Top Banner

of 60

Materi Desain 1 Instruksional

Jan 06, 2016

Download

Documents

Syuhadak

Teori Desain
Welcome message from author
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
  • PENGEMBANGAN DESAININSTRUKSIONALOleh:Dr. Djoko Santosa TH, M.Pd.

  • Dalam suatu siklus lengkap kegiatan instruksional, letak pengembangan instruksional berada pada tahap pertama. Selanjutnya, menyusul pelaksanaan kegiatan instruksional sebagai tahap kedua dan evaluasi instruksional sebagai tahap ketiga. PENGEMBANGAN DESAININSTRUKSIONAL

  • Siklus Lengkap Kegiatan InstruksionalTahap ITahap IITahap IIIPengembangan InstruksionalPelaksanaan Kegiatan InstruksionalEvaluasi Instruksional

  • Desain Pengembangan InstruksionalPenggunaan Pendekatan Sistem dalam Pengembangan Instruksional telah menghasilkan berbagai desain. Tidak semua desain itu serupa. Sebagian sesuai untuk digunakan untuk memecahkan masalah yang lebih luas, sebagian lagi sesuai untuk pemecahan masalah yang lebih sempit, yaitu di suatu lembaga yang mempunyai kondisi khusus. Berikut ini disampaikan lima desain pendekatan sistem yang telah digunakan, baik oleh pengarangnya sendiri maupun oleh orang lain. Perbandingan kelima desain ini diturunkan dari karya Twelkel, Urbach dan Buck (1971). Judul dan pengarang kelima desain yang tergolong sebagai pendahulu tersebut tampak dalam daftar berikut ini:

  • Daftar Lima Desain Pendekatan Sistem dalam Pendidikan

    NoJudulPengarangTahun1Teaching Research SystemHamreus19682Michigan State University Instructional System Development ModelBarson19673System Aproach for Educational (SAFE)Corrigan19664Project MINERVA Instructional Systems DesignTracey19675Banathy Instructional Development SystemBanathy1968

  • Desain Teaching Research System

  • INSTRUCTIONAL SYSTEM DEVELOPMENT MODEL

  • SYSTEM APPROACH FOR EDUCATION (SAFE)

  • Project MINERVA Instructional System Design MengumpulkanData PekerjaanMengidentifikasi PersyaratanLatihan Merumuskan Tujuan Penampilan Merumuskan Tujuan Penampilan MemproduksiBahan InstruksionalMemilih StrategiInstruksional Memilih IsiMata PelajaranMelaksanakanKegiatanInstruksionalTindak LanjutLulusanMelaksanakandan MenganalisaTesMengevaluasiKegiatanInstruksional

  • THE BANATHY MODEL

  • Kelima desain pendekatan sistem tersebut dapat dibandingkan dari segi penetapan prosesnya. Tiga tahap yang akan digunakan sebagai dasar perbandingan adalah:1. TAHAP PERTAMA Definisi Masalah dan Organisasi yang meliputi: a. Identifikasi Masalah b. Analisis Setting c. Organisasi Pengelolaan2. TAHAP KEDUA Analisis dan Pengembangan Sistem, meliputi: a. Identifikasi Tujuan b. Penentuan Metode c. Penentuan Prototipe3. TAHAP KETIGA Evaluasi, meliputi: a. Melaksanakan tes atau uji coba prototipe b. Menganalisis hasil uji coba c. Implementasi atau uji coba ulang

  • 1. TAHAP PERTAMA, Definisi Masalah dan Organisasi yang meliputi:a. Identifikasi Masalah Identifikasi masalah merupakan proses membandingkan keadaan sekarang dengan keadaan yang seharusnya. Hasilnya akan menunjukkan kesenjangan antara kedua keadaan tersebut. Kesenjangan itu disebut kebutuhan (needs). Bila kesenjangan kedua keadaan tersebut besar, kebutuhan itu perlu diperhatikan atau diselesaikan. Kebutuhan yang besar dan ditetapkan untuk diatasi itu disebut masalah, sedangkan kebutuhan yang lebih kecil mungkin untuk sementara atau seterusnya diabaikan. Ia merupakan kebutuhan yang tidak dianggap sebagai masalah. Hasil akhir dari identifikasi masalah adalah perumusan tujuan umum.

