Akuntansi Keuangan Lanjutan II Tenny Badina BAB I KONSEP LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan Laporan Keuangan yang disusun oleh perusahaan yang mempunyai satu atau lebih anak perusahaan yang terbentuk dari adanya peristiwa penggabungan usaha. PSAK No.22 telah memberi definisi mengenai mengenai penggabungan usaha (Business Combination) yaitu : Bentuk-bentuk penggabungan usaha dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu : 1. Merjer Merjer yaitu satu bentuk penggabungan usaha dimana satu perusahaan mengambil alih semua aktiva dan operasi dari perusahaan lain dan kemudian perusahaan yang diambil alih tersebut dibubarkan. “Penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi PT. A PT. A 1
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
BAB I
KONSEP LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Laporan Keuangan Konsolidasi merupakan Laporan Keuangan yang disusun oleh perusahaan
yang mempunyai satu atau lebih anak perusahaan yang terbentuk dari adanya peristiwa
penggabungan usaha. PSAK No.22 telah memberi definisi mengenai mengenai penggabungan
usaha (Business Combination) yaitu :
Bentuk-bentuk penggabungan usaha dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu :
1. Merjer
Merjer yaitu satu bentuk penggabungan usaha dimana satu perusahaan mengambil alih
semua aktiva dan operasi dari perusahaan lain dan kemudian perusahaan yang diambil
alih tersebut dibubarkan.
“Penyatuan dua atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu
entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan
lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain.”
PT. A
PT. B
PT. A
1
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
2. Konsolidasi.
Konsolidasi yaitu satu bentuk penggabungan usaha dimana satu perusahaan yang baru
terbentuk mengambil alih semua aktiva dan operasi dari dua atau lebih perusahaan lain
yang kemudian dibubarkan.
3. Akuisisi
Akuisisi yaitu satu bentuk penggabungan usaha dimana satu perusahaan mengakuisisi
saham berhak suara perusahaan lain dan kedua perusahaan tetap beroperasi sebagai
entitas hukum yang berdiri sendiri, tetapi timbul hubungan induk-anak (parent-
subsidiary).
Dilihat dari definisi mengenai penggabungan usaha di atas terdapat dua metode
penggabungan usaha yaitu :
1. Metode Penyatuan Kepemilikan.
Dalam metode ini, kepemilikan dari setiap perusahaan yang bergabung dianggap satu
kesatuan dan tidak berubah pada entitas akuntansi yang baru. Aktiva dan kewajiban
perusahaan-perusahaan yang bergabung dicatat pada entitas akuntansi yang baru
sebesar nilai bukunya.
2. Metode Pembelian.
Dalam metode ini, penggabungan usaha dianggap sebagai suatu transaksi pembelian
dimana suatu perusahaan dapat memperoleh aktiva bersih dari perusahaan lain yang
bergabung. Perusahaan yang membeli perusahaan lain mencatat aktiva yang diterima
dan kewajiban yang ditanggung sebesar nilai wajarnya.
PT. A
PT. B
PT. C
PT A
PT B
PT A
PT B
2
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
Masing-masing metode dalam penggabungan usaha menentukan konsep yang berbeda dalam
penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Dalam bab-bab selanjutnya akan lebih membahas
mengenai penyusunan laporan keuangan konsolidasi dengan menggunakan metode
pembelian. Di bawah ini akan diilustrasikan sedikit mengenai aplikasi akuntansi untuk kedua
metode di atas.
1. Metode Penyatuan Kepemilikan
Untuk mengilustrasikan aplikasi akuntansi penggabungan usaha untuk metode
penyatuan kepemilikan, berikut asumsi mengenai akun modal pemegang saham PT A
dan PT B pada saat penggabungan usaha.(000)
PT A PT B Total
Modal Saham, @ Rp 10.000,- Rp 150.000,- Rp 50.000,- Rp 200.000,-
Tambahan Modal Disetor 20.000,- 30.000,- 50.000,-
Total Modal Disetor 170.000,- 80.000,- 250.000,-
Laba Ditahan 60.000,- 40.000,- 100.000,-
Aktiva bersih & Ekuitas Rp 230.000,- Rp120.000,- Rp 350.000,-
A. Ilustrasi penggabungan usaha Metode Penyatuan Kepemilikan dengan cara
Merjer.
