8/8/2019 Materi (3) Manaj Kualitas Air http://slidepdf.com/reader/full/materi-3-manaj-kualitas-air 1/13 HUBUNGAN PARAMETER FISIKA, KIMIA DAN BIOLOGI DALAM PERAIRAN (BAGIAN II) Ir. SRI SUKARI AGUSTINA, M.Si. BAHAN KULIAH: MATA KULIAH MANAJEMEN KUALITAS AIR
This document is posted to help you gain knowledge. Please leave a comment to let me know what you think about it! Share it to your friends and learn new things together.
Aktivitas ion hidrogen dalam larutan dan dinyatakansebagai konsentrasi ion hidrogen (dalam mol p er liter)p ada suhu tertentu
Perairan dengan p H rendah aktivitas tubuh ikanmenurun dan kondisi ikan menjadi lemah ikan mudah
terkena infeksi kematian ikan Air yang netral atau sedikit basa umumnya sangat idealuntuk organisme air laut (ikan khususnya) membantukonversi zat-zat organik menjadi substansi-substansiyang da p at diasimilasi se p erti amoniak dan nitrat
Air laut mem p unyai daya p enyangga yang besar terhada p p H, umumnya p H air laut antara 7,6-8,7.Pertumbuhan o p timal ikan terjadi p ada p H 7-8,kebutuhan p ertumbuhan rum p ut laut dan tiram mutiaraantara 6,5±8
Padatan total di dalam air, setelah semua karbonat
dikonversi menjadi oksida, semua bromida dan iodidadigantikan oleh klorida dan semua bahan organik telahdioksidasi
Ikan akan melakukan aklimatisasi p erubahan salinitasyang ekstrim sering terjadi p ada ikan yang mengalamistres nafsu makan menurun fluktuasi salinitas
Faktor-faktor yang mem p engaruhi kandungan nilaisalinitas p ada suatu p erairan : 1) adanya eva p orasi p adap ermukaan p erairan; 2) banyaknya air tawar yang masukp erairan; dan 3) musim (musim barat dan musim timur)
Kera p u dan beronang hidu p di daerah estuariamau p un daerah terumbu karang. Ikan kaka p hidu pdi p erairan p antai dan muara sungai. Rum p ut laut hidu p
di daerah terumbu karang. Pada umumnya salinitas
alami p erairan terumbu karang di Indonesia 31 pp t
terlarut dalam air Oksigen terlarut dalam air hasil p rosesfotosintesa oleh fito p lankton atau tanaman air lainnya,difusi dari udara dan aliran air
Ketersediaan oksigen terlarut di suatu p erairanmem p engaruhi p ertumbuhan ikan, konversi p akan ikanyang dibudidayakan, dan mengurangi daya dukungbiomassa ikan
Oksigen berbanding terbalik dengan suhu suhu tinggi
maka kelarutan oksigen berkurang Konsentrasi oksigen minimum sebesar 2 mg/L cuku p
memadai untuk menunjang secara normal komunitasakuatik di p erairan. Kandungan oksigen terlarut untukmenunjang usaha budidaya adalah 5 ± 8 mg/L
Parameter kimia yang memiliki sifat memakai oksigenterlarut di p erairan
Digambarkan sebagai jumlah bahan organik yang da p atdidekom p osisi secara biologi bahan organik tersebut
berasal dari p embusukan tumbuhan dan hewan yangtelah mati atau meru p akan hasil limbah buangandomestik dan industri
Perairan yang belum tercemar mem p unyai kadar BOD0,5-7,0 mg/L (Jeffries dan Mills, 1996 dalam Effendi,2003), sementara p erairan yang telah mengalamip encemaran mem p unyai kadar BOD lebih dari 10 mg/L(Rao, 1991 dalam Effendi, 2003)
AMMONIA (NH 3) Parameter kimia p erairan yang bersifat toksik terhada p
organisme budidayaPada saat kadar amonia dalam air tinggi maka kemam p uanikan untuk mengekskresikan amonianya berkurangmenyebabkan naiknya kadar amonia dalam darah mau p un
jaringan tubuh menyebabkan kerusakan insang,p engurangan ka p asitas darah dalam membawa oksigenserta kerusakan histologi p ada sel darah merah
Konsentrasi maksimum amonia untuk ikan laut berkisar 0,01 mg/L
NITRIT (NO 2)
Sangat beracun bagi hewan akuatik Tingkat nitrit yang tinggi dalam air yang sedikitmengandung ion klorida menyebabkan berkurangnyaaktivitas makan, konversi p akan yang tinggi, p enurunandaya tahan terhada p p enyakit serta terjadinya kematian
Lanjutan Nitrit jarang menjadi masalah dalam budidaya ikan p ayaumau p un laut tingginya kandungan ion klorida dalam duap erairan tersebut di p erairan kadar nitrit jarang melebihi
1 mg/L .