  • Bila diperhatikan, bahasa yang digunakan kelima desain di atas berbeda, tetapi maksudnya sama. Perbandingan istilah yang diguna- kan oleh kelima desain tersebut tampak sebagai berikut:

  • MODELKEGIATANTeaching Research SystemMendefinisikan masalah instruksionalMichigan State University Instructional System Development Model Menentukan tujuan pendidikan umum: Perguruan Tinggi, Fakultas, Jurusan, Mata KuliahSAFE1. Menilai kebutuhan2. Menentukan tujuan misi3. Menentukan persyaratan, penampilan (performance) misi4. Menetukan hambatan5. Menentukan profil misi6. Melakukan analisis fungsional7. Melakukan analisis tugas8. Melakukan analisis metode dan alat9. Membuat keputusan kelayakan final (terus atau berhenti)Project MINERVAMengumpulkan data pekerjaanBanathyMaksud sistem

  • b. Analisis SettingAnalisis setting meliputi kegiatan menentukan karakteristik siswa dan sumber belajar yang tersedia untuk digunakan dalam pemecahan masalah. Apa bahasa yang dipergunakan oleh kelima desain di atas?

    MODELKEGIATANTeaching Research System1. Mengidentifikasi populasi siswa2. Mengumulkan bahan pelajaran3. Menganalisis context instruksionalMichigan State University Instructional System Development Model Mengumpulkan data masukanSAFEMengidentifikasi stategi alternatif pemecahan masalahProject MINERVAMengidentifikasi keperluan trainingBanathy1. Menilai kompetensi masukan2. Tes masukan

  • c. Organisasi PengelolaKegiatan yang termasuk Organisasi Pengelolaan cukup luas yaitu meliputi:Pendefinisian tugas dan tanggung jawab yang diperlukanPembentukan jaringan berkomunikasi untuk mengorganisasikan pengumpulan dan pendistribusi- an informasi kepada tim pengembangan. Pembentukan rencana proyek dan prosedur kontrol

  • Kegiatan pengembangan instruksional untuk skala luas seperti skala nasional, regional, perguruan tinggi atau lembaga, biasanya dilaksanakan oleh suatu tim. Untuk itu, perlu dibentuk suatu organisasi formal yang membagi tugas dan tanggung jawab setiap anggota tim dengan jelas agar kegiatan pengembangan instruksional itu sejauh mungkin terhindar dari hambatan atau kegagalan. Selanjutnya lihat kembali kelima desain yang kemudian bandingkan masing-masing dan terminologi apa yang mereka gunakan untuk menjelaskan pengertian organisasi pengelolaan ini.

  • MODELKEGIATANTeaching Research System1. Menentukan dan memilih sifat pendukung 2. Menentukan kontrol pengelolaanMichigan State University Instructional System Development Model Tidak adaSAFEMendesain pengelolaan atau rencana pelaksanaan setiap alternatifProject MINERVATidak adaBanathyTidak ada

  • 2. TAHAP KEDUA, Analisis, dan Pengembangan SistemHasil kegiatan tahap pertama, yaitu Definisi Masalah dan organisasi memberikan arah kepada tim atau mengembangkan instruksional untuk memulai kegiatan tahap kedua, yaitu tahap Analisis dan Pengembangan Sistem. Tahap ini meliputi tiga langkah, yaitu: identifikasi tujuan, penentuan metode, dan pembuatan prototipe.

  • a. Identifikasi Tujuan Tujuan adalah apa yang dapat dikerjakan oleh peserta didik setelah menyelesaikan proses belajar. Tujuan ini harus bermanfaat bagi peserta didik. Ia berbentuk perilaku yang dapat diukur. Tujuan ini kemudian diuraikan menjadi tujuan-tujuan khusus, yaitu tujuan yang lebih rinci dan spesifik. Selanjutnya tujuan khusus ini disusun dalam urutan yang logis. Atas dasar tujuan inilah isi pelajaran dipilih dan disajikan kepada peserta didik kelak.

  • Kelima desain yang dibandingkan menggunakan istilah yang berbeda untuk menggambarkan pengertian tujuan tersebut.

