu batuan beku yang
terbentuk di dalam dapur magma karena penurunan suhu yang sangat
lambat.b. Lakolith, yaitu magma yang membeku diantara dua lapisan
litosfer, karena menekan ke atas maka berbentuk cembung.c. Siil
(keeping intrusi), yaitu magma yang membeku diantara dua lapisan
litosfer berbentuk tipis dan melebar.d. Gang/dikes, yaitu batuan
beku yang memotong lapisan-lapisan litosfer yang berbentuk pipih
atau lempeng.e. Diatrema, yaitu batuan beku yang mengisi pipa
letusan berbentuk silinder, mulai dapur magma hingga ke pemukaan
bumi.f. Apofisa, gang yang relatif kecil, merupakan cabang dari
gang dan berbentuk silinder memanjang.
2) Ekstrusi Magma (erupsi), yaitu proses keluarnya magma dari
dapur magma hingga mencapai pemukaan bumi. Ekstrusi magma dapat
diklasifikasikan berdasarkan pada beberapa kategori, diantaranya:a.
Berdasarkan kekuatannya erupsi dibedakan menjadi dua macam,
yaitu:a) Erupsi effusif (berupa leleran) yaitu erupsi dengan
ciri-ciri: Dapur magma dangkal Tekanan gas rendah Tidak disertai
dengan ledakan Magma encerb) Erupsi eksplosif (berupa ledakan)
yaitu erupsi dengan ciri-ciri: Dapur magma dalam Tekanan gas besar
Disertai dengan ledakan Magma kental.b. Berdasarkan banyaknya celah
pada permukaan bumi, erupsi dibedakan menjadi empat, yaitu:a)
Erupsi linier, yaitu gerakan magma menuju permukaan bumi melalui
celah atau retakan yang panjang, magma yang keluar bersifat cair.
Erupsi ini menghasilkan : plato (dataran tinggi), misalnya plato
Sukadana (Lampung) , plato Colombia (Amerika Selatan) dan plato
yang mengelilingi Kutub Utara seperti Greenland Asia Utara dan
Spitsbergen.
Deretan gunung api, misalnya Gn. Laki (Laki Spleet) di Eslandia
panjang retakannya kurang lebih 30 km.
Gb. Erupsi linierb) Erupsi central, yaitu erupsi dimana lava
keluar melalui terusan kepundan, erupsi ini menghasilkan timbunan
kerucut material vulkanik. Erupsi sentral menghasilkan 3 macam
bentuk gunung api yaitu : Gunung api perisai (aspit) atau
schildvulkan, yaitu gunung api yang bentuknya mirip tameng, keadaan
bentuk ini alasnya luas, ketingian landai, berasal dari magmatic,
termasuk kategori erupsi effusifa. contoh Gn. Maona Kea dan Gn.
Maona Loa di Kepulauan Hawaii.
Gb. Erupsi central menghasilkan bentuk perisai Gunung api maar,
berasal dari erupsi eksplosif dengan sekali kegiatan erupsi semua
eflata keluar membentuk tanggul disekeliling lubang kepundan/kawah
yang melingkar, lereng agak curam dan dasarnya kedap air, sehingga
mampu menahan air hujan yang masuk kedalam kawah dan terbentuklah
danau vulkanik. Contoh ; puncak Gn. Eifel di Perancis, puncak
Pericutin di Meksico, Gn. Lamongan (Jatim), danau Atar (Sumbar),
ranu Marsada(Jabar).
Gb. Erupsi central menghasilkan bentuk maar
Gunung api strato, berasal dari erupsi effusive dan eksplosif,
gunung api ini berbentuk kerucut, badan gunung berlapis-lapis yang
berasal dari timbunan efflata dan lava secara terus-menerus. Contoh
Gn. Merapi, Gn. Kelud, Gn. Semeru, Gn.Batur, Gn.Merbabu,
Gn.Kerinci.
Gb. Erupsi sentral menghasilkan bentuk Gn. Api Strato Erupsi
areal, yaitu erupsi (letusan) yang terjadi melalui lubang yang
sangat luas. Contoh : Yellowstone park Amerika Serikat.
