Top Banner
PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI WILAYAH INDONESIA Oleh SUTARSO, S.P.d Guru SDN 2 Cendana 1
50

Materi ips vi.1.1

Jun 30, 2015

Download

Documents

Danu Subagya

perkembangan wilayah indonesia
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Page 1: Materi ips vi.1.1

PERKEMBANGAN SISTEM ADMINISTRASI WILAYAH INDONESIA

OlehSUTARSO, S.P.d

Guru SDN 2 Cendana

1

Page 2: Materi ips vi.1.1

Agenda

• Unsur Negara• Bentuk Negara• Bentuk Pemerintahan• Sistem Pemerintahan• Perkembangan wilayah

2

Page 3: Materi ips vi.1.1

Pengertian NegaraKANSIL (1978)

Negara adalah suatu organisasi kekuasaan daripada manusia-manusia (masyarakat) dan merupakan alat yang akan dipergunakan untuk mencapai tujuan bersama.

J.H.A. LOGEMAAN (Neg. sbg. Orgn. Kekuasaan)Keberadaan negara bertujuan untuk mengatur dan menyelenggaraan masyarakat yang dilengkapi dengan kekuasaan tertinggi.(Diikuti oleh : H.J. Laski, Max Weber, Leon Duguit)

3

Page 4: Materi ips vi.1.1

lanjutan

G. JELLINEKNegara ialah organisasi kekuasaan dari sekelompok manusia yang telah berkediaman di wilayah tertentu.

GEORGE WILHELM FREDRICH HEGELNegara merupakan organisasi kesusilaan yang muncul sebagai sintesa dari kemerdekaan individual dan kemerdekaan universal

4

Page 5: Materi ips vi.1.1

lanjutan

R. DJOKOSOETONONegara ialah suatu organisasi manusia atau kumpulan manusia yang berada di bawah suatu pemerintahan yang sama.

SOENARKONegara ialah organisasi masyarakat yang mempunyai daerah tertentu di mana kekuasaan negara berlaku sepenuhnya sebagai souvereign (kedaulatan)

5

Page 6: Materi ips vi.1.1

UNSUR NEGARAOPPENHEIMER DAN LAUTERPACHT :1. RAKYAT2. WILAYAH3. PEMERINTAH YANG BERDAULAT, DAN MENDAPAT

PENGAKUAN DARI NEGARA LAIN

KANSIL :1. WILAYAH2. RAKYAT3. PEMERINTAH YANG BERKUASA4. TUJUAN

6

Page 7: Materi ips vi.1.1

lanjutan

Unsur Konstitutif- wilayah- rakyat- pemerintah yang berdaulat

Unsur Deklaratif- pengakuan negara lain

7

Page 8: Materi ips vi.1.1

RAKYAT

Rakyat adalah semua manusia yang berada di wilayah suatu negara. (Penghuni negara)

Rakyat dibedakan menjadi 2 golongan :1.Penduduk

Setiap orang yang berada di wilayah suatu negara dalam jangka waktu yang lama (berdomisili).

8

Page 9: Materi ips vi.1.1

lanjutan

2. Bukan pendudukSetiap orang yang berada di wilayah suatu negara tetapi hanya untuk sementara waktu (tidak untuk berdomisili).

Contoh :- para wisatawan asing- tim / delegasi olah raga- tim/ delegasi seni- tamu negara- tim kunjungan/study banding, dsb.

9

Page 10: Materi ips vi.1.1

lanjutan

Penduduk suatu negara dapat dibedakan menjadi 2, yaitu :

a. Warga Negara, yaitu ;- setiap orang yang tinggal di wilayah suatu

negara dalam jangka waktu lama- secara hukum merupakan anggota dari negara

tersebut, serta- Mengakui bahwa negara dan pemerintahan

tempat negara tersebut adalah negara dan pemerintahnya.

