SMKN 1 TRENGGALEK
TSP XI
1. Pengertian Energi
Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi bersifat
abstrak yang sukar dibuktikan tetapi dapat dirasakan adanya.
Menurut hukum Termodinamika Pertama, energi bersifat kekal. Energi
tidak dapat diciptakan dan tidak dapat dimusnakan, tetapi dapat
berubah bentuk (konversi) dari bentuk energi yang satu ke bentuk
energi yang lain.
Sebagai contoh pada proses pembakaran pada mesin mobil/motor
(sistem motor pembakaran dalam), bensin satu liter dikonversi
menjadi kerja yang berhasil guna tinggi, yakni menjadi energi
gerak/mekanik pada mobil/motor, sehingga dapat memindahkan
manusia/barang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam hal ini
bensin satu liter memiliki energi dalam yang siap dirubah menjadi
kerja yang berguna (availabilitas). Enga kata lain availabilitas
adalah kemampuan sistem untuk menghasilkan kerja yang berguna.2.
Macam-Macam Energi
a. Energi Mekanik
Energi meknik merupakan energi gerak, misal turbin air akan
mengubah energi potensial menjadi energi mekanik untuk memutar
generator listrik.
b. Energi Potensial
Merupakan energi karena posisinya di tempat yang tinggi.
Contohnya air waduk di pegunungan dapat dikonversi menjadi energi
mekanik untuk memutar turbin selanjutnya dikonversi lagi menjadi
energi listrik.
c. Energi Listrik
Energi Listrik adalah energi yang berkaitan dengan arus
elektron, dinyatakan dalam Watt-jam atau kilo Watt-jam. Arus
listrik akan mengalir bila penghantar listrik dilewatkan pada medan
magnet. Bentuk transisinya adalah aliran elektron melalui konduktor
jenis tertentu. Energi listrik dapat disimpan sebagai energi medan
elektrostatis yang merupakan energi yang berkaitan dengan medan
listrik yang dihasilkan oleh terakumulasinya muatan elektron pada
pelat-pelat kapasitor.
Gambar. PLTA, konversi energi dari energi potensial, energi
mekanik, dan energi listrik
d. Energi Elektromagnetik
Energi elektromagnetik merupakan bentuk energi yang berkaitan
dengan radiasi elektromagnetik. Energi radiasi dinyatakan dalam
satuan energi yang sangat kecil, yakni elektron volt (eV) atau mega
elektro volt (MeV), yang juga digunakan dalam evaluasi energi
nuklir.
e. Energi Kimia
Energi kimia merupakan energi yang keluar sebagai hasil
interaksi elektron di mana dua atau lebih atom/molekul berkombinasi
sehingga menghasilkan senyawa kimia yang stabil. Energi kimia hanya
dapat terjadi dalam bentuk energi tersimpan. Bila energi dilepas
dalam suatu reaksi maka reaksinya disebut reaksi eksotermis yang
dinyatakan dalam kJ, Btu, atau kKal. Bila dalam reaksi kimia
energinya terserap maka disebut dengan reaksi endodermis. Sumber
energi bahan bakar yang sangat penting bagi manusia adalah reaksi
kimia eksotermis yang pada umumnya disebut reaksi pembakaran.
Reaksi pembakaran melibatkan oksidasi dari bahan bakar
fosil.Gambar. Accu sebagai bentuk energi kimia
f. Energi Nuklir
Energi Nuklir adalah energi dalam bentuk energi tersimpan yang
dapat dilepas akibat interaksi partikel dengan atau di dalam inti
atom.
Energi ini dilepas sebagai hasil usaha partikel-partikel untuk
memperoleh kondisi yang lebih stabil. Satuan yang digunakan adalah
juta electron reaksi. Pada reaksi nuklir dapat terjadi peluluhan
radioaktif, fisi, dan fusi
Gambar. Salah satu reaktor nuklir
g. Energi Termal
Energi termal merupakan bentuk energi dasar di mana dalam kata
lain adalah semua energi yang dapat dikonversikan secara penuh
menjadi energi panas. Sebaliknya, pengonversian dari energi termal
ke energi lain dibatasi oleh hukum Termodinamika II. Bentuk energi
transisi dan energi termal adalah energi panas, dapat pula dalam
bentuk energi tersimpan sebagai kalor laten atau kalor sensible
yang berupa entalpi.