→ PT A menerbitkan 5.000 lembar saham @ Rp 10.000,- untuk memperoleh
aktiva bersih PT B. Ayat jurnal yang dibuat oleh PT A untuk mencatat
penyatuan usaha ini adalah sebagai berikut :
Aktiva Bersih Rp 120.000.000,-
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 50.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 30.000.000,-
Laba Ditahan 40.000.000,-
3
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
PT A melanjutkan usaha, sehingga PT B perlu untuk membuat ayat jurnal
berikut untuk mencatat pembubaran perusahaannya :
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 50.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 30.000.000,-
Laba Ditahan 40.000.000,-
Aktiva Bersih Rp 120.000.000,-
B. Ilustrasi penggabungan usaha Metode Penyatuan Kepemilikan dengan cara
Konsolidasi.
→ PT C menerbitkan 20.000 lembar saham @ Rp 10.000,- untuk memperoleh
aktiva bersih PT A dan PT B. Ayat jurnal yang dibuat oleh PT C untuk
mencatat penyatuan usaha ini adalah sebagai berikut :
Aktiva Bersih Rp 350.000.000,-
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 200.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 50.000.000,-
Laba Ditahan 100.000.000,-
PT C melanjutkan usaha, sehingga PT A dan PT B perlu untuk membuat ayat
jurnal berikut untuk mencatat pembubaran perusahaannya :
- Untuk Mencatat Pembubaran PT A :
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 150.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 20.000.000,-
Laba Ditahan 60.000.000,-
Aktiva Bersih Rp 230.000.000,-
- Untuk Mencatat Pembubaran PT B :
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 50.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 30.000.000,-
Laba Ditahan 40.000.000,-
Aktiva Bersih Rp 120.000.000,-
4
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
2. Metode Pembelian
Untuk mengilustrasikan aplikasi akuntansi penggabungan usaha untuk metode
pembelian, berikut asumsi yang diperlukan :
→ PT A menerbitkan 100.000 lembar saham @ Rp 10.000,- untuk memperoleh
aktiva bersih PT B pada tanggal 1 Januari 2006. Harga pasar saham biasa PT A
pada tanggal 1 Januari 2006 yaitu Rp 15.000,- per lembar. Terdapat beberapa
tambahan biaya dalam penggabungan usaha tersebut yaitu biaya langsung yang
berkaitan dengan penerbitan saham sebesar Rp 20.000.000,- dan biaya konsultan
sebesar Rp 10.000.000,-
Berikut ayat jurnal yang dibuat oleh PT A untuk mencatat penerbitan 100.000 lembar
saham dan untuk mencatat biaya tambahan lainnya yang dikeluarkan oleh PT A dalam
penggabungan usaha dengan PT B :
- Untuk mencatat penerbitan 100.000 lembar saham :
Investasi pada PT B Rp 1.500.000.000,-
Modal Saham @ Rp 10.000,- Rp 1.000.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 500.000.000,-
- Untuk mencatat biaya tambahan lainnya :
Investasi pada PT B Rp 10.000.000,-
Tambahan Modal Disetor 20.000.000,-
Kas Rp 30.000.000,-
Jika PT B dibubarkan, berikut ayat jurnal yang perlu dibuat PT A untuk mengakui
Aktiva dan kewajiban PT B dan mencatat timbulnya Goodwill yang merupakan selisih
antara biaya investasi dengan aktiva bersih yang diperoleh PT A :
Aktiva Rp 1.600.000.000,-
Goodwill 10.000.000,-
Kewajiban Rp 100.000.000,-
Investasi pada PT B 1.510.000.000,-
5
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
Jika PT B tidak dibubarkan dan terbentuk hubungan induk-anak antara PT A dan PT B
maka ayat jurnal di atas tidak perlu dibuat pada saat penggabungan usaha namun
dibuat pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi. Nilai aktiva PT B sebesar
Rp 1.600.000.000,- dan nilai kewajiban PT B sebesar Rp 100.000.000,- merupakan
asumsi yang dibuat untuk lebih memudahkan dalam memahami ilustrasi di atas.
