This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
1. By Totok Yulianto
2. Untuk membuat suatu kapal di galangan maka pertama-tama yang
harus dikerjakan adalah memindahkan gambar rencana garis (lines
plan, dalam skala tertentu) ke papan mould loft dengan skala 1 : 1.
Dalam rencana garis (lines plan), ada istilah-istilah penting yang
dipergunakan seperti diuraikan berikut ini :
3. A. Garis Air (Water Line) Diumpamakan kapal dipotong-potong
secara memanjang (mendatar horizontal). Garis-garis potong yang
mendatar tersebut disebut garis air (water line). Dan dari bawah
diberi nama WL0, WL1, WL2, WL3, WL4, dst. Tiap-tiap penampang hasil
potongan disebut bidang garis air. Bentuk bidang garis air sedapat
mungkin meruncing di kedua ujung (depan & belakang).
4. B. Garis Dasar (Base Line) Proyeksi base line adalah bidang
garis air nol (WL0). Garis dasar harus selalu datar. Pada kapal
yang direncanakan dalam keadaan datar (even keel), garis dasar
selalu berhimpit dengan garis lunas (keel) yang paling bawah. Untuk
kapal yang direncanakan trim belakang, garis dasar menyudut dengan
lunas. Kapal yang dibangun dengan trim belakang (umumnya pada kapal
kecil), agar dalam keadaan kosong (light condition) baling-baling
kapal tersebut masih tetap berada di bawah garis air. Garis-garis
vertikal (station), harus selalu diambil tegak lurus dengan garis
dasar. Dalam menggambar kapal, garis dasar harus selalu lebih dulu
ditentukan, sebelum menggambar bagian- bagian lain.
5. C. Garis Muat (Load Water Line) Adalah garis air (water
line) yang paling atas pada waktu kapal dimuati penuh dengan
muatan. Dalam prakteknya, letak garis muat pada kapal dapat dilihat
dengan adanya tanda lambung timbul (freeboard mark) pada lambung
kiri-kanan kapal lebih kurang di tengah-tengah kapal. Tinggi garis
muat (T) diukur persis di tengah-tengah kapal (midship).
6. D. Garis Geladak Tepi (Sheer Line) Adalah garis lengkung
dari tepi geladak (deck) yang ditarik melalui ujung atas dari balok
geladak. Garis ini biasanya direncanakan melengkung menanjak pada
bagian haluan & buritan, hal ini untuk menjaga agar air laut
tidak mudah masuk deck. Garis geladak tepi dapat direncanakan
sesuai dengan harga sheer standar : Harga sheer standar : AP = 25
(L/3 +10) 1/6L dari AP = 11,1(L/3 +10) 1/3L dari AP = 2,8 (L/3 +
10) Midship = 0 1/3L dari FP = 5,6 (L/3 + 10) 1/6L dari FP = 22,2
(L/3 + 10), FP = 50 (L/3 + 10)
7. Cara membuat garis geladak tepi (sheer line) dengan sheer
standar : Panjang kapal (Lpp) dari AP sampai FP dibagi menjadi 6
bagian yang sama yaitu : 1/6 L dari AP, 1/3 L dari AP, midship, 1/3
L dari FP, 1/6 L dari FP. Selanjutnya pada midship diukurkan tinggi
kapal (H). Kemudian pada ketinggian ini ditarik garis datar sejajar
dengan garis dasar (base line) sedemikian rupa hingga memotong
garis tegak yang ditarik melalui titik AP, 1/6 L dari AP, 1/3 L
dari AP, midship, 1/3 L dari FP, 1/6 L dari FP dan FP. Dari
titik-titik perpotongan tersebut diukurkanlah harga-harga dari
sheer standar di atas.
8. E. Garis Geladak Tengah (Camber) Adalah garis geladak yang
diukur pada titik tengah (centre line) kapal. Dibuat/direncanakan
melengkung setinggi 1/50 B pada tiap-tiap titik seperti pada
pembagian garis geladak tepi (AP, 1/6L dr AP, 1/3L dr AP, midship,
dst), caranya : dari titik-titik pada garis geladak tepi yang telah
dibuat diukurkan keatas harga-harga dari 1/50 B. B adalah lebar
kapal setempat pada potongan2 AP, 1/6 L dr AP, 1/3L dr AP, dst.
