10. HUKUM BACAAN MAD QAN WAQAF PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM MAD Mad menurut bahasa artinya ziyadah/lebih. Menurut istilah artinya memanjangkan suara pada salah satu dari huruf mad. Huruf mad ada tiga yaitu : 1. wau وsukun yang sebelumnya huruf berharokat damah. 2. ya يsukun yang sebelumnya huruf berharokat kasrah. 3. alif اyang sebelumnya berharokat fatah. Mad terbagi menjadi dua yaitu mad asli dan mad far’i. 1. Mad asli atau tabi’i adalah mad yang panjang bacaannya hanya dua harokat. a. wau sukun yang sebelumnya huruf berharokat damah. Contoh: QS. 109: 1 b. ya sukun yang sebelumnya huruf berharokat kasrah, QS. 1: 3. c. alif yang sebelumnya berharokat fatah, QS. 1: 5. 2. Mad far’i adalah mad yang banjang bacaannya dua sampai enam harokat. Karena bertemu hamzah, ada yang karena waqof, ada yang karena bertemu sukun, ada yang karena aslinya harus dibaca panjang. Mad far’i secara garis besar dibagi menjadi tiga yaitu: a. Mad karena bertemu hamzah, ada 4 macam: 1). Mad wajib muttasil 2). Mad jaiz munfasil 3) Mad silah qosiroh 4) Mad silah thowilah
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Transcript
10. HUKUM BACAAN MAD QAN WAQAF
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM MAD Mad menurut bahasa artinya ziyadah/lebih. Menurut istilah artinya memanjangkan suara
pada salah satu dari huruf mad. Huruf mad ada tiga yaitu :
1. wau و sukun yang sebelumnya huruf berharokat damah.
2. ya ي sukun yang sebelumnya huruf berharokat kasrah.
3. alif ا yang sebelumnya berharokat fatah.
Mad terbagi menjadi dua yaitu mad asli dan mad far’i.
1. Mad asli atau tabi’i adalah mad yang panjang bacaannya hanya dua harokat.
a. wau sukun yang sebelumnya huruf berharokat damah. Contoh: QS. 109: 1
b. ya sukun yang sebelumnya huruf berharokat kasrah, QS. 1: 3.
c. alif yang sebelumnya berharokat fatah, QS. 1: 5.
2. Mad far’i adalah mad yang banjang bacaannya dua sampai enam harokat.
Karena bertemu hamzah, ada yang karena waqof, ada yang karena bertemu
sukun, ada yang karena aslinya harus dibaca panjang. Mad far’i secara garis
besar dibagi menjadi tiga yaitu:
a. Mad karena bertemu hamzah, ada 4 macam:
1). Mad wajib muttasil
2). Mad jaiz munfasil
3) Mad silah qosiroh
4) Mad silah thowilah
A. MAD WAJIB MUTTASIL DAN MAD JAIZ MUNFASIL
1). Mad wajib muttasil, bertemu hamzah dalam satu kalimat, panjangnya 5
harokat ketika wasal dan 6 harokat ketika waqaf. Contoh: QS. 110: 1
2). Mad jaiz munfasil, bertemu dengan hamzah dalam kalimat terpisah.
Panjangnya 2-5 harokat dan harus dibaca seragam.
a. Hadr (حدر) cepat, dibaca 2 harkat (1 alif)
b. Tadwir (تدویر) sedang, dibaca 4 harkat (2 alif)
c. Tartil (ترتیل) lambat dibaca 5 harkat (2 ½ alif )
Jaiz artinya : boleh Munfashil artinya terpisah.
Contoh: QS. 95: 4
Cara membedakan mad wajid muttasil dan mad jaiz munfasil perhatikan
penulisan hamzahnya
Penulisan Bentuk Hamzah Pada Mad Wajib Muttashiil
Penulisan Bentuk Hamzah ( berbentuk alif ) Pada Mad Jaiz Munfashiil
B. MAD SILAH QOSIROH MAD SILAH THOWILAH
Mad Shilah adalah : memanjangkan bacaan pada kata yang diakhiri “ Ha Dhamir “
.yang berharakat dhammah atau kasrah ,( ه )
• “Ha Kasrah”
…من قبلھ لمن الغافلین •
وإخوتھ ءایات للسائلین •
من بعده قوما صالحین •
أن تذھبوا بھ وأخاف •
فلما ذھبوا بھ وأجمعوا •
• “Ha Dhammah”
ویتم نعمتھ علیك •
وإنا لھ لناصحون •
أفتتخذونھ وذریتھ أولیاء •
أو نتخذه ولدا •
1. Mengapa “ha dhamir yang berharakat fathah tidak menjadi mad shilah ?
• Karena “Ha Dhamir” ( ه ) apabila berharakat fathah, maka bentuknya
berubah menjadi : ھا, dan bentuk seperti itu bukan mad shilah, tetapi mad
ashli. • Contoh : من أھلھا ,وألفیا سیدھا ,وھم بھا
2. Adakah “ha dhamir” yang tidak menjadi mad shilah ?
terjadi dari Mad Thobi’i yang diikuti oleh khuruf bertasydid, dimana
keduanya masih berada pada satu kata. Atau
Apabila ada mad thabi’i bertemu dengan tasydid di dalam satu perkataan
Bila tanda tasydid berada di lain kata, maka tidak terjadi mad.