10

Page 11: Materi ips vi.1.1

lanjutan

b. Warga Negara Asing/Bukan Warga Negara- setiap orang yang berada di wilayah suatu

negara dalam jangka waktu yang lama- secara hukum bukan anggota negara

tersebut- tidak mengakui bahwa negara dan

pemerintahan negara tersebut sebagai negara dan pemerintahnya.

11

Page 12: Materi ips vi.1.1

KEWARGANEGARAAN

Azas kewarganegaraan ada 2 :1. Ius Soli

Azas yang digunakan suatu negara dalam menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan tempat kelahiran.

2. Ius SanguinisAzas yang digunakan suatu negara dalam menentukan kewarganegaraan seseorang berdasarkan keturunan/kewarganegaraan orang tuanya.

12

Page 13: Materi ips vi.1.1

lanjutan

Akibat penggunaan azas tersebut :1.Apatride tidak berkewarganegaraan2.Bipatride berkewarganegaraan ganda

13

Page 14: Materi ips vi.1.1

WILAYAH

Wilayah suatu negara :1.Daratan2.Lautan3.Udara4.Ekstrateritorial

14

Page 15: Materi ips vi.1.1

BATAS WILAYAH

1. Batas alamiah- gunung-gunung- sungai- danau- hutan- perbukitandsb.

15

Page 16: Materi ips vi.1.1

lanjutan

2. Batas buatan- tembok- pagar kawat berduri- benteng- tugu tapal batas- dsb

16

Page 17: Materi ips vi.1.1

Batas wilayah laut Indonesia1. Tahun 1938 berdasarkan Territoriale Zee En Maritieme

Kringen Ordonatie ditentukan batas laut teritorial 3 mil laut.

2. Berdasarkan Deklarasi Djuanda 13 Desember 1957 batas wilayah laut, meliputi ;- batas laut teritorial 12 mil laut- batas zona bersebelahan 12 mil laut- batas Zona Ekonomi Eksklusif 200 mil laut- batas Landas kontinen lebih dari 200 mil laut

3. Klaim atas batas laut teritorial diperjuangkan di tingkat internasional pada saat Konvensi hukum laut int 1982 dan diterima masyarakat dunia, bahkan diikuti negara lain.

17

Page 18: Materi ips vi.1.1

Batas wilayah Udara

Ketentuan yang mengatur batas wilayah udara suatu negara prinsipnya tidak dipastikan, tetapi menurut Perjanjian Paris 1919 suatu negara dapat mengklaim batas wilayah udara sampai dengan :

- Kurang lebih 36.000 kaki- GSO (geo stasionary orbit)- Sampai batas negara tersebut mampu

mempertahankannya.

18

Page 19: Materi ips vi.1.1

PERKEMBANGAN WILAYAH

Wilayah suatu negara dimungkinkan mengalami perkembangan yang terjadi

karena pemekaran, penggabungan, dan pengurangan.

19

Page 20: Materi ips vi.1.1

1945

- Sumatera- Jawa barat- Jawa Tengah- Jawa Timur- Borneo (Kalimantan)- Sulawesi- Sunda Kecil (Nusa Tenggara)- Maluku

20

Page 21: Materi ips vi.1.1

1950

Tambahan provinsi karena pemekaran :- Sumatera Sumut , Sumteng dan Sumsel- Jawa Tengah Jateng dan DIY

21

Page 22: Materi ips vi.1.1

1956

• Sumatera utara Sumut dan DI Aceh• Jawa Barat Jabar dan DKI• Kalimantan Kalbar, Kaltim dan Kalsel