Tinggi lengkungan (1/50 B) dari garis geladak tepi diukur pada
centre line dari kapal disebut Camber. Lengkungan camber sepanjang
lebar kapal disebut garis lengkung geladak.
9. F. Garis Kubu-kubu (Bulwark) Disebut juga garis pagar,
sesuai dengan fungsinya sebagai pagar agar orang atau awak kapal
yang bekerja di atas geladak tidak mudah jatuh ke laut.
10. G. Geladak Kimbul (Poop Deck) - Adalah geladak dibagian
belakang kapal yang langsung terletak di atas geladak utama. -
Umumnya ruangan di bawah geladak kimbul ini dipakai untuk ruangan
akomodasi ABK. - Tingginya diukur dari main deck berkisar antara
1,9 2,4 meter (tidak boleh lebih rendah dari tinggi orang). - Lebar
poop deck adalah sama dengan lebar geladak yang ada dibawahnya,
sedangkan panjangnya banyak ditentukan oleh pertimbangan dari
perencana (designer kapal) dan diperhitungkan dalam perhitungan
lambung timbul. - Pada kapal yang tidak ada bridge deck (geladak
jembatan) maka diatas poop deck diteruskan dengan geladak sekoci
(boat deck) dan diatasnya lagi diteruskan dengan geladak navigasi
(navigation deck).
11. H. Geladak Agil (Fore Castle Deck) Adalah geladak bagian
haluan kapal yang langsung terletak di atas geladak utama. Ruangan
yang ada di bawah geladak ini umumnya dipakai untuk gudang, bengkel
dan kadang juga untuk akomodasi ABK. Pada geladak ini ditempatkan
perlengkapan2 kapal untuk berlabuh dan tambat seperti : Anchor
Winch, bolder2, tali-temali, dsb. Tingginya berkisar 1,9 2,4 meter.
Panjang geladak agil juga diperhitungkan dalam perhitungan lambung
timbul.
12. I. Geladak Jembatan (Bridge Deck) Adalah geladak yang
letaknya ditengah antara poop deck dan forecastle deck. Biasanya
antara bridge deck dengan poop deck, juga antara bridge deck dengan
forecastle deck terdapat lubang palkah. Kapal yang sekaligus
memiliki poop deck, bridge deck dan forecastle deck disebut kapal
tiga pulau (three island) dan umumnya tipe ini banyak dipakai untuk
kapal-kapal pengangkutan antar pulau. Pada kapal three island ini,
seringkali geladak seperti boat deck, navigation deck langsung
berada diatas bridge deck. Tinggi bridge deck juga berkisar antara
1,9 2,4 meter. Lebarnya sama dengan lebar deck yang ada dibawahnya
dan panjangnya juga tergantung designer sesuai dengan kebutuhan.
Dibawah bridge deck ini, umumnya juga dipakai untuk ruang akomodasi
ABK, gudang, dsb.
13. J. Garis Tegak Potongan Memanjang (Buttock Line) Adalah
garis dimana diumpamakan suatu kapal dipotong-potong secara tegak
memanjang. Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan ini
disebut bidang garis tegak potongan memanjang. Dari keselarasan
jalannya garis tegak potongan memanjang ini, dapat diketahui apakah
garis air yang kita rencanakan itu sudah cukup baik atau
tidak.
14. K. Garis Tegak Potongan Melintang (Station atau Ordinat) -
Adalah garis dimana diumpamakan suatu kapal dipotong-potong secara
tegak melintang. - Penampang kapal yang terjadi karena pemotongan
ini disebut bidang garis tegak melintang. - Pada umumnya, jika
merencanakan kapal, maka panjang kapal ini dibagi menjadi 10 atau
20 bagian yang sama sesuai dengan panjang yang direncanakan.