Sebelum masuk ke pembahasan berikutnya, timbul satu pertanyaan : Mengapa Perusahaan
yang memiliki satu atau lebih anak perusahaan perlu untuk membuat Laporan Keuangan
Konsolidasi? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita lihat PSAK No. 4, “Laporan Keuangan
Konsolidasi,” paragraph 04 :
“Para pengguna laporan keuangan pada umumnya ingin mengetahui dan mendapatkan
informasi tentang posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari suatu kelompok
perusahaan secara keseluruhan. Kebutuhan tersebut dapat dipenuhi melalui penyajian
laporan keuangan konsolidasi yang menyajikan informasi keuangan dari suatu
kelompok perusahaan sebagai satu kesatuan ekonomi meskipun masing-masing
perusahaan dalam kelompok tersebut merupakan suatu entitas hukum yang terpisah
satu sama lain.”
Jelas bahwa Laporan Keuangan Konsolidasi diperlukan bagi manajemen perusahaan,
terutama perusahaan investor untuk mengetahui Laporan Keungan secara keseluruhan dalam
artian tidak melihat secara terpisah untuk masing-masing perusahaan yang berafiliasi
sehingga diperoleh pemahaman yang menyeluruh dalam mendukung proses pengambilan
keputusan. Untuk menyusun Laporan Keuangan Konsolidasi tentu diperlukan Laporan
Keuangan dari masing-masing perusahaan yang berafiliasi baik perusahaan induk maupun
perusahaan anak. PSAK No. 4, “Laporan Keuangan Konsolidasi” paragraf 09 dan 10
menentukan mengenai periode fiskal laporan keuangan yang akan digabung :
“Laporan keungan perusahaan induk dan perusahaan anak yang digunakan dalam
penyusunan laporan keungan konsolidasi lazimnya adalah laporan keungan dengan
tanggal pelaporan yang sama. Apabila ternyata tanggal pelaporannya berbeda,
perusahaan anak biasanya menyusun laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang
sama dengan perusahaan induk. Apabila penyesuaian tanggal tersebut tidak dapat
6
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
dilakukan, laporan keuangan dengan tanggal pelaporan yang berbeda tersebut dapat
juga digunakan untuk tujuan konsolidasi sepanjang perbedaan tanggal pelaporan
tersebut tidak lebih dari 3 (tiga) bulan. Sesuai dengan asas konsistensi, baik jangka
waktu periode laporan maupun perbedaan dalam tanggal pelaporan harus selalu sama
dari waktu ke waktu.”
7
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
BAB II
METODE PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI
Metode penyusunan laporan keuangan konsolidasi tergantung metode yang digunakan
oleh perusahaan induk dalam mencatat investasinya pada perusahaan anak. Terdapat tiga
metode pencatatan investasi pada perusahaan anak :
1. METODE EKUITAS
Jika diketahui perusahaan induk menggunakan metode ekuitas dalam mencatat
investasi pada perusahaan anak, berikut ayat jurnal yang diperlukan dalam menyusun
Laporan Keuangan Konsolidasi :
a. Pendapatan dari perusahaan anak xxx
Dividen xxx
Investasi pada perusahaan anak xxx
b. Laba ditahan perusahaan anak (awal) xxx
Modal Saham perusahaan anak xxx
Goodwill xxx
Investasi pada perusahaan anak xxx
Hak Minoritas xxx
c. Beban xxx
Goodwill xxx
Untuk mengetahui perusahaan induk menggunakan metode ekuitas dalam mencatat
investasinya yaitu dengan melihat ciri-ciri berikut:
→ Perusahaan induk mencatat nilai pendapatan dari perusahaan anak dan investasi
pada perusahaan anak sesuai dengan jumlah yang seharusnya dicatat yaitu telah
dikurangkan dengan beban amortisasi goodwill.