22

Page 23: Materi ips vi.1.1

1957

• Sumatera Tengah Sumbar, Riau dan Jambi• Kalimantan Selatan Kalsel dan Kalteng

23

Page 24: Materi ips vi.1.1

1958

• Sunda Kecil Bali Nusa Tenggara Barat Nusa Tenggara Timur

24

Page 25: Materi ips vi.1.1

1959

• Sumatera Selatan Sumatera Selatan Lampung

25

Page 26: Materi ips vi.1.1

1960

• Sulawesi Sul. Utara dan Tengah Sul. Selatan dan Tenggara

26

Page 27: Materi ips vi.1.1

1964

- Sulawesi Utara dan Tengah Sulut Sulteng

- Sulawesi Selatan dan Tenggara Sulsel Sultra

27

Page 28: Materi ips vi.1.1

1967

• Sumatera Selatan Sumatera Selatan Bengkulu

28

Page 29: Materi ips vi.1.1

1969

• Irian Jaya

29

Page 30: Materi ips vi.1.1

1976

• Nusa Tenggara Timur Nusa Tenggara TimurTimor Timur

30

Page 31: Materi ips vi.1.1

1999

- Timor Timur lepas (menjadi negara baru)- Maluku Maluku

Maluku Utara

- Irian Jaya Papua Irian jaya Barat

31

Page 32: Materi ips vi.1.1

2000

- Sumatera Sumatera Selatan Bangka Belitung

- Jawa Barat Jawa Barat Banten

- Sulawesi Utara Sulawesi Utara Gorontalo

32

Page 33: Materi ips vi.1.1

2002

• Riau Riau Kepulauan Riau

33

Page 34: Materi ips vi.1.1

2004

• Sulawesi selatan Sulawesi selatanSulawesi Barat

Jumlah 33 provinsi

34

Page 35: Materi ips vi.1.1

Wilayah Ekstrateritorial

• Adalah wilayah yang diakui secara hukum sebagai bagian dari wilayah suatu negara, walaupun tidak berada di dalam wilayah negara tersebut.

1.Tempat kantor/gedung perwakilan asing 2.Kapal yang berlayar di bawah bendera suatu

negara. (Floating Island)

35

Page 36: Materi ips vi.1.1

PEMERINTAH YANG BERDAULAT

Pemerintah lembaga beserta aparaturnya yang bertugas menyelenggarakan pemerintahan negara.

Pemerintah dalam arti luas meliputi seluruh lembaga negara.

Pemerintah dalam arti sempit dipegang oleh lembaga eksekutif.

36

Page 37: Materi ips vi.1.1

KEDAULATAN

Kedaulatan kekuasaan tertinggi suatu negara

Teori Kedaulatan :1.Teori kedaulatan Tuhan2.Teori kedaulatan Raja3.Teori kedaulatan Hukum4.Teori kedaulatan Negara5.Teori kedaulatan Rakyat.

37

Page 38: Materi ips vi.1.1

BENTUK NEGARA

1. Negara Kesatuan (Unitaris)Negara yang merdeka dan berdaulat di mana hanya ada satu Pemerintah (Pusat) yang mengatur seluruh daerah.

Azas Pemerintahan :- Sistem Sentralisasi- Sistem Desentralisasi- Sistem Dekonsentrasi- Sistem Tugas Perbantuan (medebewind)

38

Page 39: Materi ips vi.1.1

LANJUTAN• NEGARA BERSUSUN TUNGGAL• TIDAK TERDAPAT NEGARA DALAM NEGARA• SATU PEMERINTAHAN PUSAT• SATU UUD• SATU PARLEMEN• SATU KABINET• SATU BENDERA• KEDAULATAN KE DALAM DAN KE LUAR

39

Page 40: Materi ips vi.1.1

lanjutan

2. Negara Serikat (Federasi)Gabungan beberapa negara yang menjadi negara-negara bagian dari negara serikat itu

• NEGARA FEDERASI• NEGARA BERSUSUN JAMAK• TERDAPAT NEGARA DALAM NEGARA• SETIAP NEGARA BAGIAN MEMILIKI UUD, KEPALA NEGARA,

