Top Banner
Shalat Sebagai Kewajiban Dasar Muslim
63

Materi Kaifa Thusolli

Sep 19, 2015

Download

Documents

Rachmat Adimas

Fikih Islam
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript

Bagian Pertama

Shalat Sebagai Kewajiban Dasar MuslimHukum Meninggalkan Shalat

Perjanjian antara kami dengan mereka adalah shalat. Siapa yang meninggalkan shalat maka telah kafir. (HR. Tirmizy)

Antara seseorang dan kekafiran adalah shalat (HR. Muslim)

Para shahabat Rasulullah SAW tidak memandang suatu perbutan yang bila ditinggalkan menjadikan kafir kecuali shalat.bunuh penjara - pukulhanafihambaliDUNIAWImaliki syafii bunuhbunuhUKHRAWImeyakini kewajibandosa besarkafirmengingkari kewajibanHUKUM MENINGGALKAN SHALATHaidh NifasBelum BalighOrang GilaOrang KafirUDZUR MENINGGALKAN SHALATDICABUT TOTALRagu NajisTidak ada airBisa DijamakBisa DiqadhaTIDAK SYARIMacetPernikahanTontonanSakit ParahTidurPingsanKesurupanWAJIB MENGGANTIUDZUR MENINGGALKAN SHALATMensiasati waktu shalatMenjama ShalatShalat tidak harus di masjidShalat di KendaraanShalat QadhaShalat MusafirSYARAT SAFARniat safartujuan tertentukeluar rumahjarak minimaltidak membatalkan safarJARAK SAFAR3 hariDzahiri16 farsakh 24 farsakh 88,704 km 135 km MalikiSyafiiHanbaliHanafimutlak safar2 hari 4 bardRUMAHiqamahTUJUANbukan iqamahmusafirmusafirmusafirbukan musafirbukan musafirSAFAR VERSI PERTAMARUMAHiqamahTUJUANiqamahmusafirbukan musafirmusafirbukan musafirbukan musafirSAFAR VERSI KEDUARUMAHiqamahTUJUANbukan iqamahlebih dari musafirbukan musafirmusafirbukan musafirbukan musafirSAFAR VERSI KETIGATEMPAT BERMUQIMsatu tempat tinggaltempat tinggal lebih dari satumelewati batas sementaraBERHENTINYA SAFARpulang ke rumahtiba di tempat muqim lainmelewati batas sementaraShalat di Kendaraan Sesungguhnya shalat itu adalah fardhu yang ditentukan waktunya atas orang-orang yang beriman. (QS. An-Nisa : 103) Nabi SAW shalat di atas kendaraannya menuju ke arah Timur. Namun ketika beliau mau shalat wajib, beliau turun dan shalat menghadap kiblat. (HR. Bukhari) Sesungguhnya Rasulullah SAW melakukan shalat witir di atas untanya. (HR. Bukhari)DALIL SHALAT DI ATAS KENDARAAN Ketika Nabi SAW mengutus Ja'far bin Abi Thalib radhiyallahuanhu ke Habasyah, memerintahkan untuk shalat di atas kapal laut dengan berdiri, kecuali bila takut tenggelam. (HR. Al-Haitsami dan Al-Bazzar)fardhuKETENTUAN SHALATmenghadap kiblatberdiriruku sujudsyaratrukunsunnahtidak harus menghadap kiblattidak harus berdiri boleh dudukruku sujud dengan membungkukpribadikapal lautkereta apibus umumpesawat terbangumummobilsepeda motoruntaturun dari kendaraanshalat di kendaraanJENIS KENDARAANsebelum-sesudahSKALA PRIORITASpenuhi syarat rukunmanfaatkan jamahindari kendaraanterpaksa di kendaraanturunsyaratdimana sajakiblatberdiriruku sujudshalat hormat waktuqadhayayayatidaktidakyatidaktidaksyarat rukun tidak mungkinAl-SyafiiyyahAl-HanabilahAl-HanafiyahAl-MalikiyahAsumsi Yang KeliruSholat Harus di Masjid/MushollaBerwudhu Harus Dengan Air BanyakSholat Harus Makai KostumMalu Jika Sholat Depan UmumAlasan DaruratMenjama Shalat.safarhajihujansakitdaruratSYARAT JAMAInsidentilMemaksa dzhuhurasharTAQDIMmaghribisyadzhuhurasharTAKHIRmaghribisyaDi waktu DzhuhurDi waktu MaghribdzhuhurasharisyamaghribDi waktu AsharDi waktu IsyaafdhalafdhalbolehbolehSYARAT JAMA TAQDIMNiat sejak shalat pertamaTertib dan urutTidak terputusMasih musafirSYARAT JAMA TAKHIRNiat sejak shalat pertamaMasih musafirJAMA SHALAT JUMAT dan ASHARJumhur Ulama = BolehAl-Hanabilah = Tidak Boleh.Tidak ada nash yang melarangIttihad al-waqt (pesatuan waktuQiyas dengan ZuhurPrinsip KeringananJama = Menyatukan waktu.Jumat bukan ZuhurTidak ada yang membolehkanTidak ada Qiyas dalam IbadahMengqadha ShalatTidak DiqadhaHaidh Nifas DiqadhaShalat JumatShalat MutlakIBADAHKapan SajaTertentu Shalat 5 waktuqurbanShalat IedHaji Dari Aisyah r.a berkata : Di zaman Rasulullah SAW dahulu kami mendapat haidh lalu kami diperintahkan untuk mengqadha puasa dan tidak diperintah untuk mengqadha salat (HR. Jamaah). Siapa yang lupa sholat (dan meninggalkannya), atau tertidur, maka