Gambar. Mesin konversi dari panas ke uap
h. Energi Angin
Energi angin merupakan energi yang tidak akan habis, material
utama berupa angin dengan kecepatan tertentu yang mengenai turbin
angin sehingga menjadi gerak mekanik dan listrik.
Gambar. Pemanfaatan energi angin di TrenggalekWabup Mahsun
Ismail & Kepala Bappekab melihat karya anak Trenggalek
Energi Angin untuk mengangkat air di Sukorame Gandusari
3. Klasifikasi Mesin-Mesin Konversi Energi
Mesin-mesin konversi energi secara sederhana dapat
diklasifikasikan menjadi dua, yaitu mesin konversi energi
konvensional dan mesin energi konversi non-konvensional. Mesin
konversi energi konvensional umumnya menggunakan sumber energi
konvensional yang tidak terbarui, kecuali turbin hidropower, dan
umumnya dapat diklasifikasikan menjadi motor pembakaran dalam,
motor pembakaran luar, mesin-mesin fluida, dan mesin pendingin dan
pengkondisian udara. Mesin konversi energi non-konvensial umumya
menggunakan energi yang dapat diperbarui, kecuali mesin energi
konvensi berbahan dasar nuklir.
a. Motor pembakaran dalam
Motor pembakaran dalam dikembangkan oleh Motos Otto, atau Beau
de Roches merupakan mesin pengonvesi energi tak langsung, yaitu
dari energi bahan bakar menjadi energi panas dan kemudian baru
menjadi energi mekanis. Energi kimia bahan bakar tidak
dikonversikan langsung menjadi energi mekanis. Bahan bakar standar
motor bensin adalah isooktan (C8H18). Efisiensi pengonversian
energinya berkisar 30% (t 30%). Hal ini karena kerugian 50% (panas,
gesek/mekanis, dan pembakaran tak-sempurna).
Sistem siklus kerja motor bensin dibedakan atas motor bensin dua
langkah (two stroke), dan empat langkah (four stroke).1. Motor
Bensin Dua Langkah
Motor bensin dua langkah adalah motor yang pada dua langkah
torak/piston (satu putaran engkol) sempurna akan menghasilkan satu
langkah kerja.
a) Langkah kompresi dimulai dengan penutupan saluran masuk dan
keluar kemudian menekan isi silinder dan di bagian bawah, piston
menghisap campuran bahan bakar udara bersih ke dalam rumah engkol.
Bila piston mencapai titik mati atas, pembakaran dimulai.
b) Langkah kerja atau ekspansi, dimuliai ketika piston bergerak
mencapai titik tertentu sebelum titik mati atas busi memercikan
bunga api, terjadilah kerja. Pada awalnya saluran buang dan saluran
masuk terbuka. Sebagian besar gas yang terbakar keluar silinder
dalam proses exhaust blowdown. Ketika saluran masuk terbuka,
campuran bahan bakar dan udara bersih tertekan di dalam rumah
engkol, mengalir ke dalam silinder. Piston dan saluran-saluran
umumnya dibentuk membelokan campuran yang masuk langsung menuju
saluran buang dan juga ditunjukkan untuk mendapatkan pembilasan gas
residu secara efektif. Setiap siklus mesin dengan satu langkah
tenaga diselesaikan dalam satu kali putaran poros engkol. Namun
sulit untuk mengisi secara penuh volume langkah dengan campuran
bersih, dan sebagian darinya mengalir langsung ke luar silinder
selama langkah bilas.2. Motor Bensin Empat Langkah
Motor bensin empat langkah adalah motor yang pada setiap empat
langkah torak/piston (dua putaran engkol) sempurna menghasilkan
satu tenaga kerja (satu langkah kerja).