Gb. Erupsi ArealGunung api memiliki beberapa tipe letusan yang
ditentukan oleh beberapa faktor, antara lain:1. Viskositas magma
(derajad kekentalan dan tingkat kecairan magma)2. Besar kecilnya
tekanan gas3. Tingkat kedalaman magma ( dapur magma)4. Jenis
material yang dikeluarkan (padat, gas dan cair)Dari keempat faktor
diatas, tipe letusan gunung api dapat dibedakan menjadi :No.TIPE GN
APILAVATEKANANKEDALAMANCONTOH
1.HawaicairrendahSangat dangkalKilaueaMaona Loa
2.StrombolicairsedangdangkalStromboliVisuviusGn. Raung
3.PerretCair-kentalSangat kuatSangat dalamKrakatau Visuvius
4.Vulkano lemahcairsedangdangkalEtna (Eropa)BromoSemeru
5.Vulkano kuatCair-kentaltinggidalamEtnaVisuvius
6.MerapikentalrendahSangat dangkalMerapi
7.Sint VincentkentalsedangdangkalSt. VincentKelud
8.PeleekentaltinggidalamGn. pelee
Tabel: tipe letusan gunung berapi
Gb. Tipe letusan gunung berapiMateri/bahan-bahan yang
dikeluarkan oleh gunung berapi ada beberapa macam diantaranya
adalah :1) Benda padat (efflata), a. Menurut asalnya efflata
dibedakan menjadi dua yaitu :a) Efflata allogen, berasal dari
batu-batuan sekitar pipa kawah yang ikut terlempar.b) Efflata
autogen, berasal dari dapur magma itu sendiri (pyroclastic)b.
Menurut ukurannya efflata dibedakan mejadi :a) Bom (batu-batu
besar)b) Lapilli (batu kerikil)c) Pasird) Debue) Batu apung (batu
yang penuh dengan pori udara)2) Benda cair, terdiri dari:a. Lava,
yaitu magma yang telah sampai keluarb. Lahar panas, berupa lumpur
panas yang mengalir berasal dari magma yang bercapur air.c. Lahar
dingin, semua materi yang berada dipuncak gunung berapi bercampur
denga air hujan mengalir dengan deras ke bawah melalui lereng
menyapu bersih semua benda yang ada disekitarnya.3) Benda gas
(ekshalasi), meliputi:a. Solfatar, yaitu gas belerang/Hidrogen
Sulfida ( H2S) yang keluar dari kawah, terdapat di Gn. Welirang,
Gn. Arjuno Jawa Timur.b. Fumarol (uap air panas), terdapat di
Kamojang Jawa barat.c. Mofet, yaitu gas asam arang (CO2) terdapat
di gn. Tangkuban Parahu dan dataran tinggi Dieng.
Gunung api yang akan mengalami erupsi terkadang akan
mengeluarkan tanda-tanda seperti :a. Temperatur di area sekitar
kawah mengalami peningkatanb. Sumber-sumber mata air mulai
mengeringc. Sering terjadi getaran gempa disekitar gunung berapid.
Banyak binatang-binatang dari puncak gunung yang turun ke lerenge.
Pepohonan tampak layu dan menguningf. Terdengar suara
bergemuruhGunung api yang sudah mengalami letusan paling dasyat
sampai menghancurkan sebagian puncak gunung apai biasanya akan
memasuki masa istirahat yang ditandai munculny gejala
Pascavulkanik/tanda-tanda gunung api istirahat atau mati
(postvulkanik):a. Munculnya sumber air mineral, misalnya di
Maribaya dan Sangkanurip Jawa Barat.b. Munculnya makdani (sumber
air panas), misalnya Baturraden Jawa Tengah, Ci Panas dan Ci Ater
Jawa Barat.c. Munculnya Geiser, yaitu sumber air panas yang
memancar secara berkala, misalnya di Ci Solok dan Kamojang Jawa
Barat.d. Munculnya sumber gas (ekshalasi), misalnya solfatar,
fumarol dan mofet.