kafaratnya ialah ia harus mengerjakannya ketika ia ingat (HR Muslim) Semua Shalat Yang TerlewatAl-HanafiyahZohiriyahAl-MalikiyahAl-SyafiiyyahAl-HanabilahHanya untuk Orang Lupa dan Tidur : . Dari Abdullah bin Abi Qatadah dari ayahnya berkata,Kami pernah berjalan bersama Nabi SAW pada suatu malam. Sebagian kaum lalu berkata, Wahai Rasulullah, sekiranya anda mau istirahat sebentar bersama kami? Beliau menjawab: Aku khawatir kalian tertidur sehingga terlewatkan shalat. Bilal berkata, Aku akan membangunkan kalian. Maka mereka pun berbaring, sedangkan Bilal bersandar pada hewan tunggangannya. Namun ternyata rasa kantuk mengalahkannya dan akhirnya Bilal pun tertidur. Ketika Nabi SAW terbangun ternyata matahari sudah terbit, maka beliau pun bersabda: Wahai Bilal, mana bukti yang kau ucapkan! Bilal menjawab: Aku belum pernah sekalipun merasakan kantuk seperti ini sebelumnya. Beliau lalu bersabda: Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla memegang ruh-ruh kalian sesuai kehendak-Nya dan mengembalikannya kepada kalian sekehendak-Nya pula. Wahai Bilal, berdiri dan adzanlah (umumkan) kepada orang-orang untuk shalat! kemudian beliau SAW berwudhu, ketika matahari meninggi dan tampak sinar putihnya, beliau pun berdiri melaksanakan shalat. (HR. Al-Bukhari)Wajib Qadha ShalatWajib Qadha Shalat Bahwa Umar bin Al Khaththab radhiyallahuanhu datang pada hari peperangan Khandaq setelah matahari terbenam sambil memaki-maki orang-orang kafir Quraisy dan berkata, Wahai Rasulullah, Aku belum melaksanakan shaat Ashar hingga matahari hampir terbenam! Nabi SAW menjawab, Demi Allah, Aku sendiri juga belum melaksanakannya. Kemudian kami berdiri menuju Bath-han, beliau berwudlu dan kami pun ikut berwudlu, kemudian beliau melaksanakan shalat Ashar setelah matahari terbenam, dan setelah itu dilanjutkan dengan shalat Maghrib. (HR. Al-Bukhari)Shalat Orang SakitHaidh NifasBelum BalighOrang GilaOrang KafirUDZUR SHALATDICABUTOrang SakitDIRINGANKAN Dan bertaqwalah kepada Allah semampu yang kamu bisa (QS. At-Taghabun : 16) Apa yang aku larang, Jauhilah! Dan apa yang aku perintah untuk, maka kerjakannya semampu yang bisa kamu lakukan. (HR. Muslim ) : Dari Imran bin Hushain berkata,Aku menderita wasir, maka aku bertanya kepada Rasulullah SAW. Beliau bersabda,Shalatlah sambil berdiri, kalau tidak bisa, maka shalatlah sambil duduk. Kalau tidak bisa, shalatlah di atas lambungmu. (HR. Bukhari) Bila kamu mampu untuk sujud di atas tanah, maka lakukanlah. Namun bila tidak, maka anggukan kepala. Jadikan sujudmu lebih rendah dari rukumu. (HR. Ath-Thabrani)KeringananTayammumBoleh DudukBoleh BerbaringRuku - SujudTidak Wajib BerjamaahGugur Shalat JumatKetentuanMenghadap QiblatTidak Boleh Jadi ImamTidak Ada QasharQadha Yang TerlewatJama Hanbali : BolehJumhur : Tidak BolehSHALAT ORANG SAKITBagian KeduaShalat BerjamahBab 1 : Shalat BerjamaahBab 2 : Imam ShalatBab 3 : Makmum Shalat BerjamaahSyarat SahSunnahBolehHUKUM SHALAT JAMAAHShalat JumatShalat Idul FitrhShalat Idul AdhaShalat TarawihShalat GerhanaShalat IstisqaShalat TahajjudShalat Qabliyah BadiyahShalat Tahiyatul MasjidMuslimAqilBalighLaki-lakiMuqimSehatPelakuHukumSHALAT LIMA WAKTUSunnah MuakkadahFardhu KifayahFardhu AinSyarat SahDi MasjidAwal WaktuBersama Imam RawatibBentukIbnu Taimiyah Ibnul QayyimSyafiiHanbaliImam ShalatMuslimBerakalMumayyizSYARAT IMAM LakiBenar Bacaan QuranTidak Sakit UdzurSemua Rukun ShalatTidak Kehilangan Syarat SahHaruskah Niat Jadi ImamYANG LEBIH BERHAKLebih FaqihPemilik WilayahLebih Fasih Yang menjadi imam bagi suatu kaum adalah orang yang lebih aqra' pada kitabullah. Bila peringkat mereka sama dalam masalah qiraat, maka yang lebih paham dengan sunnah. Bila peringkat mereka sama, maka yang lebih dahulu berangkat hijrah. Bila peringkat mereka sama, maka yang lebih banyak usianya. Namun janganlah seorang menjadi imam buat orang lain di wilayah kekuasaan orang lain itu, jangan duduk di rumahnya kecuali dengan izinnya. (HR. Muslim)TUGAS & WEWENANGBeri Izin Adzan - IqamatBeri Informasi SebelumnyaPeriksa BarisanMeringankan ShalatIstikhlafMenunggu MasbukMakmum