8
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
Untuk menghitung nilai pendapatan dan investasi digunakan rumus berikut :
Pendapatan dari perusahaan anak
= % kepemilikan induk x Laba bersih anak – beban amortisasi goodwill
Investasi pada perusahaan anak
= Investasi Awal + Pendapatan dari perusahaan anak
– (% kepemilikan induk x dividen anak)
Untuk menghitung nilai Pendapatan hak minoritas digunakan rumus berikut :
= % kepemilikan anak x Laba bersih anak
Berikut format kertas kerja konsolidasi yang diperlukan dalam penyusunan laporan
keuangan konsolidasi :
PT Induk PT Anak Penyesuaian &
Eliminasi
Hak
Minoritas
Laporan
Konsolidasi
Laporan Laba Rugi
-Pendapatan
-Pendapatan dari perusahaan anak
-Beban
-Pendapatan Hak Minoritas
Laporan Laba Ditahan
-Laba ditahan perusahaan induk
-Laba ditahan perusahaan anak
-(+) Laba bersih
-(-) Dividen
Neraca
-Aktiva
1.Aktiva Lancar
2.Investasi pada perusahaan anak
3.Aktiva Tetap
-Passiva
1.Kewajiban Lancar
9
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
2.Kewajiban Jangka Panjang
3.Modal Saham
4.Laba Ditahan
5.Hak Minoritas akhir tahun
2. METODE EKUITAS TIDAK LENGKAP
Berbeda dengan metode ekuitas, jika diketahui satu perusahaan yang memiliki
beberapa anak perusahaan menggunakan metode ekuitas tidak lengkap dalam
mencatat investasinya pada perusahaan anak, diperlukan jurnal konversi sebelum
menyusun jurnal penyesuaian dan eliminasi. Tujuan penyusunan jurnal konversi yaitu
untuk mengkonversi (merubah) Laporan Keuangan perusahaan induk yang
sebelumnya menggunakan metode ekuitas tidak lengkap menjadi metode ekuitas. Jika
Laporan Keuangan perusahaan induk telah dikonversi menjadi metode ekuitas, akan
mudah bagi kita untuk menyusun jurnal penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan
sesuai dengan penjelasan yang telah diuraikan pada bagian pertama.
Ciri bahwa satu perusahaan menggunakan metode ekuitas tidak lengkap dalam
mencatat investasi dapat kita ketahui dari bagaimana cara perusahaan tersebut
menghitung pendapatan yang diperolehnya dari anak perusahaan. Jika satu perusahaan
induk menggunakan metode ekuitas tidak lengkap maka perusahaan tersebut akan
menggunakan rumus berikut :
Pendapatan dari Perusahaan Anak
= % Kepemilikan induk x Laba bersih Anak
Terlihat bahwa Perusahaan Induk mengabaikan pencatatan beban amortisasi goodwill
dalam perhitungannya. Hal ini akan menyebabkan pendapatan dari perusahaan anak
akan dicatat terlalu besar demikian juga pencatatan investasi pada perusahaan anak
akan dicatat terlalu besar dengan selisih sebesar beban amortisasi goodwill yang tidak
turut diperhitungkan. Maka jurnal konversi yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
10
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
k. Pendapatan dari perusahaan anak xxx
Investasi pada perusahaan anak xxx
Jika kita telah mengkonversi laporan keuangan yang menggunakan metode ekuitas
tidak lengkap dengan memasukkan jurnal di atas pada lembar kertas kerja konsolidasi,
laporan keuangan akan terlihat seperti jika perusahaan menggunakan metode ekuitas.
Maka ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan berikutnya yaitu sebagai
beikut :
a. Pendapatan dari perusahaan anak xxx
Dividen xxx
Investasi pada perusahaan anak xxx
b. Laba ditahan perusahaan anak (awal) xxx
Modal Saham perusahaan anak xxx
Goodwill xxx
Investasi pada perusahaan anak xxx
Hak Minoritas xxx
c. Beban xxx
Goodwill xxx
Ayat jurnal di atas sama dengan ayat jurnal yang telah diuraikan pada bagian pertama.