Adanya vulkanisme pada suatu wilayah sebenarnya memiliki manfaat
dan juga kerugian, diantaranya:1) Manfaat vulkanisme, Vulkanisme
ternyata banyak membawa manfaat bagi manusia, yaitu:a. Abu vulkanis
dapat menyuburkan tanahb. Hancuran dari bahan vulkanis banyak
mengandung unsur harac. Lokasi gunung berapi dapat dimanfaatkan
untuk tempat wisatad. Menghasilkan bahan galian industri/bahan
bangunane. Topografi gunung api yang tinggi dapat menghasilkan
hujan orografis (menjadi daerah tangkapan hujan)2) Kerugian yang
diakibatkan oleh gunung berapi:a. Letusan gunung berapi dapat
merusak lahan pertanian dan lahan non pertanianb. Hujan abu dapat
menutup tanaman dan mengganggu kesehatanc. Lahar panas dapat mrusak
semua benda yang dilaluinyad. Awan panas dapat membahayakan jiwa
dan merusak kehidupane. Lahar dingin dapat menyebabkan pendangkalan
sungaif. Gas beracun yang dikeluarkan dapat mematikan mahluk
hidup
c. Gempa bumi (SEISME)Gempa bumi adalah getaran dipermukan bumi
yang disebabkan oleh kekuatan dari dalam bumi. Besar kecilnya
getaran terantung pada besar kecilnya hipocentra gempa, garis tegak
lurus dari hipocentra menuju ke permukaan bumi disebut epicentra.
Kekuatan gempa dapat diukur dengan alat yang disebut seismograf,
sedangkan hasil pengukuran dari alat tersebut adalah seismogram.1)
Istilah-istilah yang berkaitan dengan gempaa. Hypocentrum, adalah
pusat/sumber getaran gempa, berada di bawah permukaan bumi.b.
Epicentrum, adalah titik /garis dipermukaan bumi tempat gelombang
permukaan mulai dirambatkan atau tempat gelombang primer dan
sekunder pertama kali mencapai permukaan bumi.c. Homoseista, adalah
garis khayal pada permukaan bumi yang mencatat gelombang primer
pada waktu yang sama.d. Isoseista, adalah garis pada peta yang
menghubungkan tempat-tempat yamg mempunyai kerusakan fisik sama.e.
Pleistoseista, adalah garis khayal yang membatasi sekitar
episentrum yang mengalami kerusakan terhebat akibat gempa.f.
Seismograf, adalah alat pencatat gempa.g. Seismologi, adalah ilmu
yang mempelajari tentang gempa bumi.h. Seismogram, adalah gambaran
hasil pengukuran alat pencatat gempa berupa grafik.i. Teduh
seisme,adalah daerah berbentuk gelang pada permukaan bumi yang
tidak diguncang gelombang primer dan sekunder.