Niat Jadi MakmumShalat Yang SamaTidak Melewati ImamSYARAT MAKMUM Tempat Yang SamaIkut Gerakan Dasarimam tidak harus niatJumhurSyafiinamawaktuhukumgerakan dasarrakaatterpisahshaf tersambunglihatdengarPosisi MakmumImam LakiImam WanitaMakmum lakiMakmum campurMakmum wanitaMakmum wanitasatulebihsatulebihsatulebihsatulebihKonfigurasi Barisan Shalat Berjamaahposisi makmum anak-anak wanitaposisi makmum anak-anak lakiposisi makmum dewasa lakiposisi makmum dewasa wanitaimamProses Pembentukan Barisan8imam10461297131112532123171925222026241415181635373133393432383627293028sendiri dalam shaf8imam10461297131112531527142220262418162123192517142220262418162123192517Dari Washibah bin Ma'bad ra berkata bahwa Rasulullah SAW melihat seseorang shalat di belakang shaf sendirian. Maka beliau memerintahkannya untuk mengulangi shalatnya. (HR Ahmad, Abu Daud, At-Tirmizy dan Ibnu Hibban menshahihkannya)MufaraqahHaramWajibBolehBerhenti jadi makmum di tengah shalatTanpa sebabBatalnya imamSyafiiHanbaliTerlalu panjang bacaanTidak qunut - tahiyat awalsakitngantukkebelettakutSendiri di shafBagian KetigaIkhtilaf dalam ShalatMelafadzkan NiatPosisi Tangan Ketika ShalatBacaan Makmum di Belakang ImamBasamalah, Al-Fatihah atau bukan?Sujud, Mana Duluan?Menggerak Jari Ketika Tasyahhud