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa perbedaan penyusunan Laporan Keuangan
Konsolidasi antara Perusahaan yang menggunakan metode ekuitas dengan yang
menggunakan metode ekuitas tidak lengkap hanya terletak pada penyusunan
ayat jurnal konversi. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya disini kita juga perlu
untuk menghitung nilai pendapatan dari perusahaan anak dan nilai investasi pada
perusahaan anak yang sebenarnya yaitu dengan memperhitungkan beban amortisasi
goodwill. Perhitungan ini akan berbeda dengan perhitungan yang dilakukan
11
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
perusahaan induk yang mengabaikan pencatatan beban amortisasi goodwill. Perlu
digaris bawahi disini bahwa perhitungan pendapatan hak minoritas tidak berubah,
tetap menggunakan rumus : % kepemilikan anak x Laba bersih anak.
Satu lagi yang perlu Anda ketahui pada saat menyusun kertas kerja konsolidasi,
penggunaan metode ekuitas tidak lengkap akan menyebabkan Laba Bersih Induk
tidak sama dengan Laba Bersih Konsolidasi, demikian juga Laba Ditahan Induk
tidak sama dengan Laba Ditahan Konsolidasi.
3. METODE BIAYA
Metode ini adalah metode alternative ketiga selain metode ekuitas dan metode ekuitas
tidak lengkap yang dapat digunakan oleh perusahaan induk dalam mencatat
investasinya pada perusahaan anak. Untuk membedakan metode ini dengan kedua
metode lainnya dapat diketahui dari dua ciri berikut :
1. Perusahaan Induk mencatat Pendapatan Dividen dari Perusahaan Anak (%
kepemilikan induk x dividen anak), bukan Pendapatan dari Perusahaan Anak (%
kepemilikan induk x laba bersih anak – Beban amortisasi goodwill).
2. Nilai Investasi pada Perusahaan Anak tetap, tidak mengalami perubahan dari
periode ke periode.
Sama halnya dengan metode ekuitas tidak lengkap, jika kita ketahui perusahaan induk
menggunakan metode biaya, maka perlu untuk membuat jurnal konversi ke metode
ekuitas terlebih dahulu. Jurnal konversi yang diperlukan yaitu sebagai berikut :
k. Pendapatan dividen xxx
Investasi pada perusahaan Anak xxx
Pendapatan dari Perusahaan Anak xxx
12
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
Dengan ayat jurnal konversi di atas, maka Pendapatan Dividen dieliminasi dari
laporan keuangan induk, kemudian memunculkan akun pendapatan dari perusahaan
anak yang sebelumnya tidak dicatat pada laporan keuangan induk, dan terakhir
menambah nilai investasi pada perusahaan anak sesuai dengan nilai akun tersebut per
tanggal penyusunan laporan keuangan konsolidasi. Setelah jurnal ini diposting ke
kertas kerja konsolidasi, maka laporan keuangan induk telah dikonversi ke metode
ekuitas. Setelah laporan keuangan perusahaan induk dikonversi, berikut ayat jurnal
penyesuaian dan eliminasi yang diperlukan untuk mengkonsolidasi laporan keuangan
induk dan laporan keuangan anak. Jurnal ini sama dengan jurnal yang telah dibahas
pada bagian pertama.
a. Pendapatan dari perusahaan anak xxx
Dividen xxx
Investasi pada perusahaan anak xxx
b. Laba ditahan perusahaan anak (awal) xxx
Modal Saham perusahaan anak xxx
Goodwill xxx
Investasi pada perusahaan anak xxx
Hak Minoritas xxx
c. Beban xxx
Goodwill xxx
Jadi dapat diambil kesimpulan bahwa sama halnya dengan metode ekuitas tidak
lengkap, perbedaan penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi antara
Perusahaan yang menggunakan metode ekuitas dengan perusahaan yang
menggunakan metode biaya hanya terletak pada penyusunan ayat jurnal
konversi.