Gb. Hiposentrum dan episentrum gempa
Gb. SeismogramGb. Seismograf
2) Klasifikasi Gempa Bumia. Berdasarkan penyebabnya, meliputi:a)
Gempa tektonik, gempa yang mengikuti gerakan tektonik yaitu sesar
patahanb) Gempa vulkanik, gempa yang terjadi bersamaan atau sebelum
terjadi erupsic) Gempa runtuhan (terban), gempa yang disebabkan
oleh runtuhnya gua kapur/gua galian pertambanganb. Berdasarkan
bentuk episentrumnya, meliputi:a) Gempa linier, yaitu gempa dengan
epicentrum berbentuk garis, misalnya gempa tektonikb) Gempa
sentral, yaitu gempa dengan epicentrum berbentuk titik, misalnya
gempa vulkanikc. Berdasarkan jarak hipocentrumnya, meliputi:a)
Gempa dalam, jika hipocentrumnya antara 300 700 km.b) Gempa
intermedier/menengah, jika hipocentrumnya antara 100 300 km.c)
Gempa dangkal, jika hypocentrumya kurang dari 100 km.d. Berdasarkan
letak epicentrumnya, meliputi:a) Gempa laut, jika epicentrumnya
terletak di lautan, gempa ini dapat menibulkan tsunami.b) Gempa
daratan, jika epicentrumnya terletak di daratan, gempa ini dapat
menimbulkan patahan.e. Berdasarkan intensitasnya, meliputi:a)
Makroseisme, yaitu gempa bumi yang intensitasnya sangat besar,
sehingga dapat diketahui tanpa menggunakan alat.b) Mikroseisme,
yaitu gempa bumi yang intenssitasnya sangat kecil, sehingga hanya
dapat diketahui hanya dengan menggunakan alat.Untuk mengetahui
jarak episentrum gempa dapat diketahui dengan menggunakan rumus
Laska. = 1000 km
= jarak episentrum dari stasiun pencatat gempaS = waktu yang
menunjukkan pukul berapa gelombang sekunder tercatat di stasiun
itu.P = waktu yang menunjukkan berapa gelombang primer tercatat di
stasiun1 = satu menit (konstanta) 1000 = konstanta
Contoh:Stasiun pencatat gempa A mencatat gelombang primer suatu
gempa pukul 19.30.20 dan gelombang sekunder pukul 19.35.50.
Tentukan jarak episentrum gempa dari stasiun pencatat
A!Penyelesaian:Diketahui: S = 19.35.50 P = 19.30.20Ditanyakan :
Jawab: = 1000 km = 1000 km = 1000 = 1000 = 4.500 KM 3) Menentukan
skala gempaAda beberapa skala yang dipakai untuk mengukur kekuatan
gempa, antara lain skala Omori, Mercall dan Richter.a. Skala
OmoriOmori membuat skala gempa dengan tujuh tingkat kekuatan
yaitu:
DerajatKeterangan
IGetaran-getaran lunak, dirasakan oleh banyak orang
IIGetaran-getaran sedang, semua orang terbangun disebabkan bunyi
barang-barang pecah, bunyi jendela dan pintu-pintu
IIIGetaran-getaran agak kuat, jam dinding berhenti, pintu dan
jendela terbuka
IVGetaran-getaran kuat, gambar=gambar dinding berjatuhan,
dinding-dinding retak
VGetaran-getaran sangat kuat, dinding dan atap rumah runtuh
VIRumah-rumah yang kuat runtuh
VIIKerusakan-kerusakan umum
b. Skala RichterTabel di bawah menunjukkan cara menggunakan
skala Richter. Garis sebelah kiri menunjukkan jarak episentrum (D)
dalam satuan km. Gempa dicatat dengan jarak 300 km atau kurang dari
3o. Garis sebelah kanan menunjukkan amplitude gelombang gempa.
Gempa yang dicatat adalah 10 mm. Ditariklah garis dari titik 300 km
ke titik 10 mm. Sehingga garis itu memotong garis yang terletak di
tengah pada titik 5. Hal ini berarti gempa yang terjadi berkekuatan
5 pada skala Richter.
Hasil pencatatan seismograf berupa catatan-catatan gelombang
gempa yang terlihat pada kertas berarang yang disebut
seismogram.
2. Tenaga eksogen
Tenaga eksogen adalah tenaga geologi yang berasal dari luar bumi
yang bersifat destruktif atau merusak. Berdasarkan penyebabnya,
tenaga eksogen dibedakan menjadi 3, yaitu degradasi, agradasi, dan
antropogenik
1. DegradasiTenaga eksogen yang bersifat mengikis muka bumi
digolongkan sebagai tenaga eksogen degradasi. Berdasarkan
penyebabnya, tenaga eksogen degradasi dibedakan menjadi pelapukan,
gerakan massa serta erosi dan transportasi.