NITRAT (NO 3)
Bentuk utama nitrogen di p erairan alami dan meru p akannutrien bagi p ertumbuhan tanaman dan algae, senyawa inidihasilkan dari p roses oksidasi sem p urna senyawanitrogen di p erairan
Nitrat jarang menjadi masalah dalam budidaya hewan
akuatik baik di air tawar, p ayau mau p un air lautkeracunan nitrat p ada hewan akuatik jarang sekali terjadi
Nitrat mengelom p okkan tingkat kesuburan p erairan,p erairan oligotro p ik memiliki kadar nitrat antara 0-1 mg/L,p erairan mesotro p ik 1-5 mg/L dan p erairan eutro p ikberkisar antara 5-50 mg/L
Nitrifikasi : suatu p roses oksidasi enzimatik yang dilakukanoleh sekelom p ok jasad renik/bakteri dan berlangsung dalamdua taha p yang terkoordinasikan (Rom p as,1998)
Pada proses tahap pertama reaksi berlangsung dari ammoniumke nitrit yang melibatkan bakteri Nitrosomonos danNitrosococcus dengan persamaan reaksi sebagai berikut:NH 4 + 3/2 O 2 NO 2 + H2O + 2 H E = - 65 kcal
R eaksi kedua diperankan oleh bakteri Nitrobacter danNitrococcus spp yang melakukan oksidasi dari nitrit ke nitrat :NO 2 + 1/2 O 2 NO 3 + E = - 18 kcal
Reaksi nitrifikasi seperti di atas dapat berlangsung jika adanyaoksigen .
Proses oksidasi dari NO2 ke nitrat umumnya lebih cepat daripada proses oksidasi dari NH4 ke nitrit, dan nitrit ini terakumulasidi lingkungan
FOSFAT Salah satu nutrient yang di p erlukan oleh organismep rodusen fito p lankton untuk p ertumbuhan dan salah satukom p onen yang p enting bagi p embentukan p rotein danmetabolisme seluruh organisme yang hidu p di dalam air Perairan yang tercemar terutama yang berasal dari limbahrumah tangga, p ertanian dan industri meningkatnya
jumlah kandungan fosfat dalam sistem, a p abila kandunganfosfat cuku p besar dan melebihi kebutuhan normal dariorganisme nabati keadaan lewat subur ( eut rofik a si ),keadaan se p erti ini a p abila ditunjang dengan keberadaanunsur-unsur hara lain akan merangsang p ertumbuhanp lankton secara melim p ah ( b l oo m i n g p lan k t o n )p enurunan oksigen secara drastis kematian massal ikandan organisme akuatikKebutuhan p ertumbuhan ikan kera p u antara 0,2 ± 0,5 mg/Ldan p ertumbuhan tiram mutiara antara 0,5 ± 1,0 mg/L
Berasal dari limbah industri mau p un p roses dekom p osisibakteri dalam keadaan anaerob. H 2S meru p akan gas yangmudah larut dan sangat toksik bagi kehidu p an hewanakuatik, sumber utama H 2S adalah dekom p osisi bahanorganik oleh bakteri tanah
Pada p erairan alami yang menda p atkan cuku p aerasibiasanya tidak ditemukan H 2S karena telah teroksidasimenjadi sulfat
H2S yang terda p at di sekitar dasar p erairan yang banyakmengandung de p osit lum p ur menca p ai 0,7 mg/L,sedangkan p ada kolom air biasanya berkisar antara0,02-0,1 mg/L
Kadar H 2S kurang dari 0,002 mg/L diangga p tidakmembahyakan bagi kelangsungan hidu p organismeakuatik