Garis-garis tegak yang membatasi bagian-bagian ini disebut dengan
gading ukur atau yang umum disebut dengan station. - Gading ukur
(station) ini biasanya dimulai dari kiri ke kanan atau dari AP ke
FP.
15. L. Garis Diagonal (Sent) Adalah sebuah garis yang ditarik
pada salah satu atau beberapa titik yang ada pada garis tengah
(centre line) membuat sudut denga garis tengah (centre line).
Kegunaannya adalah untuk mengetahui kebenaran dari bentuk
gading-gading ukur ke arah diagonal. Kalau sekiranya bentuk dari
gading ukur itu masih kurang baik atau kurang laras, maka bentuk
garis dari garis sent ini juga kurang laras.
16. Dari geladak tepi setinggi H (tinggi kapal) kita tarik
garis tegak lurus centre line, dimana garis ini adalah berarti
setengah lebar gading pada gading yang bersangkutan (B/2) Tiap
bagian adalah (1/8)B Dari titik A yaitu perpotongan antara garis
centre line dengan garis datar yang ditarik dari salah satu titik
pada garis geladak tepi dari gading yang bersangkutan kita membuat
setengah lingkaran dengan jari-jari (1/50)B (B adalah lebar gading
yang bersangkutan)
17. Pada bagian lingkaran kita bagi menjadi 4 bagian yang sama,
sehingga pada gambar kita mendapatkan titik-titik 1, 2, dan 3.
Selanjutnya, setengah lingkaran yang berimpitan dengan garis datar
yang ditarik dengan centre line kita bagi menjadi 4 bagian yang
sama juga, sehingga kita dapatkan titik-titik a, b dan c. Kemudian
kita hubungkan titik-titik 1 dengan a, 2 dengan b, dan 3 dengan
c
18. Pada titik-titik C, D dan E kita tarik garis masing-masing
sejajar dengan garis 1a, 2b, dan 3c, dimana garis-garis ini kita
sebut garis dt, et dan f. Selanjutnya, dari titik-titik 1, 2 dan 3
kita tarik garis mendatar sejajar dengan garis datar yang tegak
lurus centre line tadi. Garis-garis ini akan memotong masing-
masing garis d di C, garis e di H dan garis f di I. Garis lengkung
geladak kita dapatkan apabila titik-titik J, G, H, I dan F kita
hubungkan. Karena bentuk kapal adalah simetris maka proses yang
sama dapat kita kerjakan untuk sisi lainnya.
19. Dari geladak tepi setinggi H (tinggi kapal) kita tarik
garis tegak lurus terhadap centre line. Perpotongan garis ini
dengan geladak tepi masing-masing kita beri tanda A dan C, sedang
perpotongannya dengan centre line kita beri tanda B Pada centre
line dari titik H kita ukurkan ke atas garis HD, HD (1/25)B (B
lebar gading yang bersangkutan).
20. Selanjutnya, titik D kita hubungkan masing-masing dengan
titik-titik A dan C, sehingga terbentuklah garis DA dan DC. Pada
garis DA dan DC kita adakan pembagian yang sama. Banyak pembagian
minimum 5 bagian. Titik-titik pada pembagian ini kita beri nomer 1,
2, 3, dst dengan catatan bahwa nomer 0 pada sisi lain dimulai dari
bawah dan pada gambar berimpit dengan titik A. Sedangkan, nomer 0
untuk sisi lainnya lagi dimulai dari atas (puncak) dan pada gambar
berimpit dengan titik C.
21. Kemudian kita hubungkan titik-titik 0 dengan titik 0, titik
1 dengan titik 1, titik 2 dengan titik 2, titik 3 dengan titik 3.
Seterusnya pada gambar perpotongan garis 1 1 dengan 2 2 kita beri
tanda E, perpotongan garis 3 3 dengan 4 4 kita beri tanda G,
sedangkan HF adalah tinggi camber (1/50)B. Kalau titik-titik A, E,
F, G dan C kita hubungkan, maka terbentuklah lengkung geladak yang
kita inginkan untuk gading yang bersangkutan.