1) Pelapukan, yaitu peristiwa penghancuran, pelepasan
partikel-partikel batuan.Dilihat dari daerahnya, kecepatan
pelapukan ditentukan oleh faktor-faktor sbb:a. Tingkat kekuatan dan
kekompokan batuanb. Topografi/kemiringan lerengc. Keadaan vegetasi
atau organisme lain yang adad. Unsur-unsur kimia yang terkandung di
dalam batuan
Berdasarkan proses terjadinya, pelapukan di bagi menjadi 3,
yaitu:a. Pelapukan mekanik/fisikYaitu proses penghancuran massa
batuan yang tidak merubah susunan kimia dari batuan tersebut.b.
Pelapukan organikYaitu pelapukan batuan oleh bakteri, organisme
kecil di dalam tanah, cendawan dan lumut.c. Pelapukan kimiaYaitu
pelapukan yang terjadi di daaerah kapur, susunan kimia pada batuan
mengalami perubahan baik secara tetap maupun sementara. Contoh :
doline, gua di dlam tanah, stalagtit, stalagmit dan kubah
kapur.
2) Gerakan massa tanahPerubahan bentuk muka bumi disebabkan oleh
gerakan massa tanah atau mass wasting. Faktor penyebab mass wasting
antara lain:a. Kondisi alamiah materialb. Kadar air yang terkandung
dalam materialc. Kemiringan dan kestabilan lerengd. Gempa bumi,
banjir, atau peristiwa geologi lainnyaGerakan massa tanah/mass
wasting dibedakan menjadi:a. Tanah longsor, terjadi akibat kondisi
tanah yang miring atau lereng yang tidak ditumbuhi tanaman yang
dapat melindungi tanahb. Tanah amblas, terjadi akibat adanya rongga
tanah, biasanya terjadi di daerah kapurc. Tanah mendat, yaitu
proses longsoran tanah yang bertingkat-tingkat membentuk
teras-teras.d. Rayapan tanah, yaitu gerakan tanah secara lambat ke
arah bawah. Rapan tanah terjadi di daerah yang agak landai.
Peristiwa ini disebut juga tanah menjalar.3) ErosiYaitu perpindahan
material yang mengalami pelapukan dari satu tempat ke tempat yang
lain. Berdasarkan penyebabnya erosi dibedakan menjadi 4, yaitu:a.
Erosi oleh air (erotion), biasanya terjadi di daerah dengan
kemiringan lereng yang curam atau di daerah tidak bervegetasib.
Erosi oleh air (gletser), disebut juga erosi glasialc. Erosi oleh
angin (deflasi), umumnya terjadi di aerah beriklim kering (gurun)d.
Erosi oleh air laut (abrasi), merupakan pengikisan di daerah
pantai. Erosi air laut dapat menyebabkan terjadinya
bentukan-bentukan sebagai berikut:a) Fyord (pantai sempit dan
curam)b) Pantai curam (clif)c) Gua (cave), arch, stack, dan
stumps2. AgradasiSedimentasi merupakan bagian dari agradasi, yaitu
pengendapan material oleh angin, air atau gletser.
Berdasarkan tempat dan tenaga pengendapannya, sedimen dibedakan
menjadi 3, yaitu:1) Sedimentasi fluvial, merupakan proses
pengendapan materi yang diangkut oleh sungai, danau dan waduk, atau
muara sungai. Contoh delta2) Sedimentasi eolis (sedimentasi
terestrial), merupakan proses pengendapan materi oleh angin, contoh
: sand dunes3) Sedimentasi laut (marine sedimentation), merupakan
hasil abrasi pantai yang kemudian diendapkan kembali disepanjang
pantai. Contoh: endapan puing karang (beach), endapan gosong pasir
(bar) dan endapan pasir yang menghubungkan dua pulau (tombolo)
C. Pembentukan tanah dan pemanfaatanya
1. Faktor pembentuk tanahProses pembentukan tanah dipengaruhi
oleh faktor faktor berikut : (IOBTW )a. iklim adalah faktor yang
penting dalam proses pembentukan tanah. Umumnya suhu dan curah
hujan tergantung pada iklim.b. Organisme Yaitu segala jenis mahluk
hidup( manusia hewan dan tumbuhan dan mikroorgannisme) yang
berpengaruh terhadap proses pembentukan tanah dalam hal membuat