Gambar. Siklus motor bensin 4 langkaha) Langkah pemasukan
dimulai dengan katup masuk terbuka, piston bergerak dari titik mati
atas dan berakhir ketika piston mencapai titik mati bawah. Udara
dan bahan bakar terhisap ke dalam silinder. Langkah ini berakhir
hingga katup masuk menutup,
b) Langkah kompresi, diawali ketika kedua katup tertutup dan
campuran di dalam silinder terkompresi sebagian kecil dari volume
awalnya. Sesaat sebelum akhir langkah kompresi, pembakaran dimulai
dan tekanan silinder naik lebih cepat.
c) Langkah kerja, atau langkah ekspansi, yang dimulai saat
piston hampir mencapai titik mati atas dan berakhir sekitar 45o
sebelum titik mati bawah. Gas bertekanan tinggi menekan piston
turun dan memaksa engkol berputar. Ketika piston mencapai titik
mati bawah, katup buang terbuka untuk memulai proses pembuangan dan
menurunkan tekanan silinder hingga mendekati tekanan
pembuangan.
d) Langkah pembuangan, dimulai ketika piston mencapai titik mati
bawah. Ketika katup buang membuka, piston mendorong keluar sisa gas
pembakaran hingga piston mencapai titik mati atas. Bila piston
mencapai titik mati atas, katup masuk membuka, katup buang
tertutup, demikian seterusnya..e) Perhitungan daya motor didasarkan
pada dimensi mesin, antara lain:
Daya efektif:
Daya indikatif:
di mana D : diameter silinder (cm2)
L : panjang langkah torak (m)
i : jumlah silinder
Pe : tekanan efek rata-rata (kgf/cm2)
Pi : tekanan indikatif rata-rata (kgf/cm2)
n : putaran mesin (rpm)
a : - dua langkah a=1
- empat langkah a=2b. Turbin
Turbin adalah mesin penggerak, di mana energi fluida kerja
dipergunakan langsung untuk memutar roda turbin. Jadi, berbeda
dengan yang terjadi pada mesin torak, pada turbin tidak terdapat
bagian mesin yang bergerak translasi. Bagian berputar dinamai
stator atau rumah turbin. Roda turbin terletak di dalam rumah
turbin dan roda turbin memutar poros daya yang menggerakkan atau
memutar bebannya (generator listrik, pompa, kompresor,
baling-baling atau mesin lainnya). Di dalam turbin fluida kerja
mengalami proses ekspansi, yaitu proses penurunan tekanan, dan
mengalir secara kontinu. Fluida kerjanya dapat berupa air, uap air,
atau gas.
Gambar. Turbin air
Turbin dilengkapi dengan sudu-sudu. Pada roda turbin terdapat
sudu dan fluida kerja akan mengalir melalui ruang di antara sudu
tersebut. Apabila kemudian ternyata bahwa roda turbin dapat
berputar, maka akan timbul gaya yang bekerja pada sudu. Gaya
tersebut timbul karena terjadinya perubahan momentum dari fluida
kerja yang mengalir di antara sudu. Jadi, sudu turbin haruslah
dibentuk sedemikian rupa sehingga dapat terjadi perubahan momentum
pada fluida kerja tersebut.
Gambar. Sebuah sistem turbin gas
A. Definisi : Starter sebagai penggerak mula untuk menghidupkan
motor
B. Jenis
Starter tangan , digunakan pada gen-set kecil
Starter kaki, digunakan pada sepeda motor
Starter listrik, digunakan pada motor-motor dalam mobil
Starter udara tekan , digunakan pada motor diesel
besar-besar
C. Persyaratan Starter
Motor starter sebagai penggerak mula harus dapat mengatasi
tahanan-tahanan motor, misalnya
Tekanan kompresi
Gesekan, pada semua bagian yang bergerak
a. Hambatan dari minyak pelumas, sewaktu masih dingin
kekentalannya masih tinggi
b. Pinion harus dapat mengait dan melepas pada dari roda penerus
secara baik
c. Saat permulaan start motor starter mempunyai momen putar yang
besar dengan putaran yang kecil.