    MODELKEGIATANTeaching Research System1. Mengidentifikasi tujuan perilaku2. Menentukan tujuan-tujuan khususMichigan State University Instructional System Development Model Menentukan secara spesifik perilaku awal dan akhirSAFEMenentukan tujuan misiProject MINERVAMerumuskan tujuan penampilanBanathySpesifikasi tujuan

  • b. Penentuan MetodePenentuan metode dan media instruksional sangat penting untuk memungkinkan peserta didik mencapai tujuan instruksional. Metode yang diidentifikasi dapat lebih dari satu atau beberapa alternatif metode, karena dalam uji coba ada kemungkinan metode yang digunakan tidak efektif sehingga perlu diganti dengan metode lain.

  • Istilah yang digunakan para ahli bervariasi. Ada yang menggunakan istilah metode instruksional untuk pengertian cara dan alatalat yang digunakan dalam kegiatan instruksional, ada pula yang memisahkan pengertian metode dan media sebagai cara dan alat transmisi. Sebagian lagi menggunakan istilah strategi instruksional untuk menggantikan kedua kata metode dan media tersebut.

  • MODELKEGIATANTeaching Research SystemMengidentifikasi tipe belajarMenentukan kondisi belajarMenentukan penyesuaian terhadap perbedaan individualMengidentifikasi bentuk; kegiatan instruksional

  • MODELKEGIATANMichigan State University Instructional System Development Model Merencanakan strategiMengembangkan contoh pengajaran untuk isi pelajaran tertentuMemilih bentuk informasi yang representatif Menentukan alat transmisi

  • MODELKEGIATANSAFEMemilih rencana pengelolaan dan pelaksanaan yang mempunyai keefektifan biaya optimal. Menganalisis alternatif dari segi keefektifan biaya optimalMenganalisis alternatif dari segi keefektifan dan keuntungan biayaMemilih pengelolaan atau rencana pelaksanaan yang mempunyai efektifitas biaya yang paling optimal

  • MODELKEGIATANProject MINERVAMemilih isi mata pelajaran Memilih strategi instruksional

  • MODELKEGIATANBanathyMenemukan tugas-tugas belajarMengidentifikasi dan karakterisasi tugas-tugas belajar yang aktual Menganalisis fungsi Menganalisis komponenPendistribusianPenjadwalan

  • c. Pembuatan PrototipePembuatan prototipe merupakan permulaan produksi untuk menghasilkan barang yang sesungguhnya. Di samping itu, pada materi ini pula dimulai pengembangan desain evaluasi dan permulaan review teknis terhadap sistem tersebut oleh para ahli serta penyusunan tes yang akan digunakan untuk mengukur perilaku siswa, baik sebelum maupun setelah uji coba.

  • Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kelima desain yang dibandingkan tampak dalam tabel di bawah ini:

    MODELKEGIATANTeaching Research SystemMengembangkan prototipe instruksional Menyusun alat pengukur penampilan Menyusun alat pengukur penampilan khsusReview teknis dan komunikasi

  • MODELKEGIATANMichigan State University Instructional System Development ModelMengumpulkan, mendesain, dan memproduksi media yang telah ditentukan. Mengembangkan rasional untuk tes awal dan akhirMengembangkan instrumen evaluasi dengan informasi tentang mahasiwa dan media

  • MODELKEGIATANSAFETidak spesifikProject MINERVAMemproduksi bahan instruksionalMenyusun tes penampilanBanathyTes Acuan Patokan

  • 3. TAHAP KETIGA, EvaluasiTahap akhir dari suatu proses pengembangan instruksional adalah evaluasi. Hasilnya akan menjadi dasar pengambilan keputusan tentang dua hal, yatitu: seberapa baik prototipe instruksional dalam mencapai tujuan, dan bagian mana yang masih lemah sehingga perlu direvisi serta bagaimana merevisinya.

  • Banyak ahli pengembangan instruksional berpendapat bahwa evaluasi merupakan dasar dalam pendekatan sistem, sehingga tanpa evaluasi yang memadai seluruh proses pengembangan instruksional itu kehilangan maknanya.Tahap evaluasi meliputi tiga langkah, yaitu: pelaksanaan uji coba prototipe, analisis hasil dan implementasi/penggunaannya kembali

  • a. Uji Coba Prototipe InstruksionalUji coba prototipe biasanya mengambil bentuk-bentuk di bawah ini: Uji coba pengembangan untuk melihat komponen yang perlu direvisiUji coba validasi untuk melihat seberapa jauh peserta didik mencapai tujuan instruksional. Uji coba lapangan untuk menentukan apakah pengajar dan peserta didik lain dapat menggunakan bahan-bahan tersebut.