13
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
Untuk menyusun jurnal konversi, kita terlebih dahulu perlu untuk menghitung nilai
pendapatan dari perusahaan anak ( % kepemilikan induk x Laba bersih anak –
beban amortisasi goodwill ) dan nilai investasi pada perusahaan anak ( Investasi
Awal + Pendapatan dari perusahaan anak – % kepemilikan induk x dividen anak )
karena Induk tidak melakukan perhitungan maupun pencatatan kedua akun ini.
Perhitungan pendapatan hak minoritas tetap menggunakan rumus : % kepemilikan
anak x Laba bersih anak.
Sama halnya dengan metode ekuitas tidak lengkap, penggunaan metode biaya pada
pencatatan investasi pada perusahaan anak akan menyebabkan Laba Bersih Induk
tidak sama dengan Laba Bersih Konsolidasi, demikian juga Laba Ditahan Induk
tidak sama dengan Laba Ditahan Konsolidasi.
14
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
BAB III
LABA ATAS TRANSAKSI ANTAR PERUSAHAAN-PERSEDIAAN
Bab berikut akan membahas metode penyusunan laporan keuangan konsolidasi
dimana terjadi transaksi penjualan persediaan antar perusahaan induk dan perusahaan anak.
Transaksi penjualan persediaan antar perusahaan induk dan perusahaan anak menimbulkan
laba/keuntungan yang menurut PSAK No. 4 tidak seharusnya dimasukkan dalam Laporan
Konsolidasi dan harus dieliminasi pada saat menyusun laporan keuangan konsolidasi. Pada
laporan keuangan terpisah perusahaan induk dan anak dimungkinkan adanya transaksi antar
perusahaan ini. Namun tidak demikian pada laporan keuangan konsolidasi dimana perusahaan
induk dan anak dilaporkan sebagai satu entitas ekonomi/satu perusahaan yang utuh.
PSAK No. 4 → Laporan Konsolidasi seharusnya tidak memasukkan
keuntungan atau kerugian dari transaksi antar-perusahaan dalam grup.
Karenanya, setiap laba atau rugi antar-perusahaan di dalam grup harus
dieliminasi; konsep yang biasanya diterapkan untuk tujuan ini adalah laba
atau rugi kotor (bruto)
Tujuan eliminasi adalah untuk menunjukkan laba rugi dan posisi keuangan entitas
yang dikonsolidasikan yang seharusnya tampak jika transaksi persediaan antar perusahaan
induk dan perusahaan anak tidak ada dengan mengabaikan jumlah dari setiap transaksi.
Ayat jurnal yang diperlukan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasi jika
terdapat transaksi penjualan persediaan antar perusahaan tergantung pada jenis transaksi
penjualan persediaan yang terjadi. Terdapat dua jenis transaksi penjualan persediaan antar
perusahaan :
15
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
1. Penjualan Persediaan Arus Ke Bawah
Yang dimaksud penjualan persediaan arus ke bawah yaitu penjualan persediaan oleh
perusahaan induk kepada perusahaan anak. Berikut ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi
yang diperlukan untuk menyesuaikan laporan keuangan induk dan laporan perusahaan anak :
a) Penjualan xx
Harga Pokok Penjualan xx
(Untuk mengeliminasi pembelian dan penjualan antar-perusahaan)
b) Harga Pokok Penjualan xx
Persediaan xx
(Untuk menangguhkan laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir perusahaan
anak)
c) Investasi pada PT Anak xx
Harga Pokok Penjualan xx
(Untuk mengakui laba dari persediaan awal perusahaan anak yang sebelumnya
ditangguhkan)
Dengan ketiga ayat jurnal di atas, kita telah menyesuaikan transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan anak sehingga akun-akun yang timbul akibat transaksi
tersebut dieliminasi dari laporan keuangan induk dan laporan keuangan anak. Penyesuaian
tersebut meliputi penyesuaian nilai penjualan, harga pokok penjualan, dan nilai persediaan
yang menjadi terlalu besar akibat adanya transaksi penjualan persediaan antar perusahaan
induk dan anak. Sedangkan ayat jurnal c dibuat untuk mengakui laba dari penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan anak (yang sebelumnya ditangguhkan dengan ayat
jurnal b) pada saat persediaan tersebut telah benar-benar terjual kepada pihak
ketiga/perusahaan lain.