d. Motor starter pada umumnya mempunyai bentuk yang kecil tetapi
tenaga putarnya besar, dari 0,1 Kw sampai 18 Kw
D. Konstruksi Starter Listrik
Gambar. Starter listrik jenis dorong dan sekrup
elektromagnetik
E. Bagian-bagian starter dapat digolongkan dalam 3 bagian :
a. Bagian yang menghasilkan momen putar ( motor listrik )
b. Bagian pinion, kopling jalan bebas dan sistem penggerak
pinion
c. Bagian sakelar starter (solenoid)
F. Motor Starter
Motor starter adalah motor seri arus searah yang mengubah tenaga
listrik menjadi tenaga mekanik
Motor seri artinya kumparan medan dihubungkan seri dengan
anker
Tenaga mekanik yang dihasilkan berupa tenaga putar dari poros
anker ke roda penerus lewat pinion
Menurut cara penghubungan antara pinion dengan roda penerus,
motor stater dapat digolongkan dalam beberapa jenis :
a. Stater sekrup ( Jenis Bendix)
Stater jenis bendix dengan magnet permanen
Stater jenis bendix dengan sakelar mekanis
Stater jenis bendix dengan sakelar listrik
b. Starter dorong dan sekrup
Starter dorong dan sekrup elektromagnetis
Stater dorong dan sekrup dengan gigi reduksi
Starter dorong dan setup dengan magnet permanen dan gigi
reduksi
c. Starter anker dorong
d. Starter batang dorong pinion
EMBED MSPhotoEd.3 Starter sekrupStarter dorong dan sekrup
elektromagnetis
(Starter Bendix)
Starter Anker Dorong
Konstruksi dasar
1. Pinion
2. Kumparan penarik
3. Kumparan fiksasi/penahan
4. Kumparan seri / utama
5. Relai starter
6. Pegas pengembali
7. Tuas penahan
8. Piringan pelepas
9. Sepatu kutup
10. Anker
Gerakan dorong aksial pinion dilakukan oleh langsung oleh anker
itu sendiri . Oleh sebab itu komutator dibuat panjang
Starter anker dorong mempunyai 3 kumparan
Kumparan penarik
(2)
Kumparan fiksasi / penahan
(3)
Kumparan seri / utama
(4)
Kumparan penarik dirangkai seri terhadap anker berfungsi untuk
mendorong maju anker selama proses pengaitan pinion pada roda gaya.
Arus seri itu memutar anker pelan pelan supaya pinion mudah
mengait.
Kumparan fiksasi (penahan) selalu bekerja supaya anker tetap
pada posisi start.
Kumparan utama (medan) baru bekerja pada saat pinion mengait
penuh.
Nama bagian- bagian
1. Lubang servis pelumasan
2. Kopling plat ganda
3. Sepatu kutup
4. Anker
5. Terminal 30
6. Tutup belakang
7. Relai starter8. Tuas penahan
9. Komutator
10. Piringan pelepas
11. Sikat arang
12. Pegas pengembali
13. Kumparan stator
14. Pinion
Kegunaan
Starter anker dorong digunakan motor motor bertenaga menegah
seperti truk besar, traktor, pembangkit tenaga listrik dan lain
lain.
Starter anker dorong mempunyai tenaga putar + 2,5 6 HP
Proses kerja starter anker dorong
Posisi diam
Kunci kontak OFF --- anker dan relai belum di aliri listrik
Kedudukan anker sedikit di luar kumparan medan Pinion tidak
berkaitan dengan roda gaya Langkah 1 menghubungkan
Kunci kontak ON ----- relai bekerja dan kontak penghubung
pertama terhubung kumparan penarik dan kumparan fiksasi membangkit
medan magnet.
Anker ditarik ke arah kumparan medan dan berputar lambat
Anker terus maju hingga pinion mulai mengait.Tuas penahan
terangkat oleh piringan pelepas
Langkah 2
Pinion mengait penuh
Sewaktu tuas penahan terangkat penuh, relai menarik kontak
penghubung hingga kontak terhubung penuh
---- Arus utama mengalir ke kumparan seri ---- Anker ---- Massa
---Starter bekerja
Kumparan fiksasi dan penarik tetap bekerja
Motor sudah hidup, putaran anker naik , arus pada kumparan seri
menurun. Hanya kumparan fiksasi menahan anker tetap dalam
kedudukannya
Langkah melepaskan
Sakelar start OFF, arus pada kumparan relai terputus sehingga
semua kumparan tidak bekerja lagi ---- pegas pembalik mengembalikan
anker pada posisi diam (starter tidak bekerja)
Kopling pelat ganda
Fungsi :
a. Sebagai kopling jalan bebas saat motor sudah hidup.