PARLEMEN, KABINET, UUD, BENDERA SENDIRI• KEDAULATAN DI PEMERINTAH FEDERAL YANG

BERHUBUNGAN DENGAN URUSAN LUAR NEGERI, HANKAM, KEUANGAN, POSTEL

40

Page 41: Materi ips vi.1.1

REPUBLIK

• KEPALA NEGARA DIANGKAT/DIPILIH OLEH RAKYAT

• MASA JABATAN KEPALA NEGARA DIBATASI• TIDAK ADA DINASTI• KEPALA NEGARANYA BIASANYA PRESIDEN

41

Page 42: Materi ips vi.1.1

KERAJAAN/MONARKI

• KEPALA NEGARA DIANGKAT BERDASARKAN KETURUNAN

• MASA JABATAN KEPALA NEGARA TIDAK DIBATASI/SEUMUR HIDUP

• ADA DINASTI• KEPALA NEGARA, RAJA, RATU, SULTAN,

YANG DIPERTUAN AGUNG, KAISAR,

42

Page 43: Materi ips vi.1.1

SISTEM PRESIDENSIAL• Presiden sebagai kepala negara dan kepala

pemerintahan• Presiden tidak dapat membubarkan parlemen• Masa jabatan presiden dan parlemen

ditentukan dengan pasti• Presiden dibantu oleh menteri-menteri negara

yang dipilih dan bertanggungjawab kpdnya• Presiden dan para menteri tidak

bertanggungjawab kpd parlemen

43

Page 44: Materi ips vi.1.1

SISTEM PARLEMENTER PM bersama kabinet bertanggungjawab kpd

parlemen Pembentukan kabinet didasarkan pd kekuatan dlm

parlemen Para anggota kabinet mungkin seluruhnya mungkin

sebagian anggota parlemen Kabinet dapat dijatuhkan setiap saat oleh parlemen

dengan mosi tidak percaya, sebaliknya kepala negara dengan saran PM dapat membubarkan parlemen

44

Page 45: Materi ips vi.1.1

LANJUTAN

• Lamanya masa jabatan kabinet tidak dapat ditentukan dengan pasti

• Presiden hanya sebagaikepala negara• Kedudukan kepala negara tidak dapat

diganggugugat atau diminta pertanggungjawaban ttg jalannya pemerintahan

45

Page 46: Materi ips vi.1.1

PERKEMBANGAN SEJARAH SISTEM KETATANEGARAAN INDONESIA

1. Sejak 18-8-1945 (UUD 1945)Bentuk negara kesatuanBentuk pemerintahan republikSistem Pemerintahan presidensial

2. Sejak November 1945 (UUD 1945)Bentuk negara kesatuanBentuk pemerintahan republikSistem pemerintahan parlementer

46

Page 47: Materi ips vi.1.1

lanjutan

3. Sejak 27 Des 1949 (K RIS)Bentuk negara serikatBentuk pemerintahan republikSistem pemerintahan parlementer

4. Sejak 17 Agustus 1950 (UUD S)Bentuk negara kesatuanBentuk pemerintahan republikSistem pemerintahan parlementer

47

Page 48: Materi ips vi.1.1

lanjutan

5. Sejak 5 Juli 1959 (UUD 1945)Bentuk negara kesatuanBentuk pemerintahan republikSistem pemerintahan presidensial

48

Page 49: Materi ips vi.1.1

SISTEM PEMERINTAHAN

1. SentralisasiAzas pemerintahan dimana segala kewenangan pemerintah pusat dan daerah dipegang oleh pemerintah pusat

2. DesentralisasiPenyerahan urusan pemerintahan dari pemerintah pusat atau daerah tingkat atasnya kepada daerah, menjadi urusan rumah tangga sendiri. (azas ini melahirkan daerah otonom)

49

Page 50: Materi ips vi.1.1

lanjutan

3. Dekonsentrasi Penyerahan sebagian dari kekuasaan pemerintah pusat kepada alat-alat (pejabat) pemerintah pusat yang ada di daerah.

Ataupelimpahan wewenang dari pemerintah atau kepala wilayah atau kepala instansi vertikal tingkat atasnya kepada pejabat-pejabatnya di daerah.

50