  • Berbagai istilah dan langkah digunakan oleh pengembangan instruksional untuk melaksanakan uji coba prototipe ini.

    MODELKEGIATANTeaching Research SystemUji coba prototipeMenyelenggarakan tes penampilan

  • MODELKEGIATANMichigan State University Instructional System Development ModelTes lapangan dengan kelompok peserta didik

  • MODELKEGIATANSAFEMenyusun Rencana validasi atau Tes Lapangan (metode/alat/media) seperti yang diperlukanImplementasi/memantau pengelolaan dan rencana pelaksanaanMengevaluasi penampilan

  • MODELKEGIATANProject MINERVAMelaksanakan kegiatan instruksional Melaksanakan dan menganalisis tesBanathyLatihan sistemTes sistem

  • TUGAS :BUAT RANCANGAN UJI COBA DARI MASING-MASING MODEL/DESAIN YANG DAPAT DITERAPKAN DALAM PEMBELAJARAN PENDIDIKAN EKONOMI. PILIH SALAH SATU DARI BERBAGAI JENJANG PENDIDIKAN, BAIK DI SMP, SMA MAUPUN SMK

  • b. Analisis HasilAnalisis hasil melibatkan tiga jenis kegiatan, yaitu: pertama, tabulasi dan memproses data evaluasi. Kedua, menentukan hubungan antara metode yang digunakan, hasil yang dicapai dan tujuan yang ingin dicapai. Ketiga, menafsirkan data. Kualitas revisi yang akan dibuat tergantung kepada interpretasi ini.

  • Kelima desain yang diperbandingkan menggunakan istilah yang berbeda seperti tampak dalam tabel berikut:

    MODELKEGIATANTeaching Research SystemMenganalisis hasil uji cobaMenganalisis tesMichigan State University Instructional System Development ModelTidak spesifik artinya dapat menggunakan berbagai cara tes

  • MODELKEGIATANSAFEEvaluasi penampilan (proses dan produk)Project MINERVAMengevaluasi kegiatan instruksionalBanathyMengevaluasi

  • c. Implementasi/Uji Coba UlangBerdasarkan interpretasi data hasil uji coba, revisi dilakukan dari revisi kecil sampai revisi total. Akhirnya, keputusan harus diambil untuk mengakhiri uji coba ulang dan kemudian mengimplementasikan ke dalam pembelajaran.

  • Kelima desain yang diperbandingkan menggunakan beraneka ragam istilah untuk menyatakan revisi tersebut.

    MODELKEGIATANTeaching Research SystemMemodifikasi Sistem Instruksional

  • MODELKEGIATANMichigan State University Instructional System Development ModelMengidentifikasi letak dan mengoreksi kelemahanMengevaluasi dan mengulang kembali untuk memperbaiki sebagaimana diperlukan.

  • MODELKEGIATANSAFEMerevisi untuk mencapai prestasi yang diinginkanProject MINERVATertuang dalam bentuk garis umpan balikBanathyMengubah untuk memperbaiki

  • Bila anda perhatikan perbandingan kelima desain di atas, ternyata di samping istilah-istilah yang mereka gunakan tidak sama, urutan langkah-langkah yang mereka tempuh juga tidak selalu sama.Ini menunjukkan bahwa proses pengembangan instruksional itu tidak terdiri atas urutan langkah-langkah yang baku, atau yang tidak dapat ditawar lagi. Yang ada dan sudah baku adalah desain dasar untuk pengembangan instruksional, yaitu: mengidentifikasi mengembangkan, dan meng- evaluasi atau merevisi

  • C. DESAIN YANG TERBAIK ?Mengikuti perbandingan kelima desain pendekatan sistem yang diterapkan dalam desain instruksional mungkin ada orang yang ingin memilih salah satu yang terbaik dan menganggapnya sebagai desain standar untuk semua macam kegiatan instruksional. Keinginan seperti itu sebaiknya dibatalkan, sebab setiap model itu baik dan sesuai untuk kondisi tertentu. Kondisi yang dimaksud adalah besar-kecilnya atau kompleks tidaknya suatu lembaga pendidikan, ruang lingkup tugas lembaga pendidikan, serta kemampuan pengelola.