Istinbath BerbedaNabi Shalat BerbedaSebab PerbedaanPerbedaan Menghukumi Hadits : Dan yang menjadi pendapat pilihan (madzhab) ialah (melafadzkan niat itu) mustahabb (disukai), dan ini tidak berlaku untuk beberpa masalah, seperti nadzar. Karena nadzar tidak cukup hanya niat tapi justru harus melafadzkan (Al-Asybah wa Al-Nazoir 41) Itu menyelisihi yang lebih utama (utamanya tidak dilafadzkan), akan tetapi dikecualikan bagi mereka yang peragu, baginya itu justru lebih baik dilafadzkan agar hilang keragu-raguannya. (Hasyiyah Al-Dusuqi 1/234) ( ) (Dan disunnahkah melafadzkan) apa yang diniatkan (sebelum takbir) untuk lisan membantu hati dan itu juga berguna untuk menjauhkan keragu-raguan (was-was). (Mughni Al-Muhtaj 1/150) Dan tidak disunnahkan (tidak disukai) melafadzkan niat dari 2 pendapat (sunnah dan tidak sunnah) yang ter-manshush dari Imam Ahmad. (Al-Inshof 1/110)Madzhab al-HanafiyahMadzhab al-MalikiyahMadzhab al-SyafiiyyahMadzhab al-HanabilahMelafadzkan NiatBERSEDEKAP BUKAN RUKUN SHALAT Dalam kaitan dimana tangan diletakkan saat shalat, tidak ada hadits yang berstatus shahih dari Nabi. Silahkan letakkan diatas atau dibawah pusar. (Ibn Mundzir w. 319 H, al-Ausath fi as-Sunan wa al-Ijma wa al-Ikhtilaf, h. 3/ 94)Di bawah PusarMakruh BersedekapAntara Pusar dan DadaDi Atas Dadaal-MalikyahAl-Hanafiyah dan al-HanabilahImam ShananiyAl-SyafiiyyahmakmumALFATIHAHbasmalahHanafiJumhurBukan rukun - wajibRukun ShalatMaliki - HambaliJahriyah : tidakSiriyah : bacaHanafiJahriyah : tidakSiriyah : tidakSyafiiJahriyah : bacaSiriyah : bacaHanafiHaramSunnah : sir MalikiHambaliWajib : sirWajib : JahrSyafiiBukan fatihahAyat 1 fatihahkedudukanBekas SujudSUJUDProsesPosisitanganLutut Dari Wail Ibnu Hujr berkata,"Aku melihat Rasulullah SAW bila sujud meletakkan kedua lututnya sebelum kedua tangannya. Dan bila bangun dari sujud beliau mengangkat tangannya sebelum mengangkat kedua lututnya. (HR. Khamsah kecuali Ahmad) Bila kamu sujud janganlah seperti duduknya unta. Hendaklah kamu meletakkan kedua tangan terlebih dahulu kemudian kedua lutut. (HR. Ahmad, Abu Daud, Nasai dan Tirmizy) Tanda-tanda mereka tampak pada wajah mereka dari bekas sujud . (QS. Al-Fath : 29)Menggerakkan Telunjuk Ketika Tasyahhud - - Dari Ibn Umra r.a. Nabi s.a.w. jika ia duduk dalam shalat, ia melettakan tangannya di lututnya, dan mengangkat jarinya yang di sebelah jempol, lalu berdoa, dan tangan kirinya di atas paha kiri terbuka jari-jarinya. (HR. Muslim)1 - - .Dari Wail bin Hujr r.a.: Nabi s.a.w. meletakkan siku kanannya di atas paha kanan kemudian menggenggam kelingkin dan jari setelahnya lalu membuat lingkaran dengan jari tengah dan jempol, dan mengangkat telunjuk memberi isyarat (HR. Abu Daud dan Ahmad)2Tinjauan HaditsMenggerakkan Telunjuk Ketika Tasyahhud - - .Dari Abdullah bin Zubair r.a. Nabi s.a.w. memberikan isyarat ketika berdoa (tsyahhud) dan ia tidak menggerak-gerakkannya. (HR. Abu Daud dan an-Nasai)3 : " Dari Wail bin Hujr r.a. ketika menceritakan shalatnya Nabi s.a.w: Nabi s.a.w. duduk dan membaringkan kaki kirinya, lalu menaruh telapak tangan kirinya di atas paha dan lututnya dan menjadikan siku tangan kanannya di atas paha kanannya, lalu menggenggam 2 jarinya dan membuat lingkaran kemudian mengangkat jarinya dan aku melihat ia menggerak-gerakkannya sambil berdoa (HR. Abu Daud dan Ahmad)4Tinjauan HaditsMenggerakkan Telunjuk Ketika Tasyahhud : . ( - 1/509)dalam madzhab kami hanya ada 2 pendapat: [1] meregangkan jari-jari tanpa memberi isyarat, [2] merenggangkan jari-jari sampai syahadat lalu menggenggamnya dan mengangkat telunjuk ketika nafiy (laa illallah) dan menurunkannya lagi ketika itsbat (illa Allah). (Ibn Abidin dalam Radd al-Muhtar 1/509)Al-Hanafiyah() () () ( - 1/250 251)Dan disunnahkan menggerak-gerakkan jari telunjuk ke kanan dan ke kiri seterusnya selama tasyahhud. Adapun tangan kiri, direnggangkan jari-jarinya di atas paha kiri (al-Dardir dalam al-Syarh al-Kabir 1/250-251)Al-MalikiyahPendapat MadzhabMenggerakkan Telunjuk Ketika Tasyahhud : ( - 28)dan menggenggam kelingking serta jari manis tangan kanannya begitu juga jari tengah menurut pendapat yang masyhur dalam madzhb ini dan menjulurkan telunjuk lalu mengangkatnya ketika perkataan illallah dan tidak menggerakkannya. (Ian-Nawawi dalam Minhaj al-Thalibin hal. 28)Al-Syafiiyyah( ) ( ) ( 84)Dan memberi isyarat dnegan telunjuk tanpa menggerak-gerakkan ketika tasyahhud dan doa dalam shalat atau selainnya ketika menyebut Allah taala sebagai bentuk kesadaran akan tauhid. (al-Buhuti dalam al-Raudh al-Murbi hal. 84)Al-HanabilahPendapat Madzhab