16
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
Perhitungan Pendapatan dari Perusahaan Anak ditentukan dengan rumus berikut :
Pendapatan dari Perusahaan Anak
= % kepemilikan induk x laba bersih perusahaan anak
(+) Laba yg belum direalisasi dari persediaan awal perusahaan anak
(-) Laba yg belum direalisasi dari persediaan akhir perusahaan anak
(-) biaya amortisasi goodwill
Sedangkan perhitungan pendapatan hak minoritas ditentukan dengan rumus berikut :
Pendapatan hak minoritas
= % Kepemilikan anak x Laba bersih anak
Perhitungan pendapatan hak minoritas tidak dipengaruhi oleh adanya transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan, karena jenis transaksinya adalah transaksi penjualan persediaan
arus ke bawah dimana yang menjual adalah perusahaan induk sehingga tidak mempengaruhi
laba bersih perusahaan anak.
2. Penjualan Arus Ke Atas
Yang dimaksud penjualan persediaan arus ke bawah yaitu penjualan persediaan oleh
perusahaan induk kepada perusahaan anak. Berikut ayat jurnal penyesuaian dan eliminasi
yang diperlukan untuk menyesuaikan laporan keuangan induk dan laporan perusahaan anak :
a) Penjualan xx
Harga Pokok Penjualan xx
(Untuk mengeliminasi pembelian dan penjualan antar-perusahaan)
b) Harga Pokok Penjualan xx
Persediaan xx
(Untuk menangguhkan laba yang belum direalisasi dalam persediaan akhir perusahaan
anak)
17
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
c) Investasi pada PT Anak xx
Hak Minoritas xx
Harga Pokok Penjualan xx
(Untuk mengakui laba dari persediaan awal perusahaan anak yang sebelumnya
ditangguhkan)
Ayat-ayat jurnal di atas sama dengan ayat jurnal yang diperlukan pada transaksi
penjualan persediaan arus ke bawah. Perbedaan hanya pada ayat jurnal c dimana pengakuan
laba dari penjualan persediaan antar perusahaan induk dan anak selain dialokasi ke akun
investasi pada PT Anak, juga dialokasi pada akun hak minoritas. Hal ini karena yang menjual
persediaan tersebut adalah perusahaan anak sehingga pada saat persediaan telah benar-benar
terjual kepada pihak ketiga, sebagian laba harus dialokasi ke perusahaan anak yaitu pada akun
hak minoritas.
Perhitungan Pendapatan dari Perusahaan Anak ditentukan dengan rumus berikut :
= % kepemilikan induk x laba bersih perusahaan anak
(+) % kepemilikan induk x Laba yg belum direalisasi dari persediaan awal perusahaan anak
(-) % kepemilikan induk x Laba yg belum direalisasi dari persediaan akhir perusahaan anak
(-) biaya amortisasi goodwill
Sedangkan perhitungan pendapatan hak minoritas ditentukan dengan rumus berikut :
Pendapatan hak minoritas
= % Kepemilikan anak x Laba bersih anak
(+) % Kepemilikan anak x Laba yg belum direalisasi dari persediaan awal perusahaan anak
(-) % Kepemilikan anak x Laba yg belum direalisasi dari persediaan akhir perusahaan anak
Perhitungan pendapatan hak minoritas dipengaruhi oleh adanya transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan, karena jenis transaksinya adalah transaksi penjualan persediaan
arus ke atas dimana yang menjual adalah perusahaan anak sehingga Laba yang belum
18
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
direalisasi dari persediaan awal dan akhir perusahaan anak mempengaruhi laba bersih
perusahaan anak dan perhitungan pendapatan hak minoritas.