proses pelapukan yaitu membantu proses pembentukan humusc. Bahan
induk : terdiri atas batuan vulkanik, batuan beku, batuan sedimen
(endapan), dan batuan metamorf. Batuan induk itu akan hancur
menjadi bahan induk, kemudian akan mengalami pelapukan dan menjadi
tanah.d. Topografi (relief) adalh perbedaan tinggi atau bentuk
wilayah suatu daerah termasuk didalmnya perbedaan kecuraman dan
bentuk lereng. Relief mempengaruhi proses pembentukan tanah Daerah
yang memiliki topografi miring dan berbukit,e. Waktu :Tanah
merupakan benda alam yang terus-menerus berubah, akibat pelapukan
dan pencucian yang terus-menerus. Oleh karena itu, tanah akan
menjadi semakin tua
2. Jenis Jenis tanah di indonesia1. Tanah podsol/andosolTanah
yang terjadi karena pengaruh dari tinggi rendahnya curah hujan,
tanah podsol mudah basah jika terkena air, berwarna kuning dan
kuning kelabu, sangat subur dan terdapat di daerah pegunungan
tinggi.2. Tanah lateritTanah yang terjadi karena suhu udara tinggi
dan curah hujan tinggi, mengakibatkan berbagai mineral yang
dibutuhkan oleh tumbuhan larut dan meninggalkan sisa oksida besi
dan almunium. Tanah laterit tersebar di Jawa Barat, Jawa Timur dan
Kalimantan Barat.3. Tanah humusYaitu tanah hasil pelapukan
tumbuh-tumbuhan (bahan organik), berwarna kehitaman, sangat subur
sehingga sangat cocok untuk pertanian. Tanah humus banyak terdapat
di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.4. Tanah vulkanisTanah
vulkanis merupakan hasil pelapukan bahan padat dan cair yang
dikeluarkan oleh gungung berapi. Tanah ini sangat subur. Daerah
persebarannya hampir diseluruh Indonesia.5. Tanah
alluvial/endapanTanah alluvial adalah tanah yang berasal dari
pengendapan batuan induk yang telah mengalami proses pelarutan,
yang hanyut oleh aliran sungai, tanah ini bersifat subur sehingga
baik untuk pertanian. Tanah alluvial tersebar di Jawa bagian utara,
Sumatera bagian timur, Kalimantan bagian selatan dan tengah, dan
Papua bagian selatan.6. Tanah terrarosaTanah ini merupakan tanah
yang terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah ini terdapat
didasar dolina-dolina dan merupakan tanah yang subur di daerah
kapur. Daerah persebarannya antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Sumatera .7. Tanah mergelTanah
mergel merupakan tanah yang terbentuk dari campuran batuan kapur,
pasir dan tanah liat, pembentukan tanah mergel dipengaruhi oleh
curah hujan yang tidak merata sepanjang tahun. Tanah mergel
termasuk tanah yang subur dan terdapat di lereng pegunungan dan
dataran rendah, misalnya Solo, Madiun dan Kediri.8. Tanah
gambut/rawaTanah gambut/rawa adalah tanah yang berasal dari bahan
organik yang selalu tergenang air (rawa). Sedikitnya kandungan
unsur hara dan sirkulasi udara didalamnya menyebabkan proses
penghancuran tanah tidak sempurna. Jenis tanah ini kurang baik
untuk pertanian. Daerah persebarannya antara lain pantai timur
Sumatera, Kalimantan dan Papua.9. Tanah kapurTanah yang terbentuk
dari bahan induk kapur (endapan) yang telah mengalami laterisasi
lemah. Daerah persebarannya antara lain Jawa Timur, Jawa Tengah,
Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Sumatera.10. Tanah PasirYaitu
tanah tanah yang berasal dari pelapukan batuan beku dan sedimen dan
tidak berstruktur. Tanah ini kurang baik untuk pertanian karena
mengandung sedikit mengandung bahan organik. Tanah ini terdapat di
pantai barat Sumatera Barat, Jawa Timur dan Sulawesi.