b. Sebagai kopling beban lebih yang melindungi :
Motor starter supaya tidak terbakar
Motor dari kerusakan pada saat motor macet
Konstruksi kopling pelat ganda
Bagian-bagian :
1. Pinion
2. Ring aksial
3. Body starter
4. Plat gesek
5. Plat penghenti
6. Ring penghenti
7. Plat kopling luar
8. Plat kopling dalam9. Rumah plat kopling luar (dihubungkan
dengan anker)
10. Ring pendorong
11. Pegas piringan
12. Tabung pendorong
13. Poros anker
14. Mur tekan
15. Poros berulir memanjang
16. Pegas
Cara kerja
1. Gerak pinion bergesek pada gigi roda gaya
Pinion terdorong maju dan diputar lambat oleh anker saat starter
mulai bekerja Mur tekan dihentikan oleh gesekan plat penghenti dan
ring penghenti Perpindahan perputaran terjadi dari anker ke rumah
plat kopling luar ... plat penghenti ... plat gesek ... mur tekan
... pinion. Momen putar yang dipindahkan kecil Pinion mulai mengait
pada roda gaya
Anker terus mendorong pinion sambil berputar lambat hingga
pinion mulai mengait pada roda gaya
Plat penghenti mulai terangkat dari ring penghenti
Karena pinion belum bisa berputar mur tekan akan mundur dan
menekan plat-plat kopling
2. Starter bekerja
Ring aksial berhenti pada body starter. Sakelar utama terhubung,
momen putar anker yang besar menekan mur tekan ke plat-plat kopling
sehingga momen putar dapat dipindahkan.
Terjadi perpindahan momen putar dari poros anker ke rumah plat
kopling luar .... plat kopling luar .... plat kopling dalam ....
mur tekan .... pinion .... roda gaya.
3. Saat beban lebih
Bila terjadi beban lebih ----- tabung pendorong menekan pegas
piringan akibat dari gerakan menyekrup mundur mur tekan
Ring pendorong tidak mendapat tekanan dari pegas piringan
sehingga kopling slip4. Saat terjadi putaran lebih
Bila terjadi putaran lebih saat motor sudah hidup --- terjadi
gerak menyekrup maju oleh mur tekan sehingga tidak terjadi tekanan
pada plat-plat kopling --- kopling bebas
Keuntungan
Tenaga putar cukup besar antara 2,5 6 HP
Mempunyai pengaman yang baik terhadap momen putar dan putaran
yang berlebihan.Kerugian
Konstruksi komutator panjang
Keausan komutator bagian belakang lebih besar dari pada bagian
depan
Tugas Alternator : Saat mesin hidup, sebagai
Sumber energi untuk seluruh kebutuhan energi listrik dalam
mobil
Pengisi baterai agar selalu siap pakai
Alternator pertama kali dibuat pada tahun : 1967
Karena dapat diproduksi dioda penyearah berdaya besar.
Perbedaan prinsip kerja alternator dengan generator
Kumparan pembangkit
Kumparan medan
Penyearah
Produksi arus
Keuntungan
KerugianAlternator
Diam
Berputar
Dioda
Tidak diregulasi
Pada putaran rendah tegangan cukup
Tidak perlu tempat yang luas
Bila hubung singkat alternator rusakGenerator
Berputar
Diam
Komutator
Perlu diregulasi
Jika hubung singkat generator aman
Pada putaran rendah tegangan kecil
Perlu tempat relatif luas
1. Dioda
2. Plat dudukan dioda
3. Cincin gesek
4. Kumparan pembangkit (stator)
5. Bearing depan
Dengan medan magnet yang kuat menambah pool magnet menghasilkan
tegangan
tinggi & frekuensi rapat
1. Kumparan medan
2. Poros Rotor
1. Kuku kuku magnet
2. Kumparan magnet
3. Poros rotor
Pembentukan medan magnet pada rotor
Bermacam macam Arus MedanMengapa perlu adanya arus medan mula
pada alternator ?
Pada putaran motor idle tegangan hasil induksi dari magnet
permanen pada rotor tidak mampu untuk menembus diode diode.
Untuk mengalirkan arusnya melalui diode penyearah alternator
memerlukan tegangan sebesar 0,7 x 2 = 1,4 volt untuk menembus diode
positif dan diode negatif.
Macam macam sistem arus medan 1. Arus medan langsung
Warnailah arus medan !
Fungsi : K.K On, motor mati arus medan mula dari (+)
Bateray ke K.K ( regulator ( masa motor hidup, arus medan dari
(B+) Alternator
K>K( regulator ( rotor ( masaKerugian :
Jika ada rugi tegangan pada KK; tegangan pengisian terlalu
tinggi
KK On, motor mati, arus medan tetap ada ( kumparan medan panas (
batery dikosongkan
Tidak mungkin memasang lampu kontrol ( pengisian
2. Arus medan dengan relai A
Warnailah arus medan !