Untuk lebih memahami uraian di atas berikut akan diberikan ilustrasi mengenai
metode penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasi dimana terdapat transaksi penjualan
persediaan antar perusahaan induk dan perusahaan anak baik transaksi penjualan persediaan
arus ke bawah maupun transaksi penjualan persediaan arus ke bawah.
A. Ilustrasi Kasus dan Cara Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi – Penjualan
Persediaan Arus Ke Bawah
Kasus Penjualan Persediaan Arus Ke Bawah :
→ PT Jasatama memperoleh 80 % kepemilikan PT Altech dengan harga Rp 300.000.000
pada tanggal 1 Januari 2005 ketika ekuitas PT Altech terdiri dari modal saham sebesar
Rp 250.000.000 dan laba ditahan sebesar Rp 50.000.000. Nilai wajar aktiva dan
kewajiban PT Altech sama dengan nilai bukunya pada tanggal ini dan setiap goodwill
diamortisasi selama 10 tahun. PT Jasatama menggunakan metode ekuitas dalam
mempertanggungjawabkan investasinya pada PT Altech.
Selama tahun 2005 PT Jasatama menjual persediaan kepada PT Altech dengan harga
Rp 150.000.000 dan pada tanggal 31 Desember 2005 dalam persediaan PT Altech
termasuk laba yang belum direalisasi sebesar Rp 30.000.000. Selama tahun 2006 PT
Jasatama menjual persediaan kepada PT Altech dengan harga Rp 100.000.000 dan
pada tanggal 31 Desember 2006 dalam persediaan PT Altech termasuk laba yang
belum direalisasi sebesar Rp 20.000.000.
Laporan keuangan PT Jasatama dan PT Altech per dan untuk tahun berakhir 31
Desember 2006 adalah sebagai berikut :
19
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
PT Jasatama PT Altech
Laporan Laba Rugi dan Laba Ditahan
Gabungan untuk Tahun Berakhir
31 Desember 2006
Penjualan 700.000 300.000
Pendapatan dari PT Altech 124.000 -
Harga pokok penjualan 270.000 130.000
Beban-beban operasi 145.000 20.000
Laba bersih 409.000 150.000
(+) Laba Ditahan 1 Januari 2006 70.000 80.000
(-) Dividen 50.000 20.000
Laba Ditahan 31 Desember 2006 429.000 210.000
Neraca
Kas 166.000 50.000
Piutang dagang 180.000 130.000
Persediaan 60.000 80.000
Tanah 115.000 100.000
Bangunan bersih 280.000 100.000
Peralatan bersih 342.000 140.000
Investasi pada PT Altech 396.000 -
Total Aktiva 1.539.000 600.000
Utang Usaha 225.000 100.000
Kewajiban lainnya 150.000 40.000
Modal Saham, nominal Rp. 10.000 735.000 250.000
Laba Ditahan 429.000 210.000
Total Kewajiban & Equitas 1.539.000 600.000
Diminta : Siapkan kertas kerja konsolidasi PT Jasatama dan perusahaan anak untuk tahun
berakhir 31 Desember 2006.
20
Akuntansi Keuangan Lanjutan IITenny Badina
Cara Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasi – Penjualan Persediaan Arus Ke
Bawah :
Nilai wajar aktiva dan kewajiban PT Altech sama dengan nilai bukunya pada saat akuisisi
→ Selisih biaya investasi dan nilai buku ekuitas PT Altech yang diperoleh = Goodwill
Goodwill = 300.000.000 – (80 % x (250.000.000 + 50.000.000))
= 300.000.000 – 240.000.000
= Rp 60.000.000,-
Biaya Amortisasi Goodwill/tahun = 60.000.000/10 th = Rp 6.000.000,-/th
Pendapatan dari PT Altech Th. 2006
= (% kepemilikan induk x Laba bersih anak) + Laba yg belum direalisasi dari persediaan
awal perusahaan anak – Laba yang belum direalisasi dari persediaan akhir perusahaan