  • Setiap desain itu dimaksudkan untuk menghasilkan suatu sistem instruksional. Prosedur yang mirip digunakan antara satu dengan yang lain, tetapi mereka menggunakan penjelasan urutan dan bahasa yang tidak selalu sama. Seorang pengembang instruksional dapat memilih salah satu diantaranya yang dianggapnya sesuai, atau mungkin pula mengkombinasikan beberapa diantaranya untuk menyusun suatu model baru. Pertanyaan yang lebih mendasar adalah: seberapa jauh desain itu dapat digunakan secara efektif dan efisien?

  • KESIMPULANDi dunia pendidikan masih banyak lagi desain pengembangan instruksional lain di luar yang telah diperbandingkan di atas. Lima diantaranya adalah: Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI) yang diterbitkan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (1975)Systems Approach Model for Designing Instruction karangan Dick and Carey (1985)Instructional Sistem Design, karangan Gagne (1979)AT & T Instructional Development Model (1985)Desain pengembangan instruksional yang digunakan dalam materi ini ( Atwi Suparman :1987)

  • 1. Model Prosedur Pengembangan Sistem Instruksional (PPSI)I. PERUMUSAN TUJUAN

    Menggunakan sistem yang operasionalBerbentuk hasil belajarBerbentuk tingkah lakuHanya ada satu tingkah lakuIII. KEGIATAN BELAJARMerumuskan semua kemungkinan kegiatan belajar Menetapkan kegiatan belajar tidak tidak perlu ditempuhMenetapkan kegiatan yang akan ditempuhII. PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

    Menentukan jenis tes untuk menilai tercapainya tujuanMenyusun tes untuk menilai masing-masing tujuanIV. PENGEMBANGAN PROGRAM KEGIATANMerumuskan materi pelajaranMenetapkan metode yang dipakaiMemilih alat pelajaran dan sumber yang dipakaiMenyusun jadwalV. PELAKSANAANMengadakan tes awalMenyampaikan materi pelajaranMengadakan tes akhirPerbaikan

  • 2. System Approach Model for Designing Instruction (Dick and Carey 1985)IdentityInstructionGoalsConductInstructionalAnalysisIdentify Entry Bahevior CharacteristicWrite Performance ObjectiveDevelop Criterion Relarenced Test ItemsDevelop Instructional StrategyDevelop and Select Instruction MaterialDesign and Conduct Formative Evolution Design and Conduct Summative EvaluationRevise Instruction

  • 3. Instructional System Design (Gagne, 1979)a. Tingkat Sistem Analisis Kebutuhan, Tujuan Umum, dan PrioritasAnalisis Sumber, Hambatan, dan Alternatif Sistem PeluncuranPenentuan Lingkup dan Urutan Kurikulum dan Mata Pelajaran; Desain Sistem Peluncuranb. Tingkat Mata Pelajaran Menentukan Struktur Mata Pelajaran dan UrutanAnalisis Tujuan Mata Pelajaran

  • c. Tingkat Mata Sajian Pendefinisian Tujuan Penampilan Mempersiapkan Rencana Matasajian (atau Modul)Mengembangkan, Memilih Bahan, Media; Menilai Penampilan Siswa (mengukur Penampilan)d. Tingkat SistemPersiapan PengajaranEvaluasi FormatifTes Lapangan, Revisi Evaluasi SumatifPelaksanaan dan Difusi

  • TUGAS :Perhatikan dengan seksama kelima desain tersebut, kemudian banding- kan dua buah di antaranya dengan menggunakan tiga tahap, yaitu:

  • 4. AT & T Instructional Development Model (1985)Analisis Kebutuhan Analisis Pekerjaan KeterampilanMenulis TujuanDesain InstruksionalPengembangan BahanPelaksanaan Evaluasi

  • 1. TAHAP PERTAMA Definisi Masalah dan Organisasi: a. Identifikasi Masalah b. Analisis Setting c. Organisasi Pengelolaan2. TAHAP KEDUA Analisis dan Pengembangan Sistem : a. Identifikasi Tujuan b. Penentuan Metode c. Penentuan Prototipe

  • 3. TAHAP KETIGA Evaluasi, meliputi: a. Melaksanakan tes atau uji coba prototipe b. Menganalisis hasil uji coba c. Implementasi atau uji coba ulang

  • Daftar buku acuan- Filbeck, Robert. 1974. System in Teaching and Learning. Lincoln : Professional Educators Publications.-

    **