Fungsi : KK on, motor mati ( relay bekerja arus mengalir dari
(+) bateray
Relay regulator ( rotor ( masa motor hidup, arus medan mengalir
dari B+ alternator
Keuntungan : Bila terjadi rugi tegangan pada kunci kontak
tegangan pengisian masih sesuai
Kerugian :
KK on arus medan tetap mengalir
Tidak mungkin memasang lampu kontrol pengisian
3. Arus medan dengan relai B
Warnailah arus medan !
Fungsi : KK on motor mati arus medan mula mengalir dari (+)
bateray, KKlampu kontrol ( regulator ( rotor masa (lampu
menyala)
Motor hidup, tegangan N mampu mengaktifkan relay arus medan
melalui relay
Catatan untuk lampu kontrol :
Alternator 6V
min. 1,2 W
Alternator 12V
min. 2 W
Alternator 24V
min. 3 W
Keuntungan : KK on mesin mati, rotor tak panas
Jika terjadi rugi tegangan pada KK,tegangan pengisian masih
sesuai
Diode (Penyearah arus)
Tugas diode : Menyearahkan arus bolak balik dari stator
Penghambatan : Bila katoda diberi polaritas positif dan anoda
diberi polaritas negatif, maka arus terhambat lampu mati
1 Pase dengan penyearah 1 diode
3 Pase dengan penyearah 6 diode Perbedaan diode positif dengan
negatif
Diode positif dan negatif hanya digunakan pada teknik mobil,
supaya sesuai dengan pelat pendingin
Pembangian Listrik 3 Pase dengan Rangkaian Bintang dan
Segitiga
Arti pembangkit listrik 3 pase
Pembangkit listrik dari 3 sumber
Pembangkit 3 phase dengan 1 pasang pada magnet / rotor
membutuhkan 3 pasang pada stater
Pembangkit 3 phase dengan 6 pasang pol magnet / rotor
membutuhkan 3 x 6 = 18 pasang pol stator.
PERBEDAAN ANTARA RANGKAIAN BINTANG DAN RANGKAIAN SEGITIGA
EMBED MSPhotoEd.3
Kump. Medansolenoid Kunci
Tuas pendorong kotak
Kopling
Jalan bebas
Pinion
Sepatu Anker
Roda penerus kutup
Starter anker dorong
Starter batang dorong pinion
EMBED MSPhotoEd.3
1
2
3
4
5
10
9
8
7
6
EMBED MSPhotoEd.3
2
1
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
EMBED MSPhotoEd.3
1
2
4
3
5
9
8
10
7
6
Kipas pendingin
Rotor (kumparan medan)
Sikat arang
Bearing belakang
Rumah stator
1
2
1
2
3
KK on mesin mati, arus medan mula mengalir dari (+)
batery ( KK ( lampu ( regulator ( rotor ( masa.
Motor hidup arus medan dari D+ alternator
KK on motor mati, rotor tidak panas.
KK on ( motor mati, arus medan mula mengalir
dari KK ( lampu ( regulator ( rotor ( masa . Mesin
hidup arus medan mengalir dari B (+) alternator.
: KK on motor mulai mati, Rotor tidak
panas
Terjadi rugi tegangan pada saluran
pengisian sebesar 0,7 Volt.
Plat dudukan dioda positif
Plat dudukan dioda negatif
Diode Positif
Diode Negatif
Kumparan medan
RANGKAIAN SEGITIGA
Hubungkanlah tiap ujung kumparan sesuai rangkaian segitiga
RANGKAIAN BINTANG (sering dipakai di dalam mobil sedan)
Hubungkanlah tiap ujung kumparan sesuai rangkaian segitiga
Kumparan medan
PAGE 20Bukune Mesin Konversi Energi
_1007453685.bin
_1007454256.bin
_1014111668.bin
_1014216071.bin
_1007454490.bin
_1011438483.bin
_1007454597.bin
_1007454365.bin
_1007453881.bin
_1007454161.bin
_1007453749.bin
_1007376247.bin
_1007453426.bin
_1007453479.bin
_1007453583.bin
_1007453355.bin
_1007375805.bin
_1007376189.bin
_1007375768.bin
_1007374344.bin