. Panjangnya 6 harokat,
Pada Contoh Di Atas, Ada 3 Contoh Mad Lazim Mutsaqqol Kalimi
Perhatikan setelah mad thabii alif sesudah huruf berbaris fathah
ada huruf yang bertasydid dalam satu kata
6). Mad lazim mukhoffaf kilmi/ Mad Lazim Kalimi Mukhoffaf, apabila
terdapat huruf sukun yang jatuh setelah mad badal. atau
Mad Yang Terjadi Dari Pertemuan Antara Mad Badal Dengan Khuruf
Bertanda Sukun (Mati). Mukhaffaf Berarti Diringankan.
Panjangnya 6 harokat hanya terdapa pada QS. Yunus (10): 51 dan 91.
contoh:
7). Mad farq, apabila terdapat huruf yang bertasydid jatuh sebelum mad
badal, atau Mad Yang Terjadi Dari Pertemuan Antara Mad Badal Dan
Khuruf Bertasyid dan untuk membedakan antara kalimat istifham
(pertanyaan) dengan sebuutan/berita. Panjangnya 6 harokat
8). Mad lazim harfi mukhaffaf, Mad Yang Bertemu Sukun Yang Terjadi
Pada Rangkaian Khuruf-khuruf Muqotho’ah.
Dibaca panjang 2 harokat pada huruf-huruf awal surat yang tidak
diidghomkan,
Huruf yang terpakai ada lima, yaitu:
ح ي ط ھ ر
Pada Contoh Di Atas, Ada 4 Contoh Mad Lazim Mukhoffaf Harfi
Syarat-syarat mad lazim musukhaffaf harfi ialah sebagai berikut:
Terjadi pada huruf dipermulaan surat
9. Mad Lazim Harfi Musyba
Secara bahasa berarti mad (panjang), lazim (pasti), harfi (huruf), musyba (penuh,
tiga ejaan huruf). Menurut Istilah Adalah Huruf-huruf Yang Berada Di Awal Surat
Yang Dibaca Panjang, Serta Dibaca Sesuai Dengan Norma-norma Huruf, Dibaca
Ringan Tak Memakai Tasydid.
Dibaca Panjang 3 alif atau 6 harkat.
Hurufnya ada 8, yaitu: ن ق ص ع س ل ك م
Di bagi 2
Mad Lazim Harfi Musyba Mutsaqqal.
Apabila Hurufnya Diidghamkan, Jadi Pembacaannya Diberatkan Akibat
Proses Pengidghaman
، طسم الـمص، الـم
Mad Lazim Harfi Musyba’ Mukhaffaf
Apabila Hurufnya Tidak Diidghamkan, Jadi Pembacaannya Ringan Akibat
tidak ada Proses Pengidghaman
PENGERTIAN DAN MACAM-MACAM WAQAF
Waqaf secara bahasa artinya berhenti. Menurut istilah artinya cara membunyikan kalimat ketika berhenti. Hukum bacaan waqaf terdiri 6 macam yaitu: 1. Apabila akhir kalimat berupa huruf bertanda sukun, dibaca tidak ada perubahan. 2. Contoh: QS. 94: 8
3. Apabila akhir kalimat bertanda fathah, kasrah, damah. Maka ketika waqaf dibaca dengan mematikan huruf yang terakhir. Contoh: QS. 90: 1
4. Apabila akhir kalimat berupa ta marbutah ة , ketika berhenti dibaca menjadi ha ھ mati. Contoh: QS. 101: 1
5. Apabila akhir kalimat berupa huruf yang didahului dengan huruf mati, maka dibaca dengan mematikan dua huruf dengan suara pendek, atau dibunyikan sepenuhnya tetapi huruf yang terakhir dibaca setengah suara. Contoh: QS. 86: 14
6. Apabila akhir kalimat berupa huruf yang didahului dengan mad atau mad lin, maka dibaca dengan mematikan huruf yang terakhir dengan memanjangkan madnya 2 harokat atau 4 harakat atau 6 harakat, yakni menjadi mad ‘arid lissukun. Contoh: QS. 106: 4
7. Apabila akhir kalimat itu bertanda baca tanwin, dibaca dengan membunyikan menjadi fathah yang dipanjangkan dua harakat dan menjadi ma ‘iwad. Contoh: QS. 100: 1
TANDA WAQAF DALAM AL QUR’AN: No. Perintah Tanda
1. Lebih utama berhenti م 2. Tidak boleh berhenti ال 3. Harus berhenti ط 4. Boleh berhenti dan boleh terus tapi lebih baik berhenti ج 5. Boleh berhenti tetapi lebih baik terus ز 6. Berhenti lebih baik قلى 7. Diteruskan lebih baik صلى 8. Di sini boleh berhenti قف 9. Di sini boleh waqaf tapi lebih baik terus ق 10. Berhenti sejenak tanpa bernapas سکة /س 11. Tanda berakhir surah/rukuk ع/ء 12. Berhenti pada salah satu tanda tapi jangan dua-duanya.